hubungan tingkat pendidikan, status pernikahan, …
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PERNIKAHAN, DAN
PENGGUNAAN OBAT DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI SAMARINDA
SKRIPSI
DI AJUKAN OLEH
EKO HENDRAWAN SAPUTRA 17111024110133
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 2019
ii
Hubungan Tingkat Pendidikan, Status Pernikahan, dan Penggunaan
Obat dengan Depresi pada Lansia di Samarinda
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Di Ajukan Oleh
Eko Hendrawan Saputra 17111024110133
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR 2019
iii
iv
v
vi
MOTTO
“kita harus berusaha sebaik mungkin untuk hal yang kita sukai sehingga
ketika kita mendapatkan atau memenangkan hal yang kita sukai maka kita
akan menikmatinya dari lubuk hati”
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.,
Selalu bersyukur dengan mengucap Alhamdulillah, berkat ridho Allah SWT
atas rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa pula sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW,
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “HUBUNGAN
TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PERNIKAHAN, DAN PENGGUNAAN
OBAT DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI SAMARINDA”.
Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis banyak memperoleh
bantuan, pembelajaran, motivasi, dan dorongan semangat dari berbagai pihak.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Puji Syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya skripsi ini tidak
akan pernahselesai.
2. Bapak Prof. Dr.H Bambang Setiaji, MS selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur
3. Ibu Ns.Dwi Rahmah Fitriani,M,Kep selaku ketua Program Studi ilmu
Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dan sebagai
penguji satu.
4. Ibu Ns.Mukrifah Damayanti,S.kep.,MNS Selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan hingga proposal ini
selesai dan selaku penguji dua.
viii
5. Bapak-ibu dosen dan seluruh karyawan Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur.
6. Terima kasih saya sampaikan secara istimewa kepada kedua orang tua
tercinta, kepada Bapak Kurnia Setiawan dan Ibu Henny Yulistiana yang
tidak ada henti dalam memberikan semangat, dukungan motivasi, dan
perhatiannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
7. Buat saudariku tercinta, Hana Dwi Wardani yang telah memberikan banyak
dukungan, semangat dan alasan mengapa seorang kakak harus terus
menjadi panutan buat adik.
Semoga segala kebaikan yang telah diberikan medapatkan pahala dari
Allah SWT. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan lapang
dada penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar bermanfaat untuk semua pihak khususnya dalam lingkup kesehatan.
Samarinda, 18 januari 2019
Eko Hendrawan Saputra
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
SURAT KEASLIAN PENELITIAN ....................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ v
MOTTO ............................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .......................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................ 4 C. Tujuan Penelitian .......................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ........................................................ 5 E. Keaslian penelitian ......................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka ............................................................ 9 B. Penelitian Terkait ........................................................... 30 C. Kerangka Teori Penelitian ............................................ 32 D. Kerangka Konsep Penelitian ........................................ 32 E. Hipotesis ....................................................................... 33
x
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ................................................... 35 B. Populasi dan Sampel ................................................... 35 C. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................... 39 D. Definisi Operasional ...................................................... 39 E. Instrumen Penelitian ..................................................... 41 F. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................... 41 G. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 42 H. Teknik Analisis Data ..................................................... 44 I. Etika Penelitian .............................................................. 47 J. Jalannya Penelitian ....................................................... 48
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Tempat Penelitian ............................................. 51 B. Hasil Penelitian .................................................................. 53 C. Pembahasan ...................................................................... 57 D. Definisi Operasional ............................................................ 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................... 64 B. Saran ................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 populasi berdasarkan kecamatan ....................................... 36
Tabel 3.2 definisi oprasional …………………………………………….. 40
Tabel 3.3 kisi-kisi kuesioner ................................................................ 41
Tabel 3.4 pengkodean responden …………………………………….. 44
Tabel 4.1 karakteristik responden ....................................................... 53
Tabel 4.2 distribusi depresi …………………………………………….. 54
Tabel 4.3 hubungan status pernikahan, tingkat Pendidikan dan penggunaan
obat dengan depresi pada lansia ....................................................... 55
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka teori .................................................................. 30
Gambar 2.1 Kerangka konsep ............................................................. 31
Gambar 3.1 Cluster Random Sampling berdasarkan kelompok besarnya jumblah
jiwa usia 60 tahun - >75 tahun.................................................................. 30
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar penjelasan responden
Lampiran 2 : Persetujuan menjadi responden
Lampiran 3 : kuesioner A data demografi
Lampiran 4 : kuesioner B GDS
Lampiran 5 : Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Depresi adalah gangguan mental yang mempengaruhi lebih dari
350 juta jiwa di seluruh dunia. Itu secara signifikan berkontribusi
terhadap beban morbiditas dan berhubungan dengan penurunan
kualitas hidup yang tidak memadai dan fungsi normal pasien (World
Health Organization, 2015).Depresi adalah perasaan sedih, ketidak
berdayaan, dan pesimisme yang terkait dengan penderitaan yang
diarahkan pada diri mereka sendiri atau perasaan marah yang
dalam. depresi dapat terjadi secara spontan atau sebagai reaksi
terhadap perubahan dalam hidup saya, seperti ketidak mampuan
mental atau mental yang menyebabkan ketergantungan pada orang
lain, suasana kesedihan, serta kematian pasangan (Gama L.K,
Redana.IM dan Harini IGA, 2013).
Menurut WHO depresi akan menjadi penyakit dengan beban
global ke dua setelah penyakit jantung iskemik pada tahun 2020.
Communicable Diseases Control (CDC) pada tahun 2007-2010,
prevelensi penderita depresi paling tinggi pada rentang usia 40-59
tahun yaitu sebesar 9,45%, angka tertinggi ke dua kelompok usia
18-39 tahun yaitu sebesar 8%, dan selanjutnya kelompok usia 12-
2
17 tahun sebesar 6,3% (Communicable Diseases Control and
Prevention, 2012).
Depresi adalah salah satu penyakit mental yang paling umum
yang terlihat selama usia lanjut. Frekuensi depresi dan indikasi
depresi subsindromal dilaporkan antara 1 dan 4% (sekitar 3%) dan
10 dan 15%, masing-masing (Thomas,et al.2008; O’Brian 2009).
Prevalensi depresi pada lansia di negara maju seperti Perancis
juga menunjukkan angka yang cukup tinggi. Populasi usia <64 tahun
sebanyak 34,4%, populasi usia 65-74 tahun sebanyak23,3%, dan
populasi usia lebih dari 75 tahun sebanyak 22,9% depresi
(Giordana&Roelandt, 2010).Depresi pada lansia di Indonesia
sebesar11,6% (Kemenkes, 2012). Hasil laporan Riset Kesehatan
Dasar 2013,prevalensi lansia usia 55-64 tahun yang mengalami
depresi sebesar15,9%, pada lansia usia 65-74 tahun sebesar
23,2%, dan pada lansia usia diatas 75 tahun sebesar33,7%
(Kemenkes, 2013).
Menjadi tua atau menua adalah suatu keadaan yang terjadi
dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses
sepanjang hidup yang tidak hanya di mulai sejak permulaan
kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti
seseorang telah melalui tahap-tahap kehidupanya (padila, 2013).
pada tahun 2018 jumlah Lansia diperkirakan mencapai 9,3% atau
3
24,7 juta jiwa. Masalah psikologis yang paling sering terjadi pada
lansia adalah gangguan depresi. Prevelensi depresi di dunia sekitar
8-15% dan hasil survey dari berbagai negara di dunia di peroleh
prevelensi rata-rata depresi pada lansia adalah 13,5% dengan
perbandingan wanita : pria 14,1 : 8,6 dimana wanita lebih bayak dari
pada pria (sari,2015).
Pada usia lanjut banyak persoalan hidup yang dilalui oleh lansia.
Di akibatkan proses menua sering terjadi masalah seperti krisis
ekonomi karena lansia sudah tidak dapat berkerja secara
optimal,tidak punya keluarga atau sebatang kara, merasa tidak
berguna, sering marah dan tidak sabaran, kurang mampu berpikir
dan berbicara, kehilangan peran dalam keluarga, mudah
tersinggung dan merasa tidak berdaya. Kondisis seperti ini dapat
memicu terjadinya depresi pada lansia (tamher & Noorkasiani,
2009).
Menurut Chang-Quan H, (2010) faktor resiko depresi adalah: usia
tua, menjadi janda atau duda, tingkat pendidikan rendah, aktifitas
fisik, penggunaan obat ganda, jenis kelamin, eksistensi stres
psikososial, kehadiran perubahan otak putih berubah.Pernikahan
membawa manfaat yang baik bagi kesehatan mental laki-laki dan
perempuan. Pernikahan tidak hanya mempererat hubungan asmara
laki-laki dan perempuan, juga bertujuan untuk mengurangi resiko
4
mengalami gangguan psikologis. Bagi pasangan suami istri yang
tidak dapat membina hubungan pernikahan atau ditinggalkan
pasangan karena meninggal dapat memicu terjadinya depresi.
Angka depresi meningkat pada lansia yang tidak menikah atau janda
(Duckworth, 2009).
Orang dengan pendidikan formal lebih tinggi akan mempunyai
pengetahuan yang lebih tinggi dibanding orang dengan tingkat
pendidikan lebih rendah akan lebih mampu dan mudah memahami
arti dan pentingnya kesehatan serta pemanfaatan pelayanan
kesehatan (notoatmojo, 2010). Masalah kesehatan kerap terjadi
pada lansia, dikarenakan ketidak tahuan dan pemahaman akan
perubahan tersebut akan menyebabkan sulit beradaptasi dan hal ini
bisa menjadi stressor yang memicu depresi pada lansia (George,
2005). Pemberian obat lebih dari lima macam merupakan masalah
serius dalam sistem kesehatan karna meningkatkan mobiditas serta
mortalitas yang amat berhubungan dengan polifarmasi yang yang
tak tepat.(bushardt, 2008). Dan menurut Azhim (2008) berberapa
jenis obat-obatan mampu membuat perubahan kimiawi dalam otak
yang menyebabkan efek samping berupa depresi.
