hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar pada siswa...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN PRESTASI
BELAJAR PADA SISWA SMA 29 JAKARTA
Oleh:
ROZANA IKA AGUSTIYA
NIM : 103070029118
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN PRESTASI
BELAJAR PADA SISWA SMA 29 JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Dra. Ne
Oleh:
ROZANA IKA AGUSTIYA
NIM: 103070029118
Di Bawah Bimbingan
M.Si
Pembimbing II
Drs. Rachmat Mulyono M.Si. Psi
NIP.150293240
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
1429 H/2008 M
PENGESAHAN P ANITIA UJIAN
kripsi yang berjudul HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR
ADA SISWA SMA 29 JAKARTA telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas
sikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 22 Januari
:J08. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
sikologi.
tkat1a. 22 Januari 2008
Sidang Munaqasyah
Dekan/Ketu I erangkap Anggota Pembantu Dekan/Sekretaris Merangkap Anggota
2I5938
Anggota:
Penguji I
> s- v
Dra. Net Hartatv M.Si
NIP. 150326891 NIP. I 1215938
Pembimbing II
Ora. Nett tatv M.Si Drs. Rachmat Mulvono M.Si. Psi
NIP. 150293240
:M.OPIO
'Tak,atfa rahasia untuk,menggapai suli.§es. Suli.§es itu dapat terjadi k,arena
persiapan, f?srja f?sras, dan mau 6et:ajar dari /?sgagafan. ((Jenera[ Colln <Powe[/)
'Merekg, yang mencapai puncak,/?s6erhasifan adafah merekg, yang me[ak,uk,an
pe/?srjaan- pef?srjaan yang ada tflhadapan merek,a dengan segenap tenaga,
semangat, dan f?srja f?sras. (:Harry S. 'Tnnnan)
<Pengafaman 6uk,an apa yang terjatE pada anda, mefaink._t;tn apa yang anda
fak,ukg,n atas apa yang terjadi pada anda. (JlUous Jfw.:{ey)
:Manusia 6ahagia 6i[a ia 6isa mem6uf<g, mata,
Vntul<,menyadari 6ahwa ia memififij 6anyal<,ha[ yang 6erarti
:Manusia 6isa 6ahagia 6i{a ia mau mem6ul<,a mata hati
Vntul<,menyadari, 6etapa ia dicintai
1{,aiya ini R.,u persem6ahf<g,n untul<,li.§tfua orang tua/('lrt tercinta,
J<,ali.§l<,nenel<,R.,u terl<,asih aan /i.fdua atfil<,R.,u tersayang
ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (B) Januari 2008 (C) Rozana lka Agustiya : 103070029118 (D) Hubungan antara regulasi diri dengan prestasi belajar pada siswa SMA 29
Jakarta (E) xiii + 81 halaman + lampiran (F) Remaja adalah tulang punggung serta calon pemimpin bagi masa depan
bangsa, untuk itulah mereka harus mempersiapkan diri dengan sebaikbaiknya. Hal ini juga sesuai dengan tugas perkembangan mereka yaitu mempersiapkan masa depan dengan sebaik-baiknya. Adapun salah satu caranya adalah melalui pendidikan. Masalah pendidikan merupakan hal yang esensial untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, maka remaja dalam kapasitas mereka sebagai pelajar tentunya harus memperhatikan pendidikan mereka agar dapat mencapai hal tersebut.
Regulasi diri merupakan faktor penting dalam belajar karena ikut menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai prestasinya. Siswa yang memiliki regulasi diri dalam belajar adalah siswa yang merencanakan, mengevaluasi dan mengatur kemampuan belajar mereka sendiri serta mengembangkan minat dalam belajar, atau dengan kata lain regulasi diri dalam belajar mengkombinasikan antara kemampuan dan motivasi (Hoffman, 1994). Namun dalam kenyataannya, tidak semua siswa menyadari bahwa diperlukan langkah-langkah sistematis agar proses belajar berjalan efisien dan dapat mencapai sasaran yang diinginkan, yaitu penguasaan pelajaran serta mencapai prestasi tinggi. maka seringkali terjadi, sekalipun siswa tersebut memiliki kemampuan yang tinggi tetapi ia tidak dapat mencapai prestasi yang optimal karena kegagalannya dalam mengontrol diri dalam belajar. Hal ini tentunya amat disayangkan karena mereka tidak memperoleh hasil yang seharusnya bisa mereka dapatkan. Berdasarkan hal tersebut mal<a peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian "Hubungan Regulasi Diri Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa SMA 29 Jakarta.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji bagaimana hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar pada rernaja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 239 orang siswa kelas XI SMA 29 Jakarta dan yang menjadi sampel sebanyak 145 orang siswa. Sampel tersebut dipilih melalui teknik random sampling. Instrument penelitian yang digunakan untuk mengungkap regulasi diri adalah skala regulasi diri
sedangkan instrument yang digunakan untuk mengungkap prestasi belajar adalah nilai rapor.
Uji hipotesa pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment membuklikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara regulasi diri dengan prestasi belajar pada remaja yang ditandai dengan nilai r sebesar 0, 351 (r label= 0,159). Selain itu peneliti juga melakukan penghitungan regresi linear dan didapat hasil R square sebesar 0,123, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh regulasi diri terhadap prestasi belajar hanya sebesar 12,3 %.
Agar penelitian selanjutnya dapat memberikan hasil yang lebih baik, maka perlu kiranya untuk menambah jumlah sampel yang berasal dari beberapa sekolah yang berbeda sehingga hasilnya dapat digeneralisasi.
(G) Daftar bacaan: 38 (1980-2007)
KA TA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi ketegaran hati dalam menempuh
pahit-manisnya proses penyusunan skripsi ini, karena hanya demgan rahmat serta
karunia Nya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah membawa Nur lllahi sebagai rahmatan Iii a'lamin.
Banyak kendala yang penulis hadapi dalam penyelesaian tugas. ini. Namun berkat
bantuan serta dorongan dari berbagai pihak, Alhamdulillah semuanya dapat
ciiatasi. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, skripsi ini tidak dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan tak terhingga kepada segenap
pihak yang telah berjasa membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Terutama ucapan terima kasih yang
sedalam-dalamnya disampaikan kepada :
1. lbu Ora. Netty Hartaty, M.Si, Oekan Fakultas Psikologi serta pembimbing I
yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan
dengan penuh perhatian dan tanggung jawab, sehin!iga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
2. Bapak Ors. Rachmat Mulyono, M.Si. Psi, pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan perunjuk dengan penuh perhatian dan tanggung
jawab sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik.
3. Para Oosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan bimbingan dan
ilmunya pada penulis selama penulis mengikuti perkuliahan.
4. Seluruh staf bagian Tata Usaha yang telah memberikan pelayanan
administrasi yang baik selama ini.
5. Seluruh staf perpustakaan yang telah banyak membantu penulis khususnya
selama penulisan skripsi ini.
6. Seluruh teman-teman kelas C angkatan 2003, khususnya Fung lryn, Ses
lntan, Lucky, Ayu, Fanny, Nia, Ina, Wulan, Lietha, Nur, lndah, Fiqih, Don,
Yoga, Zora, Andien, Ajeng, lnonk, lis, Evi dan teman-te•man lainnya yang
tidak dapat penulis sebutkan sata persatu juga tak lupa kepada team
cha2merz lainnya (Suci, Dian dan Neneng), terima kasih atas segala
kebersamaan dan kenangan yang indah selama ini.
7. Kedua orang tua, papa dan ibu, yang telah mendidik, mengasuh dan
memelihara serta senantiasa mendo'akan bagi l<eberhasilan putra-putrinya.
Begitu pula kepada kedua adikku tersayang yang telah memberikan
dukungan selama ini.
8. Seluruh keluarga besar SMA 29 Jakarta, khususnya Bapak Sugiatno dan
Bapak Muhammad Nur serta teman-teman kelas XI yang telah banyak
membantu penulis selama penelitian ini.
9. Kepada pihak-pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu, baik
di kalangan kerabat, teman kuliah dan lain-lain yang telah memberikan
bantuan, baik moril maupun materiil. Semoga makna dan manfaat yang
diperoleh dari usaha ini melebihi pengorbanan yang diberikan.
Jakarta, Januari 2008
Penulis
DAFTAR ISi
Halaman Judul .................................................................................................. i
Halaman Persetujuan ...................................................................................... ii
Halaman Pengesahan .................................................................................... iii
Motto ............................................................................................................... iv
Dedil<asi ........................................................................................................... v
Abstrak ............................................................................................................ vi
Kata Pengantar ............................................................................................. viii
Daftar lsi .......................................................................................................... x
Daftar Tabel .................................................................................................. xiii
BABI PENDAHULUAN 1-12
1.1. Latar belakang masalah ......................................................... 1
1.2. ldentifikasi masalah ................................................................ 7
1.3. Pembatasan dan perumusan masalah .................................... 7
1.3.1. Pembatasan masalah ............................................... 7
1.3.2. Perumusan masalah .................................................. 9
1.4. Tujuan dan manfaat penelitian ................................................ 9
1.4.1. Tujuan penelitian ...................................................... 9
1.4.2. Manfaat penelitian ................................................. 1 O
1.5. Sistematika penulisan ........................................................... 11
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 13-42
2.1. Prestasi belajar .................................................................... i 3
2.1.1. Pengertian belajar ................................................... 13
2. i .1.1. Teori belajar psikologi behavioristik ................... 14
2.1.1.2. Teori belajar psikologi kognitif ........................... 14
2.1.1.3. Teori belajar psikologi humanistik ...................... 15
2.1.2. Pengertian prestasi belajar ...................................... 17
2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar ........................................................ 18
2.2. Regulasi diri .......................................................................... 24
2.2.1. Pengertian regulasi diri ............................................ 24
2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi regulasi diri ....... 27
2.2.3. Strategi regulasi diri dalam belajar .......................... 29
2.3. Remaja .................................................................................. 33
2.3.1. Pengertian remaja ................................................... 33
2.3.2. Tugas perkembangan masa remaja ........................ 34
2.3.3. Kebutuhan remaja ................................................... 36
2.3.4. Remaja dan pola belajar ........................................... 37
2.4. Kerangka berpikir ................................................................. .40
2.5. Hipotesis .............................................................................. .42
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 43-64
3.1. Pendekatan dan metode penelitian ...................................... .43
3.2. Definisi operasional variabel. ................................................. 44
3.2.1. Definisi variabel ........................................................ 44
3.2.2. Definisi operasional. .................................................. 44
3.3. Subjek penelitian ................................................................... 46
3.3.1. Populasi dan sampel. ............................................... 46
3.3.2. Teknik pengambilan sampel .................................... .48
3.4. Pengumpulan data ............................................................... .48
3.4.1. Metode dan instrumen penelitian ............................ .48
3.4.1.1. Skala regulasi diri ............................................. 48
3.4.1.2. Studi dokumentasi/ bul<u raport.. ...................... 52
3.4.2. Uji instrument penelitian ........................................... 53
3.4.2.1. Uji validitas ....................................................... 54
3.4.2.2. Uji reliabilitas .................................................... 59
3.5. Teknik analisa data ................................................................ 61
3.6. Tahapan penelitian ................................................................ 62
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA 65-76
4.1. Garnbaran urnurn responden ................................................. 65
4.1.1. Garnbaran urnurn subjek berdasar~:an
jenis kelarnin ............................................................ 65
4.1.2. Garnbaran urnurn subjek berdasarkan usia ............. 66
4.2. Deskripsi data penelitian ....................................................... 67
4.2.1. Data skor regulasi diri .............................................. 67
4.2.2. Data skor prestasi belajar ........................................ 70
4.3. Presentasi data ...................................................................... 72
4.3.1. Uji persyaratan ......................................................... 72
4.3.1.1. Uji Norrnalitas ................................................... 72
4.3.1.2. Uji Hornogenitas ............................................... 74
4.3.2. Uji hipotesis ............................................................. 75
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 77-81
5.1. Kesirnpulan ............................................................................ 77
5.2. Diskusi ................................................................................... 77
5.3. Saran ..................................................................................... 79
DAFT AR PUST AKA
LAMPI RAN
DAFTAR BAGAN DAN TABEL
Bagan 2.1 Hubungan timbal balik perilaku, faktor pribadi dan lingkungan .... 28
Ta be I 3.1 Blue print ska la regulasi diri sebelum try out.. .............................. 49
Tabel 3.2 Skor butir favorable ....................................................................... 51
Tabel 3.3 Skor butir unfavorable ................................................................... 52
Tabel 3.4 Daftar mata pelajaran .................................................................... 53
Tabel 3.5 Blue print skala regulasi diri yang valid ......................................... 56
Tabel 3.6 Blue print skala regulasi diri untuk penelitian ................................ 58
Tabel 4.1 Gambaran umum subyek berdasarkan jenis kelamin .................... 66
Tabel 4.2 Gambaran umum subyek berdasarkan usia .................................. 67
Tabel 4.3 Skor perolehan regulasi diri. .......................................................... 68
Tabel 4.4 Klasifikasi skor regulasi diri. .......................................................... 69
Tabel 4.5 Gambaran umum responden berdasarkan tingkat regulasi diri ..... 69
Tabel 4.6 Skor perolehan prestasi belajar. .................................................... 70
Tabel 4.7 Klasifikasi perolehan skor prestasi belajar .................................... 71
Tabel 4.8 Gambaran responden berdasarkan tingkat regulasi di.. ................ 71
Tabel 4.9 Hasil uji Homogenitas ................................................................... 74
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1
Generasi muda merupakan tulang punggung bangsa, karena di tangan
merekalah nasib bangsa ini ditentukan. Untuk dapat membangun bangsa ini
dengan baik tentunya mereka harus mempersiapkan bekal dengan sebaik
baiknya. Adapun salah satu caranya adalah dengan memperbanyak
pengetahuan dengan terus belajar. Namun tampaknya saat ini para remaja
kurang mempedulikan hal tersebut. Mereka lebih senang menghabiskan
waktunya di depan televisi dari pada untuk membaca, ·ataupun mereka lebih
senang berkumpul bersama teman-teman di mall dari padai pergi ke
perpustakaan. Hal ini tampak pada analisis Litbang yang dilakukan oleh
Media Group, yang menyatakan bahwa penduduk Indonesia berusia 10 tahun
ke atas lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menonton TV daripada
membaca (Rizka Halida dalam Media Indonesia, 2006).
Perilaku remaja yang lebih senang berfoya-foya dari pada mempersiapkan
bekal untuk masa depan ini tentunya akan merugikan bangsa. Berdasarkan
peringkat Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan UNDP kualitas
2
SDM bangsa Indonesia dari tahun ke tahun tidak menunjukkan perbaikan
yang berarti. Indonesia pernah mencapai peringkat 99 pada tahun 1997 dan
peringkat 96 di tahun 1998 dari sekitar 170 negara (Ali Khomsan dalam
Seputar Indonesia, 2007). Namun pada tahun 2007 posisi HDI Indonesia
berada pada peringkat ke-107 (2007). Posisi ini berada jauh dibawah negara
negara tetangga kita seperti Singapura (peringkat ke-25), Brunai Darussalam
(peringkat ke-30) dan Malaysia (peringkat ke-60). Peringkat Indonesia ini
bahkan berada di bawah Vietnam (peringkat ke-105) yang baru memperoleh
kemerdekaannya (http://hdr.undp.org/en/statistics). lni menunjukkan tidak
adanya perbaikan signifikan yang dibuat Indonesia dalam perbaikan SDM
nya.
Menurut Hari Sabarno (dalam Gemari, 2004), salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas lntelektual Indonesia dalam upaya meningkatkan HDI
Indonesia adalah dengan memiliki etos kerja yang tinggi dan disiplin, serta
semangat juang yang tinggi. Namun sepertinya ketiga kriteria tersebut tidak
dimiliki oleh generasi muda Indonesia saat ini, sehingga merel<a tidak mampu
bersaing dengan sumber daya manusia dari negara lain. Jadi untuk dapat
meningkatkan Human Development lndeks Indonesia ada l:iga indikator yang
harus ditingkatkan yaitu pendidikan yang terkait dengan etos kerja, kesehatan
yang terkait dengan perilaku hidup sehat, dan daya beli yang terkait dengan
pola konsumsi masyarakat Indonesia.
3
Masalah pendidikan merupakan hal yang esensial untuk membentuk sumber
daya manusia yang berkualitas. Di Indonesia, masalah pendidikan
tampaknya kurang mendapat perhatian, hal ini dapat terlihat dari besarnya
anggaran yang disediakan untuk pendidikan itu sendiri. Untuk itulah perlu
kesadaran dan kerja sama dari pihak sekolah, orang tua maupun siswa agar
kualitas pendidikan tidak mengalami penurunan (www.kompas.co.id).
Menurut Baban Sarbana (2002) dalam belajar siswa memiliki dua pilihan,
yaitu: menjadi sprinter atau menjadi pelari marathon. Jika kita memilih
menjadi sprinter berarti hanya berorientasi pada hasil akhimya bukan pada
proses. Siswa yang memilih hal ini biasanya hanya mementingkan hasil
akhirnya saja yaitu tugas yang diberikan selesai dikerjakan. Sedangkan bila
siswa memilih menjadi pelari marathon ia akan berorientasi pada proses
belajar itu sendiri. Seorang pelari marathon untuk dapat mencapai finish ia
akan menggunakan strategi-strategi tertentu, sebaliknya seorang sprinter
hanya memikirkan cepat sampai di finish.
Dalam proses belajar baik tingkat dasar maupun lanjutan, regulasi diri
merupakan suatu pendekatan penting. Seringkali terjadi, sekalipun
kemampuan siswa tinggi tetapi ia tidak dapat mencapai prestasi yang
optimal, karena kegagalannya dalam mengontrol diri dalam belajar.
Beberapa peneliti menurut Zimmerman (dalam Arniati, 199:2) menyatakan
bahwa lingkungan pun tidak dapat menjamin proses belajar tanpa diiringi
perilaku-perilaku yang dapat mendukung proses belajar.
4
Penelitian Pintrich dan De Groot (1990) menemukan bahwa siswa dengan
prestasi tinggi kebanyakan menggunakan aktivitas regulasi diri dalam
belajarnya. Regulasi diri dalam belajar diartikan sebagai penggunaan strategi
dalam proses belajar siswa dimana ia memonitor diri sendiri dalam
melaksanakan suatu tugas serta berupaya untuk menggunakan langkah
langkah sistematis untuk mencapai prestasinya. Siswa yang memiliki regulasi
diri mengetahui dengan baik kelemahan dan kelebihan yang dimilikinya,
sehingga ia akan dapat menentukan strategi yang tepat ba!~i dirinya untuk
dapat meraih hasil yang optimal.
Setiap siswa tentunya menginginkan hasil/ prestasi yang optimal di sekolah.
