hubungan manusia dengan pengabdian dan tanggungjawab
TRANSCRIPT
MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PENGABDIAN DAN TANGGUNGJAWAB
Disusun Oleh :
1. Novaeka Saputra
2. Nur Ihsanudin
3. Nurcholis Enggar Romadhoni
4. Putri Galih Artati
5. Radyanto Iwan Widya Hartono
6. Ratri Ardiani
JURUSAN D-III AKUPUNKTUR
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
TAHUN 2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Hubungan Manusia dengan
Pengabdian dan Tanggungjawab dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun fungsi Makalah Hubungan Manusia dengan Pengabdian dan
Tanggungjawab ini dibuat untuk menjelaskan tentang bagaimana hubungan
seorang manusia dengan sebuah pengabdian dan tanggungjawab.
Kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Ibu
Estuningsih...yang telah memberikan arahan dan pengajaran kepada mahasiswa
DIII Akupunktur angkatan IV dalam mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Kami menyadari bahwa tugas makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun baik
dari yang terhormat Ibu Estuningsih... dan juga pembaca yang membaca
makalah ini guna untuk mencapai kesempurnaan makalah.
Tidak lupa juga kami memohon maaf atas kekurangan dan kelemahan
dari isi makalah apabila ada yang kurang berkenan untuk dibaca. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, termasuk kami pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, 7 Maret 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial sangat erat berhubungan dengan
makhluk lainnya, terutama yang berada di sekitar
lingkungannya.Seseorang tidak dapat hidup secara individual/ sendiri,
karena dalam kehidupannya seseorang harus mampu bersosialisasi
dengan baik dengan orang lain dan diharapkan mampu menciptakan
suasana nyaman dalam lingkup kehidupannya. Tidak semua orang dapat
melakukan sesuatunya sendiri, adakalanya seseorang itu membutuhkan
campur tangan dari orang lain.
Sebagai seseorang yang mempunyai profesi, contohnya berprofesi
sebagai seorang tenaga medis, dituntut dapat berkomunikasi dan
bersosialisasi dengan pasiennya secara baik. Tenaga medis mempunyai
tanggungjawab besar terhadap pasiennya. Karena, seorang tenaga medis
berhubungan secara langsung dengan kondisi kesehatan pasiennya dan
berkewajiban membantu orang yang membutuhkan bantuannya. Pasien
telah memberikan kepercyaan penuh terhadap tenaga medis yang
dipercayainya. Sehingga, tenaga medis bertanggungjawab atas
kepercayaan yang telah diberikan pasiennya tersebut dan kewajiban
dalam profesinya.
Salah satu tugas penting seseorang yang mempunyai profesi
adalah mengabdi, mengabdi pada profesi yang dikerjakannya dan
mengabdi pada instalansi/ tempat ia bekerja. Pengabdian diharapkan
dilakukan secara ikhlas dan tanggungjawab. Seseorang yang mempunyai
pengabdian yang tulus dan mempunyai tanggungjawab penuh atas
profesinya, akan memberikan pandangan yang baik oleh orang lain.
2. Rumusan masalah
a) Bagaimana menumbuhkan kesadaran tentang tanggung jawab dan
pengorbanan?
b) Bagaimana & kapan seharusnya kewajiban itu dilaksanankan?
c) Bagaimana tanggungjawab & pengabdian itu dilaksanakan?
3. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui bagaimana
hubungan manusia dengan sebuah tanggungjawab dan pengabdian, serta
mengetahui bagaimana tanggungjawab dan pengabdian itu semestinya
dilakukan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Manusia
Manusia diciptakan Tuhan sangat istimewa dan berbeda dengan binatang
karena manusia terdiri dari roh, tubuh, dan jiwa, sedangkan binatang terdiri
dari tubuh dan jiwa. Manusia dan binatang sama sama memiliki tubuh dan
jiwa, tetapi hanya manusia yang memiliki roh. Tanda manusia dan binatang
memilki tubuh adalah dapat merasakan rasa sakit fisik. Tanda manusia dan
binatang memilki jiwa adalah dapat merasakan takut, sedih, dan senang.
Sedangkan tanda manusia memilki roh sedangkan binatang tidak adalah
manusia dapat membedakan baik dan benar, sehingga semua manusia dapat
bertanggun jawab dan berkorban.
2. Pengertian Kewajiban & Tanggungjawab
Kewajiban yang harus kita lakukan haruskan didasarkan pada tanggung
jawab, kewajiban tanpa tanggung jawab akan menghasilkan kerja yang asal-
asalan, dan bahkan dapat merugikan orang lain. Menurut IR. DRS. M.
Munandar Sulaeman, MS. Dalam bukunya yang berjudul Ilmu Budaya
Dasar.Penerbit ERESCO Bandung 1995, tanggung jawab erat kaitannya
dengan kewajiban, dan berdasarkan sifatnya kewajiban dibagi menjadi dua,
yaitu;kewajiban bersifat terbatas dan kewajiban yang tidak terbatas.
Kewajiban terbatas adalah kewajiban yang diatur didalam Undang-
undang, atau peraturan-peraturan hukum yang berlaku, dan apabila
seseorang melanggar akan mendapatkan sanksi yang tegas, dan setiap orang
akan diperlakukan sama apabila orang tersebut melanggarnya. misalnya
seseorang mempunyai kewajiban menjaga keamanan dan ketertiban,
sehingga apabila melnggar seperti tindakan mencuri akan sama-sama
dkenakan sanksi hukum.
Contoh yang lain, didalam Undang Undang 1945 Pemerintah mengatur hak
asasi manusia. Guna ketertiban kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Sebagai warga Negara kita wajib mentaati Undang Undang
tersebut dengan sepenuh hati. Dan apabila ada yang melanggar, akan
dikenakan sanksi hukum.
Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara **).
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis **).
Kewajiban tak terbatas adalah kewajiban yang sifatnya tidak
terbatas, yaitu menyangkut nilai-nilai moral kemanusiaan, misalnya;
kesediaan menolong orang yang mengalami kecelakaan. Tak terbatas
disini memilki arti tidak ada peraturan yang membatasinya, sehingga
dalam pelaksanaannya tidak jarang diperlukan pengorbanan yang tidak
ada batasnya pula.
3. Kesadaran tentang tanggungjawab
Kewajiban yang dilakukan dengan penuh tanggungjawab
memerlukan pengorbanan dan terkadang tidak sedikit, dan mungkin tanpa
kita sadari membahayakan nyawa kita. Misalnya seorang guru SLB
mengevakuasi murid-muridnya terlebih dahulu ketika terjadi gempa di
Bantul, yang berakibat hancurnya kaki guru sebelah kanan.
Banyak orang yang melakukan kewajiban tidak terbatas ini
memilki motivasi tertentu, seperti mencari nama baik, promosi, dan lain
sebagainya sehingga nilai-nilai moral kemanusiaan yang seharusnya ada
didalamnya menjadi hilang. Nilai tanggung jawab yang hilang ini
seharusnya dikembalikan ke nilai awalnya yaitu nilai moral kemanusiaan.
Kewajiban seharusnya dilakukan tidak hanya penuh dengan
tanggung jawab, tetapi juga dengan didasari etika. Karena dengan etika
sebagai dasar/ panutan kewajiban akan terlaksana dengan sebagaimana
mestinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Suatu profesi menuntut seseorang sebagai pekerjanya untuk dapat
bertanggung jawab atas pekerjaan yang telah menjadi kewajibannya. Di
sisi lain, seseorang juga dituntut mengabdi penuh atas kewajibannya.
Jadi, suatu profesi akan terlaksana dengan baik apabila seseorang
mempunyai tanggungjawab penuh dan pengabdian yang tulus terhadap
kewajibannya. Bertanggungjawab dan cara pengabdian yang baik akan
lebih baik apabila ditanamkan dari usia dini dan berkembang lebih baik
lagi di kemudian harinya.
DAFTAR PUSTAKA
Sulaeman, M. Munandar, 1995, Ilmu Budaya Dasar, Penerbit ERESCO,
Bandung.
Al-Qur’an
Al-Kitab