hubungan persepsi tentang jerawat den gan...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG JERAWAT
DEN GAN KEPERCA Y AAN DIRI REMAJA AKHIR
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar
sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H /2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul "Hubungan Persepsi Tentang Jerawat Dengan
Kepercayaan Diri Remaja Akhir" telah diujikan dalam sidang munaqosah
Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12
November 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Psikologi
Jakarta, November 2007
Sidang Munaqosah
Dekan
i:t.:rtati M. Si 1 5938
Anggota
Penguji I
Df~~.MSi NIP.150215283
Pembimbing I
'I
DR. Lily Surawa E P, M. Env. Stud NIP. 150 375 182
Pudekl /)
YA1 Ora. Zahrotun N. M.Si NIP. 150. 238 773
Penguji II
~w--DR. Lily surawa EP, M. Env. Stud NIP. 150 375 182
Pembimbing II
~ Yufi Adriani, M. Psi, Psi
::Motto
<Buafz <Pikjran Seseorang CJ'erEifzat dari <Peri[ak,unya
sedangkg,n <Buafz J[mu <IerEifzat dari <Perk,ataannya
}lnda <Pasti <Bisa <Bi{ajlnda <Pikjr<Bisa
(you can if you tfzink,you can)
:Norman 'Vincent <Peare
Sk,ripsi ini k,upersem6afikg,n
Vntuk, <Bapak,dan Mama CJ'ercinta
Serta
'l{ak,ak,dan Jtdif?.::adik,k,u CJ'ersayang
KATA PENGANTAR
CJ3ismi{fa/i,irrahmanirrahiim
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat
serta rahmat-Nya kepada penulis, sehingga atas izin-Nya penulis mampu
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan yang mulia bagi
ummatnya.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa semua tidak
terlepas dari dukungan serta bantuan moril dan materil dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ora. Netty Hartati, M.Si sebagai Dekan, Ora. Zahrotun Nihayah M.Si sebagai Pembantu Dekan dan Ors Jaissy Prasodjo sebagai Dasen Pembimbing Akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan arahan serta bimbingan baik dari segi akademik maupun non akademik
2. DR. Lily Surayya Eka Putri, M. Env. Stud dan lbu Yufi Adriani, M. Psi, Psi, sebagai dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta ilmunya dalam penulisan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan
3. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada yang tercinta Bapak dan Mama yang dengan kasih sayang dan kesabarannya telah membesarkan, membimbing serta mendidik penulis hingga kini. Hanya untaian do'a yang dapat ananda haturkan untuk semua pengorbanan dan perjuangan Bapak dan Mama. Jazakumullah
4. Saudara-saudaraku tercinta Teh sri, terima kasih alas perhatian dan dukungannya selama ini. Adik-adikku tercinta Syamsul, Seno, dan Hilwa terima kasih telah memberikan semangatnya kepada penulis.
"Teruslah berjuang, perjalanan kalian masih panjang, wujudkan apa yang kalian cita-citakan"
5. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis mulai awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini
6. Keluarga besar Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi; Dr. Asep Zamzam Subagio sebagai Kepala Yayasan, Bapak Uung sebagai Koordinator Administrasi yayasan, Bapak Drs. Ero Rohadi, MM beserta lbu Tuti Rusnadi S.Pd sebagai Kepala sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SMA Patriot, Bapak Drs. Mumu U. Kurnia dan Bapak Drs. Maman Abdurahman sebagai Kepala Sekolah SMK Patriot, lbu Susmiati MA, SE, serta seluruh stat guru di Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi yang telah mengizinkan dan memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. Terima kasih alas bimbingan serta nasehat yang diberikan. Juga kepada seluruh siswa yang telah menjadi responden terima kasih alas kerjasamanya, data yang kalian berikan sangat bermanfaat untuk penulisan skripsi ini
7. Pimpinan dan stat perpustakan UI Depok & UIN Syahid Jakarta, yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan kepada penulis untuk menggunakan koleksi yang ada.
8. Teman-temanku Eka, lndah , Nisa, Anis dan lis terima kasih alas bantuan dan dukungan kalian selama ini, tak ada kata yang dapat diucapkan oleh penulis selain Persahabatan Kita Begitu lndah. Seluruh teman-teman angkatan 2003 khususnya kelas B yang telah ikut mewarnai kehidupan penulis serta berjuta nama yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu.
9. Ka Agus dan Arif (bowo) yang telah mengajari penulis dalam penghitungan SPSS.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis kembali berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan masyarakat pada umumnya.
Jakarta, November 2007
Penulis
DAFTAR ISi
Halaman Judul ........................................................................................... .
Halaman Persetujuan ................................................................................... ii
Halaman Pengesahan ...... .. . ......... ........ ............. ................... .. . . ........ ....... .... iii
Motto ............................................................................................................ iv
Dedikasi ...................................................................................................... v
Abstrak ........................................................................................................ vi
Kata Pengantar ............................................................................................ vii
Daftar lsi .... ........... .................... ........ ............ ......... ............... ........ ............... ix
Daftar lampiran ............................................................................................ xii
BABI PENDAHULUAN
1.1 La tar Belakang . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Pembatasan Masalah ........... ...................... .. ....................... 5
1.3 Perumusan Masalah. ........ ............ ........ ............. .. .......... .. .... 5
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................. ............ .......... ... 6
1.5 Sistematika Penulisan ....... ... . ..................... .. ......... .. ........ .... 6
BAB 2 KAJIAN TEORI
2.1 Kepercayaan Diri ..... .. . ......... .... ........ ............ ......... .. . ........ ... 9
2.1.1 Definisi Kepercayaan Diri ........... .......... .. ............ ....... 9
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI dan SARAN
5.1 Kesimpulan ......................................................................... 64
5.2 Diskusi .................................................................................. 65
5.3 Saran .................................................................................... 66
DAFT AR PUST AKA ................................................................................... 68
LAMPI RAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Format Skala Penelitian
Lampiran II Hasil Skoring Penelitian Skala Persepsi
Lampiran Ill Hasil Skoring Penelitian Skala Kepercayaan Diri
Lampiran IV Hasil Try Out Validitas Skala Persepsi_.Penelitian
Lampiran V Hasil Try Out Reliabilitas Skala Persep:si
Lampiran VI Hasil Try Out Validitas Skala Kepercayaan Diri_Penelitian
Lampiran VII Hasil Try Out Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri
Lampiran VIII Hasil Uji Homogenitas dan Normalitas
Lampiran IX Uji Normalitas Kurva Normal Q Q-Plot Persepsi &
Kepercayaan Diri
Lampiran X
Lampiran XI
Hasil Analisis Korelasi
Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
1.1 latar Belakang
BAB 1
PENDAHULUAN
Banyak orang mengatakan bahwa masa remaja adalah masa yang paling
indah karena banyak kesan yang terukir. Pada masa ini pula remaja akan
melakukan segala aktivitas yang diinginkannya karena mereka memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi dan selalu ingin mencoba sesuatu hal yang baru.
Namun tak bisa dipungkiri bahwa masa remaja adalah masa yang rawan
karena adanya perubahan secara fisik dan psikisnya dimana hal itu dapat
mempengaruhi perkembangan emosinya. Ditambah lagi pada masa ini,
remaja masih dalam tahap pencarian identitas seperti yang diungkapkan
Erickson, di mana remaja terkadang akan melakukan segala upaya untuk
menunjukkan identitas dirinya sesuai persepsi mereka. (Hurlock, 1990: 208)
Untuk menunjukkan identitas diri, remaja membutuhkan keberanian serta
keyakinan diri agar memudahkannya dalam mengaktualisasikan diri dengan
lingkungannya. Maslow mengungkapkan bahwa modal dasar untuk
pengembangan dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan diri)
adalah kepercayaan diri, yaitu suatu aspek kepribadian manusia yang
berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya dan
sangat dibutuhkan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan sehari
hari. (Sutikno, 2007: 77)
2
Banyak remaja yang mempersepsikan bahwa penampilan merupakan salah
satu modal terbentuknya kepercayaan diri, sebagaimana Centi (1993:37)
menyatakan bahwa penampilan fisik membawa pengaruh pada harga diri
seseorang. Orang yang puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya pada
umumnya mempunyai kepercayaan diri yang lebih daripada yang tidak.
Orang yang berpenampilan menarik cenderung menghargai diri lebih tinggi
daripada orang yang berpenampilan membosankan. Fisik merupakan bagian
yang tampak dari kepribadian manusia dan kesan awal bagi orang lain.
Tak jarang ditemukan remaja yang merasa tidak percaya diri dengan
penampilannya. Penilaian akan dirinya menjadi negatif mana kala remaja
melihat penampilan fisiknya tidak. ideal (menjadi cantik atau tampan) menurut
penilaian masyarakat pada umumnya. Jika penilaian rernaja terhadap
penampilan wajahnya telah menjadi negatif, maka hal tersebut dapat juga
mempengaruhi pikiran, pandangan, emosi dan perasaan serta persepsi
rernaja, di mana kesalahan persepsi dapat pula diikuti oleh sikap yang buruk.
Ditambah lagi peran media massa dan iklan yang banyak bermunculan untuk
memperkenalkan berbagai rnacarn keampuhan produk mereka yang dapat
menunjang penampilan. Tentu saja hal seperti itu mendapat sambutan
./
hangat dari khalayak ramai terutama remaja yang begitu memperhatikan
penampilan. Kehadiran media tidak dipungkiri semakin mendorong remaja
untuk meletakkan standar ideal penampilannya menurut penilaian
masyarakat.
Fenomena tersebut terjadi pada diri beberapa teman berikut, sebut saja MR
(pr/16th), BL (pr/18th), dan AH (lk/17 th) yang melakukan perawatan wajah
karena ingin terlihat cantik/ tampan dan bebas dari jerawat. Mereka merasa
kurang percaya diri jika ada kekurangan sedikit apapun pada dirinya,
termasuk dengan timbulnya jerawat. Padahal, timbulnya jerawat bisa
disebabkan oleh perkembangan hormon yang terjadi di usia mereka atau dari
kondisi dan gaya hidup mereka sendiri seperti yang diungkapkan oleh ibu
Tejaatmaja seorang pakar kecantikan di Jakarta. (www.qogle.com)
Perasaan minder karena kulit wajah terlihat kusam, tidak bersih, atau
terkesan jorok dan malas membersihkan sering terlintas dalam diri mereka
(MR, BL, & AH), karena jerawat pula mereka tidak dapat sembarangan
memegang wajah dengan tangan secara langsung, harus selalu mencuci
muka setiap selesai beraktivitas, tidak dapat berlama-larna beraktivitas di
ruang terbuka atau terkena sinar matahari secara langsung sehingga
membuat wajah terasa perih dan tidak nyaman apalagi clitambah dengan
berbagai komentar atau takut diejek orang di sekitar mereka mengenai
jerawatnya yang terkadang membuat mereka menjauh atau menarik diri dari
teman-teman karena malu.
4
Persepsi dari ketiga teman penulis tersebut adalah berdasarkan pengalaman
yang dialaminya, berbeda dengan PR (pr/17th) dan Al/II (lk/17 th) yang
menganggap bahwa dengan timbulnya jerawat pada wajah menunjukkan
kalau mereka telah menjadi dewasa karena adanya perubahan secara
hormonal, meskipun timbulnya jerawat adalah hal yang wajar namun mereka
tetap berusaha untuk mengatasinya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
individu memiliki persepsi yang berbeda dari setiap hal yang dialaminya
sebagaimana yang di ungkapkan oleh Shaleh (2004: 89), persepsi adalah
kemampuan seseorang untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, dan
memfokuskan sesuatu yang berada disekitarnya.
Data statistik dari departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan
Amerika tahun 1976, menyatakan lebih dari 40-80 % anak laki-laki dan
perempuan usia 12-17 tahun merasa "agak" atau "sangat terganggu" oleh
kondisi jerawat. Data tersebut juga menunjukkan bagairnana meningkatnya
keprihatinan anak laki-laki dan perempuan pada jerawat (Hurlock, 1990: 212)
Berdasarkan asurnsi-asurnsi tersebut, penulis tertarik untuk meneliti
Hubungan Persepsi Tentang Jerawat Dengan Kepercayaan Diri Remaja
Akhir.
1.2 Pembatasan Masalah
Agar pembahasan pada penelitian ini tidak meluas maka penulis perlu
membatasi permasalahan yang akan dijadikan sebuah penelitian yaitu:
a. Persepsi tentang jerawat yang dimaksud penulis adcilah bagaimana
remaja menilai atau memandang jerawat baik dari segi kognisi maupun
atensi.
b. Kepercayaan diri yang dimaksud adalah suatu keyakinan yang dimiliki
remaja bahwa ia merasa dalam keadaan baik dan dapat menunjukkan
seluruh kemampuan dan potensi dalam dirinya serta yakin dapat
mengembangkan kemampuan dan potensinya sehingga ia memperoleh
kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Remaja disini adalah remaja yang berjerawat dan berusia 16-18 tahun.
1.3 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah Ada
Hubungan Persepsi Tentang Jerawat Dengan Kepercayaan Diri Remaja
Akhir?
