hubungan rasa percaya diri, jumlah jam ...repository.usd.ac.id/37884/2/161334045_full.pdfkedua...
TRANSCRIPT
I
HUBUNGAN RASA PERCAYA DIRI, JUMLAH JAM
MENGAJAR GURU, DAN PERAN ORANG TUA DENGAN
KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI KELAS
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Norbert Agustinus Lingga
161334045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IV
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk:
Tri tunggal maha kudus. Bapa, Putra dan Roh Kudus serta Bunda Maria yang
senantiasa memberkati perjalanan hidupku.
Kedua orangtuaku. Bapak Hermal Lingga dan ibu Risma Purba. Suster Codya,
Suster Grace, Pak tua Eva, Pak tua Lisna, dan Bou Yanti. Alm Oppung dari
bapak dan mamak.Guru SMP N 2 Purba, Bapak B Purba, Ibu Sinaga, Ibu D
Purba, Ibu D Sitanggang yang selalu mendukung dan memberi motivasi untuk
melanjutkan jenjang pendidikan S1
Saudariku, Yulia Yosevin Lingga yang memberi semangat saat perkuliahaan
Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar memberikan saran, bimbingan dan pengarahan.
Semua Dosen Pendidikan Akuntansi yang telah bersedia memberi ilmunya
selama perkuliahaan
Teman Kos Brogan, Inggi Surbakti, Immanuel, Erwin, Adyhaksa, Aron,
Ehud, Venanto, Erico, Bima, John yang telah menjadi keluarga pertama ku
di Jogja
Kekasih hati, Cory Mareta yang selalu mendukung dan mendoakan aku
sampai saat ini
Teman Kelompok Skripsi, Monica, Dedes dan Alva yang telah menjadi
teman dari awal, tengah dan akhir dalam pengerjaan skripsi.
Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
V
MOTTO
“ Jangan lah takut, sebab aku menyertai engkau. Jangan lah bimbang sebab aku ini
Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan menolong engkau; Aku akan memegang
engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
(Yesaya 41:10)
Tidak ada yang mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin.
(Napoleon Bonaparte)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VIII
HUBUNGAN RASA PERCAYA DIRI, JUMLAH JAM
MENGAJAR GURU, DAN PERAN ORANG TUA DENGAN
KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DI KELAS
Norbert Agustinus Lingga
Universitas Sanata Dharma
2020
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara: 1) rasa percaya
diri dengan keaktifan belajar siswa di kelas; 2) jumlah jam mengajar guru dengan
keaktifan belajar siswa di kelas; 3) peran orang tua dengan keaktifan belajar siswa
di kelas. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang dilaksanakan pada
bulan April 2020. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas XI AKKL 1, AKKL
2, dan OTKP 1 di SMK Negeri 1 Yogyakarta. Sampel penelitian sebanyak 93
diambil dengan teknik random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner
dan dianalisis dengan mengunakan korelasi spearman rank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan positif antara rasa
percaya diri dengan keaktifan belajar siswa di kelas yang ditunjukan dengan
(correlation coefficient sebesar 0,653 dan probabilitas sig-(1-tailed) = 0,0000);
2) tidak ada hubungan positif antara jumlah jam mengajar guru dengan keaktifan
belajar siswa di kelas yang ditunjukkan dengan nilai (correlation coefficient
sebesar 0,653 dan probabilitas sig-(1-tailed) = 0,981); 3) ada hubungan positif
antara peran orang tua dengan keaktifan belajar siswa di kelas yang ditunjukan
dengan nilai (correlation coefficient sebesar 0,329 dan probabilitas sig-(1-
tailed) = 0,001).
Kata Kunci: Rasa Percaya Diri, Jumlah Jam Mengajar Guru, Peran Orang Tua,
dan Keaktifan Belajar Siswa Di Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IX
ABSTRACT
THE CORRELATION OF CONFIDENCE, THE NUMBER OF
TEACHING HOURS, THE ROLE OF PARENTS, AND
STUDENTS’ CLASSROOM ACTIVITIES
Norbert Agustinus Lingga
Sanata Dharma University
2020
The goal of this study was to know the correlation between: 1) self-confidence
and students’ classroom activities; 2) the number of teaching hours and students’
classroom activities; 3) the role of parents and students’ classroom activities. The study
was a correlation study carried out in April 2020. The research population was Grade
10, in AKKL class 1 and 2, and OTKP class 1 in Yogyakarta. A number of 93 samples
were taken with a random sampling technique. Data is collected with questionnaires and
analyzed with Spearman rank correlation.
Research showed that: 1) there was a positive correlation between confidence
and students’ classroom activities (with the indcated correlation coefficient of 0.653 and
sig probability -(1-tailed) = 0.0000); 2); there was no positive correlation between the
number of theaching hours and students’ classroom activities (indicated by a correlation
coefficient of 0.653 and a sig probability of -(1-tailed) = 0.981); 3) there was a positive
link between the role of a parent and students’ classroom activities demonstrated with
value correlation coefficient of 0.329 and sig probability -(1-tailed) = 0.001).
Key words: confidence, teaching hours, parent roles, and students’ classroom activitie
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
X
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha kasih karena skripsi ini telah selesai
tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidkan PS Pendidikan Akuntansi. Penulis
menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, dan saran
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih sedalam-
dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku Ketua PS Pendidikan
Akuntansi , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta;
3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan,
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
4. Bapak Dr. S. Widanarto Prijowuntato,S.Pd., M.Si selaku Dosen Penguji yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
5. Staf pengajar PS Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan
pengetahuan dalam proses perkuliahan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XI
6. Seluruh mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2016 yang juga telah
memberi masukan selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal
Penilitian dan kerjasama yang baik selama ini;
7. Tenaga administrasi Prodi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu
kelancaran proses belajar selama ini;
8. Orang tua yang telah memberikan dukungan doa selama ini.
Penulis,
Norbert Agustinus Lingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XII
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………….......I
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….........II
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................III
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... III
MOTTO ................................................................................................................. V
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................. Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. VI
ABSTRAK ......................................................................................................... VII
ABSTRACT .......................................................................................................... IX
KATA PENGANTAR ........................................................................................... X
DAFTAR ISI ...................................................................................................... XII
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Batasan Masalah ........................................................................................ 5
C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
D. Tujuan Penilitan ......................................................................................... 6
E. Manfaat Penilitian ...................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORITIK ............................................................................... 8
A. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 8
1. Rasa Percaya Diri Siswa ............................................................................ 8
2. Jumlah Jam Mengajar Guru .................................................................. 15
3. Peran Orang Tua ..................................................................................... 18
4. Keaktifan Belajar Siswa .......................................................................... 26
B. Kajian Penelitian yang Relevan .............................................................. 29
C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 34
D. Model Penelitian ............................................ Error! Bookmark not defined.
E. Rumusan Hipotesis ....................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XIII
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 40
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 40
C. Subjek dan Objek Peneltian .................................................................... 41
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ................................ 41
E. Operasional Variabel ............................................................................... 43
F. Teknik Pengujian Data ...........................................................................48
G. Teknik Pengujian Instrumen ..................................................................49
H. Teknik Analisis Data ................................................................................ 58
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 66
A. Deskripsi Data .......................................................................................... 66
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ......................................................... 71
C. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 73
D. Pembahasan .............................................................................................. 77
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 87
A. Kesimpulan ............................................................................................... 87
B. Keterbatasan ............................................................................................. 88
C. Saran ......................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XIV
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tugas Tambahan Guru dan Ekuivalensinya ................................... 16
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ............................................................................. 42
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ............................................................................... 43
Tabel 3.3 Operasional Variabel Rasa Percaya Diri ......................................... 44
Tabel 3.4 Operasional Variabel Jumlah Jam Mengajar Guru ....................... 45
Tabel 3.5 Operasional Variabel Peran Orang Tua .......................................... 46
Tabel 3.6 Operasional Variabel Keaktifan Belajar Siswa ............................... 47
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Pertama Variabel Rasa Percaya Diri ... 50
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Kedua Validitas Variabel Rasa Percaya Diri ..... 51
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Pertama Variabel Jumlah Jam Mengajar
Guru ..................................................................................................................... 52
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Kedua Validitas Variabel Jumlah Jam Mengajar
Guru ..................................................................................................................... 52
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Pertama Variabel Peran Orang Tua .. 53
Tabel 3.12 Hasil Pengujian Validitas Pertama Variabel Keaktifan Belajar
Siswa ..................................................................................................................... 53
Tabel 3.13 Hasil Pengujian Validitas Kedua Variabel Keaktifan Belajar
Siswa .................................................................................................................... 54
Tabel 3.14 Hasil Uji Realibilitas Variabel Rasa Percaya Diri ........................ 55
Tabel 3.15 Hasil Uji Realibilitas Variabel Jumlah Jam Menajar Guru ........ 56
Tabel 3.16 Hasil Uji Realibilitas ........................................................................ 57
Hasil Uji Realibilitas Variabel Peran Orang Tua ............................................ 57
Tabel 3.17 Hasil Uji Realibilitas Variabel Keaktifan Belajar Siswa ............. 57
Tabel 3.18 Kategori PAP Tipe II ....................................................................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XV
Tabel 3. 19 Deskripsi Skor Variabel Rasa Percaya Diri ................................. 60
Tabel 3. 20 Deskripsi Skor Variabel Jumah Jam Mengajar Guru ................ 60
Tabel 3. 21 Deskripsi Skor Variabel Peran Orang Tua .................................. 61
Tabel 3. 22 Deskripsi Skor Variabel Keakifan Belajar Siswa ........................ 62
Tabel 3. 23 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi ............................................. 65
Tabel 4. 1 Responden Penelitian ........................................................................ 66
Tabel 4. 2 Deskripsi Variabel Rasa Percaya Diri ............................................. 67
Tabel 4. 3 Deskripsi Variabel Jumlah Jam Mengajar Guru .......................... 68
Tabel 4. 4 Deskripsi Variabel Peran Orang Tua .............................................. 69
Tabel 4. 5 Deskripsi Variabel Keaktifan Belajar Siswa .................................. 70
Tabel 4. 6 Hasil Uji Normalitas Bivariat ........................................................... 71
Variabel Rasa Percaya Diri dengan Keaktifan Belajar Siswa ........................ 71
Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas Bivariat ........................................................... 72
Variabel Jumlah Jam Mengajar Guru ............................................................. 72
dengan Keaktifan Belajar Siswa ........................................................................ 72
Tabel 4. 8 Hasil Uji Normalitas Bivariat ........................................................... 72
Variabel Peran Orang Tua dengan Keaktifan Belajar Siswa ......................... 72
Tabel 4. 9 Analisis korelasi spearman rank Uji Hipotesis 1 .......................... 74
Tabel 4. 10 Analisis korelasi spearman rank Uji Hipotesis 2 ........................ 75
Tabel 4. 11 Analisis korelasi spearman rank Uji Hipotesis 3 ........................ 76
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
XVI
LAMPIRAN I SURAT PERIZINAN PENELITIAN ...................................... 95
LAMPIRAN II ..................................................................................................... 97
DATA RESPONDEN ........................................................................................ 106
LAMPIRAN IV VALIDITAS DAN REALIBILITAS .................................. 133
LAMPIRAN V UJI NORMALITAS ............................................................... 141
LAMPIRAN VI UJI KORELASI .................................................................... 143
LAMPIRAN VII TABEL R ............................................................................. 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan menjadi tolak ukur maju berkembangnya suatu negara.
Penyelenggaraan pendidikan di suatu negara merupakan suatu bentuk
usaha untuk menciptakan sumber daya manusia yang aktif, kreatif,
berkualitas dan kompeten untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang
lebih baik . Sebagaimana yang tercantum dalam UU No 20 tahun 2003
Bab II pasal 3 tentang sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa:
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa”. Pendidikan bertujuan membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, serta mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal.
Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia remaja menjadi
manusia yang utuh atau dewasa. Oleh sebab itu, Indonesia
menyelenggarakan enam jenjang pendidikan formal mulai dari program
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas
(SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga jenjang
perguruan tinggi. Lembaga pendidikan formal mempunyai tujuan yang
sama yaitu bertujuan mengembangkan dan mengoptimalkan potensi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ada dalam peserta didik secara optimal baik secara pengetahuan, psikis,
dan mental serta pengolahan keterampilan atau bakat yang ada dalam
pribadi peserta didik. Adanya lembaga pendidikan formal membantu
peserta didik untuk menggali semua kemampuan dalam dirinya.
Dalam sistem pendidikan saat ini, pusat atau sasaran pendidikan
adalah peserta didik itu sendiri. Keaktifan belajar siswa merupakan
penentu keberhasilan pembelajaran di kelas. Namun, pada kenyatannya
peserta didik belum sepenuhnya aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Peneliti melakakuan pengamatan pada kelas XI SMK Negeri 1
Yogyakarta. Peneliti melihat tiga faktor yang menyebabkan kurangnya
keaktifan belajar peserta didik di kelas. Pertama, rendahnya kemampuan
peserta didik untuk menumbuhkan rasa percaya diri untuk memotivasi diri
dalam mengikuti pembelajaran. Misalnya pada saat proses pembelajaran
peserta didik bersifat pasif, diam dan tidak berani menyampaikan
pertanyaan atau pendapat. Rasa Percaya diri adalah salah satu aspek yang
sangat penting dalam mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri peserta
didik. Rasa Percaya diri merupakan salah satu landasan dalam kehidupan
yang perlu ditumbuhkan pada diri setiap peserta didik agar mereka dapat
menjadi manusia yang mampu mengontrol berbagai aspek yang ada pada
dirinya untuk mencapai tujuan hidupnya. Siswa yang percaya diri akan
lebih mampu mengatur tujuan dan sasaran pribadi dengan jelas sehingga
mampu mengarahkan peserta didik mencapai keberhasilan. Rasa percaya
diri adalah hal penting yang harus dimiliki anak untuk menapaki roda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kehidupan sehingga membentuk mental dan karakter yang kuat untuk
menghadapi tantangan dengan lebih realistis (Rahayu, 2013:62).
Rendahnya rasa percaya diri seseorang akan menimbulkan rasa pesimis
yang dapat mengganggu perkembangan potensi dalam diri seseorang.
Timbulnya sikap pesimis tak hanya menggangu keadaan mental, tetapi
juga menghambat sikap kompetitif untuk mencapai tujuan. Rahayu
(2013:62) mendefinisikan rasa percaya diri (confidience) adalah keyakinan
pada kamampuan diri sendiri untuk melakukan sesuatu dan berhasil.
Dengan adanya rasa percaya diri peserta didik akan mampu menyalurkan
segala sesuatu yang diketahui dan dikerjakannya Angelis (Rahayu
2013:62).
Kedua, Jumlah Jam Tatap Muka guru yang melebihi standar yang
diterapkan. Guru sebagai fasilitator siswa di kelas. Dalam kegiatan
pembelajaran, guru juga berperan untuk menciptakan keaktifan belajar
siswa di kelas. Salah satu hal yang perlu dilihat dari guru yakni mengenai
jumlah jam mengajar guru tersebut. Jumlah jam mengajar adalah jumlah
jam mengajar yang telah disusun dan ditetapkan oleh pihak sekolah yang
didasarkan terhadap kurikulum nasional yang berlaku sehingga jumlah
jam mengajar guru masing-masing mata pelajaran tentu juga berbeda satu
dengan yang lainnya. Standar jam mengajar guru untuk tingkat SMA/SMK
dan sederajadnya adalah 24 jam dalam satu minggu. Bagi guru pengampu
mata pelajaran dengan jumlah jam mengajar yang melebihi standar dapat
mempengaruhi kinerja dan pembawaan/cara mengajar guru pada saat di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kelas. Guru yang mempunyai jumlah jam mengajar melebihi standar yang
ditentukan dapat memicu terjadinya kelelahan pada diri pribadi guru
tersebut sehingga berimbas terhadap ketidakefektifan kegiatan
pembelajaran di kelas. Dampak dari jumlah jam mengajar guru yang
melebihi standar akan berpengaruh terhadap keaktifan belajar peserta didik
di kelas. Melihat guru yang kelelahan tentu tidak mendorong peserta didik
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan antusias.
Ketiga, kurangnya peran orang tua dalam memberikan motivasi
terhadap peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran di kelas. Orang
tua sebagai sumber pendidikan pertama berperan penting dalam
memberikan pendidikan kepada peserta didik. Orang tua berperan dalam
pembentukan dan pengolahan motivasi peserta didik untuk mengarahkan
tujuan hidupnya. Orang tua berperan untuk membiayai segala keperluan
yang berkaitan dengan pendidikan anak. Hal ini berkaitan dengan
pemenuhan fasilitas belajar, motivasi, memberikan hadiah dan bimbingan
untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Orang tua
perlu mengawasi dan membimbing setiap aktivitas belajar siswa dengan
baik terutama dalam hal akademiknya seperti pembuatan jadwal rutin
belajar di rumah. Dengan adanya pengawasan dan bimbingan orang tua
anak akan lebih terarah dan dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif di
kelas.
Bedasarkan latar belakang di atas diambil kesimpulan bahwa rasa
percaya diri berhubungan positif dengan keaktifan belajar siswa di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Semakin tinggi rasa percaya diri peserta didik akan meningkatkan
keaktifan belajar siswa di kelas. Guru dan orang tua berperan sebagai
pendidik membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi yang
ada pada peserta didik. Orang tua sebagai pendidik di lingkungan keluarga
memberikan pendidikan moral dan etika sedangkan guru sebagai pendidik
di lingkungan sekolah memberikan pendidikan pengetahuan dan
keterampilan. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap kelas XI SMK Negeri 1 Yogyakarta tentang “Hubungan Rasa
Percaya Diri, Jumlah Jam Mengajar Guru Dan Peran Orang Tua
Dengan Keaktifan Belajar Siswa Di Kelas”.
B. Batasan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, diketahui bahwa Keaktifan
Belajar Siswa di Kelas dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Mengingat luasnya masalah yang ada, peneliti membatasi
masalah agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
hubungan antara rasa percaya diri, jumlah jam mengajar guru, dan peran
orang tua dengan keaktifan belajar siswa di kelas.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah terdapat hubungan positif antara rasa percaya diri dengan
keaktifan belajar siswa di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Apakah terdapat hubungan positif antara jumlah jam mengajar guru
dengan keaktifan belajar siswa di kelas.
3. Apakah terdapat hubungan positif antara peran orang tua dengan
keaktifan belajar siswa di kelas.
D. Tujuan Penilitan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah menyediakan bukti tentang:
1. adanya hubungan positif antara rasa percaya diri dengan keaktifan
belajar siswa di kelas;
2. adanya hubungan positif antara jumlah jam mengajar guru dengan
keaktifan belajar siswa di kelas;
3. adanya hubungan positif antara peran orang tua dengan keaktifan
belajar siswa di kelas.
E. Manfaat Penilitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat bertujuan menambah pengalaman dan
pengetahuan mengenai tindakan apa saja yang dapat dilakukan
peneliti sebagai calon pendidik dalam mengelola kelas, agar proses
pembelajaran menarik dan membuat siswa menjadi aktif belajar.
2. Bagi Pembaca
Dari hasil penelitian ini, pembaca mempunyai pengetahuan mengenai
cara mengelola kelas yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat membantu sekolah untuk melakukan
evaluasi terkait kinerja guru dan proses pembelajar di kelas.
4. Bagi Guru
Dari hasil penelitian ini, guru menjadi lebih mengetahui tentang
pengelolaan kelas yang yang baik digunakan dalam proses
pembelajaran serta dapat mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan
agar lebih baik ke depannya.
5. Bagi Siswa
Dari hasil penelitian ini, siswa dapat mengetahu apa saja faktor yang
mempengaruhi siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Tinjauan Pustaka
1. Rasa Percaya Diri Siswa
Rasa percaya diri adalah keyakinan yang tumbuh dalam diri atas
kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuan kehidupan dan
kepercayaan bahwa apa yang mereka inginkan, rencanakan dan
harapkan dapat terwujud (Lauster, 2002:4). Menurut Hakim (2002:6),
rasa percaya diri dimiliki oleh seseorang yang sadar akan semua
kelebihan yang dimilikinya sehingga membetuk rasa optimis utuk
mencapai tujuan hidupnya. Rasa percaya diri mampu mengatasi rasa
takut seseorang dan bertekad menyelesaikan segala sesuatu yang
dihadapinya dengan segenap kemampuan yang dimilikinya. Menurut
Afiatin dan Andayani (Ghufron dan Rini, 2010: 34), rasa percaya diri
adalah gabungan dari beberapa aspek kepribadian yang terdiri dari
keyakinan tentang kekuatan, kemampuan dan keterampilan yang
dimilikinya. Selaras pula dengan apa yang dikemukakan oleh (Hambly,
1995:3) bahwa seseorang yang percaya diri akan lebih tenang dalam
menghadapi persoalan yang dihadapinya. Rasa percaya diri tercipta
akibat adanya keyakinan yang tumbuh dalam diri atas adanya perasaan
dan anggapan bahwa dirinya mampu sehingga individu selalu bersikap
optimis. Menurut Aunurrahman (2011:184), rasa percaya diri adalah
modal yang harus dimiliki peserta didik untuk mendukung segala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
aktivitas dan untuk menumbuhkan mental atau pribadi yang siap dalam
mengikuti proses pembelajaran. Pada umumnya, rasa percaya diri
sering muncul ketika seseorang mempuyai keinginan untuk mencapai
hasil yang maksimal atas kegiatan atau aktivitas tertentu. Rasa percaya
diri akan meningkatkan kemampuan untuk berkompetisi dengan orang
lain, tidak mudah menyerah, dan mendorong seseorang untuk
berprestasi. Dimyati dan Mudjiono (2009) menambahkan perlu adanya
pengakuan dari lingkungan sekitar seperti teman sebaya atau
lingkungan keluarga untuk mendorong tumbuhnya rasa peraya diri
peserta didik.
a. Bentuk-Bentuk Rasa Percaya Diri
Menurut Laksana (2017: 144-145), ada empat bentuk rasa
percaya diri.
1) Self-concept, ini berarti bahwa suatu keadaan dimana seseorang
mampu mengenal dirinya secara utuh dan mampu mengetahui
batas kemampuan sendiri.
2) Self-esteem, ini berarti bahwa suatu keadaan seseorang mampu
menilai dirinya sendiri dengan mempuyai pandangan positif
terhadap segala sesuatu yang ada dalam dirinya, serta
menganggap bahwa dirinya bernilai dan berharga.
