hukum dagang · web viewpemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif...

57
HUKUM DAGANG A. sejarah. Perkembangan hokum dagang sebenarnya telah di muali sejak abad pertengahan eropa (1000/1500) yang terjadi di Negara dan kota-kota di Eropa dan pada zaman itu di Italia dan perancis selatan telah lahir kota-kota sebagai pusat perdagangan (Genoa,Florence, vennetia, Marseille,Barcelona dan Negara-negara lainnya ) . tetapi pada saat itu hokum Romawi (corpus lurus civilis ) tidak dapat menyelsaikan perkara-perkara dalam perdagangan , maka dibuatlah hokum baru di samping hokum Romawi yang berdiri sendiri pada abad ke-16 & ke- 17 yang berlaku bagi golongan yang disebut hokum pedagang (koopmansrecht) khususnya mengatur perkara di bidang perdagangan (peradilan perdagangan ) dan hokum pedagang ini bersifat unifikasi Karena bertambah pesatnya hubungan dagang maka pada abad ke-17 diadakan kodifikasi dalam hokum dagang oleh mentri keuangan dari raja Louis XIV (1613-1715) yaitu Corbert dengan peraturan (ORDONNANCE DU COMMERCE) 1673. Dan pada tahun 1681 disusun ORDONNANCE DE LA MARINE yang mengatur tenteng kedaulatan Dan pada tahun 1807 di Perancis di buat hokum dagang tersendiri dari hokum sipil yang ada yaitu (CODE DE COMMERCE ) yang tersusun dari ordonnance du commerce (1673) dan ordonnance du la marine(1838) . Pada saat itu

Upload: dangkien

Post on 03-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

HUKUM DAGANG

A. sejarah.

Perkembangan hokum dagang sebenarnya telah di muali sejak abad

pertengahan eropa (1000/1500) yang terjadi di Negara dan kota-kota di Eropa dan

pada zaman itu di Italia dan perancis selatan telah lahir kota-kota sebagai pusat

perdagangan (Genoa,Florence, vennetia, Marseille,Barcelona dan Negara-negara

lainnya ) . tetapi pada saat itu hokum Romawi (corpus lurus civilis ) tidak dapat

menyelsaikan perkara-perkara dalam perdagangan , maka dibuatlah hokum baru di

samping hokum Romawi yang berdiri sendiri pada abad ke-16 & ke- 17 yang berlaku

bagi golongan yang disebut hokum pedagang (koopmansrecht) khususnya mengatur

perkara di bidang perdagangan (peradilan perdagangan ) dan hokum pedagang ini

bersifat unifikasi

Karena bertambah pesatnya hubungan dagang maka pada abad ke-17 diadakan

kodifikasi dalam hokum dagang oleh mentri keuangan dari raja Louis XIV (1613-

1715) yaitu Corbert dengan peraturan (ORDONNANCE DU COMMERCE) 1673.

Dan pada tahun 1681 disusun ORDONNANCE DE LA MARINE yang mengatur

tenteng kedaulatan

Dan pada tahun 1807 di Perancis di buat hokum dagang tersendiri dari hokum

sipil yang ada yaitu (CODE DE COMMERCE ) yang tersusun dari ordonnance du

commerce (1673) dan ordonnance du la marine(1838) . Pada saat itu Nederlands

menginginkan adanya hokum dagang tersendiri yaitu KUHD belanda , dan pada tahun

1819 drencanakan dalam KUHD ini ada 3 kitab dan tidak mengenal peradilan

khusus . lalu pada tahun 1838 akhirnya di sahkan . KUHD Belanda berdasarkan azas

konkordansi KUHD belanda 1838 menjadi contoh bagi pemmbuatan KUHD di

Indonesia pada tahun 1848 . dan pada akhir abad ke-19 Prof. molengraaff merancang

UU kepailitan sebagai buku III di KUHD Nederlands menjadi UU yang berdiri sendiri

(1893 berlaku 1896).Dan sampai sekarang KUHD Indonesia memiliki 2 kitab yaitu ,

tentang dagang umumnya dan tentang hak-hak dan kewajiban yang tertib dari

pelayaran

B. pengertian

Page 2: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

Hokum dagang ialah hokum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut

melakukan perdagangan untuk memperoleh keuntungan . atau hokum yang mengatur

hubungan hokum antara manusia dan badan-badan hokum satu sama lainnya dalam

lapangan perdagangan . system hokum dagang menurut arti luas adalah hokum dibagi

2 yaitu yang tertulis dan tidak tertulis tentang aturan perdagangan

C. sistematika hokum dagang

Yang tertulis sendiri :

1. terkodifikasi : KUHD, KUHPerdata, dan KUHD terdiri dari 2 kitab yaitu

1. tentang dagang umumnya (10 Bab)

2. tentang hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang tertib dalam

pelayaran (13 Bab)

catatan : “ menurut stb 1936/276 yang mulai berlaku pada 17 juli 1938, yang mula

berlaku pada tanggal 17 juli1938 , BabI yang berjudul : tentang pedagang-pedagang

dan tentang perbuatan dagang, yang meliputi pasal 2,3,4,5 telah dihapuskan.”

2. tidak terkodifikasi : 1. peraturan tentang koperasi

2. tentang perusahaan Negara (UUno.19 / prp 1969

3. UU no. 14 thn. 1965 tentqng koperasi

4 . dll

D . hubungan KUHD dan KUH peredata

Dengan dikatakan oleh Prof sudirman kartohadiprojo dimana KHUD

merupakan suatu Lex sepecialis dari KUHS sebagai Lex generalis . Andai kata dalam

KUHD dan KUHS terdapat peraturan yang sama maka peraturan dalam KUHD yang

berlaku . seperti telah di tentukan pada pasal I KUHD .

HUKUM PAJAK

Page 3: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

A.pengertian

Pajak adalah iuran kepada Negara yang terhitung oleh wajib membayarnya

(wajib pajak ) berdasarkan undang-undang dan tidak dapat mendapat prestasi (balas

jasa ) kembali yang langsung . Dan pajak di bagi beberapa golongan

Dimana hukumpajak itu sendiri adalah himpunan yang mengatur hubungan

antara pemerintah dan wajib-wajib pajak dan antara lain mengatur siapa-siapa dalam

hal apa di kenakan pajak (objek pajak)

B. landasan, cirri, fungsi hokum pajak

Landasan yuridis :

Konstitusional : pasal 23A UUD 1945 “ pajak dan pungutan lain yang bersifat

memaksa untuk keperluan Negara di atur dengan undang-undang

Operasional : UU no.6 Thn. 1983 ketentuan umum dan tata perpajakkan

o UU no. 7 Thn. 1983 tentang pajak penghasilan

o UU no. 8 Thn. 1983 tentang pajak pertambahan nilai, barang –barang

dan jasa dan pajak penjualan atas barang mewah

o Sosiologis : pajak sebesar-besarnya di gunakan untuk kesejahteraan rakyat

o Filosofis : pajak untuk menciptakan keadilan social

o

C. fungsi pajak

Untuk membiayai pengeluaran –pengeluaran umum sehubungan dengan tugas

Negara menyelenggarakan pemerintahan dan kesejahteraan rakyat

Ada juga yang membagi fungsi pajak :

o Fungsi budgeter : sebesar-besarnya dimasukan kedalam pemasukan Negara ,

untuk pembangunan Negara

Page 4: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

o Fungsi mengatur : di pihak swasta agar dapat menjalankan perusahaannya

untuk kemajuan ekonomi nasional

D. penggolongan pajak

1. pajak langsung : pajak yang harus dipikul sendiri oleh siwajib pajak , contohnya :

pajak penghasilan, pajak gaji dan upah, Dll

2. pajak tidak langsung : pajak yang ada pada akhirnya dapat memakan harga ,

contohnya pajak penjualan dan pajak pembangunan , dll

3. pajak local /daerah : pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah , contohnya :

pajak jalan, pajak reklame ,dll

4. pajak Negara/pusat : dipungut oleh pemerintah pusat untuk kepentingan umum oleh

inspeksi pajak , contohnya : iuran rehabilitasi daerah dan iuran pembangunan daerah

E. teori , system, asas pemungutan pajak

o Teorinya : seorang wajib pajak harus mengisi SPT, mendatangani sendiri SPT,

mengembalikan SPT tersebut pada inspeksi pajak dalam jangka waktu tertentu

, wajib memberikan keterangan pajak dan memperlihatkan bukti pembukuan

pajak

o System : di Indonesia dalam pemungutan pajak masih menggunakan siste self

assessiment system dimana setiap wajib pajak di berikan kepercayaan untuk

menghitung sendiri utang pajaknya

F. cirri-ciri pajak

1. Pajak di pungut berdasarkan ketentuan undang-undang dan peraturan

pelaksanaannya

2. dalam pembayaran tidak dapat ditunjukan montra prestasi individual oleh

pemerintah

3. pajak dipungut oleh pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah

Page 5: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

4. pajak digunakan untuk membiayai public investment

5. pajak dapat juga mempunyai tujuan yang tidak budgeter tetapi bertujuan

mengatur

G. asas-asas

1. Asas umum (asas keadilan )

Bahwa prinsip perundang-undangan perpajakan maupun praktek sehari-hari dalam

pelaksanaannya harus memperhatikan keadilan

2. asas menurut filsafat hokum

ada beberapa teori asas ini yaitu : teori asuransi , kepentingan, daya piker, teori bakti ,

asas daya beli

kansil

Man suparman

HUKUM PERDATA, HUKUM PIDANA DAN HUKUM ADMINISTRA SI NEGARA

HUKUM PERDATA

1. sejarah

hokum perdata (burgerlijkrecht) bersumber pokok burgerlijk wet boek (KHUS)

atau kitab undang-undang hokum sipil yang berlaku di Indonesia sejak tanggal 1 mei

1848 KUHP ini merupakan copyan dari KUHP belanda , berdasarkan asas konkordasi

.

sebagian besar dalam KHUS merupakan hokum perdata perancis . yaitu code

napoleon (1811-1838) code napoleon terdiri dari code civil yang berasal dari para

pengarang bangsa perancis tentang hokum romawi , hokum kanonik , dan hokum

kebiasaan setempat.

