hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang asi …repository.unjaya.ac.id/1649/2/rr. mega...

110
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI BPS SULARSI KEPEK GUNUNG KIDUL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta Disusun Oleh : Rr. Mega Rohmawati NPM. 1308138 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI PROGRAM STUDY DIII KEBIDANAN YOGYAKARTA 2011

Upload: doanthuan

Post on 18-Jul-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF

DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6

BULAN DI BPS SULARSI KEPEK GUNUNG KIDUL

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan

STIKES A. Yani Yogyakarta

Disusun Oleh :

Rr. Mega Rohmawati

NPM. 1308138

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI

PROGRAM STUDY DIII KEBIDANAN

YOGYAKARTA

2011

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

RELATIONSHIP OF LEVEL OF KNOWLEDGE MOTHER ABOUT ASI

EXCLUSIVE WITH GIVING FOOD COACH ASI IN BABY 0-6 MONTHS IN

BPS SULARSI KEPEKGUNUNG KIDUL

ABSTRACT

Rr. Mega Rohmawati1, Supiyati

2, Dewi Zolekhah

3

Background: Based on Survey Health Household (SHH) in 2005, that approximately

40% of baby aged from 2 months have been given the MP- ASI. Giving MP-ASI too

early can result in diarrhea, obesity, impaired ilimentary channels, nutrition poor and

allergies food. This is due to ignorance mothers about the benefits of ASI, so mothers

rush to give the MP-milk to their babies.

Purpose: Researchers aim to determine the relationship between the level of

knowledge mothers about ASI exclusive by providing food ASI (MP-ASI) in mother

who have babies 0-6 months old at the BPS Sularsih Kepek, Gunung Kidul,

Yogyakarta.

Methods Research: This study is study a descriptive analytic with

approach time cross sectional. The population study was mothers who had baby aged

0-6 months who visit the BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul in Yogyakarta to check

the baby. Technique sampling used was sampling accidental by the number of

samples 31orang. Analysis of the data used is the distribution frequency of results is

presented in tabular and narrative.

Findings Research: The level of knowledge of mothers on ASI exclusive in BPS

Sularsi Kepek Gunung Kidul in Yogyakarta are mostly quite as many as 16 people

(51,3%). Mother baby age 0-6 months in BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul in

Yogyakarta most deliver MP-ASI to her baby as many as 23 people (74,2%). Results

test Chi square obtained p-value of 0,000 < (0,05).

Conclusion: There was correlation a significant between the level of knowledge of

mothers about ASI exclusive by giving MP-ASI in baby aged 0-6 months in BPS

Sularsi Kepek Gunung Kidul in Yogyakarta.

Keywords: Knowledge about of ASI exclusive, giving food coach ASI

-------------------------------------------------------

1. Students STIKES A. Yani Yogyakarta

2. Supervisor I STIKES A. Yani Yogyakarta

3. Supervisor II STIKES A. Yani Yogyakarta

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF

DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6

BULAN DI BPS SULARSI KEPEKGUNUNG KIDUL

INTISARI

Rr. Mega Rohmawati1, Supiyati

2, Dewi Zolekhah

3

Latar belakang: Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun

2005, bahwa kurang lebih 40% bayi usia dari 2 bulan sudah diberi MP-ASI.

Pemberian MP-ASI yang terlalu dini dapat mengakibatkan kejadian diare, obesitas,

gangguan saluran pncernaan, gizi buruk dan alergi makanan. Hal ini disebabkan

ketidaktahuan ibu tentang manfaat ASI sehingga ibu terburu-buru memberikan MP-

ASI kepada bayinya.

Tujuan: Peneliti bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

ibu tentang ASI Eksklusif dengan pemberian Makanan pendamping ASI (MP-ASI)

pada ibu yang mempunyai bayi berumur 0-6 bulan di BPS Sularsih Kepek, Gunung

Kidul, Yogyakarta.

Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif analitik dengan

pendekatan waktu cross-sectional. Populasi penelitian adalah ibu-ibu yang

mempunyai bayi umur 0-6 bulan yang berkunjung di BPS Sularsi Kepek Gunung

Kidul Yogyakarta untuk memeriksakan bayinya. Teknik sampling yang digunakan

adalah sampling accidental dengan jumlah sampel 31orang. Analisa data yang

digunakan adalah distribusi frekuensi yang hasilnya di sajikan dalam bentuk tabel dan

narasi.

Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di BPS Sularsi

Kepek Gunung Kidul Yogyakarta sebagian besar adalah cukup sebanyak 16 orang

(51,3%). Ibu bayi umur 0-6 bulan di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta

sebagian besar memberikan MP-ASI kepada bayinya sebanyak 23 orang (74,2%).

Hasil uji Chi square diperoleh p-value sebesar 0,000 < (0,05).

Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang

ASI Eksklusif dengan pemberian MP-ASI pada bayi umur 0-6 bulan di BPS Sularsi

Kepek Gunung Kidul Yogyakarta.

Kata kunci: Pengetahuan tentang ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping

ASI

1. Mahasiswa STIKES A. Yani Yogyakarta

2. Dosen Pembimbing I STIKES A. Yani Yogyakarta

3. Dosen Pembimbing II STIKES A. Yani Yogyakarta

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau terdapat

karya yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tulis

diacu dalam naskah ini yang disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Agustus 2011

Rr. Mega Rohmawati

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI

Eksklusif Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi 0-6 Bulan di BPS

Sularsi Kepek Gunung Kidul”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan

Program Studi D3 kebidanan STIKES Jendral Achmad Yani Yogyakarta.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. I Edy Purwoko, Sp. B, Selaku Direktur STIKES A. Yani Yogyakarta.

2. Tri Sunarsih, S.SiT.M.Kes, selaku Ketua Prodi Kebidanan Yogyakarta.

3. Supiyati, S.SiT,M.Kes, selaku pembimbing I yang banyak memberikan arahan,

bimbingan dan petunjuknya dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Dewi Zolekhah, S.Si.T, selaku pembimbing II yang banyak memberikan arahan,

bimbingan dan petunjuknya dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Dra Ummu Hani Edi N, M.Kes selaku Penguji I yang banyak memberikan arahan,

bimbingan dan petunjuknya dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Pemimpin BPS SULARSI yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk mengadakan pelelitian.

7. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang tercinta yang tak henti-hentinya

memberikan do’a serta dukungan moril dan material kepada penulis.

8. Semua teman-teman mahasiswa STIKES A. Yani yang telah membantu

terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam kelancaran penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapan guna

perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis

Ilmiah ini dapat memberi manfaat.

Yogyakarta, 2011

Penulis

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii

ABSTRACK ................................................................................................................ iv

INTISARI .................................................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................................ vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ x

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ....................................................................................... 8

B. Kerangka Teori ..................................................................................... 26

C. Kerangka Konsep .......................................................................... ....... 27

D. Hipotesis ............................................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian ..................................................................................... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. ….28

C. Variabel Penelitian....................................................................................28

D. Hubungan Antar Variabel .................................................................. ......31

E. Definisi Operasional ................................................................................ 32

F. Populasi dan Sampel ................................................................................ 32

G. Alat dan Metode Pengumpulan Data ....................................................... 33

H. Rencana Jalannya Penelitian ................................................................... 35

I. Uji Validitas dan Rehabilitas .................................................................. 36

J. Metode Pengolahan dan Analisa Data ..................................................... 38

K. Etika Penelitian ........................................................................................ 41

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 43

B. Pembahasan .............................................................................................. 47

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................. 51

B. Saran ......................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................... 32

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif ...... 34

Tabel 3.3 Kisi-kisi Rencana Pemberian Makanan Pendamping ASI ......... 35

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur................. .............. 44

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan....................... 44

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Umur Pemberian MP-ASI....................... .... 44

Tabel 4.4 Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif.... .... 45

Tabel 4.5 Frekuensi Pemberian Pemberian MP-ASI Pada Bayi Umur..... ... 46

0-6 Bulan

Tabel 4.7 Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Tingkat Pengetahuan

Ibu Tentang ASI Eksklusif Dengan Pemberian MP-ASI Pada Bayi

0-6 Bulan Di BPS Sularsi ............................................................. 46

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 26

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 27

Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel.......................................................... 31

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI

Lampiran 2. Surat Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi pendahuluan

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 5. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 7. Informed Consent

Lampiran 8. Kuesioner

Lampiran 9. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 10. Lembar Kuesioner

Lampiran 11. Lampiran-lampiran hasil tabulasi

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia.

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah

(BBLR) dan dapat pula menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan.

Kekurangan gizi pada bayi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan

perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga

dewasa. Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, WHO/UNICEF

merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu; 1;

Memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 15 menit setelah

bayi lahir, 2; Memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI

secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, 3; Memberikan

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan

sampai 24 bulan, dan 4; Meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24

bulan atau lebih (Depkes, 2006).

Agar pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) berjalan baik

maka diperlukan pengetahuan dan perilaku yang baik pula mengenai MP-ASI.

Salah satu faktor intern yang mempengaruhi terbentuknya perilaku manusia

adalah pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).

Pengetahuan pada dasarnya adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah

orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu melalui

pancaindra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.

Perilaku kesehatan dipengaruhi pula oleh pengetahuan sebagai faktor

predisposisi. Jika pengetahuan tentang MP-ASI baik diharapkan pula pada

akhirnya perilaku terhadap pemberian MP-ASI juga baik (Notoatmodjo,

2007).

UNICEF memperkirakan bahwa pemberian ASI eksklusif sampai 6

bulan dapat mencegah kematian 1,3 juta anak berusia di bawah lima tahun.

Suatu penelitian di Ghana yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics

menunjukkan 16% kematian bayi dapat dicegah dengan pemberian ASI sejak

hari pertama kelahirannya. Angka ini naik 22% jika pemberian ASI dimulai

dalam satu jam pertama setelah kelahiran bayi (Sujiyatini, 2010).

Indonesia hanya sekitar 8% saja ibu-ibu yang memberikan ASI

eksklusif kepada bayinya sampai berumur 6 bulan dan 4% bayi disusui ibunya

dalam waktu satu jam pertama setelah kelahirannya. Padahal 21.000 kematian

bayi baru lahir usia di bawah 28 hari di Indonesia dapat dicegah melalui

pemberian ASI pada satu jam pertama setelah lahir (Sujiyatini, 2010).

Berdasarkan Kepmenkes RI No. 450/Men.Kesa/SK/IV/2004 yang juga

mengacu pada revolusi WHA.2001 (World Health Assembly) bahwa untuk

mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan optimal, bayi harus

diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, selanjutnya untuk kecukupan

nutrisi bayi harus mulai diberi makanan pendamping ASI yang cukup dan

aman dengan pemberian ASI tetap dilanjutkan sampai usia 2 tahun atau lebih

(Sujiyatini, 2010).