5
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perrnasalahan di atas, rnaka tujuan dilal<sanakannya
penelitian adalah untuk rnengetahui hubungan persepsi tentang jerawat
dengan kepercayaan diri rernaja akhir.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat rnernberikan kontribusi bagi
berkernbangnya ilrnu pengetahuan, khususnya bidang ilrnu psikologi
perkernbangan dan psikologi klinis.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berrnanfaat dan dapat
rnenjadi bahan bacaan serta rnasukan l<hususnya bagi penulis, rnasyarakat,
dan para rernaja sehingga berkernbang rnenjadi pribadi yang percaya pada
dirinya.
1.5 Sistematika Penulisan
6
Dalarn penulisan proposal penelitian ini penulis berpedornan pada APA Style
(American Psychology Association). Adapun sisternatika penulisannya
sebagai berikut:
BABI
7
Merupakan Pendahuluan meliputi Latar Belakang, Pembatasan
Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Sistematika Penulisan.
BAB 2 Merupakan Kajian Teori, meliputi Kepercayaan Diri, Definisi
Kepercayaan Diri, Jenis Kepercayaan Diri, Faktor-faktor
Kepercayaan Diri, Ciri-ciri Kepercayaan Diri, Prinsip Meraih
Kepercayaan Diri, lndeks Kepercayaan Diri, Remaja Akhir, Definisi
Remaja Akhir, Batasan Usia Remaja Akhir, Karakteristik Remaja
Akhir, Tahap Perkembangan Remaja Akhir, Persepsi, Definisi
Persepsi, Hakikat Persepsi, Ciri-ciri Umum Dunia Persepsi, Prinsip
prinsip Persepsi, Faktor-faktor Yang Berpengaruh Pada Persepsi,
Jerawat, Definisi Jerawat, Tipe-tipe Jerawat, Gejala-gejala
Timbulnya Jerawat, Kerangka Berpikir, Hipotesis.
BAB 3 Merupakan Metodologi Penelitian meliputi Jenis Penelitian,
Pendekatan Penelitian, Definisi Variabel dan Operasional Variabel,
Populasi dan Sampel, Teknik Pengambilan Sampel, Teknik
Pengumpulan Data, lnstrumen Penelitian, Teknik Analisa Data.
8
BAB 4 Merupakan Presentasi dan Analisa Data meliputi Gambaran Umum
Responden, Presentasi Data, Uji lnstrumen Penelitian, Uji
Persyaratan, Analisis Korelasi dan Deskripsi Hasil Penelitian
BAB 5 Merupakan Kesimpulan, Diskusi dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPI RAN
2.1 Kepercayaan Diri
BAB2
KAJIAN TEORI
2.1.1 Definisi Kepercayaan Diri
Percaya diri merupakan aspek kepribadian manusia yang berfungsi penting
untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya dan sangat dibutuhkan
untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari (Sutikno, 2007:
77).
Menurut Fereira, seorang konsultan dari Deloitte & Touche Consulting
mengatakan: " seorang yang memiliki kepercayaan diri, di samping mampu
mengendalikan dan menjaga keyakinan dirinya, juga akan mampu membuat
perubahan di lingkungannya. Di samping keahlian teknis., 'sang katalisator'
perubahan memerlukan sejumlah kecakapan emosi lain". (Agustian, 2004:
79)
Menurut istilah psikologi kepercayaan diri adalah percaya akan kemampuan
yang dimiliki, serta memanfaatkannya secara tepat. (Hasan, dkk, 1990: 46)
10
Maslow menjelaskan kepercayaan diri adalah modal dasar untuk
pengembangan dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan diri).
Dengan percaya diri seseorang akan mampu mengenal dan memahami diri
sendiri. Sebaliknya kurang percaya diri dapat menghambat perkembangan
potensi diri. Kurang percaya diri dapat menjadikan seseorang pesimis dalam
menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan,
bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan
dirinya dengan orang lain. (lswidharmanjaya & Agung, 2004:13)
Percaya diri melahirkan kekuatan, keberanian, dan tegas dalam bersikap.
Berani mengambil keputusan yang sulit walau harus membawa konsekuensi
berupa tantangan atau penolakan serta teguh mempertahankan
pendiriannya. (Sutikno, 2007: 78)
Rahmat (2001: 104) menambahkan, percaya diri erat hubungannya dengan
konsep diri. Kepercayaan diri merupakan hal penting dan paling menentukan
dalam berkomunikasi. lndividu yang kurang percaya diri cenderung untuk
menghindari situasi komunikasi, karena takut diejek (disalahkan oleh orang
lain).
11
Kepercayaan diri adalah penilaian seseorang akan kesanggupan dan
keterampilan yang dimilikinya menimbulkan ketegasan atau keyakinan untuk
bertindak dalam area fungsi yang lebih luas (Kurniasih, 2004).
Secara psikologis, selalu ada hubungan positif antara Percaya Diri
Penerimaan Diri- Aktualisasi Diri- Konsep Diri. Artinya individu yang
mempunyai rasa percaya diri kuat akan menerima diri apa adanya (dengan
segala kelebihan dan kekurangannya), dan mudah mencapai prestasi yang
bag us.
Dari beberapa pengertian kepercayaan diri yang telah dipaparkan di atas
penulis dapat menyimpulkan bahwa kepercayaan diri m1~rupakan suatu
langkah awal seseorang dalam menunjukkan kemampuan dan potensi yang
dimilikinya serta dapat mengembangkannya dalam melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari.
2.1.2 Jenis Kepercayaan Diri
Ada 2 jenis kepercayaan diri menurut Kurniasih (2004) yaitu:
1. Kepercayaan Diri Batin
Kepercayaan diri batin adalah suatu keyakinan yang memberi kita
perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik. Orang yang
memiliki kepercayaan diri batin mampu mempertahankan kecenderungan
alamiah mereka untuk menghargai baik kebutuhan jasmani atau
rohaninya, dan menempatkannya pada pijakan yang setara l<epada
kebutuhan orang lain. Mereka sangat menyadari kekuatan mereka dan
karena itu jauh lebih mampu mengembangl<an kemampuan mereka
sepenuhnya. Mereka terbiasa menentukan sendiri tujuan yang biasa
dicapai dan tidak bergantung pada orang lain untuk melakukan
kegiatannya. Orang yang memiliki kepercayaan diri batin akan tumbuh
dengan harapan bahwa hidup itu pada umumnya menyenangkan.
2. Kepercayaan Diri Lahir
12
Kepercayaan diri lahir dapat ditunjul<kan dari cara l<ita berperilaku kepada
orang lain. Orang yang memiliki kepercayaan diri lahir mampu
berbincang-bincang dengan orang lain dari segala usia dan segala jenis
latar belakang. Mereka juga mampu menyatal<an kebutuhan mereka
secara langsung dan terus terang. Merel<a mampu memilih gaya pal<aian
dan warna yang paling cocol< dengan kepribadian dan kondisi fisil<
mereka masing-masing. Mereka juga lebih percaya cliri karena tidal<
khawatir akan lepas kendali.
Jelas terlihat perbedaan antara kepercayaan diri batin dan l<epercayaan diri
lahir, tapi l<eduanya tetap merupakan satu kesatuan yang saling mendukung
kekuatan kepercayaan diri seseorang. Kepercayaan diri batin lebih
menekanl<an kepada keyal<inan dalam diri individu bahwa dirinya memilil<i
potensi yang baik. Sedangkan kepercayaan diri lahir menekankan kepada
keyakinan individu untuk tampil mengeluarkan seluruh potensi yang ada
dalam dirinya dengan baik.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri
Setiap individu memiliki tingkatan kepercayaaan diri yang
berbeda-beda, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri
seseorang adalah:
1. Penampilan fisik
13
Menurut Buss, pembentukan kepercayaan diri seseorang diawali dengan
pengenalan diri secara fisik, bagaimana seseorang menerima atau
menolak gambaran dirinya yang selanjutnya dapat menimbulkan rasa
puas atau sebaliknya (Kumara, 1998:21). Centi (19B3:37) menyatakan
bahwa penampilan fisik membawa pengaruh pada harga diri seseorang.
Orang yang puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya pada umunya
mempunyai kepercayaan diri yang lebih daripada yang tidak. Orang yang
berpenampilan menarik cenderung menghargai diri lebih tinggi daripada
orang yang berpenampilan membosankan. Fisik merupakan bagian yang
tampak dari kepribadian manusia dan kesan awal bagi orang lain.
2. Status Sosial Ekonomi
Orang yang memiliki status sosial ekonomi yang baik. akan lebih mudah
mendapatkan fasilitas dan penghargaan yang ada dalam masyarakat,
14
sebaliknya orang dengan status ekonomi yang kurang akan sulit
mendapatkan berbagai fasilitas yang ada dalam masyarakat dan hal ini
akan membuatnya merasa rendah diri daripada orang-orang yang memilki
status sosial yang baik.
3. Tingkat Pendidikan
Menurut Jersild ada satu hal penting dalam pendidikan pada remaja yaitu
dengan memahami dirinya sendiri akan membantu individu untuk
beradaptasi dengan lingkungan. Keberhasilan dalam penyesuaian diri di
lingkungan akan menambah kepercayaan diri individu, sebab individu
tersebut tahu bagaimana harus bersikap dan bertingkah laku yang baik
untuk dapat diterima lingkungannya. (dalam Nuryanih, 2002:26)
4. Prestasi Belajar
Prestasi belajar juga merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang
kepercayaan diri seseorang. Orang yang telah memiliki prestasi yang
tinggi ataupun orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung
memiliki kepercayaan diri yang tinggi karena yakin akan kemampuan dan
potensi yang dimilikinya.
2.1.4 Ciri-ciri Percaya Diri
Menurut Sutikno (2007: 79) kepercayaan diri seseorang dapat dilihat dari
beberapa sikap berikut:
15
1) Berani menyatakan pendapat atau gagasan sendiri walaupun hal tersebut
beresiko tinggi, misalnya menjadi orang yang tidak populer atau malah
dikucilkan.
2) Mampu menguasai emosi; yang menyebabkan dia tetap tenang dan
berpikir jernih walaupun dalam tekanan yang berat.
3) Memiliki independensi yang sangat kuat sehingga ticlak mudah
terpengaruh oleh sikap orang lain walaupun pihak lain adalah mayoritas.
Baginya kebenaran tidak selalu dicerminkan kelompok yang banyak.
4) Mampu berkata apa adanya (sesuai dengan kenyataannya)
Maslow menyebut ciri-ciri orang yang memiliki kepercayaan diri dalam orang
yang memiliki "kemerdekaan psikologi", yaitu kebebasan mengarahkan
pilihan dan mencurahkan tenaga, berdasarkan keyakinan pada kemampuan
dirinya, untuk melakukan hal-hal yang produktif. Oleh karena itu biasanya
orang yang percaya diri menyukai pengalaman baru, sul<a menghadapi
tantangan, pekerjaan yang efektif, dan bertanggung jawab sehingga tugas
yang dibebankan selesai dengan tuntas. (lswidharmanjaya, 2004: 25)
16
2.1.5 Prinsip dalam Meraih Kepercayaan Diri
Uqshari (2005:39) dalam bukunya menyebutkan bahwa para pakar ilmu jiwa
menyatakan ada 5 prinsip yang harus dipatuhi demi memperkuat percaya
diri, yaitu:
1. Dengan menimbulkan mental positif dalam diri yang dapat mengantarkan
diri pada kesuksesan.
2. Bersikap secara bijaksana dalam merencanakan taq~et-target kehidupan,
dan mengupayakan target yang sudah direncanakan itu tidak terlalu
berlebihan, melebihi potensi dan kemampuan yang dimiliki dalam diri
sendiri.
3. Jika seseorang ingin memiliki kepercayaan diri yang lebih kuat dalam
berinteraksi dengan orang lain, maka seseorang itu harus tahu cara
bergaul yang lebih baik dari orang lain. Karena oran~1 lain senang menjalin
tali persahabatan hanya dengan orang individu yang mau memberikan
perhatian dan penghormatanya pada mereka.
4. Senatiasa memperhatikan penampilan fsik dan psikis dengan baik, hal ini
mempunyai hal yang kuat untuk memperdalam kepercayaan diri
seseorang. Riset-riset ilmiah membuktikan bahwa penampilan psikis dan
fisik yang sangat baik berperan dalam menumbuhka11 kepercayaan diri.
Disamping itu juga rasa percaya yang akan diraih orang yang kurang
memperhatikan penampilannya tidak seberapa besar dibandingkan
dengan rasa percaya diri yang akan diraih oleh individu yang penuh
vitalitas dan sangat perhatian pada penampilan.
5. Memilih teman yang siap memberikan kepercayaan kepada diri pribadi.
Karena jika sudah berhasil mendapatkan yang dapat memberikan
kepercayaannya, otomatis kepercayaan diri akan semakin bertambah
kuat.
2.1.6 lndeks Kepercayaan Diri
17
lndeks kepercayaan diri adalah suatu nilai penting yang dipakai untuk
mengenali orang yang kepercayaan dirinya tinggi dengan orang yang tingkat
kepercayaan dirinya rendah.
