hukum investasi an efek

Upload: adedidikirawan

Post on 19-Jul-2015

587 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Hubungan antara investor dengan penerima modal sangat erat karena invesstor sebagai pemilik uang/modal akan bersedia menanamkan investasinya dinegara penerima modal, dan negara penerima modal harus dapat memberikan kepastian hukum, perlindungan hukum, dan rasa aman bagi investor dalam berusaha. Tanpa adanya kepastian dan perlindungan hukum, serta rasa aman, mustahil mereka akan menanamkan investasinya. Setiap investor khusunya investor asing, selalu menanyakan tentang kepastian dan perlindungan hukum, serta rasa aman tersebut. Negara penerima modal, juga selalu mengatakan bahwa negaranya siap menjamin kepastian, perlindungan hukum, dan rasa aman kepada mereka.Bidiang-bidang usaha yang terbuka untuk invvestasi merupakan bidang usaha yang diperkenankan untuk dilakukan investasi baik untuk investasi domestik maupun investasi asing. Biasanya, dalam penanaman invesstasi, khususnya investasi asing, ada beberapa bidang usaha yang tidak diperkenankan sama sekali untuk dilakukan investasi dan ada juga bidang usaha yang diwajibkan untuk melakukan kerja sama antara modal asing dan modal domestik .Prosedur dan syarat-syarat merupakan tata cara yang diteenntukan oleh negara penerima modal dalam pelaksanaan investasi dalam suatu negara. Biasanya, prosedur dan syarat-syarat itu disesuaikan dengan peraturan perundang-uundangan yang berlaku.

TRANSCRIPT

PRAKTIK PERILAKU PERUSAHAAN EFEK SEBAGAI PERANTARA PEDAGANG EFEK DI PASAR MODAL INDONESIA

Diajukan sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah hukum investasi

Dibawah bimbingan: Dr. Walter Wanggur Tuti Herawati.SH.MH

Kelompok: Paulina Sandy Ade Didik Irawan(P.4301.11.023)

Sekolah Tinggi Hukum Bandung Hukum Bisnis 2012

1

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syuukur kehidrat allah SWT, karena atas berkah rahmatnya kelompok saya dapat menyelsaikan tugas makalah mata kuliah Hukum Investasi dengan judul PRAKTIK PERILAKU PERUSAHAAN EFEK SEBAGAI PERANTARA PEDAGANG EFEK DI PASAR MODAL INDONESIA. Dalam makalah menyelsaikan ini saya merasa banyak kekurangan dan terlampau jauh untuk mencapai kesempurnaan. Kami mengharap kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan penulisan makalah ini selanjutnya. Saya mengucapkan trima kasih kepada dosen pengajar Prof.Dr.H. Hata, S.H.,M.H. dan juga semua rekan-rekan pasca sarjana Sekolah Tinggi Hukum Bandung.

Bandung 27 April 2012 penulis

2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Tujuan Penulisan BAB II PEMBAHASAN A.PENGERTIAN PERUSAHAAN EFEK B. KEGIATAN PERUSAHAAN EFEK 1. Penjamin Emisi Efek (PEE) 2. Perantara Pedagang Efek 3. Wakil Peranttara Perdagangan Efek (WPPE) 4. Manajer Investasi 5. Wakil Manajer Investasi (WMI) 7 7 10 10 10 13 15 15 5 5 5 6 2

C. TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK PERUSAHAAN DALAM PERUSAHAAN EFEK 1. Fungsi dan Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris a. Tugas dan Wewenang Direksi b. Tugas dan Wewenang Komisaris c. Kode Etik 16 16 16 17 18

D. PERILAKU PERUSAHAAN EFEK, DIREKSI DAN KOMISARIS SELAKU PERANTARA PEDAGANG EFEK 18

3

1. Bisnis Perusahaan Efek sebagai Perantara Pedagang Efek ditinjau dari Undang-Undang Pasar Modal, Peraturan Bapepam-LK 18

a. Undang Undang Pasar Modal b. Peraturan Bapepam-LK dan negara Lain SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