3) Self-efficacy, ini berarti bahwa suatu keadaan untuk mengetahui
sejauh mana seseorang yakin potensi yang ada dalam dirinya
serta optimis mampu mencapai keberhasilan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menyelesaikan suatu pekerjaan. Ini yang dinamakan generalself-
efficac atau tolak ukur seseorang untuk menilai kapasitas dirinya
dalam menyelesaikan suatu masalah atau sering disebut dengan
specific-efficacy.
4) Self-confidence, ini berarti bahwa suatu keadaan untuk
mengetahui sejauh mana seseorang menhargai kemampuan yang
dia miliki dan merasa pantas untuk mendapat keberhasilan. Self
confidence adalah perpaduan dari self esteem dan self-efficacy.
b. Ciri- Ciri Seseorang Memiliki Rasa Percaya Diri
Menurut Mardatilah (2010: 176) ciri-ciri seseorang yang
memiliki rasa percaya diri, antara lain:
1) menyadari potensi yang pada dirinya dan berusaha
mengembangkan potensi yang dimilikinya;
2) mempunyai target yang ingin dicapai dalam hidupnya dan
menghargai setiap hasil yang diraih;
3) mengakui kekalahan atau kegagalan yang diperoleh dan
memperbaikinya;
4) tidak berlarut pada kegagalan yang dihadapi dan berpikir
positif menghadapinya;
5) tidak mudah menyerah dan berusaha bangkit;
6) menjalankan dan menghadapi segala sesuatunya dengan
tenang atau tidak terburu-buru;
7) tidak berpikir negatif terhadap dirinya, dan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
8) berorientasi ke masa depan.
Enung Fatimah (2006: 149-159) menyampaikan terdapat tujuh
tanda atau karakteristik seseorang yang mempunyai rasa percaya
diri adalah sebagai berikut.
1) Yakin atas potensi yang dimiliki dan mempunyai rasa optimis
untuk sukses.
2) Tidak melakukan hal menyimpang agar mendapat pengakuan
sosial.
3) Bangga terhadap diri sendiri dan berani tampil di depan umum.
4) Mampu menempatkan diri pada setiap keadaan dan menguasai
emosi pada saat keadaan terpuruk sekali pun .
5) Selalu bekerja keras dan berusaha secara optimal mengerjakan
segala seseuatu.
6) Tidak berpikir negatif atau minder terhadap diri sendiri dan
berusaha selalalu menghargai orang lain.
7) Bersikap realistis terhadap hasil yang diharapkan.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri
Berdasarkan pendapat para ahli, rasa percaya diri diperoleh
melalui suatu proses yang berlangsung sejak dini yang diperoleh
dari kehidupan bersama orang tua. Dirangkum dari berbagi
pendapat para ahli salah satunya menurut Hakim (2002:121), ada
empat faktor yang mempengaruhi pembentukan kepercayaan diri
seseorang:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1) Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah lingkungan pertama bagi peserta didik. Di
dalam lingkungan keluarga, seseorang menemukan karakter
natural lewat kepercayan dan kasih sayang yang diterima dari
orang tua dan saudaranya. Keluarga menjadi tempat pertama
yang memberikan rasa nyaman terhadap seseorang bahwa
dirinya penting dan dihargai di dalam keluarga. Keluarga
membantu seseorang untuk mampu menguasai diri sendiri,
menyadari kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya.
Nilai-nilai baik yang didapat dari keluarga akan menjadi
pedoman dalam bertingkah laku ke lingkungan selanjutnya.
Seseorang akan lebih siap menhadapi realita yang terjadi
dalam hidupnya
Berdasarkan pengertian di atas, rasa percaya diri adalah
dasar yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan
hidunya. Rasa percaya diri perlu dibentuk dari sejak kecil.
Keluarga harus menanamkan nilai-nilai yang baik dalam
kehidupan seeorang. Nilai yang baik yang sudah ditanamkan
kecil akan dingat dan diterapkan seseorang selama hidupnya.
Dengan demikian, seseorang akan mampu mengendalikan
hidupnya sendiri tanpa harus tergantung pada orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2) Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah lingkungan kedua setelah keluarga yang
ditempuh seseorang. Seseorang akan menemukan suasana dan
lingkungan yang berbeda dari lingkungan keluarga. Sekolah
menempatkan seseorang sebagai subjek yang perlu diarahkan
dan diberi dorongan untuk mengenal dirinya lebih jauh melalui
proses pembelajaran yang sudah diterapkan di sekolah.
Sekolah memberikan pendidikan yang mengolah tiga aspek
yaitu pengetahuan, keterampilan, dan psikis. Di lingkungan
sekolah, seseorang akan dipertemukan dengan orang lain yang
seumuran dengan dirinya. Seseorang belajar bersosialisasi
dengan dengan teman sebayanya untuk membantu kematangan
emosi dan untuk mengenal dirinya sendiri.
Hakim (2002:122) menjelaskan bahwa ada sepuluh macam
bentuk kegiatan yang mampu menciptakan rasa percaya diri
peserta didik di sekolah adalah sebagai berikut:
a) belajar untuk menyampaikan pendapat atau menyampaikan
pertanyaan;
b) guru menciptakan keadaan kelas yang aktif dengan sering
menyampaikan pertanyaan sederhana;
c) melibatkan peserta didik untuk berdiskusi atau mencari
solusi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d) memberikan peserta didik kesempatan untuk tampil
mengerjakan soal di depan kelas;
e) menumbuhkan jiwa kompetisi yang positif kepada peserta
didik;
f) ikut terlibat dalam kegiatan organisasi atau olahraga untuk
membangun keberanian bersosialisasi;
g) menambil kesempatan tampil di depan umum seperti lomba
pidato, olimpiade, atau lomba debat;
h) mengikuti kegiatan non akdemik seperti musik dan
pramuka;
i) mempunyai kesungguhan dan disiplin yang tinggi;
j) menjalin komunikasi dengan banyak orang.
3) Teman Sebaya
Teman sebaya adalah lingkungan atau kelompok sosial
yang kedua setelah keluarga. Teman sebaya adalah tempat
mereka mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka. Teman
sebaya adalah sarana peserta didik untuk bertukar pikiran,
bermain dan tempat untuk menemukan identitas diri. Dalam
lingkungan teman sebaya, individu akan mampu mengenal
karakter diri sendiri dan memperoleh pengalaman yang dapat
mendorong dia untuk berkembang lebih baik lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4) Pendidikan Non Formal
Setiap orang memiliki bakat atau talenta sejak lahir. Bakat
atau talenta didapat dari orang tua atau saudara yang berada di
sekitarnya. Bakat atau talenta merupakan kelebihan yang
dimiliki seseorang yang perlu dikembangkan. Bakat atau
kelebihan akan membuat seseorang akan lebih percaya diri.
Pendidikan non formal adalah tempat mengasah dan
mengembangkan kemampuan atau keterampilan dalam bidang
tertentu. Pendidikan non formal dapat berupa kursus vokal,
seni, alat musik, pelatihan bahasa asing, sepak bola, jurnalistik
dan lain sebagainya bertujuan untuk mengembangkan bakat
atau talenta peserta didik menjadi optimal.
2. Jumlah Jam Mengajar Guru
Di Indonesia, jam mengajar guru di atur dalam UU No 14
Tahun 2005 dan PP No 74 Tahun 2008 Pasal 15 (3), menjelaskan
bahwa jam mengajar guru harus memenuhi beban kewajiban
minimal 24 Jam Tatap Muka (JTM) per minggu dan maksimal
mencapai 40 jam tatap muka per minggu. Permendiknas No 35
Tahun 2010 mencantumkan beberapa aspek yang dijadikan
pedoman dalam penentuan tugas tambahan agar terpenuhi beban
kewajiban JTM. Tugas tambahan tersebut dapat berupa menduduki
status sebagai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua program
keahlian, kepala perpustakaan, wali kelas, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Permendikbud No 24 Tahun 2015 memberikan sejumlah jenis
tugas tambahan guru, antara lain menjadi wali kelas, membina
OSIS, menjadi guru piket, membina ekstrakurikuler, menjadi tutor
Paket A/B/C, dan sebagainya, meski hanya berlaku sampai dengan
31 Desember 2016. Tabel Jenis Tugas Tambahan Guru dan
Ekuivalensinya sebagai berkut.
Tabel 2.1 Tugas Tambahan Guru dan Ekuivalensinya
No Jenis tugas tambahan JTM
ekuivalensi
1. Kepala sekolah 18 JTM
2. Narasumber nasional/instruktur nasional/
tim pengembang/ mentor untuk guru
pembelajaran atau pelaksanaan diklat
kurikulum
12 JTM
3. Wakil kepala sekolah (minimal 3 waka
untuk SMP)
12 JTM
4. Kepala perpustakaan, kepala lab, ketua
program keahlian/studi, kepala bengkel,
kepala unit produksi
12 JTM
5. Guru pembimbing khusus pada sekolah
inklusi/terpadu
Maksimal
6 JTM
6. Guru pada sekolah di daerah khusus
yang diterapkan oleh Mendikbud
24 JTM
7. Guru pada sekolah yang peserta didiknya
kesulitan mengikuti PBM karena
kelainan fisik, emosional, mental, sosial,
dan/atau memiliki potensi kecerdasan
dan bakat istimewa
24 JTM
8. Guru pada sekolah kecil, sekolah terbuka
dan sekolah terintegrasi yang ditetapkan
oleh Kemendikbud
24 JTM
9. Guru yang dibutuhkan atas dasar
pertimbangan kepentingan nasional
24 JTM
(Sumber: Permendikbud No 17 Tahun 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tidak semua guru memperoleh tugas tambahan seperti yang
tertuang dalam tabel di atas. Oleh karena itu, peraturan
menentukan pula adanya jenis tugas tambahan bagi guru dengan
ekuivalensi JTM yang akan diperoleh, antara lain:
1) mengajar mata pelajaran yang /mata pelajaran lain;
2) menjadi tutor Paket A,B,C, kejuruan/program pendidikan
kesetaraan;
3) menjadi guru bina pada sekolah terbuka;
4) menjadi guru pamong pada sekolah terbuka;
5) membina kegiatan ekstrakurikuler wajib Pramuka;
6) melaksanakan pembelajaran perbaikan (remedial teaching);
7) mengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) milik pribadi,
atau milik masyarakat;
8) menjadi Pengelola Kegiatan Keagamaan;
9) mengelola Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) mandiri;
10) menjadi guru inti/instruktur/pemandu pada KKG/ MGMP;
11) membina kegiatan mandiri terstruktur bagi peserta didik;
serta;
12) membina kegiatan lain yang terkait dengan pendidikan
masyarakat, misalnya kursus kecantikan, masak, memotong
rambut, menjahit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Peran Orang Tua
a. Pengertian Orang Tua
Orang tua adalah bagian penting dalam keluarga yang terdiri
dari ayah dan ibu Tim Prima Pena ( 2002: 477 ). Orang tua
adalah panutan atau pedoman bagi anak, tempat anak mendapat
kasih sayang dan tempat ia mengharapkan bantuan dalam
pertumbuhan dan perkembangnnya menuju kedewasaan Imron
Pohan (1986:167). Orang tua bertanggung jawab mendidik,
mengasuh, dan mebimbing anaknya untuk mencapai tujuan
hidupnya. Purwanto (2004:102) menyatakan bahwa tugas utama
orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan pendidikan
ahlak dan pandangan hidup keagamaan.
Selo Soemarjandan Abdullah (Roucek dan Warren,
1994:127) menyebut keluarga adalah kelompok yang menjadi
masyarakat pertama yang bersifat alamiah. Di dalam keluarga,
anak dipersiapkan untuk mampu berkembang menjadi manusia
dewasa sehingga mampu menghadapi lingkungan sekitarnya
nanti. Orang tua bertanggung jawab untuk memelihara,
membimbing dan memberikan pendidikan terhadap anak anak.
Orang tua dianggap sebagai sumber pendidikan pertama
dan utama. Hal ini dikarenakan, sebagian besar tabiat dan
tingkah laku peserta didik berasal dari didikan yang diberikan
orang tua pada saat di rumah. Selain itu, orang tua adalah orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pertama yang meberikan pendidikan terhadap peserta didik di
lingkungan keluarga.
b. Peran Orang Tua
Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak.
Orang tua memegang peran penting untuk mengembangkan
semua potensi dalam diri anak lewat kehidupan di dalam
keluarga. Keluarga merupakan faktor eksternal selain sekolah
dan lingkungan masyarakat. Afzal dan Rohmah (2012:99)
berpendapat bahwa seseorang membutuhkan orang lain untuk
mengembangkan potensi dalam dirinya. Dengan kata lain, orang
tua merupakan faktor eksternal (luar) dari peserta didik yang
dapat meningkatkan keaktifan belajar di kelas.
Di dalam keluarga, orang tua berperan dalam pemberian
pendidikan kepada anak. Orang tua bertanggung jawab atas
pemenuhan pendidikan anak mulai dari fasilitas, motivasi,
bimbingan belajar dan semua biaya kehidupan sebelum anak
mampu bekerja atau sudah mampu menghasilkan uang sendiri.
Selain itu, orang tua juga berperan dalam mengolah dan
mengembangkan kemampuan anak dalam hal berelasi terhadap
lingkungan sekitarnya seperti lingkungan sekolah, masyarakat
dan sesama teman sebaya. Di lingkungan keluarga, Orang tua
berusaha menumbuhkan semangat dan motivasi kepada anak
untuk meningkatkan kemauan belajar di kelas. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
demikian, peran orang tua sangat diperlukan untuk memberikan
perhatian dan bantuan untuk mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi peserta didik dalam keaktifan belajar di kelas.
c. Bentuk Peran Orang Tua Terhadap Anak
Orang tua memiliki peran penting dan bertanggung jawab
besar terhadap perkembangan belajar anak. Orang tua
merupakan salah satu faktor pendukung meningkatkan keaktifan
belajar peserta didik di kelas. Peran orang tua berupa
pengawasan dan bimbingan belajar siswa pada saat di rumah.
Perhatian dan pengawasan orang tua berupa bantuan terhadap
penyelesaian masalah atau kesulitan belajar yang dihadapi pada
saat di kelas baik masalah pelajaran maupun hubungan sosialnya
di sekolah.
Menurut Kartono (1985:91, orang tua berperan dalam
mendukung aktivitas belajar anak dapat berupa penyediaan
kelengkapan fasilitas penunjang belajar, menemani dan
membantu kegiatan peserta didik mengerjakan tugas di rumah,
mengajarkan anak untuk tetap disiplin belajar siswa di rumah,
memerhatikan pertumbuhan belajar anak anak, dan bersedia
membantu anak untuk mengatasi kesulitan belajar yang
dialaminya. Selain itu, orang tua juga harus bisa menjalin
hubungan yang harmonis dengan anak dengan memeberikan
kasih saayang dan perhatian untuk mendukung terciptanya iklim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
atau suasana keakraban antara orang tua dan anak. Menurut
Nasution (1985:40), peran orang tua adalah mengasuh dan
membimbing, mengawasi pendidikan, dan mengendailkan
pergaulan anaknya.
Dalam kajian penelitian ini, peran orang tua teridiri dari 4
peran sebagai berikut:
1) Sebagai pembimbing
Orang tua mempunyai peran penting dalam pertumbuhan
peserta didik. Orang tua bertangung jawab untuk membantu
peserta didik mencapai masa depan. Tugas utama orang tua
adalah memperhatikan perkembangan belajar, memberikan
masukan dan meningkatkan minat dan prestasi belajar anak.
Bimbingan belajar dari orang tua adalah bagian yang
berperan untuk membantu peserta didik untuk mencapai
prestasi belajar yang maksimal dengan memerhatikan
segala sesuatu yang mampu meningkatkan prestasi belajar
anak. Menurut Stainback dan susan (1999:9), orang tua
berperan sebagai pembiming atau pengajar untuk
memberikan bantuan kepada anak dengan cara menjelaskan
kembali materi atau pelajaran yang susah dipahami,
mengontrol waktu belajar anak, memberikan solusi akan
hambatan yang dialami anak, dan memberikaan etika dalam
bertingkah laku agar terhindar dari perilaku menyimpang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Hamalik (2004:1950) mengemukakan terdapat dua
tujuan bimbingan belajar terhadap anak adalah sebagai
berikut.
a) Meningkatkan kemampuan belajar anak (penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan pengembangan sikap).
Bimbingan belajar dari orang tua kepada anaknya akan
membantu mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang
dihadapi anak dalam proses belajarnya. Kesulitan
belajar dapat disebabkan karena kemampuan belajar
siswa yang kurang memadai atau rendah, motivasi
belajar yang rendah, suasana rumah yang tidak kondusif
untuk belajar, hubungan keluarga yang kurang
harmonis, keadaan ekonomi yang kurang mendukung,
serta tidak adanya minat untuk belajar. Dengan
kesabaran dan keuletan, orang tua dalam membimbing
kesulitan-kesulitan belajar dapat teratasi maka tujuan
belajar yang berupa penguasaan keterampilan, dan
pengembangan sikap dapat tercapai dengan baik.
b) Mampu mengembangkan segala potensi yang ada dalam
dirinya secara optimal. Bimbingan belajar orang tua
mengarahkan anak untuk mengenal sesungguhnya
potensi yang ada dalam dirinya. Bimbingan belajar
terhadap anak akan membantunya untuk mengenal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
segala aspek yang ada dalam dirinya baik kelebihan dan
kekurangan dalam dirinya. Dengan demikian, anak akan
semakin dewasa dan matang dalam menyiapkan dan
menjalani tujuan hidupnya.
2) Menyediakan fasilitas belajar anak
Orang tua bertanggug jawab atas kebutuhan dan
kelengkapan belajar anak. Penyediaan fasilitas belajar
merupakan salah satu bentuk dari kepedulian orang tua
terhadap kebutuhan belajar anak. Pemenuhan fasilitas
belajar ini meliputi penyediaan ruang belajar yang kondusif
agar anak dapat belajar dengan nyaman. Selain ruangan
belajar, orang tua menyediakan buku bacaan dan media
elektronik seperti komputer serta kebutuhan alat tulis yang
membantu anak kegiatan belajar anak.
3) Memberikan motivasi kepada anak
Motivasi adalah kebutuhan moral bagi setiap orang.
Motivasi dapat diperoleh karena adanya keinginan dalam
diri untuk mencapai sesuatu dan juga dapat dari luar diri
atau lingkungan ia tinggal. Orang tua sebagai tempat anak
mendapat motivasi untuk memperoleh keyakinan dan
percaya dengan apa yang dia kerjakan. Anak
membutuhkan motivasi untuk mendorong dan
meningkatkan aktivitas belajarnya. Pemberian motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sebagai wujud kasih sayang orang tua dan sebagai bentuk
dukungan orang tua kepada anak. Motivasi orang tua
dapat membantu anak untuk meningkatkan dan
mendorong minat anak untuk tetap semangat belajar.
Orang tua dapat memberikan motivasi dalam 3 bentuk,
antara lain:
a) motivasi belajar yang bersifat tidak langsung,
motivasi dapat dilakukan dengan cara memberikan
anak stimulus, dorongan dan dukungan akan kesulitan
yang dihadapi anak;
b) motivasi untuk meningkatkan dan mempertahankan
prestasi, motivasi dapat dilakukan dengan cara
memberikan penghargaan ketika anak mengalami
peningkatan peningkatan prestasi belajar berupa
hadiah;
c) motivasi untuk memperbaiki prestasi, moivasi dapat
dilakukan dengan cara membimbing, memberi
nasehat dan mendorong anak untuk tidak menyerah
mencapai hasil belajar yang makimal.
4) Memberikan perhatian atau pengawasan terhadap kegiatan
belajar anak
Perhatian atau pengawasan adalah bentuk peran orang tua
agar anak dapat mencapai keberhasilan belajar. Perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dan pengawasan harus dilakukan orang tua untuk
mengetahui perkembangan dan peningkatan belajar anak.
Perhatian dan pengawasan tersebut dapat berupa mengatur
jadwal atau rutinitas anak yaitu membagi porsi waktu anak
saat belajar, bermain, mengembangkan bakat, dan bergaul
dengan teman sebayanya. Orang tua berperan untuk
mengelompokkan kegiatan anak dari yang terpenting
sampai yang tidak terpenting. hal ini bertujuan agar anak
terbiasa dengan rutinitas setiap harinya sehingga menjadi
kebiasan baik yang dapat berlansung terus menerus.
Kebiasaan baik yang dilakukan akan mengurangi
kesempatan anak untuk melaukan yang tidak penting atau
kurang bermanfaat dalam pengembangan pribadi dan pretasi
belajarnya. Dengan adanya perhatian dan pengawasan dari
orang, anak untuk menjalin kedekatan dan komunikasi yang
harmonis sehingga anak tidak melakukan tindakan
menyimpang dan berpengaruh buruk terhadap prestasi
belajar anak. Perhatian dan pengawasan orang tua dapat
meningkatkan kemauan minat belajar. Dengan demikian,
orang tua dan anak akan lebih punya waktu untuk bersama
sehingga orang tua semakin memahami kesulitan dan
kendala yang sedang dihadapi anak dalam proses
belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4. Keaktifan Belajar Siswa
Pada hakekatnya proses pembelajaran kelas sudah dirancang sebaik
mungkin untuk membantu siswa dalam mengembangkan dan memperoleh
pengetahuan. Proses pembelajaran dirancang agar siswa melakukan
aktivitas dan kreativitas yang mereka miliki melalui berbagai kegiatan yang
dapat memberikan pengalaman berkesan terhadap dirinya. Di dalam proses
pembelajaran, peserta didik diharapkan berperan aktif dan antusias
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Keaktifan belajar siswa
merupakan unsur penting penentu berhasilnya proses pembelajaran.
Keaktifan belajar yang dialami oleh peserta didik adalah segala aktivitas
yang terjadi, baik secara fisik maupun non fisik (Karwati, 2014:152).
