hubungan sunnah-dan-alquran

3

Click here to load reader

Upload: taufik-hidayat

Post on 20-Jun-2015

196 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan sunnah-dan-alquran

almanhaj.or.id

Hubungan As-Sunnah Dengan Al-Qur'an

Hubungan As-Sunnah Dengan Al-Qur'anJumat, 20 Februari 2004 13:47:48 WIB

HUBUNGAN AS-SUNNAH DENGAN AL-QUR'AN

OlehAl-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Ditinjau Dari Hukum Yang Ada Maka Hubungan As-Sunnah Dengan Al-Qur'an, Sebagai Berikut :

As-Sunnah berfungsi sebagai penguat hukum yang sudah ada di dalam Al-Qur'an. Dengan demikian hukumtersebut mempunyai dua sumber dan terdapat pula dua dalil. Yaitu dalil-dalil yang tersebut di dalam Al-Qur'andan dalil penguat yang datang dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. berdasarkan hukum-hukumtersebut banyak kita dapati perintah dan larangan. Ada perintah shalat, membayar zakat, berpuasa di bulanRamadhan, ibadah haji ke Baitullah, dan disamping itu dilarang menyekutukan Allah, menyakiti kedua orangtua serta banyak lagi yang lainnya.

Terkadang As-Sunnah itu berfungsi sebagai penafsir atau pemerinci hal-hal yang disebut secara mujmal dalamAl-Qur'an, atau memberikan taqyid, atau memberikan takhshish dari ayat-ayat Al-Qur'an yang muthlaq dan'am. Karena tafsir, taqyid dan takhshish yang datang dari As-Sunnah itu memberi penjelasan kepada maknayang dimaksud di dalam Al-Qur'an.

Dalam hal ini Allah telah memberi wewenang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untukmemberikan penjelasan terhadap nash-nash Al-Qur'an dengan firman-Nya.

"Artinya : .Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an, agar kamu menerangkan kepada ummat manusia apayang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan". [An-Nahl : 44]

Diantara contoh As-Sunnah men-takhshish Al-Qur'an adalah :

"Artinya : Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu, Yaitu : bahagianseorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan". [An-Nisaa : 11]

Ayat ini ditakhshish oleh As-Sunnah :

para nabi tidak boleh mewariskan apa-apa untuk anak-anaknya dan apa yang mereka tinggalkan adalahsebagai sadaqah.tidak boleh orang tua kafir mewariskan kepada anak yang muslim atau sebalinya, dan.. pembunuh tidakmewariskan apa-apa [Hadits Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah]

Halaman 1

Page 2: Hubungan sunnah-dan-alquran

almanhaj.or.id

As-Sunnah Mentaqyid Kemutlakan Al-Qur'an.

"Artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya.." [Al-Maidah :38].

Ayat ini tidak menjelaskan sampai dimanakah batas tangan yang akan di potong. Maka dari As-Sunnahlah didapat penjelasannya, yakni sampai pergelangan tangan. (Subulus Salam 4 : 53-55) As-Sunnah Sebagai Bayan Dari Mujmal Al-Qur'an.

Menjelaskan tentang cara shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallambersabda : "Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat". [Hadits Riwayat Bukhari]

Menjelaskan tentang cara haji Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallambersabda : "Ambillah dariku tentang tata cara manasik haji kamu". [Hadits Riwayat Muslim].

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang perlu penjelasan dari As-Sunnah karena masih mujmal. Terkadang As-Sunnah menetapkan dan membentuk hukum-hukum yang tidak terdapat di dalam Al-Qur'an.Diantara hukum-hukum itu ialah tentang haramnya keledai negeri, binatang buas yang mempunyai taring,burung yang mempunyai kuku tajam, juga tentang haramnya mengenakan kain sutera dan cincin emas bagikaum laki-laki. Semua ini disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih. Dengan demikian tidak mungkin terjadi kontradiksi antara Al-Qur'an dengan As-Sunnah. Imam Syafi'i berkata : "Apa-apa yang telah disunahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidakterdapat pada Kitabullah, maka hal itu merupakan hukum Allah juga. Sebagaimana Allah mengabarkankepada kita dalam firman-Nya.

"Artinya : .Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus, (Yaitu) jalanAllah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepadaAllahlah kembali semua urusan". [Asy-Syuura : 52-53].

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menerangkan hukum yang terdapat dalam Kitabullah, dan beliaumenerangkan atau menetapkan pula hukum yang tidak terdapat dalam Kitabullah. Dan segala yang beliautetapkan pasti Allah mewajibkan kepada kita untuk mengikutinya. Allah menjelaskan barangsiapa yangmengikutinya berarti ia taat kepada-Nya, dan barangsiapa yang tidak mengikuti beliau berarti ia telah berbuatmaksiat kepada-Nya, yang demikian itu tidak boleh seorang mahlukpun melakukannya. Dan Allah tidakmemberikan kelonggaran kepada siapapun untuk tidak mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihiwa sallam. [Ar-Risalah hal. 88-89] Ibnul Qayyim berkata : " Adapun hukum-hukum tambahan selain yang terdapat di dalam Al-Qur'an, maka halitu merupakan tasyri' dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang wajib bagi kita mentaatinya dan tidak bolehkita mengingkarinya. Tasyri' yang demikian ini bukanlah mendahului Kitabullah, bahkan hal itu sebagaiperwujudan pelaksanaan perintah Allah supaya kita mentaati Rasul-Nya. Seandainya Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam tidak ditaati, maka ketaatan kita kepada Allah tidak mempunyai arti sama sekali. Karena itukita wajib taat terhadap apa-apa yang sesuai dengan Al-Qur'an dan terhadap apa-apa yang beliau tetapkanhukumnya yang tidak terdapat di dalam Al-Qur'an.

Halaman 2

Page 3: Hubungan sunnah-dan-alquran

almanhaj.or.id

Allah subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Artinya : Barangsiapa taat kepada Rasul berarti ia taat kepada Allah". [An-Nisaa : 80].

Jadi ringkasnya hubungan Al-Qur'an dengan As-Sunnah adalah sebagai berikut.Terkadang As-Sunnah berfungsi sebagai penguat hukum yang sudah ada di dalam Al-Qur'an.

Terkadang As-Sunnah berfungsi sebagai penafsir dan pemerinci hal-hal yang disebut secara mujmal di dalamAl-Qur'an.

Terkadang As-Sunnah menetapkan dan membentuk hukum yang tidak terdapat di dalam Al-Qur'an.

[Disalin dari buku Kedudukan As-Sunnah Dalam Syari'at Islam oleh Yazid Abdul Qadir Jawas, hal 52-55terbitan Pustaka Al-Kautsar]

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=254&bagian=0

(taken from http://almanhaj.or.id)

Halaman 3