18 18 22 23

4

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Hubungan antara investor dengan penerima modal sangat erat karena invesstor sebagai pemilik uang/modal akan bersedia menanamkan investasinya dinegara penerima modal, dan negara penerima modal harus dapat memberikan kepastian hukum, perlindungan hukum, dan rasa aman bagi investor dalam berusaha. Tanpa adanya kepastian dan

perlindungan hukum, serta rasa aman, mustahil mereka akan menanamkan investasinya. Setiap investor khusunya investor asing, selalu menanyakan tentang kepastian dan perlindungan hukum, serta rasa aman tersebut. Negara penerima modal, juga selalu mengatakan bahwa negaranya siap menjamin kepastian, perlindungan hukum, dan rasa aman kepada mereka. Bidiang-bidang usaha yang terbuka untuk invvestasi merupakan bidang usaha yang diperkenankan untuk dilakukan investasi baik untuk investasi domestik maupun investasi asing. Biasanya, dalam penanaman invesstasi, khususnya investasi asing, ada beberapa bidang usaha yang tidak diperkenankan sama sekali untuk dilakukan investasi dan ada juga bidang usaha yang diwajibkan untuk melakukan kerja sama antara modal asing dan modal domestik . Prosedur dan syarat-syarat merupakan tata cara yang diteenntukan oleh negara penerima modal dalam pelaksanaan investasi dalam suatu negara. Biasanya, prosedur dan syarat-syarat itu disesuaikan dengan peraturan perundang-uundangan yang berlaku. Identifikasi Masalah: 1. Bagaimana peranan perusahaan efek dalam hukum investasi di Indonesia5

2. Sebutkan kegiatan perusahaan efek dalam hukum investasi di indonesia ? Tujuan penulisan: 1. Untuk mengkaji pemahaman mahasiswa tentang peranan perusahaan efek dalam hukum investasi di Indonesia 2. Untuk mengetahui tujuan kegiatan perusahaan efek dalam hukum investasi di Indonesia

6

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN PERUSAHAAN EFEK Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM untuk dapat melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi efek, perantara perdagangan efek, atau manajer investasi atau kegiatan lain yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh BAPEPAM. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 Pasal 32 menyebutkan bentuk perusahaan efek berupa perusahaan yang sahamnya dimiliki seluruhnya oleh warga negara republik indonesia dan atau berbadan hukum atau perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki Warga Negara Republik Indonesia dan badan hukum Indonesia dan Warga Negara Asing atau badan huukum asing. Berdasarkan laporan akhir tahun BAPEPAM pada tanggal 30 Desember perusahaan efek berjumlah sekitar 191 yang mempunyai lisensi sebagai Penjamin Emisi Efek (PEE) dan perantara Perdagangan Efek ( PPE).1 PP No.45 Tahun 1995 Pasal 33 huruf a angka 1 di ubah oleh Kep Menkeu Nomor 179 /KMK.010/2003 tentang permodalan perusahaan efek jo. Kep. Ketua Bapepam Nomor 20/PM/2003, mensyaratkan Nomor 179 /KMK.010/2003 tentang permodalan perusahaan efek jo. Kep. Ketua Bapepam Nomor 20/PM/2003, mensyaratkan 2: 1. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai penjamin emisi efek dan perdagangan efek sebesar Rp 50.000.000 dengan modal kerrja bersih disesuaikan (MKBD) Rp.25.000.000. perusahaan efek yang sudahada wajib memenuhi ketentuan ini sampai pada tanggal 31 Desember 2003 yang disebut sebagai tahap pertama. Pada tahap pertama perusahaan efek wajib mempunyai modal disetor Rp. 25.000.000

1 2

Adiwarman,dkk,aspek hukum pasar modal indonesia Kencana, Jakarta 2010, hlm 141. Ibid.

7

dengan MKBD

Rp.10.000.000 tahap kedua, tanggal 31 Desember 2004 modal

disetor perusahaan efek harus Rp.50.000.000 dengan MKBD Rp.25.000.000 2. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai perusahaan perdagangan efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah harus mempunyai modal disetor sebesar Rp.30.000.000 dengan MKBD Rp. 25.000.000. pada tahap pertamma per 31 Desember 2003, perusahaan efek modal disetornya 18.000.000 dengan MKBD Rp.10.200.000.000 pada tahap kedua per 31 Desember 2004, perusahaan efek harus mempunyai modal disetor Rp.35.000.000.000. 3. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek yang tidak mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib mempunyai modal disetor sedikitnya Rp. 500.000.000 dengan MKBD Rp.200.000.000 per 31 Desember 2003. 4. Perusahaan efek yang bertindak sebagai mmenejer investasi wajib mempunyai modal disetor sebesar Rp. 5.000.000.000 dengan MKBD sebesar Rp.200.000.000. per 31 Desember 2003, perusahaan efek wajib mempunyai modal disetor Rp.3.000.000.000 dengan MKBD sebesar Rp.200.000.000. per 31 Desember 2004, perusahaan efek harus mempunyai modal disetor Rp. 5.000.000.000 dengan MKBD Rp.200.000.000 5. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek dan manajer investasi harus memiliki modal disetor sebesar

