hubungan kemampuan membaca kritis dengan · pdf file... (ips) siswa kelas iv sdn pluit 05 pagi...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS
DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
SISWA KELAS IV SDN PLUIT 05 PAGI JAKARTA UTARA
SKRIPSI
Oleh
ROHMATUL JANNAH
0701045200
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2011
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS
DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
SISWA KELAS IV SDN PLUIT 05 PAGI JAKARTA UTARA
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ROHMATUL JANNAH
0701045200
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2011
i
ii
iii
MOTTO
“Lakukan hari ini karena hari esok belum pasti
datang”
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Sebuah skripsi ini ku persembahkan khusus teruntuk Ayahanda Adang Saputra, Ibunda Suparsi, yang telah memberikan dorongan baik secara materil mapun non materil serta doa tulusnya. Adikku Aslamia Khusnul Khotimah dan Miftahul Jannah yang juga selalu memberikan motivasi,do’a dan kekuatan untuk terus semangat dan optimis dalam menghadapi kehidupan ini. Sahabat ku yang selalu memberikan suportnya khususnya KM Ayie, KM Febi, KM Iil, KM Kiki, KM Rindang, KM Septy, KM Sofi, KM Tika. Teman – teman PGSD S1 yang selalu memotivasi dan mamberikan inspirasi khususnya Kelas 8E.
Orang – orang yang aku sayangi, yang selalu mendoakan ku dan selalu memberikan nasihat yang sangat berguna untuk ku.
v
ABSTRAK
ROHMATUL JANNAH. NIM : 0701045200. Hubungan Kemampuan Membaca Kritis Dengan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV di SDN Pluit 05 Pagi, Penjaringan Jakarta Utara. Skripsi. Jakarta : Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ada hubungan antara kemampuan membaca kritis siswa dengan hasil belajar IPS siswa”. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pluit 05 Pagi Penjaringan Jakarta Utara pada semester II tahun pelajaran 2010/2011.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Pluit 05 Pagi
yaitu siswa kelas IVa dan kelas IVb yang berjumlah 71 orang siswa, dan seluruhnya diteliti. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh atau disebut dengan istilah sensus. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik korelasi. Instrumen kemampuan membaca kritis (variabel X) menggunakan tes pilihan ganda, sedangkan instrumen hasil belajar IPS siswa (variabel Y) menggunakan tes hasil belajar IPS siswa. Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data dengan uji normalitas yaitu dengan uji lilliefors dan uji linieritas dengan regresi linier sederhana.
Dari hasil pengujian normalitas untuk data kemampuan membaca kritis
(variabel X ) diperoleh L hitung =0,0926<0,1051=Ltabel dan data hasil belajar IPS siswa (variabel Y) diperoleh L hitung =0,0382<0,1051=Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal. Hasil perhitungan regresi linier diperoleh Ŷ= 6,55+0,650X yang kemudian dilanjutkan dengan uji regresi linier dengan Analisis Varians (ANAVA) diperoleh F hitung = 31,41>3,98= Ftabel maka dapat disimpulkan persamaan regresi linier signifikan, sedangkan dari penghitungan uji keberartian regresi linier diperoleh F hitung =0,97<1,83 (dengan interpolasi) = Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa model regresi adalah linier artinya terdapat hubungan yang linier antara dua variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi product moment dilanjutkan dengan uji keberartian korelasi menggunakan uji t. Dari perhitungan korelasi product moment didapat r hitung =0,559, dari uji t didapat t hitung =5,595>2,000= t tabel yang berarti H1 diterima. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa, sedangkan dari perhitungan koefisien diterminan diperoleh 0,3124 artinya kemampuan membaca kritis memberikan kontribusi sebesar 31,24% terhadap hasil belajar IPS siswa.
vi
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Allah Swt, karena berkat rahmat, kekuatan, dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam
penulis hanturkan kepada Nabi Muhammad Saw yang telah diutus Allah SWT
untuk menyampaikan risalah Islamiyah kepada umat manusia dimuka bumi ini.
Terwujudnya skripsi ini bertujuan, untuk memenuhi salah satu persyaratan
agar penulis dapat menyelesaikan perkuliahan guna mencapai gelar sarjana.
Penyusunan skripsi ini tidak selalu berjalan lancar, banyak kesulitan dan
hambatan yang dihadapi. Kesulitan dan hambatan tersebut terkadang
menimbulkan perasaan jenuh, namun dengan dukungan, bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
Atas bimbingan yang diberikan itu, maka pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada :
1. Dr. H. Sukardi, M.Pd Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA sekaligus dosen
pembimbing I yang telah banyak membantu memberikan arahan dan
pandangan dalam penulisan sehingga skripsi ini dapat disusun dengan baik.
2. Drs. Kusmadjid, M.Pd Ketua Program Studi PGSD
3. Dra. Rahmiati, M.Psi Sekretaris Program Studi PGSD.
4. Dr. Tri Wintolo Apoko, M.Pd dosen pembimbing II yang telah memberikan
arahan, kritik dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
5. Seluruh Dosen Program Studi PGSD yang telah memberikan ilmunya bagi
penulis.
6. Hj. Widiati, S.Pd Kepala Sekolah SDN Pluit 05 Pagi Penjaringan, Jakarta
Utara yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.
vii
7. Sulistiyorini, M.Pd dan Rudi, S.Pd Guru kelas IV SDN Pluit 05 Pagi
Penjaringan, Jakarta Utara yang telah membantu peneliti dalam melakukan
penelitian.
Pada akhirnya peneliti berharap semoga amal kebaikan dari berbagai pihak
tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt, dan semoga skripsi
ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, amin.
Jakarta, September 2011
Rohmatul Jannah
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................ ii
MOTTO............................................................................................ iii
LEMBAR PERSEMBAHAN.............................................................. iv
ABSTRAK........................................................................................ v
PRAKATA........................................................................................ vi
DAFTAR ISI..................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.............................................................................. xi
DAFTAR GRAFIK............................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah...................................................... 5
C. Pembatasan Masalah..................................................... 5
D. Perumusan Masalah...................................................... 6
E. Tujuan Penelitian......................................................... 6
F. Manfaat Penelitian........................................................ 6
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS................................................................. 8
A. Kajian Teori.................................................................. 8
1. Membaca.................................................................. ....... 8
2. Hakikat Kemampuan Membaca Kritis........................ ... 10
3. Hasil Belajar............................................................. ....... 12
ix
a. Pengertian Belajar.............................................. 12
b. Pengertian Hasil Belajar..................................... 14
4. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).................................. 15
a. Pengertian IPS................................................... 15
b. Pembelajaran IPS di SD...................................... 16
B. Kerangka Berpikir.............................................................. 19
C. Pengajuan Hipotesis ................................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................... 22
A. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 22
B. Metode Penelitian.............................................................. 22
C. Populasi dan Subjek Penelitian........................................... 23
D. Definisi Operasional........................................................... 23
E. Teknik Pengumpulan Data................................................. 24
1. Sumber Data...........................………………………….. 24
2. Variabel Penelitian..................………………………...... 24
3. Instrumen Penelitian...............………………………….. 24
F. Uji Coba Instrumen Penelitian........................................... 29
1. Validitas................................................................. 29
2. Pengujian Reliabilitas.............................................. 31
G. Analisis Uji coba Instrumen............................................... 32
1. Validitas.................................................................. 32
2. Reliabilitas............................................................... 33
H. Teknik Analisis Data........................................................... 34
a. Uji normalitas........................................................ 34
b. Uji linieritas.......................................................... 35
c. Analisis Data.......................................................... 36
x
d. Uji hipotesis........................................................ 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................ 38
A. Deskripsi Data............................................................. 38
B. Pengujian Persyaratan Analisis.................................... 44
C. Pengujian Hipotesis..................................................... 48
D. Pembahasan Hasil Penelitian........................................ 48
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN................................ 49
A. Simpulan..................................................................... 49
B. Implikasi...................................................................... 49
C. Saran............................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.....................................................................
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen Kemampuan Membaca Kritis........................ 25
Tabel 3.2. Kisi-kisi setelah uji validitas Kamampuan membaca kritis........... 26
Tabel 3.3. Kisi-kisi hasil belajar IPS.............................................................. 27
Tabel 3.4. Kisi-kisi setelah uji validita hasil belajar IPS................................ 28
Tabel 3.5. Hasil uji coba validitas kemampuan membaca kritis
siswa kelas IV.............................................................................. 32
Tabel 3.6. Hasil uji coba validitas hasil belajar IPS siswa kelas IV............... 33
Tabel 4.1. Daftar distribusi frekuensi data hasil kemampuan membaca
kritis siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi.................................... 39
Tabel 4.2. Dafrtar distribusi frekuensi data hasil belajar IPS
siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi................................................. 42
Tabel 4.3. Hasil uji normalitas kemampuan membaca kritis dan
hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi....................... 45
xii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Histogram Frekuensi Kemampuan Membaca Kritis
siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi............................................ 40
Grafik 4.2. Histogram Frekuensi Hasil belajar IPS siswa kelas IV
SDN Pluit 05 Pagi..................................................................... 43
Grafik 4.3. Grafik regresi linier (Diagram Pencar)..................................... 47
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Bacaan uji coba Kemampuan Membaca Kritis
Lampiran 2. Instrumen uji coba Kemampuan Membaca Kritis
Lampiran 3. Kunci jawaban uji coba Kemampuan Membaca Kritis
Lampiran 4. Bacaan uji coba Hasil Belajar IPS
Lampiran 5. Instrumen uji coba Hasil Belajar IPS
Lampiran 6. Kunci jawaban uji coba Hasil Belajar IPS
Lampiran 7. Bacaan instrumen Kemampuan membaca kritis
Lampiran 8. Instrumen Penelitian Kemampun membaca kritis
Lampiran 9. Kunci Jawaban Instrumren penelitian kemampuan membaca kritis
Lampiran 10. Bacaan instrumen penelitian Hasil belajar IPS
Lampiran 11. Instrumen Penelitian Hasil Belajar IPS
Lampiran 12. Kunci Jawaban Instrumen penelitian hasil belajar IPS
Lampiran 13. Data validitas Kemampuan membaca kritis
Lampiran 14. Langkah – langkah perhitungan validitas uji coba butir soal
Kemampuan membaca kritis
Lampiran 15. Data hasil uji coba validitas Kemampuan membaca kritis
Lampiran 16. Data reliabilitas Kemampuan membaca kritis
Lampiran 17. Langkah – langkah perhitungan reliabilitas Kemampuan membaca
kritis
Lampiran 18. Data validitas hasil belajar IPS
Lampiran 19. Langkah – langkah perhitungan validitas uji coba butir soal Hasil
Belajar IPS
Lampiran 20. Data hasil uji coba validitas hasil belajar IPS
Lampiran 21. Data reliabilitas hasil belajar IPS
Lampiran 22. Langkah – langkah perhitungan reliabilitas hasil belajar IPS
Lampiran 23. Data Penelitian Kemampuan membaca kritis dan hasil belajar IPS
siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi
xiv
Lampiran 24. Perhitungan rata-rata, simpangan baku, median dan modus data
kemampuan membaca kritis
Lampiran 25. Perhitungan rata-rata, simpangan baku, median dan modus data
hasil belajar IPS siswa
Lampiran 26. Uji normalitas Kemampuan membaca kritis kelas IV SDN Pluit 05
Pagi
Lampiran 27. Uji normalitas Hasil Belajar kelas IV SDN Pluit 05 Pagi
Lampiran 28. Perhitungan uji linieritas dengan persamaan regresi linier
Lampiran 29. Perhitungan koefisien korelasi product moment, signifikansi
koefisien korelasi, dan koefisien diterminan
Lampiran 30. Nilai kritis dari r Product moment
Lampiran 31. Luas di bawah Lengkungan Normal Standar
Lampiran 32. Nilai kritis L untuk Uji Lilliefors
Lampiran 33. Nilai Persentil untuk Distribusi t
Lampiran 34. Nilai-nilai untuk distribusi F
Lampiran 35. Surat izin validitas
Lampiran 36. Surat pengantar dari sekolah SDN Pejagalan 011 Pagi
Lampiran 37. Surat izin mengadakan riset
Lampiran 38. Surat pengantar dari sekolah SDN Pluit 05 Pagi
Lampiran 39. Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Dasar adalah lembaga pendidikan yang berperan penting dalam
meletakkan dasar-dasar berbagai ilmu dan keterampilan terhadap siswa, agar
siswa dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya secara mandiri.
Dengan program pengajaran yang baik maka guru memiliki tugas yang amat berat
yaitu untuk dapat mempersiapkan peserta didiknya menjadi peserta didik yang
memiliki dasar-dasar pendidikan yang baik.
Sekolah merupakan salah satu tempat dimana terjadinya proses belajar
mengajar sehingga bagi siswa belajar merupakan suatu proses mental dalam
menghadapi bahan belajar. Sedangkan bagi guru proses belajar tersebut tampak
sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal. Dalam proses belajar banyak hal
yang harus kita pelajari terutama dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitar,
sehingga anak dapat memiliki kecerdasan sosial yang baik. Ada empat
keterampilan dasar yang harus dikembangkan dalam kecerdasan sosial yaitu
mengorganisasi kelompok, merundingkan pemecahan masalah, menjalin
hubungan dan menganalisis sosial.1 Kecerdasan sosial berperan penting untuk
membangun sebuah relasi yang produktif dan harmonis.
1 Akhmad Muhaimin Azzet, Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak, (Jogjakarta :
Katahati 2010), hlm 47-48
1
2
Sekolah merupakan tempat yang sesuai untuk melatih ke empat kecerdasan
social tersebut sehingga setelah keluar dari sekolah siswa dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari mereka. Di Sekolah Dasar, Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan, IPS diduga dapat
menambah kemampuan siswa dalam bersosialisasi dan peduli terhadap keadaan
bangsa Indonesia baik dahulu, sekarang ataupun nanti. IPS bertujuan
mengembangkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa dalam melihat hubungan
manusia dan lingkungan hidupnya. IPS merupakan suatu proses pendidikan dan
bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam
nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu social, maupun ilmu pendidikan.
Belajar IPS berarti siswa dituntut agar mengetahui keadaan sosial, ekonomi,
sejarah, budaya dan juga batasan wilayah Negara Republik Indonesia. Hal ini
dilakukan agar siswa dapat mengenal dan mencintai bangsa Indonesia, baik itu
dahulu, sekarang ataupun nanti karena sejarah bangsa dapat berubah sesuai
dengan waktu dan keadaan. Untuk mengetahui dan mengenal bangsa Indonesia
siswa diharapkan mampu mencari informasi tentang bangsa Indonesia yaitu
dengan cara membaca. Membaca merupakan salah satu cara yang digunakan
untuk memperoleh informasi, baik dengan membaca buku, membaca koran,
artikel dan lain sebagainya.
Membaca merupakan salah satu keterampilan bahasa, sehingga
keterampilan membaca memiliki sifat yang representatif sama dengan menyimak.
Sehingga seseorang yang membaca dan menyimak harus dapat memahami pesan
3
yang terkandung di dalamnya. Pesan tersebut dapat berupa gagasan, keinginan,
kemauan, perasaan ataupun informasi.
Ketika mendengar istilah membaca yang ada dibenak siswa yaitu langsung
membayangkan hal yang membosankan dan hanya membuat jenuh pada saat
belajar. Sehingga mereka terkadang sangat tidak mempedulikan. Dan pada saat
mereka membaca suatu tulisan, mereka hanya membaca sebagai suatu prioritas
yang diharuskan oleh guru sebelum menjawab soal-soal yang akan diberikan.
Dari membaca sebenarnya siswa dapat memperoleh wawasan yang sangat
luas namun sangat di sayangkan terkadang siswa kurang memahami hal tersebut.
Sehingga dalam proses belajar mereka dirugikan dengan ketidak pedulian mereka
terhadap membaca yang pada akhirnya menentukan hasil belajar dari evaluasi
yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu siswa harus dapat berlatih untuk
membaca dengan pemahaman dari isi bacaan tersebut. Kemampuan membaca
kritis diduga dapat mempengaruhi hasil belajar IPS siswa terutama siswa SD kelas
IV.
Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi yang
relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan.2 Membaca kritis pada
dasarnya amat sulit dilakukan dan sering kali mendapat kendala yang akan
dihadapi oleh siswa. Kebiasaan membaca terkadang kurang diminati oleh setiap
kalangan. Sehingga berpengaruh kepada mereka yang belajar di sekolah atau yang
biasa kita sebut dengan siswa. Siswa yang sering dilatih untuk membaca biasanya
2 Nuny Sulistiany Idris/FPBS UPI, membaca kritis untuk menulis, http://file.upi.edu/Direktori
28 Januari 2011
4
akan menimbulkan berbagai macam pertanyaan yang ada di otaknya sehingga dari
pertanyaan-pertanyaan itu ia akan memahami isi bacaan tersebut atau yang
disebut dengan membaca kritis. Namun, pada kenyataannya sampai saat ini
sedikit sekali siswa yang dapat membaca dengan kritis.
Hal ini pun terbukti dengan hasil belajar siswa yang masih kurang, karena
sering kali ditemukan pada saat menjawab soal siswa kurang memperhatikan
perintah yang diinginkan oleh pembuat soal. Dan hal ini pun menjadi salah satu
masalah yang di dapat oleh siswa yang kurang membaca terutama membaca
secara kritis. Yang selama ini terjadi adalah masih banyak siswa yang
menganggap pelajaran IPS terutama pada saat membaca tidak lebih dari sekedar
kembali ke cerita masa lampau yang mudah untuk dipelajari, dimengerti dan di
implementasikan. Mereka tidak mengetahui manfaat dari yang mereka baca
sehingga terkadang mereka mempelajari keterampilan membaca hanya untuk
memenuhi kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Dari masalah diatas, perlu dilakukan penelitian survey tentang hubungan
variabel x yaitu kemampuan membaca kritis dengan variabel y yaitu hasil belajar
IPS. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut, maka penulis
tertarik meneliti tentang “Hubungan Kemampuan membaca kritis dengan hasil
belajar IPS siswa”.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Mengapa setiap siswa sejak dini harus dibiasakan untuk membaca?
2. Mengapa kegiatan membaca kurang diminati oleh siswa?
3. Bagaimana kemampuan siswa dalam membaca kritis?
4. Apakah dengan membaca kritis dapat mempengaruhi hasil belajar siswa?
5. Hambatan-hambatan apa saja yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil
belajar?
6. Apakah ada hubungan antara membaca kritis dengan hasil belajar IPS
siswa?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas dan luasnya
permasalahan yang hendak diteliti, dan keterbatasan peneliti dalam hal waktu,
biaya, tenaga serta kemampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki peneliti, peneliti
membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti agar pembahasan
masalah lebih terarah dan terfokus pada masalah pokok.
Berdasarkan pertimbangan itu maka permasalahan yang akan diteliti adalah
hubungan kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa kelas IV
SDN Pluit 05 Pagi Jakarta Utara.
6
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah yang telah teruraikan, maka dapat ditentukan perumusan masalah yaitu :
Apakah ada hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar
IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi Jakarta Utara?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh peneliti adalah untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil
belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi Jakarta Utara.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi Guru
Manfaat Penelitian ini bagi guru di Sekolah Dasar terutama pada
Pelajaran IPS adalah untuk lebih meningkatkan kemampuan membaca
kritis yang lebih tepat dalam mengembangkan kemampuan siswa untuk
dapat berpikir kritis. Dan dapat memberikan gambaran kepada siswa
tentang pentingnya membaca untuk memperluas wawasan terutama dalam
keterampilan membaca kritis.
2. Bagi Siswa
Manfaat bagi siswa yaitu siswa dapat mengetahui pentingnya
membaca sejak dini untuk memperoleh informasi. Dan siswa juga dapat
mengetahui bahwa keterampilan membaca merupakan suatu kegiatan yang
7
mengasyikan dalam kegiatan belajar terutama dengan membaca kritis
siswa dapat lebih memahami maksud dan tujuan dari bacaan tersebut.
Kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini bagi sekolah dapat bermanfaat sebagai bahan
untuk penelitian lanjutan agar memperoleh hasil yang sempurna.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai syarat kelulusan menjadi sarjana pendidikan
guru sekolah dasar. Dengan penelitian ini diharapkan akan diperoleh
gambaran dan informasi mengenai hubungan kemampuan membaca kritis
dengan hasil belajar IPS.
8
BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
1. Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui kata-kata/bahasa tulis.3 Membaca merupakan perpaduan antara
pengalaman dan upaya memahami lambang-lambang grafis atau dari halaman
bercetakan.4 Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan manusia
untuk memperluas wawasan.5 Dengan membaca kita akan memperoleh wawasan
yang luas sehingga kita dapat mengetahui hal-hal yang belum pernah didengar
maupun dilihat oleh kita sebelumnya.
Pendapat ini mengandung arti bahwa dalam membaca haruslah dilandaskan
beberapa keterampilan yaitu mengamati, memahami dan memikirkan. Membaca
adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan
yang terpisah-pisah.6 Oleh karena itu pendapat di atas mengandung arti seorang
pembaca akan memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis atau pengarang.
Henry Guntur Tarigan beranggapan bahwa membaca adalah suatu kemampuan
untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis
3 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung : Angkasa Bandung, 1987), hlm 7 4 Edy Sukardi, Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar 2010, (Jakarta : UHAMKA press), hlm 18 5 Idri Shaffat, Optimized Learning Strategy, (Jakarta : Prestasi Pustaka 2009), hlm 1 6 Soedarso, Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. 2006), hlm 4
8
9
tersebut melalui fonik (phonics = suatu metode pengajaran membaca, ucapan,
ejaan berdasarkan interpretasi fonetik terhadap ejaan biasa) menjadi/menuju
membaca lisan (oral reading).7 Sehingga membaca dianggap sebagai suatu proses
untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang
terkandung di dalam kata-kata yang tertulis.8 Membaca merupakan proses
berpikir, tanpa bantuan apapun selain kalimat-kalimat dalam tulisan itu dapat
meningkatkan pemahaman.9 Membaca merupakan kegiatan belajar tanpa adanya
seorang guru yang mendampingi untuk belajar. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
membaca adalah suatu kegiatan dimana si pembaca dapat memahami bahasa dari
gambaran yang tertera di dalam bacaan.
Dengan demikian membaca memiliki tujuan utama yaitu untuk mencari
serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti
(meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam
membaca.10 Sehingga dalam kegiatan membaca seseorang dapat memahami isi
bacaan dan memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis, sehingga dalam
kegiatan membaca secara tidak langsung kita juga telah membuka jendela dunia.
2. Hakikat Kemampuan Membaca Kritis
7 Tarigan,Op. Cit., hlm 8 8 Ibid, hlm 8 9 M. Hariwijaya, Speed Reading jurus membaca cepat, tepat dan akurat, (Jakarta : PT. Suka Buku 2011) , hlm 19 10 Tarigan, Op. Cit., Ibid, hlm 9
10
Kemampuan merupakan kesanggupan atau kapasitas individu dalam
melakukan sesuatu. Kemampuan membaca pemahaman merupakan dasar bagi
membaca kritis. Penerapan membaca kritis di Sekolah Dasar dapat berupa
membaca intensif dan juga membaca pemahaman. Hal ini diperlukan karena
dengan membaca intensif dan membaca pemahaman merupakan dasar terpenting
untuk melatih siswa membaca secara kritis agar siswa dapat memahami dan
menilai bacaan yang mereka baca melalui membaca kritis. Membaca secara kritis
adalah cara membaca dengan melihat motif penulis dan menilainya. Pembaca
tidak sekedar menyerap apa yang tertera di tulisan tersebut, namun pembaca dan
penulis sama-sama berpikir tentang masalah yang dibahas. Membaca secara kritis
berarti kita harus mampu membaca secara analisis dan dengan penilaian.11
Kemampuan membaca kritis merupakan cara untuk kita mengetahui pesan
yang ingin disampaikan oleh penulis dan cara untuk kita dapat berargumen serta
menilai isi bacaan tersebut. Membaca kritis juga bukan berarti kita harus selalu
menentang apa yang telah di sampaikan oleh penulis melalui bacaannya tersebut
tetapi pembaca juga tidak terlalu menerima ide atau gagasan yang kurang akurat
dan logis. Dalam proses membaca kita harus dapat mengikuti alur pikiran penulis
dengan cepat, akurat dan juga kritis. Karena itu akan membantu kita untuk dapat
mempermudah memahami isi bacaan tersebut.
Membaca secara kritis merupakan salah satu cara agar pembaca dapat
berinteraksi dengan penulis. Karena membaca kritis adalah cara membaca dimana
dalam prosesnya kita harus dapat memahami, menganalis dan juga menilai hasil
11 Soedarso, Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm 72
11
tulisan yang dibuat oleh penulis. Dan kita sebagai pembaca harus melakukan tiga
kegiatan secara serentak yaitu : berpikir, menilai dan membuat batasan-batasan.
Dengan melakukan tiga kegiatan tersebut secara serentak maka kita dapat
membaca dengan hasil yang baik.
Soedarso berpendapat bahwa Proses membaca kritis dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Mengerti isi bacaan. Mengenali fakta-faktanya dan menginterpretasikan
apa yang anda baca, artinya : Mengerti benar ide pokoknya, mengetahui fakta dan detai pentingnya, dapat membuat kesimpulan dan interpretasi dari ide.
2. Menguji sumber penulis. Apakah dapat dipercaya? Di sini termasuk diuji pandangan dan tujuan serta asumsi yang tersirat dalam penulisan untuk membedakan bahan yang disajikan sebagai opini atau fakta.
3. Ada interaksi antara penulis dan pembaca. Tidak hanya mengerti maksud penulis, tetapi juga harus membandingkan dengan yang anda miliki serta dari penulis-penulis lain.
4. Menerima atau menolak. Atau menunda penilaian terhadap apa yang disajikan oleh penulis itu. Anda boleh mempercayai, mencurigai, meragukan, mempertanyakan atau tidak mempercayai. Pilihan ini tergantung anda.12
Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan
informasi yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan.13
Membaca kritis artinya kita membuat penilaian terhadap tulisan yang kita baca.
Ada tiga macam sikap yang dapat kita ambil mengenai isi tulisan yang kita baca :
(1) kita setuju, (2) kita tidak setuju, dan (3) kita tangguhkan dulu keputusan atau
pendapat kita.14
Tarigan berpendapat bahwa Manfaat yang di dapat dalam membaca kritis yaitu pertama, agar menemukan alasan-alasan penulis mengenai apa yang dikatakannya bukan hanya tentang keseluruhan kebenaran tetapi juga dapat menemukan alasan-alasan mengapa penulis mengatakan apa yang
12 Ibid, hlm 72-73 13 Nuny Sulistiany Idris/FPBS UPI, membaca kritis untuk menulis, http://file.upi.edu/Direktori 28 Januari 2011
14 E. P. Hutabarat, Cara Belajar, (Jakarta : Gunung Mulia 1988), hlm 53
12
dilakukannya. Kedua, membaca kritis merupakan modal utama bagi para mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam studinya.15 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa membaca kritis bukan hanya
apa yang dikatakan, tetapi juga mengapa hal itu dikatakan, maka pembaca sudah
dapat memahami maksud dari membaca kritis.
3. Hasil Belajar
a. Pengertian belajar
Seseorang dikatakan belajar apabila seseorang itu dapat bertindak
sesuai apa yang dipelajarinya. Belajar adalah suatu tindakan dimana
seseorang akan mengalami suatu perubahan di dalam dirinya sesuai dengan
apa yang telah dipelajarinya. Belajar adalah suatu proses untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan yang dikenal di masyarakat, atau nilai-nilai
moral yang berkembang di lingkungan sekitar, atau bentuk nilai-nilai
keterampilan khusus yang diraih seseorang atau sekelompok orang dalam
pencapaian tingkat tertentu.16 Pada hakikatnya belajar adalah behaviour
change (perubahan perilaku akibat adanya interaksi). Perubahan perilaku ke
arah yang lebih positif, lebih dewasa dan lebih mandiri.17
Dimyati berpendapat bahwa Belajar merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks. Menurut Gagne dalam Dimyati belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang
15 Tarigan, Op. Cit., 89-90 16 Idris shaffat, Op. Cit., hlm 2 17 Ibid, hlm 9
13
mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.18
Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi
dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya.19
Belajar pada dasarnya adalah suatu asosiasi antara kesan dengan dorongan
yang terdapat pada diri seseorang untuk berbuat sesuatu. Dalam pandangan
behavioristik, belajar merupakan sebuah perilaku membuat hubungan antara
stimulus (S) san respons (R), kemudian memperkuatnya.20 Berdasarkan teori
belajar perilaku, Belajar adalah proses untuk membuat perubahan dalam diri
mahasiswa dengan cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan
perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor.21 Belajar adalah
key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan,
sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.22
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Belajar merupakan suatu
proses dimana seseorang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu. Tujuan
belajar untuk mendapatkan pengetahuan biasanya ditandai dengan
kemampuan berpikir, karena antara pengetahuan dan kemampuan berpikir
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
b. Pengertian Hasil Belajar
18 Dimyati, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : Rineka Cipta), hlm. 10 19 Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar), hlm 39 20 Purwanto, Ibid, hlm 40 21 Ibid, hlm 43 22 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2005), hlm 94
14
Dalam proses belajar terdapat evaluasi yang pada akhirnya dapat
menghasilkan yang disebut dengan hasil belajar. Hasil belajar dalam hal ini
meliputi keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Menurut Soedijarto
dalam Purwanto mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan
yang dicapai oleh mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar
sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.23 Hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.24 Menurut
Hamalik, Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian
dan sikap-sikap, serta apresiasi dan abilitas. Menurut abdurahman, Hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar.25 Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh peserta didik setelah
melakukan kegiatan belajar yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik.
Penilaian hasil belajar menyangkut hasil belajar jangka pendek dan
hasil belajar jangka panjang. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian
nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku.26
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah pencapaian bentuk
perubahan perilaku yang di dalamnya terdapat tiga aspek yaitu kognitif,
efektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang telah dilakukan.
23 Purwanto, Op. Cit., Ibid, hlm 46 24 Dimyati, Op. Cit., hlm 3 25 Asep jihad, dkk, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta : Multi Presindo 2008) hlm 14-15 26 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2009), hlm 3
15
4. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
a. Pengertian IPS
IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, hukum dan budaya.27 Dari pengertian tersebut dapat dikatakan
bahwa IPS merupakan suatu ilmu sosial yang membahas tentang realita
dan fenomena sosial yang ada di masyarakat.
IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah
yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial :
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat dan
psikologi sosial.28 Cabang-cabang ilmu tersebut merupakan disiplin ilmu
yang memiliki keterpaduan yang tinggi seperti Sosiologi dan psikologi
merupakan ilmu yang sama-sama membahas tentang kehidupan sosial
dan proses interaksi sosial yang terdapat dimasyarakat; Geografi,
merupakan ilmu yang berkaitan dengan wilayah-wilayah, sedangkan
sejarah merupakan ilmu yang memberikan wawasan tentang peristiwa-
peristiwa berbagai periode dan antropologi meliputi nilai-nilai budaya,
kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi
politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi dan benda-benda
budaya; ilmu politik dan ekonomi merupakan ilmu tentang kebijakan
pengambilan keputusan.
27 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta : PT . Bumi Aksara 2010), hlm 171 28 Ibid, hlm 171
16
b. Pembelajaran IPS di SD
IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari
tingkat SD, MI,/SLDB sampai SMP/MTS/SMPLB. IPS mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, Peserta didik diarahkan
untuk menjadi Warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggung
jawab, serta warga dunia yang cinta damai.29 Pada dasarnya peserta
didik harus mendapatkan pendidikan IPS agar nantinya mereka dapat
memahami pentingnya mengenal bangsa mereka.
Pendidikan IPS merupakan padanan dari social studies dalam
konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali
digunakan di AS pada tahun 1913 mengadopsi nama lembaga Social
Studies yang mengembangkan kurikulum di AS.30 Pendidikan IPS lebih
menekankan pada aspek pendidikan daripada transfer konsep, karena
dalam pembelajaran IPS siswa diharapkan dapat memperoleh
pemahaman tentan konsep IPS tersebut.
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan social
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan
29 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2008), hlm 125 30 Trianto, Op. Cit., Ibid, hlm 172
17
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global.31 Belajar IPS berarti kita juga belajar bagaimana manusia hidup
bersama dengan sesamanya dengan tetangga dari lingkungan yang
terdekat hingga yang terjauh. Bagaimana keserasian hidup dengan
lingkungannya baik dengan sesama manusia maupun lingkungan
alamnya. Bagaimana mereka melakukan aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Dengan kata lain bahan kajian atau bahan belajar
IPS adalah manusia dan lingkungannya.
Tujuan utama pembelajaran IPS yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.32 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPS yaitu
metode yang digunakan oleh guru; alat / media pembelajaran dan guru
itu sendiri. Metode yang digunakan oleh guru sangat mempengaruhi
cara belajar dan juga hasil belajar siswa karena dengan metode yang
tepat siswa dapat menyerap apa yang disampaikan oleh guru dengan
baik sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa; Alat/media
pembelajaran, sering kali kita melihat dalam pembelajaran IPS jarang
sekali guru yang menggunakan media pembelajaran. Padahal media
pembelajaran merupakan salah satu alat penunjang berhasil tidaknya
proses belajar mengajar. Oleh karena itu penggunaan media 31 Mulyasa, Op.Cit., Ibid, hlm 125-126 32 Trianto, Op, Cit., hlm 176
18
pembelajaran saat ini sangat disarankan untuk digunakan guru dalam
proses pembelajaran di sekolah baik media nyata maupun media yang
tidak nyata; Guru merupakan faktor terpenting dalam proses
pembelajaran karena guru merupakan fasilitator, mediator serta
motivator untuk siswanya. Cara mengajar, cara berinteraksi dengan
siswa dan media yang akan digunakan guru adalah salah satu faktor
penunjang keberhasilan siswa dalam belajar sehingga dalam hal ini
guru menjadi salah satu bagian terpenting dalam proses belajar
mengajar.
Kita semua menyadari betapa pentingnya belajar IPS. Oleh karena
itu IPS menjadi salah satu pelajaran yang ada di sekolah-sekolah. Baik
di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas
maupun di perguruan tinggi. Kompetensi dasar pelajaran IPS
merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa untuk dapat
mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jadi hasil belajar IPS adalah hasil yang diperoleh siswa dalam
proses belajar mengajar yang menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai
Pedoman bangsa yang harus dimiliki oleh siswa.
B. Kerangka Berpikir
Dari teori-teori di atas, penulis menyimpulkan beberapa pengertian.
Membaca adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
informasi atau pesan dengan melalui kata-kata yang disampaikan oleh penulis.
Beberapa penulis beranggapan bahwa “Membaca” adalah suatu kemampuan
19
untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis
tersebut melalui fonik (phonics = suatu metode pengajaran membaca, ucapan,
ejaan berdasarkan interpretasi fonetik terhadap ejaan biasa) menjadi/menuju
membaca lisan (oral reading). Membaca merupakan suatu kegiatan memahami
suatu bacaan yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. Membaca adalah
mengerti gambaran yang tertuang pada isi bacaan dengan melalui pemahaman
pola-pola dan kaidah bahasa.
Membaca kritis adalah membaca yang dilakukan secara analisis dengan
adanya suatu penilaian yang bijaksana tanpa hanya mencari kesalahan dari
penulis. Membaca kritis menuntut para pembacanya untuk dapat memahami
maksud tulisan penulis, memahami organisasi dasar dari tulisan, dapat menilai
penyajian penulis/pengarang, dapat menerapkan prinsip kritis pada bacaan sehari-
hari, meningkatkan minat baca, kemampuan membaca dan berpikir kritis,
mengetahui prinsip-prinsip pemilihan bahan bacaan, dan membaca majalah atau
publikasi-publikasi periodik tertentu. Manfaat membaca kritis yaitu agar dapat
mengetahui kebenaran dan alasan penulis dalam tulisannya tersebut dan membaca
kritis merupakan modal dari seseorang untuk mencapai kesuksesan.
Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar yang
diharapkan adalah berhasilnya siswa dalam mengikuti kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Hasil belajar itu sendiri adalah
keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai yang diperoleh siswa melalui
pengalaman belajar di sekolah. Namun hasil belajar yang tinggi tidak semata-mata
akan mudah di dapat, akan tetapi perlu dengan belajar dengan giat. Belajar jika
20
tidak memahami maksud dari apa yang dipelajari akan menjadi sia-sia. Belajar
tidak hanya mengerjakan soal-soal saja tetapi belajar juga harus diselingi dengan
membaca. Karena membaca salah satu cara belajar tanpa di dampingi oleh guru,
sebab itu pembaca harus memahami dan dapat menganalisis serta menilai bacaan
tersebut, agar dapat mengerti maksud dari tulisan penulis tersebut.
Membaca kritis merupakan salah satu faktor yang menentukan optimal
tidaknya hasil belajar IPS yang diperoleh, misalnya saja pada saat mengerjakan
soal IPS seperti soal bacaan dimana siswa diharuskan untuk memahami dan
menilai isi bacaan tersebut dengan baik. Selain itu membaca kritis dalam waktu
belajar IPS juga sangat menentukan optimal tidaknya hasil belajar IPS yang
diperoleh. Seorang siswa yang memiliki kemampuan membaca kritis yang baik
akan dapat memperoleh atau mencapai hasil belajar yang optimal, karena dengan
kemampuan membaca kritis seorang siswa akan dapat memahami dan menilai isi
bacaan yang terkandung di dalam bacaan tersebut sebelum mengerjakan soal yang
diperintahkan, sehingga siswa dapat mengetahui informasi dan pesan yang
terkandung di dalam bacaan tersebut dan siswa juga dapat mengerti cara
mengerjakan soal tersebut.
Jadi dapat diduga terdapat hubungan antara kemampuan membaca kritis
dengan hasil belajar IPS.
C. Pengajuan Hipotesis
21
Hipotesis merupakan rumusan dugaan sementara terhadap permasalahan
yang diteliti.33 Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah
penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.34 Setelah melihat
uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H0 : Tidak ada hubungan yang positif antara kemampuan membaca kritis dengan
hasil belajar IPS siswa.
H1 : Ada hubungan yang positif antara kemampuan membaca kritis dengan hasil
belajar IPS siswa.
33 Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. (Jakarta : UHAMKA), hlm 37 34 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada 2010), hlm
21
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pluit 05 Pagi
Jakarta Utara
2. Waktu Penelitian
Pelaksanaan ini dilakukan pada tanggal 27 April 2011 semester genap
tahun ajaran 2010-2011.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode penelitian
yang digunakan adalah metode survey dan teknik korelasi. Metode ini digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kemampuan membaca kritis
dengan hasil belajar IPS siswa. Tujuan penelitian korelasi adalah untuk
mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan
variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien
korelasi.35
Pada penelitian ini digunakan dua tes yang pertama yaitu tes membaca kritis
dan yang kedua yaitu tes evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa.
35 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta :PT. Rajagrafindo Persada2010), hlm 82
22
23
C. Populasi dan Subjek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini diartikan keseluruhan obyek penelitian.
Dalam penelitian ini seluruh siswa kelas IVa dan IVb SDN Pluit 05 Pagi
Jakarta Utara merupakan populasi penelitian sejumlah 71 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel Penelitian seluruh populasi yang diteliti. Karena jumlah populasi
tidak banyak yakni 71 orang, peneliti mengambil seluruh jumlah populasi
penelitian. Teknik yang digunakan adalah Sample Jenuh.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional yang akan di bahas dalam penelitian ini meliputi :
1. Kemampuan membaca kritis adalah suatu kegiatan membaca agar
memahami, menganalisis dan menilai tulisan tanpa mencari-cari kesalahan
penulis. Dengan membaca kritis kita juga dapat mengetahui pesan yang
terkandung di dalam tulisan. Membaca yang dimaksud yaitu dengan cara
membaca tulisan dengan teliti, memahami dan menilai bacaan tersebut.
Sehingga dalam belajar IPS kita akan dapat lebih mengerti yang akan kita
pelajari.
2. Hasil belajar IPS yang dimaksud adalah tingkat kemampuan siswa yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar IPS dengan pokok bahasan
membaca wacana bacaan di kelas IV Sekolah Dasar semester 2.
24
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berisi tentang teknik untuk mendapatkan data-
data yang dipergunakan dalam penelitian yang menggunakan metode survei
teknik korelasi. Hal-hal yang diperhatikan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah :
1. Sumber Data
Sumber data yang diambil dalam penelitian ini berasal dari sampel
yang diambil dari dua kelas sebanyak 71 siswa, berupa skor yang
diperoleh dari tes. Data kemampuan membaca kritis diambil dari skor
tes pada pokok bahasan membaca wacana bacaan.
2. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (X) : Kemampuan membaca Kritis
b. Variabel Terikat (Y) : Hasil belajar IPS siswa
3. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang nantinya akan di
proses lebih lanjut maka digunakan instrument penelitian yang berupa
tes membaca kritis dan tes soal untuk hasil belajar IPS siswa.
a. Tes kemampuan membaca kritis
Dalam penelitian ini instrumen yang dibuat oleh peneliti untuk
mengukur bagaimana kemampuan membaca siswa. Tes yang
digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian berupa tes
membaca yaitu siswa membaca wacana bacaan yang sesuai dengan
materi. Lalu siswa mengisi lembar soal pilihan ganda yang telah di
25
sediakan yang sesuai dengan isi bacaan. Dalam bentuk ini
pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau ada pada
pembatasan tertentu. Pembatasan dari segi: (1) ruang lingkupnya,
(2) sudut pandang menjawabnya, (3) indikatornya-indikator dan
pemberian skor untuk setiap jawaban menggunakan pembobotan
sesuai dengan pertanyaan soal.
Tabel 3.1 : Kisi-kisi instrument kemampuan membaca kritis
NO Indikator Butir soal Jumlah
1 Memahami isi
bacaan
1,2,3,4,5,6,7,8,9 9
2 Menilai isi bacaan 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 18,
19,20
11
3 Menemukan
kalimat utama dari
isi bacaan
21, 22, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 30
10
4. Menyelesaikan
pertanyaan sesuai
isi bacaan
31, 32, 33, 34, 35,
36, 37, 38, 39, 40
10
JUMLAH 40 40
26
Tabel 3.2 : Kisi-kisi kemampuan membaca kritis setelah uji validitas
NO Indikator Butir soal Jumlah
1 Memahami isi
bacaan
1,3,4,5,6,7,9 7
2 Menilai isi bacaan 11, 12, 13, 14, 15,
18, 19,20
8
3 Menemukan
kalimat utama dari
isi bacaan
21, 23, 24, 25, 26,
28, 29,
7
4. Menyelesaikan
pertanyaan sesuai
isi bacaan
31, 33, 34, 36, 38,
40
6
JUMLAH 28 28
b. Tes hasil belajar IPS
Instrumen yang akan digunakan oleh peneliti untuk mengukur hasil
belajar IPS siswa yaitu dengan tes belajar yang berupa soal pilihan
ganda yang sesuai dengan wacana bacaan. Tiap soal terdiri dari
empat pilihan jawaban dan pemberian skor untuk jawaban yang
benar satu, sedangkan jawaban yang salah diberi skor nol.