Page 6: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

belanda merupakan Negara jajahan perancis sampai kedudukan perancis sampai

kedudukan perancis berakhir , pada saat itu di bentuk sebuah panitia kecil yang

diketuai oleh Mr. J.M. Kemper , untuk membuat suatu kodifikasi hokum perdata yang

bersumber pada code napoleon dan sebagian kecil hokum belanda kuno . kodifikasi

tersebut kemudian di resmikan pada tanggal 1 oktober 1838

2. dasar berlakunya hokum perdata di Indonesia

yang menjadi dasar berlakunya BW di Indonesia adalah pasal 1 aturan peralihan

UUD 1945 , yang berbunyi :

“segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum

diadakannya aturan yang baru menurut undang-undang dasar ini.”

3. pengertian hokum perdata

hokum perdata (burgerlijkrecht) adalah rangkaian peraturan-peraturan

hokum yang mengatur hubungan hokum antara orang yang satu

dengan orang yang lain dengan menitik beratkan pada kepentingan

perseorangan

hokum perdata adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan

membatasi tingkah laku manusia dalam memenuhi kepentingannya.

Hokum perdata adalah ketentuan dan peraturan yang mengatur dan

membatasi kehidupan manusia atau seseorang dalam usaha untuk

memenuhi kebutuhan atau kepentingan hidupnya.

4. Sistyematika hokum perdata

I. KUHS (burgerlijk wetboek) sebagai sumber dari hokum perdata terdiri dari atas

empat buku :

1) buku I : perihal orang (van personen)

2) buku II : perihal benda ( van zaken ) . dalam KUHP pasal 499 , yang dinamakan

kebendaan ialah , tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak , yang dapat dikuasai oleh

hak milik

Page 7: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

3) buku III : perihal perikatan (van verbintennissen) , yang memuat hokum harta

kekayaan yang berkenaan denganhak-hak kewajiban yang berlaku bagi orang-

orang atau pihak tertentu .

hubungan hokum antara orang yang satu dengan yang lainnya dalam lapangan

hokum harta kekayaan , dimana yang satu mendapat prestasi dan yang lain

memenuhi kewajiban atas prestasi

sumber perikatan ada 2 : undang-undang, dan perjanjian

4) buku IV : perihal pembuktian dan kadaluarsa atau lewat waktu (van bewijsen

verjaring ) ,yang memuat perihgal alat-alat pembuktian dan akibat-akibat

lewat waktu terhadap hubungan-hubungan hokum

II Menurut IPHK . hokum perdata (termuat dalam KUHS) , dapat dibagi 4

bagian :

1) hokum perseorangan (personen recht), ketentuan-ketentuan hokum yang

mengatur tentang hak dan kewajiban dan kedudukan seseorang dalam hokum

2) hokum keluarga (familierecht), ketentuan-ketentuan hokum yang mengatur

tenteng hubungan lahir batin antara dua orang yang berlainan jenis kelamin

(dalam perkawinan ) dan akibat hukumnya

3) hokum kekayaan (vermogen recht), ketentuan-ketentuan hokum yang mengatur

tentang hak-hak perolehan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain

yang mempunyai nilai uang

4) hokum waris ( erfrrecht), ketentuan-ketentuan hokum yang mengatur tentang

cara pemindahan hak milik seseorang yang meninggal dunia kepada yang

berhak memilikinya

HUKUM PIDANA

1. PENGERTIAN

Page 8: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

Hokum pidana adalah hokum yang mengatur tentang pelanggaran-pelanggaran

dan kejahatan terhadap kepentingan umum , perbuatan mana di ancam dengan

hukuman yang merupakan suatu penderitaan atau siksaan

Hokum pidana adalah hokum yang mengatur tentang pelanggaran dankejahatan

yang merugikan kepentingan umum

Asas berlakunya hokum pidana adalah asas legaliatas pasal 1(1) KUHP

2. Tujuan hokum Pidana

1) prefentif (pencegahan)

untuk menakut – nakuti setiap orang jangan sampai melakukan perbuatan yang

tidak baik

2) respresif (mendidik)

mendidik seseorang yang pernah melakuakanperbuatan tidak baik menjadi

baik dan dapat diterima kembali dalam kehidupan bermasyarakat

3. pembagian hokum pidana

1) hokum pidana objektif (ius poenale)

semua peratuaran tentang perintah atau larangan terhadap pelanggaran yang

mana di ancam dengan hukuman yang bersifat siksaan , dibagi 2 :

a) hokum pidana material

hokum yang mengatur tentang apa , siapa, dan bagai mana orang dapat dihukum

b) hokum pidana formal

yang mengatur cara-cara menghukum seseorang yang melanggar peraturan

pidana

Page 9: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

2) hokum pidana subjektif ( ius puniendi)

ialah hak Negara atau alat-alat untuk menghukum berdasarkan hokum pidana

objektif .

3)hokum pidana umum

Ialah hokum pidana yang berlaku untuk setiap penduduk kecuali anggota

ketentaraan

4. tindak pidana

1. pengertian tindak pidana (delik )

delik adalah perbuatan yang melanggar UU , dan oleh karena itu bertentangan

dengan UU yang dilakukan dengan sengaja oleh orang yang dapat di pertanggung

jawabkan atau perbuatan yang dapat dibebankan oleh hokum pidana .

2. unsure-unsur

1) unsure-unsur tindak pidana (delik) :

harus ada suatu kelakuan (gedraging)

harus sesuai dengan uraian UU ( wettelijke omshrijving)

kelakuan hokum adalah kelakuan tanpa hak

kelakuan itu diancam dengan hukuman

2) unsure objektif , adalah mengenai perbuatan , akibat dan keadaan ;

perbuatan :

dalam arti positif, perbuatan manusia yang disengaja

dalam arti negative , kelalaian

akibat , efek yang timbul dari sebuah perbuatan

Page 10: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

keadaan , sutu hal yang menyebabkan seseorang di hokum yang

berkaitan dengan waktu

3) unsure subjektif

Adalah mengenai keadaan dapat di pertanggung jawabkan dan schold

(kesalahan) dalam arti dolus (sengaja) dan culpa (kelalaian ).

3. jenis-jenis delik

a) 1. delik formal , adalah kejahatan itu selesai kalau perbuatan sebagai mana di

rurmuskan dalam peraturan pidana itu telah dilakukan

2. delik materil, yang dilarang oleh UU ialah akibatnya

b) 1. delicta commissionis, pelanggaran terhadap larangan yang diadakan oleh UU

2. delicta ommissionis, pelanggaran terhadap keharusan yang diadakan oleh

UU

c) 1. delik yang dilakukan dengan sengaja (dolus)

2. delik yang dilakukan dengan kelalaian (culpa)

d) 1. kejahatan yang berdiri sendiri

2. kejahatan yang dijalankan terus

e) 1. kejahatan bersahaja

2. kejahatan tersusun

f) 1. kejahatan yang berjalan habis (kejahatan selesai pada suatu saat)

2. kejahatan yang terus

g) 1. delik pengaduan

2. delik commune (tdk membutuhkan pengaduan)

Page 11: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

h) 1. delik politik

kejahatan yang ditujukan pada keamanan Negara atau kepala Negara langsung atau

tidak langsung

2. delik umum (commune delict)

Kejahatan yang dapat dilakukan oleh setiap orang

3. delik khusus

Kejahatan yang hanya dapat dilakukan oleh orang tertentu

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

1. PENGERTIAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

a. Hukum administrasi negara adalah peraturan hukum yang mengatur

administrasi, yaitu hubungan antara warga negara dan pemerintahnya yang

menjadi sebab hingga negara itu berfungsi. (R. Abdoel Djamali).

b. Hukum administrasi negara adalah keseluruhan aturan hukum yang mengatur

bagaimana negara sebagai penguasa menjalankan usaha-usaha untuk

memenuhi tugasnya. (Kusumadi Poedjosewojo.)

c. Hukum administrasi negara adalah hukum yang menguji hubungan hukum

istinewa yang diadakan, akan kemungkinan para pejabat melakukan tugas

mereka yang khusus. (E. Utrecht.)

d. Hukum administrasi negara adalah keseluruhan aturan yang harus

diperhatikan oleh para pengusaha yang diserahi tugas pemerintahan dalam

menjalankan tugasnya. (Van Apeldoorn.)

e. Hukum administrasi negara adalah hukum yang mengatur tentang hubungan-

hubungan hukum antara jabatan-jabatan dalam negara dengan warga

masyarakat. (Djokosutono.)