Rp.55.000.000.000. dengan MKBD Rp. 25.200.000.000 6. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek dan manajer investasi wajib memiliki modal disetor sebesar 35.000.000.000. Peraturan ini berlaku bagi perusahaan efek nasional maupun patungan. Perusahaan efek yang sudah ada diberikan tenggang waktu sampai pada tanggal 31 Desember 2003 untuk penyesuaian permodalan tahap pertama dan tanggal 31 Desember 2004 untuk penyesuain tahap kedua bagi perusahaan efek yang tidak mampu memenuhi ketentuan ini,8

akan diminta untuk melakukan merger dengan perusahaan efek lainnya sehingga MKBD nya bisa mencapai persyaratan. Hingga tanggal 29 Desember 2003, sebanyak 54 perusahaan efek anggota bursa, dari 191 perusahaan efek, belum dapat memenuhi persyaratan MKBD.3 137 perusahaan efek yang memenuhi MKBD terdiri dari 34 perusahaan efek yang memiliki izin sebagai perantara perdagangan efek (PPE) yang mengadministrasikan rekening efek. 15 PPE yang tidak mengadministrasikan rekening efek, 24 PE yang memiliki izin sebagai PPE, penjamin Emisi Efek (PEE), manajer investasi (MI).4 42 yang memiliki izin PPE danPEE dan MI. Jika demikan kondisinya, maka ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan perusahaan efek, pertama melakukan merger dengan perusahaan efek lain dan yang kedua siap menerima konsekuensi pemecatan sebagai anggota bursa.5 Penyesuaian permodalan pada perusahaan efek akan mendorong tumbuhnya perusahaan efek yang kuat dan efisien. Kualitas dan bonafiditas perusahaan efek yang demikian diharapkan akan membawa dampak positif bagi pengembangan pasar modal di Indonesia menuju pasar modal yang berstandar dunia, teratur, efisien, dan tentunya mampu menarik minat investor untuk berinvestasi di pasar modal. Pemberian tenggang waktu ini berguna untuk memberikan kesempatan kepada perusahaan efek untuk mengukur kapasitas dan berupaya melakukan marger. Bagi Bapepam tentu jauh lebih baik perusahaan efek di Indonesia tidak terlalu banyak namun kuat dari sisi sumber daya keuangan, manusia, dan infrastruktur teknologi.6

3 4

Kompas,54AB belum penuhi MKBD Baru, Edisi 31 Desember 2003 hlm15. Kompas ibid.. 5 Op.Cit Adiwarman,dkk,aspek hukum.... hlm 143

9

Pengembangan pasar modal tidak dapat dilepaskan dari pendidikan dan pemasaran jangka panjang yang dibiayai oleh industri perdagangan efek. Apabila bursa efek, lembaga penyimpanandan penyelsaian (LPP), serta lembaga kliring dan penjaminan (LKP) berperan menyediakan sarana dan fasilitas perdagangan efek dan penyelsaiannya, maka perusahaan efek akan memainkan perannya dalam pengembangan kegiatan perdagangan, pelayanan dan penciptaan produk baru. Perusahaan efek bebas untuk mengembangkan sistem jasa pendukungnya sendiri dan bebas memilih bursa yang sesuai dengan tujuannya dalam memberikan pelayanan yang berkualitas bagi nasbahnya. 7 Bila dibandingkan dengan negara-negara yang lebih maju pasar modalnya, perusahaan efek merupakan leading agent dalam pengembangan jasa dan produk

investasi eceran. Metode yang dipakai negara-negara lain sangat bervariasi, tetapi yang pasti, diperlukan dana investasi yang cukup besar di bidang pemasaran. Untuk itu diperlukan tenaga yang handal dan profesional.8 B. KEGIATAN PERUSAHAAN EFEK Berikut ini akan dijelaskan 5 macam kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan efek :9 1. Penjamin Emisi Efek (PEE) Penjamin Emisi Efek (PEE) adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Izin usaha sebagai PEE berlaku juga sebagai izin usaha Perantara Pedagang Efek. Dengan demikian perusahaan efek yang telah berizin usaha penjamin emisi efek dapat juga melakukan kegiatan sebagai perntara

7 8

Ibid. Ibid hlm 144. 9 Ibid.

10

pedagang efek. Tetapi perusahaan efek yang berizin usaha perantara pedagang efek tidak otomatis dapat melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi efek.10 Peran dari penjamin emisi adalah peran perusahaan efek untuk melakjukan penjaminan emisi (underwriting) bagi emiten, yaitu perusahaan ingin mendapatkan dana dari calon-calon investor dari masyarakat luas. Penjamin emisi ini membuat kontrak emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yan g tidak terjual.11 Sedangkan wakil penjamin emisi efek (WPEE) merupakan orang perorangan yang telah mendapat izin dari Bapepam melalui ujian kecakapan dalam pasar modal untuk bertindak mewakili kepentingan perusahaan kepentingan efek untuk kegiatan yang berkaitan dengan penjaminan emisi efek .12 Secara garis besar peran dan fungsi penjamin emisi dalam proses go public adalah sebagai berikut:13 Memberikan jasa konsulttasi kepada emiten dalam rangka go public penjamin emisi merupakan mitra dalam membuat perencanaan pelaksanaan serta pengendalian proses emmisi, mulai dari memperisiapkan dokumen emisi sampai menjualkan efek di pasar perdana. Menjamin efek yang diterbitkan emiten. Dalam hal ini penjamin emisi bertanggungjawab atas keberhasilan penjualan seluruh saham emiten kepada masyarakat luas. Dalam duatu penjamin akkan terkandung suatu risiko, untuk itu

11 12

Ibid. ibid 13 Ibid. Hlm 145

11

penjamin lain dalam bentuk sindikasi agar tingkat keberhasilan penjualan saham lebih tinggi Melakukan kegitan pemasaran efek yang diterbitkan oleh emiten agar masyarakat investor dapat memperoleh informasi secara baik. Sehingga dilakukan pendisainan dan pendistribusian efek secara akurat dan tepat waktu. Undang-Undang Pasar Modal Pasal 39 bahwa penjamin emisi sebagai dimuat dalam pernyataan pendaftaran. Secara teoritis, ada beberapa macam kontrak penjaminan emisi yang dikenal seperti :14 a. Full Commitment (kesanggupan penuh), PEE bertanggungjawab untuk mengambil sisa efek yang tidak terjual b. Best Effort Commitment (kesanggupan terbaik) PEE tidak bertanggungjawab atas sisa efek yang terjual, tetapi PEE akan berusaha sebaik-baiknya agar efek yang

ditawarkan dapat terjual dalam kuantitas yang paling tinggi c. Standly Commitment (kesanggupan siaga), PEE berkomitmen agar saham yang tidak terjual di pasar perdana dapat dibeli oleh PEE pda harga tertentu. d. All or None Commitment (kesanggupan semua atau tidak sama sekali), PEE akan berusaha menjual semua efek agar laku semuanya, apabila efek tersebut tidak laku semuanya, maka transaksi dengan pemodal yang ada akan dibatalkan. Jadi semua efek dikembalikan ke emiten dan emiten tidak mendapatkandana sedikitpun. Komitmen ini dengan latar belakang pemikiran bahwa perusahaan membutuhkan modal dan jumlah tertentu. Bila jumlah tidak tercapai maka investasi perusahaan kurang bermanfaat. Oleh karena itu lebih baik tidak jadi sama sekali. Modifikasi dari komitmen ini adalah komitmen paling sedikit, paling banyak (minimum-maksimum). PEE harus berusaha untuk mencapai penjualan sebattas minimum yang ditentukan, apabila batas minimum14

Ibid.

