hubungan karakteristik ibu, dukungan suami, budaya …
TRANSCRIPT
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU, DUKUNGAN SUAMI, BUDAYA DAN KUALITAS PELAYANAN KB DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI
AKDR (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG
TESIS
Oleh
ELVIPSON SINAGA 097032044/IKM
PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU, DUKUNGAN SUAMI, BUDAYA DAN KUALITAS PELAYANAN KB DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI
AKDR (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi pada Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Oleh
ELVIPSON SINAGA 097032044/IKM
PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2012
Universitas Sumatera Utara
Judul Tesis : HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU, DUKUNGAN SUAMI, BUDAYA DAN KUALITAS PELAYANAN KB DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI AKDR (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG Nama Mahasiswa : Elvipson Sinaga Nomor Induk Mahasiswa : 097032044 Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi : Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Drs. Heru Santosa, M.S, Ph.D) (drh. Hiswani, M.Kes Ketua Anggota
)
Dekan
(Dr. Drs. Surya Utama, M.S
)
Tanggal Lulus : 04 Agustus 2012
Universitas Sumatera Utara
Telah diuji Pada Tanggal : 04 Agustus 2012
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Drs. Heru Santosa, M.S, Ph.D Anggota : 1. drh. Hiswani, M.Kes : 2. Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, M.P.H : 3. Dr. Christoffel L. Tobing, Sp.OG (K)
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU, DUKUNGAN SUAMI, BUDAYA DAN KUALITAS PELAYANAN KB DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI AKDR (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBOLANGIT
KABUPATEN DELI SERDANG
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Oktober 2012
ELVIPSON SINAGA 097032044/IKM
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/intra uterine device (IUD) di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit paling sedikit dibandingkan dengan jenis kontrasepsi lain dengan proporsi 5,85%. Rendahnya pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD terkait dengan karakteristik ibu, dukungan suami, budaya dan ketersediaan alat kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik ibu, dukungan suami, budaya dan kualitas pelayanan KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 1009 orang. Sampel sebanyak 210 orang, diambil dengan teknik cluster sampling dan pemilihan anggota sampel secara convinience sampling. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner, dianalisis dengan chi-square pada α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang dengan proporsi 6,2%, secara statistik karakteristik ibu (umur, pendidikan, pengetahuan dan paritas), dukungan suami dan kualitas pelayanan KB (ketersediaan tenaga terlatih) berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi IUD dan budaya dan kualitas pelayanan KB (ketersediaan alat kontrasepsi) tidak berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Disarankan kepada akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit perlu meningkatkan pengetahuan tentang AKDR/IUD dengan mengikuti penyuluhan yang diadakan petugas kesehatan dan mencari informasi tentang kontrasepsi AKDR/IUD, kepada tenaga yang bertugas melayani akseptor KB perlu meningkatkan pemahaman akseptor KB tentang kontrasepsi AKDR/IUD dan meningkatkan dukungan suami dalam upaya peningkatan cakupan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD dan kepada Puskesmas Sibolangit agar lebih meningkatkan ketersediaan tenaga terlatih khususnya bidan sebagai tenaga yang bertugas untuk melayani akseptor KB dari Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.
Kata Kunci : Karakteristik Ibu, Dukungan Suami, Budaya, Kualitas Pelayanan
KB, Kontrasepsi IUD
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
The use of IUD (intra uterine device) in the working area of Sibolangit Puskesmas (Public Health Center) is the lowest, compared with the other types of contraception (5.84%). This condition is closely related to mothers’ characteristics, husbands’ support, culture and service quality of KB). This aims of the research was to analyze the correlation of mothers’ characteristics, husbands’ support, culture and service quality of KB with the use of IUD in the working area of Sibolangit Puskesmas, Deli Serdang District. This type of the research was an analytic survey with cross sectional approach. The population was 1009 productive-aged mothers who used contraception in the working area of Sibolangit Puskesmas, Deli Serdang District. 210 of them were used as the samples, by using cluster sampling technique and the choice of respondents by using convenience sampling technique. The data were gathered by conducting interviews and using questionannaires and analyzed by using chi square test at α = 5%. The results of the research showed, statistically, mothers’ characteristics (age, education, knowledge, and parity), husbands’ support and service quality of KB (the availability of trained personnel) had correlation with the use of IUD, and culture and the service quality of KB (the availability of contraceptives device) did not have any correlation with the use of IUD in the working area of Sibolangit Puskesmas, Deli Serdang District. It is recommended that the health workes should make the policy on the importance of the use of contraception in order to increase the coverage of the use of IUD, and that the health workes who work in the working are of Sibolangit Puskesmas, Deli Serdang District, should increase the availability of contraception device and the availability of trained personnel in their area.
Keywords: Mothers’ Characteristics, Husbands’ Support, Culture, Service Quality
of KB, AKDR/IUD Contraception
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji dan syukur yang tiada henti dan tak terhingga kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat serta pertolongan-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul “Hubungan Karakteristik
Ibu, Dukungan Suami, Budaya dan Kualitas Pelayanan KB dengan Pemakaian
Kontrasepsi AKDR (IUD) di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten
Deli Serdang ”.
Penyusunan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Kesehatan (M.Kes) pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Proses penulisan tesis dapat terwujud berkat
dukungan, bimbingan, arahan dan bantuan moral maupun material dari banyak pihak.
Untuk itu izinkan penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara
2. Dr. Drs. Surya Utama, M.S, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara
3. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Ketua Program Studi S2 Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4. Dr. Ir. Evawany Aritonang, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S2 Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara
5. Drs. Heru Santosa, M.S, Ph.D, sebagai ketua komisi pembimbing yang dengan
penuh perhatian dan kesabaran membimbing, mengarahkan dan meluangkan
waktu untuk membimbing penulis mulai dari proposal hingga penulisan tesis
selesai.
6. drh. Hiswani, M.Kes selaku anggota komisi pembimbing yang dengan penuh
perhatian dan kesabaran membimbing, mengarahkan dan meluangkan waktu
untuk membimbing penulis mulai dari proposal hingga penulisan tesis selesai.
7. Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, M.P.H dan Dr. Christoffel L. Tobing, Sp.OG (K)
sebagai komisi penguji atau pembanding yang telah banyak memberikan arahan
dan masukan demi kesempurnaan penulisan tesis ini.
8. Kepala Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang dan jajarannya yang telah
berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk memberikan izin
sampai selesai penelitian ini.
9. Dosen dan staf di lingkungan Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
Penulis menyadari atas segala keterbatasan, untuk itu saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini dengan harapan,
semoga tesis ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan dan
pengembangan ilmu pengetahuan bagi penelitian selanjutnya.
Medan, Oktober 2012 Penulis
Elvipson Sinaga 097032044/IKM
Universitas Sumatera Utara
RIWAYAT HIDUP
Elvipson Sinaga, lahir pada tanggal 30 Mei 1975 di Marihat Huluan, anak
keenam dari tujuh bersaudara dari pasangan ayahanda S. Sinaga dan ibunda D.
Sidabutar.
Pendidikan formal penulis dimulai dari sekolah dasar di sekolah Dasar Negeri
Marihat Huluan, selesai Tahun 1987, Sekolah Menengah Pertama di SMP PGRI 28
Jorlang Huluan, selesai tahun 1990, Sekolah Menengah Atas di SMA Parulian 1
Medan, selesai Tahun 1993, Akademi Keperawatan Abdi Florensia Pematangsiantar,
selesai Tahun 1997, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara,
selesai Tahun 2003.
Penulis mulai bekerja sebagai staf pengajar di Akademi Keperawatan Abdi
Florensia Pematangsiantar tahun 1998, staf pengajar di Akademi Kebidanan Jaya
Wijaya Medan tahun 2002, Staf Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang tahun
2010 sampai sekarang.
Penulis mengikuti pendidikan lanjutan di Program Studi S2 Ilmu Kesehatan
Masyarakat Minat studi Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sejak tahun 2009 dan
menyelesaikan studi tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ........................................................................................... i ABSTRACT ........................................................................................... ii KATA PENGANTAR ............................................................................ iii RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi DAFTAR ISI .......................................................................................... vii DAFTAR TABEL .................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiv BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................. 1 1.2. Permasalahan ..................................................................... 8 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................. 8 1.4. Hipotesis ........................................................................... 9 1.5. Manfaat Penelitian ........................................................... 9 1.5.1. Bagi Peneliti ........................................................... 9 1.5.2. Bagi Puskesmas Sibolangit dan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang ......................................... 9 1.5.3. Bagi Tenaga Kesehatan .......................................... 9 1.5.4. Bagi Peneliti Selanjutnya ....................................... 9
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 10
2.1. Kontrasepsi ....................................................................... 10 2.2. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)/Intra Uterine Devices (IUD) ................................................................... 10 2.2.1. Pengertian ............................................................... 10 2.2.2. Jenis AKDR/IUD ................................................... 11 2.2.3. Efektifitas ............................................................... 12 2.2.4. Mekanisme Kerja AKDR/IUD ................................ 13 2.2.5. Keuntungan AKDR/IUD ........................................ 13 2.2.6. Kerugian ................................................................. 14 2.2.7. Indikasi .................................................................. 16 2.2.8. Kontraindikasi Pemakaian AKDR/IUD .................. 16 2.2.9. Cara Pemasangan AKDR/IUD ................................ 17 2.3. Faktor-Faktor dalam Memilih dan Menggunakan Alat Kontrasepsi ....................................................................... 17 2.4. Dukungan ......................................................................... 20 2.4.1. Pengertian Dukungan ............................................. 20
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Fungsi Dukungan Keluarga/Sosial ......................... 21 2.4.3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Dukungan Keluarga/Sosial ...................................................... 22 2.4.4. Sumber-Sumber Dukungan Keluarga/Sosial .......... 23 2.5. Budaya .............................................................................. 24 2.5.1. Pengertian Budaya ................................................... 24 2.5.2. Unsur Budaya ......................................................... 25 2.6. Beberapa Faktor yang Berkaitan dengan Perilaku
Penggunaan AKDR/IUD .................................................. 27 2.7. Beberapa Hasil Penelitian yang Berkaitan dengan
Perilaku Penggunaan AKDR/IUD ................................... 30 2.8. Landasan Teori ................................................................. 32 2.9. Kerangka Konsep ............................................................. 34
BAB 3. METODE PENELITIAN ....................................................... 35 3.1. Jenis Penelitian ................................................................ 35 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................... 35 3.2.1. Lokasi Penelitian .................................................. 35 3.2.2. Waktu Penelitian .................................................. 36 3.3. Populasi dan Sampel ........................................................ 36 3.3.1. Populasi .................................................................. 36 3.3.2. Sampel .................................................................... 36 3.4. Metode Pengumpulan Data .............................................. 38 3.4.1. Jenis Data ................................................................ 38 3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................. 38 3.5. Variabel dan Definisi Operasional .................................... 42 3.5.1. Variabel Bebas ....................................................... 42 3.5.1.1. Karakteristik Ibu ....................................... 42 3.5.1.2. Dukungan Suami ....................................... 43 3.5.1.3. Budaya ...................................................... 44 3.5.1.4. Kualitas Pelayanan KB ............................. 44 3.5.2. Variabel Terikat ..................................................... 45 3.6. Metode Pengukuran ......................................................... 46 3.7. Metode Analisis Data ....................................................... 46 3.7.1. Analisis Univariat .................................................. 46 3.7.2. Analisis Bivariat ..................................................... 47 BAB 4. HASIL PENELITIAN ............................................................ 48 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................. 48 4.1.1. Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Menurut Desa ......................................... 48
Universitas Sumatera Utara
4.1.2. Tenaga Kesehatan yang Bertugas dalam 50 Pelayanan Kontrasepsi ........................................... 50 4.1.3. Program KB ........................................................... 50 4.2. Analisis Univariat .............................................................. 54 4.2.1. Karakteristik Responden ........................................ 54 4.2.2. Dukungan Suami ..................................................... 58 4.2.3. Budaya ................................................................... 59 4.2.4. Kualitas Pelayanan KB .......................................... 61 4.3. Analisis Bivariat ............................................................... 66 BAB 5. PEMBAHASAN ..................................................................... 72 5.1. Hubungan Karakterikstik Ibu dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD .................................................. 72 5.1.1. Hubungan Umur Ibu dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ... 72 5.1.2. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ... 74 5.1.3. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ... 76 5.1.4. Hubungan Paritas Ibu dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ... 78 5.2. Hubungan Dukungan Suami dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ................................. 79 5.3. Hubungan Budaya dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR /IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ..................................................................... 81 5.4. Hubungan Kualitas Pelayanan KB dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD .................................................. 82 5.4.1. Hubungan Ketersediaan Alat Kontrasepsi dengan Pemakaian Kontasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kab. Deli Serdang .... 82 5.4.2. Hubungan Ketersediaan Tenaga Terlatih dengan Pemakaian Kontasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kab. Deli Serdang .... 85
Universitas Sumatera Utara
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 87 6.1. Kesimpulan ....................................................................... 87 6.2. Saran ................................................................................. 87 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 89 LAMPIRAN ........................................................................................... 94
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
3.1 Pembagian Sampel Berdasarkan Wilayah Penelitian ………... 37
3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Karakteristik Ibu (Pengetahuan), Dukungan Suami, Budaya dan Kualitas Pelayanan KB (Ketersediaan Alat Kontrasepsi dan Ketersediaan Tenaga Terlatih) ……………………………………………………….
39
3.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Karakteristik Ibu (Pengetahuan), Dukungan Suami, Budaya dan Kualitas Pelayanan KB (Ketersediaan Alat Kontrasepsi dan Ketersediaan Tenaga Terlatih) ……………………………….
41
3.4 Variabel, Cara, ALat, Skala dan Hasil Ukur …………………. 46
4.1 Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Menurut Desa …………………………………………………
49
4.2 Distribusi Jumlah PUS dan Akseptor KB di Wilayah Kerja
Puskesmas Sibolangit Menurut Desa …………………………
50
4.3 Distribusi Akseptor KB Menurut Jenis Kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Berdasarkan Desa ……..
52
4.4 Distribusi Frekuensi Umur Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……………...
54
4.5 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Wilayah Kerja
Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……………...
55
4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……………………………………..
55
4.7 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Responden tentang AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……………………………………...
57
Universitas Sumatera Utara
4.8 Distribusi Frekuensi Paritas Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……………...
56
4.9 Distribusi Frekuensi Dukungan Suami di Wilayah Kerja
Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……………...
58
4.10 Distribusi Frekuensi Kategori Dukungan Suami di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……….
59
4.11 Distribusi Frekuensi Budaya di Wilayah Kerja Puskesmas
Sibolangit Kabupaten Deli Serdang …………………………..
60
4.12 Distribusi Frekuensi Kategori Budaya di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……………...
61
4.13 Distribusi Frekuensi Ketersediaan Alat Kontrasepsi di
Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
61
4.14 Distribusi Frekuensi Kategori Ketersediaan Alat Kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……………………………………………………….
62
4.15 Distribusi Frekuensi Ketersediaan Tenaga Terlatih di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……….
63
4.16 Distribusi Frekuensi Kategori Ketersediaan Tenaga Terlatih di
Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
64
4.17 Distribusi Frekuensi Pemakaian AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……….
65
4.18 Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi yang Dipakai
Responden yang tidak Memakai Kontrasepsi AKDR/IUD di di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……………………………………………………….
65
4.19 Hubungan Karakteristik Ibu, Dukungan Suami, Budaya dan Kualitas Pelayanan KB dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang ……………………………………...
71
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1. Kerangka Teori Menurut Green (1991) ….………………….. 33
2.2. Kerangka Konsep …………..………………………………...
34
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Kuesioner Penelitian ……………...……………………….
94
2. Master Data Validitas dan Reliabilitas …………………….
98
3. Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………….
100
4. Master Data Penelitian ……….…………………………….
105
5. Hasil Uji Statistik ….……………………………………….
123
8. Surat Izin Penelitian dari FKM USU ...…………………….
140
9. Surat Balasan Penelitian ...………………………………….
141
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/intra uterine device (IUD) di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit paling sedikit dibandingkan dengan jenis kontrasepsi lain dengan proporsi 5,85%. Rendahnya pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD terkait dengan karakteristik ibu, dukungan suami, budaya dan ketersediaan alat kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik ibu, dukungan suami, budaya dan kualitas pelayanan KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 1009 orang. Sampel sebanyak 210 orang, diambil dengan teknik cluster sampling dan pemilihan anggota sampel secara convinience sampling. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner, dianalisis dengan chi-square pada α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang dengan proporsi 6,2%, secara statistik karakteristik ibu (umur, pendidikan, pengetahuan dan paritas), dukungan suami dan kualitas pelayanan KB (ketersediaan tenaga terlatih) berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi IUD dan budaya dan kualitas pelayanan KB (ketersediaan alat kontrasepsi) tidak berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Disarankan kepada akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit perlu meningkatkan pengetahuan tentang AKDR/IUD dengan mengikuti penyuluhan yang diadakan petugas kesehatan dan mencari informasi tentang kontrasepsi AKDR/IUD, kepada tenaga yang bertugas melayani akseptor KB perlu meningkatkan pemahaman akseptor KB tentang kontrasepsi AKDR/IUD dan meningkatkan dukungan suami dalam upaya peningkatan cakupan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD dan kepada Puskesmas Sibolangit agar lebih meningkatkan ketersediaan tenaga terlatih khususnya bidan sebagai tenaga yang bertugas untuk melayani akseptor KB dari Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.
Kata Kunci : Karakteristik Ibu, Dukungan Suami, Budaya, Kualitas Pelayanan
KB, Kontrasepsi IUD
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
The use of IUD (intra uterine device) in the working area of Sibolangit Puskesmas (Public Health Center) is the lowest, compared with the other types of contraception (5.84%). This condition is closely related to mothers’ characteristics, husbands’ support, culture and service quality of KB). This aims of the research was to analyze the correlation of mothers’ characteristics, husbands’ support, culture and service quality of KB with the use of IUD in the working area of Sibolangit Puskesmas, Deli Serdang District. This type of the research was an analytic survey with cross sectional approach. The population was 1009 productive-aged mothers who used contraception in the working area of Sibolangit Puskesmas, Deli Serdang District. 210 of them were used as the samples, by using cluster sampling technique and the choice of respondents by using convenience sampling technique. The data were gathered by conducting interviews and using questionannaires and analyzed by using chi square test at α = 5%. The results of the research showed, statistically, mothers’ characteristics (age, education, knowledge, and parity), husbands’ support and service quality of KB (the availability of trained personnel) had correlation with the use of IUD, and culture and the service quality of KB (the availability of contraceptives device) did not have any correlation with the use of IUD in the working area of Sibolangit Puskesmas, Deli Serdang District. It is recommended that the health workes should make the policy on the importance of the use of contraception in order to increase the coverage of the use of IUD, and that the health workes who work in the working are of Sibolangit Puskesmas, Deli Serdang District, should increase the availability of contraception device and the availability of trained personnel in their area.
Keywords: Mothers’ Characteristics, Husbands’ Support, Culture, Service Quality
of KB, AKDR/IUD Contraception
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tingginya angka kelahiran di Indonesia masih menjadi masalah utama dalam
kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan
lamban, hingga angka kelahiran mencapai 4,5 juta per tahun dan pada tahun 2010
berdasarkan sensus penduduk mencapai 237,6 juta jiwa. Ledakan penduduk disadari
akan berpengaruh pada ketersediaan pangan dan kualitas sumber daya manusia.
Untuk menghindari dampak tersebut, pemerintah berusaha keras menekan angka
kelahiran hingga di bawah 237,6 juta jiwa per tahun (BKKBN, 2011).
Salah satu program untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yakni
melalui program KB. Program KB memiliki peranan dalam menurunkan resiko
kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan serta
menjarangkan kehamilan dengan sasaran utama adalah pasangan usia subur (PUS).
Program pemerintah dalam upaya mengendalikan jumlah kelahiran dan mewujudkan
keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep pengaturan jarak
kelahiran dengan program KB (Manuaba, 2010).
Program ini diharapkan bisa mengubah minat mayoritas pengguna alat
kontrasepsi jangka pendek menjadi kontrasepsi jangka panjang, dimana dinilai lebih
praktis karena bisa bertahan dalam hitungan tahun. Tingkat pencapaian pelayanan
keluarga berencana dapat digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukkan
1 Universitas Sumatera Utara
melalui kelompok sasaran program yang sedang/pernah menggunakan alat
kontrasepsi yang digunakan akseptor.
Sesuai dengan tuntutan perkembangan program, maka program KB telah
berkembang menjadi gerakan keluarga berencana nasional yang mencakup gerakan
masyarakat. Gerakan keluarga berencana nasional disiapkan untuk membangun
keluarga sejahtera dalam rangka membangun sumber daya manusia yang optimal,
dengan ciri semakin meningkatnya peran serta masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan KB (Meilani, 2010).
Salah satu strategi dari pelaksanaan program KB sendiri seperti tercantum
dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) tahun 2009-2013 adalah
meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/intra uterine device (IUD), implant (susuk) dan
sterilisasi. AKDR/IUD merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi non hormonal dan
termasuk alat kontrasepsi jangka panjang yang ideal dalam upaya menjarangkan
kehamilan. Keuntungan pemakaian AKDR/IUD yakni hanya memerlukan satu kali
pemasangan untuk jangka waktu yang lama dengan biaya yang relatif murah, aman
karena tidak mempunyai pengaruh sistemik yang beredar ke seluruh tubuh, tidak
mempengaruhi produksi ASI dan kesuburan cepat kembali setelah IUD dilepas
(BKKBN, 2009).
AKDR/IUD adalah satu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang
sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan dan masa aktif fungsi kontrasepsinya),
Universitas Sumatera Utara
bentuknya bermacam-macam. AKDR/IUD adalah alat kontrasepsi yang
efektifitasnya sangat tinggi, yaitu 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun
pertama pemakaian, 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan (Hidayati, 2009).
Paradigma baru program keluarga berencana (KB) nasional telah berubah
visinya dari mewujudkan norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS) menjadi
visi untuk mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015. Keluarga berkualitas adalah
keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, mewakili jumlah anak yang ideal,
berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Dalam paradigma baru KB ini sangat menekankan pentingnya upaya
menghormati hak-hak reproduksi sebagai upaya integral dalam meningkatkan
kualitas keluarga (Saifuddin, 2006).
Gerakan KB nasional selama ini telah berhasil mendorong peningkatan peran
serta masyarakat dalam membangun keluarga kecil yang mandiri. Keberhasilan ini
harus diperhatikan dan terus ditingkatkan karena pencapaian tersebut belum merata.
Pada saat ini AKDR/IUD merupakan salah satu cara kontrasepsi yang paling
populer dan diterima oleh program keluarga berencana di setiap negara. Diperkirakan
sekitar 60-65 juta wanita di seluruh dunia memakainya, dengan pemakai terbanyak di
Cina (Siswosudarmo, 2007). Pada saat ini diperkirakan memakai AKDR/IUD, 30%
terdapat di Cina, 13% di Eropa, 5% di Amerika dan sekitar 6,7% di negara-negara
berkembang (Augustin, 2000).
Universitas Sumatera Utara
Survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2007 memperlihatkan yang
menggunakan alat kontrasepsi 61,4% yaitu dengan proporsi 31,6% menggunakan
suntik, pil 13,2%, AKDR/IUD 4,8%, implant 2,8%, kondom 1,3%, vasektomi dan
tubektomi 7,7%. Pada tahun 2009 peserta KB yang tercatat 51,21% akseptor KB
memilih suntikan sebagai alat kontrasepsi, 40,02% memilih Pil, 4,93% memilih
Implant, 2,72% memilih AKDR/IUD dan lainnya 1,11%. Pada umumnya masyarakat
memilih non metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Sehingga metode KB
MKJP seperti AKDR/IUD, implant, kontap pria (MOP) dan kontap wanita (MOW)
kurang diminati (Arum, 2009).