Dari hasil studi pendahuluan yang di lakukan kelurahan sempaja
utara pada tanggal 16 Januari 2019 di dapatkan data lansia di
wilayah sempaja utara selama satu bulan terakhir pada bulan
5
Desember 2018 sebanyak 368. Dari hasil wawancara tersruktur
pada 10 lansia didapatkan hasil wawancara 7 di antaranya
mengatakan merasa sedih, tidak berdaya, dan merasa marah pada
diri sendiri, dari 10 lansia terdapat 5 lansia dengan tingkat
pendidikan rendah dengan depresi, terdapat juga 4 lansia dengan
status janda atau duda dan 3 lansia dengan konsumsi obat-obatan
antihipertensi.
berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “hubungan status pernikahan, tingkat
pendidikan, dan pengunaan obat dengan depresi pada lansia di
samarinda”.
B. Rumusan Masalah
berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang ““hubungan status pendidikan, tingkat
pendidikan, dan pengunaan obat dengan depresi pada lansia di
samarinda”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan Mengetahui hubungan tingkat
pendidikan, status pernikahan, dan pengunaan obat dengan
depresi pada lansia di kelurahan sempaja utara.
6
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden lansia di
samarinda status pendidikan, status perkawinan dan
penggunaan obat.
b. mengidentifikasi depresi pada lansia di kelurahan
sempaja utara.
c. Menganalisis hubungan tingkat pendidikan, status
pernikahan, dan pengunaan obat dengan depresi pada
lansia di kelurahan sempaja utara.
D. Manfaat Penelitian
1. Lansia
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
kepada para lansia bagaimana cara meningkatkan mekanisme
koping lansia ketika menghadapi masalah yang sedang dihadapi.
2. Keluarga
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
bagi anggota keluarga untuk mejaga pola komunikasi antara
keluarga dengan para lansia serta lebih memperhatikan lansia
yang mengalami depresi.
3. Profesi Keperawatan
7
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang
berhubungan ilmu keperawatan gerontik, ilmu keperawatan
keluarga, dan ilmu keperawatan jiwa.
4. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan atau sumber data dalam penelitian
berikutnya yang berkaitan dengan faktor-faktor depresi pada
lansia yang mengalami depresi di kelurahan sempaja utara.
E. Keaslian penelitian
1. Jayanti (2008) factor-faktor yang mempengaruhi depresi pada
lansia di panti werdha “wiloso wredho” purwerejo. Penelitian ini
adalah penelitian deskriftif kuantitatif non eksperimental dengan
rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini di ambil dengan
teknik purposive sampling dan memenuhi kriteria inklusi
penelitian sehingga di dapatkan sampel 40 lansia. Pengumpulan
data di lakukan dengan kuesioner dengan karakteristik
demografi, skala depresi Geriatric Barthel Index (BDI), instrumen
penelitian stressor psikososial dan kuesioner dukungan sosial.
Karakteristik demografi responden menunjukan presentase
seimbang berdasarkan umur , sementara lansia mayoritas
berjenis kelamin perempuan (67,5%) , berstatus janda atau duda
8
(62,5%), dan tidak sekolah (57,5%).Hasil analisa univariat
menunjukan bahwa mayoritas lansia mengalami depresi ringan
(60%), sebesar 82,5% mandiri dalam pemenuhan ADL, terdapat
57,5% mengalami stressor sedang dam 52% mendapatkan
dukungan sosial rendah. Hasil analisa bivariat berumur lebih
muda faktanya lebih banyak yang mengalami depresi (75%),
mayoritas lansia berjenis kelamin perempuan mengalami depresi
(74,1%) hasil penelitian juga menunjukan mayoritas klien
berstatus janda dan duda, namun demikian dari seluruh lansia
yang berstatus tidak menikah (85,7%) di antaranya mengalami
depresi, hasil penelitian juga menunjukan (73,9%) lansia yang
tidak bersekolah mengalami depresi. Hasil analisa regresi
menunjukkan koefisien korelasi (R) seesar = 0,724; R² = 0,525;
F regresi = 20,426 dengan sig.(p) <0,05 karena sig kurang dari
taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 5% di simpulkan ada
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dukungan sosial
dan stressor psikososial terhadap tingkat depresi pada lansia di
panti werdha “wiloso wredho” purwerejo.
2. Dimas (2016) hubungan factor demografi dengan depresi pada
penderita riwayat stroke di kabupaten gunung kidul DIY.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan
metode pendekatan cross-sectional. Totalresponden sebanyak
9
36 orang, Pengumpulan data di lakukan dengan kuesioner
dengan karakteristik demografi, skala depresi Geriatric Barthel
Index (BDI),dan kemudian data di analisis dengan Chi-Square.
Dari 36 sampel dalam penelitian ini, di temukan riwayat pasien
stroke sebesar 61,1% mengalami depresi normal atau minimal,
22,2% mengalami depresi ringan, 8,3% mengalami depresi
sedang dan 8,3 mengalami depresi berat. Hasil uji chi-square
menunjukan bahwa factor demografi jenis kelamin, umur, tingkat
pendidikan pekerjaan dan status pernikahan) tidak memiliki
hubungan dengan depresi dengan nilai p= 0,952; 0,789; 0,502;
0,134 dan 0,045 (tidak signifikan) dimana p> 0,05.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Konsep Depresi
a. Pengertian
Depresi merupakan suatu keadaan dimana seseorang
merasakan perasaan sedih, kecewa saat mengalami suatu
perubahan didalam kehidupannya, kehilangan dan juga
kegagalan dan akan patologis ketika seseorang tidak mampu
beradaptasi (Towsend, 2009).
Depresi juga didefinisikan sebagai gangguan mood,
kondisi emosional yang berkepanjangan dimana akan mewarnai
seluruh proses mental (berpikir, perasaan, aktivitas) seseorang
yang ditandai dengan pikiran negatif pada diri sendiri, suasana
hati menurun, kehilangan minat atau motivasi, pikiran lambat
serta aktivitas yang menurun (Keliat, 2012).
Depresi adalah salah satu masalah emosional, putus asa,
dan tidak berdaya yang merupakan penyebab utama pada
masalah kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitasnya
di kehidupan sehari-hari (Khursid et al, 2015).
11
b. Faktor Penyebab Depresi
Menurut Azhim (2008), ada dua faktor penyebab
terjadinya depresi pada seseorang diantaranya :
1) Faktor penyebab depresi dari eksternal :
a) Lingkungan
Disebabkan oleh kejadian yang terjadi di dunia.
Misalnya saja kehilangan sesuatu yang berharga baik
yang bersifat benda hidup maupun benda mati, dimana
orang yang merasa kehilangan akan melewati tahapan
tertentu saat merespon rasa kehilangan. Di tahap
pertama, akan terjadi pengingkaran atau rasa tidak
percaya dengan kehilangan yang dirasa. Tahap kedua
pengingkaran semakin meningkat sehingga tidak lagi
merasakannya. Tahap ketiga, menangis dan rasa
kegundahan di hati serta hilangnya selera makan,
berhubungan seks dan hal lainnya.
b) Obat-obatan
Sebagian obat-obatan bisa menyebabkan
perubahan kimiawi dalam otak seperti obat untuk tekanan
darah tinggi, liver dan rematik dan dengan efek
sampingnya berupa depresi.
12
c) Narkoba
Saat berhentinya seseorang mengkonsumsi obat-
obatan psikotropika dapat menyebabkan depresi bahkan
bisa sampai denga upaya bunuh diri. Di dalam obat-
obatan, terdapat bahan amfetamin yang jika dikonsumsi
akan menimbulkan depresi.
2) Faktor penyebab depresi dari internal :
a) Faktor keturunan :
Sebagian manusia berpotensi untuk menjadi depresi.
Sebagian orang yang sakit juga memiliki keluarga atau
kerabat yang terkena depresi tetapi bukan berarti jika
setiap orang yang terkena depresi akan menularkannya
kepada kerabat atau keluarganya.
b) Penyakit-penyakit organik :
Yang dimaksud misalnya seseorang yang
kekurangan hormon kelenjar gondok maka akan
mengakibatkan timbulnya depresi, begitupun jika
kekurangan beberapa vitamin seperti vitamin B12.
c) Sebab-sebab yang tidak diketahui :
Kadang manusia bisa mengalami kesedihan tanpa
diketahui penyebabnya yang jelas dan biasanya tidak
13
dipengaruhi oleh satu sebab saja tetapi juga karena reaksi
dari akumulasi berbagai sebab yang bersifat eksternal dan
internal yang satu sama lain dapat menyebabkan
munculnya depresi.
c. Gejala Depresi
Menurut Lumongga (2009), terdapat tiga gejala depresi
antara lain :
1) Gejala Fisik
a) Gangguan pola tidur yaitu misalnnya susah tidur, terlalu
banyak atau terlalu sedikit waktu tidur.
b) Menurun tingkat aktivitas yaitu biasanya pada orang
dengan depresi akan menunjukan prilaku pasif dan
menyukai kegiatan yang tidak melibatkan orang lain.
c) Menurunnya efesiensi kerja yaitu pada umumnya orang
dengan depresi akan sulit memfokuskan perhatian atau
pikiran pada suatu hal atau pekerjaan.
d) Menurunnya produktifitas kerja yaitu orang dengan
depresi akan kehilangan sebagian atau seluruh motivsi
atau minat untuk melakukan kegiatan seperti semula
misalnnya pada kerjannya.
14
e) Mudah merasa letih dan sakit yaitu karena depresi
merupakan perasaan negatif maka jelas akan membuat
letih karena membebani pikiran dan perasaannya.
2) Gejala Psikis
a) Kehilangan rasa percaya diri. Penyebabnya ialah orang
dengan depresi memandang segala sesuatu dari sisi
negatif termasuk menilai diri sendiri.
b) Sensitif. Orang dengan depresi suka mengaitkan sesuatu
dengan dirinnya dan perasan yang sensitive sekali
sehingga sering peristiwa yang terjadi dipandang berbeda
dengan mereka atau bahkan salah untuk diartikan
akibatnya mmudah tersinggung, mudah marah, sering
murung dan lebih suka sendiri.
c) Merasa diri tidak berguna.Persaan tidak berguna ini
muncul karena mereka merasa menjadi orang yang gagal
terutama dibing atau dilingkunganyang seharusnnya
mereka kuasai.
d) Perasaan bersalah. Orang dengan depresi biasanya akan
timbul perasan bersalah mereka memandang suatu
kejadian yang menimpa dirinnya sebagai suatu hukuman
atau akibat dari kegagalan mereka menjalankan tanggung
jawab yang dilaksanakan.
15
e) Perasaan terbebani. Banyak orang yang menyalahkan
orang lain atas kesusahan yang dialaminnya dan mereka
merasa terbeban berat karena mereka terlalu terbebani
tanggung jawab yang berat.