Keberhasilan belajar dapat dinilai melalui pekembangan aktivitas, baik
aktivitas fisik maupun psikis yang dialami siswa. Aktivitas fisik dapat
diartikan keikutsertaan siswa dalam mengikuti kegiatan kesiswaan seperti
menjadi anggota organisasi, mengikuti perlombaan, menciptakan suatu hal
sehingga ia tidak bersifat pasif atau hanya menjadi siswa yang duduk dan
mendengarkan, atau melihat sedangkan aktivitas psikis (kejiwaan) adalah
kemauan untuk peduli terhadap linkungan sekitarnya dapat diwujudkan
melalui kegiatan pramuka, bakti sosial dan kegiatan rohani.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktif berarti giat (bekerja,
berusaha). Keaktifan dapat diartikan sebagai keadaan dimana siswa mampu
berpartisipasi aktif. Rousseau (Sardiman, 1986:95) mengungkapkan bahwa
setiap orang yang berperan aktif untuk mencapai keberhasilan belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dapat diperoleh dari serangkaian aktivitas yang diselanggarakan dalam
proses pembelajaran. Pengetahuan dapat diperoleh melalui tindakan
pengamatan, penyelidikan, pengalaman, dan pekerjaan yang diselesaikan
secara mandiri dengan menggunakan fasilitas hasil ciptaan sendiri, baik
secara teknik maupun rohani. Oleh karenanya, diambil kesimpulan bahwa
keaktifan siswa dalam belajar adalah serangkaian kegiatan yang bersifat
fisik maupun non fisik siswa untuk melaksanakan proses/mekanisme
kegiatan pembelajaran yang optimal guna menciptakan suasana kelas yang
kondusif.
a. Jenis-Jenis Keaktifan Belajar
Menurut Sardiman (1986:99), klasifikasi keaktifan atau jenis-jenis
aktivitas peserta didik dalam belajar adalah sebagai berikut:
1) visual activities, merupakan kegiatan membaca, melihat gambar
demonstrasi, melakukan percobaan, dan meniru pekerjaan orang
lain;
2) oral activities, merupakan kemampuan menjelaskan, menafsirkan,
memberikan pertanyaan, memberi solusi, menyampaikan gagasan,
mencari sumber informasi, dan dikusi dalam kelompok.
3) listening activities, sebagai contoh menyimak, melakukan
komunikasi, berdiskusi, bermain alat musik dan berpidato;
4) writing activities, seperti menulis tajuk atau karya ilmiah, karya tulis,
laporan, resume, dan menyalin;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
5) drawing activities, misalnya melukis, membuat tabel, peta dan
diagram;
6) motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan
penilitian , membuat konstruksi, membuat proyek.
7) mental activities, sebagai contoh misalnya: merespon, menghafal,
menyelesaikan soal, meneliti, mengambil keputusan;
8) emotional activities, seperti: bahagia, lemas, gembira, bersemangat,
bergairah, marah dan tenang.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan
Menurut Karwati (2014:154), faktor-faktor yang mempengaruhi
keaktifan belajar siswa adalah sebagai berikut:
1) kemampuan guru dalam membuka proses pembelajaran seperti:
menarik perhatian peserta didik akan pelajaran, memeberikan
motivasi berupa yel-yel atau kata bijak yang membangun semangat
belajar siswa;
2) menjelaskan tujuan instruksional pelaksanaan pembelajaran
(kemampuan dasar kepada peserta didik);
3) menyampaikan kompetensi belajar kepada peserta didik;
4) memberikan pengantar (masalah, topik, dan konsep yang akan
dipelajari);
5) memberikan tata cara atau langkah pelaksanaan kepada peserta
didik mempelajari suatu hal;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
6) mengajak peserta didik ikut terlibat dan berpartisipasi dalam proses
pembelajaran;
7) memberikan tanggapan atau respon (feedback);
8) melakukan test baik secara lisan maupun untuk mengukur sejauh
mana peserta didik memahami pelajaran;
9) menarik kesimpulan atau inti pembahasan dari materi yang
disampaikan di akhir pembelajaran.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
1. Firda Aziza (2017), melakukan penilitian dengan judul “Hubungan
antara kepercayaan diri dengan keaktifan belajar peserta didik kelas
IV di MI Islamiyah Podorejo Ngaliyan Kota Semarang tahun
pelajaran 2016/2017”. Menunjukkan bahwa ada hubungan yang
positif dan signifikan antara kepercayaan diri dengan keaktifan belajar
peserta didik kelas IV di MI Islamiyah Podorejo Ngaliyan Kota
Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Data yang diperoleh
menunjukkan tingkat kepercayaan diri peserta didik kelas IV MI
Islamiyah Podorejo Ngaliyan Kota Semarang tahun pelajaran
206/2017 memiliki rata-rata sebesar 79,21. Keaktifan belajar peserta
didik kelas IV di MI Islamiyah Podorejo Ngaliyan Kota Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017 memiliki nilai rata-rata sebesar 72,54.
2. Lindawati (2010), melakukan penelitian dengan judul “Upaya
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dengan Metode Tutor Teman
Sebaya Pada Pokok Bahasan Senyawa Karbon Di Kelas X.3 Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Madrasah Aliyah Negeri Dumai. Penelitian ini dilakukan dengan tiga
siklus. Pada siklus pertama, sebagian siswa belum terbiasa dengan
kondisi belajar yang menggunakan metode tutor teman sebaya,
sehingga dilakukan tindakan dengan memberikan motivasi kepada
siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran, menempatkan tutor pada
posisi ditengah dalam kelompok dan lebih intensif dalam
membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. Dalam siklus
kedua, siswa sudah mulai memahami pembelajaran dengan metode
tutor teman sebaya dan menunjukkan hasil yang memuaskan. Dari
hasil observasi, keaktifan siswa meningkat dari 63,60 % menjadi
82,95% pada siklus kedua dan meningkat lagi menjadi 91,25 % pada
siklus ketiga. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan metode tutor teman sebaya dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pokok bahasan senyawa
karbon di kelas X.3 pada Madrasah Aliyah Negeri Dumai.
3. Iskandar Agung (2018), melakukan penelitian dengan judul “Jam
Mengajar Guru: Tinjauan Dari Sisi Lain”. Peraturan menuntut guru
harus memenuhi beban mengajar minimal 24 jam/minggu dan
maksimal 40 jam/minggu. Namun nyatanya untuk kewajiban beban
mengajar minimal saja, masih banyak guru yang belum mampu
memenuhinya. Padahal, pemenuhan kewajiban minimal merupakan
persyaratan agar guru dapat memperoleh Tunjangan Profesi Guru
(TPG). Berbagai cara telah diupayakan oleh pihak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
berkepentingan, tetapi persoalan jam mengajar guru masih tetap
mencuat ke permukaan. Oleh karena itu, perlu dicarikan alternatif
pemenuhan jam mengajar sekaligus berfungsi sebagai pendorong
peningkatan kualitas guru, sehingga berdampak positif terhadap
peningkatan hasil belajar peserta didiknya. Tulisan mengenai topik
bahasan ini ada bertujuan untuk mengemukakan alternatif pemikiran
awal mengenai ketentuan jam mengajar guru.
4. Indra Bangkit Komara (2016), melakukan penelitian dengan judul
“Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi Belajar dan
Perencanaan Karir Siswa”. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian yaitu kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Subjek
penelitian berjumlah 93 siswa yang diambil melalui teknik random
sampling dari populasi sebanyak 186 siswa. Teknik analisis data untuk
mengetahui korelasi antar variabel menggunakan korelasi linier
berganda. Hasil analisis penelitian ini menunjukan nilai koefisien
determinasi (R²) =0,528 yang mempunyai arti bahwa tingginya
keinginan siswa untuk merencanakan karir disebabkan oleh
kepercayaan diri dan prestasi belajar siswa sebesar 52,8% dan sisanya
sebesar 47,2% disebabkan oleh variabel lain seperti jasmani,
psikologis dan lingkungan. Hasil penelitian dapat disimpulkan ada
hubungan positif antara kepercayaan diri dan prestasi belajar dengan
perencanaan karir siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
5. Hasil penelitian Katarina Waris Astuti (2019), melakukan penilitian
dengan judul “Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalisme
Guru, Motivasi Belajar Siswa, dan Rasa Percaya Diri Siswa dengan
Partipasi Aktif Siswa di Kelas”. Menunjukkan bahwa: 1) ada
hubungan positif dan signifikan persepsi siswa terhadap
profesionalisme guru dengan partisipasi aktif siswa di kelas.
6. Hasil penelitian Ari (2009), melakukan penelitian dengan judul
“Hubungan Antara Peran Orang Tua dan Motivasi Belajar Dengan
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Pada Siswa Kelas XI Sma
Negeri 1 Karangdowo, Klaten tahun Ajaran 2009/2010. Menemukan
bahwa hipotesis yang berbunyi (1) Ada hubungan yang positif antara
peran orang tua dengan prestasi belajar sosiologi pada siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Karangdowo Tahun Ajaran 2009/2010” dapat diterima,
(2) Ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar sosiologi, (3) Ada hubungan yang positif antara peran orang
tua dan motivasi belajar dengan prestasi belajar sosiologi.
7. Hasil penelitian Hendriyanto (2016), melakukan penelitian dengan
judul “Peran Bimbingan Orang Tua Terhadap Siswa Kelas XI Tehnik
Kendaraan Ringan Di SMK 45 Wonosari, Tahun Ajaran 2013/2014”.
Menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara peran bimbingan orang tua dengan prestasi belajar
siswa kelas XI Tehnik Kendaraan Ringan SMK 45 Wonosari tahun
ajaran 2013/2014. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
product moment diperoleh nilai rhitung = 0,170 lebih rendah dari rtabel
=0,266 taraf signifikansi 5 %.
8. Hasil penelitian Maria (2020), melakukan penelitian dengan judul
“Hubungan Kepercayaan Diri , Dan Motivasi Belajar Dengan
Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma”. Menunjukan bahwa: 1) tidak ada
hubungan positif kepercayaan diri dengan kecurangan akademik yang
ditunjukan dengan nilai (correlation coefficient = 0,131; nilai sig.(2-
tailed)=0,186); 2) tidak ada hubungan positif motivasi belajar belajar
dengan kecurangan akademik yang ditunjukan dengan nilai
(correlation coefficient = 0,005; nilai sig.(2-tailed)=0,958).
9. Hasil penilitian Monika (2012), melakukan penelitian dengan judul
“Strategi Pemenuhan Jam Mengajar Guru Tersertifikasi Pada Sekolah
Menengah Atas Dan Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Kasus Pada
SMA-SMK Berkelas Keil Di Kabupaten Boyolali)”. Menunjukkan
bahwa: 1) Persepsi guru terserifikasi terhadap pemenuhan beban kerja
guru bedasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 yaitu tentang
guru yang sudah sertifikasi harus memenuhi beban jam mengajar
selama 24 jam per minggu. 2) Strategi Kepala Sekolah dan Guru
adalah: a) mengajar di sekolah lain; b) memberi tugas tambahan; c)
mengajar mata pelajaran yang serumpun. 3) Hambatan yang tejadi
dalam pemenuhn beban jam mengajar guru tersertifikasi yaitu: a)
Penentuan jam mengajar yang serumpun; b) Jumlah kelas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sedikit; c) Jam mengajar yang sedikit. Simpulan dari penilitian ini
adalah pelaksanaan jam mengajar 24jam per minggu harus
dilaksanakan oleh guru yang sudah bersertifikasi.
10. Hasil penelitian Agustinus (2016), melakukan penelitian dengan judul
“Persepsi Anak Terhadap Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anak
Belajar Dan Dalam Mneyediakan Fasilitas Belajar Di Rumah”
Menunjukkan bahwa: 1) 80 % siswa mempersepsikan bahwa orang
tua telah berperan aktif memotivasi anak belajar, dan 2) 80% siswa
mempersepsikan bahwa orang tua telah menyediakan fasilitas belajar
untuk mendukug anak belajar di rumah.
C. Kerangka Berpikir
1. Hubungan rasa percaya diri dengan keaktifan belajar siswa di
kelas
Rasa percaya diri adalah unsur atau faktor instrinsik (dari dalam
diri) siswa yang mampu mendorong keinginan serta tindakan siswa
untuk aktif di kelas. Ketika siswa telah memiliki keyakinan terhadap
kemampuan-kemapuan yang dimilikinya, maka mereka mampu
melakukan apa yang mereka inginkan. Dalam hal ini ketika siswa telah
mencapai pada titik atau kondisi tersebut, tidak dipungkiri rasa percaya
diri nya akan terdorong lebih tinggi untuk mampu melaksanakan
aktivitas di kelas secara lebih aktif. Hal ini tentu dapat mendukung
suasana kondusif . Keaktifan siswa dalam belajar adalah segala kegiatan
yang bersifat fisik siswa dalam proses/mekanisme kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
pembelajaran yang optimal guna menciptakan suasana kelas yang
kondusif.
Dalam hubungannya antara rasa percaya diri dengan keaktifan
belajar di kelas, rasa percaya diri merupakan keyakinan diri terhadap
kemampuan yang dimilikinya, maka dengan kepercayaan diri akan
menciptakan motivasi diri untuk melakukan apa yang mereka
inginkan. ketika peserta didik sudah menemukan kepercayan diri maka
dia akan terdorong untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran di
kelas. Hal ini menciptakan kondisi kelas yang kondusif dan peserta
didik akan lebih aktif sehingga memudahkan tercapainya tujuan
pembelajaran
2. Hubungan jumlah jam mengajar guru dengan keaktifan belajar
siswa di kelas
Jumlah jam mengajar guru adalah jumlah jam mengajar guru yang
harus memenuhi kewajiban mengajar tatap muka di kelas selama satu
minggu. Jumlah jam tatap muka yang di tempuh seorang guru minimal
24 jam tatap muka per minggu. Tatap muka antara guru dengan siswa
akan menciptakan suasana belajar yang kondusif. Guru dapat
membimbing siswa dalam proses belajar aktif lewat tatap muka di
kelas. Dengan demikian, peserta didik akan terbantu dalam
perkembangan proses belajarnya. Keaktifan siswa dalam belajar adalah
segala kegiatan yang bersifat fisik siswa dalam proses/mekanisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kegiatan pembelajaran yang optimal guna menciptakan suasana kelas
yang kondusif.
Dalam hubungannya antara jumlah mengajar guru dengan keaktifan
belajar siswa di kelas, jumlah mengajar guru berkaitan erat dengan
faktor guru yang menjadi salah satu faktor penting bagi siswa dalam
mendorong keaktifan belajarnya di kelas. Guru sebagai salah satu faktor
ekstern (dari luar) yang dapat mempengaruhi keaktifan belajar disini
memliki peranan yang cukup penting. Dalam kaitannya dengan jumlah
jam mengajar guru, bagi guru yang memiliki tanggung jawab jam
mengajar yang relatif banyak dalam kurun waktu sehari/seminggu
memiliki pengaruh yang tidak cukup baik terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukannya di kelas. Hal ini dikarenakan guru
tersebut dapat dimungkinkan mengalami kelelahan dari dalam dirinya
sendiri pun kurang termotivasi untuk tetap terlihat bersemangat dan
kurang memunculkan metode-metode pembelajaran yang kreatif dan
inovatif di kelas. Kondisi ini tentu memiliki hubungan secara langsung
terhadap respon siswa terhadap guru yang terlihat kelelahan seperti
kondisi tersebut. Keadaan ini dapat memicu respon siswa yang pasif
dan kurang tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Akibatnya,
keaktifan belajar siswa di kelas menurun dan proses pembelajaran yang
berlangsung tidak mampu mendorong dan memotivasi siswanya untuk
mampu aktif dan meraih hasil belajar yang lebih optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3. Hubungan peran orang tua dengan keaktifan belajar siswa di kelas
Peran orang tua adalah faktor ekstern yang dapat mendorong
keaktifan belajar siswa di kelas. Peran orang tua lebih terhadap
pembentukan karakter dan mental peserta didik untuk siap mengikuti
kegiatan pembelajaran di kelas. Peran orang tua dapat berupa motivasi
dan bimbingan untuk menyakinkan peserta didik akan pentingnya
pendidikan bagi kehidupannya. Lewat pemberian bimbingan, peserta
didik akan menjadikan pendidikan sebagai kebutuhan untuk hidup.
Selain bimbingan dan motivasi, peran orang tua berperan dalam
pemberian fasilitas belajar yang mendukung kegiatan belajarnya.
Keaktifan siswa dalam belajar adalah segala kegiatan yang bersifat fisik
siswa dalam proses/mekanisme kegiatan pembelajaran yang optimal
guna menciptakan suasana kelas yang kondusif.
Dalam hubungannya antara peran orang dengan keaktifan belajar
peserta di kelas, peran orang tua merupakan faktor ekstern (luar diri)
yang mampu menumbuhkan keaktifan belajar siswa di kelas. Orang tua
merupakan orang yang pertama yang paling memahami kondisi peserta
didik baik secara psikis maupun tingkat kemampuan yang ada dalam
diri peserta didik. Orang tua berusaha untuk menciptakan suasana
harmonis untuk membangun hubungan yang erat antara orang tua
dengan peserta didik sehingga orang tua akan lebih mudah untuk
memberikan bimbingan dan mengarahkan peserta didik dalam proses
pembelajarannya di kelas. Orang tua berperan untuk menyiapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kondisi peserta didik baik dari segi mental maupun fasilitas belajar
peserta didik sehingga peserta didik selalu siap dan lebih aktif dalam
mengikuti pembelajaran di kelas. Orang tua perlu juga memberikan
penghargaan atau hadiah sebagai stimulus untuk menambah semangat
untuk lebih aktif belajar di kelas.
D. Model Penelitian
Berdasarkan dari hasil kajian teoretik dan kerangka berpikir,
maka peneliti dapat digambarkan secara sistematis paradigma penelitian
sebagai berik
Keterangan:
: Rasa Percaya Diri
: Jumlah Jam Mengajar Guru
: Peran Orang Tua
Y : Keaktifan Belajar Siswa di Kelas
E. Rumusan Hipotesis
1. Hipotesis I
: Ada hubungan positif antara rasa percaya diri dengan
keaktifan belajar siswa di kelas.
y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Hipotesis II
: Ada hubungan positif antara jumlah jam mengajar guru
dengan keaktifan belajar siswa di kelas.
3. Hipotesis III
: Ada hubungan positif antara peran orang tua dengan
keaktifan belajar siswa di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian korelasi. Menurut Purwanto
(2008:177), penelitan korelasi adalah penelitan yang melibatkan hubungan
atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Menurut Gay
(Surkandi (2004:166), penelitian korelasi merupakan salah satu bagian
penilitian ex-postfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi
keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan
dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi.
Korelasi dalam penelitian ini adalah rasa percaya diri, jumlah jam
mengajar guru, peran orang tua dengan keaktifan belajar siswa di kelas.
Penelitian ini melibatkan tingkat hubungan atau ukuran statistik
yaitu korelasi. Penelitian ini melibatkan 4 variabel, jika dari keempat
variabel tersebut ada hubungan artinya nilai-nilai suatu kelompok pada
pada satu ukuran dapat dikorelasikan dengan nilai-nilai pada ukuran lain.
Dalam menentukan hubungan antar variabel yang bersangkutan
membutuhkan suatu instrumen sebagai dasar penilitian hubungan antar
variabel tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penilitian
Penelitian ini dilaksanakan di: SMK Negri 1 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Waktu Penilitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April tahun 2020
C. Subjek dan Objek Peneltian
1. Subjek Penelitian
Suharsimi (Arikonto 2016:26) menjelaskan bahwa subjek penelitian
memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang
tempat data untuk variabel penelitian melekat dan yang
dipermasalahkan. Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian
mempunyai peran yang sangat strategis karena pada subjek penelitian
tercantum data tentang variabel penelitian yang akan diamati. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negri 1 Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi pemusatan pada
kegiatan penelitian atau dengan kata lain segala sesuatu yang menjadi
sasaran penelitian (Sugiyono, 2002). Menurut Fitrah dan Luthfiyah
(2017:156), objek adalah apa yang akan diselidiki selama kegiatan
penelitian. Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah rasa percaya
diri, jumlah mengajar guru, dan peran orang tua dengan keaktifan
belajar siswa di kelas.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi Peneltian
Menurut Sugiyono (2011:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang akan mempengaruhi kualitas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulan”. Sedangkan, Nawawi (1990:141)
menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif dari
pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap.
Populasi sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI di SMK Negri 1 Yogyakarta tahun pelajaran
2019/2020 dengan jumlah data sebagai berikut:
Tabel 3.1
Populasi Penilitian
No Kelas Jumlah Siswa
1. XI AKKL 1 32
2. XI AKKL 2 31
3. XI OTKP 1 30
4. XI OTKP 2 31
5. XI BDP 1 30
6. XI BDP 2 32
Total 186
2. Sampel Peneltian
Menurut Djarwanto (Darmadi 2014:57), sampel merupakan sebagian
dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti, dimana sampel yang
baik kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi adalah sampel yang
bersifat representif atau yang dapat menggambarkan karakteristik
populasi. Menurut Sugiyono (2011:81), “sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dalam penelitian ini adalah 93 siswa kelas XI AKKL 1, AKKL 2, dan
OTKP 1.
Tabel 3.2
Sampel Penilitian
No Nama Sekolah Jumlah Siswa
1. XI AKKL 1 32
2. XI AKKL 2 31
3. XI OTKP 1 30
Total 93
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik
Random Sampling dengan cara undian. Dalam Random Sampling setiap
siswa kelas XI dalam populasi memiliki kesempatan untuk menjadi
sampel. Tingkat proposional digunakan dalam menetapkan jumlah
sampel pada siswa kelas XI di masing-masing kelas. Sampel dalam
penilitian ini diambil dari peserta didik kelas XI AKKL 1, AKKL 2, dan
OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta.
E. Operasional Variabel
Untuk memberikan arah dan dengan gambaran lebih jelas dalam penelitian
ini, maka peneliti memberikan penjelasan singkat mengenai variabel yang
diteliti serta menentukan indikator-indikator pada tiap-tiap variabel.
Berikut definisi operasional variabel yang akan diteliti:
1. Variabel Rasa Percaya Diri
Menurut Thantaway (Laksana 2017:143), percaya diri adalah
kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
keyakinan kuat pada dirinya untk berbuat. Berdasarkan pendapat
Thantaway, Mardatillah (2010:176), dan Laksana (2017: 144-145)
dapat disusun tabel operasional variabel sebagai berikut.
Tabel 3.3
Operasional Variabel Rasa Percaya Diri
Aspek/
Dimensi
Indikator Pernyataan
(+) (-)
Self-consept
(Konsep Diri)
a. Mengenal dengan baik
kekurangan dan kelebihan
yang dimilikinya.
1 4
b. Mengembangkan potensi
yang disimpulkan dari
dirinya sendiri secara
keseluruhan.