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, penduduk Sumatera Utara
berjumlah 12,98 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk rata rata 1,1% setiap
tahunnya. Persoalan kependudukan yang dihadapi Sumut dalam satu dekade terakhir
adalah masih tingginya angka kelahiran total yakni sebesar 3,8 per wanita usia subur,
penduduk miskin dengan proporsi 11,31% atau 1,41 juta jiwa, angka pengangguran
terbuka dengan proporsi 7,43%. Sementara angka kematian bayi, berdasarkan riset,
kesehatan dasar 2010 adalah sebesar 22 per 1000 kelahiran, sementara kematian ibu
hamil dan bersalin sebesar 249 per 100.000 kelahiran. Ini adalah tantangan program
keluarga berencana untuk segera dipercepat disemua wilayah dan lini lapangan
(BKKBN Sumut, 2011).
Peserta KB aktif di Sumatera Utara yang berhasil dibina sebanyak 2.326.172
pasangan (64,64%) dari seluruh pasangan usia subur (PUS). Realisasi peserta KB
Universitas Sumatera Utara
aktif yang menggunakan kontrasepsi AKDR/IUD 153.627 peserta (10,22%), MOW
114.944 peserta (7,64%), MOP 5.029 peserta (0.33%), kondom 91.691 peserta
(6,10%), implant 133.741 peserta (8,89%), suntik 503.370 peserta (3,48%) dan pil
501.262 peserta (33,34%) (BKKBN Sumut, 2011).
Di Kabupaten Deli Serdang, berdasarkan hasil laporan rapat kerja
pembangunan dan keluarga berencana provinsi Sumatera Utara Tahun 2010,
menunjukkan bahwa jumlah PUS pada tahun 2009 sebanyak 293.472 pasang, dengan
peserta akseptor KB aktif sebanyak 213.844 orang. Berdasarkan jenis kontrasepsi
yang digunakan, maka dapat dilihat bahwa peserta kontrasepsi AKDR/IUD 22.147
peserta (10,36%), kondom 15.408 peserta (7,21%), suntik 68.357 peserta (31,97%)
pil 80.761 peserta (37,77%), MOW 11.647 peserta (5,45%) dan MOP 282 peserta
(0,13%) (BKKBN Sumut, 2011).
Pada tahun 2011, menunjukkan bahwa peserta KB baru berdasarkan jenis
kontrasepsi adalah kontrasepsi AKDR/IUD 3.666 peserta (6,65%), MOW 607 peserta
(1,10%), MOP 444 peserta (0,81%), kondom 15.398 peserta (27,95%), implant 4.589
peserta (8,33%), suntik 13.593 peserta (24,67%) dan pil 16.796 (30,49%) dan
berdasarkan data Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Deli Serdang (2011), di
kecamatan Sibolangit merupakan yang ketiga terendah (16,67%) peserta KB baru
AKDR/IUD dari seluruh 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Deli Serdang.
Rendahnya jumlah peserta KB AKDR/IUD disebabkan karena beberapa
faktor seperti : 1) Ketidaktahuan peserta tentang kelebihan KB AKDR/IUD. Dimana
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan terhadap alat kontrasepsi merupakan pertimbangan dalam menentukan
metode kontrasepsi yang digunakan. 2) Kualitas pelayanan KB, dilihat dari segi
ketersediaan alat kontrasepsi, ketersediaan tenaga yang terlatih dan kemampuan
medis teknis petugas pelayanan kesehatan (BKKBN, 2003). 3) Biaya pelayanan
AKDR/IUD yang mahal. 4) Adanya hambatan dukungan dari suami dalam
pemakaian alat kontrasepsi AKDR/IUD. 5) Adanya niat yang timbul dari adanya
sikap yang didasarkan pada kepercayaan (budaya), norma-norma di masyarakat dan
norma pokok yang ada dalam lingkungan. Salah satu norma yang dianut masyarakat
adalah pemasangan AKDR/IUD yang dilakukan di aurat (vagina) sehingga
menimbulkan perasaan malu/enggan untuk menggunakan AKDR/IUD.
Menurut Notoatmodjo (2010), bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
penggunaan kontrasepsi AKDR/IUD adalah pemberi pelayanan kesehatan, fasilitas
pelayanan kesehatan yaitu ketersediaan pelayanan kesehatan, keterjangkauan dan
kualitas, faktor budaya yaitu keyakinan, tradisi, nilai dan agama, faktor informasi
yaitu tenaga kesehatan, media massa/televisi, kelompok masyarakat, keluarga dan
pengalaman orang lain, karakteristik individu yaitu umur, pendidikan, pekerjaan,
sosial ekonomi, faktor pengetahuan, pengalaman dan persepsi. Berdasarkan faktor-
faktor yang mempengaruhinya, konsumen akan memutuskan menggunakan alat
kontrasepsi AKDR/IUD.
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti di wilayah kerja
Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang diperoleh bahwa pada tahun 2009
Universitas Sumatera Utara
dilaporkan KB baru terdapat 18,25% peserta yang menggunakan metode kontrasepsi
jangka panjang (MKJP) dan 81,75% mengunakan non MKJP dengan kontrasepsi pil
(43,35%), suntik (32,98%) dan paling sedikit MOP/MOW (0,89%). Pada tahun 2010
dilaporkan dari 761 peserta KB aktif yang ada di kecamatan Sibolangit terdapat 410
peserta yang menggunakan metode kontrasepsi non MKJP dan 351 menggunakan
MKJP. Jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh peserta KB aktif ini
adalah pil (47,84%), suntik (42,18%), penggunaaan kondom (6,44%) dan paling
sedikit IUD (3,54%). Pada tahun 2011 dari 1009 peserta KB aktif, jenis kontrasepsi
paling banyak adalah suntik sebanyak 325 akseptor (32.21%), pil sebanyak 242
akseptor (23.98%), implant sebanyak 228 akseptor (22,59%), penggunaaan kondom
sebanyak 67 akseptor (6.64%), MOW sebanyak 88 akseptor (8,73%) dan paling
sedikit IUD sebanyak 59 akseptor (5,85%) (Profil Puskesmas Sibolangit, 2011).
Melihat data tersebut bahwa metode non MKJP merupakan metode yang lebih
disukai oleh peserta KB aktif di kecamatan Sibolangit. Sama halnya dengan alasan
peserta KB baru selain harganya relatif lebih murah, metode non MKJP juga
dipandang masyarakat lebih aman dan lebih mudah untuk menggunakan atau tidak
menggunakannya lagi sesuai dengan keinginan peserta KB untuk kembali memiliki
anak. Akseptor KB di Wilayah Puskesmas Sibolangit memakai kontrasepsi yang
bertujuan untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan dan mengakhiri
kehamilan atau kesuburan.
Universitas Sumatera Utara
Petugas tenaga kesehatan yang melayani akseptor KB di lapangan adalah
dokter sebanyak 4 orang, bidan sebanyak 25 orang dan BKB & PP UPT Deli
Serdang yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit sebanyak 10 orang.
Hasil survei pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Sibolangit tersebut,
menunjukkan faktor yang menyebabkan akseptor KB tidak memakai kontrasepsi
AKDR/IUD antara lain adalah karakteristik ibu (umur, pendidikan, pengetahuan dan
paritas), dukungan suami, budaya dan kualitas pelayanan KB (ketersediaan alat
kontrasepsi dan ketersediaan tenaga yang terlatih).
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti hubungan
karakteristik ibu, dukungan suami, budaya dan kualitas pelayanan KB dengan
pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit
Kabupaten Deli Serdang.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah
rendahnya penggunaan AKDR/IUD pada ibu PUS di wilayah kerja Puskesmas
Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik ibu (umur,
pendidikan, pengetahuan dan paritas), dukungan suami, budaya dan kualitas
pelayanan KB (ketersediaan alat kontrasepsi dan ketersediaan tenaga terlatih) dengan
Universitas Sumatera Utara
pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit
Kabupaten Deli Serdang.
1.4. Hipotesis
Karakteristik ibu (umur, pendidikan, pengetahuan dan paritas), dukungan
suami, budaya dan kualitas pelayanan KB (ketersediaan alat kontrasepsi dan
ketersediaan tenaga terlatih) berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD
di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Bagi Peneliti
Sebagai upaya untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti
khususnya tentang kontrasepsi AKDR/IUD.
1.5.2. Bagi Puskesmas Sibolangit dan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang
Sebagai informasi dalam upaya meningkatkan cakupan pelayanan KB
AKDR/IUD sesuai target.
1.5.3. Bagi Tenaga Kesehatan
Bagi tenaga kesehatan agar meningkatkan kualitas pemberian kontrasepsi
AKDR/IUD dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tentang AKDR/IUD.
1.5.4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selajutnya sebagai referensi pengembangan ilmu kesehatan
masyarakat, khususnya yang terkait dengan kontrasepsi AKDR/IUD
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti mencegah
atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel wanita)
yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan kehamilan. Jadi
kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. Dalam menggunakan
kontrasepsi, keluarga pada umumnya mempunyai perencanaan atau tujuan yang ingin
dicapai. Tujuan tersebut diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu menunda
kesuburan/kehamilan, mengatur menjarangkan kehamilan dan mengakhiri kehamilan
atau kesuburan (Suratun, dkk, 2008).
Cara kerja kontrasepsi bermacam macam tetapi pada umumnya yaitu :
a. Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.
b. Melumpuhkan sperma.
c. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
2.2. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)/Intra Uterine Devices (IUD)
2.2.1. Pengertian
AKDR/IUD adalah suatu alat plastik atau logam kecil yang dimasukkan ke
uterus melalui kanalis servikalis dengan cara kerja utamanya adalah mencegah
10
Universitas Sumatera Utara
pembuahan dengan memakai alat khusus oleh dokter atau bidan/paramedik lain yang
sudah dilatih (Pendit, dkk, 2006).
2.2.2. Jenis AKDR/IUD
Jenis AKDR/IUD yang dipakai di Indonesia antara lain adalah :
a. Copper-T
AKDR/IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini
mempunyai efek anti fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik. AKDR/IUD
berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen dimana pada bagian vertikalnya
diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga halus ini mempunyai efek anti
fertilitas (anti pembuahan) yang cukup baik.
b. Copper-7
AKDR/IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32 mm dan
ditambahkan gulungan kawat tembaga luas permukaan 200 mm², fungsinya sama
dengan lilitan tembaga halus pada AKDR/IUD Copper-T.
c. Multi Load
AKDR/IUD ini terbuat dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan
kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjang dari ujung atas ke ujung bawah
3,6 cm. Batang diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm²
Universitas Sumatera Utara
atau 375 mm² untuk menambah efektifitas. Ada tiga jenis ukuran multi load yaitu
standar, small dan mini.
d. Lippes Loop
AKDR/IUD ini terbuat dari polyethelene, berbentuk huruf spiral atau huruf S
bersambung. Untuk memudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya. Lippes
loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang bagian atasnya.
Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm (benang hitam), tipe C
berukuran 30 mm (benang kuning) dan tipe D berukuran 30 mm dan tebal
(benang putih). Lippes loop mempunyai angka kegagalan yang rendah.
Keuntungan dari pemakaian AKDR/IUD jenis ini adalah bila terjadi perforasi,
jarang menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan
plastik (Proverawati, dkk, 2010).
2.2.3. Efektifitas
Sebagai kontrasepsi, AKDR/IUD dalam mencegah kehamilan mencapai 98%
hingga 100% bergantung pada jenis AKDR/IUD. Yang terbaru tipe Copper T
efektifitasnya sangat tinggi, bahkan selama 8 tahun penggunaan tidak ditemukan
adanya kehamilan. Pada penelitian yang lain ditemukan setelah penggunaan 12 tahun
ditemukan 2,2 kehamilan per 100 pengguna dan 0,4 diantaranya terjadi kehamilan
ektopik (Meilani, 2010).
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Mekanisme Kerja AKDR/IUD
Mekanisme kerja AKDR/IUD adalah sebagai berikut :
a. Menghambat kemampuan sperma masuk ke dalam tuba falopii
b. Memengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c. AKDR/IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
AKDR/IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan
dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus (Proverawati, dkk,
2010).
2.2.5. Keuntungan AKDR/IUD
Keuntungan dari AKDR/IUD ini adalah sebagai berikut :
a. Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.
b. AKDR/IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
c. Metode jangka panjang (dapat sampai 10 tahun tidak perlu diganti)
d. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat, seperti pil atau suntik
e. Tidak memengaruhi hubungan seksual
f. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
g. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)
h. Tidak memengaruhi kualitas dan volume ASI seperti metode kontrasepsi
hormonal
Universitas Sumatera Utara
i. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
j. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
k. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
l. Dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena tidak bersifat permanen
m. Tidak bersifat karsinogen, yaitu dapat menyebabkan kanker karena hormon yang
terkandung didalamnya (Pinem, dkk, 2009).
n. Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan demikian satu
kali motivasi
o. Tidak menimbukan efek sistematik
p. Efektivitas cukup tinggi
q. Reversible (Sarwono, 2009).
2.2.6. Kerugian
Efek samping yang umum terjadi pada penggunaan kontrasepsi AKDR/IUD
adalah :
a. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang
setelah 3 bulan) yaitu :
a. Haid lebih lama dan banyak.
b. Perdarahan (spotting) antar menstruasi.
c. Saat haid lebih sakit.
Universitas Sumatera Utara
b. Komplikasi lain :
a. Merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan.
b. Perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan
penyebab anemia.
c. Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar).
c. Tidak mencegah infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS.
a. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti pasangan
b. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai
AKDR/IUD, penyakit radang panggul dapat memicu infertilitas
c. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan
AKDR/IUD. Sering kali perempuan takut selama pemasangan
d. Sedikit nyeri dan perdarahan terjadi segera setelah pemasangan AKDR/IUD.
Biasanya menghilang dalam 1-2 hari.
e. Klien tidak dapat melepaskan AKDR/IUD sendiri
f. Mungkin AKDR/IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila
AKDR/IUD dipasang segera setelah melahirkan).
g. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR/IUD
untuk mencegah kehamilan normal (Proverawati, dkk, 2010).
Universitas Sumatera Utara
2.2.7. Indikasi
a. Usia reproduktif
b. Telah mendapat persetujuan dari suami
c. Pernah melahirkan dan mempunyai anak, serta ukuran rahim tidak kurang 5 cm.
d. Telah cukup jumlah anaknya dan belum memutuskan untuk sterilisasi.
e. Tidak ingin hamil paling tidak untuk 2 tahun.
f. Dianjurkan sebagai pengganti pil KB bagi akseptor KB yang berumur diatas 30
tahun.
g. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
h. Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
i. Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
j. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
k. Resiko rendah dari IMS
l. Tidak menghendaki metode hormonal (Saifuddin, 2003).
2.2.8. Kontraindikasi Pemakaian AKDR/IUD
Menurut Meilani (2010), kontraindikasi pemakaian AKDR/IUD adalah :
a. Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil)
b. Perdarahan vagina yang tidak diketahui (sampai dapat dievaluasi)
c. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
d. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita abortus septic
Universitas Sumatera Utara
e. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat
mempengaruhi kavum uteri
f. Kanker alat genital
g. Ukuran rongga panggul kurang dari 5 cm
2.2.9. Cara Pemasangan AKDR/IUD
Prinsip pemasangan adalah menempatkan AKDR/IUD setinggi mungkin dalam
rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu
serviks masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah
bersalin dan pada akhir haid. Pemasangan AKDR/IUD dapat dilakukan oleh dokter
atau bidan yang telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus
dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan
berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali (Hartanto,
2004).
2.3. Faktor-Faktor dalam Memilih dan Menggunakan Alat Kontrasepsi
Seperti kita ketahui sampai saat ini belum tersedia satu metode kontrasepsi
yang benar-benar 100% ideal atau sempurna. Pengalaman menunjukkan bahwa saat
ini pilihan metode kontrasepsi umumnya masih dalam bentuk cafeteria atau
supermarket, yang artinya calon klien memilih sendiri metode kontrasepsi yang
diinginkannya. Menurut Hartanto (2004), faktor-faktor yang memengaruhi dalam
memilih metode kontrasepsi adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Faktor pasangan, yang dapat memengaruhi motivasi dalam memilih metode
kontrasepsi, yaitu meliputi : umur, gaya hidup, frekuensi senggama, jumlah anak
yang diinginkan, pengalaman dengan alat kontrasepsi yang lalu, sikap dari
individu sendiri dan sikap dari pasangan (suami).
b. Faktor kesehatan, yang dapat memengaruhi keadaan kontraindikasi absolute atau
relative, yaitu meliputi : status kesehatan, riwayat haid, riwayat keluarga,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan panggul.
c. Faktor metode kontrasepsi, yang berhubungan dengan tingkat penerimaan dan
pemakaian yang berkesinambungan, yaitu meliputi: efektifitas, efek samping,
kerugian, komplikasi-komplikasi yang potensial dan besarnya biaya.
Menurut Proverawati, dkk (2010), beberapa kendala yang sering dijumpai
dilapangan sehingga masyarakat masih enggan menggunakan kontrasepsi
AKDR/IUD ini antara lain :
a. Pengetahuan/pemahaman yang salah tentang AKDR/IUD
Kurangnya pengetahuan pada calon akseptor sangat berpengaruh terhadap
pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD. Beberapa temuan fakta memberikan
implikasi program, yaitu manakala pengetahuan dari wanita kurang maka
penggunaan kontrasepsi terutama AKDR/IUD juga menurun. Jika hanya sasaran
para wanita saja yang selalu diberi informasi, sementara para suami kurang
pembinaan dan pendekatan, suami kadang melarang istrinya karena faktor
ketidaktahuan dan tidak ada komunikasi untuk saling memberikan pengetahuan.
Universitas Sumatera Utara
b. Pendidikan pasangan usia subur (PUS) yang rendah
Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan. Pendidikan pasangan suami/istri yang rendah akan menyulitkan
proses pengajaran dan pemberian informasi, sehingga pengetahuan tentang
AKDR/IUD juga terbatas.
c. Sikap dan pandangan negatif masyarakat
Sikap ini juga berkaitan dengan pengetahuan dan pendidikan seseorang. Banyak
mitos tentang AKDR/IUD seperti dapat mengganggu kenyamanan hubungan
suami/istri, mudah terlepas jika bekerja terlalu keras, menimbulkan kemandulan
dan lain sebagainya.
d. Sosial budaya dan ekonomi
Tingkat ekonomi memengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi. Hal ini disebabkan
karena untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi yang diperlukan akseptor harus
menyediakan dana yang diperlukan. Walaupun jika dihitung dari segi
keekonomisannya, kontrasepsi AKDR/IUD lebih murah dari KB suntik atau pil,
tetapi terkadang orang melihatnya dari berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk
sekali pasang. Kalau patokannya adalah biaya setiap kali pasang, mungkin
AKDR/IUD tampak jauh lebih mahal. Tetapi kalau dilihat jangka waktu
penggunaannya tentu biaya yang harus dikeluarkan untuk pemasangan
AKDR/IUD akan lebih murah dibandingkan KB suntik ataupun pil. AKDR/IUD
Universitas Sumatera Utara
bisa aktif selama 3-5 tahun tahun, bahkan seumur hidup atau sampai dengan
menopause. Sedangkan KB suntik atau pil hanya mempunyai masa aktif 1-3
bulan saja, yang artinya untuk mendapatkan efek yang sama dengan AKDR/IUD
seseorang harus melakukan 12-36 kali suntikan bahkan berpuluh-puluh kali lipat
2.4. Dukungan
2.4.1. Pengertian Dukungan
Menurut As’ari (2005), dukungan adalah derajat dukungan yang diberikan
kepada individu khususnya sewaktu dibutuhkan oleh orang-orang yang memiliki
hubungan emosional yang dekat dengan orang tersebut.
Menurut Katc dan Kahn (2000) dukungan adalah perasaan positif, menyukai,
kepercayaan, dan perhatian dari orang lain yaitu orang yang berarti dalam kehidupan
individu yang bersangkutan, pengakuan, kepercayaan seseorang dan bantuan
langsung dalam bentuk tertentu.
Menurut Sarafino (2006), dukungan sosial mengacu pada kenyamanan,
perhatian, penghargaan atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada
individu.
Menurut Taylor (2003), dukungan sosial adalah informasi yang diterima dari
orang lain bahwa individu tersebut dicintai, diperhatikan, dihargai dan bernilai dan
merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan saling dibutuhkan yang didapat dari
orang tua, suami atau orang yang dicintai, sanak keluarga, teman, hubungan sosial
dan komunitas.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Fungsi Dukungan Keluarga/Sosial
Menurut Suhita (2005), dukungan keluarga menjelaskan bahwa keluarga
memiliki beberapa fungsi dukungan yaitu :
a. Dukungan informasional
Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator (penyebar) informasi
tentang dunia. Menjelaskan tentang pemberian saran, sugesti, informasi yang
dapat digunakan mengungkapkan suatu masalah.
b. Dukungan penilaian
Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan
menengahi pemecahan masalah, sebagai sumber dan validator indentitas anggota
keluarga diantaranya memberikan support, penghargaan dan perhatian.
c. Dukungan instrumental
Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan konkrit, diantaranya:
kesehatan penderita dalam hal kebutuhan makan dan minum, istirahat dan
terhindarnya penderita dari kelelahan.
d. Dukungan emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan
serta membantu penguasaan terhadap emosi. Aspek-aspek dari dukungan
emosional meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya
kepercayaan, perhatian, mendengarkan dan didengarkan. Dukungan sosial
keluarga dapat berupa dukungan sosial keluarga internal, seperti dukungan dari
Universitas Sumatera Utara
suami/istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga
eksternal.
2.4.3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Dukungan Keluarga/Sosial
Sarafino (2006) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi apakah seseorang akan menerima dukungan sosial atau tidak. Faktor-
faktor tersebut diantaranya adalah :
a. Faktor dari penerima dukungan (recipient)
Seseorang tidak akan menerima dukungan sosial dari orang lain jika ia tidak suka
bersosial, tidak suka menolong orang lain dan tidak ingin orang lain tahu bahwa
ia membutuhkan bantuan. Beberapa orang terkadang tidak cukup asertif untuk
memahami bahwa ia sebenarnya membutuhkan bantuan dari orang lain, atau
merasa bahwa ia seharusnya mandiri dan tidak mengganggu orang lain, atau
merasa tidak nyaman saat orang lain menolongnya, atau tidak tahu kepada siapa
dia harus meminta pertolongan.
b. Faktor dari pemberi dukungan (providers)
Seseorang terkadang tidak memberikan dukungan sosial kepada orang lain ketika
ia sendiri tidak memiliki sumber daya untuk menolong orang lain, atau tengah
menghadapi stres, harus menolong dirinya sendiri, atau kurang sensitif terhadap
sekitarnya sehingga tidak menyadari bahwa orang lain membutuhkan dukungan
darinya. Faktor-faktor yang memengaruhi dukungan keluarga lainnya adalah
kelas sosial ekonomi orang tua. Kelas sosial ekonomi disini meliputi tingkat
Universitas Sumatera Utara
pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga
kelas menengah, suatu hubungan yang lebih demokratis dan adil mungkin ada,
sementara dalam keluarga kelas bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau
otokrasi. Selain itu orang tua dengan kelas sosial menengah mempunyai tingkat
dukungan, afeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi dari pada orang tua dengan
kelas sosial bawah (Akhmadi, 2006).
