hukum+waris+di+indonesia

3
HUKUM WARIS DI INDONESIA Warisan adalah suatu peninggalan yang berupa harta benda yang dimiliki oleh seseorang setelah pewaris meninggal dunia. Segala peninggalan harta benda ses eor ang yan g sud ah men ing gal dun ia mer upa kan mil ik ahl i wari s men uru t undan g-und ang, melalui surat wasiat. Dalam pembagian warisan tentu nya sudah diatur dalam undang-undang mengenai siapa yang berhak mewarisi, berapa besar atau ba ny ak be nda ya ng ak an diwar is ka n. Ma sa la h wa ri san se ri ng ka li men imb ulk an mas alah dal am keh idu pan sehari- har i. Masalah ini ser ing kal i mun cul kar ena adanya sal ah satu ahl i wari s yan g mer asa tidak pua s den gan  pembagian warisan yang diterimanya Menuru t sistem hukum di Indo nesia masalah tenta ng pemb agian warisan masih belum seragam hal ini di karena kan tiap-tiap golongan pendud uk berhak untuk memilih aturan hukum yang di inginkan sesuai dengan kepercayan, adat maupu n golon ganya , Di dalam Pemba gian warisan ada hak opsi untuk memili h aturan hukum yang menurutnya adil, ada dua sistem hukum yang dapat dipilih oleh para pihak dalam menentukan pembagian warisan, yaitu hukum Islam dan huk um adat. Dua sis tem huk um itu mempun yai per bed aan yan g pri nsi p, ole h kar ena itu ada dua lembaga yang ber wenang unt uk memutu s apa bil a terj adi sengk eta waris. Untuk hukum Islam yang berwenang adalah Pengadila n Agama , sedang untuk hukum adat yang berwenang adalah Pengadilan Negeri Ketentuan pembagian warisan dari dua sistem hukum tersebut seringkali mempunyai perbedaan, maka terjadi pilihan hukum yang bisa digunakan sebagai dasar pen yel esa ian masalah pembagian war isa n. Mas alah hak opsi ini bis a menj adi masalah baru dalam pembagian hart a wari san, sebab pa ra pi hak cenderung memilih hukum sesuai dengan kepentingannya sendiri, yaitu hukum

Upload: hombar

Post on 09-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum+Waris+Di+Indonesia

8/8/2019 Hukum+Waris+Di+Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/hukumwarisdiindonesia 1/3

HUKUM WARIS DI INDONESIA

Warisan adalah suatu peninggalan yang berupa harta benda yang dimiliki

oleh seseorang setelah pewaris meninggal dunia. Segala peninggalan harta benda

seseorang yang sudah meninggal dunia merupakan milik ahli waris menurut

undang-undang, melalui surat wasiat. Dalam pembagian warisan tentunya sudah

diatur dalam undang-undang mengenai siapa yang berhak mewarisi, berapa besar 

atau banyak benda yang akan diwariskan. Masalah warisan seringkali

menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Masalah ini sering kali

muncul karena adanya salah satu ahli waris yang merasa tidak puas dengan

 pembagian warisan yang diterimanya

Menurut sistem hukum di Indonesia masalah tentang pembagian warisan

masih belum seragam hal ini di karenakan tiap-tiap golongan penduduk berhak 

untuk memilih aturan hukum yang di inginkan sesuai dengan kepercayan, adat

maupun golonganya, Di dalam Pembagian warisan ada hak opsi untuk memilih

aturan hukum yang menurutnya adil, ada dua sistem hukum yang dapat dipilih

oleh para pihak dalam menentukan pembagian warisan, yaitu hukum Islam dan

hukum adat. Dua sistem hukum itu mempunyai perbedaan yang prinsip, oleh

karena itu ada dua lembaga yang berwenang untuk memutus apabila terjadi

sengketa waris. Untuk hukum Islam yang berwenang adalah Pengadilan Agama,

sedang untuk hukum adat yang berwenang adalah Pengadilan Negeri

Ketentuan pembagian warisan dari dua sistem hukum tersebut seringkali

mempunyai perbedaan, maka terjadi pilihan hukum yang bisa digunakan sebagai

dasar penyelesaian masalah pembagian warisan. Masalah hak opsi ini bisa

menjadi masalah baru dalam pembagian harta warisan, sebab para pihak 

cenderung memilih hukum sesuai dengan kepentingannya sendiri, yaitu hukum

Page 2: Hukum+Waris+Di+Indonesia

8/8/2019 Hukum+Waris+Di+Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/hukumwarisdiindonesia 2/3

yang bisa memberikan peluang untuk mendapatkan pembagian warisan yang lebih

menguntungkan dirinya. Jika para pihak berpendapat dengan sadar, nilai-nilai

hukum Eropa lebih adil, itulah yang akan diterapkan dalam menyelesaikan

 pembagian warisan. Jika hukum waris Islam yang dipandang lebih adil, undang-

undang tidak melarang. Sepenuhnya terserah kepada mereka untuk menentukan

  pilihan. Hakim tidak berwenang untuk memaksakan pilihan hukum tertentu.

Pemaksaan dari pihak hakim adalah tindakan yang melampui batas kewenangan

dan dianggap bertentangan dengan “ketertiban umum” dan undang-undang. Pihak 

yang merasa dirugikan dapat mengajukan keberatan serta meminta agar 

 pembagian dinyatakan batal dan tidak mengikat.

Ada beberapa faktor untuk menentukan sengketa hukum waris menurut

Pengadilan Negeri yaitu :

1) Mewarisi berdasarkan Undang-undang

Atas dasar kedudukan sendiri yang terdiri ;

Penggolongan ahli waris berdasarkan garis keturunan

a. Golongan I di atur dalam pasal 852-852a KUH Perdata

 b. Golongan II di atur dalam pasal 855 KUH Perdata

c. Golongan III di atur dalam pasal 858-851 KUH Perdata

• Atas dasar penggantian

Syarat penggantian adalah orang yang di gantikan telah meninggal

dunia terlebih dahulu dari pewaris, yang diatur dalam pasal 842 KUH

Perdata dan pasal 844 KUH Perdata

2) Mewarisi berdasarkan TESTAMEN  (pasal 875 KUH Perdata) adalah suatu

akta yang memuat pernyataan seorang tentang apa yang di kehendaki akan

terjadi setelah ia meninggal dunia, dan olehnya dapat di cabut kembali.

Page 3: Hukum+Waris+Di+Indonesia

8/8/2019 Hukum+Waris+Di+Indonesia

http://slidepdf.com/reader/full/hukumwarisdiindonesia 3/3

 Namun, apabila dalam pembagian warisan terjadi sengketa antar ahli waris yang

akan menerima warisan tersebut, akibatnya salah satu pihak merasa hak-hak atau

kepentinganya dirugikan akibat dari pembagian warisan tersebut, maka upaya hukum

yang dapat digunakan selain dari non litigasi adalah dengan jalan mengajukan

gugatan perdata ke pengadilan