3) Gejala Sosial
Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada
akhirnnya mempengaruhi lingkungannya. Orang dengan
depresi merasa tidak mampu bersikap terbuka dan secara
aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada
kesempatan.
d. Jenis - Jenis Depresi
Menurut Junaidi (2012), depresi dapat muncul dalam
beberapa bentuk, antara lain :
1) Depresi situasional
Depresi situasional merupakan depresi yang terjadi
setelah mengalami peristiwa menyedihkan yang sangat
berat, atau traumatik, seperti kematian seseorang yang
dicintainya, di-PHK, kehilangan sumber pencaharian yang
mendadak, bangkrut dan sebagainya.
2) Holiday blues
16
Holiday blues merupakan suatu depresi yang terjadi
ketika menikmati berlibur atau merayakan suatu kejadian
yang sedih, mengenang, kejadian masa lalu yang
menyakitkan, kemudian timbul depresi. Depresi jenis ini
hanya sementara, begitu kejadian perasaan khusus nya
selesai, ia akan kembali normal seperti biasanya.
3) Depresi endogenus
Depresi endogenus adalah depresi yang tidak
mempunyai penyebab yang pasti, bisa saja tiba-tiba muncul
tanpa diketahui faktor penyebabnya.
4) Depresi vegetatif
Depresi vegetatif adalah membuat penderita cenderung
menarik dan pergaulan, jarang berbicara, tidak mau makan,
dan tidak mau tidur, yang dilakukan hanya melamun dan
bingung.
5) Depresi agitatif
Depresi agitatif adalah diketahui penderitanya terlihat
sangat gelisah, cemas, menggenggam-genggam tangan nya
serta bicara banyak, terlalu aktif kemudian tidak bisa diam.
6) Depresi distemik
17
Depresi distemik merupakan depresi yang terjadi
karena berhubungan dengan kepribadian nyata. Penderita
terlihat lusuh, pesimis, muram, tidak menyukai bercanda atau
tidak mampu merasakan kesenangan. Ia berlaku pasif,
menarik diri (introverf). Curiga, suka mengkritik dan sering
kali menyesali dirinya sendiri. Pikiran penderita diisi dengan
kekurangan.
7) Depresi Psikotik
Sekitar 15% penderita terutama pada depresi berat
akan mengalami delusi ( keyakinan yang salah terhadap
sesuatu ) atau halusinasi ( melihat atau mendengar seseuatu
yang sesungguhnnya tidak ada).
e. Faktor Resiko Depresi
Terdapat beberapa faktor menurut Tirto Jiwo (2012) yang
diduga sebagai faktor resiko terkenanya depresi, yaitu diantara
nya adalah :
1) Adanya pengalaman hidup yang menekan (stressful) pada
akhir-akhir ini.
2) Kurangnya mendapat dukungan sosial.
3) Memiliki riwayat penyakit depresi dari keluarga.
4) Adanya perbedaan biologis (pada neurotransmitter atau
hormon).
18
5) Adanya masalah dalam keluarga atau masalah di dalam
perkawinan.
6) Masalah pada keuangan.
7) Memiliki trauma ataupun pelecehan pada masa kanak-kanak
dulu.
8) Tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran.
9) Penyalahgunaan obat-obatan atau narkotika.
10) Memiliki pola pikir yang bersifat negatif.
11) Mempunyai hubungan biologis dengan seseorang yang
depresi.
12) Seorang wanita.
13) Mempunyai kejadian yang traumatis pada masa anak-anak
dulu.
14) Memiliki hubungan biologis dengan seorang yang pecandu
alkohol.
15) Mempunyai pengalaman akan kejadian hidup yang
memberikan suatu tekanan, misalnya saja kematian orang
yang dicintai.
16) Memiliki suasana hati yang depresi ketika kecil dulu.
17) Mempunyai penyakit serius seperti HIV/AIDS atau kanker.
19
18) Mempunyai sifat tertentu, misalnya kepercayaan diri yang
rendah dan sikap ketergantungan yang berlebihan, suka
mengkritisi diri sendiri dan merasa pesimis.
19) Melakukan penyalah gunaan terhadap alkohol, nikotin
ataupun obat-obatan terlarang.
20) Merasa kesepian atau merasa terasingkan.
d. Patofisiologi Depresi
Terdapat beberapa teori menurut Zullies (2011) yang
menjelaskan patofisiologi dari penyakit depresi, antara lain :
1) The Biogenic Amine Hypothesis
Teori ini menuturkan jika depresi itu disebabkan karena
kekurangan di senyawa monoamin, terutama pada
noradrenalin dan serotonin. Oleh karena itu, depresi sendiri
dapat dikurangi oleh obat yang dapat meningkatkan
noradrenalin dan serotonin, misalnya saja MAO inhibitor atau
antidepresan trisiklik. Namun dalam teori ini tidak menjelaskan
fakta mengapa pada onset obat-obatan antidepresan
umumnya lama yaitu sekitar 6-8 minggu, padahal dapat
diketahui jika obat-obatan tersebut bisa meningkatkan
neutrotransmiter secara cepat lalu kemudian akan muncul
hipotesis sensitivitas pada reseptor.
20
2) Hipotesis Sensitivitas Reseptor
Didalam teori ini dinyatakan jika depresi adalah hasil dari
perubahan patologis pada reseptor, yang disebabkan oleh
stimulasi dari monoamine yang terlalu kecil. Saraf post-
sinaptik akan merespon sebagai kompensasi pada besar atau
kecilnya stimulasi dari neurotransmiter. Namun jika stimulasi
yang ada terlalu kecil maka saraf akan menjadi lebih sensitif
atau jumlah reseptor meningkat. Dan jika stimulasi yang
berlebihan maka saraf akan mengalami desensitisasi atau
down-regulasi. Obat-obatan antidepresan pada umumnya
bekerja untuk meningkatkan neurotransmiter dan akan
meningkatkan stimulasi saraf untuk menormalkan kembali
saraf yang supersensitif. Pada proses ini membutuhkan waktu
untuk dapat menjelaskan mengapa aksi dari obat antidepresan
tidak terjadi secara segera.
3) Hipotesis Permisif
Didalam teori ini dikatakan jika kontrol emosi diperoleh
dari keseimbangan antara serotonin dan noradrenalin. Dimana
serotonin memiliki fungsi untuk regulasi terhadap
noradrenalin yang nantinya akan menentukan kondisi emosi
depresi atau maniak. Teori ini mengatakan kalau kadar
serotonin yang rendah dapat menyebabkan kadar
21
noradrenalin menjadi tidak normal dan hal ini yang dapat
menyebabkan gangguan pada mood. Jika kadar serotonin
rendah dan kadar noradrenalin rendah maka akan mengalami
depresi. Namun jika kadar serotonin rendah dan kadar
noradrenalin tinggi makan akan mengalami maniak. Jadi
menurut hipotesis teori ini, meningkatkan kadar 5-HT akan
memperbaiki kondisi sehingga tidak akan muncul bakat
gangguan mood.
4) Dysregulation Hypothesis
Dikatakan kalau gangguan depresi dan psikiatrik
disebabkan oleh ketidak teraturannya neurotransmiter,
diantaranya gangguan regulasi mekanisme homeostasis,
gangguan pada ritmik sirkadian, dan gangguan pada sistem
regulasi sehingga terjadilah penundaan level neurotransmiter
untuk kembali ke baseline.
2. Konsep Faktor Resiko Depresi
a. Status pernikahan
Pernikahan membawa manfaat yang baik bagi kesehatan
mental laki-laki dan perempuan. Pernikahan tidak hanya
mempererat hubungan asmara laki-laki dan perempuan, juga
bertujuan untuk mengurangi resiko mengalami gangguan
psikologis. Bagi pasangan suami istri yang tidak dapat membina
22
hubungan pernikahan atau ditinggalkan pasangan karena
meninggal dapat memicu terjadinya depresi. Angka depresi
meningkat pada lansia yang tidak menikah atau janda
(Duckworth, 2009).
b. Pendidikan
1) Pengertian
Pendidikan Pendidikan adalah dalam bahasa romawi
terdapat istilah educate yang artinya membawa keluar
(sesuatu yang ada di dalam). Dalam bahasa Jerman ada
istilah ziehen yang artinya menarik (lawan dari mendorong).
Dalam bahasa jerman, pendidikan juga disalin dengan istilah
erziehung, yang juga berarti menarik keluar atau
mengeluarkan (Effendi Mukhlison, 2008 : 01)
Tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang
ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik,
tujuan yang akan dicapai dan kemauan yang dikembangkan.
Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap perubahan sikap
dan perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi
akan memudahkan seseorang atau masyarakat untuk
menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam
perilaku dan gaya hidup sehari - hari, khususnya dalam hal
kesehatan(Suhardjo, 2007). Lembaga pendidikan Menurut
23
Mukhlison Effendi (2008) dalam buku Ilmu Pendidikan, ada 3
lembaga pendidikan yaitu:
a) Lembaga pendidikan formal
Lembaga pendidikan formal adalah semua bentuk
pendidikan yang diadakan di sekolah atau tempat
tertentu, teratur, sistematis, mempunyai jenjang dan
dalam kurun waktu tertentu, serta berlangsung mulai
dari Taman Kanak-kanak, sampai perguruan tinggi.
Berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan.
b) Lembaga pendidikan non formal
Lembaga pendidikan non formal atau pendidikan luar
sekolah adalah semua bentuk pendidikan yang
diselenggarakan dengan sengaja, tertib dan terencana
di luar kegiatan persekolahan. Bidang pendidikan non
formal meliputi: Pendidikan masyarakat,
Keolahragaan, Pembinaan generasi muda
c) Pendidikan in formal
Pendidikan informal adalah pendidikan yang
berlangsung di luar sekolah yang tidak terorganisir
secara ketat, tak terbatas waktu dan tanpa evaluasi.
Pendidikan in formal ini terutama berlangsung di
24
tengah keluarga, namun mungkin juga terjadi di
lingkungan sekitar keluarga.
2) Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan dapat dibedakan berdasarkan tingkatan-
tingkatan tertentu seperti :
a) Pendidikan dasar awal selama 9 tahun meliputi SD,
SMP.
b) Pendidikan lanjut
c) endidikan menengah minimal 3 Tahun meliputi, SMA
atau sederajat.
d) Pendidikan Tinggi meliputi diploma, sarjana, magister,
doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi (Kumalasari, 2014).