Menurut Rose Mini dalam Hasibuan (2003) untuk menentukan seseorang
dapat berprestasi atau tidak dapat dilihat dari kemampuan dan bakat yang
dimilikinya, cara ia mengeksplorasi kemampuannya, serta clukungan
lingkungan yang mendorongnya mengembangkan cliri (www.kompas.co.id).
Sedangkan menurut Hughes (dalam Baban Sarbana, 2002) agar seseorang
itu dapat meraih sukses, maka ia harus memiliki empat hal. Yang pertama ia
harus memiliki arah ke mana ia akan pergi (where to go), kemudian ia harus
memiliki acuan ketika akan memulainya (where to start). Langkah
5
selanjutnya ia harus rnenentukan hal apa yang harus dilakukan untuk rneraih
hal tersebut (what to do). Dan yang terakhir ia harus tahu bagaimana untuk
memulai usahanya tersebul (how to start). Dari beberapa pendapat di atas
dapal disimpulkan bahwa untuk dapal rneraih kesuksesan, selain
kemampuan dan bakat yang menjadi modal dasar, kita juga harus memiliki
strategi untuk meraih tujuan tersebut.
Penggunaan strategi-st_rateg_i dalarn r_egulasi diri dalam belajar, secara teoritis
II' akan rnempertinggi persepsi yang positif terhadap konlrol cliri. Persepsi yang
positif ini diasumsikan menjadi dasar rnotivasi untul< melakukan regulasi cliri
selama belajar. Penelitian-penelitian tentang hubungan anlara regulasi diri
dengan prestasi belajar siswa rnenemukan bahwa kebanyakan siswa yang
berprestasi tinggi adalah siswa yang merniliki regulasi diri (Santrock, 2005).
Menurut Schunk clan Ertrner (dalam Santrock, 2005) hal ini dikarenakan
siswa yang memiliki prestasi tinggi merancang tujuan belajar mereka lebih
spesifik, menggunakan strategi belajar, rnemonitor belajar rnereka serta
mengevaluasi kernajuan mereka secara lebih sislematis
Siswa yang merniliki regulasi diri dalam belajar adalah siswa yang
rnerencanakan, mengevaluasi clan mengatur kemarnpuan belajar rnereka
sendiri serta rnengembangkan rninal dalarn belajar. Mereka rnemiliki motivasi
dan kemarnpuan yang rnernungkinkan rnereka untuk belajar serta
menggunakan kemampuan tersebut dalam situasi belajar. Jadi dapat
dikatakan bahwa regulasi diri dalam belajar mengkombinasikan antara
kemampuan dan motivasi (Hoffman dkk, 1994).
6
Regulaisi diri merupakan faktor penting dalam belajar karena ikut menentukan
keberhasilan siswa dalam mencapai prestasinya. Namun dalam
kenyataannya , tidak semua siswa menyadari bahwa diperlukan langkah
langkah sistematis agar proses belajar berjalan efisien dan dapat mencapai
sasaran yang dinginkan, yaitu penguasaan pelajaran serta mencapai prestasi
tinggi. Sebagai contoh, banyak siswa yang belajar hanya ketika ujian saja,
itupun dengan cara 'sks' (sistem kebut semalam), bahkan takjarang mereka
belajar hingga larut malam karena banyaknya materi yang harus dipelajari.
Mungkin bagi beberapa siswa hal ini tidak menjadi masalah, karena mungkin
mereka tetap mendapat nilai yang cukup bagus, namun tentunya tidak
optimal atau sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki
(http://keker.fajar.co.id). Hal ini tentunya amat disayangkan karena mereka
tidak memperoleh hasil yang seharusnya bisa mereka dapatkan. Karena
bagaimanapun juga hasil yang optimal hanya akan didapat melalui usaha
yang maksimal. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti t43rtarik untuk
meneliti lebih lanjut dengan mengambil judul penelitian "Hubungan Regulasi
Diri Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa SMA 29 Jakarta"
7
1.2. ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasi
masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini, yaitu:
1) Bagaimanakah anggapan remaja mengenai prestasi belajar?
2) Apa saja yang harus dipersiapkan remaja untuk olapat meraih masa
depan yang cerah?
3) Faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar pada remaja?
4) Apa yang dimaksud dengan regulasi diri?
5) Mengapa regulasi diri diperlukan dalam belajar?
6) Seberapa besarkah peranan regulasi diri dalam belajar?
7) Apakah ada kaitan antara regulasi diri dengan prestasi pada remaja?
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1. Pembatasan masalah
I Untuk menjaga agar penelitian ini terfokus dan tidak melebar terlalu
jauh, maka penulis membatasi masalah ini sebagai berikut:
Regulasi diri adalah kemampuan untuk mengontrol proses belajar,
dimana siswa sendiri yang memprakarsai dan langsung berusaha
sendiri dalam memperoleh pengetahuan dan ketrampilannya. Regulasi
diri dalam penelitian ini diukur melalui penggunaan strategi belajar
8
yang dipakai oleh siswa dalam menghadapi tugasnya yang ditampilkan
dalam 14 strategi regulasi diri dalam belajar dari Zimmerman dan
Martinez Pons. Keempatbelas strategi regulasi diri dalam belajar (self
regulated learning) tersebut adalah : evaluasi diri (self evaluation),
mengatur dan transformasi (organizing and transforming), merancang
dan merencanakan tujuan (goal setting and planning), mencari
informasi (seeking information), menyimpan rekaman dan monitoring
(keeping records and monitoring), mengatur lingkun~1an (environmental
structuring), konsekuansi diri (self-consequences), berlatih dan
mengingat (rehearsing and memorizing), mencari bantuan kepada
teman (seeking social assistance from peer), mencari bantuan kepada
guru (seeking social assistance from teachers), mencari bantuan
kepada orang dewasa (seeking social assistance from adults),
membaca kembali catatan (reviewing notes), membaca/melihat
kembali ujian atau tugas yang telah dilaksanakan (reviewing tests),
dan membaca kembali buku teks pelajaran (reviewing textbooks).
Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses
belajar dan hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana ia telah
mencapai sasaran belajar. Adapun prestasi belajar yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah prestasi yang diraih dalam kurun waktu
9
satu semester terakhir, yaitu nilai rata-rata keseluruhan mata pelajaran
yang didapat di kelas X pada semester 2.
Remaja adalah individu yang mengalami masa peralihan dari masa
anak-anak ke masa dewasa, yang dimasuki pad<1 usia kira-kira 10
hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun. Remaja
yang diteliti adalah siswa yang duduk di kelas XI SMA 29 Jakarta
dengan batasan usia 15-17 tahun.
'l.3.2. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka
dapat dirumuskan sebagai berikut:
·1. Apakah ada hubungan antara regulasi diri dengan prestasi belajar
pada siswa SMA 29 Jakarta?
2. Seberapa besarkah pengaruh regulasi diri terhadap prestasi belajar
pada siswa SMA 29 Jakarta?
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
'1.4.1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji bagaimana
hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar pada siswa SMA 29
Jakarta. Selain itu penelitian ini juga mengukur seberapa besar
pengaruh regulasi diri terhadap prestasi belajar pada siswa SMA 29
Jakarta.
1.4.2. Manfaat penelitian
10
Hasil penelitian terhadap hubungan antara regulasi diri dalam belajar
dan prestasi pada remaja ini diharapkan mernberikan sejumlah
manfaat/ kegunaan, antara lain:
I. Secara teoritis/ akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memperkaya khazanah kepustakaan psi~;ologi pendidikan,
khususnya mengenai korelasi antara regulasi diri dalam belajar
dengan prestasi pada remaja.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini cliharapkan dapat
memberikan masukan bagi pihak sekolah mengenai ada
tidaknya hubungan regulasi diri dalam belajar dengan prestasi
pada siswanya, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam
mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan prestasi
belajar siswanya.
11
1.5. Sistematika Penulisan Skripsi
Adapun sistematika penulisan skripsi ini berdasarkan pada buku pedoman
penyusunan dan penulisan skripsi yang dibuat oleh fakultas psikologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta (2004). Pada skripsi ini dibagi menjadi beberapa
bab, pada setiap bab dirinci menjadi beberapa sub bab. Adapun sistematika
penulisan sebagaimana berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembalasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi uraian teoritik mengenai variabel-variabel yang
diteliti lengkap dengan kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
BAB Ill : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini berisi uraian mengenai pendekatan dan metode
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, metode
pengumpulan data serta leknik analisis data.
12
BAB IV: PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini berisi uraian mengenai hasil penelitian yang meliputi
gambaran umum responden, deskripsi data penelitian, dan presentasi
data.
BAB V : KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab ini berisi uraian kesimpulan dari penelitian ini serta diskusi
dan saran yang berdasarkan dari hasil penelitian ini.
2.1. Prestasi Belajar
BAB2
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian belajar
13
Sebelum membicarakan prestasi hendaknya terlebih dahulu kita
mengetahui definisi belajar, karena pada dasarnya prestasi belajar
tidak bisa terlepas dari perbuatan belajar itu sendiri. Hal ini senada
dengan Winkel (1986), menurutnya prestasi belajar ini melibatkan
proses belajar yaitu merupakan suatu kegiatan mental fisik yang
terjadi dalam interaksi manusia dengan lingkungan clan menghasilkan
perubahan-perubahan yang relatif menetap dalam pengetahuan
(pemahaman), ketrampilan, nilai dan sikap.
Teori belajar selalu bertolak dari sudut pandangan psikologi belajar
tertentu. Pada masa perkembangan psikologi pendiclikan di jaman
mutakhir ini muncullah secara beruntun beberapa ps;ikologi
pendidikan; masing-masing, yaitu: psikologi behavioristik, psikologi
kognitif dan psikologi humanistik. Berdasarkan hal tersebut maka
berbagai teori belajar yang ada dapat dikelompokkan menjadi tiga
14
kelompok teori belajar, masing-masing yaitu (Wasty Soemanto, 2006):
teori belajar behavioristik, kognitif dan teori belajar humanistic.
2.1.1.1. Teori Belajar Psikologi Behavioristil<
Beberapa teori belajar dari psikologi behavioristik dikemukakan oleh
para psikolog behavioristik. Mereka ini sering disebut "contemporary
behaviorisf' atau juga disebut "S-R psycho/ogisf'. Mereka
berpendapat, bahwa tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh
ganjaran(rewaro') atau penguatan (reinforcement) dari lingkungan.
Dengan demikian, dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang
erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulasinya. Jadi
menurut pandangan psikologi behavioristik, tingkah laku murid-murid
merupakan reaksi-reaksi terhadap lingkungan merel<a pada masa lalu
dan masa sekarang, dan bahwa segenap tingkah laku adalah
merupakan hasil belajar.
2.1.1.2. Teori Belajar Psikologi Kognitif
Menurut pendapat mereka, tingkah laku seseorang senantiasa
didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal dan memikirkan
situasi di mana tingkah laku itu terjadi. Dalam situasl belajar,
seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan memperoleh insight
untuk pemecahan masalah. Jadi, kaum kognitif berpandangan, bahwa
tingkah laku seseorang lebih bergantung kepada insight terhadap
hubungan-hubungan yang ada di dalam suatu situasi.
2.1.1.3. Teori Belajar Psikologi Humanistik
15
Perhatian psikologi humanistik yang terutama tertuju pada masalah
bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud
maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman
pengalaman mereka sendiri. Menurut para pendidik aliran humanistik
ini penyusunan dan penyajian materi pelajaran haru:s sesuai dengan
perasaan dan perhatian siswa. Jadi aliran psikologi humanistik ini
memiliki tujuan membantu siswa untuk mengembangkan dirinya, yaitu
membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka
sendiri sebagai manusia yang unik dan membantuni1a dalam
mewujudkan potensi-potensi yang ada pada diri mereka.
Belajar menurut Muhibin Syah (2003) adalah kegiatan yang berproses
dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. lni berarti bahwa
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia
berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya
sendiri.
16
Davidoff (1988) mengatakan bahwa belajar yang terjadi pada manusia
adalah sebagai perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada
perilaku yang diperoleh kemudian dari pengalaman-pengalaman. Hal
ini senada dengan pernyataan Atkinson (1997) yan(J mendefinisikan
proses belajar sebagai perubahan yang relatif permanen pada
perilaku yang terjadi akibat latihan.
Menurut Witherington (dalam Ngalim Purwanto, 2004) belajar adalah
suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai
suatu pola baru dari pada real<si yang berupa kecak.apan, sikap,
kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.
Gagne (dalam Ngalim Purwanto, 2004) menyatakan bahwa belajar
terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya
(performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi
itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.
Syaiful B. Djamarah (2002) mendefinisikan belajar sebagai
serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi
dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan
psikomotor. Perubahan yang terjadi itu sebagai akibat dari kegiatan
belajar yang telah dilakukan oleh individu.
17
Dalam menyoroti masalah perilaku siswa para ahli psikologi
behavioristik dan humanistik ini mempunyai pandan!;-ian yang sangat
berbeda. Perbedaan ini dikenal sebagai freedom determination issue.
Para behaviorist memandang siswa sebagai makhluk reaktif yang
memberikan responnya terhadap lingkungannya. Pengalaman lampau
dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Sebaliknya para
humanistik mempunyai pendapat bahwa tiap orang itu menentukan
perilaku mereka sendiri. Mereka bebas dalam memilih kualitas hidup
mereka, tidak terikat oleh lingkungannya (Wasty Soemanto, 2006).
Dari beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa belajar adalah tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil
dari interaksi aktif dengan lingkungan, juga dari latihan dan
pengalaman yang melibatkan proses kognitif.
2.1.2. Pengertian Prestasi Belajar
Proses belajar yang dialami oleh murid menghasilkan perubahan
perubahan dalam bidang pengetahuan/pemahaman, keterampilan
serta nilai dan sikap. Adanya perubahan tersebut tampak dalam
18
prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap
pertanyaan/persoalan/tugas yang diberikan oleh guru (Winkel, 1986).
Jadi prestasi belajar ini merupakan hasil penilaian pendidik terhadap
proses belajar dan hasil belajar siswa (Winkel, 198Ei)
Prestasi belajar menurut Chaplin (2002) merupakan satu tingkat
khusus perolehan atau hasil keahlian dalam karya akademis yang
dinilai oleh guru-guru, lewat tes-tes yang dibakukan, atau lewat
kombinasi ke dua hal tersebut.
Sumadi Suryabrata (2005) berpendapat bahwa prestasi belajar
sebagai hasil dari suatu proses yang biasanya dinyatakan dalam
bentuk kuantitatif (angka) yang khusus diberikan untuk proses
evaluasi, misalnya rapor, hasil ini dibagikan kepada siswa pada akhir
semester setelah pelaksanaan ujian akhir. Di dalam bidang
pendidikan siswa dikatakan memiliki prestasi baik bila menjadi juara
kelas ataupun memperoleh nilai yang baik.
2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Dalam belajar, banyak sekali faktor yang mempengaruhinya. Faktor
faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak
langsung dalam mencapai prestasi belajar (Wasty Soemanto, 2006).
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
kita bedakan menjadi tiga macam (Muhibin Syah, 2003) :
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa)
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua
aspek, yaitu:
a) Aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah)
19
Ketika belajar siswa membutuhkan kondisi badan yang sehat.
Orang yang badannya sakit akibat penyakit-penyakit tertentu
serta kelelahan tidak akan dapat belajar dengan efektif. Cacat
fisik juga akan mengganggu proses belajar siswa.
b) Aspek psikologis {yang bersifat rohaniah)
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran
siswa, diantaranya adalah:
e Tingkat kecerdasan/lnteligensi siswa
lnteligensi dapat diartikan sebagai kemarnpuan psiko-fisik
untuk mereal<si rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat (Rebe•r dalam Muhibin
Syah, 2003). Tingkat kecerdasan siswa turut menentukan
tingkat keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi
kemampuan inteligensi seorang siswa maka semakin besar
peluangnya untuk meraih sukses. Begitu pula sebaliknya,
20
semakin rendah kemampuan inteligensi seorang siswa
maka semakin kecil pula peluangnya untL1k meraih sukses.
e Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimemsi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau memspon (response
tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek
orang, barang dan sebagainya, abik secara positif maupun
negatif. Sikap siswa yang positif, baik kepada guru ataupun
pada mata pelajaran merupakan pertanda yang baik bagi
proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya, bila yang muncul
adalah sikap negatif maka hal tersebut dapat menimbulkan
kesulitan belajar siswa tersebut sehingga prestasi yang
dicapai kurang memuaskan.
• Bakat siswa
Secara umum bakat (aptitude) adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada rnasa yang akan datang (Chaplin, 2002).
Bakat juga dapat diartikan sebagai kemampuan individu
untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung
pada upaya pendidikan dan latihan. Misalnya, seorang
siswa yang berbakat dalam bidang seni, ia akan jauh lebih
mudah menyerap informasi, pengetahuan dan keterampilan
21
yang berhubungan dengan bidang tersebut dibandingkan
siswa lainnya. Dengan demikian bakat akan dapat
mempengaruhi tinggi-rendahnya prestasi pada bidang
bidang studi tertentu. Pemaksaan kehendak terhadap
seorang siswa ataupun ketidaksadaran siswa terhadap
bakatnya sendiri, sehingga ia memilih jurusan keahlian yang
kurang tepat, akan memberikan dampak yang buruk
terhadap kinerja akademik {academic performance) ataupun
prestasi belajarnya.
" Minat siswa
Secara sederhana, minat adalah kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Minat ini turut mempengaruhi kualitas pencapaian
hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.
Misalnya, seorang siswa yang menaruh rninat besar
terhadap matematika akan memusatkan perhatiannya lebih
banyak daripada siswa lainnya sehingga ia belajar lebih giat
dan mencapai prestasi yang diinginkannya.
• Motivasi siswa
Pengertian dasar molivasi adalah keadaan internal
organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya
22
(energizer) untuk bertingkahlaku secara b~rarah. Motivasi ini
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi
intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah dorongan
yang berasal dari dalam diri siswa. Sedangkan motivasi
ekstrinsik adalah dorongan yang berasal dari luar diri siswa
tersebut. Motivasi intrinsik lebih signifikan dari pada motivasi
ekstrinsik karena berasal dari dalam dirinya sendiri dan
tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.