3,6
Self-esteem
(Harga Diri)
a. Memberikan penghargaan
pada diri sendiri atas
keberhasilan yang
dicapainya.
2,8
b. Berkeyakinan positif dan
mampu menerima diri
sendiri.
5,10
Self-efficacy
(Efikasi Diri)
a. Memiliki keyakinan pada
diri sendiri untuk
menjalankan tugas atau
menangani persoalan
dengan hasil yang bagus.
7,12
Self-
confidence
(Kepercayaan
Diri)
a. Memiliki keyakinan dan
berpikir positif akan
penilaian dan kemampuan
yang dimilikinya.
11,1
3
b. Merasa diri pantas untuk
berhasil dan berorientasi
maju ke depan.
9,14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Variabel Jumlah Jam Mengajar Guru
Jam Mengajar Guru (JMG) dalam UU No.14 Tahun 2005 dan
PP No 74 Tahun 2008 Pasal 15 (3) jumlah jam mengajar merupakan
jumlah jam guru mengajar yang harus memenuhi beban kewajiban
minimal 24 Jam Tatap Muka (JTM) per minggu dan maksimal 40 jam
tatap muka per minggu. Berikut ini tabel operasional variabel
berdasarkan UU No.14 Tahun 2005, PP No 74 Tahun 2008, dan
Permendikbud No 17 Tahun 2016.
Tabel 3.4
Operasional Variabel Jumlah Jam Mengajar Guru
Aspek/
Dimensi
Indikator Pernyataan
(+) (-)
Pendidikan
dan Pelatihan
a. Mempunyai penyegaran
peningkatan efisiensi dan
efektifitas kerja yang
diperoleh melalui pelatihan
dan pendidikan.
75
b. Berpartisipasi dalam
pembinaan peserta didik
dalam kegiatan kejuaraan
akademik dan non
akademik.
76
Masa Kerja
dan Lama
Mengajar
a. Lama seorang pendidik atau
guru mengabdikan diri
sebagai tenaga pendidik
yang professional.
77,80
b. Riwayat mengajar guru
pada berbagai satuan
pendidikan.
78,79
3. Variabel Peran Orang Tua
Menurut Kartono (1985:91), peran orang dalam mendukung belajar
siswa di sekolah adalah menyediakan fasilitas belajar, mengawasi
kegiatan belajar siswa di rumah, mengawasi penggunaan waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
belajar siswa di rumah, mengenal kesulitan anak dalam belajar, dan
menolong anak untuk mengatasi kesulitan-kesulitannya. Bedasarkan
pendapat Stainback dan Susan (1999:9), Nasution (1985:40) tabel
operasional dapat disusun sebagai berikut.
Tabel 3.5
Operasional Variabel Peran Orang Tua
Aspek/
Dimensi
Indikator Pernyataan
(+) (-)
Sebagai
Pembimbing
a. Memberikan bantuan cara
belajar yang baik
28
b. Memberikan penjelasan
terhadap pelajaran yang
belum dimengerti
29
c. Menemani dan membanttu
anak mengerjakan tugas
sekolah
30
d. Membantu anak untuk
mengenal dirinya agar
mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekolah
maupun masyarakat
31
e. memberikan perhatian dan
bantuan memecahakan
masalah anak
38
Sebagai
Fasilitator
a. Memberikan ruang belajar
yang nyaman di rumah.
33
b. Memberikan buku bacaan
yang menunjang pelajaran
34
c. Menyediakan komputer,
laptop atau media gambar
yang menunjang pelajaran
35
Sebagai
Motivator
a. Memberikan motivasi kepada
anak saat mengalami
kebosanan.
32,3
6
b. Memberikan hadiah kepada
anak agar tetap semngat
untuk belajar
37
c. Memberikan batasan kepada
anak dalam hal pergaulan
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Aspek/
Dimensi
Indikator Pernyataan
(+) (-)
d. Menyediakan waktu
senggang untuk
mengembangkan bakat anak
39
4. Variabel Keaktifan Belajar Siswa
Menurut Karwati (2014:152) keaktifan belajar yang dialami peserta
didik berhubungan dengan segala aktivitas yang terjadi, baik secara
fisik maupun psikis yang dialami siswanya. Operasional variabel
tingkat keaktifan belajar siswa disusun berdasarkan pada Karwati
(2014:152) dan Sardiman (1986:99) adalah sebagai berikut.
Tabel 3.6
Operasional Variabel Keaktifan Belajar Siswa
Aspek/
Dimensi
Indikator Pernyataan
(+) (-)
Visual
Activities
a. Mengamati atau
memperhatikan pekerjaan
orang lain.
43
Oral
Activities
a. Berani menyatakan
pendapat dalam kegiatan
diskusi.
41,42
b. Mengajukan pertanyaan
melalui kegiatan
wawancara kepada siswa
lain dan guru.
46
Listening
activities
a. Adanya kegiatan
mendengarkan percakapan
dan diskusi baik dengan
teman maupun guru.
47,49
b. Adanya kegiatan
mendengarkan materi
pelajaran melalui media
yang digunakan guru.
48
Writing
activities
a. Adanya kegiatan
meringkas kembali materi
yang telah dipelajari.
44,45
Mental a. Adanya kegiatan 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
activities menanggapi materi
pelajaran.
b. Ikut serta dalam proses
menganalisa/memecahkan
soal disertai pengambilan
keputusan.
55 54
Emotional
activities
a. Peserta didik tidak merasa
bosan saat mengikuti
kegiatan pembelajaran.
52,5
3
b. Peserta didik bersemangat
dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
51
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2009:135), kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis responden untuk dijawabnya.
Teknik kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang jawabannya sudah
ditentukan pilihannya terlebih dahulu sehingga responden hanya
menjawab dengan memilih salah satu pilihan jawaban yang tersedia.
Teknik kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap
data mengenai Hubungan Rasa Percaya Diri, Jumlah Jam Mengajar
Guru, dan Peran Orang Tua dengan Keaktifan Belajar Siswa di
Kelas.
2. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2013:274), teknik dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, dan
sebagainya. Dokumentasi ini digunakan untuk mengetahui jumlah
populasi dan sampel yang akan diteliti.
3. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan. Sutrisno Hadi (Sugiyono
2013:145). Kegiatan observasi ini dilakukan untuk mengamati
kondisi dan keadaan nyata yang dapat ditemukan dan diamati dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas serta situasi lingkungan sekitar
kelas yang masih terdapat di dalam lingkup sekolah.
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menggunakan tingkat-tingkat
kevalidan atau keahlian suatu instrumen (Suharsimi 1986:114).
Menurut Gay 1983 (Darmadi 2014:158), suatu instrument dikatakan
valid jika instrument yang digunakan dapat mengukur sesuai apa yang
hendak diukur. Pengujian validitas instrument dalam penelitian ini
menggunakan rumus korelasi Product Moment dan Karl Pearson,
yaitu:
Keterangan:
= Koefisien validitas skor butir pernyataan
X = Skor butir soal tertentu untuk setiap responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Y = Skor total(seluruh soal) untuk setiap responden
n = Banyaknya Responden
Apabila nilai koefisien rhitung > rtabel, maka butir soal tersebut
dikatakan valid. Sebaliknya, apabila koefisien rhitung < rtabel, maka
butir soal tersebut dikatakan tidak valid dan apabila rhitung > rtabel
tetapi bertanda negatif maka akan tetap ditolak dan diterima.
Pelaksanaan uji validitas ini dilakukan pada siswa SMK Negri 1
kelas XI angkatan 2020 Yogyakarta dengan jumlah responden (N)
sebanyak 93 siswa. Dari hasil uji validitas dengan taraf signifikansi
5% dan hasil pengujian diketahui bahwa derajat kebebasan df = n-2.
Maka df= 93-2=91, menunjukkan r table sebesar 0,2039. Pengujian
validitas alat SPSS versi 22.0 for windows.
Berikut ini adalah hasil uji validitas intrumen variabel peniltian
rasa percaya diri, jumlah mengajar guru, peran orang tua dan
keaktifan belajar siswa.
a. Rasa Percaya Diri
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas
Pertama Variabel Rasa Percaya Diri
No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 0,195 0,2039 Tidak Valid
2 0,396 0,2039 Valid
3 0,458 0,2039 Valid
4 0,113 0,2039 Tidak Valid
5 0,215 0,2039 Valid
6 0,549 0,2039 Valid
7 0,344 0,2039 Valid
8 0,152 0,2039 Tidak Valid
9 0,500 0,2039 Valid
10 0,255 0,2039 Valid
11 0,410 0,2039 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
12 0,466 0,2039 Valid
13 0,428 0,2039 Valid
14 0,477 0,2039 Valid
Bedasarkan tabel di atas, terdapat tiga butir pernyataan dinyatakan
tidak valid atau r hitung lebih rendah dari r tabel 0,2039. Oleh
sebab itu dilakukan pengujian kembali validitas dengan
menggunakan SPSS 22.0 dengan menghilangkan butir-butir
pernyataan yang tidak valid adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Kedua Validitas
Variabel Rasa Percaya Diri
No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
2 0,397 0,2039 Valid
3 0,429 0,2039 Valid
5 0,219 0,2039 Valid
6 0,565 0,2039 Valid
7 0,389 0,2039 Valid
9 0,522 0,2039 Valid
10 0,259 0,2039 Valid
11 0,367 0,2039 Valid
12 0,471 0,2039 Valid
13 0,445 0,2039 Valid
14 0,513 0,2039 Valid
Bedasarkan tabel di atas, dismpulkan bahwa r hitung lebih besar dari
r tabel sebesar 0,2039, sehingga dapat dikatakan bahwa ke-11
pernyataan tersebut dinyatakan valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
b. Jumlah Jam Mengajar Guru
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas
Pertama Variabel
Jumlah Jam Mengajar Guru
No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
21 0,130 0,2039 Tidak Valid
22 0,372 0,2039 Valid
23 0,467 0,2039 Valid
24 0,359 0,2039 Valid
25 0,165 0,2039 Tidak Valid
26 0,204 0,2039 Valid
Bedasarkan tabel di atas, terdapat dua butir pernyataan dinyatakan
tidak valid atau r hitung lebih rendah dari r tabel 0,2039. Oleh
sebab itu dilakukan pengujian kembali validitas dengan
menggunakan SPSS 22.0 dengan menghilangkan butir-butir
pernyataan yang tidak valid adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Kedua Validitas
Variabel
Jumlah Jam Mengajar Guru
No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
22 0,428 0,2039 Valid
23 0,409 0,2039 Valid
24 0,349 0,2039 Valid
26 0,224 0,2039 Valid
Bedasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa r hitung lebih
besar dari r tabel sebesar 0,2039, sehingga dapat dikatakan bahwa
ke-4 pernyataan tersebut dinyatakan valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
c. Peran Orang Tua
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Validitas
Pertama Variabel Peran Orang Tua
No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
28 0,613 0,2039 Valid
29 0,600 0,2039 Valid
30 0,643 0,2039 Valid
31 0,546 0,2039 Valid
32 0,549 0,2039 Valid
33 0,775 0,2039 Valid
34 0,674 0,2039 Valid
35 0,363 0,2039 Valid
36 0,740 0,2039 Valid
37 0,528 0,2039 Valid
38 0,521 0,2039 Valid
39 0,330 0,2039 Valid
40 0,344 0,2039 Valid
Bedasarkan tabel di atas, disimpulkan r hitung lebih besar dari
r tabel sebesar 0,2039, sehingga dapat dikatakan bahwa ke-13
pernyataan tersebut dinyatakan valid.
d. Keaktifan Belajar Siswa
Tabel 3.12
Hasil Pengujian Validitas
Pertama Variabel Keaktifan Belajar Siswa
No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
41 0,609 0,2039 Valid
42 0,144 0,2039 Tidak Valid
43 0,498 0,2039 Valid
44 0,625 0,2039 Valid
45 0,523 0,2039 Valid
46 0,576 0,2039 Valid
47 0,590 0,2039 Valid
48 0,100 0,2039 Tidak Valid
49 0,464 0,2039 Valid
50 0,396 0,2039 Valid
51 0,419 0,2039 Valid
52 -0,025 0,2039 Tidak Valid
53 0,466 0,2039 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
54 0,479 0,2039 Valid
55 0,547 0,2039 Valid
Bedasarkan tabel di atas, terdapat tiga butir pernyataan
dinyatakan tidak valid atau r hitung lebih rendah dari r tabel
0,2039. Oleh sebab itu dilakukan pengujian kembali validitas
dengan menggunakan SPSS 22.0 dengan menghilangkan butir-butir
pernyataan yang tidak valid adalah sebagai berikut:
Tabel 3.13
Hasil Pengujian Validitas Kedua
Variabel Keaktifan Belajar Siswa
No Nilai r hitung Nilai r table Keterangan
41 0,561 0,2039 Valid
43 0,561 0,2039 Valid
44 0,657 0,2039 Valid
45 0,542 0,2039 Valid
46 0,606 0,2039 Valid
47 0,602 0,2039 Valid
49 0,514 0,2039 Valid
50 0,407 0,2039 Valid
51 0,406 0,2039 Valid
53 0,477 0,2039 Valid
54 0,520 0,2039 Valid
55 0,565 0,2039 Valid
Bedasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa r hitung lebih
besar dari r tabel sebesar 0,2039, sehingga dapat dikatakan bahwa
ke-12 pernyataan tersebut dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Realibilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengukur data karena
instrumen tersebut sudah baik. Menurut Darmadi (2014:166),
realibilitas sama dengan konistensi dimana suatu instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
penelitian dikatakan realibilitas alat yang dipakai mengukur apa
yang seharusnya diukur digunakan kapanpun dan bilamanapun
hasilnya sama. Penelitian ini menggunakan uji realibilitas dengan uji
statistik Alpha Cronbach. Dalam uji statistik ini suatu variabel
dikatakan reliabel apabila menunjukkan nilai Alpha Cronbach >
0,60. Dari ketentuan ini apabila nilai Alpha Cronbach dari suatu
variabel lebih besar dari 0,60 maka variabel tersebut dapat dikatakan
reliabel. Rumus yang digunakan adalah Alpha Cronbach, dapat
dituliskan sebagai berikut:
Keterangan:
: reliabilitas instrumen
: variasi butir
variasi total
k : banyaknya butir pertanyaan
Berikut hasil uji realibilitas instrument penelitian.
a. Hasil Pengujian Variabel Rasa Percaya Diri
Tabel 3.14
Hasil Uji Realibilitas Variabel Rasa Percaya Diri
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,762 ,767 11
Berdasarkan data tabel di atas, diperoleh pengujian reliabilitas
dengan jumlah butir (n) sebanyak 11 pada taraf signifikansi 5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
maka diperoleh cronbach alpha = 0,762 > 0,6. Dengan demikian,
instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabel
variabel rasa percaya diri adalah tinggi atau reliabel.
b. Hasil Pengujian Variabel Jumlah Jam Mengajar Guru
Tabel 3.15
Hasil Uji Realibilitas
Variabel Jumlah Jam Menajar Guru
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,563 ,571 4
Berdasarkan data tabel di atas, diperoleh pengujian reliabilitas
dengan jumlah butir (n) sebanyak 4 pada taraf signifikansi 5%
maka diperoleh cronbach alpha = 0,563 < 0,6. Dengan demikian
instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabel
variabel jumlah jam mengajar guru adalah tidak tinggi atau tidak
reliable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
c. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Peran Orang Tua
Tabel 3.16
Hasil Uji Realibilitas
Variabel Peran Orang Tua
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,874 ,877 13
Berdasarkan data tabel di atas, diperoleh pengujian reliabilitas
dengan jumlah butir (n) sebanyak 13 pada taraf signifikansi
5% maka diperoleh cronbach alpha = 0,874 > 0,6. Dengan
demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat
reliabel variabel rasa percaya diri adalah tinggi atau reliabel.
d. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Keaktifan Belajar Siswa
Tabel 3.17
Hasil Uji Realibilitas
Variabel Keaktifan Belajar Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,853 ,861 12
Berdasarkan data tabel di atas, diperoleh pengujian reliabilitas
dengan jumlah butir (n) sebanyak 11 pada taraf signifikansi
5% maka diperoleh cronbach alpha = 0,853 > 0,6. Dengan
demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat
reliabel variabel rasa percaya diri adalah tinggi atau reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis data deskriptif yaitu analisis data dengan menggunakan
statistik deskriptif. Statistik deskriptif dikatakan sebagai statistik yang
berfungsi untuk mendeskrpisikan atau memberi gambaran terhadap
objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana
adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum (Sugiyono, 2005:21). Menurut Darmadi
(2014:313), metode statistik deskriptif adalah sekumpulan metode yang
berupaya membuat ringkasan dan deskripsi data yang telah
dikumpulkan dimana untuk mengetahui, mendeskripsikan dan
menyajikan data variabel rasa percaya diri, jumlah jam mengajar guru,
peran orang tua dengan keaktifan belajar siswa di kelas dalam bentuk
tabel dari semua responden dalam penelitian.
Penyajian analisis data pada penelitian ini ditunjukkan dalam
bentuk tabel dan nilai-nilai statistiknya serta yang menjadi patokan
penilainnya bedasarkan Penilaian Acuan Patokan Tipe II (PAP II)
dengan nilai persentil sebagai berikut (Masidjo, 1995:157):
Tabel 3.18
Kategori PAP Tipe II
Pecapaian Skor Kategori Kecenderungan
Variabel
81%-100% Sangat Tinggi
66%-80% Tinggi
56%-65% Cukup
46%-55% Rendah
0%-45% Sangat Rendah
Sumber: Masidjo (1995:157)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pada penelitian Acuan Patokan Tipe II ini biasa digunakan dalam
menghitung penilaian hasil belajar siswa dengan skor minimalnya 0
dan skor maksimalnya adalah 100. Untuk mendekripsikan tingkat
keberhasilan belajar atau nilai prestasi siswa maka ditentukan terlebih
dahulu skor interval dengan memodifikasi rumus PAP II dengan
rumus penelitian yang ditetapkan yakni skor terendah 1 dan skor
tertinggi 5. Maka untuk mendekripsikan kategori variabel yang
pertama menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP
II sebagai berikut: Nilai terendah yang mungkin dicapai + { Nilai
persentil x (Nilai tertinggi yang mungkin dicapai – Nilai terendah
yang mungkin terjadi)}.
Berikut adalah perhitungan kategori kecenderungan untuk masing
masing variabel.
a. Variabel Rasa Percaya Diri
Skor tertinggi yang mungkin dicapai 5 x 11= 55
Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 11= 11
11 + 81% (55-11) = 46,64 dibulatkan menjadi 47 < 55
11 + 66% (55-11) = 40,04 dibulatkan menjadi 40< 46
11 + 56% (55-11) = 35,64 dibulatkan menjadi 36 <39
11 + 46% (55-11) = 31,24 dibulatkan menjadi 31< 35
11 + 0% (55-11) = 11 < 30
Data di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan
variabel kepercayaan diri sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 3. 19
Deskripsi Skor Variabel Rasa Percaya Diri
Interval Kategori Kecenderungan Variabel
47-55 Sangat tinggi
40-46 Tinggi
36-39 Cukup
31- 35 Rendah
11-30 Sangat rendah
b. Variabel Jumlah Jam Mengajar Guru
Skor tertinggi yang mungkin dicapai 5 x 4 = 20
Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 4= 4
4 + 81% (20-4) = 16,96 dibulatkan menjadi 17 < 20
4 + 66% (20-4) = 14,56 dibulatkan menjadi 15 < 16
4 + 56% (20-4) = 12,96 dibulatkan menjadi 13 < 14
4 + 46% (20-4) = 11,36 dibulatkan menjadi 11 < 12
4 + 0% (20-4) = 4 < 10
Data di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan
variabel kepercayaan diri sebagai berikut.
Tabel 3. 20
Deskripsi Skor Variabel Jumah Jam Mengajar Guru
Interval Kategori Kecenderungan Variabel
17-20 Sangat tinggi
15-16 Tinggi
13-14 Cukup
11-12 Rendah
4-10 Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
c. Variabel Peran Orang Tua
Skor tertinggi yang mungkin dicapai 5 x 13 = 65
Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 13 = 13
13 + 81% (65-13) = 55,12 dibulatkan menjadi 55< 65
13 + 66% (65-13) = 47,32 dibulatkan menjadi 47< 54
13 + 56% (65-13) = 42,12 dibulatkan menjadi 42< 46
13 + 46% (65-13) = 36,92 dibulatkan menjadi 37 < 41
13 + 0% (65-13) = 13 < 36
Data di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan
variabel kepercayaan diri sebagai berikut.
Tabel 3. 21
Deskripsi Skor Variabel Peran Orang Tua
Interval Kategori Kecenderungan Variabel
56-65 Sangat tinggi
47-55 Tinggi
42-46 Cukup
37-41 Rendah
13-36 Sangat rendah
d. Variabel Keaktifan Belajar Siswa
Skor tertinggi yang mungkin dicapai 5 x 12 = 60
Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 12= 12
12 + 81% (60-12) = 50,88 dibulatkan menjadi 51 < 60
12 + 66% (60-12) = 43,68 dibulatkan menjadi 44 < 50
12 + 56% (60-12) = 38,88 dibulatkan menjadi 39 < 43
12 + 46% (60-12) = 34,08 dibulatkan menjadi 34< 38
12 + 0% (60-12) = 12 < 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Data di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan
variabel kepercayaan diri sebagai berikut.
Tabel 3. 22
Deskripsi Skor Variabel Keakifan Belajar Siswa
Interval Kategori Kecenderungan Variabel
51-60 Sangat tinggi
44-50 Tinggi
39-43 Cukup
34-38 Rendah
12-33 Sangat rendah
2. Pengujian Prasyarat Analisis
Menurut Kurniawan (2014), uji normalitas adalah untuk
melihat apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki residual yang yang berdistribusi
normal. Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan
normalitas bivariat. Menurut Santoso (2015), koefisien korelasi
bivariat mengukur kecenderungan hubungan diantara hasil-hasil
pengamatan dari populasi yang memiliki dua variat (bivariate).
Jika nilai R square mendekati 1 (≥ 0,8) maka data tersebut
berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai R square menjauhi 1 (≥
0,8) maka data tersebut tidak berdistribusi normal (tidak normal).
Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
bantuan program komputer SPSS versi 22.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3. Pengujian Hipotesis Dan Penarikan Kesimpulan
a. Merumuskan Hipotesis
1) Hipotesis 1
Ho : Tidak ada hubungan positif rasa percaya diri dengan
keaktifan belajar siswa di kelas XI SMK Negeri 1
Yoyakarta.
Ha :Terdapat hubungan positif rasa percaya diri dengan
keaktifan belajar siswa di kelas XI SMK Negeri 1
Yoyakarta.
2) Hipotesis 2
Ho : Tidak ada hubungan positif jumlah jam mengajar guru
dengan keaktifan belajar siswa di kelas XI SMK Negeri
1 Yoyakarta.
Ha : Terdapat hubungan positif jumlah jam mengajar guru
dengan keaktifan belajar siswa di kelas XI SMK Negeri
1 Yoyakarta.
3) Hipotesis 3
Ho : Tidak ada hubungan positif peran orang tua dengan
dengan keaktifan belajar siswa di kelas XI SMK
Negeri 1 Yoyakarta.
Ha : Terdapat hubungan positif peran orang tua dengan
dengan keaktifan belajar siswa di kelas XI SMK
Negeri 1 Yoyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b. Langkah-langkah Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
analisis korelasi. Menurut Gozali (2006), korelasi bertujuan
untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua
variabel. Menurut Sarwono (2012), kolerasi bermanfaat untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih
dari yang lain) dengan skala-skala tertentu. Teknik pengukuran
yang di pakai dalam penelitian ini adalah korelasi spearman rank
karena kedua data variabel berdistribusi tidak normal. Rumus
analisis korelasi spearman rank adalah sebagai berikut.
rs = 1 -
Keterangan:
rs = Nilai koefisien spearman rank
d = Selisih antara X dan Y
n = Jumlah pasangan (data)
1) Melihat dua variabel berhubungan atau tidak
Kriteria:
Jika r hitung < r tabel maka Ho diterima
Jika r hitung > r tabel maka Ho ditolak
2) Melihat nilai koefisien korelasi. Nilai ini diganakan untuk
mengukur kekuatan suatu hubungan antar variabel. Koefisien
memiliki jarak antara -1 sampai dengan +1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3) Korelasi positif (+) berarti bahwa jika variabel X mengalami
kenaikan, maka variabel Y juga akan mengalami kenaikan,
begitu juga sebaliknya.
4) Korelasi negatif (-) berarti bahwa jika variabel X mengalami
penurunan, maka variabel Y juga akan mengalami penurunan,
begitu juga sebaliknya.
5) Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Menurut
Sarwono (2012:58) keeratan korelasi dapat dikelompokkan
sebagai berikut.
Tabel 3. 23
Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi
Angka Signifikansi Kekuatan Hubungan Variabel
0 Tidak ada korelasi antara dua variabel
>0-0,25 Sangat Lemah
>0,25-0,50 Cukup
>0,50 -0,75 Kuat
>0,75-0,99 Sangat Kuat
1 Sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Pada bab ini disajikan hasil dari penelitian beserta dengan
pembahasannya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2020 di
SMK Negri 1 Kelas XI tahun pelajaran 2019/2020. Data dalam penelitian
ini diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. Pada
penelitian ini jumlah responden sebanyak 93 siswa dengan responden yang
menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI Jurusan Akuntansi dan
Otomotif, pada kelas XI Jurusan Akuntansi terdapat dua kelas yang
masing-masing kelas yaitu pada kelas XI AKKL 1 terdapat sebanyak 32
orang dan pada kelas XI AKKL 2 sebanyak 31 orang, sedangkan pada
kelas XI OTKP 1 sebanyak 30 orang. Berikut ini disajikan deskripsi data
variabel penelitian.
Tabel 4. 1
Responden Penelitian
1. Deskripsi Variabel Penelitian
Berikut ini disajikan data variabel penelitian yang dideskrpsikan
berdasarkan pedoman penilaian acuan patokan (PAP) tipe II.
Kelas Jumlah Populasi Presentase
XI AKKL 1 32 34,41%
XI AKKL 2 31 33,33%
XI OTKP 1 30 32,26%
Jumlah 93 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
a. Variabel Rasa Percaya Diri
Deskripsi data variabel rasa percaya diri yang dideskripsikan
bedasarkan pedoman penilaian acuan patokan (PAP) tipe II.
Tabel 4. 2
Deskripsi Variabel Rasa Percaya Diri
Interval Frekuensi Persentase Kategori
47-55 21 22,58% Sangat tinggi
40-46 62 66,67% Tinggi
36-39 8 8,60% Cukup
31-35 2 2,15% Rendah
11-30 0 0% Sangat rendah
Jumlah 93 100%
Dari tabel di atas, dijelaskan bahwa 62 siswa (66,67%)
menyatakan variabel rasa percaya diri yang diuji masuk dalam
kategori tinggi, 21 siswa (22,58%) menyatakan variabel rasa percaya
diri yang diuji masuk dalam kategori sangat tinggi 8 siswa (8,60%)
menyatakan variabel rasa percaya diri yang diuji masuk dalam
kategori cukup, 2 siswa (2,15%) menyatakan variabel rasa percaya
diri yang diuji masuk dalam kategori rendah. 0 siswa (0%)
menyatakan variabel rasa percaya diri yang diuji masuk dalam
kategori sangat rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
disimpulkan bahwa rasa percaya diri siswa kelas XI AKKL 1,
XIAKKL 2, dan XI OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta termasuk
dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
b. Variabel Jumlah Jam Mengajar Guru
Deskripsi data variabel rasa percaya diri yang dideskripsikan
bedasarkan pedoman penilaian acuan patokan (PAP) tipe II.
Tabel 4. 3
Deskripsi Variabel Jumlah Jam Mengajar Guru
Interval Frekuensi Persentase Kategori
17-20 6 6,45% Sangat tinggi
15-16 24 25,81% Tinggi
13-14 25 26,88% Cukup
11-12 31 33,33% Rendah
4-10 7 7,53% Sangat rendah
Jumlah 93 100%
Dari tabel di atas, dijelaskan bahwa 31 siswa (33,33%)
menyatakan variabel jumlah jam mengajar guru yang diuji masuk
dalam kategori rendah, 25 siswa (26,88%) menyatakan variabel
jumlah jam mengajar guru yang diuji masuk dalam kategori cukup,
24 siswa (25,81%) menyatakan variabel jumlah jam mengajar guru
yang diuji masuk dalam kategori tinggi, 7 siswa (7,53%)
menyatakan variabel jumlah jam mengajar guru yang diuji masuk
dalam kategori sangat rendah, dan 6 siswa (6,45%) menyatakan
variabel jumlah jam mengajar guru yang diuji masuk dalam kategori
sangat tinggi.. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disimpulkan
bahwa jumlah jam mengajar guru dengan kelas XI AKKL 1,
XIAKKL 2, dan XI OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta termasuk
dalam kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
c. Variabel Peran Orang Tua
Deskripsi data variabel rasa percaya diri yang dideskripsikan
bedasarkan pedoman penilaian acuan patokan (PAP) tipe II.
Tabel 4. 4
Deskripsi Variabel Peran Orang Tua
Interval Frekuensi Persentase Kategori
56-65 15 16,13% Sangat tinggi
47-55 39 41,94% Tinggi
42-46 29 31,18% Cukup
37-41 6 6,45% Rendah
13-36 4 4,3% Sangat rendah
Jumlah 93 100%
Dari tabel di atas, dijelaskan bahwa 39 siswa (41,91%)
menyatakan variabel peran orang tua yang diuji masuk dalam
kategori tinggi, 29 siswa (31,18%) menyatakan variabel peran orang
tua yang diuji masuk dalam kategori cukup, 15 siswa (16,13%)
menyatakan variabel peran orang tua yang diuji masuk dalam
kategori sangat tinggi, 6 siswa (6,54%) menyatakan variabel peran
orang tua yang diuji masuk dalam kategori rendah. 4 siswa (4,3%)
menyatakan variabel peran orang tua yang diuji masuk dalam
kategori sangat rendah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
disimpulkan bahwa peran orang tua di kelas XI AKKL 1, XIAKKL
2, dan XI OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta termasuk dalam
kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
d. Variabel Keaktifan Belajar Siswa
Deskripsi data variabel rasa percaya diri yang dideskripsikan
bedasarkan pedoman penilaian acuan patokan (PAP) tipe II.
Tabel 4. 5
Deskripsi Variabel Keaktifan Belajar Siswa
Interval Frekuensi Persentase Kategori
51-60 25 26,88% Sangat tinggi
44-50 44 47,31% Tinggi
39-43 18 19,35% Cukup
34-38 6 6,45% Rendah
12-33 0 0% Sangat rendah
Jumlah 93 100%
Dari tabel di atas, dijelaskan bahwa 44 siswa (47,31%)
menyatakan variabel keaktifan belajar siswa yang diuji masuk dalam
kategori tinggi, 25 siswa (26,88%) menyatakan variabel keaktifan
belajar siswa yang diuji masuk dalam kategori sangat tinggi, 18
siswa (19,35%) menyatakan variabel keaktifan belajar siswa yang
diuji masuk dalam kategori cukup, 6 siswa (6,45%) menyatakan
variabel keaktifan belajar siswa yang diuji masuk dalam kategori
rendah. 0 siswa (0%) menyatakan variabel keaktifan belajar siswa
yang diuji masuk dalam kategori sangat rendah. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa
dengan kelas XI AKKL 1, XIAKKL 2, dan XI OTKP 1 SMK
Negeri 1 Yogyakarta termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
Menurut Arikunto (2004), uji normalitas bivariat dalam penelitian
bertujuan untuk mengetahui apakah hasil penelitian berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan setelah data sudah diperoleh oleh
peneliti menggunakan program komputer SSPS versi 22.0 untuk
melakukan perhitungan hasil uji normalitas pada masing-masing variabel
adalah sebagai berikut.
1. Pengujian Normalitas Variabel Rasa Percaya Diri dengan Keaktifan
Belajar Siswa.
Tabel 4. 6
Hasil Uji Normalitas Bivariat
Variabel Rasa Percaya Diri dengan Keaktifan Belajar Siswa
Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh Rsquare sebesar 0,506
lebih kecil dari 0,8 (0,506< 0,8) sehingga dapat disimpulkan bahwa
distribusi data untuk variabel rasa percaya diri dengan keaktifan
belajar siswa tidak normal.
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear ,506 93,239 1 91 ,000 ,038 ,013
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Pengujian Normalitas Variabel Jumlah Jam Mengajar Guru dengan
Keaktifan Belajar Siswa
Tabel 4. 7
Hasil Uji Normalitas Bivariat
Variabel Jumlah Jam Mengajar Guru
dengan Keaktifan Belajar Siswa
Bedasarkan tabel di atas maka diperoleh Rsquare sebesar 0,463
lebih kecil dari 0,8 (0,463< 0,8) sehingga dapat disimpulkan bahwa
distribusi data untuk variabel jumlah jam mengajar guru dengan
keaktifan belajar siswa tidak normal.
3. Pengujian Normalitas Variabel Peran Orang Tua dengan Keaktifan
Belajar Siswa
Tabel 4. 8
Hasil Uji Normalitas Bivariat
Variabel Peran Orang Tua dengan Keaktifan Belajar Siswa
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear ,344 47,790 1 91 ,000 ,043 ,009
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Bedasarkan tabel di atas maka diperoleh Rsquare sebesar 0,344
lebih kecil dari 0,8 (0,344< 0,8) sehingga dapat disimpulkan bahwa
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear ,463 78,347 1 91 ,000 ,039 ,013
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
distribusi data untuk variabel peran orang tua dengan keaktifan belajar
siswa tidak normal.
C. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian prasyarat analisis uji normalitas bivariat,
diketahui bahwa distribusi data untuk hubungan rasa percaya diri, jumlah
jam mengajar guru, dan peran orang tua dengan kaktifan belajar siswa tidak
normal, sehingga teknik pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan korelasi Sperman Rank. Pengujian korelasi ini
menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 22.0.
1. Hubungan Rasa Percaya Diri dengan Keaktifan Belajar Siswa
a. Hubungan hipotesis pertama
Ho1 = Tidak ada hubungan antara rasa percaya diri dengan keaktifan
belajar siswa pada kelas XI AKKL 1, AKKL 2, dan OTKP 1
SMK Negeri 1 Yogyakarta
Ha1 =Ada hubungan antara rasa percaya diri dengan keaktifan belajar
siswa pada kelas XI AKKL 1, AKKL 2, dan OTKP 1 SMK
Negeri 1 Yogyakarta
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Spearman
Rank adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4. 9
Analisis korelasi spearman rank Uji Hipotesis 1
Correlations
Rasa_Percaya_
Diri
Keaktifan_Belaj
ar_Siswa
Spearman's rho Rasa_Percaya_Diri Correlation Coefficient 1.000 .653 **
Sig. (1-tailed) . .000
N 93 93
Keaktifan_Belajar_Siswa Correlation Coefficient .653 ** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
b. Penarikan kesimpulan
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh sig. (1-tailed) yaitu sebesar
0,000. Hasil uji korelasi spearman rank untuk hubungan rasa percaya
diri dengan keaktifan belajar siswa nilai signifikansi (1-tailed) =
0,000< 0,05, sehingga H0 berhasil ditolak. Dengan demikian,
disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara rasa percaya diri
dengan keaktifan belajar siswa di kelas XI AKKL 1, XI AKKL 2, dan
OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta.
2. Hubungan Jumlah Jam Mengajar Guru dengan Keaktifan Belajar Siswa
a. Hubungan hipotesis kedua
Ho2 = Tidak ada hubungan antara jumlah jam mengajar guru dengan
keaktifan belajar siswa pada kelas XI AKKL 1, AKKL 2, dan
OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Ha2 =Ada hubungan antara jumlah jam mengajar guru dengan
keaktifan belajar siswa pada kelas XI AKKL 1, AKKL 2, dan
OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Spearman
Rank adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 10
Analisis korelasi spearman rank Uji Hipotesis 2
Correlations
Jumlah_Jam_M
engajar_Guru
Keaktifan_Belaj
ar_Siswa
Spearman's rho Jumlah_Jam_Mengajar_Gur
u
Correlation Coefficient 1.000 .003
Sig. (1-tailed) . .490
N 93 93
Keaktifan_Belajar_Siswa Correlation Coefficient .003 1.000
Sig. (1-tailed) .490 .
N 93 93
b. Penarikan kesimpulan
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh sig. (1-tailed) yaitu sebesar
0,490. Hasil uji korelasi spearman rank untuk hubungan jumlah jam
mengajar guru dengan keaktifan belajar siswa dengan nilai
signifikansi (1-tailed) = 0,490> 0,05, maka H0 gagal ditolak
(diterima). Dengan demikian, disimpulkan bahwa jumlah jam
mengajar guru tidak berhubungan positif dengan keaktifan belajar
siswa di kelas XI AKKL 1, XI AKKL 2, dan OTKP 1 SMK Negeri 1
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3. Hubungan Peran Orang Tua dengan Keaktifan Belajar Siswa
a. Hubungan hipotesis ketiga
Ho3 = Tidak ada hubungan antara peran orang tua dengan keaktifan
belajar siswa pada kelas XI AKKL 1, AKKL 2, dan OTKP 1
SMK Negeri 1 Yogyakarta
Ha3 =Ada hubungan antara peran orang tua dengan keaktifan belajar
siswa pada kelas XI AKKL 1, AKKL 2, dan OTKP 1 SMK
Negeri 1 Yogyakarta
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Spearman
Rank adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 11
Analisis korelasi spearman rank Uji Hipotesis 3
Correlations
Peran_Orang_T
ua
Keaktifan_Belaj
ar_Siswa
Spearman's rho Peran_Orang_Tua Correlation Coefficient 1.000 .329 **
Sig. (1-tailed) . .001
N 93 93
Keaktifan_Belajar_Siswa Correlation Coefficient .329 ** 1.000
Sig. (1-tailed) .001 .
N 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
b. Penarikan kesimpulan
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh sig. (1-tailed) yaitu sebesar
0,001. Hasil uji korelasi spearman rank untuk hubungan peran orang
tua dengan keaktifan belajar siswa nilai signifikansi (1-tailed) =
0,001< 0,05, maka H0 berhasil ditolak. Dengan demikian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
disimpulkan bahwa peran orang tua berhubungan positif dengan
keaktifan belajar siswa di kelas XI AKKL 1, XI AKKL 2, dan OTKP 1
SMK Negeri 1 Yogyakarta.
D. Pembahasan
1. Hubungan Rasa Percaya Diri dengan Keaktifan Belajar Siswa di
Kelas pada XI AKKL 1, XI AKKL 2, dan OTKP 1 SMK Negeri 1
Yogyakarta.
Berdasarkan hasil analisis korelasi Sperman Rank yang telah
dilakukan, disimpulkan bahwa rasa percaya diri berhubungan positif
dengan keaktifan belajar siswa di kelas pada siswa kelas XI AKKL 1,
XI AKKL 2, dan OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta. Hal ini
dibuktikan dengan nilai correlation coefficient sebesar 0,653 dan
probabilitas sig-(1-tailed) = 0,000. Besarnya nilai correlation
coefficient sebesar 0,653 menunjukkan hubungan antara kedua
variabel tersebut kuat karena berada di interval >0,50 - 0,75. Hasil
penelitian ini tidak sejalan dengan penilitian Maria (2020) tidak ada
hubungan positif kepercayaan diri dengan kecurangan akademik.
Penelitian dilakukan terhadap 93 siswa kelas XI AKKL1, XI
AKKL 2, dan XI OTKP 1 di SMK Negeri 1 Yogyakarta. Deskripsi
data variabel rasa percaya diri menunjukkan 62 siswa (66,67%)
memiliki rasa percaya diri yang rata-rata tergolong tinggi, sedangkan
deskripsi data variabel keaktifan belajar siswa menunjukkan bahwa 44
siswa (47,31%) memiliki keaktifan belajar yang tergolong tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Rasa percaya diri secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu
keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya
dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa
mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya Hakim (2002 : 6).
Seseorang yang memiliki rasa percaya diri biasanya menganggap
bahwa dirinya mampu melakukan segala sesuatu yang dihadapinya
dengan kemampuan yang dimilikinya. Siswa yang mempunyai rasa
percaya diri yang tinggi cenderung mampu mengoptimalkan
kemampuan yang ada dalam dirinya. Rasa percaya diri peserta didik
dapat dibangun melalui proses pembelajaran yang aktif. Proses
pembelajaran yang aktif adalah proses pembelajaran yang melibatkan
peserta didik sebagai subjek/pelaku dari pembelajaran itu sendiri.
Kegiatan pembelajaran di kelas disusun dengan serangkaian kegiatan
fisik dan fisik. Kegiatan yang bersifat fisik seperti kegiatan diskusi
kelompok, pertujukan atau persentasi di depan kelas, menulis jurnal,
membuat video, dan kegiatan tanya jawab atau debat. Kegiatan non
fisik dapat non fisik seperti penyajian materi dengan video atau
literatur bergerak untuk menambah pengalaman tidak lansung terhadap
peserta didik. Dengan terwujudnya pembelajaran yang aktif di kelas
akan menimbulkan interaksi antar siswa untuk saling bekerja sama dan
saling mendorong satu sama lain untuk mencapai hasil maksimal.
Guru berperan untuk tetap menjaga keharmonisan suasana di kelas.
Dengan demikian, rasa percaya diri berkembang lewat dorongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dalam diri sendiri yang didukung oleh bantuan guru dan lingkungan
kelas yang aktif. Peserta didik akan terdorong untuk bersosialisasi dan
bekerja dengan teman sekitanya untuk mencapai suatu tujuan. Rasa
percaya diri akan mematangkan kemampuan pengetahuan menjadi
wujud yang nyata melalui perwujudan dalam perbuatan yang selalu
berusaha untuk mengahasilkan yang optimal. Semakin tingginya rasa
percaya diri yang dimiliki seseorang akan membentuk mental yang
tidak mudah menyerah serta membetuk kesadaran untuk berprestasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Indra (2016) yang menunjukan ada
hubungan positif antara kepercayaan diri dan prestasi belajar dengan
perencanaan karir siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bantul
Tingginya rasa percaya diri seseorang saat berada di kelas akan
menumbuhkan semangat untuk mengikuti proses pembelajaran di
kelas. Semangat yang muncul dalam diri akan mendorong untuk ikut
berperan dalam proses pembelajaran. Siswa yang memiliki rasa
percaya diri akan lebih siap untuk menerima pelajaran pada saat kelas.
Siswa yang memiliki rasa percaya diri tinggi akan selalu berusaha
menampilkan yang terbaik di kelas. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
aktif dalam pemecahan masalah, aktif bertanya dan mampu bekerja
secara tim pada saat ditempatkan dalam kelompok belajar. Siswa akan
lebih mampu berinteraksi dengan siswa dan guru pada saat
pembelajaran karena sudah terbentuknya rasa percaya diri sehingga
tidak perlu ragu apabila membutuhkan bantuan orang lain. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
menjelaskan bahwa tinggi rendahnya rasa percaya diri berhubungan
positif dengan keaktifan belajar siswa di kelas pada siswa kelas XI
AKKL 1, XI AKKL 2, dan OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta
sehingga ada baiknya guru untuk tetap menciptakan pembelajaran
yang aktif untuk menjaga rasa percaya diri siswa di kelas. Hasil
penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Katarina (2019) yang
menunjukkan ada hubungan positif anatara rasa percaya diri dengan
partisipasi aktif siswa di kelas.
2. Hubungan Jumlah Jam Mengajar Guru dengan Keaktifan Belajar
Siswa di Kelas pada XI AKKL 1, XI AKKL 2, dan OTKP 1 SMK
Negeri 1 Yogyakarta.
Berdasarkan hasil analisis korelasi Sperman Rank yang telah
dilakukan, disimpulkan bahwa jumlah jam mengajar guru tidak
berhubungan positif dengan keaktifan belajar siswa di kelas pada
siswa kelas XI AKKL 1, XI AKKL 2, dan OTKP 1 SMK Negeri 1
Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan nilai correlation coefficient
sebesar 0,653 dan probabilitas sig-(1-tailed) = 0,981 sehingga dapat
disimpulkan H0 gagal ditolak (diterima). Besarnya nilai correlation
coefficient sebesar 0,003 menunjukkan hubungan antara ke dua
variabel tersebut sangat lemah karena berada di interval >0-0,25.
Penelitian dilakukan terhadap 93 siswa kelas XI AKKL1, XI
AKKL 2, dan XI OTKP 1 di SMK Negeri 1 Yogyakarta. Deskripsi
data variabel jumlah jam mengajar guru menunjukkan 31 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
(33,33%) menjawab jumlah jam mengajar guru berperan rendah
dengan keaktifan belajar siswa di kelas. Penelitian ini pertama kali
dilakukan oleh Iskandar (2018) yang menyatakan bahwa Peraturan
menuntut guru harus memenuhi beban mengajar minimal 24
jam/minggu dan maksimal 40 jam/minggu. Namun nyatanya untuk
kewajiban beban mengajar minimal saja, masih banyak guru yang
belum mampu memenuhinya. Padahal, pemenuhan kewajiban minimal
merupakan persyaratan agar guru dapat memperoleh Tunjangan
Profesi Guru (TPG). Berbagai cara telah diupayakan oleh pihak yang
berkepentingan, tetapi persoalan jam mengajar guru masih tetap
mencuat ke permukaan. Oleh karena itu, perlu dicarikan alternatif
pemenuhan jam mengajar sekaligus berfungsi sebagai pendorong
peningkatan kualitas guru, sehingga berdampak positif terhadap
peningkatan hasil belajar peserta didiknya Monika (2012) .
Berdasarkan hasil penelitian, jumlah jam mengajar guru tidak
berhubungan positif dengan keaktifan belajar siswa di kelas. Hal ini
juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu belum adanya
sertifikasi dari guru pengampu mata pelajaran, kemampuan guru
belum sanggup memenuhi jumlah tatap muka sebanyak delapan jam
per hari, jumlah kelas yang sedikit sehingga jam mengajar juga sedikit,
serta kurangnya kemampuan guru untuk berinteraksi dengan peserta
didik menimbulkan kesenjangan antara siswa dan guru yang
mengakibatkan guru kesulitan untuk mengenal karakter setiap siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Selain itu, guru sering mempersiapkan bahan pembelajaran dan
strategi pembelajaran yang kurang tepat terhadap peserta didik
sehingga menimbulkan rasa bosan dan jenuh. Selain itu, guru
mempunyai peran tambahan yang sudah diterapkan oleh sekolah
contohnya menjadi kepala sekolah atau tugas tambahan lain selain
menjadi guru bidang studi tertentu. Sesuai dengan hasil penelitian
Monica (2012) bahwa pelaksanaan jam mengajar 24 jam per minggu
harus diaksanakan oleh guru yang sudah bersertifikasi.
Hasil peneltian menunjukkan bahwa sebanyak 6 siswa (6,45%)
menjawab sangat tinggi, 24 siswa (25,81) menjawab tinggi, 25
(26,88%) menjawab cukup, 31 siswa (33,33%) menjawab rendah dan
7 siswa ( 7,53%) menjawab sangat rendah. Dari deskripsi tersebut, kita
dapat menyimpulkan bahwa persentasi siswa yang menjawab tinggi,
cukup, dan tinggi memiliki selisih yang tidak jauh. Siswa yang
menjawab tinggi dikarenakan guru yang mempunyai waktu tatap muka
yang banyak akan mampu meningkatkan interaksi atau kedekatan
dengan siswa sehingga akan mudah untuk mengenal siswa dan
membantu masalah pembelajaran yang terjadi. Siswa yang menjawab
ragu-ragu merupakan faktor ketakutan siswa terhadap pengisian
kuesioner yang akan berpengaruh terhadap nilai, sedangkan siswa
yang menjawab rendah menjadi persentasi terbanyak yang menyatakan
bahwa jumlah jam mengajar guru mempunyai hubungan yang rendah
dengan keaktifan belajar siswa di kelas. Hal ini dikarenakan peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
guru yang lebih sedikit sesuai dengan tujuan pendidikan yakni
membiarkan siswa aktif di kelas yang mengakibatkan peran guru
cenderung mengamati dan memerhatikan kemampuan siswa
bedasarkan nilai yang diperolehnya. Dengan demikian, disimpulkan
bahwa jumlah jam mengajar guru tidak berhubungan positif dengan
keaktifan belajar siswa di kelas pada siswa kelas XI AKKL 1, XI
AKKL 2, OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta.
3. Hubungan Peran Orang Tua dengan Keaktifan Belajar Siswa di
Kelas pada XI AKKL 1, XI AKKL 2, dan OTKP 1 SMK Negeri 1
Yogyakarta.
Berdasarkan hasil analisis korelasi Sperman Rank yang telah
dilakukan, disimpulkan bahwa peran orang tua berhubungan positif
dengan keaktifan belajar siswa di kelas pada siswa kelas XI AKKL 1,
XI AKKL 2, dan OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta. Hal ini
dibuktikan dengan nilai correlation coefficient sebesar 0,329 dan
probabilitas sig-(1-tailed) = 0,001. Besarnya nilai correlation
coefficient sebesar 0,329 menunjukkan hubungan antara ke dua
variabel tersebut cukup karena berada di interval >0,25-0,50.
Peneltian dilakukan terhadap 93 siswa kelas XI AKKL1, XI AKKL
2, dan XI OTKP 1 di SMK Negeri 1 Yogyakarta. Deskripsi data
variabel peran orang tua menunjukkan 39 siswa (41,94%) yang
menjawab peran orang tua berhubungan positif dengan keaktifan
belajar siswa di kelas, sedangkan deskripsi data keaktifan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
menunjukkan 62 siswa (66,67%) memiliki rasa percaya diri yang rata-
rata tergolong tinggi, sedangkan deskripsi data variabel keaktifan
belajar siswa menunjukkan bahwa 44 siswa (47,31%) memiliki
keaktifan belajar yang tergolong tinggi. Hasil penelitian ini tidak
sejalan dengan hasil penelitian Hendriyanto (2016) yang menunjukkan
tidak ada hubungan positif dan signifikan antara peran bimbingan
orang tua dengan prestasi belajar siswa di kelas.
Orang tua adalah orang pertama yang memberikan pendidikan
kepada anak. Orang tua memegang peran penting untuk
mengembangkan semua potensi dalam diri anak lewat kehidupan di
dalam keluarga. Keluarga merupakan faktor eksternal selain sekolah
dan lingkungan masyarakat. Rohmah (2012:99) berpendapat bahwa
seseorang membutuhkan orang lain untuk mengembangkan potensi
dalam dirinya. Dengan kata lain orang tua merupakan faktor eksternal
(luar) dari peserta didik yang dapat meningkatkan keaktifan belajar di
kelas.
Di dalam keluarga, orang tua berperan dalam pemberian
pendidikan kepada anak. Orang tua bertanggung jawab atas
pemenuhan pendidikan anak mulai dari fasilitas, motivasi, bimbingan
belajar dan semua biaya kehidupan sebelum anak mampu bekerja atau
sudah mampu menghasilkan uang sendiri. Selain itu, orang tua juga
berperan dalam mengolah dan mengembangkan kemampuan anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dalam hal berelasi terhadap lingkungan sekitarnya seperti lingkungan
sekolah, masyarakat dan sesama teman sebaya.
Orang tua membantu siswa (anak) dalam memecahkan masalah
yang terjadi saat di kelas. Masalah ini dapat berupa ketidakmampuan
siswa mengikuti pelajaran tertentu, dimarahi guru, hingga masalahnya
dengan teman kelasnya sendiri. Di sini, orang tua membantu siswa
dengan memberikan perhatian, motivasi, dan pemecahan masalah agar
siswa (anak) dapat berkembang baik secara emosi maupun intelektual.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Agustinus (2016)
yang menunjukkan orang tua berperan aktif dalam memotivasi dan
menyediakan fasilitas belajar peserta didik di rumah.
Orang tua juga berperan dalam mengawasi hubungan pergaulan
siswa dengan teman kelas maupun teman dalam lingkungan bermain.
Teman-teman di sekolah maupun di luar sekolah (tetangga atau teman
seperkumpulan) dapat menjadi sumber yang justru menenangkan.
Teman remaja dapat menjadi objek atau sasaran eksperimen dan kritik
mereka sendiri secara fisik misalnya berkompetisi dalam olah raga,
dan sebagainya atau secara mental, misalnya digoda, dikritik, diejek
atau dibantu dalam pelajarannya, dalam menyelesaikan masalah
pribadinya dan sebagainya (Munandar, 1996). Teman sebaya dianggap
faktor eksternal yang ikut membantu perkembangan karakter siswa.
Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui dengan siapa anak bergaul
untuk mengurangi terjadinya penyimpangan atau membuat anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
mengarah ke perilaku negatif. Dengan demikian, disimpulkan bahwa
peran orang tua berhubungan positif dengan keaktifan belajar siswa di
kelas pada siswa kelas XI AKKL 1, XI AKKL 2, OTKP 1 SMK
Negeri 1 Yogyakarta sehingga orang tua tetap menjaga keharmonisan
dengan anak di rumah, membantu anak mengerjakan tugas sekolah,
memberikan hadiah, mengatur jadwal anak di rumah, mengawasi
pergaulan anak, dan memberikan fasilitas serta ikut mengembangkan
bakat anak melalui kursus untuk meningkatkan potensi pribadi anak.
Hasil penelitian ini didukung oleh Ari (2009) yang menunjukkan ada
hubungan positif antara peran orang tua dengan prestasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis korelasi dan pembahasan pada bab sebelumnya,
penelitian mengenai hubungan rasa percaya diri, jumlah jam mengajar guru,
peran orang tua dengan keaktifan belajar siswa di kelas pada kelas XI AKKL 1,
AKKL 2, dan OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1. Rasa percaya diri berhubungan positif dengan keaktifan belajar siswa di
kelas pada kelas XI AKKL 1, AKKL 2, dan OTKP 1 SMK Negeri 1
Yogyakarta. Hasil penelitian ini didukung dengan perhitungan koefisien
korelasi Spearman rank yaitu nilai correlation coefficient sebesar 0,653 dan
probabilitas sig.(1-tailed) = 0,000. Koefisien korelasi yang dihasilkan
correlation coefficient sebesar 0,653 menunjukkan hubungan antara kedua
variabel tersebut tergolong tinggi.
2. Jumlah jam mengajar guru tidak berhubungan dengan keaktifan belajar
siswa di kelas pada kelas XI AKKL 1, AKKL 2, dan OTKP 1 SMK Negeri
1 Yogyakarta. Hasil penelitian ini didukung dengan perhitungan koefisien
korelasi Sperman rank yaitu nilai correlation coefficient 0,003 dan
probabilitas sig.(1-tailed) = 0,490. Koefisien korelasi yang dihasilkan
correlation coefficient sebesar 0,003 menunjukkan hubungan antara kedua
variabel tersebut sangat lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3. Peran orang tua berhubungan fositiv dengan keaktifan belajar siswa di kelas
pada kelas XI AKKL 1, AKKL 2, dan OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta.
Hasil penelitian ini didukung dengan perhitungan koefisien korelasi
Sperman rank yaitu nilai correlation coefficient 0,329 dan probabilitas
sig.(1-tailed) = 0,001. Koefisien korelasi yang dihasilkan correlation
coefficient sebesar 0,329 menunjukkan hubungan antara kedua variabel
tersebut tergolong cukup.
B. Keterbatasan
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan
penelitian masih banyak kekurangan dan keterbatasan penyusunan skripsi ini.
Adapun keterbatasan-keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Kemungkinan responden memiliki pemahaman butir pernyataan yang
berbeda dengan yang diharapkan oleh peneliti.
2. Waktu dan tempat pengisian kuesioner yang dilakukan secara online (dari
rumah) sehingga ada kemungkinan responden menjawab dengan tidak
membaca kusioner secara utuh.
3. Peneliti telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menyusun kuesioner
berdasarkan ketentuan kuesioner yang baik dan benar untuk menghasilkan
kuesioner yang memiliki validitas isi, namun demikian karena keterbatasan
kemampuan peneliti kuesioner tersebut masih terdapat kekurangan dan
belum berkualitas baik sebagai alat pengumpul data dalam penelitian yang
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4. Wabah pandemi corona yang terjadi membuat penulis harus mengundur
waktu penilitian sehingga menyita waktu yang lebih lama dari yang
direncanakan.
5. Penulis yang baru pertama kali menulis karya ilmiah sehingga masih banyak
kata yang belum baku sehingga masih harus banyak belajar.
C. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian
adalah sebagai berikut.
1. Bagi SMK Negeri 1 Yogyakarta
Berdasarkan hasil penelitian ini hubungan rasa percaya diri, jumlah jam
mengajar guru, peran orang tua dengan keaktifan belajar siswa di kelas
pada kelas XI AKKL 1, AKKL 2, dan OTKP 1 SMK Negeri 1 Yogyakarta
menunjukkan bahwa, keaktifan belajar siswa di kelas dapat terjadi karena
adanya beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hubungan rasa
percaya diri, jumlah jam mengajar guru, peran orang tua dengan keaktifan
belajar siswa di kelas tersebut, yaitu tingginya rasa percaya diri dan peran
orang tua. Dengan demikian, peneliti menyarankan pihak sekolah untuk
tetap menjaga tingkat rasa percaya diri siswa di kelas dengan
mempertahankan kegiatan pembelajaran yang aktif dan bekerja sama
dengan orang tua untuk tetap memantau perkembangan belajar siswa di
rumah dengan pembbuatan jadwal rutinitas anak, membantu anak
mengerjakan tugas, memberikan anak mmotivasi berupa hadiah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
memberikan fasilitas dan mengembangkan potensi anak melalui kursus
yang dapat mengembangkan potensi anak.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penulis berharap kepada peneliti selanjutnya untuk lebih cermat dalam
penulisan kalimat dalam pembentukan konstruk kuesioner, dan pemilihan
metode, penilaian instrumen penelitian, khususnya mengenai penelitian
pengukuran sikap atau perilaku. Ketelitian penulisan dan penyusunan
konstruk dilakukan agar responden yang mengisi kuesioner dapat terhindar
kalimat yang bersifar miring sehingga data yang dihasilkan bisa benar-
benar akurat. Selain itu, penulis juga berharap peneliti berikutnya untuk
tetap membuat alternatif dalam pengambilan data untuk antisipasi
terjadinya hal terburuk seperti wabah yang terjadi saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
DAFTAR PUSTAKA
Afzal dan Rohmah. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan
dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi
Universitas Diponegoro semarang.
Agung, I. (2018). Jam Mengajar Guru: Tinjauan Dari Sisi Lain. Tersedia:
https://media.neliti.com/media/publications/259436-jam-mengajar-guru-
tinjauan-dari-sisi-lai-b17bee5f.pdf (24 Oktober 2019).
Arikunto,S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.Cetakan Ke-11.
Astuti, A.E. (2009). “Hubungan Antara Peran Orang Tua dan Motivasi Belajar
Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Pada Siswa Kelas XI
Sma Negeri 1 Karangdowo, Klaten tahun Ajaran 2009/2010”. Skripsi.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Astuti, K.W. (2019). “Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Profesionalisme Guru,
Motivasi Belajar Siswa, dan Rasa Percaya Diri Siswa dengan Partisipasi
Aktif Siswa di Kelas”. Skripsi. FKIP Universitas Sanata Dharma.
Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Aziza, F. (2017). “Hubungan anatara Kepercayaan Diri dengan Keaktifan Belajar
Peserta Didik di Kelas IV MI Islamiyah Podorejo Ngalyan Kota Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017 “. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(2003). Undang-Undang No 20 tahun
2003 Bab II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdikbud.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Djamarah, S.B. dan Aswan Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Fatimah, E. (2006). Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik,
Bandung: Pustaka Setia.
Ghufron, M.N dan Rini, R.S. (2010). Teori-teori Psikologi. Ar Ruz Media
:YogJakarta.
Gjozali.Imam. (2006). Pengukuran korelasi dua variabel dengan program SPSS.
Edisi ke-4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Hakim, T. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Hambly, K. (1995). Bagaimana Meningkatkan Rasa Percaya Diri.Jakarta :Arcan
Hardiyanto, P.W. (2012).Peran Positive Deviance Guru dalam Meningkatkan Self
Confidence Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) [Online]. Tersedia:
http://etheses.uin-malang.ac.id/2618/5/08410122_Bab_2.pdf. (20
September 2019)
Hendriyanto, M.N. “Peran Bimbingan Orang Tua Terhadap Siswa Kelas XI
Tehnik Kendaraan Ringan Di SMK 45 Wonosari, Tahun Ajaran
2013/2014”. Skripsi. Fakultas Teknik UNY.
Kartono, K. (1985) Peran keluarga memandu anak. Jakarta: CV Raja Wali
Komara, I.B. (2016). “Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Prestasi
Belajar dan Perencanaan Karir Siswa”. Tersedia:
https://www.researchgate.net/publication/307085917_Hubungan_antara_K
epercayaan_Diri_dengan_Prestasi_Belajar_dan_Perencanaan_Karir_Siswa
_SMP(25 Oktober 2020).
Kurniawan, A. (2014). Metode Riset Untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung:
Alfabetan.
Laksana, H. (2017). Menjadi Pribadi Memikat, Berpengaruh, dan Percaya Diri di
SegalaSituasi. Yogyakarta: Araska.
Lauster, P. (2002). Tes Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara
Lindawati (2010). “Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Metode Tutor Teman Sebaya Pada Pokok Bahasan
Senyawa Karbon Di Kelas X.3 Madrasah Aliyah Negeri Dumai”. Skripsi.
Fakultas Tarbiyah Dan KeguruanUniversitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau Pekanbaru.
Lobo, M.D (2020). “Hubungan Kepercayaan Diri , Dan Motivasi Belajar Dengan
Kecurangan Akademik Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma”. Skripsi. FKIP Universitas Sanata Dharma.
Mardatilah. (2010). Pengembangan Diri. Balikpapan: STIE Madani.
Monika, A. (2012). “Strategi Pemenuhan Jam Mengajar Guru Tersertifikasi Pada
Sekolah Menengah Atas Dan Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Kasus
Pada SMA-SMK Berkelas Keil Di Kabupaten Boyolali)”. Skrips . FKIP
UNS Surakarta
Mufarohah, M. (2013).Hubungan Percaya Diri Dengan Intensitas Perilaku
Menyontek Siswa Madraah Aliyah Salafiyah Bangil Pasuruan Kelas
XI.[Online]. Tersedia:http://etheses.uin-
malang.ac.id/1781/5/09410125_Bab_2.pdf. [20 September 2019]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Munandar, A.S. (1996). Mengenal & Memahami Masalah Remaja : Remaja &
Marjanti, S. (2015). “Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri Melalui
Konseling Kelompok BAGI Siswa X IPS 6 SMA 2 Bae Kudus Tahun
Pelajaran 2014/2015”.Jurnal Konseling GUSJIGANG. Vol. 1 No. 2 Tahun
2015 ISSN 2460-1187.
Permasalahannya. Jakarta : Pustaka Antara.
Nasution, T dan Nasution N. (1989). “Peran Orang Tua dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Anak”.Jakarta:BPK Agung Mulia.
Pena, P.T. (2006). Kamus Ilmia Populer. Surabaya : Gitamedia Press.
Pohan, I. (1986). Masalah Anak dan Anak Bermasalah. Jakarta: Intermedia.
Rahayu. (2013). Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita.
Jakarta: PT Indek
Rosyadi. (2012). Hubungan Interaksi Sosial dalam Kelompok Teman Sebaya
TerhadapPenerimaan Diri Remaja di Pondok Pesantren Bahrul „Ulum
Ribath Alghozali TAMBAKBERAS JOMBANG.[Online]. Tersedia:
http://etheses.uin-malang.ac.id/2266/6/07410072_Bab_2.pdf. [20
September 2019]
Roucek dan Warren. (1984). Pengantar Sosiologi (diterjemahkan: Sahat
Simamora). PT. Bina Aksara. Jakarta.
Sarwono, J. (2012). Mengenal SPSS statistics 20. Jakarta: PT Elex Mesia
Komputindo.
Slameto. (2003).Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta:PT
Rineka Cipta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta
Sukardi. (1986). Bimbingan Perkembangan Jiwa Anak. Jakarta : Ghalia Indonesia
Sukardi dan Gay. 2004. Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara
Uropka, A. Persepsi Anak Terhadap Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anak
Belajar Dan Dalam Mneyediakan Fasilitas Belajar Di Rumah”. Skripsi.
FKIP Universitas Sanata Dharma.
Yamin, M. (2006). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung
Persada Press
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN I
SURAT PERIZINAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN II
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
KUESIONER PENELITIAN
Responden yang terhormat:
Perkenalkan kami mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang sedang
mengadakan penelitian tentang “Hubungan Rasa Percaya Diri, Jumlah Jam
Mengajar Guru, Teman Sebaya, Motivasi Belajar, Iklim Sekolah,
Pengalaman Mengajar Guru, Gaya Mengajar Guru, dan Peran Orang Tua
dengan Keaktifan Belajar Siswa di Kelas”. Pada kesempatan ini, kami selaku
peneliti meminta kesediaan Siswa/Siswi untuk membantu penelitian ini dengan
mengisi kuesioner penelitian ini berdasarkan perasaan, pemikiran dan pengalaman
saudara. Berikut kuesioner kami ajukan, jawablah semua pernyataan ini dengan
sejujurnya dan sesuai keadaan yang sebenarnya. Jawaban yang Siswa/Siswi
berikan hanya untuk keperluan perolehan data dari penelitian dan tidak akan
mempengaruhi nilai hasil belajarSiswa/Siswi. Atas kesediaannya kami ucapkan
terimakasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lembar Kuesioner
Nama :
Kelas :
Sekolah :
Petunjuk Pengisian
1. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda pada tempat yang telah
tersedia di atas !
2. Bacalah dengan teliti setiap butir pernyataan di bawah kemudian
jawablah pernyataan- pernyataan sesuai dengan keadaan saudara
yang sebenarnya, dengan memberi tanda (√) pada bagian kolom
jawaban yang telah tersedia di samping pernyataan, dengan pilihan
jawaban sebagaiberikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu – Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S R TS STS
a. Rasa Percaya Diri
1 Saya memiliki kemampuan yang
lebih dari teman, sehingga
membuat saya bangga.
2 Saya layak mendapatkan nilai
bagus karena saya rajin belajar.
3 Saya mampu menerima diri sendiri
dengan keterbatasan yang saya
miliki.
4 Saya berani menjawab pertanyaan
dari guru ketika merasa yakin atas
jawaban yang saya sampaikan.