Page 12: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

Istilah hukum administrasi negara adalah terjemahan dari istilah

Administrasi recht (bahasa Belanda).

2. SUMBER-SUMBER HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Pada umumnya, dapat dibedakan menjadi dua :

a. Sumber hukum material, yaitu sumber hukum yang turut menentukan isi

kaidah hukum. Sumber hukum material ini berasal dari peristiwa-

peristiwa dalam pergaulan masyarakat dan peristiwa-peristiwa itu dapat

mempengaruhi bahkan menentukan sikap manusia.

b. Sumber hukum formal, yaitu sumber hukum yang sudah diberi bentuk

tertentu. Agar berlaku umum, suatu kaidah harus diberi bentuk sehingga

pemerintah dapat mempertahankannya.

3. OBYEK HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Pengertian obyek adalah pokok permasalahan yang akan dibicarakan.

Dengan pengertian tersebut, yang dimaksud obyek hukum administrasi negara

adalah pokok permasalahan yang akan dibicarakan dalam hukum administrasi

negara.

Berangkat dari pendapat Prof. Djokosutono, S.H., bahwa hukum

administrasi negara adalah hukum yang mengatur hubungan hukum antara

jabatan-jabatan dalam negara dan para warga masyarakat, maka dapat

disimpulkan bahwa obyek hukum administrasi negara adalah pemegang jabatan

dalam negara itu atau alat-alat perlengkapan negara dan warga masyarakat.

Pendapat lain mengatakan bahwa sebenarnya obyek hukum administrasi

adalah sama dengan obyek hukum tata negara, yaitu negara (pendapat Soehino,

S.H.). pendapat demikian dilandasi alasan bahwa hukum administrasi negara dan

hukum tata negara sama-sama mengatur negara. Namun, kedua hukum tersebut

berbeda, yaitu hukum administrasi negara mengatur negara dalam keadaan

bergerak sedangkan hukum tata negara dalam keadaan diam. Maksud dari istilah

”negara dalam keadaan bergerak” adalah nahwa negara tersebut dalam keadaan

Page 13: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

hidup. Hal ini berarti bahwa jabatan-jabatan atau alat-alat perlengkapan negara

yang ada pada negara telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan dengan

fungsinya masing-masing. Istilah ”negara dalam keadaan diam” berarti bahwa

negara itu belum hidup sebagaimana mestinya. Hal ini berarti bahwa alat-alat

perlengkapan negara yang ada belum menjalankan fungsinya. Dari penjelasan

diatas dapat diketahui tentang perbedaan antara hukum administrasi negara dan

hukum tata negara.

4. BENTUK-BENTUK PERBUATAN PEMERINTAHAN

Pengertian pemerintahan dibedakan menjadi dua :

1. Pemerintahan dalam arti luas, yaitu pemerintahan yang terdiri dari tiga

kekuasaan yang masing-masing terpisah satu sama lain. Ketiga kekuasaan

itu adalah :

a. Kekuasaan legislatif.

b. Kekuasaan eksekutif.

c. Kekuasaan yudikatif.

Pemerintahan kekuasaan diatas berdasarkan teori Trias Politica dari

Montesquieu. Tetapi, menurut Van Vollenhoven, pemerintahan dalam arti

luas berbeda dengan tori trias politica. Menurut Van Vollenhoven

pemerintahan dalam arti luas mencakup :

a. Tindakan / kegiatan pemerintahan dalam arti sempit (bestuur).

b. Tindakan / kegiatan polisi (politie).

c. Tindakan / kegiatan peradilan (rechts praak).

d. Tindakan membuat peraturan (regeling, wetgeving).

Sedangkan pemerintahan dalam arti luas menurut Lemaire adalah

pemerintahan yang meliputi :

Page 14: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

a. Kegiatan penyelengaraan kesejahteraan umum (bestuur zorg).

b. Kegiatan pemerintahan dalam arti sempit.

c. Kegiatan kepolisian.

d. Kegiatan peradilan.

e. Kegiatan membuat peraturan.

Sedangkan Donner berpendapat, bahwa pemerintahan dalam arti luas

dibagi menjadi dua tingkatan (dwipraja), yaitu :

a. Alat-alat pemerintahan yang menentukan hukum negara / politik

negara.

b. Alat-alat perlengkapan pemerintahan yang menjalankan politik negara

yang telah ditentukan.

2. Pemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja

tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-

undangan. Pemerintahan dalam arti sempit itu dapat disebut dengan istilah

lain, yaitu ”administrasi negara”. Bentuk perbuatan pemerintahan atau

bentuk tindakan administrasi negara secara garis besar dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu :

1. Perbuatan hukum / tindakan hukum.

2. Bukan perbuatan hukum.

Perbuatan pemerintahan menurut hukum publik dibedakan menjadi

dua, yaitu :

1. Perbuatan menurut hukum publik bersegi satu.

2. Perbuatan menurut hukum publik bersegi dua.

Page 15: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

Perbuatan menurut hukum publik bersegi satu, yaitu suatu perbuatan

hukum yang dilakukan oleh aparat administrasi negara berdasarkan

wewenang istimewa dalam hal membuat suatu ketetapan yang megatur

hubungan antara sesama administrasi negara maupun antara administrasi

negara dan warga masyarakat. Misalnya, ketetapan tentang pengangkatan

seseorang menjadi pegawai negeri. Perbuatan menurut hukum publik

bersegi dua, yaitu suatu perbuatan aparat administrasi negara yang

dilakukan oleh dua pihak atau lebih secara sukarela. Misalnya mengadakan

perjanjian pembuatan gedung, jembatan dengan pihak swasta

(pemborong).

HUKUM PERDATA

1. PENGERTIAN HUKUM PERDATA

Hukum perdata ialah aturan-aturan hukum yang mengatur tingkah laku

setiap orang terhadap orang lain yang berkaitan dengan hak dan kewajiban

yang timbul dalam pergaulan masyarakat maupun pergaulan keluarga. Hukum

perdata dibedakan menjadi dua, yaitu hukum perdata material dan hukum

perdata formal. Hukum perdata material mengatur kepentingan-kepentingan

perdata setiap subjek hukum. Hukum perdata formal mengatur bagaimana

cara seseorang mempertahankan haknya apabila dilanggar oleh orang lain.

2. SEJARAH KUH PERDATA (BW)

Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yang dikenal

dengan istilah Bugerlijk Wetboek (BW) adalah kodifikasi hukum perdata yang

disusun di negeri Belanda. Penyusunan tersebut sangat dipengaruhi oleh

Hukum Perdata Prancis (Code Napoleon). Code Napoleon sendiri disusun

berdasarkan hukum Romawi (Corpus Juris Civilis) yang pada waktu itu

dianggap sebagai hukum yang paling sempurna.

KUH Perdata (BW) berhasil disusun oleh sebuah panitia yang diketuai

oleh Mr. J.M. Kemper dan sebagian besar bersumber dari Code Napoleon dan

bagian yang lain serta kodifisikasi KUH Perdata selesai pada 5 Juli 1830,

Page 16: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

namun diberlakukan di negeri Belanda pada 1 Oktober 1838. pada tahun itu

diberlakukan juga KUH Dagang (WVK).

Pada tanggal 31 Oktober 1837 Scholten van Oud Haarlem diangkat

menjadi ketua panitia kodifikasi dengan Mr. A.A. Van Vloten dan Mr. Meyer

masing-masing sebagai anggota. Panitia tersebut juga belum berhasil.

Akhirnya dibentuk panitia baru yang diketuai Mr. C.J. scholten van Oud

Haarlem lagi, tatapi anggotanya diganti, yaitu Mr. J. Schneither dan Mr. J.

Van Nes. Akhirnya panitia inilah yang berhasil mengkodifikasi KUH Perdata

Indonesia berdasarkan asas konkordasi yang sempit. Artinya KUH Perdata

Belanda banyak menjiwai KUH Perdata Indonesia karena KUH Perdata

Belanda dicontoh dalam kodifikasi KUH Perdata Indonesia.

Kodifikasi KUH Perdata (BW) Indonesia diumumkan pada 30 April

1847 melalui Statsblad No. 23, dan mulai berlaku pada 1 Januari 1848.

kiranya perlu dicatat bahwa dalam menghasilkan kodifikasi KUH Perdata

(BW) Indonesia ini Scholten dan kawan-kawannya berkonsultasi dengan J.

Van de Vinne, Directueur Lands Middelen en Nomein. Oleh karenanya, ia

juga turut berhasa dalam kodifikasi tersebut.

3. SISTEMATIKA HUKUM PERDATA DALAM KUH PERDATA (BW)

Kitab Undang-undang Hukum Perdata (BW) Indonesia terdiri dari

empat buku sebagai berikut :

1. Buku I, yang berjudul ”perihal orang” (van persoonen), memuat hukum

perorangan dan hukum kekeluargaan.

2. Buku II, yang berjudul ”perihal benda” (van zaken), memuat hukum

benda dan hukum waris.

3. Buku III, yang berjudul ”perihal perikatan” (van verbintennisen),

memuat hukum harta kekayaan yang berhubungan dengan hak dan

kewajiban yang berlaku bagi orang-orang atau pihak-pihak tertentu.