2. Fal<tor eksternal (faktor dari luar siswa)
Yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa baik itu yang terdiri atas :
a) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Selain itu yang termasuk
lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga
teman-teman sepermainan di sekitar tempat Unggal siswa
tersebut. Apabila lingkungan tersebut kurang kondusif bagi
kegiatan belajar siswa tentunya hal tersebut akan berpengaruh
pada pencapaian prestasinya. Kemudian lingkungan sosial
yang paling utama dan paling berpengaruh adalah orang tua
dan keluarga siswa itu sendiri
23
b) Lingkungan non sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah
gedung sekolah dan letaknya, tempat tinggal keluarga siswa
dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu
belajar yang digunakan siswa. Kesemua faktor tersebut
dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning)
Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai se~1ala cara atau
strategi yang digunakan siswa dalam menunjan~1 efektivitas dan
efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal
ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa
sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai
tujuan belajar tertentu (Lawson dalam Muhibin'Syah, 2003). Faktor
pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan
proses pembelajaran siswa. Terkadang seorang siswa yang
memiliki kemampuan kognitif yang lebih tinggi dari pada teman
temannya, ternyata hanya mampu mencapai hasil yang sama atau
bahkan lebih rendah karena ia menggunakan pendekatan belajar
yang kurang tepat. Sebaliknya seorang siswa yang sebenarnya
hanya memiliki kemampuan yang sedang atau rata-rata, namun ia
dapat mencapai prestasi yang optimal karena ia menggunakan
pendekatan belajar yang efisien dan efektif.
24
Ketiga faktor di atas (internal, eksternal dan pendekatan belajar)
sating berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Misalnya seorang
siswa yang belajar karena motif ekstrinsik (faktor eksternal) biasanya
cenderung memilih pendekatan belajar yang sederhana dan tidak
mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang memiliki inteligensi tinggi
(faktor internal) mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor
eksternal) mungkin akan memiliki pendekatan yang lebih
mementingkan kualitas hasil pembelajaran. Jadi karena pengaruh
faktor-faktor tersebut di ataslah, muncul siswa-siswa1 yang high
achievers (berprestasi tinggi) dan under-achievers (berprestasi
rendah) atau gaga! sama sekali.
2.2. Regulasi Diri
2.2.1. Pengertian regulasi diri
Regulasi diri (self regulation) berasal dari kata self yang berarti diri
dan regulation yang berarti pengaturan, jadi self regulation adalah
pengaturan diri. Menurut Bandura (dalam Franken, 2002) regulasi diri
25
merujuk pada kemampuan untuk menggunakan pengetahuan yang
dimiliki seseorang mengenai perilaku yang tepat dan menggunakan
kemampuan tersebut untuk mencapai tujuan, dimana dalam hal
tersebut mencakup tiga proses, yaitu self observation, self evaluation,
dan self reaction.
Regulasi diri ini dapat didefinisikan sebagai belajar yang melibatkan
proses metakognisi, motivasi dan penggunaan strat1egi-strategi dalam
kegiatan belajarnya (Butler & Winne, 1995; Winne&. Perry, 2000;
Perry, Phillip & Hutchinson, 2006; Zimmerman, 1990 dalam www.
Wikipedia.com). Hal ini senada dengan Zimmerman (1994) yang
mengemukakan bahwa konstruk dari regulasi diri adalah tingkat di
mana individu secara metakognitif, motivasi dan perilaku secara aktif
berpartisipasi dalam proses belajar mereka sendiri. Adapun
metakognisi ini merupakan keterampilan yang dimiliki oleh siswa
dalam mengatur dan mengontrol proses berpikirnya (Martinis Yamin,
2007). Menurut Preissen (dalam Martinis Yamin, 2007) metakognisi ini
meliputi empat jenis keterampilan, yaitu: keterampilan pemecahan
masalah (Problem Solving), keterampilan pengambilan keputusan
(Decision Making), keterampilan berpikir kritis (Critical Thinking) dan
keterampilan berpikir kreatif (Creative thinking).
26
Perilaku regulasi diri dalam belajar yang ditunjukkan siswa
mempunyai kombinasi dari kemampuan belajar dan kontrol diri yang
membuat belajar menjadi lebih mudah dan meningkatkan motivasi
dalam belajar (Mccombs & Marzano, 1990; Murphy & Alexander,
2000, dalam Woolfolk, 2004). Menurut Paris and Byrnes (1989, dalam
Hoffman, Paris & Hall, 1994) siswa yang memiliki mgulasi diri dalam
belajar adalah siswa yang merencanakan, mengevaluasi dan
meregulasi kemampuan belajar mereka serta mengembangkan minat
dalam belajar. Dengan kata lain regulasi diri dalam belajar ini
mencakup kemampuan dan kemauan untuk belajar.
Seseorang yang memiliki regulasi diri dalam belajar, akan memiliki
tujuan yang lebih pasti, memakai strategi tertentu, dan lebih konsisten
dalam perilaku belajarnya. Mereka memiliki kemampuan untuk
mengevaluasi kemajuannya sesuai dengan tujuan yang telah mereka
letapkan sebelumnya (Purdie, Hattie & Douglas, 19~l6).
Dari beberapa definisi diatas maka dapat simpulkan bahwa regulasi
diri adalah kemampuan untuk mengontrol proses belajar, dimana
siswa sendiri yang memprakarsai dan langsung berusaha sendiri
dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilannya, serta tidak
hanya menggantungkan diri pada guru, ataupun orang dewasa
27
lainnya. Dengan kata lain regulasi diri dalam belajar ini memfokuskan
perhatian pada bagaimana siswa secara al<tif mengatur dan
mendukung praktek belajar mereka sendiri.
2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi regulasii diri
Pada dasarnya konsep regulasi diri ini berangkat dari pandangan para
ahli sosial kognitif yang menekankan proses kognitif untuk
menjelaskan faktor pembelajaran (Ormrod, 2000). Bandura (dalam
Santrock, 2005) mengemukakan bahwa perilaku (beihaviolj,
lingkungan (environment), dan personal/faktor kognitif
(person/cognitive factors) dapat saling berinteraksi secara timbal balik.
Jadi baik faktor perilaku, lingkungan maupun personal dapat saling
mempengaruhi satu sama lainnya. Faktor personal/lmgnitif ini meliputi
self efficacy (kepercayaan bahwa seseorang dapat menguasai situasi
dan menghasilkan hasil yang positif), perencanaan dan kemampuan
berpikir (Santrock, 2005). Hubungan tersebut dapat digambarkan
melalui bagan 2.1 berikut ini :
Bagan 2.1
Hubungan Timbal Balik Perilaku, Faktor Pribadi dan lingkungan
Lingkungan Stimulus dari lingkungan sosial dan lingkungan fisik Penguatan (reinforcement)
Perilaku Tipe Frekuensi lntensitas
;Personal - Karakteristik individu - Proses kognitif - Kemampuan regulasi
diri
/
28
Model Bandura ten tang pengaruh timbal balik perilaku, faktor-faktor pribadi
dan kognitif, dan lingkungan (da/am Santrock, 2002)
Dengan demikian dapat terlihat bahwa kemampuan regulasi diri,
selain dipengaruhi oleh faktor personal juga turut dipengaruhi oleh
lingkungan dan perilaku yang saling berhubungan satu sama lainnya.
Misalnya, ketika seorang siswa rajin belajar dan mendapat nilai yang
bagus, maka perilakunya ini akan menghasilkan pernikiran yang positif
tentang kemampuannya dalam belajar. Sebagai bag1ian dari .µsahanya
untuk memperoleh nilai yang baik, ia merencanakan dan
mengembangkan sejumlah strategi untuk membuat belajarnya lebih
efisien (regulasi diri) (Santrock, 2002).
2.2.3. Strategi regulasi diri dalam belajar
29
Proses regulasi diri dalam belajar dapat diketahui dalam bentuk
penggunaan strategi spesifik oleh siswa dalam men!;ierjakan tugas
belajarnya (Purdie, Hattie & Douglas, 1996). Usaha untuk
mengkategorisasikan dan mengukur strategi belajar yang dipakai
siswa dalam belajar telah banyak dil<embangkan, sa1lah satunya
adalah prosedur pengukuran yang dikembangkan oleh Zimmerman
dan Martinez Pons. Berdasarkan hasil wawancara pada siswa SMU
mengenai strategi belajar yang dipakai dalam belajarnya, Zimmerman
dan Martinez Pons (dalam Purdie, Hattie & Douglas. 1996)
menemukan 14 strategi regulasi diri dalam belajar (self regulated
learning). Keempat belas strategi tersebut adalah:
1. Evaluasi diri (self evaluation)
Menunjukkan pada inisiatif siswa untuk mengevaluasi kualilas atau
kemajuan kerja yang sudah dikerjakannya.
Contoh pernyataan : "saya memeriksa kembali hasil pekerjaan
saya untuk memastikan saya telah mengerjakan dengan benar".
30
2. Pengaturan dan transformasi (organization and transformation)
Menunjukkan pada inisiatif siswa untuk mengatur atau menyusun
kembali materi pelajaran untuk mempermudah proses belajar.
Conteh pernyataan : "saya menggaris bawahi bagian yang saya
anggap penting dari buku yang saya baca".
3. Merancang dan merencanakan tujuan (goal setting and planning)
Menunjukkan penetapan tujuan akademik dan perencanaan
aktivitas yang dilaksanakan berhubungan dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
Conteh pernyataan : "ketika ujian saya mengerjakan soal yang
lebih mudah dulu lalu kembali lagi untuk mengerjakan soal yang
sulit".
4. Mencari informasi (information seeking)
Menunjukkan usaha yang dilal<Ukan siswa untuk mencari informasi
yang dibutuhkan dalam mengerjakan tugas dari sumber-sumber
non social.
Contoh pernyataan : "saya mencari topik yang berhubungan
dengan tugas yang akan saya kerjakan di perpustakaan".
5. Menyimpan rekaman dan memonitor diri (keeping records and self
monitoring)
Menunjukkan inisiatif siswa untuk merekam suatu peristiwa atau
hasil yang telah dicapai.
Conteh pernyataan : "saya membuat catatan dari hasil diskusi di
kelas".
6. Mengatur lingkungan (environmental structuring)
31
Menunjukkan inisiatif siswa untuk mengatur lingkungan belajarnya
agar dapat belajar lebih baik, meliputi lingkungan fisik dan
psikologis.
Contoh pernyataan : "saya membuat meja belajar saya bersih dan
rapi sehingga memudahkan saya untuk mengambil buku".
7. Memberi konsekuensi diri (giving self-consequences)
Menunjukkan pemberian reward an punishment sebagai
konsekuensi dari keberhasilan dan kegagalan.
Conteh pernyataan : "saya akan pergi berlibur apabila saya
mampu mencapai target prestasi yang ditentukan".
8. Berlatih dan mengingat (rehearsing and memorizing)
Menunjukkan inisiatif siswa untuk mengingat materi pelajaran
dengan latihan yang tampak atau tidak tampak.
Conteh pernyataan : "saya mengerjakan contoh-contoh soal
latihan sehingga saya dapat mengerti cara mengerjakannya".
9. Mencari bantuan teman (seeking social assistance from peers)
Menunjukkan usaha siswa untuk meminta bantuan kepada teman.
Contoh pernyataan : "saya mendiskusikan tugas yang tidak saya
mengerti kepada teman saya sepulang sekolah"
32
10.Mencari bantuan guru (seeking social assistance from teachers)
Menunjukkan usaha siswa untuk meminta bantuan kepada guru.
Contoh pernyataan : "jika saya kurang mengerti dengan materi
yang diajarkan, saya akan menemui guru setelah pelajaran selesai
untuk menanyakannya lebih lanjut"
11. Mencari bantuan dari orang dewasa lainnya (seeking social
assistance from other adults)
Menunjukkan usaha siswa untuk meminta bantuan kepada orang
dewasa lainnya.
Contoh pernyataan : "saya meminta bantuan ayah untuk
menjelaskan hal yang saya tidak mengerti".
·12. Meli hat kembali catatan (reviewing notes)
Menunjukkan inisiatif siswa untuk melihat kembali catatan.
Contoh pernyataan : "saya membaca kembali catatan dalam
menghadapi ujian".
13. Melihat kembali ujian atau tugas yang telah selesai dilaksanakan.
Menunjukkan inisiatif siswa untuk melihat kembali ujian atau tugas
yang telah selesai dilaksanakan.
Contoh pernyataan : "saya membaca kembali tu~ias yang telah
saya kerjakan".
14. Melihat kembali buku pelajaran atau buku pegangan (reviewing
books)
Menunjukkan inisiatif siswa untuk membaca kembali buku
pelajaran atau buku pegangan.
Contoh pernyataan : "saya membaca buku pelajaran atau buku
pegangan yang saya punyai".
2.3. Remaja
2.3.1. Pengertian remaja
33
Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa
yang diawali dengan masa puber, yaitu proses perubahan fisik yang
ditandai dengan kematangan seksual, kognisi, dan psikososial yang
saling berkaitan satu dengan lainnya (Papalia dalam Mukhtar, 2005).
Rentang usia remaja adalah 12 sampai 21 tahun untuk anak gadis,
yang lebih cepat menjadi matang daripada anak laki-laki, dan antara
13 hingga 22 tahun bagi anak laki-laki (Chaplin, 2002).
Secara psikologis, Piaget (dalam Hurlock, 1980) mendefinisikan
remaja adalah masa di mana sosok individu mulai berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, usia di mana anak merasa pada tingkatan yang
34
sama dengan orang-orang yang lebih tua, termasuk juga dalam hal
perubahan secara intelektual yang mencolok.
Menurut Mukhtar (2005) apabila mengacu pada kesepakatan
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1974, WHO
memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual.
Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 kriteria, yaitu biologis,
psikologis, dan sosial ekonomi. Adapun definisi ters•ebut adalah:
a. lndividu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan
tanda-tanda seksual sekundernya sampai ia menc:apai kematangan
seksual.
b. lndividu mengalami perkembangan psikologis dan pola
identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang
penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
2.3.2. Tugas perkembangan masa remaja
Havighrust (dalam Hurlock, 1980) menyatakan terdapat 10 tugas
perkembangan yang harus dilaksanakan oleh seorang remaja, yaitu:
a. Mencapai hubungan yang lebih dewasa dengan teman sebaya;
laki-laki dan perempuan.
35
b. Mencapai peran jenis kelamin sebagai laki-laki atau
perempuan.
c. Menerima keadaan jasmaninya dan menggunakan jasmaninya
seca ra efektif
d. Mencapai kemandirian secara emosional dari ketergantungan
pada orang tua atau orang dewasa lainnya.
e. Mencapai keyakinan akan kemandirian secara ekonomi pada
masa mendatang.
f. Memilih dan mempersiapkan diri untuk menjalankan suatu
pekerjaan tertentu.
g. Menyiapkan diri untuk perkawinan dan berkeluarga.
h. Mengembangkan ketrampilan dan konsep intelektual sebagai
warga masyarakat.
i. Menginginkan dan melakukan tindakan-tindakan yang secara
sosial bertanggung jawab.
j. Memilih seperangkat sistem tata nilai dan tata karma yang
menuntun perilakunya.
Pada dasarnya kesemua tugas perkembangan tersebut bertujuan
untuk mempersiapkan masa depannya agar lebih baik. Jadi pada
masa remaja ini seorang individu merasa bertan&1gung jawab akan
nasibnya kelak. Remaja mulai merasa bahwa kegagalan ataupun
36
kesuksesan saat ini akan menjadi prediktor bagi hari depan mereka,
dengan demikian mereka merasa harus berprestasi untuk
mempersiapkannya. Untuk itulah masa remaja ini dapat dikatakan
sebagai titik waklu yang kritis dalam prestasi (Eccles&Wigfield,
Henderson&Dweck dalam Sanlrock, 2005). Selain itu berprestasi juga
merupakan salah satu kebutuhan pada masa remaja.
2.3.3. Kebutuhan remaja
Ada beberapa jenis kebutuhan pada masa remaja, yaitu (Sunarto &
Agung Hartono, 2002):
a. Kebutuhan organik, yaitu makan, minum, bernapas, seks;
b. Kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan
simpati dan pengakuan dari pihak lain, dikenal clengan n'aff;
c. Kebutuhan berprestasi atau need of achievement (n'ach), yang
berkembang karena didorong untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki dan sekaligus menunjukkan kemampuan psikofisis; dan
d. Kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan
jenis.
37
2.3.4 Remaja dan pola belajar
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002) perkembangan kognitif
seorang remaja telah memasuki tahap akhir yaitu tahap operasional
formal (formal operational stage). Pada tahap perkembangan ini
seorang remaja dalam memecahkan masalahnya al<an berpikir lebih
sistematis serta mengembangkan hipotesis, yang kt~mudian hipotesis
ini akan diuji dengan cara deduktif, atau dengan kata lain seorang
remaja remaja akan berpikir abstrak dan logis dalam memecahkan
masalahnya. Dalam berpikir operasional formal setidak-tidaknya
mempunyai dua sifat penting (Sunarto dan Agung Hartono, 2002),
yaitu:
a. Sifat Deduktif Hipotesis
Dalam menyelesaikan suatu masalah, seorang remaja akan
mengawalinya dengan pemikiran teoritik. la menganalisis masalah
dan mengajukan cara-cara penyelesaian hipotesis yang mungkin.
Analisis teoritik ini dapat dilakul<an secara verbai. Remaja lalu
mengajukan pendapat-pendapat atau prediksi tertentu, kemudian
mencari hubungan antara prediksi yang berbeda1-beda tadi.
b. Berpikir Operasional juga Berpikir Kombinatoris
Sifat ini merupakan kelengkapan sifat yang pertama dan
berhubungan dengan cara bagaimana melakukan analisis.
Misalnya siswa diberi lima buah gelas cair berisi cairan tertentu.
38
Suatu kombinasi cairan ini membuat cairan tadi berubah warna.
Siswa diminta untul< mencari kombinasi ini. Siswa yang berpikir
operasional formal, lebih dahulu secara teoritik rnembuat
matriksnya mengenai segala macam kombinasi yang mungkin,
kemudian secara sistematik mencoba mengisi sietiap sel matriks
tersebut secara empiris. Bila ia mencapai penyelesaian yang betul,
maka ia akan segera dapat mereprodul<si.
Jadi, dengan berpikir operasional formal memungkinkan orang
untuk mempunyai tingkah laku problem solving yang betul-betul
ilmiah, serta memungkinkan untuk mengadakan pengujian
hipotesis dengan variabel-variabel tergantung yang mungkin ada.
Berpikir abstrak atau formal operasional ini merupakan cara
berpikir yang berhubungan dengan hal-hal yang tidak dilihat atau
kejadian-kejadian yang tidak langsung dihayati (Sunarto dan
Agung Hartono, 2002).
Menurut Bruner (dalarn Sunarto dan Agung Hartono, 2002), siswa
pada usia ini belajar menggunakan bentuk-bentuk simbol dengan
cara yang semakin canggih. Jadi para pengajar di sekolah dapat
membantu mereka melakukan ini dengan selalu menggunkan
pendekatan keterampilan proses (discovery approach) dan dengan
memberi penekanan pada penguasaan konsep-l<onsep dan
abstraksi-abstraksi.
39
Menurut Piaget sebagian besar anak usia remaja mampu
memahami konsep-konsep abstrak dalam batas··batas tertentu.