12

tercapai, maka emisi d apat diteruskan. Dengan demikian permohonan pembelian akan menjadi kenytaan apabila batas minimum tercapai, maka emisi dapat diteruskan. Dengan demikian permohonan pembelian akan menjadi kenyataan apabila batas minimum tercapia. Saat ini lazim dalam proses penjaminan emisi efek dipersyaaratkan adanya green shoe option. Menurut R.J Shook dan Robert L. Shook, green shoe option adalah kalusul perjanjian penjaminan yang memperbolehkan sindikasi untuk membeli lebih banyak saham pada harga penawaran awal yang dapat melindungi harga saham ketika dijual dalam waktu yang singkat (shortsale). Green shoe option sudah diterapkan di Indonesia dalam Intial Public Offering (IPO) Bank Mandiri sebesar 2.990.000.000 lembar saham biasa atas nama Seri B milik negara republik indonesia (divestasi) masa penawaran dari tanggal 2-4 juli 2003 dalam penjaminan emisi efek yang dapat dilaksanakan, sebagian atau selluruhnya, pada setiap sejak berakhirnya masa penawaran umum yaitu pada tanggal 4 Juli 2003 samappi pada tanggal penyerahan, yaitu 9 Juli 2003, untuk meningkatkan jumlah saham yang ditawarkan sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya 700 juta lembar saham biasa atas nama seri B milik Negara Republik Indonesia (divestasi) pada harga penawaran umum. 2. Perantara Pedagang Efek Perantara Pedagang Efek (PEE) Perantara Pedagang efek merupakan pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau untuk kepentingan pihak lain. PEE berperan penting dan dominan agar pasar modal berfungsi. Oleh karena itu PEE sebagai salah satu pihak yang terkait dengan pasar modal, dituntut

13

untuk bersikap jujur dan dapat dipercaya dalam melaksanakan tugasnya (my word is my bond-motto dalam industri pasar modal).15

3. Wakil Peranttara Perdagangan Efek (WPPE) Wakil Perantara Perdagangan efek (WPPE) adalah orang perorangan yang telah mendapatkan izin dari Bapepam untuk bertugas mewakili kepentingan perusahaan efek untuk melaksankan perdagangan efek. Dalam memiliih perantara (pialang) yang baik investor sebaiknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:16 1. Kejujuran pialang dalam bertugas untuk kepentingan pemodal 2. Mempunyai standar profesionalisme yang tinggi. 3. Melaksanakan pekerjaan dengan penuh dedikasi seriius dengan berkonsentrasi penuh pada tugas tanpa terpengaruh oleh pihak lain berkepentingan 4. Mendahulukan kepentingan nasabah 5. Menjaga ketat rahasia nasabah 6. Berhati-hati atas kebenaran informasi yang diberikan dan tidak menganjurkan nasabah agar membeli saham mereka sendiri yang tidak manfaat bagi pemodal 7. Menaati hukum yang berlaku dan segala peraturan yang berhubungan dengan usaha sekruitas serta tidak ikut serta bersama orang lain melakukan pelanggaran di bidang pasar modal 8. Tidak mengambil kesempatan yang dapat merugikan nasabah diketahui dan diyakini

15 16

Ibid.hlm 147 Ibid.

14

9. Tidak akan melakukan tindakan yang mengakibatkan nama buruk bagi anggota lainnya 10. Para anggota saling bekerja sama demi kepentingan bersama 11. Memberikan advis atau penjelasan kepada investor beserta alasan-alasan dan analisis risiko yang dapat terjadi, evaluasi, dan espektasi yang wajar

4. Manajer Investasi Manajer Investasi. Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio (kumpulan efek yang dimiliki oleh orang perorangan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi ) untuk para investor atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok investor, kecuali perusahaan asuransi dana pensiun dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.17 5. Wakil Manajer Investasi (WMI) Wakil Manajer Investasi (WMI) adalah orang perorangan yang bertindak mewakili kepentingan perusahaan efek untuk kegiatan yang bersangkutan dengan pengelolaan portofolio efek, izin untuk wakil manajer investasi dikeluarkan oleh Bapepam dengan standarisasi yang ketat.18 Karena tidak semua orang mempunyai pengetahuan yang memadai dalam melakukan analisis efek dan melakukan prediksi mengenai prosfek perusahaan. Atau bisa juga karena kesibukan pekerjaan, tidak sempat melakukan analisis terhadap perusahaan-perusahaan

17 18

Ibid. hlm 148 Ibid.

15

yang ada di bursa efek. Untuk menjawab kebuutuhan ini, manajer investasi yang akan melakukaan semua hal di atas untuk kepentingan calon investor.19

C. TANGGUNG

JAWAB

PARA

PIHAK

PERUSAHAAN

DALAM

PERUSAHAAN EFEK20

1. Fungsi dan Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris Fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah sebagaimana pada Anggaran Dasar perusahaan sudah disesuaikan dengan UUPT tahun 2007, yaitu sebagai berikut: a.Tugas dan Wewenang Direksi 1) Direksi berhak mewakili perseoran di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dengan perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk: a) Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan; b) Mengikat perseroan sebagai penanggung jawab/penjamin; c) Membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan, melepaskan dan membebani hak atas barang-barang tidak bergerak, termasuk bangunanbangunan, hak-hak atas tanah serta perusahaan-perusahaan perseroan; haruslah dengan persetujuan dari salah satu Anggota Dewan Komisaris.

19

Ibid

.20

Sutan Remy Sjahdeni, Tanggung Jawab Pribadi Direksi dan Komisaris, Hukum Bisnis, Volume 14, Juli 2001.hlm 20. 16

2) Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. 3) Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar Perseroan. 4) Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan. 5) Dalam hal Presiden Direktu tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka salah seorang anggota DIreksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan. 6) Dalam hal hanya ada seorang anggota Direksi maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Direktur atau anggota Direksi yang lain dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya. b. Tugas dan Wewenang Komisaris antara lain : 1) Dewan komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan dan member nasehat kepada direksi. 2) Dewan komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai perseroan dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh direksi.

17

3) Direksi dan setiap anggota direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan Dewan Komisaris. 4) Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara atau apabila karena sebab apapun Perseroan tidak mempunyai seorang pun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seseorang atau lebih di antara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris. 5) Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya. 6) Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya (jabatan mereka) apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemberhentian tersebut dengan menyebutkan alasannya. c. . Kode Etik Terdapat beberapa PE yang tidak memiliki kode etik resmi yang didokumentasikan secara tertulis bagi karyawan. Untuk karyawan yang memiliki izin wakil orang perseorangan, perusahaan mengacu kepada kode etik WPE, sedangkan hal-hal terkait budaya dan perilaku perusahaan lainnya mengacu kepada SOP perusahaan maupun group (holdingnya) serta konvensi dan kebijakan perusahaan yang telah berlaku.

18

D. PERILAKU PERUSAHAAN EFEK, DIREKSI DAN KOMISARIS SELAKU PERANTARA PEDAGANG EFEK 21

1. Bisnis Perusahaan Efek sebagai Perantara Pedagang Efek ditinjau dari UndangUndang Pasar Modal, Peraturan Bapepam-LK

a. Undang Undang Pasar Modal UUPM telah memberikan landasan hukum bagi perizinan PE di pasar modal, sehingga apabila PE melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perizinannya, maka Bapepam-LK dapat mencabut izin dari PE tersebut. Bahkan hanya Bapepam-LK yang berhak mempailitkan suatu PE berdasarkan undang-undang Kepailitan. Dalam Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menyatakan bahwa dalam hal Debitor adalah PE, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Bapepam-LK. Perilaku bagi PE juga memuat mengenai laranganlarangan, sebagai contoh larangan bagi PE sebagaimana termuat dalam Pasal 38 UUPM yang menjelaskan bahwa PE yang bertindak sebagai PPE dilarang melakukan transaksi atas efek yang tercatat pada Bursa Efek untuk pihak terafiliasi atau kepentingan sendiri apabila nasabah yang tidak terafiliasi dari PE tersebut telah memberikan instruksi untuk membeli dan atau menjual efek yang bersangkutan dan PE tersebut belum melaksanakan instruksi tersebut. Contoh larangan lainnya yaitu terkait penggunaan informasi orang dalam sebagaimana termuat dalam Pasal 98 UUPM yang dinyatakan bahwa PE yang memiliki informasi orang dalam mengenai emiten atau perusahaan publik dilarang melakukan transaksi efek emiten atau perusahaan publik tersebut, kecuali apabila transaksi tersebut dilakukan bukan atas

21

Ibid.

19

tanggungannya sendiri, tetapi atas perintah nasabahnya; dan PE tersebut tidak memberikan rekomendasi kepada nasabahnya mengenai efek yang bersangkutan. Terkait dengan bisnis PE, maka perilaku yang termuat dalam UUPM tersebut menjadi ketentuan yang wajib dijalankan sehingga apabila ditemukan adanya pelanggaran maka sanksi dapat diberikan oleh Bapepam-LK, dimana hal ini akan mengganggu jalannya bisnis PE.

b. Peraturan Bapepam-LK dan negara Lain Perusahaan Efek di Indonesia harus berbentuk Perseroan Terbatas sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), hal ini ditegaskan dalam angka 1 huruf a Peraturan Bapepam-LK Nomor V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek yang menyatakan Pihak yang dapat melakukan kegiatan usaha sebagai Perusahaan Efek adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam-LK. Perlu diketahui bahwa hampir semua negara memberikan pengaturan terkait bisnis proses yang harus dilakukan oleh suatu PE, hal yang sama juga diatur bagi PE yang ada di Indonesia. Beberapa pengaturan yang penting bagi bisnis proses di PE adalah terkait dengan perlindungan nasabah, mulai dari pembukaan rekening sampai dengan proses transaksi. Penerapan Know Your Client bagi nasabah, manajemen benturan kepentingan, petunjuk layanan dari PE, penetapan fee atau komisi, proses penanganan komplain nasabah termasuk kewajiban akan pemenuhan dan kepatuhan terhadap aturan-aturan yang dibuat. Peraturan Bapepam-LK sebenarnya sudah sesuai dengan best practice yang berlaku secara international, mungkin perbedaan yang perlu dielaborasi lebih lanjut adalah mengenai risk management karena karakteristik dari masing-masing PE setiap negara pasti berbeda dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.

20

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Bapepam-LK mulai dengan rencana revisi peraturan terkait perizinan PE sampai dengan penerapan risk management PE. Tujuan pengaturan PE adalah dalam rangka menciptakan pasar modal yang wajar, teratur dan efisien serta mampu bersaing dalam era perdagangan bebas. Saat ini permodalan PE yang menjalankan kegiatan sebagai PPE yang mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar

Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah). Sedangkan PE yang menjalankan kegiatan sebagai PPE yang tidak mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Borderless atas kepemilikan asing di PE Indonesia sudah dibuka untuk pihak asing dimana saham untuk PE patungan dapat dimiliki oleh badan hukum asing yang bergerak di bidang keuangan selain sekuritas maksimal 85% (delapan puluh lima perseratus) dari modal disetor. Sedangkan bagi saham PE patungan dapat dimiliki oleh badan hukum asing yang bergerak di bidang sekuritas yang telah memperoleh izin atau di bawah pengawasan regulator pasar modal di negara asalnya maksimal 99% (sembilan puluh sembilan perseratus) dari modal disetor. Dalam hal PE nasional atau patungan melakukan Penawaran Umum, maka saham PE tersebut dapat dimiliki seluruhnya oleh Pemodal Dalam Negeri atau Pemodal Asing. Pengaturan di negara lain harus kita sesuaikan dengan kondisi PE yang ada di Indonesia, tidak bisa semuanya diadopsi karena mungkin adanya perbedaan kultur masyarakat dan hukumnya. Dengan berbagai transparansi yang ada saat ini, termasuk pengawasan dari regulator dan publik, maka diharapkan PE harus memperhatikan kualitas pelayanan, kualitas sumber daya manusia, ketaatan terhadap peraturan, dan kualitas sistem back office.

21

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari pembahasan ddiatas kami menyimpulkan bahwa: Peranan perusahaan efek sangat bermanfaat bagi para pihak yang melakukan investasi dari penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing yang mencari keuntungan berupa laba. Adapun para pihak bertanggung jawab terhadap pengelolaan investasi adalah bertujuan untuk mefasilitasi atau memudahkan para investor dalam negeri atau investor asing untuk bertransaksi jual beli surat-surat bberharga saham. Saran Untuk menimalkan penyalahgunaan kewenangan oleh direksi dan dewan komisaris perlu pengaturan secara khusus terkait perilaku direksi dan dewan komisaris dalam menyelenggarakan operasional dan pengawasan terhadap perusahaan efek Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan struktur perusahaan yang tepat dan pengendalian internal yang sesuai dengan kegiatan usahanya sehingga dapat melindungi nasabah nya termasuk dalam pengendalian risiko misalnya:22

berupa

a. Semua karyawan harus memahami pentingnya pengelolaan risiko b. Kompetensi karyawan yang tinggi untuk pengelolaan risiko

DAFTAR PUSTAKAAdiwarman,dkk,aspek hukum pasar modal indonesia Kencana, Jakarta 2010. Prof. DR. Sutan Remy Sjahdeni, SH, Tanggung Jawab Pribadi Direksi dan Komisaris, Hukum Bisnis, Volume 14, Juli 2001. Undang-Undang :

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan

23