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2005,

menyebutkan bahwa kurang lebih 40% bayi usia kurang dari dua bulan sudah

diberi MP-ASI. Disebutkan juga bahwa bayi usia 0-2 bulan mulai diberikan

makanan pendamping cair (21,25%), makanan lunak/lembek (20,1%), dan

makanan padat (13,7%). Pada bayi tiga sampai lima bulan yang mulai diberi

makanan pendamping cair (60,2%), lumat atau lembek (66,25%), dan padat

(45,5%) (anonim2, 2009). Beberapa penelitian dinyatakan bahwa keadaan

kurang gizi pada bayi dan anak disebabkan karena kebiasaan pemberian MP-

ASI yang tidak tepat dan ketidaktahuan ibu tentang manfaat dan cara

pemberian MP-ASI yang benar sehingga berpengaruh terhadap pemberian

MP-ASI (Depkes RI, 2006).

Penelitian membuktikan bahwa ASI eksklusif selama 6 bulan memang

baik bagi bayi. Naluri bayi akan membimbingnya saat baru lahir, insting bayi

membawanya untuk mencari puting ibunya. Pada jam pertama bayi

menemukan payudara ibunya, ini adalah awal hubungan menyusui yang

berkelanjutan dalam kehidupan antara ibu dan bayi. Proses setelah IMD

(Inisiasi Menyusui Dini) dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif selama

6 bulan dan diteruskan hingga 2 tahun. Jika bayi baru lahir dipisahkan dengan

ibunya maka hormon stress akan meningkat 50% sehingga hal ini akan

mengakibatkan turunnya daya tahan tubuh bayi (Sujiyatini, 2010).

Berdasarkan latar belakang ini peneliti mengadakan studi pendahuluan

di BPS Sularsi, Kepek, Gunung Kidul ternyata dari wawancara langsung dan

pengisian lembar kuesioner pada responden yang memiliki bayi dan balita

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

didapatkan bahwa dari 10 ibu, 3 ibu atau 30 % diantaranya memberikan

makanan pendamping ASI pada bayi sebelum umur 6 bulan karena sosial dan

budaya setempat yang menggangap bayi tidak kenyang hanya dengan ASI

saja, dan 7 ibu atau 70% diantaranya memberi ASI eksklusif. Tingkat

pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dari 10 ibu yang memiliki bayi dan

balita 0-6 bulan sebanyak 8 orang atau 80% kurang memahami tentang ASI

eksklusif dan 2 orang atau 20% memahami tentang ASI eksklusif.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI

Eksklusif dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi 0-6 bulan

di BPS Sularsi Kepek, Gunung Kidul, karena bidan merupakan profesi

kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kesehatan ibu dan anak, sehingga

dapat memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam menggalakkan serta

memotivasi pola pemberian ASI Eksklusif kepada ibu yang mempunyai bayi

umur 0-6 bulan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan penelitian yang dapat

dirumuskan adalah “ Apakah Ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada

Bayi 0-6 Bulan di BPS Sularsih Kepek, Gunung Kidul, Yogyakarta Tahun

2011?”

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI

eksklusif dengan pemberian Makanan Pendamping ASI pada ibu yang

mempunyai bayi berumur 0-6 bulan di BPS Sularsih Kepek, Gunung

Kidul, Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif oleh ibu

yang mempunyai bayi berumur 0-6 bulan di BPS Sularsi, Kepek,

Gunung Kidul.

b. Diketahuinya pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) oleh

ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan di BPS Sularsi, Kepek, Gunung

Kidul.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang ASI

eksklusif dengan pemberian MP-ASI.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Ibu menyusui

Peneliti ini diharapkan dapat memberikan informasi pengetahuan dan

wawasan kepada ibu-ibu yang sedang menyusui sehingga dapat

mendukung pemberian ASI eksklusif.

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

b. Bagi BPS Sularsih, Kepek, Gunung Kidul.

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dalam rangka

meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan untuk bahan konseling

bagi menyusui dalam rangka meningkatkan pemberian ASI eksklusif.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman

dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan

selama kuliah.

d. Bagi Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pustaka dan bahan

kajian tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI

Eksklusif dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi 0-6

bulan sehingga dapat berguna bagi semua mahasiswa STIKES A.

YANI khususnya jurusan kebidanan.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian yang pernah ada atau berhubungan dengan tema ini yang

sebatas penulis yaitu :

No

.

Nama Judul Metode dan

Pendekatan

Teknik

Sampling

dan

Pengumpula

n Data

Hasil

1. Fathur

rahma

n

Pemberian

Makanan

Pendamping

ASI Pada

Bayi 0-6

Bulan Oleh

observasional

Cross

sectional

simple

random

sampling

kuesioner

Sebagian besar

bayi di

perkotaan dan

pedesaan pernah

mendapatkan

ASI sejak lahir,

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

Ibu-Ibu Suku

Banjar Di

Perkotaan

Dan

Pedesaan Di

Kalimantan

Selatan

dan proporsinya

tidak berbeda

signifikan antara

kedua wilayah.

Bayi 0-6 bulan

yang tidak

pernah

mendapatkan

ASI sejak lahir

di perkotaan

sebesar 8,5%

dan di pedesaan

4,6%.

2. Ayu

Dwi

Kurni

ana

Hubungan

Tingkat

Pengetahuan

Ibu Tentang

ASI

Eksklusif

Dengan

Pemberian

ASI

Eksklusif Di

RB Bina

Sehat Bangun

Jiwo Kasihan

Bantul

Yogyakarta

Tahun 2010

Deskriptif

analitik

cross

sectional

sampling

jenuh

kuisioner

Ada hubungan

yang sedang dan

signifikan antara

tingkat

pengetahuan ibu

tentang

pemberian ASI

Eksklusif

dengan nilai

korelasi sebesar

18.047%, sig

0,000 dengan

nilai Contogensi

sebesar 0.515.

3. Tri

Wahy

u

Aprila

wati

Gambaran

Tingkat

Pengetahuan

Ibu Mengenai

Pemberian

ASI Pada

Bayi Usia 0-6

Bulan Di

Polindes

Karisma

Condong

Catur Tahun

2010

Deskriptif

analitik

cross sectional

sampling

jenuh

kuisioner

Tingkat

pengetahuan ibu

mengenai

pemberian ASI

terdapat 21

responden atau

52, 5% memiliki

tingkat

pengetahuan

sedang dan 19

orang memiliki

pengetahuan

tinggi.

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni indra

penglihat, pendengar, pencium, raba, dan rasa. Sebagian besar

pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau

kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang. Dari pengalaman dan penelitian ternyata yang

didasari pengetahuan akan lebih langgeng daripada yang tidak didasari

pengetahuan (Notoatmodjo, 2010:143)

Berdasarkan definisi di atas pengetahuan merupakan proses untuk

memahami kembali segala sesuatu yang telah dilakukan dengan

penginderaan terhadap suatu hal.

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007:145-146), pengetahuan mempunyai 6

tingkat yaitu:

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang dipelajari

sebelumnya. Dalam hal ini yang dipelajari antara lain

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan

sebagainya.

2) Memahami (Comprehensiom)

Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan sacara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Aplication)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi dan kondisi riil (sebenarnya) atau dapat

diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip, dan sebagainya dalam konteks dan situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Adalah suatu kemampuan untuk menggambarkan materi atau suatu

obyek di dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Syntesis)

Menuju kepada suatu kemampuan untuk menyusun formasi baku

dari suatu materi objek berdasarkan kriteria yang sudah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi

atau objek. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

10

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut

Notoatmodjo (2003) adalah sebagai berikut:

1) Sosial Ekonomi

Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan

seseorang, sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan.

Ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, ekonomi baik tingkat

pendidikan akan tinggi sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi

juga.

2) Kultur (Budaya, Agama)

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan

seseorang karena informasi yang baru akan disaring kira-kira

sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut.

3) Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan, maka dia akan mudah menerima hal-

hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut.

4) Pengalaman

Pengalaman disini berkaitan dengan umur dan pendidikan individu,

maksudnya adalah pendidikan yang tinggi maka pengalamannya

akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka

pengalaman akan semakin banyak.

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

11

d. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) cara memperoleh pengetahuan dapat

dikelompokkan menjadi dua yakni;

1) Cara Tradisional atau Non Ilmiah

Cara ini meliputi:

1) Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara yang paling tradisional, yang pernah digunakan oleh

manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara

coba-salah atau lebih dikenal dengan ‘trial and error’.

2) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh

orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut

baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan

turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya

3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Ada pepatah yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru

yang baik. Pepatah ini mengandung maksud bahwa

pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau

pengalaman dan merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan.

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

12

4) Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara

berpikir manusia pun berkembang. Dari sini manusia mampu

menggunakan pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam

memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikirannya.

2) Cara Modern atau Cara Ilmiah

a) Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran atau penelitian pengetahuan pada umumnya

dilakukan melalui tes atau wawancara dengan alat bantu berupa

kuesioner yang berisi materi yang ingin diukur dari responden.

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang, sedangkan perilaku akan

bersifat langgeng apabila didasari oleh pengetahuan dan

kesadaran (Notoatmodjo, 2010)

2. ASI Eksklusif

a. Pengertian ASI Eksklusif

Air Susu Ibu atau ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan

protein, laktose dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua

belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi

(Soetjningsih, 1997:20).

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

13

Air Susu Ibu atau ASI merupakan makanan utama dan alami

yang sangat bermanfaat bagi bayi, yang akan membantunya untuk

tumbuh kembang secara optimal (Sujiyatini, 2010:23).

Air Susu Ibu atau ASI merupakan salah satu sumber makanan

terbaik bagi bayi yang baru lahir karena memiliki begitu banyak zat

penting yang bagus guna meningkatkan kekebalan tubuh terhadap

penyakit (Kodrat, 2010:2).

ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi

hanya diberi ASI saja, tanpa makanan tambahan cairan lain seperti

susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan

makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubunasi,

dan tim (Roesli, 2000:3).

b. Kandungan ASI

1) Kolostrum

Merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari

ke-4/ke-7 (Roesli, 2000:25). Merupakan cairan tahap pertama ASI

yang dihasilkan selama masa kehamilan, mempunyai kandungan

yang tinggi protein, vitamin yang larut dalam lemak serta mineral.