Hal ini dikarenakan pada usia remaja ini meraka masih dalam
proses penyempurnaan penalaran, sehingga pola pikir remaja ini
tidak dapat disamakan dengan pola pikir orang clewasa. Pada usia
ini para remaja mendekati efisiensi intelektual yang maksimal,
tetapi kurangnya pengalaman membatasi pengetahuan mereka
dan kecakapannya untuk memanfaatkan apa yang diketahui
Sunarto dan Agung hartono, 2002). Karena banyak hal yang dapat
dipelajari hanya melalui pengalaman, para siswa1 mungkin
mengalami kesulitan dalam menangkap dan memahami konsep
konsep yang abstrak. Karena itu pada tingkatan ini diperlukan
metode diskusi dan informasi untuk menentukan kedalaman
pengertian siswa.
2.4. Kerangka Berpikir
Seorang remaja memiliki tugas dan tangggung jawab untuk
mempersiapkan masa depannya dengan baik. Kegagalan dan
kesuksesan yang didapatnya pada masa ini akan turut menentukan
masa depannya kelak, oleh karena itu remaja harus; meraih
keberhasilan, khususnya dalam bidang pendidikan agar masa
depannya cerah. Atau dengan kata lain ia harus memiliki prestasi
yang baik di sekolah.
40
Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, salah
satunya adalah faktor pendekatan belajar. Dalam proses belajar,
seorang siswa akan memperoleh prestasi belajar yang baik apabila ia
menyadari, bertanggung jawab serta mengetahui cara/strategi belajar
yang efektif dan efisien . Penggunaan pendekatan belajar yang tepat
akan turut meningkatkan prestasi belajar siswa di sHkolah.
Regulasi diri dalam belajar diartikan sebagai penggunaan strategi
dalam proses belajar siswa dimana ia memonitor diri sendiri dalam
melaksanakan suatu tugas serta berupaya untuk menggunakan
langkah-langkah sistematis untuk mencapai prestasinya. Dengan
demikian belajarnya akan menjadi lebih terencana. Selain itu siswa
41
yang memiliki regulasi diri mengetahui dengan baik kelemahan dan
kelebihan yang dimilikinya, sehingga ia akan dapat menentukan
strategi yang tepat bagi dirinya untuk dapat meraih hasil yang optimal.
Pintrich dan De Groot (1990) dalam penelitiannya temtang hubungan
penggunaan regulasi diri dalam belajar dengan prestasi belajar pada
kelas sains dan bahasa lnggris, dengan menggunakan "self report
questionnaire" yang berisi strategi-strategi yang digunakan dalam
regulasi diri dalam belajar, memperlihatkan adanya hubungan yang
positif antara regulasi diri dalam belajar dengan prestasi siswa pada
kelas sains dan bahasa lnggris.
Regulasi diri Prestasi ) belajar
42
2.5. Hipotesis
Ha "Ada hubungan yang signifikan antara regulasi diri
dengan prestasi belajar pada siswa SMA 29 Jakarta"
Ho "Tidak ada hubungan yang signifikan antara regulasi diri
dengan prestasi belajar pada siswa SMA 29 Jakarta"
BAB3
METODOLOGI PENELITIAN
43
Untuk menguji hipotesis yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, pada
bab ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian
tentang hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar pada remaja. Bab tiga
ini terdiri dari pendekatan dan metode penelitian; definisi 01Perasional
variabel; subyek penelitian; metode dan instrument penelitian serta teknik
analisa data.
3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemdekatan
kuantitatif karena analisis data akhir dilakukan dengan uji s.tatislik (Kountur,
2005). Adapun metode penelitian yang digunakan adalah ~:orelasional, yaitu
untuk mengetahui hubungan independent variable (IV) dengan dependent
variable (DV). Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui
hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar pada remaja.
3.2. Definisi Operasional Variabel
3.2.1. Definisi variabel
44
Kerlinger (2000) mendefinisikan variabel penelitian sebagai suatu sifat
yang dapat memiliki berbagai macam nilai, menyan!Jkut segala
sesuatu yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini terdapat
dua jenis variabel yaitu:
3.2.1.1. Independent Variable (IV)
Variabel bebas (IV) dalam penelilian ini adalah regulasi diri. Adapun
pengertian regulasi diri adalah tingkat dimana siswa secara
metakognitif mempunyai dorongan untuk belajar dan berpartisipasi
secara aktif dalam proses belajar mereka sendiri.
3.2.1.2. Dependent Variable (DV)
Variabel terikat (DV) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.
Prestasi belajar merupakan hasil penilaian pendidik terhadap proses
belajar dan hasil belajar siswa.
3.2.2. Definisi Operasional
Regulasi diri adalah kemampuan untuk mengontrol proses belajar,
dimana siswa sendiri yang memprakarsai dan langsung berusaha
45
sendiri dalam memperoleh pengetahuan dan ketrarnpilannya. Regulasi
diri ini diukur melalui penggunaan strategi belajar yang dipakai oleh
siswa dalam menghadapi tugasnya yang ditampilkan dalam 14 strategi
regulasi diri dari Zimmerman dan Martinez Pons, Keempatbelas
strategi regulasi diri (self regulated learning) tersebut adalah :
1. Evaluasi diri (self evaluation)
2. Mengatur dan transformasi (organizing and transforming)
3. Merancang dan merencanakan tujuan (goal setting and planning)
4. Mencari informasi (seeking information)
5. Menyimpan rekaman dan monitoring (keeping records and
monitoring)
6. Mengatur lingkungan (environmental structuring)
7. Konsekuensi diri (self-consequences)
8. Berlatih dan mengingat (rehearsing and memorizing)
9. Mencari bantuan kepada teman (seeking social assistance from
peel)
10. Mencari bantuan kepada guru (seeking social assistance from
teachers)
11. Mencari bantuan kepada orang dewasa (seeking social assistance
from adults)
12. Membaca kembali catatan (reviewing notes)
46
13. Membaca/melihat kembali ujian atau tugas yang telah dilaksanakan
(reviewing tests)
14. Membaca kembali buku teks pelajaran (reviewing textbooks)
Prestasi belajar merupakan rata-rata dari semua nilai yang diperoleh
oleh subjel< penelitian. Skor prestasi belajar ini diperoleh dari laporan
hasil belajar siswa (rapor). Rapor yang digunakan adalah raport
semester 2 kelas X yang dimiliki oleh responden kelias XI.
3.3. Subyek Penelitian
3.3.1. Populasi dan sampel
Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan
masalah penelitian. Pada penelitian ini, penulis mernbatasi
karakteristik dari populasi yang dijadikan subjek penelitian. Adapun
karakteristik subjek penelitian adalah siswa kelas XI Sekolah
Menengah Alas (SMA) 29 Jakarta dan berusia 15-1;1 tahun. Jumlah
populasi pada penelitian ini adalah 239 siswa. Subjek kelas X tidak
dapat dijadikan responden karena mereka baru belajar di tempat yang
loersangkutan sehingga belum memiliki nilai raport. Sedangkan siswa
47
kelas XII (raport yang digunakan kelas XI) sudah ada pengaruh
penjurusan dalam raportnya.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi,
2002). Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 149 orang . Hal ini berdasarkan atas penghitungan dengan
rumus Slovin (1960, dalam Sevilla, 1993):
N n=-~
l+Ne2
Ket:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan.
Jumlah sampel tersebut juga sesuai dengan pendapat Suharsimi
Arikunto (2002) yang menyatakan bahwa jika jumlah subyek besar
atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10 - 15% atrau 20 - 25% atau
lebih.
48
3.3.2. Teknik pengambilan sampel
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik random
sampling. Dengan demikian maka setiap subyek dalam penelitian ini
memiliki hak yang sama untuk memperoleh kesempatan (chance)
dipilih menjadi sampel (Suharsimi Arikunto, 2002). Kelas XI yang
berjumlah 6 kelas tersebut diberi nomor urut 1 hingga 6 pada selembar
kertas. Kemudian kertas-kertas tersebut dikocok dan didapatlah empat
kelas untuk menjadi sampel penelitian. Adapun yant1 terpilih menjadi
sampel adalah kelas XI IPA 1, XI IPA 3, XI IPS 1 serta XI IPS 2.
3.4. Pengumpulan Data
3.4.1. Metode dan instrument penelitian
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dapat dipakai oleh
peneliti untuk memperoleh data yang akan diteliti. Metode yang
digunakan harus tepat dan mempunyai dasar yang beralasan. Dalam
proses pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan :
3.4.1.1. Skala regulasi diri
Skala regulasi diri merupakan metode pengumpulan data utama yang
digunakan dalam penelitian ini. Skala regulasi diri ini disusun kedalam
pernyataan yang mewakili 14 strategi regulasi diri milik Zimmerman
dan Martinez Pons. Adapun model skala yang digunakan peneliti
adalah model skala likert.
Table 3.1
Blue Print Skala Regulasi Diri Sebelum Try Out
BLUE PRINT SKALA REGULASI DIRI
49
No lndikator No. Item Jmlh
Favorable Unfavorable
1 Evaluasi diri 41,45,67 :3, 53, 58 6
2 Pengaturan dan transformasi 4, 16,31,37,60 13, 28, 52, 9
132
3 Merancang dan menentukan 2, 11,68 21, 35, 61, 7
tujuan 135
4 Mencari informasi 25,30,59 43,51,69 6
5 Menyimpan rekaman dan 12, 79,87 :32, 54, 70 6
memonitor diri
6 Mengatur lingkungan 18,22,40,63 13, 23, 26, 44 8
7 Memberi konsekuensi diri 6,64, 71 :33, 80, 88 6
8 Berlatih dan mengingat 1, 17, 39 '15, 46, 72 6
9 Mencari bantuan teman 34, 55, 81 !5, 57, 73, 89 7
10 Mencari bantuan guru 20,48, 74 24, 56, 82 6
11
12
13
14
50
Mencari bantuan dari orang 10,49, 75 42,83,90 6
dewasa lainnya
Melihat kembali catatan 9,29,38 14, 76, 84 6
Melihat kembali ujian atau tugas 19,66, 77 1;0, 85, 92 6
yang telah selesai dilaksanakan
Melihat kembali buku teks 27,47,91 ·7, 36, 78, 86 7
pelajaran
JUMLAH 45 47 92
Skala regulasi diri yang akan diuji terdiri dari 92 item. Dalam menyusun
skala ini penulis menggunakan 4 alternatif jawaban, subyek memilih
salah satunya dengan cara memberi tanda check list (V) pada kotak
yang telah disediakan.
Adapun alternatif jawabannya adalah:
SS (Sangat Setuju)
S (Setuju)
TS (Tidak Setuju)
: yaitu apabila subyek merasa sangat
setuju terhadap pernyataan tersebut.
: yaitu apabila subyek merasa setuju
terhadap pemyataan itersebut.
: yaitu apabila subyek merasa tidak
setuju terhadap pernyataan tersebut.
STS (Sangat Tidak Setuju)
51
: yaitu apabila subyek merasa sangat
tidak setuju terhadap pernyataan
tersebut.
Pernyataan-pernyataan tersebut ada yang bersifat favorable dan ada
yang bersifat unfavorable.
Untuk menunjukkan skor maka ditetapkan norma penilaian terhadap
jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.2
Skor Butir Favorable
Jawaban Skor
SS 4
s 3
TS 2
STS 1
Tabel 3.3
Skor Butir Unfavorable
Jawaban Skor
SS 1
s 2
TS 3
STS 4
3.4.1.2. Studi dokumentasi/ buku rapor
Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar adalah
studi dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan teknik
pengumpulan data yang dicari berupa catatan/ dokumen yang
tersedia. Sumber data yang digunakan adalah nilai raport siswa
semester II. Dalam penelitian ini yang dijadikan indikator prestasi
belajar adalah nilai rata-rata siswa pada semua mata pelajaran di
kelas X semester II.
52
53
Table 3.4
Daftar mata pelajaran
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
PP Kn
Bahasa Indonesia
Bahasa lnggris
Matematika
Fisika
Biologi
Kimi a
Sejarah
Geografi
Ekonomi
Sosiologi
Seni dan Budaya (rupa)
Pendidikan Jasmani
Keterampilan (Bahasa Jepang)
TIK
English Conversation
3.4.2. Uji instrumen penelitian
lnstrumen penelitian sebelum digunakan untuk memperoleh data-data
penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrumen
yang valid dan reliabel. Dalam tahap uji coba ini peneliti memberikan
54
92 item pernyataan pada skala regulasi diri. Untuk tahap uji validitas
dan reliabilitas ini sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI SMA
32 Jakarta sebanyak 35 orang. Namun dari 35 orang tersebut hanya
32 orang saja yangmengisi item-item tersebut secara lengkap. Maka
peneliti hanya menggunakan item-item yang terisi secara lengkap saja
untuk pengolahan datanya. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 1 November 2007.
3.4.2.1. Uji validitas
Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauhmana ketepatan dan
kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya1. Untuk menguji
validitas kuesioner digunakan rumus statistika Koefisien Korelasi
Product Moment:
55
Ket:
n = Jumlah subyek
X = Skor setiap item
Y = Skor total
(2:X)2 = Kuadrat jumlah skor item
IX2 = Jumlah kuadrat skor item
IY2 = Jumlah kuadrat skor total
(2:Y)2 = Kuadrat jumlah skor total
r xy = Koefisiensi korelasi
Peneliti melakukan uji validitas kepada 32 responden 1untuk skala
regulasi diri dengan menggunakan SPSS 11.5. Berdasarkan
penghitungan tersebut item yang valid pada skala regulasi diri adalah
sebagai berikut
56
Tabel 3.5
Blue print skala regulasi diri yang valid
No lndikator No. Item Jumlah
Favorable Unfavorable Item
valid
1 Evaluasi diri 41*, 45*, 67* 3, 53*, 58* 5
2 Pengaturan dan 4* '
16*, 31, 37*, 13, 28, 52*, 62* 5
transformasi 60
3 Merancang dan 2, 11, 68* 21*, 35*, 61*, 5
menentukan tujuan 65*
4 Mencari informasi 25*, 30*, 59* 43*, 51, 69* 5
5 Menyimpan rekaman dan 12*, 79, 87* 32*, 54*, '70* 5
memonitor diri
6 Mengatur lingkungan 18,22,40,63* 8*, 23*, 2f3*, 44 4
7 Memberi konsekuensi 6*, 64, 71 33*, 80, 88 2
diri
8 Berlatih dan mengingat 1*, 17*, 39* '15*, 46*, ?2* 6
9 Mencari bantuan teman 34,55*,81 5' 57*' 73'', 89* 4
10 Mencari bantuan guru 20*, 48*, 74 24*, 56*, 82* 5
11 Mencari bantuan dari 1 O*, 49*, 75* 42*, 83*, HO* 6
orang dewasa lainnya
12 Melihat kembali catatan 9*, 29, 38* 14*, 76*, £14 4
13
14
57
Melihat kembali ujian 19, 66*, 77 50*, 85*, 92* 4
atau tugas yang telah
selesai dilaksanakan
Melihat kembali buku 27*, 47*, 91 7*, 36*, i'8, 86* 5
teks pelajaran
JUMLAH 28 37 65
Ket: *item yang valid
Berdasarkan label diatas diketahui 65 item valid, yaitu item no: 1, 4, 6,
7,8,9, 10, 12, 14, 15, 16, 17,20,21,23,24,25,26,27,30,32,33, 35,
36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 52, !53, 54, 55, 56, 57,
58,59,61,62,63,65,66,67,68,69, 70, 72, 73, 75, 76,82,83,85,86,
87, 89, 90, dan 92. sedangkan item yang tidak valid berjumlah 27 ltem,
yaitu item no: 2, 3, 5, 11, 13, 18, 19, 22, 28, 29, 31, 34, 40, 44, 51, 60,
64, 71, 74, 77, 78, 79, 80, 81, 84, 88, dan 91.
Dari 65 item yang valid peneliti hanya mengambil 54 item yang
memiliki tingkat validitas tertinggi untuk digunakan dalam penelitian
dengan pertimbangan item-item tersebut dapat mewakili setiap
indikator. Item-item tersebut adalah: 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 17,
20,21,23,24,26,27, 30,32,33,35,36, 37,38,39,41,42,43,47,48,
~w.~.~~w.~~.~m.~~oo,ITT.~.~w.n,n,
76, 85, 87, 89, 90, dan 92. Item-item tersebut kemudian disusun
menjadi skala regulasi untuk penelitian.
Tabel 3.6
Blue Print Skala Regulasi Diri untuk Penelitian
No lndikator No. Item
Favorable Unfavorable
1 Evaluasi diri 25,35 44,48
2 Pengaturan dan transformasi 3,23 43,51
3 Merancang dan menentukan 40 12,54, 27
tujuan
4 Mencari informasi 18,30 24, 3:l
5 Menyimpan rekaman dan 4, 7 19, 5:l
memonitor diri
6 Mengatur lingkungan 52 5, 16, 17
7 Memberi konsekuensi diri 1 20
8 Berlatih dan mengingat 15,26 14,32
9 Mencari bantuan teman 45 10,50,47
10 Mencari bantuan guru 11, 39 2,46
11 Mencari bantuan dari orang 9,34 28,3G
dewasa lainnya
12 Melihat kembali catatan 8,22 13, 3'1
58
Jmlh
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
59
13 Melihat kembali ujian atau 49 29, 41, 42 4
tugas yang telah selesai
dilaksanakan
14 Melihat kembali buku teks 37,38 6,21 4
pelajaran
JUMLAH 54
3.4.2.2. Uji Reliabilitas
Setelah item-item tersebut diketahui validitasnya maka kemudian
dihitung reliabilitasnya. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat
sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Rumus statistika
yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Alpha Cronbach:
(nXs' - I;s/) a
(n-l)S'
Ket:
a = Koefisien alpha
n = Jumlah item dalam skala
8 2 =Varian Total dari skor tes
s? = Varian dari setiap item skala
60
Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya
berkisar antara O sampai dengan 1,00. Jika angka mliabilitas
mendekati 1,00 menunjukkan tingkat reliabilitas yan!l tinggi, tetapi jika
angka reliabilitas semakin rendah dan mendekati O rnaka hal tersebut
menunjukkan tingkat reliabilitas yang rendah.
Setelah memperoleh hasil penghitungan yang tepat melalui SPSS
11.5, selanjutnya hasil penghitungan tersebut disesuaikan dengan
kaidah yang baku untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas alat
ukur tersebut. Adapun kaidah baku reliabilitas menurut Guliford &
Froches adalah:
> 0,90 : Sangat reliabel
0,70- 0,90 : Reliabel
0,40 - 0, 70 : Cukup reliabel
0,20 - 0,40 : Kurang reliabel
< 0,20 : Tidak reliabel
Hasil yang diperoleh berdasarkan penghitungan SPSS 11.5 pada
skala regulasi diri sebesar 0,9531. Berdasarkan hasil pengukuran yang
diperoleh maka skala tersebut dapat dikatakan sang:at reliabel (>0,90).
