hubungan persepsi siswa tentang moving class · hubungan persepsi siswa tentang moving class dan...

124
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Annezsa Fauziah NIM : 1110015000096 JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2014 M

Upload: others

Post on 01-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

i

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS

DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA

SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Annezsa Fauziah

NIM : 1110015000096

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2014 M

Page 2: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 3: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 4: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 5: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

iv

ABSTRAK

Annezsa Fauziah. Jurusan Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial),

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Hubungan Persepsi Siswa tentang Moving Class dan

Hasil Tes Prestasi Belajar Sosiologi pada Siswa Kelas XI IPS di MAN 4

Jakarta. Skripsi program studi Sosiologi. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan moving class dan hasil tes prestasi belajar sosiologi pada

siswa kelas XI MAN 4 Jakarta. Responden dalam penelitian ini adalah peserta

didik kelas XI IPS sebanyak 50 siswa. Dalam penelitian ini metode yang

digunakan adalah metode korelasi dengan penelitian kuantitatif. Penelitian ini

menggunakan korelasi product moment. Dari hasil perhitungan korelasi product

moment diperoleh sebesar 0,912 maka Ha diterima. Dengan demikian terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang moving class

dan hasil tes prestasi belajar sosiologi pada siswa kelas xi IPS MAN 4 Jakarta.

Kata kunci: Moving Class . Hasil Tes Prestasi Belajar Sosiologi

Page 6: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

v

ABSTRACT

Annezsa Fauziah. The department of education social class (social

science), Faculty of Tarbiya and Teaching Sciences, Syarif Hidayatullah State

Islamic University Jakarta. Perception of Relationships Student about The

Moving Class and Test Results Learning Achievements of Students of Sociology

Class at XI Social Class in MAN 4 Jakarta. Program Essay the study of

sociology. This research has purpose knowing the relation of the moving class

and test results achievement study of sociology at grade students xi MAN 4

Jakarta. Respondents in this research was learners classes xi social class as many

as 50 students. In this research method used is a method of the correlation with

quantitative research. This research using correlation product moment. From the

result of the correlation calculations product moment receive is 0,912 then ha

accepted. It means there is a positive relationship and significant between

perception students about the moving class and test result learning achievements

to their students sociology class xi social class MAN 4 Jakarta.

Keyword: Moving Class . Test Result Learning Achievements of Sociology

Page 7: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat

dan hidayah-Nya kepada kita semua, shalawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan

sahabatnya, serta kepada seluruh umat islam baik muslimin dan muslimat.

Alhamdulillahirabbil alamin, senantiasa penulis persembahkan kepadanya

karena dengan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Hubungan persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes

prestasi belajar sosiologi pada siswa kelas xi ips di MAN 4 Jakarta”.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa didirinya hanyalah

makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri, begitu pula dengan

proses pelaksanaan penyusunan skripsi ini, penulis membutuhkan

bimbingan, bantuan, dukungan, perhatian dan doa dari berbagai pihak

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak

terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan

skripsi ini, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis

yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis

untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Disamping itu, izinkan penulis

untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Ibu

Nurlena Rifa’i, MA, Ph.D serta para pembantu dekan

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

vii

3. Bapak Drs. H. Syaripulloh, M.Si selaku Sekretaris jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Muhamad Noviadi Nugroho, M.Pd selaku Sekretaris Lab

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk bimbingan, pengarahan, dan saran-

sarannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang

telah memberikan ilmunya kepada penulis, semoga Bapak dan

Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT.

Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian

hari.

6. Ibu Dra. Hj. Isnadiar Dekok, M. M sebagai Kepala Sekolah MAN

4 Jakarta yang telah memberi izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian ini sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

7. Guru-guru MAN 4 Jakarta, khususnya Ibu Aisah, S.Pd yang telah

memberikan banyak motivasi, dukungan serta dorongan

semangatnya kepada penulis.

8. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial

penulis berikan dengan rendah hati dan rasa hormat kepada kedua

orang tua penulis yang tercinta, (Alm) Ayahanda tercinta Sam

Suryadi dan Mama tercinta Hamidah. Berkat kasih sayang dan

kesabarannya telah membesarkan, membimbing dan memahami

keadaan penulis serta ketulusan doanya yang tiada henti beliau

ucapkan. Penulis tidak dapat membalas segala pengorbanan dan

perjuangan mama tercinta. Hanya bakti dan doa setulus hati yang

dapat penulis berikan. Selesainya skripsi ini adalah bakti awal

penulis yang dapat diberikan.

Page 9: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

viii

9. Adik-adikku tersayang Fathur dan Reyhan, terimakasih untuk

pengertiannya, perhatian serta doa dan menghibur penulis dengan

canda tawa kalian berdua.

10. Hafiz Firdaus sahabat/teman dekat/orang spesial untuk penulis

yang selalu sabar, setia menemani dan mendukung penulis baik

dalam suka maupun duka.

11. Sahabat-sahabat tercinta Jeanny Oktavin, Amrullah Arif, Alfian

Regusto, dan Adji Budi Susilo yang selalu menemani serta

memberi dukungan semangat dan motivasi kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman mahasiswa FITK angkatan 2010 khususnya

mahasiswa IPS kelas A konsentrasi Sosiologi-Antropologi

keluarga kedua ku yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu

yang selalu mengisi hari-hari penulis dalam canda tawa. terutama

amaliah dan ade robiatu syarfah terimakasih untuk tumpangan

tidur dikosan sama dirumah. Kalian teman terbaik.

13. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi

ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun semua

yang kalian berikan sangat berarti bagi penulis

Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan

pahala dari rahmat Allah SWT. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita

kembalikan semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya,

semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin.

Wassalamualaikum wr. Wb

Jakarta, September 2014

Penulis

Page 10: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI .......................................... iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

ABSTRACT .................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 5

C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ........................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 8

A. Landasan Teori ................................................................................ 8

1. Persepsi ..................................................................................... 8

a. Pengertian Persepsi............................................................... 8

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi......................... 9

2. Konsep Moving Class ............................................................... 11

a. Pengertian Moving Class.................................................... 11

b. Tujuan Moving Class ........................................................ 12

c. Strategi Moving Class ....................................................... 15

3. Konsep Belajar ......................................................................... 18

a. Pengertian Belajar .............................................................. 18

b. Teori-teori Belajar .............................................................. 19

c. Bentuk-bentuk Belajar ....................................................... 21

Page 11: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

x

d. Ciri-ciri Belajar .................................................................. 24

e. Tahapan-tahapan dalam Belajar ......................................... 25

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Belajar ......... 26

g. Tujuan Belajar .................................................................... 27

4. Hasil Tes Prestasi Belajar Sosiologi.......................................... 28

B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 30

C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 32

D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 34

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ......................................................... 34

B. Metode Penelitian ............................................................................ 34

C. Desain Penelitian ............................................................................. 35

D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 35

E. Teknik Pengumpulan dan Instrumen Penelitian .............................. 36

F. Definisi Konseptual dan Operasional .............................................. 38

G. Uji Coba Instrumen ......................................................................... 40

H. Teknik Pengolahan Data .................................................................. 42

I. Teknik Analisis Data ....................................................................... 43

1. Uji Kualitas Data ...................................................................... 43

2. Analisis Pengujian Hipotesis . .................................................. 45

J. Hipotesis Statistik ............................................................................ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 49

A. Gambaran Umum MAN 4 Jakarta ................................................... 49

1. Sejarah Singkat Sekolah ............................................................ 49

2. Visi, Misi, Kurikulum, Tujuan, Alokasi Jam Belajar ................ 50

3. Guru dan Tenaga Kependidikan ................................................ 52

4. Data Siswa ................................................................................ 58

5. Sarana dan Prasarana ................................................................. 60

6. Lainnya yang relevan ......................................................... 61

B. Data Hasil Penelitian ....................................................................... 62

1. Data Moving Class .................................................................. 62

Page 12: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

xi

a. Mean, Varian, dan Simpangan Baku .................................... 66

2. Data Hasil Tes Prestasi Belajar ................................................ 67

a. Mean, Varian, dan Simpangan Baku .................................... 71

C. Uji Prasyarat ................................................................................... 72

1. Uji Kualitas Data ....................................................................... 72

a. Hasil Uji Validitas .............................................................. 72

b. Hasil Uji Reliabilitas .......................................................... 74

D. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 75

1. Koefisien Korelasi .................................................................... 75

2. Uji Hipotesis terhadap Koefisien Korelasi dengan Uji-t .......... 78

E. Interprestasi Hasil Penelitian ........................................................... 80

F. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 82

A. Kesimpulan ...................................................................................... 82

B. Saran ... . ........................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan ....................................................................... 34

Tabel 3.2 Tingkatan dan Skor Skala Likert ..................................................... 38

Tabel 3.3 Kisi-kisi variabel x .......................................................................... 39

Tabel 3.4 Kisi-kisi variabel y ........................................................................... 40

Tabel 3.5 Interprestasi Nilai Reliabilitas .......................................................... 42

Tabel 3.6 Skor Alternatif Jawaban Responden ................................................ 43

Tabel 3.7 Interprestasi Nilai Reliabilitas .......................................................... 45

Tabel 3.8 Tabel Interprestasi Perhitungan Korelasi ......................................... 46

Tabel 4.1 Daftar Nama Guru PNS MAN 4 ...................................................... 52

Tabel 4.2 Daftar Jumlah Nama Guru Honor MAN 4....................................... 55

Tabel 4.3 Daftar Nama Karyawan Negeri MAN 4 .......................................... 56

Tabel 4.4 Daftar Nama Karyawan Honor MAN 4 ........................................... 57

Tabel 4.5 Daftar Jumlah Siswa Kelas X Tahun Ajaran 2013/2014 ................. 58

Tabel 4.6 Daftar Jumlah Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2013/2014 ................ 58

Tabel 4.7 Daftar Jumlah Siswa Kelas XII Tahun Ajaran 2013/2014 .............. 59

Tabel 4.8 Prestasi Non Akademik .................................................................... 59

Tabel 4.9 Data hasil angket variabel x ............................................................. 63

Tabel 4.10 Tabel Distribusi Frekuensi ............................................................. 65

Tabel 4.11 Interprestasi Kategori variabel x .................................................... 67

Tabel 4.12 Data hasil variabel y ....................................................................... 68

Tabel 4.13 Tabel Distribusi Frekuensi ............................................................. 69

Tabel 4.14 Interprestasi Kategori variabel y .................................................... 72

Tabel 4.15 Keseluruhan data validitas ............................................................. 73

Tabel 4.16 Reliability Statistic ......................................................................... 74

Tabel 4.17 Indeks Korelasi .............................................................................. 76

Page 14: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Histogram 4.1 Data Variabel Moving Class .................................................... 66

Histogram 4.2 Data Variabel Hasil Belajar...................................................... 71

Page 15: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi merupakan era persaingan yang kompetitif. Untuk dapat

bersaing, dan meraih sukses salah satunya dengan mewujudkan sumber daya

manusia yang berkualitas. Apabila kita tinjau lebih dalam, bahwa sekolah itu

adalah sebuah amanat dari masyarakat. Mengingat sekolah itu berada di tengah

masyarakat dan kita ingin mencari dukungan dari masyarakat, dalam artian secara

singkat bahwa pendidikan itu dari masyarakat untuk masyarakat, maka untuk

membentuk sekolah yang ideal tentu kita harus mencari tahu kebutuhan apa saja

yang sesuai dengan lingkungan masyarakat setempat itu sendiri. Kesadaran untuk

melakukan inovasi-inovasi di bidang pendidikan perlu dikembangkan dan

diperluas. Pada dasarnya, hakikat pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat

dicapai melalui program dan strategi pembelajaran yang terarah, terpadu, dan

disertai dengan semangat tinggi untuk selalu memperbarui mekanisme dan pola

pembelajaran ke arah tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman.

Terdapat banyak masalah yang sedang terjadi di pendidikan Indonesia.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan kita adalah

rendahnya kualitas hasil belajar yang dicapai siswa. Ini disebabkan oleh banyak

faktor di antaranya karena pembelajaran yang masih sering kita temui bersifat

tradisional yaitu bahwa dalam proses pembelajaran bukan siswa yang lebih

banyak berperan tetapi justru yang lebih dominan aktif adalah guru sedangkan

siswa hanya duduk, diam dan dengar. Pemerintah menetapkan standar nasional

pendidikan untuk setiap sekolah di Indonesia dan untuk menjadikan sekolah di

Indonesia bisa setara dengan sekolah unggulan.

Dalam pengelolaan strategi pembelajaran perlu adanya variasi dan metode

yang baru atau tidak monoton disertai dengan kenyamanan ruang belajar yang

akan ditempati para peserta didik. Salah satu penyebab kurangnya hasil

pembelajaran adalah faktor kejenuhan peserta didik dalam pembelajaran karena

42 jam pelajaran dalam satu minggu, dengan materi yang sangat padat para

Page 16: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

2

peserta didik belajar di ruang yang sama tanpa adanya penyegaran suasana.

Pembelajaran yang dilakukan guru disekolah hendaknya dapat memberikan situasi

dimana peserta didik menjadi subyek yang makin berperan menampilkan

keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri, dan professional pada bidang

pelajarannnya masing-masing. Situasi ini dapat terwujud jika guru diberikan

keleluasaan mengelola kelas sesuai dengan karakteristik mata pelajarannya

masing-masing. Dalam situasi belajar di kelas, seorang guru harus mampu

melakukan berbagai inovasi dan kreatifitas pembelajaran, mengelola kelas,

menata ruang, dan menata tempat duduk sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran masing-masing dan sebagainya. Dimana hal ini dilakukan untuk

menghilangkan kejenuhan atau kebosanan terhadap posisi kelas yang itu-itu saja.

Karena pendidikan mempunyai peran penting dalam upaya mencapai

kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia, maka berbagai bentuk

pembaharuan perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan,

diantaranya adalah strategi pembelajaran dengan menggunakan konsep moving

class. Konsep moving class belum banyak digunakan oleh sekolah-sekolah,

dikarenakan penerapan konsep ini secara infrastruktur jauh lebih mahal dari

sekolah konvensional. Dalam sekolah konvensional pihak yayasan atau komite

sekolah cukup menyediakan beberapa ruang kelas, satu lab komputer, satu

laboratorium untuk mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi. Tetapi dalam

moving class setiap kelas harus dilengkapi dengan fasilitas keilmuan sesuai

dengan bidang studinya dan memungkinkan terjadinya suasana belajar yang

nyaman dan kondusif, fasilitas belajar yang memadai, kesiapan guru dalam

menyiapkan materi pembelajaran serta guru menemukan kreasi dan inovasi

pengelolaan kelas dengan menunjang proses belajar mengajar yang lebih efektif.

Moving class merupakan sistem pembelajaran yang bercirikan siswa yang

mendatangi guru di kelas. Pada saat mata pelajaran berganti maka peserta didik

akan berpindah kelas menuju ruang kelas lain sesuai mata pelajaran yang

dijadwalkan, jadi siswa yang mendatangi guru, Sementara para guru, dapat

menyiapkan materi pelajaran terlebih dahulu.

Page 17: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

3

Inti kegiatan suatu sekolah atau kelas adalah kegiatan belajar mengajar

(KBM). Kualitas belajar peserta didik serta para lulusan banyak ditentukan oleh

keberhasilan pelaksanaan KBM tersebut atau dengan kata lain banyak ditentukan

oleh fungsi dan peran guru. Pada dewasa ini masih banyak permasalahan yang

terkait dengan KBM. Sering kali muncul berbagai keluhan atau kritikan para

siswa, orang tua siswa maupun guru berkaitan dengan pelaksanaan KBM tersebut.

Keluhan-keluhan seperti ketidaknyamanan peserta didik dalam kelas seperti:

bosan dengan ruang kelas, ngantuk, tidak paham dengan apa yang disampaikan

guru, sebenarnya tidak perlu terjadi atau setidak-tidaknya dapat

diminimalisasikan, apabila semua pihak dapat berperan, terutama guru sebagai

pengelola kelas dalam fungsi yang tepat. Sementara ini pemahaman mengenai

pengelolaan kelas nampaknya masih keliru. Seringkali pengelolaan kelas

dipahami sebagai pengaturan ruangan kelas yang berkaitan dengan sarana seperti

tempat duduk, lemari buku, dan alat-alat mengajar saja. Padahal pengaturan

sarana belajar mengajar di kelas hanyalah sebagian kecil, yang terutama adalah

pengkondisian kelas, artinya bagaimana merencanakan, mengatur, melakukan

berbagai kegiatan di kelas, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dan

berhasil dengan baik. Pengelolaan kelas menurut penulis adalah upaya yang

dilakukan guru untuk mengkondisikan kelas dan mengoptimalkan berbagai

sumber (potensi yang ada pada diri guru, sarana dan lingkungan belajar di kelas)

yang ditujukan agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan

perencanaan dan tujuan.

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dilakukan melalui kegiatan belajar

mengajar. Di dalam pelaksanaannya tidak selalu berjalan dengan baik, karena

sering terdapat hambatan. Namun hambatan itu masih dapat diatasi apabila dalam

kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan disiplin. Untuk mencapai prestasi

yang baik diperlukan banyak faktor terutama kemampuan dasar yang dimiliki

tiap-tiap siswa serta teknik atau metode yang baik dilakukan oleh guru didalam

kelas. Di samping faktor kemampuan siswa juga terdapat faktor lain yaitu faktor

seorang guru diantaranya kemampuan guru dalam membentuk jiwa dan watak

anak didik. Salah satu kemampuan itu adalah kemampuan pribadi seorang guru.

Page 18: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

4

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu

prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang

berbeda. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. Untuk mengetahui

bahwa seorang peserta didik telah mengalami perubahan dalam memiliki

pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap maka dapat dilihat dari hasil belajarnya.

Hasil tes prestasi belajar siswa adalah perwujudan dari usaha belajar seorang

peserta didik setelah melakukan proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan

proses belajar mengajar merupakan hasil penilaian atas kemampuan, kecakapan,

keterampilan tertentu yang dipelajari selama masa belajar.

Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor internal ini berasal dari diri sendiri, sedangkan faktor eksternal

berasal dari luar diri sendiri (lingkungan). Faktor yang berasal dari luar meliputi

faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

serta lingkungan masyarakat. Sedangkan faktor yang timbul dari dalam diri

peserta didik berupa faktor biologis seperti kesehatan misalnya cacat mental, dan

faktor psikologisnya seperti kecerdasan, bakat, minat, perhatian serta motivasi

belajar.

Pada umumnya seorang siswa dalam proses pembelajaran akan dilakukan

pada suatu kelas dari pagi sampai siang secara rutin. Salah satunya dalam

pelajaran Sosiologi, pelajaran Sosiologi memuat semua pengetahuan mengenai

masyarakat mulai dari pengetahuan umum dan sederhana sampai pengetahuan

masyarakat yang lebih mendalam. Melalui Sosiologi peserta didik dapat

mempelajari tentang kelompok masyarakat, perilaku sosial, strata sosial, struktur

sosial, kemasyarakatan, dan sebagainya yang menurut mereka hal-hal tersebut

mudah dipahami, sehingga ada siswa yang merasa bosan dengan suasana kelasnya

pada saat pelajaran Sosiologi berlangsung, kemudian keluar masuk kedalam kelas

baik dari kamar kecil atau sekedar keluar ruangan kelas untuk mengurangi

kebosanan. Oleh karena itu, untuk menciptakan suatu lingkungan belajar yang

baru, MAN 4 Jakarta telah menerapkan kelas bergerak (moving class) dalam

strategi pembelajarannya.

Page 19: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

5

Kegiatan moving class di MAN 4 Jakarta dilaksanakan ketika pergantian

jam pelajaran, dan diberlakukan kepada semua siswa, baik kelas X, XI, dan XII

serta diberlakukan untuk semua mata pelajaran, jadi ketika jam pergantian mata

pelajaran tiba, maka seluruh siswa bergegas meninggalkan kelas dan menuju ke

kelas mata pelajaran berikutnya sesuai dengan jadwalnya masing-masing. Dengan

diterapkannya sistem moving class tersebut, diharapkan siswa menjadi tidak bosan

dan jenuh dalam belajar serta merasa senang karena setiap pergantian jam tiba

mereka bisa berjumpa dengan teman-temannya yang dari kelas lain.

Dari latar belakang yang penulis uraikan di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang ditulis dalam bentuk skripsi dengan judul Hubungan

Persepsi Siswa Tentang Moving Class dan Hasil Tes Prestasi Belajar

Sosiologi pada Siswa Kelas XI IPS di MAN 4 Jakarta.

B. Identifikasi Masalah

Dari masalah yang telah dijelaskan di atas maka dapat diidentifikasi

masalahnya, yaitu :

1. Pengelolaan strategi moving class di MAN 4.

2. Kompetensi belajar peserta didik di MAN 4 Jakarta.

3. Perkembangan pola belajar peserta didik di MAN 4 Jakarta.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan penulis dan luasnya permasalahan

yang akan dibahas, serta untuk lebih terarahnya penelitian ini, maka masalah

hanya dibatasi pada yaitu hubungan persepsi siswa tentang moving class dan hasil

tes prestasi belajar siswa kelas XI di MAN 4 Jakarta.

D. Perumusan Masalah

Dari uraian identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang ada, maka

masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah persepsi siswa tentang penerapan moving class di MAN

4 Jakarta?

Page 20: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

6

2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas xi MAN 4 Jakarta tahun

ajaran 2014 pada pelajaran sosiologi?

3. Adakah hubungan persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes

prestasi belajar sosiologi kelas xi di MAN 4 Jakarta?

E. Tujuan penelitian

Mengacu pada rumusan permasalahan di atas, maka penelitian ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui gambaran mengenai:

1. Ingin mengetahui persepsi siswa tentang penerapan moving class di

MAN 4 Jakarta.

2. Ingin mengetahui prestasi belajar siswa kelas xi di MAN 4 Jakarta tahun

ajaran 2014 pada pelajaran sosiologi.

3. Untuk mengetahui hubungan persepsi siswa tentang moving class dan

hasil tes prestasi belajar sosiologi kelas xi di MAN 4 Jakarta.

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat di

manfaatkan untuk hal-hal berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti: Penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan mengenai penerapan moving class

disekolah-sekolah saat ini.

b. Bagi Pembaca: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi secara tertulis maupun referensi mengenai hubungan

persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar

siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa: Sebagai sebuah acuan dan motivasi para siswa yang

menuntut ilmu di bangku sekolah agar dapat berperan aktif dalam

kelas.

Page 21: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

7

b. Bagi Guru: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

untuk lebih berinovasi dalam kelasnya.

c. Bagi Sekolah: Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi

sekolah agar lebih berperan dalam mengatur pelaksanaan

pembelajaran dalam sekolah.

d. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan

Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial di Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 22: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teoritis

1. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Kehidupan seseorang tidak dapat terlepas dari lingkungan, baik

lingkungan fisik maupun sosial. Sejak individu lahir, maka sejak saat itu

pula dia berhubungan dengan dunia luarnya. Individu dalam mengenali

stimulus merupakan soal persepsi. Persepsi dianggap sebagai sebuah

pengaruh ataupun sebuah pesan oleh benda yang semata-mata

menggunakan pengamatan pengindraan.

Dalam Psikologi, persepsi secara umum merupakan proses perolehan,

penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi.1 Menurut

Walgito menyatakan bahwa persepsi merupakan proses yang terjadi di

dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai

rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu sehingga individu dapat

mengenali dirinya sendiri dan keadaan di sekitarnya.2

Dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses psikologis

yaitu bagaimana individu menerima stimulus yang terdapat di inderanya,

dan kemudian bagaimana seseorang membedakan, mengorganisasikan,

dan menginterpretasikan suatu obyek sehingga individu dapat menyadari

tentang apa yang didapat oleh inderanya. Dengan demikian, persepsi dapat

dilihat dengan adanya tanggapan atau penilaian seseorang atas obyek atau

stimulus yang diterimanya.

1 Sarlito W. Sarwono dan Eko A. Meinarno, Psikologi Sosial, (Jakarta: Salemba Empat,

2012), h. 24 2 http://ahmadroihan8.blogspot.com/2013/10/persepsi-dalam-psikologi-lengkap.html

diakses pada tanggal 17 Januari 2015 pukul 11.15

Page 23: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

9

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Secara sederhana dapat dikatakan proses persepsi dimulai dengan

diterimanya stimulus lewat indera, kemudian diorganisasikan dengan

pengalaman-pengalaman masa lalu yang ada dalam diri seseorang dan

membentuk penilaian atas suatu hal tertentu. Karena persepsi lebih bersifat

psikologis dari pada proses penginderaan saja, maka ada dua faktor yang

mempengaruhinya yaitu:

1. Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor

yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup beberapa hal

antara lain:

a. Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya

informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan

melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan

sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsi pada tiap orang

berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan juga

dapat berbeda.

b. Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang

dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada

bentuk fisik dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek.

Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang

terhadap obyek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi

persepsi terhadap suatu obyek.

c. Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada

seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang

digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan

kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu

dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.

d. Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana

kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan

yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.

Page 24: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

10

e. Pengalaman dan ingatan. Pengalaman dapat dikatakan

tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat

mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu

rangsang dalam pengertian luas.

f. Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang,

mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada

waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam

menerima, bereaksi dan mengingat.

2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan

karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat

didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut

pandang seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi

bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya.

Sementara itu faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi

adalah:

a. Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini

menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek,

maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan

mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk

ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada

gilirannya membentuk persepsi.

b. Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai

cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be

perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.

c. Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang

penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang

sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak

menarik perhatian.

d. Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan

memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan

dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari

Page 25: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

11

stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa

mempengaruhi persepsi.

e. Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan

perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam

jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.3

2. Konsep Moving Class

a. Pengertian Moving Class

Moving Class terdiri dari dua kata, yaitu moving dan class. Moving

berarti pindah. Class dapat diartikan sebagai kelas atau tempat belajar. Jadi

moving class adalah pergerakan dari satu kelas ke kelas yang lain sesuai

dengan pelajarannya.

Menurut Hadi, moving class merupakan sistem belajar mengajar yang

bercirikan siswa yang mendatangi guru dikelas. Konsep moving clas

mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk

memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan bidang yang

dipelajarinya. Dengan moving class, siswa akan belajar bervariasi dari satu

kelas ke kelas lain sesuai dengan bidang studi yang dipelajarinya.4

Moving class merupakan suatu model pembelajaran yang diciptakan

untuk belajar aktif dan kreatif. Dengan sistem belajar mengajar bercirikan

peserta didik mendatangi guru di kelas, bukan sebaliknya. Dalam sistem

ini guru mempunyai kelas pribadi, untuk mengikuti setiap pelajaran

peserta didik harus berpindah dari satu kelas ke kelas lain yang sudah

ditentukan. Sehingga terdapat penamaan kelas berdasarkan bidang studi.

Misalnya, kelas Biologi, kelas Fisika, kelas Matematika dan kelas Bahasa.

Lewat sistem ini, para peserta didik dapat menciptakan suasana yang

kondusif untuk belajar di setiap kelas yang ada. Kegiatan pembelajaran

3 http://ahmadroihan8.blogspot.com/2013/10/persepsi-dalam-psikologi-lengkap.html

diakses pada tanggal 17 Januari 2015 pukul 11.15 4 Anim Hadi, Mengapa harus menggunakan moving class, diakses dari

https://animhadi.wordpress.com/2008/11/16/mengapa-harus-menggunakan-sistem-moving-class/

pada tanggal 18 Maret 2014 pukul. 20:30

Page 26: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

12

sistem moving class peserta didik berpindah sesuai pelajaran yang

diikutinya5.

Agar pelaksanaan dengan sistem kelas berpindah dapat terlaksana

dengan baik dan memberi peningkatan yang signifikan terhadap mutu

pembelajaran dan lulusan siswa maka perlu disusun strategi pelaksanaan,

perangkat peraturan dan administrasi yang dibutuhkan dalam kegiatan

tersebut. Jadi, moving class tidak terbatas pada tempat ruang kelas, bisa

diluar kelas, lingkungan sekolah, masjid, dan perpustakaan.

Dengan demikian perpindahan tempat belajar dari satu tempat ke

tempat lain dapat mengurangi tingkat kejenuhan, siswa dapat lebih

bersemangat menerima pelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Jadi, moving class adalah perpindahan dari satu kelas ke kelas yang sesuai

dengan pelajarannya.

b. Tujuan Moving Class

Secara umum sistem moving class diciptakan untuk mengoptimalkan

fungsi kelas. Sehingga kelas tidak hanya dipahami secara sempit sebagai

tempat berkumpulnya peserta didik untuk mempelajari suatu mata

pelajaran. Tetapi kelas merupakan elemen penting dalam dunia pendidikan

yang memiliki peran untuk menentukan keberhasilan proses belajar

mengajar. Oleh karena itu kelas harus dikelola dengan baik supaya dapat

memberikan efek positif bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar.

Menurut Hadi moving class mempunyai tujuan yang terdiri dari enam

bagian yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran. Proses pembelajaran

melalui moving class akan lebih bermakna karena setiap ruang

atau laboratorium mata pelajaran dilengkapi dengan perangkat-

perangkat pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran. Guru mata pelajaran dapat mengkondisikan ruang atau

5 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung :

Alfabeta, 2009), h. 183

Page 27: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

13

laboratoriumnya sesuai dengan kebutuhan setiap pertemuan tanpa

harus terganggu oleh mata pelajaran lain. Jadi, setiap siswa yang

akan masuk suatu ruang atau laboratorium mata pelajaran sudah

dikondisikan pemikirannya pada mata pelajaran tersebut.

2. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Waktu Pembelajaran.

Guru mata pelajaran tetap berada di ruang atau laboratorium mata

pelajaranya, sehingga setiap waktu guru mengajar tidak terganggu

dengan hal-hal lain.

3. Meningkatkan Disiplin Siswa dan Guru. Guru akan dituntut

datang tepat waktu, karena kunci setiap ruang atau laboratorium

dipegang oleh masing-masing guru mata pelajaran. Siswa

ditekankan oleh setiap guru mata pelajaran untuk masuk tepat

waktu pada saat pelajarannya.

4. Meningkatkan keterampilan guru dalam memvariasikan metode

dan media pembelajaran yang diaplikasikan dalam kehidupan

siswa sehari-hari.

5. Meningkatkan keberanian siswa untuk bertanya, menjawab,

mengemukakan pendapat dan bersikap terbuka pada setiap mata

pelajaran.

6. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.6

Di dalam belajar mengajar, kelas merupakan tempat yang mempunyai

ciri khas yang digunakan untuk belajar. Belajar memerlukan konsentrasi,

oleh karena itu perlu menciptakan suasana kelas yang dapat menunjang

kegiatan belajar yang efektif. Adapun tujuan pengelolaan kelas adalah agar

setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib, sehingga tujuan

pengajaran tercapai secara efektif dan efisien.7

Kegiatan mengelola kelas menyangkut kegiatan sebagai berikut:

6 Anim Hadi, Mengapa harus menggunakan moving class, diakses dari

https://animhadi.wordpress.com/2008/11/16/mengapa-harus-menggunakan-sistem-moving-class/

pada tanggal 18 Maret 2014 pukul. 20:30 7 B. Suryobroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1997),

h. 49

Page 28: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

14

1. Mengatur tata ruang kelas, misalnya mengatur meja dan tenpat

duduk, menempatkan papan tulis, dan sebagainya.

2. Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi, dalam arti guru

harus mampu menangani dan mengarahkan tingkah laku anak

didik agar tidak merusak suasana kelas.8

3. Disamping itu semua, kelas harus selalu dalam keadaan bersih.9

Kaitannya dengan penerapan strategi moving class, keunggulan yang

dapat dicapai adalah para peserta didik lebih punya waktu untuk bergerak,

sehingga selalu dalam kondisi segar untuk menerima pelajaran. Seperti

sistem pembelajaran lainnya, sistem ini memiliki kelebihan dan

kekurangan. Kelebihannya antara lain:

Kelebihan dari sistem moving class yaitu pertama, belajar tidak

membosankan karena setiap pergantian jam harus berpindah ke ruang

kelas lain dimana suasana belajar dari ruang satu dengan ruang lainnya

berbeda. Kedua, setiap siswa dituntut untuk belajar lebih giat dan aktif

karena kalau tidak aktif siswa akan ketinggalan pelajaran. Ketiga, guru

berupaya untuk menghitung mengajar dengan sebaik-baiknya. Keempat,

guru berupaya untuk mendesain ruangan sesuai dengan karakter mata

pelajaran sehingga siswa akan merasakan suasana pelajaran sesuai dengan

mata pelajaran tersebut. kelima, mendidik para siswa untuk lebih disiplin

dalam menggunakan waktu.

Kelemahan dari sistem moving class yaitu pertama, dalam

perpindahan ruangan diperlukan waktu apalagi jika ruangan yang satu

dengan ruangan yang lainnya berjauhan. Kedua, terdapat siswa yang

membolos pada saat perpindahan jam mata pelajaran berlangsung. Ketiga,

kehadiran siswa dalam jam tertentu sulit diawasi apalagi jika seorang guru

jarang mengabsen siswanya di kelas karena siswa duduk dikursi yang dia

inginkan dan tidak sesuai dengan denah tempat duduk. Jika guru dan siswa

8 Ibid., h. 49

9 Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2007), h. 169

Page 29: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

15

tidak disiplin dalam menggunakan waktu maka akan berakibat proses

KBM (kegiatan belajar mengajar) bagi pelajaran lainnya.

Untuk mengurangi kelemahan dari moving class tersebut dilakukan

upaya antara lain yaitu

1. Mebudayakan peserta didik untuk disiplin waktu pada saat

perpindahan jam pelajaran

2. Membudayakan peserta didik jalan cepat

3. Menekankan agar guru lebih disiplin

4. Menjaga agar jadwal tidak berubah-ubah

5. Selalu memonitoring kehadiran guru di sekolah.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari strategi

penerapan moving class adalah untuk membentuk peserta didik berfikir

dewasa dan melatih kemandirian, kedisplinan, serta merangsang

perkembangan dan kecerdasan peserta didik agar dapat mencapai tujuan

yang diharapkan.

c. Strategi penerapan moving class

Menurut Hadi, strategi pengelolaan atau penerapan moving class

diklasifikasikann menjadi lima yaitu :

1) Pengelolaan perpindahan peserta didik. Peserta didik

berpindah ruang belajar sesuai mata pelajaran yang diikuti

berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, waktu perpindahan

antar kelas adalah 5 menit, peserta didik diberi kebebasan untuk

menentukan tempat duduknya sendiri, peserta didik perlu

ditegaskan peraturan tentang penggunaan ruang dan tata tertib

dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran serta konsekuen-sinya,

bel tanda perpindahan suatu kegiatan pembelajaran dibunyikan

pada saat pelajaran kurang 5 menit, sebelum tersedia loker,

peserta didik diperkenankan membawa tas masuk dalam ruang

belajar. Kegiatan pembelajaran di Laboratorium dibuat peraturan

tersendiri hasil kesepakatan guru dengan laboran, peserta didik

diberi toleransi keterlambatan 10 menit, diluar waktu tersebut

Page 30: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

16

peserta didik tidak diperkenankan masuk kelas sebelum melapor

kepada guru piket atau Penanggung Jawab Akademik,

keterlambatan berturut-turut lebih dari 3 (tiga) kali diadakan

tindakan pembinaan yang dilakukan Penanggung Jawab akademik

bersama dengan Guru Pembimbing.

2) Pengelolaan ruang belajar-mengajar. Guru diperkenankan untuk

mengatur ruang belajar sesuai karakteristik mata pelajarannya, ruang

belajar setidak-tidaknya memiliki sarana dan media pembelajaran

yang sesuai jadwal mengajar guru, tata tertib peserta didik dan daftar

inventaris yang ditempel di dinding, ruang belajar dapat dilengkapi

dengan perpustakaan referensi dan sarana lainnya yang mendukung

proses pembelajaran, tiap rumpun mata pelajaran telah disediakan

prasarana multimedia, penggunaan prasarana diatur oleh

penanggung jawab rumpun mata pelajaran, guru bertanggungjawab

terhadap ruang belajar yang ditempatinya, dengan demikian setiap

guru memiliki kunci untuk ruang masing-masing.

3) Pengelolaan administrasi guru dan peserta didik. Guru

berkewajiban mengisi daftar hadir peserta didik dan guru, guru

membuat catatan-catatan tentang kejadian-kejadian di kelas

brerdasarkan format yang telah disediakan, guru mengisi laporan

kemajuan belajar peserta didik, absensi peserta didik,

keterlambatan peserta didik dan membuat rekapan sesuai format

yang disediakan, guru membuat laporan terhadap hal-hal khusus

yang memerlukan penanganan kepada penanggung jawab

akademik, guru membuat jadwal topik/materi yang diajarkan

kepada peserta didik yang ditempel di ruang belajar.

4) Pengelolaan remedial dan pengayaan. Remedial dan pengayaan

dilaksanakan diluar jam kegiatan tatap muka dan praktik,

remedial dan pengayaan dilaksanakan secara TIM Teaching,

dimana kolaboran dapat menjadi guru utama pada materi tertentu,

kegiatan remedial dan pengayaan dapat menggunakan waktu

Page 31: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

17

dalam kegiatan Pembelajaran Tugas Terstruktur (25 menit)

maupun Tak terstruktur (25 menit), remedial dan pengayaan

dilaksanakan dalam waktu berbeda maupun secara bersamaan jika

memungkinkan, misal : Guru utama memberi pengayaan,

sedangkan kolaboran memberi remedial. Remedial dan pengayaan

dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan hasil analisis

postest, ulangan harian dan ulangan mid semester.

5) Pengelolaan penilaian. Penilaian dilakukan untuk mengukur

proses dan produk hasil pembelajaran, proses penilaian dilakukan

setiap saat untuk menilai kemajuan belajar peserta didik,

sedangkan penilaian produk/hasil belajar dilakukan melalui

ulangan harian, mid semester maupun ulangan semester, penilaian

meliputi Kognitif, Praktik dan Sikap yang disesuaikan dengan

peraturan yang telah ditetapkan serta mengacu pada karakteristik

mata pelajaran, hasil penilaian dimasukkan sesuai dengan format

yang telah disediakan dalam bentuk file exel yang kemudian

diserahkan kepada Penanggung Jawab Akademik, untuk

memudahkan pengelolaan hasil penilaian maka hasil-hasil

penilaian harian yang telah dilaksanakan segera diserahkan

kepada Penanggung Jawab Akademik agar dapat dimasukkan ke

dalam Pengelolaan SIM Sekolah oleh TIM TIK, tidak diadakan

remedial untuk ujian/ulangan semester. Remedial dilakukan

sesuai dengan ketentuan pengelolaan remedial dan pengayaan,

guru mata pelajaran bertanggungjawab dan memiliki kewenangan

penuh terhadap hasil penilaian terhadap mata pelajaran yang

diampunya. Segala perubahan terhadap hasil penilaian hanya

dapat dilakukan oleh guru yang bersangkutan.10

10

Anim Hadi, Mengapa harus menggunakan moving class, diakses dari

https://animhadi.wordpress.com/2008/11/16/mengapa-harus-menggunakan-sistem-moving-class/

pada tanggal 18 Maret 2014 pukul. 20:30

Page 32: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

18

3. Konsep Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Khodijah bahwa belajar merupakan suatu proses yang

berlangsung sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan, keterampilan,

pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk,

dimodifikasi dan berkembang karena belajar.11

Disadari atau tidak, setiap

individu tentu pernah melakukan aktivitas belajar, karena aktivitas belajar

tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang sepanjang hidupnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adaah berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu. Berikut ini beberapa definisi belajar

menurut para ahli.12

1) Menurut Gage, belajar adalah proses di mana suatu organisme

berubah perilakunya akibat dari pengalaman.

2) Menurut Skinner, belajar adalah suatu proses adaptasi atau

penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang

belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, jika ia

tidak belajar, responnya turun. Dengan demikian, belajar diartikan

sebagai suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang

terjadinya respons.

3) Menurut Gagne, belajar adalah suatu proses yang kompleks dan

hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan

stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang

dilakukan oleh pelajar.13

4) Menurut Suryabrata menyatakan bahwa belajar adalah suatu

proses yang memiliki tiga ciri, yaitu (1) proses tersebut membawa

perubahan (baik aktual maupun potensial), (2) perubahan itu pada

pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, dan (3)

11

Nyanyu Khodijah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Cet 1, h. 47 12

Isriani Hardini, Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, & Implementasi),

(Yogyakarta: Familia, 2012), h. 3 13

Ibid., h. 4

Page 33: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

19

perubahan itu terjadi karena usaha (dengan sengaja). Definisi ini

menekankan pada hasil belajar berupa perubahan pada diri

seseorang.14

Dari berbagai pengertian belajar di atas, para ahli mendefinisikan

belajar secara berbeda-beda. Akan tetapi, jika dicermati lebih lanjut ada

beberapa titik kesamaannya dan bias dipadukan untuk memperoleh sebuah

pemahaman tentang belajar. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut,

dapat disimpulkan bahwa:

1) Belajar adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang

memperoleh dan membentuk kompetensi, keterampilan, dan sikap

yang baru;

2) Proses belajar melibatkan proses-proses mental internal yang

terjadi berdasarkan latihan, pengalaman dan interaksi social;

3) Hasil belajar ditunjukkan oleh terjadinya perubahan perilaku

(baik actual maupun potensial); dan

4) Perubahan yang dihasilkan dari belajar bersifat relatif permanen.15

b. Teori-teori Belajar

Beberapa teori belajar menurut para ahli sesuai dengan tujuan

alirannya masing-masing:

1. Teori Belajar B.F. Skinner

Menurut pandangan Skinner, belajar merupakan suatu proses atau

penyesuain tingkah laku yang berlangsung secara progressif.

Pengertian belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan atau

peluang terjadinya respons. Skinner berpendapat bahwa ganjaran

merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar, hanya

istilahnya perlu diganti dengan penguatan. Ganjaran adalah sesuatu

yang menggembirakan, sedangkan penguatan adalah sesuatu yang

mengakibatkan meningkatnya suatu respon tertentu. Penguatannya

14 Nyanyu, op. cit., h. 50 15

Nyanyu, op. cit., h. 51

Page 34: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

20

tidak selalu hal yang menggembirakan, tetapi bisa juga sebaliknya.

Skinner membedakan adanya dua macam respon, yaitu respondent

conditioning dan operant conditioning. Respondent conditioning

adalah respon yang diperoleh dari beberapa stimulus yang

teridentifikasi, jadi menimbulkan respon yang relatif tetap. Seorang

siswa diberi soal sederhana dan siswa dapat merasa yakin atas

kemampuannya, sehingga timbul respon mempelajari hal-hal

berikutnya yang sesuai atau lanjutan apa yang dapat dia selesaikan

tadi.16

2. Teori Piaget

Piaget adalah seorang tokoh psikolog kognitif yang besar

pengaruhnya terhadap perkembangan pemikiran para pakar kognitif

lainnya. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu

proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme

biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya

umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan

makin meningkat pula kemampuannya. Ketika individu berkembang

menuju kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan

lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-perubahan

kualitatif di dalam struktur kognitifnya. Piaget tidak melihat

perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat diidentifikasikan

secara kuantitatif. Ia menyimpulkan daya pikir atau kekuatan mental

anak yang berbeda usia akan berbeda pual secara kualitatif.17

3. Teori Belajar Kurt Lewin

Lewin mengembangkan teori belajar medan kognitif dengan

menaruh perhatian kepada kepribadian dan psikologi sosial. Lewin

memandang bahwa setiap individu berada dalam medan kekuatan

yang bersifat psikologis, yang disebut ruang hidup (life space). Life

space meliputi manifestasi di mana siswa bereaksi, misalnya bereaksi

16

Makmun Khairani, Psikologi Belajar, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013), h. 35 17

Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2012), h. 35

Page 35: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

21

terhadap orang-orang yang dijumpai, objek material yang dihadapi,

serta fungsi kejiwaan yang dimilikinya. Belajar berlangsung sebagai

akibat perubahan struktur kognitif. Perubahan struktur kognitif itu

merupakan hasil dari dua macam kekuatan, satu dari struktur medan

kognitif itu sendiri, yang lain dari kebutuhan motivasi internal

individu.18

c. Bentuk-bentuk Belajar

Sebagai proses pembentukan dan/atau modifikasi segala bentuk

kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap,

maka belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Menurut Syah, bentuk-

bentuk belajar yang umum dijumpai dalam proses pembelajaran antara lain

adalah:

1. Belajar abstrak

Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir

abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan

pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajari

hal-hal yang abstrak diperlukan peranan akal yang kuat disamping

penguasaan atas prinsip, konsep, dan generalisasi. Termasuk dalam

jenis ini misalnya Belajar Matematika, Kimia, Kosmografi,

Astronomi, dan juga sebagian materi Bidang Studi Agama seperti

tauhid.

2. Belajar Keterampilan

Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan

gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat

syaraf. Tujuannya adalah memperoleh dan menguasai keterampilan

jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenis ini latihan-latihan intensif dan

teratur amat diperlukan. Termasuk belajar dalam jenis ini misalnya

belajar olahraga, musik, menari, melukis, memperbaiki benda-benda

18

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011), h. 81

Page 36: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

22

elektronik, dan juga sebagian materi pelajaran agama, seperti gerakan

shalat dan tata cara ibadah haji.

3. Belajar Sosial

Belajar sosial pada dasarnya adalah memahami masalah-masalah

dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya

adalah untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam

memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga,

masalah persahabatan, masalah kelompok, dan masalah-masalah lain

yang bersifat kemasyarakatan.19

Selain itu, belajar sosial juga

bertujuan untuk mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan

bersama dan memberi peluang kepada orang lain atau kelompok lain

untuk memenuhi kebutuhannya secara berimbang dan proporsional.

Bidang-bidang studi yang termasuk bahan belajar sosial antara lain

pelajaran Agama dan PPKN.

4. Belajar Pemecahan Masalah

Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar

menggunakan metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis,

teratur, dan teliti. Tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan

kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas,

dan tuntas. Untuk itu, kemampuan siswa dalam menguasai konsep-

konsep, prinsip-prinsip, dan generalisasi serta insight sangat

diperlukan.

5. Belajar Rasional

Belajar rasional ialah belajar dengan menggunakan kemampuan

berfikir secara logis dan sistematis. Tujuannya ialah untuk

memperoleh berbagai kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan

konsep-konsep. Jenis belajar ini sangat erat kaitannya dengan belajar

pemecahan masalah. Bidang-bidang studi yang dapat digunakan

sebagai sarana belajar rasional sama dengan belajar pemecahan

masalah. Bedanya, belajar rasional tidak memberi tekanan khusus

19

Nyanyi Khodijah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2014), Cet 1, h. 53

Page 37: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

23

penggunanya pada bidang eksakta. Artinya, bidang-bidang non

eksakta pun dapat memberi efek yang sama dengan bidang studi

eksakta dalam belajar rasional.

6. Belajar Kebiasaan

Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-

kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada.

Belajar kebiasaan, selain menggunakan perintah, suri tauladan, dan

pengalaman khusus, juga menggunakan hukuman dan ganjaran.

Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-

kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras secara

kontekstual, serta selaras dengan norma dan tata nilai moral yang

berlaku. Belajar kebiasaan akan lebih tepat dilaksanakan dalam

konteks pendidikan keluarga. Namun demikian, tentu tidak tertutup

kemungkinan penggunaan pelajaran agama sebagai sarana kebiasaan

bagi para siswa.

7. Belajar Apresiasi

Belajar apresiasi adalah belajar pertimbangan arti penting atau

nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan

mengembangkan kecakapan ranah afektif yang dalam hal ini

kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu,

misalnya apresiasi sastra, apresiasi musik, dan sebagainya. Bentuk

belajar ini biasanya diterapkan dalam bidang studi bahasa, sastra,

kerajinan tangan, kesenian, dan menggambar, juga seni baca Al-

Qur’an.

8. Belajar Pengetahuan

Belajar pengetahuan ialah belajar dengan cara melakukan

penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu.

Tujuannya adalah agar siswa memperoleh atau menambah informasi

dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih

Page 38: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

24

rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, misalnya

dengan menggunakan alat-alat laboratorium dan penelitian lapangan.20

d. Ciri-ciri Belajar

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

belajar nampak adanya beberapa ciri-ciri belajar yaitu,

1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change of

behaviour). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati

dari tingkah laku yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu

menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dan lain

sebagainya. Tanpa pengamatan dari tingkah laku hasil belajar orang

tidak dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar. Karena perubahan

hasil belajar hendaknya dinyatakan dalam bentuk yang dapat diamati.

2) Perubahan perilaku relative permanent, ini diartikan bahwa

perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu

tertentu akan tetap atau tidak berubah-berubah, akan tetapi dilain

pihak tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat

proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut

bersifat potensial. Artinya hasil belajar tidak selalu sertamerta terlihat

segera setelah selesai belajar. Hasil belajar dapat berproses setelah

kegiatan belajar selesai.

4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

Artinya belajar itu harus dilakukan secara aktif, sengaja,terencana,

bukan karena peristiwa yang insendental.

5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu

yang memperkuat memberikan semangat atau dorongan untuk

mengubah tingkah laku.21

20

Ibid., h. 54 21

Makmuun Khairani, Psikologi Belajar,(Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013), h. 8

Page 39: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

25

e. Tahapan-tahapan dalam Belajar

Sebagai suatu proses perubahan, aktivitas belajar mengandung

tahapan-tahapan yang satu sama lain bertalian secara berurutan dan

fungsional. Menurut Bandura, dalam proses belajar siswa menempuh

empat tahapan, yaitu:

1. Tahapan perhatian (attentional phase). Pada tahap perhatian, siswa

memusatkan perhatian pada objek materi. Pada umumnya siswa

lebih memusatkan perhatian mereka pada stimulus yang menonjol

atau menarik bagi mereka. Tahap ini penting karema jika siswa

tidak dapat memfokuskan perhatian mereka pada materi yang

disajikan, maka mereka akan kesulitan untuk melanjutkan ke tahap

selanjutanya. Karena itu, guru perlu mencari cara untuk menarik

perhatian siswa, misalnya dengan menggunakan intonasi suara

yang dinamis dan tidak monoton, mengekspresikan mimik

tertentu, atau bila mungkin membawa media pembelajaran yang

bisa menarik perhatian siswa.22

2. Tahapan penyimpanan dalam ingatan (retention phase). Pada

tahap penyimpanan dalam ingatan, informasi materi yang

disajikan ditangkap, diproses, dan kemudian disimpan dalam

memori. Mengingat struktur memori manusia memiliki tiga

lapisan masing-masing memiliki lama penyimpanan dan kapasitas

yang berbeda-beda, maka proses ini membutuhkan strategi khusus

dari siswa-siswa. Di samping itu, setiap siswa juga memiliki

kemampuan dan strategi penyimpanan informasi yang berbeda-

beda, tergantung pada modelitas belajar masing-masing. Guru juga

dapat membantu siswa dalam tahapan ini, misalnya ddengan

memberikan visualisasi atau pengulangan terhadap informasi yang

dianggap penting.23

22

Nyanyu Khodijah, op. cit., h. 56 23

Ibid., h 57

Page 40: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

26

3. Tahapan reproduksi (reproduction phase). Pada tahap reproduksi,

semua informasi dalam bentuk kode-kode simbolis yang tersimpan

dalam memori diproduksi atau muncul kembali. Sulit atau

mudahnya pemunculan kembali memori ini bukan hanya

bergantung pada strategi penyimpanan yang digunakan pada tahap

penyimpanan, akan tetapi juga bergantung pada stimulus yang

digunakan untuk memunculkan informasi tersebut. Untuk itu,

dalam hal ini guru perlu menggunakan “isyarat” yang

memungkinkan siswa mampu memunculkan informasi materi

yang telah disimpan dalam memorinya.24

4. Tahapan motivasi (motivation phase). Pada tahap motivasi, semua

informasi yang telah tersimpan dalam memori diberi penguatan.

Untuk itu, guru dianjurkan memberikan pujian, hadiah atau nilai

tertentu pda siswa yang berprestasi, sebaliknya bagi siswa yang

kurang berprestasi perlu diberi kesadaran tentang pentingnya

penguasaan materi, dan jika memang diperlukan guru dapat

memberikan hukuman yang bersifat edukatif dengan memberikan

tugas tambahan yang mendorong mereka untuk mempelajari

kembali.25

f. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar mengajar

Secara fundamental Dollar dan Miller menegaskan bahwa kefektivan

perilaku belajar itu dipengaruhi oleh empat hal, yaitu: Adanya motivasi,

siswa harus menghendaki sesuatu; Adanya perhatian dan mengetahui

sasaran, siswa harus memperhatikan sesuatu; adanya usaha, siswa harus

melakukan sesuatu; adanya evaluasi dan pemantapan hasil siswa harus

memperoleh sesuatu.26

24

Ibid., h. 58 25

Ibid., h. 59 26

Abin Syamsuddin Makmun. Psikologi kependidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009. Hal 164

Page 41: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

27

g. Tujuan Belajar

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan

dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan

sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem

lingkungan belajar ini sensiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai

komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponen-

komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi

yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam

hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana

prasarana belajar mengajar yang tersedia.27

Secara umum, maka tujuan belajar itu ada tiga jenis:

1) Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan

pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat

dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan

kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya

kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah

yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam

kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih

menonjol.

2) Penanaman konsep dan keterampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan

suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmani

maupun rohani. Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan-

keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan

menitikberatkan pada keterampilan gerak/penampilan dari anggota

tubuh seseorang yang sedang belajar. Termasuk dalam hal ini

masalah-masalah “teknik” dan “pengulangan”. Sedangkan

27

Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo,

2007), h. 25

Page 42: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

28

keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan

masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung

pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan

penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk

menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Jadi

semata-mata bukan soal “pengulangan”, tetapi mencari jawab yang

cepat dan tepat. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan

banyak melatih kemampuan.

3) Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak

didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.

Untuk ini dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan

berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri

sebagai contoh atau model. Pembentukkan sikap mental da perilaku

anak didik, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai,

transfer of values. Oleh karena itu, guru tidak sekedar “pengajar”,

tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai

itu kepada anak didiknya. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, anak

didik/siswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk

mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.

Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan

pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental/ nilai-nilai.

Pencapain tujuan belajar berarti akan menghasilkan, hasil belajar.28

4. Hasil Tes Prestasi Belajar Sosiologi

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu

prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang

berbeda. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. Menurut Gagne,

belajar adalah suatu proses yang kompleks dan hasil belajar berupa

28

Sardiman A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Hal 26-28

Page 43: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

29

kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan stimulasi yang berasal dari

lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.29

Prestasi belajar dapat dicapai melalui proses belajar. Namun belajar

tidak hanya mendengarkan dan memperhatikan guru yang sedang

memberikan pengajaran di dalam kelas, dan juga bukan hanya siswa yang

membaca buku pelajaran saja. Akan tetapi lebih luas dari kedua aktifitas di

atas. Pengertian prestasi belajar menurut beberapa ahli:

1) Abu Ahmadi menjelaskan pengertian prestasi belajar sebagai

berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu

kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya.

Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik (nilai, pengakuan,

penghargaan) dan dapat secara ekstrinsik (kegairahan untuk

menyelidiki, mengartikan situasi).

2) Winkel dalam Sunarto yang menyatakan bahwa prestasi belajar

adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang

siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot

yang dicapainya.

3) Sukmadinata, prestasi atau hasil belajar (achievement) merupakan

realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang

dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah,

hasil belajar atau prestasi belajar ini dapat dilihat dari penguasaan

siswa akan mata pelajaran yang telah ditempuhnya. Alat untuk

mengukur prestasi/hasil belajar disebut tes prestasi belajar atau

achievement test yang disusun oleh guru atau dosen yang

mengajar mata kuliah yang bersangkutan.

Istilah Sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Kata tersebut

berasal dari dua bahasa yang berbeda. Kata socius yang berarti kawan

berasal dari Bahasa Latin. Adapun logos yang berarti ilmu berasal dari

29

Ibid., h. 4

Page 44: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

30

Bahasa Yunani. Jadi, Sosiologi bisa didefinisikan sebagai ilmu yang

mempelajari masyarakat. Menurut pendapat beberapa orang, Sosiologi

hanya memusatkan perhatiannya pada kelompok-kelompok sosial dan

perilaku masyarakat. Sementara, sebagian orang berpendapat bahwa

Sosiologi juga memperhatikan perilaku-perilaku individu yang

dipengaruhi oleh kelompok sosial atau masyarakat. Sosiologi termasuk

ilmu pengetahuan karena memenuhi beberapa unsur pengetahuan. Di

antaranya, memenuhi unsur pengetahuan (knowledge), unsur sistematis,

yaitu urutan-urutan yang bisa menggambarkan apa yang ada dalam

pengetahuan.

Tes prestasi hasil belajar (kognitif) adalah tes tertulis yang digunakan

untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.30

Tujuan dari tes prestasi belajar yaitu untuk mengetahui tingkat penguasaan

siswa terhadap konsep tertentu setelah dilakukan pembelajaran. Jadi, hasil

tes prestasi hasil belajar sosiologi adalah keseluruhan hasil atau taraf

kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran atau

mengerjakan soal pelajaran sosiologi dalam waktu tertentu dan kemudian

akan diukur dan dinilai dalam angka atau pernyataan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan yang peneliti lakukan, juga telah

dilakukan oleh :

Penelitian Siti Amaliah Hidayah, dengan judul Pengaruh Penerapan

Pembelajaran Sistem Moving Class Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Kelas X. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

penerapan pembelajaran sistem moving class terhadap motivasi belajar

siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Santu Petrus

Pontianak tahun 2012. Hasil analisis data menunjukkan bahwa

pembelajaran sistem moving class berpengaruh terhadap motivasi belajar

30

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.

(Bandung: ALFABETA, 2004). h. 77

Page 45: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

31

siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA Santu Petrus

Pontianak.31

Penelitian Asriyadin, dengan judul Efektivitas Moving Class dalam

Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika SMA Piri 1 Yogyakarta.

Bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar fisika dengan

menerapkan sistem moving class pada proses pembelajaran fisika pada

materi pokok suhu dan kalor. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung

sebesar 5,11 lebih besar dari Ftabel senilai 4,06 dengan taraf signifikan 5%.

Pembelajaran dengan menerapkan sistem moving class juga dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari angket motivasi

belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan sistem moving class sebesar

68,48 % dan 8,09%. Jadi kenaikan rata-rata motivasi belajar siswa sebesar

15,61%.32

Penelitian Ria Aprillia Nugraheni. 2011. Pengaruh Sistem Moving

Class dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat

Menerapkan Prinsip Kerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan (Studi

Kasus Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Negeri 9 Semarang). Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk

mengetahui adakah pengaruh sistem moving class terhadap prestasi

belajar, (2) untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi belajar terhadap

prestasi belajar, (3) untuk mengetahui adakah pengaruh sistem moving

class dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Simpulan penelitian

ini adalah moving class dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi

belajar baik secara simultan maupun parsial.33

31

Siti Amaliah Hidayah. “Pengaruh Penerapan Pembelajaran Sistem Moving Class

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X” Skripsi Universitas TanjungPura Pontianak 32

Asriyadin. “Efektivitas Moving Class dalam Peningkatan Motivasi dan Prestasi

Belajar Fisika SMA 1 Piri Yogyakarta” Skripsi UIN Kalijaga 33

Ria Aprilia Nugraheni.”Pengaruh Sistem Moving Class dan Motivasi Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Mata Diklat Menerapkam Prinsip Kerjasama Dengan Kolega dan Pelanggan

(Studi Kasus Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 9

Semarang)” Skripsi Universitas Negeri Semarang

Page 46: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

32

C. Kerangka Berpikir

Menurut Hadi, moving class merupakan sistem belajar mengajar yang

bercirikan siswa yang mendatangi guru dikelas. Konsep moving clas mengacu

pada pembelajaran kelas yang berpusat pada anak untuk memberikan lingkungan

yang dinamis sesuai dengan bidang yang dipelajarinya. Dengan moving class,

siswa akan belajar bervariasi dari satu kelas ke kelas lain sesuai dengan bidang

studi yang dipelajarinya.34

Moving class merupakan suatu model pembelajaran yang diciptakan

untuk belajar aktif dan kreatif. Dengan sistem belajar mengajar bercirikan

peserta didik mendatangi guru di kelas, bukan sebaliknya. Dalam sistem

ini guru mempunyai kelas pribadi, untuk mengikuti setiap pelajaran

peserta didik harus berpindah dari satu kelas ke kelas lain yang sudah

ditentukan. Sehingga terdapat penamaan kelas berdasarkan bidang studi.

Misalnya, kelas Biologi, kelas Fisika, kelas Matematika dan kelas Bahasa.

Lewat sistem ini, para peserta didik dapat menciptakan suasana yang

kondusif untuk belajar di setiap kelas yang ada. Kegiatan pembelajaran

sistem moving class peserta didik berpindah sesuai pelajaran yang

diikutinya.35

Prestasi belajar dapat dicapai melalui proses belajar. Namun belajar

tidak hanya mendengarkan dan memperhatikan guru yang sedang

memberikan pengajaran di dalam kelas, dan juga bukan hanya siswa yang

membaca buku pelajaran saja. Sosiologi bisa didefinisikan sebagai ilmu

yang mempelajari masyarakat. Jadi, hasil tes prestasi hasil belajar

sosiologi adalah keseluruhan hasil atau taraf kemampuan yang telah

dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran atau mengerjakan soal pelajaran

sosiologi dalam waktu tertentu dan kemudian akan diukur dan dinilai

dalam angka atau pernyataan.

34

Anim Hadi, Mengapa harus menggunakan moving class, diakses dari

https://animhadi.wordpress.com/2008/11/16/mengapa-harus-menggunakan-sistem-moving-class/

pada tanggal 18 Maret 2014 pukul. 20:30 35

Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung :

Alfabeta, 2009), h. 183

Page 47: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

33

D. Hipotesis

Hipotesis menurut Arikunto didefinisikan sebagai alternatif dugaan

jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam

penelitiannya.36

Maka penulis mengajukan hipotesis penelitian bahwa

terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang

moving class dan hasil tes prestasi hasil belajar sosiologi pada siswa kelas

xi ips di MAN 4 Jakarta. Dengan kata lain menerima hipotesis alternatif

(Ha).

36

Nurul Zuriah. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara,

2007), h. 162

Persepsi siswa

tentang moving class

Hasil tes prestasi

belajar sosiologi pada

siswa kelas xi ips

Page 48: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MAN 4 Pondok Pinang Jakarta

khususnya pada siswa-siswi kelas XI IPS. Pemilihan tempat tersebut di

dasarkan pada kebutuhan penelitian.

2. Waktu penelitian

Tabel 3.1

Rancangan Kegiatan

B. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.37

37

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009), Cet. 8, h. 8

No Bulan dan Tahun Kegiatan

1 Desember 2013 Pengajuan judul

2 Januari - Februari 2014 Proposal

3 Maret - Mei 2014 Bimbingan skripsi dan

Penelitian

4 Juni - juli 2014 Mengolah data

5 November 2014 Uji referensi

6 Januari 2015 Sidang Munaqasah

Page 49: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

35

Dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

korelasional. Metode penelitian korelasional memberikan informasi

secara kuantitatif tentang seberapa besar derajat hubungan antara dua

variabel atau lebih pasangan variabel.38

Teknik ini digunakan untuk

mengukur kuat lemahnya hubungan persepsi siswa tentang moving

class dan hasil tes prestasi belajar sosiologi kelas xi.

Adapun alasan penulis menggunakan penelitian korelasional karena

sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara

dua variabel, yaitu antara persepsi tentang moving class dan hasil tes

prestasi belajar sosiologi kelas XI.

C. Desian Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel. Variabel dapat diartikan

sebagai pengelompokkan yang logis dari dua atribut atau lebih.39

Ditinjau dari fungsinya dalam penelitian yaitu terdapat variabel bebas

(independent variable) dan variabel tak bebas atau terikat (dependent

variable) yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas atau variabel X (independent variable) adalah

persepsi tentang kelas bergerak (moving class).

b. Variabel terikat atau variabel Y (dependent variable) adalah

hasil tes prestasi belajar sosiologi pada siswa kelas XI ips.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

38

Suprapto, Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial,

(Yogyakarta: CAPS, 2013), h. 18 39

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2007), h. 144

Page 50: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

36

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.40

Adapun menurut Arifin populasi adalah keseluruhan objek yang

diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, maupun hal-hal yang

terjadi.41

Yang menjadi populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI

IPS MAN 4 Jakarta yang berjumlah 50 siswa.

2. Sampel

Menurut Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti.42

Hal yang sama diungkapkan oleh Sugiyono bahwa,

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. 43

Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan

sampel random atau sampel acak karena di dalam teknik pengambilan

sampelnya, peneliti “mencapur” subjek-subjek di dalam populasi

sehingga semua subjek dianggap sama.44

Dari teknik ini kemudian yang

memenuhi kriteria untuk menjadi sampel atau responden pada

penelitian ini, di antaranya :

1) Siswa/siswi baik laki-laki atau perempuan yang masih belajar di

MAN 4 Jakarta

2) Siswa/siswi kelas XI IPS.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang akurat, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data dan instrumen penelitian yaitu:

a) Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun secara

logis, sistematis tentang konsep yang menerangkan variabel-

40

Sugiyono, Op. cit, h. 80 41

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011), h. 215 42

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h. 174 43

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2012), Cet. VII. H. 81 44

Ibid., h. 177.

Page 51: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

37

variabel yang diteliti.45

Penulis membuat suatu daftar yang

berisikan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan pengaruh

moving class terhadap hasil belajar. Untuk memperoleh data

tersebut maka penulis menyebar angket ini yang berisi 10

pernyataan yang berkaitan dengan moving class.

b) Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini

mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh

guru dan dipelajari oleh siswa. Tes diujikan setelah siswa

memperoleh sejumlah materi sebelumnya dan pengujian dilakukan

untuk mengetahui penguasaan siswa atas materi tersebut. Tes hasil

belajar dilakukan untuk mengkur hasil belajar yakni sejauh mana

perubahan perilaku yang diinginkan dalam tujuan pembelajaran

yang telah dicapai oleh para siswa. Dalam mengukur hasil belajar

siswa di dorong untuk menunjukkan penampilan maksimalnya.

Dari penampilan yang ditunjukkan dalam jawaban atas THB dapat

diketahui penguasaaan siswa terhadap materi yang diajarkan dan

dipelajari.46

c) Skala likert. Penelitian ini menggunakan Skala likert dalam

melakukan pengukuran suatu variabel. Skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena atau gejala social yang terjadi,

hal ini secara spesifik telah ditetapkan oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut variabel penelitian.47

Dengan skala likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item - item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.

45

Ibid., h. 77 46

http://kumpulan-makalah-7.blogspot.com/2014/04/bentuk-bentuk-instrumen-

penilaian.html. diakses pada tanggal 20 Januari 2015 pukul 19.00 47

Ibid. h. 82

Page 52: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

38

Tabel 3.2

Tingkatan dan Skor Skala Likert

No Rentang Positif Negatif

1 Sangat Setuju 5 1

2 Setuju 4 2

3 Ragu-ragu 3 3

4 Tidak Setuju 2 4

5 Sangat Tidak Setuju 1 5

F. Definisi Konseptual dan Operasional

1. Variabel Persepsi siswa tentang moving class (Variabel X)

a. Definisi Konseptual

Persepsi merupakan suatu proses psikologis yaitu bagaimana

individu menerima stimulus yang terdapat di inderanya, dan

kemudian bagaimana seseorang membedakan, mengorganisasikan,

dan menginterpretasikan suatu obyek sehingga individu dapat

menyadari tentang apa yang didapat oleh inderanya. Moving class

merupakan suatu model pembelajaran yang diciptakan untuk belajar

aktif dan kreatif. Dengan sistem belajar mengajar bercirikan peserta

didik mendatangi guru di kelas, bukan sebaliknya. Dalam sistem ini

guru mempunyai kelas pribadi, untuk mengikuti setiap pelajaran

peserta didik harus berpindah dari satu kelas ke kelas lain yang

sudah ditentukan.

b. Definisi Operasional

Persepsi dianggap sebagai sebuah pengaruh ataupun sebuah

pesan oleh benda yang semata-mata menggunakan pengamatan

pengindraan. Penerapan moving class adalah keefektifan kelas

bergerak terhadap hasil belajar peserta didik dalam memahami

setiap pelajaran yang diberikan oleh guru. Unsur-unsur dalam

penerapan moving class yaitu peserta didik tidak merasa jenuh dalam

Page 53: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

39

kelas, disiplin dalam penggunaan waktu, mampu berperan aktif dan

selalu siap menerima setiap pelajaran.

c. Kisi-kisi Persepsi Siswa tentang Moving Class

Tabel 3.3

Kisi-kisi Persepsi Siswa tentang Moving Class

No Variabel Indikator Item

1

moving class

- Disiplin, datang tepat waktu dalam kelas

- Berkurangnya kejenuhan dalam kelas

- Karakteristik ruang kelas

- Efekktifitas kegiatan belajar mengajar

- Pengelolaan ruang kelas

1, 4, 8

2, 3

5

6, 7, 9

10

2. Variabel Hasil Tes Prestasi Belajar Sosioogi (Variabel Y)

a. Definisi Konseptual

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. Sosiologi

bisa didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat.

b. Definisi Operasional

Tes prestasi hasil belajar (kognitif) adalah tes tertulis yang

digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah

mempelajari sesuatu. Ilmu sosiologi memperhatikan perilaku-

perilaku individu yang dipengaruhi oleh kelompok sosial atau

masyarakat.

Page 54: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

40

c. Kisi-kisi Hasil Tes Prestasi Belajar Sosiologi

Tabel 3.4

Kisi-kisi Hasil Tes Prestasi Belajar Sosiologi

No Variabel Indikator Item

1

Hasil tes

prestasi

belajar

sosiologi

- Langkah awal dalam metodologi

penelitian

- Sistematis penulisan laporan

- Bagian-bagian dalam BAB pendahuluan

- Bentuk penelitian kuantitatif dan

kualitatif

- Jenis metode penelitian

- Pengertian dalam metode penelitian

1, 4, 5,

11

2

3

6,8

7, 9,

12,14,

15

10, 13

G. Uji Coba Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Syaodih, validitas instrumen menunjukkan hasil dari suatu

pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur.48

Jadi dengan

kata lain pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh

mana datayang terdapat dalam angket dapat mengukur tingkat

kevaliditasan suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pernyataan kuesioner mampu mengungkapkan sesutua yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut. Perhitungan validitas dilakukan dengan

menggunakan rumus product moment sebagai berikut49

:

( ) ( )

√( ( ) ) ( ( ) )

48

Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006), Cet. II, h. 228 49

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

Cet. X, h. 72

Page 55: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

41

Keterangan :

r xy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment

N : Number of Cases (Jumlah data)

XY : Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y

X : Jumlah seluruh skor X

Y : Jumlah seluruh skor Y

2. Uji Reliabilitas

Menurut Syaodih, realibilitas berkenaan dengan tingkat keajegan

atau ketetapan hasil pengukuran.50

Uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui keterpercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan

mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas

instrumen dengan tes pernyataaan, rumus yang digunakan adalah rumus

Alpha (alpha cronbach) sebagai berikut51

:

α =

xS

jS

k

k2

2

11

Keterangan :

α = Koefisien reliabilitas alpha

k = Jumlah item

Sj = Varians responden untuk item I

Sx = Jumlah varians skor total

Hasil penelitian dengan menggunakan rumus tersebut digolongkan

dalam pedoman interprestasi koefisien korelasi menurut Sugiyono

sebagai berikut:

50

Nana Syaodih Sukamdinata, op. cit., h. 229 51

Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 109

Page 56: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

42

Tabel 3.5

Interpretasi Nilai Reliabilitas

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,0,799

0,80 – 1,00

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Kriterianya adalah jika harga Alpha sama dengan atau lebih besar

0,60 berarti reliabel, sebaliknya jika harga Alpha lebih kecil dari 0,60

berarti tidak reliabel.

H. Teknik Pengolahan Data

Data yang terkumpul diolah terlebih dahulu melalui langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Editing

Editing yaitu memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan

oleh responden. Tujuannya untuk merapikan data agar bersih dan

rapi sehingga dapat mengadakan pengolahan lebih lanjut.

2. Skoring

Skoring yaitu pemberian skor terhadap butir pertanyaan yang

terdapat dalam angket. Untuk menentukan skoring, semua

pernyataan angket akan ditabulasi dengan skor nilai setiap itemnya,

dengan cara jawaban dengan huruf akan diubah menjadi angka, yaitu

sebagai berikut:

Page 57: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

43

Tabel 3.6

Skor Alternatif Jawaban Responden

No Alternatif jawaban Pemberian Skor

Positif Negatif

1. Sangat Setuju (ST) 5 1

2. Setuju (S) 4 2

3. Ragu-ragu (RG) 3 3

4. Tidak Setuju 2 4

5. Sangat Tidak Setuju 1 5

3. Tabulating

Tabulating merupakan pengolahan data dengan memindahkan

jawaban yang terdapat dalam angket kedalam tabulasi.

I. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah dengan

menggunakan uji kualitas data dan analisis pengujian hipotesis sebagai

berikut:

3. Uji Kualitas Data

1) Uji Validitas

Menurut Syaodih, validitas instrumen menunjukkan hasil dari suatu

pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur.52

Jadi dengan

kata lain pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh

mana datayang terdapat dalam angket dapat mengukur tingkat

kevaliditasan suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pernyataan kuesioner mampu mengungkapkan sesutua yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut. Perhitungan validitas dilakukan dengan

menggunakan rumus product moment sebagai berikut53

:

52

Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006), Cet. II, h. 228 53

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

Cet. X, h. 72

Page 58: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

44

( ) ( )

√( ( ) ) ( ( ) )

Keterangan :

r xy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment

N : Number of Cases (Jumlah data)

XY : Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y

X : Jumlah seluruh skor X

Y : Jumlah seluruh skor Y

2) Uji Reliabilitas

Menurut Syaodih, realibilitas berkenaan dengan tingkat keajegan

atau ketetapan hasil pengukuran.54

Uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui keterpercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan

mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas

instrumen dengan tes pernyataaan, rumus yang digunakan adalah rumus

Alpha (alpha cronbach) sebagai berikut55

:

α =

xS

jS

k

k2

2

11

Keterangan :

α = Koefisien reliabilitas alpha

k = Jumlah item

Sj = Varians responden untuk item I

Sx = Jumlah varians skor total

54

Nana Syaodih Sukamdinata, op. cit., h. 229 55

Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 109

Page 59: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

45

Hasil penelitian dengan menggunakan rumus tersebut digolongkan

dalam pedoman interprestasi koefisien korelasi menurut Sugiyono

sebagai berikut:

Tabel 3.7

Interpretasi Nilai Reliabilitas

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,0,799

0,80 – 1,00

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Kriterianya adalah jika harga Alpha sama dengan atau lebih besar

0,60 berarti reliabel, sebaliknya jika harga Alpha lebih kecil dari 0,60

berarti tidak reliabel.

4. Analisis Pengujian Hipotesis

Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah dengan

menggunakan analisis korelasi. Analisis digunakan untuk mengetahui

apakah ada pengaruh antara moving class (variabel x) terhadap evaluasi

hasil belajar siswa (variabel y), maka peneliti menggunakan rumus dari

Pearson sebagai teknik analisanya. Adapun rumus Product Moment

sebagai berikut:

( ) ( )

√( ( ) ) ( ( ) )

Keterangan :

r xy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment

N : Number of Cases (Jumlah data)

XY : Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y

Page 60: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

46

X : Jumlah seluruh skor X

Y : Jumlah seluruh skor Y.56

Selanjutnya dalam memberikan interprestasi secara sederhana

terhadap angka indeks korelasi “r” product moment (rxy) pada umumnya

dipergunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 3.8

Tabel Interpretasi Perhitungan Korelasi

Besarnya “r” Product Moment

(rxy)

Interpretasi

0,00 sampai dengan 0,20

Antara variabel X dan variabel Y

memang terdapat korelasi itu sangat

lemah atau sangat rendah sehingga

korelasi itu diabaikan (dianggap tidak

ada korelasi antara variabel X dan

variabel Y).

0,20 sampai dengan 0,40

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang lemah atau

rendah.

0,40 sampai dengan 0,70

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang sedang atau

cukup.

0,70 sampai dengan 0,90

Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.

0,90 sampai dengan 1,00 Antara variabel X dan variabel Y

terdapat korelasi yang sangat kuat atau

sangat tinggi.

56

Suharsimi Arikunto, Op. cit, h. 275

Page 61: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

47

Setelah mengetahui koefisien korelasi tahap berikutnya

memberikan interprestasi terhadap hasil analisis data tersebut dengan

cara sebagai berikut:

1) Memberikan interprestasi secara kasar atau sederhana dengan

jalan berkonsultasi pada nilai “r” product moment. Hal ini

dilakukan guna menguji kebenaran dari hipotesis yang telah

dirumuskan dengan jalan membandingkan besarnya “r” product

moment rhitung dengan “r” yang tercantum pada rtabel, pada taraf

signifikansi 5% namun terlebih dahulu mencari derajat bebasnya

(db) atau degree of freedom (df) dengan rumus sebagai berikut:

df = N – 2

Keterangan :

df : degree of freedom

N : Jumlah subjek penelitian (sampel)

2 : Angka konstan

Apabila rhitung lebih besar daripada rtabel, maka penelitian ini akan

memperoleh korelasi, yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak,

akan tetapi sebaliknya, jika dalam penelitian ini rhitung lebih kecil

daripada rtabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima sehingga tidak

terdapat korelasi antar variabel.

2) Menentukan keberartian dari koefisien korelasi (uji t)

Uji koefisien korelasi digunakan untuk menentukan apakah ada

pengaruh yang signifikan antara variabel x dan variabel y

dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

thitung : nilai thitung

r : koefisien korelasi hasil thitung

n : jumlah responden

Page 62: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

48

Ho : Tidak ada hubungan secara signifikan antara persepsi

siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar

sosiologi kelas xi di MAN 4 Jakarta.

Ha : Ada hubungan secara signifikan antara persepsi siswa

tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar

sosiologi kelas xi di MAN 4 Jakarta..

Kemudian nilai thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan

harga ttabel pada taraf signifikansi 5%. Dengan kriteria pengujian

jika signifikansi ≥ 0,05 maka Ha diterima sebaliknya jika

signifikansi ≤ 0,05 Ho ditolak.

3) Mencari kontribusi variabel x dengan y

Mencari kontribusi variabel x dengan y untuk mengetahui

seberapa persentase moving class dan hasil tes prestasi belajar

siosiologi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

J. Hipotesis Statistik

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan secara signifikan antara

persepsi siswa tentang moving class dan tes hasil belajar sosiologi kelas xi

di MAN 4 Jakarta, adalah:

c. Ho = = 0

d. Ha = > 0

Keterangan:

= Hubungan antara variabel X dengan variabel Y

= Moving Class

= Hasil Tes Prestasi Belajar Sosiologi

Page 63: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MAN 4 Jakarta

1. Sejarah Singkat Sekolah/Madrasah

Bermula dari Program Kontrak Prestasi periode tahun 2006/2007,

madrasah ini berbenah diri hingga berhasil meraih berbagai prestasi. Dengan

mengimplementasikan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, madrasah ini

kemudian terus berkembang hingga ditetapkan menjadi Rintisan Madrasah

Bertaraf Internasional pada 2010 lalu. Berbekal image yang semakin

cemerlang, madrasah ini kini tidak lagi menjadi pilihan alternatif setelah

sekolah unggulan lain di Jakarta.

Sebagian besar madrasah, dari dulu hingga sekarang masih dipandang

sebelah mata oleh masyarakat. Minim prestasi, minim dana, konvensional dan

berbagai merek negatif lain mengokohkan pandangan sebagian orang bahwa

madrasah adalah sekolah kelas dua. Banyak siswa memilih sekolah favorit

sebagai pilihan pertama, setelah mereka gagal diterima di sana baru kemudian

masuk ke madrasah. Kenyataan yang berbeda terjadi pada madrasah yang satu

ini, Madrasah Aliyah Negeri 4 Model Jakarta namanya. Madrasah ini bahkan

kini telah menyandang gelar Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional

(RMBI). Prestasi berupa RMBI pada MAN 4 Jakarta ini semakin

mengenyampingkan label miring / negative terhadap MAN 4 Jakarta itu

sendiri maupun citra madrasah pada umumnya.

Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta atau lebih dikenal dengan sebutan

MAN 4 Pondok Pinang didirikan pada tanggal 29 April 1992 sebagai hasil

alih fungsi PGAN 28. Hingga kini, madrasah ini telah berusia lebih dari 19

tahun, sebuah usia yang tidak terbilang muda. Pada tahun 1998, MAN 4

Jakarta ditetapkan sebagai MAN Model untuk DKI Jakarta, lalu pada tahun

2008 menjadi Madrasah Standar Nasional kemudian pada tahun 2010 menjadi

Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional. Kini, MAN 4 Pondok Pinang telah

Page 64: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

50

tersertifikasi ISO 9001:2008 yang merupakan renual dari sertifikasi

sebelumnya yaitu ISO 9001:2000. Sertifikasi ISO dari Sucofindo ini,

merupakan upaya pihak madrasah untuk terus meningkatkan mutu madrasah

sebagai bentuk jaminan mutu (quality assurance) terhadap stakeholdersnya.

a. Alamat Sekolah : Ciputat Raya RT.005 RW.08

Pondok Pinang – Kebayoran Lama

Kota Jakarta Selatan 12310

b. Telpon : 021-7690283

c. Faxmile : 021- 7697795

d. Website : [email protected]

e. Status Tanah : Milik Kementrian Agama RI

f. Luas Tanah : 21.980

g. Luas Bangunan : 7.317

2. Visi, Misi, Kurikulum, Tujuan, dan Alokasi Jam Belajar

Madrasah yang memiliki visi “pengembang pendidikan Islami, unggul

dalam prestasi”. Indikator yaitu Bertaqwa, Berakhlak mulia, Berprestasi,

Kreatif, Inovatif dan Kerjasama. Dengan memiliki misi sebagai berikut :

1. Menjadikan agama Islam sebagai ruh dan sumber nilai pengembangan

madrasah.

2. Mengembangkan proses belajar mengajar dengan bernuansa Islam.

3. Menjadikan orang tua murid dan masyarakat sebagai mitra dan model

kerja madrasah.

4. Menjalin kerja sama dengan masyarakat, lingkungan dan berbagai

instansi yang concern terhadap madrasah.

5. Menyiasati kurikulum secara cermat dan akurat.

6. Menempatkan tugas guru mengajar sesuai dengan latar belakang

disiplin ilmunya dan meningkatkan profesionalisme melalui berbagai

pembinaan dan pelatihan.

7. Menambah dan mengembangkan sarana pendukung pembelajaran.

8. Memotivasi semangat siswa, guru dan seluruh komponen madrasah

lainnya untuk belajar dan kerja keras.

Page 65: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

51

9. Mengembangkan madrasah sebagai wahana pengembangan potensi

siswa.

10. Mengembangkan madrasah menuju peningkatan kualitas pelaksanaan

Sistem Managemen Mutu (SMM) berdasarkan ISO 9001-2008.

Implementasi kurikulum di madrasah ini menggunakan Sistem Kredit

Semester (SKS) dengan strategi moving class.Penerapan SKS bertujuan untuk

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyelesaikan studi

sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan kecepatan belajar siswanya.

Selain mata pelajaran sesuai kurikulum Kemenag dan Kemendiknas,

program aplikasi akuntansi melalui MYOB diberikan kepada siswa program

IPS dan Bahasa untuk membekali mereka dengan kemampuan dan

keterampilan komputer akuntansi.Sedangkan siswa pada program IPA

diberikan program aplikasi computer Visual Basic, sebagai keterampilan

tambahan bagi mereka.

Tujuan sekolah tersebut selanjutnya dijabarkan kedalam Sasaran program

Kerja Tahunan. Hal lain yang juga berperan penting dalam meraih prestasi

adalah penetapan komitmen pembelajaran antara guru dan peserta didik.

Dalam komitmen tersebut dimuat sikap/perilaku guru, peserta didik dan

teman yang baik. Di samping itu juga dimuat sikap/perilaku guru, peserta

didik, dan teman yang tidak baik. Contoh sikap/perilaku guru yang baik

misalnya jujur, bijaksana, komunikatif, kreatif dan inovatif. Sebaliknya,

pemarah, kurang menguasai materi, pilih kasih adalah contoh sikap/perilaku

guru yang tidak baik. Profil peserta didik yang baik misalnya disiplin, sopan

santun, rapi, taat beribadah, tidak mencontek, dan sebagainya. Melanggar tata

tertib, bolos, mencontek, malas, melawan guru adalah contoh perilaku/sikap

peserta didik yang tidak baik. Demikian juga halnya dengan pertemanan

sesama peserta didik diberikan kriteria:jujur, amanah, setia kawan, empati

sebagai contoh perilaku/sikap teman yang baik, sebaliknya sombong, egois,

judes, tidak menghargai teman, mudah tersinggung adalah contoh

sikap/perilaku teman yang tidak baik.

Page 66: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

52

3. Guru dan Tenaga Kependidikan

Kualitas sumber daya manusia sangat penting dalam peningkatan mutu

pendidikan. MAN 4 Jakarta dalam proses peningkatan mutu pendidikan

tersebut didukung oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki

kualifikasi akademik S1 dan S2 baik dalam maupun luar negeri.

Tabel 4.1

Daftar Nama Guru PNS MAN 4 Jakarta

N0 NAMA L P JML S,2 S,1 SMA SMP

1 DRA.HJ.ISNADIAR DEKOK,MM

1 1 1

2 DRA.HJ.SUFHELY

0

PENSIUN

AGUST 12

3 DRA.HJ.WUSAH SURALAGA

PENSIUN

10-11-2013

4 DRA.UUM MARHUMAH

0

PENSIUN Sep-12

5 DRA.IYAH HILYATI

0

PENSIUN #########

6 DRA.HJ.SRI ASWATI

0

PENSIUN

7 DRS.FAHRUL HILAL,M.Pd 1

1 1

8 DRA.HJ.ALIFAH

1 1

1

9 DRS.HM.NASIR H.DJAMANI

0

PENSIUN

10 HJ.KHOLIYAH THOHIR,S.Ag,MA

1 1 1

11 DRS.H.ZAINUL ANWAR,M.Pd 1

1 1

12 DRA.HJ.TUTI ARWATI

1 1

1

13 DRA.IDA CANDRAENI

1 1

1

14 DRA.HJ.ROSMANIAR

1 1

1

15 HJ.ROSLAINI,S.Pd

0 0

0 pensiun sept

13

16 DRS.MUSAHIR,M.Pd

0

MUTASI KE

MAN 10

Page 67: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

53

17 DRA,HERLIN SUSWATI,M.Pd

1 1 1

18 DRS.H.SOFYAN 1

1

1

19 DRS.SOLAHUDDIN 1

1

1

20 DRA.ERMA

MUNAWWAROH,M.Pd 1 1 1

21 DRA.YUSNELLY

1 1

1

22 DRS.SAIPUL IMAN 1

1

1

23 DRA.HJ.TITI SUMANTI

1 1

1

24 DRS.A.KODIR 1

1

1

25 YUNARNI SIREGAR,M.Pd

1 1 1

26 DAMILUS CHANIAGO

0

PENSIUN

27 DRA.ERIDAWATI

1 1

1

28 DRA.YULISNAINI

1 1

1

29 DRA.NINANINGSIH

1 1

1

30 DRS.M.BELYA 1

1

1

31 ABD.GHOZI,S.Ag 1

1

1

32 MUTINGATUN FATIMAH,M.Pd

1 1 1

33 SUHARTO,M.Pd 1

1 1

34 AISAH,S.Pd

1 1

1

35 DRA.ELIDA SYARIFAH

1 1

1

36 DRS.MISBAHUDDIN 1

1

1

37 DEWI PUTRI IRMAWATI,S.Pd

1 1

1

38 DRA.WIHARTI LESNANI

1 1

1

39 TEGUH MARTONO,BA 1

1

1

40 HJ.NINING YUNINGSIH,S.Pd

1 1

1

41 LUTFI EFFENDI,S.Ag 1

1

1

42 ROSMAWATI,S.Ag

1 1

1

43 DRA.KHODIJAH

1 1

1

44 SRIMAYATI S.Pd,M.P.Kim

1 1 1

45 H.NAWAWI,MA 1

1 1

Page 68: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

54

Daftar Nama Guru PNS MAN 4 Jakarta

46 SRI YUNANDARI,S.Pd

1 1

1

47 DRA.NIA KURNIASIH

1 1

1

48 DRS.H.ELANG CHARTA,AS 1

1

1

49 EMRONI,S.Sos,M.Pd 1

1 1

50 AGUS MUDHOFAR,S.Pd 1

1

1

JUMLAH 16 25 41 12 28 1 41

N0 NAMA L P JML S,2 S,1 SMA JUMLAH

51 ENDAH UMAYANAH,S.Ag

1 1

1

52 ISMAIL NUR,Lc,MA

0

PINDAH

53 DRA.SRI MULYATI

1 1

1

54 KHAIRUNNISA,S.Ag

1 1

1

55 KHAIRUNNAS,S.Pd 1

1

1

56 DRA.ANDRIANI

1 1

1

57 HJ.MA'LUFAH,Lc

1 1

1

58 RITA WIDIARTI,SE

1 1

1

59 LISNUR AZIZAH,S.Pd

1 1

1

60 INDRAYANTI,

1 1 1

61 ENENG HERNAWATI,S.Pd

1 1

1

62 SUPARMO,S.Ag 1

1

1

63

NOVIANTI

MULYANA,S.Pd

1 1

1

64

HALIMATUS

SA'DIYAH,S.Pd.I

1 1

1

65

MUKHLIS

AMANUDDIN,S.Ag 1

1

1

66 RA'YAL AIN,S.Psi

1 1

1

67 RALIYANTI,S.Sos

1 1

1

Page 69: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

55

Tabel 4.2

Daftar Jumlah Nama Guru Honor MAN 4 Jakarta

NO. NAMA S-2 S-1 SMA JUMLAH

1 DRS.H.JEJEN ZAINUDDIN

1

1

2 H.HAFIDZ ABDILLAH,S.AG

1

1

3 TOMY SYAFRIZAL,S.Si

1

1

4 AAM AMINAH,S.Ag

1

1

5 FAFTHAN MUBIN,AMD

1

1

6 FEMY MARLIA LESTARI.S.Pd

1

1

7 RINI IZMI KHAIRANI,S.Psi

1

1

8 EBRIN

1

1

68 FITRI SULASTRI,S.Pd

1 1

1

69 EVA ZAHROWATI,S.Pd

1 1

1

70 IIK ZAKKI MUBAROK 1

1

1

71 ELLIS ERMAWATI,S.Kom

1 1

1

72 ABDULLAH,S.Pd 1

1

1

73 AHMAD FITROH,S.HI 1

1

1

74 HILMAWATI,S.Hum

1 1

1

75 ABD.GHAFUR,S.Pd 1

1

1

76 WIDA FERY ASTINI,S.Kom

1 1

1

77 HASANUDDIN,S.Pd 1

1

1

78 SAHMIATI SIREGAR,S.Pd

1 1

1

79 FITRIA SILVI

1 1

1

80

INDRIA

SUKMAWATI,S.Pd,MM

1 1 1

81 NENENG AMALIA,MA

1 1 1

82 ZUHROTUN NISA,S.Ag,MA

1 1 1

JUMLAH 8 23 31 4 27

31

TOTAL 24 48 72 16 55 1 72

Page 70: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

56

9 SARAH LATIFAH

1

1

JUMLAH

9

9

N0 NAMA S,2 S,1 SMA JML

1 DRA.HJ.KAPTI KHUSNANI

1

1

2 DRS,AGUS SALIM,MM 1

1

3 DRS.JEJEN ZAINUDDIN

1

1

4 CAHYONO,S.Pd

1

1

5 EDY HARAPAN,SE

1

1

0

JUMLAH 1 4

5

Tabel 4.3

Daftar Nama Karyawan Negeri MAN 4 Jakarta

NO. NAMA S-2 S-1 SMA SMP JUMLAH

1 SAEFUDDIN,SE

1

1

2 MANSUR,S.Ag

1

1

3 SUHANDA,S.Pd.i

1

1

4 ROSMA BARASA

1

1

5 M.ALI HANAFI

1

1

6 IWAN ISKANDAR,S.Pd

1

1

7 UMI MASITOH,SE

1

1

8 HJ.NURHAYATI

1

1

9 YULIAN S,Sos

1

1

10 KOSIM,S.IP

1

1

11 DEDY SUDIRMAN,SE

1

1

12 ROCHMAD

1

1

13 MUHAMMAD DODO RIDHO

1

1

14 MUNIBAH,SE

1

1

15 WIDADA,S.Pd

1

1

Page 71: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

57

16 ALFI NURIYAH,SE

1

1

17 ERWAN EFFENDI

1

1

18 ARMIATI

1

1

19 SYARIF HIDAYAT

1

1

20 SUPARNI

1 1

JUMLAH

13 6 1 20

Tabel 4.4

Daftar Nama Karyawan Honor MAN 4 Jakarta

NO. NAMA S-2 S-1 SMA SMP JUMLAH

1 TUSMAN

1 1

2 MUNAJI

1

1

3 MUNAWWAR

1

1

4 RASIYEM

1 1

5 RAMLI NAFIS

1 1

6 M.SOLEH

1 1

7 JOKO TRI UTOMO

1

1

8 AGUS IWAN

1

1

9 H.WARSO

1 1

10 AHMAD RIFA'I

1

1

11 DODON ROMDHONI

1 1

12 JUJU JUANDA

1 1

13 NANA SURYANA

1

1

14 BAMBANG SUKARYANTO

1

1

15 ULIN NI'MAH

1

1

16 SETIYO BUDI RIYANTO

1

1

17 HERI SUPRIYADI

1

1

18 NURHASAN

1

1

19 ARIFIN

1 1

20 NAZA

1

1

Page 72: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

58

21 M.IZI

1

1

22 BAYU ENDRANATA,SE

1

1

0

0

0

0

JUMLAH 0 2 12 8 22

4. Siswa

Tabel 4.5

Daftar Jumlah Siswa Kelas X Tahun Ajaran 2013/2014

No. Kelas Jumlah Siswa (L) Jumlah Siswi (P) Total

1. X Agama 7 19 26

2. X Bahasa 11 19 30

3. X IPA 1 12 18 30

4. X IPA 2 11 18 29

5. X IPA 3 10 20 30

6. X IPA 4 13 19 32

7. X IPA 5 13 19 32

8. X IPS 1 9 20 29

9. X IPS 2 10 21 31

Total 96 173 269

Tabel 4.6

Daftar Jumlah Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2013/2014

No. Kelas Jumlah Siswa (L) Jumlah Siswi (P) Total

1. XI Agama 21 17 38

2. XI Bahasa 11 26 37

3. XI IPA 1 12 18 30

4. XI IPA 2 10 21 31

Page 73: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

59

5. XI IPA 3 12 22 34

6. XI IPA 4 12 22 34

7. XI IPA 5 8 25 33

8. XI IPS 1 13 22 35

9. XI IPS 2 15 21 36

Total 114 194 308

Tabel 4.7

Daftar Jumlah Siswa Kelas XII Tahun Ajaran 2013/2014

No. Kelas Jumlah Siswa (L) Jumlah Siswi (P) Total

1. XII Bahasa 11 23 34

2. XII IPA 1 6 27 33

3. XII IPA 2 10 24 34

4. XII IPA 3 14 22 36

5. XII IPA 4 18 16 34

6. XII IPS 1 11 13 24

7. XII IPS 2 14 20 34

8. XII IPS 3 13 22 35

Total 97 167 264

Prestasi Akademik dan Non Akademik peserta didik MAN 4 Jakarta

RMBI Tingkat Provinsi, Jabodetabek dan Nasional.

Tabel 4.8

Prestasi Non Akademik

No Prestasi Peserta Didik Tahun

1. Panitia Jambore Nasional IX Pramuka di Sumatera Selatan

Tk. Nasional

2011

2. Juara 1 Lomba Pidato Bidang IPS di UHAMKA Tk. Provinsi 2011

3. Juara 1 Lomba Tari Saman di Anjungan Aceh TMII Tk.

Nasional

2011

Page 74: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

60

4. Pemecahan Rekor MURI Sosialisasi 4 Pilar Bangsa di MPR

Tk. Nasional

2011

5. Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Arab di Istiqlal Tk. Jabodetabek 2012

6. Juara 1 Lomba Basket di Istiqlal Tk. Jabodetabek 2012

7. Panitia Nasional PERTISAKA BAHARI NASIONAL di

KalTim Tk. Nasional

2012

Akademik

Siswa yang diterima di PTN melalui jalur SNMPTN

1. Tahun 2008/2009 sebesar 96,20% dari siswa pendaftar

2. Tahun 2009/2010 sebesar 97,15% dari siswa pendaftar

3. Tahun 2010/2011 sebesar 97.44% dari siswa pendaftar

4. Lainnya memasuki PTS dalam dan luar negeri serta dunia kerja

5. Sarana dan Prasarana

Di atas tanah seluas 2,2 hektar, berdiri kampus MAN 4 Jakarta RMBI

yang memiliki sarana prasarana sesuai dengan Permendiknas No. 24 Tahun

2007.

a. Hotspot area

b. Ruang belajar yang dilengkapi dengan LCD, AC dan Speaker Kelas

c. Laboratorium IPA (Kimia, Fisika dan Biologi)

d. Laboratorium Bahasa

e. Laboratorium Komputer

f. Ruang Multimedia dan Workshop

g. Perpustakaan

h. Ruang Bimbingan Konseling

i. PSBB (Pusat Sumber Belajar Bersama)

j. Boarding/ Asrama Khusus Putri (daya tampung 80 siswa dan

diutamakan prog. studi Bahasa dan Keagamaan)

k. Kantin dan koperasi

l. Lapangan olah raga (Sepak bola, volly, futsal dan basket)

Page 75: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

61

m. Masjid

n. Kebun apotik hidup

o. UKS dengan Dokter jaga

6. Lainnya yang relevan

a. Kurikulum

Sebagai Rintisan Madrasah Bertaraf Internasional (RMBI) MAN 4

Jakarta selain menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dan Kurikulum Keagamaan Kementerian Agama juga menerapkan

kurikulum muatan lokal, di antaranya : Program TOEFL sebagai

pengembangan Bahasa Inggris dengan skor 450, Program TOAFL sebagai

pengembangan Bahasa Arab dengan skor 350. Pemrograman Visual Basic

sebagai pengembangan mata pelajaran TIK di program IPA, sistem

akuntansi MYOB Accounting di program IPS, Bahasa dan Keagamaan.

Implementasi kurikulum dan sistem pembelajaran didesain menggunakan

Sistem Kredit Semester (SKS) dengan strategi moving class. Penerapan SKS

bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyelesaikan

studi sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan kecepatan belajarnya.

b. Ekstrakulikuler

Pengembangan diri peserta didik MAN 4 Jakarta RMBI melalui layanan

konseling (Baik layanan kelompok maupun layanan individu), pembiasaan

dan ekskul yang terdiri dari 32 ekskul, serta pembinaan leadership dan

manajerial melalui kegiatan OSIS. Kegiatan ekstrakurikuler mencakup:

1. Bahasa

: English Club Conversation (ECC),

Kajian Jurnalistik Sekolah (KJS), dan

Nadwah Arabi (NA).

2. IPTEK : Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

3. Seni dan Budaya Kolaborasi Seni Musik Tradisional

(Kolstra) dan Band, Kaligrafi,

Marawis, Forum Muzakaroh dan

Kandungan Al-Qur’an (FMIKA),

Page 76: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

62

Hifdzil Qur’an, ROHIS, Saman

Dance, Teater Comic, Nihon

Jepang/Japan club (TAIKO), Paduan

Suara, dan Qiro’at.

4. Olahraga Sepak Bola, Bola Basket, Futsal, dan

Taekwondo

5. Pendidikan Pendahuluan

BelaNegara/Kepanduan

GEMPALA, Paskibra, Pramuka, dan

PMR.

6. Sains Akuntansi, Fisika, Biologi,

Matematika, Kebumian, Kimia, dan

TIK

B. Data Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MAN 4 Pondok Pinang Jakarta Selatan,

bertujuan untuk melihat secara umum mengenai hubungan persepsi siswa

tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar sosiologi.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan

berupa soal dan angket. Soal terdiri atas 15 soal mengenai pelajaran sosiologi

dan, angket mengenai moving class, keduanya telah diuji coba dan diketahui

validitas serta reliabilitasnya. Soal dan angket tersebut kemudian disebar

kepada 50 orang responden, sampel penelitian yaitu siswa yang dipilih sesuai

dengan teknik sample random. Dari pemilihan sampel menggunakan teknik

sample random, maka didapat siswa/siswi kelas XI IPS Dengan demikian yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 50 responden kelas xi IPS.

1. Data Moving Class

Persepsi siswa tentang moving class merupakan variabel independen atau

dikenal dengan variabel X. Data persepsi siswa tentang moving class

diperoleh dari pengisian angket oleh responden sebanyak 50 siswa. Jumlah

skor hasil angket responden dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 77: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

63

Tabel 4.9

Data Hasil Angket Persepsi Siswa tentang Moving Class

Responden Jumlah Data Hasil Angket

1 48

2 39

3 48

4 45

5 49

6 47

7 48

8 48

9 37

10 36

11 43

12 27

13 33

14 50

15 26

16 25

17 38

18 46

19 47

20 27

21 39

22 38

23 32

24 38

25 40

26 31

27 31

Page 78: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

64

28 27

29 29

30 34

31 32

32 45

33 26

34 30

35 24

36 40

37 36

38 43

39 29

40 39

41 35

42 40

43 35

44 38

45 35

46 33

47 32

48 34

49 34

50 34

N = 50 1840

Dari tabel 4.9 tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh

responden nomor 14 dengan skor 50 sedangkan skor terendah didapat oleh

responden dengan nomor 35 dengan skor 24. Data jumlah hasil angket

tersebut, kemudian dianalisis melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Page 79: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

65

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu menentukan

rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang kelas interval (perhitungan

pada lampiran 6)

Tabel 4.10

Tabel Distribusi Frekuensi

Interval

Kelas

Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif

Batas Bawah Batas Atas

24 - 27 7 14% 23,5 27,5

28 - 31 5 10% 27,5 31,5

32 - 35 12 24% 31,5 35,5

36 - 39 10 20% 35,5 39,5

40 - 43 5 10% 39,5 43,5

44 - 47 5 10% 43,5 47,5

48 - 51 6 12% 47,5 51,5

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.10 distribusi frekuensi di atas, frekuensi kelas

tertinggi variabel moving class (X) terletak pada interval ketiga dengan

rentang nilai 32 – 35 dengan presentase 24%. Sedangkan frekuensi kelas

terendah terletak pada tiga interval dengan masing-masing interval yaitu 28 -

31, 40 – 43, dan 44 – 47 memiliki hasil presentase masing-masing yaitu 10%.

Pada interval lainnya yaitu pertama, keempat dan ketujuh dengan masing-

masing rentang nilai 24 – 27 dengan presentase 14%, 36 – 39 dengan

presentase 20% dan 48 – 51 dengan presentasi 12%.

b. Membuat Grafik Histogram

Untuk mempermudah penafsiran data persepsi siswa tentang moving class,

maka data digambarkan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:

Histogram 4.1

Page 80: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

66

Data Variabel Moving Class (X)

c. Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel X (Moving Class)

Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari variabel persepsi siswa

tentang moving class, maka terlebih dahulu mencari nilai mean, varians dan

simpangan baku (proses perhitungan simpangan baku pada lampiran

Mean Varians Simpangan Baku

36,8 52,65 7,25

Setelah nilai mean dan simpangan baku sudah didapatkan, maka langkah

selanjutnya ialah:

1) Menentukan rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan

cara

( ̅- S) sampai ( ̅+ S). Jadi untuk kategori sedang, rentang nilainya

29,55 – 44,05

2) Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang

berada di atas 44,05 sampai dengan skor tertinggi variabel X yaitu

47. Jadi rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu 44,05 – 50

3) Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan

menentukan skor yang berada di bawah 29,55 sampai dengan skor

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

1 2 3 4 5 6 7 8

Frekuensi

Page 81: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

67

terendah variabel X yaitu 24. Dengan demikian rentang nilai untuk

kategori rendah berada diantara 24 – 29,55. Untuk lebih jelasnya,

akan diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel 4.11

Interpretasi Kategori Penerapan Strategi Moving Class

No. Interval Frekuensi Presentase Kategori

1. 24 – 29,55 9 18% Rendah

2. 29,55 – 44,05 30 60% Sedang

3. 44,05 – 50 11 22% Tinggi

Berdasarkan tabel interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa skor

angket variabel persepsi siswa tentang moving class sedang. Ini berarti

persepsi siswa tentang moving class di MAN 4 Jakarta tidak terlalu tinggi

mempengaruhi kualitas belajar mereka disekolah.

2. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Sosiologi

Hasil tes prestasi belajar sosiologi merupakan variabel dependent atau

dikenal dengan variabel Y. Data hasil tes prestasi belajar sosiologi diperoleh

dengan memberikan soal pilihan ganda sebanyak 15 pertanyaan yang dijawab

oleh responden kelas xi IPS sebanyak 50 siswa. Jumlah skor hasil jawaban

soal responden dapat dilihat dalam tabel berikut:

Page 82: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

68

Tabel 4.12

Data Hasil Soal Pilihan Ganda Hasil Tes Prestasi Belajar

Responden Jumlah Data Hasil Angket

1 72

2 59

3 70

4 68

5 66

6 72

7 69

8 69

9 58

10 59

11 62

12 49

13 57

14 72

15 44

16 45

17 60

18 72

19 63

20 44

21 54

22 61

23 53

24 56

25 62

26 45

27 51

28 42

29 50

30 51

31 53

32 65

33 44

34 52

35 42

36 66

37 61

Page 83: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

69

38 59

39 45

40 59

41 54

42 62

43 52

44 59

45 57

46 55

47 61

48 53

49 53

50 53

N = 50 2860

Dari tabel 4.12 tersebut dapat dilihat bahwa skor tertinggi didapat oleh

responden dengan masing-masing nomor yaitu 1, 6, 14 dan 18 dengan skor 72

sedangkan skor terendah didapat oleh responden dengan nomor 28 dan 35

dengan skor 42. Data jumlah hasil soal tersebut, kemudian dianalisis melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu menentukan

rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang kelas interval (perhitungan

pada lampiran 7)

Tabel 4.13

Tabel Distribusi Frekuensi

Interval Kelas Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif

Batas Bawah Batas Atas

42 - 45 8 16% 41,5 45,5

46 - 49 1 2% 45,5 49,5

50 - 53 10 20% 49,5 53,5

54 - 57 6 12% 53,5 57,5

58 - 61 10 20% 57,5 61,5

Page 84: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

70

62 - 65 5 10% 61,5 65,5

66 - 69 5 10% 65,5 69,5

70 - 73 5 10% 69,5 73,5

Jumlah 50 100%

Berdasarkan tabel 4.13 distribusi frekuensi di atas, frekuensi kelas

tertinggi variabel hasil tes prestasi belajar sosiologi (Y) terletak pada interval

ke tiga dan ke lima dengan masing-masing rentang nilai 50 – 53 dan 58 - 61

dengan presentase 20%. Sedangkan frekuensi kelas terendah terletak pada

interval ke dua dengan rentang nilai 46 – 49 dengan presentase 2%. Pada

interval lainnya yaitu pertama dengan rentang nilai 42 – 45 memiliki

presentase sebesar 16%, interval ke empat yaitu rentang nilai 54 – 57 dengan

presentase 12%, dan interval ke enam, tujuh, dan delapan dengan rentang nilai

62 – 65, 66 – 69, dan 70 – 73 memiliki presentase masing-masing sebesar

10%.

b. Membuat Grafik Histogram

Untuk mempermudah penafsiran data mengenai hasil tes prestasi belajar

siswa, maka data digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut:

Page 85: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

71

Histogram 4.3

Data Variabel Hasil Tes Prestasi Belajar (Y)

c. Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel Y (Hasil tes prestasi

belajar Sosiologi)

Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari variabel hasil belajar siswa,

maka terlebih dahulu mencari nilai mean, varians dan simpangan baku (proses

perhitungan simpangan baku pada lampiran)

Mean Varians Simpangan Baku

57,2 73,83 8,59

Setelah nilai mean dan simpangan baku sudah didapatkan, maka langkah

selanjutnya ialah:

4) Menentukan rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan

cara

( ̅- S) sampai ( ̅+ S). Jadi untuk kategori sedang, rentang nilainya

48,61 – 65,79

5) Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang

berada di atas 65,79 sampai dengan skor tertinggi variabel X yaitu

72. Jadi rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu 65,79 – 72

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

1 2 3 4 5 6 7 8

Frekuensi

Page 86: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

72

6) Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan

menentukan skor yang berada di bawah 48,61 sampai dengan skor

terendah variabel X yaitu 42. Dengan demikian rentang nilai untuk

kategori rendah berada diantara 42 – 48,61. Untuk lebih jelasnya,

akan diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel 4.14

Interpretasi Kategori Hasil Belajar Siswa

No. Interval Frekuensi Presentase Kategori

1. 42 – 48,61 8 16% Rendah

2. 48,61 – 65,79 32 64% Sedang

3. 65,79 - 72 10 20% Tinggi

Berdasarkan tabel interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa skor hasil

menjawab soal pilihan ganda sosiologi variabel hasil tes prestasi belajar

sosiologi berkategori sedang. Ini berarti hasil tes prestasi belajar oleh siswa di

MAN 4 Jakarta berjalan dengan baik.

C. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Data uji validitas ini disebarkan kepada 50 siswa kelas XI IPS di MAN 4

Jakarta. Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

kuesioner atau angket. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan antara

nilai rhitung dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n

adalah jumlah sampel dalam penelitian, dan dalam penelitian ini memiliki n

sebanyak 50. Maka besarnya df dapat dihitung 50-2 = 48. Dengan df = 48 dan

alfa = 0,05 didapat rtabel = 0,278. Hasil analisis perhitungan butir soal (rhitung)

dikonsultasikan dengan harga kritik r product moment, dengan taraf signifikan

5% jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel dan bernilai positif, maka butir

pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya bila nilai rhitung

Page 87: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

73

lebih kecil dari rtabel , maka butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan

tidak valid. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15

Keseluruhan Hasil Uji Validitas Variabel

No Variabel rhitung rtabel N Ket

1 MC1 0,691 0,278 50 VALID

2 MC2 0,783 0,278 50 VALID

3 MC3 0,573 0,278 50 VALID

4 MC4 0,831 0,278 50 VALID

5 MC5 0,713 0,278 50 VALID

6 MC6 0,831 0,278 50 VALID

7 MC7 0,312 0,278 50 VALID

8 MC8 0,691 0,278 50 VALID

9 MC9 0,783 0,278 50 VALID

10 MC10 0,831 0,278 50 VALID

11 HTP1 0,656 0,278 50 VALID

12 HTP2 0,831 0,278 50 VALID

13 HTP3 0,713 0,278 50 VALID

14 HTP4 0,691 0,278 50 VALID

15 HTP5 0,783 0,278 50 VALID

16 HTP6 0,831 0,278 50 VALID

17 HTP7 0,322 0,278 50 VALID

18 HTP8 0,579 0,278 50 VALID

19 HTP9 0,456 0,278 50 VALID

20 HTP10 0,472 0,278 50 VALID

21 HTP11 0,686 0,278 50 VALID

22 HTP12 0,807 0,278 50 VALID

23 HTP13 0,755 0,278 50 VALID

24 HTP14 0,542 0,278 50 VALID

Page 88: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

74

25 HTP15 0,540 0,278 50 VALID

Sumber: Data diolah dengan menggunakan program SPSS 20

Pernyataan 1 memiliki nilai Corrected Item Total Correlation sebesar

rhitung 0,691 lebih besar dari nilai rtabel, yaitu 0,278 maka pernyataan 1

dinyatakan valid. Begitu pula dengan pernyataan lainnya memiliki nilai

Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari rtabel.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Setelah uji validitas selesai dilakukan, selanjutnya adalah hasil pengujian

reliabilitas instrument. Suatu instrumen pengukurannya dikatakan reliabel jika

pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi, uji reliabilitas instrument

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrument sebagai

alat ukur, sehingga suatu pengukuran dapat dipercaya.

Nilai r11 yang diperoleh dibandingkan dengan nilai rtabel product moment

dengan taraf signifikan 5%. Kriterianya jika nilai r11 > rtabel maka instrument

dinyatakan reliabel. Koefisien reliabilitas butir pernyataan untuk persepsi

siswa tentang moving class terhadap pertanyaan soal hasil tes prestasi belajar

sosiologi diperoleh r11 = 0,951 sedang rtabel product moment yaitu (N – 1) = 50

– 1 = 49 dengan taraf signifikan 5% dan n= 49 diperoleh rtabel = 0.275.

Diketahui r11 > rtabel atau 0,951 > 0,275, sehingga instrument penelitian

dinyatakan reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data.

Tabel 4.16

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,951 25

Sumber: Data diolah dengan menggunakan program SPSS 20

Page 89: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

75

D. Pengujian Hipotesis

1. Koefisien Korelasi

Seperti yang penulis ungkapkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel X yaitu persepsi siswa tentang moving class dan

variabel Y hasil tes prestasi belajar sosiologi memiliki hubungan positif yang

signifikan atau tidak. Untuk itu perlu adanya pengujian hipotesis koefisien

korelasi, untuk melakukan pengujian hipotesis korelasi digunakan rumus

korelasi product moment yaitu:

( ) ( )

√( ( ) ) ( ( ) )

Keterangan:

r xy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment

N : Number of Cases (Jumlah data)

XY : Jumlah hasil perkiraan antara skor X dan skor Y

X : Jumlah seluruh skor X

Y : Jumlah seluruh skor Y

Adapun untuk mencari angka indeks korelasi product moment tersebut,

maka langkah yang ditempuh adalah :

a. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (X) yaitu

persepsi siswa tentang moving class.

b. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (Y) yaitu

hasil tes prestasi belajar sosiologi.

c. Scoring, diteliti jumlahnya kemudian dimasukan kedalam tabel

kerja atau tabel perhitungan yang terdiri dari enam kolom,

sebagai berikut:

Page 90: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

76

Tabel 4.17

Indeks Korelasi Antara Persepsi Siswa tentang Moving Class dan Hasil Tes

Prestasi Belajar

No. X Y X2 Y2 XY

1 48 72 2304 5184 3456

2 39 59 1521 3481 2301

3 48 70 2304 4900 3360

4 45 68 2025 4624 3060

5 49 66 2401 4356 3234

6 47 72 2209 5184 3384

7 48 69 2304 4761 3312

8 48 69 2304 4761 3312

9 37 58 1369 3364 2146

10 36 59 1296 3481 2124

11 43 62 1849 3844 2666

12 27 49 729 2401 1323

13 33 57 1089 3249 1881

14 50 72 2500 5184 3600

15 26 44 676 1936 1144

16 25 45 625 2025 1125

17 38 60 1444 3600 2280

18 46 72 2116 5184 3312

19 47 63 2209 3969 2961

20 27 44 729 1936 1188

21 39 54 1521 2916 2106

22 38 61 1444 3721 2318

23 32 53 1024 2809 1696

24 38 56 1444 3136 2128

25 40 62 1600 3844 2480

26 31 45 961 2025 1395

27 31 51 961 2601 1581

28 27 42 729 1764 1134

29 29 50 841 2500 1450

30 34 51 1156 2601 1734

31 32 53 1024 2809 1696

32 45 65 2025 4225 2925

33 26 44 676 1936 1144

34 30 52 900 2704 1560

35 24 42 576 1764 1008

36 40 66 1600 4356 2640

Page 91: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

77

37 36 61 1296 3721 2196

38 43 59 1849 3481 2537

39 29 45 841 2025 1305

40 39 59 1521 3481 2301

41 35 54 1225 2916 1890

42 40 62 1600 3844 2480

43 35 52 1225 2704 1820

44 38 59 1444 3481 2242

45 35 57 1225 3249 1995

46 33 55 1089 3025 1815

47 32 61 1024 3721 1952

48 34 53 1156 2809 1802

49 34 53 1156 2809 1802

50 34 53 1156 2809 1802

N = 50 1840 2860 70292 167210 108103

Setelah diketahui N = 50, ΣX = 1840, ΣY = 2860, ΣX2

= 70292, dan ΣY2

= 167210, ΣXY = 108103. Maka dapatlah dicari indeks korelasinya, sebagai

berikut:

( ) ( )

√( ( ) ) ( ( ) )

( )( )

√( ( ) ) ( ( ) )

√( ) ( )

√( ) ( )

Page 92: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

78

Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X dan

variabel Y adalah 0,912. Ini berarti terdapat korelasi positif antara persepsi

siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar sosiologi kelas xi di

MAN 4 Jakarta Selatan.

Untuk memberikan interpretasi terhadap rxy dapat ditempuh dengan dua

macam cara, yaitu :

a. Memberi interpretasi sederhana, apabila hasil tersebut

diinterpretasikan secara kasar atau sederhana dengan mencocokkan

hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment.

Ternyata besarnya rxy = 0,912 yang besarnya berkisar antara 0,70 -

0,90 berarti korelasi antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi

yang kuat atau tinggi.

b. Menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan dengan jalan

membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang

tercantum dalam tabel “r” pada taraf signifikan 5% dan 1% namun

terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degress of freedom,

dengan rumus:

Df = N – nr

= 50 – 2

= 48

Dengan df sebesar 48 jika dikonsultasikan dengan “r” tabel, pada taraf

signifikan 5% diperoleh harga minimal sebesar 0,278, ternyata rxy lebih besar

daripada nilai “rtabel”. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak, dan

hipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya “terdapat hubungan positif dan

signifikan antara persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi

belajar sosiologi kelas xi di MAN 4 Jakarta”.

2. Uji Hipotesis terhadap Koefisien Korelasi dengan Uji-t

Selanjutnya adalah pengujian keberatian koefisien korelasi bertujuan untuk

mencari keberatian korelasi antara penggunaan facebook dengan disiplin

Page 93: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

79

belajar IPS siswa dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan 5%, dk (n-

2)

Berdasarkan tabel pada taraf signifikansi 5% dengan, dk = 48 adalah 2,011.

Karena thitung = 6,935 > ttabel = 2,011 maka H0 ditolak, artinya koefisien

signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan

signifikan antara persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar

sosiologi pada siswa kelas xi.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi (sumbangan) yang

diberikan variabel X terhadap variabel Y, maka harus diketahui terlebih dahulu

koefisiennya yang disebut dengan “Coefficient of Determinition” (koefision

penentu) dengan rumus sebagai berikut:

KD = r2

x 100 %

= (0,912)2

x 100%

= 0,83 x 100%

= 83%

Hal ini menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang moving class dan hasil

tes prestasi belajar siswa pada pelajaran sosiologi memiliki hubungan sebesar

83%, sedangkan 17% ditentukan oleh faktor lainnya.

Page 94: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

80

E. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan teori sebelumnya, menyatakan bahwa adanya hubungan

persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar siswa pada

pelajaran sosiologi. Menurut teori, moving class memiliki hubungan dengan

hasil tes prestasi belajar siswa karena adanya hubungan positif dalam kegiatan

belajar mengajar di dalam kelas. Setelah data terkumpul, kemudian data diolah

dan dianalisis dengan menggunakan metode korelasi product moment. Dan

berdasarkan hasil perhitungan yang telah dijabarkan, terlihat pula bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang moving class

(X) dan hasil tes prestasi belajar siswa pada pelajaran sosiologi (Y) di MAN 4

Jakarta. Hal Ini dapat ditunjukkan dengan koefisien korelasi rxy = 0,912 > rtabel

= 0,278 pada taraf signifikan 5% maka hasilnya signifikan. Kemudian

dilakukan perhitungan dengan uji reliabilitas yang menghasilkan nilai r11 >

rtabel atau 0,951 > 0,275, sehingga hasilnya dinyatakan reliabel dan dapat

dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Hal ini, menunjukkan adanya hasil

yang signifikan melalui penelitian ilmiah dan perhitungan statistika serta

melalui berbagai pengujian statistika. Dapat disimpulkan bahwa adanya

hubungan positif persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi

belajar sosiologi pada siswa kelas xi di MAN 4 Jakarta. Hasil penelitian diatas

menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti terbukti

kebenarannya.

F. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat kelemahan dan

kekurangan, diantaranya:

i. Banyak hal- hal di luar kemampuan peneliti yang tidak terjangkau, hal

ini sehubungan dengan keterbatasan tenaga, waktu, dan pemikiran

peneliti, sehingga memungkinkan penelitian kurang optimal.

ii. Angket yang digunakan untuk menjaring data mengenai persepsi siswa

tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar sosiologi pada siswa

Page 95: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

81

kelas xi IPS belum mengungkapkan keseluruhan aspek yang diteliti,

meskipun sudah diadakan uji coba baik uji validitas maupun uji

reliabilitas.