Selain itu dalam kolostrum ada kandungan zat imunoglobulin

merupakan antibodi dari ibu untuk bayi yang juga berfungsi

sebagai imunitas pasif untuk bayi. Imunitas pasif ini akan

melindungi bayi dari berbagai bakteri dan virus. Kolostrum juga

berguna bagi usus bayi untuk membersihkan mekonium dan

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

14

mempersiapkan saluran pencernaan untuk menerima ASI. Hal ini

ditandai dengan feses bayi pertama kali yang berwarna hitam. Ciri-

ciri kolostrum: berwarna kuning keemasan atau krem, lebih kental

dibandingkan dengan ASI matur, berakhir beberapa hari setelah

kelahiran bayi (2-4 hari).

2) Air Susu Transisi/ peralihan

Merupakan ASI yang keluar sejak hari ke-4/ ke-7 sampai hari

ke-10/ke-14 (Roesli, 2000:25). Zat yang terkandung dalam ASI

peralihan ini adalah lemak, laktosa, vitamin, kalori.

3) Air Susu Matur

Merupakan ASI yang keluar setelah hari ke-14 (Roesli,

2000:25). ASI matur berisi 90% air yang dperlukan untuk

memelihara hidrasi bayi, 10% kandungannya adalah karbohidrat,

protein dan lemak yang diperlukan untuk kebutuhan hidup dan

perkembangan bayi. Dalam perkembangannya ASI matur dapat

terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai 6

bulan (Kodrat, 2010:5).

c. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penggunaan ASI

1) Perubahan Sosial budaya

a) Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnya.

b) Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang

memberikan susu botol.

c) Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya.

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

15

2) Faktor Psikologis

a) Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita.

b) Tekanan batin.

3) Faktor Fisik Ibu

Ibu sakit, misalnya mastitis, panas, dsb.

4) Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang

mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian

ASI.

5) Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI.

6) Penerangan yang salah justru datangnya petugas kesehatan sendiri

yang menganjurkan pengganti ASI dengan susu kaleng

(Soetjiningsih, 1997).

d. Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemberian ASI Eksklusif

Ibu sering kali tidak memberikan ASI kepada bayinya dengan cara

yang benar, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang

mempengaruhi pemberian ASI yang cukup kompleks, antara lain oleh

ibu sendiri, lingkungan keluarga, dan sosial budaya masyarakat.

Beberapa komponen dari faktor tersebut adalah:

1) Faktor Predisposisi

a) Pengetahuan

Penelitian tentang pengetahuan, sikap dan praktek ibu dan

anak menunjukkan bahwa sebagian besar ibu belum mengerti

arti dan manfaat ASI. Sebagian besar ibu juga belum

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

16

memahami makanan pendamping ASI (MP-ASI), sehingga

makanan tersebut diberikan sejak usia 2-3 bulan. Ibu percaya

bahwa campuran susu formula dengan ASI baik untuk bayinya.

b) Pendidikan

Pendidikan mempunyai pengaruh dalam pembentukan

sikap, karena meletakkan dasar pengertian dalam diri individu.

Pemahaman akan lebih baik atau buruk ( Azwar, 2003:38 cit

Deasy).

c) Sosial dan Budaya Masyarakat atau Tradisi/ Budaya

Wanita di perkotaan, sudah biasa menggunakan susu formula

dengan pertimbangan lebih modern dan praktis, dan juga mereka

tidak pernah melihat model menyusui ASI dari lingkungannya.

2) Faktor Pendukung

Sarana dan Prasarana

Pojok laktasi sebagai sarana penyuluhan dan upaya

keberhasilan ASI bagi ibu menyusuiyang mengunjungi rumah

sakit, puskesmas, rumah bersalin.

3) Faktor Pendorong

a) Dukungan Keluarga

Kelompok ibu-ibu yang sehat dan produksi ASInya

bagus, paling memungkinkan dapat memberikan ASI dengan

baik, tetapi keluarga besar atau kerabatnya yang berdatangan

untuk membantu merawat ibu dan bayinya. Pada saat itu

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

17

mereka memberikan makanan/ minuman pada usia yang sangat

dini. Pandangan para ayah yang merasa tidak nyaman dengan

kegiatan menyusui merupakan alasan utama para ibu memilih

memberikan susu formula.

b) Pekerjaan

Menurut Roesli (2000:36), alasan ibu untuk tidak

memberikan ASI terutama ASI eksklusif sangat bervariasi,

salah satunya ibu yang bekerja dengan cuti 3 bulan. Bekerja

bukan alasan untuk menghentikan memberikan ASI eksklusif.

c) Sikap/ Perilaku Tenaga Kesehatan

Perilaku petugas kesehatan sangat berpengaruh terhadap

praktek menyusui. Semua fasilitas kesehatan menjadi penting

untuk mendukung ASI sepenuhnya. Tenaga kesehatan dapat

berperan dalam menunjang keberhasilan ibu untuk menyusui

bayinya dengan membangun rasa percaya diri dan memberikan

dukungan pada ibu. Dalam hal ini bidan berperan untuk

menyakinkan ibu dan keluarga bahwa bayi memperoleh

makanan yang cukup dari payudara ibu dan membantu ibu

hingga mampu menyusui bayinya.

d) Gencarnya Promosi Susu Formula

Salah satu kendala dalam pemberian ASI eksklusif adalah

gencarnya promosi susu formula, melalui petugas kesehatan,

media masssa, bahkan secara langsung pada ibu (Depkes RI,

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

18

2002 cit Deasy). Selain susu formula juga banyak makanan

bayi kemasan yang dijual ada yang masih mencamtumkan

label untuk umur 4 bulan. Makanan bayi tersebut dijual bebas

sampai toko-toko kecil, sehingga mudah diakses oleh ibu

balita. Hal ini menjadi salah satu hal yang dapat mendorong

ibu untuk memberikan makanan tambahan kepada bayi

sebelum umur 6 bulan.

e. Alasan ASI harus diberikan pada bayi selama 6 bulan

1) Pemberian makanan pendamping setelah bayi berumur 6 bulan

memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit.

2) Saat bayi berumur 6 bulan ke atas maka sistem pencernaan sudah

relatif sempurna.

3) Mengurangi resiko terkena alergi akibat makanan.

4) Mengurangi resiko kegemukan.

f. Manfaat Pemberian ASI

1) Bagi Bayi

a) Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik.Bayi

yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang

baik setelah lahir. Pertumbuhan setelah periode perinatal baik

dan mengurangi kemungkinan obesitas.

b) Mengandung antibodi

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

19

c) ASI mengandung komposisi yang tepat

Yaitu dari berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi yaitu

terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua

zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama.

d) Mengurangi kejadian karies dentis

Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula

jauh lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena

kebiasaan menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu

akan tidur menyebabkan karies gigi lebih lama kontak dengan

susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk akan

merusak gigi.

e) Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan

antara ibu dan bayi.

Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi,

kontak kulit ibu ke kulit bayi yang mengakibatkan

perkembangan psikomotor maupun sosial yang lebih baik.

f) Terhindar dari alergi

Pada bayi baru lahir sistem IgE belum sempurna. Pemberian

susu formula akan merangsang aktifasi sistem ini dan dapat

menimbulkan alergi. Pemberian protein asing yang ditunda

sampai 6 bulan akan mengurangi kemungkinan alergi.

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

20

g) ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi.

Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung

omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak

bayi yang mendapat ASI eklusif akan tumbuh optimal dan

terbebas dari rangsangan kejang sehingga anak lebih cerdas dan

terhindar dari kerusakan sel-sel saraf otak.

h) Membantu perkembangan rahang dan merangsang

pertumbuhan gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada

payudara (Ambarwati, 2010:17-20)

2) Bagi Ibu

a) Aspek Kontrasepsi

Hisapan mulut bayi pada puting susu merangsang syaraf

sensorik sehingga post anterior hipofise mengeluarkan

prolaktin. Prolaktin yang masuk ke indung telur, menekan

produksi estrogen akibatnya tidak ada evolusi.

b) Aspek Kesehatan Ibu

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya

oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi

dan mencegah perdarahan pasca persalinan.

c) Aspek Penurunan Berat Badan

Ibu yang menyusui eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih

cepat kembali ke berat badan semula seperti sebelum hamil.

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

21

d) Aspek Psikologis

Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang diperlukan

oleh semua manusia (Ambarwati, 2010:21-22)

3) Bagi Keluarga

a) Aspek Ekonomi.

ASI tidak perlu dibeli sehingga dana yang harus digunakan

untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan

lain. Kecuali itu, penghematan juga disebabkan karena bayi

yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi

berobat.

b) Aspek Psikologis.

Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih

jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapa

tmendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.

c) Aspek Kemudahan

Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja

dan kapan saja. Keluarga tidak perlu menyiapkan air masak,

botol, dan dot yang harus dibersihkan serta minta pertolongan

orang lain (Ambarwati, 2010:22).

4) Bagi Negara

a) Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.

b) Menghemat devisa negara.

c) Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.

d) Peningkatan kualitas generasi penerus (Ambarwati, 2010:23)

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

22

3. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

a. Pengertian Makanan Pendamping

Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau

minuman yang mengandung gizi yang diberikan kepada bayi/anak

untuk memenuhi kebutuhan gizinya selain ASI setelah umur 6 bulan,

pada umur 4 – 6 bulan atau masa transisi (http: // parentingislami.

Wordpress. Com).

MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) adalah makanan

atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau

anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI

(Depkes, 2006).

Menurut Sulistyoningsih (2011:173) pemberian makanan

pendamping selain ASI (MP-ASI) mulai dilakukan setelah bayi berusia

6 bulan. MP-ASI dapat berbentuk bubur, tim, sari buah, biskuit.

Pemberian MP-ASI baik jenis, porsi, dan frekuensinyaergantung dari

usia dan kemampuan bayi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam

memberikan MP-ASI agar kebutuhan gizi bayi terpenuhidengan baik:

1) Makanan pendamping ASI hanya mulai diberikan setelah bayi

berusia 6 bulan.

2) ASI tetap diberikan dengan memberikan ASI terlebih dahulu baru

kemudian memberikan MP-ASI.

3) Makanan padat atau MP-ASI yang pertama diberikan harus

memiliki tekstur yang sangat halus dan licin.

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

23

4) Berikan makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan,

berupa biskuit, pisang, bubur kacang ijo.

5) Setaip kali makan cukup perkenalkan satu jenis makanan saja

dalam jumlah kecil.

6) Memperkenalkan saturan dan buah-buahan dapat dimulai dengan

memberikan sayuran dan buah-buahan berserat rendah.

7) Makanan sebaiknya tidak dicampur karena bayi harus mempelajari

perbedaan tekstur dan rasa makanan.

8) Tetap berikan ASI sampai anak berusia 2 tahun.

b. Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan

Menurut Notoatmojo (2007:253) tujuan dan pentingnya makanan

tambahan antara lain:

1) Melengkapi zat-zat gizi yang kurang terdapat dalam ASI.

2) Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-

macam makanan dengan berbagai rasa dan tekstur.

3) Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan

menelan.

4) Melakukan adaptasi terdapat makanan yangmengandung kadar

energi yang tinggi.

c. Pola Pemberian Makanan Pada Bayi Menurut Umur

Pola makan pada kelompok bayi berbeda dengan orang dewasa

dikarenakan kemampuan fisiologis bayi belum berkembang secara

sempurna sehingga pola pemberian makanan kepada bayi harus

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

24

disesuaikan dengan usianya. Pemberian makanan pada bayi harus

diberikan secara bertahap, baik bentuk, jenis makanan, frekuensi

ataupun jumlahnya.

1) Usia bayi 0-6 bulan

Pemberian ASI harus dilakukan segera setelah bayi lahir

dalam waktu 1 jam pertama. Sampai usia 6 bulan, bayi cukup

mendapatkan asupan makanan dari ASI tanpa ditambah makanan

dan minuman lain karena ASI mengandung semua zat gizi dan

cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan gizi

bayi pada 6 bulan pertama kehidupannya (Sulistyoningsih, 2011:

164).

2) Usia 6-9 bulan

Setelah usia 6 bulan ASI tetap diberikan namun tidak sebagai

makanan utama lagi sehingga bayi sudah harus dipernalkan dengan

makanan yang dikenal dengan istilah makanan pendamping ASI

(MP-ASI). Makanan pendamping dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan pangan bayi yang semakin meningkat sesuai

bertambahnya umur.

Makanan pendamping untuk bayi 6-9 bulan berupa bubur

susu sampai nasi tim lumat. Pemberian makanan dimulai dengan

yang tekstur sangat lembut dan encer kemudian bertahap ke

bentukyang lebih kental ( Sulistyoningsih, 2010: 166).

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

25

3) Usia 10-12 bulan

ASI tetap diberikan dengan tambahan makanan padat berupa

bubur nasi sampai nasi tim (Sulistyoningsih, 2010: 167).

d. Resiko Pemberian Makanan Tambahan Terlalu Dini

1) Resiko Jangka Pendek

a) Menurunkan frekuensi dan intensitas penghisapan bayi.

Pengenalan makanan selain ASI kepada bayi terlalu dini akan

menjadikan penurunan produksi ASI.

b) Meningkatkan Resiko Terjadinya Diare

Hal ini terjadi karena dua hal, yang pertama karena tak adanya

bahan-bahan proteksi, yang disediakan oleh ASI dan yang

kedua karena resiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya

kontaminasi dalam pemberian makanan terlalu dini.

2) Resiko Jangka Panjang

a) Bayi yang mendapat ASI dapat mengatur masukan

konsumsinya, sehingga dapat disesuiakan dengan

kebutuhannya. Pemberian makanan terlalu dini akan

memungkinkan terjadinya kelebihan dalam pemberian

makanan. Selain itu kandungan gizi yang ada dalam makanan

tambahan belum tentu sesuai dengan kebutuhan bayi.

b) Gizi buruk

Akibat dari pembeian makanan tambahan terlalu dini akan

meningkatkan kematian bayi dan menderita kurang gizi.

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

26

c) Alergi makanan

Menyusui dan pergerakan makanan tambahan yang dipilih

dengan sangat hati-hati dan tepat waktu pemberiannya akan

mempunyaiperan perlindungan terhadap alergi makanan.

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Dengan

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

Pada Bayi 0-6 Bulan

Menurut Notoatmodjo (2005)

Faktor Predisposisi:

1. Pengetahuan

2. Pekerjaan

3. Tradisi/ budaya

Faktor Pendorong

1. Sikap/ perilaku tenaga

kesehatan

2. Dukungan

Faktor Pendukung

Sarana dan prasarana

Pemberian makanan

tambahan sebelum 6

bulan menyebabkan:

1. Resiko jangka

pendek

2. Resiko jangka

panjang

Tingkat

pengetahuan:

1. Tahu

2. Memahami

3. Aplikasi

4. Analisis

5. Sintesis

6. Evaluasi

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

27

C. Kerangka Konsep

Keterangan:

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

D. Hipotesis

Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan

pemberian makanan pendamping ASI pada bayi 0-6 bulan di BPS Sularsi,

Kepek, Gunung Kidul tahun 2011.

Tingkat pengetahuan

Ibu Tentang ASI

Eksklusif

Pemberian Makanan

Pendamping ASI (MP-

ASI)

Variabel Pengganggu:

a. Pendidikan

b. Pekerjaan

c. Dukungan keluarga

d. Sosial dan budaya

Masyarakat

e. Gencarnya promosi

susus formula

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kuantitatif

melalui statistika analitik. Penelitian analitik yaitu penelitian untuk mencari

hubungan antar variabel faktor resiko dan efek analisisnya untuk menentukan

ada tidaknya hubungan antar variabel itu sehingga perlu disusun hipotesisnya

(Arikunto, 2006).

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Cross

sectional adalah suatu penelitian yang mengukur atau mengumpulkan variabel

sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian

diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan).

(Notoatmodjo, 2010: 26).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BPS Sularsi Kepek, Gunung Kidul,

Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal Juli 2011.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

atau penelitian (Arikunto, 2010: 161).

Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah:

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

29

1. Variabel bebas (Independent) :

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,

2010:4) Pada penelitian ini variebel bebasnya adalah tingkat pengetahuan

ibu tentang ASI Eksklusif.

2. Variabel terikat (Dependent) :

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:4). Pada

penelitian ini variabel terikatnya adalah pemberian makanan pendamping

ASI pada bayi 0-6 bulan.

3. Variabel pengganggu

Variabel pengganggu merupakan variabel yang mempengaruhi

(memperkuat dan memperlemahkan) hubungan antara variabel independen

dan dependen (Sugiyono, 2010:4). Pada penelitian ini variabel

pengganggunya adalah tingkat pendidikan, pekerjaan, umur balita,

dukungan keluarga, sosial dan budaya masyarakat dan gencarnya promosi

susu formula.

a. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan dikendalikan dengan pengambilan responden yang

mempunyai pendidikan minimal SD karena pendidikan merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI pada

bayinya dikarenakan kurang adanya informasi.

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

30

b. Pekerjaan

Pekerjaan dikendalikan dengan pengambilan responden dengan

kegiatan seharinya sebagai ibu rumah tangga, karena pekerjaan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan

jenis pekerjaan sebagai ibu rumah tangga akan berpengaruh terhadap

pola penyusunan atau pemberian ASI.

c. Umur

Umur dikendalikan dengan pengambilan responden yang mempunyai

balita dengan umur dibawah satu tahun, karena umur balita akan

mempengaruhi responden dalam mengingat tentang pola pemberian

ASI dan MP-ASI.

d. Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga diasumsikan sama karena pada dasarnya setiap

keluarga selalu memberi dukungan pada ibu untuk menyusui bayinya

dan memberikan ASI eksklusif.

e. Sosial dan Budaya Masyarakat

Sosial dan budaya masyarakat dikendalikan karena keadaan sosial dan

budaya masyarakat di wilayah BPS Sularsi, Kepek, Gunung Kidul

relatif sama.

f. Gencarnya Promosi Susu Formula

Gencarnya promosi susu formula dikendalikan dengan banyaknya

promosi susu formula karena pada dasarnya setiap ibu ingin

memberikan yang terbaik untuk bayinya yaitu memberikan ASI

Eksklusif.

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

31

D. Hubungan Antar Variabel

Variabel Bebas Variabel Terikat

Keterangan:

: Diteliti

: Tidak diteliti

Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang ASI Eksklusif

Pemberian Makanan

pendamping ASI Pada

Bayi 0-6 ulan

Variabel Pengganggu:

a. Pendidikan

b. Pekerjaan

c. Umur

d. Dukungan keluarga

e. Sosial dan budaya

Masyarakat

f. Gencarnya promosi

susus formula

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

32

E. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional.

Variabel Definisi operasional; Cara Ukur Hasil Ukur Skala Data

Variabel bebas

(independent)

pengetahuan ibu

tentang ASI

Eksklusif

Variabel terikat

(dependent)

pemberian

makanan

pendamping

ASI pada bayi

0-6 bulan

Kemampuan ibu

untuk menjawab

pertanyaan tentang:

Pengertian Asi, ASI

eksklusif, manfaat

dan keuntungan

menyusui,

kandungan dan

manfaat ASI.

Waktu dan rencana

ibu memberikan

makanan

pendamping ASI

pada Bayi 0-6 bulan

Kuesioner

tertutup dengan

jumlah soal 1-

25.

Kuesioner,

dengan lembar

cek list jumlah

soal 2.

Jika jawaban

benar : skor 1

Salah : skor 0

Tngkat

pengetahuan

Baik : 76-100%

Cukup : 56-75%

Kurang : <55%

Memberikan

MP-ASI

sebelum usia

6 bulan.

Tidak

diberikan

MP-ASI

sebelum usia

6 bulan.

Ordinal

Nominal

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan kareakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). Populasi dalam penelitian ini adalah

semua ibu yang mempunyai bayi berumur 0-6 bulan yang berkunjung di

BPS Sularsi, Kepek, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

33

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2010: 62).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling

accidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok

sebagai sumber data jumlah sampel sebanyak 31 orang(Sugiyono, 2010:

67).

G. Alat dan Metode Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner dengan pertanyaan tertutup dimana responden tinggal memilih

jawaban yang dianggap paling benar. Pertanyaan kuesioner dalam penelitian

ini berjumlah 25 butir pertanyaan mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu

tentang ASI Ekslusif dengan rencana pemberian makanan pendamping ASI

(MP-ASI) yang terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan rehabilitas.

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner

kepada responden. Responden ibu-ibu yang mempunyai bayi berumur 0-6

bulan, diberikan penjelasan maksud penelitian ini secara tertulis dan untuk

menghindari kesulitan pengisian, peneliti mendampingi responden dan

menjelaskan maksud pertanyaan jika ada yang kurang jelas. Kuesioner yang

sudah diisi oleh responden dikumpulkan untuk diolah dan dianalisa.

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

34

Pengkategorian tingkat pengetahuan:

1. Baik : skor 76-100%

2. Cukup : skor 56-75%

3. Kurang: skor <55% (NurSalam, 2003)

Jumlah pertanyaan 25 intem dengan teknik pilihan jawaban benar-salah yaitu:

1) Jawaban benar : diberi skor 1

2) Jawaban salah : diberi skor 0

Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah ibu-ibu yang

memiliki bayi 0-6 bulan yang diamati secara langsung meliputi waktu

pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang diukur dengan lembar

chek list menggunakan jawaban ya atau tidak.

Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dikategorikan

sebagai berikut:

1) Memberikan makanan pendamping ASI sebelum 6 bulan.