27
Tabel 3.3 : Kisi-kisi tes hasil belajar IPS
NO Indikator Butir Soal Jumlah
1 Mengetahui sejarah
koperasi
1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8,
8
2 Menyebutkan manfaat
koperasi dalam
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
9, 10, 11, 12,
13, 14, 15,
16, 17, 18,
19, 20, 21
13
3 Menjelaskan jenis barang
yang diperjual belikan di
koperasi
22, 23, 24,
25, 26, 27,
28, 29, 30,
31
10
4. Menyebutkan kegiatan
yang ada dalam rapat
koperasi dan syarat-syarat
menjadi anggota koperasi
32, 33, 34,
35, 36, 37,
38, 39, 40
9
JUMLAH 40 40
28
Tabel 3.4 : Kisi-kisi hasil belajar IPS setelah uji validitas NO Indikator Butir Soal Jumlah
1 Mengetahui sejarah
koperasi
3, 4, 6, 8, 4
2 Menyebutkan manfaat
koperasi dalam
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
10, 11, 12,
13, 14, 15,
17, 18, 19,
21
10
3 Menjelaskan jenis barang
yang diperjual belikan di
koperasi
22, 23, 24,
25, 26, 28,
29, 30, 31
9
4. Menyebutkan kegiatan
yang ada dalam rapat
koperasi dan syarat-syarat
menjadi anggota koperasi
33, 34, 35,
36, 38, 39,
40
7
JUMLAH 30 30
F. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji Instrumen penelitian sangat diperlukan untuk mengetahui apakah
instrumen tersebut sudah layak untuk digunakan dalam penelitian atau tidak.
29
Seluruh instrumen diuji cobakan kepada semua sampel yang telah ditentukan,
kemudian dihitung validitas dan reliabilitas. Adapun perhitungan validitas
maupun reliabilitas jika diuraikan, maka dapat dilihat sebagai berikut :
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahian suatu instrumen.
a. Instrumen tes kemampuan membaca kritis
Pada penelitian ini untuk menguji validitas logis instrumen tes
kemampuan membaca kritis menggunakan rumus point biserial
correlation36 :
Keterangan :
Ypbi : koefisien korelasi biseril
Mp : rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item
yang dicari validitasnya.
Mt : rerata skor total
p : standar siswa yang menjawab benar
p= banyaknya siswa yang benar
jumlah seluruh siswa
q : proporsi siswa yang menjawab salah
q=1-p
36 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara 2009), hlm 79
30
b. Instrumen hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
Pada penelitian ini untuk menguji validitas instrumen tes hasil
belajar bahasa Indonesia siswa menggunakan rumus point biserial
correlation37 dengan rumus :
Keterangan :
Ypbi : koefisien korelasi biseril
Mp : rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari
validitasnya.
Mt : rerata skor total
p : standar siswa yang menjawab benar
p = banyaknya siswa yang benar
jumlah seluruh siswa
37 Ibid.hlm 79
31
q : proporsi siswa yang menjawab salah
q=1-p
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup untuk dapat dipercaya digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen tes hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa menggunakan rumus Kuder Richardson – 20 atau K – R 20 38,
yaitu :
keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
38 Ibid, hlm 100-101
32
G. Analisis Uji coba Instrumen
Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu diuji
validitas dan reliabilitasnya.
1. Validitas
a. Validitas kemampuan membaca kritis
Berdasarkan hasil perhitungan validitas tes kemampuan membaca
kritis siswa pada pokok bahasan Koperasi pada lampiran, didapat nilai
koefisien korelasi hitung untuk setiap butir soal. Kemudian untuk
menentukan apakah soal tersebut valid atau tidak, nilai koefisien
korelasi hitung dibandingkan dengan nilai rtabel point biserial correlation
dengan n = 32 pada α = 0,05 yaitu 0,349. Dengan ketentuan butir soal
valid jika > .
Tabel 3.5 : Hasil uji coba validitas kemampuan membaca kritis siswa
kelas IV Keterangan Nomor Soal Jumlah
Valid 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 18,
19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 31,
33, 34, 36, 38, 40.
28
Tidak Valid 2, 8, 10, 16, 17, 22, 27, 30, 32, 35, 37,
39. 12
33
b. Validitas hasil belajar IPS siswa
Dari hasil perhitungan validitas tes hasil belajar siswa pada pokok
bahasan Koperasi pada lampiran, didapat nilai koefisien korelasi hitung
untuk setiap butir soal. Nilai koefisien korelasi hitung dibandingkan
dengan nilai rtabel point biserial correlation dengan n=32 pada α = 0,05
yaitu 0,349. Dengan ketentuan butir soal valid jika > .
Tabel 3.6 : Hasil uji coba validitas hasil belajar siswa kelas IV
Keterangan Nomor Soal Jumlah
Valid 3, 4, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19,
20, 21, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31,
33, 34, 36, 38, 39, 40.
30
Tidak Valid 1, 2, 5, 7, 9, 16, 20, 27, 32, 37 10
2. Reliabilitas
a. Reliabilitas Kemampuan Membaca Kritis
Perhitungan reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah
instrumen kemampuan membaca kritis siswa reliabel atau tidak. Jika
dibandingkan dengan rtabel = 0, 349, maka r hitung > r tabel. Reliabilitas tes
kemampuan membaca kritis siswa di dapat 0,896. Dapat disimpulkan,
bahwa instrumen tes kemampuan membaca kritis siswa reliabel dan
layak digunakan sebagai instrumen penelitian.
34
b. Realibilitas Hasil Belajar IPS siswa
Reliabilitas tes hasil belajar IPS siswa didapat 0,896. Jika dibandingkan
dengan r tabel = 0,349, maka r hitung > r tabel. Dapat disimpulkan, bahwa tes
hasil belajar IPS siswa pada pokok bahasan Koperasi adalah reliabel dan
layak digunakan sebagai instrumen peneliatian.
H. Teknik Analisis Data
Untuk mengungkapkan hubungan antara variabel bebas (kemampuan
membaca kritis) dengan variabel terikat (hasil belajar IPS) menggunakan teknik
korelasi dengan regresi linier sederhana dengan uji signifikansi pada taraf α= 0,05.
Sebelum di analisis, data perlu di uji persyaratan analisis data yaitu dengan uji
normalitas. Adapun uji hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Persyaratan Analisis Data
a. Uji Normalitas39
Adapun langkah – langkah pengujian normalitas tersebut sebagai berikut:
39 Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung : PT. Tarsito 2005), hlm 466-468
35
a. Pengamatan X₁, X₂, ......... Xn dijadikan bilangan baku Z₁, Z₂, ........., Zn
dengan menggunakan rumus (x masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).
b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P (z < zi).
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z₁, Z₂, ......., Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Z₁), maka
d. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
36
e. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih
tersebut, sebutlah harga terbesar ini Lo. Kriteria pengujian tolak Ho jika
Lo > Ltabel dengan taraf nyata α = 0,05.
b. Uji linieritas
Uji linieritas data menggunakan rumus persamaan regresi linier
sederhana40 dengan rumus :
= a + bX, dimana a dan b dihitung menggunakan rumus :
Keterangan :
a dan b : Koefisien regresi
Xi dan Yi : Skor untuk variabel Xi dan Yi
N : Jumlah sampel
c. Analisis Data
40 Ibid, hlm 315
37
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara membaca kritis
dengan hasil belajar IPS maka analisis data menggunakan korelasi product
moment dengan menggunakan rumus :
Keterangan :
N : Jumlah responden
X : skor yang diberikan oleh rater 1
Y : skor yang diberikan oleh rater 2
d. Uji Hipotesis
Menguji signifikasi untuk mencari makna hubungan antara kemampuan
membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan rumus
hipotesis41:
Keterangan :
r : Nilai koefisien korelasi
N : Jumlah responden
41 Ibid, hlm 380
38
Dengan distribusi (Tabel t) untuk α=0,05 dan derajat kebebasan
(dk =N-2)
Kaidah pengujian : Ho ditolak, jika
Ho diterima, jika
Dan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel X terhadap variabel Y
dapat ditentukan dengan rumus dengan rumus koefisien diterminan (KP)42 sebagai
berikut :
KP = r² x 100 %
Dimana : KP = Nilai Koefisien Diterminan
r = Nilai Koefisien Korelasi
42 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Penelit Pemula, (Bandung : Alfabeta 2010), hlm 139
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Data Hasil Kemampuan Membaca Kritis
Berdasarkan hasil penelitian, didapat data tentang hasil
kemampuan membaca kritis siswa kelas IV dengan skor tertinggi 25 dan
skor terendah 6 pada lampiran. Nilai rata-rata 14,48, simpangan baku 3,74,
median 17,57, dan modus 17,5.
Distribusi frekuensi dari data kemampuan membaca kritis sebagai berikut:
a. Rentangan (R)
R = 25-6
= 19
b. Banyaknya Kelas (K)
K = 1+3,33 log n
= 1+3,33 log 71
= 1+3,33 (1,851)
= 1+6,16
= 7,16 7
28
40
c. Panjang Interval (P)
= 2,7 3
Tabel 4.1 : Daftar distribusi frekuensi data hasil kemampuan membaca kritis siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi
No Skor F Nilai
Tengah (Xi)
Batas Atas Batas Bawah Fk Fr
1. 6-8 7 7 5,5 8,5 7 9,8 %
2. 9-11 6 10 8,5 11,5 13 8,4 %
3. 12-14 22 13 11,5 14,5 35 30,9 %
4. 15-17 22 16 14,5 17,5 57 30,9 %
5. 18-20 12 19 17,5 20,5 69 16,9 %
6. 21-23 1 22 20,5 23,5 70 1,4 %
7. 24-26 1 25 23,5 26,5 71 1,4 %
71
41
Berdasarkan hasil perhitungan data kemampuan membaca kritis siswa, dapat
dibuat grafik histogram frekuensinya sebagai berikut :
25
20
15
10
5
Grafik 4.1 Histogram Frekuensi Kemampuan Membaca Kritis siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi
Frek
uens
i
Batas Nyata X
5 10 15 20 25
42
2. Data Hasil Belajar IPS Siswa
Berdasarkan hasil penelitian, didapat data tentang hasil belajar IPS Siswa
kelas IV SDN Pluit 05 Pagi dengan pokok bahasan koperasi dengan nilai tertinggi
24 dan nilai terendah 6 pada lampiran. Nilai rata-rata 15,97, simpangan baku 4,35,
median 19,27 dan modus 21,04.
Distribusi frekuensi dari data hasil belajar IPS siswa sebagai berikut :
a. Rentangan (R)
R = 24-6 = 18
b. Banyaknya Kelas (K)
K = 1+3,33 log n
= 1+3,33 log 71
= 1+3,33 (1,851)
= 1+6,16
= 7,16 7
c. Panjang Interval (P)
= 2,57 3
43
Tabel 4.2 : Daftar distribusi frekuensi data hasil belajar IPS siswa kelas IV
SDN Pluit 05 Pagi
No Skor F Nilai
Tengah (Xi)
Batas Atas Batas Bawah Fk Fr
1. 6-8 4 7 5,5 8,5 4 5,7 %
2. 9-11 8 10 8,5 11,5 12 11,3 %
3. 12-14 14 13 11,5 14,5 26 19,7 %
4. 15-17 16 16 14,5 17,5 42 22,5 %
5. 18-20 18 19 17,5 20,5 60 25,4 %
6. 21-23 9 22 20,5 23,5 69 12,7 %
7. 24-26 2 25 23,5 26,5 71 2,8 %
71
44
Berdasarkan hasil perhitungan data kemampuan membaca kritis siswa, dapat
dibuat grafik histogram frekuensinya sebagai berikut :
20
15
10
5
Grafik 4.2 Histogram Frekuensi hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi
Frek
uens
i
Batas Nyata X
5 10 15 20 25
45
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data
Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
analisis yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Lilliefors pada taraf
signifikan 5%. Adapun kriterianya sebagai berikut :
Ho : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Terima Ho Jika < : Data berdistribusi normal
Tolak Ho Jika > : Data tidak berdistribusi normal
Hasil penelitian uji normalitas untuk kemampuan membaca kritis
diperoleh < yakni 0,0926 < 0,1051 pada taraf nyata α=0,05
dengan n = 71, maka dapat diambil kesimpulan bahwa data berdistribusi
normal. Sedangkan hasil uji normalitas instrumen hasil belajar IPS siswa
diperoleh < yakni 0,0384 < 0,1051. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
46
Tabel 4.3 : Hasil uji normalitas kemampuan membaca kritis dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi
Variabel N Kesimpulan
X 71 0,0926 0,1051 Berdistribusi Normal
Y 71 0,0384 0,1051 Berdistribusi Normal
2. Uji Linieritas
Uji Linieritas dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi
linier sederhana Ŷ= a+bX. Setelah dilakukan perhitungan didapat nilai a
sebesar 6,55 dan nilai b sebesar 0,650X, sehingga persamaan regresi yaitu:
Ŷ = 6,55 + 0,650X.
Setelah didapat persamaan regresi linier, kemudian diuji regresinya
dengan menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dengan pengujian
hipotesis sebagai berikut :
1. Hipotesis
Ho : β = 0
Ho : β > 0
2. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika Fhitung = < Ftabel, maka persamaan regresi tidak
signifikan.
Ho ditolak jika Fhitung = > Ftabel, maka persamaan regresi signifikan
47
Berdasarkan perhitungan regresi linier dengan taraf signifikan α =
0,05 dan n = 71 didapat Ftabel = 3,98. Karena Fhitung = 31,41 > 3,98 = Ftabel,
maka persamaan regresi linier signifikan.
Untuk menguji keberartian regresi linier dengan taraf signifikan α
= 0,05 dan n = 71, didapat Fhitung = 0,97. Jika α = 0,05 dengan dk
pembilang 56 dan dk penyebut 15, dari daftar distribusi F didapat F = 1,83,
karena Fhitung < Ftabel, maka koefisien regresi signifikan. Dengan
demikian berdasarkan hipotesis yang dibuat Ho ditolak yang berarti model
regresi adalah linier, artinya terdapat hubungan yang linier antara dua
variabel.
48
Adapun grafik dari regresi linier adalah sebagai berikut :
25
20
15
10
5
Grafik 4.3 Grafik regresi linier (Diagram Pencar)
5 10 15 20 25
Var
iabe
l Y (H
asil
bela
jar
IPS)
Variabel X (Kemampuan membaca kritis)
ỹ = 6,55 + 0,650x
49
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis menggunakan rumus korelasi Pearson Product
moment. Dari hasil pengujian didapat korelasi sebesar 0,559, yang kemudian
dilanjutkan dengan uji t dengan didapatkan > , yakni 5,595 > 2,000
hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca
kritis dan hasil belajar IPS siswa. Dari perhitungan koefisien diterminan
diperoleh 0,3124, hal ini berarti kemampuan membaca kritis memberi
kontribusi sebesar 31,24% terhadap hasil belajar IPS siswa. Dengan demikian
hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan antara kemampuan membaca
kritis dengan hasil belajar IPS siswa” teruji.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan mendapatkan hasil, bahwa
kemampuan membaca kritis berhubungan dengan hasil belajar IPS siswa.
Perhitungan pengujian hipotesis meyatakan bahwa diterima yang berarti
ada hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar siswa.
Hal ini dipertegas dengan hasil perhitungan koefisien diterminan yang
diperoleh sebesar 0,3124 yang berarti kontribusi kemampuan membaca kritis
terhadap hasil belajar IPS siswa sebesar 31,24 %. Dari kontribusi ini, ternyata
ada hal lain yang mempengaruhi hasil belajar IPS siswa sebesar 68,76%.
Penelitian ini sangat situasional dan berlangsung pada satu kali tes
untuk kemampuan membaca kritis dan hasil belajar IPS. Sehingga hasilnya
tidak dapat di generalisasi.
50
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Dari perhitungan linier dengan menggunakan Analisis Varians (ANAVA)
diperoleh Fhitung = 31,41, sedangkan Ftabel = 3,98 karena, Fhitung > Ftabel,
maka dapat disimpulkan bahwa persamaan linier signifikan
2. Berdasarkan perhitungan uji keberartian regresi linier diperoleh Fhitung =
0,97 sedangakan Ftabel = 1,83 karena Fhitung < Ftabel, maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi adalah linier dengan demikian tidak ada
alasan untuk mencari model regresi nonlinier
3. Dari perhitungan korelasi diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,559
kemudian dilanjutkan dengan uji t. karena = 5,595 > 2,000= ,
maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan
antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar IPS siswa
4. Dari perhitungan diperoleh koefisien diterminasi sebesar 0,3124. Hal ini
berarti bahwa kemampuan membaca kritis memberikan kontribusi sebesar
31,24% terhadap hasil belajar IPS siswa.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah dipaparkan, maka
terbukti bahwa ada hubungan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil
belajar IPS siswa. Dengan demikian, penelitian ini menghasilkan kenyataan
49
51
bahwa hasil belajar IPS siswa dipengaruhi oleh faktor kemampuan membaca
kritis siswa dalam belajar. Artinya jika semakin tinggi kemampuan membaca
kritis siswa, maka hasil belajar yang diperoleh pun akan semakin baik.
Sebaliknya jika semakin rendah kemampuan membaca kritis siswa, maka
semakin rendah hasil belajarnya. Dengan demikian kemampuan membaca
kritis merupakan salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan dalam
peningkatan hasil belajar IPS siswa.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, berikut saran-saran yang dapat diberikan :
1. Kemampuan membaca kritis memiliki arti penting bagi keberhasilan
pendidikan anak, terutama yang menyangkut pencapaian hasil belajar, baik
langsung maupun tidak langsung, sehingga diharapkan agar kesadaran
tentang pentingnya membaca terus ditanamkan melalui jalur formal
maupun non-formal.
2. Bagi orang tua selalu mengawasi dan membimbing anak dalam belajar,
khususnya membantu dalam mengatasi kesulitan belajar yang di alaminya
dan keluar dari masalah tersebut.
3. Diharapkan bagi orang tua yang tidak bisa menolong kesulitan belajar
anaknya untuk menyerahkan kesulitan belajar anaknya kepada orang yang
lebih mampu dan berkompeten membantunya, seperti memberikan guru
privat kepada anaknya, menyuruh mengikuti les atau ikut kerja kelompok
bersama temannya.
52
4. Bagi guru hendaknya membekali diri dengan lebih memperkaya ilmu-
ilmu, walaupun bukan diperoleh melalui membaca buku-buku formal.
Karena semakin banyak pengetahuan yang dimiliki semakin terbuka jalan
untuk membantu mengarahkan belajar siswa, dan merupakan kebahagiaan
tersendiri apabila dapat membantu memecahkan persoalan belajar siswa,
apalagi mengantarkan siswa mancapai prestasi yang gemilang.
5. Untuk pihak sekolah diharapkan agar lebih intensif lagi mengadakan
pertemuan dengan orang tua dalam rangka memotivasi mereka untuk dapat
memperkaya ilmu dengan membaca agar siswa dapat lebih menyadari
pentingnya belajar melalui buku. Dan memberikan arahan agar dapat
lebih memperhatikan pendidikan anaknya salah satunya dengan
memberikan bimbingan belajar yang cukup kepada anaknya. Selain itu
kepada pihak
6. Sekolah diharapkan untuk dapat meningkatkan lagi mutu
pembelajarannya, baik dari segi penyediaan fasilitas belajar, penyediaan
tenaga pengajar yang lebih berkompetensi dan metode mengajar yang baik
sehingga dapat mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
53
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Dimyati, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Hariwijaya, M. 2011. Speed Reading Jurus Membaca Cepat, Tepat dan Akurat.
Jakarta: PT. Suka Buku Hutabarat, E. P. 1988. Cara Belajar. Jakarta : Gunung Mulia Jihad, Asep dkk. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Presindo Muhaimin Azzet, Akhmad. 2010. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak.
Jogjakarta : Katahati Mulyasa, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya Nuny Sulistiany Idris/FPBS UPI, Membaca Kritis Untuk Menulis,
http://file.upi.edu/Direktori, 28 Januari 2011
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Soedarso. 2006. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama. Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung : PT. Tarsito Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Sukardi, Edy dkk. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Sekolah Dasar 2010.
Jakarta: UHAMKA press Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada Shaffat, Idri. 2009. Optimized Learning Strategy. Jakarta : Prestasi Pustaka
52
54
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Tarigan, Henry Guntur. 1987. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa Bandung Tim FKIP UHAMKA. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : UHAMKA. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Lampiran 1 Bacaan kemampuan membaca kritis Koperasi dan Kesejahteraan Rakyat A. Pengertian Koperasi dan
Tujuan Koperasi Negara Indonesia mempunyai
pandangan yang khusus tentang perekonomiannya. Hal ini termuat dalam UUD 1945, Bab XIV Pasal 33 ayat 1 sebagai landasan structural yang menyebutkan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.” Menurut para ahli ekonomi, lembaga atau badan perekonomian yang paling cocok dengan maksud Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 adalah koperasi. Dalam koperasi, modal dan kegiatan usaha dilakukan secara bersama-sama. Hasilnya juga untuk kesejahteraan anggota secara bersama-sama.
Apa yang dimaksud dengan koperasi itu? Kita dapat memahami makna koperasi dari asal katanya. Koperasi berasal dari kata co yang berarti bersama dan operation yang berarti berkerja atau berkarya. Unsure dasar pengertian koperasi sudah terlihat dari kata dasarnya itu. Jadi, koperasi berarti kelompok atau perkumpulan orang atau badan yang bersatu dalam cita-cita atas kekeluargaan dan gotong royong untuk mewujudkan kemakmuran bersama. Menurut UU no. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs.
Moh. Hatta. Pada waktu itu
beliau menjabat sebagai wakil presiden. Beliau memang ahli ekonomi. Menurut beliau ekonomi kerakyatanlah yang bisa mensejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang koperasi, Drs. Moh. Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Tanggal 12 Juli Ditetapkan sebagai Hari Koperasi. Semangat dasar koperasi Indonesia, dapat kita lihat dalam lambang koperasi. Simbol-simbol diatas mengandung makna, yaitu : • Pohon beringin, melambangkan
sifat kemasyarakatan dan persatuan yang kokoh
• Bintang dan perisai, melambangkan Pancasila sebagai landasan idiil
• Timbangan, melambangkan sifat adil
• Gerigi roda, melambangkan kerja atau usaha yang terus-menerus
• Padi dan kapas, melambangkan kemakmuran yang hendak dicapai
• Rantai, melambangkan persahabatan dan persatuan yang kuat
• Warna merah dan putih, melambangkan sifat nasional koperasi
• Tulisan “Koperasi Indonesia”, melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia
Adapun tujuan koperasi yaitu sebagai lembaga ekonomi yang berasaskan kekeluargaan, koperasi mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesejahteraan anggota
2. Menyediakan kebutuhan anggota
3. Mempermudah anggota koperasi untuk memperoleh modal usaha
4. Mengembangkan usaha para anggota koperasi
5. Menghindarkan anggota koperasi dari praktek rentenir atau lintah darat
Usaha koperasi dilakukan atau dijalankan secara bersama. Koperasi di bangun dengan modal bersama. Dengan demikian, diharapkan koperasi akan lebih maju dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Koperasi dijalankan secara bersama sesuai dengan asas koperasi, yakni kekeluargaan dan gotong royong. Artinya, dalam menjalankan perekonomian, rakyat secara bersama atau berkelompok membentuk suatu badan usaha. Caranya dengan mengelola modal bersama. Badan usaha yang didirikan bersama ini
disesuaikan dengan kebutuhan para anggotannya. B. Perbedaan Koperasi dengan
Badan Usaha Lainnya 1. Bentuk koperasi
Berdasarkan keanggotaannya, bentuk koperasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Koperasi primer adalah
koperasi yang beranggotakan orang-orang dan dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang.
b. Koperasi sekunder adalah koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum dan dibentuk sekurang-kurangnya tiga koperasi.
Berdasarkan kedudukannya,
bentuk koperasi dibedakan menjadi tiga macam. a. Koperasi pusat
beranggotakan minimal lima buah koperasi primer, wilayah kerjanya ditingkat kabupaten
b. Koperasi gabungan beranggotakan minimal tiga buah koperasi pusat, wilayah kerjanya di tingkat provinsi
c. Koperasi induk beranggotakan minimal tiga buah koperasi gabungan, wilayah kerjanya seluruh Indonesia dan berkedudukan di ibu kota Negara (Jakarta).
2. Jenis koperasi
Jenis koperasi berdasarkan lingkungan usahanya :
a. Koperasi Sekolah Anggota koperasi
sekolah adalah para siswa
disekolah bersangkutan, pengurus juga terdiri atas siswa sekolah yang dipilih oleh siswa, koperasi sekolah biasanya menyediakan alat-alat perlengkapan sekolah, seperti buku, pensil, dan karet penghapus.
b. Koperasi Pegawai Negeri (KPN)
Anggota koperasi pegawai negeri (KPN) adalah para pegawai negri yang bernaung pada instansi tertentu, kegiatan usahanya menyediakan segala macam kebutuhan para pegawai yang menjadi anggotanya, seperti pakaian, sepatu, keperluan rumah tangga dan simpan pinjam uang.
c. Koperasi Unit Desa (KUD) Anggota koperasi unit
desa (KUD) adalah warga desa, khususnya para petani, usaha KUD menyediakan alat-alat kebutuhan para petani, seperti berbagai macam bibit tanaman, dan alat pertanian, KUD juga membeli hasil bumi para petani.
Jenis koperasi berdasarkan bentuk usahanya, dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan kebutuhan hidup sehari-hari, seperti beras, gula, dan minyak goring.
2. Koperasi simpan pinjam /kredit adalah koperasi yang memberikan pinjaman uang khusus pada para anggotanya.
Anggota yang meminjam uang wajib mengembalikan uang beserta bunganya. Uang yang dipinjam berasal dari simpanan para anggotanya. Ada keuntungannya bila meminjam ke koperasi : bunga uang pinjaman sangat ringan; pengembalian pinjaman dilakukan dengan mengangsur; bunga pinjaman akan dinikmati bersama dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha (SHU); koperasi produksi adalah koperasi yang kegiatannya bergerak di bidang usaha pembuatan barang, seperti pembuatan tahu, tempe, gula merah dan batu bata.
3. Kegiatan usaha koperasi
Kegiatan usaha koperasi dapat dibedakan sebagai berikut : a. Koperasi yang mempunyai
satu bidang usaha, contohnya koperasi simpan pinjam, koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi jasa
b. Koperasi yang mempunyai lebih dari satu bidang usaha, contohnya KUD dan Koperasi Serba Usaha (KSU)
4. Syarat-syarat Mendirikan Koperasi
Syarat mendirikan koperasi, antara lain : mempunyai kepentingan bersama; mempunyai tujuan ekonomi yang sama; minimal 20 orang anggota
dan merupakan WNI; bertempat tinggal di lingkungan wilayah tertentu.
5. Perbedaan koperasi dengan
badan usaha lain a. Koperasi
Dasar pendirian adalah kesamaan cita-cita, yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan bersama berdasarkan asas kekeluargaan; sifat keanggotaan terbuka dan sukarela artinya siapapun dapat masuk mejadi anggota koperasi; kekuasaan tertinggi terletak pada rapat anggota; modal dikumpulkan dari simpanan para anggota koperasi; pembagian keuntungan berdasarkan besar kecilnya jasa masing-masing anggota.
b. Badan usaha lain Dasar dari tujuan pendirian adalah mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya;sifat keanggotaan tidak terbuka (tertutup), artinya tidak sembarangan orang boleh menjadi anggota. Jadi, dalam badan usaha lain ada pembatasan anggota; kekuasaan tertinggi ada pada rapat pemegang saham. Biasanya pemegang saham terbesar mempunyai pengaruh lebih besar disbanding yang lain; modal dikumpulkan dari hail penjualan saham; pembagian keuntungan berdasarkan besar kecilnya modal dari setiap anggota. Jelasnya anggota yang modalnya besar
akan memperoleh keuntungan besar.
6. Manfaat koperasi Manfaat koperasi bagi
anggotanya antara lain sebagai berikut : a. Anggota dapat membeli
barang-barang koperasi dengan harga lebih murah
b. Pada akhir tahun, setiap anggota mendapat sisa hasil usaha (SHU)
c. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
d. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
e. Setiap anggota dapat meminjam uang dengan bunga yang rendah/kecil
7. Kelengkapan dan kegiatan koperasi a. Rapat anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi koperasi. Dilaksanakan satu tahun sekali. Dalam rapat anggota pengurus dan pengawas mempertanggungjawabkan pengelolaan koperasikepada para anggotanya. Kekuasaan rapat angota (RAT) adalah : 1. Menetapkan anggaran
dasar koperasi 2. Menetapkan
kebijaksanaan umum organisasi, managemen dan usaha
3. Menetapkan, pemilihan, pengakatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas
4. Menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
5. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus
6. Menetapkan pembagian sisa hasil usaha
7. Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
b. Pengurus Pengurus adalah anggota
koperasi yang mendapatkan kepercayaan dari rapat anggota untuk memimpin jalannya koperasi. Tugas pengurus adalah : 1. Mengelola koperasi dan
usahanya 2. Mengajukan rencana
kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
3. Menyelenggarakan rapat anggota
4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
5. Memelihara buku daftar anggota dan pengurus
c. Pengawas Pengawas adalah
anggota koperasi yang dipercayai rapat anggota untuk mengawasi pengelolaan koperasi agar berjalan secara efektif dan efisien.
Tugas pengawas adalah mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi dan membuat laporan tertulis hasil pengawasannya.
8. Macam-macam kegiatan
koperasi Kegiatan yang dilakukan
koperasi pada umumnya meliputi melayani dan menyalurkan kebutuhan anggota, menjalankan produksi barang, menjual barang untuk anggota, membeli barang dari anggota, mengambangkan usaha yang dapat menguntungkan.
Sumber : H. Agus Tri Raharjo, dkk. Modul pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV. Jakarta : CV Pustaka Bengawan Tantya Hisnu P. Winardi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta : Depdiknas
Lampiran 2
UJI COBA TES KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS
Kelas/semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPS
Materi : KOPERASI
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Koperasi berasal dari kata co dan operation yang berarti …. a. Bekerja dan bersama-sama b. Bersatu dan bersama-sama c. Bersama-sama dan bekerja d. Bersama-sama dan bersatu
2. Bentuk usaha yang berdasarkan asas
kekeluargaan adalah …. a. Perseroan c. koperasi b. Yayasan d. perusahaan
3. Koperasi merupakan badan usaha
yang sesuai dengan UUD 1945 pasal .... a. 33 ayat 1 c. 33 ayat 3 b. 33 ayat 2 d. 33 ayat 4
4. Landasan struktural koperasi adalah
…. a. Kesadaran pribadi b. Pancasila c. Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 d. UU No. 25 tahun 1992
5. Undang-undang yang mengatur
tentang perkoperasian di Indonesia adalah …. a. UUD No. 25 tahun 1992 b. UUD No. 29 tahun 1992 c. UUD No. 12 tahun 1982 d. UUD No. 25 tahun 1990
6. Perhatikan table dibawah ini!
No Landasan Koperasi
1.
2.
3.
4.
Pancasila
UUD 1945
Pasal 33
Kesadaran pribadi
Berdasarkan table di atas, yang merupakan landasan mental koperasi adalah …. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4
7. Hari koperasi Indonesia diperingati setiap tanggal …. a. 12 Juli c. 12 Juni b. 12 Mei d. 12 Agustus
8. Bapak Koperasi Indonesia adalah …. a. Sultan Hamengkubuwono IX b. Soekarno c. Ahmad Subarjo d. Moh. Hatta
9. Tujuan utama koperasi adalah ….
a. Membeli barang dengan harga murah
b. Menyalurkan kredit dengan bunga ringan
c. Mencari keuntungan
d. Meningkatkan kesejahteraan anggota
Untuk soal 10-12! Perhatikan lambang koperasi berikut!
10. Kemakmuran rakyat yang diusahakan koperasi dilambangkan dengan …. a. Rantai b. Padi dan kapas c. Roda bergigi d. Timbangan
11. Persahabatan yang kukuh dalam koperasi dilambangkan dengan …. a. Rantai b. Padi dan kapas c. Roda bergigi d. Pohon beringin
12. Lambang keadilan dalam koperasi
digambarkan dengan …. a. Bintang b. Rantai c. Timbangan d. Pohon beringin
13. Pengurus koperasi dipilih melalui
…. a. Rapat anggota b. Pemilihan umum c. Rujukan pejabat d. Anggota dating sendiri
14. Badan yang dibentuk untuk
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengurus koperasi adalah …. a. Badan pemeriksa b. Pembantu umum
c. Rapat anggota d. Pengawas
15. Rapat koperasi dipimpin oleh ….
a. Anggota c. pengawas b. Pengurus d. ketua
16. Simpanan wajib adalah ….
a. Simpanan yang dapat diambil selama menjadi anggota koperasi
b. Simpanan yang dibayarkan pada awal masuk menjadi anggota koperasi
c. Simpanan yang tidak dapat diambil selama menjadi anggota koperasi
d. Simpanan yang harus disetorkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan
17. Tujuan dari dana cadangan adalah …. a. Mencari anggota baru koperasi b. Menciptakan usaha baru bagi
koperasi c. Meningkatkan kesejahteraan
anggota d. Menutup kerugian koperasi
18. Keuntungan dalam koperasi disebut
…. a. SHU c. laba b. SKU d. modal
19. Perhatikan hal-hal berikut!
1. Modal 2. Jasa usaha anggota Hal-hal di atas perlu diperhatikan saat membagikan …. a. Simpanan pokok c. hibah b. Dana cadangan d. SHU
20. SHU diberikan kepada anggota
setelah ….
a. RAT c. RKK b. RAK d. RAP
21. Tingkatan dari organisasi koperasi
yang paling tinggi adalah …. a. Koperasi primer b. Koperasi induk c. Pusat koperasi d. Gabungan koperasi
22. Salah satu kegiatan yang dilakukan
koperasi adalah …. a. Mencari pinjaman modal b. Menyediakan kebutuhan untuk
anggota c. Mengadakan rapat pemegang
saham d. Mendirikan koperasi sekunder
23. Koperasi sekunder sering disebut
debagai koperasi …. a. Cabang c. pusat b. Kedua d. tambahan
24. Berdasarkan keanggotaannya,
koperasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, kecuali …. a. Koperasi primer b. Koperasi sekunder c. Koperasi tersier d. Gabungan koperasi
25. Koperasi yang bergerak di bidang
usaha pembuatan barang disebut …. a. Koperasi konsumsi b. Koperasi produksi c. Koperasi simpan pinjam d. Koperasi distribusi
26. Gabungan koperasi adalah ….
a. Gabungan dari beberapa pusat koperasi yang sejenis dan telah berbadan hukum
b. Gabungan dari beberapa pusat koperasi yang tidak sejenis dan telah berbadan hukum
c. Gabungan dari beberapa koperasi yang sejenis, namun tidak berbadan hukum
d. Gabungan dari beberapa koperasi yang tidak sejenis dan tidak berbadan hukum
27. Koperasi yang menyediakan kebutuhan sehari-hari disebut koperasi …. a. Konsumsi c. produksi b. Simpan pinjam d. serba guna
28. Koperasi yang melayani
anggotannya untuk menabung dan meminjam modal adalah koperasi …. a. Konsumsi c. produksi b. Serba usaha d. simpan pinjam
29. Koperasi yang menjalankan kegiatan
koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit disebut …. a. Koperasi unit desa b. Koperasi sekolah c. Koperasi jasa d. Koperasi lingkungan
30. Jenis koperasi dibawah ini yang
menjalankan kegiatan jual beli hasil pertanian adalah …. a. Koperasi jasa b. Koperasi unit desa c. Koperasi kerajinan tangan d. Koperasi modal
31. Dibawah ini yang bukan termasuk
koperasi jasa adalah …. a. Koperasi Angkutan Jakarta b. Koperasi Unit Desa
c. Koperasi Wahana Kalpika d. Koperasi Asuransi Indonesia
32. Koperasi yang anggotannya pegawai
negeri disebut koperasi …. a. NKD c. KPN b. KPRI d. BKK
33. Koperasi sekolah adalah jenis
koperasi berdasarkan …. a. Usaha b. Sempit luasnya lapangan usaha c. lingkungan d. besar kecilnya lapangan usaha
34. Koperasi sekolah dikelola oleh ….
a. Kepala sekolah, guru, dan murid b. Penjaga sekolah, tata usaha, dan
murid c. Guru, penjaga sekolah, dan tata
usaha d. Tata usaha, kepala sekolah, dan
penjaga sekolah
35. Koperasi pertanian merupakan jenis koperasi berdasarkan …. a. Sifat keanggotaannya b. Lingkungannya c. Hasil usaha d. Lapangan usaha
36. Koperasi yang anggotanya adalah
para warga dalam suatu sekolah termasuk …. a. Koperasi unit desa b. Koperasi pensiunan c. Koperasi lingkungan d. Koperasi sekolah
37. Perbedaan antara koperasi dengan
badan usaha adalah ….
a. Modal besar tidak mendapat sisa hasil usaha
b. Pengurus berasal dari pemilik saham dan pendiri perusahaan
c. Modal koperasi dari anggota d. Mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya demi kepentingan pengurus
38. Pengelolaan koperasi dilakukan secara …. a. Terpusat c. terkontrol b. Demokratis d. otoriter
39. Tugas Induk Koperasi Unit Desa
ada;ah …. a. Memberikan penyuluhan kepada
para petani b. Memberikan bimbingan kepada
KUD-KUD c. Menyalurkan sarana produksi
pertanian, serta pupuk dan pestisida
d. Memberikan bimbingan kepada pusat koperasi unit desa
40. Yang dimaksud dengan KUD
mandiri adalah …. a. KUD yang telah mampu
mengembangkan organisasinya tanpa harus dibina terus menerus oleh pemerintah
b. KUD yang jumlah anggotannyalebih dari 100 orang
c. KUD yang mampu membiyai usahanya sendiri
d. KUD yang mempunyai modal yang sangat besar
Sumber :Tim Cipta Prestasi Prima. 2008. Ampuh Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester 2. Jakarta : Esis
Lampiran 3
KUNCI JAWABAN UJI COBA TES KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS
1. c 11.a 21.b 31.b
2. c 12.c 22.b 32.c
3. a 13.a 23.a 33.c
4. c 14.d 24.c 34.a
5. a 15.d 25.b 35.c
6. d 16.c 26.b 36.d
7. a 17.b 27.a 37.c
8. d 18.a 28.d 38.c
9. d 19.d 29.a 39.c
10. b 20.a 30.b 40.a
Lampiran 4
Bacaan Instrumen Penelitian Hasil Belajar
Memahami Pentingnya Koperasi
1. Makna dan Tujuan Koperasi Koperasi didirikan oleh
masyarakat dan untuk masyarakat. Koperasi merupakan bentuk usaha di bidang ekonomi yang mengutamakan gotong royong.
Menurut Undang-undang koperasi No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 ayat 1 pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi adalah usaha bersama yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan berdasarkan asas kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotannya.
Koperasi mempunyai lambing yang bermakna sebagai berikut :
o Rantai melambangkan persahabatan yang kekal
o Gigi roda melambangkan usaha yang terus menerus
o Kapas dan padi melambangkan kemakmuran yang diusahakan dan yang harus dicapai oleh koperasi
o Timbangan melambangkan keadilan social
o Bintang dan perisai melambangkn Pancasila
o Pohon beringin melambangkan sifat kemasyarakatan berkepribadian Indonesia yang kokoh
o Tulisan Koperasi Indonesia melambangkan kepribadian koperasi rakyat
o Merah Putih melambangkan sifat nasional koperasi
Pada prinsipnya koperasi didirikan untuk kepentingan anggota. Maka tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya. Di samping itu, koperasi dapat ikut membangun tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Menurut UU No. 25 tahun 1992, Koperasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan social.
2. Secara aktif untuk mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dan koperasi sebagai soko guru
4. Mewujudkan dan mengmbangkan perekonomian nasional berdasarkan asas kekeluargaan
2. Manfaat Koperasi
Koperasi sangat bermanfaat banyak bagi anggota dan masyarakat sekitar. Adapun manfaatnya sebagi berikut :
1. Melatih kemandirian
2. Melatih berorganisasi
3. Melatih kerja sama
4. Menghemat pengeluaran
5. Mendapat pembagian jasa
6. Terhindar dari praktik lintah darat
3. Pentingnya Usaha Bersama Melalui Koperasi
Koperasi berperan penting sebagai penggerak ekonomi rakyat dan perekonomian nasional. Usaha yang dihimpun dalam koperasi keuntungannya kembali pada anggota. Peran koperasi antara lain :
1. Menyelenggarakan kehidupan ekonomi secara demokrasi
2. Membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat
3. Membantu kualitas pendidikan rakyat
4. Menambah penghasilan rakyat
5. Menciptakan dan memperluas lapangan kerja
Pengelolaan koperasi dilakukan bersama-sama antara pengurus, pengawas dan anggota. Masing-masing mempunyai peran yang berbeda-beda.
1. Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi pada umumnya terdiri atas ketua, sekertaris, bendahara, dan beberapa tambahan, seperti pembantu umum. Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun. Penentuan pengurus berdasarkan pilihan dari anggota secara langsung pada RAT (Rapat Anggota Tahunan).
Pengurus koperasi mempunyai beberapa tugas penting sebagai berikut :
a. Mengelola koperasidan beragam usahanya
b. Melaksanakan program kerja
c. Melaksanakan rapat anggota
d. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan dan pertanggung jawaban
e. Melaporkan pengelolaan kepada anggota
2. Pengawas Koperasi
Pengawas koperasi merupakan wakil anggota yang mendampingi tata kerja pengurus. Tugas utama pengawas melakukan pengawasan pengelolaan koperasi yang dilakukan pengurus dan karyawan.
Pengawas melakukan pengawasan secara rutin dan berkala. Setiap bulan meneliti pengelolaan koperasi, seperti meneliti pembukuan, inventaris. Namun, hasil kepengawasan tetap dirahasiakan kepada pihak ketiga.
3. Rapat Anggota
Kekuasaan tertinggi dalam pengelolaan koperasi adalah rapat anggota. Rapat anggota ada dua macam, yakni Rapat Anggota Perwakilan dan Rapat Anggota Tahunan.
Kegiatan rapat anggota membicarakan, seperti :
a. AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga)
b. Kebijakan bersama
c. Pemilihan, peningkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas
d. Membuat rencana kerja
e. Pengesahan pertanggungjawaban
f. Pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha)
4. Modal Koperasi
Modal koperasi ada dua, yakni modal sendiri dan modal pinjaman :
a. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib sukarela, dana cadangan, hibah.
b. Modal pinjaman dari anggota, koperasi lain, pihak ketiga, seperti : bank dan lembaga keuangan lain, obligasi dan sumber lain yang sah.
Pengelolaan koperasi perlu mendapat bimbingan dan kemudahan pemerintah, seperti pendidikan dan pelatihan, penyuluhan, bimbingan usaha, kemudahan permodalan, pengembangan jaringan usaha koperasi, bantuan konsultasi.
4. Membandingkan Koperasi dengan Jenis Usaha Lain
Koperasi akan bisa maju apabila anggotanya aktif dan kegiatan koperasi bermacam-macam usahanya. Badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang ekonomi cukup banyak selain koperasi. Perbandingan koperasi denan badan usaha lain sebagai berikut :
Koperasi :
1. Dasar pendirian adalah kesamaan cita-cita, yaitu mencapai kesejahteraan bersama atas dasar kekeluargaan
2. Sifat keanggotaannya terbuka dan sukarela
3. Kekuasaan tertinggi pada rapat anggota
4. Tingkat bunga dibatasi
5. Modal dari simpanan anggota
Badan Usaha (Bukan Koperasi)
1. Dasar pendirian dan tujuannya untuk mengejar keuntungan/laba sebesar-besarnya
2. Sifat keanggotaannya ada pembatasan
3. Kekuasaan tertinggi ada pada pemilik atau anggota rapat umum pemegang saham
4. Tingkat bunga tidak dibatasi
5. Modal berasal dari pemilik atau dari penjualan saham-saham
Jenis-jenis badan usaha yang bukan koperasi antara lain :
o Badan usaha perseorangan dimiliki oleh satu orang dan perkembangannya sangat tergantung pada pemilik
o Firma adalah bentuk perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang
o Persekutuan Komanditer (CV) adalah bentuk badan usaha yang di dalamnya terdapat sekutu aktif dan sekutu pasif
o Perseroan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemegang.
5. Jenis-jenis Koperasi
Jenis-jenis koperasi yang ada di Negara kita antara lain sebagai berikut :
a. Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Kredit)
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidangsimpan pinjam anggota. Simpanan anggota didapat dari iuran bulanan. Dari simpanan ini, koperasimemberikan pinjaman kepada para anggota dengan bunga rendah, syarat-syarat ringan dan angsuran ringan.
b. Koperasi Produsen
Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotannya terdiri atas produsen. Koperasi ini memproduksi dan menampung hasil produksi dari para anggota, serta menjualnya secara bersama-sama. Contohnya : koperasi peternak susu sapi perah, koperasi tahu tempe (kopti) dan Koperasi Batik Indonesia.
c. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang mengusahakan barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk para anggotanya. Misalnya, kegiatan pertokoan, KUD.
d. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa adalah koperasi yang member pelayanan atau jasa kepada para anggotanya. Misalnya adalah koperasi jasa pengurusan STNK, BPKB dan
pembayaran rekening (listrik, air minum dan telepon).
e. Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menyalurkan barang-barang untuk keperluan produksi para anggotanya dan menyalurkan hasil produksinya.
f. Koperasi Pegawai Negeri
Koperasi Pegawai Negeri adalah koperasi yang beranggotakan pegawai negeri. Koperasi ini menyediakan berbagai barang kebutuhan para pegawai negeri. KPN terdapat di masing-masing unit kantor milik pemerintah.
Dilihat dari keanggotaannya, koperasi ada beberapa macam, antara lain sebagai berikut :
1) Koperasi Pertanian, beranggotakan para petani, buruh tani dan orang orang yang terlibat dalam usaha pertanian.
2) Koperasi Pensiunan, beranggotakan para pensiunan pegawai negeri. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan para pensiunan dan menyediakan berbagai barang kebutuhan para pensiunan.
3) Koperasi Pegawai Negeri (KPN)
Beranggotakan para pegawai negeri. Misalnya: Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), Koperasi
Departemen Agama, dan lain-lain. Koperasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri.
4) Koperasi Pasar (KOPPAS)
Beranggotakan para pedagang pasar.
5) Koperasi Unit Desa (KUD)
Beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD melakukan kegiatan di bidang ekonomi antara lain:
a. Menyalurkan barang-barang pertanian seperti pupuk, obat-obatan, alat-alat pertanian, dan lain-lain.
b. Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada para petani.
Untuk tingkat kabupaten dan provinsi terdapat PUSKUD (Pusat Koperasi Unit Desa) yang memberikan bimbingan kepada KUD-KUD. Di tingkat pusat terdapat Induk Koperasi Unit Desa (INKUD)
6) Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah beranggotakan para warga sekolah. Koperasi sekolah menyediakan kebutuhan warga sekolah, misalnya buku tulis, pensil, penghapus, penggaris, buku pelajaran dan lain-lain.
Koperasi sekolah di usahakan dan di urus oleh siswa. Koperasi sekolah juga merupakan tempat latihan berorganisasi, latihan bekerja sama, latihan bertanggung jawab, latihan mengenal lingkungan dan lain-lain. Bapak koperasi adalah Drs. Mohammad Hatta. Hari koperasi diperingati setiap tanggal 12 Juli.
6. Kegiatan Salah Satu Koperasi
Koperasi yang berjalan dan dikelola di sekolah adalah Koperasi Sekolah. Koperasi sekolah dikelola bersama warga sekolah. Tujuan utamanya adalah untuk ikut menunjang pendidikan siswa dan latihan koperasi. Di samping itu, koperasi ikut membantu meningkatkan kesejahteraan warga sekolah.
Perangkat organisasi sekolah meliputi pengurus, pengawas program dan rapat anggota koperasi sekolah. Kesemuanya dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama.
Sumber :
Tim Bina Cipta Prestasi. 2010. Mandiri Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 4 berdasarkan KTSP 2006. Jakarta : Erlangga
Lampiran 5
UJI COBA TES HASIL BELAJAR
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPS
Materi : KOPERASI
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Koperasi berasal dari kata …. a. Co dan operational b. Co dan operate c. Co dan operation d. Co dan operating
2. Asas koperasi adalah ….
a. Kesatuan c. kekeluargaan b. Persatuan d. kebersamaan
3. Landasan structural koperasi adalah
UUD 1945 pasal …. a. 33 ayat 1 c. 33 ayat 3 b. 33 ayat 2 d. 33 ayat 4
4. Landasan idiil koperasi adalah ….
a. Pancasila c. setia kawan b. UUD 1945 d. kekeluargaan
5. Landasan mental koperasi adalah ….
a. Setia kawan dan gotong royong b. Setia kawan dan kesadaran
pribadi c. Setia kawan dan kesadaran
golongan d. Gotong royong dan kesadaran
pribadi
6. Koperasi pertama di Indonesia didirikan pada tanggal …. a. 12 Juli 1960 b. 12 Juni 1957 c. 12 Juli 1947 d. 12 Juni 1948
7.
Gambar disamping merupakan …. Indonesia
a. Bapak Koperasi b. Menteri Koperasi c. Ketua koperasi d. Sekertaris Jendral Koperasi
8. Tujuan utama koperasi adalah ….
a. Mencari laba b. Meningkatkan kesejahteraan c. Menjual barang dengan murah d. Memberikan kredit dengan
bunga
Untuk soal nomor 9-11 Perhatikan lambang koperasi berikut!
9. Keadilan social bagi seluruh anggota
koperasi dilambangkan dengan …. a. Rantai c. timbangan b. Gigi roda d. pohon beringin
10. Merah putih pada lambing koperasi
melambangkan sifat …. a. Negaranya b. Nasional koperasi c. Berani dan suci d. Perjuangan
11. Tulisan koperasi Indonesia
melambangkan …. a. Persahabatan yang kekal b. Karya yang terus menerus c. Sifat nasional koperasi d. Kepribadian koperasi Indonesia
12. Para pengurus koperasi di pilih
dalam …. a. Rapat anggota b. Rujukan pejabat c. Pemilihan umum d. Anggota dating sendiri
13. Kegiatan koperasi diawasi oleh ….
a. Ketua b. Rapat anggota c. Pengurus d. Pengawas
14. Pengurus koperasi yang bertugas
mengatur keuangan koperasi adalah …. a. Sekretaris b. Bendahara c. Pembantu umum d. Badan pemeriksa
15. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Simpanan pokok 2. Simpanan wajib 3. Dana cadangan 4. Hibah Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan jenis simpanan yang
tidak dapat diambil selama menjadi anggota koperasi adalah …. a. 1 c. 3 b. 2 d. 4
16. Untuk memupuk modal sendiri dan
menutup kerugian koperasi merupakan tujuan dari …. a. Simpanan pokok b. Simpanan wajib c. Simpanan kredit d. Dana cadangan
17. Keuntungan yang diperoleh koperasi
disebut …. a. SHU c. laba b. SKU d. modal
18. Pembagian SHU kepada anggota
berdasarkan …. a. Modal dan jasa usaha anggota b. Modal dan penjualan koperasi c. Modal dan keuntungan koperasi d. Modal dan bantuan modal yang
didapat koperasi 19. Pembagian SHU dilakukan setelah
…. a. RAK c. RAT b. RAP d. RKK
20. Tingkatan tertinggi dalam koperasi
adalah …. a. Pusat koperasi b. Koperasi induk c. Koperasi primer d. Gabungan koperasi
21. Berikut ini yang bukan merupakan
kegiatan koperasi adalah …. a. Melayani kebutuhan anggota b. Menjual barang kepada anggota c. Menyalurkan kredit lunak
kepada anggota
d. Mengambil keuntungan besar dari anggota
22. Koperasi sekunder adalah …. a. Gabungan tiga koperasi primer
sejenis b. Gabungan tiga koperasi primer
yang berbeda jenis c. Gabungan tiga koperasi tersier
sejenis d. Gabungan tiga koperasi tersier
yang berbeda jenis
23. Berdasarkan keanggotaannya, koperasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, kecuali …. a. Koperasi primer b. Koperasi sekunder c. Koperasi tersier d. Gabungan koperasi
24. Koperasi yang menyediakan
sembako disebut koperasi …. a. Produksi b. Konsumsi c. Serba unit desa d. Simpan pinjam
25. Koperasi berusaha mengatasi
kesulitan dengan cara …. a. Berkelompok b. Bekerja sama c. Berjiwa besar d. Belajar
26. Berikut ini merupakan hak anggota
koperasi adalah …. a. Mematuhi peraturan koperasi b. Berpartisipasi dalam kegiatan
koperasi c. Memelihara kebersamaan d. Menghadiri rapat koperasi
27. Koperasi yang meminjamkan modal kepada anggotanya adalah koperasi …. a. Produksi b. Konsumsi c. Serba usaha d. Simpan pinjam
28. Koperasi yang menjalankan kegiatan
koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit desebut …. a. Koperasi unit desa b. Koperasi sekolah c. Koperasi jasa d. Koperasi lingkungan
29. Koperasi yang menyediakan
kebutuhan anggotannya disebut …. a. Koperasi kredit b. Koperasi sekolah c. Koperasi produksi d. Koperasi konsumsi
30. Koperasi primer beranggotakan
minimal …. Orang. a. 20 c. 100 b. 50 d. 200
31. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. Koperasi Angkutan Jakarta 2. Koperasi Wahana Kalpika 3. Koperasi Asuransi Indonesia 4. Koperasi Unit Desa Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk koperasi jasa adalah …. a. 1, 2, dan 3 c. 2, 3, dan 4 b. 1, 2, dan 4 d. 1, 3, dan 4
32. Koperasi yang beranggotakan
pegawai negri sipil di Indonesia disebut …. a. KPN c. BKD b. BKK d. KPRI
33. Dibawah ini yang bukan merupakan
jenis koperasi berdasarkan lingkungannya adalah …. a. Koperasi fungsional b. Koperasi unit desa c. Koperasi sekolah d. Koperasi pasar
34. Koperasi sekolah dikelola oleh
warga sekolah, kecuali …. a. Guru c. tata usaha b. Murid d. penjaga sekolah
35. Koperasi yang bertujuan untuk
menghasilkan sesuatu secara bersama-sama adalah …. a. Koperasi produksi b. Koperasi unit desa c. Koperasi konsumsi d. Koperasi tunggal usaha
36. Koperasi pensiunan beranggotakan
para pensiunan …. a. Dokter b. Karyawan swasta c. Pegawai negri d. wiraswasta
37. Koperasi pertanian merupakan
pembagian koperasi berdasarkan …. a. Hasil usaha b. Lapangan usaha c. Lingkungan usaha d. Sifat keanggotaannya
38. Perhatikan table dibawah ini!
No Perbedaan Koperasi Badan usaha lain
1. Berbadan hukum
- √
2. Menyejahterakan anggota
- √
3. Modal berasal dari saham
√ -
4. Modal relative kecil
√ -
Perbedaan yang benar antara koperasi dan badan usaha lain adalah nomor ….
a. 1 c. 3 b. 2 d. 4
39. Koperasi perumahan Nasional
termasuk jenis koperasi …. a. Produksi c. jasa b. Konsumsi d. fungsional
40. Pusat koperasi Unit Desa bertugas
untuk …. a. Melayani jual beli hasil pertanian b. Menyalurkan barang-barang
pertanian c. Memberikan bimbingan koperasi d. Mengembangkan koperasi tanpa
bantuan pemerintah
Sumber : Tim Cipta Prestasi Prima. 2008. Ampuh Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester 2. Jakarta : Esis.
Lampiran 6 KUNCI JAWABAN UJI COBA TES
HASIL BELAJAR
1. c 11.d 21.d 31.b 2. c 12.a 22.b 32.a 3. a 13.d 23.c 33.d 4. d 14.b 24.b 34.d 5. d 15.b 25.b 35.a 6. a 16.d 26.d 36.c 7. a 17.a 27.d 37.a 8. b 18.a 28.c 38.a 9. c 19.c 29.d 39.c 10.b 20.b
30.a 40.a
Lampiran 7 Bacaan kemampuan membaca kritis Koperasi dan Kesejahteraan Rakyat C. Pengertian Koperasi dan
Tujuan Koperasi Negara Indonesia mempunyai
pandangan yang khusus tentang perekonomiannya. Hal ini termuat
dalam UUD 1945, Bab XIV Pasal 33 ayat 1 sebagai landasan structural yang menyebutkan bahwa “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.” Menurut para ahli ekonomi, lembaga atau badan perekonomian yang paling cocok dengan maksud Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 adalah koperasi. Dalam koperasi, modal dan kegiatan usaha dilakukan secara bersama-sama. Hasilnya juga untuk kesejahteraan anggota secara bersama-sama.
Apa yang dimaksud dengan koperasi itu? Kita dapat memahami makna koperasi dari asal katanya. Koperasi berasal dari kata co yang berarti bersama dan operation yang berarti berkerja atau berkarya. Unsure dasar pengertian koperasi sudah terlihat dari kata dasarnya itu. Jadi, koperasi berarti kelompok atau perkumpulan orang atau badan yang bersatu dalam cita-cita atas kekeluargaan dan gotong royong untuk mewujudkan kemakmuran bersama. Menurut UU no. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi Indonesia didirikan pada tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs.
Moh. Hatta. Pada waktu itu
beliau menjabat sebagai wakil presiden. Beliau memang ahli ekonomi.
Menurut beliau ekonomi kerakyatanlah yang bisa mensejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang koperasi, Drs. Moh. Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Tanggal 12 Juli Ditetapkan sebagai Hari Koperasi. Semangat dasar koperasi Indonesia, dapat kita lihat dalam lambang koperasi. Simbol-simbol diatas mengandung makna, yaitu : • Pohon beringin, melambangkan
sifat kemasyarakatan dan persatuan yang kokoh
• Bintang dan perisai, melambangkan Pancasila sebagai landasan idiil
• Timbangan, melambangkan sifat adil
• Gerigi roda, melambangkan kerja atau usaha yang terus-menerus
• Padi dan kapas, melambangkan kemakmuran yang hendak dicapai
• Rantai, melambangkan persahabatan dan persatuan yang kuat
• Warna merah dan putih, melambangkan sifat nasional koperasi
• Tulisan “Koperasi Indonesia”, melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia
Adapun tujuan koperasi yaitu sebagai lembaga ekonomi yang berasaskan kekeluargaan, koperasi mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :
6. Meningkatkan kesejahteraan anggota
7. Menyediakan kebutuhan anggota
8. Mempermudah anggota koperasi untuk memperoleh modal usaha
9. Mengembangkan usaha para anggota koperasi
10. Menghindarkan anggota koperasi dari praktek rentenir atau lintah darat
Usaha koperasi dilakukan atau dijalankan secara bersama. Koperasi di bangun dengan modal bersama. Dengan demikian, diharapkan koperasi akan lebih maju dibandingkan dengan badan usaha lainnya. Koperasi dijalankan secara bersama sesuai dengan asas koperasi, yakni kekeluargaan dan gotong royong. Artinya, dalam menjalankan perekonomian, rakyat secara bersama atau berkelompok membentuk suatu badan usaha. Caranya dengan mengelola modal bersama. Badan usaha yang didirikan bersama ini disesuaikan dengan kebutuhan para anggotannya. D. Perbedaan Koperasi dengan
Badan Usaha Lainnya 9. Bentuk koperasi
Berdasarkan keanggotaannya, bentuk koperasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu: c. Koperasi primer adalah
koperasi yang beranggotakan orang-orang dan dibentuk
sekurang-kurangnya 20 orang.
d. Koperasi sekunder adalah koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum dan dibentuk sekurang-kurangnya tiga koperasi.
Berdasarkan kedudukannya,
bentuk koperasi dibedakan menjadi tiga macam. d. Koperasi pusat
beranggotakan minimal lima buah koperasi primer, wilayah kerjanya ditingkat kabupaten
e. Koperasi gabungan beranggotakan minimal tiga buah koperasi pusat, wilayah kerjanya di tingkat provinsi
f. Koperasi induk beranggotakan minimal tiga buah koperasi gabungan, wilayah kerjanya seluruh Indonesia dan berkedudukan di ibu kota Negara (Jakarta).
10. Jenis koperasi
Jenis koperasi berdasarkan lingkungan usahanya :
d. Koperasi Sekolah Anggota koperasi
sekolah adalah para siswa disekolah bersangkutan, pengurus juga terdiri atas siswa sekolah yang dipilih oleh siswa, koperasi sekolah biasanya menyediakan alat-alat perlengkapan sekolah, seperti buku, pensil, dan karet penghapus.
e. Koperasi Pegawai Negeri (KPN)
Anggota koperasi pegawai negeri (KPN) adalah
para pegawai negri yang bernaung pada instansi tertentu, kegiatan usahanya menyediakan segala macam kebutuhan para pegawai yang menjadi anggotanya, seperti pakaian, sepatu, keperluan rumah tangga dan simpan pinjam uang.
f. Koperasi Unit Desa (KUD) Anggota koperasi unit
desa (KUD) adalah warga desa, khususnya para petani, usaha KUD menyediakan alat-alat kebutuhan para petani, seperti berbagai macam bibit tanaman, dan alat pertanian, KUD juga membeli hasil bumi para petani.
Jenis koperasi berdasarkan bentuk usahanya, dapat dibedakan sebagai berikut :
3. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang menyediakan kebutuhan hidup sehari-hari, seperti beras, gula, dan minyak goring.
4. Koperasi simpan pinjam /kredit adalah koperasi yang memberikan pinjaman uang khusus pada para anggotanya. Anggota yang meminjam uang wajib mengembalikan uang beserta bunganya. Uang yang dipinjam berasal dari simpanan para anggotanya. Ada keuntungannya bila meminjam ke koperasi : bunga uang pinjaman sangat ringan; pengembalian pinjaman
dilakukan dengan mengangsur; bunga pinjaman akan dinikmati bersama dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha (SHU); koperasi produksi adalah koperasi yang kegiatannya bergerak di bidang usaha pembuatan barang, seperti pembuatan tahu, tempe, gula merah dan batu bata.
11. Kegiatan usaha koperasi
Kegiatan usaha koperasi dapat dibedakan sebagai berikut : c. Koperasi yang mempunyai
satu bidang usaha, contohnya koperasi simpan pinjam, koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi jasa
d. Koperasi yang mempunyai lebih dari satu bidang usaha, contohnya KUD dan Koperasi Serba Usaha (KSU)
12. Syarat-syarat Mendirikan Koperasi
Syarat mendirikan koperasi, antara lain : mempunyai kepentingan bersama; mempunyai tujuan ekonomi yang sama; minimal 20 orang anggota dan merupakan WNI; bertempat tinggal di lingkungan wilayah tertentu.
13. Perbedaan koperasi dengan
badan usaha lain c. Koperasi
Dasar pendirian adalah kesamaan cita-cita, yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan bersama berdasarkan asas
kekeluargaan; sifat keanggotaan terbuka dan sukarela artinya siapapun dapat masuk mejadi anggota koperasi; kekuasaan tertinggi terletak pada rapat anggota; modal dikumpulkan dari simpanan para anggota koperasi; pembagian keuntungan berdasarkan besar kecilnya jasa masing-masing anggota.
d. Badan usaha lain Dasar dari tujuan pendirian adalah mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya;sifat keanggotaan tidak terbuka (tertutup), artinya tidak sembarangan orang boleh menjadi anggota. Jadi, dalam badan usaha lain ada pembatasan anggota; kekuasaan tertinggi ada pada rapat pemegang saham. Biasanya pemegang saham terbesar mempunyai pengaruh lebih besar disbanding yang lain; modal dikumpulkan dari hail penjualan saham; pembagian keuntungan berdasarkan besar kecilnya modal dari setiap anggota. Jelasnya anggota yang modalnya besar akan memperoleh keuntungan besar.
14. Manfaat koperasi Manfaat koperasi bagi
anggotanya antara lain sebagai berikut : f. Anggota dapat membeli barang-
barang koperasi dengan harga lebih murah
g. Pada akhir tahun, setiap anggota mendapat sisa hasil usaha (SHU)
h. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
i. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
j. Setiap anggota dapat meminjam uang dengan bunga yang rendah/kecil
15. Kelengkapan dan kegiatan koperasi d. Rapat anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi koperasi. Dilaksanakan satu tahun sekali. Dalam rapat anggota pengurus dan pengawas mempertanggungjawabkan pengelolaan koperasikepada para anggotanya. Kekuasaan rapat angota (RAT) adalah : 8. Menetapkan anggaran
dasar koperasi 9. Menetapkan
kebijaksanaan umum organisasi, managemen dan usaha
10. Menetapkan, pemilihan, pengakatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas
11. Menetapkan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
12. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus
13. Menetapkan pembagian sisa hasil usaha
14. Menetapkan penggabungan, peleburan,
pembagian dan pembubaran koperasi.
e. Pengurus Pengurus adalah anggota
koperasi yang mendapatkan kepercayaan dari rapat anggota untuk memimpin jalannya koperasi. Tugas pengurus adalah : 6. Mengelola koperasi dan
usahanya 7. Mengajukan rencana
kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
8. Menyelenggarakan rapat anggota
9. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
10. Memelihara buku daftar anggota dan pengurus
f. Pengawas Pengawas adalah
anggota koperasi yang dipercayai rapat anggota
untuk mengawasi pengelolaan koperasi agar berjalan secara efektif dan efisien.
Tugas pengawas adalah mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi dan membuat laporan tertulis hasil pengawasannya.
16. Macam-macam kegiatan
koperasi Kegiatan yang dilakukan
koperasi pada umumnya meliputi melayani dan menyalurkan kebutuhan anggota, menjalankan produksi barang, menjual barang untuk anggota, membeli barang dari anggota, mengambangkan usaha yang dapat menguntungkan.
Sumber : H. Agus Tri Raharjo, dkk. Modul pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV. Jakarta : CV Pustaka Bengawan Tantya Hisnu P. Winardi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Jakarta : Depdiknas
Lampiran 8
INTRUMEN PENELITIAN TES KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS
Kelas/semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPS
Materi : KOPERASI
Pilihlah jawaban yang paling benar!
41. Koperasi berasal dari kata co dan operation yang berarti …. e. Bekerja dan bersama-sama f. Bersatu dan bersama-sama g. Bersama-sama dan bekerja h. Bersama-sama dan bersatu
42. Koperasi merupakan badan usaha
yang sesuai dengan UUD 1945 pasal .... c. 33 ayat 1 c. 33 ayat 3 d. 33 ayat 2 d. 33 ayat 4
43. Landasan struktural koperasi adalah
…. e. Kesadaran pribadi f. Pancasila g. Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 h. UU No. 25 tahun 1992
44. Undang-undang yang mengatur
tentang perkoperasian di Indonesia adalah …. e. UUD No. 25 tahun 1992 f. UUD No. 29 tahun 1992 g. UUD No. 12 tahun 1982 h. UUD No. 25 tahun 1990
45. Perhatikan table dibawah ini!
No Landasan Koperasi
1. Pancasila
2.
3.
4.
UUD 1945
Pasal 33
Kesadaran pribadi
Berdasarkan table di atas, yang merupakan landasan mental koperasi adalah …. c. 1 c. 3 d. 2 d. 4
46. Hari koperasi Indonesia diperingati setiap tanggal …. c. 12 Juli c. 12 Juni d. 12 Mei d. 12 Agustus
47. Tujuan utama koperasi adalah ….
e. Membeli barang dengan harga murah
f. Menyalurkan kredit dengan bunga ringan
g. Mencari keuntungan h. Meningkatkan kesejahteraan
anggota
Untuk soal 8-9! Perhatikan lambang koperasi berikut!
48. Persahabatan yang kukuh dalam
koperasi dilambangkan dengan ….
e. Rantai f. Padi dan kapas g. Roda bergigi h. Pohon beringin
49. Lambang keadilan dalam koperasi digambarkan dengan …. e. Bintang f. Rantai g. Timbangan h. Pohon beringin
50. Pengurus koperasi dipilih melalui
…. e. Rapat anggota f. Pemilihan umum g. Rujukan pejabat h. Anggota dating sendiri
51. Badan yang dibentuk untuk
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengurus koperasi adalah …. e. Badan pemeriksa f. Pembantu umum g. Rapat anggota h. Pengawas
52. Rapat koperasi dipimpin oleh ….
c. Anggota c. pengawas d. Pengurus d. ketua
53. Keuntungan dalam koperasi disebut
…. c. SHU c. laba d. SKU d. modal
54. Perhatikan hal-hal berikut!
3. Modal 4. Jasa usaha anggota Hal-hal di atas perlu diperhatikan saat membagikan …. c. Simpanan pokok c. hibah d. Dana cadangan d. SHU
55. SHU diberikan kepada anggota setelah …. c. RAT c. RKK d. RAK d. RAP
56. Tingkatan dari organisasi koperasi yang paling tinggi adalah …. e. Koperasi primer f. Koperasi induk g. Pusat koperasi h. Gabungan koperasi
57. Koperasi sekunder sering disebut
debagai koperasi …. c. Cabang c. pusat d. Kedua d. tambahan
58. Berdasarkan keanggotaannya,
koperasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, kecuali …. e. Koperasi primer f. Koperasi sekunder g. Koperasi tersier h. Gabungan koperasi
59. Koperasi yang bergerak di bidang
usaha pembuatan barang disebut …. e. Koperasi konsumsi f. Koperasi produksi g. Koperasi simpan pinjam h. Koperasi distribusi
60. Gabungan koperasi adalah ….
e. Gabungan dari beberapa pusat koperasi yang sejenis dan telah berbadan hukum
f. Gabungan dari beberapa pusat koperasi yang tidak sejenis dan telah berbadan hukum
g. Gabungan dari beberapa koperasi yang sejenis, namun tidak berbadan hukum
h. Gabungan dari beberapa koperasi yang tidak sejenis dan tidak berbadan hukum
61. Koperasi yang melayani
anggotannya untuk menabung dan meminjam modal adalah koperasi …. c. Konsumsi c. produksi d. Serba usaha d. simpan pinjam
62. Koperasi yang menjalankan kegiatan
koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit disebut …. e. Koperasi unit desa f. Koperasi sekolah g. Koperasi jasa h. Koperasi lingkungan
63. Dibawah ini yang bukan termasuk
koperasi jasa adalah …. e. Koperasi Angkutan Jakarta f. Koperasi Unit Desa g. Koperasi Wahana Kalpika h. Koperasi Asuransi Indonesia
64. Koperasi sekolah adalah jenis
koperasi berdasarkan …. e. Usaha f. Sempit luasnya lapangan usaha g. lingkungan h. besar kecilnya lapangan usaha
65. Koperasi sekolah dikelola oleh ….
e. Kepala sekolah, guru, dan murid f. Penjaga sekolah, tata usaha, dan
murid
g. Guru, penjaga sekolah, dan tata usaha
h. Tata usaha, kepala sekolah, dan penjaga sekolah
66. Koperasi yang anggotanya adalah
para warga dalam suatu sekolah termasuk …. e. Koperasi unit desa f. Koperasi pensiunan g. Koperasi lingkungan h. Koperasi sekolah
67. Pengelolaan koperasi dilakukan
secara …. c. Terpusat c. terkontrol d. Demokratis d. otoriter
68. Yang dimaksud dengan KUD
mandiri adalah …. e. KUD yang telah mampu
mengembangkan organisasinya tanpa harus dibina terus menerus oleh pemerintah
f. KUD yang jumlah anggotannyalebih dari 100 orang
g. KUD yang mampu membiyai usahanya sendiri
h. KUD yang mempunyai modal yang sangat besar
Sumber :Tim Cipta Prestasi Prima. 2008. Ampuh Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester 2. Jakarta : Esis
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN TES KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS
1. c 11.d 21.d
2. a 12.d 22.a
3. c 13.a 23.b
4. a 14.d 24.c
5. d 15.a 25.a
6. a 16.b 26.d
7. d 17.a 27.c
8. a 18.c 28.a
9. c 19.b
10. a 20.b
Lampiran 10
Bacaan Instrumen Penelitian Hasil Belajar
Memahami Pentingnya Koperasi
7. Makna dan Tujuan Koperasi
Koperasi didirikan oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Koperasi merupakan bentuk usaha di bidang ekonomi yang mengutamakan gotong royong.
Menurut Undang-undang koperasi No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 ayat 1 pengertian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi adalah usaha bersama yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dan berdasarkan asas kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotannya.
Koperasi mempunyai lambing yang bermakna sebagai berikut :
o Rantai melambangkan persahabatan yang kekal
o Gigi roda melambangkan usaha yang terus menerus
o Kapas dan padi melambangkan kemakmuran yang diusahakan dan yang harus dicapai oleh koperasi
o Timbangan melambangkan keadilan social
o Bintang dan perisai melambangkn Pancasila
o Pohon beringin melambangkan sifat kemasyarakatan berkepribadian Indonesia yang kokoh
o Tulisan Koperasi Indonesia melambangkan kepribadian koperasi rakyat
o Merah Putih melambangkan sifat nasional koperasi
Pada prinsipnya koperasi didirikan untuk kepentingan anggota. Maka tujuan koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya. Di samping itu, koperasi dapat ikut membangun tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Menurut UU No. 25 tahun 1992, Koperasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
5. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan social.
6. Secara aktif untuk mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat
7. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dan koperasi sebagai soko guru
8. Mewujudkan dan mengmbangkan perekonomian nasional berdasarkan asas kekeluargaan
8. Manfaat Koperasi
Koperasi sangat bermanfaat banyak bagi anggota dan masyarakat sekitar. Adapun manfaatnya sebagi berikut :
7. Melatih kemandirian
8. Melatih berorganisasi
9. Melatih kerja sama
10. Menghemat pengeluaran
11. Mendapat pembagian jasa
12. Terhindar dari praktik lintah darat
9. Pentingnya Usaha Bersama Melalui Koperasi
Koperasi berperan penting sebagai penggerak ekonomi rakyat dan perekonomian nasional. Usaha yang dihimpun dalam koperasi keuntungannya kembali pada anggota. Peran koperasi antara lain :
6. Menyelenggarakan kehidupan ekonomi secara demokrasi
7. Membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat
8. Membantu kualitas pendidikan rakyat
9. Menambah penghasilan rakyat
10. Menciptakan dan memperluas lapangan kerja
Pengelolaan koperasi dilakukan bersama-sama antara pengurus, pengawas dan anggota. Masing-masing mempunyai peran yang berbeda-beda.
5. Pengurus Koperasi
Pengurus koperasi pada umumnya terdiri atas ketua, sekertaris, bendahara, dan beberapa tambahan, seperti pembantu umum. Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun. Penentuan pengurus berdasarkan pilihan dari anggota secara langsung pada RAT (Rapat Anggota Tahunan).
Pengurus koperasi mempunyai beberapa tugas penting sebagai berikut :
f. Mengelola koperasidan beragam usahanya
g. Melaksanakan program kerja
h. Melaksanakan rapat anggota
i. Menyelenggarakan pengelolaan keuangan dan pertanggung jawaban
j. Melaporkan pengelolaan kepada anggota
6. Pengawas Koperasi
Pengawas koperasi merupakan wakil anggota yang mendampingi tata kerja pengurus. Tugas utama pengawas melakukan pengawasan pengelolaan koperasi yang dilakukan pengurus dan karyawan.
Pengawas melakukan pengawasan secara rutin dan berkala. Setiap bulan meneliti pengelolaan koperasi, seperti meneliti pembukuan, inventaris. Namun, hasil kepengawasan tetap dirahasiakan kepada pihak ketiga.
7. Rapat Anggota
Kekuasaan tertinggi dalam pengelolaan koperasi adalah rapat anggota. Rapat anggota ada dua macam, yakni Rapat Anggota Perwakilan dan Rapat Anggota Tahunan.
Kegiatan rapat anggota membicarakan, seperti :
g. AD (Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga)
h. Kebijakan bersama
i. Pemilihan, peningkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas
j. Membuat rencana kerja
k. Pengesahan pertanggungjawaban
l. Pembagian SHU (Sisa Hasil Usaha)
8. Modal Koperasi
Modal koperasi ada dua, yakni modal sendiri dan modal pinjaman :
a. Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib sukarela, dana cadangan, hibah.
b. Modal pinjaman dari anggota, koperasi lain, pihak ketiga, seperti : bank dan lembaga keuangan lain, obligasi dan sumber lain yang sah.
Pengelolaan koperasi perlu mendapat bimbingan dan kemudahan pemerintah, seperti pendidikan dan pelatihan, penyuluhan, bimbingan usaha, kemudahan permodalan, pengembangan jaringan usaha koperasi, bantuan konsultasi.
10. Membandingkan Koperasi dengan Jenis Usaha Lain
Koperasi akan bisa maju apabila anggotanya aktif dan kegiatan koperasi bermacam-macam usahanya. Badan usaha yang melakukan kegiatan di bidang ekonomi cukup banyak selain koperasi. Perbandingan koperasi denan badan usaha lain sebagai berikut :
Koperasi :
6. Dasar pendirian adalah kesamaan cita-cita, yaitu mencapai kesejahteraan
bersama atas dasar kekeluargaan
7. Sifat keanggotaannya terbuka dan sukarela
8. Kekuasaan tertinggi pada rapat anggota
9. Tingkat bunga dibatasi
10. Modal dari simpanan anggota
Badan Usaha (Bukan Koperasi)
6. Dasar pendirian dan tujuannya untuk mengejar keuntungan/laba sebesar-besarnya
7. Sifat keanggotaannya ada pembatasan
8. Kekuasaan tertinggi ada pada pemilik atau anggota rapat umum pemegang saham
9. Tingkat bunga tidak dibatasi
10. Modal berasal dari pemilik atau dari penjualan saham-saham
Jenis-jenis badan usaha yang bukan koperasi antara lain :
o Badan usaha perseorangan dimiliki oleh satu orang dan perkembangannya sangat tergantung pada pemilik
o Firma adalah bentuk perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang
o Persekutuan Komanditer (CV) adalah bentuk badan usaha yang di dalamnya terdapat sekutu aktif dan sekutu pasif
o Perseroan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang dimiliki oleh pemegang.
11. Jenis-jenis Koperasi
Jenis-jenis koperasi yang ada di Negara kita antara lain sebagai berikut :
g. Koperasi Simpan Pinjam (Koperasi Kredit)
Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidangsimpan pinjam anggota. Simpanan anggota didapat dari iuran bulanan. Dari simpanan ini, koperasimemberikan pinjaman kepada para anggota dengan bunga rendah, syarat-syarat ringan dan angsuran ringan.
h. Koperasi Produsen
Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotannya terdiri atas produsen. Koperasi ini memproduksi dan menampung hasil produksi dari para anggota, serta menjualnya secara bersama-sama. Contohnya : koperasi peternak susu sapi perah, koperasi tahu tempe (kopti) dan Koperasi Batik Indonesia.
i. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang mengusahakan barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk para anggotanya. Misalnya, kegiatan pertokoan, KUD.
j. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa adalah koperasi yang member pelayanan atau jasa kepada para anggotanya. Misalnya adalah koperasi jasa pengurusan STNK, BPKB dan pembayaran rekening (listrik, air minum dan telepon).
k. Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menyalurkan barang-barang untuk keperluan produksi para anggotanya dan menyalurkan hasil produksinya.
l. Koperasi Pegawai Negeri
Koperasi Pegawai Negeri adalah koperasi yang beranggotakan pegawai negeri. Koperasi ini menyediakan berbagai barang kebutuhan para pegawai negeri. KPN terdapat di masing-masing unit kantor milik pemerintah.
Dilihat dari keanggotaannya, koperasi ada beberapa macam, antara lain sebagai berikut :
7) Koperasi Pertanian, beranggotakan para petani, buruh tani dan orang orang yang terlibat dalam usaha pertanian.
8) Koperasi Pensiunan, beranggotakan para pensiunan pegawai negeri. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan para pensiunan dan menyediakan berbagai barang kebutuhan para pensiunan.
9) Koperasi Pegawai Negeri (KPN)
Beranggotakan para pegawai negeri. Misalnya: Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), Koperasi Departemen Agama, dan lain-lain. Koperasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri.
10) Koperasi Pasar (KOPPAS)
Beranggotakan para pedagang pasar.
11) Koperasi Unit Desa (KUD)
Beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD melakukan kegiatan di bidang ekonomi antara lain:
c. Menyalurkan barang-barang pertanian seperti pupuk, obat-obatan, alat-alat pertanian, dan lain-lain.
d. Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada para petani.
Untuk tingkat kabupaten dan provinsi terdapat PUSKUD (Pusat Koperasi Unit Desa) yang memberikan bimbingan kepada KUD-KUD. Di tingkat pusat terdapat Induk Koperasi Unit Desa (INKUD)
12) Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah beranggotakan para warga
sekolah. Koperasi sekolah menyediakan kebutuhan warga sekolah, misalnya buku tulis, pensil, penghapus, penggaris, buku pelajaran dan lain-lain.
Koperasi sekolah di usahakan dan di urus oleh siswa. Koperasi sekolah juga merupakan tempat latihan berorganisasi, latihan bekerja sama, latihan bertanggung jawab, latihan mengenal lingkungan dan lain-lain. Bapak koperasi adalah Drs. Mohammad Hatta. Hari koperasi diperingati setiap tanggal 12 Juli.
12. Kegiatan Salah Satu Koperasi
Koperasi yang berjalan dan dikelola di sekolah adalah Koperasi Sekolah. Koperasi sekolah dikelola bersama warga sekolah. Tujuan
utamanya adalah untuk ikut menunjang pendidikan siswa dan latihan koperasi. Di samping itu, koperasi ikut membantu meningkatkan kesejahteraan warga sekolah.
Perangkat organisasi sekolah meliputi pengurus, pengawas program dan rapat anggota koperasi sekolah. Kesemuanya dilaksanakan berdasarkan kesepakatan bersama.
Sumber :
Tim Bina Cipta Prestasi. 2010. Mandiri Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 4 berdasarkan KTSP 2006. Jakarta : Erlangga
Lampiran 11
INSTRUMEN PENELITIAN TES HASIL BELAJAR
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : IPS
Materi : KOPERASI
Pilihlah jawaban yang paling benar!
41. Landasan structural koperasi adalah UUD 1945 pasal …. c. 33 ayat 1 c. 33 ayat 3 d. 33 ayat 2 d. 33 ayat 4
42. Landasan idiil koperasi adalah ….
c. Pancasila c. setia kawan d. UUD 1945 d. kekeluargaan
43. Koperasi pertama di Indonesia
didirikan pada tanggal …. e. 12 Juli 1960 f. 12 Juni 1957 g. 12 Juli 1947 h. 12 Juni 1948
44. Tujuan utama koperasi adalah ….
e. Mencari laba f. Meningkatkan kesejahteraan g. Menjual barang dengan murah h. Memberikan kredit dengan bunga
Untuk soal nomor 5-6! Perhatikan lambang koperasi berikut!
45. Merah putih pada lambang koperasi melambangkan sifat …. e. Negaranya f. Nasional koperasi g. Berani dan suci h. Perjuangan
46. Tulisan koperasi Indonesia
melambangkan …. e. Persahabatan yang kekal f. Karya yang terus menerus g. Sifat nasional koperasi h. Kepribadian koperasi Indonesia
47. Para pengurus koperasi di pilih dalam
…. e. Rapat anggota f. Rujukan pejabat g. Pemilihan umum h. Anggota dating sendiri
48. Kegiatan koperasi diawasi oleh ….
e. Ketua f. Rapat anggota g. Pengurus h. Pengawas
49. Pengurus koperasi yang bertugas mengatur keuangan koperasi adalah …. e. Sekretaris f. Bendahara g. Pembantu umum h. Badan pemeriksa
50. Perhatikan pernyataan berikut!
5. Simpanan pokok 6. Simpanan wajib 7. Dana cadangan 8. Hibah Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan jenis simpanan yang tidak dapat diambil selama menjadi anggota koperasi adalah …. c. 1 c. 3 d. 2 d. 4
51. Keuntungan yang diperoleh koperasi
disebut …. c. SHU c. laba d. SKU d. modal
52. Pembagian SHU kepada anggota
berdasarkan …. e. Modal dan jasa usaha anggota f. Modal dan penjualan koperasi g. Modal dan keuntungan koperasi h. Modal dan bantuan modal yang
didapat koperasi
53. Pembagian SHU dilakukan setelah …. c. RAK c. RAT d. RAP d. RKK
54. Berikut ini yang bukan merupakan
kegiatan koperasi adalah …. e. Melayani kebutuhan anggota f. Menjual barang kepada anggota g. Menyalurkan kredit lunak kepada
anggota
h. Mengambil keuntungan besar dari anggota
55. Koperasi sekunder adalah …. e. Gabungan tiga koperasi primer
sejenis f. Gabungan tiga koperasi primer yang
berbeda jenis g. Gabungan tiga koperasi tersier
sejenis h. Gabungan tiga koperasi tersier
yang berbeda jenis 56. Berdasarkan keanggotaannya,
koperasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, kecuali …. e. Koperasi primer f. Koperasi sekunder g. Koperasi tersier h. Gabungan koperasi
57. Koperasi yang menyediakan sembako
disebut koperasi …. e. Produksi f. Konsumsi g. Serba unit desa h. Simpan pinjam
58. Koperasi berusaha mengatasi
kesulitan dengan cara …. e. Berkelompok f. Bekerja sama g. Berjiwa besar h. Belajar
59. Berikut ini merupakan hak anggota
koperasi adalah …. e. Mematuhi peraturan koperasi f. Berpartisipasi dalam kegiatan
koperasi g. Memelihara kebersamaan h. Menghadiri rapat koperasi
60. Koperasi yang menjalankan kegiatan koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit desebut …. e. Koperasi unit desa f. Koperasi sekolah g. Koperasi jasa h. Koperasi lingkungan
61. Koperasi yang menyediakan
kebutuhan anggotannya disebut …. e. Koperasi kredit f. Koperasi sekolah g. Koperasi produksi h. Koperasi konsumsi
62. Koperasi primer beranggotakan
minimal …. Orang. c. 20 c. 100 d. 50 d. 200
63. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
5. Koperasi Angkutan Jakarta 6. Koperasi Wahana Kalpika 7. Koperasi Asuransi Indonesia 8. Koperasi Unit Desa Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk koperasi jasa adalah …. c. 1, 2, dan 3 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 2, dan 4 d. 1, 3, dan 4
64. Dibawah ini yang bukan merupakan
jenis koperasi berdasarkan lingkungannya adalah …. e. Koperasi fungsional f. Koperasi unit desa g. Koperasi sekolah h. Koperasi pasar
65. Koperasi sekolah dikelola oleh warga
sekolah, kecuali …. c. Guru c. tata usaha d. Murid d. penjaga sekolah
66. Koperasi yang bertujuan untuk menghasilkan sesuatu secara bersama-sama adalah …. e. Koperasi produksi f. Koperasi unit desa g. Koperasi konsumsi h. Koperasi tunggal usaha
67. Koperasi pensiunan beranggotakan
para pensiunan …. e. Dokter f. Karyawan swasta g. Pegawai negri h. Wiraswasta
68. Perhatikan table dibawah ini!
No Perbedaan Koperasi Badan usaha lain
1. Berbadan hukum
- √
2. Menyejahterakan anggota
- √
3. Modal berasal dari saham
√ -
4. Modal relative kecil
√ -
Perbedaan yang benar antara koperasi dan badan usaha lain adalah nomor ….
c. 1 c. 3 d. 2 d. 4
69. Koperasi perumahan Nasional
termasuk jenis koperasi …. c. Produksi c. jasa d. Konsumsi d. fungsional
70. Pusat koperasi Unit Desa bertugas untuk …. e. Melayani jual beli hasil pertanian f. Menyalurkan barang-barang
pertanian g. Memberikan bimbingan koperasi
h. Mengembangkan koperasi tanpa bantuan pemerintah
Sumber : Tim Cipta Prestasi Prima. 2008. Ampuh Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester 2. Jakarta : Esis
Lampiran 12
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN HASIL BELAJAR
1.a 11.a 21.d 2. d 12.a 22.a 3. a 13.c 23.b 4. b 14.d 24.d 5. b 15.b 25.d 6. d 16.c 26.a 7. a 17.b 27.c 8. d 18.b 28.a 9. b 19.d 29.c 10.b 20.c 30.a
Lampiran 13
No Y Y2Respond 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 24 5762 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 12 1443 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 29 8414 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 30 9005 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 33 10896 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 36 12967 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 34 11568 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 34 11569 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 27 729
10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 27 72911 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 17 28912 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 12 14413 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 13 16914 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 34 115615 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 23 52916 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 26 67617 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 17 28918 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 25 62519 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 32 102420 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 25 62521 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 31 96122 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 27 72923 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 23 52924 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 31 96125 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 14 19626 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 12 14427 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 17 28928 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 25 62529 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 15 22530 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 22 48431 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 23 52932 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 28 784∑X 24 27 22 14 23 12 22 22 25 29 18 22 19 17 20 18 22 20 19 18 19 26 27 9 21 25 9 18 21 15 21 12 20 16 20 20 6 18 18 24 778 20598p 0.75 0.84 0.68 0.43 0.71 0.37 0.68 0.68 0.78 0.90 0.56 0.68 0.59 0.53 0.62 0.56 0.68 0.62 0.59 0.56 0.59 0.81 0.84 0.28 0.65 0.78 0.28 0.56 0.65 0.46 0.65 0.37 0.62 0.5 0.62 0.62 0.18 0.62 0.56 0.75
q 0.25 0.16 0.32 0.57 0.29 0.63 0.32 0.32 0.22 0.1 0.44 0.32 0.41 0.47 0.38 0.44 0.32 0.38 0.41 0.44 0.41 0.19 0.16 0.72 0.35 0.22 0.72 0.44 0.35 0.54 0.35 0.63 0.38 0.5 0.38 0.38 0.82 0.38 0.44 0.25
Data Validitas Uji Coba Kemampuan Membaca Kritis Siswa
Butir Item
Lampiran 14
Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal
Variabel X (Kemampuan Membaca Kritis)
Contoh perhitungan butir soal no. 1
1. Mp = 24+12+19+30+33+36+34+34+27+27+17+12+34+23+26+17+25+32+31+27+23+31+25+23
24
2.
3.
4.
5. q= 1‐p
q= 1‐0.75 = 0.25
6.
Dari perhitungan tersebut didapat rhitung = 0.484, sedangkan rtabel = 0.349, karena rhitung > rtabel,
maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no. 1 valid.
Lampiran 15
No.Butir1 24 26.33 24.31 0.75 0.25 7.25 0.484 0.349 Valid2 27 24.70 24.31 0.84 0.16 7.25 0.114 0.349 Drop3 22 26.91 24.31 0.68 0.32 7.25 0.522 0.349 Valid4 14 28.71 24.31 0.43 0.57 7.25 0.516 0.349 Valid5 23 27.30 24.31 0.71 0.29 7.25 0.639 0.349 Valid6 12 31.75 24.31 0.37 0.63 7.25 0.775 0.349 Valid7 22 26.54 24.31 0.68 0.32 7.25 0.435 0.349 Valid8 22 26 24.31 0.68 0.32 7.25 0.333 0.349 Drop9 25 26.52 24.31 0.78 0.22 7.25 0.564 0.349 Valid10 29 25 24.31 0.90 0.1 7.25 0.27 0.349 Drop11 18 26.89 24.31 0.56 0.44 7.25 0.392 0.349 Valid12 22 27.68 24.31 0.68 0.32 7.25 0.667 0.349 Valid13 19 28.68 24.31 0.59 0.41 7.25 0.72 0.349 Valid14 17 27.94 24.31 0.53 0.47 7.25 0.53 0.349 Valid15 20 27.3 24.31 0.62 0.38 7.25 0.520 0.349 Valid16 18 23.89 24.31 0.56 0.44 7.25 � 0.056 0.349 Drop17 22 24.22 24.31 0.68 0.32 7.25 � 0.014 0.349 Drop18 20 26.75 24.31 0.62 0.38 7.25 0.419 0.349 Valid19 19 28.26 24.31 0.59 0.41 7.25 0.648 0.349 Valid20 18 27 24.31 0.56 0.44 7.25 0.448 0.349 Valid21 19 27.42 24.31 0.59 0.41 7.25 0.516 0.349 Valid22 26 25.46 24.31 0.81 0.19 7.25 0.329 0.349 Drop23 27 26 24.31 0.84 0.16 7.25 0.526 0.349 Valid24 9 29.44 24.31 0.28 0.72 7.25 0.427 0.349 Valid25 21 27.19 24.31 0.65 0.35 7.25 0.530 0.349 Valid26 25 26.28 24.31 0.78 0.22 7.25 0.507 0.349 Valid27 9 21.22 24.31 0.28 0.72 7.25 � 0.256 0.349 Drop28 18 28.05 24.31 0.56 0.44 7.25 0.571 0.349 Valid29 21 27 24.31 0.65 0.35 7.25 0.503 0.349 Valid30 15 25.66 24.31 0.46 0.54 7.25 0.165 0.349 Drop31 21 26.62 24.31 0.65 0.35 7.25 0.435 0.349 Valid32 12 26.66 24.31 0.37 0.63 7.25 0.243 0.349 Drop33 20 27.05 24.31 0.62 0.38 7.25 0.469 0.349 Valid34 16 27.43 24.31 0.5 0.5 7.25 0.43 0.349 Valid35 20 25.45 24.31 0.62 0.38 7.25 0.190 0.349 Drop36 20 27.35 24.31 0.62 0.38 7.25 0.533 0.349 Valid37 6 21.5 24.31 0.18 0.82 7.25 � 0.178 0.349 Drop38 18 27.11 24.31 0.56 0.44 7.25 0.425 0.349 Valid39 18 25.16 24.31 0.56 0.44 7.25 0.123 0.349 Drop40 24 26.5 24.31 0.75 0.25 7.25 0.519 0.349 Valid
Data Hasil Uji Coba Validitas Kemampuan Membaca Kritis Siswa
∑X Mp Mt p q SD rpbi rtabel Kesimpulan
Lampiran 16
No Y Y²Respond 1 3 4 6 7 9 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 23 24 25 26 28 29 31 33 34 36 38 40
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 15 2252 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 8 643 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 22 4844 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22 4845 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 7296 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 7847 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 7298 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 6259 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21 44110 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 19 36111 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 10 10012 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 6 3613 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 7 4914 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 67615 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 17 28916 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 20 40017 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 10 10018 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 18 32419 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 67620 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 17 28921 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 24 57622 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 21 44123 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 16 25624 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 57625 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 8 6426 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 7 4927 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 12 14428 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 15 22529 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 7 4930 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 14 19631 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 15 22532 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 20 400∑X 24 22 14 12 22 25 18 22 19 17 20 23 20 19 18 19 27 9 21 25 18 21 21 20 16 20 18 24 554 11066p 0.75 0.68 0.43 0.37 0.68 0.78 0.56 0.68 0.59 0.53 0.62 0.71 0.62 0.59 0.56 0.59 0.84 0.28 0.65 0.78 0.56 0.65 0.65 0.62 0.5 0.62 0.62 0.75
q 0.25 0.32 0.57 0.63 0.32 0.22 0.44 0.32 0.41 0.47 0.38 0.29 0.38 0.41 0.44 0.41 0.16 0.72 0.35 0.22 0.44 0.35 0.35 0.38 0.5 0.38 0.38 0.25
∑pq 0.18 0.21 0.24 0.23 0.21 0.17 0.24 0.21 0.24 0.25 0.23 0.20 0.23 0.24 0.24 0.24 0.13 0.20 0.22 0.17 0.24 0.22 0.22 0.23 0.25 0.23 0.23 0.18
Data Reabilitas Kemampuan Membaca Kritis Siswa Variabel X
Butir Item
Lampiran 17
Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Butir Soal
Variabel X (Kemampuan Membaca Kritis siswa )
Diketahui :
ΣX = 554 ΣX² = 11066 Σpq = 6.08
N = 32 n = 28
1. Mencari Varians :
2. Mencari reliabilitas yang dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20, maka :
Dari perhitungan di atas, didapat rhitung = 0,896 sedangkan dari tabel didapat rtabel =
0,349. Karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
Lampiran 18
No. Y Y²
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 24 576
2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 12 144
3 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 29 841
4 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 30 900
5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 33 1089
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 36 1296
7 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 34 1156
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 34 1156
9 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 27 729
10 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 27 729
11 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 17 289
12 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 12 144
13 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 13 169
14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 34 1156
15 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 23 529
16 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 26 676
17 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 17 289
18 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 25 625
19 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 32 1024
20 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 25 625
21 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 31 961
22 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 27 729
23 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 23 529
24 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 31 961
25 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 14 196
26 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 12 144
27 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 17 289
28 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 25 625
29 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 15 225
30 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 22 484
31 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 31 961
32 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 27 729
ΣX 30 28 22 12 21 11 19 21 16 23 20 22 21 19 21 18 23 20 21 16 20 28 27 10 23 23 7 17 23 25 20 12 22 15 20 18 5 18 24 24 785 20975
p 0.93 0.87 0.68 0.37 0.65 0.34 0.59 0.65 0.5 0.71 0.56 0.68 0.65 0.59 0.65 0.56 0.72 0.62 0.65 0.5 0.62 0.87 0.84 0.31 0.72 0.72 0.22 0.53 0.72 0.78 0.62 0.37 0.68 0.47 0.62 0.56 0.15 0.56 0.75 0.75
q 0.07 0.13 0.32 0.63 0.35 0.66 0.41 0.35 0.5 0.29 0.44 0.32 0.35 0.41 0.35 0.44 0.28 0.38 0.35 0.5 0.38 0.13 0.16 0.69 0.28 0.28 0.78 0.47 0.28 0.22 0.38 0.63 0.32 0.53 0.38 0.44 0.85 0.44 0.25 0.25
Data Validitas Uji Coba Hasil Belajar IPS Siswa
Variabel Y
Butir Item
Lampiran 19
Langkah-langkah Perhitungan Validitas Uji Coba Butir Soal
Variabel Y (Hasil Belajar)
Contoh perhitungan butir soal no. 3
1.
2.
3.
4.
5. q= 1-p
q= 1- 0.68 = 0.32
6.
Dari perhitungan tersebut didapat rhitung = 0.522, sedangkan rtabel = 0.349, karena rhitung > rtabel,
maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no. 3 valid.
Lampiran 20
No. ΣX Mp Mt p q SD rpbi rtabelButir1 30 25.2 24.53 0.93 0.07 7.32 0.327 0.349 Drop2 28 25.07 24.53 0.87 0.13 7.32 0.180 0.349 Drop3 22 27.22 24.53 0.68 0.32 7.32 0.522 0.349 Valid4 12 29.83 24.53 0.37 0.63 7.32 0.547 0.349 Valid5 21 24.09 24.53 0.65 0.35 7.32 �0.081 0.349 Drop6 11 31.27 24.53 0.34 0.66 7.32 0.653 0.349 Valid7 19 24.15 24.53 0.59 0.41 7.32 � 0.06 0.349 Drop8 21 29.19 24.53 0.65 0.35 7.32 0.856 0.349 Valid9 16 26.18 24.53 0.5 0.5 7.32 0.22 0.349 Drop10 23 27.95 24.53 0.71 0.29 7.32 0.731 0.349 Valid11 20 26.9 24.53 0.62 0.38 7.32 0.406 0.349 Valid12 22 27.82 24.53 0.68 0.32 7.32 0.652 0.349 Valid13 21 27.33 24.53 0.65 0.35 7.32 0.516 0.349 Valid14 19 28.05 24.53 0.59 0.41 7.32 0.576 0.349 Valid15 21 27.66 24.53 0.65 0.35 7.32 0.585 0.349 Valid16 18 24.22 24.53 0.56 0.44 7.32 �� 0.044 0.349 Drop17 23 27.48 24.53 0.72 0.28 7.32 0.64 0.349 Valid18 20 26.7 24.53 0.62 0.38 7.32 0.368 0.349 Valid19 21 28.14 24.53 0.65 0.35 7.32 0.710 0.349 Valid20 16 25.44 24.53 0.5 0.5 7.32 0.12 0.349 Drop21 20 27.55 24.53 0.62 0.38 7.32 0.520 0.349 Valid22 28 25.75 24.53 0.87 0.13 7.32 0.413 0.349 Valid23 27 26.26 24.53 0.84 0.16 7.32 0.664 0.349 Valid24 10 29.9 24.53 0.31 0.69 7.32 0.489 0.349 Valid25 23 27.17 24.53 0.72 0.28 7.32 0.576 0.349 Valid26 23 26.35 24.53 0.72 0.28 7.32 0.4 0.349 Valid27 7 20.43 24.53 0.22 0.78 7.32 � 0.330 0.349 Drop28 17 28.53 24.53 0.53 0.47 7.32 0.572 0.349 Valid29 23 27.22 24.53 0.72 0.28 7.32 0.592 0.349 Valid30 25 26.68 24.53 0.78 0.22 7.32 0.545 0.349 Valid31 20 29.45 24.53 0.62 0.38 7.32 0.851 0.349 Valid32 12 24.58 24.53 0.37 0.63 7.32 �0.0014 0.349 Drop33 22 27.09 24.53 0.68 0.32 7.32 0.507 0.349 Valid34 15 27.93 24.53 0.47 0.53 7.32 0.432 0.349 Valid35 20 28.55 24.53 0.62 0.38 7.32 0.698 0.349 Valid36 18 27.55 24.53 0.56 0.44 7.32 0.459 0.349 Valid37 5 22.4 24.53 0.15 0.85 7.32 �� 0.119 0.349 Drop38 18 27.16 24.53 0.56 0.44 7.32 0.403 0.349 Valid39 24 26.58 24.53 0.75 0.25 7.32 0.484 0.349 Valid40 24 26.79 24.53 0.75 0.25 7.32 0.536 0.349 Valid
Data Hasil Uji Coba Validitas Hasil Belajar IPS SiswaVariebel (Y)
Kesimpulan
No Y Y²Resp 3 4 6 8 10 11 12 13 14 15 17 18 19 21 22 23 24 25 26 28 29 30 31 33 34 35 36 38 39 401 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 20 4002 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 8 643 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 5294 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 25 6255 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 8416 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 29 8417 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 28 7848 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 7849 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 23 52910 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 21 44111 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 12 14412 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 6 3613 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 9 8114 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 78415 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 18 32416 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 21 44117 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 12 14418 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 20 40019 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 84120 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 32421 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 25 62522 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 23 52923 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 17 28924 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 72925 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 9 8126 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 8 6427 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 12 14428 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 17 28929 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 10 10030 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 15 22531 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 24 57632 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 19 361ΣX 22 12 11 21 23 20 22 21 19 21 23 20 21 20 28 27 10 23 23 17 23 25 20 22 15 20 18 18 24 24 613 13369
p 0.68 0.37 0.34 0.65 0.71 0.56 0.68 0.65 0.59 0.65 0.72 0.62 0.65 0.62 0.87 0.84 0.31 0.72 0.72 0.53 0.72 0.78 0.62 0.68 0.47 0.62 0.56 0.56 0.75 0.75
q 0.32 0.63 0.66 0.35 0.29 0.44 0.32 0.35 0.41 0.35 0.28 0.38 0.35 0.38 0.13 0.16 0.69 0.28 0.28 0.47 0.28 0.22 0.38 0.32 0.53 0.38 0.44 0.44 0.25 0.25
Σpq 0.21 0.23 0.22 0.22 0.20 0.24 0.21 0.22 0.24 0.22 0.20 0.23 0.22 0.23 0.11 0.13 0.21 0.20 0.20 0.24 0.20 0.17 0.23 0.21 0.24 0.23 0.24 0.24 0.18 0.18
Lampiran 21
Data Reabilitas Hasil Belajar IPS Siswa
Butir Item
Lampiran 22
Langkah-langkah Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Butir Soal
Variabel Y (Hasil Belajar IPS siswa )
Diketahui :
ΣY = 613 ΣY² = 13369 Σpq = 6.3
N = 32 n = 30
1. Mencari Varians :
2. Mencari reliabilitas yang dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20, maka :
Dari perhitungan di atas, didapat rhitung = 0,896 sedangkan dari tabel didapat rtabel = 0,349. Karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
Lampiran 23
No. Resp X X² Y Y² XY1 16 256 18 324 2882 19 361 22 484 4183 8 64 10 100 804 13 169 16 256 2085 13 169 16 256 2086 18 324 21 441 3787 17 289 12 144 2048 18 324 9 81 1629 17 289 20 400 34010 9 81 11 121 9911 13 169 15 225 19512 8 64 14 196 11213 18 324 21 441 37814 7 49 13 169 9115 13 169 6 36 7816 15 225 8 64 12017 14 196 17 289 23818 16 256 19 361 30419 17 289 12 144 20420 12 144 14 196 16821 18 324 21 441 37822 18 324 22 484 39623 16 256 19 361 30424 21 441 24 576 50425 13 169 6 36 7826 13 169 15 225 19527 14 196 17 289 23828 16 256 18 324 28829 15 225 18 324 27030 25 625 18 324 45031 14 196 16 256 22432 19 361 23 529 43733 16 256 20 400 32034 14 196 16 256 22435 13 169 17 289 22136 15 225 18 324 27037 17 289 20 400 34038 18 324 21 441 37839 14 196 11 121 15440 14 196 16 256 22441 17 289 14 196 23842 13 169 16 256 20843 15 225 18 324 27044 11 121 13 169 143
108
45 12 144 14 196 16846 14 196 8 64 11247 6 36 13 169 7848 10 100 15 225 15049 13 169 17 289 22150 18 324 20 400 36051 14 196 12 144 16852 14 196 18 324 25253 14 196 18 324 25254 15 225 10 100 15055 9 81 9 81 8156 17 289 13 169 22157 15 225 19 361 28558 17 289 20 400 34059 20 400 15 225 30060 20 400 24 576 48061 17 289 20 400 34062 8 64 10 100 8063 8 64 14 196 11264 11 121 14 196 15465 13 169 17 289 22166 9 81 13 169 11767 15 225 11 121 16568 20 400 23 529 46069 16 256 20 400 32070 17 289 21 441 35771 6 36 15 225 90Σ 1028 15868 1134 19442 17167
DATA PENELITIAN VARIABEL X dan VARIABEL Y SISWA KELAS IV
Lampiran 24
Perhitungan Rata-rata, Simpangan baku, Median dan Modus
Data Variabel X Kelas IV
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL X
d. Rentangan (R)
R = 25-6
= 19
e. Banyaknya Kelas (K)
K = 1+3,33 log n
= 1+3,33 log 71
= 1+3,33 (1,851)
= 1+6,16
= 7,16 7
f. Panjang Interval (P)
= 2,7 3
Daftar distribusi frekuensi data kemampuan membaca kritis siswa kelas IV
No Skor F Nilai
Tengah (Xi)
Batas Atas Batas Bawah Fk Fr
1. 6-8 7 7 5,5 8,5 7 9,8 %
2. 9-11 6 10 8,5 11,5 13 8,4 %
3. 12-14 22 13 11,5 14,5 35 30,9 %
4. 15-17 22 16 14,5 17,5 57 30,9 %
5. 18-20 12 19 17,5 20,5 69 16,9 %
6. 21-23 1 22 20,5 23,5 70 1,4 %
7. 24-26 1 25 23,5 26,5 71 1,4 %
71
1. Nilai Rata-rata (�)
= 14,48
2. Simpangan Baku (S)
3. Median (Me)
Keterangan :
Me : Median
b : Batas bawah kelas median
p : Panjang kelas median
n : Banyaknya sampel
F : Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
f : frekuensi kelas median
Diket : P = 3, F = 13, b = 14,5, f = 22, n = 71
4. Modus (Mo)
Keterangan :
Mo : Modus
b : Batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi terbesar
p : panjang interval kelas
b1 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus
b2 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus
Diket: b = 14,5, P = 3, b1 = 22-6=16, b2 = 22-22=0
Lampiran 25
Perhitungan Rata-rata, Simpangan baku, Median dan Modus
Data Variabel Y Kelas IV
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL Y
d. Rentangan (R)
R = 24-6
= 18
e. Banyaknya Kelas (K)
K = 1+3,33 log n
= 1+3,33 log 71
= 1+3,33 (1,851)
= 1+6,16
= 7,16 7
f. Panjang Interval (P)
= 2,57 3
Daftar distribusi frekuensi data hasil belajar IPS Kelas IV
No Skor F Nilai
Tengah (Xi)
Batas Atas Batas Bawah Fk Fr
1. 6-8 4 7 5,5 8,5 4 5,7 %
2. 9-11 8 10 8,5 11,5 12 11,3 %
3. 12-14 14 13 11,5 14,5 26 19,7 %
4. 15-17 16 16 14,5 17,5 42 22,5 %
5. 18-20 18 19 17,5 20,5 60 25,4 %
6. 21-23 9 22 20,5 23,5 69 12,7 %
7. 24-26 2 25 23,5 26,5 71 2,8 %
71
1. Nilai Rata-rata (ỹ)
2. Simpangan Baku (S)
3. Median (Me)
Keterangan :
Me : Median
b : Batas bawah kelas median
p : Panjang kelas median
n : Banyaknya sampel
F : Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
f : frekuensi kelas median
Diket: P=3, F=4+8+14=26, b=17,5, f = 16, n = 71
4. Modus (Mo)
Keterangan :
Mo : Modus
b : Batas bawah kelas modus yaitu kelas interval dengan frekuensi terbesar
p : panjang interval kelas
b1 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus
b2 : frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus
Diket: b=20,5, P=3, b1=18-16=2, b2=18-9=9
UJI NORMALITAS VARIABEL X(KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS) KEL
NO X X-� Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)1 6 -8.5 -2.27 0.0116 0.0281 0.01652 6 -8.5 -2.27 0.0116 0.0281 0.01653 7 -7.5 -2 0.0228 0.0422 0.01944 8 -6.5 -1.73 0.0418 0.0985 0.05675 8 -6.5 -1.73 0.0418 0.0985 0.05676 8 -6.5 -1.73 0.0418 0.0985 0.05677 8 -6.5 -1.73 0.0418 0.0985 0.05678 9 -5.5 -1.47 0.0708 0.1408 0.079 9 -5.5 -1.47 0.0708 0.1408 0.0710 9 -5.5 -1.47 0.0708 0.1408 0.0711 10 -4.5 -1.2 0.1151 0.1549 0.039812 11 -3.5 -0.93 0.1762 0.183 0.006813 11 -3.5 -0.93 0.1762 0.183 0.006814 12 -2.5 -0.66 0.2546 0.2112 0.043415 12 -2.5 -0.66 0.2546 0.2112 0.043416 13 -1.5 -0.4 0.3446 0.3521 0.007517 13 -1.5 -0.4 0.3446 0.3521 0.007518 13 -1.5 -0.4 0.3446 0.3521 0.007519 13 -1.5 -0.4 0.3446 0.3521 0.007520 13 -1.5 -0.4 0.3446 0.3521 0.007521 13 -1.5 -0.4 0.3446 0.3521 0.007522 13 -1.5 -0.4 0.3446 0.3521 0.007523 13 -1.5 -0.4 0.3446 0.3521 0.007524 13 -1.5 -0.4 0.3446 0.3521 0.007525 13 -1.5 -0.4 0.3446 0.3521 0.007526 14 -0.5 -0.13 0.4483 0.4929 0.044627 14 -0.5 -0.13 0.4483 0.4929 0.044628 14 -0.5 -0.13 0.4483 0.4929 0.044629 14 -0.5 -0.13 0.4483 0.4929 0.044630 14 -0.5 -0.13 0.4483 0.4929 0.044631 14 -0.5 -0.13 0.4483 0.4929 0.044632 14 -0.5 -0.13 0.4483 0.4929 0.044633 14 -0.5 -0.13 0.4483 0.4929 0.044634 14 -0.5 -0.13 0.4483 0.4929 0.044635 14 -0.5 -0.13 0.4483 0.4929 0.044636 15 0.5 0.13 0.5517 0.5915 0.039837 15 0.5 0.13 0.5517 0.5915 0.039838 15 0.5 0.13 0.5517 0.5915 0.0398
39 15 0.5 0.13 0.5517 0.5915 0.039840 15 0.5 0.13 0.5517 0.5915 0.039841 15 0.5 0.13 0.5517 0.5915 0.039842 15 0.5 0.13 0.5517 0.5915 0.039843 16 1.5 0.4 0.6554 0.676 0.020644 16 1.5 0.4 0.6554 0.676 0.020645 16 1.5 0.4 0.6554 0.676 0.020646 16 1.5 0.4 0.6554 0.676 0.020647 16 1.5 0.4 0.6554 0.676 0.020648 16 1.5 0.4 0.6554 0.676 0.020649 17 2.5 0.66 0.7454 0.8028 0.057450 17 2.5 0.66 0.7454 0.8028 0.057451 17 2.5 0.66 0.7454 0.8028 0.057452 17 2.5 0.66 0.7454 0.8028 0.057453 17 2.5 0.66 0.7454 0.8028 0.057454 17 2.5 0.66 0.7454 0.8028 0.057455 17 2.5 0.66 0.7454 0.8028 0.057456 17 2.5 0.66 0.7454 0.8028 0.057457 17 2.5 0.66 0.7454 0.8028 0.057458 18 3.5 0.93 0.8238 0.9014 0.077659 18 3.5 0.93 0.8238 0.9014 0.077660 18 3.5 0.93 0.8238 0.9014 0.077661 18 3.5 0.93 0.8238 0.9014 0.077662 18 3.5 0.93 0.8238 0.9014 0.077663 18 3.5 0.93 0.8238 0.9014 0.077664 18 3.5 0.93 0.8238 0.9014 0.077665 19 4.5 1.2 0.8849 0.9295 0.044666 19 4.5 1.2 0.8849 0.9295 0.044667 20 5.5 1.47 0.9292 0.9718 0.042668 20 5.5 1.47 0.9292 0.9718 0.042669 20 5.5 1.47 0.9292 0.9718 0.042670 21 6.5 1.73 0.9582 0.9859 0.027771 25 10.5 2.8 0.9074 1 0.0926� 14.5S 3.74
Dari perhitungan di dapat nilai Lhitung = 0,0926 Ltabel untuk n=71 dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,1051, sehungga Lhitung < Ltabel.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian variabel X berdistribusi no
Lampiran 26
SDN Pluit 05 Pagi Jakarta Utara
UJI NORMALITAS VARIABEL Y (HASIL BELAJAR IPS) KELAS IV
No Y Y-� Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)1 6 -9.9 -2.27 0.0116 0.0281 0.01652 6 -9.9 -2.27 0.0116 0.0281 0.01653 8 -7.9 -1.82 0.0344 0.0563 0.02194 8 -7.9 -1.82 0.0344 0.0563 0.02195 9 -6.9 -1.58 0.0571 0.0845 0.02746 9 -6.9 -1.58 0.0571 0.0845 0.02747 10 -5.9 -1.35 0.0885 0.1267 0.03828 10 -5.9 -1.35 0.0885 0.1267 0.03829 10 -5.9 -1.35 0.0885 0.1267 0.038210 11 -4.9 -1.12 0.1314 0.169 0.037611 11 -4.9 -1.12 0.1314 0.169 0.037612 11 -4.9 -1.12 0.1314 0.169 0.037613 12 -3.9 -0.89 0.1867 0.2112 0.024514 12 -3.9 -0.89 0.1867 0.2112 0.024515 12 -3.9 -0.89 0.1867 0.2112 0.024516 13 -2.9 -0.66 0.2546 0.2816 0.02717 13 -2.9 -0.66 0.2546 0.2816 0.02718 13 -2.9 -0.66 0.2546 0.2816 0.02719 13 -2.9 -0.66 0.2546 0.2816 0.02720 13 -2.9 -0.66 0.2546 0.2816 0.02721 14 -1.9 -0.43 0.3336 0.3661 0.032522 14 -1.9 -0.43 0.3336 0.3661 0.032523 14 -1.9 -0.43 0.3336 0.3661 0.032524 14 -1.9 -0.43 0.3336 0.3661 0.032525 14 -1.9 -0.43 0.3336 0.3661 0.032526 14 -1.9 -0.43 0.3336 0.3661 0.032527 15 -0.9 -0.2 0.4207 0.4366 0.015928 15 -0.9 -0.2 0.4207 0.4366 0.015929 15 -0.9 -0.2 0.4207 0.4366 0.015930 15 -0.9 -0.2 0.4207 0.4366 0.015931 15 -0.9 -0.2 0.4207 0.4366 0.015932 16 0.1 0.02 0.508 0.5211 0.013133 16 0.1 0.02 0.508 0.5211 0.013134 16 0.1 0.02 0.508 0.5211 0.013135 16 0.1 0.02 0.508 0.5211 0.013136 16 0.1 0.02 0.508 0.5211 0.013137 16 0.1 0.02 0.508 0.5211 0.013138 17 1.1 0.25 0.5987 0.5915 0.007239 17 1.1 0.25 0.5987 0.5915 0.007240 17 1.1 0.25 0.5987 0.5915 0.007241 17 1.1 0.25 0.5987 0.5915 0.0072
42 17 1.1 0.25 0.5987 0.5915 0.007243 18 2.1 0.48 0.6844 0.7042 0.019844 18 2.1 0.48 0.6844 0.7042 0.019845 18 2.1 0.48 0.6844 0.7042 0.019846 18 2.1 0.48 0.6844 0.7042 0.019847 18 2.1 0.48 0.6844 0.7042 0.019848 18 2.1 0.48 0.6844 0.7042 0.019849 18 2.1 0.48 0.6844 0.7042 0.019850 18 2.1 0.48 0.6844 0.7042 0.019851 19 3.1 0.71 0.7612 0.7464 0.014852 19 3.1 0.71 0.7612 0.7464 0.014853 19 3.1 0.71 0.7612 0.7464 0.014854 20 4.1 0.94 0.8264 0.845 0.018655 20 4.1 0.94 0.8264 0.845 0.018656 20 4.1 0.94 0.8264 0.845 0.018657 20 4.1 0.94 0.8264 0.845 0.018658 20 4.1 0.94 0.8264 0.845 0.018659 20 4.1 0.94 0.8264 0.845 0.018660 20 4.1 0.94 0.8264 0.845 0.018661 21 5.1 1.17 0.879 0.9154 0.036462 21 5.1 1.17 0.879 0.9154 0.036463 21 5.1 1.17 0.879 0.9154 0.036464 21 5.1 1.17 0.879 0.9154 0.036465 21 5.1 1.17 0.879 0.9154 0.036466 22 6.1 1.4 0.9192 0.9436 0.024467 22 6.1 1.4 0.9192 0.9436 0.024468 23 7.1 1.63 0.9484 0.9718 0.023469 23 7.1 1.63 0.9484 0.9718 0.023470 24 8.1 1.86 0.9686 1 0.031471 24 8.1 1.86 0.9686 1 0.0314� 15.9S 4.35
Dari perhitungan di dapat nilai Lhitung = 0,0382 Ltabel untuk n=71dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,1051, sehingga Lhitung < Ltabel.
hwa data penelitian variabel Y berdistribusi normal.
Lampiran 27
SDN Pluit 05 Pagi Jakarta Utara
Lampiran 28
PERHITUNGAN UJI REGRESI LINIER DENGAN PERSAMAAN REGRESI LINIER DAN ANAVA
N = 71 ΣX = 1028 ΣX² = 15868
ΣXY = 17059 ΣY = 1134 ΣY² = 19442
ỹ = a + b x
Jadi persamaannya adalah : ỹ = 6,55 + 0,650 x
LAMPIRAN 29
No X Y1 6 132 6 153 7 134 8 105 8 146 8 107 8 148 9 119 9 910 9 1311 10 1512 11 1313 11 1414 12 1415 12 1416 13 1617 13 1618 13 1519 13 620 13 621 13 1522 13 1723 13 1624 13 1725 13 1726 14 1727 14 1728 14 1629 14 1630 14 1131 14 1632 14 833 14 1234 14 1135 14 1636 15 837 15 1838 15 1839 15 1840 15 1041 15 1942 15 11
43 16 1844 16 1945 16 1946 16 1847 16 2048 16 2049 17 1250 17 2051 17 1252 17 2053 17 1454 17 1355 17 2056 17 2057 17 2158 18 2159 18 960 18 2161 18 2162 18 2263 18 2164 18 2065 19 2266 19 2367 20 1568 20 2469 20 2370 21 2471 25 18
TABEL UJI LINIERITAS
Lampiran 30
Perhitungan Koefisien Korelasi Product Moment, Signifikansi Koefisien Korelasi, dan Koefisien Diterminan
A. Perhitungan Korelasi
ΣX = 1028 (ΣX)² = 1056784 ΣX² = 15868 ΣXY = 17059
ΣY = 1134 (ΣY)² = 1285956 ΣY² = 19442 n = 71
Dari perhitungan Product Moment di atas diperoleh rhitung = 0,559 > 0,235 = rtabel,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara variabel X terhadap
variabel Y.
B. Perhitungan Signifikansi Koefisien Korelasi
Dari perhitungan uji signifikansi di atas, dapat diketahui bahwa thitung>ttabel. Di mana
ttabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk (n-2) = (71-2) = 69 sebesar 2,000, dengan
kriteria pengujian Ho : ditolak jika thitung>ttabel dan Ho : diterima jika thitung<ttabel,
karena thitung=5,595>2,000=ttabel, maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang sangat signifikan antara kemampuan membaca kritis dengan hasil belajar ips
siswa.
C. Perhitungan Koefesien Diterminan
KP = r² x 100 %
KP = 0,559² x 100 %
KP = 0,3124 x 100 %
KP = 31,24 %
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel X (kemampuan membaca kritis)
memberikan kontribusi terhadap variabel Y (hasil belajar ips siswa) sebesar 0,3124 atau
sebesar 31,24 % dan sisanya 68,76 % ditentukan oleh faktor lain.
Lampiran 31 Tabel
Nilai Kritis dari r Product Moment
0,05 0,01 0,05 0,01 0,05 0,013 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,3454 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,3305 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,3067 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,2968 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,2869 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,27810 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,205 0,26312 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,25613 0,533 0,681 37 0,325 0,418 125 0,176 0,23014 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 ,021015 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,487 0,623 40 0,412 0,403 200 0,138 0,18117 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,14818 0,468 0,600 42 0,304 0,393 400 0,098 0,12819 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,11620 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,09722 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,091 0,09123 0,414 0,526 47 0,288 0,372 900 0,086 0,08624 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,08125 0,396 0,505 49 0,281 0,36426 0,388 0,496 50 0,279 0,361
n Taraf Signifikansin Taraf Signifikansi n Taraf Signifikansi
Sumber: Riduwan, 2009, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula , Bandung: Alfabeta
Lampiran 32
Tabel Luas di bawah Lengkungan Normal Standar
Dari O ke Z (Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal) Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0.0 0000 0004 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 03590.1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 07450.2 0793 0832 0871 091 0948 0987 1026 1064 1103 11410.3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 15170.4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 18780.5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 219 22240.6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2518 25490.7 258 2612 2642 2673 2704 2734 2764 2794 2823 28520.8 2881 2910 2939 2967 2996 3032 3051 3078 3106 31330.9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 334 3365 33891.0 3413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 36211.1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 377 3790 381 3831.2 3848 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 40151.3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 41771.4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 43191.5 4332 4345 4357 437 4382 4394 4406 4418 4429 44411.6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 45451.7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 46331.8 4541 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 47061.9 4713 4719 4726 4737 4738 4744 475 4756 4761 47672.0 4772 4778 4783 4788 4793 4789 4803 4808 4812 48172.1 4821 4826 483 4834 4838 4842 4846 485 4854 48572.2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4892.3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 49162.4 4918 492 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 49362.5 4938 494 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 49522.6 4953 4955 4956 4957 4959 496 4961 4962 4963 49642.7 4965 4866 4967 4968 4969 497 4971 4972 4973 49742.8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 498 49812.9 4981 4982 4982 983 4984 4984 4985 4985 4986 49863.0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 499 4993.1 499 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 49933.2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 49953.3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 49973.4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 49973.5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 49983.6 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 49983.7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993.8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993.9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
Sumber: Riduwan, 2009, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula , Bandung: Alfabeta
004
Lampiran 33
Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors
Ukuran Sampel 0,01 0,05 0,10 0,15 0,20
n = 4 0,417 0,381 0,352 0,319 0,3005 0,405 0,337 ,0315 0,299 0,2856 0,364 0,319 0,294 0,277 0,2657 0,348 0,300 0,276 0,258 0,2478 0,331 0,285 0,261 0,244 0,2339 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223
10 0,394 0,258 0,239 0,224 0,21511 0,284 0,249 0,230 0,217 0,20612 0,275 0,242 0,223 0,212 0,19913 0,268 0,234 0,214 0,202 0,19014 0,261 0,227 0,207 0,194 0,18315 0,257 0,220 0,201 0,187 0,17716 0,250 0,213 0,195 0,182 0,17317 0,245 0,206 0,289 0,177 0,16918 0,239 0,200 0,184 0,173 0,16619 0,235 0,195 0,179 0,169 0,16320 0,231 0,190 0,174 0,166 0,16025 0,200 0,173 0,158 0,147 0,14230 0,187 0,161 0,144 ,0136 0,131
1,031 0,886 0,805 0,768 0,7361,031 0,886 0,805 0,768 0,736
n > 30 √ n √ n √ n √ n √ n
Taraf Signifikansi (α )
Sumber: Sudjana, 2005, Metoda Statistik, Bandung: Tarsito
0,315
LAMPIRAN 34
Lampiran 35 Tabel 20
Daftar Distribusi F Batas Atas untuk 5% Batas Bawah untuk 1%
Lanjutan Tabel 20
Lanjutan Tabel 20
Lanjutan Tabel 20
\
LAMPIRAN 36
LAMPIRAN 37
LAMPIRAN 38
LAMPIRAN 39
Lampiran 40
RIWAYAT HIDUP
ROHMATUL JANNAH anak pertama dari dua bersaudara
pasangan Adang Saputra dan Suparsi, lahir di Jakarta, 09 Juni 1990.
Menamatkan SD di SDN Pejagalan 06 Petang Jakarta Utara
tahun 2001. Pada tahun 2004 menamatkan SMP di SMP Negeri 112
Jakarta Utara. Setelah lulus SMP melanjutkan pendidikan di SMA
Negeri 111 Jakarta Utara dan lulus tahun 2007. Selesai SMA, penulis
melanjutkan perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
Hamka (UHAMKA) Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Dalam menyelesaikan program Sarjana pada tahun 2011 di Universitas Muhammadiyah Prof.
Dr. Hamka penulis membuat skripsi yang berjudul “Hubungan Kemampuan Membaca Kritis
dengan Hasil Belajar IPS siswa kelas IV SDN Pluit 05 Pagi Penjaringan Jakarta Utara” di
bawah bimbingan bapak Dr. H. Sukardi, M.Pd dan Dr. Tri Wintolo Apoko, M.Pd