2.4.4. Sumber-Sumber Dukungan Keluarga/Sosial
Menurut Suhita (2005), sumber-sumber dukungan sosial yaitu :
a. Suami
Hubungan perkawinan merupakan hubungan akrab yang diikuti oleh minat yang
sama, kepentingan yang sama, saling membagi perasaan, saling mendukung dan
menyelesaikan permasalahan bersama. Dukungan sosial suami yang sangat
diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan
istri, suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan
kesehatan istri, memahami istrinya, tidak menyakiti istri dan berdoa untuk
keselamatan istri (Harymawan, 2007). Dalam hal ini untuk mempergunakan KB
dibutuhkan dukungan suami, apabila ada dukungan suami untuk memilih jenis
kontrasepsi yang mau dipakai, maka ibu dapat memilih jenis KB sesuai dengan
keinginan istri dan suami.
Universitas Sumatera Utara
b. Keluarga
Keluarga merupakan sumber dukungan sosial karena dalam hubungan keluarga
tercipta hubungan yang saling mempercayai. Individu sebagai anggota keluarga
akan menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan, tempat bercerita, tempat
bertanya, dan tempat mengeluarkan keluhan-keluhan bilamana individu sedang
mengalami permasalahan.
c. Teman/sahabat
Menurut Kail dan Neilsen dalam Suhita (2005), teman dekat merupakan sumber
dukungan sosial karena dapat memberikan rasa senang dan dukungan selama
mengalami suatu permasalahan. Sedangkan menurut Ahmadi (1991) bahwa
persahabatan adalah hubungan yang saling mendukung, saling memelihara,
pemberian dalam persahabatan dapat terwujud barang atau perhatian tanpa unsur
eksploitasi.
Menurut Sarafino (2006), dukungan sosial dapat berasal dari berbagai
sumber seperti pasangan hidup, keluarga, pacar, teman, rekan kerja dan organisasi
komunitas.
2.5. Budaya
2.5.1. Pengertian Budaya
Menurut Kuntjaraningrat (2009) budaya adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar.
Universitas Sumatera Utara
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Menurut E.B. Taylor dalam Soelaeman (2007), budaya adalah kompleks yang
mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan lain
kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anpgota masyarakat.
2.5.2. Unsur Budaya
Menurut Koentjaraningrat (2009) unsur-unsur kebudayaan secara universal
adalah :
a. Sistem Religi
Merupakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia yang memiliki
kecerdasan pikiran dan perasaan leluhur, tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya
terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga
menyembahnya kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
Universitas Sumatera Utara
b. Sistem Pengetahuan
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh
dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan
manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya
kepada orang lain melalui bahasa, menyebabkan pengetahuan menyebar luas.
Lebih-lebih bila pengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya dapat
dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sistem yang terlahir karena
setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan
dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar
yang lain juga mengerti.
c. Sistem Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusia
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari
pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tanggannya yang dapat memegang
sesuatu dengan erat, manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Sistem
yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang-barang dan sesuatu
yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia
dengam makhluk hidup yang lain.
d. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas
dan selalu ingin lebih.
Universitas Sumatera Utara
e. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan
sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan
kelebihan masing-masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi
dan bersatu.
f. Bahasa
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada
mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan
dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan.
g. Kesenian
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat
mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk
dipuaskan. Manusia bukan lagi semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja,
mereka juga perlu pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang
semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian
2.6. Beberapa Faktor yang Berkaitan dengan Perilaku Penggunaan AKDR/IUD
Faktor keputusan konsumen untuk menggunakan alat kontrasepsi AKDR/IUD
tidak terlepas dari faktor perilaku yang dimiliki oleh masing-masing individu.
Adapun faktor-faktor yang merupakan penyebab perilaku dapat dijelaskan dengan
Menurut Notoatmodjo (2010) yang dibedakan dalam tiga jenis yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Faktor predisposisi (predisposing factors)
Faktor ini merupakan faktor anteseden terhadap perilaku yang menjadi dasar atau
motivasi bagi perilaku. Termasuk dalam faktor ini adalah jenis kelamin, umur,
pendidikan, pengetahuan, keyakinan, nilai dan persepsi yang berkenaan dengan
motivasi seseorang atau kelompok untuk bertindak.
b. Faktor pemungkin (enabling factors)
Faktor pemungkin adalah faktor anteseden terhadap perilaku yang memungkinkan
suatu motivasi atau aspirasi terlaksana. Termasuk dalam faktor pemungkin adalah
lingkungan fisik, keterampilan petugas, sumber daya pribadi dan komunitas.
Seperti tersedianya pelayanan kesehatan termasuk alat-alat kontrasepsi,
keterjangkauan, kebijakan, peraturan dan perundangan.
c. Faktor pendorong (reinforcing factors)
Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan
memperoleh dukungan atau tidak. Sumber penguat tentu saja tergantung pada
tujuan dan jenis program. Faktor ini terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat. Berdasarkan perilaku dan faktor-faktor yang memengaruhinya,
konsumen akan memutuskan menggunakan alat kontrasepsi AKDR/IUD.
Selanjutnya proses penggunaan alat kontrasepsi AKDR/IUD oleh masyarakat
atau konsumen dapat dijelaskan oleh Notoadmodjo (2010) yang mengutip pendapat
Universitas Sumatera Utara
Anderson (1974) bahwa keputusan seseorang dalam menggunakan alat kontrasepsi
tertentu tergantung pada :
a. Karakteristik predisposisi (predisposing characteristic)
Karakteristik ini digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa tiap individu
mempunyai kecenderungan untuk menggunakan pelayanan kesehatan maupun
memakai alat kontrasepsi yang berbeda-beda. Karakteristik predisposisi dapat
dibagi ke dalam 3 kelompok yakni :
a. Ciri-ciri demografi : umur, jenis kelamin, status perkawinan dan jumlah
anggota keluarga.
b. Struktur sosial : jenis pekerjaan, status sosial, pendidikan, ras, agama dan
kesukuan.
c. Kepercayaan kesehatan : keyakinan, sikap, pengetahuan terhadap pelayanan
kesehatan, dokter dan penyakitnya.
b. Karakteristik pendukung (enabling characteristic)
a. Sumber daya keluarga : penghasilan keluarga, kemampuan membeli jasa
pelayanan dan keikutsertaan dalam asuransi kesehatan.
b. Sumber daya masyarakat : jumlah sarana pelayanan kesehatan, jumlah tenaga
kesehatan, rasio penduduk dengan tenaga kesehatan dan lokasi sarana.
Universitas Sumatera Utara
c. Karakteristik kebutuhan (need characteristik)
Kebutuhan merupakan dasar dan stimulus langsung untuk menggunakan
pelayanan kesehatan, bilamana tingkat predisposisi dan pendukung itu ada.
Karakteristik kebutuhan itu sendiri dapat dibagi menjadi 2 kategori yakni :
a. Perceived (subject assessment) : simptom, fungsi-fungsi yang terganggu,
persepsi terhadap status kesehatannya.
b. Evaluated (clinical diagnosis) : simptom dan diagnosis
2.7. Beberapa Hasil Penelitian yang Berkaitan dengan Perilaku Penggunaan
AKDR/IUD Berdasarkan penelitian Imbarwati (2009), beberapa faktor yang berkaitan
dengan penggunaan KB AKDR/IUD pada peserta KB di Kecamatan Pedurangan
Kota Semarang adalah pengetahuan yang kurang baik tentang KB AKDR/IUD
semakin menjauhkan AKDR/IUD sebagai salah satu pilihan bagi akseptor KB,
Alasan yang mayoritas klien yang lebih memilih menggunakan KB non AKDR/IUD
salah satunya dipengaruhi oleh pengetahuan yang kurang akan informasi yang benar
tentang AKDR/IUD sehingga menyebabkan mereka memiliki perasaan takut untuk
memilih alat kontrasepsi tersebut.
Faktor pengetahuan suami sebagai pasangan dari peserta KB juga
berkontribusi cukup besar sebagai pendukung sekaligus penganjur istri dalam
menjatuhkan pilihan kontrasepsi. Suami yang memiliki pengetahuan cukup tentang
AKDR/IUD akan cenderung menganjurkan dan mengijinkan istrinya menggunakan
Universitas Sumatera Utara
alat kontrasepsi jangka panjang tersebut. Perpaduan antara pengetahuan dan
dukungan suami dengan kemauan yang kuat dari istri dalam menetapkan pilihan pada
alat kontrasepsi non hormonal yang terbukti efektif tersebut membuahkan keputusan
yang bulat bagi kedua pasangan dalam memilih menggunakan kontrasepsi tersebut.
Selain itu kualitas pelayanan KB yang tergambar dalam dua dimensi kualitas.
Dimensi pertama adalah gambaran ketersediaan berbagai pilihan metode kontrasepsi,
Dimensi mutu kedua dari kualitas pelayanan KB ternyata masih ada yang
dipersepsikan kurang baik oleh responden, Dimensi mutu yang ketiga
menggambarkan kemauan petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan dengan
cepat dan tepat, serta memberikan pelayanan dengan trampil. Dimensi yang keempat
menggambarkan pengetahuan dan kemampuan petugas kesehatan untuk
menimbulkan pemahaman dan kemantapan bagi klien dalam memilih salah satu
metode kontrasepsi serta keramahan dan kesopanan petugas. Dimensi kelima
tergambar dari interaksi antara klien dan petugas kesehatan yang dinilai dari
kecakapan petugas untuk menciptakan suasana serta komunikasi dua arah untuk
membantu memahami kebutuhan dan memberi perhatian pada klien.
Menurut penelitian Junita Tatarini Purba (2008), bahwa faktor-faktor yang
memengaruhi pemakaian alat kontrasepsi pada istri PUS KB di Kecamatan Rambah
Samo Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2008 adalah pengetahuan berpengaruh terhadap
pemakaian alat kontrasepsi (Exp B = 6,151; 95% CI = 1,454-26,025) artinya jika
pengetahuan ibu semakin baik maka peluang responden untuk memakai alat
Universitas Sumatera Utara
kontrasepsi 6,151 kali dibandingkan jika ibu dengan pengetahuan buruk, ketersediaan
alat kontrasepsi berpengaruh terhadap pemakaian alat kontrasepsi (Exp B = 22,457;
95% CI = 3,893-129,551) artinya jika alat kontrasepsi tersedia maka peluang
responden untuk memakai alat kontrasepsi 22,457 kali dibandingkan jika alat
kontrasepsi tidak tersedia, sikap ibu berpengaruh terhadap pemakaian alat kontrasepsi
(Exp B = 4,253; 95% CI = 1,063-17,014) artinya jika sikap ibu semakin baik maka
peluang responden untuk memakai alat kontrasepsi 4,253 kali dibandingkan jika ibu
dengan sikap buruk, jumlah anak berpengaruh terhadap pemakaian alat kontrasepsi
(Exp B = 0,118; 95% CI = 0,024-0,575) artinya jika jumlah anak semakin banyak
maka peluang responden untuk memakai alat kontrasepsi 0,118 kali dibandingkan
jika jumlah anak semakin sedikit.
2.8. Landasan Teori
Menurut Notoatmodjo (2010), bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
penggunaan kontrasepsi AKDR/IUD adalah pemberi pelayanan kesehatan, fasilitas
pelayanan kesehatan yaitu ketersediaan pelayanan kesehatan, keterjangkauan dan
kualitas, faktor budaya yaitu keyakinan, tradisi, nilai dan agama, faktor informasi
yaitu tenaga kesehatan, media massa/televisi, kelompok masyarakat, keluarga dan
pengalaman orang lain, karakteristik individu yaitu umur, pendidikan, pekerjaan,
sosial ekonomi, faktor pengetahuan, pengalaman dan persepsi. Berdasarkan faktor-
faktor yang mempengaruhinya, konsumen akan memutuskan menggunakan alat
kontrasepsi AKDR/IUD.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Kerangka Teori Menurut Green (1991) Landasan teori menurut Green (1991) tidak semuanya akan diteliti pada
penelitian ini, dengan berbagai pertimbangan dan melihat situasi dilapangan bahwa
variabel yang diambil harus dapat diukur dan sesuai dengan kepustakaan yang ada
menurut peneliti. Variabel yang diambil adalah variabel karakteristik ibu (umur,
pendidikan, pengetahuan dan jumlah anak), dukungan suami, budaya dan kualitas
pelayanan KB.
Pemberi Pelayanan Kesehatan : - Bidan - Dokter
Fasilitas pelayanan kesehatan : - Ketersediaan - Keterjangkauan - Kualitas
Budaya - Keyakinan - Tradisi - Agama - Nilai
Informasi dan komunikasi - Tenaga kesehatan - Kelompok masyarakat - Keluarga/suami - Pengalaman orang lain
Karakter individu / WUS : - Umur - Pendidikan - Pekerjaan - Sosial ekonomi
- Pengetahuan - Pengalaman
Persepsi
Penggunaan KB AKDR/IUD
Universitas Sumatera Utara
2.9. Kerangka Konsep
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian
Karakteristik ibu : - Umur - Pendidikan - Pengetahuan - Jumlah anak
Kualitas Pelayanan KB - Ketersediaan alat kontrasepsi - Ketersediaan tenaga terlatih
Pemakaian AKDR/IUD
Dukungan Suami
Budaya
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik, penelitian
yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi dengan pendekatan
cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik
ibu (umur, pendidikan, pengetahuan dan paritas), dukungan suami, budaya dan
kualitas pelayanan KB (ketersediaan alat kontrasepsi dan ketersediaan tenaga terlatih)
dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit
Kabupaten Deli Serdang.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten
Deli Serdang. Alasan memilih lokasi ini karena pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD
di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang lebih rendah jika
dibandingkan dengan kontrasepsi jenis lain yaitu suntik sebanyak 325 akseptor
(32.21%), pil sebanyak 242 akseptor (23.98%), implant sebanyak 228 akseptor
(22,59%), penggunaaan kondom sebanyak 67 akseptor (6.64%), MOW sebanyak 88
akseptor (8,73%) dan paling sedikit IUD sebanyak 59 akseptor (5,85%) dan memiliki
karakteristik ibu dan dukungan suami yang berbeda.
35
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan Januari sampai Juli 2012 yaitu mulai
melakukan penelusuran kepustakaan, penyusunan proposal, seminar proposal,
penelitian, analisis data dan penyusunan laporan akhir.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu PUS yang menggunakan KB
di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang yang berjumlah 1009
orang.
3.3.2. Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi dijadikan menjadi
sampel. Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan
uji hipotesis menurut Lemeshow (1997), sebagai berikut :
dimana :
n = besar sampel
Z1-α = nilai distribusi normal baku (tabel z) pada α tertentu = 1,64
Z1-β = nilai distribusi normal baku (tabel z) pada β tertentu = 1,28
Po = proporsi di populasi = 0,50
Pa = perkiraan proporsi di populasi = 0,60
Universitas Sumatera Utara
Pa-Po = perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi di populasi
0,60-0,50 = 0,10
= 210,25 orang ≈ 210 orang
Jadi besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 210 orang
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dalam dua (2) tahap yaitu :
a. Tahap pertama dengan menggunakan teknik cluster sampling yaitu
pengelompokan sampel berdasarkan wilayah atau lokasi populasi. Pusat cluster
adalah kantor kelurahan dan kantor kepala desa dan pemilihan sampel yang
diambil yaitu berdasarkan arah angin (utara, timur, selatan, barat) dari pusat
cluster.
b. Tahap kedua merupakan pemilihan anggota sampel yang dilakukan secara
convinience sampling dimana subjek dijadikan sampel karena kebutulan dijumpai
di tempat dan waktu secara bersamaan pada pengumpulan data.
Tabel 3.1. Pembagian Sampel Berdasarkan Wilayah Penelitian
No Wilayah Jumlah Ibu PUS 1 Tanjung Beringin 32/1009 x 210 = 7 responden 2 Betimus Mbaru 30/1009 x 210 = 6 responden 3 Sibolangit 79/1009 x 210 = 16 responden 4 Bengkurung 36/1009 x 210 = 4 responden 5 Rumah Sumbul 50/1009 x 210 = 10 responden 6 Bingkawan 71/1009 x 210 = 15 responden 7 Batu Mbelin 62/1009 x 210 = 13 responden 8 Kuala 36/1009 x 210 = 8 responden 9 Sayumsabah 70/1009 x 210 = 15 responden
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 (Lanjutan)
10 Rambung Baru 99/1009 x 210 = 21 responden 11 Sembahe 124/1009 x 210 = 25 responden 12 Buahnabar 38/1009 x 210 = 8 responden 13 Rumah Pilpil 132/1009 x 210 = 28 responden 14 Puangaja 46/1009 x 210 = 10 responden 15 Batulayang 53/1009 x 210 = 12 responden 16 Tambunen 51/1009 x 210 = 12 responden
Jumlah 210 responden
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Jenis Data
a. Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner.
b. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengambil data-data dari
dokumen atau catatan yang diperoleh dari Puskesmas Sibolangit, Kantor
Kecamatan Sibolangit dan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang.
3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment dan dilihat
penafsiran dan indeks korelasinya. Uji validitas dalam penelitian ini berhubungan
dengan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner mengenai pengetahuan
ibu tentang kontrasepsi AKDR.
Universitas Sumatera Utara
Uji validitas bertujuan mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang
menunjukan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur
kolerasi antara variabel pada analisis reliabilitas dengan melihat nilai correlation
corrected item, dengan ketentuan jika nilai r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid
dan sebaliknya (Hidayat, 2007).
Berdasarkan hasil uji validitas variabel karakteristik ibu (pengetahuan),
budaya, dukungan suami dan kualitas pelayanan KB (ketersediaan alat kontrasepsi
dan ketersediaan tenaga terlatih) terlihat hasil korelasi diketahui bahwa semua item
mempunyai korelasi > 0,361 maka dapat dikatakan bahwa item alat ukur tersebut
valid dan dapat digunakan dalam pengumpulan data penelitian, dapat dilihat pada
tabel 3.2 :
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Variabel Karaktersitik Ibu (Pengetahuan), Dukungan Suami, Budaya dan Kualitas Pelayanan KB (Ketersediaan Alat Kontrasepsi dan Ketersediaan Tenaga Terlatih)
No Variabel Corrected Item-Total Correlation Keterangan 1 Pengetahuan
Item1 0,988 Valid
Item2 0,882 Valid
Item3 0,951 Valid
Item4 0,901 Valid
Item5 0,945 Valid
Item6 0,945 Valid
Item7 0,891 Valid
Item8 0,931 Valid
Item9 0,753 Valid
Item10 0,951 Valid
2 Dukungan Suami
Valid
Item1 0,788 Valid
Item2 0,767 Valid
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 (Lanjutan)
Item3 0,663 Valid
Item4 0,863 Valid
Item5 0,520 Valid
Item6 0,792 Valid
Item7 0,765 Valid
Item8 0,754 Valid
Item9 0,771 Valid
Item10 0,695 Valid
3 Budaya
Item1 0,741 Valid
Item2 0,827 Valid
Item3 0,769 Valid
Item4 0,791 Valid
Item5 0,673 Valid
4 Ketersediaan Alat Kontrasepsi
Item1 0,763 Valid
Item2 0,838 Valid
Item3 0,859 Valid
Item4 0,787 Valid
Item5 0,751 Valid
5 Ketersediaan Tenaga Terlatih
Item1 0,691 Valid
Item2 0,872 Valid
Item3 0,897 Valid
Item4 0,789 Valid
Item5 0,747 Valid
Item6 0,872 Valid
Item7 0,897 Valid
b. Reliabilitas
Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat
ukur dapat dipergunakan atau tidak. Dalam mengukur reliabilitas ini dengan
menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
Universitas Sumatera Utara
Pertanyaan dikatakan reliabel, jika jawaban responden terhadap pertanyaan
(kuesioner) adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas
menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya,
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang
dapat dipercayai juga. Apabila datanya memang benar dan sesuai dengan kenyataan,
maka berapa kali diambil tetap akan sama (Riwidikdo, 2009).
Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercayai dengan menggunakan
metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali
pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha > r tabel, maka dinyatakan reliabel
(Riyanto 2009).
Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel karakteristik ibu (pengetahuan),
budaya, dukungan suami dan kualitas pelayanan KB (ketersediaan alat kontrasepsi
dan ketersediaan tenaga terlatih) terlihat nilai Cronbach’s Alpha > 0,361 maka
kuesioner tersebut dikatakan reliabel, dapat dilihat pada tabel 3.3:
Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Karaktersitik Ibu (Pengetahuan), Dukungan Suami, Budaya dan Kualitas Pelayanan KB (Ketersediaan Alat Kontrasepsi dan Ketersediaan Tenaga Terlatih)
No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan 1 Pengetahuan 0,815 Reliabel 2 Dukungan suami 0,778 Reliabel 3 Budaya 0,808 Reliabel 4 Ketersediaan alat kontrasepsi 0,815 Reliabel 5 Ketersediaan tenaga terlatih 0,801 Reliabel
Universitas Sumatera Utara
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada akseptor KB di wilayah kerja
Puskesmas Bandar Baru Kabupaten Deli Serdang sebanyak 30 orang dengan asumsi
karakteristik akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit dan Puskesmas
Bandar Baru relatif sama.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1. Variabel Bebas
3.5.1.1. Karakteristik Ibu
a. Umur adalah jumlah tahun hidup responden pada saat wawancara yang
dihitung dari ulang tahun terakhir (dibulatkan pada yang lebih mendekati).
Kategori umur : 0. < 19 tahun dan > 35 tahun
1. 20-35 tahun
Kriteria ini dibuat dengan asumsi kelompok umur tersebut merupakan
golongan istri yang sebaiknya memakai alat kontrasepsi sesuai dengan tujuan
KB. Yaitu istri yang berumur < 20 tahun untuk menunda kehamilan dan
berumur > 35 tahun untuk mengakhiri kesuburan (Pinem, 2009).
b. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh
dan diselesaikan oleh responden dengan memperoleh ijazah.
Kategori Pendidikan : 0. Tinggi : Diploma/S1 (Kemendiknas, 2009)
1. Dasar : SD/SMP dan Menengah : SMA
Universitas Sumatera Utara
c. Pengetahuan akseptor KB adalah segala sesuatu yang diketahui akseptor KB
tentang kontrasepsi AKDR/IUD yang diperoleh dari hasil wawancara
terhadap responden.
Kategori Pengetahuan : 0. Baik
1. Buruk
Untuk mengukur tingkat pengetahuan akseptor KB tentang kontrasepsi
AKDR/IUD disusun sebanyak 10 pertanyaan dengan jawaban ”sangat setuju
(bobot nilai 3)”, ”setuju (bobot nilai 2)” dan ”tidak setuju (bobot nilai
1)”, maka total skor untuk variabel pengetahuan adalah 30, jadi :
0. Baik, jika jawaban responden memiliki total skor ≥ 76% dari 30 = 22-30
1. Buruk, jika jawaban responden memiliki total skor < 76 % dari 30 = 1-21
(Nursalam, 2011).
d. Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan si ibu baik lahir hidup dan
mati. Kriteria ini dibuat berdasarkan tujuan program KB.
Kategori Paritas : 0. > 2 orang
1. ≤ 2 orang
3.5.1.2. Dukungan Suami
Dukungan suami adalah dukungan yang diberikan suami untuk istri untuk
mempergunakan kontrasepsi AKDR/IUD.
Kategori Dukungan suami : 0. Mendukung
1. Tidak mendukung
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran variabel dukungan suami disusun 10 pertanyaan yang
diajukan dengan jawaban ”sangat setuju (bobot nilai 3)”, ”setuju (bobot nilai
2)”, ” dan tidak setuju (bobot nilai 1)” dan dikategorikan menjadi 2, yaitu:
0. Mendukung, jika responden memperoleh skor > 50% yaitu 8-15
1. Tidak mendukung, jika responden memperoleh skor ≤ 50% yaitu 1-7
3.5.1.3. Budaya
Budaya adalah kondisi dimasyarakat yang berpengaruh terhadap penggunaan
kontrasepsi AKDR/IUD.