2) Tidak diberikan makanan pendamping ASI sebelum 6 bulan.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif

Variabel Indikator No Item Jumlah

Tingkat

Pengetahuan Ibu

tentang ASI

Eksklusif dan

pemberian MP-ASI

1. Pengertian ASI

2. Manfaat ASI

3. Pengertian ASI

Eksklusif

4. Manfaat ASI

Eksklusif

5. Pengertin MP-ASI

6. Manfaat MP-ASI

7. Jenis MP-ASI

8. Syarat MP-ASI

9. Jadwal pemberian

MP-ASI

1

2

3, 4, 5, 6

7, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 14

15, 16

17, 18, 19, 20

21, 22

23, 24, 25

1

1

4

4

4

2

4

2

3

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

35

Total 25

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada

Bayi 0-6 Bulan

Variabel Indikator No Item Jumlah

Pemberian

Makanan

Pendamping ASI

(MP-ASI) Pada

Bayi 0-6 Bulan

Waktu pemberian makanan

pendamping ASI (MP-ASI)

yang diberikan sebelum

umur 6 bulan atau pada

keluarga responden yang

mempunyai bayi <6 bulan

Kuesioner jawaban

Ya, memberikan

MP-ASI

sebelum usia 6

bulan.

Tidak, tidak

memberikan

MP-ASI

sebelum usia 6

bulan.

2

Total 2

H. Rencana Jalannya Penelitian

Pelaksanaan penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu

tentang ASI Eksklusif dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi

0-6 bulan di BPS Sularsi, Kepek, Gunung Kidul Tahun 2011 melalui beberapa

tahap:

1. Tahap Perencanaan

Tahap persiapan dalam mengajukan proposal penelitian

a. Melakukan studi pendahuluan dilaksanakan bulan januari di BPS

Sularsi Kepek, Gunung Kidul.

b. Konsultasi topik/ judul dengan pembimbing I dan pembimbing II

c. Menyusun proposal penelitian

d. Ujian proposal yang dilaksanakan mulai tanggal 11 April 2011

e. Revisi proposal penelitian

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

36

f. Mengurus surat ijin penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian dilakukan pada bulan Juli dengan meliputi kegiatan

sebagai berikut:

a. Menyerahkan surat ijin penelitian kepada BPS Sularsi

b. Melakukan pengumpulan data sekunder yang didapat dari pembagian

kuesioner.

c. Melakukan tabulasi data, pengolahan data dan analisis data.

d. Konsultasi hasil penelitian dalam bentuk laporan karya tulis ilmiah ke

Dosen Pembimbing.

3. Penyusunan Laporan

Melakukan penyusunan laporan dan dokumen dari semua hasil

penelitian dalam bentuk laporan tertulis dengan mengacu kepada

sistematika penulisan hasil Karya Tulis Ilmiah.

I. Uji Validitas dan Rehabilitas

1. Uji Validitas

Uji Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010).

Dengan mengukur aspek-aspek kuisioner berdasarkan teori kemudian

membuat kisi-kisi dari variabel tingkat pengetahuan ibu tentang ASI

Eksklusif dengan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi 0-6

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

37

bulan sebagai tolak ukur dari pertanyaan. Pertanyaan yang dibuat

berdasarkan modifikasi dari KTI sebelumnya.

Uji Validitas dilakukan di BPS Titin Hendra, kepada ibu-ibu yang

mempunyai bayi 0-6 bulan. Uji validitas yang digunakan menggunakan

teknik korelasi Product Moment dari Pearson ( Arikunto, 2010 ) yaitu:

Keterangan :

Rxy = koefisien korelais x-y

X = pertanyaan ke 1

Y = skor total

XY = skor pertanyaan ke 1 dikali skor total

Pengujian uji validitas dari penelitian ini menggunakan program

SSPS 15.0 hasil r dibandingkan r tabelpada taraf kesalahan 5%, bila rxy

lebih keil dari r tabel maka item soal tersebut harus dihilangkan,

sedangkan bila r lebih besar dari r tabel maka item soal dianggap valid

(Arikunto, 2010).

Hasil dari uji validitas menunjukan bahwa untuk kuesioner tingkat

pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif didapatkan 25 soal dinyatakan

valid karena mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel untuk responden

20 orang yaitu 1.

2. Uji Reliabilitas

2222 YYNXXN

YXXYNRxy

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

38

Reliabilitas adalah yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2005). Hasil uji reliabilitas

untuk setiap pertanyaan dengan rumus Alpha Croanbach diperoleh nilai

reliabilitas hitung yang lebih besar dari r tabel. Tabel tersebut

menunjukkan kuesioner adalah reliabel.

2

1

2

6

11 11K

Kr

Keterangan :

r11 : reliabilitas instrument

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyakknya soal

2

6 : jumlah varians butir

2

1 : varians total

(Arikunto, 2006).

Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai r11 sebesar 0,902 lebih

besar dari r tabel untuk N = 20 yaitu 0,444 sehingga kuesioner dinyatakan

reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

J. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Proses Pengolahan Data dalam Penelitian

Menurut Sugiono (2007) kegiatan pengolahan data dalam penelitian

ini meliputi:

a. Editing

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

39

Memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para

pengumpul data.

b. Coding

Mengklarifikasikan jawaban-jawaban dari para responden kedalam

bentuk kategori untuk memudahkan dalam pengolahan data.

Melakukan coding terhadap item pertanyaan masing-masing sub

variabel dan bila jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi

nilai 0 (nol).

c. Scoring

Memindahkan jawaban skoring dari responden kedalam master tabel

dan pemberian skor pada masing-masing jawaban. Data tentang

pendidikan dijumlahkan sendiri. Untuk pengetahuan menjawab benar

dan salah, untuk pemberian makanan tambahan dijumlahkan masing-

masing.

d. Tabulating

Merupakan kode yang telah dibuat kemudian dimasukkan kedalam

master tabel selanjutnya untuk kepentingan analisa data.

2. Analisa Data

a. Analisa univariate

Analisa univariate dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil

penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005: 188).

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

Presentase dibuat dengan rumus sebagai berikut :

P =N

X x 100%

Keterangan :

P : prosentase (%)

X : hasil objek yang diteliti (jumlah jawaban yang benar)

N : jumlah seluruh objek yang diteliti (jumlah soal)

Nilai persentase yang diperoleh sesuai dengan kriteria derajat

atau tingkat pengetahuan sebagai berikut :

Tinggi : apabila jumlah jawaban benar 76—100%

Sedang : apabila jumlah jawaban benar 56—75%

Rendah : apabila jumlah jawaban benar <55%

Jumlah pertanyaan 25 intem dengan teknik pilihan jawaban benar-

salah yaitu:

Jawaban benar : diberi skor 1

Jawaban salah : diberi skor 0

b. Analisa Bivariate

Analisis bivariate dilakukan untuk melihat hubungan antara

variable bebas dan variable terikat. Analisis data penelitian ini

mempunyai variabel bebas dan variabel terikat yang menggunakan

skala ordinal dan nominal.

Rumus Chi Square

fh

fhfox

2

2)(

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

Keterangan :

x2= Nilai chi square

fo = Frekuensi yang diperoleh

fh = Frekuensi yang diharapkan

∑ = Penjumlahan seluruh

Untuk mengetahui hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak,

harga hitung dibandingkan dengan tabel. Bila hitung <

tabel maka Ho diterima dan jika hitung > tabel maka Ho tolak

(Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini menggunakan α analisis 5%

dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila nilai p < 0,05 maka Ho

ditolak dan jika p > 0,05 maka Ho diterima.

K. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitiaan, mengingat penelitian kebidanan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.

Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

consent tersebut di berikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Tujuan informed

consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka

peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada

dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien, tujuan

dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur

pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,

informasi yang mudah dihubungi dan lain-lain.

2. Anonomity (tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur

dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan atau hasil

penelitian yang akan di sajikan.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset (Hidayat, 2007:91).

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta

Bidan Praktik Swasta (BPS) Sularsi merupakan BPS yang berlokasi

di Trimulyo II, Kepek, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. BPS Sularsi

dikelola oleh Bidan Sularsi yang merupakan pemilik BPS dengan jumlah

bidan 3 orang.

Pelayanan kesehatan yang diberikan BPS Sularsi antara lain adalah

pelayanan ANC, persalinan 24 jam, KB, imunisasi, dan kesehatan umum

lainnya. Setiap ibu yang akan mengimunisasikan bayinya akan melewati

alur : 1) Pendaftaran, 2) Penimbangan berat badan, 3) Imunisasi, 4)

Memberikan asuhan kebidanan, 5) Memberikan terapi obat. Karakteristik

yang dikaji yaitu umur ibu yang mengimunisasikan bayinya Penelitian

dilakukan pada tanggal 30 Juni, 7, dan 14 Agustus 2011.

2. Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap ibu dan bayi yang

berkunjung di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta pada bulan

Juli tahun 2011 diperoleh karakteristik responden sebagai berikut:

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

Tabel 4.1.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Bayi Berdasarkan Umur

di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta Tahun 2011

Umur ibu Frekuensi Prosentase

<20 tahun 3 9,7

20 – 35 tahun 27 87,1

>35 tahun 1 3,2

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer Tahun 2011

Tabel 4.1 menunjukkan sebagian besar responden berumur 20 – 35

tahun sebanyak 27 orang (87,1%) dan responden berumur > 35 tahun

jumlahnya paling sedikit, yaitu sebanyak 1 orang (3,2%).

Tabel 4.2.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Bayi Berdasarkan Pendidikan

di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta Tahun 2011

Pendidikan Frekuensi Prosentase

SMP 14 45,2

SMA 16 51,6

PT 1 3,2

Jumlah 31 100

Sumber : Data Primer Tahun 2011

Tabel 4.2 menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan

SMA sebanyak 16 orang (51,6%) dan responden berpendidikan perguruan

tinggi jumlahnya paling sedikit sebanyak 1 orang (3,2%).

Tabel 4.3.

Distribusi Frekuensi Umur Pemberian MP-ASI di BPS Sularsi

Kepek Gunung Kidul Yogyakarta Tahun 2011

Umur pemberian MP-ASI Frekuensi Prosentase

0-1 bulan 5 21,7

1-2 bulan 2 8,7

2-3 bulan 1 4,3

4-5 bulan 6 26,1

5-6 bulan 9 39,1

Jumlah 23 100

Sumber : Data primer tahun 2011

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

Tabel 4.3 menunjukkan sebagian besar responden memberikan MP-

ASI pada saat bayi berumur 5-6 bulan sebanyak 9 orang (39,1%) dan yang

memberikan MP-ASI saat bayi berumur 3-4 bulan jumlahnya paling

sedikit sebanyak 1 orang (4,3%).

3. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif di BPS Sularsi Kepek

Gunung Kidul Yogyakarta

Hasil pengukuran tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di

BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu tentang

ASI Eksklusif di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta

Tingkat pengetahuan Frekuensi Prosentase

Baik 11 35,5

Cukup 16 51,6

Kurang 4 12,9

Jumlah 31 100

Sumber : Data primer tahun 2011

Tabel 4.4 menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat

pengetahuan cukup tentang ASI Eksklusif sebanyak 16 orang (51,6%),

sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang jumlahnya paling sedikit

yaitu sebanyak 4 orang (12,9%).

4. Pemberian MP-ASI pada Bayi Umur 0-6 Bulan di BPS Sularsi Kepek

Gunung Kidul Yogyakarta

Hasil penelitian terhadap pemberian MP-ASI pada bayi umur 0-6

bulan di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta disajikan pada

tabel berikut:

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pemberian MP-ASI pada Bayi Umur 0-6

Bulan di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta

Pemberian MP-ASI Frekuensi Prosentase

Tidak memberikan 8 25,8

Memberikan 23 74,2

Jumlah 31 100

Sumber : Data primer tahun 2011

Tabel 4.5 menunjukkan sebagian besar responden tidak memberikan

MP-ASI kepada bayinya sebanyak 23 orang (74,2%), sedangkan yang

memberikan MP-ASI sebanyak 8 orang (25,8%).

5. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif dengan

Pemberian MP-ASI pada Bayi Umur 0-6 Bulan di BPS Sularsi Kepek

Gunung Kidul Yogyakarta

Tabulasi silang dan hasil uji statistik hubungan tingkat pengetahuan

ibu tentang ASI Eksklusif dengan pemberian MP-ASI pada bayi umur 0-6

bulan di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta disajikan pada

tabel berikut:

Tabel 4.7.Tabulasi Silang dan Uji Statistik Hubungan Tingkat Pengetahuan

Ibu tentang ASI Eksklusif dengan Pemberian MP-ASI Pada Bayi Usia 0-6

Bulan di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta

Tingkat Pemberian MP-ASI Total X

2 p-

Pengetahuan Tidak memberikan Memberikan Hitung value

f % f % f % 19,605 0,000

Baik 8 25,8 3 9,7 11 35,5

Cukup - 0 16 51,6 16 51,6

Kurang - 0 4 12,9 4 12,9

Total 8 25,8 23 74,2 31 100

Sumber: Data Primer Tahun 2011

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

Tabel 4.6 menunjukkan responden yang memiliki pengetahuan baik

tentang ASI Eksklusif sebagian besar tidak memberikan MP-ASI kepada

bayinya sebanyak 8 orang (25,8%). Responden dengan tingkat

pengetahuan cukup seluruhnya memberikan MP-ASI kepada bayinya

sebanyak 16 orang (51,6%). Sedangkan responden dengan tingkat

pengetahuan kurang seluruhnya memberikan MP-ASI kepada bayinya

sebanyak 4 orang (12,9%).

Hasil perhitungan statistik menggunakan uji Chi square seperti

disajikan pada tabel 4.6, diperoleh p-value sebesar 0,000 < (0,05)

sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat

pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dengan pemberian MP-ASI pada

bayi umur 0-6 bulan di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta.

B. Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar ibu bayi usia 0-6 bulan

di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta memiliki tingkat

pengetahuan cukup tentang ASI Eksklusif sebanyak 16 orang (51,6%).

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan

terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra

penglihatan, pendengar, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga yaitu proses melihat

dan mendengar. Pengetahuan ibu yang cukup tentang ASI eksklusif

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

disebabkan masih sedikitnya informasi yang diperoleh ibu tentang ASI

eksklusif. Selama ini ibu hanya memperoleh informasi tentang ASI eksklusif

dari teman, keluarga dan media massa. Ibu belum pernah memperoleh

konseling dari petugas kesehatan tentang ASI eksklusif. Masih banyaknya ibu

yang memiliki pendidikan tingkat dasar (SD) juga turut mempengaruhi masih

rendahnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif. Hal ini sesuai teori

Notoatmodjo (2003) bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah

social ekonomi, budaya, pendidikan dan pengalaman. Banyaknya ibu yang

memiliki pengetahuan cukup tentang ASI Eksklusif tidak mendukung

keberhasilan pemberian ASI eksklusif karena ibu akan terburu-buru

memberikan makanan pendamping ASI. Hasil penelitian ini sesuai dengan

Tri Wahyu Aprilawati (2010) yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

ibu mengenai pemberian ASI di Polindes Karisma Condong Catur, terdapat

21 responden atau 52% memiliki tingkat pengetahuan sedang dan 19

responden atau 58% memiliki tingkat pengetahuan tinggi.

Berdasarkan hasil dari distribusi frekuensi umur pemberian MP-ASI

masih terdapat ibu-ibu yang memberikan MP-ASI pada bayinya pada usia 0-1

bulan, disebabkan kurangnya dukungan keluarga untuk memberikan ASI,

ASI belum keluar lancar atau keluar sedikit.

Ibu bayi usia 0-6 bulan di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul

Yogyakarta sebagian besar memberikan MP-ASI kepada bayinya sebanyak

23 orang (74,2%). MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) adalah

makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi

atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

(Depkes, 2006). Menurut Sulistyoningsih (2011) pemberian makanan

pendamping selain ASI (MP-ASI) mulai dilakukan setelah bayi berusia 6

bulan. Banyaknya ibu yang memberikan MP-ASI sebelum bayi berusia 6

bulan dapat mengakibatkan dampak buruk, seperti: menurunkan produksi

ASI, meningkatkan resiko terjadinya diare, terjadinya kelebihan dalam

pemberian makanan, gizi buruk dan alergi makanan. Hasil penelitian ini

sesuai dengan hasil survey bahwa di Indonesia hanya sekitar 8% saja ibu-ibu

yang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai berumur 6 bulan dan

4% bayi disusui ibunya dalam waktu satu jam pertama setelah kelahirannya.

Padahal 21.000 kematian bayi baru lahir usia di bawah 28 hari di Indonesia

dapat dicegah melalui pemberian ASI pada satu jam pertama setelah lahir

(Sujiyatini, 2010).

Berdasarkan hasil tabel silang diketahui ibu yang memiliki pengetahuan

baik tentang ASI Eksklusif sebagian besar tidak memberikan MP-ASI kepada

bayinya sebanyak 8 orang (25,8%). Ibu dengan tingkat pengetahuan cukup

seluruhnya memberikan MP-ASI kepada bayinya sebanyak 16 orang (51,6%).

Sedangkan Ibu dengan tingkat pengetahuan kurang seluruhnya memberikan

MP-ASI kepada bayinya sebanyak 4 orang (12,9%). Ibu dengan pengetahuan

cukup dan baik memberikan MP-ASI kepada bayinya disebabkan ibu sibuk

bekerja sehingga tidak memberikan ASI kepada bayinya,tidak adanya

dukungan dari keluarga terutama suami, faktor lingkungan, tradisi budaya

setempat yang beranggapan bayi masih kurang hanya di beri ASI saja.

Hasil uji statistik menggunakan uji chi square menunjukkan adanya

hubungan yang signifikan antara antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

Eksklusif dengan pemberian MP-ASI pada bayi umur 0-6 bulan di BPS

Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta. Menurut Notoatmodjo (2003),

pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang, terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh

ilmu pengetahuan. Perilaku kesehatan dipengaruhi pula oleh pengetahuan

sebagai faktor predisposisi. Jika pengetahuan tentang MP-ASI baik

diharapkan pula pada akhirnya perilaku terhadap pemberian MP-ASI juga

baik (Notoatmodjo, 2007). Hasil penelitian ini mendukung beberapa

penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa keadaan kurang gizi pada

bayi dan anak disebabkan karena kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak

tepat dan ketidaktahuan ibu tentang manfaat dan cara pemberian MP-ASI

yang benar sehingga berpengaruh terhadap pemberian MP-ASI (Depkes RI,

2006). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Ayu Dwi Kurniana (2010)

yang menunjukkan ada hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang

ASI Eksklusif dengan Pemberian ASI Eksklusif Di RB Bina Sehat Bangun

Jiwo Kasihan Bantul Yogyakarta dengan keeratan hubungan sedang.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif hanya diukur menggunakan

angket tertutup (kuesioner) tanpa dilengkapi dengan wawancara sehingga

belum dapat menggali secara lebih dalam tingkat pengetahuan tentang ASI

eksklusif.

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

2. Belum dilakukan pengontrolan terhadap faktor pendukung dan pendorong

perilaku pemberian MP-ASI.

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di BPS Sularsi Kepek

Gunung Kidul Yogyakarta sebagian besar adalah cukup sebanyak 16 orang

(51,3%).

2. Ibu bayi umur 0-6 bulan di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta

sebagian besar memberikan MP-ASI kepada bayinya sebanyak 23 orang

(74,2%).

3. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI

Eksklusif dengan pemberian MP-ASI pada bayi umur 0-6 bulan di BPS

Sularsi Kepek Gunung Kidul Yogyakarta dengan p-value sebesar 0,000 <

α (0,05).

B. Saran

1. Bagi ibu menyusui yang datang di BPS Sularsih, Kepek, Gunung Kidul

Ibu hendaknya secara aktif meminta penjelasan kepada bidan tentang

manfaat ASI eksklusif sehingga dapat memotivasi ibu untuk memberikan

ASI eksklusif kepada bayinya.

52

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

2. Bagi BPS Sularsih, Kepek, Gunung Kidul

BPS Sularsih, Kepek, Gunung Kidul hendaknya meningkatkan mutu

pelayanan dengan memberikan program konseling kepada ibu tentang

pentingnya pemberian ASI Eksklusif sehingga ibu tidak terburu-buru

memberikan makanan tambahan kepada bayinya.

3. Bagi peneliti

Peneliti hendaknya menggunakan hasil penelitian ini guna menambah

wawasan dan pemahaman menganai hubungan tingkat pengetahuan

tentang ASI eksklusif dengan pemberian MP-ASI pada bayi umur 0-6

bulan sebagai bekal memberikan penyuluhan di lingkungannya.

4. Bagi institusi

Insititusi pendidikan hendaknya menggunakan hasil penelitian ini sebagai

sumber bacaan/kepustakaan serta bahan kajian lembaga untuk

meningkatkan kegiatan layanan pada mahasiswa dan kegiatan pengabdian

masyarakat.

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ambarwati, E.R. dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Cetakan ke-4. Yogyakarta:

Mitra Cendikia.

Aprilawati, T. W. 2010. Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Pemberian

ASI Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Polindes Karisma Condong Catur Sleman

Yogyakarta. KTI. STIKES A. Yani Yogyakarta, Tidak Dipublikasikan.