5 Saya mampu menyelesaikan tugas
dengan tepat waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
6 Saya memiliki orientasi ke depan
atas sesuatu yang sedang saya
kerjakan.
7 Saya tidak pernah menyalahkan
orang lain ketika gagal dalam ujian.
8 Saya memiliki penilaian positif
terhadap penilaian teman akan
kemampuan belajar saya.
b. Jumlah Jam Mengajar
Guru
9 Guru saya yang memiliki sedikit
jumlah jam mengajar lebih punya
waktu untuk membimbing ketika
saya mengalami kesulitan belajar.
10 Guru saya yang memiliki jumlah
jam mengajar banyak lebih sibuk
dan punya sedikit waktu untuk
membimbing saya.
11 Guru saya yang memiliki tugas
tambahan membina kegiatan
akademik terlihat lebih sibuk.
12 Guru saya yang memiliki tugas
tambahan membina kegiatan
ekstrakurikuler terlihat lebih
menarik dalam mengajar.
13 Guru saya yang hanya mengampu
satu mata pelajaran lebih fokus
dalam mengajar.
14 Guru saya yang juga memiliki
jabatan penting di sekolah sering
meninggalkan kelas.
c. Teman Sebaya
15 Saya lebih senang bekerjasama dan
belajar kelompok dengan teman.
16 Saya selalu selektif dalam memilih
teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
17 Ketika mengalami kesulitan belajar,
saya suka dibantu dalam
menyelesaikan kesulitan itu oleh
teman saya.
18 Di dalam kelompok belajar, saya
lebih suka diberi bantuan dan
bimbingan orang dewasa.
19 Teman saya selalu mengingatkan
saya untuk tidak lupa mengerjakan
tugas dan belajar.
20 Saya mudah terpengaruh ajakan
teman untuk meninggalkan
kegiatan pembelajaran di kelas.
21 Saya lebih mudah menangkap
materi pelajaran yang dijelaskan
oleh teman saya.
d. Motivasi Belajar
22 Saya berusaha memperhatikan
penjelasan dari guru dengan baik
agar materi dapat saya terima
dengan baik dan optimal
23 Saya giat belajar agar cita-cita saya
tercapai
24 saya belajar dengan sungguh-
sungguh, agar memperoleh ilmu
yang bisa diterapkan dan berguna
bagi kehidupan saya sehari-hari
25 Saya senang ketika mengerjakan
tugas dan mendapatkan nilai yang
bagus
26 saya melihat teman-teman sedang
asik belajar, maka muncul
keinginan saya untuk ikut belajar
27 Jika guru melontarkan pertanyaan,
saya berusaha untuk dapat
menjawab pertanyaan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
e. Iklim Sekolah
28 Saya merasa komunikasi yang
terjalin antar warga sekolah kurang.
29 Saya merasa bangga menjadi warga
sekolah.
30 Saya mudah terpancing emosi
apabila ada teman yang menjahili
saya
31 Semua kegiatan di sekolah
disusun dengan tertib dan
dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.
32 Sekolah telah membuat dan
menerapkan tata tertib di
lingkungan sekolah
f. Peran Orang Tua
33 Orang tua saya mengajari saya cara
belajar yang baik.
34 Orang tua saya selalu menjelaskan
pelajaran yang belum saya
mengerti.
35 Orang tua saya seringkali
menemani saya mengerjakan
pekerjaan rumah dari guru.
36 Saya selalu diberi buku bacaan oleh
orang tua saya supaya saya dapat
mengikuti pelajaran dengan baik di
kelas
37 Saya lebih mudah memahami pelajaran
dan lebih aktif di kelas dengan adanya
laptop/komputer
38 Orang tua saya memberikan
motivasi kepada saya saat saya
sedang malas belajar
39 Orang tua saya memberikan hadiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
apabila saya mengerjakan tugas
dengan nilai yang baik
40 Orang tua saya memberikan les
tambahan sepulang sekolah untuk
mengoptimalkan kemapuan belajar
saya
41 Orang tua saya selalu mengajari
saya untuk disiplin waktu
g. Gaya Mengajar Guru
42 Guru mengakhiri pembelajaran
dengan menyampaikan kesimpulan
materi pembelajaran yang telah
disampaikan.
43 Guru menyampaikan materi secara
monoton sehingga saya merasa
bosan.
44 Guru menjelaskan materi dengan
artikulasi yang jelas.
45 Guru dapat menciptakan suasana
belajar yang kondusif.
h. Pengalaman Mengajar
Guru
46 Guru yang terlibat aktif dalam
Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) sangat menguasai materi
pembelajaran.
47 Guru saya cukup memiliki banyak
penagalaman dalam membina
kejuaran akedemik maupun non
akademik
48 Saya lebih senang/ bisa menerima
diajar oleh guru yang sudah lama
mengajar.
49 Guru senior terkesan galak dan
disegani.
i. Keaktifan Belajar Siswa
50 Saya senang mempelajari materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
pelajaran dengan memperhatikan
gambar, demonstrasi, dan
percobaan dari buku.
51 Saya berani menyampaikan
pendapat pada kegiatan diskusi di
kelas.
52 Saya berani memotong pernyataan
teman yang kurang tepat pada saat
diskusi kelompok.
53 Saya memperhatikan teman yang
sedang presentasi di depan kelas
54 Saya mencatat poin penting dari
setiap materi yang disampaikan
guru.
55 Saya membuat mind mapping untuk
mempermudah pemahaman materi.
56 Saya berani mengajukan pertanyaan
ketika wawancara dengan guru.
57 Ketika guru sedang menyampaikan
materi, saya selalu mendengarkan
dengan baik.
58 Saya lebih senang memperhatikan
penjelasan guru yang disampaikan
melalui tayangan video.
59 Saya lebih senang mengerjakan
tugas berupa laporan.
60 Saya berani mengerjakan soal yang
diberikan guru di depan kelas tanpa
ditunjuk.
61 Saya senang dan bersemangat saat
mengikuti kegiatan pembelajaran di
kelas
62 Saya merasa bosan dengan suasana
pembelajaran di kelas.
63 Saya enggan turut serta dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
berbagai bentuk aktifitas di kelas.
64 Saya tidak tertarik mencari
informasi yang berkaitan dengan
pemecahan soal dari guru.
65 Saya terlibat aktif dalam
pemecahan soal dari guru dan
pengambilan keputusan solusi
jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN 3
DATA RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Rasa Percaya Diri
No
Kelas
Responden
X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 XI AKKL
1 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4
2 XI AKKL
1 4 1 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4
3 XI AKKL
1 4 4 5 2 3 4 4 5 5 4 5 3 4 4
4 XI AKKL
1 2 3 4 1 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4
5 XI AKKL
1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 XI AKKL
1 3 4 5 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4
7 XI AKKL
1 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
8 XI AKKL
1 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
9 XI AKKL
1 2 5 5 2 4 3 5 4 5 3 5 5 5 4
10 XI AKKL
1 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
11 XI AKKL
1 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
12 XI AKKL
1 4 4 4 3 3 3 3 5 3 4 5 4 4 4
13 XI AKKL
1 3 4 4 3 5 3 4 4 4 5 3 4 3 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
14 XI AKKL
1 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
15 XI AKKL
1 4 4 4 3 3 3 3 5 3 4 5 4 4 4
16 XI AKKL
1 2 3 3 2 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4
17 XI AKKL
1 4 4 4 3 3 3 3 5 3 4 5 4 4 4
18 XI AKKL
1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 XI AKKL
1 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5
20 XI AKKL
1 4 4 4 3 3 3 3 5 3 4 5 4 4 4
21 XI AKKL
1 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4
22 XI AKKL
1 4 4 4 2 5 4 3 5 3 3 4 4 4 4
23 XI AKKL
1 4 4 4 3 3 3 3 5 3 4 5 4 4 4
24 XI AKKL
1 4 4 4 1 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4
25 XI AKKL
1 3 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
26 XI AKKL
1 4 4 4 3 3 3 5 3 4 4 3 2 4 3
27 XI AKKL
1 4 4 5 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4
28 XI AKKL
1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 XI AKKL
1 3 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5
30 XI AKKL 3 5 4 3 5 4 4 3 5 5 4 4 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
1
31 XI AKKL
1 2 4 4 1 5 3 3 5 5 4 4 4 3 4
32 XI AKKL
1 4 4 4 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4
33 XI AKKL
2 4 4 3 3 5 4 4 5 5 5 5 3 4 5
34 XI AKKL
2 4 5 3 2 5 3 5 5 4 5 4 4 4 5
35 XI AKKL
2 2 4 4 1 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3
36 XI AKKL
2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
37 XI AKKL
2 1 2 4 2 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4
38 XI AKKL
2 3 4 5 1 4 4 4 5 4 3 4 2 2 4
39 XI AKKL
2 4 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5
40 XI AKKL
2 4 4 5 2 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4
41 XI AKKL
2 3 3 5 2 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4
42 XI AKKL
2 4 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
43 XI AKKL
2 4 4 5 2 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
44 XI AKKL
2 4 4 5 3 4 3 5 5 5 4 3 4 4 5
45 XI AKKL
2 5 5 5 3 5 4 5 5 4 4 2 4 5 5
46 XI AKKL
2 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
47 XI AKKL
2 4 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 5
48 XI AKKL
2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5
49 XI AKKL
2 3 5 4 3 5 4 4 3 5 5 4 4 4 5
50 XI AKKL
2 2 3 4 2 4 4 4 5 3 4 3 3 4 4
51 XI AKKL
2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5
52 XI AKKL
2 4 4 5 1 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4
53 XI AKKL
2 3 4 2 2 4 3 4 4 4 2 3 4 4 5
54 XI AKKL
2 4 4 5 2 5 4 4 5 4 3 5 5 5 5
55 XI AKKL
2 3 3 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
56 XI AKKL
2 3 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4
57 XI AKKL
2 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4
58 XI AKKL
2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
59 XI AKKL
2 4 4 4 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5
60 XI AKKL
2 3 2 4 1 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2
61 XI AKKL
2 3 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
62 XI AKKL
2 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
63 XI AKKL 3 5 5 1 4 3 4 5 5 3 4 5 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
2
64 XI OTKP
1 4 3 2 3 4 2 5 5 4 5 4 3 4 4
65 XI OTKP
1 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
66 XI OTKP
1 3 4 5 2 4 3 4 2 3 5 4 4 5 4
67 XI OTKP
1 3 4 3 4 3 1 3 5 3 4 5 3 3 5
68 XI OTKP
1 3 4 5 2 5 3 4 5 4 5 5 4 4 5
69 XI OTKP
1 3 4 4 3 3 3 5 5 4 3 4 4 3 4
70 XI OTKP
1 3 4 4 1 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5
71 XI OTKP
1 3 4 4 2 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5
72 XI OTKP
1 2 4 2 4 4 3 3 5 4 5 4 4 5 5
73 XI OTKP
1 2 5 5 2 5 1 5 5 4 4 4 4 4 4
74 XI OTKP
1 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
75 XI OTKP
1 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4
76 XI OTKP
1 4 4 2 4 5 1 4 5 4 5 5 3 4 3
77 XI OTKP
1 4 4 4 2 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4
78 XI OTKP
1 4 5 5 1 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5
79 XI OTKP
1 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
80 XI OTKP
1 3 4 4 3 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3
81 XI OTKP
1 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4
82 XI OTKP
1 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 5 4 3 4
83 XI OTKP
1 5 5 5 2 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5
84 XI OTKP
1 4 4 4 1 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4
85 XI OTKP
1 4 4 5 2 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5
86 XI OTKP
1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
87 XI OTKP
1 2 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4
88 XI OTKP
1 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5
89 XI OTKP
1 2 4 4 3 5 3 4 5 4 4 4 4 3 5
90 XI OTKP
1 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4
91 XI OTKP
1 4 5 4 2 3 4 5 5 5 3 4 4 4 4
92 XI OTKP
1 3 4 4 3 5 3 4 5 4 5 4 3 4 4
93 XI OTKP
1 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Jumlah Jam Mengajar Guru
No
Kelas
Responden
x
15 16 17 18 19 20
1 XI AKKL 1 3 4 5 4 4 5
2 XI AKKL 1 3 3 4 4 4 5
3 XI AKKL 1 4 2 5 3 5 5
4 XI AKKL 1 4 3 3 4 4 2
5 XI AKKL 1 4 2 4 4 4 2
6 XI AKKL 1 3 3 5 4 5 4
7 XI AKKL 1 4 3 3 3 4 3
8 XI AKKL 1 4 2 3 3 4 3
9 XI AKKL 1 4 4 4 5 5 4
10 XI AKKL 1 4 3 4 4 3 4
11 XI AKKL 1 3 3 3 3 4 3
12 XI AKKL 1 3 3 3 3 4 3
13 XI AKKL 1 3 3 3 3 3 3
14 XI AKKL 1 3 3 3 3 4 4
15 XI AKKL 1 3 3 3 3 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
16 XI AKKL 1 3 3 3 4 4 2
17 XI AKKL 1 3 3 3 3 4 3
18 XI AKKL 1 4 3 3 3 4 3
19 XI AKKL 1 3 3 3 3 4 3
20 XI AKKL 1 3 3 3 3 4 3
21 XI AKKL 1 2 3 3 4 4 3
22 XI AKKL 1 3 3 4 5 4 4
23 XI AKKL 1 3 3 3 3 4 3
24 XI AKKL 1 4 3 3 5 5 4
25 XI AKKL 1 3 3 4 4 4 3
26 XI AKKL 1 5 4 4 4 3 4
27 XI AKKL 1 4 4 4 4 3 3
28 XI AKKL 1 4 2 2 2 4 2
29 XI AKKL 1 4 3 4 3 4 4
30 XI AKKL 1 4 4 5 4 4 2
31 XI AKKL 1 4 4 3 3 4 3
32 XI AKKL 1 4 2 1 3 3 4
33 XI AKKL 2 4 3 3 2 3 1
34 XI AKKL 2 4 2 3 2 5 3
35 XI AKKL 2 2 2 2 3 3 3
36 XI AKKL 2 2 2 3 3 4 2
37 XI AKKL 2 3 3 4 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
38 XI AKKL 2 3 3 4 5 3 3
39 XI AKKL 2 5 5 5 5 5 5
40 XI AKKL 2 3 4 3 4 3 2
41 XI AKKL 2 4 4 4 4 4 4
42 XI AKKL 2 3 2 2 4 2 5
43 XI AKKL 2 2 4 4 4 4 4
44 XI AKKL 2 4 3 4 3 4 4
45 XI AKKL 2 1 2 3 5 4 1
46 XI AKKL 2 3 3 4 4 4 3
47 XI AKKL 2 4 3 3 5 5 3
48 XI AKKL 2 4 3 4 3 4 4
49 XI AKKL 2 4 4 5 4 4 2
50 XI AKKL 2 4 3 3 2 4 2
51 XI AKKL 2 3 2 2 4 4 4
52 XI AKKL 2 4 3 3 4 3 4
53 XI AKKL 2 3 2 4 4 4 2
54 XI AKKL 2 4 4 4 4 4 4
55 XI AKKL 2 3 3 4 3 4 4
56 XI AKKL 2 3 3 3 3 4 4
57 XI AKKL 2 4 4 4 4 4 4
58 XI AKKL 2 4 3 2 2 4 2
59 XI AKKL 2 3 3 3 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
60 XI AKKL 2 1 5 4 4 4 4
61 XI AKKL 2 4 3 4 4 4 3
62 XI AKKL 2 4 2 4 3 4 4
63 XI AKKL 2 4 4 3 3 4 3
64 XI OTKP 1 2 3 4 2 4 4
65 XI OTKP 1 1 5 5 5 5 5
66 XI OTKP 1 5 3 2 4 5 3
67 XI OTKP 1 2 2 5 3 3 3
68 XI OTKP 1 4 4 4 4 4 2
69 XI OTKP 1 3 3 3 3 4 3
70 XI OTKP 1 3 2 3 2 4 3
71 XI OTKP 1 5 3 3 3 5 3
72 XI OTKP 1 4 2 3 4 5 2
73 XI OTKP 1 2 2 3 4 5 4
74 XI OTKP 1 4 2 4 3 4 3
75 XI OTKP 1 4 2 4 4 4 4
76 XI OTKP 1 2 3 4 5 4 4
77 XI OTKP 1 3 3 5 3 4 3
78 XI OTKP 1 3 1 3 3 5 5
79 XI OTKP 1 3 4 3 3 4 3
80 XI OTKP 1 4 2 3 3 4 2
81 XI OTKP 1 3 3 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
82 XI OTKP 1 3 3 4 5 4 2
83 XI OTKP 1 3 3 3 3 5 3
84 XI OTKP 1 3 1 1 3 4 2
85 XI OTKP 1 1 5 4 2 5 1
86 XI OTKP 1 3 3 3 3 4 4
87 XI OTKP 1 4 4 4 3 4 4
88 XI OTKP 1 4 3 3 4 5 4
89 XI OTKP 1 4 3 3 4 2 3
90 XI OTKP 1 3 2 2 3 4 4
91 XI OTKP 1 4 3 2 4 4 2
92 XI OTKP 1 4 2 4 4 4 4
93 XI OTKP 1 5 5 5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Peran Orang Tua
No Kelas Responden
X
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 1 XI AKKL
1 4 3 3 4 4 5 5 5 4 3 5 2 5
2 XI AKKL
1 5 4 3 4 3 3 3 3 5 4 3 2 5
3 XI AKKL
1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 5
4 XI AKKL
1 5 3 5 5 5 5 4 3 5 3 5 3 5
5 XI AKKL
1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4
6 XI AKKL
1 4 3 3 5 4 4 3 4 4 3 4 1 5
7 XI AKKL
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5
8 XI AKKL
1 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4
9 XI AKKL
1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4
10 XI AKKL
1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
11 XI AKKL
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
12 XI AKKL
1 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4
13 XI AKKL
1 4 3 3 4 5 5 3 3 4 3 3 3 4
14 XI AKKL
1 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
15 XI AKKL
1 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 3 2 4
16 XI AKKL
1 5 3 3 4 4 4 4 3 5 3 3 2 3
17 XI AKKL
1 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4
18 XI AKKL
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5
19 XI AKKL
1 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 4 3 5
20 XI AKKL
1 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4
21 XI AKKL
1 4 2 2 5 4 4 4 3 3 4 5 3 5
22 XI AKKL
1 3 3 2 5 4 3 4 4 5 2 4 2 5
23 XI AKKL
1 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4
24 XI AKKL
1 5 3 4 5 5 4 2 4 5 4 3 3 5
25 XI AKKL
1 4 3 3 5 4 4 3 3 4 3 4 2 3
26 XI AKKL
1 3 3 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4
27 XI AKKL
1 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3
28 XI AKKL
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4
29 XI AKKL
1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
30 XI AKKL
1 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5
31 XI AKKL 5 3 3 5 5 5 5 4 5 1 4 3 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
1
32 XI AKKL
1 4 3 2 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5
33 XI AKKL
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5
34 XI AKKL
2 5 4 5 5 5 5 4 4 5 3 4 4 4
35 XI AKKL
2 4 3 3 4 4 4 3 5 3 3 4 3 4
36 XI AKKL
2 4 3 2 5 5 3 3 3 4 2 4 2 5
37 XI AKKL
2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4
38 XI AKKL
2 4 3 2 4 4 3 3 2 4 2 4 2 5
39 XI AKKL
2 5 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 2 5
40 XI AKKL
2 4 3 3 5 4 4 4 5 4 3 3 2 3
41 XI AKKL
2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 5
42 XI AKKL
2 5 3 4 5 5 5 4 5 5 3 4 3 5
43 XI AKKL
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
44 XI AKKL
2 4 3 5 4 5 5 4 5 4 3 4 2 5
45 XI AKKL
2 3 2 4 5 5 5 5 4 4 5 4 2 5
46 XI AKKL
2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4
47 XI AKKL
2 4 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 3 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
48 XI AKKL
2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
49 XI AKKL
2 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 5
50 XI AKKL
2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4
51 XI AKKL
2 4 3 3 5 4 4 3 4 5 4 5 3 5
52 XI AKKL
2 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4
53 XI AKKL
2 4 2 1 5 5 3 2 3 4 3 4 1 4
54 XI AKKL
2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 5
55 XI AKKL
2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4
56 XI AKKL
2 3 2 1 3 1 3 1 4 2 1 3 1 5
57 XI AKKL
2 5 3 3 5 5 4 4 4 5 4 4 2 5
58 XI AKKL
2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 2
59 XI AKKL
2 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 1
60 XI AKKL
2 4 2 1 4 3 4 1 4 2 2 4 1 5
61 XI AKKL
2 5 4 3 4 5 5 4 4 4 2 5 2 5
62 XI AKKL
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
63 XI AKKL
2 4 3 4 5 5 5 4 4 5 3 4 2 5
64 XI OTKP 5 4 2 5 5 4 3 5 4 5 4 2 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
1
65 XI OTKP
1 1 1 1 4 5 1 1 1 1 1 3 1 5
66 XI OTKP
1 5 5 4 5 3 5 4 5 5 3 5 1 4
67 XI OTKP
1 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 3 4 5
68 XI OTKP
1 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 2 5
69 XI OTKP
1 3 2 1 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3
70 XI OTKP
1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 5
71 XI OTKP
1 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 5 4 5
72 XI OTKP
1 5 4 5 5 5 4 5 2 5 5 5 1 5
73 XI OTKP
1 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5
74 XI OTKP
1 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 2 5
75 XI OTKP
1 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
76 XI OTKP
1 4 2 4 4 5 2 1 3 4 2 4 5 4
77 XI OTKP
1 5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4
78 XI OTKP
1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5
79 XI OTKP
1 4 3 3 5 4 4 3 3 4 3 3 2 5
80 XI OTKP
1 5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
81 XI OTKP
1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5
82 XI OTKP
1 3 3 3 5 4 3 3 3 4 3 1 2 5
83 XI OTKP
1 5 3 4 5 5 4 4 3 5 3 4 3 5
84 XI OTKP
1 5 4 4 5 5 5 5 3 5 3 4 3 4
85 XI OTKP
1 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 1 1 5
86 XI OTKP
1 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 5
87 XI OTKP
1 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 5 5
88 XI OTKP
1 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4
89 XI OTKP
1 4 2 2 5 5 4 2 2 4 2 4 2 4
90 XI OTKP
1 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3
91 XI OTKP
1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
92 XI OTKP
1 5 4 4 5 4 4 4 2 5 3 5 2 5
93 XI OTKP
1 2 1 1 5 5 3 3 5 3 2 5 2 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Keaktifan Belajar Siswa
No Kelas Responden
x 1 XI
AKKL
1
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
2 XI
AKKL
1 5 4 5 5 2 4 4 4 4 4 4 5 3 1 4
3 XI
AKKL
1 4 3 5 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3
4 XI
AKKL
1 5 2 5 5 4 4 5 3 5 4 5 3 1 1 4
5 XI
AKKL
1 5 5 5 5 4 3 5 3 5 3 5 2 2 2 4
6 XI
AKKL
1 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4
7 XI
AKKL
1 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4
8 XI
AKKL
1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 4
9 XI
AKKL
1 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 4
10 XI
AKKL 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 5 2 1 1 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
1
11 XI
AKKL
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4
12 XI
AKKL
1 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 3
13 XI
AKKL
1 4 3 4 5 4 3 5 3 4 3 4 3 3 2 4
14 XI
AKKL
1 3 3 5 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 1 3
15 XI
AKKL
1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3
16 XI
AKKL
1 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4
17 XI
AKKL
1 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4
18 XI
AKKL
1 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4
19 XI
AKKL
1 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 2 2 4
20 XI
AKKL
1 5 3 5 5 5 5 5 3 5 4 4 2 2 2 3
21 XI
AKKL 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
1
22 XI
AKKL
1 4 3 5 4 3 4 5 2 5 5 3 3 2 3 4
23 XI
AKKL
1 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 1 1 4
24 XI
AKKL
1 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4
25 XI
AKKL
1 5 1 4 5 3 4 5 1 5 4 5 3 1 1 4
26 XI
AKKL
1 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 5 2 2 2 4
27 XI
AKKL
1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 3
28 XI
AKKL
1 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4
29 XI
AKKL