Shrauger dan Schohn (1995) seperti dikutip Mahrita (2000), mengasumsikan
kepercayaan diri memiliki tiga komponen penting yaitu:
1. Komponen Kognitif
Meliputi penilaian kinerja relatif seseorang terhadap standar yang absolut
dan perbandingan sosial. Ex: Orang yang percaya diri melihat dirinya
dapat memenuhi standar kinerja, melakukan hubungan baik dengan
orang lain, dan terus-menerus menunjukkan kinerja yang efektif.
2. Komponen Afektif
Dalam komponen ini percaya diri diindikasikan dengan perasaan nyaman,
antusias dan kurang cemas ketika akan melakukan aktivitas. Orang yang
secara keseluruhan kepercayaan dirinya tinggi akan melihat diri mereka
18
kurang cemas dan kurang depresi daripada orang yang rendah
kepercayaan dirinya.
3. Komponen Tingkah Laku
Percaya diri seharusnya merefleksikan tingkah laku, khususnya kesiapan
seseorang untuk terlibat dalam suatu kegiatan, cenderung ditampilkan
dalam cara bertindak gaya interaksi, dan pendekatan terhadap kegiatan
2.2 Remaja Akhir
2.2.1 Definisi Remaja Akhir
lstilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere (kata bendanya adolescentia yang berarti remaja) yaitu "tumbuh" atau " tumbuh menjadi dewasa". Sedangkan Piaget mengungkapkan Secara psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi cfengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak /agi merasa di bawah tingkat orang yang /ebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak ... lntegrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyaibanyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber ... Termasukjuga perubahan intelektua/ yang menco/ok ... Transformasi intelektua/ yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkunkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakn ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini''. (Hurlock, 1990: 206)
2.2.2 Batasan Usia Remaja Akhir
Hurlock (1990: 206) mengungkapkan bahwa usia remaja dimulai pada saat
anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia
matang secara hukum yaitu berkisar 16-18 th. Sedangkan Sarwono (2004:
19
14-15) membatasi usia remaja indonesia adalah individu yang berada pada
usia '11-24 tahun dan belum menikah. Usia 11 tahun adalah saat seseorang
mulai mengalami perubahan seksual, yang pada umumnya berakhir pada
usia 24 tahun. Sedangkan dalam masyarakat Indonesia, seseorang yang
telah menikah (berapa pun usianya) akan dianggap dan diperlakukan
sebagai orang dewasa.
2.2.3 Karakteristik Remaja
Zulkifli (1992:65-67), juga menyebutkan beberapa karakteristik remaja,
diantaranya adalah:
1. Pertumbuhan fisik. Pertumbuhan fisik remaja mengalami pertumbuhan
dengan cepat, lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dan masa
dewasa. Perkembangan fisik mereka jelas terlihat pada tungkai, tulang
kaki, dan tangan, otot-otot tubuh berkembang pesat, sehingga remaja
terlihat tinggi. Tetapi kepalanya masih mirip dengan anak-anak.
2. Perkembangan seksual. Tanda-tanda perkembangan seksual pada
remaja sudah mulai berfungsi. Seksual mengalami perkembangan yang
kadang-kadang menimbulkan masalah dan menjadi penyebab timbulnya
perkelahian, bunuh diri, dan lain-lain
20
3. Cara berfikir kausalitas. Cara berfikir kausalitas yaitu menyangkut
hubungan sebab akibat. Remaja sudah mulai dapat berpikir kristis tentang
apapun yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
4. Emosi yang meluap-luap. Keadaan emosi remaja masih labil karena erat
hubungan keadaan hormon. Emosi remaja lebih kuat dan lebih
menguasai diri mereka.
5. Mulai tertarik dengan lawan jenis. Secara biologis manusia terbagi 2 jenis,
yaitu laki-laki dan perempuan. Dalam kehidupan sosial remaja, mereka
mulai tertarik kepada lawan jenisnya dan mulai menjalin hubungan
dengan lawan jenisnya.
6. Menarik perhatian lingkungan. Pada masa ini remaja mulai mencari
perhatian dari lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peranan
dalam berbagai kegiatan yang ada di lingkungannya.
7. Terikat dengan kelompol<. Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik
kepada kelompok sebayanya sehingga terkadang orang tua dinomor
dual<an daripada temannya.
2.2.4 Tahap Perkembangan Remaja
Petro Blos berpendapat bahwa perkembangan yang terjadi pada remaja,
hakekatnya adalah usaha penyesuaian diri (coping), yaitu untuk secara al<tif
mengatasi stress dan mencari jalan l<eluar baru dari berbagai masalah.
Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, tahap perkembangan
yang terjadi pada remaja akhir yaitu:
a. Minat yang makin mantap tehadap fungsi-fungsi intelek.
b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan
pengalaman baru.
c. Terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.
d. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti
dengan keseimbangan antara diri sendiri dengan orang lain.
e. Tumbuh "dinding" yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan
masyarakat umum (the public)
(Sarwono,2002: 25)
2.3. Persepsi
2.3.1 Definisi Persepsi
21
Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh stimulus yang diterima
oleh alat indera yang kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan,
sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderafcannya itu (Davidoff,
1998: 232). Sedangkan menurut Sarwono (2000: 41), persepsi adalah
kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan
sesuatu yang berada disekitarnya.
22
Persepsi juga diartikan sebagai proses dimana individu mengorganisasikan
dan menafsirkan pola-pola stimulus yang ada dalam lin(Jkungan (Atkinson,
1996: 201).
Santrock (2002: 125), mendefinisikan persepsi sebagai interpretasi
berdasarkan pengalaman terhadap suatu peristiwa atau objek tertentu, dan
juga apa yang diinderakan atau dirasakan.
Persepsi didefinisikan sebagai proses yang menggabungkan dan
mengorganisasikan data-data indera kita (penginderaan) untuk
dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari disekeliling
kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri. (Saleh, 2004: 38).
Definisi lain menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan untuk
membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap
satu objek rangsang (Saleh, 2004: 89)
Perception (persepsi, penglihatan, tanggapan) adalah proses dimana
seseorang menjadi sadar akan segera sesuatu dalam lingkungannya melalui
indera-indera yang dimilikinya: pengaruh lingkungan yang diperoleh melalui
interpretasi data indera. (Kartono, 2003: 343)
Menurut Chaplin (2005: 358). perception (persepsi) adalah:
1. Proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan
bantuan indera.
2. Kesadaran dari proses-proses organis
3. (Titchener) satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti
yang berasal dari pengalaman dimasa lalu
4. Variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan. berasal dari
kemampuan organisme untuk melakukan perbedaan diantara
perangsang-perangsang.
5. Kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang
serta merta mengenai sesuatu.
23
Jadi penulis menyimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu kemampuan
yang dimiliki setiap individu untuk membedakan. mengelompokkan,
memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang dengan proses
pengorganisasian. penginterpretasikan, terhadap stimulus yang diterima oleh
organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu yang berarti dan
merupakan aktivitas yang integred dalam diri individu.
24
2.3.2 Hakekat Persepsi
1. Persepsi merupakan kemampuan kognitif
Persepsi banyak melibatkan kegiatan kognitif. Pada awal pembentukan
persepsi, orang telah menentukan apa yang telah diperlihatkan dan setiap
kali kita memusatkan perhatian lebih besar kemungk:inan kita akan
memperoleh makna dari apa yang kita tangkap, lalu menghubungkannya
dengan pengalaman yang lalu, dan kemudian hari akan diingat kembali.
Bagian kognitif yang berperan membentuk persepsi:
• Kesadaran
Bila seseorang dalam keadaan bahagia, maka biasanya ia akan
memandang disekelilingnya seperti suatu pemandangan yang sangat
indah. Tetapi sebaliknya, jika ia sedang murung atau sedih
pemandangan yang indah sekali pun tak enak untuk dipandang
baginya semua seperti kabut dan membosankan.
• lngatan
lndera kita secara teratur akan menyimpan data irang kita terima
dalam rangka memberi arti. Orang cenderung terus menerus
membanding-bandingkan penglihatan, suara dan penginderaan yang
lainnya dengan ingatan pengalaman lalu yang mirip.
• Proses informasi
lnformasi yang diterima melalui penginderaan dis.impan untuk
kemudian diproses, di ungkapkan dengan bahasa/ kata-kata dan
diinterpretasikan melalui tingkah laku seseorang.
2. Peran atensi dalam persepsi
25
Atensi adalah keterbukaan kita untuk memilih rangsangan mana yang
paling menarik dan mengesankan bagi kita. Banyak psikolog yang tertarik
untuk mengetahui tempat atau titik di dalam proses persepsi, di mana
atensi memegang peranannya.
Atensi memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu:
• lntensitasnya
• Keterbatasan pada kepastian
(Shaleh, 2004: 91-94)
2.3.3. Ciri-ciri Umum Dunia Persepsi
Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada ciri-ciri umum
tertentu dalam dunia persepsi (Saleh, 2004: 89), yaitu:
1. Modalitas: rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai dengan
moda/itas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasarclan masing-masing
indera (cahaya untuk penglihatan ) ; bau untuk penciuman; suhu bagi
2.3.5. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Pada Persepsi
Karena persepsi lebih bersifat psikologi daripada merupakan proses
penginderaan saja maka ada beberapa faktor yang mernpengaruhi, yaitu:
1. Perhatian yang selektif
Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali
rangsang dari lingkungannya. Meskipun demikian ia tidak harus
menanggapi semua rangsang yang diterimanya untuk itu, individunya
memusatkan perhatiannyapada rangsang-rangsang tertentu.
2. Ciri-ciri rangsang
Rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan lebih
menarik perhatian.
3. Nilai dan kebutuhan individu
Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam
pengamatannya dibanding seorang bukan seniman.
4. pengalaman dahulu
Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana
seseorang mempersepsi dunianya.
(Saleh, 2004: 118)
Perbedaan persepsi dapat disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini :
27
1. Perhatian: Biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsang yang ada di
sekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada satu
atau dua objek saja.
28
2. Set: Harapan seseorang akan rangsang yang akan timbul.
3. Kebutuhan: Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada
diri seseorang, orang tersebut akan mempengaruhi persepsi.
4. Sistem Nilai: Sistem nilai yang berlaku dalam suatu rnasyarakat
berpengaruh pula terhadap persepsi.
5. Ciri kepribadian: Ciri kepribadian akan mempengaruhi pula persepsi.
6. Gangguan Kepribadian: Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan
kesalahan persepsi yang disebut halusinasi. Berbeda dari ilusi,
halusinasi bersifat individual, jadi hanya dialami oleh penderita yang
bersangkutan saja.
(Sarwono, 2003: 46)
2.4 Jerawat
2.4.1 Definisi Jerawat
Jerawat atau "acne" merupakan keradangan (inflamasi) tisu pada bagian
kelenjar minyak (sebaceous) pada bagian kulit manusia. (Fahrni, 2006: 60)
Menurut The British Medical Association Illustrated Medical Dictionary, Acne is A chronic skin disorder caused by inflammation of the hair follicles and sebaceous gland in the skin : Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit (Davidson, dkk, 2002: 9).
29
Jerawat merupakan kondisi atau fenomena yang menyertai proses
pematangan, dan merupakan salah satu ciri kedewasaan serta mulai aktifnya
hormon dalam tubuh. Jerawat biasanya muncul pada usia remaja, oleh
karena itu jerawat disebut juga sebagai suatu fenomena psikologis yang
dihasilkan dari keluarnya hormon-hormon kelenjar dan berubahnya
pembentukkan hormon pada seseorang, karena pada masa remaja
keseimbangan hormon menjadi sangat sensitif dan bersamaan dengan
bertambah sedikitnya jumlah hormon laki-laki (progesteron) dan hormon
wanita (estrogen): Bersamaan dengan bertambah sedikitnya jumlah hormon
hormon ini, maka kelenjar-kelenjar minyak akan berpen!~aruh pada kulit dan
bertambah aktif serta semakin bertambah produksi minyaknya. Jerawat
berkembang di sekitar kulit yang memiliki kelenjar minyak yang berlebih dan
biasanya daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, belakang
punggung, dan atas lengan. (Fahrni, 2006: 61-62)
Perkataan jerawat berasal dari satu kata greek yang berarti " masa yang
paling penting dalam hidup". lndividu yang mengalami masalah jerawat
seringkali mempunyai masalah yang berkaitan dengan:
> Harga diri
> Keyakinan terhadap diri sendiri
> Pergaulan sosial
> Menarik diri
30
> Terisolasi
> Motivasi rendah
Kajian dalam bidang pengobatan telah menunjukkan terdapat lebih kurang
lima puluh jenis jerawat. Perkataan jerawat lebih menunjukkan kepada jenis
jerawat umum yaitu acne vulgaris. la merupakan satu p(~nyakit yang berlaku
pada unit pilusebaceous (terdiri daripada rongga rambut dan kelenjar minyak)
pada bagian kulit. Jerawat jenis ini merupakan jenis jerawat yang paling
sering dialami oleh individu terutamanya golongan remaja dan golongan
dewasa pada awal usia 20-an. (www.gogle.com)
2.4.2 Tipe-Tipe Jerawat
Fahrni (2006: 63) membedakan tipe jerawat berdasarkain jenis dan kadar
penderitanya, yaitu:
1. Jenis titik atau fleks; pada awal terjadinya, banyak jerawat berkepala
hitam dan adanya sumbatan-sumbatan minyak. Jenis ini biasanya dikenal
dengan komedo jenis terbuka (blackhead). Sedangkan komedo yang
tertutup (whitehead) memiliki kulit yang tumbuh di atas pori-pori yang
tersumbat, makanya terlihat seperti tonjolan putih kecil-kecil di bawah
kulit. Jerawat jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan
kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit.
2. Jenis jerawat kecil; jerawat kecil-kecil yang matang banyak terdapat di
daerah kening.
31
3. Jerawat biasa, jenis jerawat "klasik" ini mudah dikenal, tonjolan kecil
berwarna pink atau kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang tersumbat
terinfeksi dengan bakteri. Bakteri ini bisa yang terdapat dipermukaan kulit,
bisa juga dari waslap, kuas make up, dan jari tangan. Stress, hormon dan
udara yang lembab dapat memperbesar kemungkinan infeksi jerawat,
karena menyebabkan kulit memproduksi minyak, yang merupakan tempat
berkembang biaknya bakteri.
4. Jenis tuber (akar tumbi); terdiri dari sejenis jerawat kecil yang menahun
serta meradang.
5. Kelenjar-kelenjar minyak membesar seperti jagung dan dipenuhi dengan
zat bentukannya seperti bentuk kantung Uenis cystic acne/ jerawat batu).
6. Jerawat yang berbentuk bekas Iuka, berlubang dan menonjol di atas
permukaan kulit.
Tingkatan Jerawat Menurut Standar Kedokteran Adalah Sebagai Berikut:
Tingkatan 1-Comedones tanpa atau disertai peraclangan ringan. Dapat
berjumlah sedikit atau banyak.
Tingkatan 11-Jerawat yang biasanya terbatas pada muka, berupa
comedones dan lesi postular kecil pada pangkal/lubang rambut.
Tingkatan 111-Peringkat ini lebih merupakan suatu penyakit, daripada
sekedar perubahan kosmetik. Ditandai oleh comedones dan postular kecil-
32
kecil, dan ada kecenderungan berkembangnya suatu pewadangan yang lebih
dalam.
Tingkatan IV-Muka dan leher terserang lebih berat, yang dapat meluas
sampai ke badan bagian atas, juga dapat sampat ke kulit kepala di atas leher
belakang. (Hurlock, 1990: 212)
2.4.3 Gejala-gejala Timbulnya Jerawat
Ada 4 (empat) gejala pokok yang perlu kita perhatikan:
1. Adanya peningkatan hormon androgen.
2. Adanya peningkatan produksi lemak di kelenjar lemak (sebum).
3. Adanya kondisi abnormal atas timbulnya bakteri dan jamur atau yang
disebut microflora di kulit kita.
4. Adanya penebalan, penyumbatan serta pengerasan pada sel-sel kulit kita
Bila kita merasakan adanya gejala atau hasil test yang menunjukan gejala
gejala diatas, sebaiknya jangan merawat sendiri di rumah, sudah saatnya ke
dokter atau klinik perawatan kulit.
2.4.4 Beberapa Faktor Penyebab Timbulnya Jerawat diantaranya
adalah:
1. Hormon (estrogen & progesteron)
2. Kekurangan vitamin A, terutama pada orang yang m1:impunyai kulit kering
33
3. Keturunan
4. Makanan; Sebagian besar dari makanan berminyak dan mengandung zat
tepung dan sebagian makanan seperti jamur, kacan\J-kacangan,
menambah kemungkinan terkena jerawat. Pada usia1 pubertas, anemia,
tidak melakukan aktivitas olahraga, tidak terkena matahari dan udara
segar dalam jumlah yang cukup, lalai dalam menjaga kebersihan diri,
tidak memperhatikan kebersihan kulit dan kondisi fisik serta syaraftegang,
akan mempercapat tumbuhnya jerawat. (Fahrni, 2006: 63-64)
2.5 l<erangka Berpikir
]5KEMA
Negatif -+
Fenomena jerawat < terhadap individu ~ Persepsi
Positif/wajar -+
' '
~--~--_j
'.
Perea ya diri rendah
Perea ya diri tinggi
Adanya hubungan persepsi tentang jerawat dengan kepercayan diri remaja
akhir
Pada usia remaja, setiap individu dapat melakukan se£1ala aktivitas karena
mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginan untuk mencoba-
34
coba ditambah lagi hal ini didukung oleh adanya banyak. perubahan yang
terjadi baik dari segi fisik, kognitif, emosi, minat dan sosialnya. Namun
aktivitas yang dilakukan tidak akan berjalan sesuai dengan keinginan dan
harapan mereka tanpa adanya kepercayaan dalam diri rnereka karena
kepercayaan diri merupakan modal utama seseorang dalam melakukan
segala aktivitasnya dan memperoleh kesuksesan untuk meraih masa depan
seperti yang diungkapkan oleh Maslow. Remaja dapat menunjukkan identitas
dirinya dengan kepercayaan diri. Tanpa kepercayaan diri seseorang tidak
dapat mengembangkan seluruh kemampuan dan potem;i yang dimilikinya.
Ditambah lagi pada usia ini remaja mulai mencari perhatian dari
lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peranan dalam berbagai
kegiatan yang ada di lingkungannya. (Hurlock 1990: 208)
Petro Blos berpendapat bahwa perkembangan yang terjadi pada masa
remaja khususnya remaja akhir, pada hakekatnya merupakan usaha
penyesuaian diri (coping), yaitu untuk secara aktif mengatasi stress dan
mencari jalan keluar baru dari berbagai masalah. (Sarwono 2002: 25)
Namun hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yan9 terjadi, karena
remaja memiliki persepsi dari sudut pandangnya sendiri sehingga
mempengaruhi tingkah laku dalam menginterpretasikan sesuatu yang
dialaminya.
35
Kemampuan kognitifnya pula yang secara tidak langsung memberikan
kontribusi pemikiran remaja dalam mempersepsikan sesuatu yang berbeda
menurut segi pemahamannya dari suatu kejadian atau pengalaman yang
akan selalu diingat dalam memorinya (Shaleh, 2004: 92). Remaja yang
pernah mengalami pengalaman yang buruk di masa lalunya akan
mempengaruhi persepsinya di masa mendatang jika ia menemui kejadian
yang sama, begitu pula sebaliknya. Seperti remaja yang pernah disulitkan
keadaannya dalam berinteraksi dengan orang lain yang disebabkan dengan
timbul atau suburnya jerawat pada wajahnya, karena remaja merasa malu
atau minder maka ketika ia melihat atau mengalaminya kembali, hal tersebut
dapat membuatnya berpandangan bahwa jerawat adalah penghalang
aktivitasnya yang dapat mengurangi kepercayaan dirinya. Berbeda dengan
remaja yang mempersepsikan secara positif, jika pada usia remaja akan atau
pernah merasa disinggahi jerawat pada wajahnya maka hal tersebut tidak
mempengaruhi langkahnya dalam beraktivitas dan ia memiliki kepercayaan
diri yang tinggi, tetap merasa puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya,
tidak merasa malu atau takut diejek meskipun berjerawat. Maka dapat
disimpulkan bahwa persepsi menentukan langkah seseorang dalam
beraktivitas artinya ada hubungan persepsi tentang jerawat dengan
kepercayaan diri remaja.
2.6 Hipotesis
Ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang jerawat dengan
kepercayaan diri remaja akhir.
36
BAB3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.1.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Pada pendekatan penelitian kuantitatif, data penelitian dapat
diinterpretasikan dengan lebih objektif apabila diperoleh lewat suatu
pengukuran yang valid, reliabel, dan objektif. (Azwar, 2005: 1)
Sedangkan metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif
korelasi yaitu dengan cara mengumpulkan dua atau lebih perangkat nilai dari
sebuah sampel peserta, lalu menghitung hubungan antara perangkat
perangkat tersebut dan dianalisa dengan menggunakan analisis data statistik
kemudian dilakukan interpretasi untuk dibuat kesimpulan.
3.1.2 Definisi Variabel dan Operasional Variabel
Variabel penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu : variabel bebas dan
variabel terikat, yaitu:
a. Variable bebas: Persepsi tentang jerawat, yaitu bagaimana remaja
menilai atau memandang jerawat (kondisi abnormal kulit akibat gangguan
berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang
menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit
wajah) dari segi kognisi dan atensi.
lndikatornya adalah:
• Kemampuan kognitif meliputi kesadaran, ingatan, dan proses
informasi.
• Peranan atensi dalam persepsi meliputi intensitas dan keterbatasan
pada kepastian.
(Shaleh, 2004: 91-94)
38
b. Variable terikat: Kepercayaan diri remaja akhir, yaitu remaja yang memiliki
keyakinan bahwa ia dalam keadaan baik dan dapat menunjukkan atau
mengeluarkan seluruh kemampuan dan potensi dalam dirinya serta yakin
dapat mengembangkan kemampuan dan potensinya sehingga ia
memperoleh kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari. lndikatornya
adalah:
• Komponen Kognitif
Meliputi penilaian kinerja relatif seseorang terhadap standar yang
absolut dan perbandingan sosial. Ex: Orang yang percaya diri melihat
dirinya dapat memenuhi standar kinerja, melakukan hubungan baik
dengan orang lain, dan terus-menerus menunjukkan kinerja yang
efektif.
39
• Komponen Afektif
Dalam komponen ini percaya diri diindikasikan demgan perasaan
nyaman, antusias dan kurang cemas ketika akan melakukan aktivitas.
Orang yang secara keseluruhan kepercayaan dirinya tinggi akan
melihat diri mereka kurang cemas dan kurang depresi daripada orang
yang rendah kepercayaan dirinya.
• Komponen Tingkah Laku
Percaya diri seharusnya merefleksikan tingkah laku, khususnya
kesiapan seseorang untuk terlibat dalam suatu keigiatan, cenderung
ditampilkan dalam cara bertindak, gaya interaksi, dan pendekatan
terhadap kegiatan.
(Shrauger & Schohn 1995, di adaptasi oleh Mahrita)
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Di dalam Encyclopedia of Educational Evaluation tertulis: A population is a set (or collection) of all elements possesing one or more attributes of interest. (l\rikunto, 2002: 108)
Penelitian dilakukan pada sebuah lembaga pendidikan yaitu tingkat SMA
pada Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa tingkat SMA tersebut yang berusia sekitar 16-18 tahun.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Dinamakan
penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil
penelitian sampel. (Arikunto, 2002: 109)
40
Sampel penelitian berjumlah 47 siswa yang diambil berdasarkan karakteristik
yang ditentukan.
3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Purposive Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dengan
karakteristik yang telah ditentukan.
Dalam penelitian ini kriteria yang dipertimbangkan dalarn pengambilan
sampel adalah siswa yang berjerawat pada tingkat sedang dan berat (selain
jenis komedo)
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai
berikut:
• Penelitian diawali dengan studi literatur yang bertujuan untuk mencari
teori yang didapat dijadikan landasan teori yang mendukung penelitian ini,
data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan analisis
data statistik kemudian dilakukan interpretasi untuk dibuat kesimpulan.
41
• Observasi adalah langkah kedua yang penulis lakukan untuk menetapkan
respond en
• Penyebaran dan pengisian instrumen penelitian berupa skala persepsi
tentang jerawat dan skala kepercayaan diri.
• Wawancara, untuk menguatkan data yang diperoleh dari skala yang
diberikan.
3.5 lnstrumen Penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala
dalam bentuk model Skala Likert.
Adapun instrumen yang digunakan untuk mengukur data penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Skala persepsi
• Skala persepsi ini dibuat untuk mengetahui persepsi tentang jerawat.
Untuk mengukur persepsi tentang jerawat, penulis menggunakan skala
yang telah disusun berdasarkan pada teori yang terkait dengan tujuan
penelitian. Dalam hal ini peneliti bersandar pada teorinya Shaleh
(2004: 91-94), sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
42
Tabel 3.2
Blue Print Skala Persepsi Tentang Jerawat
Item Variabel Aspek lndikator L
Favorabel Unfavorable
Persepsi Kognitif J;> Kesadaran; individu 2, 7, 9, 21, 3, 5, 18,20 10
secara sadar 25, 50
mempersepsikan
jerawat dengan
panca inderanya
J;> lngatan; individu 10,13,17, 1,26,29, 10
mempersepsikan 39,45 31,48
jerawat
berdasarkan
pengalamannya
J;> Proses informasi; 4,12, 19, 11, 24, 37, 10
individu 27,36,44 49
menginterpretasi
kan jerawat dari
apa yang diperoleh
panca inderanya
Atensi > lntensitas; 6, 8, 32,41 14, 28, 33, 10
seberapa fokus 34, 35,46
individu (sepenuh/
separuh hati)
terhadap
mempersepsikan
jerawat
43
~ Keterbatasan; 16, 22, 30, 15, 23, 28, 10
kemampuan 42,43 40,47
individu dalam
mengatasi
masalah jerawat
2: 26 24 50
b. Skala Kepercayaan Diri
• Untuk mengukur kepercayaan diri digunakan skala yang disusun oleh
penulis berdasarkan pada teori yang terkait dengan tujuan penelitian.
Dalam penyusunan, penulis bersandar pada teorinya Shrauger dan
Schohn (1995) dalam indeks kepercayaan diri, seibagaimana
tercantum dalam tabel berikut:
44
Tabel 3.3
Blue Print Skala Kepercayaan Diri
Item Variable Aspek lndikator L
Favorable Unfavorable
Kepercayaan Kognitif Meliputi 3, 7, 15, 6,17, 18, 22
diri penilaian 16, 23, 25, 26, 34, 37,
kinerja relatif 27, 31, 33, 39,43,47,
seseorang 42,44, 50 49
terhadap
standar yang
absolut dan
perbandingan
sosial
Afektif Meliputi 1, 4, 20, 8, 9, 21, 38, 14
perasaan 24, 35, 36 45,46,48
nyaman,
antusias, dan
kurang
cemas ketika
akan
melakukan
aktivitas
45
Tingkah Kesiapan 2, 11, 13, 5, 10, 12, 14
Laku seseorang 19,28,30 14, 29, 32,
untuk terlibat 40,41
dalam suatu
kegiatan,
cenderung
ditampilkan
dalam cara
bertindak,
gaya
interaksi, dan
pendekatan
terhadap
kegiatan
L: 24 26 50
Alat untuk mengukur persepsi dan kepercayaan diri siswa dibuat dalam
bentuk Skala Model Likert dengan pilihan 4 alternatif jawaban dimana subjek
menganggap setiap butir pernyataan dengan menggunakan taraf kesetujuan
(favorable) atau ketidaksetujuan (unfavorable) terhadapnya. Dengan alternatif
jawaban yang diberikan adalah SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak
Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Responden diminta untuk memilih
salah satu jawaban yang dianggap menggambarkan dirinya dengan cara
memberi tanda checklist(.../). Untuk pemberian skor dari skala ini, jawaban
antara pernyataan yang bersifat favorable & unfavorable berbeda. Hal ini
46
dapat dilihat dari tabel 3.4, kepada subjek disediakan respon atau keterangan
sebagai berikut
Tabel 3.4
Skor Untuk Pernyataan Favorable dan Unfavorable
KATEGORI FAVOURABLE UINFAVOURABLE
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak setuju (TS) 2 3
Sangat tidak setuju (STS) 1 4
3.6 Teknik Analisa Data
Setelah data yang penulis perlukan terkumpul, selanjutnya ialah menganalisa
data. Penelitian yang menggunakan skala sebagai alat pengumpul data harus
memenuhi syarat valid dan reliabel, supaya terjamin akurasi datanya oleh
karena perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas
Pengolahan data dalam penelitian merupakan suatu langkah penting dan
mutlak agar data yang diperoleh memiliki arti, sehingga penelitian yang
dilakukan dalam memberikan kesimpulan yang benar. Analisa data-data
yang digunakan adalah analisa statistika sebagai cara untuk mengetahui
hubungan antara variabel independent (variabel bebas atau variabel X)
yaitu persepsi tentang jerawat dengan variabel dependent (variabel terikat
atau variabel Y) yaitu kepercayaan diri remaja akhir.
Untuk melihat hubungan antara persepsi tentang jerawat dengan
kepercayaan diri remaja akhir, rumus yang digunakan adalah korelasi
Product Moment dari Person, yaitu sebagai berikut:
Ru mus:
I XY - (l: X)(l: Y) In r =-r~~~~==~==~= xy ~[L: X 2
- (l: X)2 I n[L: Y)2 In]
rxy : koefisien korelasi variabel x dengan variabel y
IXY : jumlah hasil perkalian skor x dan skor yang
IX : jumlah nilai dari tiap butir
l._Y : jumlah nilai konstan yang di peroleh individu
n : jumlah subjek penelitian
2. Uji Reliabilitas
47
Pengujian reliabilitas bertujuan untuk melihat seberapa jauh alat ukur
yang digunakan dalam penelitian memberikan hasil pengukuran yang
konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap hal yang sama.
Untuk mengestimasi reliabilitas dari skala yang telah dibuat oleh penulis
adalah menggunakan teknik Alpha Cronbach. Adapun dalam
penghitungannya menggunakan program SPSS 11.Ei.
48
3.6.1 Uji Persyaratan
1. Uji Homogenitas
Homogenitas berkaitan dengan isi dari suatu tes. Tes yang bermaksud
mengukur suatu aspek seharusnya terdiri dari suatu item-item yang juga
mengukur hal yang sama. Semakin homogen item-itemnya, maka
koefisien reliabilitas tes tersebut akan semakin tinggi pula. Sebaliknya
semakin heterogen item-item tes, maka reliabilitasnya juga akan
berkurang karena hal tersebut berarti mengukur beiberapa hal sekaligus
yang tidak berkaitan.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untk mengetahui distribusi data dalam variabel
yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang terclistribusi secara
normal maka perhitungan datanya menggunakan metode statistik
parametrik. Sebaliknya data yang terdistribusi tidak normal perhitungan
datanya menggunakan metode statistik non-parametril<.
3.6.2 Analisis Korelasi
Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada hubungan/
korelasi antara variable bebas (persepsi tentang jerawat) dan variabel terikat
(kepercayaan diri remaja akhir), dan mengetahui apakah hubungan antara
kedua variabel penelitian termasuk hubungan yang tinm1i atau rendah. Dalam
BAB4
PRESENTASI dan ANALISIS DATA
4.1 Gambaran Umum Responden
Penelitian ini dilakukan di Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi tingkat SMA.
Jumlah populasi responden secara keseluruhan 47 siswa berusia 16-18
tahun yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan.
Tabel 4.1
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia1
No Kategori
1 Laki-laki
2 Perempuan
Total
4.2 Presentasi Data
4.2.1 Uji lnstrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Usia Jumlah Presentase
16 ·10 21,3%
17 ·10 21,3%
18 3 6,4%
16 13 27,6%
17 8 17%
18 3 6,4%
47 100%
a. Hasil Pengujian lnstrumen Persepsi Tentang Jerawat
Data skala persepsi tentang jerawat diperoleh dari 47 siswa, terdiri
dari siswa laki-laki dan perempuan yang berusia 16 .. 18 tahun tingkat
SMA di Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi. Skala ini terdiri dari 50
item, untuk perhitungan validitas menggunakan Product Moment
Pearson dengan bantuan SPSS 11,5 dan menggunakan taraf
signifikansi 5% dengan r tabel: 0,288. Setelah diuji validitasnya
diperoleh hasil bahwa 33 item valid dan 17 item gu~1ur.
Tabel 4.2
Blue Print Hasil Try Out Skala Persepsi Tentang Jerawat
Item Variabel Aspek lndikator
Favorabel Unfavorable
Persepsi Kognitif ·" Kesadaran; 2*, 7*, 9*1 3*, 5*, 18*,
individu secara 21*. 25, 20*
sadar 50*
mempersepsikan
jerawat dengan
panca inderanya
h lngatan; individu 10*,13*,17, 1*, 26, 29*,
mempersepsikan 39*, 45 31*.48*
jerawat
berdasarkan
pengalamannya
." Proses informasi; 4*, 12*, 19*, 11 *, 24*, 37*,
individu 27*,36*.44 49*
menginterpretasi
kan jerawat dari
apa yang diperoleh
panca inderanya
51
2:
10
10
10
52
Atensi " lntensitas; 6, 8*, 32, 14*, 28, 33, 10
seberapa fokus 41* 34,35,46
(sepenuh/ separuh
hati) individu
terhadap
mempersepsikan
jerawat
"' Keterbatasan; 16, 22, 30, 15*, 23, 28*, 10
kemampuan 42, 43* 40*, 47*
individu dalam
mengatasi
masalah jerawat
L: 26 24 50
Ket:* valid
Dalam penelitian ini, item untuk skala persepsi tentang jerawat yang
dipakai adalah item yang valid yaitu sebanyak 33 item.
Tabel 4.3
Blue Print Penelitian Skala Persepsi Tentang Jerawat
Item Variabel Aspek lndikator L:
Favorabel Unfavorable
Persepsi Kognitif " Kesadaran; 2,6, 18,33 3, 5, 8, 15, 9
individu secara 17
sadar
mempersepsikan
jerawat dengan
panca inderanya
53
" lngatan; individu 9, 12,26 1, 20, 21, 22 7
mempersepsikan
jerawat
berdasarkan
pengalamannya
}> Proses informasi; 4, 10, 11, 19,24 9
individu 16, 23, 29,
menginterpretasi 32
kan jerawat dari
apa yang diperoleh
panca inderanya
Atensi " lntensitas; 7 13, 27, 31 4
seberapa fokus
(sepenuh/ separuh
hati) individu
dalam
mempersepsikan
jerawat
"' Keterbatasan; 28 14,25, 30 4
kemampuan
individu dalam
mengatasi
masalah jerawat
~ 16 17 33
54
b. Hasil Pengujian lnstrumen Kepercayaan Diri
Data skala kepercayaan diri diperoleh dari 47 siswa, terdiri dari siswa
laki-laki dan perempuan yang berusia 16-18 tahun tingkat
SMA/sederajat di Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi. Skala ini terdiri
dari 50 item, untuk perhitungan validitas menggunakan Product
Moment Pearson dengan bantuan SPSS 11,5 dan menggunakan taraf
signifikansi 5% dengan r tabel:0,288. Setelah diuji validitasnya
diperoleh hasil bahwa 36 item valid dan 14 item gugur.
Table4.4
Blue Print Hasil Try Out Skala Kepercayaan Diri
Item Variable Aspek lndikator L
Favorable Unfavorable
Kepercayaan Kognitif Meliputi 3*1 7*, E>*,17*, 18*, 22
diri penilaian 15*, 16*, :26, 34, 37,
kinerja relatif 23*, 25*, 39*, 43*,
seseorang 27, 31*, 47,49
terhadap 33*, 42*,
standar yang 44*, 50 I/ absolut dan
perbandingan
sosial
Afektif Meliputi 1*, 4*, 20, 8, 9, 21*, 14
perasaan 24*, 35*, 38*, 45*,
nyaman, 36* 46*, 48*
antusias dan
kurang
cemas ketika
akan
melakukan
aktivitas
Tingkah Kesiapan 2, 11*, 5*, 10*, 12*, 14
laku seseorang 13*, 19, 14, 29, 32*,
untuk terlibat 28*, 30* 40*, 41*
dalam suatu
kegiatan,
cenderung
ditampilkan
dalam cara
bertindak,
gaya
interaksi, dan
pendekatan
terhadap
kegiatan
~ 24 26 50
Ket:* valid
Dalam penelitian ini, item untuk skala kepercayaan diri yang dipakai
adalah item yang valid yaitu sebanyak 36 item.
55
56
Tabel 4.5
Blue Print Penelitian Skala Kepercayaan Diri
Variable Aspek lndikator I tern L: --
Favorable Unfavorable
Kepercayaan Kognitif Meliputi 2, 6, 11, 5, 13, 14, 15 diri penilaian 12, 17, 28, 32
kinerja relatif 19, 22, seseorang 24, 31, 33 terhadap standar yang absolut dan perbandingan social
Afektif Meliputi 1, 18, 25, 3, 15, 16, 11 perasaan 26 :27, 34, 35, nyarnan, 36 antusias dan kurang cemas ketika akan melakukan aktivitas
Tingkah Kesiapan 8, 10, 20, 4, 7, 9, 23, 10 laku seseorang 21 29,30
untuk terlibat dalam suatu kegiatan, cenderung ditampilkan dalam cara bertindak, gaya interaksi, dan pendekatan terhadap kegiatan
L: 18 18 36
57
1. Uji Reliabilitas
Untuk uji reliabilitas penulis menggunakan rumus alpha cronbach dengan
bantuan SPSS for windows versi 11,5. Hasil yang diperoleh untuk skala
persepsi tentang jerawat sebanyak 33 item dengan koefisien
reliabilitasnya adalah 0,9045 Begitu pula uji reliabilitasnya untuk skala
kepercayaan diri sebanyak 36 item dengan koefisien reliabilitasnya adalah
0,9307. Hal ini menunjukkan bahwa nilai r-hitung 0.323 lebih besar dari
r-tabel pada taraf signifikansi a= 0,05 (0,288). Berdasarkan data tersebut
berarti dapat dikatakan bahwa skala persepsi tentang je!rawat dan skala
kepercayaan diri yang digunakan sebagai ala! ukur dalam penelitian ini
memiliki kehandalan reliabilitas yang sangat baik.
4.2.2 Uji Persyaratan
1. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk menguji 2 data lebih k'elompok data
sampel yang berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama. Jika
angka signifikan (SIG)> 0,05 berarti varians dari data tersebut homogen
atau sama (Silmiyanita, 2003). Uji ini dilakukan dengan menggunakan
One Way Anova.
Berdasarkan uji homogenitas dapat diketahui hasil yan!l diperoleh untuk
skala persepsi tentang jerawat adalah 0,576> 0,05 dan 0,225> 0,05 untuk
58
skala kepercayaan diri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa varians
dari data tersebut homogen atau sama. (lihat tabel 4.6)
2. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil perhitungan yang penulis lakukan dengan
menggunakan SPSS versi 11,5, menyatakan bahwa untuk skala persepsi
tentang jerawat, angka Sig. l<0lmogorof-Smirnov adalah 0,919> 0,05
(taraf signifikansi yang ditetapkan) maka distribusi data untuk persepsi
tentang jerawat adalah normal, dan untuk variabel kepercayaan diri angka
signifikansinya adalah 0,810> 0,05 (taraf signifikansi yang ditetapkan),
maka distribusi data untuk kepercayaan diri juga normal. (lihat label 4. 7)
Pada uji normalitas kurva normal Q Q-plot (dalam lampiran) terlihat
sebaran data dari variabel persepsi tentang jerawat dan kepercayaan diri
saling berdekatan dan menempel di sekitar garis uji, terlihat pula hanya
beberapa data yang terletak jauh dari sebaran data, dengan demikian
data tersebut dikatakan normal.