Depkes RI. 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu

(MP-ASI) Lokal. Jakarta.

Fathurrahman. 2004. Pemberian ASI dan Makanan Pendamping ASI Pada Bayi 0-6

Bulan Oleh Ibu-Ibu Suku Banjar di Perkotaan dan Pedesaan di Kalimantan

Selatan. TESIS. Universitas Gajah Mada, Tidak Dipublikasikan.

Hidayat, A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Edisi ke-4.

Jakarta: Salemba Medika.

Kurniana, D. A. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif

dengan Pemberian ASI Eksklusif di RB dan BKIA Bina Sehat Karang Jati

Indah II Bangun jiwo Kasihan Bantul Yogyakarta. KTI. STIKES ALMA

ATA, Tidak Dipublikasikan.

Kodrat, L. 2010. Dahsyatnya ASI dan Laktasi Untuk Kecerdasan Buah Hati Anda.

Yogyakarta: Media Baca.

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan.Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.

Roesli, U. 2000. Mengenal ASI Eksklusif: Jakarta: Trubus Agriwidya.

Soetjiningsih, D. 1997. Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.

Sujiatini. dkk. 2010. Catatan Kuliah Asuhan Ibu Nifas Askeb III: Yogyakarta:

Cyrillus Publisher.

Sulistyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Cetakan Ke-1.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Cetakan ke-16. Bandung: Alfabeta.

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

__________. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Ke-3. Jakarta: Rineka

Cipta.

__________. S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

__________. S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan

Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

LAMPIRAN

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Lampiran 1

JADWAL PENYUSUNAN KTI MAHASISWA SEMESTER VI

TAHUN AKADEMIK 2010 / 2011

No. Kegiatan

Waktu

Desember Januari februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan topik / judul

penelitian

2 Penyusunan proposal

3 Seminar proposal

4 Revisi proposal

5 Pelaksanaan penelitian

6 Penyusunan laporan penelitian

7 Ujian hasil KTI

8 Revisi dan penjilidan KTI

9 Pengumpulan KTI yang telah

disahkan dewan penguji

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Lampiran 4

PERMOHONAN PENGISIAN KUESIONER

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan di BPS Sularsi Kepek

Gunungkidul dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI

Eksklusif Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi 0-6 Bulan di

BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul”, maka yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rr. Mega Rohmawati

NPM : 1308138

mohon kesediaan Ibu-ibu untuk mengisi kuesioner yang terlampir. Keseluruhan

jawaban yang Ibu-ibu tuliskan merupakan sumbangan yang sangat berarti

terhadap upaya peningkatan pengetahuan tentang ASI Eksklusif.

Ibu-ibu memiliki kebebasan untuk memilih jawaban, karena jawaban

benar adalah jawaban yang sesuai dengan pendapat Ibu-ibu. Seluruh informasi

dan identitas akan dijamin kerahasiaannya, sehingga dapat memberikan jawaban

lebih leluasa.

Atas kesediaan siswa-siswi, penulis ucapkan terimakasih dan semoga budi

baik adik-adik mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Gunung Kidul ,………………..2011

Hormat saya,

(…………………………….)

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Lampiran 5

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

INFORMED CONSENT

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………………………………

Umur : …………………… tahun

Alamat : …………………………………………

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang

dilakukan oleh Rr. Mega Rohmawati mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Jurusan Kebidanan dengan judul: “Hubungan

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Dengan Pemberian Makanan

Pendamping ASI Pada Bayi 0-6 Bulan di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul”,

tanpa prasangka dan paksaan. Hal ini semata-mata untuk keperluan ilmu

pengetahuan.

Dengan demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 2011

Responden

(………………………)

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Lampiran 6

KUESIONER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI

EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI

PADA BAYI 0-6 BULAN DI BPS SULARSI, KEPEK, GUNUNG KIDUL,

YOGYAKARTA

Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Usia Anak :

4. Pendidikan terakhir :

a. SD ( )

b. SMP ( )

c. SMA/ SMK ( )

d. Perguruan Tinggi ( )

I. Tingkat Pengetahuan Tentang ASI

No Pertanyaan B S

1. ASI merupakan makanan yang paling baik untuk bayi

karena kandungan gizi dalam ASI sangat ideal dengan

kebutuhan pertumbuhan bayi.

2. Salah satu manfaat ASI adalah memberi kekebalan pada

bayi.

3. ASIeksklusif merupakan cara pemberian ASI kepada bayi

0-6 bulan tanpa makanan/ minuman tambahan apapun.

4. Memberikan ASI eksklusif berarti memberikan ASI saja

tanpa minuman lain selain obat.

5. Dalam memberikan ASI eksklusif diberikan pada bayi

usia 0-2 bulan.

6. Bayi umur 0-6 bulan sebaiknya diberikan ASI dan

makanan pendamping ASI.

7. ASI yang diberikan secara Eksklusif dapat melindungi

bayi dari beberapa penyakit.

8. Pemberian ASI secara dini dimulai dari bayi baru lahir

dapat meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayi.

9. Manfaat pemberian ASI secara Eksklusif dapat

mengakibatkan bayi obesitas.

10. ASI dapat menghindari bayi dari alergi yang disebabkan

karena pemberian susu formula yang merangsang aktifasi

sistem.

Page 72: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

No Pertanyaan B S

11. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) merupakan

makanan atau minuman yang mengandung zat gizi,

diberikan pada bayi atau anak usia 6-24.

12. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan

pelengkap untuk melengkapi zat gizi ASI yang dimulai

pada waktu anak berumur 4 bulan.

13. Makanan pendamping ASI dapat diberikan pada bayi

mulai usia 4 bulan.

14. Makanan padat atau MP-ASI yang pertama kali diberikan

harus memiliki tekstur yang halus dan licin.

15. Makanan yang bergizi harus diberikan sejak dini agar

perkembangan dan pertumbuhan otak berlangsung dengan

baik.

16. Tujuan diberikan makanan pendamping ASI dapat

melengkapi zat-zat gizi yang kurang terdapat dalam ASI.

17. Pemberian madu atau air tajin pada bayi baru lahir adalah

baik untuk bayi.

18. Nasi tim bisa diberikan pada bayi mulai usia 6 bulan.

19. Jenis makanan tambahan yang bisa diberikan pada bayi

usia 6 bulan adalah nasi+sayur.

20. Pemberian makanan tambahan seperti pisang pada bayi

baru lahir dapat menyebabkan bayi mengalami muntah

dan susah buang air besar.

21. Makanan anak yang baik adalah harus mengandung energi

dan kandungan protein yang tinggi.

22. Syarat dari pemberian makanan tambahan diantaranya

memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan.

23. Pemberian makanan pendamping ASI dimulai pada anak

umur 8 bulan.

24. Makanan bayi umur 0-4 bulan adalah ASI + bubur tim.

25. Makanan yang berbentuk lunak dan halus seperti bubur

susu diberikan pada anak umur 6 bulan.

Page 73: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

II. Lembar Cek List Rencana Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-

ASI)

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Kapan ibu memberikan makanan pendamping ASI (MP-

ASI) pada usia bayi ibu umur <6 bulan? Apakah ada

rencana memberikan MP-ASI?

No. Pertanyaan Tidak

0-1

bulan

1-2

bulan

2-3

bulan

3-4

bulan

4-5

bulan

5-6

bulan

2. Umur berapakah ibu

memberikan makanan

pendamping ASI

(MP-ASI)

Page 74: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Lampiran 7

KUNCI JAWABAN KUESIONER PENGETAHUAN

1. B 14. B

2. B 15. B

3. B 16. B

4. B 17. S

5. S 18. S

6. S 19. S

7. B 20. B

8. B 21. B

9. S 22. B

10. S 23. S

11. B 24. S

12. S 25. B

13 S

Page 75: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

LAMPIRAN

Page 76: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Lampiran 4

PERMOHONAN PENGISIAN KUESIONER

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan di BPS Sularsi Kepek

Gunungkidul dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI

Eksklusif Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Pada Bayi 0-6 Bulan di

BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul”, maka yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rr. Mega Rohmawati

NPM : 1308138

mohon kesediaan Ibu-ibu untuk mengisi kuesioner yang terlampir. Keseluruhan

jawaban yang Ibu-ibu tuliskan merupakan sumbangan yang sangat berarti

terhadap upaya peningkatan pengetahuan tentang ASI Eksklusif.

Ibu-ibu memiliki kebebasan untuk memilih jawaban, karena jawaban

benar adalah jawaban yang sesuai dengan pendapat Ibu-ibu. Seluruh informasi

dan identitas akan dijamin kerahasiaannya, sehingga dapat memberikan jawaban

lebih leluasa.

Atas kesediaan siswa-siswi, penulis ucapkan terimakasih dan semoga budi

baik adik-adik mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Gunung Kidul ,………………..2011

Hormat saya,

(…………………………….)

Page 77: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Lampiran 5

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

INFORMED CONSENT

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : …………………………………………

Umur : …………………… tahun

Alamat : …………………………………………

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang

dilakukan oleh Rr. Mega Rohmawati mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Jurusan Kebidanan dengan judul: “Hubungan

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Dengan Pemberian Makanan

Pendamping ASI Pada Bayi 0-6 Bulan di BPS Sularsi Kepek Gunung Kidul”,

tanpa prasangka dan paksaan. Hal ini semata-mata untuk keperluan ilmu

pengetahuan.

Dengan demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 2011

Responden

(………………………)

Page 78: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Lampiran 6

KUESIONER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI

EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI

PADA BAYI 0-6 BULAN DI BPS SULARSI, KEPEK, GUNUNG KIDUL,

YOGYAKARTA

Identitas Responden

1. Nama :

2. Umur :

3. Usia Anak :

4. Pendidikan terakhir :

a. SD ( )

b. SMP ( )

c. SMA/ SMK ( )

d. Perguruan Tinggi ( )

I. Tingkat Pengetahuan Tentang ASI

No Pertanyaan B S

1. ASI merupakan makanan yang paling baik untuk bayi

karena kandungan gizi dalam ASI sangat ideal dengan

kebutuhan pertumbuhan bayi.

2. Salah satu manfaat ASI adalah memberi kekebalan pada

bayi.

3. ASIeksklusif merupakan cara pemberian ASI kepada bayi

0-6 bulan tanpa makanan/ minuman tambahan apapun.

4. Memberikan ASI eksklusif berarti memberikan ASI saja

tanpa minuman lain selain obat.

5. Dalam memberikan ASI eksklusif diberikan pada bayi

usia 0-2 bulan.

6. Bayi umur 0-6 bulan sebaiknya diberikan ASI dan

makanan pendamping ASI.