61
3.5. Teknik Analisis Data
Adapun tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam
bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasi hasilnya. Dala:m hal ini
kerapkali menggunakan statistik karena memang salah satu fungsi statistik
adalah menyederhanakan data. Untuk penelitian korelasi, dimana ingin
diketahui hubungan antara variabel (dalam hal ini untuk melihat hubungan
antara regulasi diri dengan prestasi belajar), statistik yang cligunakan
tergantung pada skala variabel yang akan dikorelasikan. Karena data yang
digunakan berskala interval maka yang digunakan adalah pearson product
moment correlation.
Ket:
n = Jumlah subyek
X = Skor setiap item
Y = Skor total
(D<.)2 = Kuadrat jumlah skor item
D<.2 = Jumlah kuadrat skor item
L,Y2 = Jumlah kuadrat skor total
(L,Y)2 = Kuadrat jumlah skor total
r xy = Koefisiensi korelasi
62
Hasil perhitungan akan diinterpretasi dengan merujuf; pada tabel nilai r
product moment pada level signifikan 5%. Jika hasil penghitungan
lebih besar dari r tabel, maka korelasi di anggap signifikan atau Ho
ditolak dan Ha diterima. Namun jika jika hasil penghitungan lebih kecil
dari nilai r label, korelasi dianggap tidak signifikan atatu Ho diterima
dan Ha ditolak.
3.6. Tahapan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa tahap yang harus
dilakukan, yaitu:
1. Persiapan penelitian
a. Dimulai dengan perumusan masalah
b. Menentukan variabel yang akan diteliti
c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan
teori yang tepat mengenai varibel penelitian
d. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan
digunakan dalam penelitian ini
e. Menentukan lokasi dan menyelesaikan administrasi perizinan
2. Pengujian alat ukur (try out)
Pengujian alat ukur ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana item-item
pernyataan yang telah dibuat dapat menggali dan mewakili data-data yang
sesuai dengan tujuan penelitian. Try out dilaksanakan di SMA 32 Jakarta,
dengan 32 responden kelas XI. Kemudian data dihitung untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas dari instrumen tersebut.
3. Pelaksanaan penelitian
63
Setelah melakukan proses persiapan penelitian, dan alat ukur ini memenuhi
standar validitas, maka skala tersebut disebarkan sesuai dengan responden
penelitian, yaitu siswa kelas XI SMA 29 Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 15 dan 16 November 2007.
4. Pengolahan dan analisis data
Setelah melakukan skorring pada skala yang telah diisi oleh responden maka
data siap diolah. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS
versi 11.5 for windows. Penulis melakukan uji korelasi antar dua buah
variabel dengan menggunakan Product Moment Pearson. K1~mudian
dilakukan uji asumsi statistik yaitu dengan menggunakan uji normalitas dan
uji homogenitas. Lalu dibuatlah hipotesis atau kesimpulan akhir dan
penulisan laporan tentang penelitian ini.
64
65
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISIS DATA
4.1. Gambaran Umum Responden
Gambaran umum subyek penelitian ini diuraikan secara rinci di bawah ini,
yaitu berdasarkan jenis kelamin serta usia. Adapun populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas XI SMA 29 Jakarta yang berjumlah 239 orang,
sedangkan yang menjadi responden dalam penelitian ini berjumlah 149
orang. Namun dari 149 orang tersebut hanya 145 orang saj!a yang datanya
dapat diolah. Hal ini dikarenakan ada 4 orang responden yang angketnya
tidak terisi secara lengkap.
4.1.1. Gambaran subyek berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, subyek dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagaimana terlihat dalam tabel berik.ut:
66
Tabel 4.1
Gambaran Umum Subyek Berdasarkan Jenis Kelarnin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 67 46,2%
Perempuan 78 53,8%
Jumlah 145 100%
Dari label di atas dapat dilihat bahwa dalam penelitian ini subyek
berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada subyek laki-laki.
Adapun subyek perempuan ini berjumlah 78 orang (53,8 %),
sedangkan jumlah subyek laki-laki adalah 67 orang (46,2 %).
4.1.2. Gambaran subyek berdasarkan usia
Berdasarkan usia, subyek dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
67
Tabel 4.2
Gambaran Umum Subyek Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
15 28 19,3%
16 108 74,5%
17 9 6,2%
JUMLAH 145 100%
Berdasarkan usia, subyek dalam penelitian ini berada dalam rentang
usia 15 -17 tahun. Subyek berusia 16 tahun berjumlah paling banyak
yaitu berjumlah 108 orang (74,5 %). Berikutnya subyek berusia 15
tahun yang berjumlah 28 orang (19,3 %) dan yang paling sedikit
adalah subyek berusia 17 tahun yang berjumlah 9 orang (6,2 %).
4.2. Deskripsi Data Penelitian
4.2.1. Data skor regulasi diri
Data skor regulasi diri (variabel X) diperoleh melalui angket yang
disebar kepada siswa kelas XI. Untuk menentukan kategori tinggi,
sedang dan rendah, peneliti mengunakan kategorisasi jenjang
(ordinal) yaitu menempatkan individu ke dalam kelompok yang
68
terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut
yang diukur dengan rumus di bawah ini (Saifuddin Azwar, 2003):
X < (µ - 1,0 a) kategori rendah
(µ - 1,0 a) s X < (µ + 1,0 a) kategori sedang
(µ + 1,0 a) s X kategori tinggi
Di mana µ adalah mean teoritis dan a adalah standar deviasinya.
Tabel 4.3
Skor Perolehan Regulasi Diri
Descriptive Statistics
Reoulasi Diri Valid N llistwise) N 145 145 Minimum 105.00 Maximum 195.00 Mean 156.2966 Std. Deviation 17.14850
Berdasarkan tabel di atas maka hasil yang didapat adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Klasifikasi Skor Skala Regulasi Diri
Klasifikasi Interval Interval
Tinggi (µ + 1,0 a) s X 173,44 sx
Sedang (µ - 1,0 a) s X < (µ + 1,0 a) 139,14sX< 173,44
Rendah X < (µ - 1,0 a) x < 139,14
Berdasarkan pengklasifikasian tersebut maka gambaran responden
berdasarkan tingkat regulasi diri adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5
Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Regulasi Diri
Klasifikasi Responden F'ersentase
Tinggi 22 orang 15,2 %
Sedang 99 orang 68,3%
Rendah 24 orang 16,5%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas sul~yek memiliki
tingkat regulasi yang sedang dengan persentase 68,3 % (99 orang).
Sementara untuk tingkat regulasi tinggi dan rendah memiliki
69
70
persentase yang hampir berimbang, yaitu 15,2 % (22 orang) dan 16,5
% (24 orang).
4.2.2. Data skor prestasi belajar
Data mengenai Prestasi belajar (Variabel Y) diperoleh melalui studi
dokumentasi dengan melihat hasil akhir rata-rata nilai mata pelajaran
semester 2 pada buku raport siswa kelas XI. Secara keseluruhan, nilai
rata-rata atau harga mean dari prestasi belajar subyek adalah 78,83
(dengan pembulatan) standar deviasi sebesar 4, 1 (dengan
pembulatan) serta rentang skor prestasi belajar siswa menyebar
dengan rentang 70, 1 - 89,30. Data skor prestasi belajar dapat di Ii hat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Skor Perolehan Prestasi Belajar
Statistics
Prestasi belaiar N Valid 145
Missing 0 Mean 78.8303 Std. Deviation 4.10260 Minimum 70.10 Maximum 89.30
Melalui skor prestasi belajar maka akan diperoleh klasifikasi prestasi
belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.7
Klasifikasi Skor Presta:;i Belajar
Klasifikasi Interval Interval
Tinggi (µ + 1,0 a) :;; X 82,9c~:;; x
Sedang (µ - 1,0 a) :;; X < (µ + 1,0 a) 74,7cl:;; x < 82,93
Rendah X < (µ - 1,0 a) x < 74,73
Berdasarkan pengklasifikasian tersebut maka gambaran responden
berdasarkan tingkat prestasi belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Prestasi Belajar
Klasifikasi Responden F'ersentase
Tinggi 28 orang 19,3%
Sedang 92 orang 63,5%
Rendah 25 orang 17,2 %
71
Dari data tersebut maka dapat dilihat bahwa sebagian besar prestasi
belajar siswa masuk pada kategori sedang dengan persentase 63,5 %
(92 orang). Sedangkan untuk kategori prestasi belajar tinggi 19,3 %
(28 orang) dan untuk kategori rendah memiliki persentase sebesar
17,2 % (25 orang).
4.3. Presentasi Data
4.3.1. Uji persyaratan
72
Sebelum peneliti memulai menganalisa data maka hendaknya perlu
dilakukan uji persyaratan. Hal ini dikarenakan dalam pemilihan teknik
analisis data interval turut dipengaruhi oleh penyebaran datanya.
Apabila data yang diteliti berbentuk sebaran normal maka peneliti
boleh menggunakan teknik statistik parametrik, sedangkan apabila
data yang diolah bukan merupakan sebaran normal, maka peneliti
harus menggunakan teknik statistik non-parametrik (Suharsimi
Arikunto, 2002).
4.3.1.1. Uji Normalitas
Data-data berskala interval sebagai hasil suatu pengukuran pada
umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun tidak mustahil
suatu data tidak mengkuti asumsi tersebut. Untuk mengetahui
kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas
terhadap data yang bersangkutan (Burhan Nurgiyantoro, 2004)
73
Adapun kriteria dari pengujian ini adalah, jika angka signifikansi (Sig)
lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal dan sebaliknya
jika signifikansi (Sig) kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak
berdistribusi normal.
Setelah dilakukan penghitungan dengan program SPSS 11.5 didapat
hasil signifikansi (Sig) sebesar 0,200. Dengan demikian maka dapat
diartikan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
2
0
-1
0 0 0 -2 0
0
0
"' 100 120
obseived value
140 160 180
0
0
0
200
Berdasarkan grafik normalitas diatas terlihat bahwa sebaran data
berada di sekitar garis uji yang mengarah ke kanan alas dan tidak ada
74
yang letaknya terlalu jauh dari garis tersebut. Dengan demikian data
tersebut dapat dikatakan normal.
4.3.1.2. Uji Homogenitas
Di samping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada
sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap
kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam
tidaknya varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang
sama. Pengujian homogenitas sampel menjadi sangat penting apabila
peneliti bermaksud melakukan generalisasi untuk hasil penelitiannya
(Suharsimi Arikunto, 2002).
Tabel 4.9
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sia.
regulasi diri Based on Mean .696 1 143 .406 Based on Median .685 1 143 .409 Based on Median and
.685 with adjusted di 1 14'.1.000 .409
Based on trimmed mean .706 1 143 .402
75
Pada uji homogenitas jika angka signifikansi (Sig) lebih besar dari 0,05
maka hal tersebut menunjukkan bahwa data berasal dari populasi
yang memiliki varians yang sama, begitu pula sebaliknya jika angka
singnifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut berasal dari populasi
yang variansnya tidak sama. Setelah melalui penghitungan SPSS 11.5
didapat hasil signifikansi 0,406 (0,409 > 0,05). Dengan demikian maka
dapat diartikan bahwa data tersebut homogen.
4.3.2. Uji hipotesis
Karena data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen maka
untuk uji hipotesis selanjutnya menggunakan uji parametrik, dalam hal
ini penulis menggunakan Korelasi Prodact Moment dari Pearson.
Untuk mempermudah dalam menganalisis hipotesa teirsebut peneliti
menggunakan bantuan bantuan sistem komputer SPSS versi 11.5.
berdasarkar. penghitungan tersebut didapat nilai r hitung sebesar
0,351, sedang r tabel adalah sebesar 0,159, maka r hit> r tabel (rh>rt)
pada taraf signifikansi 95 % atau 0,05. Dengan demikian hipotesis nol
yang menyatakan tidak ada hubungan antara regulasii diri dengan
prestasi belajar ditolak, sedangkan hipotesis alternatif yang
menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara regulasi diri
dan prestasi belajar diterima.
76
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara
regulasi diri dengan prestasi belajar.
Untuk memperkuat hasil penelitian, peneliti melakukan uji keeratan
hubungan antar variabel X (independent variable) dan variabel Y
(dependent variable) dengan menggunakan rumus re~1resi linear
sederhana.
Prestasi belajar seorang siswa memang tidak hanya dipengaruhi oleh
regulasi diri saja, akan tetapi ada banyak faktor lain yang dapat
mempengaruhinya seperti minat, bakat, motivasi dan lingkungan baik
itu lingkungan fisik maupun psikis. Oleh karena itu peneliti ingin
mengetahui seberapa besar regulasi diri mempengaruhi prestasi
belajar seorang siswa, yaitu dengan menggunakan rumus regresi
linear.
Berdasarkan penghitungan regresi linear dengan menggunakan
program SPSS 11.5 didapatkan hasil R square sebesar 0, 123.
R square bisa disebut koefisien determinasi, yang dalam hal ini berarti
pengaruh regulasi diri terhadap prestasi belajar hanya sebesar 12,3 %.
Sedangkan sisanya (100%-12,3 % = 87,7 %) dipengaruhi oleh faktor
faktor lainnya.
BAB5
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penghitungan statistik yang diperoleh pada bab 4, rnaka dapat
ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara regulasi diri
dengan prestasi belajar. Hal ini berarti semakin tinggi regulasi diri siswa maka
prestasi belajarnya semakin tinggi pula. Dengan demikian hipotesis nol yang
menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan antara regulasi diri dengan
prestasi belajar pada remaja ditolak dan hipotesis alternatif yang menyatakan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara regulasi diri den!Jan prestasi
belajar pada remaja diterima.
5.2. Disl<usi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa regulasi diri memiliki hubungan yang
cukup signifikan dengan prestasi belajar pada seseorang. Hasil tersebut turut
didukung pula oleh penelitian yang dilakukan oleh Arniati (19B2) mengenai
hubungan antara pengaturan diri dalam belajar, self efficacy, l!ingkungan
belajar di rumah dan inteligensi dengan prestasi belajar. dalarn penelitian
78
tersebut didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang cukup signifikan antara
pengaturan diri dalam belajar dengan prestasi belajar.
Zimmerman & Ponz (1986) juga telah melakukan penelitian untuk melihat
hubungan antara penggunaan regulasi diri dengan prestasi belajar pada
bidang studi Matematika dan Bahasa. Hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan yang positif antara pengaturan diri dalam belajar dengan prestasi
Matematika dan prestasi Bahasa.
Selain itu Pintrich & De Groot (1990) dalam penelitiannya tentang hubungan
regulasi diri dalam belajar dengan prestasi belajar pada kelas Sains dan
Bahasa lnggris, turut memperlihatkan adanya hubungan yang positif antara
regulasi diri dalam belajar dengan prestasi belajar pada kelas Sains dan
Bahasa lnggris.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh regulasi diri terhadap prestasi
belajar hanya sebesar 12,3% selebihnya 87,7% berasal dari faktor lainnya.
Dengan demikian terlihat bahwa regulasi diri dalam belajar yang dimiliki oleh
para remaja, khususnya para siswa SMU 29 Jakarta belum tmlalu besar.
Memang sepertinya saat ini para remaja terlihat masih kurang mengerti arti
pentingnya regulasi diri dalam belajar. Mereka jarang mengatur kegiatan
79
belajarnya dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya siswa yang
belajar ketika waktu ujian sudah mendesak, sehingga terkesan bahwa
mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk belajar dan hasil yang dicapai
pun kurang optimal.
5.3. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih terdapat banyak
kekurangan. Maka berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini,
ada beberapa saran yang penulis rumuskan, yaitu:
1. Agar penelitian dapat memberikan hasil yang lebih baik dan dapat
digeneralisasi perlu dilakukan penelitian dalam cakupan yang lebih
besar. Subjek perlu ditambah dari beberapa sekolah yang berbeda,
tidak hanya satu sekolah saja sehingga lebih memungkinkan untuk
melakukan generalisasi.
2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang skala re!Julasi diri
dengan menambah beberapa variabel baru seperti mHtode guru,
keikutsertaan dalam bimbingan belajar dan lain-lain.
3. Agar diperoleh hasil yang lebih baik perlu kiranya untuk mengontrol
atau melihat sumbangan variabel lain terhadap prestasi belajar yang
dapat mempengaruhi hasil penelitian seperti inteligensi, minat,
motivasi dan lain-lain.
80
4. Bagi pihak sekolah hendaknya meningkatkan pelayanan dan kualitas
pendidikan serta pengajaran terhadap anak didik, terutama dalam
proses pembelajaran. Bimbingan dan arahan pihak sekolah,
khususnya tenaga pendidik untuk membantu siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang didapat dari proses pembelajaran
selama di sekolah sangat diharapkan oleh segenap siswa. Selain itu
kreativitas tenaga pengajar juga sangat diharapkan dapat menyajikan
materi pelajaran.
5. Bagi orang tua hendaknya turut mengambil peran dalam membantu
menciptakan iklim belajar yang kondusif dan dapat memberikan
motivasi guna membantu menyempurnakan proses pembelajaran
yang telah siswa dapatkan di sekolah dan membantu perkembangan
siswa menuju pada tahap kedewasaan agar siswa lebih dapat mandiri,
dapat belajar memecahkan masalah yang dihadapi dan menghadapi
masa depan dengan bekal yang cukup baik.
81
6. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan perlu adanya
perubahan sikap siswa terhadap belajar. Hendaknya mereka bukan
hanya berorientasi pada hasil akhirnya saja tetapi juga memperhatikan
penguasaan dan pemahaman terhadap ilmu yang mereka dapat di
sekolah sebagai bekal mereka di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Khomsan. (2007). Pembangunan Bervisi SOM. Seputar Indonesia, edisi 9
Mei 2007.
Arniati Prasedyawati H. (1992). Hubungan Antara Pengaturan Diri dalam
Be/ajar, Self Efficacy, Lingkungan Be/ajar di Rumah dan lnteligensi
dengan Prestasi Be/ajar. Program Pasca Sarjana UI. Tesis ..
Atkinson, R. (1997). Pengantar Psikologi jilid 2. Terj. Widjaja Kusuma &
Lyndon Saputra. Jakarta: Inter Aksara.
Baban Sarbana dan Dina Diana. (2002). Ampuh; Menjadi Gerdas tanpa
Batas. Jakarta: PT. Gramedia.
Burhan Nurgiyantoro, dkk. (2004). Statistik Terapan; Untuk Penelitiam llmu-
1/mu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Chaplin, J.P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: R;ajawalipers.
Davidoff, L. (1988). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Franken, R.E. (2002). Human Motivation. USA: Wadsworth Thomson
Learning.
Hari Sabarno. (2004). 3 lndikator Tingkatkan HD/ Indonesia. Gemari, Edisi
44, November 2004, hal 23.
Hasibuan, B. (2003). Cewek Lebih Pintardaripada Cowok?.
September 2003.
!:it!P:,l!'b~;!UU1Qf~"QIQi5UJLs;t§!Li>J1i:;§. Human Development Index Rankings.