Page 17: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

4. Buku IV, yang berjudul ”perihal pembuktian dan kadaluarsa” (van

bewijs en verjaring), memuat perihal alat-alat pembuktian dan akibat-

akibat lewat waktu terhadap hubungan-hubungan hukum.

4. SISTEMATIKA HUKUM PERDATA MENURUT ILMU

PENGETAHUAN

Menurut ilmu pengetahuan, hukum perdata sekarang ini lazim dibagi

dalam empat bagian, yaitu :

1. Hukum tentang orang atau hukum perorangan (persoonenrecht) yang antara

lain mengatur tentang :

a. Orang sebagai subjek hukum.

b. Orang dalam kecakapannya untuk memiliki hak-hak dan bertindak

sendiri untuk melaksanakan hak-haknya itu.

2. Hukum kekeluargaan atau hukum keluarga (familierecht) yang memuat

antara lain :

a. Perkawinan, perceraian beserta hubungan hukum yang timbul

didalamnya seperti hukum harta kekayaan suami dan istri.

b. Hubungan hukum antara orangtua dan anak-anaknya atau kekuasaan

orang tua (ouderlijke macht).

c. Perwalian (voogdij).

d. Pengampunan (curatele).

3. Hukum kekayaan atau hukum harta kekayaan (vermogensrecht) yang

mengatur tentang hubungan-hubungan hukum yang dapat dinilai dengan

uang. Hukum harta kekayaan ini meliputi :

a. Hak mutlak ialah hak-hak yang berlaku terhadap setiap orang.

Page 18: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

b. Hak perorangan adalah hak-hak yang hanya berlaku terhadap seorang

atau suatu pihak tertentu saja.

4. Hukum waris (erfrecht) mengatur tentang benda atau kakayaan seseorang

jika ia meninggal dunia (mengatur akibat-akibat hukum dari hubungan

keluarga terhadap harta warisan yang ditinggalkan seseorang.

Buku kansil

Buku A. djamali

C.B Gelio

hukum ketanagakerjaan dan hukum agraria

HUKUM KETANAGAKERJAAN

A. sejarah

Asal muala adanaya Hk. Ketanagakerjaan di Indonesia terdiri dari beberapa

fase jika kita lihat pada abad 120 sm . ketika bangsa Indonesia ini mulai ada sudah

dikenal adanya system gotong royong , antara anggota masyarakat . dimana gotong

royong merupakan suatu system pengerahan tenaga kerja tambahan dari luar kalangan

keluarga yang dimaksudkan untuk mengisi kekurangan tenaga, pada masa sibuk

dengan tidak mengenal suatu balas jasa dalam bentuk materi . sifat gotong royong ini

memiliki nilai luhur dan diyakini membawa kemaslahatan karena berintikan

kebaikan , kebijakan, dan hikmah bagi semua orang gotong royong ini nantinya

menjadi sumber terbentuknya hokum ketanaga kerjaan adat . dimana walaupun

peraturannya tidak secara tertulis , namun hokum ketenagakerjaan adat ini merupakan

identitas bangsa yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia dan merupakan

penjelmaan dari jiwa bantgsa Indonesia dari abad kea bad

Setelah memasuki abad masehi , ketika sudah mulai berdiri suatu kerajaan di

Indonesia hubungan kerja berdasarkan perbudakan , seperi saat jaman kerajaan hindia

belanda pada zaman ini terdapat suatu system pengkastaan . antara lain : brahmana,

ksatria, waisya, sudra, dan paria , dimana kasta sudra merupakan kasta paling rendah

golongan sudra & paria ini menjadi budakdari kasta brahmana , ksatria ,dan waisya

Page 19: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

mereka hanya menjalankan kewajiban sedangkan hak-haknya dikuasai oleh para

majikan

Sama halnya dengan islam walaupun tidak secara tegas adanya system pengangkatan

namun sebenarnya sama saja . pada masa ini kaum bangsawan (raden ) memiliki hak

penuh atas para tukang nya . nilai-nilai keislaman tidak dapat dilaksanakan

sepenuhnya karena terhalang oleh didnding budaya bangsa yang sudah berlaku 6 abad

–abad sebelumnya

Pada saat masa pendudukan hindia belanda di Indonesia kasus perbudakan

semakin meningkat perlakuan terhadap budak sangat keji & tidak berprikemanusiaan .

satu-satunya penyelsaiannya adalah mendudukan para budak pada kedudukan

manusia merdeka. Baik sosiologis maupun yuridis dan ekonomis

Tindakan belanda dalam mengatasi kasus perbudakan ini dengan

mengeluarkan staatblad 1817 no. 42 yang berisikan larangan untuk memasukan

budak-budak ke pulau jawa . kemudian thn. 1818 di tetapkan pada suatu UUD HB

(regeling reglement) 1818 berdasarkan pasal 115 RR menetapkan bahwa paling

lambat pada tanggal 1-06-1960 perbudakan dihapuskan

Selain kasus hindia belanda mengenai perbudakan yang keji dikenal juga

istilah rodi yang pada dasarnya sama saja . rodi adalah kerja paksa mula-mula

merupakan gotong royong oleh semua penduduk suatu desa-desa suku tertentu .

namun hal tersebut di manfaatkan oleh penjajah menjadi suatu kerja paksa untuk

kepentingan pemerintah hindia belanda dan pembesar-pembesarnya.

B. azas hokum ketanagakerjaan

Pembangunan ketanagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan dengan

melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah artinya asas

pembangunan ketanagakerjaan pada dasarnya sesuai dengan asas pembangunan

nasional khususnya asas demokrasi pancasila serta asas adil dan merata.

C. ruang lingkup

Page 20: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

Ruang lingkup ketenagakerjaan meliputi : pra kerja, masa dalam hubungan

kerja, masa purna kerja ( post employment)

Jangkauan hokum ketenagakerjaan lebih luas bila dibandingkan dengan

hokum perdata sebagaimana di atur dalam buku III title 7A yang lebih menitik

beratkan pada aktivitas tenaga kerja dalam hubungan kerja

D. pelaksanaan hubungan kerja di Indonesia

Pasal 1 angka 15 UU no.13 th. 2003 disebutkan bahwa :

Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja atau buruh

berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsure-unsur pekerjaan , upah

dan perintah

Hubungan kerja adalah suatu hubungan pengusaha dan pekerja yang timbul

dari perjanjian kerja yang diadakan untuk waktu tertentu namun waktu

yangtidak tertentu

Perjanjian Kerja

Pasal 1313 KUHPerdata yang berbunyi “perjanjian adalah suatu perbuatan dengan

mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih

lainnya.”

Pengertian luas dan lemah

Sudikno Mertokusumo , “ perjanjian adalah subjek hokum antara dua pihak

atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hokum .”

Definisi pejanjian klasik , “ perjanjian adalah perbuatan hokum bukan

hubungan hokum (sesuai dengan pasal 1313 perjanjian adalah perbuatan ).”

1. pengertian perjanjian kerja

dalam KUHPerdata , pasal 1601 titel VII A buku III tentang perjanjian untuk

melakuakn pekerjaan yang menyatakan bahwa :

Page 21: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

“selain perjanjian-perjanjian untuk melakukan sementara jasa-jasa yang diatur

oleh ketentuan yang khusus untuk itu dan untuk syarat-syarat yang di perjanjikan dan

jika itu tidak ada , oleh karena kebiasaan , maka ada dua macam perjanjian dengan

mana pihak yang lain dengan menerima upah, perjanjian perburuhan dan pemborong

pekerjaan.”

2. unsure-unsur dalam perjanjian kerja :

KUHPerdata pasal 1320 (menurut pasal 1338 (1) ) menyatakan sahnya perjanjian :

Mereka sepakat untuk mengakibatkan diri

Cakap untuk membuat suatu perikatan

Suatu hal tertentu

Suatu sebab yang hallal

Syarat subjektif : mengenai subjek perjanjian dan akibat hokum

M.G Rood (pakar hokum perburuhan dari belanda ), 4 unsur syarat perjanjian kerja :

Adanya unsure work (pekerjaan )

Dalam suatau perjanjian kerja haruslah ada pekerjaan yang jelas yang dilakukan

oleh pekerja dan sesuai denagan yang tercantum dalam perjanjian yang telah

disepakati dengan ketentuan –ketentuan yang tercantum dalam UU no.13 thn.