Pengukuran variabel budaya disusun 5 pertanyaan yang diajukan
dengan jawaban ”sangat setuju (bobot nilai 3)”, ”setuju (bobot nilai 2)” dan
”tidak setuju (bobot nilai 1)” dan dikategorikan menjadi 2, yaitu:
0. Mendukung, jika responden memperoleh skor > 50% yaitu 8-15
1. Tidak Mendukung, jika responden memperoleh skor ≤ 50% yaitu 1-7
3.5.1.4. Kualitas Pelayanan KB
Kualitas pelayanan KB adalah kualitas pelayanan KB yang meliputi ketersediaan
alat kontrasepsi dan ketersediaan tenaga terlatih.
a. Ketersediaan alat kontrasepsi adalah alat kontrasepsi AKDR/IUD yang tersedia
apabila akseptor KB ingin mempergunakan AKDR/IUD di wilayah kerja
Puskesmas Sibolangit.
Kategori ketersediaan alat kontrasepsi : 0. Tersedia
1. Tidak tersedia
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran variabel ketersediaan alat kontrasepsi disusun 5 pertanyaan
yang diajukan dengan jawaban sangat setuju (bobot nilai 3)”, ”setuju (bobot
nilai 2)” dan ”tidak setuju (bobot nilai 1 )” dan dikategorikan menjadi 2, yaitu:
0. Tersedia, jika responden memperoleh skor > 50% yaitu 8-15
1. Tidak tersedia, jika responden memperoleh skor ≤ 50% yaitu 1-7
b. Ketersediaan tenaga terlatih adalah tenaga terlatih yang tersedia apabila akseptor
KB ingin mempergunakan AKDR/IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit.
Kategori ketersediaan alat kontrasepsi : 0. Tersedia
1. Tidak tersedia
Pengukuran variabel ketersediaan tenaga terlatih disusun 7 pertanyaan
yang diajukan dengan jawaban sangat setuju (bobot nilai 3 )”, ”setuju (bobot
nilai 2 )” dan ”tidak setuju (bobot nilai 1 )” dan dikategorikan menjadi 2, yaitu:
0. Tersedia, jika responden memperoleh skor > 50% yaitu 8-15
1. Tidak tersedia, jika responden memperoleh skor ≤ 50% yaitu 1-7
3.5.2. Variabel Terikat
Pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD yaitu jenis kontrasepsi yang dipergunakan
oleh akseptor KB.
Kategori Pemakaian AKDR/IUD :
0. Memakai : bila responden memakai kontrasepsi AKDR/IUD saat ini.
1. Tidak Memakai : bila responden tidak memakai kontasepsi AKDR/IUD saat ini
Universitas Sumatera Utara
3.6. Metode Pengukuran
Tabel 3.4. Variabel, Cara, Alat, Skala dan Hasil Ukur
Variabel Cara dan Alat Ukur
Skala Ukur
Hasil Ukur
Variabel Bebas 1. Karakteristik Ibu a. Umur Wawancara
(kuesioner) Ordinal 0. < 19 dan > 35tahun
1. 19-35 tahun b. Pendidikan Wawancara
(kuesioner) Ordinal 0. Tinggi : Diploma/S1
1. Dasar : SD/SMP dan Menengah : SMA
c. Pengetahun Wawancara (kuesioner)
Ordinal 0. Baik 1. Buruk
d. Paritas Wawancara (kuesioner)
Ordinal 0. > 2 orang 1. ≤ 2 orang
2. Dukungan suami Wawancara (kuesioner)
Ordinal 0. Mendukung 1. Tidak Mendukung
3. Budaya Wawancara (kuesioner)
Ordinal 0. Mendukung 1. Tidak Mendukung
4. Kualitas Pelayanan KB a. Ketersediaan alat kontrasepsi
Wawancara (kuesioner)
Ordinal 0. Tersedia 1. Tidak tersedia
b. Ketersediaan tenaga terlatih
Wawancara (kuesioner)
Ordinal 0. Tersedia 1. Tidak tersedia
Variabel Terikat Pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD
Wawancara (kuesioner)
Ordinal 0. Memakai 1. Tidak memakai
3.7. Metode Analisis Data
3.7.1. Analisis Univariat
Analisis data secara univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran
distribusi frekuensi responden. Analisa ini digunakan untuk memperoleh gambaran
pada masing-masing variabel independen yang meliputi karakteristik ibu (umur,
pendidikan, pengetahuan dan paritas), dukungan suami, budaya dan kualitas
Universitas Sumatera Utara
pelayanan KB (ketersediaan alat kontrasepsi dan ketersediaan tenaga terlatih) dan
variabel dependen yaitu pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD.
3.7.2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan
karakteristik ibu (umur, pendidikan, pengetahuan dan paritas), dukungan suami,
budaya dan kualitas pelayanan KB (ketersediaan alat kontrasepsi dan ketersediaan
tenaga terlatih) dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah kerja
Puskesmas Sibolangit dengan menggunakan statistik uji chi-square kemudian
hasilnya dinarasikan.
Alasan pemilihan uji statistik dengan menggunakan uji chi-square pada
analisis bivariat adalah :
1. Variabel bebas berskala ordinal (kategori) dan > 1 variabel
2. Variabel terikat berskala ordinal dan 1 variabel (Nursalam, 2011).
3. Variabel terikat dikotomi (Sastroasmoro, 2008).
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Sibolangit terletak di Jl. Jamin Ginting desa Sibolangit Kecamatan
Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Kecamatan ini merupakan salah satu kecamatan
yang terletak di daerah dataran tinggi. Secara geografis Kecamatan Sibolangit
mempunyai luas wilayah 17.492 km2 dengan batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Pancur Batu
2. Sebelah Selatan : Kabupaten Karo
3. Sebelah Barat : Kecamatan Kutalimbaru
4. Sebelah Timur : Kecamatan Namo Rambe dan Biru-biru
4.1.1. Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Menurut Desa
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli
Serdang adalah desa Tanjung Beringin sebanyak 383 jiwa dengan jumlah KK
sebanyak 60, desa Betimus Mbaru sebanyak 460 jiwa dengan jumlah KK sebanyak
75, desa Sibolangit sebanyak 1004 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 150, desa
Bengkurung sebanyak 392 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 61, desa Rumah
Sumbul sebanyak 616 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 120, desa Bingkawan
sebanyak 775 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 245, desa Batu Mbelin sebanyak 651
jiwa dengan jumlah KK sebanyak 100, desa Kuala sebanyak 342 jiwa dengan jumlah
48
Universitas Sumatera Utara
KK sebanyak 63, desa Sayumsabah sebanyak 1003 jiwa dengan jumlah KK sebanyak
157, desa Rambung Baru sebanyak 1090 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 261, desa
Sembahe sebanyak 1241 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 274, desa Buahnabar
sebanyak 433 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 95, desa Rumah Pilpil sebanyak
1092 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 260, desa Puangaja sebanyak 486 jiwa
dengan jumlah KK sebanyak 81, desa Batulayang sebanyak 662 jiwa dengan jumlah
KK sebanyak 160 dan desa Tambunen sebanyak 495 jiwa dengan jumlah KK
sebanyak 120 seperti pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Menurut Desa
No Desa Jumlah Penduduk (jiwa) Jumlah KK (jiwa) 1 Tanjung Beringin 383 60 2 Betimus Mbaru 460 75 3 Sibolangit 1004 150 4 Bengkurung 392 61 5 Rumah Sumbul 616 120 6 Bingkawan 775 245 7 Batu Mbelin 651 100 8 Kuala 342 63 9 Sayumsabah 1003 157 10 Rambung Baru 1090 261 11 Sembahe 1241 274 12 Buahnabar 433 95 13 Rumah Pilpil 1092 260 14 Puangaja 486 81 15 Batulayang 662 160 16 Tambunen 495 120
Jumlah 11.125 2357
Sumber : Puskesmas Sibolangit, 2012
Universitas Sumatera Utara
4.1.2. Tenaga Kesehatan yang Bertugas dalam Pelayanan Kontrasepsi
Tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Sibolangit yang melayani
akseptor KB adalah dokter sebanyak 4 orang dan bidan desa sebanyak 25 orang.
4.1.3. Program KB
4.1.3.1. Distribusi Jumlah PUS dan Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Menurut Desa
Jumlah PUS dan akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit menurut
desa, seperti pada Tabel 4.2:
Tabel 4.2. Distribusi Jumlah PUS dan Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Menurut Desa
No Desa Jumlah PUS Jumlah Akseptor KB % 1 Tanjung Beringin 44 32 72,7 2 Betimus Mbaru 42 30 71,4 3 Sibolangit 93 79 84,9 4 Bengkurung 46 36 78,3 5 Rumah Sumbul 62 50 80,6 6 Bingkawan 85 71 83,5 7 Batu Mbelin 77 62 80,5 8 Kuala 51 36 70,6 9 Sayumsabah 84 70 83,3
10 Rambung Baru 120 99 82,5 11 Sembahe 154 124 80,5 12 Buahnabar 49 38 77,6 13 Rumah Pilpil 153 132 86,3 14 Puangaja 56 46 82,1 15 Batulayang 64 53 82,8 16 Tambunen 65 51 78,5
Jumlah 1245 1009 81,0
Sumber : Puskesmas Sibolangit, 2012
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jumlah PUS dan akseptor KB di
wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang adalah desa Tanjung
Universitas Sumatera Utara
Beringin PUS sebanyak 44 orang dengan jumlah akseptor KB sebanyak 32 orang
(72,7%), desa Betimus Mbaru PUS sebanyak 42 orang dengan jumlah akseptor KB
sebanyak 30 orang (71,4%), desa Sibolangit PUS sebanyak 93 orang dengan jumlah
akseptor KB sebanyak 79 orang (84,9%), desa Bengkurung PUS sebanyak 46 orang
dengan jumlah akseptor KB sebanyak 36 orang (78,3%), desa Rumah Sumbul PUS
sebanyak 62 orang dengan jumlah akseptor KB sebanyak 50 orang (80,6%), desa
Bingkawan PUS sebanyak 85 orang dengan jumlah akseptor KB sebanyak 71 orang
(83,5%), desa Batu Mbelin PUS sebanyak 77 orang dengan jumlah akseptor KB
sebanyak 62 orang (80,5%), desa Kuala PUS sebanyak 51 orang dengan jumlah
akseptor KB sebanyak 36 orang (70,6%), desa Sayumsabah PUS sebanyak 84 orang
dengan jumlah akseptor KB sebanyak 70 orang (83,3%), desa Rambung Baru PUS
sebanyak 120 orang dengan jumlah akseptor KB sebanyak 99 orang (82,5%), desa
Sembahe PUS sebanyak 154 orang dengan jumlah akseptor KB sebanyak 124 orang
(80,5%), desa Buahnabar PUS sebanyak 49 orang dengan jumlah akseptor KB
sebanyak 38 orang (77,6%), desa Rumah Pilpil PUS sebanyak 153 orang dengan
jumlah akseptor KB sebanyak 132 orang (86,3%), desa Puangaja PUS sebanyak 56
orang dengan jumlah akseptor KB sebanyak 46 orang (82,1%), desa Batulayang PUS
sebanyak 64 orang dengan jumlah akseptor KB sebanyak 54 orang (82,8%) dan desa
Tambunen PUS sebanyak 65 orang dengan jumlah akseptor KB sebanyak 51 orang
(78,5%).
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.2. Distribusi Akseptor KB Menurut Jenis Kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Menurut Desa
Jumlah akseptor KB menurut jenis kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas
Sibolangit, seperti pada Tabel 4.3 :
Tabel 4.3. Distribusi Akseptor KB Menurut Jenis Kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Berdasarkan Desa
No Desa
Suntik Pil Implant AKDR MOW Kondom Total
f % f % f % f % f % f % f %
1 Tanjung Beringin 13 40,6 6 18,6 7 21,9 3 9,4 1 3,1 2 6,4 32 100
2 Betimus Mbaru 10 33,3 7 23,3 4 13,3 6 20,0 2 6,7 1 3,3 30 100
3 Sibolangit 32 40,5 18 22,8 15 19,0 5 6,3 4 5,1 5 6,3 79 100
4 Bengkurung 11 30,6 6 16,7 11 30,6 2 5,5 2 5,5 4 11,1 36 100
5 Rumah Sumbul 18 36,0 12 24,0 5 10,0 8 16,0 4 8,0 3 6,0 50 100
6 Bingkawan 34 47,9 15 21,1 11 15,5 5 7,1 2 2,8 4 5,6 71 100
7 Batu Mbelin 16 25,8 19 30,6 18 29,1 2 3,2 3 4,8 4 6,5 62 100
8 Kuala 9 25,0 13 36,1 8 22,2 2 5,6 1 2,8 3 8,3 36 100
9 Sayumsabah 28 40,0 15 21,4 16 22,9 3 4,3 7 10,0 1 1,4 70 100
10 Rambung Baru 28 28,3 20 20,2 32 32,3 5 5,0 7 7,1 7 7,1 99 100
11 Sembahe 40 32,3 30 24,2 33 26,6 3 2,4 9 7,2 9 7,3 124 100
12 Buahnabar 6 15,8 7 18,4 14 36,8 2 5,3 8 21,1 1 2,6 38 100
13 Rumah Pilpil 35 26,5 38 28,8 28 21,2 3 2,3 17 12,9 11 8,3 132 100
14 Puangaja 9 19,6 12 26,1 8 17,4 3 6,5 10 21,7 4 8,7 46 100
15 Batulayang 16 30,2 12 22,6 12 22,6 2 3,8 7 13,2 4 7,6 53 100
16 Tambunen 20 39,2 12 23,5 6 11,8 5 9,8 4 7,9 4 7,8 51 100
Jumlah 325 32,2 242 23,9 228 22,6 59 5,85 88 8,7 67 6,6 1009 100
Sumber : Puskesmas Sibolangit, 2012
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jumlah akseptor KB menurut
jenis kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
adalah desa Tanjung Beringin lebih banyak KB suntik sebanyak 13 orang (40,6%)
dan lebih sedikit KB MOW sebanyak 1 orang (3,1%), desa Betimus Mbaru lebih
banyak KB suntik sebanyak 10 orang (33,3%) dan lebih sedikit kondom sebanyak 1
orang (3,3%), desa Sibolangit lebih banyak KB suntik sebanyak 32 orang (40,5%)
Universitas Sumatera Utara
dan lebih sedikit MOW sebanyak 4 orang, desa Bengkurung lebih banyak KB suntik
dan implant masing-masing sebanyak 11 orang (30,6%) dan lebih sedikit AKDR dan
MOW masing-masing sebanyak 2 orang (5,5%), desa Rumah Sumbul lebih banyak
KB suntik sebanyak 18 orang (36,0%) dan lebih sedikit kondom sebanyak 3 orang
(6,0%), desa Bingkawan lebih banyak KB suntik sebanyak 34 orang (47,9%) dan
lebih sedikit MOW sebanyak 2 orang (2,8%), desa Batu Mbelin lebih banyak KB pil
sebanyak 19 orang (30,6%) dan lebih sedikit AKDR sebanyak 2 orang (3,2%), desa
Kuala lebih banyak KB pil sebanyak 13 orang (36,1%) dan lebih sedikit MOW
sebanyak 1 orang (2,8%), desa Sayumsabah lebih banyak KB suntik sebanyak 28
orang (40,0%) dan lebih sedikit kondom sebanyak 1 orang (1,4%), desa Rambung
Baru lebih banyak KB implant sebanyak 32 orang (32,3%) dan lebih sedikit AKDR
sebanyak 5 orang (5,0%), desa Sembahe lebih banyak KB suntik sebanyak 40 orang
(32,3%) dan lebih sedikit AKDR sebanyak 3 orang (2,4%), desa Buahnabar lebih
banyak KB implant sebanyak 14 orang (36,8%) dan lebih sedikit kondom sebanyak 1
orang (2,6%), desa Rumah Pilpil lebih banyak KB pil sebanyak 38 orang (28,8%)
dan lebih sedikit AKDR sebanyak 3 orang (2,3%), desa Puangaja lebih banyak KB
MOW sebanyak 10 orang (21,7%) dan lebih sedikit AKDR sebanyak 3 orang (6,5%),
desa Batulayang lebih banyak KB suntik sebanyak 16 orang (30,2%) dan lebih sedikit
AKDR sebanyak 2 orang (3,8%) dan desa Tambunen lebih banyak KB suntik
sebanyak 20 orang (39,2%) dan lebih sedikit MOW dan kondom masing-masing
sebanyak 4 orang (7,8%).
Universitas Sumatera Utara
4.2. Analisis Univariat
4.2.1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi: umur
pendidikan, pengetahuan dan paritas.
4.2.1.1. Distribusi Umur Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Untuk melihat umur responden di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit
Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada tabel 4.4 :
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Umur Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
No Umur f % 1 < 19 dan > 35 tahun 19 9,0 2 19-35 tahun 191 91,0 Jumlah 210 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa umur akseptor KB di wilayah
kerja Puskesmas Sibolangit kabupaten Deli Serdang lebih banyak dengan umur 19-35
tahun sebanyak 191 orang (91,0%) dan lebih sedikit dengan umur < 19 dan > 35
tahun sebanyak 19 orang (9,0%).
4.2.1.2. Distribusi Pendidikan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Untuk melihat pendidikan responden di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit
Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada tabel 4.5 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
No Pendidikan f % 1 Tinggi : Diploma/S1 16 7,6 2 Dasar : SD/SMP dan Menengah : SMA 194 92,4 Jumlah 210 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pendidikan akseptor KB di
wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang lebih banyak dengan
pendidikan dasar dan menengah sebanyak 194 orang (92,4%) dan lebih sedikit
dengan pendidikan tinggi sebanyak 16 orang (7,6%).
4.2.1.3. Distribusi Pengetahuan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Untuk melihat pengetahuan responden di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit
Kabupaten Deli Serdang disusun sebanyak 10 pertanyaan dan dapat dijabarkan pada
tabel 4.6 :
Tabel 4.6. Distribusi Pengetahuan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Jawaban No Pengetahuan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju
n % n % n % 1
2
3
4
5
6
AKDR/IUD adalah alat kecil yang terdiri dari bahan plastik yang lentur. AKDR/IUD merupakan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim yang relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil, suntik dan kondom AKDR/IUD merupakan kontrasepsi efektifitas tinggi AKDR/IUD merupakan metode KB jangka panjang. AKDR/IUD merupakan sangat efektif karena tidak perlu lagi menginat-ingat. AKDR/IUD meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
6
9
15
10
18
17
2,9
4,3
7,1
4,8
8,6
8,1
147
149
140
153
148
147
70,0
71,0
66,7
72,9
70,5
70,0
57
52
55
47
44
46
27,1
24,8
26,2
22,4
21,0
21,9
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 (Lanjutan)
7
8
9
10
Menggunakan AKDR/IUD tidak menimbulkan efek samping hormonal Keuntungan AKDR/IUD tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI Keuntungan AKDR/IUD dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena tidak bersifat permanen Keuntungan AKDR/IUD tidak bersifat karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker karena hormon yang terkandung didalamnya.
18
21
21
17
8,6
10,0
10,0
8,1
144
142
146
168
68,6
67,6
69,5
80,0
48
47
43
25
22,9
22,4
20,5
11,9
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden menjawab sangat
setuju AKDR/IUD adalah alat kecil yang terdiri dari bahan plastik yang lentur
sebanyak 6 orang (2,9%), AKDR/IUD merupakan alat kontrasepsi yang dipasang
dalam rahim yang relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil, suntik
dan kondom sebanyak 9 orang (4,3%), AKDR/IUD merupakan kontrasepsi efektifitas
tinggi sebanyak 15 orang (7,1%), AKDR/IUD merupakan metode KB jangka panjang
sebanyak 10 orang (4,8%), AKDR/IUD merupakan sangat efektif karena tidak perlu
lagi menginat-ingat banyak 18 orang (8,6%), menggunakan AKDR/IUD tidak
menimbulkan efek samping hormonal sebanyak 17 orang (8,1%), keuntungan
AKDR/IUD tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI sebanyak 18 orang
(8,6%), keuntungan AKDR/IUD dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena
tidak bersifat permanen sebanyak 21 orang (10,0%), keuntungan AKDR/IUD tidak
bersifat karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker karena hormon yang terkandung
didalamnya sebanyak 21 orang (10,0%), AKDR/IUD meningkatkan kenyamanan
seksual karena tidak perlu takut untuk hamil sebanyak 17 orang (8,1%).
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengukuran pengetahuan akseptor KB kemudian dikategorikan seperti
pada Tabel 4.7:
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Responden tentang AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
No Kategri Pengetahuan f % 1 Baik 81 38,6 2 Buruk 129 61,4 Jumlah 210 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kategori pengetahuan akseptor
KB tentang kontrasepsi AKDR/IUD lebih banyak dengan pengetahuan buruk
sebanyak 129 orang (61,4%) dan lebih sedikit dengan pengetahuan baik sebanyak 81
orang (38,6%).
4.2.1.4. Distribusi Paritas Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Untuk melihat paritas responden di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit
Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada tabel 4.8 :
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Paritas Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
No Paritas f % 1 > 2 orang 96 45,7 2 ≤ 2 orang 114 54,3 Jumlah 210 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa paritas akseptor KB di wilayah
kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang lebih banyak dengan paritas ≤ 2
orang sebanyak 114 orang (54,3%) dan lebih sedikit dengan paritas > 2 orang
sebanyak 96 orang (45,7%).
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. Dukungan Suami
Untuk melihat dukungan suami pada akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas
Sibolangit Kabupaten Deli Serdang disusun sebanyak 10 pertanyaan dan dapat
dijabarkan pada tabel 4.9 :
Tabel 4.9. Distribusi Dukungan Suami pada Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Jawaban No Dukungan Suami Sangat
Setuju Setuju Tidak
Setuju n % n % n % 1
2 3 4 5 6 7 8 9
10
Suami perlu menyarankan untuk ber-KB Suami mendampingi ibu dalam pemasangan KB IUD Suami menyediakan waktu dan fasilitas untuk pemasangan KB IUD Suami berperan aktif untuk pemasangan KB IUD Suami bersedia membiayai dalam pemasangan KB Suami berusaha menjelaskan apabila anda bertanya-tanya yang tidak jelas tentang KB Suami mengingatkan ibu untuk ber-KB Suami menghormati keputusan ibu untuk memilih KB yang akan dipergunakan Suami memberikan dukungan moral pemasangan KB IUD Suami memberikan dukungan emosional untuk memeriksakan kehamilan
30
64
54
59
65 67
62
64
68
54
14,3
30,5
25,7
28,1
31,0 31,9
29,5
30,5
32,4
25,7
128
107
120
112
114
113
107
100
105
130
61,0
51,0
57,1
53,3
54,3
53,8
51,0
47,6
50,0
61,9
52
39
36
39
31
30
41
46
37
26
24,8
18,6
17,1
18,6
14,8
14,3
19,5
21,9
17,6
12,4
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden menjawab sangat
setuju suami perlu menyarankan untuk ber-KB sebanyak 30 orang (14,3%), suami
Universitas Sumatera Utara
mendampingi ibu dalam pemasangan KB IUD sebanyak 64 orang (30,5%), suami
menyediakan waktu dan fasilitas untuk pemasangan KB IUD sebanyak 54 orang
(25,7%), suami berperan aktif untuk pemasangan KB IUD sebanyak 59 orang
(28,1%), suami bersedia membiayai dalam pemasangan KB sebanyak 65 orang
(31,0%), suami berusaha menjelaskan apabila anda bertanya-tanya yang tidak jelas
tentang KB sebanyak 67 orang (31,9%), suami mengingatkan ibu untuk ber-KB
sebanyak 62 orang (29,5%), suami menghormati keputusan ibu untuk memilih KB
yang akan dipergunakan sebanyak 64 orang (30,5%), suami memberikan dukungan
moral pemasangan KB IUD sebanyak 68 orang (32,4%), suami memberikan
dukungan emosional untuk memeriksakan kehamilan sebanyak 54 orang (25,7%).
Hasil pengukuran dukungan suami pada akseptor KB kemudian dikategorikan
seperti pada Tabel 4.10 :
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Kategori Dukungan Suami di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
No Kategori Dukungan Suami f % 1 Mendukung 109 51,9 2 Tidak mendukung 101 48,1 Jumlah 210 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kategori dukungan suami pada
akseptor KB lebih banyak mendukung sebanyak 109 orang (51,9%) dan lebih sedikit
tidak mendukung sebanyak 101 orang (48,1%).
4.2.3. Budaya
Untuk melihat budaya di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli
Serdang disusun sebanyak 5 pertanyaan dan dapat dijabarkan pada tabel 4.11 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11. Distribusi Budaya di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Jawaban No Budaya Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju
n % n % n % 1
2 3 4 5
Kontrasepsi AKDR/IUD belum umum dilakukan Dalam keluarga pria/suami yang berperan dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan metode kontrasepsi Jumlah anak mempengaruhi keputusan untuk menggunakan metode kontrasepsi Pemasangan AKDR/IUD tabu karena langsung dipasang ke dalam uterus Pandangan dari masyarakat yang melarang atau mengharamkan penggunaan AKDR/ IUD.
44
77
75
75
80
21,0
36,7
35,7
35,7
38,1
117
90
97
96
88
55,7
42,9
46,2
45,7
41,9
49
43
38
39
42
23,3
20,5
18,1
18,6
29,0
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden menjawab sangat
setuju kontrasepsi AKDR/IUD belum umum dilakukan sebanyak sebanyak 44 orang
(21,0%), dalam keluarga pria/suami yang berperan dalam pengambilan keputusan
untuk menggunakan metode kontrasepsi sebanyak 77 orang (36,7%), jumlah anak
mempengaruhi keputusan untuk menggunakan metode kontrasepsi sebanyak 75 orang
(35,7%), pemasangan AKDR/IUD tabu karena langsung dipasang ke dalam uterus
sebanyak 75 orang (35,7%) dan pandangan dari masyarakat yang melarang atau
mengharamkan penggunaan AKDR/ IUD sebanyak 80 orang (38,1%).
Hasil pengukuran budaya di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit kemudian
dikategorikan seperti pada Tabel 4.12 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Kategori Budaya di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
No Kategori Budaya f % 1 Mendukung 118 56,2 2 Tidak mendukung 92 43,8 Jumlah 210 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kategori keadaan budaya di
wilayah kerja Puskesmas Sibolangit lebih banyak mendukung sebanyak 118 orang
(56,2%) dan lebih sedikit tidak mendukung sebanyak 92 orang (43,8%).
4.2.4. Kualitas Pelayanan KB
Kualitas pelayanan KB yang diteliti dalam penelitian ini meliputi:
ketersediaan alat kontrasepsi dan ketersediaan tenaga terlatih.
4.2.4.1. Distribusi Ketersediaan Alat Kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Untuk melihat ketersediaan alat kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas
Sibolangit Kabupaten Deli Serdang disusun sebanyak 5 pertanyaan dan dapat
dijabarkan pada tabel 4.13 :
Tabel 4.13. Distribusi Ketersediaan Alat Kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Jawaban No Ketersediaan Alat Kontrasepsi Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju
n % n % n % 1
2
3
Ditempat pelayanan KB tersedia berbagai jenis KB termasuk IUD Pada saat mau mempergunakan KB, petugas kesehatan terlebih dahulu memesan alat kontrasepsi Menunggu waktu beberapa hari agar alat kontrasepsi tersedia
44
67
72
21,0
31,9
34,3
119
92
97
56,7
43,8
46,2
47
51
41
22,4
24,3
19,5
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 (Lanjutan)
4 5
Pada saat ibu ingin ber KB, alat kontrasepsi tersedia Jenis kontrasepsi yang diinginkan tersedia di sarana kesehatan
67
69
31,9
32,9
96
94
45,7
44,8
47
47
22,4
22,4
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden menjawab sangat
setuju di tempat pelayanan KB tersedia berbagai jenis KB termasuk IUD sebanyak 44
orang (21,0%), pada saat mau mempergunakan KB, petugas kesehatan terlebih
dahulu memesan alat kontrasepsi sebanyak 67 orang (31,9%), pada saat ibu ingin ber
KB, alat kontrasepsi tersedia sebanyak 72 orang (34,3%), jenis kontrasepsi yang
diinginkan tersedia di sarana kesehatan sebanyak 67 orang (31,9%), menunggu waktu
beberapa hari agar alat kontrasepsi tersedia sebanyak 69 orang (32,9%).
Hasil pengukuran ketersediaan alat kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas
Sibolangit kemudian dikategorikan seperti pada Tabel 4.14 :
Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Kategori Ketersediaan Alat Kontrasepsi di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
No Kategori Ketersediaan Alat Kontrasepsi f % 1 Tersedia 122 58,1 2 Tidak tersedia 88 41,9 Jumlah 210 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kategori ketersediaan alat
kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit lebih banyak tersedia sebanyak
122 orang (58,1%) dan lebih sedikit tidak tersedia sebanyak 88 orang (41,9%).
Universitas Sumatera Utara
4.2.4.2. Distribusi Ketersediaan Tenaga Terlatih di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Untuk melihat ketersediaan tenaga terlatih di wilayah kerja Puskesmas
Sibolangit Kabupaten Deli Serdang disusun sebanyak 5 pertanyaan dan dapat
dijabarkan pada tabel 4.15 :
Tabel 4.15. Distribusi Ketersediaan Tenaga Terlatih di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Jawaban No Ketersediaan Tenaga Terlatih Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju
n % n % n % 1
2
3 4 5 6 7
Mendapatkan informasi dengan lengkap dan jelas metode-metode kontrasepsi Petugas menyarankan metode KB yang paling sesuai dengan kondisi ibu Petugas mampu memberikan pelayanan KB yang sesuai dengan pilihan ibu Petugas memberikan informasi dengan jelas keuntungan dan kerugian jenis KB pilihan ibu Petugas kesehatan memberikan pelayanan KB dengan terampil Petugas kesehatan memberikan pelayanan KB dengan cepat dan tepat Ibu mudah mengerti atas penjelasan petugas seputar tentang masalah KB
39
61
66
60
60
61
66
18,6
29,0
31,4
28,6
28,6
29,0
31,4
118
95
96
100
96
95
97
56,2
45,2
45,7
47,6
45,7
45,2
46,2
53
54
48
50
54
54
47
25,2
25,7
22,9
23,8
25,7
25,7
22,4
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa responden menjawab sangat
setuju mendapatkan informasi dengan lengkap dan jelas metode-metode kontrasepsi
dari pemberi pelayanan KB sebanyak 39 orang (18,6%), petugas menyarankan
metode KB yang paling sesuai dengan kondisi ibu sebanyak 61 orang (29,0%),
Universitas Sumatera Utara
petugas mampu memberikan pelayanan KB yang sesuai dengan pilihan ibu sebanyak
66 orang (31,4%), petugas memberikan informasi dengan jelas keuntungan dan
kerugian jenis KB pilihan ibu sebanyak 60 orang (28,6%), petugas kesehatan
memberikan pelayanan KB dengan terampil sebanyak 60 orang (28,6%), petugas
kesehatan memberikan pelayanan KB dengan cepat dan tepat sebanyak 61 orang
(29,0%) dan ibu mudah mengerti atas penjelasan petugas seputar tentang masalah KB
sebanyak 66 orang (31,4%).
Hasil pengukuran ketersediaan alat kontrasepsi di wilayah kerja Puskesmas
Sibolangit kemudian dikategorikan seperti pada Tabel 4.16 :
Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Kategori Ketersediaan Tenaga Terlatih di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
No Kategori Ketersediaan Tenaga Terlatih f % 1 Tersedia 131 62,4 2 Tidak tersedia 79 37,6 Jumlah 210 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kategori ketersediaan tenaga
terlatih lebih banyak tersedia sebanyak 131 orang (62,4%) dan lebih sedikit tidak
tersedia sebanyak 79 orang (37,6%).
4.2.5. Distribusi Pemakaian AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Untuk melihat pemakaian AKDR/IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit
Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada tabel 4.17 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Pemakaian AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
No Pemakaian AKDR/IUD f % 1 Memakai 13 6,2 2 Tidak memakai 197 93,8 Jumlah 210 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pemakaian AKDR/IUD di
wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang adalah lebih banyak
dengan tidak memakai AKDR/IUD sebanyak 197 orang (93,8%) dan lebih sedikit
dengan memakai AKDR/IUD sebanyak 13 orang (6,2%).
Selanjutnya rincian jenis kontrasepsi yang dipakai responden yang tidak
memakai kontrasepsi AKDR/IUD dapat dilihat pada tabel 4.18 dibawah ini :
Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi yang Dipakai Responden yang tidak Memakai Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
No Jenis Kontrasepsi f % 1 Suntik 68 32,4 2 Pil 53 25,2 3 Implant 45 21,4 4 Kondom 14 6,7 5 Mow 17 8,1
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa jenis kontrasepsi yang dipakai
responden yang tidak memakai kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah kerja Puskesmas
Sibolangit Kabupaten Deli Serdang adalah lebih banyak dengan memakai kontrasepsi
suntik sebanyak 68 orang (32,4%) dan lebih sedikit dengan kontrasepsi kondom
sebanyak 13 orang (6,2%).
Universitas Sumatera Utara
4.3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan variabel
karakteristik ibu, dukungan suami, budaya dan kualitas pelayanan KB dengan
pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD.
Berdasarkan hasil analisis bivariat antara variabel karakteristik ibu, dukungan
suami, budaya dan kualitas pelayanan KB dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD
di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit ditemukan bahwa :
a. Hasil analisis hubungan antara umur ibu dengan pemakaian kontrasepsi
AKDR/IUD diperoleh bahwa ada sebanyak 10 dari 19 orang (52,6%) ibu dengan
umur < 19 dan > 35 tahun memakai kontrasepsi AKDR/IUD. Sedangkan diantara
ibu dengan umur 19-35 tahun ada 3 dari 191 orang (1,6%) yang memakai
kontrasepsi AKDR/IUD. Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa
terdapat 25% sel expected < 5 maka sebaiknya mempergunakan uji eksak Fisher.
Dari hasil uji Eksak Fisher diperoleh nilai p < 0,05 maka dapat disimpulkan ada
hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi AKDR antara ibu dengan umur
< 19 dan > 35 tahun dengan ibu umur 19-35 tahun (ada hubungan yang signifikan
antara umur dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD). Dari hasil analisis
diperoleh pula nilai RP 33,5 (95% CI = 10,083-11,361), artinya ibu dengan umur
< 19 dan > 35 tahun mempunyai hubungan 33,5 kali memakai AKDR/IUD
dibandingkan ibu dengan umur 19-35 tahun.
Universitas Sumatera Utara
b. Hasil analisis hubungan antara pendidikan ibu dengan pemakaian kontrasepsi
AKDR/IUD diperoleh bahwa ada sebanyak 4 dari 16 orang (25,0%) ibu dengan
pendidikan tinggi yang memakai kontrasepsi AKDR/IUD. Sedangkan diantara
ibu dengan pendidikan dasar dan menengah ada 9 dari 185 orang (4,6%) yang
memakai kontrasepsi AKDR/IUD. Hasil uji statistik chi square menunjukkan
bahwa terdapat 25% sel expected < 5 maka sebaiknya mempergunakan uji eksak
Fisher. Dari hasil uji Eksak Fisher diperoleh nilai p < 0,05 maka dapat
disimpulkan ada hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi AKDR/IUD
antara ibu dengan pendidikan tinggi dengan ibu pendidikan dasar dan menengah
(ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pemakaian kontrasepsi
AKDR/IUD). Dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 5,4 (95% CI = 1,864-
15,581) artinya ibu dengan pendidikan tinggi mempunyai hubungan 5,4 kali
memakai AKDR/IUD dibandingkan ibu dengan pendidikan dasar dan menengah.
c. Hasil analisis hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemakaian kontrasepsi
AKDR/IUD diperoleh bahwa ada sebanyak 9 dari 81 orang (11,1%) ibu dengan
pengetahuan baik yang memakai kontrasepsi AKDR/IUD. Sedangkan diantara
ibu dengan pengetahuan buruk ada 4 dari 129 orang (3,1%) yang memakai
kontrasepsi AKDR/IUD. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai < 0,05
maka dapat disimpulkan ada hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi
AKDR/IUD antara ibu dengan berpengetahuan baik dengan ibu berpengetahuan
buruk (ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pemakaian
Universitas Sumatera Utara
kontrasepsi AKDR/IUD). Dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 3,6 (95% CI
= 1,141-11,255) artinya ibu dengan berpengetahuan baik mempunyai hubungan
3,6 kali memakai AKDR/IUD dibandingkan ibu dengan berpengetahuan buruk.
d. Hasil analisis hubungan antara paritas dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD
diperoleh bahwa ada sebanyak 10 dari 96 orang (10,4%) ibu dengan paritas > 2
orang yang memakai kontrasepsi AKDR/IUD. Sedangkan diantara ibu dengan
paritas ≤ 2 orang ada 3 dari 114 orang (2,6%) yang memakai kontrasepsi
AKDR/IUD. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p < 0,05 maka dapat
disimpulkan ada hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi AKDR/IUD
antara ibu paritas > 2 orang dengan ibu berparitas ≤ 2 orang (ada hubungan yang
signifikan antara paritas dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD). Dari hasil
analisis diperoleh pula nilai RP 3,9 (95% CI = 1,121-13,973) artinya ibu dengan
paritas > 2 orang mempunyai hubungan 3,9 kali memakai AKDR/IUD
dibandingkan ibu dengan paritas ≤ 2 orang.
e. Hasil analisis hubungan antara dukungan suami dengan pemakaian kontrasepsi
AKDR/IUD diperoleh bahwa ada sebanyak 11 dari 109 orang (10,1%) ibu yang
mendapatkan dukungan suami yang memakai kontrasepsi AKDR/IUD.
Sedangkan diantara ibu yang tidak mendapat dukungan suami ada 2 dari 101
orang (2,0%) yang memakai kontrasepsi AKDR/IUD. Hasil uji statistik chi
square diperoleh nilai p < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan proporsi
kejadian memakai kontrasepsi AKDR/IUD antara ibu yang mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
dukungan dari suami dengan ibu yang tidak mendapatkan dukungan (ada
hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan pemakaian kontrasepsi
AKDR/IUD). Dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 5,1 (95% CI = 1,158-
22,435) artinya ibu dengan mendapat dukungan suami mempunyai hubungan 5,1
kali memakai AKDR/IUD dibandingkan ibu dengan ibu yang tidak mendapat
dukungan.
f. Hasil analisis hubungan antara budaya dengan pemakaian kontrasepsi
AKDR/IUD diperoleh bahwa ada sebanyak 5 dari 92 orang (4,2%) dengan
budaya kategori mendukung yang memakai kontrasepsi AKDR/IUD. Sedangkan
diantara ibu dengan budaya tidak mendukung ada 8 dari 118 orang (8,7%) yang
memakai kontrasepsi AKDR/IUD. Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p
> 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan proporsi kejadian memakai
kontrasepsi AKDR/IUD antara ibu dengan budaya kategori yang mendukung
dengan budaya tidak mendukung (tidak ada hubungan budaya dengan pemakaian
kontrasepsi AKDR/IUD).
g. Hasil analisis hubungan antara ketersediaan alat kontrasepsi dengan pemakaian
kontrasepsi AKDR/IUD diperoleh bahwa ada sebanyak 11 dari 122 orang (9,0%)
yang menyatakan tersedia alat kontrasepsi yang memakai kontrasepsi
AKDR/IUD. Sedangkan diantara ibu yang menyatakan tidak tersedia alat
kontrasepsi ada 2 dari 88 orang (2,3%) yang memakai kontrasepsi AKDR/IUD.
Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p > 0,05 maka dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
tidak ada hubungan proporsi kejadian memakai kontrasepsi AKDR/IUD antara
ibu yang menyatakan alat kontrasepsi tersedia dengan tidak tersedia (tidak ada
hubungan antara alat kontrasepsi dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD).
h. Hasil analisis hubungan antara ketersediaan tenaga terlatih dengan pemakaian
kontrasepsi AKDR/IUD diperoleh bahwa dengan adanya ketersediaan tenaga
terlatih ada sebanyak 12 dari 131 orang (9,2%) ibu yang memakai kontrasepsi
AKDR/IUD. Sedangkan dengan tidak tersedianya tenaga terlatih ada 1 dari 79
orang (1,3%) yang memakai kontrasepsi AKDR/IUD. Hasil uji statistik chi
square menunjukkan bahwa terdapat 25% sel expected < 5 maka sebaiknya
mempergunakan uji Eksak Fisher. Dari hasil uji eksak Fisher diperoleh nilai p <
0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan proporsi kejadian memakai
kontrasepsi AKDR/IUD antara ketersediaan tenaga terlatih dengan ibu yang
menyatakan tidak tersedia tenaga terlatih (ada hubungan yang signifikan antara
ketersediaan tenaga terlatih dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD). Dari
hasil analisis diperoleh pula nilai RP 7,2 (95% CI = 0,059-54,596) artinya dengan
ketersediaan tenaga terlatih mempunyai hubungan 7,2 kali memakai AKDR/IUD
dibandingkan dengan tidak tersedia tenaga terlatih.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19. Hubungan Karakteristik Ibu, Dukungan Suami, Budaya dan Kualitas Pelayanan KB dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
No
Variabel
Pemakaian AKDR/IUD Total
RP
(95% CI)
P
value Memakai Tidak
Memakai n % n % n %
1 Karakteristik Ibu a Umur < 19 dan > 35 tahun 10 52,6 9 47,4 19 100 33,509 0,000 19-35 tahun 3 1,6 188 98,4 191 100 10,083-111,361
b Pendidikan Tinggi 4 25,0 12 75,0 16 100 5,389 0,011 Dasar dan Menengah 9 4,6 185 95,4 194 100 1,864-15,581 c Pengetahuan Baik 9 11,1 72 88,9 81 100 3,583 0,040 Buruk 4 3,1 125 96,9 129 100 1,141-11,255
d Paritas > 2 orang 10 10,4 86 89,6 96 100 3,958 0,041 ≤ 2 orang 3 2,6 111 97,4 114 100 1,121-13,973
2 Dukungan Suami Mendukung 11 10,1 98 89,9 109 100 5,096 0,032 Tidak mendukung 2 2,0 99 98,0 101 100 1,158-22,435
3 Budaya Mendukung 5 4,2 113 95,8 92 100 0,487 0,298 Tidak mendukung 8 8,7 84 91,3 118 100 0,165-1.440
4 Kualitas Pelayanan KB
a Ketersediaan alat kontrasepsi
Tersedia 11 9,0 111 91,0 122 100 3,967 0.087 Tidak tersedia 2 2,3 86 97,7 88 100 0,902-17,454
b Ketersediaan tenaga terlatih
Tersedia 12 9,2 119 90,8 131 100 7,237 0,034 Tidak tersedia 1 1,3 78 98,7 79 100 0,959-54,596
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
PEMBAHASAN
5.1. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD
Hubungan karakteristik ibu dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di
wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang meliputi : umur ibu,
pendidikan, pengetahuan dan paritas seperti dibawah ini :
5.1.1. Hubungan Umur Ibu dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian tentang variabel umur ditemukan akseptor KB dengan usia <
19 dan > 35 tahun dengan proporsi memakai kontrasepsi AKDR/IUD 52,6%. Uji
statistik Eksak Fisher menunjukkan variabel umur nilai p < 0,05 dengan RP 33,5
(95% CI = 10,083-11,361) berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD.
Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan semakin tinggi usia akseptor KB
akan meningkat pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD. Pada penelitian ini perlu
pelaksanaan penyuluhan kepada akseptor KB bahwa perlu pemakaian kontrasepsi
AKDR/IUD pada ibu dengan umur < 35 tahun, apabila akseptor KB tersebut untuk
menjarangkan kehamilan ≥ 2 tahun sebagai tujuan mengikuti KB, karena kontrasepsi
AKDR/IUD adalah kontrasepsi jangka panjang.
Pemakaian jenis kontrasepsi AKDR/IUD perlu memperhatikan usia ibu,
karena mempertimbangkan bahwa kontrasepsi AKDR/IUD adalah kontrasepsi jangka
panjang. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa akseptor KB yang berusia > 35
72
Universitas Sumatera Utara
tahun lebih banyak menggunakan kontrasepsi AKDR/IUD dengan tujuan utama
untuk mengakhiri kehamilan, sedangkan akseptor KB yang berusia 19-35 tahun
menggunakan kontrasepsi AKDR/IUD untuk menjarangkan kehamilan. Hal ini sesuai
dengan tujuan KB bahwa salah satu diantaranya adalah untuk mengakhiri kehamilan
atau kesuburan (Suratun, dkk, 2008).
Hal ini sesuai dengan penelitian Hasibuan (2001), yang menunjukkan bahwa
ada pengaruh umur terhadap pemakaian metode kontrasepsi (sig=0,012).
Menurut Saifuddin (2003), bahwa indikasi pemakaian kontrasepsi
AKDR/IUD adalah dianjurkan sebagai pengganti pil KB bagi akseptor KB yang
berumur diatas 30 tahun.
Umur merupakan salah satu faktor yang memengaruhi perilaku seseorang
termasuk dalam pemakaian alat kontrasepsi. Dalam penelitian ini mereka yang
berumur tua mempunyai peluang lebih besar untuk menggunakan alat kontrasepsi
AKDR/IUD dibandingkan dengan yang muda. Umur yang semakin meningkat lebih
menjadi alasan utama responden untuk memakai alat kontrasepsi AKDR/IUD.
Analisa BKKBN tentang SDKI 2002/2003 menyatakan bahwa umur di bawah
20 tahun dan diatas 35 tahun sangat berisiko terhadap kehamilan dan melahirkan,
sehingga berhubung erat dengan pemakaian alat kontrasepsi AKDR/IUD. Faktor
umur sangat berpengaruh terhadap aspek reproduksi manusia terutama dalam
pengaturan jumlah anak yang dilahirkan dan waktu persalinan, yang kelak akan
berhubungan pula dengan kesehatan ibu. Umur juga berhubungan dengan pemilihan
Universitas Sumatera Utara
alat kontrasepsi, makin tua umur ibu maka pemilihan alat kontrasepsi kearah alat
yang mempunyai efektifitas lebih tinggi yakni metode kontrasepsi jangka panjang.
Kontrasepsi rasional harus mempertimbangkan umur akseptor KB, bila umur lebih 35
tahun, maka lebih efektif menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang
(BKKBN, 2009).
Hal ini sesuai dengan penelitian Rizma Pazriyanti (2012), bahwa wanita yang
lebih tua cenderung untuk memilih kontrasepsi jangka panjang dibandingkan dengan
wanita yang berusia lebih muda. Sejalan dengan meningkatnya usia, maka
kecenderungan untuk memilih alat kontrasepsi jangka panjang dan alat kontrasepsi
yang lebih permanen pun meningkat. Ketika dibandingkan dengan pemilihan alat
kontrasepsi jangka pendek, ketika seorang wanita berusia antara 30-39 tahun, maka
kecenderungan untuk memilih alat kontrasepsi jangka panjang meningkat sebesar
0.69. Ketika wanita tersebut berusia 40-49 tahun, maka kemungkinan untuk memilih
alat kontrasepsi jangka panjang meningkat menjadi 1.53 dan sebesar 23.05 untuk
memilih alat kontrasepsi yang lebih permanen.