Hoffman, L Scott Paris and Elizabeth Hall. (1994). Developmental Psychology
Today.North America: Mc Graw-Hill.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Kerlinger, F.N. (1995). Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Kountur, R. (2005). Metode Penelitian Untuk Penulisan Sklipsi dan Tesis,
Jakarta: PPM
Martinis Yamin. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Muhibin Syah. (2003). Psikologi Pendidikan; Dengan Pend19katan Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mukhtar, dkk. (2005). Konsep Diri Remaja Menuju Pribadi Mandiri, Jkaarta:
PT. Nimas Multima.
Ngalim Purwanto (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya
Ormrod, J.E. (2003). Educational Psychology; Developing Learners. New
Jersey: Pearson Education inc.
Pintrich, P.R. and Elizabeth V. De Groot. (1990). Motivational and Self
Regulated Learning Components of Classroom Academic
Performance. Journal of educational psychology. Vol.82 (1) 33-40.
American Psychology Association.
Purdie, N. John Hattie and Graham Douglas(1996). Student Conceptions Of
Learning And Their Use Of Self Regulated Learning Strategies: A
Cross-Cultural Comparison. Journal of Educational Psychology,
vol.88 (1), 87-100.American Psychology of Assoc:iation.
Rizki Halida (2006). Analisis Litbang Media Group; Wajah Buruk di Layar
Kaea. Media Indonesia, 15 November.
Santrock, J.W. (2005). Adolescence. New York: Mc. Graw Hill.
Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development; Perkembangan Masa Hidup.
Jakarta: Erlangga.
Sevilla, C.G. et.al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press.
Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sumadi Suryabrata. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Sunarto dan Agung Hartono. (1995). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Psikologi Be/ajar . . Jakarta: l~ineka Cipta.
Wasty Soemanto. (2006). Psikologi Pendidikan; Landasan .Kerja Pemimpin
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Widyastuty. (2005). Lebih Siap dengan Sistem Kebut Serna/am.
Desember 2005
Woolfolk, A. (2001). Educational Psychology. Ohio:Pearson.
Winkel, W.S. (1983). Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Be/ajar. Jakarta: PT
Gramedia.
~ .. =o.:.o.:""""·~"'''"'':"'.''·'· Self Regulated Learning.
Zimmerman, Band Martinez Pons. (1986). Development ofa Structured
Interview for Assessing Student Use of Self-Regulated Learning
Strategies. American Educational Research Journal, 23, 614-628.
Zimmerman, 8 and Schunk. (1994). Self-Regulation of learning and
Performance; issues and Educational Application. New Jersey:
Lawrence Erlbaum Associates Publishers.
Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi (2004). Jakarta: Fakultas
Psikologi UIN Syarif Hidayatullah.
Nam<JK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 GRF P 3 2 2 1 2 3 1 4 2 3 2 4 4 3 3 2 3 2 1 3 1 4 4 2 3 4 1 2 3 4 1 4 3 2 2 1 1 2 3 4 3 3 YMP L 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 p L 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 MF p 2 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 MA L 3 2 2 2 3 3 2 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 PD L 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 A L 4 3 3 2 1 3 4 4 4 2 4 1 3 2 3 2 3 4 2 4 2 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 Tl L 2 2 2 1 3 3 1 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 2 2 DA L 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 t-JB I A ~ ~ ry ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ry ~ A ~ ry ~ ~ ~ A ~ ~ ~ ry A ~ ~ A ~ ~ ~ A ry A A < ~ ~ ~ ry ~ ~ - ~ v - - v v v v v v v - v ~ v ~ v v v ~ v v v - ~ v v ~ v v v ~ - ~ ~ v v v ~ v ~
BS L 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 MAWL 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 GK p 3 3 2 2 4 2 2 4 4 3 2 1 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 MW P 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 YE p 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 y p 2 3 2 2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 MA p 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 APF L 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 s L 3 2 2 2 4 2 2 4 3 1 1 1 4 4 3 1 4 3 1 2 3 3 3 4 3 3 1 1 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 ARM L 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 BS p 2 2 2 2 4 3 3 4 4 3 2 1 4 4 2 2 1 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 4 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 AWCL 4 4 4 2 4 4 4 4 1 1 2 4 4 1 4 1 1 1 4 4 1 4 4 1 2 4 1 1 4 4 4 4 3 1 4 1 1 4 1 4 1 4 ACO P 3 3 3 3 2 2 2 4 4 1 3 2 4 3 4 1 2 3 2 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 NER L 2 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 1 3 3 3 1 2 3 1 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 2 3 3 2 2 2 MGAL 4 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 1 3 1 3 2 3 3 3 3 ID p 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 RA p 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 WRHP 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 HWNP 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 CA p 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 1 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 SRJ P 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 4 4 3 SA L 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 Al L 4 4 2 2 3 2 3 4 4 3 2 2 3 4 4 2 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 DHP L 2 2 3 2 2 3 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 1 1 4 4 1 2 4 4 4 3 4 IF p 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 FA L 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 3 2 1 4 2 3 2 4 4 1 1 1 1 1 3 4 4 3 3 2
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 138 75 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 185 77 2 2 4 3 2 2 3 2 2 2 3 2 135 78 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 19582 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 142 77 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 116 76 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 175 74 3 2 3 2 3 3 2 4 2 1 2 2 127 75 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 153 81 ~ ~ A A A A ? ~ A ? ? ~ AaA 77 .:;. &.. "t "1' "'T "'T V .J "'T .J V V IV"'T ff
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 142 74 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 145 78 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 154 78 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 151 83 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 174 84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 157 79 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 157 81 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 170 78 3 2 2 1 2 2 3 1 2 4 2 3 137 75 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 156 71 3 2 3 2 2 2 3 3 1 2 3 2 135 74 4 1 2 2 1 1 4 1 4 4 1 4 145 75 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 16979 3 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 3 148 80 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 161 83 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 137 78 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 151 75 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 144 81 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 139 78 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 180 75 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 187 87 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 150 77 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 168 72 4 1 1 4 4 4 3 1 4 2 3 4 162 74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 162 82 1 4 2 3 2 4 2 4 1 1 1 1 117 79
DSR,P 3 4 1 1 4 1 4 2 1 4 3 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 3 2 1 3 1 1 4 3 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3 1 1 RI L 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 ~
AWCL 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 < RP L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 RPR L 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3 3 2 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 MA L 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 ~
TBA L 3 3 2 2 3 3 2 4 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 CSR P 3 3 2 2 1 2 3 3 2 3 3 1 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 4 1 2 1 3 4 3 2 3 3 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 ANA P 2 1 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 1 3 3 1 2 2 2 2 1 2 3 1 1 3 2 3 1 1 1 2 1 2 MS p 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 l""l.C'O I A ~ ~ ? ? ? ~ ? ? ~ ? ? ? ? ~ ? ? ? ? ? ~ A ? ? ? A ? ? ? ? ? ? ~ ? ? ' 2 3 3 3 3 3 1-'Vl,.,L.. ~ v ' v v v ' v v ~ v v v v ' v v v v v 4 ~ v v v ~ v v v v v v ' v v ' MJ L 3 2 4 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 1 3 3 2 1 2 2 4 4 4 4 3 1 3 4 2 3 2 3 FR p 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 DR L 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 AA L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 AB L 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 1 4 3 3 1 4 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 AF p 2 3 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 4 2 3 2 3 1 RH p 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 TF p 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 DP p 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 FA p 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 M p 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 2 2 ASN P 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 1 2 4 3 4 2 3 4 3 3 3 HR p 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 GA p 4 4 3 2 4 2 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1 1 2 3 4 3 3 SV p 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 HNWL 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 YI p 4 2 2 4 3 2 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 4 3 1 4 3 4 3 2 4 3 4 1 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 2 4 3 3 MZI L 3 2 3 2 2 2 3 4 4 4 2 1 3 4 3 3 3 4 1 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 2 3 2 2 2 4 RF p 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 SA L 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 4 2 2 3 3 3 2 3 MP p 3 3 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 1 2 3 4 4 2 3 NP p 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 CG L 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 IA p 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 EP L 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 2 4 2 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3 1 3 3 3 3 2 3 4 2 2 2 RF L 3 3 4 2 2 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3
3 1 4 1 4 4 4 1 1 3 2 2 109 72 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 172 80 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 182 74 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 162 74 3 2 3 4 1 3 2 2 2 4 2 3 145 76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 178 76 3 2 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 155 81 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 4 2 138 76 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 105 75 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 145 77 A ~ A ~ A A A A A A A ~ ~ v £ v ~ ~ v ~ ~ ~ ~ v 15S 73 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 142 78 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 168 81 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 123 72 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 120 75 2 3 3 2 4 3 2 3 3 4 2 3 136 74 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 146 74 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 150 84 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 155 85 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 166 83 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 139 79 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 141 79 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 171 74 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 150 75 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 16774 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 161 81 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 160 75 3 3 3 1 3 4 3 3 4 2 2 2 158 76 4 4 3 2 4 3 4 4 2 1 2 2 152 77 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 166 83 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 162 80 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 153 81 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 180 85 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 159 80 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 168 79 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 156 86 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 165 78
MKS L 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 UA p 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 IB L 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 NA L 4 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 YN p 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 2 1 3 3 AW P 3 2 2 2 3 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 2 1 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 FM L 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 AFK P 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 1 1 4 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 RS p 3 4 2 2 4 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 1 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 VK p 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 CA p A ~ 0 0 1 ~ ? A A A ? ~ A ~ ~ ~ A ~ ~ ~ ~ A A ~ A A ? ? ~ A A A A A A ~ A ~ A A ~ A vn ........ v v ' v v .... .... .... v ~ .... v v v .... v .... .... v .... .... v .... .... v v v .... .... .... .... .... .... v .... ~ .... .... v ~
FWHP 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 3 4 4 WH P 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 1 2 1 3 3 4 2 1 3 2 4 3 3 MH p 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 HS p 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 TJM L 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 DTP L 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 4 3 3 2 2 2 2 RH p 4 2 3 3 2 2 3 4 4 2 2 1 4 3 4 2 3 2 2 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 NKS L 4 3 4 3 1 3 4 4 3 3 3 1 3 2 4 1 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 1 243344 FN p 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 NA p 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 1 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 AN p 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 DW P 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 1 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 1 343443 RF L 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 1 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 DPL P 3 2 2 2 3 2 3 4 2 4 2 1 4 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 3 AAF P 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3 2 1 3 4 4 4 1 2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 EH p 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 TEP P 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 DA p 3 2 1 2 2 1 2 3 2 4 2 2 3 2 2 1 2 2 1 3 2 4 2 2 3 2 3 3 1 1 2 1 3 4 2 2 1 2 2 3 1 2 TF p 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 4 2 3 4 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 3 PS p 4 3 2 2 2 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 4 3 4 1 1 2 4 3 2 2 4 2 2 3 4 2 1 3 KD p 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 1 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 H p 3 2 3 2 2 2 4 4 1 2 3 2 4 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 3 2 2 1 2 3 3 3 1 4 RPJ P 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 ER p 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 IPS P 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 RTJ L 2 4 4 2 3 4 1 3 2 1 3 4 4 4 4 1 4 2 1 1 4 4 4 1 4 4 4 2 1 1 1 2 1 4 1 4 1 1 1 1 3 1
3 3 3 2 4 3 3 1 3 4 3 3 171 82 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 174 84 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 157 85 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 152 80 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 2 150 85 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 2 150 83 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 186 85 2 3 3 1 2 2 3 2 3 3 3 2 149 77 2 3 3 4 3 3 4 4 2 4 1 3 166 84 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 153 82 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 182 76 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 186 79 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 169 82 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 165 79 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 i78 85 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 157 79 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 142 78 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 161 87 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 178 82 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 170 86 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 171 79 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 155 81 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 3 173 85 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 180 75 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 2 2 154 84 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 166 76 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 14978 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 151 84 2 2 4 3 4 3 2 4 2 2 3 2 123 77 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 144 81 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 149 85 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 178 85 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 154 77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 149 80 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 170 82 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 159 76 1 1 4 1 4 3 2 4 4 4 4 4 140 75
SA L 4 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 1 1 4 3 2 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 4 3 3 AR L 4 2 2 2 3 3 2 4 2 2 2 1 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 DBI L 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 HA L 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 1 4 4 4 3 4 1 3 3 4 4 4 4 DH L 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 WF p 4 2 4 2 4 3 3 4 3 3 3 1 4 3 4 2 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 CAP L 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 1 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ON p 3 3 3 2 1 1 2 3 3 4 3 1 3 3 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 FN L 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 1 4 3 3 1 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 CK p 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 t..l n 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 4 r
RF L 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 AD p 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 1 3 3 3 1 2 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 RD p 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 MA L 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 4 i 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 c L 2 3 3 2 3 3 1 4 3 3 3 2 4 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 4 4 3 3 2 3 3 1 4 3 2 3 3 3 3 EB L 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 H L 3 2 2 1 2 3 2 4 2 3 2 2 4 2 2 2 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 2 1 2 2 2 2 1 1 HR L 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 YA p 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 AH L 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 LB p 4 2 3 2 4 3 4 4 2 3 3 1 4 3 4 3 3 1 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 2 2 4 4 3 3 4 AND L 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 DHP L 2 3 4 3 3 4 1 3 2 1 3 4 4 4 4 1 4 2 1 2 3 4 4 1 4 4 4 2 1 1 1 2 1 4 1 4 1 1 1 1 3 1 IPS L 3 2 2 2 3 3 2 4 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 RAP L 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 SGP P 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 1 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 SA p 4 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 A p 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 BS L 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 1 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 NA p 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 RBD L 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 RRK L 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 ZTF P 4 2 4 2 4 3 3 4 3 3 3 1 4 3 4 2 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 3 APS P 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3
3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 138 79 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 14474 3 3 4 2 1 2 3 4 3 3 3 3 142 82 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 185 79 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 152 83 4 3 2 3 3 4 3 3 2 4 2 4 17382 3 2 3 2 1 4 3 4 3 3 2 3 153 73 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 140 82 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 185 88 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 172 76 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 172 86 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 169 77 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 159 76 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 161 76 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 i 2 133 82 2 2 3 4 4 3 2 4 2 3 2 4 153 73 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 4 3 176 79 3 1 3 3 4 2 2 4 4 3 2 3 131 80 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 137 77 3 3 3 3 2 4 4 2 2 2 2 2 166 79 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 130 77 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 2 4 165 84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 174 70 1 1 4 1 4 3 2 4 4 3 4 4 139 75 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 142 74 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 162 79 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 187 89 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 173 84 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 170 80 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 158 72 3 3 4 1 2 2 3 2 4 3 3 3 149 77 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 138 74 2 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 150 77 4 3 2 3 3 4 3 3 2 4 2 4 173 84 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 159 75
·elations
Correlations Ccirrelations
VAR00001 VAR00093 VAR00005 VAR00093 )0001 Pearson Correlation 1 .381. VAR00005 Pearson Gorrelation 1 .303
Sig. (2-tailed) .031 Sig. (2-tailed) .092
N 32 32 N 32 32
l0093 Pearson Correlation .381. 1 VAR00093 Pearson Correlation .303 1 Sig. (2-tailed) .031 Sig. (2-tailed) .092 N 32 32 N 32 32
::;orrelation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations ·elations
Ccirrelations
Corf elations VAR00006 VAR00093
VAR00002 VAR00093 VAR00006 Pearson Correlation 1 .605*"
)0002 Pearson Correlation 1 .269 Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .136 N 32 32
N 32 32 VAR00093 Pearson Co11elation .sos· 1
l0093 Pearson CorrelaUon .269 1 Sig. (2-tailedJ .000
Sig. (2-tailed) .136 N 32 32
N 32 32 **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
·elations Correlations
Correlations Cc1rrelations
VAR00093 VAR00003 VAR00007 VAR00093 10093 Pearson Correlation 1 -.125 VAR00007 Pearson Coffelation 1 .430*
Sig. (2-tailed) .497 Sig. (2-tailed) .014 N 32 32 N 32 32
10003 Pearson Correlation -.125 1 VAR00093 Pearson Coffelation .430* 1 Sig. (2-tailed) .497 Sig. (2-tailed) .014 N 32 32 N 32 32
*·Correlation is significant at the 0.05 level (2-tai!ed).
elations Correlations
Correlations
VAR00004 VAR00093 co,rrelations 10004 Pearson Correlation 1 .579*"
Sig. (2-tailed) .001 VAR00008 VAR00093
VAR00008 Pearson Coffelation 1 .496** N 32 32 Sig. (2-tailed) .004
10093 Pearson Correlation .579. 1 N 32 32 Sig. (2-tailed) .001 VAR00093 Pearson Con-elation .496. 1 N 32 32 Sig. (2-tailed) .004
Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled). N 32 32 0
• Correlation is significant at the 0.01 level (2...tailed).
elations Correlations
Correlations Correlations
VAR00009 VAR00093 VAR00013 VAR00093 10009 Pearson Correlation 1 .512** VAR00013 Pearson Correlation 1 .329
Sig. (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) .066
N 32 32 N 32 32
10093 Pearson Correlation .512* 1 VAR00093 Pearson Correlation .329 1
Sig, (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) .066
N 32 32 N 32 32
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed}.
Correlations elations
Correlations
Correlations VAR00014 VAR00093 VAR00014 Pearson Coffelation 1 .483*'
VAR00010 VAR00093 10010 Pearson 1..,;orrelation 1 .416°
Sig. (2-tailed) .018
N 32 32
10093 Pearson Correlation .416* 1 Sig. (2-tailed) .018 N 32 32
Sig. (2-tailed) ,005 N 32 32
VAR00093 Pearson Correlation .483*' 1 Sig. (2-tailed) .005 N 32 32
"'*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
:orrelation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations elations
Correlations
Correlations VAR00015 VAR00093 VAR00015 Pearson ConBlation 1 .534**
VAR00011 VAR00093 10011 Pearson Correlation 1 .178
Sig. (2-tailed) .329 N 32 32
10093 Pearson Correlation .178 1 Sig. (2-tailed) .329 N 32 32
Sig. (2-tailed) .002 N 32 32
VAR00093 Pearson Coffelation .534*' 1 Sig. (2-tailed) .002 N 32 32 ..
· Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).
elations Correlations
Correlations Correlations
VAR00012 VAR00093 10012 Pearson Correlation 1 .354*
VAR00016 VAR00093 VAR00016 Pearson Con-elation 1 .447*
Sig. (2-tailed) .047 N 32 32
Sig. (2-tailed;• .010 N 32 32
10093 Pearson Correlation .354* 1 VAR00093 Pearson Correlation .447* 1
Sig. (2-tailed) ,047
N 32 32
Sig. (2-tailed) .010 N 32 32
:orrelation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *.Correlation is significcmt at the 0.05 level (2-tailed).
elations Correlations
Correlations Correlations
VAR00017 VAR00093 VAR00021 VAR00093 10017 Pearson Correlation 1 .452*• VAR00021 Pearson Coffelation 1 .585 ..
Sig. (2-tailed) .009 Sig. (2·tailed) .000
N 32 32 N 32 32
10093 Pearson Correlation .452* 1 VAR00093 Pearson Con-elation .585*' 1
Sig. (2-tailed) .009 Sig. (2·tailed) .000
N 32 32 N 32 32
Correlation is significant at the 0.01 level (2·tailed). **.Correlation is significant at the 0.01 level (2·tailed).
elations Correlations
Correlations Correlations
VAR00018 VAR00093 VAR00022 VAR00093 !0018 Pearson l.lorrelation 1 .086 VAR00022 Pearson Con·e1ation 1 .220
Sig. (2-tailed) .638 Sig. (2·tailed) .227
N 32 32 N 32 32
!0093 Pearson Correlation .086 1 VAR00093 Pearson Coffelation .220 1
Sig. (2-tailed) .638 Sig. (2-tailed) .227
N 32 32 N 32 32
elations Correlations
Correlations Correlations
VAR00019 VAR00093 VAR00023 VAR00093 !0019 Pearson Correlation 1 .309 VAR00023 Pearson Correlation 1 .415.
Sig. (2-tailed) .085 Sig. (2-tailed) .018 N 32 32 N 32 32
!0093 Pearson Correlation .309 1 VAR00093 Pearson Correlation .415* 1 Sig. (2-tailed) .085 Sig. (2-tailed} .018 N 32 32 N 32 32
*·Correlation is significant at the 0.05 level (2~tailed).
elations Correlations
Correlations Correlations
VAR00020 VAR00093 10020 Pearson Correlation 1 .458* VAR00024 VAR00093
Sig. (2-tailed) .008 VAR00024 Pearson Correlation 1 .471 ..
N 32 32 Sig. (2-tailed) .007
10093 Pearson Correlation .458. 1 N 32 32
Sig. (2-tailed) .008 VAR00093 Pearson Correlation .471* 1
N 32 32 Sig. (2-tailed) .007
Correlation is significant at the 0.01 level (2·tailed). N 32 32
** · Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
·elations Correlations
Correlations CC1rrelations
VAR00025 VAR00093 VAR00029 VAR00093 )0025 Pearson i..:.orrelation 1 .385. VAR00029 Pearson Correlation 1 .315
Sig. (2-tailed) .029 Sig. (2-tailed) .079
N 32 32 N 32 32 )0093 Pearson Correlation .385* 1 VAR00093 Pearson Correlation .315 1
Sig. (2-tailed) .029 Sig. (2-tailedl .079 N 32 32 N 32 32
::orrelation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations ·elations
Ccirrelations
Correlations VAR00030 VAR00093
VAR00026 VAR00093 VAR00030 Pearson Correlation 1 .545.
)0026 Pearson Gorrelation 1 ,395• Sig. (2-tailed'! .001
Sig. (2-tailed) .025 N 32 32
N 32 32 VAR00093 Pearson Conrelation ,545• 1
)0093 Pearson Correlatlon .395* 1 Sig. (2-tailed) .001
Sig. (2-tailed) .025 N 32 32
N 32 32 ... -. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
:::orrelation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
·elations Correlations
Correlations VAR00031 VAR00093
VAR00027 VAR00093 VAR00031 Pearson Coffelation 1 .272 I0027 Pearson Correlation 1 .389* Sig. (2-tailed) .132
Sig. (2-tailed) .028 N 32 32 N 32 32 VAR00093 Pearson Coffelation .272 1
10093 Pearson Correlation .389* 1 Sig. (2-tailed) .028
Sig. (2-tailed) .132 N 32 32
N 32 32
:::orrelation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
elations Correlations
Correlations VAR00032 VAR00093 VAROu032 Pearson Coffelation 1 .547*'
VAR00028 VAR00093 Sig. (2-tailed) .001 10028 Pearson Correlation 1 .270 N 32 32
Sig. (2-tailed) .134 VAR00093 Pearson Correlation .547*' 1 N 32 32 Sig. (2-tailed) .001
10093 Pearson Correlation .270 1 N 32 32 Sig. (2-tailed) .134 N 32 32
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1lations Correlations
Correlations Correlations
VAR00033 VAR00093 VAR00037 VAR00093 033 Pearson Correlation 1 _579• VAR00037 Pearson Correlation 1 .514H
Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed) .003
N 32 32 N 32 32
093 Pearson Correlation .579* 1 VAR00093 Pearson Correlation .514* 1
Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed) .003
N 32 32 N 32 32
:orrelation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1lations Correlations
Correlations Correlations
VAR00034 VAR00093 VAR00093 VAR00038 034 Pearson Correlation 1 .237 VAR00093 Pearson Correlation 1 .541H
Sig. (2-tailed) .191 Sig. (2-tailed) .001
N 32 32 N 32 32
093 Pearson Correlation .237 1 VAR00038 Pearson Correlation .541* 1 Sig. (2-tailed) .191 Sig. (2-tailed) .001
N 32 32 N 32 32
*" · Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed),
1lations Correlations
Correlations
VAR00035 VAR00093 Correlations
035 Pearson Correlation 1 .421* VAR00039 VAR00093 Sig. (2-tailed) .016 VAR00039 Pearson Correlation 1 .541* N 32 32 Sig. (2-tailed) .001
093 Pearson Correlation .421· 1 N 32 32 Sig. (2-tailed) .016 VAR00093 Pearson Correlation .541. 1 N 32 32 Sig. (2-tailed) .001
Hrelation is significant at the 0.05 level (2-tailed}. N 32 32
*"'.Correlation is significant at the 0.01 level (2~tailed).
~lations Correlations
Correlations Conrelatlons
VAR00036 VAR00093 1036 Pearson t,.;Orre1ation 1 .356* VAR00040 VAR00093
Sig. (2-tailed) .046 VAR00040 Pearson Correlation 1 .040
N 32 32 Sig. (2-tailed) .829
1093 Pearson Correlation .356* 1 N 32 32
Sig. (2-tailed) .046 VAR00093 Pearson Correlation .040 1
N 32 32 Sig. (2-tailed) .829
Jrrelation is significant at the 0.05 level (2-tailed). N 32 32
·elations Correlations
Correlations Ccirrelations
VAR00041 VAR00093 )0041 Pearson Correlation 1 .492*'
VAR00045 VAR00093 VAR00045 Pearson Correlation 1 .702*'
Sig. (2-tailed) .004
N 32 32 Sig. (2-tailedl .000
N 32 32 !0093 Pearson Correlation .492*' 1 VAR00093 Pearson Correlation .102· 1
Sig. (2-tailed) .004
N 32 32 Sig. (2-tailed) .000
N 32 32 Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *'*.Correlation 1s s1gnific,ant at the 0.01 level (2-talled).
·elations Correlations
Correlations
VAR00042 VAR00093 Cc•rrelations
)0042 Pearson Correlation 1 .388.
Sig. (2-tailed) .028 VAR00046 VAR00093
VAR00046 Pearson Con-elation 1 .563"' N 32 32
!0093 Pearson Correlation .388* 1 Sig. (2-tailed) .001 N 32 32
Sig. (2-tailed) .028 VAR00093 Pearson Con"Slation .563~' 1 N 32 32 Sig. (2.failed) .001
:orrelatlon is significant at the 0.05 level (2-tailed). N 32 32
**.Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tmted).
elations Correlations
Correlations
VAR00043 VAR00093 Co-rrelations 10043 Pearson Correlation 1 .522°
Sig. (2-tailed) .002 N 32 32
10093 Pearson Correlation .522* 1
Sig. (2-tailed) .002
N 32 32
VAR00047 VAR00093 VAR00047 Pearson Coffelation 1 .592H
Sig. (2-tailed) .000 N 32 32
VAR00093 Pearson Coffelation .592*' 1 Sig. (2-tailed} .000
Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled). N 32 32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled).
elations Correlations
Correlations
VAR00044 VAR00093 Correlations 10044 Pearson Correlation 1 .278
Sig. (2-tailed) .123 N 32 32
10093 Pearson Correlation .278 1 Sig. (2-tailed) .123 N 32 32
VAR00048 VAR00093 VAR00048 Pearson Conelation 1 .380*
Sig. (2-tailed} .032 N 32 32
VAR00093 Pearson Con-elation .380* 1 Sig. (2-tailed) .032 N 32 32
"' *.Correlation is s1gnif1cant at the 0.05 level (2-tailed).
~lations Correlatic>ns
Correlations Correlations
VAR00049 VAR00093 VAR00053 VAR00093 1049 Pearson Correlation 1 .533*• VAR00053 Pearson Corn~lation 1 .474 ..
Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-tailed) .006
N 32 32 N 32 32
1093 Pearson Correlation .533* 1 VAR00093 Pearson CorH!lation .474* 1
Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-tailed) .006
N 32 32 N 32 32
:::orrelation is significant at the 0.01 level (2-tailed). "*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
~lations Correlatic:>ns
Correlations Correlations
VAROOOSO VAR00093 VAR00054 VAR00093 )050 Pearson Correlation 1 .498* VAR00054 Pearson Correlation 1 .374*
Sig. (2-tailed) .004 Sig. (2-tailed) .035
N 32 32 N 32 32 )093 Pearson Correlation .498. 1 VAR00093 Pearson Correlation .374* 1
Sig. (2-tailed) .004 Sig. (2-tailed) .035
N 32 32 N 32 32
:'.:orrelation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
~lations Correlations
VAR00055 VAR00093 Correlations VAR00055 Pearson Correlation 1 .376*
VAR00051 VAR00093 Sig. {2-tailed) .034
G051 Pearson Correlation 1 .o78 N 32 32 Sig. (2-tailed) .673 VAR00093 Pearson Corn~lation .376* 1
N 32 32 Sig. (2-tailed) .034
0093 Pearson Correlation .078 1 N 32 32
Sig. (2-tailed) .673 ".Correlation is significant at the 0.05 level {2-tailed). N 32 32
elations Correlations
Correlations Correlations
VAR00052 VAR00093 VAR00056 VAR00093 0052 Pearson Correlation 1 .548 .. VAR00056 Pearson Corn3lation 1 .497*•
Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed) .004 N 32 32 N 32 32
0093 Pearson Correlation .548* 1 VAR00093 Pearson Corn:lation .497" 1 Sig. (2-tailed) .001 Sig. {2-tailed) .004 N 32 32 N 32 32
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). '"'.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
~lations Correlations
Correlations Conrelatlons
VAR00057 VAR00093 VAR00061 VAR00093 1057 Pearson Correlation 1 .484° VAR00061 Pearson Correlation 1 .437*
Sig. (2-tailed) .005 Sig. (2-tailed) .012
N 32 32 N 32 32
1093 Pearson Correlation .484 .... 1 VAR00093 Pearson Correlation .437* 1
Sig. (2-tailed) .005 Sig. (2-tailed) .012
N 32 32 N 32 32
~orrelation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
~lations Correlations
Correlations Correlations
VAR00058 VAR00093 VAR00062 VAR00093 1058 Pearson Correlation 1 .533° VAR00062 Pearson correlation 1 .599 ..
Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-tailed) .000
N 32 32 N 32 32
1093 Pearson Correlation .533. 1 VAR00093 Pearson Correlation .599. 1
Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-tailed) .000
N 32 32 N 32 32
;orrelation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed}. **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
~lations Correlations
Correlations Correlations
VAR00059 VAR00093 VAR00063 VAR00093 1059 Pearson Correlation 1 .632* VAR00063 Pearson Correilation 1 .592 ..
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 32 32 N 32 32 1093 Pearson Correlation .632* 1 VAR00093 Pearson Corrtilation .592. 1
Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 32 32 N 32 32
~orrelation is significant at the 0.01 level (2-tailed). **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed).
~laticms Correlath>ns
Correlations Correlations
VAR00060 VAR00093 VAR00064 VAR00093 1060 Pearson Correlation 1 .332 VAR00064 Pearson CorrE!lation 1 .043
Sig. (2-tailed) .064 Sig. (2-tailed) .816
N 32 32 N 32 32 1093 Pearson Correlation .332 1 VAR00093 Pearson Correilation .043 1
Sig. (2-tailed) .064 Sig. (2-tailed) .816
N 32 32 N 32 32
elations Correlations
Correlations Correlations
VAR00065 VAR00093 VAR00069 VAR00093 10065 Pearson t..orrelat!on 1 .628 .. VAR00069 Pearson voffelation 1 .601"*'
Sig, (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000
N 32 32 N 32 32
10093 Pearson Correlation .628* 1 VAR00093 Pearson Coffelation .601*• 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 32 32 N 32 32
Correlation is significant at the 0.01 level (2-ta1led). **.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations elations
Correlations Correlations
VAR00066 VAR00093 !0066 Pearson Correlation 1 .356*
Sig. (2-tailed) .046 N 32 32
10093 Pearson Correlation ,355• 1 Sig. (2-tailed) .046 N 32 32
VAR00070 VAR00093 VAR00070 Pearson Con-elation 1 .674*"'
Sig. (2-tailed) .000 N 32 32
VAR00093 Pearson Coffelation .674* 1 Sig. (2-tailed) .000 N 32 32
~orrelation is significant at the 0.05 level (2-tmled). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-talled).
elations Correlations
Correlations
VAR00067 VAR00093 Correlations 10067 Pearson Correlation 1 ,573•
Sig. (2-tailed) .001 N 32 32
10093 Pearson Correlation .573* 1 Sig. (2-tailed) .001 N 32 32
VAR00071 VAR00093 VAR00071 Pearson Coffelation 1 .035
Sig. (2-tailed} .848 N 32 32
VAR00093 Pearson Correlation .035 1 Sig. (2-tailed) .848
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). N 32 32
elations Correlations
Correlations Correlations
VAR00068 VAR00093 10068 Pearson Correlation 1 _535u
Sig. (2-tailed) .002 N 32 32
10093 Pearson Correlation .535*' 1 Sig. (2-tailed) ,002 N 32 32
VAR00072 VAR00093 VAK00072 Pearson Correlation 1 .492**
Sig. (2-tailed) .004 N 32 32
VAR00093 Pearson Correlation .492*' 1 Sig. (2-tailed) .004 N 32 32
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tmled). . ;> • Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).
·elations Correlations
Correlations
VAR00073 VAR00093 VAR00077 VAR00093 !0073 Pearson c orrelatlon 1 .493*' VAR00077 Pearson Con-elation 1 .309
Sig. (2-tailed) .004 Sig. (2-tailed) .085
N 32 32 N 32 32 )0093 Pearson Correlation .493' 1 VAR00093 Pearson Correlation .309 1
Sig. (2-tailed) .004 Sig. (2-tailed'! .085
N 32 32 N 32 32
Correlation Is significant at the 0.01 level (2-talled).
Correlations ·elations
Correlations
Correlations VAR00078 VAR00093
VAR00093 VAR00074 V""00078 Pearson Con-elation 1 .332
)0093 Pearson correlation 1 .275 Sig. (2-tailed) .063
Sig. (2-tailed) .127 N 32 32
N 32 32 VAR00093 Pearson Coffelation .332 1
)0074 Pearson Correlation .275 1 Sig. (2-tailed) .063
Sig. (2-tailed) .127 N 32 32
N 32 32
Correlations elations
Cc·rrelations
Correlations VAR00079 VAR00093
VAR00075 VAR00093 VAR00079 Pearson Con~lation 1 .153
!0075 Pearson l.lorrelation 1 .659. Sig. (2-tailed) .402
Sig. (2-tailed) .000 N 32 32
N 32 32 VAR00093 Pearson Con-elation .153 1
10093 Pearson Correlation .659. 1 Sig. (2-tailed) .402
Sig. (2-tailed) .000 N 32 32
N 32 32
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations
elations Correlations
Correlations VAR00080 VAR00093
VAR00080 Pearson t;on-elation 1 .135
VAR00076 VAR00093 Sig. {2-tailed} .460 10076 Pearson Correlation 1 .470*' N 32 32
Sig. (2-tailed) .007 VAR00093 Pearson Correlation .135 1 N 32 32 Sig. (2-tailed} .460
10093 Pearson Correlation .410· 1 N 32 32 Sig. (2-tailed) .007 N 32 32
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
~lations Correlations
Correlations Correlations
VAR00081 VAR00093 VAR00085 VAR-00093
-081 Pearson Gorrelation 1 .325 VAR00085 Pearson Correlation 1 .554*'
Sig. (2-tailed) .069 Sig. (2-tailed) .001
N 32 32 N 32 32
1093 Pearson Correlation .325 1 VAR00093 Pearson Correlation .554* 1 Sig. (2-tailed) .069 Sig. (2-tailed) .001
N 32 32 N 32 32
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
~lations
Correlations Correlations
VAR00082 VAR00093 1082 Pearson Correlation 1 .542*' Correlations
Sig. (2-tailed) .001 VAR00086 VAR00093 N 32 32 VAR00086 Pearson Correlation 1 .576*'
1093 Pearson Correlation .542*' 1 Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed) .001 N 32 32 N 32 32 VAROoog3 Pearson Corre,lation .576* 1
~orrelation is significant at the 0.01 level {2-tailed). Sig. (2-tailed) .001
N 32 32
~lations H. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00083 VAR00093 1083 Pearson t.,;orrelation 1 .576*' Correlations
Sig. (2-tailed) .001 VAR00087 VAR00093 N 32 32 VAR00087 Pearson correlation 1 .420*
1093 Pearson Correlation .576" 1 Sig. (2-tailed) .017 Sig. (2-tailed) .001 N 32 32 N 32 32 VAR00093 Pearson CorrEilation .420* 1
~orrelation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sig. (2-tailed) .017
N 32 32
~lations *.Correlation is significant at the 0.05 level {2-tailed).
Correlations Correlations
VAR00084 VAR00093 1084 Pearson Correlation 1 .134 Correlations
Sig. (2-talled) .465 VAR00088 VAR00093 N 32 32 VAROOOBB Pearson Correlatton 1 ·.153
1093 Pearson Correlation .134 1 Sig. (2-tailed) .405 Sig. (2-tailed) .465 N 32 32 N 32 32 VAR00093 Pearson Corrulation ·.153 1
Sig. (2-tailed) .405 N 32 32
elations
Correlations
VAR00089 VAR00093 0089 Pearson Correlation 1 .578**
Sig. (2-tailed) .001
N 32 32
0093 Pearson Correlation .578*' 1 Sig. (2-tailed) .001 N 32 32
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
elations
Correlations
VAR00090 VAR00093 0090 Pearson Gorrelation 1 .524··
Sig. (2-tailed) .002 N 32 32
0093 Pearson Correlation .524·· 1 Sig. (2-tailed) .002 N 32 32
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
elations
Correlations
VAR00091 VAR00093 )091 Pearson Correlation 1 .134
Sig. (2-tai~d) .465 N 32 32
)093 Pearson Correlation .134 1 Sig. (2-tai~d) .465 N 32 32
elations
Correlations
VAR00092 VAR00093 0092 Pearson Corre1auun 1 .364*
Sig. (2-tailed) .041 N 32 32
0093 Pearson Correlation .364* 1 Sig. (2-tailed) .041 N 32 32
:Orrelation is sianoicant at the 0.05 level 12-tailed\.
Reliability
~***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y AN AL Y S I s s C A L E (A L P HA)
Mean Std Dev Cases
1. VAROOOOl 2. 9688 .5948 32.0 2. VAR00004 2.9688 . 64 68 32.0 3. VAR00006 3. 37 50 .5536 32.0 4. VAR00007 2.6875 . 6445 32.0 5. VAR00008 2.7813 .9064 32.0 6. VAR00009 3.5000 . 6720 32.0 7. VAR00010 3.0000 .8424 32.0 8. VAR00012 2.9375 . 6690 32.0 9. VAR00014 3. 687 5 .5351 32.0
10. VAR00015 3.5625 .5040 32.0 11. VAR00016 2. 9688 .5948 32.0 12. VAR00017 3.2813 .5227 32.0 13. VAR00020 2.7813 .6591 32. 0 14. VAR00021 2.1250 .8707 32.0 15. VAR00023 2.4688 .8026 32. 0 16. VAR00024 2.9688 .7822 32.0 17. VAR00025 3.1250 .7513 32. 0 18. VAR0002 6 3.1250 .7931 32.0 19. VAR00027 2.5000 .5680 32. 0 20. VAR00030 3. 0625 .6690 32.0 21. VAR00032 2.6563 .7007 32. 0 22. VAR00033 3.1563 .8076 32.0 23. VAR00035 3.3125 .7378 32. 0 24. VAR00036 2.6250 .7071 32. 0 25. VAR00037 3.1875 . 3966 32. 0 26. VAR00038 3.5625 .5040 32.0 27. VAR00039 3.3125 .6445 32.0 28. VAR00041 3.3750 . 6091 32.0 29. VAR00042 3.3125 .7803 32.0 30. VAR00043 2.7813 . 8322 32.0 31. VAR00045 2.7500 . 6720 32. 0 32. VAR00046 2.8125 .7803 32.0 33. VAR00047 2.9063 . 4655 32. 0 34. VAR00048 3.2813 .5811 32. 0 35. VAR00049 2.9375 .6690 32. 0 36. VAR00050 2.8750 .6091 32. 0 37. VAR00052 3.4375 .6189 32. 0 38. VAR00053 3.1875 .5923 32. 0 39. VAR00054 3.2500 . 7184 32. 0 40. VAR00055 3.2813 . 5811 32.0 41. VAR00056 3.0938 .7344 32. 0 42. VAR00057 3.3125 .7378 32.0 43. VAR00058 3.3125 . 6445 32. 0 44. VAR00059 3. 0625 . 6189 32.0 45. VAR00061 2.8438 . 6773 32 .o
4 6. 47. 48.
VAR00062 VAR00063 VAR00065
R E L I A B I L I T y
4 9. VAR00066 50. VAR00067 51. VAR00068 52. VAR00069 53. VAR00070 54. VAR00072 55. VAR00073 56. VAR00075 57. VAR00076 58. VAR00082 59. VAR00083 60. VAR00085 61. VAR00086 62. VAR00087 63. VAR00089 64. VAR00090 65. VAR00092
Statistics for Mean SCALE 196.9375
R E L I A B I L I T Y
rtem-total Statistics
i/AROOOOl i/AR00004 i/AR00006 i/AR00007 i/AR00008 i/AR00009 ilAROOOl 0 i/AR00012 i/AR00014 i/AR00015 i/AROOOl 6 VAROOOl 7
Scale Mean
if Item Deleted
193.9688 193.9688 193.5625 194.2500 194.1563 193.4375 193.9375 194.0000 193.2500 193.3750 193.9688 193.6563
A
3.0938 3.0938 2.9375
N A L
Mean
2.8438 3.1250 3.1563 2. 87 50 2.7813 2.7500 3.1563 2.8125 2. 9688 3.0313 3.2188 3.0313 2.9063 2.8438 3.0313 2.7500 3.0313
y s
Variance 505.2218
I s
.5880
.8175
.5040
Std Dev
.7666
.4919
. 57 41
.8328
.7507
. 7620
. 7666
.7378
.5948
. 9667
. 7507
.5948
.6891
.7666
.8224
.9504
.5379
Std Dev 22.4771
s
32. 0 32.0 32.0
C A L E
Cases
32.0 32.0 32.0 32.0 32.0 32.0 32.0 32.0 32.0 32.0 32.0 32. 0 32.0 32. 0 32. 0 32. 0 32. 0
N of Variables
65
(A L P H A)
A N A L Y S I S S C A L E (A L P H A)
Scale Variance if Item Deleted
495.5151 488.9990 490.1250 492.7097 486.1361 490.7702 489.4798 494.9677 495.2258 493.7903 494.2248 495. 6522
Corrected I ternTotal
Correlation
.3532
.5525
.6034
.4228
. 4569
.4702
.4033
.3294
. 4077
.4990
.4024
. 3995
Alpha if Item Deleted
.9529
.9522
.9521
. 9526
. 9526
. 9525
.9528
.9530
.9527
.9524
.9527
. 9527
l/AR00020 194.1563 492.0071 .4371 .9526 l/AR00021 194.8125 481.5121 .6007 .9519 l/AR00023 194.4688 489.5474 . 4232 .9527 l/AR00024 193.9688 487.9022 .4835 .9524 l/AR00025 193.8125 492.6089 .3613 .9529 l/AR00026 193.8125 4 91. 9637 .3590 .9530 l/AR00027 194.4375 494.5121 .4112 .9527 VAR00030 193.8750 489.6613 .5104 .9523 VAR00032 194.2813 487.4990 .5569 .9521 VAR00033 193.7813 484.0474 .5775 .9520 VAR00035 193.6250 491. 7258 .3958 .9528 VAR00036 194.3125 493.5766 .3547 .9529 VAR00037 193.7500 496. 5806 . 4800 .9526 VAR00038 193.3750 494.0484 .4873 .9525 VAR00039 193.6250 490.5000 .5012 .9523 VAR00041 193.5625 492.6411 .4516 .9525 VAR00042 193.6250 493.0806 .3328 .9531 VAR00043 194.1563 485.4264 .5209 .9523 VAR00045 194.1875 484.4798 . 6859 .9516 VAR00046 194.1250 486.3710 .5300 .9522 VAR00047 194.0313 493.2571 .5681 .9523 VAR00048 193.6563 495.7813 .3518 .9529 VAR00049 194.0000 488.8387 .5387 .9522 VAR00050 194.0625 490.9637 .5145 .9523 VAR00052 193.5000 4 91. 0968 .5010 .9524 VAR00053 193.7500 492.0000 .4899 .9524 VAR00054 193.6875 493.1895 .3609 .9529 VAR00055 193.6563 497.0071 .3040 .9530 VAR00056 193.8438 489.7490 . 4594 .9525
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C A L E (A L P H A)
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAR00057 193.6250 490.6935 .4278 .9526 VAR00058 193.6250 4 91. 3387 .4714 .9525 VAR00059 193.8750 488.5645 .5948 .9520 VAR00061 194.0938 490.9909 .4589 .9525 VAR00062 193.8438 490.4587 .5536 .9522 VAR00063 193.8438 484.3942 .5602 .9521 VAR00065 194.0000 490.8387 .6327 .9521 VAR00066 194.0938 492.4748 .3574 .9530 VAR00067 193.8125 493.5121 .5247 .9524 VAR00068 193.7813 491.0796 .5428 .9522 VAR00069 194.0625 481.8024 . 6216 .9518 VAR00070 194.1563 481. 5554 .7012 .9515 VAR00072 194.1875 487.5121 .5090 .9523 VAR00073 193. 7813 489.1442 . 4568 . 9525
ITAR0007 5 194.1250 483.2097 .6618 .9517 ITAR00076 193.9688 494.1603 .4049 .9527 ITAR00082 193.9063 480.2167 .5681 .9521 ITAR00083 193. 7188 486.2732 .5553 .9521 ITAR00085 193.9063 491.1200 .5215 .9523 ITAR00086 194. 0313 487.6442 .5620 . 9521 ITAR00087 194.0938 489.4425 .4479 .9526 ITAR00089 193.9063 484.4103 .5562 .9521 ITAR00090 194.1875 482.8024 .5152 .9524 ITAR00092 193.9063 497.2490 . 3203 .9530
Reliability Coefficients
N of Cases 32.0 N of Items 65
Alpha ~ .9531
)escriptives
Statistics
Reoulasi Diri N Valid 145
Missing 0 Mean 156.2966
Median 157.0000
Std. Deviation 17.14850
Variance 294.07117
Range 90.00
Minimum 105.00
Maximum 195.00
Sum 22663.00
Statistics
Prestasi belaiar N Valid 145
Missing 0
Mean 78.8303 Std. Error of Mean .34070 Median 78.6000
Mode 76.80 Std. Deviation 4.10260 Variance 16.83130 Range 19.20 Minimum 70.10
Maximum 89.30 Sum 11430.40
~orrelations
Correlations
Prestasi Reaulasi Diri Belaiar
Regulasi Diri Pearson Correlation 1 .351 *" Sig. (2-tailed) .000 N 145 145
Prestasi Belajar Pearson Correlation .351" 1 Sig. (2-tailed) .000
N 145 145
"'. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
nterpretasi
· hitung = 0,351, r table= 0, 159
· hitung lebih besar dari r table pada taraf signifil<ansi 9e> % atau 0,05,
nal<a Ha diterima Ho ditolak. Hal ini menunjukkan ada hubungan
rang signifikan antara regulasi diri dengan prestasi belajar pada
Jji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missina Total
N Percent N Percent N Percent Regulasi Diri 145 100.0% 0 .0°/o 145 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error Regulasi Diri Mean 156.2966 1.42411
95% Confidence Lower Bound 153.4817 Interval for Mean Upper Bound
159.1114
5°/o Trimmed Mean 156.7893 Median 157.0000 Variance 294.071 Std. Deviation 17.14850 Minimum 105.00 Maximum 195.00 Range 90.00 Interquartile Range 25.0000 Skewness -.337 .201 Kurtosis .058 .400
Tests of Normality
Kolmonorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sio· · ..
Regulasi Diri .046 145 .200·
•. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Statistic I df I Sio. .988 I 145 I .221
Uji Homogenitas
Case Processing Summary
Reoulasi Diri
Jenis Kelamin
perempu Cases laki-laki an Valid N 67 78
Percent 100.0% 100.0%
Missing N 0 0
Percent .0°/o .0°/o Total N 67 78
Percent 100.0% 100.0%
Descriptives
Jenis Kelamin Statistic Std. Error Regulasi Diri laki-laki Mean 153.4328 2.15093
95% Confidence Lower Bound 149.1384 Interval for Mean Upper Bound
157.7273
5°/o Trimmed Mean 153.6186
Median 153.0000
Variance 309.976
Std. Deviation 17.60615 Minimum 116.00
Maximum 186.00
Range 70.00 Interquartile Range 23.0000 Skewness -.006 .293
Kurtosis -.581 .578
perempuan Mean 158.7564 1.86394 95% Confidence Lower Bound 155.0448 Interval for Mean Upper Bound
162.4680
5o/o Trimmed Mean 159.3746 Median 159.0000 Variance 270.992 Std. Deviation 16.46183 Minimum 105.00 Maximum 195.00 Range 90.00 Interquartile Range 21.2500
Skewness -.649 .272
Kurtosis 1.239 .538
Test of Homogeneity of Variance -
Levene Statistic df1 df 2 Sia.
Regulasi Diri Based on Mean .696 1 143 .406 Based on Median .685 1 143 .409 Based on Median and
.685 with adjusted df 1 143.000 .409
Based on trimmed mean .706 1 143 .402
3.14~--------------------
3 12
3.10
3.08
3.06 a
3.04+--------~---~----~---5.02 5.05 5.06 5.07
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Regulasi Diri 156.2966 17.14850 145
Prestasi Belajar 78.8303 4.10260 145
Correlations
Prestasi Reoulasi Diri Belaiar
Pearson Correlation Regulasi Diri 1.000 .351 Prestasi Belajar - .351 1.000
Sig. (1-tailed) Regulasi Diri .000 Prestasi Belajar .ODO
N Regulasi Diri 145 145 Prestasi Belajar 145 145
Variables Entered/Removed'
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 Prestaaj
Enter Belajar
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Regulasi Diri
Model Summary
Adjusted Std. Error of Model R R Sauare R Sauare the Estimate 1 .351" .123 .117 16.11364
a. Predictors: (Constant), Prestasi Belajar
ANOVAb
Sum of Model Sauares df Mean Sauare F Sia. 1 Regression 5216.378 1 5216.378 20.090 .oooa
Residual 37129.871 143 259.649 Total 42346.248 144
a. Predictors: (Constant), Prestasi Belajar
b. Dependent Variable: Regulasi Diri
Coefficients"
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sia. 1 (Constant) 40.649 25.836 1.573 .118
Prestasi Belajar 1.467 .327 .351 4.482 .000
a. Dependent Variable: Regulasi Diri
Petunjuk Pengisian
Mohon diisi untuk kelengkapan data,
Nama:
Jenis Kelamin
Usia
Berikut ini terdapat pernyataan yang mengukur tentang aspek regulasi diri,
pilihlah pernyataan yang paling sesuai dengan diri anda dengain memberikan
tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang terdapat pada kolom
sebelah kanan. Adapun alternative pilihan jawaban tersebut aclalah :
SS
TS
No
1
Sangat Setuju
Tidak Setuju
Pernyataan
Saya rutin belajar
s
STS
Conteh
Setuju
Sangat Ticlak Setuju
SS s TS STS
x
PERNYATAAN SS s TS STS
Bila nilai raport saya buruk saya akan mengurangi kegiatan
bersenang-senang saya.
Saya tidak bertanya pada guru meskipun materi yang diterangkan
belum saya mengerti.
Saya meringkas kembali catatan pelajaran saya untuk
memastikan sudah benar dan lengkap.
Saya mencatat setiap nilai yang saya capai pada setiap ulangan.
Saya membiarkan meja belajar saya berantakan ketika belajar.
Saya malas membaca buku teks pelajaran.
Saya mengumpulkan soal-soal ulangan yang terdahulu untuk
dipelajari kembali.
Saya membaca kembali catatan saya ketika akan ulangan.
Saya bertanya pada kakak/ayah/ibu bila saya tidak mengetti
dengan tugas yang diberikan oleh guru.
Saya ragu pada kemampuan teman saya, sehingga saya tidak
pernah meminta bantuan mereka dalam belajar.
Saya mendiskusikan dengan guru tentang tugas yang harus saya
kerjakan.
Saya belajar sesuka saya tanpa jadwal tertentu.
Saya tidak membaca kembali catatan ketika akan ulangan.
Mengerjakan contoh-contoh soal latihan di buku hanya
membuang waktu saya.
Saya mengerjakan contoh-contoh soal latihan sehingga saya bisa
lancar mengerjakannya.
Saya akan menonton acara favorit saya di TV meskipun tugas/PR
saya belum selesai.
Saya menaruh buku dan peralatan belajar lainnya di manapun
saya suka.
Saya meminjam buku yang dibutuhkan diperpustakaan untuk
mengerjakan tugas.
Saya tidak mencatat nilai-nilai ulangan terdahulu.
Meskipun nilai raport saya buruk saya tetap melakukan kegiatan
bersenang-senang saya bersama teman-teman.
Saya tidak pernah mempelajari kembali ulangan-ulangan yang
terdahulu.
Saya pikir membuat ringkasan buku pelajaran merupakan
pekerjaan yang hanya membuang waktu saja.
Memperbaiki tugas-tugas sekolah yang salah merupakan
pekerjaan yang membosankan.
Dalam memecahkan masalah/tugas sekolah yang sulit saya
mendiskusikannya dengan teman.
Saya malu bertanya pada guru.
Saya segan minta bantuan teman walaupun saya mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas.
Saya yakin telah mengerjakan soal dengan benar tanpa
memeriksanya kembali.
Saya menggunakan soal-soal ulangan yang telah lalu dalam
mempersiapkan ulangan yang akan datang.
Saya takut diejek teman bila bertanya tentang materi pelajaran
yang belum saya mengerti.
Ketika membaca buku saya hanya membacanya saja tanpa
menandai pain pentingnya.
Saya membuat meja belajar saya bersih dan rapi agar mudah
mengambil buku yang diperlukan.
Saya malas mencatat hasil diskusi di kelas.
Saya tidak merencanakan hal-hal yang akan dikerjakan pada
tugas kelompok.
=====TERIMA KAS!H=====
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS PSIKOLOGI
JI. Kerta Mukti No.5 Cirendeu Ciputat Jakarta Selatan 15419 Telp. (021) 7433060 Fax. 74714714
Nomor : Un.01/F7/KM.Ol.3/ '20Y?> 12007 Lamp. Hal : Izin Penelitian
Kepada Yth. Kepala Sekolah SMA 29 di Jabrt::
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat, kami sampaikan bahwa :
Jakarta, 20 September 2007
Nam a Tempat/Tgl Lahir Alamat
: Rozana Ika Agustiya : Pekalongan, 17 Agustus 198.5 : Komp.Hankam Cidodol Rtl 0/11 No.31
adalah benar mahasiswa Fakultas Psikologi UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Semester Nomor Pokok Tahun Akademik Program
IX (Sembilan) 103070029118 2007/2008 Strata 1 (S-1)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang be:rjudul : "Hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar pada remaja." mahasiswa tersebut memerlukan izin Penelitian di Iembaga yang Bapak/Ibu/Saudara pimpin. Oleh karena itu kami mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.
Demikian atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
A.n. Dekan Pembantu Dekan
Bidang~Aka<7emik
' . ') 'I'>· Dra. Z ,j~ayah, M.Si
.... ~,.. ...... ~--~~~
PEMERINTAH DAERAH KifUSUS IBUKOTA JAKARTA DIN AS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI
SMA NEGERI 29 JAKART .. A. Jalan Kramat No. 6 Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan
Telepon: ( 021) 7395831
SURAT KETERANGAN Nomor: 380 / 1.851.621
{ ang bertanda tangan di bavvah ini, Kepa!a SMA Negeri 29 Jakaiia menerangkan
lengan sebenarnya bahwa :
fama
fomor Pokok
·empat/T gl. Lahir
\la mat
rogram Pendidikan
erguruan Tinggi
Roz<ma Ika Agustiya
103070029118
Pekalongan, 17 Agustus 1985
Komp.Hankam Cidodol Rt l O/l l No. 31
Jakarta Selatan
Strata I ( S-1 )
UIN ( Universitas Islam Negeri )
e!ah mengadakan penelitian di SMA Negeri 29 Jakarta dengan Judul skripsi
Hubungan reguler diri dengan prestasi belajar pada remaja."
'emikian surat keterangan mt dibuat, agar dapat dipergunakan sebagaimana
estinya.