3) Faktor-faktor pengaruh pendidikan
a) Ideology
Semua manusia di lahirkan kedunia dengan hak yang
sama khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan
dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan
b) Sosial ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan
sesorang mencapai tingkat pendidikan lebih tinggi.
25
c) Sosial budaya
Masih banyak orang tua belum menjalani aka
pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya.
d) Perkembangan iptek
Perkembangan iptek menuntut untuk selalu
memperbarui pengetahuan dan keterampilan agar
tidak kalah dengan negara maju.
e) Psikologi
Konseptual pendidikan merupakan alat untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih
bernilai.
Orang dengan pendidikan formal lebih tinggi akan mempunyai
pengetahuan yang lebih tinggi dibanding orang dengan tingkat
pendidikan lebih rendah akan lebih mampu dan mudah
memahami arti dan pentingnya kesehatan serta pemanfaatan
pelayanan kesehatan (notoatmojo, 2010). Menurut Adhi lansia
dengan tingkat pendidikan yang rendah akan cendrung
mengalami depresi, di karenakan lansia akan mengalami
penurunan kognitif dan kesehatan fisik yang buruk.
26
c. Penggunaan obat
1. Pengertian obat
Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, maupun
nabata yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan,
meringankan, atau mencegah penyakit berikut gejalanya
(Tjay.Tan Hoan dan Rhardja Karina, 2007).
2. Penggunaan obat
Penulisan resep artinya mengaplikasikan pengetahuan
dokter dalam memberikan obat kepada pasien melalui kertas
resep menurut kaidah dan peraturan yang berlaku.
Peresepan obat yang ditulis harus memenuhi kriteria
peresepan obat yang rasional atau penggunaan obat secara
rasional (Simatupang, 2012).
Menurut Modul obat rasional yang diterbitkan oleh
Kementrian Kesehatan tahun 2011, kriteria penggunaan obat
yang rasional antara lain: (1) tepat diagnosis (2) tepat indikasi
penyakit, (3) tepat memilih obat, (4) tepat dosis, (5) tepat
penilaian kondisi pasien, (6) waspada terhadap efek samping,
(7) efektif, aman, mutu terjamin, harga terjangkau, tersedia
setiap saat, (8) tepat tindak lanjut, (9) tepat dispensing
(penyerahan obat) (KEMENKES, 2011).
27
Adanya beberapa penyakit fisik pada lansia dan
penggunaan beberapa obat dapat menyebabkan terjadinya
perubahan farmakokinetik dan farmakodinamik banyak factor
yang harus di perhatikan saat penggunaan obat-obatan pada
kelompok usia lansia. Pada lansia dengan usia 65 dapat
mengubah sifat farmakokinetik dari obat-obatan dan
meningkatkan frekuensi dan intensitas efek samping, oleh
karena itu dalam penggunaan obat-obatan pada lansia akan
di berikan dosis rendah lebih dahulu dan di tingkatkan secara
bertahap dan penggunaan obat-obatan seperti antihipertensi
dan kortikosteroid yang menghalangi, meningkatkan
emisinya, menyebabkan regulasi naik / turun, dan
memodifikasi sistem katekolamin atau indoleamin dapat
menyebabkan depresi. (Varma, 2012).
3. Polifarmasi
Pemberian obat lebih dari lima macam merupakan
masalah serius dalam sistem kesehatan karna meningkatkan
mobiditas serta mortalitas yang amat berhubungan dengan
polifarmasi yang yang tak tepat.(bushardt, 2008).
28
Polifarmasi dapat menyebabkan interaksi antar obat, efek
samping obat dan masalah-masalah yang juga berhubungan
dengan obat-obatan sehingga dapat mengganggu luaran
klinis (Souza PM, et.al, 2007 dan Viktil KK, et.al,2006).
Polifarmasi berkaitan dengan underprescribing
penggunaan medikasi yang tidak tepat (termasuk duplikasi
terapi) dan ketidak patuhan (Kuijpers MAJ, 2007). Oleh
karena itu, para profesional dalam bidang kesehatan harus
sadar akan risiko-risiko dan mengevaluasi semua medikasi
pada tiap-tiap kunjungan pasien untuk mencegah polifarmasi
(Hajjar ER,2007).
Polifarmasi itu dapat didefinisikan sebagai penggunaan
satu pengobatan untuk menangani efek-efek samping akibat
pengobatan yang lain atau juga peningkatan jumlah
pengobatan yang digunakan hingga mencapai lima atau lebih
jenis obat Obat topikal dan herbal tidak termasuk dalam
kriteria polifarmasi Vitamin dan mineral yang dikonsumsi
sesuai dengan kebutuhan juga tidak termasuk dalam
pengukuran polifarmasi disebabkan karena keterlibatannya
yang tidak konsisten dalam polifarmasi. ( Souza PM, et.al,
2007).
29
Berbagai hal dapat menyebabkan polifarmasi terkait
pasien maupun sarana kesehatan. Kondisi pasien misalnya
penambahan usia, pendidikan, status kesehatan yang buruk,
dan komorbiditas. Semakin tua seorang pasien akan semakin
besar kemungkinan menderita penyakit kronik dan
degeneratif yang umumnya tidak berdiri sendiri
(komorbiditas) sehingga kemungkinannya terjadi komedikasi.
Sarana kesehatan meliputi jumlah kunjungannya ke tempat
pelayanan kesehatan, jaminan asuransi, dan provideryang
multipel (Hajjar ER,2007).
3. Konsep Lansia
a. Pengertian Lansia
Lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang,
berkembang mulai dari bayi, anak-anak, dewasa, dan akhirnya
menjadi tua dengan perubahan fisikdan tingkahlaku yangdapat
diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka
mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu
(Azizah,2011).
Menurut Efendi (2009) lansia adalah keadaan yang
ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan
keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini
30
berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup
serta peningkatan kepekaan secara individual.
Sedangkan menurut Pasal1ayat (2), (3),(4)UUNo. 13
Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut
adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun
(Maryam dkk, 2008). Berdasarkan defenisi secara umum,
seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun
ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap
lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan
penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres
lingkungan (Efendi, 2009).
b. Klasifikasi Lansia
Menurut Maryam, dkk (2009) klasifikasi lansia adalah:
1) Pralansia (prasenilis) yaitu seseorang yang berusia antara
45-59 tahun.
2) Lansia ialah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
3) Lansia resiko tinggi ialah seseorang yang berusia 70
tahun atau lebih /seseorang yang berusia 60 tahun atau
lebih dengan masalah kesehatan.
4) Lansia potensial ialah lansia yang masih mampu
melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat
menghasilkan barang atau jasa.
31
5) Lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya
mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada
bantuan orang lain.
c. Perubahan yang terjadi pada lansia
Menurut Azizah (2011) semakin bertambahnya umur
manusia, terjadi proses penuaan secara degenerativ yang akan
berdampak pada perubahan diri manusia, tidak hanya
perubahan fisik tetapijuga kognitif, perasaan, sosial, seksual.
B. Penelitian Terkait
Kartika sari, 2012 dengan judul gambaran tingkat depresi pada lanjut
usia (lansia) di panti sosial tresna wredha budi mulia 01 dan 03 jakarta
timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran depresi
pada lanjut usia (lansia) di panti sosial tresna wredha budi mulia 01 dan
03 jakarta dan menggambarkan karakteristik responden lansia yang
tinggal di panti sosial tresna wredha budi mulia 01 dan 03 jakarta timur
: jenis kelamin, umur, status pernikahan, agama, tingkat pendidikan,
lama tinggal di panti, alasan masuk ke panti, dan keluhan medis saat
ini. Tingkat depresi di panti budi mulia 01 dan 03 jakarta timur cukup
tinggi mencapai 40,6% terdiri dari lansia dengan depresi ringan 25,9%
(37orang) dan yangdepresi berat ada (14,7%) 21 orang. Lansia laki-laki
(48,4% atau 30 orang) menderita depresi, dengan sebaran umur
32
penderita depresi terbanyak pada umur very old (62,5% atau 5 orang)
dan pada lansia yang memiliki keterbatasan fisik (arthritis sebanyak 28
orang). Kejadian depresi juga paling banyak terjadi pada lansia yang
tinggal lebih dari lima tahun dipanti (21,8% atau 34 orang). Serta alasan
masuk ke panti pada lansia depresi yang mendominasi adalah karena
terjaring satpol pp (50% atau 17 orang).
33
Lansia
semakin bertambahnya
umur manusia, terjadi
proses penuaan secara
degenerativ yang akan
berdampak pada perubahan
diri manusia, tidak hanya
perubahan fisik tetapijuga
kognitif, perasaan, sosial,
seksual.(Azizah,2011)
Faktor penyebab depresi
1. Status pendidikan
2. Tingkat pendidikan
3. Penggunaan obat
(chang-Quan H, Zheng-Rong W DKK, 2010).
Depresi :
Depresi merupakan suatu
keadaan dimana seseorang
merasakan perasaan sedih,
kecewa saat mengalami
suatu perubahan didalam
kehidupannya, kehilangan
dan juga kegagalan dan
akan menjadi parah ketika
seseorang tidak mampu
beradaptasi (Towsend,
2009)
C. Kerangka teori
Dikatakan jika kerangka teori merupakn model yang menjelaskan
bagaimana suatu hubungan dari suatu teori dengan faktor-faktor yang
perlu untuk dapat diketahui di dalam kegiatan penelitian yang akan
dikerjakan (Notoatmojo, 2012).
Adapun kerangka teori yang dapat digambarkan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Teori
34
D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian yaitu suatu penjelasan dan
visualisasi dari suatu konsep-konsep serta variabel yang akan diteliti,
kerangka konsep juga menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih
dari kerangka teori dan berhubungan dengan masalah penelitian yang
lebih spesifik (Notoatmojo, 2012).
Berdasarkan teori yang diuraikan pada tinjauan pustaka maka
kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan gambaran skema berikut :
Variable Independen Variable Dependen
Gambar 2.2 kerangka konsep
E. Hepotesis Penelitian
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang bersifat sementara
atau juga dugaan sementara yang sifatnya perlu untuk dilakukan uji
kebenarannya dimana terdapat dua jenis hipotesis yang ada di dalam
Status pernikahan
tingkat pendidikan
Penggunan obat
`Depresi pada lansia
35
pengujian suatu hipotesa yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif
(Ha) (Rianto, 2011).
1. Hipotesis alternative (Ha)
Ada hubungan yang bermakna Antara depresi pada lansia
dengan tingkat pendidikan, status pernikahan dan penggunaan
obat-obatan di samarinda.