5.1.2. Hubungan Pendidikan dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian tentang variabel pendidikan ibu ditemukan akseptor KB
dengan pendidikan tinggi dengan proporsi memakai kontrasepsi AKDR/IUD 25,0%.
Uji statistik Eksak Fisher menunjukkan variabel pendidikan nilai p < 0,05 dengan RP
3,58 (95% CI = 1,864-15,581) berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi
AKDR/IUD. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan semakin tinggi tingkat
Universitas Sumatera Utara
pendidikan akan meningkat pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD. Pendidikan penting
karena merupakan dasar dari mengertinya orang dalam hal menerima informasi dapat
lebih mudah diterima dan diadopsi pada orang yang mempunyai pendidikan yang
lebih tinggi dari pada pendidikan rendah.
Pendidikan yang dimiliki oleh ibu berhubungan dengan pengetahuan yang
dimilikinya, akan berusaha untuk lebih mengetahui jenis pemakaian kontrasepsi dan
lebih berupaya mencari informasi tentang jenis kontrasepsi. Pendidikan akan
membuat seseorang ingin lebih mengetahui lebih banyak hal yang diperlukan dan
lebih tanggap terhadap informasi serta peka melihat perubahan-perubahan yang
terjadi.
Hal ini sesuai Gerungan (1986) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan akan
jelas memengaruhi seorang pribadi dalam berpendapat, berpikir, bersikap, lebih
mandiri dan rasional dalam mengambil keputusan dan tindakan dengan nilai p value
< 0,05 dengan RP 34,2 (95% CI = 11,081-12,362). Hal ini juga akan memengaruhi
secara langsung seseorang dalam hal pengetahuannya akan orientasi hidupnya
termasuk dalam merencanakan keluarganya. Dari tabulasi silang dapat dilihat bahwa
peningkatan pendidikan diikuti dengan peningkatan pemakaian alat kontrasepsi
AKDR/IUD atau dengan kata lain makin tinggi tingkat pendidikan, pemakaian alat
kontrasepsi AKDR/IUD semakin meningkat. Demikian juga sebaliknya makin rendah
pendidikan ibu, responden yang memakai alat kontrasepsi AKDR/IUD makin
menurun.
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan tersebut sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Magadi
(2003), menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan tinggi secara signifikan
berpeluang lebih tinggi menggunakan alat kontrasepsi AKDR/IUD dan Implant
dibandingkan dengan responden yang berpendidikan rendah. Sedangkan responden
yang tidak sekolah mempunyai peluang yang sangat kecil untuk menggunakan
metode kontrasepsi AKDR/IUD. Sebaliknya penelitian tersebut berbeda dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sigit (2000), yang menyebutkan bahwa tingkat
pendidikan tidak akan memengaruhi pada pemakaian metode kontrasepsi
AKDR/IUD.
5.1.3. Hubungan Pengetahuan dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian tentang variabel pengetahuan ditemukan akseptor KB pada
pengetahuan dengan kategori baik dengan proporsi memakai kontrasepsi AKDR/IUD
11,1%. Uji statistik chi-square menunjukkan variabel pengetahuan nilai p < 0,05
dengan RP 3,58 (95% CI = 1,141-11,255) berhubungan dengan pemakaian
kontrasepsi AKDR/IUD. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa
tingkat pengetahuan berbanding lurus dengan pemakaian alat kontrasepsi, artinya
semakin rendah pengetahuan responden maka pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD
juga rendah. Demikian juga sebaliknya jika pengetahuan responden tinggi maka
pemakaian alat kontrasepsi juga akan meningkat.
Pengetahuan akseptor KB yang baik tentang hakekat program KB akan
memengaruhi mereka dalam memilih metode/alat kontrasepsi yang akan digunakan
Universitas Sumatera Utara
termasuk keleluasaan atau kebebasan pilihan, kecocokan, pilihan efektif tidaknya,
kenyamanan dan keamanan, juga dalam memilih tempat pelayanan yang lebih sesuai
dan lengkap karena wawasan sudah lebih baik, sehingga demikian kesadaran mereka
tinggi untuk terus memanfaatkan pelayanan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Blum yang dikutip oleh Notatmodjo (2010)
yang menyatakan bahwa tindakan seseorang individu termasuk kemandirian dan
tanggung jawabnya dalam berperilaku sangat dipengaruhi oleh domain kognitif atau
pengetahuan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Meutia (1997) yang menyatakan
bahwa ada pengaruh pengetahuan akseptor KB terhadap utilitas alat kontrasepsi
implant (sig=0,001). Juga sejalan dengan penelitian Pardosi (2005) yang menyatakan
bahwa secara statistik diperoleh hubungan yang bermakna antara pengetahuan
dengan tingkat kemandirian akseptor KB aktif dalam pemanfaatan program KB
mandiri (sig=0,001).
Pernyataan tersebut sama dengan penelitian Purwoko (2000) pengetahuan
menyumbangkan peran dalam menentukan pengambilan keputusan untuk memilih
alat kontrasepsi tertentu. Semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang alat kontrasepsi,
maka makin meningkat pula perannya sebagai pengambil keputusan. Hasil penelitian
yang sama oleh Wijayanti (2004) melalui wawancara mendalam dan observasi dapat
diketahui bahwa ketidaktahuan atau kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
Universitas Sumatera Utara
AKDR/IUD inilah yang merupakan faktor utama penyebab mereka tidak memilih
AKDR/IUD ini sebagai kontrasepsi pilihan.
5.1.4. Hubungan Paritas dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian tentang variabel paritas ditemukan pada akseptor KB dengan
paritas > 2 orang dengan proporsi memakai kontrasepsi AKDR/IUD 10,4%. Uji
statistik chi-square menunjukkan variabel paritas nilai p < 0,05 dengan RP 3,95 (95%
CI = 1,121-13,973) berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD.
Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa makin banyak anak yang
dimiliki oleh responden akan diikuti dengan peningkatan pamakaian alat kontrasepsi
AKDR/IUD. Kemungkinan seorang istri untuk menambah kelahiran tergantung
kepada jumlah anak yang telah dilahirkannya. Seorang istri menggunakan alat
kontrasepsi AKDR/IUD setelah mempunyai jumlah anak tertentu dan juga umur anak
yang masih hidup. Semakan sering seorang wanita melahirkan anak, maka akan
semakin memiliki risiko kematian dalam persalinan.
Berdasarkan hasil penelitian ibu yang memiliki anak > 2 orang lebih banyak
memakai kontrasepsi AKDR/IUD dibandingkan dengan ibu yang memiliki anak ≤ 2
orang. Hal ini menunjukkan bahwa ibu mempertimbangkan dalam pemilihan alat
kontrasepsi, dimana ibu memilih jenis kontrasepsi mempunyai tujuan masing-masing
dalam pemakaian kontrasepsi, hal ini dapat kita lihat ibu yang memiliki anak > 2
orang lebih banyak memakai kontrasepsi AKDR/IUD memiliki tujuan bahwa ibu
tersebut ingin mengakhiri kehamilan atau kesuburan dengan sudah
Universitas Sumatera Utara
mempertimbangkan beberapa hal yang menurut mereka dalam pemilihan AKDR/IUD
salah satu diantaranya tidak menginginkan anak lagi. Pada penelitian ini perlu
pelaksanaan penyuluhan kepada akseptor KB bahwa perlu pemakaian kontrasepsi
AKDR/IUD pada ibu yang memiliki paritas < 2 orang, apabila akseptor KB tersebut
untuk menjarangkan kehamilan ≥ 2 tahun sebagai tujuan mengikuti KB, karena
kontrasepsi AKDR/IUD adalah kontrasepsi jangka panjang.
Penelitian serupa yang dilakukan oleh Rosyatuti menyebutkan bahwa terdapat
hubungan paritas dengan pemakaian metode kontrasepsi AKDR/IUD baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dijelaskan semakin tinggi anak yang pernah dilahirkan
maka akan memberikan peluang lebih banyak keinginan ibu untuk membatasi kelahiran.
Kondisi ini akan mendorong responden untuk menggunakan AKDR/IUD sesuai dengan
keinginannya (Pastuty, 2005).
5.2. Hubungan Dukungan Suami dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD
di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Hasil penelitian tentang variabel dukungan suami ditemukan akseptor KB
yang didukung suami dalam pemakian kontrasepsi AKDR/IUD dengan proporsi
memakai kontrasepsi AKDR/IUD 10,1%. Uji statistik chi-square menunjukkan
variabel dukungan suami nilai p < 0,05 dengan RP 5,09 (95% CI = 1,158-22,435)
berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD. Mengacu pada hasil uji
tersebut dapat dijelaskan semakin tinggi dukungan suami terhadap akseptor KB akan
meningkat pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian, akseptor KB lebih banyak mendapat dukungan
dari suami dalam mempergunakan alat kontrasepsi. Pemakaian alat kontrasepsi
AKDR/IUD juga yang lebih banyak yang mempergunakan dengan ibu yang
mendapat dukungan dari suami. Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang memilih dan
mempergunakan kontrasepsi AKDR/IUD mendapat dukungan dari suami dengan
mempertimbangkan dalam pemilihan alat kontrasepsi tersebut.
Pemakaian jenis kontrasepsi AKDR/IUD perlu memperhatikan dukungan
suami. Hal ini sesuai dengan Harymawan (2007), bahwa dalam hal untuk
mempergunakan KB dibutuhkan dukungan suami, apabila ada dukungan suami untuk
memilih jenis kontrasepsi yang mau dipakai, maka ibu dapat memilih jenis KB sesuai
dengan keinginan istri dan suami. Peran dan dukungan suami adalah suatu upaya dan
andil yang diberikan suami baik dalam mencari informasi, mengikuti konseling dan
memberikan keputusan yang bersifat mendukung, selalu siap memberi pertolongan
dan bantuan. Misalnya dalam mencari informasi, suami harus menggali berbagai
pengetahuan tentang KB, contohnya tentang pengertian, manfaat, cara ber KB dan
pola perencanaan.
Hal ini sesuai dengan Mekar Dwi Anggraeni (2007), bahwa dukungan suami
dalam pemilihan alat kontrasepsi merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh
pasangan suami-istri. Dukungan ibu meliputi : peran dan tanggung jawab bersama
suami dan isteri dalam merencanakan jumlah dan jarak kelahiran anak, meningkatkan
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan tentang hak-hak reproduksi KB dan kesehatan reproduksi serta dalam
memilih dan menggunakan kontrasepsi.
Hal ini sejalan dengan penelitian Winatri (2002), bahwa peran suami pada
istri dalam pemilihan alat kontrasepsi adalah sebagai motivator dengan proporsi
33,29%, sebagai edukator dengan proporsi 31,86% dan sebagai fasilitator dengan
proporsi 34,85% dan dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa peran suami pada
istri dalam pemilihan alat kontrasepsi memiliki proporsi 34,85% peran suami sebagai
fasilitator paling dominan.
Menurut Effendy (2003), bahwa suami mempunyai pengaruh besar terhadap
penggunaan kontrasepsi yang digunakan oleh istri. Dalam hal ini pendapat suami
mengenai KB cukup kuat pengaruhnya dalam penggunaan metoda kontrasepsi untuk
istrinya, khusus dalam pemilihan alat kontrasepsi dan menjadi peserta KB.
5.3. Hubungan Budaya dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah
Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Hasil penelitian tentang variabel budaya ditemukan akseptor KB dengan
budaya yang mendukung dalam pemakian kontrasepsi AKDR/IUD dengan proporsi
memakai kontrasepsi AKDR/IUD 4,2%. Uji statistik chi-square menunjukkan
variabel budaya nilai p > 0,05 dengan RP 0,48 (95% CI = 0,165-1,440) tidak
berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD.
Berdasarkan hasil penelitian, akseptor KB lebih banyak mendapat budaya yang
mendukung dalam mempergunakan alat kontrasepsi. Namun untuk pemilihan dan
Universitas Sumatera Utara
pemakaian alat kontrasepsi AKDR/IUD lebih banyak yang mempergunakannya
dengan budaya tidak mendukung. Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang memilih dan
mempergunakan kontrasepsi AKDR/IUD tidak berhubungan dengan budaya
masyarakat setempat, dalam hal ini ada faktor lain yang lebih berhubungan dengan
pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD. Berdasarkan hasil penelitian, akseptor KB
mengikuti budaya, namun budaya atau kebiasaan di masyarakat dalam pemilihan alat
kontrasepsi bukan jenis kontrasepsi AKDR/IUD melainkan jenis kontrasepsi lain.
Menurut penelitian Rizma Pazriyanti (2012), bahwa budaya mempengaruhi
pemilihan alat kontrasepsi. Umumnya masyarakat lebih memilih mengikuti budaya
dari pada memilih kontrasepsi-kontrasepsi yang telah dijelaskan oleh petugas
kesehatan.
Menurut Mawarni (2008), bahwa budaya adalah kebiasaan dan tradisi yang
dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau
buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak
melakukan. Dan sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan sesorang.
Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain,
karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh
suatu pengetahuan.
Universitas Sumatera Utara
5.4. Hubungan Kualitas Pelayanan KB dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD
Hubungan kualitas pelayanan KB dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD
di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang meliputi ketersediaan
alat kontrasepsi dan ketersediaan tenaga terlatih, seperti dibawah ini :
5.4.1. Hubungan Ketersediaan ALat Kontrasepsi dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian tentang variabel ketersediaan alat kontrasepsi ditemukan
akseptor KB yang menyatakan tersedia alat kontrasepsi dengan proporsi memakai
kontrasepsi AKDR/IUD 9,0%. Uji statistik chi square menunjukkan variabel
ketersediaan alat kontrasepsi nilai p > 0,05 dengan RP 3,96 (95% CI = 0,902-17,454)
tidak berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD. Mengacu pada hasil
uji tersebut memperlihatkan bahwa dengan ketersediaan alat kontrasepsi AKDR/IUD
di lapangan, belum tentu diikuti dengan pemakaian AKDR/IUD, dalam hal ini ada
variabel lain yang memengaruhi pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD, demikian pula
jika alat kontrasepsi tidak tersedia maka responden dengan sabar menunggu alat
kontrasepsi AKDR/IUD sampai tersedia di Puskesmas Sibolangit dan tidak beralih
untuk mempergunakan jenis kontrasepsi lain serta tidak mencari kontrasepsi
AKDR/IUD ketempat pelayanan kesehatan lain.
Hal ini menunjukkan bahwa ada tidaknya ketersediaan alat kontrasepsi
AKDR/IUD di Puskesmas Sibolangit tidak memengaruhi pemakaian kontrasepsi
AKDR/IUD. Akseptor KB yang berkeinginan untuk memakai kontrasepsi
Universitas Sumatera Utara
AKDR/IUD, walaupun kontrasepsi AKDR/IUD kebetulan tidak tersedia di
puskesmas akseptor KB tetap memakai kontrasepsi AKDR/IUD dengan menunggu
alat kontrasepsi tersebut sampai ada di Puskesmas Sibolangit. Keadaan ini dapat
diperkuat dengan akseptor KB yang menyatakan alat kontrasepsi tidak tersedia di
tempat dengan proporsi 2,3% tetap menggunakan kontrasepsi AKDR/IUD, berarti
disini memperlihatkan bahwa akseptor KB tersebut menunggu alat kontrasepsi
AKDR/IUD sampai tersedia. Hasil penelitian ditemukan akseptor KB
mempergunakan kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah Puskesmas Sibolangit dengan
proporsi 6,2% dan semuanya dipasang di Puskesmas Sibolangit oleh bidan.
Pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di masih rendah dan tidak popular karena ada
alasan-alasan tertentu dari aseptor KB.
Akseptor KB masih banyak yang mengatakan alat kontrasepsi tidak tersedia
yaitu sebesar 41,9%. Hal ini mungkin disebabkan karena saat akseptor KB datang ke
Puskesmas Sibolangit kebetulan persediaan alat kontrasepsi AKDR/IUD lagi kosong,
karena BKKBN selalu siap menyediakan alat KB untuk penatalaksanaan KB.
Ketersediaan alat kontrasepsi terwujud dalam bentuk fisik, tersedia atau
tidaknya fasilitas atau sarana kesehatan (tempat pelayanan kontrasepsi). Untuk dapat
dipergunakan, pertama kali suatu metode kontrasepsi harus tersedia dan mudah
didapat. Ketersediaan alat kontrasepsi diketahui oleh akseptor KB melalui media,
melalui kontak langsung oleh petugas program KB, oleh dokter dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rochmah dalam Hutauruk (2006), yang berhubungan dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah faktor operasional yaitu ketersediaan
sumber daya baik segi kualitas maupun kuantitas. Suatu pelayanan hanya bisa
digunakan apabila jasa tersebut tersedia atau bisa didapat tanpa mempertimbangkan
sulit atau mudahnya penggunaannya. Penelitian Hutauruk (2006) juga mengatakan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan pelayanan KB dengan
utilitas pelayanan KB (sig=0,000).
5.4.2. Hubungan Ketersediaan Tenaga Terlatih dengan Pemakaian Kontrasepsi AKDR/IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian tentang variabel ketersediaan tenaga terlatih ditemukan
akseptor KB yang menyatakan tersedia tenaga terlatih dengan proporsi memakai
kontrasepsi AKDR/IUD 9,2%. Uji statistik Eksak Fisher menunjukkan variabel
ketersediaan tenaga terlatih nilai p < 0,05 dengan RP 7,237 (95% CI = 0,959-54,596)
berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD.
Mengacu pada hasil uji tersebut memperlihatkan bahwa tingkat pemakaian
kontrasepsi AKDR/IUD berbanding lurus dengan ketersediaan tenaga terlatih. Jika
tenaga terlatih tersedia, maka diikuti dengan pemakaian yang meningkat, demikian
pula jika tenaga terlatih tidak tersedia maka responden yang tidak memakai juga akan
meningkat.
Tenaga yang melayani akseptor KB dalam pemakaian kontrasepsi di wilayah
kerja Puskesmas Sibolangit yang terdiri dari BKB & PP UPT Deli Serdang sebanyak
Universitas Sumatera Utara
10 orang yang terlatih dan berkoordinasi dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas
Sibolangit yaitu dokter 4 orang, bidan sebanyak 25 orang dan sebahagian besar bidan
yang bertugas di lapangan sudah mengikuti pelatihan-pelatihan dalam pemakaian
kontrasepsi AKDR dan memiliki sertifikat.
Ketersediaan tenaga terlatih terwujud dalam bentuk kesediaan bidan yang
memberikan pelayanan KB di tempat pelayanan kontrasepsi. Berdasarkan hasil
penelitian, akseptor KB lebih banyak menyatakan bahwa petugas tenaga terlatih
tersedia di tempat pelayanan kontrasepsi dan ibu yang menyatakan tersedianya tenaga
terlatih, lebih banyak mempergunakan kontrasepsi AKDR/IUD jika dibandingkan
dengan ibu yang menyatakan tidak tersedia tenaga terlatih. Hal ini menunjukkan
bahwa ketersediaan tenaga terlatih dapat membantu itu dalam pemilihan AKDR/IUD,
akseptor KB tidak merasa takut dalam pemasangan dan mereka sudah yakin kepada
petugas dalam pemasangan AKDR/IUD tersebut.
Hal ini sejalan menurut BKKBN (2003), rendahnya jumlah peserta KB
AKDR/IUD disebabkan karena beberapa faktor kualitas pelayanan KB, dilihat dari
segi ketersediaan alat kontrasepsi, ketersediaan tenaga yang terlatih dan kemampuan
medis teknis petugas pelayanan kesehatan. Demikian juga dengan penelitian
Imbarwati (2009), beberapa faktor yang berkaitan dengan penggunaan KB
AKDR/IUD pada peserta KB salah satunya adalah kualitas pelayanan KB yaitu
kemampuan petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat,
serta memberikan pelayanan dengan terampil.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit
Kabupaten Deli Serdang dengan proporsi 6,2%.
2. Terdapat hubungan karakteristik ibu (umur, pendidikan, pengetahuan dan paritas),
dukungan suami dan kualitas pelayanan KB (ketersediaan tenaga terlatih) dengan
pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit
Kabupaten Deli Serdang.
3. Tidak terdapat hubungan budaya dan kualitas pelayanan KB (ketersediaan alat
kontrasepsi) dengan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD di wilayah kerja
Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang
6.2. Saran
1. Kepada akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Sibolangit perlu meningkatkan
pengetahuan tentang AKDR/IUD dengan mengikuti penyuluhan yang diadakan
petugas kesehatan dan mencari informasi tentang kontrasepsi AKDR/IUD.
2. Kepada tenaga yang bertugas melayani akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas
Sibolangit perlu meningkatkan pemahaman akseptor KB tentang kontrasepsi
AKDR/IUD dan meningkatkan dukungan suami dalam upaya peningkatan
cakupan pemakaian kontrasepsi AKDR/IUD.
87
Universitas Sumatera Utara
3. Kepada Puskesmas Sibolangit agar lebih meningkatkan ketersediaan tenaga
terlatih khususnya bidan sebagai tenaga yang bertugas untuk melayani akseptor
KB dari Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, 1991, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dalam Pemilihan Kontrasepsi,, Jakarta.
Akhmadi, 2006, Penilaian Manfaat Ekonomi dan Dukungan Keluarga, Jakarta.
Arum S.N.D, dkk., 2009, Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini, Mitra Cendikia, Jogjakarta.
As’ari. (2005). Apa itu dukungan sosial. http://www.masbow.com/2009/08/apa-itu-dukungan-sosial.html
Augustin R. I., 2000, Urine Device as Mentod of Contraception. University Hospital of Obstetric and Gynecology University of Medicine Cluj- Napoca. Romania.
, diperoleh tanggal 7 Mei 2011.
BKKBN, 2003, Informasi Keadilan dan Kesertaan Gender Dalam KB dan Kesehatan
Reproduksi, Jakarta. _______, 2006, Kumpulan Data Program Keluarga Berencana Nasional. Jakarta _______, 2009, Journal of Akseptor KB di Indonesia (Internet). Available from :
(http://www.bkkbn.com) (Accessed March 15, 2010
_______, 2011,
).
http://www.bkkbn.go.id/siaranpers/Pages/Pemerintah-Beri-Insentif-Pemasangan-IUD.aspx : tanggal diakses 31 Oktober 2011.
_______ Sumut, 2011, http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2011/10/30/ 63562/pentingnya_kb_tren_positif_warga_sumut/#.TyglfPlAHUg : tanggal diakses 01 Pebruari 2012.
Effendy, N., 2003. Dasar - dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
Gerungan, W.A., 1986, Psikologi Sosial, Eresco, Bandung.
Green LW, Krenter MW., 1991, Health Promotion Planning (An Educational and Environmental Approach). 2nd ed.. Mountain View, Calif: Mayfield Publishing Co.
Harymawan, 2007, Dukungan Suami dan Keluarga, http://www.infowikipedia.com, diakses pada tanggal 15 Maret 2011
89
Universitas Sumatera Utara
Hartanto, H., 2004, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pusaka Sinar Harapan, Jakarta.
Hasibuan, S.E.R, 2001, Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pemakaian Metoda Kontrasepsi di Kelurahan Sidorame Barat II Kecamatan Medan Perjuangan Kodya Medan Tahun 2001, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.
Hidayat A. A., 2007, Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta.
Hidayati R., 2009, Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi, Salemba Medika, Jakarta.
Hutauruk, A., 2006. Hubungan Karakteristik WUS dan Kualitas Pelayanan KB dengan Utilisasi Pelayanan KB di Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2006. Tesis Sekolah Pascasarjana USU.