7. ASI yang diberikan secara Eksklusif dapat melindungi

bayi dari beberapa penyakit.

8. Pemberian ASI secara dini dimulai dari bayi baru lahir

dapat meningkatkan ikatan batin antara ibu dengan bayi.

9. Manfaat pemberian ASI secara Eksklusif dapat

mengakibatkan bayi obesitas.

10. ASI dapat menghindari bayi dari alergi yang disebabkan

karena pemberian susu formula yang merangsang aktifasi

sistem.

Page 79: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

No Pertanyaan B S

11. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) merupakan

makanan atau minuman yang mengandung zat gizi,

diberikan pada bayi atau anak usia 6-24.

12. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan

pelengkap untuk melengkapi zat gizi ASI yang dimulai

pada waktu anak berumur 4 bulan.

13. Makanan pendamping ASI dapat diberikan pada bayi

mulai usia 4 bulan.

14. Makanan padat atau MP-ASI yang pertama kali diberikan

harus memiliki tekstur yang halus dan licin.

15. Makanan yang bergizi harus diberikan sejak dini agar

perkembangan dan pertumbuhan otak berlangsung dengan

baik.

16. Tujuan diberikan makanan pendamping ASI dapat

melengkapi zat-zat gizi yang kurang terdapat dalam ASI.

17. Pemberian madu atau air tajin pada bayi baru lahir adalah

baik untuk bayi.

18. Nasi tim bisa diberikan pada bayi mulai usia 6 bulan.

19. Jenis makanan tambahan yang bisa diberikan pada bayi

usia 6 bulan adalah nasi+sayur.

20. Pemberian makanan tambahan seperti pisang pada bayi

baru lahir dapat menyebabkan bayi mengalami muntah

dan susah buang air besar.

21. Makanan anak yang baik adalah harus mengandung energi

dan kandungan protein yang tinggi.

22. Syarat dari pemberian makanan tambahan diantaranya

memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan.

23. Pemberian makanan pendamping ASI dimulai pada anak

umur 8 bulan.

24. Makanan bayi umur 0-4 bulan adalah ASI + bubur tim.

25. Makanan yang berbentuk lunak dan halus seperti bubur

susu diberikan pada anak umur 6 bulan.

Page 80: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

II. Lembar Cek List Rencana Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-

ASI)

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Kapan ibu memberikan makanan pendamping ASI (MP-

ASI) pada usia bayi ibu umur <6 bulan? Apakah ada

rencana memberikan MP-ASI?

No. Pertanyaan Tidak

0-1

bulan

1-2

bulan

2-3

bulan

3-4

bulan

4-5

bulan

5-6

bulan

2. Umur berapakah ibu

memberikan makanan

pendamping ASI

(MP-ASI)

Page 81: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Lampiran 7

KUNCI JAWABAN KUESIONER PENGETAHUAN

1. B 14. B

2. B 15. B

3. B 16. B

4. B 17. S

5. S 18. S

6. S 19. S

7. B 20. B

8. B 21. B

9. S 22. B

10. S 23. S

11. B 24. S

12. S 25. B

13 S

Page 82: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Frequency Table

Umur

3 9,7 9,7 9,7

27 87,1 87,1 96,8

1 3,2 3,2 100,0

31 100,0 100,0

< 20 th

20-35 th

> 35 th

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pendidikan

14 45,2 45,2 45,2

16 51,6 51,6 96,8

1 3,2 3,2 100,0

31 100,0 100,0

SMP

SMA

PT

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Tk pengetahuan tentang ASI eksk lus if

11 35,5 35,5 35,5

16 51,6 51,6 87,1

4 12,9 12,9 100,0

31 100,0 100,0

Baik

Cukup

Kurang

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pem berian M P-ASI

8 25,8 25,8 25,8

23 74,2 74,2 100,0

31 100,0 100,0

Tidak memberikan

Memberikan

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

MP-ASI

5 16,1 21,7 21,7

2 6,5 8,7 30,4

1 3,2 4,3 34,8

6 19,4 26,1 60,9

9 29,0 39,1 100,0

23 74,2 100,0

8 25,8

31 100,0

0-1 bulan

2-3 bulan

3-4 bulan

4-5 bulan

5-6 bulan

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 83: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Crosstabs

Case Process ing Summ ary

31 100,0% 0 ,0% 31 100,0%

Tk pengetahuan

tentang ASI eksklus if

* Pemberian MP-ASI

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases

Tk penge tahuan tentang ASI eksk lusif * Pem berian MP-ASI Cross tabulation

8 3 11

25,8% 9,7% 35,5%

0 16 16

,0% 51,6% 51,6%

0 4 4

,0% 12,9% 12,9%

8 23 31

25,8% 74,2% 100,0%

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

Count

% of Total

Baik

Cukup

Kurang

Tk pengetahuan

tentang ASI eksklus if

Total

Tidak

memberikan Memberikan

Pemberian MP-ASI

Total

Chi-Square Tes ts

19,605a 2 ,000

22,512 2 ,000

14,448 1 ,000

31

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The

minimum expected count is 1,03.

a.

Sym metric Measures

,622 ,000

31

Contingency Coef f ic ientNominal by Nominal

N of Valid Cases

Value Approx. Sig.

Not assuming the null hypothes is.a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothes is .b.

Page 84: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Skor % Keterangan 1 2

1 18 2 bulan SMP 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 17 68.00% Cukup Memberikan 1-2 bulan

2 32 5 bulan SMP 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 13 52.00% Kurang Memberikan 0-1 bulan

3 35 4 bulan SMP 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 13 52.00% Kurang Memberikan 0-1 bulan

4 30 4 bulan SMP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 16 64.00% Cukup Memberikan 4-5 bulan

5 21 3 bulan SMA/SMK 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 18 72.00% Cukup Memberikan 4-5 bulan

6 31 3 bulan SMP 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 13 52.00% Kurang Memberikan 0-1 bulan

7 20 4 bulan SMP 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 18 72.00% Cukup Memberikan 5-6 bulan

8 20 11 hari SMA/SMK 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18 72.00% Cukup Memberikan 5-6 bulan

9 19 10 hari SMA/SMK 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96.00% Baik Tidak memberikan

10 33 3 bulan SMP 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 13 52.00% Baik Memberikan 1-2 bulan

11 30 2 hari SMA/SMK 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96.00% Baik Memberikan 3-4 bulan

12 24 4 bulan SMA/SMK 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 17 68.00% Cukup Memberikan 4-5 bulan

13 26 3 bulan SMA/SMK 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 18 72.00% Cukup Memberikan 5-6 bulan

14 32 1 bulan SMP 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 18 72.00% Cukup Memberikan 5-6 bulan

15 20 1 bulan SMA/SMK 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 20 80.00% Baik Memberikan 4-5 bulan

16 20 5 hari SMP 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 17 68.00% Cukup Memberikan 4-5 bulan

17 36 1 bulan SMA/SMK 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20 80.00% Baik Tidak memberikan

18 22 1,5 bulan SMP 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 17 68.00% Cukup Memberikan 5-6 bulan

19 23 4 bulan SMA/SMK 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 80.00% Baik Tidak memberikan

20 30 3 bulan PT 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20 80.00% Baik Tidak memberikan

21 28 4 hari SMA/SMK 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 16 64.00% Cukup Memberikan 5-6 bulan

22 19 2 bulan SMP 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 17 68.00% Cukup Memberikan 5-6 bulan

23 22 1 bulan SMA/SMK 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 20 80.00% Baik Tidak memberikan

24 31 1 bulan SMA/SMK 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 96.00% Baik Tidak memberikan

25 27 4 bulan SMA/SMK 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 17 68.00% Cukup Memberikan 4-5 bulan

26 26 5 bulan SMA/SMK 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 20 80.00% Baik Tidak memberikan

27 30 4 bulan SMP 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 13 52.00% Kurang Memberikan 0-1 bulan

28 28 1 bulan SMP 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 18 72.00% Cukup Memberikan 5-6 bulan

29 22 1 bulan SMA/SMK 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 20 80.00% Baik Tidak memberikan

30 35 2 bulan SMA/SMK 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 17 68.00% Cukup Memberikan 0-1 bulan

31 33 1 bulan SMP 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 17 68.00% Cukup Memberikan 5-6 bulan

MP ASI

TABULASI DATA HASIL PENELITIAN

Resp Umur Ibu Umur Anak Pendidikan Tingkat pengetahuan tentang ASI Eksklusif

Page 85: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Bidan Praktek Swasta Sularsi

Kepek, Gunung Kidul, Yogyakarta

Pimpinan BPS Sularsi menerangkan bahwa:

Nama : Rr. Mega Rohmawati

NPM : 1308138

Jurusan : Kebidanan

Telah melaksanakan studi pendahuluan di BPS Sularsi pada bulan Januari 2011

dengan judul: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI

EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 0-6

BULAN DI BPS SULARSI KEPEK GUNUNG KIDUL.

Demikian surat keterangan ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Yogyakarta, Januari 2011

Pimpinan BPS Sularsi,

(Sularsi Amd. Keb)

Page 86: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Bidan Praktek Swasta Sularsi

Kepek, Gunung Kidul, Yogyakarta

Pimpinan BPS Sularsi menerangkan bahwa:

Nama :Rr. Mega Rohmawati

NPM : 1308138

Program Studi : D III Kebidanan

Telah melaksanakan penelitian di BPS Sularsi pada bulan Juni sampai Juli 2011

dengan judul : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI

EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA

BAYI 0-6 BULAN DI BPS SULARSI KEPEK GUNUNG KIDUL.

Demikian surat keterangan ini di berikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Yogyakarta, 14 Juli 2011

Pimpinan BPS Sularsi,

( Sularsi Amd. Keb)

Page 87: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Bidan Praktek Swasta Titin Hendro

Karang Mojo, Gunung Kidul, Yogyakarta

Pimpinan BPS Titin Hendro menerangkan bahwa:

Nama : Rr. Mega Rohmawati

NPM : 1308138

Program Studi : D III Kebidanan

Telah melaksanakan Uji Validitas di BPS Titin Hendro pada bulan Juni 2011

dengan judul : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI

EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA

BAYI 0-6 BULAN DI BPS SULARSI KEPEK GUNUNG KIDUL.

Demikian surat keterangan ini di berikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Yogyakarta, Juni 2011

Pimpinan BPS Titin Hendro,

( Ny. Titin Hendro)

Page 88: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 89: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 90: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 91: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 92: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 93: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 94: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 95: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 96: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 97: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 98: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 99: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 100: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 101: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 102: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 103: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 104: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 105: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 106: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 107: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 108: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 109: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 110: HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI …repository.unjaya.ac.id/1649/2/Rr. Mega Rohmawati_1308138_nonfull.pdf · HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN