hubungan motivasi belajar mahasiswa...

89
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA YANG BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA TERHADAP PRESTASI AKADEMIK (IPK) ( Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Semester 6) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Wilda Shifa Fauziyah NIM : 1110015000037 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Upload: duongphuc

Post on 01-Sep-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA YANG

BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA TERHADAP PRESTASI

AKADEMIK (IPK)

( Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Semester 6)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Wilda Shifa Fauziyah

NIM : 1110015000037

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah
Page 3: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah
Page 4: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah
Page 5: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

i

ABSTRAK

Wilda Shifa Fauziyah (NIM:1110015000037). Hubungan Motivasi Belajar Antara

Mahasiswa yang Bekerja dan tidak Bekerja terhadap IPK ( Studi Penelitian pada

Mahasiswa pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah) Skripsi Program Studi

Ekonomi/Akuntansi. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UNiverstitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar mahasiswa antara

yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik mahasiswa/IPK. Data dikumpulkan dari

50 mahasiswa Pendidikan IPS, 25 dari mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dan 25 dari

mahasiswa yang hanya kuliah saja. Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel

yang diukur adalah motivasi belajar dan prestasi akademik (IPK). Untuk variabel motivasi belajar

dengan menggunakan angket yang diberikan kepada 50 mahasiswa. Sedangkan variabel prestasi

akademik (IPK) di dapat dari data IPK mahasiswa yang diambil dari data Akademik Pusat FITK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Hasil

dari penelitian ini menunjukan r (hasil korelasi) mahasiswa yang kuliah sambil bekerja 0,128 dan

motivasi mahasiswa yang hanya kuliah saja 0,08 maka dapat diinterpretasikan bahwa sumbangan

motivasi belajar terhadap hasil belajar rendah dan motivasi belajar mahasiswa yang kuliah sambil

bekerja lebih besar dibendingkan dengan mahasiswa yanh hanya kuliah saja.

Kata kunci: Motivasi belajar, mahasiswa, bekerja, IPK

Page 6: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

ii

ABSTRACT

Wilda Shifa Fauziyah (NIM:1110015000037). Correlation of Students Motivation

between students who work and do not work through academic achievement index ( Study of

research on Social Sciences Students Faculty of Tarbiya and Teachers Training State Islamic

University Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi Study of Economic Program/Accounting. Social

Science Department Faculty of Tarbiya and Teachers Training State Islamic University Syarif

Hidayatullah Jakarta.

This research aimed to know the relation between students motivation who work and do

not work through the academic achievement index. The data was collected from 50 students of

Social Sciences. It divided into 2 groups between working and not working. Each group consisted

25 students.

The data was taken by using the purposive sample. The measured variables were learning

motivation and academic achievement index. The data on variable of learning motivation was

measured by using questioner that spread out to 50 students. While variable of academic

achievement index was taken from academic achievement index of students in Academic Centre of

Faculty of Tarbiya and Teachers Training State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta.

This research used quantitative method by designing descriptive correlation. The result of

this research shows “r” (Correlation Result) students who are work 0,128 and motivation of

students who are not working are only 0,08. So, it can be interpreted that learning motivation of

students through learning result was low and learning motivation of students who study while

working was higher than the students who are only study.

Key word: learning motivation, students, work, academic achievement index.

Page 7: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Allah SWT. yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Motivasi Belajar antara

Mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap Prestasi Akademik

(IPK) ”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan

sahabatnya. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Dalam proses penyusunan skripsi, penulis banyak mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis

yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Maka penulis mengucapkan rasa syukur dan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA serta para pembantu

dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Dan

Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si beserta

seluruh staf Jurusan Pendidikan IPS yang telah mendukung dan

memberikan izin untuk mengadakan penelitian di Jurusan Pendidikan IPS

3. Dosen Pembimbing Skripsi, yaitu Bu Tri Hajarwati, M.Si dan Pak Andri

Noor Andriansyah,yang tulus dan ikhlas memberikan bimbingan, bantuan

dan motivasinya untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS yang senantiasa

mengajarkan ilmu dan memberikan arti pendidikan dalam kehidupan dunia

Page 8: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

iv

dan akhirat, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan

lindungan Allah SWT. Sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat

bermanfaat dikemudian hari.

5. Ayahanda Muhammad Komarudin, Ibunda Khadijah yang kasih

sayangnya tak terbatas, doa, didikan, nasihat dan semngat yang diberikan

senantiasa menjadi pengobat rasa lelah dan pemicu untuk menjadi lebih

baik

6. Adik-adiku Sani Elida Fitri dan Ima Siti Fatimah yang selalu memotivasi

dan memberikan cita, harapan dan suka cita

7. Teman-teman mahasiswa Pendidikan IPS semester 6 yang telah membantu

mengisi kuesioner

8. Teman-teman seperjuangan Jurusan Ekonomi yang telah memberikan

dukungan kepada penulis

9. Teman-teman kahfi Motivator School yang selalu memberikan semangat

dan membuat hari menjadi lebih bermanfaat. Terutama kepada Nur Aini

AB yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini

10. Sahabat FACE (Forum Akhwat Ceria) yang telah berbagi canda tawa.

Penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan pahala dan rahmat

dari Allah SWT. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,

khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT.

meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin.

Jakarta, 25 Juni 2015

Wilda Shifa Fauziyah

NIM. 111001500037

Page 9: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 6

D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTENSIS

A. Deskripsi Teori ........................................................................................... 9

1. Hakikat Motivasi .................................................................................. 9

2. Hakikat belajar ..................................................................................... 11

3. Hakikat motivasi belajar ...................................................................... 15

4. Hakikat Mahasiswa .............................................................................. 16

5. Hakikat bekerja .................................................................................... 17

6. Hakikat mahasiswa yang bekerja ......................................................... 19

7. Hakikat prestasi akademik ................................................................... 20

B. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 21

C. Perumusan Hipnotis ................................................................................... 26

D. Penelitian yang relevan .............................................................................. 26

Page 10: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Waktu Penelitian ........................................................................... 29

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................................... 30

C. Populasi dan Simpati .................................................................................. 30

D. Teknik Penyimpulan Data .......................................................................... 32

E. Variabel Penelitian ..................................................................................... 33

F. Instrument Penelitian ................................................................................. 33

G. Pengetahuan Data dan Analisis Data ......................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Data ............................................................................................ 43

B. Analisis Data dan Interpretasi Data............................................................ 69

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ................................................................................................ 74

B. Saran ........................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 75

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 77

Page 11: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Yang Relevan …………………………………………… 27

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian …………………………………………………… 29

Tabel 3.2 Bobot Penilaian Skala Likert ……………………………………….. 34

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Angket …………………………………………... 39

Tabel 4.1 Deksripsi Statistik Motivasi Belajar Mahasiswa yang bekerja…….. 44

Tabel 4.2 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Mahasiswa yang bekerja ………... 45

Tabel 4.3 Indeks tingkat Motivasi belajar mahasiswa yang bekerja …………. 46

Tabel 4.5 Deskripsi Statistik Motivasi Mahasiswa yang kuliah saja………… 47

Tabel 4.6 Frekuensi Motivasi Mahasiswa yang Kuliah saja ………………… 48

Tabel 4.7 Indeks Tingkat Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah saja ……. 50

Tabel 4.8 Data Statistik IPK Mahasiswa yang bekerja ………………………. 52

Tabel 4.9 Frekuensi Nilai IPK Mahasiswa yang bekerja ……………………. 53

Tabel 4.10 Tingkat IPK Mahasiswa yang bekerja …………………………… 55

Tabel 4.11 Deskripsi Statistik IPK Mahasiswa yang kuliah saja ……………. 56

Tabel 4.12 Frekuensi Nilai IPK Mahasiswa yang kuliah saja………………. 56

Tabel 4.13 Tingkat nilai IPK Mahasiswa yang kuliah saja ………………… 58

Tabel 4.14 Variabel Entrered/ Removed ……………………………………. 60

Tabel 4.15 Hasil perhitungan Korelasi antara Motivasi Belajar dan IPK ……61

Tabel 4.16 Variabel Entrered/Removed ……………………………………… 62

Tabel 4.17 Hasil perhitungan Korelasi antara Motivasi Belajar dan IPK …….63

Tabel 4.18 Model Summary Motivasi belajar mahasiswa yang kerja ………..65

Tabel 4.19 Model Summary Motivasi belajar mahasiswa kuliah saja ……….66

Tabel 4.20 Coefficients Motivasi belajar mahasiswa yang kerja …………….66

Tabel 4.21 Model Summary …………………………………………………. 67

Tabel 4.22 Coefficients Motivasi belajar yang kuliah saja …………………..68

Tabel 4.23 Model Summary …………………………………………………. 68

Page 12: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 kerangka berpikir ……………………………………………….25

Gambar 4.1 Motivasi Belajar Mahasiswa yang bekerja …………………….46

Gambar 4.2 Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah saja …………………49

Gambar 4.3 Motivasi Belajar antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja 51

Gambar 4.2 IPK Mahasiswa yang bekerja …………………………………. 54

Gambar 4.5 IPK Mahasiswa yang kuliah saja ……………………………… 58

Gambar 4.6 IPK Mahasiswa antara yang bekerja dan tidak bekerja ……… 59

Gambar 4.7 Scatterplot Mahasiswa yang bekerja …………………………. 67

Gambar 4.8 Scatterplot Mahasiswa yang kuliah saja ……………………… 69

Page 13: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Motivasi Belajar

Lampiran 2 Nilai IPK Mahasiswa Pendidikan IPS Semester 6

Page 14: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas

hidup yaitu diharapkan melalui proses tersebut manusia dapat memahami

apa arti dan hakikat hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan

tugas hidup dan kehidupan secara benar.1 Oleh karena itu pendidikan

merupakan langkah yang paling utama dalam meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Dengan kondisi Indonesia yang termasuk ke dalam

negara berkembang tentunya meningkatkan sumber daya manusia melalui

pendidikan merupakan hal yang sangat penting, maka tidak

mengeherankan jika dikatakan bahwa majunya suatu bangsa bisa dilihat

dari bagaimana kondisi pendidikannya.

Pada umumnya kondisi pendidikan di negara berkembang

mengalami berbagai macam persoalan diantaranya sarana dan prasarana

yang belum memadai, mahalnya biaya pendidikan, kurangnya kompetensi

pendidik dan banyak hal lainnya. Jenjang pendidikan yang ada di

Indonesia adalah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),

Sekolah Menengah Atas (SMA) dan pendidikan tinggi di

perkuliahan.Pendidikan sangat berperan untuk meningkatkan Sumber

Daya Manusia (SDM). Salah satu komponen pembangunan SDM adalah

perguruan tinggi. Perguruan tinggi dengan Tri Dharma merupakan cikal

bakal pembangunan manusia Indonesia yang tidak hanya cerdas secara

intelektual namun juga cerdas secara spiritual dan akal. Namun biayanya

yang relatif tinggi dan tidak di gratiskan oleh pemerintah menyebabkan

banyak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan

tinggi. Tetapi ada juga yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi karena

bantuan biaya orang tua, tetapi bagi seseorang yang sangat termotivasi

1 Mulyasana, Dedy. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. (Jakarta : Rosdakarya, 2011), h. 2

Page 15: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

2

untuk kuliah maka ia akan berusaha mencari solusi agar ia bisa berkuliah

tanpa memberatkan orang tua yaitu dengan kuliah sambil bekerja.

Setiap individu memiliki kondisi internal, yang disebut dengan

motivasi sehingga dengan motivasi tersebut ia memiliki dorongan dasar

yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada

diri seseorang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan

dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang

didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan

motivasi yang mendasarinya.

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu

tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati langsung, tetapi

dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan,

dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.2

Motivasi menurut Sumardi Suryabrata3 adalah keadaan dalam pibadi

seseorang yang mendorong inividu untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu guna mencapai suatu tujuan. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh

seseorang itu didorong oleh kekuatan dalam diri orang itu, kekuatan inilah

yang disebut dengan motivasi.

Sehubungan dengan kebutuhan hidup manusia yang mendasari

timbulnya motivasi, Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar

hidup manusia terbagi atas lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis,

kebutuhan kemananan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri, dan

kebutuhan aktualisasi diri.4 Kebutuhan itulah yang menjadi motivasi bagi

seseorang untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu. Kebutuhan-

kebutuhan itu diurutkan berdasarkan urutan kebutuhan yang paling rendah

yaitu kebutuhan fisiologis, kemudian meningkat sampai tingkatan paling

tinggi yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri. Jika kebutuhan fisiologis

sudah terpenuhi maka seseorang akan termotivasi untuk memenuhi 2 Hamzah B. Uno, Teori motivasi dan pengukurannya,(Jakarta:Bumi Aksara,2008), h.1

3 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1984), h. 70

4 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: BUah Aksara, 2006) h. 101-102

Page 16: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

3

kebutuhan lain yang berada pada tingkat yang lebih tinggi yaitu kebutuhan

keamanan dan begitu seterusnya. Hal itu juga berlaku saat kita belajar di

jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi merupakan jenjang

pendidikan yang sangat diharapkan oleh banyak orang. Jenjang pendidikan

ini sangat berpengaruh terhadap kualitas diri seseorang terutama berkaitan

dengan hal mendapatkan pekerjaan dan kesuksesan. Hal tersebut

disebabkan karena melalui pendidikan, seseorang akan mampu

meningkatkan kualitas sumber daya manusianya pekerjaan dan kesuksesan

itulah yang dijadikan sebagai motivasi dalam menuntut pendidikan tinggi.

Namun dewasa ini, biaya pendidikan dan biaya hidup mahasiswa relatif

mahal sehingga memunculkan suatu fenomena yang berkembang yaitu

banyak mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.

Menurut Motte dan Schwartz, 2009. Kuliah sambil bekerja juga

memiliki dampak positif maupun negatif bagi mahasiswa. Dampak positif

kuliah sambil bekerja yaitu dengan bekerja mahasiswa dapat membantu

orang tua dalam membiayai kuliah, memperoleh pengalaman kerja serta

kemandirian ekonomis. Namun, disisi lain mahasiswa yang kuliah sambil

bekerja perlu mewaspadai masalah yang akan muncul seperti melalaikan

tugas utamanya yaitu belajar. Masalah ini muncul karena biasanya

mahasiswa yang sudah bekerja merasa bahwa dirinya sudah dapat

memperoleh uang dan kuliah hanya sebagai kewajiban agar lulus,

memperoleh gelar dan ijazah, bahwa hal yang menjadi kendala dalam

kuliah sambil bekerja yaitu tidak mudah membagi waktu antara kuliah,

kerja, istirahat dan urusan lain.5

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi.

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah

laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakan untuk

melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan yang ada dalam dirinya.

Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi

tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.6

Belajar adalah perolehan pengalaman baru oleh sesorang dalam bentuk

prubahan prilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses

dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek (pengetahuan) atau 5 Aniatul Hidayah, “Gambaran motivasi belajar mahasiswa Keperawatan UIN yang kuliah sambil

bekerja” Skripsi Universitas Indonesia, Jakarta, 2012, h. 16 6 Hamzah B.Uno, Teori motivasi dan pengukurannya,(Jakarta:Bumi Aksara,2008), h. 1

Page 17: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

4

melalui suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar.7 Jadi Motivasi

belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada seseorang yang sedang

belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan

beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam belajar.8

Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai faktor yang menentukan

kualitas mahasiswa dalam belajar sebab tanpa belajar mahasiswa akan

tetap malas meskipun pengaturan waktu dan strategi belajar sudah

dilaksanakan. Motivasi belajar inilah yang mendorong mahasiswa untuk

melakukan aktivitas belajar penunjang lainnya.

Terdapat beberapa faktor lain yang lebih signifikan dalam

mempengaruhi motivasi atau kecenderungan mahasiswa untuk belajar,

selain karena faktor mahasiswa tersebut bekerja. Faktor-faktor tersebut

dapat berasal dari dalam diri mahasiswa (faktor intrinsik) dan faktor yang

berasal dari luar diri mahasiswa (faktor ekstrinsik). Faktor yang berasal

dari dalam diri mahasiswa dapat berupa motivasi mahasiswa untuk

berprestasi, minat terhadap materi yang diajarkan, konsep diridan cara

belajar yang digunakan oleh mahasiswa. Sedangkan faktor yang berasal

dari luar diri mahasiswa misalnya status ekonomi dan dukungan keluarga,

lingkungan tempat tinggal, lingkungan tempat belajar (kampus) dan faktor

pekerjaan.9

Hasil wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan IPS

Semester 6 yang bekerja mengatakan bahwa motivasi mereka untuk

bekerja sambil kuliah adalah untuk menambah penghasilan, menambah

pengalaman, membantu orang tua, mentransfer ilmu dan memenuhi gaya

hidup. Dan hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap mahasiswa

yang hanya kuliah saja, mereka termotivasi untuk belajar karena orang tua

dan terinspirasi dari orang yang sudah sukses serta ingin membanggakan 7 Ibid., h. 15

8 Ibid., h.23

9 Djaali, op.cit., h. 110-111

Page 18: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

5

orang-orang yang mereka cintai. Tetapi mahasiswa yang kuliah saja juga

mempunyai permasalahan dalam hal motivasi, motivasi mereka menurun

dan merasa malas jika mata kuliahnya tidak mereka sukai atau dosen yang

mengajar cara mengajarnya kurang mereka pahami.

Namun, muncul permasalahan mahasiswa yang kuliah sambil

bekerja seperti menunda tugas yang diberikan, kurangnya keseriusan saat

belajar dan tidak adanya keinginan untuk mempersiapkan atau pun

mengulang materi yang sudah diajarkan harus segera diatasi. Jika hal ini

dibiarkan dikhawatirkan kualitas motivasi belajar mahasiswa menjadi

semakin menurun. Hal ini akan berdampak pada perolehan IPK mahasiswa

sebagai parameter penguasaan materi perkuliahan, apalagi mengingat

mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dituntut untuk menjadi

lulusan yang professional yang mampu bersaing secara nasional, regional

maupun global. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan penelitian untuk

mengetahui gambaran motivasi belajar mahasiswa, hubungan antara

motivasi belajar dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) agar diperoleh

masukan untuk merumuskan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan

motivasi belajar mahasiswa khususnya mahasiswa yang kuliah sambil

bekerja.

Beberapa peneliti yang pernah melakukan penelitian yang

berkaitan dengan motivasi belajar dan IPK diantaranya adalah penelitian

yang dilakukan oleh Evina Sari Purba dengan judul Gambaran Motivasi

Mahasiswa S1 Reguler dan Eksekutif, Aniatul hidayah Gambaran motivasi

belajar Mahasiswa Keperawatan program S1 Reguler yang kuliah sambil

bekerja. Neng Sri Nuraeni dengan judul Hubungan Motivasi Belajar

Mahasiswa dan Hasil Belajar Akuntansi Mahasiswa Jurusan Pendidikan

IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sonia Awalokita dengan judul

Korelasi Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Sosiologi. Namun, dari beberapa penelitian diatas belum ada

yang membahas tentang Motivasi Belajar Mahasiswa yang bekerja dan

tidak bekerja terhadap IPK oleh karena itu penulis mengambil judul

Page 19: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

6

Hubungan Motivasi Belajar antara Mahasiswa yang Bekerja dan

Tidak Bekerja terhadap IPK.

B. Identifikasi Masalah

1. Biaya perkuliahan yang relatif tinggi sehingga banyak yang tidak bisa

mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tingi.

2. Anggapan bahwa mahasiswa yang kuliah sambil bekerja kesulitan

membagi waktu menunda tugas kuliah dan tidak mengulang materi

yang telah diajarkan.

3. Motivasi belajar mahasiswa yang bekerja menjadi rendah karena fokus

bekerja.

4. Motivasi yang rendah mahasiswa yang hanya kuliah saja karena tidak

menyukai mata kuliah tertentu atau dosen tertentu.

C. Batasan Masalah

1. Motivasi belajar mahasiswa yang bekerja menjadi rendah karena fokus

bekerja.

2. Motivasi yang rendah mahasiswa yang hanya kuliah saja karena tidak

menyukai mata kuliah tertentu dan dosen tertentu.

D. Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan motivasi belajar mahasiswa antara yang bekerja dan

tidak bekerja terhadap prestasi akademik mahasiswa/IPK?

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar mahasiswa antara yang

bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik mahasiswa/IPK.

Page 20: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

7

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat minimal untuk tiga hal berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan

ilmu yang telah diperoleh selama kuliah, sehingga penelitian ini

merupakan wahan untuk mngembangkan ilmu yang dimiliki

penulis.

b. Bagi para akademisi, penelitian ini digunakan sebagai referensi

atau bahan kajian di bidang ilmu pengetahuan.

c. Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi dalam

mengembangkan pengetahuan tentang motivasi belajar mahasiswa

yang bekerja dan tidak bekerja.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi dekanat, agar lebih kebijakan dan peraturan yang

diberlakukan ke mahasiswa dapat disesuaikan dengan kondisi

mahasiswa.

b. Bagi dosen, agar mengetahui pola pembelajaran dan pemberian

tugas apa yang cocok untuk mahasiswa yang kuliah sambil bekerja.

c. Bagi mahasiswa, agar mampu meningkatkan motivasi belajar

mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, dengan pengaturan waktu

dan strategi belajar yang lebih baik.

Page 21: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

8

BAB II

DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. DESKRIPSI TEORI

1. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan

sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang

menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.Motif tidak

dapat diamati langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam

tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit

tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.1 Motivasi adalah

sesuatu yang menghidupkan (energize), mengarahkan dan

mempertahankan prilaku.2 Motivasi menurut Sumardi Suryabrata

3

adalah keadaan dalam pibadi seseorang yang mendorong inividu

untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu

tujuan. Tiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong

oleh kekuatan dlam diri orang itu, kekuatan inilah yang disebut

dengan motivasi.

Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang

untuk melakukan suatu aktivitas. Pernyataan tersebut didukung

oleh beberapa ahli seperti Sumadi Suryabrata yang menyatakan

bahwa motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang

yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna

pencapaian suatu tujuan.

1 Hamzah B. Uno, Teori motivasi dan pengukurannya,(Jakarta:Bumi Aksara,2008), h.1

2 Jeane Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Erlangga) h.57

3 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikn, (Jakarta: Rajawali, 1984), h.70

Page 22: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

9

Teori-teori Motivasi

1) Teori kebutuhan

Maslow membuat hierarki kebutuhan hidup manusia dari yang

paling rendah hingga yang paling tinggi. Jika suatu tingkat

kebutuhan telah terpenuhi maka kebutuhan tersebut tidak lagi

berfungsi sebagai motivator. Hierarki kebutuhan Maslow4

adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan fisik dan biologis (physiological needs), yaitu

kebutuhan untuk menunjang kehidupan manusia seperti

makanan, air, pakaian dan tempat tinggal. Menurut

Maslow, jika kebutuhan fisiologis belum terpenuhi, maka

kebutuhan lain tidak akan memotivasi manusia.

b. Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan (safety and

security needs), yaitu kebutuhan untuk terbebas dari bahaya

fisik dan rasa takut kehilangan. Keinginan kebutuhan

kepuasan perilaku ketegangan.

c. Kebutuhan sosial (affiliation or acceptance needs), yaitu

kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain dan untuk

diterima sebagai bagian dari yang lain.

d. Kebutuhan akan penghargaan (esteem or status need), yaitu

kebutuhan untuk dihargai oleh orang lain. Kebutuhan ini

akan menghasilkan kepuasan seperti kuasa, prestise, status

dan kebanggaan akan diri sendiri.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization needs),

yaitu kebutuhan untuk mengaktualisasikan semua

kemampuan dan potensi yang dimiliki hingga menjadi

orang seperti yang dicita-citakan. Menurut Maslow,

4 Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian PT Pustaka Binaman Pressindo 1993, h. 43

Page 23: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

10

kebutuhan akan aktualisasi diri merupakan kebutuhan

paling tinggi dalam hierarki kebutuhan.

2) Teori Harapan

Teori harapan memiliki fokus pada harapan seseorang untuk

berperilaku. Teori ini menyatakan tentang cara memilih dan

bertindak dari berbagai alternatif tingkah laku. Berdasarkan

harapan, seseorang akan berpikir tentang adanya keuntungan

yang diperoleh dari tiap tingkah laku. Pertimbangan

keuntungan yang akan diperoleh dari tingkah laku, hal ini

mendorong seseorang untuk memilih alternatif usaha yang

paling baik. Teori ini meyakini bahwa seseorang termotivasi

oleh hasil yang akan datang.

3) Teori Psikoanalitik

Setiap tindakan manusia terjadi karena adanya unsur pribadi

manusia yakni id dan ego. Motivasi yang terdapat pada diri

seseorang memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri tersebut antara

lain tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan,

menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih

senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang

rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah

melepaskan hal-hal yang sudah diyakini, serta senang mencari

dan memecahkan masalah soal-soal.

4) Teori Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi merupakan kondisi fisiologis dan

psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di

dalam diri seseorang (siswa/mahasiswa) yang mendorongnya

untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan

tertentu (prestasi setinggi mungkin). Usaha memenuhi

kebutuhan prestasi inilah yang akhirnya ikut menjadi faktor

yang mempengaruhi proses belajar. Usaha pemenuhan

kebutuhan prestasi ini akan mendorong seseorang juga untuk

Page 24: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

11

belajar mengejar prestasi yang dicita-citakannya. Motivasi

berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri

siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan

atau memelihara kemampuan setinggi mungkin dalam semua

aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan. Standar

keunggulan tersebut dibagi menjadi tiga yaitu standar

keunggulan tugas, standar keunggulan diri dan standar

keunggulan siswa lain. Standar keunggulan tugas adalah

standar yang berhubungan dengan pencapaian tugas sebaik-

baiknya.

2. Belajar

a. Pengertian Belajar

Para ahli pendidikan telah merumuskan dan menjelaskan

pengertian tentang belajar, namun selalu mengacu pada prinsip

yang sama yaitu setiap orang yang akan mengalami suatu

perubahan dalam dirinya. Dari keberagaman para ahli

mengemukakan tentang pengertian belajar maka akan menambah

wawasan untuk memahami arti belajar. Segala kemampuan atau

potensi yang ada pada diri manusia tidak akan berfungsi jika tidak

ada usaha untuk mengembangkannya. Potensi pada manusia

dimulai dari hal-hal yang sifatnya kecil atau kurang berarti,

kemudian sedikit demi sedikit dilatih atau dibiasakan yang

akhirnya dapat meningkatkan kemampuan. Untuk mencapai hal

tersebut diatas tidak terlepas dari kegiatan belajar.

Belajar dalam arti yang luas adalah proses perubahan

tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,

penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-

nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar dalam berbagai dasar yang

terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas dalam

berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi.

Page 25: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

12

Proses di sini maksudnya adalah adanya interaksi antara individu

dengan suatu sikap, nilai atau kebiasaan, pengetahuan dan

keterampilan dalam hubungannya dengan dunianya sehingga

individu itu berubah.

Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

dari kehidupan manusia. Dengan belajar manusia dapat

mengembangkan potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir. Ada

beberapa pendapat ahli mengenai belajar, di antaranya: 5

a. James O. Whittakel

“Belajar adalah sebagai proses yang menumbuhkan atau

merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman”.

b. Aoron Quinn Sartain dkk

“Belajar sebagai suatu perubahan perilaku sebagai hasil

pengalaman”.

-W.S. Winkel

“Belajar adalah adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan,

keterampilan, dan nilai-sikap.”

Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan dan pengetahuan tingkah

laku yang baru sebagai hasil pengalamannya dalam interaksi

dengan lingkungannya yang membawa perubahan, pemikiran,

sikap, tindakan atau perbuatan dan perilakunya.

5 Muhibbin Syah M.Ed , Psikologi Belajar h. 175

Page 26: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

13

b. Tujuan Belajar

Tujuan berkaitan dengan arah atau sasaran yang ingin

dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan di mana tujuan belajar

dikaitkan dengan perubahan tingkah laku.

Menurut Sudirman adapun tujuan belajar pada diri manusia

mempunyai tujuan sebagai berikut :

c. Tujuan belajar mengubah tingkah laku ke arah yang lebih

berkualitas.

d. Tujuan belajar sebagai sasaran pembentukan pemahaman.

e. Tujuan belajar sebagai sasaran pembentukan nilai dan sikap.

f. Tujuan belajar sebagai suatu pembentukan keterampilan-

keterampilan personal.

c. Teori-teori Belajar

1. Teori belajar Behaviorisme

Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh

Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari pengalaman.6 Teori ini lalu berkembang menjadi aliran

psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah

pengembangan teori dan praktik pendidikan

dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.

Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang

tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model

hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang

belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku

tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau

pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat

bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai

hukuman.

6http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/ di unduh padatanggal 7 April 2015

Page 27: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

14

2. Teori Belajar kognitivisme

Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir

sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah

berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki

perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan

pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan

kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru

dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan

pada bagaimana informasi diproses. Peneliti yang

mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner,

dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki

penekanan yang berbeda.Ausubel menekankan pada apsek

pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama

terhadap belajar. Bruner bekerja pada pengelompokkan atau

penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas

bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari

lingkungan.7

3. Teori Belajar Konstruktivisme

Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat

pendidikan dapat diartikan. Konstruktivisme adalah suatu

upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.

Konstruktivisme merupakan landasan berfikir

(filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan

dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya

diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-

konyong.

Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau

kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus

mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui

pengalaman nyata. Dengan teori konstruktivisme siswa

7 http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/ di unduh padatanggal 7 April 2015

Page 28: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

15

dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan

membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka

terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan

lebih pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua

situasi. Selain itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif,

mereka akan ingat lebih lama semua konsep.

3. Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi.

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang

bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang

menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan

yang ada dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang

didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan

motivasi yang mendasarinya.8 Belajar adalah perolehan pengalaman

baru oleh sesorang dalam bentuk prubahan prilaku yang relatif

menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar

terhadap suatu objek (pengetahuan) atau melalui suatu objek yang ada

dalam lingkungan belajar.9Jadi Motivasi belajar adalah dorongan

internal dan eksternal pada seseorang yang sedang belajar untuk

mnegadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa

indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan seseorang dalam belajar.10

Pada umumnya indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d. Adanya penghargaan dalam belajar

8 Hamzah B.Uno, Teori motivasi dan pengukurannya,(Jakarta:Bumi Aksara,2008), h. 1

9 Ibid., h. 15

10 Ibid., h. 23

Page 29: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

16

e. Adanya keinginan yang menarik dalam belajar

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan

belajar dengan baik

4. Mahasiswa

a. Pengertian Mahasiswa

Secara umum, mahasiswa merupakan orang yang belajar di

perguruan tinggi11

. Beberapa ahli juga memiliki definisi tersendiri

mengenai arti dari mahasiswa. Menyatakan bahwa mahasiswa

adalah kalangan muda yang berumur antara 19-28 tahun yang

memang dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap

remaja ke tahap dewasa.12

Mahasiswa adalah suatu periode yang

disebutnya dengan (masa belajar) yang terjadi hanya pada individu

yang memasuki post secondary education dan sebelum masuk ke

dalam dunia kerja yang menetap. 13

b. Ciri-ciri Mahasiswa

Mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai ciri-

ciri tertentu. Pertama, mahasiswa mempunyai kemampuan dan

kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi sehingga dapat

digolongkan sebagai kaum intelegensia. Kedua, mahasiswa

nantinya diharapkan dapat bertindak sebagai pemimpin yang

mampu dan terampil, baik sebagai pemimpin dalam masyarakat

diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang

berkualitas dan professional 14

11

http://repository.usu.ac.id/ diunduh 7 Maret2015 12

Susantoro,2003 13

Aniatul Hidayah, “Gambaran motivasi belajar mahasiswa Keperawatan UIN yang kuliah sambil bekerja” Skripsi Universitas Indonesia, Jakarta, 2012, h. 14

Page 30: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

17

5. Bekerja

a. Pengertian bekerja

Bekerja merupakan kata kerja yang berasal dari kata benda kerja

yang mendapat awalan ber-.Kerja mengandung arti kegiatan

melakukan sesuatu; sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah.

Sedangkan bekerja memiliki arti melakukan suatu pekerjaan

Bahwa kerja adalah beberapa aktivitas yang ditujukan untuk

mendapat upah atau bayaran, tetapi ciri ini secara khas merujuk

pada pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi

dibanding satu orang saja. Badan Pusat Statistik Indonesia juga

mendifinisikan bahwa bekerja adalah melakukan pekerjaan dengan

maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau

keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit satu jam dalam

seminggu (termasuk pekerja keluarga bekerja tanpa upah yang

membantu dalam suatu kegiatan ekonomi. Berdasarkan beberapa

definisi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa bekerja

merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk

memperoleh penghasilan berupa uang atau barang dalam kurun

waktu tertentu.

b. Jenis-jenis Pekerjaan

Terdapat beberapa kategori untuk menentukan jenis-jenis

pekerjan. Menurut Syadiash jenis-jenis dapat dibedakan

berdasarkan hasil dari pekerjaannya, yaitu pekerjaan yang

menghasilkan barang yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan

hidup dan pekerjaan yang menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh

masyarakat15

. Jenis-jenis pekerjaan menjadi lima bagian. Jenis-

15

Syadish. “Jenis-jenis Pekerjaan.” http://syadiashare.com/jenis-jenis-pekerjaan.html diunduh 8 April 2015

Page 31: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

18

jenis pekerjaan itu antara lain professional, formal, informal, sektor

jasa, dan ABK (Anak Buah Kapal). Jenis pekerjaan professional

misalnya dokter, pengajar, pilot, pengusaha dan pramugari. Jenis

pekerjaan formal misalnya perminyakan, pertambangan dan

konstruksi. Jenis pekerjaan informal misalnya pembantu rumah

rumah tangga, sopir dan cleaning service.Jenis pekerjaan sektor

jasa misalnya perhotelan, agen perjalanan dan SPBU. Sedangkan

jenis pekerjaan ABK misalnya pesiar, kargo dan tanker.16

c. Kondisi Lama Waktu Kerja Part Time

Jumlah jam kerja dalam satu minggu di Indonesia, pada

umumnya 40 jam. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan antar jumlah jam kerja nominal (sebagaimana

ditetapkan oleh peraturan) dengan jumlah jam kerja aktual

(sebagaimana dijalankan oleh tenaga kerja). Membahas sebuah

penelitian bahwa dari 5.000 lebih pekerja tata usaha dari sepuluh

perusahaan yang berbeda-beda menunjukkan bahwa dari 37,5 jam

kerja per minggu, tidak lebih dari 20 jam yang digunakan untuk

benar-benar bekerja.

Keinginan untuk memiliki waktu luang atau waktu istirahat

yang lebih banyak mendorong seseorang untuk bekerja part time.

Bekerja dengan system kerja paruh waktu atau part time memiliki

waktu kerja yang lebih sedikit dan lebih banyak waktu luang dan

waktu untuk istirahat. Biasanya lama jam kerja part time sekitar 20

jam per minggu. Waktu ini mendekati waktu yang digunakan

untukbekerja dengan efektif sesuai penelitian.

16

Harianto, G.(2010). Jenis-jenis Pekerjaan http://www.indonz.com/images/LAMPIRAN2JENISPEKERJAAN.pdf. diunduh 10 April 2015

Page 32: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

19

6. Mahasiswa yang Bekerja

a. Definisi Mahasiswa yang Bekerja

Mahasiswa yang bekerja merupakan mahasiswa yang

mengambil peran sebagai orang yang mempersiapkan diri dalam

keahlian tertentu dalam tingkat pendidikan tinggi sambil

melakukan suatu aktivitas yang dilakukan untuk orang lain dengan

memberikan talenta mereka kepada majikan untuk mendapatkan

imbalan. Bentuk pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh

mahasiwa adalah jenis pekerjaan paruh waktu (part time work).

Hal ini disebabkan karena jadwal kerja paruh waktu lebih fleksibel

dari pada jadwal kerja penuh waktu sehingga mahasiswa dapat

menyesuaikan jadwal kerja dengan jadwal kuliahnya.

b. Alasan Mahasiswa Bekerja

Alasan yang digunakan oleh mahasiswa untuk bekerja

sangat bervariasi. Pertama, mahasiswa bekerja karena memiliki

alasan untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah

keuangan. Kedua, mahasiswa bekerja karena ingin mencari

pengalaman dan menambah keahlian yang nantinya akan

digunakan setelah lulus kuliah. Ketiga, mahasiswa bekerja karena

memang terlibat dalam program magang yang termasuk dalam

mata ajar perkuliahan mengemukakan beberapa alasan mahasiswa

bekerja. Pertama, mahasiswa bekerja untuk membantu orang tua

meringankan biaya kuliah. Alasan ini banyak dikemukakan oleh

mahasiswa yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah.

Mahasiswa tersebut hanya mendapatkan sedikit dukungan finansial

dari keluarganya sehingga tidak mampu menutupi seluruh biaya

pendidikan.

Alasan kedua, mahasiswa bekerja untuk membayar

aktivitas waktu luang. Alasan ini banyak dikemukakan oleh

mahasiswa yang berasal dari latar belakang ekonomi menengah ke

Page 33: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

20

atas. Tujuan utama mahasiswa bekerja adalah mendapatkan

penghasilan tambahan untuk membayar segala aktivitas waktu

luang yang tidak berhubungan dengan biaya pendidikan. Alasan

ketiga, mahasiswa bekerja sebagai suatu cara untuk hidup mandiri.

Alasan ini dikemukakan oleh mahasiswa yang bekerja untuk

mendapatkan kemandirian ekonomi dan tidak ingin bergantung

pada penghasilan orang tua. Meskipun orang tua masih mampu

membiayai perkuliahan. Alasan keempat, mahasiswa bekerja untuk

mencari pengalaman. Alasan ini dikemukakan oleh mahasiswa

agar dapat merasakan langsung semua hal yang berhubungan

dengan dunia kerja yang sesungguhnya. Pengetahuan dan

pengalaman langsung membuat mahasiswa lebih mudah

memahami isi perkuliahan tersebut.17

7. Prestasi Akademik

Pengertian prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh

dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat

kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.

Prestasi akademik pada penelitian ini dinilai berdasarkan IPK (Indeks

Prestasi Kumulatif). Indeks Prestasi (IP) adalah penilaian keberhasilan

studi semester yang dilakukan pada tiap akhir semester. Penilaian ini

meliputi semua mata kuliah yang direncanakan mahasiswa dalam

Kartu Rencana Studi (KRS). Perhitungan IP menggunakan rumus

sebagai berikut:

IP = ∑KN

∑k

Keterangan:

K : besarnya SKS masing-masing mata kuliah

N : nilai dari mata kuliah 17

http://www.anakunhas.com/2011/08/alasan-mahasiswa-kuliah-sambil-kerja.html diunduh 20 April 2015

Page 34: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

21

IPK merupakan faktor utama dalam menentukan prestasi akademik

seseorang. Hal ini dapat dilihat bahwa “a major factor in determining

the positive or negative effects of employment on the academic

performance of students in their GPA”. prestasi akademik ditujukan

oleh nilai IPK. Dengan demikian, prestasi akademik dikur dengan IPK.

Prestasi akademik yang dicapai seseorang mahasiswa merupakan

hasil interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dari

faktor internal maupun faktor eksternal. Prestasi akademik merupakan

buah hasil dari kinerja seseorang setelah mengupayakan suatu usaha.

Dalam konteks Universitas, prestasi akademik seseorang merupakan

keberhasilan mahasiswa dalam pembelajaran yang telah dilaluinya.

Sejatinya, mahasiswa harus berprestasi dalam dunia pendidikan karena

pendidikan merupakan salah satu faktor yang memiliki peranan besar

dalam mengembangkan kemajuan bangsa.

B. KERANGKA BERPIKIR

Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk

melakukan suatu aktivitas. Teori motivasi terdiri dari : 1) Teori kebutuhan,

yaitu kebutuhan hidup manusia dari yang paling rendah sampai paling

tinggi. Jika suatu tingkat kebutuhan telah terpenuhi maka kebutuhan

tersebut tidak lagi berfungsi sebagai motivator. 2) Teori Harapan, yaitu

fokus pada harapan seseorang untuk berprilaku. 3) Teori Psikoanalitik,

yaitu setiap tindakan manusia terjadi karena unsure pribadi pada diri

manusia. 4) Teori Motivasi Berprestasi, yaitu kondisi psikologis dan

fisiologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat pada diri seseorang

(siswa/mahasiswa) yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas guna

mencapai tujuan tertentu.

Belajar dalam arti yang luas adalah proses perubahan tingkah laku

yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian

terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan

dasar dalam berbagai dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi

Page 35: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

22

atau lebih luas dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang

terorganisasi. Tujuan belajar adalah untuk mengubah tingkah laku kea rah

yang lebih berkualitas, pembentukan pemahaman, pembentukan nilai dan

sikap, dan pembentukan keterampilan-keterampilan personal.

Teori-teori belajar diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Teori

Behaviorisme, aliran ini menekankan pada terbentuknya prilaku yang

tampak sebagai hasil belajar, 2) Teori Belajar Kognitif, memiliki

perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran

melalui upaya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menghubungkan

antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang lama, 3) Teori

Belajar Konstruktivisme, yaitu siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan

masalah dan member makna melalui pengalaman nyata. Berdasarkan

penjelasan diatas, dapat di simpulkan bahwa Motivasi belajar adalah

dorongan internal dan eksternal pada seseorang yang sedang belajar untuk

mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa

indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan seseorang dalam belajar.18

Pada umumnya indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan

sebagai berikut: 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) Adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) Adanya harapan dan cita-cita

masa depan, 4) Adanya penghargaan dalam belajar, 5) Adanya keinginan

yang menarik dalam belajar, 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

sehingga memungkinkan belajar dengan baik.

Secara umum, mahasiswa merupakan orang yang belajar di

perguruan tinggi. Beberapa ahli juga memiliki definisi tersendiri mengenai

arti dari mahasiswa. Mahasiswa adalah kalangan muda yang berumur

antara 19-28 tahun yang memang dalam usia tersebut mengalami suatu

peralihan dari tahap remaja ke tahap dewasa. Sebagian mahasiswa ada

yang memanfaatkan waktunya hanya untuk kuliah saja dan ada juga yang

kuliah sambil bekerja.

18

Hamzah B.Uno, Teori motivasi dan pengukurannya,(Jakarta:Bumi Aksara,2008), h. 23

Page 36: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

23

Mahasiswa yang bekerja merupakan mahasiswa yang mengambil

peran sebagai orang yang mempersiapkan diri dalam keahlian tertentu

dalam tingkap pendidikan tinggi sambil melakukan suatu aktivitas yang

dilakukan untuk orang lain dengan memberikan talenta mereka kepada

majikan untuk mendapatkan imbalan. Bentuk pekerjaan yang paling

banyak dilakukan oleh mahasiwa adalah jenis pekerjaan paruh waktu (part

time work). Hal ini disebabkan karena jadwal kerja paruh waktu lebih

fleksibel dari pada jadwal kerja penuh waktu sehingga mahasiswa dapat

menyesuaikan jadwal kerja dengan jadwal kuliahnya.

Alasan yang digunakan oleh mahasiswa untuk bekerja sangat

bervariasi.Pertama, mahasiswa bekerja karena memiliki alasan untuk

membantu keluarga dalam mengatasi masalah keuangan. Kedua,

mahasiswa bekerja karena ingin mencari pengalaman dan menambah

keahlian yang nantinya akan digunakan setelah lulus kuliah. Ketiga,

mahasiswa bekerja karena memang terlibat dalam program magang yang

termasuk dalam mata ajar perkuliahan Beberapa alasan mahasiswa

bekerja.Pertama, mahasiswa bekerja untuk membantu orang tua

meringankan biaya kuliah.Alasan ini banyak dikemukakan oleh

mahasiswa yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah. Mahasiswa

tersebut hanya mendapatkan sedikit dukungan finansial dari keluarganya

sehingga tidak mampu menutupi seluruh biaya pendidikan.

Setiap mahasiswa menginginkan Prestasi Akademik yang baik.

Prestasi akademik adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan

belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan

biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Prestasi akademik

pada penelitian ini dinilai berdasarkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif).

Indeks Prestasi (IP) adalah penilaian keberhasilan studi semester yang

dilakukan pada tiap akhir semester. Penilaian ini meliputi semua mata

kuliah yang direncanakan mahasiswa dalam Kartu Rencana Studi (KRS).

Page 37: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

24

Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui hubungan antara

motivasi belajar mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap

prestasi akademik/IPK.

\

Page 38: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

25

Gambar 2.1

Kerangka Berpikrir

Motivasi

Teori Motivasi

1. Teori kebutuhan

2. Teori Harapan

3. Teori Psikonalistik

4. Teori Motivasi Berprestasi

Teori Belajar

1. Behaviorisme

2. Kognitivisme

3. konstruktivisme

Motivasi Belajar:

Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

Adanya harapan dan cita-cita masa depan

Adanya penghargaan dalam belajar

Adanya keinginan yang menarik dalam belajar

Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan belajar dengan baik

Mahasiswa Bekerja Mahasiswa Tidak Bekerja

IPK

Berapa besar hubungan Motivasi Belajar antara Mahasiswa yang Bekerja dan Tidak Bekerja

Page 39: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

26

C. PERUMUSAN HIPOTESIS

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas, dapa

diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

Ho : Tidak ada hubungan antara motivasi belajar mahasiswa antara

yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik/IPK

Ha : Terdapat hubungan antara motivasi belajar mahasiswa antara

yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik/IPK

D. PENELITIAN YANG RELEVAN

Hasil penelitian yang dapat digunakan sebagai acuan penelitian tentang

motivasi belajar antara Mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja,

diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Aniatul Hidayah (2012) dengan judul Gambaran motivasi belajar

mahasiswa keperawatan program S1 Reguler yang kuliah sambil

bekerja. hasilnya adalah motivasi mahasiswa yang kuliah sambil

bekerja rendah.

b. Evina Sari Purba dengan judul Gambaran Belajar Motivasi Belajar

Mahasiswa S1 Reguler dan Eksekutif. Hasilnya adalah motivasi

belajar mahasiswa regular tinggi, motivasi belajar mahasiswa eksekutif

rendah.

c. Neng Sri Nuraeni (2010) dengan judul Hubungan antara Motivasi

Belajar dan Hasil Belajar Akuntansi Mahasiswa Jurusan Pendidikan

IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasilnya adalah korelasi

antara motivasi belajar mahasiswa pada mata kuliah akuntansi di

Jurusan Pendidikan IPS HIdayatullah Jakarta sebesar 0,968. Dari hasil

tersebut menunjukan korelasi motivasi belajar terhadap hasil belajar

sangat tinggi.

d. Sonia Awalokita (2013) dengan judul Hubungan antara Motivasi

Belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi.

Hasilnya adalah motivasi belajar siswa rendah sehingga hasil

belajarnya pun rendah.

Page 40: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

27

Tabel 2.1

Penelitian Yang Relevan

No

Nama

Peneliti Judul

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1

Aniatul

Hidayah Gambaran Motivasi Meneliti tentang

Yang diteliti

mahasiswa

Belajar mahasiswa motivasi belajar Program Keperawatan

keperawatan

program

mahasiswa yang

bekerja sedangkan penulis

S1 Reguler yang meneliti mahasiswa

kuliah sambil

bekerja

FITK dan selain

meneliti

motivasi mahasiswa

yang

bekerja peneliti juga

meneliti motivasi

mahasiswa yang

hanya kuliah saja.

2

Evina Sari

Purba Gambaran Motivasi Meneliti motivasi

Yang diteliti

mahasiswa

Belajar Mahasiswa

S1 Mahasiswa Program Keperawatan

Reguler dan

Eksekutif sedangkan penulis

meneliti mahasiswa

FITK

3

Neng Sri

Nuraeni Hubungan antara Meneliti Motivasi Yang diteliti hanya

Motivasi Belajar dan Belajar Mahasiswa hasil belajar pada

Hasil Belajar dan hasil belajar mata kuliah akuntansi

Page 41: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

28

Jurusan Pendidikan

IPS sedangkan penulis

FITK UIN Syarif meneliti hasil prestasi

Hidayatullah Jakarta

akademik

mahasiswa/IPK

4

Sonia

Awalokita Hubungan antara

Meneliti motivasi

belajar Yang diteliti motivasi

motivasi belajar

dengan

belajar siswa

sedangkan

hasil belajar siswa

peneliti meneliti

motivasi

pada mata pelajaran belajar mahasiswa

Sosiologi baik yang bekerja

maupun yang kuliah

saja

Page 42: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

29

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Jurusan IPS Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Syarif Hidayatullah Jakarta, yang lokasinya di Jl.

Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat, Tanggerang Selatan.

2. Waktu penelitian

Aktivitas penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama

tiga bulan, sejak Bulan Januari 2015 sampai dengan Bulan Juni 2015.

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No

NAMA BULAN

KEGIATAN DES JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI

1 Penyusunan Proposal

2 Revisi Bab I,II,III

3

Penyusunan Instrumen

Penelitian

4 Pengumpulan Data

5 Pengolahan Data

6 Penyusunan Bab VI dan V

7 Sidang Munaqosah

8 Revisi Skripsi

Page 43: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

30

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif

yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam

bentuk angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif sebagai

pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket,

kalimat hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dengan informan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

korelasional dengan menggunakan instrument kuesioner untuk melihat

pengaruh dan fenomena yang berkembang pada setiap variabel dari subjek

penelitian. Sebagaimana di kemukakan oleh Vandelen “bahwa survey

merupakan bagian dari deskriptif yang bertujuan untuk mencari

kedudukan (status) fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan status

dengan cara melihat pengaruh antara variabel X dan variabel Y dengan

standar yang telah ditentukan1 maka prosedur pemecahan masalah yang

digunakan dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek

penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta dan data-data yang

ada, kemudian data-data tersebut dianalisis, di interprestasikan dan

disimpulkan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diatrik

kesimpulannya. 2 populasinya adalah seluruh mahasiswa universitas

UIN syarif Hidayatullah Jurusan Pendidikan IPS.

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, edisi Revisi ( Jakarta Renika

Cipta, 1988) h,4 2 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung:2009) h. 118

Page 44: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

31

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mmepelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representative (mewakili).3 Teknik penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Besar atau

banyaknya sampel yang digunakan dengan menggunakan metode issac

and Michael dengan rumus :

Keterangan:

X² : Nilai tabel chi squere pada df=1, CI=95%

N : Jumlah populasi yang akan diteliti (mahasiswa Pendidikan IPS

FITK Semester 6)

P : Proposi Populasi sebagai dasar asumsi, P=0,5

D : Premisi mutlak d= 0,05

Jadi, sampel minimal mahasiswa Pendidikan IPS FITK semester 6

adalah sebagai beikut:

N = X².N.P(1-P)

d². (N-1)+X².P(1-P)

N = (0,95) ². (109). (0,5). (1-0,5)

(0,05) ². (109-1)+(0,95) ².0,5 (1-0,5)

N = (0,9025). (109). (0,25)

(0,27) + (0,225625)

N = 24,593125

N = 49,620 (dibulatkan menjadi 50)

3 Ibid., h.118

Page 45: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

32

Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa jumlah responden

mahasiswa pendidikan IPS semester 6 FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta adalah 50 orang responden.

D. Teknik pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan Data

Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu

ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Adapun

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneltian ini adalah:

a. Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

digunakan untuk dapat mengungkapkan data dari variabel X dan Y.

teknik ini merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk mendapatkan informasi dari responden, dalam arti laporan

tentang pendapat dari hal-hal yang diketahuinya. Angket dibuat

berdasarkan kisi-kisi instrument penelitian yang telah ditetapkan.

Jenis angket digunakan dalam penelitian ini adalaha ngket tertutup,

dalam arti alternative jawaban sudah tersedia, dimana responden

hanya memilih jawaban yang telah disediakan.

b. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus di teliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan

jumlah respondennya sedikit atau kecil. Teknik pengumpulan data

ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self

report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan

pribadi. 4

c. Data sekunder

Data sekunder pada penelitian ini adalah IPK dari mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Pendidikan IPS semester 6.

4 Ibid., h.194

Page 46: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

33

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel

1) Variabel pertama berupa motivasi belajar mahasiswa, variabel ini

di posisikan sebagai variabel independen (bebas) yaitu masukan

yang memberi pengaruh motivasi terhadap IPK yang diberi simbol

X

Dengan ketentuan motivasi belajar mahasiswa yang bekerja di beri

keterangan X1dan Mahasiswa yang hanya kuliah diberi keterangan

X2

2) Variabel kedua berupa implikasinya terhadap Prestasi Akademik

Mahasiswa/IPK di posisikan sebagai variabel (terikat) yang diberi

symbol Y

F. Instrument penelitian

Untuk menguji hipotesis, diperlukan data yang benar, cermat serta

akurat karena keabsahan hasil hipotesis bergantung kepada kebenaran dan

ketepatan data. Sedangkan data yang diperoleh bergantung kepada alat

pengumpul data yang digunakan (instrumen) serta sumber data.

Dalam penelitian ini digunakan uji coba angket diharapkan sebagai

alat ukur penelitian yang digunakan unuk mencapai benaran atau

mendekati kebenaran. Sehingga dari angket inilah diharapkan data utama

yang berhubungan dengan masalah penelitian dapat terpecahkan.

Teknik pengukuran dalam intrumen pada penelitian ini akan

menggunakan skala Likert, dalam menjawab skala Likert ini, responden

hanya member tanda, misalnya checklist atau tanda silang pada

kemungkinan skala yang dipilihnya sesuai dengan pertanyaan.

Selanjutnya angket yang telah diisi responden perlu dilakukan

penyetoran untuk pemberian skor pada skala Likert berarah positif atau

negative. Sedangkan untuk skala negatif, kemungkinan skor tersebut

menjadi sebaliknya tergantung kepada arah pertanyaan yang diberikan.

Page 47: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

34

Tabel 3.2

Bobot Penilain Skala Likert

Arah

Pertanyaan

bobot penilaian

sangat setuju Setuju tidak setuju sangat tidak setuju

(SS) (S) (TS) (STS)

Posistif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Sumber : Sugiyono (2009-94)

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian, instrument

penelitian harus memiliki tingkat kesahihahn (validitas dan realibilitas).

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Setelah menentukan jenis intrumen, langkah selanjutnya adalah

menyusun pertanyaan-pertanyaan. Penyusunan pertanyaan diawali dengan

membuat kisi-kisi instrument. Kisi-kisi intrumen memuat berbagai aspek

yang akan diungkap memlalui pertanyaan. Aspek yang akan diungkap

bersumber dari masalah penelitian yang merujuk pada teori-teori

pendukung seputar fenomena yang terjadi.

Kuesioner motivasi belajar

Kisi-kisi kuesioner motivasi belajar adalah sebagai berikut: 1)

Adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) Adanya dorongan dan kebutuhan

dalam belajar, 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4) Adanya

penghargaan dalam belajar, 5) Adanya keinginan yang menarik dalam

belajar, 6) adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga

memungkinkan belajar dengan baik.

Page 48: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

35

Dimensi Indikator Nomor Soal

Motivasi

Belajar

1. Adanya hasrat dan Keinginan

berhasil 1,2,3,18,26

2. Adanya dorongan dan Kebutuhan

Belajar 4,5,21,27

3. Adanya harapan dan cita-cita masa

depan

6,7,8,15,25

28,29

4. Adanya penghargaan dalam belajar 9,13,30

5. Adanya keinginan yang menarik

untuk belajar 10,11,12,17

6. Adanya lingkungan yang kondusif

sehingga memungkinkan belajar

dengan baik

14,16,19,20,

22,23,24

a. Prestasi Belajar

Sumber data : daftar nilai IPK dari semester 6

Metode : dokumentasi

DAFTAR PERTANYAAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR

RESPONDEN

Berikut ini adalah daftar pernyataan yang Anda rasakan

terkait dengan motivasi belajar. Keterangan pengisian adalah

sebagai berikut

SS : Sangat setuju

S : setuju

TS : tidak setuju

ST : sangat tidak setuju

Page 49: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

36

No Pernyataan SS S TS STS

1

Saya memiliki keinginan untuk berhasil mencapai

tujuan yang saya inginkan melalui belajar

2

Saya berusaha menggerakan seluruh kemampuan

untuk memperoleh prestasi belajar

3

Saya berusaha lebih keras jika hasil prestasi

belajar belum sesuai target

4

Dorongan untuk sukses membuat saya semakin

giat dalam belajar

5

Saya termasuk mahasiswa yang memiliki

dorongan untuk belajar terus dalam waktu yang

lama

6

Dengan mengutamakan belajar saya dapat

mencapai cita-cita saya

7

Dengan belajar saya dapat membahagiakan orang

tua

8

Nilai yang bagus adalah prestasi-prestasi yang

ingin saya kejar

9

Penghargaan atas prestasi belajar yang saya

dapatkan semakin mendorong saya untuk lebih

giat dalam belajar

10

Mata kuliah yang tidak menarik bagi saya

membuat saya menjadi malas belajar

11

Dosen yang tidak menyenangkan dalam mengajar

membuat mata kuliah

tidak menarik untuk dipelajari

12

Adanya penghargaan dari orang terdekat ketika

nilai saya tinggi, membuat saya lebih giat dalam

belajar

Page 50: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

37

13 Saya masuk kuliah sering terlambat

14

Saya dapat konsentrasi belajar di lingkungan yang

sepi

15

Kemauan saya selalu diikuti dengan

keingintahuan atau ketertarikan

Dalam belajar

16

Harapan saya lulus dari Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan

Menjadi guru yang professional

17

Saya akan memaksakan belajar walaupun ruang

kelas gaduh,

Karena pelajaran penting bagi saya

18

Saya tidak pernah mengulang pelajaran semalam

sebelumnya dan

Dan jarang menyelesaikan tugas dari dosen tepat

waktu

19

Apabila ada waktu luang saya lebih memilih

untuk bekerja dibanding belajar

20

apabila ada tugas dari kampus dan tugas dari

tempat kerja saya lebih

memilih menyelesaikan tugas dari tempat kerja

21

Jika ada waktu luang saya lebih memilih

menghabiskan waktu

Dengan teman-teman disbanding dengan belajar

22

Saya lebih senang belajar kelompok dari pada

belajar sendiri

23

Saya lebih senang belajar sendiri dibanding

belajar kelompok

24

Saya sulit membagi waktu antara belajar, bermain

atau bekerja

Page 51: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

38

G. Pengolahan Data dan Analisis Data

1) Pengolahan Data

Dari jawaban yang telah diberikan oleh responden kemudian

dikompilasi secara sistematik dengan metode statistic, tentang judul

skripsi yang penulis susun ini yang terdiri dari satu variabel pertanyaan

yang berkenan dengan motivasi belajar mahasiswa dengan jumlah

pertanyaan 30 soal, sedangkan hasil belajar mahasiswa diperoleh dari

daftar nilai hasil kumulatif mahasiswa pendidikan IPS

Angka-angka yang diperoleh dari perhitungan jumlah skor yang

telah ditentukan tersebut kemudian penulis susun dalam daftar nilai.

Dari nilai-nilai yang ada, penulis membagi dua menjadi nilai variabel

(X) motivasi belajar mahasiswa dan variabel (Y) adalah hasil nilai

25

Saya memiliki keinginan untuk berhasil mencapai

tujuan

Yang saya inginkan melalui bekerja

26

Saya berusaha menggerakan seluruh kemampuan

untuk

Memperoleh prestasi dalam bekerja

27

Saya termasuk mahasiswa yang memiliki

dorongan untuk bekerja

Terus dalam waktu yang lama

28

Dengan mengutamakan bekerja saya dapat

mencapai cita-cita saya

Dan dengan bekrja saya dapat membahagiakan

orang tua

29

tambahan penghasilan adalah prestasi-prestasi

yang ingin saya kejar

30

Penghargaan atas prestasi bekerja yang saya

dapatkan semakin mendorong saya untuk lebih

giat dalam bekerja

Page 52: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

39

kumulatif mahasiswa pendidikan IPS, nilai variabel X dan Y kemudian

dioleh dan disajikan dalam bentuk susunan angka-angka sistematik.

2) Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, penulis melakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Editing

Dalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan

adalah editing, ini berati bahwa semua angket harus terlebih dahulu

satu persatu tentang kelengkapan, kejelasan dan kebenaran

penelitian angket tersebut agar terhindar dari kesalahan dan dapat

memperoleh data yang akurat.

b. Skoring

Scoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-

butir pertanyaan yang terdapat dalam angket. Dalam setiap

pertanyaan (angket) diberi skor berdasarkan Kriteria penilaian yang

telah ditentukan. Adapun criteria skor alternative jawaban

pertanyaan angket dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Angket

Alternatif Jawaban Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Page 53: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

40

c. Analisi Satu Variabel

Untuk menganalisis setiap variael digunakan teknik analisa

secara deskriptif, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P= F x 100%

N

Keterangan:

F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N = Number of Cases (Jumlah frekuensi/Banyaknya individu)

P = Angka presentase

Dalam analisis hasil penelitian bentuk tabel frekuensi dan

presentansi dengan menggunakan software SPSS 20.00 For

Windowa

Sedangkan untuk menganalisis hubungan kedua variabel

tersebut digunakan teknik analisa korelasional dengan rumus

product moment. Rumus tersebut sebagai berikut:

Keterangan:

Rxy : Angka indeks korelasi “r” product moment

N : Number of Cases (Jumlah data)

Xy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y

X : jumlah hasil skor X

Y : jumlah skor hasil Y

Pengolahan data digunakan teknik analisa korelasional

dengan rumus product moment tersebut, juga dilakukan dengan

Software SPSS 20.00 For Windows dengan entre method

Kemudian setelah menganalis hubungan antara kedua

variabel diatas, penulis memberikan interpretasi terhadap angka

indeks korelasi “r” product moment serta menarik kesimpulan yang

dilakukan dengan dua cara

Page 54: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

41

a. Memberikan interpretasi secara kasar/sederhana dengan

pedoman:

Besarnya “r” Product

Moment(rxy)

Interpretasi

0,00 sampai dengan 0,20 Antara variabel X dan

variabel Y memang

terdapat korelasi itu

sangat lemah

0,20 sampai dengan 0,40 Antara variabel X dan

variabel Y terdapat

korelasi yang lemah

atau rendah

0,40 sampai dengan 0,70 Antara variabel X dan

variabel Y terdapat

korelasi yang sedang

atau cukup

0,70 sampai dengan 0,90 Antara variabel X dan

variabel Y terdapat

korelasi yang kuat atau

tinggi

0,90 sampai dengan 1,00 Antara variabel X dan

variabel Y terdapat

korelasi yang sangat

kuat atau sangat tinggi

b. Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel

nilai “r” product moment

Page 55: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

42

Untuk lebih memudahkan interpretasi terhadap angka indeks

korelasi “r” product moment, prosedurnya adalah sebagai

berikut:

1. Merumuskan hipotesa alternative (Ha) dan hipotesa nihil (Ho)

2. Menguji kebenaran/kepalsuan dari hipotesa yang telah

diajukan, dengan jalan membandingkan besarnya “r” product

moment dengan “r” yang tercantum dalam tabel nilai (rt),

dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya( (db) atau

degree of freedomnya (df) yang rumusnya adalah sebagai

berikut:

Df= N-nr

Keterangan:

Df : degress of freedom

N : Number of Cases

Nr : banyaknya variabel yang dikorelasikan

Untuk mencari kontribusi variabel X terhadap Y

penulis menggunakan rumus sebagai berikut:

KD= r²x100%

Keterangan:

KD :koefisien Determinasi ( Kontribusi Variabel X

terhadap Variabel Y)

r² : koefisien korelasi antar variabel X terhadap varian

untuk mengetahui besarnya koefisien diterminasi (KD) dan

tingkat linieritas hubungan antara Variabel X dan Y juga

menggunakan Software SPSS 20.00 For Window dengan

entre method

Page 56: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu motivasi belajar

mahasiswa, yang hanya kuliah saja dan mahasiswa yang kuliah sambil

bekerja sebagai variabel X dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

mahasiswa Pendidikan IPS sebagai variabel Y. Data yang dideskripsikan

sebagai variabel X merupakan data yang diperoleh dari hasil pengisian

angket yang telah penulis sebarkan kepada 50 orang mahasiswa, yang

terdiri dari 25 orang yang kuliah sambil bekerja dan 25 orang yang hanya

kuliah saja, dan hasilnya akan penulis deskripsikan dalam bentuk tabel

distri frekuansi dan presentasi. Dalam deskripsi ini penulis akan

menggambarkan data hasil penelitian tentang Hubungan motivasi belajar

mahasiswa pendidikan IPS semsester 6 antara yang bekerja dan tidak

bekerja terhadap IPK

1. Deskripsi data motivasi belajar (Variabel X)

a. Deskripsi data motivasi belajar mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

Deskripsi pertama adalah gambaran data hasil tentang motivasi

belajar mahasiswa jurusan pendidikan IPSyang kuliah sambil bekerja

FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Deskripsi data ini mencakup

jumlah responden, perolehan skor dilihat dari minimum, maksimum,

mean dan standar devisiasinya dapat dilihat pada tabel 1 berikut

Page 57: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

44

Tabel 4.1

Deskripsi Statistik Motivasi Belajar

mahasiswa yang kuliah sambil bekerja (Variabel X1)

N

Valid 25

Missing 0

Mean 93.2000

Std. Deviation 6.74537

Minimum 77.00

Maximum 103.00

berdasarkan tabel 1 tersebut, menunjukan bahwa perolehan skor

dari 25 orang responden dengan data yang valid untuk variabel (X1)

motivasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS FITK Semester 6

adalah nilai minimumnya 77.00 dan nilai maksimum 103.00 rata-ratanya

93.20 dengan standar devisiasi 6.74

Jika dibuat rentang skor angka motivasi belajar mahasiswa

pendidikan IPS dengan jumlah responden 25 orang yang semuanya valid,

maka dapat dilihat frekuensi dan presentasi skor motivasi dapat

divisualisasikan pada tabel 2 berikut :

Page 58: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

45

Tabel 4.2

Frekuensi skor motivasi belajar (Variabel X)

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

77.00 2 8.0 8.0 8.0

85.00 1 4.0 4.0 12.0

87.00 1 4.0 4.0 16.0

89.00 2 8.0 8.0 24.0

91.00 2 8.0 8.0 32.0

92.00 2 8.0 8.0 40.0

93.00 2 8.0 8.0 48.0

94.00 2 8.0 8.0 56.0

95.00 2 8.0 8.0 64.0

96.00 1 4.0 4.0 68.0

98.00 2 8.0 8.0 76.0

99.00 3 12.0 12.0 88.0

102.00 2 8.0 8.0 96.0

103.00 1 4.0 4.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Page 59: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

46

Jika dibuat tingkat atau level motivasi belajar mahasiswa pendidikan IPS

sebanyak 25 orang adalah sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3

Gambar 4.1

Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

Tabel 4.3

Indeks tingkat motivasi belajar

No Rentang Perolehan Skor

Motivasi Belajar

Level/

Tingkat

Motivasi

Jumlah

Mahasiswa

Persentase (%)

1 99-103 Sangat Tinggi 6 24%

2 94-98 Tinggi 7 28%

3 87-93 Sedang 9 36%

4 82-86 Rendah 1 4%

5 77-81 Sangat rendah 2 8%

Jumlah 25 100

Page 60: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

47

Berdasarkan tabel 3 tersebut, menunjukan bahwa tingat motivasi

belajar mahasiswa pendidikan IPS semester 6 yang kuliah sambil bekerja

sebanyak 25 orang, sebanyak 6 orang mempunyai tingkat motivasi belajar

yang sangat tinggi (24%), 7 orang mempunyai motivasi belajar yang tinggi

(28%), 9 orang mempunyai motivasi belajar yang sedang (36%), 1 orang

mempunyai motivasi belajar yang rendah (4%) dan 2 orang mempunyai

motivasi belajar yang sangat rendah (2%)

b. Deskripsi data mahasiswa pendidikan IPS yang kuliah saja

Deskripsi selanjutnya adalah gambaran data hasil tentang motivasi

belajar mahasiswa jurusan pendidikan IPS yang hanya kuliah saja di FITK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Deskripsi data ini mencakup jumlah

responden, perolehan skor dilihat dari minimum, maksimum, mean dan

standar devisiasinya dapat dilihat pada tabel 4 berikut

Tabel 4.5

Deskripsi Statistik Motivasi Belajar

mahasiswa yang hanya kuliah saja (Variabel X2)

N

Valid 25

Missing 0

Mean 90.7200

Std. Deviation 7.33439

Minimum 77.00

Maximum 106.00

Berdasarkan tabel 4 tersebut, menunjukan bahwa perolehan skor

dari 25 orang responden dengan data yang valid untuk variabel (X2)

Page 61: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

48

motivasi belajar mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS FITK Semester 6

yang hanya kuliah saja adalah nilai minimumnya 77.00 dan nilai

maksimum 106.00 rata-ratanya 90.72 dengan standar devisiasi 7.334

jika dibuat rentang skor angka motivasi belajar mahasiswa

pendidikan IPS dengan jumlah responden 25 orang yang semuanya valid,

maka dapat dilihat frekuensi dan presentasi skor motivasi dapat

divisualisasikan pada tabel 5 berikut :

Tabel 4.6

Frekuensi Motivasi Mahasiswa yang kuliah saja

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

77.00 1 4.0 4.0 4.0

78.00 1 4.0 4.0 8.0

79.00 1 4.0 4.0 12.0

80.00 1 4.0 4.0 16.0

83.00 1 4.0 4.0 20.0

85.00 1 4.0 4.0 24.0

87.00 1 4.0 4.0 28.0

90.00 3 12.0 12.0 40.0

91.00 3 12.0 12.0 52.0

92.00 1 4.0 4.0 56.0

93.00 4 16.0 16.0 72.0

94.00 1 4.0 4.0 76.0

Page 62: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

49

Gambar 4.2

Motivasi Belajar Mahasiswa yang hanya kuliah saja.

96.00 2 8.0 8.0 84.0

100.00 3 12.0 12.0 96.0

106.00 1 4.0 4.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Page 63: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

50

Tabel 4.7

Indeks tingkat motivasi belajar

No Rentang Perolehan Skor

Motivasi Belajar

Level/

Tingkat

Motivasi

Jumlah

Mahasiswa

Persentase (%)

1 101-106 Sangat Tinggi 1 4%

2 95-100 Tinggi 5 20%

3 89-94 Sedang 12 48%

4 83-88 Rendah 3 12%

5 77-82 Sangat rendah 4 16%

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 6 tersebut, menunjukan bahwa tingat motivasi

belajar mahasiswa pendidikan IPS semester 6 yang hanya kuliah saja

sebanyak 25 orang. 1 orang mempunyai tingkat motivasi belajar yang

sangat tinggi (4%), 5 orang mempunyai motivasi belajar yang tinggi

(20%), 12 orang mempunyai motivasi belajar yang sedang (48%), 3

orang mempunyai motivasi belajar yang rendah (12%) dan 4 orang

mempunyai motivasi belajar yang sangat rendah (16%).

Page 64: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

51

c. Motivasi belajar mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja

Gambar 4.3

Motivasi Belajar antara Mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja

2. Deskripsi Data Hasil Belajar Akuntansi (Variabel Y)

a. Deskrispi Data Hasil Belajar Akuntansi Mahasiswa yang kuliah sambil

bekerja (Y1)

Deskripsi data hasil penelitian tentang hasil Indeks Penilaian

Kumulatif Mahasiswa Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta ini mencakup data tentang jumlah responden, perolehan skor

dilihat dari minimum, maksimum, mean dan standar devisiasinya dapat

dilihat dalam tabel berikut

Page 65: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

52

Tabel 4.8

Deskripsi Statistik Nilai IPK

Mahasiswa yang Kuliah sambil bekerja (Variabel Y1)

N

Valid 25

Missing 0

Mean 3.4380

Std. Deviation .15368

Minimum 3.05

Maximum 3.72

Berdasarkan tebel tersebut diatas, menunjukan bahwa perolehan

skor angka dari responden untuk variabel IPK Jurusan pendidikan IPS

FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kuliah sambil bekerja

berjumlah 25 orang adalah IPK minimum nya adalah 3.05 dan IPK

maksimum nya adalah 3.72 dengan standar devisiasi 0.1536

Jika dibuat rentang skor angka nilai IPK Mahasiswa Pendidikan

IPS FITK Syarif Hidayatullah Jakarta yang kuliah sambil bekerja dapat

divisualisasikan pada tabel berikut

Page 66: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

53

Tabel 4.9

Frekuensi Nilai IPK Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

3.05 1 4.0 4.0 4.0

3.22 1 4.0 4.0 8.0

3.29 1 4.0 4.0 12.0

3.30 1 4.0 4.0 16.0

3.33 1 4.0 4.0 20.0

3.34 1 4.0 4.0 24.0

3.37 1 4.0 4.0 28.0

3.38 2 8.0 8.0 36.0

3.39 2 8.0 8.0 44.0

3.41 1 4.0 4.0 48.0

3.42 1 4.0 4.0 52.0

3.43 1 4.0 4.0 56.0

3.44 1 4.0 4.0 60.0

3.46 2 8.0 8.0 68.0

3.47 1 4.0 4.0 72.0

3.52 1 4.0 4.0 76.0

3.60 1 4.0 4.0 80.0

3.61 1 4.0 4.0 84.0

3.63 1 4.0 4.0 88.0

Page 67: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

54

Jika dibuat tingkat atau level hasil IPK Mahasiswa Pendidikan IPS FITK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kuliah sambil bekerja adalah

sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut

Gambar 4.4

IPK Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

3.65 1 4.0 4.0 92.0

3.69 1 4.0 4.0 96.0

3.72 1 4.0 4.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Page 68: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

55

Tabel 4.10

Tingkat Nilai IPK Mahasiswa yang kuliah sambil belajar

No Rentang Perolehan Skor

IPK

Level/

Tingkat IPK

Jumlah

Mahasiswa

Persentase (%)

1 3.61-3.72 Sangat Tinggi 5 20%

2 3.47–3.60 Tinggi 3 12%

3 3.33-3.46 Sedang 13 52%

4 3.19-3.32 Rendah 3 12%

5 3.05-3.18 Sangat rendah 1 4%

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 6 tersebut, menunjukan bahwa IPK Mahasiswa

Pendidikan IPS yang Kuliah Sambil Bekerja sebanyak 5 orang mahasiswa

mempunyai IPK yang Sangat Tingi dengan presentase (20%), 3 orang

mahasiswa mempunyai IPK yang Tingi dengan presentase (12%), 13

orang mahasiswa mempunyai IPK Sedang dengan presentase (52%),

3orang mahasiswa mempunyai IPK yang rendah dengan presentase (12%),

1 orang mahasiswa mempunyai IPK yang Sangat Tingi dengan presentase

(4%).

b. Deskrispi Data Hasil Belajar Akuntansi Mahasiswa yang kuliah

saja(Y2)

Deskripsi data hasil penelitian tentang hasil Indeks Penilaian

Kumulatif Mahasiswa Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta ini mencakup data tentang jumlah responden, perolehan skor

dilihat dari minimum, maksimum, mean dan standar devisiasinya

dapat dilihat dalam tabel berikut

Page 69: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

56

Tabel 4.11

Deskripsi Statistik Nilai IPK

Mahasiswa yang Kuliah saja (Variabel Y1)

N

Valid 25

Missing 0

Mean 3.4012

Std. Deviation .15506

Minimum 3.12

Maximum 3.68

Jika dibuat tingkat atau level hasil IPK Mahasiswa Pendidikan IPS FITK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kuliah adalah sebagaimana dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.12

Frekuensi Nilai IPK Mahasiswa yang kuliah saja

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

3.12 1 4.0 4.0 4.0

3.13 2 8.0 8.0 12.0

3.20 1 4.0 4.0 16.0

3.30 1 4.0 4.0 20.0

Page 70: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

57

3.31 1 4.0 4.0 24.0

3.33 1 4.0 4.0 28.0

3.34 1 4.0 4.0 32.0

3.36 1 4.0 4.0 36.0

3.37 3 12.0 12.0 48.0

3.39 1 4.0 4.0 52.0

3.41 1 4.0 4.0 56.0

3.44 1 4.0 4.0 60.0

3.45 2 8.0 8.0 68.0

3.48 2 8.0 8.0 76.0

3.51 1 4.0 4.0 80.0

3.55 1 4.0 4.0 84.0

3.57 1 4.0 4.0 88.0

3.63 1 4.0 4.0 92.0

3.66 1 4.0 4.0 96.0

3.68 1 4.0 4.0 100.0

Total 25 100.0 100.0

Jika dibuat tingkat atau level hasil IPK Mahasiswa Pendidikan IPS FITK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kuliah sambil bekerja adalah

sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut

Page 71: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

58

Gambar 4.5

IPK Mahasiswa yang hanya kuliah saja

Tabel 4.13

Tingkat Nilai IPK Mahasiswa yang kuliah saja (Y2)

No Rentang Perolehan Skor

IPK

Level/

Tingkat IPK

Jumlah

Mahasiswa

Persentase (%)

1 3.58-3.68 Sangat Tinggi 3 12%

2 3.47–3.57 Tinggi 5 20%

3 3.34-3.46 Sedang 10 40%

4 3.23-3.33 Rendah 3 12%

5 3.12-3.22 Sangat rendah 4 16%

Jumlah 25 100

Page 72: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

59

Berdasarkan tabel 6 tersebut, menunjukan bahwa IPK Mahasiswa

Pendidikan IPS yang Kuliah Sambil saja sebanyak 3 orang mahasiswa

mempunyai IPK yang Sangat Tingi dengan presentase (12%), 5 orang

mahasiswa mempunyai IPK yang Tingi dengan presentase (20%), 10

orang mahasiswa mempunyai IPK Sedang dengan presentase (40%), 3

orang mahasiswa mempunyai IPK yang rendah dengan presentase (12%),

4 orang mahasiswa mempunyai IPK yang Sangat Tingi dengan presentase

(16%),

c. Ipk mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja

Gambar 4.6

IPK mahasiswa antara yang bekerja dan tidak bekerja

3. Deskripsi Data Hasil Korelasi

a. Deskripsi Data Hasil Korelasi Motivasi Belajar dan IPK Mahasiswa

yang kuliah sambil bekerja

Deskripsi data hasil korelasi antara motivasi belajar (variabel X)

dan IPK (variabel Y) Mahasiswa Pendidikan IPS FITK Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan bantuan Software SPSS 20.00 For Windows

dengan Teknik Enter Method, yaitu dengan cara memasukan data variabel

X (motivasi belajar) dan Variabel Y (IPK) ke dalam form yang tersedia

pada program tersebut. Seperti dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 73: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

60

Tebel 4.14

Variables Entrered/ Removed

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1 MotivasiBela

jar_Kerjab

. Enter

a. Dependent Variable: IPKMKerja

b. All requested variables entered.

Setelah kedua variabeldideskripsikan pada deskripsi data motivasi

belajar dan ipk di enter (dimasukan) ke dalam program SPSS tersebut,

maka menghasilkan keseluruhan korelasi antara motivasi belajar

(variabel X1) dan hasil belajar/ IPK (variabel Y1) mahasiswa pendidikan

IPS FITK Syarif Hidayatullah Jakarta yang kuliah sambil bekerja

memperoleh angka koefisien korelasi Pearson Correlation dengan Rumus

Product Moment sebesar 0.128 dengan tingkat kepercayaan 99% (level

0,01). Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut

Page 74: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

61

Tabel 4.15

Hasil perhitungan korelasi antara Motivasi Belajar Dan Prestasi

Akademik/IPK

MotivasiBela

jar_Kerja

IPKMKer

ja

MotivasiBelajar_K

erja

Pearson

Correlation 1 .128

Sig. (2-tailed) .541

N 25 25

IPKMKerja

Pearson

Correlation .128 1

Sig. (2-tailed) .541

N 25 25

b. Deskripsi Data Hasil Korelasi Motivasi Belajar dan IPK Mahasiswa

yang kuliah

Deskripsi data hasil korelasi antara motivasi belajar (variabel X)

dan IPK (variabel Y) Mahasiswa Pendidikan IPS FITK Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan bantuan Software SPSS 20.00 For

Windows dengan Teknik Enter Method, yaitu dengan cara memasukan

data variabel X2 (motivasi belajar) dan Variabel Y2 (IPK) ke dalam

form yang tersedia pada program tersebut. Seperti dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 75: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

62

Tabel 4.16

Variables Entrered/ Removed

Setelah kedua variabel sebagaimana telah dideskripsikan pada

deskripsi data motivasi belajar dan ipk dienter (dimasukan) ke dalam

program SPSS tersebut, maka menghasilkan keseluruhan korelasi antara

motivasi belajar (variabel X) dan hasil belajar/ IPK (variabel Y)

mahasiswa pendidikan IPS FITK Syarif Hidayatullah Jakarta

memperoleh angka koefisien korelasi Pearson Correlation dengan Rumus

Product Moment sebesar 0,018 dengan tingkat kepercayaan 99% (level

0,01). Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1 MotivasiBela

jar_Kuliahb

. Enter

a. Dependent Variable: IPKMKerja

b. All requested variables entered.

Page 76: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

63

Tabel 4.17

Hasil perhitungan korelasi antara Motivasi Belajar Dan Prestasi

Akademik/IPK

MotivasiBela

jar_Kuliah

IPKMkuli

ah

MotivasiBelajar_Kul

iah

Pearson

Correlation 1 .018

Sig. (2-tailed) .931

N 25 25

IPKMkuliah

Pearson

Correlation .018 1

Sig. (2-tailed) .931

N 25 25

4. Deskripsi Data Kontribusi Motivasi Belajar terhadap Prestasi Akademik

Mahasiswa Pendidikan IPS FITK Syarif Hidayatullah Jakarta

a. Deskripsi Data Kontribusi Motivasi Belajar terhadap Prestasi

Akademik Mahasiswa Pendidikan IPS FITK Syarif Hidayatullah

Jakarta yang kuliah sambil bekerja

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi anatar motivasi belajar dan

prestasi akademik/IPK Mahasiswa Pendidikan IPS FITK Syarif

Hidayatullah Jakarta yang kuliah sambil bekerja dengan tingkat

korelasi R (rxy) sebesar 0,128 maka hasil perhitungan kontribusi

(R/Square/Koefisien Diterminasi) atau Pengaruh/Sumbangsih motivasi

Page 77: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

64

belajar (Variabel X1) terhadap Prestasi Akademik/IPK (variabel Y1)

Mahasiswa Pendidikan IPS FITK Syarif HIdayatullah Jakarta yang

kuliah sambil bekerja adalah R²x100%=0,128x100%= 12,8% Dengan

R Squere yang disesuaikan sebesar 0,16 Dan Standar Error of Estimate

0,15569 hal tersebut ditunjukan tabel berikut

Tabel 4.18

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change df1

1 .128a .016 -.026 .15569 .016 .384 1

a. Predictors: (Constant), MotivasiBelajar_Kerja

b. Deskripsi Data Kontribusi Motivasi Belajar terhadap Prestasi

Akademik Mahasiswa Pendidikan IPS FITK SYarif HIdayatullah

Jakarta yang kuliah

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi anatar motivasi belajar dan

prestasi akademik/IPK Mahasiswa Pendidikan IPS FITK Syarif

Hidayatullah Jakarta yang kuliah sambil bekerja dengan tingkat

korelasi R (rxy) sebesar 0,018 maka hasil perhitungan kontribusi

(R/Square/Koefisien Diterminasi) atau Pengaruh/Sumbangsih motivasi

belajar (Variabel X1) terhadap Prestasi Akademik/IPK (variabel Y1)

Mahasiswa Pendidikan IPS FITK Syarif HIdayatullah Jakarta yang

kuliah sambil bekerja adalah R²x100%=0,18x100%= 1,8% Dengan R

Squere yang disesuaikan sebesar 0,16 Dan Standar Error of Estimate

0,15569 hal tersebut ditunjukan tabel berikut

Page 78: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

65

Tabel 4.19

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1

1 .018a .000 -.043 .15837 .000 .008 1

5. Deskripsi Data Linieritas Hubungan Antara Motivasi Belajar Mahasiswa

yang Bekerja dan Tidak Bekerja terhadap IPK

a. Data Linieritas Hubungan Antara Motivasi Belajar Mahasiswa yang

Bekerja terhadap IPK

Berdasarkan perhitugan linieritas hubungan antara motivasi belajar

terhadap IPK bahwa kenaikan variabel X1 (motivasi belajar) 1 poin

akan menaikan IPK (variabel Y) sebesar 0,128 poin dan penurunan

variabel X1 (motivasi belajar) 1 poin akan menurunkan IPK (Y1) 0,128

hal ini ditunjukan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.20

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3.166 .440 7.192 .000

MotivasiBelajar_

Kerja .003 .005 .128 .620 .541

a. Dependent Variable: IPKMKerja

Page 79: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

66

Jika dilihat dari hasil persamaan perhitungan SPSS menunjukan

bahwa hubungan antara motivasi dan IPK adalah linier , dengan R Squere

0,16. Hal ini ditunjukan dengan tabel dibawah ini

Tabel 4.21

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1

1 .128a .016 -.026 .15569 .016 .384 1

Gambaran mengenai linieritas hubungan antara motivasi belajar

mahasiswa yang kuliah sambil bekerja adalah cukup linier. Hal ini dapat

ditunjukan pada tabel dan gambar dibawah ini.

Page 80: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

67

b. Data Linieritas Hubungan Antara Motivasi Belajar Mahasiswa yang

kuliah saja terhadap IPK

Berdasarkan perhitugan linieritas hubungan antara motivasi belajar

terhadap IPK bahwa kenaikan variabel X1 (motivasi belajar) 1 poin

akan menaikan IPK (variabel Y) sebesar 0,128 poin dan penurunan

variabel X1 (motivasi belajar) 1 poin akan menurunkan IPK (Y1) 0,128

hal ini ditunjukan pada tabel dibawah ini:

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3.366 .401 8.392 .000

MotivasiBelajar_

Kuliah .000 .004 .018 .088 .931

Jika dilihat dari hasil persamaan perhitungan SPSS menunjukan

bahwa hubungan antara motivasi dan IPK adalah linier , dengan R

Squere 0,16. Hal ini ditunjukan dengan tabel dibawah ini

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change

df1

1 .018a .000 -.043 .15837 .000 .008 1

Page 81: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

68

Gambaran mengenai linieritas hubungan antara motivasi belajar

mahasiswa yang kuliah sambil bekerja adalah cukup linier. Hal ini dapat

ditunjukan pada tabel dan gambar dibawah ini.

Page 82: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

69

B. Analis dan Interpretasi Data

1. Motivasi Belajar

a. Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

Berdasarkan deskripsi data motivasi belajar mahasiswa

yang kuliah sambil bekerja jurusan Pendidikan IPS FITK Syarif

Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 25 orang, menunjukan

bahwa tingat motivasi belajar mahasiswa pendidikan IPS semester

6 yang kuliah sambil bekerja sebanyak 25 orang terkategorikan

tinggi sebanyak 6 orang mempunyai tingkat motivasi belajar yang

sangat tinggi (24%), 7 orang mempunyai motivasi belajar yang

tinggi (28%), 9 orang mempunyai motivasi belajar yang sedang

(36%), 1 orang mempunyai motivasi belajar yang rendah (4%) dan

2 orang mempunyai motivasi belajar yang sangat rendah (2%).

Posisi tersebut mempengaruhi nilai IPK mahasiswa

b. Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah saja

Berdasarkan deskripsi data motivasi belajar mahasiswa

yang kuliah saja jurusan Pendidikan IPS FITK Syarif Hidayatullah

Jakarta yang berjumlah 25 orang, menunjukan bahwa tingat

motivasi belajar mahasiswa pendidikan IPS semester 6 yang hanya

kuliah saja sebanyak 25 orang. 1 orang mempunyai tingkat

motivasi belajar yang sangat tinggi (4%), 5 orang mempunyai

motivasi belajar yang tinggi (20%), 12 orang mempunyai

motivasi belajar yang sedang (48%), 3 orang mempunyai motivasi

belajar yang rendah (12%) dan 4 orang mempunyai motivasi

belajar yang sangat rendah (16%). Berdasarkan deskripsi data,

analisis data dan interpretasi data diatas, maka permasalahan

pertama dalam skripsi ini tentang hubungan motivasi belajar

mahasiswa yang kuliah saja telah terjawab

Page 83: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

70

2. Hasil IPK Mahasiswa Pendidikan IPS

a. Hasil IPK Mahasiswa Pendidikan IPS yang kuliah sambil bekerja

Berdasarkan tabel 6 tersebut, menunjukan bahwa IPK

Mahasiswa Pendidikan IPS yang Kuliah Sambil Bekerja sebanyak

5 orang mahasiswa mempunyai IPK yang Sangat Tingi dengan

presentase (20%), 3 orang mahasiswa mempunyai IPK yang Tingi

dengan presentase (12%), 13 orang mahasiswa mempunyai IPK

Sedang dengan presentase (52%), 3orang mahasiswa mempunyai

IPK yang rendah dengan presentase (12%), 1 orang mahasiswa

mempunyai IPK yang Sangat Tingi dengan presentase (4%),

Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan interpretasi data

diatas, maka permasalahan pertama dalam skripsi ini tentang

hubungan motivasi belajar mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

telah terjawab.

b. Hasil IPK Mahasiswa Pendidikan IPS

Berdasarkan tabel 6 tersebut, menunjukan bahwa IPK

Mahasiswa Pendidikan IPS yang Kuliah Sambil saja sebanyak 3

orang mahasiswa mempunyai IPK yang Sangat Tingi dengan

presentase (12%), 5 orang mahasiswa mempunyai IPK yang Tingi

dengan presentase (20%), 10 orang mahasiswa mempunyai IPK

Sedang dengan presentase (40%), 3 orang mahasiswa mempunyai

IPK yang rendah dengan presentase (12%), 4 orang mahasiswa

mempunyai IPK yang Sangat Tingi dengan presentase (16%),

Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan interpretasi data

diatas, maka permasalahan pertama dalam skripsi ini tentang

hubungan motivasi belajar mahasiswa yang kuliah saja telah

terjawab

Page 84: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

71

3. Hubungan Motivasi Belajar dan Indeks Prestasi Akademik

a. Hubungan Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

terhadap IPK

Berdasarkan deskripsi data yang telah diolah bahwa

didapatkan hasil korelasi motivasi belajar mahaiswa yang kuliah

smabil bekerja sebesar 0,128.(12,8%)

Tentang interpretasi nilai r menunjukan bahwa adanya korelasi

antara motivasi belajar mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

(Variabel X1) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (Variabel Y1) di

jurusan pendidikan IPS terdapat korelasi yang sangat rendah.

b. Hubungan Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

terhadap IPK

Berdasarkan deskripsi data yang telah diolah bahwa

didapatkan hasil korelasi motivasi belajar mahaiswa yang kuliah

smabil bekerja sebesar 0,018. (1,8%)

Tentang interpretasi nilai r menunjukan bahwa adanya korelasi

antara motivasi belajar mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

(Variabel X2) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (Variabel Y2) di

jurusan pendidikan IPS terdapat korelasi yang sangat rendah.

Tabel

Interpretasi Nilai r

Besarnya “r” Interpretasi

0,800-1,00 Antara variabel X dan Y terdapat Korelasi

yang sangat tinggi

0,600-0,800 Antara variabel X dan Y terdapat Korelasi

yang cukup

0,400-0,600 Antara variabel X dan Y terdapat Korelasi

yang agak rendah

Page 85: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

72

0,200-0,400 Antara variabel X dan Y terdapat Korelasi

rendah

0,000-0,200 Antara variabel X dan Y terdapat Korelasi

yang sangat rendah

4. Kontribusi Motivasi Belajar terhadap Indeks Prestasi Akademik

a. Kontribusi Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

terhadap Indeks Prestasi Akademik

Berdasarkan deskripsi data yang telah diolah menunjukan

hubungan antara motivasi belajar mahasiswa yang kuliah sambil

bekerja (X1) dengan Indeks Prestasi Akademik (Y1) menunjukan

tingkat Korelasi R (rxy) sebesar 0,128 dan R Squere/Koefisien

Diterminasinya adalah 12%. Hal ini menunjujan bahwa faktor

motivasi belajar memberikan sedikit kontribusi terhadap IPK

b. Kontribusi Motivasi Belajar Mahasiswa yang kuliah saja terhadap

Indeks Prestasi Akademik

Berdasarkan deskripsi data yang telah diolah menunjukan

hubungan antara motivasi belajar mahasiswa yang kuliah sambil

bekerja (X1) dengan Indeks Prestasi Akademik (Y1) menunjukan

tingkat Korelasi R (rxy) sebesar 0,018 dan R Squere/Koefisien

Diterminasinya adalah 1,8%. Hal ini menunjujan bahwa faktor

motivasi belajar memberikan sedikit kontribusi terhadap IPK

5. Linieritas Hubungan antara Motivasi Belajar dan Indeks Prestasi

Akademik

a. Linieritas Hubungan antara Motivasi Belajar mahasiswa yang

kuliah smabil bekerja dan Indeks Prestasi Akademik

Berdasarkan deskripsi data tersebut menunjukan hubungan

antara motivasi belajar mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

Page 86: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

73

terhadap IPK adalah linier. Dengan demikian setiap kenaikan

motivasi akan diikuti dengan kenaikan IPK.

Hal itu ditunjukan dengan gambar linieritas diatas dan nilai

korelasi yang postif.

b. Linieritas Hubungan antara Motivasi Belajar mahasiswa yang

kuliah smabil bekerja dan Indeks Prestasi Akademik

Berdasarkan deskripsi data tersebut menunjukan hubungan

antara motivasi belajar mahasiswa yang kuliah saja terhadap IPK

adalah linier. Dengan demikian setiap kenaikan motivasi akan

diikuti dengan kenaikan IPK. Hal itu ditunjukan dengan gambar

linieritas diatas dan nilai korelasi yang postif

Page 87: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

74

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan interpretasi

data tentang hubungan motivasi belajar antara mahasiswa yang

bekerja dan tidak bekerja terhadap IPK di Jurusan Pendidikan IPS

FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat disimpulkan bahwa

motivasi belajar memiliki hubungan dengan IPK. Motivasi

mahasiswa yang bekerja lebih tinggi dibandingkan dengan

motivasi mahasiswa yang hanya kuliah saja. Motivasi mahasiswa

yang bekerja sebesar r = 0,128 atau setara dengan 12%, sedangkan

motivasi mahasiswa yang hanya kuliah saja sebesar r = 0,-18

setara dengan 1,8% menunjukan terdapat hubungan yang rendah

antara motivasi dan IPK

B. Saran

1. Saran bagi dosen agar perbelajaran dilakukan dengan metode

yang menyenangkan, agar mahasiswa lebih senang dalam

belajar. Dan dosen harus bisa membaur dengan mahasiswa

agar tidak tercipta batas yang memisahkan antara dosen dan

mahasiswa yang membuat mahasiswa menjadi enggan untuk

bertanya sedangkan iya tidak tidak memahami materi

perkuliahan yang diberikan oleh dosen

2. Bagi peneliti yang akan meneliti tema yang sesuai dengan ini,

diupayakan agar waktu nya sesuai sehingga mahasiswa tang

mengerjakan angket nya dengan tepat.

3. Bagi mahasiswa, agar bisa membagi prioritas waktu untuk

belajar. Karena pada penelitian yang penulis lakukan banyak

mahasiswa yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu

dengan teman dibandingkan dengan belajar

Page 88: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:

Renika Cipta, 1984.

Daulay, S.F. “Perbedaan Self Regulated Learning antara Mahasiswa Sumatera

Utara yang bekerja dengan yang tidak bekerja”

http://repository.usu.ac.id/bistream/123456789/30413/7/Cover.pdf ( 3 Juni

2015 )

Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Buah Aksara, 2006.

Harianto, G.(2010). Jenis-jenis Pekerjaan

http://www.indonz.com/images/LAMPIRAN2JENISPEKERJAAN.pdf. diunduh

10 April 2015

Hariyanto, G. “Jenis-jenis pekerjaan”

http://www.indionz.com/images/LAMPIRAN2JENISPEKERJAAN.pdf ( 2

Mei 2015 )

Hidayah, Aniatul. “Gambaran motivasi belajar mahasiswa Keperawatan UIN yang

kuliah sambil kerja” Skripsi Universitas Indonesia. Jakarta, 2012. H. 16,

tidak dipublikasikan.

http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/

http://repository.usu.ac.id/ diunduh 7 Maret2015

http://www.anakunhas.com/2011/08/alasan-mahasiswa-kuliah-sambil-kerja.html

diunduh 20 April 2015

Maslow, Abraham H. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta: PT Pustaka Binaman

Pressindo, 1993.

Mulyasana, Dedy. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. Jakarta: Rosada, 2011.

Page 89: HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28716/3/WILDA... · Dengan menggunakan sampel purposive sampling. Variabel yang diukur adalah

Ormrod, Jeanne Ellis. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga, 2008.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

S. Uyanto, Stanislaus. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Jakarta: Graha Ilmu,

2009.

Sabari, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. 2,

1996.

Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan

Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,

2013.

Sugiyono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2009.

Suharjo, Bambang. Statistika Terapan. Jakarta: Graha Ilmu, 2009.

Sunarto dan Agung Hartono. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta,

2008.

Suryabrata, Sumardi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali, 1984.

Syadish. “Jenis-jenis Pekerjaan.” http://syadiashare.com/jenis-jenis-

pekerjaan.html diunduh 8 April 2015

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Grafika, 2009.

Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Indonesia. Jakarta: Grafika, 1992.

Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.