2003

Adanya unsure service (pelayanan)

Adanya unsure time (waktu )

Adanya unsure pay (upah )

3. Bentuk Perjanjian Kerja

Dalam praktik di kenal 2 bentuk perjanjian

Tertulis

Page 22: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

Di peruntuk perjanjian-perjanjian yang sifatnya tertentu atau adanya kesepakatan

para pihak, bahwa perjanjian yang dibuatnya itu menginginkan dibuat secara tertulis ,

agar adanya kepastian hokum

Tidak tertulis

bahwa perjnjian yang oleh undang-undahng tidak disyaratkan dalam bentuk tertulis

4. Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dlam Perjanjian Kerja

Subjek dari perjanjian kerja adalah orang-orang yang terikat oleh perjanjian yang

di buatnya

Hak dan kewajiban subjek kerja , diman hak merupakan suatu tuntutan &

keinginan yang di peroleh oleh subjek kerja ( pengusaha dan pekerja ). sedangkan

kewajiban adalah para pihak , disebut prestasi

5. Berakhirnya Perjanjian Kerja

Alas an berakhirnya perjanjian kerja adalah :

Pekerja meninggal dunia

Berakhir karena jangka waktu dalam perjanjian

Adanya putusan pengadilan dan atau putusan atau penetapan lembaga

penyelsaian perselisihan hubungan industrial

Adanya keadaan atau kejadian yang di cantumkan dalam perjanjian

kerja

Pemutusan hubungan kerja

1. istilah dan pengertian hubungan kerja

A. Deter mination , putusan hubungan kerja karena selesai atau berakhirnya

kontrak kerja

B. Dissmisal, putusan hubungan kerja karena tindakan indisipliner

C. Redudancy, pemutusan hubungan kerja yang berkaitan dengan perkembangan

tekhnologi

Page 23: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

D. Retrechtment, pemutusan hubungan kerja yang berkaitan dengan masalah

ekonomi

F.X. Djumialdji

Pemutusan hubungan kerja adalah suatu langkah pengakhiran hubungan kerja antara

buruh dan majikan karena suatu hal tertentu.

Pasal 1 angka 25 UU no.13 thn. 2003

PHK adalah pengakhiran hubungan kerja karena sesuatu hal tertentu yang

mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara perkara (buruh dan pengusaha )

2. macam –macam pemutusan hubungan kerja

A. pemutusan hubungan kerja demi hokum

hubungan kerja antara pengusaha dan pekerja berhenti dengan sendirinya yang

mana kedua belah pihak hanya pasif saja , tanpa suatu tindakan atau perbuatan salah

satu pihak

pemutusan hubungan kerja ini terjadi pada saat

A. perjanjian kerja pada waktu tertentu, (pasal 1.1 Kep. Men tenaga kerja &

transmigrasi no: Kep.100/Men/ V/2004 tentang keterangan pelaksanaan

perjanjian kerja , waktu tertentu )

B. pekerja meninggal dunia

pasal 61 ayat 1 huruf a UU no.13 thn. 2003 ditegaskan bahwa perjanjian kerja

berakhir apabila pekerja meninggal dunia namun hak-hak nya bisa di berikan

pada ahli waris (61.a(5))

pemutusan hubungan kerja oleh pekerja

dapat terjadi karena :

a. masa percobaan

b. meninggalnya pengusaha

Page 24: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

c. perjanjian kerja untuk waktu tidak tentu

d. pekerja dapat memutuskan hubungan kerja sewaktu-waktu

pemutusan hubungan kerja oleh pengusaha

pemutusan hubungan kerja dilakuakan oleh pengusaha dengan membayarkan uang

pesangon, sebagai upah akhir.

Pemutusan hubungan kerja oleh pengadilan

Keputusan yang di tetapkan oleh pengadilan tentang pemutusan hubungan kerja

dalam pengadilan perdata yang biasa berdasarkan surat permohonan oleh pihak yang

bersangkutan.karena alas an – alas an penting.

Penyelsaian hubungan kerja

Dibedakan atas dan bagian :

1. menurut sifatnya

a. perselisihan kolektif

b. perselisihan perseorangan

2. menurut jenisnya

a. peselisihan jenisnya

b. perselisihan kepentingan

system pengupahan

Di pandang dari sudut nilainya upah dibedakan antara upah nominal dengan upah riil

a. upah nominal adalah jumlah yang berupa uang

b. upah riil adalah banyaknya barang yang dapat dibeli oleh jumlah uang itu

menurut cara menetapkan upah dibagi kedalam system-sistem

pengupahan ,sebagai berikut :

a. system upah jangka waktu

Page 25: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

b. upah yang ditetapkan menurut jangka waktu pekerja . melakukan pekerjaan

c. system upah potongan

HUKUM AGRARIA

A. sejarah

sebelum UUPA berlaku p0ada tahun1960 hukum agrarian yang berlaku adalah

hokum agrarian colonial dan adapt ini berlaku sampai dengan tahun 1960 namun

dengan beberapa perubahan (sejak tahun 1945) ,yang menyangkut hal-hal yang tidak

sesuai dengan jiwa kemerdekaan bangsa Indonesia

pada masa berlakunya hokum agraria colonial di berlakukan suatu asas yang disebut

asas domain verklaring . Asas ini memberi wewenang kepada Negara untuk memiliki

BARA , untuk tanah yang tidak dapat di buktikan secara tertulis pada saat itu juga

dikenal hak-hak atas tanah yang bersumber dari hokum barat ,seperti hak eigendom

(hak milik), hak postal( hak mendirikan bangunan ), hak effacht (hak untuk

mengusahakan tanah)

B. landasan yuridis

hokum agrarian nasional diatur dalam UU no. 5 thn. 1960 tentang peraturan

dasar pokok agraria (UUPA)

undang-undang ini lahir pada tanggal 24 september 1960 . bumi, air, ruang,

udara, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya merupakan karunia tuhan

kepada bangsa Indonesia

menurut pasal 33(3) UUD1945 , bumi, air, dan kekayaan alam yang

terkandung didalamnya dikuasai Negara dan dipergunakan untuk sebesar besarnya

kemamuran rakyat . hak demikian disebut hak menguasai Negara

C. pengertian

hokum agrarian adalah kaidah-kaidah yang mengatur hubungan antara orang

dengan bumi , air, ruang udara , dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

Page 26: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

D. tujuan hokum agrarian (UUPA)

untuk membawa kemamuran , kebahagian , dan keadilan bagi Negara-

negara dan rakyat

untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam hokum

pertanahan

untuk memberi kepastian hokum mengenai hak-hak atas tanah bagi

rakyat Indonesia

E. asas hokum agrarian

1. asas hak menguasai Negara

asas ini mengatakan bahwa sebagai organisasi kekuasaan tertinggi Negara di

beri wewenang untuk mengatur peruntukan tanah atau berkewajiban untuk mengatur

tanah serta pemberian tanah . dalam hal ini Negara bukan sebagai pemilik tanah

2. asas nasionalitas

adalah asas yang menghendakai bahwa hanya bangsa Indonesia saja yang

dapat mempunyai hubungan hokum sepenuhnya dengan bumi, air , ruang angkasa ,

dan kekayaan yang terkandung di dalamnya

3. asas hak atas tanah mempunyai fungsi social

fungsi social hak atas tanah adalah fungsi – fungsi kepentingan orang banyak

atau kepentingan nasioanl . sehingga sebidang tanah dapat dicabut dari kepemilikan

seseorang bila kepentingan orang banyak atau nasioanl memerlukannya , dengan

kompensasi berupa suatu ganti rugi

4. asas persamaan

persamaan dalam penguasaan atas barang yang tidak membeda-bedakan jenis

kelamin , golongan , bahkan tidak membedakan suku bangsa

5. asas mengerjakan sendiri tanah pertaniannya secara aktif

Page 27: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

asas ini menuntut pemiliknya harus tinggal tidak jauh dari letak tanah

pertaniannya agar efektif mengerjakannya

F. macam – macam hak atas tanah (menurut pasal 16 UUPA)

hak milik

hak guna usaha

hak guna bangunan

hak pakai

hak sewa

hak memungut hasil

hak tanggungan

HUKUM AGRARIA

Macam –macam hak dalam hokum agrarian di bedakan atas subjek,objek,cara

memperoleh dan jangka waktu berakhirnya

Macam-macam hak atas tanah menurut pasal 16 UUPA :

1. hak milik

merupakan hak atas tanah yag terkuat , terpenuh dan bersifat turun temurun serta

merupakan induk dari hak-hak lain dengan jangka waktu yang tidak terbatas

2. hak guna usaha

merupakan hak untuk mengusahakan suatu bidang tanah bagi usaha-usaha pertanian

atas tanah negara yang di peroleh melalui permohonan hak.

Hak guna usaha ini memiliki jangka waktu tertentu , yaitu selama 36 tahun dan dapat

diperpanjang serta di perbaharui hak guna usaha ini bisa dialihkan , dijaminkan ,dan

dapat diwariskan

Page 28: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

3. hak guna bangunan

hak untuk membuat bangunan di atas sebidang tanah milik Negara yang diperoleh

melalui permohonan hak . hak ini memiliki jangka waktu tertentu yaitu selama 30

tahun , tetapi dapat diperpanjang dan di perbaharui

4. hak pakai

merupakan hak untuk memakai atau menggunakan suatu bidang tanah sesuai

dengan sifat kemampuan tanahnya

5. hak sewa

merupakan hak untuk menggunakan suatu bangunan dengan jangka waktu tertentu

, dengan suatu jangka waktu tertentu yang disepakatti .

6. hak memungut hasil

hak untuk mengambil manfaat dari suatu bidang tanah tertentu berdasarkan suatu

perjanjian

7. hak tangguangan

merupakan hak atas tanah yang di peroleh berdasarkan suatu perjanjian otrentik

atas suatu bidang tanah yang disebut sebagai perjanjian pertangguangan , ini

merupakan perjanjian tambahan atau perjanjian accesoir

HUKUM LINGKUNGAN

A. sejarah

pemikiran untuk mengkaji dan mengembangkan masalah lingkungan hidup di

Indonesia untuk pertama kali di mulai pada tahun 1972 . ketika prof. Dr. mochtar

atmadja . SH.LLM menyampaikan beberapa pikiran dan saranya tentang bagaimana

peratuaran hokum lingkungan tersebut . setelah berlakunya UU lingkungan hidup

pada tgl 11-03-1982 , terciptanya suatu system yang memayungi semua peraturan

P’UU-an

Page 29: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

B. pengertian

keseluruhan poeratuaran yang mengatur tingkah laku manusia tentang apa

seharusnya di lakukan atau tidak terhadap lingkungan hidup

C. asas, tujuan &sasaran hokum lingkungan

1. terciptanya keselarasan hubungan sntar manusia dengan lingkungan hidup

2. terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secvara bijaksana

3. terwujudnya manusia Indonesia sebagai Pembina lingkungan hidup

4. terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan

generasi sekarang &mendatang

5. terlindungnya Negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara yang

menyebabkan kerusakan & pencemaran lingkungan

HUKUM ADAT

A. sejarah

peraturan adat istiadat kita ini , pada hakikatnya sudah terdapat pada zaman kuno ,

(pra-hindu)

adat istiadat yang sudah hidup dalam masyarakat pra-hindu tersebut menurut ahli

hokum merupakan adapt melayu – polensia , lambat laun dating dikepulauan kita ini

kultur hindu , kemudian kultur islam & Kristen yng mempengaruhi kultur asli

B. istilah dan pengertian

pada awal sebelum abad ke-19 , hokum adat di identikan dengan hokum agama

yang dalam bahasa belanda godsdiens tigeweten selaras dengan pendapat Van Den

Breg yang memperkenalkan teori receptia in complexto , yang menyatakan bahwa

hokum adat golongan (hokum) masyarakat merupakan receptie seluruh agama yang

dianut masyarakat

C. system

Page 30: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

tiap hokum merupakan suatu system , artinya kompleks normanya itu merupakan

suatu kebulatan sebagai wujud kesatuan pikiran yang hidup di masyarakat

system hokum adapt bersendi atas dasar alam pikiran bangsa Indonesia yang

sudah barang tentu berlainan dengan alam pikiran yang menguasai hokum bharat

antara system hokum adat &system hokum barat terdapat beberapa perbedaan

ynag fundamental , misalnya :

1. hokum barat mengenal zakelijke rechten & personal ijke rechten

2. hokum adattidak mengenal pembagian hak

D. kedudukan hokum adat dalam tata hokum Indonesia

hokum adat di pakai sebagai sinonim dari hukun=m yang tidak tertullis di dalam

peraturan legislative (unstatutory law ) hokum yang hidup sebagai konvesi pada

bahan-bahan hokum Negara (parlemen dewan-dewan profinsi ) , hokum yang hidup

sebagai peraturan kebiasaan yang di pertahankan di dalam pergaulan hidup

E. tata susunan hokum masyarakat adat

1. persekutuan hokum

2. struktur persekutuan hokum

3. lingkaran hokum adat

4. sifat pimpinan kepala – kepala rakyat

5. susunan tradisional masyarakat desa

6. perubahan –perubahan di dalam suasana desa

7. System hokum adat

System hokum adat adalah istem hukum yang dikenal dalam lingkungan

kehidupan sosial di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya seperti Jepang,

India, dan Tiongkok. Sumbernya adalah peraturan-peraturan hukum tidak

tertulis yang tumbuh dan berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran

hukum masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan

tumbuh kembang, maka hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri

dan elastis

Page 31: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

Hukum adat di Indonesia

Dari 19 daerah lingkungan hukum (rechtskring) di Indonesia, sistem

hukum adat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Hukum Adat mengenai tata negara

2. Hukum Adat mengenai warga (hukum pertalian sanak, hukum tanah,

hukum perhutangan).

3. Hukum Adat menganai delik (hukum pidana).

Istilah Hukum Adat pertama kali diperkenalkan secara ilmiah oleh

Prof. Dr. C Snouck Hurgronje, Kemudian pada tahun 1893, Prof. Dr. C.

Snouck Hurgronje dalam bukunya yang berjudul "De Atjehers" menyebutkan

istilah hukum adat sebagai "adat recht" (bahasa Belanda) yaitu untuk memberi

nama pada satu sistem pengendalian sosial (social control) yang hidup dalam

Masyarakat Indonesia.

Istilah ini kemudian dikembangkan secara ilmiah oleh Cornelis van

Vollenhoven yang dikenal sebagai pakar Hukum Adat di Hindia Belanda

(sebelum menjadi Indonesia).

Wilayah hukum adat di Indonesia

Menurut hukum adat, wilayah yang dikenal sebagai Indonesia

sekarang ini dapat dibagi menjadi beberapa lingkungan atau lingkaran adat

(Adatrechtkringen).

Seorang pakar Belanda, Cornelis van Vollenhoven adalah yang

pertama mencanangkan gagasan seperti ini. Menurutnya daerah di Nusantara

menurut hukum adat bisa dibagi menjadi 23 lingkungan adat berikut:

1. Aceh

2. Gayo dan Batak

3. Nias dan sekitarnya

4. Minangkabau

5. Mentawai

6. Sumatra Selatan

Page 32: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

7. Enggano

8. Melayu

9. Bangka dan Belitung

10. Kalimantan (Dayak)

11. Sangihe-Talaud

12. Gorontalo

13. Toraja

14. Sulawesi Selatan (Bugis/Makassar)

15. Maluku Utara

16. Maluku Ambon

17. Maluku Tenggara

18. Papua

19. Nusa Tenggara dan Timor

20. Bali dan Lombok

21. Jawa dan Madura (Jawa Pesisiran)

22. Jawa Mataraman

23. Jawa Barat (Sunda)

Penegak hukum adat

Penegak hukum adat adalah pemuka adat sebagai pemimpin yang

sangat disegani dan besar pengaruhnya dalam lingkungan masyarakat adat

untuk menjaga keutuhan hidup sejahtera.

Aneka Hukum Adat

Hukum Adat berbeda di tiap daerah karena pengaruh

1. Agama : Hindu, Budha, Islam, Kristen dan sebagainya. Misalnya : di

Pulau Jawa dan Bali dipengaruhi agama Hindu, Di Aceh dipengaruhi Agama

Islam, Di Ambon dan Maluku dipengaruhi agama Kristen.

2. Kerajaan seperti antara lain: Sriwijaya, Airlangga, Majapahit.

Page 33: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

3. Masuknya bangsa-bangsa Arab, China, Eropa.

Pengakuan Adat oleh Hukum Formal

berbicara persoalan penegak hukum adat Indonesia, ini memang sangat

prinsipil karena adat merupakan sala satu cermin bagi bangsa, adat merupkan

identitas bagi bangsa, dan identitas bagi tiap daerah. Dalam kasus sala satu

adat suku Nuaulu yang terletak di daerah Maluku Tengah, ini butuh kajian

adat yang sangat mendetail lagi, persoalan kemudian adalah pada saat ritual

adat suku tersebut, dimana proses adat itu membutuhkan kepala manusia

sebagai alat atau prangkat proses ritual adat suku Nuaulu tersebut.. Dalam

penjatuhan pidana oleh sala satu Hakim pada Perngadilan Negeri Masohi di

Maluku Tengah, ini pada penjatuhan hukuman mati, sementara dalam

Undang-undang Kekuasaan Kehakiman Nomor 4 tahun 2004. dalam Pasal 28.

hakim harus melihat atau mempeeljari kebiasaan atau adat setempat dalam

menjatuhan putusan pida terhadap kasus yang berkaitan dengan adat stempat.

Dalam kerangka pelaksanaan Hukum Tanah Nasional dan dikarenakan

tuntutan masyarakat adat maka pada tanggal 24 Juni 1999, telah diterbitkan

Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No.5

Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat

Hukum Adat.

Peraturan ini dimaksudkan untuk menyediakan pedoman dalam

pengaturan dan pengambilan kebijaksanaan operasional bidang pertanahan

serta langkah-langkah penyelesaian masalah yang menyangkut tanah ulayat.

Peraturan ini memuat kebijaksanaan yang memperjelas prinsip

pengakuan terhadap "hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari masyarakat

hukum adat" sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 3 UUPA. Kebijaksanaan

tersebut meliputi :

1. Penyamaan persepsi mengenai "hak ulayat" (Pasal 1)

2. Kriteria dan penentuan masih adanya hak ulayat dan hak-hak yang

serupa dari masyarakat hukum adat (Pasal 2 dan 5).

3. Kewenangan masyarakat hukum adat terhadap tanah ulayatnya

(Pasal 3 dan 4)

Page 34: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

System hokum islam

Syariat Islam adalah ajaran Islam yang membicarakan amal manusia baik

sebagai makluk ciptaan Allah maupun hamba Allah.

Terkait dengan susunan tertib Syari'at, Al Quran Surat Al Ahzab ayat 36

mengajarkan bahwa sekiranya Allah dan RasulNya sudah memutuskan suatu

perkara, maka umat Islam tidak diperkenankan mengambil ketentuan lain.

Oleh sebab itu secara implisit dapat dipahami bahwa jika terdapat suatu

perkara yang Allah dan RasulNya belum menetapkan ketentuannya maka

umat Islam dapat menentukan sendiri ketetapannya itu. Pemahaman makna ini

didukung oleh ayat dalam Surat Al Maidah QS 5:101 yang menyatakan bahwa

hal-hal yang tidak dijelaskan ketentuannya sudah dimaafkan Allah.

Dengan demikian perkara yang dihadapi umat Islam dalam menjalani hidup

beribadahnya kepada Allah itu dapat disederhanakan dalam dua kategori, yaitu

apa yang disebut sebagai perkara yang termasuk dalam kategori Asas Syara'

dan perkara yang masuk dalam kategori Furu' Syara'.

8. Asas Syara'

Yaitu perkara yang sudah ada dan jelas ketentuannya dalam Al Quran atau Al Hadits. Kedudukannya sebagai Pokok Syari'at Islam dimana Al Quran itu Asas Pertama Syara' dan Al Hadits itu Asas Kedua Syara'. Sifatnya, pada dasarnya mengikat umat Islam seluruh dunia dimanapun berada, sejak kerasulan Nabi Muhammad saw hingga akhir zaman, kecuali dalam keadaan darurat.

Keadaan darurat dalam istilah agama Islam diartikan sebagai suatu keadaan yang memungkinkan umat Islam tidak mentaati syari'at Islam, ialah keadaan yang terpaksa atau dalam keadaan yang membahayakan diri secara lahir dan batin, dan keadaan tersebut tidak diduga sebelumnya atau tidak diinginkan sebelumnya, demikian pula dalam memanfaatkan keadaan tersebut tidak berlebihan. Jika keadaan darurat itu berakhir maka segera kembali kepada ketentuan syari'at yang berlaku.

Furu' Syara'

Yaitu perkara yang tidak ada atau tidak jelas ketentuannya dalam Al Quran dan Al Hadist. Kedudukannya sebaga Cabang Syari'at Islam. Sifatnya pada dasarnya tidak mengikat seluruh umat Islam di dunia kecuali diterima Ulil Amri setempat menerima sebagai peraturan / perundangan yang berlaku dalam wilayah kekuasaanya.

Page 35: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

Perkara atau masalah yang masuk dalam furu' syara' ini juga disebut sebagai perkara ijtihadiyah.

Sumber Hukum Islam

Al-Qur'an

Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman (Saba' QS 34:28). Sebagai sumber Ajaran Islam juga disebut sumber pertama atau Asas Pertama Syara'.

Al-Quran merupakan kitab suci terakhir yang turun dari serangkaian kitab suci lainnya yang pernah diturunkan ke dunia

Dalam upaya memahami isi Al Quran dari waktu ke waktu telah berkembang tafsiran tentang isi-isi Al-Qur'an namun tidak ada yang saling bertentangan.

Hadits

Hadits adalah seluruh perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad yang kemudian dijadikan sumber hukum. Fungsi hadits antara lain

Mempertegas hukum dalam Al-Qur'an Memperjelas hukum dalam Al-Qur'an Menetapkan hukum yang belum ada di Al-Qur'an

Ijtihad

Ijtihad adalah sebuah usaha untuk menetapkan hukum Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis. Ijtihad dilakukan setelah Nabi Muhammad telah wafat sehingga tidak bisa langsung menanyakan pada beliau tentang suatu hukum namun hal-hal ibadah tidak bisa diijtihadkan. Beberapa macam ijtihad antara lain

Ijma' , kesepakatan para ulama Qiyas , diumpamakan dengan suatu hal yang mirip dan sudah jelas hukumnya Maslahah Mursalah , untuk kemaslahatan umat 'Urf , kebiasaan

TUGAS DAN WEWENANG LEMBAGA NEGARA INDONESIA

A. MPR

Wewenang MPR berdasarkan Pasal 3 dan Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3) UUD Tahun 1945 adalah:

1. mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar;2. melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden;

Page 36: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

3. memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar;

4. memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya;

5. memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai berakhir masa jabatannya.

B. DPR

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, untuk optimalisasi lembaga perwakilan serta memperkukuh pelaksanaan saling mengawasi dan saling mengimbangi oleh DPR, DPR memiliki fungsi yang diatur secara eksplisit dalam UUD.Pada Pasal 20A dipertegas fungsi DPR, yaitu fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Fungsi legislasi mempertegas kedudukan DPR sebagai lembaga legislatif yang menjalankan kekuasaan membentuk undang-undang. Fungsi anggaran mempertegas kedudukan DPR untuk membahas (termasuk mengubah) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ditujukan bagi kesejahteraan rakyat. Kedudukan DPR dalam hal APBN ini lebih menonjol dibandingkan dengan kedudukan Presiden karena apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang diusulkan Presiden, Pemerintah menjalankan APBN tahun yang lalu [Pasal 23 ayat (3)]. Fungsi pengawasan adalah fungsi DPR dalam melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan oleh Presiden (pemerintah).

Penegasan fungsi DPR dalam UUD 1945 itu akan sangat mendukung pelaksanaan tugas DPR sehingga DPR makin berfungsi sesuai dengan harapan dan tuntutan rakyat Selanjutnya, dalam kerangka checks and balances system dan penerapan negara hukum, dalam pelaksanaan tugas DPR, setiap anggota DPR dapat diberhentikan dari jabatannya. Dalam masa jabatannya mungkin saja terjadi hal atau kejadian atau kondisi yang menyebabkan anggota DPR dapat diberhentikan sebagai anggota DPR. Agar pemberhentian anggota DPR tersebut mempunyai dasar hukum yang baku dan jelas, pemberhentian perlu diatur dalam undang-undang. Ketentuan ini merupakan mekanisme controlterhadapanggotaDPR.

Adanya pengaturan pemberhentian anggota DPR dalam masa jabatannya dalam undang-undang akan menghindarkan adanya pertimbangan lain yang tidak berdasarkan undang-undang. Ketentuan itu juga sekaligus menunjukkan konsistensi dalam menerapkan paham supremasi hukum, yaitu bahwa setiap orang sama di depan hukum, sehingga setiap warga negara harus tunduk pada hukum. Namun, dalam menegakkan hukum itu harus dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan hukum.

C. DPD

Page 37: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

DPD memiliki fungsi yang terbatas di bidang legislasi, anggaran, pengawasan, dan pertimbangan. Fungsi DPD berkaitan erat dengan sistem saling mengawasi dan saling mengimbangi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.Kewenangan legislatif yang dimiliki DPD adalah dapat mengajukan kepada DPR dan ikut membahas rancangan undang-undang yang terkait dengan otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan, pemekaran, dan pengabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Selain itu, DPD memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN, RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan dan agama.

Dalam bidang pengawasan, DPD mengawasi pelaksanaan berbagai undang-undang yang ikut dibahas dan diberikan pertimbangan oleh DPD. Namun, kewenangan pengawasan menjadi sangat terbatas karena hasil pengawasan itu hanya untuk disampaikan kepada DPR guna bahan pertimbangan dan ditindaklanjuti. Akan tetapi, pada sisi lain anggota DPD ini memiliki kedudukan dan kewenangan yang sama dengan DPR ketika bersidang dalam kedudukan sebagai anggota MPR, baik dalam perubahan UUD, pemberhentian Presiden, maupun Wakil Presiden.

UUD NRI Tahun 1945 menentukan jumlah anggota DPD dari setiap provinsi adalah sama dan jumlah seluruh anggotanya tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota DPR. Penetapan jumlah wakil daerah yang sama dari setiap provinsi pada keanggotaan DPD menunjukan kesamaan status provinsi- provinsi itu sebagai bagian integral dari negara Indonesia. Tidak membedakan provinsi yang banyak atau sedikit penduduknya maupun yang besar atau yang kecil wilayahnya.

D. Presiden

Perubahan UUD 1945 yang cukup siknifikan dan mendasar bagi penyelenggaraan demokrasi yaitu pemilihan presiden secara langsung. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui mekanisme pemilu. Pemilihan secara langsung presiden dan wakil presiden akan memperkuat legitimasi seorang presiden sehingga presiden diharapkan tidak mudah untuk diberhentikan di tengah jalan tanpa dasar memadai, yang bisa mempengaruhi stabilitas politik dan pemerintahaan secara aktual.

Presiden merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan dibidang eksekutif. Seiring dengan Perubahan UUD 1945, saat ini kewenangan Presiden diteguhkan hanya sebatas pada bidang kekuasaan dibidang pelaksanaan pemerintahan negara. Namun demikian, dalam UUD 1945 juga diatur mengenai ketentuan bahwa Presiden juga menjalankan fungsi yang berkaitan dengan bidang legislatif maupun bidang yudikatif.

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Dasar, Presiden haruslah warga negara Indonesia yang sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain. Perubahan ketentuan mengenai persyaratan calon Presiden dan calon Wakil Presiden dimaksudkan untuk mengakomodasi perkembangan kebutuhan bangsa dan tuntutan zaman serta agar sesuai dengan perkembangan masyarakat yang makin demokratis, egaliter, dan berdasarkan rule of law yang salah satu cirinya adalah

Page 38: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

pengakuan kesederajatan di depan hukum bagi setiap warga negara. Hal ini juga konsisten dengan paham kebangsaan Indonesia yang berdasarkan kebersamaan dengan tidak membedakan warga negara atas dasar keturunan, ras, dan agama. Kecuali itu, dalam perubahan ini juga terkandung kemauan politik untuk lebih memantapkan ikatan kebangsaan Indonesia.

Selanjutnya, sebagai perwujudan negara hukum dan checks and balances system, dalam UUD diatur mengenai ketentuan tentang periode masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden serta adanya ketentuan tentang tata cara pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya. Ketentuan tersebut menunjukan bahwa jabatan Presiden dapat dikontrol oleh lembaga negara lainnya, dengan demikian akan terhindar dari kesewenang-wenangan dalam penyelenggaraan tugas kenegaraan.

Berkaitan dengan pelaksanaan prinsip checks and balances system serta hubungan kewenangan antara Presiden dengan lembaga negara lainnya, antara lain mengenai pemberian grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi yang semula menjadi hak prerogatif Presiden sebagai kepala negara, saat ini dalam menggunakan kewenangannya tersebut harus dengan memperhatikan pertimbangan lembaga negara lain yang memegang kekuasaan sesuai dengan wewenangnya. MahkamahAgung memberikan pertimbangan dalam hal pemberian grasi dan rehabilitasi dari pelaksana fungsi yudikatif. DPR memberikan pertimbangan dalam hal pemberian amnesti dan abolisi karena didasarkan pada pertimbangan politik. Oleh karena itu DPR sebagai lembaga perwakilan/lembaga politik kenegaraan adalah lembaga negara paling tepat memberikan pertimbangan kepada Presiden mengenai hal itu.

Adanya pertimbangan MA dan DPR (lembaga di bidang yudikatif dan legislatif) juga dimaksudkan agar terjalin saling mengawasi dan saling mengimbangi antara Presiden dan kedua lembaga negara tersebut dalam hal pelaksanaan tugas-tugas kenegaraan.

E. Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial

Kekuasaan kehakiman dalam sistem ketatanegaraan Indonesia bertujuan untuk menyelenggarakan peradilan yang merdeka, bebas dari intervensi pihak mana pun, guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah mahkamah agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah mahkamah konstitusi.Perubahan ketentuan mengenai kekuasaan kehakiman dalam UUD 1945 dimaksudkan untuk mempertegas bahwa tugas kekuasaan kehakiman dalam sistem ketatanegaraan Indonesia adalah untuk menyelenggarakan peradilan yang merdeka, bebas dari intervensi pihak mana pun, guna menegakkan hukum dan keadilan. Ketentuan ini merupakan perwujudan prinsip Indonesia sebagai negara hukum sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (3).

Dalam UUD 1945 Pasal 24 ayat (3) dikatakan bahwa “badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-undang”. Ketentuan tersebut menjadi dasar hukum keberadaan berbagai badan lain yang berkaitan dengan kekuasaan kehakiman, antara lain lembaga penyidik dan lembaga penuntut.

Page 39: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

Pengaturan dalam undang-undang mengenai badan lain yang berkaitan dengan kekuasaan kehakiman membuka partisipasi rakyat melalui wakil- wakilnya di DPR untuk memperjuangkan agar aspirasi dan kepentingannya diakomodasi dalam pembentukan undang-undang tersebut.

Adanya ketentuan pengaturan dalam undang-undang tersebut merupakan salah satu wujud saling mengawasi dan saling mengimbangi antara kekuasaan yudikatif MA dan badan peradilan di bawahnya serta MK dengan kekuasaan legislatif DPR dan dengan kekuasaan eksekutif lembaga penyidik dan lembaga penuntut. Selain itu, ketentuan itu dimaksudkan untuk mewujudkan sistem peradilan terpadu (integrated judiciary system) di Indonesia.

Pencantuman Pasal 24 ayat (3) di atas juga untuk mengantisipasi perkembangan yang terjadi pada masa yang akan datang, misalnya, kalau ada perkembangan badan-badan peradilan lain yang tidak termasuk dalam kategori keempat lingkungan peradilan yang sudah ada itu diatur dalam undang-undang.

1. MahkamahAgungPerubahan ketentuan yang mengatur tentang tugas dan wewenang Mahkamah Agung dalam Undang-Undang Dasar dilakukan atas pertimbangan untuk memberikan jaminan konstitusional yang lebih kuat terhadap kewenangan dan kinerja MA. Sesuai dengan ketentuan Pasal 24A ayat (1), MA mempunyai wewenang: 1) mengadili pada tingkat kasasi;2) menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang;3) wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.

2. Mahkamah KonstitusiPerubahan UUD 1945 juga melahirkan sebuah lembaga negara baru di bidang kekuasaan kehakiman, yaitu Mahkamah Konstitusi dengan wewenang sebagai berikut:1) menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar;2) memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar;3) memutus pembubaran partai politik;4) memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

Lembaga ini merupakan bagian kekuasaan kehakiman yang mempunyai peranan penting dalam usaha menegakkan konstitusi dan prinsip negara hukum sesuai dengan tugas dan kewenangannya sebagaimana yang ditentukan dalam UUD 1945. Pembentukan Mahkamah Konstitusi adalah sejalan dengan dianutnya paham negara hukum dalam UUD1945. Dalam negara hukum harus dijaga paham konstitusional.Artinya, tidak boleh ada undang-undang dan peraturan perundang-undangan lainnya yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar.

Hal itu sesuai dengan penegasan bahwa Undang-Undang Dasar sebagai puncak dalam tata urutan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Pengujian undang-undang terhadap UUD 1945 membutuhkan sebuah mahkamah dalam rangka menjaga prinsip konstitusionalitas hukum.

Page 40: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

3. KomisiYudisialUntuk menjaga dan meningkatkan integritas hakim agung, dalam Undang-Undang Dasar dibentuk lembaga baru yaitu Komisi Yudisial. Melalui lembaga Komisi Yudusial ini, diharapkan dapat diwujudkan lembaga peradilan yang sesuai dengan harapan rakyat sekaligus dapat diwujudkan penegakan hukum dan pencapaian keadilan yang diputus oleh hakim yang terjaga kehormatan dan keluhuran martabat serta perilakunya.

Wewenang Komisi Yudisial menurut ketentuan UUD adalah mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.Dalam proses rekrutmen hakim agung, calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan dan untuk selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden.

Pasal 24B UUD menyebutkan Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang bersifat mandiri dan berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta prilaku hakim. Dengan demikian, Komisi Yudisial memiliki dua kewenangan, yaitu mengusulkan pengangkatan calon hakim agung di Mahkamah Agung dan menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga martabat serta menjaga prilaku hakim di Mahkamah Konstitusi.

Anggota Komisi Yudisial berdasarkan ketentuan undang-undang berjumlah 7 (tujuh) orang dan berstatus sebagai pejabat negara yang terdiri atas mantan hakim, praktisi hukum, akademisi hukum, dan anggota masyarakat. Keanggotaan komisi Yudisial diajukan Presiden kepada DPR, dengan terlebih dahulu Presiden membantu panitia seleksi yang terdiri dari unsur pemerintah, praktisi hukum, akademisi hukum, dan anggota masyarakat.

Komisi ini dibentuk sebagi respon tehadap upaya penegakan dan reformasi di institusi peradilan, yang selama ini dianggap kurang memuaskan. Selain itu, untuk meminimalisasi interes politik dari anggota DPR di dalam memilih dan menentukan hakim agung di Mahkamah Agung. Mahkamah Agung adalah institusi peradilan yang independen dan seharusnya terlepas dari campur tangan, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan. Komisi Yudisial juga dibentuk untuk memberikan pengawasan terhadap perilaku hakim. Pengawasan dilakukan secara internal peradilan terhadap para hakim yang apabila terbukti kurang efektif dapat dilakukan penindakan secara tegas terhadap hakim yang melakukan pelanggaran.

F. Badan Pemeriksa Keuangan

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan dalam bidang auditor. Pengaturan tugas dan wewenang BPK dalam Undang-Undang Dasar dimaksudkan untuk memberikan dasar hukum yang kuat serta pengaturan rinci mengenai BPK yang bebas dan mandiri serta sebagai lembaga negara yang berfungsi memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Dalam rangka memperkuat kedudukan, kewenangan, dan

Page 41: HUKUM DAGANG · Web viewPemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak termasuk badan kepolisian, peradilan dan badan perundang-undangan. Pemerintahan

independensinya sebagai lembaga negara, anggotanya dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD.

Dalam kedudukannya sebagai eksternal auditor pemerintah yang memeriksa keuangan negara dan APBD, serta untuk dapat menjangkau pemeriksaan di daerah, BPK membuka kantor perwakilan di setiap provinsi. BPK mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, dan DPRD sesuai dengan kewenangan. Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan undang- undang.

Mengingat BPK sebagai lembaga negara dalam bidang auditor, untuk optimalisasi dan independensi dalam melaksanakan tugasnya, anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden. BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan disetiap provinsi. Terkait dengan pemeriksaan keuangan negara, BPK ditegaskan juga berwenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara [Pasal 23E ayat (1)] serta menyerahkan hasil pemeriksaan keuangan negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya [Pasal 23 E ayat (2)].

Diposkan oleh ADE DIDIK IRAWAN (CIA.07.0015) di 22.14