1 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4
30 XI
AKKL
1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 2 4
31 XI
AKKL
1 4 3 5 5 4 4 4 1 5 4 5 5 1 2 4
32 XI
AKKL 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 1 1 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
1
33 XI
AKKL
2 5 2 4 5 4 4 5 5 4 3 5 4 1 2 4
34 XI
AKKL
2 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 1 5
35 XI
AKKL
2 4 3 4 4 3 3 4 4 5 3 4 2 3 2 3
36 XI
AKKL
2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 5 4 4 3 3
37 XI
AKKL
2 4 4 4 3 3 3 4 1 4 3 4 5 2 3 3
38 XI
AKKL
2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3
39 XI
AKKL
2 5 4 4 3 3 4 4 1 5 3 4 3 2 2 3
40 XI
AKKL
2 5 3 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 1 1 5
41 XI
AKKL
2 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4
42 XI
AKKL
2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4
43 XI
AKKL 4 4 4 5 3 4 5 5 5 3 5 2 1 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
2
44 XI
AKKL
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4
45 XI
AKKL
2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 5 4 3 3 2 4
46 XI
AKKL
2 5 3 4 4 1 4 5 5 5 3 5 3 1 1 4
47 XI
AKKL
2 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3
48 XI
AKKL
2 4 3 5 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3
49 XI
AKKL
2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 2 4
50 XI
AKKL
2 4 3 5 5 4 4 4 1 5 4 5 5 1 2 4
51 XI
AKKL
2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3
52 XI
AKKL
2 3 4 5 3 4 3 3 5 4 3 3 4 1 2 2
53 XI
AKKL
2 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 1 2 5
54 XI
AKKL 2 2 3 3 1 2 4 2 4 2 4 1 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
2
55 XI
AKKL
2 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 2 2 4
56 XI
AKKL
2 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 2 4
57 XI
AKKL
2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 1 1 4
58 XI
AKKL
2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 1 1 3
59 XI
AKKL
2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 3 3
60 XI
AKKL
2 4 3 5 4 4 4 5 5 5 3 5 4 3 3 3
61 XI
AKKL
2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 1 5 2 3 3
62 XI
AKKL
2 4 2 5 4 4 3 5 2 4 4 4 3 1 1 4
63 XI
AKKL
2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3
64 XI
OTKP
1 5 3 5 4 4 4 5 3 5 5 5 2 2 3 3
65 XI
OTKP 4 2 4 3 2 4 4 2 5 2 3 3 2 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
1
66 XI
OTKP
1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 2 5 1 1 5
67 XI
OTKP
1 5 1 4 5 4 4 3 5 5 5 5 2 1 2 3
68 XI
OTKP
1 4 1 4 4 3 4 4 1 5 3 3 2 1 1 3
69 XI
OTKP
1 5 4 5 5 2 5 5 5 5 3 5 1 1 1 5
70 XI
OTKP
1 3 3 3 4 5 4 3 3 3 2 2 5 3 3 3
71 XI
OTKP
1 5 3 5 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 1 3
72 XI
OTKP
1 5 2 5 5 5 5 5 4 5 4 5 1 2 1 4
73 XI
OTKP
1 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 3 3
74 XI
OTKP
1 4 2 5 5 5 3 5 4 4 4 4 1 1 1 2
75 XI
OTKP
1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 1 1 4
76 XI
OTKP 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
1
77 XI
OTKP
1 3 2 4 4 2 3 4 5 5 3 4 2 4 2 2
78 XI
OTKP
1 5 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3
79 XI
OTKP
1 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 1 1 5
80 XI
OTKP
1 4 2 4 5 2 4 5 3 4 4 4 3 2 2 4
81 XI
OTKP
1 4 3 5 5 4 3 4 4 5 3 4 3 4 3 3
82 XI
OTKP
1 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 5 2 3 3
83 XI
OTKP
1 4 3 3 3 3 3 4 5 4 3 4 3 3 2 3
84 XI
OTKP
1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 1 1 3
85 XI
OTKP
1 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 1 1 5
86 XI
OTKP
1 4 4 5 5 1 4 5 1 5 5 4 3 1 1 5
87 XI
OTKP 4 3 5 4 3 3 3 3 5 4 5 5 5 5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
1
88 XI
OTKP
1 4 3 5 3 3 4 4 3 5 3 3 4 3 2 4
89 XI
OTKP
1 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 2 4
90 XI
OTKP
1 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3
91 XI
OTKP
1 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3
92 XI
OTKP
1 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4
93 XI
OTKP
1 4 3 4 4 5 3 4 3 5 4 4 2 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LAMPIRAN IV
VALIDITAS DAN
REALIBILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
1. Uji Validitas pertama Rasa Percaya Diri
2. Uji Validitas Kedua Rasa Percaya Diri
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Butir1 52,09 18,884 ,195 ,252 ,735
Butir2 51,54 17,947 ,396 ,320 ,706
Butir3 51,28 18,051 ,458 ,309 ,700
Butir4 51,65 19,492 ,113 ,156 ,745
Butir5 51,17 19,405 ,215 ,328 ,727
Butir6 51,77 16,655 ,549 ,430 ,684
Butir7 51,32 19,004 ,344 ,286 ,713
Butir8 50,95 19,704 ,152 ,141 ,734
Butir9 51,27 17,960 ,500 ,433 ,696
Butir10 51,26 19,172 ,255 ,205 ,722
Butir11 51,27 18,133 ,410 ,473 ,705
Butir12 51,43 18,443 ,466 ,466 ,702
Butir13 51,38 18,911 ,428 ,431 ,707
Butir14 51,11 18,510 ,477 ,367 ,701
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
2. Uji Validitas Kedua Rasa Percaya Diri
Uji Realiilitas Rasa Percaya Diri
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,762 ,767 11
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Butir2 40,18 12,955 ,397 ,242 ,747
Butir3 39,92 13,201 ,429 ,276 ,742
Butir5 39,82 14,194 ,219 ,296 ,767
Butir6 40,42 11,790 ,565 ,398 ,721
Butir7 39,97 13,705 ,389 ,279 ,747
Butir9 39,91 12,906 ,522 ,391 ,730
Butir10 39,90 14,001 ,259 ,171 ,763
Butir11 39,91 13,340 ,367 ,428 ,750
Butir12 40,08 13,396 ,471 ,454 ,738
Butir13 40,02 13,760 ,445 ,424 ,742
Butir14 39,75 13,340 ,513 ,357 ,734
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
1. Uji Validitas Pertama Jumlah Jam Mengajar Guru
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Butir15 17,30 6,517 ,130 ,023 ,548
Butir16 17,67 5,246 ,372 ,265 ,443
Butir17 17,19 4,636 ,467 ,244 ,381
Butir18 17,04 5,520 ,359 ,237 ,454
Butir19 16,81 6,245 ,165 ,134 ,538
Butir20 17,22 5,562 ,204 ,092 ,535
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
2. Uji Validitas Kedua Jumlah Jam Mengajar Guru
Uji Realibilitas Jumlah Jam Mengajar guru
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,563 ,571 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Butir16 10,48 3,339 ,428 ,240 ,425
Butir17 10,01 3,141 ,409 ,167 ,436
Butir18 9,86 3,752 ,349 ,212 ,493
Butir20 10,03 3,640 ,224 ,079 ,599
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
1. Uji Validitas Pertama Peran Orang Tua
Uji Realibilitas Peran Orang Tua
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,874 ,877 13
Uji Realibilitas Peran Orang Tua
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,874 ,877 13
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Butir28 43,97 45,010 ,613 ,628 ,862
Butir29 44,71 44,817 ,600 ,663 ,862
Butir30 44,80 42,273 ,643 ,657 ,859
Butir31 43,65 46,884 ,546 ,621 ,866
Butir32 43,87 46,179 ,549 ,533 ,866
Butir33 44,10 42,219 ,775 ,725 ,852
Butir34 44,45 42,707 ,674 ,617 ,858
Butir35 44,41 46,440 ,363 ,249 ,876
Butir36 44,05 42,943 ,740 ,710 ,854
Butir37 44,95 44,421 ,528 ,381 ,866
Butir38 44,24 44,270 ,521 ,434 ,867
Butir39 45,51 46,948 ,330 ,155 ,878
Butir40 43,57 47,900 ,344 ,361 ,875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
1. Uji Validitas Pertama Keaktifan Belajar Siswa
2. Uji Validitas Kedua Keaktifan Belajar Siswa
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Butir41 52,05 32,356 ,609 ,513 ,757
Butir42 52,91 35,145 ,144 ,296 ,795
Butir43 52,04 33,585 ,498 ,584 ,766
Butir44 52,18 32,499 ,625 ,638 ,757
Butir45 52,66 31,750 ,523 ,372 ,760
Butir46 52,54 32,382 ,576 ,500 ,759
Butir47 52,06 32,778 ,590 ,645 ,759
Butir48 53,12 35,301 ,100 ,252 ,803
Butir49 51,87 34,374 ,464 ,560 ,770
Butir50 52,69 33,304 ,396 ,284 ,772
Butir51 52,16 33,811 ,419 ,293 ,771
Butir52 53,27 36,873 -,025 ,324 ,816
Butir53 52,33 31,507 ,466 ,563 ,765
Butir54 52,27 32,177 ,479 ,527 ,764
Butir55 52,55 32,381 ,547 ,429 ,760
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
3. Uji Validitas Kedua Keaktifan Belajar Siswa
Uji Realibilitas Kektifan Belajar Siswa
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Butir41 42,77 26,981 ,561 ,424 ,839
Butir43 42,76 27,378 ,561 ,558 ,840
Butir44 42,90 26,588 ,657 ,618 ,833
Butir45 43,38 25,933 ,542 ,357 ,840
Butir46 43,26 26,476 ,606 ,493 ,836
Butir47 42,78 26,975 ,602 ,607 ,837
Butir49 42,59 28,223 ,514 ,513 ,843
Butir50 43,41 27,418 ,407 ,277 ,850
Butir51 42,88 28,062 ,406 ,256 ,849
Butir53 43,05 25,747 ,477 ,509 ,848
Butir54 42,99 26,141 ,520 ,509 ,842
Butir55 43,27 26,547 ,565 ,408 ,838
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Items N of Items
,853 ,861 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LAMPIRAN V
UJI NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Hasil Uji Normalitas Bivariat Variabel Rasa Percaya Diri
Dengan Keaktifan Belajar Siswa di kelas
Hasil Uji Normalitas Bivariat Variabel Jumlah Jam Mengajar guru
Dengan Keaktifan Belajar Siswa di kelas
Hasil Uji Normalitas Bivariat Variabel Peran Orang Tua Dengan
Keaktifan Belajar Siswa di kelas
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear ,506 93,239 1 91 ,000 ,038 ,013
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear ,463 78,347 1 91 ,000 ,039 ,013
The independent variable is Mahalanobis Distance.
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: chisquare
Equation
Model Summary Parameter Estimates
R Square F df1 df2 Sig. Constant b1
Linear ,344 47,790 1 91 ,000 ,043 ,009
The independent variable is Mahalanobis Distance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN VI
UJI KORELASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Hasil Uji Korelsi Spearmen One TailedRasa Percaya Diri
Hasil Uji Korelsi Spearmen One Tailed Jumlah Jam Mengajar Guru
Hasil Uji Korelsi Spearmen One Tailed Peran Orang Tua
Correlations
Peran_Orang_T
ua
Keaktifan_Belaj
ar_Siswa
Spearman's rho Peran_Orang_Tua Correlation Coefficient 1.000 .329**
Sig. (1-tailed) . .001
N 93 93
Keaktifan_Belajar_Siswa Correlation Coefficient .329** 1.000
Sig. (1-tailed) .001 .
N 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations
Rasa_Percaya_
Diri
Keaktifan_Belaj
ar_Siswa
Spearman's rho Rasa_Percaya_Diri Correlation Coefficient 1.000 .653**
Sig. (1-tailed) . .000
N 93 93
Keaktifan_Belajar_Siswa Correlation Coefficient .653** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 93 93
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations
Jumlah_Jam_M
engajar_Guru
Keaktifan_Belaj
ar_Siswa
Spearman's rho Jumlah_Jam_Mengajar_Gur
u
Correlation Coefficient 1.000 .003
Sig. (1-tailed) . .490
N 93 93
Keaktifan_Belajar_Siswa Correlation Coefficient .003 1.000
Sig. (1-tailed) .490 .
N 93 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LAMPIRAN VII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
df=(N-2)
Tingkatsignifikansiuntukujisatuarah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkatsignifikansiuntukujiduaarah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000
2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990
3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911
4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741
5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509
6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249
7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983
8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721
9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233
11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010
12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800
13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604
14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419
15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247
16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084
17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932
18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788
19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652
20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524
21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402
22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287
23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178
24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074
25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974
26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880
27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790
28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703
29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541
31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465
32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392
33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322
34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254
35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189
36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126
37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
df=(N-2)
Tingkatsignifikansiuntukujisatuarah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkatsignifikansiuntukujiduaarah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007
39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950
40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896
41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843
42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791
43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742
44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694
45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647
46 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601
47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557
48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514
49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473
50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432
df=(N-2)
Tingkatsignifikansiuntukujisatuarah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkatsignifikansiuntukujiduaarah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
51 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509 0.4393
52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.4354
53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0.4317
54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.4280
55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.4244
56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.4210
57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.4176
58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.4143
59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110
60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079
61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223 0.4048
62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198 0.4018
63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173 0.3988
64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150 0.3959
65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126 0.3931
66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104 0.3903
67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081 0.3876
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060 0.3850
69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038 0.3823
70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798
71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.3773
72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3748
73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724
74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701
75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678
76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655
77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633
78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611
79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589
80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568
81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547
82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527
83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507
84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487
85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468
86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3449
87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430
88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412
89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393
90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375
91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358
92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.3341
93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.3323
94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.3307
95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.3290
96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.3274
97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578 0.3258
98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.3242
99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.3226
100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211
df=(N-2)
Tingkatsignifikansiuntukujisatuarah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkatsignifikansiuntukujiduaarah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
101 0.1630 0.1937 0.2290 0.2528 0.3196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
102 0.1622 0.1927 0.2279 0.2515 0.3181
103 0.1614 0.1918 0.2268 0.2504 0.3166
104 0.1606 0.1909 0.2257 0.2492 0.3152
105 0.1599 0.1900 0.2247 0.2480 0.3137
106 0.1591 0.1891 0.2236 0.2469 0.3123
107 0.1584 0.1882 0.2226 0.2458 0.3109
108 0.1576 0.1874 0.2216 0.2446 0.3095
109 0.1569 0.1865 0.2206 0.2436 0.3082
110 0.1562 0.1857 0.2196 0.2425 0.3068
111 0.1555 0.1848 0.2186 0.2414 0.3055
112 0.1548 0.1840 0.2177 0.2403 0.3042
113 0.1541 0.1832 0.2167 0.2393 0.3029
114 0.1535 0.1824 0.2158 0.2383 0.3016
115 0.1528 0.1816 0.2149 0.2373 0.3004
116 0.1522 0.1809 0.2139 0.2363 0.2991
117 0.1515 0.1801 0.2131 0.2353 0.2979
118 0.1509 0.1793 0.2122 0.2343 0.2967
119 0.1502 0.1786 0.2113 0.2333 0.2955
120 0.1496 0.1779 0.2104 0.2324 0.2943
121 0.1490 0.1771 0.2096 0.2315 0.2931
122 0.1484 0.1764 0.2087 0.2305 0.2920
123 0.1478 0.1757 0.2079 0.2296 0.2908
124 0.1472 0.1750 0.2071 0.2287 0.2897
125 0.1466 0.1743 0.2062 0.2278 0.2886
126 0.1460 0.1736 0.2054 0.2269 0.2875
127 0.1455 0.1729 0.2046 0.2260 0.2864
128 0.1449 0.1723 0.2039 0.2252 0.2853
129 0.1443 0.1716 0.2031 0.2243 0.2843
130 0.1438 0.1710 0.2023 0.2235 0.2832
131 0.1432 0.1703 0.2015 0.2226 0.2822
132 0.1427 0.1697 0.2008 0.2218 0.2811
133 0.1422 0.1690 0.2001 0.2210 0.2801
134 0.1416 0.1684 0.1993 0.2202 0.2791
135 0.1411 0.1678 0.1986 0.2194 0.2781
136 0.1406 0.1672 0.1979 0.2186 0.2771
137 0.1401 0.1666 0.1972 0.2178 0.2761
138 0.1396 0.1660 0.1965 0.2170 0.2752
139 0.1391 0.1654 0.1958 0.2163 0.2742
140 0.1386 0.1648 0.1951 0.2155 0.2733
141 0.1381 0.1642 0.1944 0.2148 0.2723
142 0.1376 0.1637 0.1937 0.2140 0.2714
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
143 0.1371 0.1631 0.1930 0.2133 0.2705
144 0.1367 0.1625 0.1924 0.2126 0.2696
145 0.1362 0.1620 0.1917 0.2118 0.2687
146 0.1357 0.1614 0.1911 0.2111 0.2678
147 0.1353 0.1609 0.1904 0.2104 0.2669
148 0.1348 0.1603 0.1898 0.2097 0.2660
149 0.1344 0.1598 0.1892 0.2090 0.2652
150 0.1339 0.1593 0.1886 0.2083 0.2643
df=(N-2)
Tingkatsignifikansiuntukujisatuarah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkatsignifikansiuntukujiduaarah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
151 0.1335 0.1587 0.1879 0.2077 0.2635
152 0.1330 0.1582 0.1873 0.2070 0.2626
153 0.1326 0.1577 0.1867 0.2063 0.2618
154 0.1322 0.1572 0.1861 0.2057 0.2610
155 0.1318 0.1567 0.1855 0.2050 0.2602
156 0.1313 0.1562 0.1849 0.2044 0.2593
157 0.1309 0.1557 0.1844 0.2037 0.2585
158 0.1305 0.1552 0.1838 0.2031 0.2578
159 0.1301 0.1547 0.1832 0.2025 0.2570
160 0.1297 0.1543 0.1826 0.2019 0.2562
161 0.1293 0.1538 0.1821 0.2012 0.2554
162 0.1289 0.1533 0.1815 0.2006 0.2546
163 0.1285 0.1528 0.1810 0.2000 0.2539
164 0.1281 0.1524 0.1804 0.1994 0.2531
165 0.1277 0.1519 0.1799 0.1988 0.2524
166 0.1273 0.1515 0.1794 0.1982 0.2517
167 0.1270 0.1510 0.1788 0.1976 0.2509
168 0.1266 0.1506 0.1783 0.1971 0.2502
169 0.1262 0.1501 0.1778 0.1965 0.2495
170 0.1258 0.1497 0.1773 0.1959 0.2488
171 0.1255 0.1493 0.1768 0.1954 0.2481
172 0.1251 0.1488 0.1762 0.1948 0.2473
173 0.1247 0.1484 0.1757 0.1942 0.2467
174 0.1244 0.1480 0.1752 0.1937 0.2460
175 0.1240 0.1476 0.1747 0.1932 0.2453
176 0.1237 0.1471 0.1743 0.1926 0.2446
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
177 0.1233 0.1467 0.1738 0.1921 0.2439
178 0.1230 0.1463 0.1733 0.1915 0.2433
179 0.1226 0.1459 0.1728 0.1910 0.2426
180 0.1223 0.1455 0.1723 0.1905 0.2419
181 0.1220 0.1451 0.1719 0.1900 0.2413
182 0.1216 0.1447 0.1714 0.1895 0.2406
183 0.1213 0.1443 0.1709 0.1890 0.2400
184 0.1210 0.1439 0.1705 0.1884 0.2394
185 0.1207 0.1435 0.1700 0.1879 0.2387
186 0.1203 0.1432 0.1696 0.1874 0.2381
187 0.1200 0.1428 0.1691 0.1869 0.2375
188 0.1197 0.1424 0.1687 0.1865 0.2369
189 0.1194 0.1420 0.1682 0.1860 0.2363
190 0.1191 0.1417 0.1678 0.1855 0.2357
191 0.1188 0.1413 0.1674 0.1850 0.2351
192 0.1184 0.1409 0.1669 0.1845 0.2345
193 0.1181 0.1406 0.1665 0.1841 0.2339
194 0.1178 0.1402 0.1661 0.1836 0.2333
195 0.1175 0.1398 0.1657 0.1831 0.2327
196 0.1172 0.1395 0.1652 0.1827 0.2321
197 0.1169 0.1391 0.1648 0.1822 0.2315
198 0.1166 0.1388 0.1644 0.1818 0.2310
199 0.1164 0.1384 0.1640 0.1813 0.2304
200 0.1161 0.1381 0.1636 0.1809 0.2298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI