HUKUM HUMANITER

Oleh : Bram Andrian (124704231)Bayu Dwi Mahendra (124704264) Gana Ageng P. (124704263)M. Febryanto (124704065

Pembagian Hukum Humaniter

• Selama ini hukum humaniter terdiri dari Hukum Jenewa dan Hukum Den Haag.

• Hukum Jenewa mengatur perlindungan terhadap korban perang,

• Sedangkan hukum Den Haag mengatur mengenai cara dan alat berperang.

Hukum Den Haag

• Hukum Den Haag merupakan ketentuan hukum humaniter yang mengatur mengenai cara dan alat berperang.

• Hukum Den Haag berkaitan dengan hasil-hasil konferensi Perdamaian I yang diadakan pada tahun 1899 dan konferensi perdamaian II yang diadakan pada tahun 1907.

HUKUM JENEWA• Konvensi-konvensi Jenewa meliputi empat

perjanjian (treaties) dan tiga protokol tambahan yang menetapkan standar dalam hukum internasional (international law) mengenai perlakuan kemanusiaan bagi korban perang.

• Istilah Konvensi Jenewa, dalam bentuk tunggal, mengacu pada persetujuan-persetujuan 1949, yang merupakan hasil perundingan yang dilakukan seusai Perang Dunia II.

Contoh Kasus Pelanggaran Humaniter

• Pelanggaran oleh pasukan ABRI terhadap rakyat sipil Timor Leste, saat dasawarsa 1970

• Serangan skala penuh dimulai pada tanggal 7 Desember 1975, dengan gabungan serangan darat, udara dan laut pertama-tama di Dili dan kemudian di Baucau. Serangan-serangan ini diperluas ke distrik Bobonaro, Ermera, Manufahi dan Covalima.

• Penggunaan senapan mesin berat, bazoka, granat, mortir, dan artileri baik di daerah perkotaan maupun pedesaan mengakibatkan kerusakan besar yang tidak terelakkan.

• “Fretilin/Falintil melanggar hukum perang dengan menyerang penduduk sipil, membakar rumah-rumah dan mencuri bahan makanan dari penduduk sipil yang dicurigai bekerja sama dengan pasukan bersenjata Indonesia.” (Wawancara, CAVR dengan Xanana Gusmão, Dili, 7 Juli 2004)

Contoh Kasus Pelanggaran Humaniter

• Para anggota ABRI/TNI berupaya untuk mencari pasukan Fretilin/Falintil akan tetapi mengakibatkan lebih banyak kematian pada penduduk sipil. Upaya pencarian mereka banyak dilakukan di daerah-daerah diantaranya di Lautém pada tahun 1979,di Liquiça, di desa Mauchiga (Hatu-Builico, Ainaro) antara tanggal 20 dan 24 Agustus 1982

• Sudah jelas bahwa dalam hal ini tindakan yang dilakukan pihak ABRI/TNI terhadap masyarakat sipil di Timor Timor melanggar salah satu isi dari Konvensi Jenewa 1949 yang terkait dengan penduduk sipil yang tidak terlibat sama sekali dalam konflik perang yang terjadi

Sekian dan Terima Kasih