Imbarwati, 2009, Beberapa Faktor Yang Berkaitan Dengan Penggunaan KB IUD Pada Peserta KB Non IUD di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang, Tesis Undip, Semarang.
Junita T.P., 2008, Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemakaian Alat Kontrasepsi Pada Istri PUS KB di Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2008, Tesis, Pasca Sarjana USU.
Katc, K., 2000, Apa itu dukungan Sosial Keluarga? http: //www. Masbob.com/2009/08/
Kemendiknas, 2009,
, tanggal diakses 25/01/2012.
http://www.psp.kemdiknas.go.id/?page=sistem, tanggal diakses 13 Feb 2012, 11 : 50.
Koentjaraningrat, 2009, Perspektif Budaya, Rajawali Pers, Jakarta.
Lemeshow, S. & David W. H. Jr., 1997, Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan (terjemahan), Gadjahmada University Press, Yogyakarta
Magadi, M.A., 2003., Trends and Determinants of Contraceptive Method Choice in Kenya. Studies in Family Planning.
Manuaba G. I. B., 2010, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta. Maryatun, 2005, Analisis Faktor-Faktor Pada Ibu yang Berpengaruh terhadap
Pemakaian Metode Kontrasepsi IUD di Kabupaten Sukoharjo, Skripsi, Stikes Aisyiyah, Surakarta.
Universitas Sumatera Utara
Mawarni S., 2008, Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Pengenalan Tanda dan Gejala Hipertensi Pada Kehamilan di Klinik Fatimah Ali Marendal Medan Tahun 2008, Karya Tulis Ilmiah STIKes Pal Stabat
Meilani N., 2010, Pelayanan Keluarga Berencana (dilengkapi dengan penuntun
belajar), Fitramaya, Ygyakarta. Mekar, D. A., 2007, Peran Suami dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Yang
Berwawasan Gender, Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2, Surabaya.
Meutia, 1997, Pengaruh Karakteristik, Pengetahuan dan Sikap Aseptor KB Terhadap
Utilitas Alat Kontrasepsi Implant di Kelurahan Kota Matsum-1 Motamadya Medan, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.
Notoatmodjo S., 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
____________ , 2007, Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta. ____________ , 2010, Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam, 2011, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
Pedoman Skrpsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.
Pardosi, T.I., 2005, Analis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kemandirian Akseptor KB Aktif dalam Pemanfaatan Program KB Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Kec. Medan Baru Kodya Medan Tahun 2005, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pastuty R., 2005, Hubungan Demand KB dengan Penggunaan Kontrasepsi. Tesis Pasca Sarjana, Program Studi Ilmu Kesehatan MasyarakatUGM, Yogyakarta.
Pendit B. U., dkk, 2006, Ragam Metode Kontrasepsi, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.
Pinem S., 2009, Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi, Trans Info Media, Jakarta.
Propil Puskesmas Sibolangit Kabupaten Deli Serdang, 2011.
Proverawati A., dkk, 2010, Panduan Memilih Kontrasepsi, Lengkap Dengan Panduan Praktek Pemasangan dan penggunaannya, Nuha Medika, Yogyakarta.
Universitas Sumatera Utara
Purwoko, 2000, Penerimaan Vasektomi dan Sterilisasi Tuba, Tesis, Fakultas Kedokteran Undip, Semarang
Riyanto A., 2009, Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan, Mitra Cendika Press, Yogyakarta.
Rizma F., 2012, Budaya yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi, Fakultas Kedokteran Padjadjaran, Bandung.
Riwidikdo, H., 2009, Statistik Kesehatan, Mitra Cendika Press, Yogyakarta.
Saifuddin, A.B, 2003, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
____________, 2006, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.
Sarafino, E.P., 2006, Health Psychology Biopsychosocial Interaction, 5th edition,
United States of America, Jhon Wiley & Sons. Sarwono P., 2009, Ilmu Kandungan, YBP-SP, Jakarta. Sastroasmoro S., 2008, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi ke-3, Sagung
Seto, Jakarta. Sigit K., 2000, Jumlah Anak dan Keinginan Punya Anak terhadap Penggunaan
Kontrasepsi Di Propinsi Jawa Tengah, Tesis, Pascasarjana UGM, Yogyakarta. Siswosudarmo H.R., dkk, 2007, Teknologi Kontrasepsi, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta. Soelaeman, 2007, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Rafika Aditima, Jakarta. Suhita, 2005, Apa Itu Dukungan Sosial?. ¶ 3. http://masbow.com
.
Sukanto, S., 2002, Sosial Budaya Dasar, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Suratun, dkk, 2008, Pelayanan Keluarga Berencana & Pelayanan Kontrasepsi, Trans
Info Media, Jakarta Taylor, S.E., 2003, Health Psychology, New York : McGraw-Hill Companies. Inc
Universitas Sumatera Utara
Wijayanti, T., 2004, Studi Kualitatif Alasan Akseptor Laki-Laki Tidak Memilih MOP sebagai Kontrasepsi Pilihan di Desa Timpik kecamatan Susukan kabupaten Semarang, Program Studi D IV Kebidanan Stikes Ngudi Waluyo, Unggran.
Winatri W., 2002, Peran Suami pada Istri Dalam Pemilihan ALat Kontrasepsi di Desa
Kepatihantulangan Sidoarjo, Skripsi, ITB, Bandung.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU, DUKUNGAN SUAMI, BUDAYA DAN
KUALITAS PELAYANAN KB DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI AKDR/IUD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIBOLANGIT
KABUPATEN DELI SERDANG
A. Indentitas Responden 1. Nama : ……………. 2. Umur : ……………. 3. Pendidikan : …………….. 4. Pekerjaan : 1. PNS
2. Pegawai Swasta 3. Wirasasta 4. IRT 5. Petani
5. Jumlah anak : ……………
B. Pengetahuan Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai menurut saudara pada kolom disamping. SS : Sangat Setuju (3) S : Setuju (2) TS : Tidak Setuju (1)
Pernyataan SS S TS
1. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD adalah alat kecil yang terdiri dari bahan plastik yang lentur, yang dimasukkan kedalam rongga rahim
2. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan alat kontrasepsi yang dipasang dalam rahim yang relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan metode pil, suntik dan kondom
3. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan kontrasepsi efektifitas tinggi
4. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD merupakan metode KB jangka panjang.
94 Universitas Sumatera Utara
5. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/IUD) merupakan sangat efektif karena tidak perlu lagi menginat-ingat, seperti pil atau suntik
6. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
7. Menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD tidak menimbulkan efek samping hormonal
8. Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
9. Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD dapat dilepas jika menginginkan anak lagi, karena tidak bersifat permanen
10. Keuntungan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/IUD tidak bersifat karsinogen yaitu dapat menyebabkan kanker karena hormon yang terkandung didalamnya.
C. Dukungan suami
Pernyataan SS S TS
1. Suami perlu menyarankan untuk ber-KB?
2. Suami mendampingi ibu dalam pemasangan KB IUD?
3. Suami menyediakan waktu dan fasilitas untuk pemasangan KB IUD?
4. Suami berperan aktif untuk pemasangan KB IUD?
5. Suami bersedia membiayai dalam pemasangan KB?
6. Suami berusaha menjelaskan apabila anda bertanya-tanya yang tidak jelas tentang KB ?
7. Suami mengingatkan ibu untuk ber-KB?
8. Suami menghormati keputusan ibu untuk memilih KB yang akan dipergunakan?
9. Suami memberikan dukungan moral pemasangan KB IUD?
Universitas Sumatera Utara
10. Suami memberikan dukungan emosional untuk memeriksakan kehamilan?
D. Budaya
Pernyataan SS S TS
1. Kontrasepsi AKDR/IUD belum umum dilakukan di tempat tinggal saya
2. Dalam keluarga pria/suami yang berperan dalam pengambilan keputusan untuk menggunakan metode kontrasepsi
3. Jumlah anak mempengaruhi keputusan untuk menggunakan metode kontrasepsi
4. Pemasangan AKDR/IUD tabu karena langsung dipasang ke dalam uterus
5. Pandangan dari masyarakat yang melarang atau mengharamkan penggunaan AKDR/ IUD.
E. Kualitas Pelayanan KB
1. Ketersediaan Alat Kontrasepsi
Pernyataan SS S TS
1. Ditempat pelayanan KB tersedia berbagai jenis KB termasuk IUD
2. Pada saat mau mempergunakan KB, petugas kesehatan terlebih dahulu memesan alat kontrasepsi
3. Menunggu waktu beberapa hari agar alat kontrasepsi yang mau dipergunakan tersedia
4. Pada saat ibu ingin ber KB, alat kontrasepsi tersedia di sarana kesehatan
5. Jenis kontrasepsi yang diinginkan tersedia di sarana kesehatan
Universitas Sumatera Utara
2. Ketersediaan Tenaga Telatih
Pernyataan SS S TS
1. Mendapatkan informasi dengan lengkap dan jelas metode-metode kontrasepsi dari pemberi pelayanan KB?
2. Petugas menyarankan metode KB yang paling sesuai dengan kondisi ibu
3. Petugas mampu memberikan pelayanan KB yang sesuai dengan pilihan ibu
4. Petugas memberikan informasi dengan jelas keuntungan dan kerugian jenis KB pilihan ibu
5. Petugas kesehatan memberikan pelayanan KB dengan terampil
6. Petugas kesehatan memberikan pelayanan KB dengan cepat dan tepat
7. Ibu mudah mengerti atas penjelasan petugas seputar tentang masalah KB
F. Pemakaian Kontrasepsi
1. Alat kontrasepsi apa yang ibu pakai saat ini? a. AKDR/IUD b. Suntik c. Pil d. Kondom e. Implant f. Lainnya
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2.
MASTER VALIDASI DAN RELIABILITAS DATA
No
Pengetahuan
ptot
Dukungan Suami
dtot p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 d9 d10
1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 19 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 15
2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 25 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 15
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 19
4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 25 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 22
5 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 18 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 20
6 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 20 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 26
8 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 18
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 21
11 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 10 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 22
12 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
13 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 19 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 21
14 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 19
17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2 3 2 2 2 1 2 2 1 3 20
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 21
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
20 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 14
21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 15
22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 14
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 19
24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 13
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 15
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 13
28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 14
29 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 14
30 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 23
Universitas Sumatera Utara
No Budaya
btot
Ketersediaan Alat Kontrasepsi
ktot Ketersediaan Tenaga Terlatih
ttot b1 b2 b3 b4 b5 k1 k2 k3 k4 k5 t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 1 2 2 2 1 2 9 2 2 2 1 2 9 2 2 2 1 2 2 2 13 2 2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 1 7 2 3 3 2 3 3 3 19 3 3 2 3 2 2 12 3 2 3 2 2 12 3 2 3 2 2 2 3 17 4 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 21 5 3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 2 14 2 1 1 1 2 1 1 9 6 2 3 3 3 3 14 2 3 3 3 3 14 2 3 3 3 3 3 3 20 7 3 2 3 2 3 13 3 2 3 2 3 13 3 2 3 2 3 2 3 18 8 2 2 3 2 2 11 2 2 3 2 2 11 2 2 3 2 2 2 3 16 9 1 1 2 1 2 7 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 2 14
10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 2 14 11 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 1 2 2 13 12 2 2 2 2 2 10 2 1 1 1 2 7 2 1 1 1 2 1 1 9 13 3 3 3 3 3 15 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 7 14 3 2 1 2 3 11 1 2 1 2 1 7 1 2 1 2 1 2 1 10 15 2 3 2 2 2 11 2 1 2 1 1 7 2 1 2 1 1 1 2 10 16 2 1 2 2 3 10 2 1 2 2 3 10 2 1 2 2 3 1 2 13 17 3 3 3 3 3 15 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 7 18 2 2 1 1 2 8 2 1 1 1 2 7 2 1 1 1 2 1 1 9 19 1 1 2 2 1 7 1 1 2 2 1 7 1 1 2 2 1 1 2 10 20 2 1 1 1 2 7 2 1 1 1 2 7 2 1 1 1 2 1 1 9 21 1 2 1 2 1 7 1 2 1 2 1 7 1 2 1 2 1 2 1 10 22 2 1 1 1 1 6 2 1 1 1 1 6 2 1 1 1 1 1 1 8 23 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 2 14 24 1 1 2 1 2 7 1 1 2 1 2 7 1 1 2 1 2 1 2 10 25 1 2 1 1 2 7 3 2 3 3 2 13 3 2 3 3 2 2 3 18 26 2 1 2 1 1 7 2 1 2 1 1 7 2 1 2 1 1 1 2 10 27 2 1 1 1 2 7 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 21 28 2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 1 7 2 1 1 2 1 1 1 9 29 1 1 2 2 1 7 1 1 2 2 1 7 1 1 2 2 1 1 2 10 30 3 3 3 3 2 14 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 7
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Hasil Validasi dan Reliability 1. Pengetahuan Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
30 100,00 ,0
30 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Lis twise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,815 11
Cronbach'sAlpha N of Items
Item Statistics
2,30 ,535 302,23 ,568 302,33 ,547 302,30 ,596 302,27 ,521 302,27 ,521 302,37 ,556 302,33 ,479 302,30 ,466 302,33 ,547 30
20,70 4,481 30
p1p2p3p4p5p6p7p8p9p10ptot
Mean Std. Deviation N
Item-Tota l Sta tistics
41,43 78,875 ,988 ,79241,50 79,293 ,882 ,79441,40 79,007 ,951 ,79341,43 78,668 ,901 ,79241,47 79,499 ,945 ,79441,47 79,499 ,945 ,79441,37 79,413 ,891 ,79441,40 80,317 ,931 ,79741,43 81,978 ,753 ,80341,40 79,007 ,951 ,79323,03 24,309 ,999 ,980
p1p2p3p4p5p6p7p8p9p10ptot
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
Correc tedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Sta tistics
43,73 88,547 9,410 11Mean Variance Std. Deviation N of Items
Universitas Sumatera Utara
2. Dukungan Suami Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
30 100,00 ,0
30 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Lis twise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,778 11
Cronbach'sAlpha N of Items
Item Statistics
1,83 ,699 301,87 ,681 302,07 ,691 301,83 ,699 302,00 ,643 301,80 ,664 301,97 ,615 301,93 ,640 301,87 ,629 301,90 ,712 30
19,07 5,119 30
d1d2d3d4d5d6d7d8d9d10dtot
Mean Std. Deviation N
Item-Tota l Sta tistics
36,30 93,666 ,788 ,75336,27 94,202 ,767 ,75536,07 95,375 ,663 ,75936,30 92,700 ,863 ,74936,13 97,775 ,520 ,76736,33 94,161 ,792 ,75436,17 95,247 ,765 ,75836,20 94,993 ,754 ,75736,27 94,961 ,771 ,75736,23 94,668 ,695 ,75719,07 26,202 1,000 ,922
d1d2d3d4d5d6d7d8d9d10dtot
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
Correc tedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Sta tistics
38,13 104,809 10,238 11Mean Variance Std. Deviation N of Items
Universitas Sumatera Utara
3. Budaya Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
30 100,00 ,0
30 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Lis twise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,808 6
Cronbach'sAlpha N of Items
Item Statistics
2,07 ,691 301,87 ,776 302,00 ,788 301,90 ,712 301,97 ,718 309,80 2,987 30
b1b2b3b4b5btot
Mean Std. Deviation N
Item-Tota l Sta tistics
17,53 29,637 ,741 ,77917,73 28,271 ,827 ,76217,60 28,593 ,769 ,76817,70 29,114 ,791 ,77217,63 29,895 ,673 ,785
9,80 8,924 1,000 ,868
b1b2b3b4b5btot
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
Correc tedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Sta tistics
19,60 35,697 5,975 6Mean Variance Std. Deviation N of Items
Universitas Sumatera Utara
4. Ketersediaan Alat Kontrasepsi Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
30 100,00 ,0
30 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Lis twise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,815 6
Cronbach'sAlpha N of Items
Item Statistics
1,93 ,691 301,63 ,718 301,90 ,803 301,80 ,714 301,73 ,740 309,00 3,085 30
a1a2a3a4a5atot
Mean Std. Deviation N
Item-Tota l Sta tistics
16,07 31,651 ,763 ,78716,37 30,861 ,838 ,77616,10 29,886 ,859 ,76616,20 31,269 ,787 ,78216,27 31,306 ,751 ,784
9,00 9,517 1,000 ,896
a1a2a3a4a5atot
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
Correc tedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Sta tistics
18,00 38,069 6,170 6Mean Variance Std. Deviation N of Items
Universitas Sumatera Utara
5. Ketersediaan Tenaga Terlatih Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
30 100,00 ,0
30 100,0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Lis twise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,801 8
Cronbach'sAlpha N of Items
Item Statistics
1,90 ,662 301,63 ,718 301,90 ,803 301,73 ,691 301,80 ,761 301,63 ,718 301,90 ,803 30
12,50 4,392 30
t1t2t3t4t5t6t7ttot
Mean Std. Deviation N
Item-Total Statistics
23,10 69,128 ,691 ,78423,37 66,447 ,872 ,77023,10 64,921 ,897 ,76323,27 67,720 ,789 ,77723,20 67,269 ,747 ,77623,37 66,447 ,872 ,77023,10 64,921 ,897 ,76312,50 19,293 1,000 ,936
t1t2t3t4t5t6t7ttot
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Scale Sta tistics
25,00 77,172 8,785 8Mean Variance Std. Deviation N of Items
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. MASTER DATA PENELITIAN
No Umur UmurK Didik
PENGETAHUAN
PT0T PK PARITAS P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 29 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 0
2 34 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 0
3 35 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 17 1 1
4 28 1 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 21 1 1
5 28 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 1
6 35 1 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 26 0 1
7 48 0 0 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 0 0
8 38 0 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 0
9 26 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 21 1 1
10 27 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21 1 0
11 29 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
12 29 1 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 21 1 1
13 25 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
14 25 1 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 1
15 28 1 1 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 20 1 1
16 29 1 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 3 20 1 0
17 30 1 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 21 1 1
18 32 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 20 1 0
19 33 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21 1 1
20 34 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 1
21 32 1 1 2 2 1 3 2 3 2 1 2 2 20 1 1
22 26 1 1 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 20 1 0
23 28 1 1 2 1 2 2 2 2 3 3 1 2 20 1 0
24 26 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
25 25 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
26 29 1 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 23 0 0
27 29 1 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 23 0 0
28 30 1 1 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 23 0 0
29 31 1 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 23 0 0
30 32 1 1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 26 0 0
31 28 1 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 25 0 0
32 30 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 22 0 0
33 32 1 1 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 24 0 0
Universitas Sumatera Utara
34 26 1 1 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 24 0 0
35 27 1 1 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 23 0 0
36 28 1 1 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 24 0 0
37 36 0 0 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 24 0 0
38 36 0 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 22 0 1
39 28 1 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 25 0 1
40 26 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 23 0 1
41 25 1 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 23 0 1
42 26 1 1 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 21 1 0
43 24 1 1 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 21 1 1
44 24 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 21 1 1
45 25 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 20 1 1
46 26 1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 27 0 1
47 26 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 1
48 26 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 1
49 26 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 21 1 0
50 29 1 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 21 1 1
51 36 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 20 1 1
52 37 0 1 3 2 1 2 1 2 2 3 3 1 20 1 1
53 28 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 0
54 28 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 15 1 1
55 35 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 3 18 1 1
56 32 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 19 1 1
57 38 0 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 19 1 1
58 26 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19 1 1
59 27 1 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 20 1 1
60 29 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 20 1 1
61 29 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 20 1 1
62 25 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 19 1 1
63 25 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 21 1 1
64 28 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
65 29 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21 1 1
66 30 1 1 2 3 1 2 2 2 2 1 3 3 21 1 1
67 32 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
68 33 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
69 36 0 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 19 1 0
70 32 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 18 1 1
71 26 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 19 1 0
Universitas Sumatera Utara
72 28 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 17 1 0
73 26 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19 1 0
74 25 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 19 1 0
75 29 1 1 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 22 0 0
76 29 1 0 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 22 0 0
77 30 1 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 23 0 0
78 31 1 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 23 0 0
79 32 1 1 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 24 0 1
80 28 1 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 24 0 0
81 29 1 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 23 0 1
82 29 1 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 23 0 0
83 26 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
84 27 1 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 23 0 0
85 28 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 18 1 1
86 36 0 0 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 24 0 0
87 36 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
88 28 1 1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 23 0 0
89 26 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
90 25 1 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 22 0 0
91 26 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 22 0 0
92 24 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 22 0 0
93 24 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 22 0 1
94 25 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 22 0 1
95 26 1 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 22 0 1
96 26 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 22 0 1
97 26 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
98 26 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
99 29 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
100 34 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
101 35 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
102 28 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
103 28 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
104 35 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21 1 0
105 43 0 1 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 23 0 0
106 40 0 1 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 23 0 0
107 26 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
108 27 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
109 29 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
Universitas Sumatera Utara
110 29 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
111 25 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
112 25 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
113 28 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
114 29 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
115 30 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
116 32 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
117 33 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
118 34 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
119 32 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
120 26 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 28 0 1
121 28 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
122 26 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
123 25 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
124 29 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
125 29 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
126 30 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28 0 1
127 31 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
128 32 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
129 28 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
130 29 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
131 29 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
132 26 1 1 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 25 0 0
133 27 1 1 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 25 0 0
134 28 1 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 25 0 0
135 36 0 1 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 25 0 0
136 36 0 1 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 25 0 0
137 28 1 0 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 26 0 0
138 26 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 28 0 0
139 25 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 22 0 0
140 26 1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 23 0 0
141 24 1 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 22 0 0
142 24 1 1 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 24 0 0
143 25 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 22 0 0
144 26 1 1 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 24 0 1
145 26 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 22 0 1
146 26 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 22 0 1
147 26 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
Universitas Sumatera Utara
148 32 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
149 33 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
150 37 0 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 22 0 1
151 32 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 0
152 26 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 23 0 1
153 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1
154 26 1 0 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 20 1 1
155 25 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 17 1 0
156 29 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
157 36 1 1 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 21 1 1
158 30 1 1 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 21 1 1
159 31 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 28 0 1
160 32 1 1 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 18 1 1
161 28 1 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 21 1 1
162 29 1 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 19 1 1
163 29 1 1 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 20 1 1
164 26 1 1 2 2 3 3 1 2 1 2 2 1 19 1 1
165 27 1 1 2 3 2 3 2 1 2 2 1 2 20 1 1
166 28 1 1 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 19 1 1
167 38 0 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 19 1 0