2. Hipotesis nol (H0)
Tidak ada hubungan yang bermakna Antara depresi pada
lansia dengan tingkat pendidikan, status pernikahan dan
penggunaan obat-obatan di samarinda.
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1. tingkat pendidikan lansia di Samarinda, tingkat Pendidikan
rendah 121 0rang (41,0%) sedangkan tingkat pendidikan tinggi
174 orang (59,0%). didapatkan distribusi tingkat pendidikan lansia di
samarinda. dengan tingkat Pendidikan rendah yang tidak depresi
27 orang (9,2%), depresi 94 orang (31,9%), lansia dengan tingkat
Pendidikan tinggi yang tidak depresi 35 orang (11,9%) dan yang
depresi 139 0rang (47,1%) sengan P value 0,756 (p>0,05) tidak
terdapat hubungan bermakna antara tingkat Pendidikan dengan
depresi pada lansia di samrinda.
2. status pernikahan lansia di Samarinda status pernikahan
memiliki pasangan 206 orang (69,8%) sedangkan yang tidak
memiliki pasangan 89 orang (32,9%), sementara didapatkan
hasil uji Chi Square status pernikahan, memiliki pasangan yang
tidak depresi 38 orang (12,9%), dengan depresi 168 orang
(56,9%), sementara lansia yang tidak memiliki pasangan yang
tidak depresi 24 orang (8,1%) dengan depresi 65 orang (22,0%)
dengan P value 0,135 (p>0,05) yang menunjukan tidak ada
37
hubungan bermakna antara status pernikahan dengan depresi
pada lansia.
3. Pada variable penggunaan obat di dapatkan data penggunaan
obat lansia di Samarinda, penggunaan obat 1-3 obat 271 orang
(91,1%) dan 4-5 obat 24 orang (8,1%), sementara Berdasarkan hasil
uji chi Square penggunaan obat dengan penggunaan obat 1-3
jenis obat yang tidak depresi 57 orang (19,3%), depresi 214
orang (72,5%), sedangkan dengan penggunaan obat 4-5 jenis
obat yang tidak depresi 5 orang (1,7%) sedangan 19 orang
(6,4%) denga P value 1000 (p>0,05) dimana tak terdapat
hubungan bermakna antara penggunaan obat dengan depresi
pada lansia di samarinda.
B. Saran
Beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut;
1. Bagi profesi keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
informasi mengenai status pernikahan, tingkat pendidikan dan
penggunaan obat pada lansia di samarinda, serta pengaruh nya
pada depresi lansia
2. Bagi Penulis
Diharapkan adanya lanjutan penelitian yang lebih mendalam
dengan pengembangan topik penelitian yang lebih luas.
38
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai data
untuk pengembangan penelitian selanjutnya serta menambah
wawasan pengetahuan untuk memperdalam penelitian tentang
hubungan status pernikahan, tingkat pendidikan dan penggunaan
obat dengan depresi pada lansia di samarinda.
39
Daftar Pustaka
Azhim, S. (2008). Cara Islami Mencegah dan Mengobati Gangguan
Otak Stres dan Depresi . Jakarta: Qultum Media Indonesia.
Azizah (2011) Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta:Graha ilmu
Badan Pusat Statistik Kota Samarinda (2018) kota Samarinda Dalam
Angka
Clara R. Marchira, Ronny T Wirasto, Sumarni DW (2017) Pengaruh
Faktor-Faktor Psikososial dan Insomnia Terhadap Depresi Pada Lansia Di
Kota Yogyakarta.
DEPKES RI (2004) Pedoman Kesehatan Jiwa Usia Lanjut
(psikogeriatrik). Jakarta : Puskesmas direktorat Jendrat pelayanan medik.
Dimas adhi (2016) Hubungan Antara Factor Demografi Dengan Depresi
Pada Penderita Riwayat Stroke di Kabupaten Gunung kidul DIY diakses
tanggal 15 januari 2019.
Duckworth, A. L, & Quinn, P.D. (2009) Develepment and validation of
the short Grit scale (Grit-S). Journal of personality assessement. 91, 166-174.
Effendi, Mukhlison. 2008. Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Nadi Ofset
Effendi f, (2009) Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba
Medika.
Gama I. k, Redana IM dan Harini IGA, 2013. Tugas Keluarga Dengan
Depresi Pada Lansia. Jurusan keperawatan politeknik Denpasar.
Ikawati, Zullies. (2011). Farmakoterapi Sistem Saraf Pusat, Bursa Ilmu,
Yogyakarta, 173.
40
I Wayan Suardana (2011), Hubungan Faktor Sosiodemografi, dukungan
social dan status kesehatan Dengan Tingkat Depresi Pada Agregat Lanjut Usia
Di Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem Bali.
Junaidi, Iskandar (2012). Anomali Jiwa Cara Mudah Mengetahui
Penyimpangan Jiwa dan Prilaku Tidak Normal Lainnya. Yogyakarta : ANDI.
Keliat, B.A., , A.P. Wiyono, dan , H. Susanti. (2012). Manajemen Kasus
Gangguan Jiwa: CMHN (Intermediate Course). EGC. Jakarta.
Kemenkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Indonesia tahun 2013. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kemenkes RI; 2013.
Khursid, S., Parveen, T., Yousuf, Ml, Chaudhry, AG (2015). Efek depresi
pada kinerja akademik siswa. Sci. int (Lahore), 27 (2), 1619-1624.
Kumalasari, Kokom. 2014. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan
Aplikasi. Bandung : Refika Aditama.
Lumongga, N. (2009). Depresi : Tinjauan Psikologis. Jakarta Kencana
Prenada Media Group.
Maryam, dkk. (2008) mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta:
salemba medika.
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan : Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. (2011). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu
keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
41
Notoatmodjo,S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta.
Rianto A, (2011), Metode Penelitian Kualitaif, Kualitatif dan Kuantitatif.
Yogyakarta.
Sari (2015) Perbedan Tingkat Depresi Antara Lansia Yang Tinggal Di
PSTW Dengan Lansia Yang Tinggal Ditengah Keluarga. Jurnal keperawatan
PSIK Universitas Riau Vol.02, No.02
Setiadi, (2013) Komsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan Edisi
2 : Graha ilmu.
Soejono C.H (2012) Pedoman Pengelolaan Kesehatanpasien Geriatri :
Untuk Dokter dan Perawat Jakarta : Balai Penerbit FK UI
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R &
D. Bandung:Alfabeta.
Suhardjo, Drajat. (2007). Definisi Tingkat Pendidikan.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan
Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Smoliner, cristine et al,(2008) Malnutrition and Depression In The
Institutionalised Elderly. The British Journal of Nutrition, 02 (11) 1663-7
Stockley, I.H. (2008). Stockley’s Drug Interaction. Edisi kedelapan.
Great Britain: Pharmaceutical Press. Halaman 1-9.
Tamher, S. & Noorkasiani. (2009). Kesehatan Usia Lanjut Dengan
Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : salemba medika.
Thomas AJ and O’Brien JT (2009) Mood disorders in the elderly.
Psychiatry, 8: 56-60.rature. Int j psychiatry Med, 40: 109-24.
Tirto Jiwo. (2012). Depresi: Panduan Bagi Pasien, Keluarga, dan
Teman Dekat, Pusat Pemulihan dan Pelatihan bagi Penderita Gangguan Jiwa,
Jawa Tengah
42
Towsend, M.C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concepts of
Care in Evidence-Based Practice, 6th ed., F.A Davis. Philadelphia.
UU NO 20 TAHUN 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Yasevage, J.A., Brink, T.L., Lum, O. Huang, V., Adey M., Leirer, V.O.
(1983) Development and Validation of a Geriatric Depresion Screaning Scale:
A Preliminary Report. Journal of Psychiatric Resech 17,37-49
Wahyu Dwi Jayanti, Mariono Sedyowinarso, Ema Madyaningrum
(2008), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Depresi Pada Lansia Di
Panti Wredha “Wiloso Wredho” Purworejo.
World Health Organisation. Depresion. WHO (2015). Available from :
http://www.who.int./mediacentre/factsheets/fs369/es/. Accessed February
10,2016.
43
Lampiran 1
BIODATA PENELITI
A. Data Peneliti
Nama : Eko Hendrawan Saputra
No. Tlp : 0823-5247-6803
Tempat, tgl lahir : Samarinda, 22 - Mei - 1996
Alamat : Jl. Imam Bonjol, Gg Masyarakat, Benua baru ulu.
B. Riwayat pendidikan
Tamat SD : Tahun 2008 di SD.N 012 Sangkulirang
Tamat SMP : Tahun 2011 di SMP Negri 1Sangkulirang
Tamat SMA : Tahun 2014 di SMA Negri 1 Sangkulirang
Tamat D3 : Tahun 2017 di STIKES Muhaammadiyah
Samarinda
44
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia menjadi responden
penelitianyang dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
pada Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur :
a. Eko Hendrawan
(Nim : 17111024110133)
b. Miftaachul Muharrom
(Nim : 17111024110145)
c. Fadli Ariyanto
(Nim : 17111024110134)
Judul penelitian : FAKTOR-FAKTOR PENGARUH DEPRESI PADA LANSIA
DI SAMARINDA
Saya memahami bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam serta menggali gagasan atau ide atas
permasalahn yang diteliti dan tidak akan berakibat negative terhadap diri saya,
oleh karena itu saya bersedia menjadi responden pada penelitian ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Samarinda, 02 Juni 2019
Responden
( )
45
Bagian A
Karateristik Responden
Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang menurut saudara/I paling tepat
1. Jenis Kelamin : Laki-laki ( )
Perempuan ( )
2. Usia : …………..tahun.
3. Status Perkawinan : Memiliki pasangan ( )
Tidak memiliki pasangan ( ), Sebutkan ………
4. Status Pendidikan : tidak sekolah ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA ( )
Diploma ( ) S1 ( ) S2 ( )
5. Komsumsi obat : Hipertensi ( )
Kencing Manis ( )
Asam Urat ( )
Kolestrol ( )
Lainya ( ), Sebutkan ………..
6. Olahraga : contohnya: lari ringan, menyapu rumah, membersihkan
jendela, mencuci pakaian, senam didalam maupun diluar rumah, bercocok tanam
Setiap hari ( )
1-2x seminggu ( )
≥ 3x seminggu ( )
46
BAGIAN B
Kuisioner Depresi
Geriatric depression scale( GDS)
(JA Yesavage,. 1982 )
Petunjuk Pengisian.
Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang menurut saudara/i paling tepat.
PERTANYAAN YA TIDAK
1. Apakah anda puas dengan kehidupan anda ?
2. Apakah anda mengurangibanyak aktifitas dan hobi
anda ?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda hampa ?
4. Apakah anda senantiasa bosan ?
5. Apakah anda memiliki harapan pada masa depan ?
6. Apakah anda terganggu dengan pikiran yang tidak
dapat di ungkapkan atau di keluarkan ?
7. Apakah anda bersemangat setiap waktu ?
8. Apakah anda takut tentang sesuatu yang buruk yang
akan menimpa anda ?
9. Apakah anda merasa bahagia pada sebagian besar
waktu anda ?
10. Apakah anda merasa tidak bahagia ?
11. Apakah anda merasa resah gelisah
12. Apakah anda lebih memilih di dalam rumah dari pada
berjalan-jalan keluar dan melakukan sesuatu yang
baru ?
13. Apakah anda sering kali khawatir akan masa depan
anda ?
14. Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah
dengan daya ingat anda dibandingkan orang lain ?
15. Apakah anda berfikir bahwa luar biasa anda
diberikan kehidupan sampai sekarang ?
16. Apakah anda merasa murung dan sedih ?
17. Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan
anda saat ini ?
18. Apakah anda mengkhawatirkan masa lalu(kejadian
masa lalu) anda ?
47
19. Apakah anda merasakan bahwa kehidupan ini sangat
menyenangkan atau menarik ?
20. Apakah anda memiliki kesulitan atau merasa berat
untuk memulai hal yang baru ?
21. Apakah anda memiliki energy maksimal (penuh
semangat) ?
22. Apakah anda merasa merasa bahwa keadaan anda
tidak ada harapan ?
23. Apakah anda berfikir bahwa orang lain lebih baik
keadaannya dari pada anda ?
24. Apakah anda merasa serin kali merasa kesal pada hal
sepele ?
25. Apakah anda seringkali merasa ingin nangis ?
26. Apakah anda memiliki kesulitan dalam
berkonsentrasi ?
27. Apakah anda senang bangun di pagi hari ?
28. Apakah anda lebih memilih untuk menghindari perkumpulan sosial ?
29. Apakah anda mudah untuk membuat keputusan ?
30. Apakah pikiran anda jernih seperti biasa ?
48
49
50
51
lii
no
Kategori
status pernikahan tingkat pendidikan penggunaan obat Jenis Kelamin Umur Aktifitas Fisik
1 Menikah SMA 2 jenis obat laki-laki 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
2 Menikah SMA 3 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
3 Menikah SMA 3 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
4 Menikah SMA 3 jenis obat laki-laki 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
5 Menikah SMP 3 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
6 Menikah SD 3 jenis obat perempuan 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
7 Menikah SD 3 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
8 tidak memiliki pasangan SMP 1 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
9 tidak memiliki pasangan D3 1 jenis obat perempuan 61 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
10 Menikah D3 2 jenis obat laki-laki 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
11 tidak memiliki pasangan SMP 4 jenis obat perempuan 64 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
12 tidak memiliki pasangan SMA 2 jenis obat laki-laki 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
13 tidak memiliki pasangan SD 4 jenis obat perempuan 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
14 tidak memiliki pasangan SD 1 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
15 tidak memiliki pasangan SMP 1 jenis obat laki-laki 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
16 tidak memiliki pasangan S1 1 jenis obat laki-laki 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
17 menikah S2 1 jenis obat perempuan 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
18 menikah SMA 1 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
19 menikah SMA 1 jenis obat laki-laki 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
20 menikah SMP 1 jenis obat laki-laki 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
21 menikah SMP 3 jenis obat perempuan 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
22 menikah SMA 2 jenis obat laki-laki 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
liii
23 tidak memiliki pasangan SMA 3 jenis obat perempuan 68 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
24 tidak memiliki pasangan TS 5 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
25 menikah SD 3 jenis obat perempuan 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
26 tidak memiliki pasangan TS 4 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
27 tidak memiliki pasangan SMP 4 jenis obat laki-laki 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
28 tidak memiliki pasangan S1 4 jenis obat perempuan 66 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
29 menikah SMK 2 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
30 menikah SMK 3 jenis obat laki-laki 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
31 menikah D3 1 jenis obat perempuan 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
32 menikah S2 1 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
33 menikah TS 4 jenis obat laki-laki 67 1-2 aktivitas dalam seminggu
34 menikah SD 3 jenis obat perempuan 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
35 menikah SD 2 jenis obat laki-laki 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
36 tidak memiliki pasangan SMP 3 jenis obat perempuan 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
37 tidak memiliki pasangan SMA 2 jenis obat laki-laki 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
38 tidak memiliki pasangan D3 1 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
39 tidak memiliki pasangan D3 1 jenis obat laki-laki 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
40 menikah D3 1 jenis obat perempuan 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
41 menikah D3 1 jenis obat laki-laki 67 1-2 aktivitas dalam seminggu
42 menikah SMP 1 jenis obat laki-laki 72 1-2 aktivitas dalam seminggu
43 menikah SMP 4 jenis obat laki-laki 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
44 menikah SD 2 jenis obat perempuan 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
45 menikah SMA 2 jenis obat laki-laki 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
46 tidak memiliki pasangan SMA 2 jenis obat perempuan 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
47 tidak memiliki pasangan SMA 2 jenis obat perempuan 71 1-2 aktivitas dalam seminggu
48 tidak memiliki pasangan SMA 2 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
liv
49 menikah SMA 2 jenis obat laki-laki 69 1-2 aktivitas dalam seminggu
50 menikah S2 2 jenis obat laki-laki 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
51 menikah S2 3 jenis obat perempuan 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
52 menikah S2 2 jenis obat perempuan 70 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
53 menikah TS 1 jenis obat perempuan 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
54 tidak memiliki pasangan SD 3 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
55 tidak memiliki pasangan SD 4 jenis obat perempuan 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
56 menikah TS 1 jenis obat perempuan 66 1-2 aktivitas dalam seminggu
57 menikah TS 3 jenis obat laki-laki 73 1-2 aktivitas dalam seminggu
58 menikah TS 3 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
59 menikah S1 3 jenis obat laki-laki 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
60 tidak memiliki pasangan S2 5 jenis obat laki-laki 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
61 menikah SMA 5 jenis obat laki-laki 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
62 menikah SMA 2 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
63 menikah SMA 3 jenis obat perempuan 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
64 menikah SMA 2 jenis obat perempuan 71 1-2 aktivitas dalam seminggu
65 menikah SMA 2 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
66 menikah SMP 2 jenis obat laki-laki 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
67 menikah SMP 2 jenis obat perempuan 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
68 menikah SMA 2 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
69 tidak memiliki pasangan SD 2 jenis obat laki-laki 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
70 menikah SD 2 jenis obat laki-laki 67 1-2 aktivitas dalam seminggu
71 menikah SD 3 jenis obat laki-laki 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
72 tidak memiliki pasangan TS 1 jenis obat perempuan 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
73 tidak memiliki pasangan TS 3 jenis obat perempuan 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
74 menikah TS 1 jenis obat perempuan 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
lv
75 menikah S1 1 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
76 tidak memiliki pasangan D3 1 jenis obat perempuan 75 1-2 aktivitas dalam seminggu
77 tidak memiliki pasangan D3 1 jenis obat laki-laki 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
78 menikah SMA 1 jenis obat laki-laki 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
79 menikah SD 1 jenis obat perempuan 73 1-2 aktivitas dalam seminggu
80 tidak memiliki pasangan SMP 1 jenis obat laki-laki 72 1-2 aktivitas dalam seminggu
81 menikah SMA 3 jenis obat perempuan 73 1-2 aktivitas dalam seminggu
82 menikah SD 3 jenis obat perempuan 72 1-2 aktivitas dalam seminggu
83 tidak memiliki pasangan SMA 2 jenis obat laki-laki 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
84 menikah SMA 1 jenis obat perempuan 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
85 menikah SD 2 jenis obat perempuan 66 1-2 aktivitas dalam seminggu
86 menikah SMP 5 jenis obat laki-laki 74 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
87 menikah D3 2 jenis obat laki-laki 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
88 menikah D3 3 jenis obat laki-laki 75 1-2 aktivitas dalam seminggu
89 menikah S1 4 jenis obat perempuan 77 1-2 aktivitas dalam seminggu
90 menikah SMP 2 jenis obat laki-laki 61 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
91 menikah D3 2 jenis obat laki-laki 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
92 menikah S1 2 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
93 menikah S1 4 jenis obat perempuan 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
94 tidak memiliki pasangan SMP 2 jenis obat perempuan 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
95 tidak memiliki pasangan SMP 3 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
96 menikah SMP 3 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
97 tidak memiliki pasangan SMA 4 jenis obat perempuan 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
98 tidak memiliki pasangan SMA 4 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
99 menikah SMA 3 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
100 tidak memiliki pasangan SMA 3 jenis obat laki-laki 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
lvi
101 menikah SD 3 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
102 menikah TS 3 jenis obat laki-laki 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
103 menikah SD 3 jenis obat laki-laki 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
104 menikah SD 3 jenis obat laki-laki 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
105 menikah SMA 2 jenis obat perempuan 66 1-2 aktivitas dalam seminggu
106 menikah SMA 3 jenis obat perempuan 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
107 tidak memiliki pasangan SMA 4 jenis obat perempuan 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
108 tidak memiliki pasangan SMA 5 jenis obat laki-laki 69 1-2 aktivitas dalam seminggu
109 menikah SD 3 jenis obat perempuan 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
110 menikah SMA 2 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
111 tidak memiliki pasangan SD 1 jenis obat laki-laki 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
112 tidak memiliki pasangan SD 1 jenis obat perempuan 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
113 tidak memiliki pasangan SMA 1 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
114 menikah SMA 1 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
115 menikah S1 1 jenis obat laki-laki 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
116 menikah S2 2 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
117 menikah S2 2 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
118 menikah SD 2 jenis obat perempuan 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
119 tidak memiliki pasangan SMP 2 jenis obat laki-laki 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
120 tidak memiliki pasangan SD 1 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
121 menikah SMP 2 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
122 menikah SMA 1 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
123 menikah SMA 2 jenis obat perempuan 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
124 menikah SMP 1 jenis obat perempuan 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
125 menikah SD 2 jenis obat laki-laki 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
126 tidak memiliki pasangan SD 3 jenis obat perempuan 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
lvii
127 tidak memiliki pasangan SMA 1 jenis obat laki-laki 72 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
128 menikah SMA 2 jenis obat perempuan 70 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
129 menikah SMP 3 jenis obat perempuan 65 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
130 menikah SMA 4 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
131 menikah TS 4 jenis obat laki-laki 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
132 tidak memiliki pasangan TS 3 jenis obat laki-laki 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
133 tidak memiliki pasangan TS 2 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
134 menikah SD 2 jenis obat perempuan 65 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
135 menikah SMP 4 jenis obat perempuan 74 1-2 aktivitas dalam seminggu
136 menikah SMP 2 jenis obat perempuan 73 1-2 aktivitas dalam seminggu
137 tidak memiliki pasangan D3 3 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
138 tidak memiliki pasangan D3 3 jenis obat laki-laki 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
139 menikah SMP 3 jenis obat perempuan 76 1-2 aktivitas dalam seminggu
140 menikah SMP 3 jenis obat perempuan 74 1-2 aktivitas dalam seminggu
141 menikah D3 2 jenis obat perempuan 75 1-2 aktivitas dalam seminggu
142 tidak memiliki pasangan D3 2 jenis obat laki-laki 77 1-2 aktivitas dalam seminggu
143 tidak memiliki pasangan D3 2 jenis obat perempuan 75 1-2 aktivitas dalam seminggu
144 menikah SMA 3 jenis obat laki-laki 76 1-2 aktivitas dalam seminggu
145 menikah SMA 3 jenis obat perempuan 75 1-2 aktivitas dalam seminggu
146 menikah SMP 2 jenis obat perempuan 77 1-2 aktivitas dalam seminggu
147 menikah SMP 2 jenis obat perempuan 66 1-2 aktivitas dalam seminggu
148 menikah D3 3 jenis obat perempuan 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
149 menikah S1 3 jenis obat laki-laki 66 1-2 aktivitas dalam seminggu
150 menikah SMA 2 jenis obat laki-laki 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
151 menikah SMA 2 jenis obat laki-laki 66 1-2 aktivitas dalam seminggu
152 menikah SMA 2 jenis obat laki-laki 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
lviii
153 menikah D3 2 jenis obat perempuan 66 1-2 aktivitas dalam seminggu
154 menikah D3 2 jenis obat perempuan 67 1-2 aktivitas dalam seminggu
155 menikah SMP 2 jenis obat laki-laki 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
156 menikah SD 1 jenis obat laki-laki 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
157 menikah SD 2 jenis obat perempuan 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
158 menikah SMP 1 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
159 menikah SMK 2 jenis obat perempuan 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
160 menikah SMK 2 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
161 menikah SMK 1 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
162 menikah SMK 2 jenis obat laki-laki 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
163 tidak memiliki pasangan SMK 3 jenis obat laki-laki 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
164 tidak memiliki pasangan SMK 3 jenis obat laki-laki 73 1-2 aktivitas dalam seminggu
165 menikah SMK 4 jenis obat laki-laki 72 1-2 aktivitas dalam seminggu
166 tidak memiliki pasangan SMK 2 jenis obat perempuan 78 1-2 aktivitas dalam seminggu
167 tidak memiliki pasangan SMA 2 jenis obat perempuan 73 1-2 aktivitas dalam seminggu
168 tidak memiliki pasangan SD 3 jenis obat perempuan 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
169 menikah TS 3 jenis obat perempuan 77 1-2 aktivitas dalam seminggu
170 menikah TS 1 jenis obat perempuan 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
171 tidak memiliki pasangan SMP 1 jenis obat perempuan 69 1-2 aktivitas dalam seminggu
172 tidak memiliki pasangan SMP 1 jenis obat perempuan 69 1-2 aktivitas dalam seminggu
173 menikah SD 1 jenis obat perempuan 69 1-2 aktivitas dalam seminggu
174 menikah SD 1 jenis obat perempuan 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
175 menikah SMA 2 jenis obat perempuan 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
176 menikah SMA 3 jenis obat perempuan 76 1-2 aktivitas dalam seminggu
177 menikah TS 1 jenis obat perempuan 71 1-2 aktivitas dalam seminggu
178 menikah D3 1 jenis obat perempuan 64 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
lix
179 menikah D3 2 jenis obat perempuan 61 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
180 tidak memiliki pasangan D3 2 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
181 tidak memiliki pasangan SMK 3 jenis obat perempuan 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
182 menikah SMK 3 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
183 menikah SMA 3 jenis obat perempuan 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
184 menikah SMK 3 jenis obat laki-laki 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
185 menikah SD 3 jenis obat laki-laki 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
186 menikah SD 3 jenis obat laki-laki 73 1-2 aktivitas dalam seminggu
187 tidak memiliki pasangan SMP 2 jenis obat laki-laki 72 1-2 aktivitas dalam seminggu
188 menikah SMP 2 jenis obat perempuan 71 1-2 aktivitas dalam seminggu
189 tidak memiliki pasangan TS 3 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
190 tidak memiliki pasangan S1 3 jenis obat perempuan 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
191 menikah TS 3 jenis obat perempuan 67 1-2 aktivitas dalam seminggu
192 tidak memiliki pasangan SD 2 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
193 tidak memiliki pasangan SMA 1 jenis obat perempuan 68 1-2 aktivitas dalam seminggu
194 menikah SMA 2 jenis obat laki-laki 67 1-2 aktivitas dalam seminggu
195 menikah SMK 1 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
196 menikah SMK 1 jenis obat perempuan 73 1-2 aktivitas dalam seminggu
197 menikah SMK 1 jenis obat perempuan 66 1-2 aktivitas dalam seminggu
198 menikah SMA 1 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
199 menikah SD 1 jenis obat perempuan 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
200 menikah SD 2 jenis obat perempuan 65 1-2 aktivitas dalam seminggu
201 menikah SMP 2 jenis obat laki-laki 72 1-2 aktivitas dalam seminggu
202 menikah SMP 2 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
203 menikah SD 2 jenis obat laki-laki 72 1-2 aktivitas dalam seminggu
204 menikah SMA 2 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
lx
205 menikah SMA 1 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
206 menikah SMA 1 jenis obat laki-laki 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
207 menikah SMA 3 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
208 menikah D3 4 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
209 menikah D3 2 jenis obat laki-laki 72 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
210 tidak memiliki pasangan D3 1 jenis obat laki-laki 70 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
211 menikah SD 1 jenis obat laki-laki 61 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
212 tidak memiliki pasangan SMA 2 jenis obat laki-laki 61 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
213 menikah SMA 3 jenis obat perempuan 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
214 menikah SMA 3 jenis obat perempuan 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
215 menikah SMK 2 jenis obat perempuan 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
216 menikah D3 3 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
217 menikah D3 2 jenis obat laki-laki 64 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
218 menikah S2 2 jenis obat perempuan 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
219 menikah S1 1 jenis obat perempuan 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
220 menikah SD 2 jenis obat perempuan 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
221 menikah SMK 3 jenis obat perempuan 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
222 menikah SMK 4 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
223 menikah SMA 5 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
224 menikah SD 2 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
225 menikah SMP 2 jenis obat laki-laki 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
226 menikah SMP 2 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
227 menikah S1 1 jenis obat laki-laki 61 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
228 menikah S1 1 jenis obat laki-laki 61 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
229 menikah S2 1 jenis obat laki-laki 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
230 tidak memiliki pasangan SD 2 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
lxi
231 tidak memiliki pasangan SMA 3 jenis obat laki-laki 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
232 menikah SMA 1 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
233 tidak memiliki pasangan S1 2 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
234 tidak memiliki pasangan D3 3 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
235 tidak memiliki pasangan D3 1 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
236 menikah SMA 1 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
237 menikah S2 3 jenis obat perempuan 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
238 menikah TS 1 jenis obat perempuan 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
239 menikah TS 2 jenis obat perempuan 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
240 tidak memiliki pasangan SD 3 jenis obat perempuan 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
241 menikah SMP 1 jenis obat perempuan 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
242 tidak memiliki pasangan SMA 3 jenis obat perempuan 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
243 menikah SD 3 jenis obat laki-laki 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
244 menikah SD 3 jenis obat perempuan 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
245 tidak memiliki pasangan SMP 3 jenis obat perempuan 71 1-2 aktivitas dalam seminggu
246 menikah SMA 3 jenis obat perempuan 71 1-2 aktivitas dalam seminggu
247 menikah SMK 3 jenis obat laki-laki 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
248 menikah SMK 3 jenis obat perempuan 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
249 tidak memiliki pasangan S1 3 jenis obat laki-laki 71 1-2 aktivitas dalam seminggu
250 tidak memiliki pasangan D3 3 jenis obat perempuan 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
251 tidak memiliki pasangan SD 3 jenis obat perempuan 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
252 tidak memiliki pasangan TS 3 jenis obat perempuan 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
253 tidak memiliki pasangan SD 2 jenis obat perempuan 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
254 menikah SD 1 jenis obat perempuan 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
255 tidak memiliki pasangan SMA 2 jenis obat laki-laki 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
256 menikah SMK 3 jenis obat perempuan 70 1-2 aktivitas dalam seminggu
lxii
257 menikah SMK 1 jenis obat perempuan 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
258 menikah D3 2 jenis obat laki-laki 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
259 menikah S1 3 jenis obat perempuan 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
260 menikah S1 1 jenis obat laki-laki 71 1-2 aktivitas dalam seminggu
261 menikah SMA 3 jenis obat laki-laki 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
262 menikah SMK 1 jenis obat perempuan 61 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
263 menikah SMK 1 jenis obat laki-laki 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
264 menikah SD 1 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
265 menikah SMP 1 jenis obat perempuan 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
266 menikah SMP 1 jenis obat laki-laki 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
267 menikah SMP 1 jenis obat laki-laki 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
268 menikah S1 2 jenis obat laki-laki 61 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
269 menikah S1 2 jenis obat perempuan 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
270 menikah S1 2 jenis obat laki-laki 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
271 tidak memiliki pasangan S1 2 jenis obat perempuan 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
272 tidak memiliki pasangan D3 2 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
273 menikah SMK 2 jenis obat perempuan 62 1-2 aktivitas dalam seminggu
274 menikah SMK 2 jenis obat laki-laki 75 1-2 aktivitas dalam seminggu
275 menikah SMK 2 jenis obat laki-laki 78 1-2 aktivitas dalam seminggu
276 menikah SMA 2 jenis obat perempuan 75 1-2 aktivitas dalam seminggu
277 tidak memiliki pasangan SMA 2 jenis obat perempuan 72 1-2 aktivitas dalam seminggu
278 menikah SMP 1 jenis obat laki-laki 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
279 menikah SD 1 jenis obat perempuan 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
280 tidak memiliki pasangan SD 2 jenis obat perempuan 70 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
281 tidak memiliki pasangan SMK 3 jenis obat laki-laki 71 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
282 tidak memiliki pasangan D3 1 jenis obat laki-laki 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
lxiii
283 tidak memiliki pasangan D3 3 jenis obat laki-laki 63 1-2 aktivitas dalam seminggu
284 Menikah S1 3 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
285 Menikah S1 3 jenis obat perempuan 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
286 Menikah S1 3 jenis obat laki-laki 64 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
287 Menikah SMA 3 jenis obat perempuan 61 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
288 Menikah SMA 3 jenis obat laki-laki 64 1-2 aktivitas dalam seminggu
289 Menikah SMP 3 jenis obat perempuan 63 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
290 tidak memiliki pasangan SD 3 jenis obat laki-laki 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
291 Menikah SMP 3 jenis obat perempuan 62 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
292 Menikah SMP 3 jenis obat laki-laki 61 1-2 aktivitas dalam seminggu
293 Menikah SD 2 jenis obat perempuan 60 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
294 Menikah TS 2 jenis obat perempuan 64 ≥ 3 aktivitas dalam seminggu
295 tidak memiliki pasangan SD 2 jenis obat perempuan 60 1-2 aktivitas dalam seminggu
lxiv
No Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30 Jumlah KODE
1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 8 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 17 2
3 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 20 2
4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 2
5 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 21 2
6 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7 2
7 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 21 2
8 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 9 1
9 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 21 2
10 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 7 1
11 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 15 2
12 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 14 2
13 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 21 2
14 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7 1
15 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 8 1
16 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 9 1
17 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 2
18 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 2
19 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 1
20 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 2
21 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9 1
22 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 9 1
23 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 20 2
24 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 13 2
25 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7 2
DATA DEPRESI LANSIA
lxv
26 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 16 2
27 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 1
28 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7 1
29 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 21 2
30 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 9 1
31 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 8 1
32 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 20 2
33 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 9 1
34 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 15 2
35 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 20 2
36 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 12 2
37 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 8 1
38 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 16 2
39 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 20 2
40 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 16 2
41 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 1
42 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 7 1
43 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
44 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 1
45 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 18 2
46 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 1
47 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 17 2
48 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21 2
49 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 1
50 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
lxvi
51 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 8 1
52 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 16 2
53 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 16 2
54 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 1
55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 18 2
56 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 7 1
57 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 16 2
58 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 7 1
59 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 21 2
60 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8 1
61 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 22 2
62 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 20 2
63 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 22 2
64 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
65 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 22 2
66 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
67 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 22 2
68 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 2
69 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 9 1
70 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 9 1
71 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 9 1
72 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 21 2
73 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21 2
74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 22 2
75 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 20 2
lxvii
76 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 16 2
77 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 16 2
78 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 16 2
79 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 15 2
80 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 15 2
81 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 15 2
82 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 16 2
83 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 16 2
84 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 16 2
85 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 20 2
86 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
87 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 22 2
88 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 9 1
89 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 22 2
90 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 9 1
91 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 21 2
92 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 21 2
93 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 20 2
94 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9 1
95 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 9 1
96 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 20 2
97 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 15 2
98 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 21 2
99 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8 1
100 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 22 2
lxviii
101 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 17 2
102 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 22 2
103 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
104 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
105 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 21 2
106 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 21 2
107 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 21 2
108 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 20 2
109 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 21 2
110 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 17 2
111 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 16 2
112 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 24 2
113 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 21 2
114 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 2
115 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 15 2
116 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 17 2
117 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 16 2
118 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 15 2
119 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20 2
120 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 17 2
121 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 15 2
122 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
123 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 20 2
124 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 16 2
125 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 17 2
lxix
126 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
127 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 16 2
128 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
129 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
130 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21 2
131 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 9 1
132 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 20 2
133 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 21 2
134 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 9 1
135 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23 2
136 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 20 2
137 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 9 1
138 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 9 1
139 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 23 2
140 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 21 2
141 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 22 2
142 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 23 2
143 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 16 2
144 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 17 2
145 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 17 2
146 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 17 2
147 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 17 2
148 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 17 2
149 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
150 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21 2
lxx
151 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 9 1
152 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
153 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 2
154 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 15 2
155 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 15 2
156 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 21 2
157 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 17 2
158 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 17 2
159 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 17 2
160 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 15 2
161 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8 1
162 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 22 2
163 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 1
164 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 20 2
165 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 14 2
166 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 15 2
167 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 20 2
168 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 15 2
169 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 16 2
170 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 15 2
171 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 15 2
172 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 9 1
173 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 15 2
174 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 21 2
175 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 9 1
lxxi
176 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 9 1
177 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 20 2
178 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 21 2
179 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 15 2
180 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 15 2
181 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 15 2
182 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18 2
183 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 20 2
184 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18 2
185 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 16 2
186 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 17 2
187 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9 1
188 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 9 1
189 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 21 2
190 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 15 2
191 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 9 1
192 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 20 2
193 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22 2
194 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 2
195 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 2
196 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 19 2
197 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 19 2
198 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 21 2
199 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 17 2
200 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 19 2
lxxii
201 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 17 2
202 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 21 2
203 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 16 2
204 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 19 2
205 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 19 2
206 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 19 2
207 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 15 2
208 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 16 2
209 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 9 1
210 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 9 1
211 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 2
212 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 20 2
213 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 2
214 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 21 2
215 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 20 2
216 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 22 2
217 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 19 2
218 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 19 2
219 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 19 2
220 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 18 2
221 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 20 2
222 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 19 2
223 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 18 2
224 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 22 2
225 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 20 2
lxxiii
226 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 15 2
227 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 15 2
228 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 16 2
229 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 17 2
230 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 17 2
231 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 23 2
232 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 8 1
233 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 21 2
234 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 9 1
235 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 2
236 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21 2
237 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 17 2
238 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 18 2
239 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 22 2
240 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 18 2
241 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 20 2
242 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 18 2
243 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 17 2
244 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 20 2
245 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 18 2
246 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 16 2
247 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16 2
248 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 16 2
249 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 9 1
250 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 20 2
lxxiv
251 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 16 2
252 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 18 2
253 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 16 2
254 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 8 1
255 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 21 2
256 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 1
257 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 22 2
258 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 24 2
259 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 16 2
260 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 9 1
261 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 15 2
262 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 15 2
263 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 16 2
264 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 16 2
265 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 20 2
266 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 21 2
267 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 9 1
268 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 21 2
269 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9 1
270 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 16 2
271 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 20 2
272 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 16 2
273 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 20 2
274 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 16 2
275 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 20 2
lxxv
276 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 8 1
277 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 15 2
278 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 15 2
279 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 21 2
280 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 1
281 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 8 1
282 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22 2
283 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 2
284 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 18 2
285 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 20 2
286 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 16 2
287 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 22 2
288 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 9 1
289 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8 1
290 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 9 1
291 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 23 2
292 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 14 2
293 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 21 2
294 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16 2
295 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 17 2
lxxvi
Statistics
Depresi Sp pendidikan obat
N Valid 295 295 295 295
Missing 0 0 0 0
Depresi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak depresi 62 21.0 21.0 21.0
depresi 233 79.0 79.0 100.0
Total 295 100.0 100.0
Sp
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid memiliki pasangan 206 69.8 69.8 69.8
tidak memiliki pasangan 89 30.2 30.2 100.0
Total 295 100.0 100.0
pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid pendidikan rendah 121 41.0 41.0 41.0
pendidikan menengah 174 59.0 59.0 100.0
Total 295 100.0 100.0
obat
lxxvii
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1-3 obat 271 91.9 91.9 91.9
4-5 obat 24 8.1 8.1 100.0
Total 295 100.0 100.0
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sp * Depresi 295 100.0% 0 0.0% 295 100.0%
pendidikan * Depresi 295 100.0% 0 0.0% 295 100.0%
obat * Depresi 295 100.0% 0 0.0% 295 100.0%
Crosstab
Depresi
Total tidak depresi depresi
Sp memiliki pasangan Count 38 168 206
Expected Count 43.3 162.7 206.0
% of Total 12.9% 56.9% 69.8%
tidak memiliki pasangan Count 24 65 89
Expected Count 18.7 70.3 89.0
% of Total 8.1% 22.0% 30.2%
Total Count 62 233 295
Expected Count 62.0 233.0 295.0
% of Total 21.0% 79.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 2.718a 1 .099
lxxviii
Continuity Correctionb 2.229 1 .135
Likelihood Ratio 2.630 1 .105
Fisher's Exact Test .119 .069
Linear-by-Linear Association 2.708 1 .100
N of Valid Cases 295
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18,71.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
Depresi
Total tidak depresi depresi
pendidikan pendidikan rendah Count 27 94 121
Expected Count 25.4 95.6 121.0
% of Total 9.2% 31.9% 41.0%
pendidikan tinggi Count 35 139 174
Expected Count 36.6 137.4 174.0
% of Total 11.9% 47.1% 59.0%
Total Count 62 233 295
Expected Count 62.0 233.0 295.0
% of Total 21.0% 79.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .208a 1 .648
Continuity Correctionb .097 1 .756
Likelihood Ratio .207 1 .649
Fisher's Exact Test .665 .376
Linear-by-Linear Association .207 1 .649
N of Valid Cases 295
lxxix
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 25,43.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
Depresi
Total tidak depresi depresi
obat 1-3 jenis obat Count 57 214 271
Expected Count 57.0 214.0 271.0
% of Total 19.3% 72.5% 91.9%
4-5 jenis obat Count 5 19 24
Expected Count 5.0 19.0 24.0
% of Total 1.7% 6.4% 8.1%
Total Count 62 233 295
Expected Count 62.0 233.0 295.0
% of Total 21.0% 79.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymptotic
Significance (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square .001a 1 .982
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .001 1 .982
Fisher's Exact Test 1.000 .610
Linear-by-Linear Association .001 1 .982
N of Valid Cases 295
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,04.
b. Computed only for a 2x2 table
lxxx
lxxxi
lxxxii
lxxxiii
lxxxiv
lxxxv
lxxxvi
lxxxvii
lxxxviii
lxxxix