4.2.3 Analisis Korelasi
Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product
Moment Pearson, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor variabel
persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja akhir. Rumus
59
korelasi product moment ini digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan
antara dua variabel, untuk menghitungnya dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 11,5.
Dari hasil penghitungan yang disajikan pada tabel 4.10, diketahui bahwa nilai
r hitung yang didapat adalah sebesar 0,323 Sementara nilai r tabel dengan N
47 pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 0.288. Hal ini menunjukkan
bahwa Ho diterima jika r hitung < r tabel. Karena nilai r hitung yang dihasilkan
(0,323) > r tabel pada taraf signifikansi 5% (0.288) maka hipotesis nihil (Ho)
yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri ditolak. Dengan demikian
hipotesisi alternatif (H1) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja
akhir diterima.
4.2.4 Deskripsi Hasil Penelitian
1. Gambaran Persepsi Tentang Jerawat
Untuk menentukan tingkat persepsi remaja tentang jerawat penulis
membaginya dalam kategorisasi positif, netral, dan negatif. Untuk kategori
remaja yang memliki persepsi positif terhadap jerawat yaitu remaja yang
tetap merasa puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya, tidak
merasa malu atau takut diejek serta tetap dapat melakukan aktivitasnya
60
dengan baik meskipun berjerawat. Untuk kategori remaja yang memliki
persepsi yang netral terhadap jerawat yaitu rernaja yan1~ merasa kurang
puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya (berjerawat) namun ia
tetap berusaha untuk dapat melakukan aktivitasnya dengan baik,
sedangkan untuk kategori remaja yang memliki persepsi yang negatif
terhadap jerawat yaitu remaja yang merasa tidak puas dengan keadaan
dan penampilan fisiknya, merasa malu atau tal<Ut diejek serta tidak dapat
melakukan aktivitasnya.
Penulis menggunakan kategori jenjang (data ordinal). Tujuan kategorisasi
ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang
tepisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang
diukur, misalnya dari rendah ke tinggi, dari paling jelek ke baik, dari
negatif ke positif dan semacamnya. Dalam menentukan jenjang tersebut
adalah skala persepsi yang terdiri dari 33 item yang setiap itemnya diberi
nilai 1 sampai 4. Dengan demikian skor yang rnungkin diperoleh tiap
subjek berkisar 33-132. Skor terendah adalah 33 (hasil dari 33x1) dan
skor tertinggi adalah 132 (33x4). Skor tertinggi menunjukkan tingkat
persepsi yang positif dan skor terendah mengindikasikan tingkat persepsi
yang negatif. Luas jarak sebarannya menjadi 132-33=99, sedangkan
standar deviasinya bernilai 99/6=16,5
Mean teoritis
Median
= (33x2) + (33x3)/2
= (66 + 99)/2
= 82,5
= 82,5 - 16,5= 66
= 82,5 + 16,5 = 99
Interval Kategori
x :.566 Negatif
66:.5x<99 Netral
99 $ x Positif
Table4.8
80=16,5
Kategorisasi Skor Skala Persepsi Tentang Jlerawat -·
Kategorisasi Frekuensi Presentase
Negatif - -Netral 35 74%
Positif 12 26%
Total 47 100%
Tabel di alas menunjukkan bahwa dari 47 siswa, terdapat 35 siswa
memiliki persepsi yang netral terhadap jerawat maksudnya meskipun
siswa merasa kurang puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya
(berjerawat) namun ia tetap dapat melakukan aktivitasnya dengan baik.
Dan terdapat 12 siswa yang memiliki persepsi positif terhadap jerawat,
maksudnya dari 12 siswa tersebut merasa puas dengan keadaan dan
61
penampilan fisiknya, tidak merasa malu atau takut diejek serta dapat
melakukan aktivitasnya dengan baik.
2. Gambaran Kepercayaan Diri
62
Untuk menentukan tingkat kepercayaan diri dalam kategori tinggi, sedang
dan rendah, penulis menggunakan kategori jenjang (data ordinal)
berdasarkan indeks kepercayaan diri (tercantum dalam kajian teori).
Dalam menentukan jenjang tersebut adalah skala persepsi yang terdiri
dari 36 item yang setiap itemnya diberi nilai 1 sampai 4. Dengan demikian
skor yang mungkin diperoleh tiap subjek berkisar 36-144. Skor terendah
adalah 36 (hasil dari 36x1) dan skor tertinggi 144 (hasil dari 36x4). Skor
tertinggi menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang tinggi dan skor
terendah mengindikasikan tingkat kepercayaan diri yang rendah. Luas
jarak sebarannya menjadi 144-36=108, sedangkan standar deviasinya
bernilai 108/6= 18
Mean teoritis
Median
= (36x2) + (36x3)/2
= (72 + 108)/2
= 90
=90-18=72
= 90 + 18= 108
SD==18
63
Interval Kategori
x ~ 72 Rendah
72 ~ x < 108 Sedang
108 ~ x Tinggi
Table 4.9
Kategorisasi Skor Skala Kepercayaan Diri
Kategorisasi Frekuensi presentase
Rendah - -Sedang 27 57%
Tinggi 20 43%
Total 47 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 47 siswa terdapat , 27 siswa yang
memiliki kategori percaya diri sedang dan 20 siswa yang memiliki kategori
percaya diri tinggi. Kategori tersebut dilihat dari aspek kognitif, afektif dan
tingkah laku.
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI dan SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data serta analisis korelasi, dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang jerawat dengan
kepercayaan diri remaja akhir (tingkat SMA) di Yayasan Patriot Pendidikan
Bekasi. Adanya hubungan antara dua variabel tersebut, karena dari hasil
yang diperoleh r-hitung (0,323) lebih besar dari pada r-tabel pada a=0,05
(0,288). Artinya semakin positif persepsi remaja terhadap jerawat maka
semakin tinggi kepercayaan dirinya.
5.2 Diskusi
Hasil penelitian menyatakan ada hubungan yang signifikan antara persepsi
tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja akhir. Hal ini berdasarkan
hasil perhitungan Korelasi Product Moment Pearson antara skor persepsi
tentang jerawat dengan skor kepercayaan diri remaja akhir. Adanya
hubungan persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja akhir ini
dapat dilihat dari cara pandang remaja berdasarkan kemampuan kognitifnya
yang secara tidak langsung memberikan kontribusi pemikiran remaja untuk
65
mempersepsikan sesuatu yang berbeda dari segi pemahamannya atas suatu
kejadian atau pengalamannya yang akan selalu diingat dalam memorinya.
(Shaleh, 2004:92)
Penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya (Muna Eka Sari, 2006)
tentang kepercayaan diri remaja yang menyatakan bahwa seseorang yang
puas secara positif terhadap penampilan fisik (citra tubuh) akan
meningkatkan kepercayaan dirinya. Penelitian ini juga memperkuat teori yang
telah diajukan oleh Adams (dalam Marina 1997) yaitu, bahwa persepsi
terhadap penampilan fisik (citra tubuh) yang positif akan meningkatkan nilai
diri (self worth) dan kepercayaan diri (self confident) seseorang. Sebaliknya
Rodin menyatakan, persepsi terhadap penampilan fisik (citra tubuh) yang
negatif akan membuat seseorang merasa frustrasi dan rnalu, menurunkan
harga diri (self esteem) dan nilai diri (self worth). (Simmons,dkk, dalam
Marina 1997)
Jadi dapat dikatakan bahwa siswa/ remaja tersebut dapat melalui salah satu
tahapan perkembangannya dengan baik sebagaimana Petro Blos
berpendapat bahwa perkembangan yang terjadi pada remaja, khususnya
remaja akhir hakekatnya adalah usaha penyesuaian diri (coping), yaitu untuk
secara aktif mengatasi stress dan mencari jalan keluar baru dari berbagai
masalahnya (Sarwono,2002: 25), meskipun pada umumnya remaja
66
beranggapan bahwa jerawat adalah suatu hal yang wajar, seperti yang
mereka ungkapkan dalam wawancara. Mereka menyatakan bahwa meskipun
mereka merasa malu namun hal itu tidak membuatnya kehilangan
kepercayaan dirinya, mereka tetap berusaha untuk menerima keadaan
mereka walau mereka tidak memungkiri butuh clukungan dari lingkungan
sekitarnya seperti keluarga, teman, dan masyarakat.
Dalam penelitian ini penulis memiliki keterbatasan diantaranya jumlah
responden dan item skala kurang banyak serta hanya melakukan wawancara
sigkat atau tak berstruktur artinya wawancara yang dilakukan bersifat
informal.
5.3 Saran
Saran Teoritis:
1. Dari beberapa hambatan yang dihadapi penulis dalam melakukan
penelitian, penulis mengharapkan agar adanya perbaikan dan
pengembangan pada penelitian selanjutnya, seperti memperbanyak
jumlah responden, item skala lebih banyak, serta melakukan wawancara
berstruktur agar hasil penelitian dapat lebih baik.
2. Untuk penelitian selanjutnya peneliti dapat lebih mernperdalam teori baik
dari Psikologi Perkembangan dan Psikologi Klinis
67
Saran Praktis:
I. Setiap remaja perlu meningkatkan kesehatan dan kebersihan dirinya;
Salah satu cara pribadi untuk mengatasi permasalahan jerawat adalah
dengan menjaga kebersihan tangan dan wajah, gaya1 hidup yang
seimbang antara aktivitas sehari-hari, olah raga, pola1 makan yang sehat
dan istirahat yang cukup.
2. Agar remaja tetap dapat beraktivitas dengan baik dan mengembangkan
potensi atau kemampuan yang dimilikinya dengan berpikir positif dan
bersikap bijaksana dalam menilai suatu hal yang dihadapinya.
DAFT AR PUST AKA
Agustian. Ari Ginanjar. 2004. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan Spiritual ESQ. Jakarta. Arga Wijaya Persada.
Arikunto. Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi revisi V. Jakarta. Rineka Cipta.
Atkinson. Rita. L. 1996. Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga. Jilid 2 Edisi VIII.
Azwar. Saifuddin. 2003. Penyusunan Skala Psiko/ogi. Yogyakarta: Pustaka. Cet VII.
Centi. Paul. J. 1993. Mengapa Rendah Diri. Jakarta. Kanisius.
Chaplin. J. P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta. Rajawali Pers.
Davidoff. Linda. L. 1998. Psikologi Suatu Pengantar. Edisi ke 2. Jakarta. Erlangga.
Fahrni. Syaikh Adil. 2005. Rahasia Wanita Dari A Sampai Z. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar.
Hasan. Dkk. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. DEPDIKBUD. Balai Pustaka.
Hurlock. Elizabeth. B. 1990. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi ke 5. Jakarta. Erlangga.
lswidharmanjaya. Derry & Agung Greogorius. 2004. Satu f-fari Menjadi Lebih Percaya Diri. Jakarta. PT Elex Media Komputindo Gramedia.
Kartono. Kartini & Gali Gulo. 2003. Kamus Psikologi. Bandung. Pioner Yaya.
Kumara. Amitya. 1998. Studi Pendahuluan Tentang Validitas Dan Reliabilitas: The Test Of Self Confidence. Yogyakarta. Fakultas Psikologi UGM.
Rahmat. Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. PT Raja Grafindo.
Saleh. Abdurrahman. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta. Kencana.
Santrock. Jhon W. 2002. Life Span Development. Jakarta: Erlangga.
Sarwono. Sarlito Wirawan. 2004. "Psikologi Remaja". Jakarta. PT Raja Grafindo.
69
------------------------------------. 2000. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta. Bulan Bintang.
Sutikno. M. Sobry. 2007. "lngin Sukses? Anda Harus Gila". NTP Press. Mataram.
Uqshari. Yusuf. 2005. "Percaya Diri Pasti". Jakarta. Gema lnsani.
Zulkifi. L. 2002. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. IX.
SKRIPSI:
Kurniasih. Rini. 2004. Pengaruh Pola Asuh Terhadap Kepeircayaan Diri Anak. Skripsi UIN.
Mahrita. Evi. 2000. Perkembangan lnventori Kepercayaan Diri. Jakarta. Skripsi UI.
Marina. 1997. Hubungan Kesenjangan Diri (Self Discrepancy) dengan kepuasan Citra Tubuh (Body Image Satisfaction) Pada Wanita. Jakarta. Skripsi UI.
Nuryanih. 2002. Hubungan Antara Penerimaan Sosial Kelompok Dengan Kepercayaan Diri Remaja Awai. Jakarta. Skripsi UIN.
www.google.com
LAMPIRAN I
FORMAT SKALA PENELITIAN
PENGANTAR
Salam kenal! !
Saya Efa Wahyuni, mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saat ini sedang menyusun skripsi dengan judul
"HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG JERAWAT DENGAN KEPERCA YAAN DIR/
REMAJA AKHIR".
Penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar sarjana Psikologi.
Oleh karena itu, saya meminta kesediaan Anda untuk membantu mengisi skala ini
guna dijadikan data masukan. Adapun informasi/ data yang Anda berikan akan
sangat bermanfaat untuk penelitian ini.
Pada skala terdapat beberapa pernyataan. Baca dan Pahamilal1 dengan baik setiap
pernyataan tersebut. Dalam hal ini tidak ada penilaian baik dan buruk atau benar
dan salah. Anda sepenuhnya bebas menentukan pilihan. Pilihla)J_pernyataan yang
Sesuai menurut diri Anda.
lsilah data di bawah ini sebelum Anda mengisi skala
Nama (inisial)
Jenis kelamin
Usia
Siswa tingkat/kelas
Petunjuk penqisian
Berilah tanda ceklist ('1) pada kolom jawaban yang tertera di samping pernyataan
sesuai dengan pilihan Anda. Adapun alternatif pilihan jawaban adalah sebagai
berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Contoh:
Atas kesediaan Anda meluangkan waktunya untuk mengisi skala ini, saya ucapkan
Terima Kasih.
Jakarta , 2007
Penulis
Persepsi
No PERNYATAAN sc· ,, s TS STS
1 Saya pernah dijauhi teman karena jerawat
2 Saya merasa nyaman-nyaman saja dengan wajah
yang berjerawat
3 Saya malu bertemu dengan orang lain karena
berjerawat
4 Saya tidak perlu malu dengan wajah yang
berjerawat
5 Saya tidak nyaman dengan wajah yang berjerawat
6 Saya tidak malu bertemu dengan orang lain walau
berjerawat
7 Waiau wajah berjerawat saya tetap dapat
melakukan aktivitas dengan baik
8 Saya takut orang-orang terdekat akan menjauhi
saya karena jerawat
9 Walaupun berjerawat saya tetap memiliki banyak
tern an
10 Saya sering merasa malu dengan wajah saya yang I
berjerawat
11 Saya selalu berusaha mencoba meraih prestasi
meski wajah berjerawat
12 Meskipun berjerawat, saya tetap merasa PD
13 Saya menghabiskan banyak waktu untuk mengatasi
jerawat
14 Saya suka termenung memikirkan wajah yang
berjerawat
15 Saya menjadi paranoid karena jerawat
16 Saya tidak peduli dengan komentar orang lain akan
wajah saya yang berjerawat
17 Saya melakukan perawatan wajah untuk menarik
perhatian orang lain
18 Bagi saya jerawat bukanlah hal yang harus ditakuti
19 Menurut saya, pribadi yang menarik selalu identik
dengan wajah cantik/tampan
20 Saya risih jika mendengar orang lain mengomentari
wajah saya yang berjerawat
21 Seandainya saya tidak berjerawat maka akan
terasa mudah untuk menarik perhatian orang yang
saya suka
22 Saya menjadi tidak PD sejak berjerawat
23 Menurut saya, pribadi yang menarik tidak
ditentukan dengan wajah yang cantik/tampan
24 Saya takut dijauhi teman pria/wanita karena jerawat
25 Saya tidak dapat melakukan aktivitas di luar
ruangan dengan wajah yang berjerawat
26 Tidak sulit bagi saya untuk menarik perhatian orang
yang saya suka
27 Aktivitas saya terhambat karena jerawat
28 Saya dapat melakukan aktivitas apapun &
kapanpun meski dengan wajah yang berjerawat
29 Saya tidak takut dijauhi teman pria/wanita karena
berjerawat
30 Jerawat telah mengendalikan kehidupan saya
31 Saya selalu sibuk membenahi diri (fisik) daripada
mengembangkan potensi diri
32 Prestasi belajar saya menurun sejak berjerawat
33 Saya senang tidak dijauhi orang karena berjerawat
J (j
Skala Kepercayaan Diri
No PERNYATAAN S'' " s TS STS
1 Saya dikenal oleh banyak teman di sekolah
2 Saat diminta pendapat oleh teman, saya tidak ragu
untuk mengutarakan pendapat saya
3 Saya rasa tidak banyak orang yang mengenal saya
4 Saya sulit berinteraksi dengan orang lain
5 Saat diminta pendapat oleh teman, saya ragu untuk
mengutarakan pendapat saya
6 Saya menyukai hal-hal yang bersifat menantang
(tantangan dalam hidup)
7 Saya mudah menyerah saat gagal dalam pelajaran
8 Saya tidak malu untuk mengakui kesalahan yang
saya perbuat
9 Saya suka menghindari orang yang berbeda
pendapat dengan saya
10 Saya tidak malu bertemu dengan orang lain walau
memiliki kekurangan
11 Saya senang dapat berinteraksi dengan banyak
orang
12 Saya tidak mudah menyerah saat gaga! dalam
pelajaran
13 Saya lebih senang menyendiri daripada berkumpul
bersama teman
14 Saya takut menghadapi tantangan hidup
15 Banyak teman sekolah yang tidak setuju dengan
ide/pendapat yang saya berikan
16 Saya hanya dikenal oleh teman-teman sekelas saja
17 Saya yakin dapat mengikuti kegiatan Ekskul
dengan baik
18 Saya tidak malu bertanya pada guru/teman jika ada
pelajaran yang tidak saya pahami
19 Saya bertanggung jawab atas setiap pekerjaan
yang saya lakukan -
20 Saya senang bertemu dengan orang baru dan
dalam suasana yang baru
21 Saya mampu bekerja sama dengan siapa saja
dalam kelompok
22 Saya mudah menyesuaikan diri dengan teman-
teman di sekolah
23 Saya malu bertemu dengan orang lain karena
kekurangan yang ada pada diri saya
24 Saya yakin dapat memahami dengan mudah
pertanyaan /perintah yang sulit
25 Saya yakin mampu berbicara di depan umum
dengan baik dan jelas
26 Saya bangga dengan kelebihan dan kekurangan
yang saya miliki
27 Saya malu dengan kekurangan yang saya miliki
28 Saya termasuk orang yang telat dalam
mengumpulkan tugas
29 Saya takut bertemu dengan orang baru dan dalam
suasana baru
30 Saya enggan memulai percakapan dengan teman-
teman
31 Saya hanya mampu bekerjasama dengan orang
yang saya kenal saja
32 Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki
33 Saya dapat menyelesaikan tugas tepat waktu
34 Saya tidak yakin mampu mengikuti kegiatan Ekskul
dengan baik
35 Saya tidak yakin dapat menyelesaikan tugas
sekolah dengan baik
36 Saya merasa tidak yakin dengan kemampuan yang
saya miliki
Cat : Periksalah kembali jawaban Anda agar tidak ada pernyataan yang
terlewat
Pernyataan
11 31 3 1 4 3
3 3 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 - - ... - -·-- -- - ------ - ---·- -- -i 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 - - ···- --··-- --- ~ -··- - -11 3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 - ·- - ·-·-·- --- --
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 ---· --- ----------- ·- --
3 4 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 11 4 1 4 - -- - -- - -.- ---- --- -- - - ----- --- -~ I ..;. 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ____ ,,_ - -- - - -- -· - --· -----· ·-- -·--- .. ----- - - -----
2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 4 2 2 2 ----- --~--- ------ ------------ ------ -------
2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 --- -- -- .. _,, --·--- - -- --- .. -·-- -
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 1 -- -- --- -- ---- ----- - -- - - . -- _,,_,_
2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 -- "'"" _..,_ ·--- - -- -------- ·-- --3 1 2 3 3 4 2 3 2 2 2 3 2
3_1- 3L 3 2 31 2
!11~1~ 11 4 2 2
2 1 4 1 3 1 3 1 3 1 4 1 3 1 2
2 4 2 2
3 3 3 4 3 2 3
---- - - -- - -- - -----4 2 4 4 4 4 2 3 4 1 1 3 2
3 4
2 1 1 2 3 1 2 2 3 1 3 2 2 2 2
2 3
21 -1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
I 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 2
4 3
2 2 2 3 2
11 2 3 3 2
2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 1 3 3 2
2 2 1
2 2 2 2 4 2 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2
-- -- -- - -- ----
2 3 2 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 ....... - - . ----
3 1 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 2 2 1 2 1 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 3 2 2 i 3 2 3 2 2 2 4 4 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2
2 4 4 2 2 1 4 4 2 2 3 3 3 2 2
2
2 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
-- - --- - --
3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3
1 3 2 4 3 1 ~ _4 ~. }_ 3_ ~. 3 4 2 4 3 1 -- --
2 3 2 4 2 3
2 2 2 3
!~f~~J1; 3 4 2 3 3 . - - ·- ---- --
3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 3
2 3
~I-~ 2 3
3 3 2 3
~I ; 2 2
2 2
2_1 2 3 3
3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3
3r 4 4 iFi II ~ t
2 3
4 3 3 3 3 3 4 3 4
3 4 3 4
2 3 3 3
3 2
3
4 4 2 3 3 2 3 3 2 4
4 4 3 i~4 ::-ti 4 3
4 3
11~:;4 -
4 4 3 3 3 3 4 4 3 3
4 3 3 1 3 3 3
2 4 2 3 3 2 1
3 2 3 2 4 3 2 2 3 1 2 2 1 2 -- "" --- -
3 1 1 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 1
2 31 3 2 3 2 3 3 2 3 4 1
3 4 2 4 3 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 3 2 3 3
2 2 3 4 4 3 2 3 3 2
;1 -~ 2 3 3 3 4 3 3
3 2 3 2 2 3 3 3
3
;1 ii :~ 3 3 2 3 4 3 2 3 1 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
2 2
3 2 3 2
2 2 1
2 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2
~I ~ 2 3 3 4
1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 2 1 1 1 1 1 3 3 3 1 2 3
1 2 1
1 1 2
2 3 2 2 3 3 3 1 3 2 2 4 3 1 3 3 1 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2
1 3 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 3 2
2
3 2 3 2 i 1 2
4 31 41 31 31 4
31 4 4 3 4 4 -- - -- ----
3 3 3 4 3 3 3 3 _3 3 _3 3
3 4 4 3 4 4 - ., ____ "' - ,, __ .... _ --- -3 1 4 3 4 ---· .. --3_ --~ - 3_ _2 3
3 3 3 3 3 3
f):j=][ 1 4 4 4 4 4 -- -- -- -- --3 3 2 2
- - -- - - - --3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 4 2
3 3 2 2 3 2 2 2 3
2 2
~I } 3 4 4 2 2 3
2 2 4 3 2 3
3 3
~1-1 %1 ~
2 ~3··· __ .3L 4 2 2 2 3 3 2 2 3 2
4 4 3
3 2 3 4
2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4
~ ~:! i ~ ;
2 2' 2
~ JI :; _4L :'I 4
3 3 4 3 2
2 3
~-l •• ~- Jl ~ 3 -~ 4
4 4
4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 2
3 3
2 3 2 2 3 3 2
3 4 4 3 3 3 3 3 3 2
4 4 3 - -3 4 3 -- ---3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3
3 4 2
3 3 2 3
3 2 2
- . -
4 3 3 4 4 - -3 4 4 4 4 . --
3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 1 2 3 3 3 3
4
" ~! 3
3 4 2 3 4 3 4
ii~~ 31 4
2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 4 3
3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 2
3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2
<aan 3 :i 3
3 3
3 4
31 3
3 3 2 4 3 4 3 -3 3 3 --3 3 4 -3 3 3 4 -4 flJ! l~I ~~ ~ I -I- ~I !I I 3-.-2
4 3 4 3 3 3 4 -4 4 3 2-2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 1 1 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3
3 3 3 4 3 4 2 3 3 1 2 2 3 4 2
3
3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2 3
~-----r- ; 3 3 i 3
3 4
1 2 3 4
3 4 3 4 3 3 2 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4
2 1 3 4
31 31 41 3i 3l 3 4 2 3 3 j 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2
3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 -3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 2 4
3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4
3 ? 3 3 3 3 ___ _3_1 2 4 _3j 3_ 3
; ~ ; ~ ; i=:{ ~ LJ ; ~ 11-1 3 4 3
3
4 3 4 4 :j 3 3 -2 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2-2 4 2 2 3 i-4 3 2 2 3 3 2 3 3-3-3 3 3 3 3""3 3 3 3 -3 3 3 3 - -3 -3 - 3 - 3- 3 3 3 -4-4 2 3-4 -3-4 2 4 3 3 i 4---2 :j 4 --4 -3 --3 - -4 -2 4 3 2 2 3 2 2 2 -3 --3- --2 - 3 3 3 --3 · 3 ·- 3 3 3- --3 -·z·---3·-3 --3- 3
~ --11 ~I i-- i ~1 i 3 3
3 3 2 3 :j 3 -3--3 --3 2 4 3 3 - 3 3 3 3 3 3 - 3 - 3 -3 3 3 3 -3 3 4 3 3-4 3 2 2 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3-3--2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3--3 - 2 3 3 3 4 :j 4 4 2 -4 4 3 3 3 4
-- ---· --- -~----
3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 33334344-3333 2323233333-:33 2 3 3 3 3 2 3 j 3 3 3 3 4333434_~_3332 2 4 1 4 4 2 2 1 2 1 4 1 4 4 2 3 3 3 - 3 4 - -3- -2 4 3
- ·----- -- -223333323333 3 j 3 3 3 2 3 3- 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 :j 3 3 2 3 3 3 - - -4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 -3 -3 4 3 4 ~ 3 4 4 4 3 ~ 3· 4 4 3 ·-- -· ---- -- --2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 2--3--3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 - --3 - --3 3 4 4
4 3 3 3 3 4 3 2 4-3 3 3
3 3 3 -3 4 -3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
3 3
~I 3 3 3 3 3 4 4
3 3 3 4 3 4 3
A 1 ;;r- -,-, 1 -;:;·1 ·Ar-- "'11l- "':!
~l ~~--- 2 __ -_I ~ ; j --~ ">I Al " VI .. ! V 31 3! 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2
21 3 4 4 3 4 4 4 4
1"133-33 4-4 3 3 3 -3
3 3 2 3 4 4 :j 3 --3 - 3 4 3 - 3 -3 - 3 332_4_3
3 ____ t _4_ 3 3 4 3 3 4
i~ ~ ~ : 11 ~ 4 3 2
4 4 3 3 4 3 3 3- 3 4 3 3 4 3 3 3 :j - 3 3 3 - 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3"3 4
4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
2 2 2 3 -3 3 3- i-3 2 --2 -3 ~ 3 ~ 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 4 ":i 4 3 3 3 3 3 3
3 -~ 3 2 2 2 4-4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 - 3
3 2 3 3 4 2 3 '1 3 3 3 3 3 -4 3 :j - 3 3 4 4 3 3 3 3 3 - 3 -2
3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 - 2 3
lif lt I icti ! b 3 4 3 - 3 - 4 3 4 2 3 4 3 -4 3 --3 -4 3 3 3 4 3 --2 3 3 - 3 2"322"3332222-2 3-3-2-3 :j 3 4 3 3 3 3 3 2 -3--3 --2 3 3 -3 3 2 2 3- 3 3 4 - 2 --3 -- 3 3 - 3 - 3 -j 3 -3 3
2:324343--33333 3 :j 3 2 3 3-3 4 3 3 -3 4 232-34433-3342 3 4 3 -3 - -4 3 3 -4 -3 4 -3 4 2 3 3 -2 3 3 2 -3 - 3 3 3 3 4 3 4 3 .-4 3 4 i 3 4 4 3 3 -3 3 -- 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 -y 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3- 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 ·--1 ·4 1 - 4 4 2- 4 2 -2· 2
4 :i 4 3 4 -4 3 4 3 3 3 3 3 3 --3 - -3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 -3 2- 3 3 2 4 2 3 3 2 2 3 4-3 3-4 3 3 2 2 i 4 4 .-~-3 i 3 3 3 4 3 3 3 3 3 -3 3 3 3 j 3 3 3 3 3 3 3 4 - 2 3 3 - 4 4 2 "i 3 3 3 4 -3 -- 3 3 -·3 4 4 3 4 3 4 2 33 2 3 2 3 3 2 -3 3 3 3 4"4 - 2 3 3 2 4 3 -3 4 3 3 :i -3 4 4 i 3 3 3 -3 3 4 2 2 3 - 3 3 3 3 3 3 -3 2 3 3 4 4- --·3 3 3 ·4 3 3 ·3 4 a 4 3--3 4 4 -3 2 4 -4 -4 3 3 3 3 -. 3 4 -3 3 3 3 4 ":i 3 2 4 -3 3 3 -3 3 :i 3 3 3 3 3 4 -3 3 - 3 4 3 3 -3 3 3 4 4 3 -2 2 3 3 3 3 -4 2 2 1 3 3-3- 3 3 3 3 3 -3 -4 3 3 3 3 -3 4 3 - 3 3 3 -3 -3 3 3 2 -3 ---:i 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4-3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 1 2--2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 -3- 3 -. 3 -3 4 - 3 2 3 4
LAMPIRAN IV
Validity Skala Persepsi terhadap Jerawat
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****'*
RELIABILITY ANALYSIS - SCALE (ALP 1-1 A)
f\I of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 136.1064 185.5319 13.6210 50
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAR00001 132.8298 180.6660 .2913 .8500 VAR00002 133.6383 175.7576 .3852 .8478 VAR00003 133.4043 173.5939 .4798 .8456 VAR00004 133.5319 176.9066 .3904 .8479 VAR00005 134.0851 176.0361 .4797 .8464 VAR00006 133.2553 183.4986 .1057 .8527 VAR00007 133.4468 177.0352 .4096 .8476 VAR00008 132.8085 179.1582 .3840 .8486 VAR00009 133.2340 174.3136 .5709 .8447 VAR00010 132.6383 180.9315 .2930 .8500 VAR00011 133.7872 170.1711 .6715 .8416 VAR00012 132.72~4 179.2479 .4197 .8483 VAR00013 133.0426 175.6938 .4076 .8473 VAR00014 133.5532 175.9047 .4582 .8466 VAR00015 133.6170 174.5458 .5275 .8453 VAR00016 133.5532 181.4265 .1601 .8524 VAR00017 134.1277 184.4616 .0263 .8546 VAR00018 133.3617 173.3228 .5343 .8447 VAR00019 133.3830 178.1980 .3136 .8494 VAR00020 133.7660 177.6179 .2996
::~----~,..,,~·-M-
VAR00021 133.1064 173.7058 .4892 VAR00022 132.9362 181.0176 .1922 .851 VAR00023 132.9787 189.9343 -.2705 85 ,. VAR00024 134.0000 174.9130 .3711 ·~~~ m SYARlr ---··-··--····· ····' .. VAR00025 132.9574 189.9981 -.2596 VAR00026 133.7660 178.4875 .2718 .8503 VAR00027 134.0213 176.8474 .3919 .8478
VAR00028 134.1915 184.2017 .0419 .8542 VAR00029 134.1489 172.5643 .4342 .8464 VAR00030 133.4468 193.7743 -.3727 .8637 VAR00031 133.3404 170.7946 .5819 .8431 VAR00032 133.4894 185.1249 -.0028 .8548 VAR00033 133.0000 179.8696 .2290 .8511 VAR00034 133.5957 181.6374 .1572 .8524 VAR00035 133.6383 184.1924 .0350 .8547 VAR00036 133.1064 173.3145 .5071 .8451 VAR00037 133.1702 171.2747 .6127 .8429 VAR00038 133.0213 174.1517 .5740 .8446 VAR00039 133.2766 173.9870 .5702 .8446 VAR00040 133.1702 173.1878 .4757 .8456 VAR00041 133.3191 186.1351 -.0570 .8562 VAR00042 133.8936 192.8363 -.3296 .8631 VAR00043 132.8085 180.7234 .3058 .8498 VAR00044 133.1702 171.0574 .5844 .8432 VAR00045 133.4043 179.0722 .2812 .8500 VAR00046 134.0851 185.5143 -.0250 .8553 VAR00047 133.1915 178.0278 .3201 .8492 VAR00048 133.2766 177.2914 .3240 .8491 VAR00049 133.0426 174.9981 .4556 .8464 VAR00050 132.8723 178.9833 .3424 .8490
Reliability Coefficients N of Cases = 47.0 N of Items = 50 Alpha = .8523
LAMPIRANV
Reliability Skala Persepsi terhadap Jerawat
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis *****'
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 91.9362 168.9741 12.9990 33
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAR00001 88.6596 164.1425 .3033 .9037 VAR00002 89.4681 160.2979 .3541 .9035 VAR00003 89.2340 157.7919 .4692 .9014 VAR00004 89.3617 160.5837 .3977 .9026 VAR00005 89.9149 159.7752 .4869 .9013 VAR00007 89.2766 161.2914 .3852 .9027 VAR00008 88.6383 162.7142 .3953 .9026 VAR00009 89.0638 158.6698 .5473 .9004 VAR00010 88.4681 164.7327 .2815 .9039 VAR00011 89.6170 154.1110 .6817 .8978 VAR00012 88.5532 163.2525 .3986 .9027 VAR00013 88.8723 158.5920 .4546 .9017 VAR00014 89.3830 160.2414 .4327 .9020 VAR00015 89.4468 158.0352 .5518 .9002 VAR00018 89.1915 157.8973 .5048 .9008 VAR00019 89.2128 162.9972 .2615 .9047 VAR00020 89.5957 161.8982 .2769 .9049 VAR00021 88.9362 157.4524 .4998 .9009 VAR00024 89.8298 159.5791 .3393 .9041 VAR00027 89.8511 160.2165 .4155 .9023 VAR00029 89.9787 156.4561 .4387 .9023 VAR00031 89.1702 154.1878 .6146 .8988 VAR00036 88.9362 157.4958 .4977 .9009 VAR00037 89.0000 154.4348 .6587 .8982 VAR00038 88.8511 157.5208 .6076 .8995 VAR00039 89.1064 157.7493 .5814 .8998
VAR00040 VAR00043 VAR00044 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050
89.0000 88.6383 89.0000 89.0213 89.1064 88.8723 88.7021
Reliability Coefficients N of Cases = 47.0 Alpha = .9045
156.4348 164.3663 154.5217 160.8474 160.2710 157.9399 162.4746
.5090
.3064
.6139
.3673
.3618
.5039
.3565
N of Items = 33
.9007
.9037
.8988
.9031
.9033
.9009
.9031
LAMPIRAN VI
Validity Skala Kepercayaan Diri
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis******
RELIABILITY ANALYSIS - SCALE (ALPHA)
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables
SCALE 151.0213 218.5865 14.7847 50
Item-total Statistics
Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted
VAR00001 147.6809 212.8742 .3288 .9148 VAR00002 147.7021 213.9963 .2869 .9151 VAR00003 147.8511 206.9121 .6154 .9122 VAR00004 148.1915 210.2886 .4040 .9142 VAR00005 147.9149 207.8622 .5650 .9127 VAR00006 148.0638 208.2350 .5223 .9130 VAR00007 148.0638 211.4089 .3175 .9151 VAR00008 148.5319 213.5587 .1864 .9167 VAR00009 147.6170 214.2849 .2792 .9152 VAR00010 147.8511 209.5208 .4700 .9136 VAR00011 147.9787 210.0648 .3828 .9144 VAR00012 148.1915 211.4625 .3629 .9145 VAR00013 148.0000 206.2609 .6119 .9121 VAR00014 148.0000 211.6957 .2829 .9155 VAR00015 147.6809 209.7003 .4908 .9134 VAR00016 147.7872 206.3451 .6162 .9121 VAR00017 147.9149 204.4709 .6242 .9118 VAR00018 147.9787 209.2387 .4962 .9133 VAR00019 147.8936 213.4450 .2357 .9158 VAR00020 148.0638 214.8871 .1693 .9164 VAR00021 148.2766 212.7262 .3607 .9146 VAR00022 147.8723 209.4181 .4346 .9139 VAR00023 147.8298 208.0139 .6160 .9124 VAR00024 147.8085 209.2886 .4662 .9136 VAR00025 147.8085 211.1147 .3491 .9147 VAR00026 148.2766 216.2479 .0779 .9178 VAR00027 148.5957 216.4200 .0648 .9181
VAR00028 147.8936 211.6623 .4252 .9141 VAR00029 148.1277 214.0703 .1775 .9167 VAR00030 147.7447 212.4986 .4023 .9143 VAR00031 147.7234 205.9001 .6884 .9116 VAR00032 148.0000 201.8696 .6880 .9109 VAR00033 148.2340 210.4875 .4263 .9140 VAR00034 148.4255 214.3367 .1795 .9165 VAR00035 148.2128 208.7798 .4754 .9135 VAR00036 147.7021 210.8659 .4982 .9136 VAR00037 148.7447 213.6290 .1848 .9167 VAR00038 148.0851 210.2969 .3816 .9144 VAR00039 147.9787 211.8474 .3117 .9151 VAR00040 147.9362 207.3654 .5733 .9126 VAR00041 147.8936 207.9232 .6226 .9124 VAR00042 147.9574 203.1286 .6836 .9111 VAR00043 147.7021 209.2137 .5252 .9131 VAR00044 147.9574 211.3895 .3651 .9145 VAR00045 147.9574 203.2155 .7084 .9109 VAR00046 147.9149 207.8187 .5674 .9127 VAR00047 148.2766 213.3349 .1995 .9166 VAR00048 148.0638 206.3654 .5406 .9127 VAR00049 148.1702 212.4487 .2545 .9158 VAR00050 147.9149 216.3839 .1261 .9163
Reliability Coefficients N of Cases = 47.0 N of Items = 50 Alpha = .9157
VAR00040 107.9787 151.4995 .5919 .9279 VAR00041 107.9362 151.6698 .6668 .9273 VAR00042 108.0000 147.8696 .7002 .9265 VAR00043 107.7447 153.3682 .5258 .9286 VAR00044 108.0000 155.9565 .3185 .9307 VAR00045 108.0000 147.9130 .7278 .9262 VAR00046 107.9574 151.9981 .5794 .9280 VAR00048 108.1064 150.4450 .5672 .9281 Reliability Coefficients N of Cases = 47.0 N of Items = 36 Alpha = .9307