hukum seputar aborsi

20

Click here to load reader

Upload: rikza-adhia

Post on 22-Jun-2015

2.738 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pembahasan beberapa pandangan para ulama mengenai seputar pelarangan dan pembolehan melakukan aborsi di kalangan kaum hawa

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum seputar aborsi

ABoRSIPresented by :

Rikza Adhia Nada Rezki

Page 2: Hukum seputar aborsi

DEFINISI ABoRSI

ABoRSI secara umum adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) sebelum buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan. (JNPK-KR, 1999) (www.jender.or.id)

Ensiklopedia Indonesia memberikan pengertian ABoRSI sebagai berikut: “Pengakhiran kehamilan sebelum masa gestasi 28 minggu atau sebelum janin mencapai berat 1.000 gram.”

Definisi lain menyatakan, ABoRSI adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

ABoRSI merupakan suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh (Kapita Seleksi Kedokteran, Edisi 3, halaman 260).

Page 3: Hukum seputar aborsi

Macam-macam ABoRSI

Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam ABoRSI, yaitu:1. ABoRSI Spontan/ Alamiah atau

- Abortus Spontaneus 2. ABoRSI Buatan/ Sengaja atau

- Abortus Provocatus Criminalis3. ABoRSI Terapeutik/ Medis atau

- Abortus Provocatus Therapeuticum

Page 4: Hukum seputar aborsi

Macam-macam ABoRSI

ABoRSI spontan / alamiahberlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan di sebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.

Page 5: Hukum seputar aborsi

Macam-macam ABoRSI

ABoRSI buatan / sengaja / Abortus Provocatus Criminalisadalah pengakhiran kehamilansebelum usia kandungan 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram sebagai suatu akibattindakan yang disengaja dan disadari oleh calonibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak).

Page 6: Hukum seputar aborsi

Macam-macam ABoRSI

ABoRSI terapeutik / Abortus Provocatus therapeuticumadalah pengguguran kandungan buatan yang dilakukan atas indikasi medis.

Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang dikandungnya. Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak tergesa-gesa (www.genetik2000.com).

Page 7: Hukum seputar aborsi

ABoRSI Dalam Pandangan Hukum Islam

Dr. Abdurrahman Al Baghdadi (1998) dalam bukunya Emansipasi Adakah Dalam Islam halaman 127-128 menyebutkan bahwa ABoRSI dapat dilakukan sebelum atau sesudah ruh(nyawa) ditiupkan. Jika dilakukan setelah ditiupkannya ruh, yaitu setelah 4 (empat) bulan masa kehamilan, maka semua ulama ahli fiqih (fuqoha) sepakat akan keharamannya.

Tetapi para ulama fiqih berbeda pendapat jika ABoRSI dilakukan sebelum ditiupkannya ruh. Sebagian memperbolehkan dan sebagiannya mengharamkannya.

Page 8: Hukum seputar aborsi

ABoRSI Dalam Pandangan Hukum Islam

Yang memperbolehkan ABoRSI sebelum peniupan ruh, antara lain Muhammad Ramli (w. 1596 M) dalam kitabnya An-Nihayah dengan alasan karena belum ada makhluk yang bernyawa. Ada pula yang memandangnya makruh, dengan alasan karena janin sedang mengalami pertumbuhan.

Page 9: Hukum seputar aborsi

ABoRSI Dalam Pandangan Hukum Islam

Yang mengharamkan ABoRSI sebelum peniupan ruh antara lain Ibnu Hajar (w. 1567 M) dalam kitabnya At Tuhfah dan Al Ghazali dalam kitabnya Ihya` Ulumiddin.

Bahkan Mahmud Syaltut, mantan Rektor Universitas Al Azhar Mesir berpendapat bahwa sejak bertemunya sel sperma dengan ovum (sel telur) maka ABoRSI adalah haram, sebab sudah ada kehidupan pada kandungan yang sedang mengalami pertumbuhan dan persiapan untuk menjadi makhluk baru yang bernyawa yang bernama manusia yang harus dihormati dan dilindungi eksistensinya.

Page 10: Hukum seputar aborsi

ABoRSI Dalam Pandangan Hukum Islam

Pendapat yang disepakati fuqaha, yaitu bahwa haram hukumnya melakukan ABoRSI setelah ditiupkannya ruh (empat bulan), didasarkan pada kenyataan bahwa peniupan ruh terjadi setelah 4 (empat) bulan masa kehamilan.“ Sesungguhnya setiap kamu terkumpul kejadiannya dalam perut ibumu selama 40 hari dalam bentuk ‘nuthfah’, kemudian dalam bentuk ‘alaqah’ selama itu pula, kemudian dalam bentuk ‘mudghah’ selama itu pula, kemudian ditiupkan ruh kepadanya. ” [HR.Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, danTirmidzi].

Page 11: Hukum seputar aborsi

ABoRSI Dalam Pandangan Hukum Islam

Dalil syar’i yang menunjukkan bahwa ABoRSI haram bila usia janin 40 hari atau 40 malam adalah hadits Nabi Saw berikut:“ Jika nutfah (gumpalan darah) telah lewat empat puluh dua malam, maka Allah mengutus seorang malaikat padanya, lalu dia membentuk nutfah tersebut; dia membuat pendengarannya, penglihatannya, kulitnya,dagingnya, dan tulang belulangnya. Lalu malaikat itu bertanya (kepada Allah), ‘Ya Tuhanku, apakah dia (akan Engkau tetapkan) menjadi laki-laki atau perempuan?’ Maka Allah kemudian memberi keputusan… ” [HR.Muslim dari Ibnu Mas’ud r.a.].Dalam riwayat lain, Rasulullah Saw bersabda:“ (jika nutfah telah lewat) empat puluh malam…”

Page 12: Hukum seputar aborsi

ABoRSI Dalam Pandangan Hukum Islam

Firman Allah SWT:

“ Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamukarena kemiskinan. Kami akan memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu. ” (Qs. al-An’aam [6]:151).

“ Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizki kepada mereka dan kepadamu. ” (Qs. al-Isra` [17]: 31).

“ Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan (alasan) yang benar (menurut syara’). ” (Qs. al-Isra` [17]: 33).

“ Dan apabila bayi-bayi yang dikubur hidup-hidup ituditanya karena dosa apakah ia dibunuh. ” (Qs. at-Takwiir [81]: 8-9)

Page 13: Hukum seputar aborsi

ABoRSI Dalam Pandangan Hukum Islam

ABoRSI sebelum kandungan berumur 4 bulan para fuqaha berbeda pendapat dalam masalah ini Syaikh Abdul Qadim Zallum (1998) dan Dr. Abdurrahman Al Baghdadi (1998), hukum syara’ yang lebih rajih (kuat) adalah sebagai berikut. Jika ABoRSI dilakukan setelah 40 (empat puluh) hari, atau 42 (empatpuluh dua) hari dari usia kehamilan dan pada saat permulaan pembentukan janin, maka hukumnya haram. Dalam hal ini hukumnya sama dengan hukum keharaman ABoRSI setelah peniu¬pan ruh ke dalam janin. Sedangkan pengguguran kandungan yang usianya belum mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh ( ja’iz ) dan tidak apa-apa.

Page 14: Hukum seputar aborsi

ABoRSI Dalam Pandangan Hukum Islam

Namun demikian, dibolehkan melakukan ABoRSI baik pada tahap penciptaan janin, ataupun setelah peniupan ruh padanya, jika dokter yang terpercaya menetapkan bahwa keberadaan janin dalam perut ibu akan mengakibatkan kematian ibu dan janinnya sekaligus. Dalam kondisi seperti ini, dibolehkan melakukan ABoRSI dan mengupayakan penyelamatan kehidupan jiwa ibu. Menyelamatkan kehidupan adalah sesuatu yang diserukan oleh ajaran Islam, sesuai firman Allah SWT:

“Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. ” (Qs. al-Maa’idah [5]:32) .

Page 15: Hukum seputar aborsi

ABoRSI Dalam Pandangan Hukum Islam

Di samping itu ABoRSI dalam kondisi seperti ini termasuk pula upaya pengobatan. Sedangkan Rasulullah Saw telah memerintahkan umatnya untuk berobat. Rasulullah Saw bersabda:““Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla setiap kali menciptakan penyakit, Dia ciptakan pula obatnya. Maka berobatlah kalian!” [HR.Ahmad].

Page 16: Hukum seputar aborsi

ABoRSI Dalam Pandangan Hukum Islam

Berdasarkan kaidah ini, seorang wanita dibolehkan menggugurkan kandungannya jika keberadaan kandungan itu akan mengancam hidupnya, meskipun ini berarti membunuh janinnya. Memang mengggugurkan kandungan adalah suatu mafsadat. Begitu pula hilangnya nyawa sang ibu jika tetap mempertahankan kandungannya juga suatu mafsadat. Namun tak syak lagi bahwa menggugurkan kandungan janin itu lebih ringan madharatnya daripada menghilangkan nyawa ibunya, atau membiarkan kehidupan ibunya terancam dengan keberadaan janin tersebut (Dr. Abdurrahman Al Baghdadi,1998).

Page 17: Hukum seputar aborsi

KESIMPULANABoRSI bukan sekedar masalah medis atau kesehatan masyarakat, namun juga problem sosial yang muncul karena manusia mengekor pada peradaban Barat. Maka pemecahannya haruslah dilakukan secara komprehensif-fundamental-radikal, yang intinya adalah dengan mencabut sikap taqlid kepada peradaban Barat dengan menghancurkan segala nilai dan institusi peradaban Barat yang bertentangan dengan Islam, untuk kemudian digantikan dengan peradaban Islam yang manusiawi dan adil.

Page 18: Hukum seputar aborsi

Hukum ABoRSI dalam pandangan Islam menegaskan keharaman ABoRSI jika umur kehamilannya sudah 4 (empat) bulan, yakni sudah ditiupkan ruh pada janin. Untuk janin yang berumur di bawah 4 bulan, para ulama berbeda pendapat. Jadi ini memang termasuk di dalam masalah khilafiyah. Namun menurut pemahaman kami, pendapat yang rajih (kuat) adalah jika ABoRSI dilakukan setelah 40 (empatpuluh) hari, atau 42 (empat puluh dua) hari dari usia kehamilan dan pada saat permulaan pembentukan janin, maka hukumnya haram. Sedangkan pengguguran kandungan yang usianya belum mencapai 40 hari, maka hukumnya boleh (ja’iz) dan tidak apa-apa. Wallahu a’lam[M. Shiddiq al-Jawi]http://www.gaulislam.com/aborsi-dalam-pandangan-hukum-islam

Page 19: Hukum seputar aborsi

Additional Question

- Apakah hukum bagi wanita yang melakukan aborsi dikarenakan janin yang di dalam kandungannya bukan karena kehendaknya ?

- Contoh : wanita yang di perkosa, wanita palestina yang di paksa tidur dengan tentara israel..

Page 20: Hukum seputar aborsi