Page 96: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan judul hubungan

persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar sosiologi

pada siswa kelas xi ips di MAN 4 Jakarta, maka dapat disimpulkan:

Persepsi siswa tentang moving class memiliki hubungan yang baik

dengan kegiatan belajar mengajar salah satunya dapat meningkatkan hasil

belajar siswanya, selain itu dengan diadakannya penerapan moving class

disekolah ini para siswa dapat lebih aktif dan kritis dalam setiap kegiatan

belajar mengajar karena didukung dengan suasana kelas yang berbeda dan

lebih menyenangkan. Persepsi mengenai moving class di MAN 4 Jakarta

berada dalam kategori baik. Hal ini dapat diketahui dengan hasil

perhitungan statistika yang menunjukkan adanya hubungan yang positif

antara persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar

sosiologi pada siswa kelas xi ips. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh

bahwa koefisien korelasi rxy = 0,912 > rtabel = 0,278 pada taraf signifikan

5% maka hasilnya signifikan. Kemudian dilakukan perhitungan dengan uji

reliabilitas yang menghasilkan nilai r11 > rtabel atau 0,951 > 0,275, sehingga

hasilnya dinyatakan reliabel. Berdasarkan perhitungan ini, maka Ho yang

menyatakan bahwa “tidak terdapat hubungan positif dan signifikan antara

persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar sosiologi

pada siswa kelas xi di MAN 4 Jakarta” ditolak. Dan Ha yang menyatakan

bahwa “terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa

tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar sosiologi pada siswa

kelas xi di MAN 4 Jakarta” diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang ingin peneliti

sampaikan untuk perbaikkan penerapan moving class dikemudian hari:

Page 97: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

83

1. Penerapan moving class di MAN 4 Jakarta sudah cukup baik, maka

hendaknya sekolah lebih meningkatkan strategi pembelajaran dengan

berbagai inovasi pembelajaran, sehingga siswa bisa melaksanakan

pembelajaran lebih secara efektif dan efisien.

2. Dalam penerapan moving class di MAN 4 Jakarta siswa sudah bisa

terkontrol dengan baik, oleh karena itu pihak sekolah harus tetap

mempertahankannya, agar siswa selalu ikut berperan aktif dalam

pembelajaran dikelas.

3. Dengan adanya penerapan moving class, guru diharapkan lebih

memotivasi siswa agar lebih bersemangat dan aktif dalam kegiatan

belajar.

Page 98: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

DAFTAR PUSTAKA

A, M, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2007.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

Cet. X, 2009.

Budiningsih, Asri. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2012.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 9,

2009.

Hardini, Isriani. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, &

Implementasi), Yogyakarta: Familia, 2012.

Hariyanto dan Suyono. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011.

Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif). Jakarta: GP Press, 2008.

Khairani, Makmun. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013.

Khodijah, Nyanyu. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pres, Cet. 1, 2014.

Makmun, Abin Syamsuddin. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: ALFABETA, 2004.

Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta, 2009.

Sarwono W. Sarlito dan Eko A. Meinarno, Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba

Empat, 2012.

Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2013.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo,

2006.

Page 99: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, Cet. 8, 2009.

----------, Metode Penelitian Kuantitatifm Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, Cet. VII, 2012.

Suprapto. Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-ilmu Pengetahuan

Sosial. Yogyakarta: CAPS, 2013.

Suryobroto, B. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1997.

Syaodih, Nana Sukmadinata. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006.

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian dan Sosial Kependidikan Teori-Aplikasi.

Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007.

Internet

Anim Hadi. Mengapa harus menggunakan moving class,

https://animhadi.wordpress.com/2008/11/16/-mengapa-harus-

menggunakan-sistem-moving-class/, 18 Maret 2014.

http://ahmadroihan8.blogspot.com/2013/10/persepsi-dalam-psikologi-

lengkap.html, 17 Januari 2015

Siti Amaliah Hidayah.

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/509, 18

Maret 2014

Asriyadin. http://digilib.uin-suka.ac.id/5830/, 18 Maret 2014

Ria Aprilia Nugraheni. http://lib.unnes.ac.id/7809/, 18 Maret 2014

Page 100: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

Lampiran 1

ANGKET

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL

TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI

MAN 4 JAKARTA

Nama :

Jenis Kelamin L / P :

Petunjuk

1. Bacalah pernyataan dibawah ini, kemudian pilihlah salah satu jawaban yang

sesuai dengan pilihan anda. Berilah tanda Cheklis (√) pada jawaban anda pada

kolom kriteria jawaban yang artinya sebagai berikut :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

R : Ragu - ragu

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

2. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri anda, sebab tidak ada jawaban yang

salah

3. Pendapat anda tidak akan mempengaruhi sedikitpun terhadap nilai dan tidak

ada kaitannya dengan kegiatan sekolah

4. Angket ini hanya untuk kepentingan ilmiah, oleh karena itu saya berharap

jawaban yang objektif, jujur, dan tidak mengada-ada

5. Atas kesediannya mengisi angket, saya ucapkan terima kasih.

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Saya selalu datang tepat waktu ke

dalam kelas saat perpindahan kelas

Page 101: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

2 Saya merasa belajar menjadi tidak

membosankan karena setiap

pelajaran selalu berada diruang

kelas yang berbeda

3 Saya merasa senang dengan

diadakannya penerapan moving

class di sekolah ini

4 Saya merasa moving class

mendidik para siswa untuk lebih

disiplin dalam menggunakan waktu

5 Ruangan disetiap kelas selalu

berbeda karena didesain sesuai

karakter mata pelajarannya

6 Saya merasa moving class membuat

suasana kegiatan belajar mengajar

lebih interaktif

7 Saya merasa moving class sangat

efektif dalam kegiatan belajar

mengajar

8 Dalam penerapan strategi moving

class siswa menjadi lebih aktif dan

disiplin

9 Penerapan strategi moving class ini

meningkatkan minat belajar siswa

10 Penerapan strategi moving class di

sekolah ini sudah berjalan dengan

baik

Page 102: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

Lampiran 2 LEMBAR SOAL

MATA PELAJARAN : SOSIOLOGI HARI, TANGGAL : KAMIS, 22

Januari 2014

PROGRAM : IPS WAKTU : 60 MENIT

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT DENGAN CARA MEMBERI

SILANG (X) HURUF A, B, C, D, ATAU E

1. Dalam penelitian ilmiah langkah awal yang perlu dilakukan adalah ...

a. Menetapkan hipotesis

b. Membuat judul

c. Memilih masalah penelitian

d. Menyusun daftar isi

e. Membuat proposal

2. Hal yang penting dalam penulisan laporan penelitian agar orang dapat

memahaminya adalah ...

a. Harus membuat elemen yang penting tentang iptek

b. Dibuat secara sistematis, teoritis, dan terarah

c. Penulisan disesuaikan dengan kemampuan sendiri

d. Penulisan sesuai dengan keinginan masyarakat setempat

e. Menggunakan bahasa yang komunikatif, baik, dan benar

3. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Latar belakang

2) Kajian teori

3) Tujuan dan manfaat penelitian

4) Kesimpulan

5) Rumusan masalah

Dari pernyataan diatas, yang dicantumkan dalam bagian pendahuluan

laporan penelitian ...

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 3, dan 5

c. 2, 3, dan 4

d. 2, 4, dan 5

e. 1, 3, dan 4

4. Seorang peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian selalu

mengawalinya dengan ...

a. Kepanikan

b. masalah-masalah pribadi

c. kebutuhan akan uang

d. rasa ingin tahu

e. kekecewaan terhadap hidup

5. Salah satu topik penelitian yang baik adalah ketersediaan data. Persyaratan

tersebut dimaksudkan agar penelitiannya ...

a. Sama dengan peneliti terdahulu

b. Sesuai dengan dana penelitian

c. Berbeda dengan perasaan peneliti

d. Dapat dilaksanakan dengan baik

e. Berguna bagi masyarakat

Page 103: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

6. Data yang diperoleh dalam penelitian kuantitatif berupa ...

a. Fakta-fakta yang harus diolah

b. Kalimat pertanyaan

c. Simbol-simbol perasaan

d. Data angka-angka

e. Pernyataan

7. Peneliti ingin mengetahui kehidupan masyarakat miskin di suatu kota. Ia

melakukan observasi dan wawancara dengan beberapa warga miskin yang

menjadi subyek penelitian. Ditinjau dari tempat pengambilan data, metode

jenis tersebut merupakan penelitian ...

a. Terapan

b. Lapangan

c. Percobaan

d. Laboratorium

e. Pengembangan

8. Yang merupakan data kualitatif adalah ...

a. Disajikan dalam bentuk uji regresi

b. Disajikan berupa angka-angka

c. Merupakan uraian deskriptif

d. Menggunakan hitungan statistik

e. Pertanyaan

9. Perhatikan pernyataan berikut ini!

1) Penelitian laboratorium, lapangan, kepustakaan

2) Penelitian bujur dan silang

3) Penelitian kuantitatif dan kualitatif

4) Penelitian primer dan sekunder

5) Penelitian eksploratif, eksplanatif, development

Dari pernyataan di atas, yang dicantumkan dalam bagian jenis penelitian

menurut tujuannya adalah ...

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

10. Rancangan penelitian adalah ...

a. pokok-pokok perencanaan peneliti yang tertuang dalam satu kesatuan

naskah secara ringkas, jelas, dan utuh

b. kumpulan dari fakta yang dihimpun secara sistematis

c. unsur-unsur pokok penelitian yang dijabrkan ke dalam naskah yang

ringkas, jelas, dan utuh

d. rencana yang disusun sebelum penelitian, sebagai pertanggungjawaban

suatu proyek penelitian

e. persiapan penelitian yang diajukan kepada lembaga untuk mendapatkan

dana

11. Dalam rancangan penelitian sosial yang perlu diperhatikan adalah

pemilihan topik penelitian. Salah satu topik penelitian yang baik yaitu

cukup menarik untuk diteliti, artinya….

a. memiliki manfaat bagi masyarakat luas

b. berkaitan erat dengan isu-isu yang terjadi

c. mendorong semangat melakukan penelitian

Page 104: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

d. menambah jumlah topik penelitian

e. meningkatkan pengetahuan masyarakat

12. Data yang diperoleh peneliti dari dokumen-dokumen instansi pemerintah

disebut ...

a. data primer

b. data sekunder

c. data kualitatif

d. data kuantitatif

e. data statistic

13. Yang dimaksud dengan hipotesis adalah ...

a. data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan sebenarnya

b. kesimpulan sementara dari suatu masalah penelitian

c. hasil penelitian dari data yang diperoleh di lapangan

d. konsep yang mendasar dalam langkah berikutnya

e. jawaban penelitian yang kebenarannya telah diuji

14. Di bawah ini yang merupakan data primer yaitu ...

a. data jumlah penduduk yang ada dalam buku kependudukan

b. data luas wilayah yang ada di kantor kelurahan

c. data mengenai jumlah pengangguran di kantor Depnaker

d. informasi yang dicatat melalui surat kabar pemerintah

e. informasi jumlah ternak lembu yang diperoleh dari perhitungan

langsung pada tiap-tiap kepala keluarga

15. Dilihat dari pengambilan sumber datanya, data terbagi atas dua macam

yaitu ...

a. Data valid dan reliabel

b. Internal dan eksternal

c. Kualitas dan kuantitas

d. Valid dan in valid

e. Primer dan sekunder

Page 105: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 106: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 107: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 108: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 109: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

Lampiran 4

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

mc1 90,36 221,133 ,714 ,948

mc2 90,52 215,438 ,823 ,946

mc3 90,76 220,798 ,571 ,950

mc4 90,10 220,827 ,813 ,947

mc5 90,20 226,327 ,683 ,948

mc6 90,10 220,827 ,813 ,947

mc7 90,18 235,008 ,312 ,952

mc8 90,36 221,133 ,714 ,948

mc9 90,52 215,438 ,823 ,946

mc10 90,10 220,827 ,813 ,947

th1 90,50 227,398 ,555 ,950

th2 90,10 220,827 ,813 ,947

th3 90,20 226,327 ,683 ,948

th4 90,36 221,133 ,714 ,948

th5 90,52 215,438 ,823 ,946

th6 90,10 220,827 ,813 ,947

th7 90,30 235,520 ,255 ,953

th8 90,02 230,877 ,536 ,950

th9 89,78 236,053 ,371 ,951

th10 89,84 233,362 ,373 ,951

th11 90,44 227,027 ,571 ,949

th12 90,18 220,396 ,759 ,947

th13 90,22 225,971 ,668 ,948

th14 90,06 226,956 ,501 ,950

th15 90,18 224,844 ,535 ,950

Page 110: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

Lampiran 5

Tabel r

Nilai Koefisien Korelasi (r) untuk taraf signifikan 0,05; dua

sisi

df 0.05 df 0.05 df 0.05 df 0.05

1 0.9969 26 0.3739 51 0.2706 76 0.2227

2 0.9500 27 0.3673 52 0.2681 77 0.2213

3 0.8783 28 0.3610 53 0.2656 78 0.2199

4 0.8114 29 0.3550 54 0.2632 79 0.2185

5 0.7545 30 0.3494 55 0.2609 80 0.2172

6 0.7067 31 0.3440 56 0.2586 81 0.2159

7 0.6664 32 0.3388 57 0.2564 82 0.2146

8 0.6319 33 0.3338 58 0.2542 83 0.2133

9 0.6021 34 0.3291 59 0.2521 84 0.2120

10 0.5760 35 0.3246 60 0.2500 85 0.2108

11 0.5529 36 0.3202 61 0.2480 86 0.2096

12 0.5324 37 0.3160 62 0.2461 87 0.2084

13 0.5140 38 0.3120 63 0.2441 88 0.2072

14 0.4973 39 0.3081 64 0.2423 89 0.2061

15 0.4821 40 0.3044 65 0.2404 90 0.2050

16 0.4683 41 0.3008 66 0.2387 91 0.2039

17 0.4555 42 0.2973 67 0.2369 92 0.2028

18 0.4438 43 0.2940 68 0.2352 93 0.2017

19 0.4329 44 0.2907 69 0.2335 94 0.2006

20 0.4227 45 0.2876 70 0.2319 95 0.1996

21 0.4132 46 0.2845 71 0.2303 96 0.1986

22 0.4044 47 0.2816 72 0.2287 97 0.1975

23 0.3961 48 0.2787 73 0.2272 98 0.1966

24 0.3882 49 0.2759 74 0.2257 99 0.1956

25 0.3809 50 0.2732 75 0.2242 100 0.1946

Page 111: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

Lampiran 6

Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dan

Histogram untuk Variabel X Moving Class

No. Tahapan Membuat Tabel Distribusi

Frekuensi

1. Menentukan Rentang (R)

Data terbesar – Data terkecil

= 50 – 24

= 26

2. Menentukan Jumlah Kelas (k)

= 1 + 3,3.log n

= 1 + 3,3.log 50

= 1 + 3,3.1,698

= 6,6034 7 (dibulatkan)

3. Menentukan Panjang Kelas Interval

=

=

= 3,7142 4 (dibulatkan)

4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Interval

Kelas

Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif

Batas Bawah Batas Atas

24 - 27 7 14% 23,5 27,5

28 - 31 5 10% 27,5 31,5

32 - 35 12 24% 31,5 35,5

36 - 39 10 20% 35,5 39,5

40 - 43 5 10% 39,5 43,5

44 - 47 5 10% 43,5 47,5

48 - 51 6 12% 47,5 51,5

Jumlah 50 100%

Page 112: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

Lampiran 7

Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Frekuensi dan

Histogram untuk Variabel Y Hasil Tes Prestasi Belajar

No. Tahapan Membuat Tabel Distribusi

Frekuensi

1. Menentukan Rentang

Data terbesar – Data terkecil

= 72 – 42

= 30

2. Menentukan Banyak Kelas

= 1 + 3,3.log n

= 1 + 3,3.log 50

= 1 + 3,3.1,698

= 6,6034 7 (dibulatkan)

3. Menentukan Panjang Kelas Interval

=

=

= 4,2857 4 (dibulatkan)

4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Interval Kelas Frekuensi

Absolut

Frekuensi

Relatif

Batas Bawah Batas Atas

42 - 45 8 16% 41,5 45,5

46 - 49 1 2% 45,5 49,5

50 - 53 10 20% 49,5 53,5

54 - 57 6 12% 53,5 57,5

58 - 61 10 20% 57,5 61,5

62 - 65 5 10% 61,5 65,5

66 - 69 5 10% 65,5 69,5

70 - 73 5 10% 69,5 73,5

Jumlah 50 100%

Page 113: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

Lampiran 8

Langkah-langkah Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Simpangan Baku

Variabel X dan Variabel Y

Perhitungan Variabel X

1. Rata-rata (Means) X ̅

2. Varians ( ̅ )

3. Simpangan Baku √ ( ̅ )

√ = 7,25

Perhitungan Variabel Y

1. Rata-rata (Means) ̅

2. Varians ( ̅ )

3. Simpangan Baku √ ( ̅ )

√ = 8,59

Page 114: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

Lampiran 9

Suasana MAN 4 Jakarta dari lantai 3

Suasana koridor sekolah saat kegiatan belajar mengajar berlangsung

Page 115: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

Meja piket yang bersampingan dengan tangga menuju ke semua kelas dapat

memantau dan meminimalisirkan peserta didik yang membolos saat KBM

berlangsung

Suasana ruang kelas Biologi digunakan kelas XI IPA 1

Page 116: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

Suasana ruang kelas Sosiologi digunakan kelas XI IPS

Page 117: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 118: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 119: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 120: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 121: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 122: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 123: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi
Page 124: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS · HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG MOVING CLASS DAN HASIL TES PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 4 JAKARTA . Skripsi

BIODATA PENULIS

Nama lengkap penulis adalah Annezsa Fauziah biasa dipanggil

“Nesa”, lahir di Jakarta pada 22 Januari 1992, putri dari pasangan Alm Bpk. Sam

Suryadi dan Ibu Hamidah. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Alamat email penulis [email protected].

Penulis mengenyam pendidikan diantaranya di SDN 12 Pagi Lubang

Buaya tahun 1998-2004, SMPN 157 Lubang Buaya tahun 2004-2007, MAN 6

Jakarta tahun 2007-2010, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2014) pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPS, Program Studi

Sosiologi-Antropologi.

Skripsi yang penulis buat berjudul “Hubungan Persepi Siswa Tentang

Moving Class dan Hasil Tes Prestasi Belajar Sosiologi pada Siswa Kelas XI

IPS di MAN 4 Jakarta”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai arahan dan

bimbingan dari Bapak Mochammad Noviadi Nugroho, M.Pd.