168 36 0 1 2 2 3 3 2 1 2 1 2 1 19 1 0
169 28 1 1 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 21 1 1
170 26 1 0 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 19 1 1
171 25 1 1 2 3 2 2 2 1 2 1 2 1 18 1 1
172 26 1 1 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 21 1 1
173 24 1 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 20 1 1
174 24 1 1 3 3 2 2 2 2 2 1 2 1 20 1 1
175 25 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 18 1 1
176 26 1 0 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 20 1 1
177 26 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 19 1 0
178 26 1 1 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 19 1 0
179 32 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 20 1 0
180 33 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 18 1 0
181 34 1 1 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 24 0 0
182 32 1 0 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 24 0 0
183 26 1 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 26 0 0
184 28 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 0
185 26 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 27 0 1
Universitas Sumatera Utara
186 25 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 27 0 0
187 29 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 0 1
188 29 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 0
189 30 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 16 1 1
190 31 1 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 24 0 0
191 32 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 1
192 28 1 1 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 24 0 0
193 29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 0
194 29 1 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 25 0 0
195 26 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1
196 27 1 1 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 24 0 0
197 28 1 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 26 0 1
198 38 0 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 0
199 36 0 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 27 0 1
200 28 1 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 27 0 0
201 26 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 26 0 1
202 25 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 1
203 26 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19 1 1
204 34 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 18 1 0
205 24 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 18 1 1
206 25 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 18 1 1
207 26 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 18 1 1
208 26 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 18 1 1
209 26 1 0 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 18 1 1
210 23 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 18 1 1
Universitas Sumatera Utara
NO
DUKUNGAN SUAMI
DTOT DK
BUDAYA
BTOT BK D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 B1 B2 B3 B5 B5
1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 21 0 3 3 3 3 2 14 0
2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 14 1 1 2 2 1 1 7 1
3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 26 0 2 1 1 2 2 8 0
4 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 15 1 2 1 2 1 1 7 1
5 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 15 1 2 1 2 1 1 7 1
6 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 21 0 2 1 2 2 1 8 0
7 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21 0 2 2 2 2 1 9 0
8 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 15 1 2 1 1 1 2 7 1
9 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 21 0 3 3 3 3 3 15 0
10 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 15 1 1 2 1 2 1 7 1
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 2 1 2 1 2 8 0
12 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 15 1 1 1 1 2 1 6 1
13 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 15 1 2 2 2 1 2 9 0
14 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 15 1 2 1 1 2 1 7 1
15 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 20 0 3 2 3 2 2 12 0
16 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21 0 3 3 3 3 3 15 0
17 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 21 0 3 3 3 3 2 14 0
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 2 3 3 3 3 14 0
19 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 26 0 3 2 3 2 3 13 0
20 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 0 2 2 3 2 2 11 0
21 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 17 0 1 1 2 1 2 7 1
22 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 21 0 2 2 2 2 2 10 0
23 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21 0 2 2 2 2 1 9 0
24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0 2 2 2 2 2 10 0
25 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 21 0 3 3 3 3 3 15 0
26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0 3 2 1 2 3 11 0
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 2 3 2 2 2 11 0
28 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 20 0 2 1 2 2 3 10 0
29 2 3 2 2 2 1 2 2 1 3 20 0 3 3 3 3 3 15 0
30 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 21 0 2 2 1 1 2 8 0
31 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 2 2 1 7 1
32 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 15 1 2 1 1 1 2 7 1
33 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 14 1 1 2 1 2 1 7 1
34 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 15 1 2 1 1 1 1 6 1
35 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 20 0 2 2 2 2 2 10 0
36 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 14 1 1 1 2 1 2 7 1
Universitas Sumatera Utara
37 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0 1 2 1 1 2 7 1
38 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 15 1 2 1 2 1 1 7 1
39 3 2 1 1 2 1 1 2 1 1 15 1 2 1 1 1 2 7 1
40 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 15 1 2 1 1 2 1 7 1
41 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 15 1 1 1 2 2 1 7 1
42 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 23 0 3 3 3 3 2 14 0
43 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 14 1 2 1 2 1 1 7 1
44 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 25 0 3 2 2 2 3 12 0
45 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 15 1 1 2 1 2 1 7 1
46 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 24 0 2 1 2 1 2 8 0
47 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 14 1 1 2 1 2 1 7 1
48 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 15 1 2 1 1 1 2 7 1
49 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 14 1 1 2 1 2 1 7 1
50 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 15 1 2 1 2 1 1 7 1
51 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 15 1 2 1 1 1 1 6 1
52 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 15 1 1 2 1 1 2 7 1
53 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 15 1 1 2 2 1 1 7 1
54 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 14 1 2 1 1 2 1 7 1
55 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 14 1 2 1 1 1 1 6 1
56 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 14 1 2 1 1 1 2 7 1
57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 3 3 3 3 3 15 0
58 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 15 1 1 1 1 1 1 5 1
59 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 13 1 2 1 1 2 1 7 1
60 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 0 2 3 2 3 2 12 0
61 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 15 1 2 2 1 1 1 7 1
62 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 15 1 2 1 2 1 1 7 1
63 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 15 1 1 2 1 2 1 7 1
64 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 21 0 3 3 3 3 3 15 0
65 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0 3 2 1 2 3 11 0
66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 2 3 2 2 2 11 0
67 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 20 0 2 1 2 2 3 10 0
68 2 3 2 2 2 1 2 2 1 3 20 0 2 2 2 1 2 9 0
69 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 21 0 2 2 2 2 2 10 0
70 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 20 0 2 3 2 3 3 13 0
71 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21 0 2 2 1 3 2 10 0
72 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 12 1 2 1 1 2 1 7 1
73 2 2 1 3 2 3 2 1 2 2 20 0 2 3 2 2 2 11 0
74 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 15 1 1 2 1 1 1 6 1
Universitas Sumatera Utara
75 2 1 2 2 2 2 3 3 1 2 20 0 2 2 2 2 2 10 0
76 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 15 1 2 1 1 1 1 6 1
77 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0 2 3 2 2 2 11 0
78 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 15 1 2 1 1 1 1 6 1
79 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 23 0 2 2 3 2 3 12 0
80 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 23 0 3 3 2 2 3 13 0
81 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 23 0 3 3 3 3 2 14 0
82 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 26 0 2 2 2 2 2 10 0
83 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 25 0 3 2 2 2 3 12 0
84 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 22 0 3 2 2 2 2 11 0
85 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 24 0 2 3 2 3 2 12 0
86 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 24 0 1 2 1 2 1 7 1
87 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 23 0 2 1 1 1 1 6 1
88 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 15 1 3 2 3 2 3 13 0
89 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 15 1 2 1 2 1 1 7 1
90 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 15 1 2 1 2 1 1 7 1
91 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 15 1 1 2 2 1 1 7 1
92 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 23 0 3 2 2 2 1 10 0
93 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 23 0 1 2 1 2 2 8 0
94 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 21 0 3 2 2 2 3 12 0
95 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 15 1 1 2 1 1 1 6 1
96 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 13 1 1 1 1 2 2 7 1
97 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 26 0 3 2 2 2 2 11 0
98 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 15 1 2 2 1 1 1 7 1
99 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 0 2 2 2 3 2 11 0
100 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 21 0 2 1 2 2 1 8 0
101 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 19 0 3 2 3 2 3 13 0
102 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 15 1 2 1 2 1 1 7 1
103 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 15 1 1 2 1 2 1 7 1
104 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 15 1 3 2 1 2 3 11 0
105 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 2 1 2 1 1 7 1
106 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 20 0 2 3 2 3 3 13 0
107 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 15 1 2 2 2 1 2 9 0
108 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 15 1 2 2 1 1 1 7 1
109 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 20 0 3 3 3 3 3 15 0
110 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 15 1 2 1 1 1 2 7 1
111 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 3 2 3 2 3 13 0
112 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 15 1 1 1 2 1 2 7 1
Universitas Sumatera Utara
113 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 15 1 2 1 1 2 1 7 1
114 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 15 1 2 1 2 1 1 7 1
115 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0 3 2 3 3 2 13 0
116 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 15 1 2 1 1 2 1 7 1
117 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 15 1 2 1 1 1 1 6 1
118 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 15 1 2 1 1 2 1 7 1
119 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 15 1 1 1 2 1 1 6 1
120 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 23 0 3 3 3 3 2 14 0
121 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 26 0 2 2 2 2 2 10 0
122 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 25 0 3 2 2 2 3 12 0
123 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 22 0 3 2 2 2 2 11 0
124 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 24 0 2 3 2 3 2 12 0
125 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 24 0 3 2 2 2 3 12 0
126 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 23 0 2 3 2 3 2 12 0
127 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 24 0 3 2 2 2 2 11 0
128 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 24 0 2 3 2 2 3 12 0
129 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 22 0 2 2 2 2 2 10 0
130 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 25 0 3 2 2 3 2 12 0
131 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 23 0 3 2 2 2 1 10 0
132 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 23 0 3 2 3 2 2 12 0
133 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 21 0 3 3 3 3 3 15 0
134 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 21 0 3 3 3 3 2 14 0
135 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 2 3 3 2 3 13 0
136 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 26 0 2 2 1 2 2 9 0
137 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 14 1 2 1 1 1 2 7 1
138 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 15 1 2 2 1 1 1 7 1
139 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 15 1 1 1 1 1 1 5 1
140 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 15 1 2 1 2 1 1 7 1
141 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0 2 2 1 1 2 8 0
142 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 15 1 1 1 1 1 1 5 1
143 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 15 1 1 2 1 2 1 7 1
144 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 2 1 2 1 2 8 0
145 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 15 1 2 1 1 2 1 7 1
146 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 15 1 2 1 1 1 2 7 1
147 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 14 1 2 1 1 1 2 7 1
148 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 13 1 3 3 3 3 3 15 0
149 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 15 1 2 1 1 1 2 7 1
150 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 2 2 1 1 1 7 1
Universitas Sumatera Utara
151 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 15 1 1 1 2 1 2 7 1
152 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 15 1 1 2 1 2 1 7 1
153 2 1 2 2 2 1 1 1 1 2 15 1 2 3 3 3 3 14 0
154 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 15 1 1 2 1 1 2 7 1
155 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 13 1 2 1 2 2 1 8 0
156 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 13 1 2 1 2 1 2 8 0
157 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 15 1 2 1 1 2 1 7 1
158 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 15 1 3 3 2 2 3 13 0
159 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 14 1 1 1 1 1 2 6 1
160 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 14 1 2 2 1 1 2 8 0
161 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 25 0 1 2 2 2 1 8 0
162 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 15 1 1 2 1 2 1 7 1
163 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 15 1 2 1 2 1 1 7 1
164 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 15 1 1 2 2 2 1 8 0
165 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 15 1 2 1 2 1 1 7 1
166 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 15 1 3 2 3 2 3 13 0
167 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 15 1 2 1 2 2 1 8 0
168 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 15 1 1 1 2 1 2 7 1
169 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 15 1 1 1 2 1 2 7 1
170 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 23 0 3 2 2 2 1 10 0
171 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 23 0 3 2 3 2 2 12 0
172 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 21 0 3 3 3 3 3 15 0
173 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 21 0 3 3 3 3 2 14 0
174 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 2 3 3 3 3 14 0
175 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 26 0 3 2 2 2 2 11 0
176 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29 0 2 2 2 3 3 12 0
177 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 0 2 2 2 3 2 11 0
178 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 14 1 2 1 2 1 1 7 1
179 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 21 0 3 2 3 2 3 13 0
180 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 15 1 2 1 1 1 2 7 1
181 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 21 0 3 3 3 3 3 15 0
182 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 15 1 1 2 1 2 1 7 1
183 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0 2 3 2 2 2 11 0
184 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 15 1 2 1 1 2 1 7 1
185 2 3 2 2 2 1 2 2 1 3 20 0 2 2 2 1 2 9 0
186 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 21 0 2 2 2 2 2 10 0
187 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 20 0 2 3 3 3 3 14 0
188 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21 0 2 3 3 3 2 13 0
Universitas Sumatera Utara
189 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 3 2 3 2 1 11 0
190 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 15 1 2 1 2 2 2 9 0
191 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 20 0 2 2 2 2 2 10 0
192 2 1 2 2 2 2 3 3 1 2 20 0 2 1 1 2 1 7 1
193 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0 2 2 2 1 2 9 0
194 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 15 1 2 1 1 2 1 7 1
195 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 15 1 2 3 2 3 2 12 0
196 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 15 1 2 1 1 2 1 7 1
197 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 23 0 3 3 2 2 3 13 0
198 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 15 1 1 1 1 1 2 6 1
199 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 14 1 2 1 1 1 1 6 1
200 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 25 0 1 2 2 2 1 8 0
201 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 22 0 1 2 1 1 2 7 1
202 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 15 1 2 3 2 3 2 12 0
203 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 24 0 2 2 3 3 3 13 0
204 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 23 0 2 3 2 3 2 12 0
205 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 15 1 1 1 1 1 1 5 1
206 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 24 0 2 3 2 2 3 12 0
207 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 22 0 2 2 2 2 2 10 0
208 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 25 0 1 2 2 1 2 8 0
209 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 23 0 2 2 2 2 2 10 0
210 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 15 1 1 2 1 1 2 7 1
Universitas Sumatera Utara
No KETERSEDIAAN ALAT
KTOT KK
KETERSEDIAAN TENAGA TTOT TK IUD K1 K2 K3 K4 K5 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7
1 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 2 3 2 2 3 3 13 0 3 2 2 3 3 2 2 17 0 1 3 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 4 2 3 2 3 3 13 0 2 3 2 3 3 3 2 18 0 1 5 2 1 2 1 1 7 1 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 6 2 1 2 2 1 8 0 2 1 2 2 1 1 2 11 0 1 7 2 2 2 2 1 9 0 2 2 2 2 1 2 2 13 0 0 8 2 3 3 1 2 11 0 2 3 3 1 2 3 3 17 0 1 9 3 3 3 3 3 15 0 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1
10 3 2 3 2 3 13 0 3 2 3 2 3 2 3 18 0 1 11 2 1 2 1 2 8 0 2 1 2 1 2 1 2 11 0 1 12 3 3 3 2 3 14 0 3 3 3 2 3 3 3 20 0 1 13 2 2 2 1 2 9 0 2 2 2 1 2 2 2 13 0 1 14 2 1 1 2 1 7 1 2 3 3 2 3 3 3 19 0 1 15 3 2 3 2 2 12 0 3 2 3 2 2 2 3 17 0 1 16 3 3 3 3 3 15 0 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 17 3 3 3 3 2 14 0 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 18 2 3 3 3 3 14 0 2 3 3 3 3 3 3 20 0 1 19 3 2 3 2 3 13 0 3 2 3 2 3 2 3 18 0 1 20 2 2 3 2 2 11 0 2 2 3 2 2 2 3 16 0 1 21 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 22 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 23 2 2 2 2 1 9 0 2 2 2 2 1 2 2 13 0 1 24 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 25 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 26 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 27 2 1 2 1 1 7 1 2 1 2 1 1 1 2 10 1 1 28 2 1 2 2 3 10 0 2 1 2 2 3 1 2 13 0 1 29 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 30 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 31 1 1 2 2 1 7 1 1 1 2 2 1 1 2 10 1 1 32 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 33 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 34 2 1 1 1 1 6 1 2 1 1 1 1 1 1 8 1 1 35 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1
Universitas Sumatera Utara
36 1 1 2 1 2 7 1 1 1 2 1 2 1 2 10 1 1 37 3 2 3 3 2 13 0 3 2 3 3 2 2 3 18 0 0 38 2 1 2 1 1 7 1 2 1 2 1 1 1 2 10 1 1 39 3 3 3 3 3 15 0 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 40 2 1 1 2 1 7 1 2 1 1 2 1 1 1 9 1 1 41 1 1 2 2 1 7 1 1 1 2 2 1 1 2 10 1 1 42 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 43 2 1 2 1 1 7 1 2 1 2 1 1 1 2 10 1 1 44 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 45 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 46 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 47 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 48 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 49 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 50 3 3 2 3 3 14 0 3 3 2 3 3 3 2 19 0 1 51 2 1 1 1 1 6 1 2 1 1 1 1 1 1 8 1 1 52 1 2 1 1 2 7 1 1 2 1 1 2 2 1 10 1 1 53 3 2 2 3 3 13 0 3 2 2 3 3 2 2 17 0 1 54 2 1 1 2 1 7 1 2 1 1 2 1 1 1 9 1 1 55 2 1 1 1 1 6 1 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 56 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 57 3 3 3 3 3 15 0 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 58 3 3 3 3 3 15 0 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 59 2 3 3 2 3 13 0 2 3 3 2 3 3 3 19 0 1 60 2 3 2 3 2 12 0 2 3 2 3 2 3 2 17 0 1 61 2 2 3 3 3 13 0 2 2 3 3 3 2 3 18 0 1 62 2 3 2 3 3 13 0 2 3 2 3 3 3 2 18 0 1 63 3 2 3 2 3 13 0 3 2 3 2 3 2 3 18 0 1 64 3 3 3 3 3 15 0 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 65 2 2 1 1 1 7 1 2 2 1 1 1 2 1 10 1 1 66 2 3 2 2 2 11 0 2 3 2 2 2 3 2 16 0 1 67 2 1 1 2 1 7 1 2 1 1 2 1 1 1 9 1 1 68 2 2 2 1 2 9 0 2 2 2 1 2 2 2 13 0 1 69 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 0 70 2 3 2 3 3 13 0 2 3 2 3 3 3 2 18 0 1 71 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 72 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1
Universitas Sumatera Utara
73 2 3 2 2 2 11 0 2 3 2 2 2 3 2 16 0 1 74 3 2 3 3 3 14 0 3 2 3 3 3 2 3 19 0 1 75 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 76 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 77 2 3 2 2 2 11 0 2 3 2 2 2 3 2 16 0 1 78 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 79 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 80 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 81 3 3 3 3 2 14 0 3 3 3 3 2 3 3 20 0 1 82 2 1 2 1 1 7 1 2 1 2 1 1 1 2 10 1 1 83 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 84 2 1 2 1 1 7 1 2 1 2 1 1 1 2 10 1 1 85 2 3 2 3 2 12 0 2 3 2 3 2 3 2 17 0 1 86 3 2 3 2 3 13 0 3 2 3 2 3 2 3 18 0 0 87 2 3 2 2 3 12 0 2 3 2 2 3 3 2 17 0 0 88 1 1 2 1 2 7 1 1 1 2 1 2 1 2 10 1 1 89 2 1 2 1 1 7 1 2 1 2 1 1 1 2 10 1 1 90 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 91 1 2 2 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 92 3 2 2 2 1 10 0 3 2 2 2 1 2 2 14 0 1 93 1 2 1 2 2 8 0 1 2 1 2 2 2 1 11 0 1 94 3 2 2 2 3 12 0 3 2 2 2 3 2 2 16 0 1 95 1 2 1 1 1 6 1 1 2 1 1 1 2 1 9 1 1 96 1 1 1 2 2 7 1 1 1 1 2 2 1 1 9 1 1 97 3 2 2 2 2 11 0 3 2 2 2 2 2 2 15 0 1 98 2 2 1 1 1 7 1 2 2 1 1 1 2 1 10 1 1 99 2 2 2 3 2 11 0 2 2 2 3 2 2 2 15 0 1
100 2 1 2 1 1 7 1 2 1 2 1 1 1 2 10 1 1 101 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 102 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 103 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 104 3 2 1 2 3 11 0 3 2 1 2 3 2 1 14 0 1 105 2 3 2 3 3 13 0 2 3 2 3 3 3 2 18 0 0 106 2 1 2 1 1 7 1 3 2 3 2 3 2 2 17 0 0 107 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 108 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 109 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1
Universitas Sumatera Utara
110 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 111 2 2 1 1 1 7 1 2 2 1 1 1 2 1 10 1 1 112 1 1 2 1 2 7 1 1 1 2 1 2 1 2 10 1 1 113 3 3 3 2 3 14 0 3 3 3 2 3 3 3 20 0 1 114 2 3 2 3 3 13 0 2 3 2 3 3 3 2 18 0 1 115 3 2 3 3 2 13 0 3 2 3 3 2 2 3 18 0 1 116 2 3 2 2 2 11 0 2 3 2 2 2 3 2 16 0 1 117 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 118 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 119 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 120 3 3 3 3 2 14 0 3 3 3 3 2 3 3 20 0 1 121 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 122 3 2 2 2 3 12 0 3 2 2 2 3 2 2 16 0 1 123 3 2 2 2 2 11 0 3 2 2 2 2 2 2 15 0 1 124 2 3 2 3 2 12 0 2 3 2 3 2 3 2 17 0 1 125 3 2 2 2 3 12 0 3 2 2 2 3 2 2 16 0 1 126 2 3 2 3 2 12 0 2 3 2 3 2 3 2 17 0 1 127 3 2 2 2 2 11 0 3 2 2 2 2 2 2 15 0 1 128 2 3 2 2 3 12 0 2 3 2 2 3 3 2 17 0 1 129 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 130 1 2 1 1 2 7 1 1 2 1 1 2 2 1 10 1 1 131 1 1 2 1 1 6 1 1 1 2 1 1 1 2 9 1 1 132 1 2 1 1 2 7 1 3 2 3 3 2 2 3 18 0 1 133 2 1 1 1 1 6 1 2 1 1 1 1 1 1 8 1 1 134 3 3 3 3 2 14 0 3 3 3 3 2 3 3 20 0 1 135 2 3 3 2 3 13 0 2 3 3 2 3 3 3 19 0 0 136 2 1 1 2 1 7 1 2 1 1 2 1 1 1 9 1 1 137 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 138 2 2 1 1 1 7 1 2 2 1 1 1 2 1 10 1 1 139 1 1 1 1 1 5 1 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 140 2 1 2 1 1 7 1 2 1 2 1 1 1 2 10 1 1 141 2 2 1 1 2 8 0 2 2 1 1 2 2 1 11 0 1 142 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 143 1 2 1 2 1 7 1 3 2 3 2 3 2 3 18 0 1 144 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 145 2 1 1 2 1 7 1 2 1 1 2 1 1 1 9 1 1 146 2 2 3 3 2 12 0 2 2 3 3 2 2 3 17 0 1
Universitas Sumatera Utara
147 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 148 3 3 3 3 3 15 0 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 149 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 150 2 2 2 2 2 10 0 1 1 1 1 1 1 1 7 1 0 151 3 3 2 3 2 13 0 3 3 2 3 2 3 2 18 0 1 152 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 153 2 3 3 3 3 14 0 2 3 3 3 3 3 3 20 0 1 154 3 2 3 3 2 13 0 3 2 3 3 2 2 3 18 0 1 155 2 1 2 1 1 7 1 2 1 2 1 1 1 2 10 1 1 156 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 157 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 0 158 1 1 2 2 1 7 1 1 1 2 2 1 1 2 10 1 1 159 3 3 3 3 3 15 0 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 160 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 161 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 162 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 163 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 164 1 2 2 2 1 8 0 1 2 2 2 1 2 2 12 0 1 165 2 3 2 2 3 12 0 2 3 2 2 3 3 2 17 0 1 166 3 2 3 2 3 13 0 3 2 3 2 3 2 3 18 0 1 167 2 1 2 2 1 8 0 2 1 2 2 1 1 2 11 0 1 168 3 3 2 3 2 13 0 3 3 2 3 2 3 2 18 0 1 169 3 3 2 3 2 13 0 3 3 2 3 2 3 2 18 0 1 170 3 2 2 2 1 10 0 3 2 2 2 1 2 2 14 0 1 171 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 172 3 3 3 3 3 15 0 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 173 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 174 2 3 3 3 3 14 0 2 3 3 3 3 3 3 20 0 1 175 1 2 1 1 2 7 1 1 2 1 1 2 2 1 10 1 1 176 2 2 2 3 3 12 0 2 2 2 3 3 2 2 16 0 1 177 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 178 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 179 3 2 3 2 3 13 0 3 2 3 2 3 2 3 18 0 1 180 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 181 3 3 3 3 3 15 0 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 182 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 183 2 3 2 2 2 11 0 2 3 2 2 2 3 2 16 0 1
Universitas Sumatera Utara
184 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 185 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 186 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 187 2 1 1 1 1 6 1 2 1 1 1 1 1 1 8 1 1 188 2 3 3 3 2 13 0 2 3 3 3 2 3 3 19 0 1 189 1 2 1 2 1 7 1 1 2 1 2 1 2 1 10 1 1 190 2 1 2 2 2 9 0 2 1 2 2 2 1 2 12 0 1 191 2 1 1 1 2 7 1 2 1 1 1 2 1 1 9 1 1 192 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 0 193 2 2 2 2 2 10 0 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 194 2 1 1 2 1 7 1 2 1 1 2 1 1 1 9 1 1 195 2 3 2 3 2 12 0 2 3 2 3 2 3 2 17 0 1 196 2 3 3 2 3 13 0 2 3 3 2 3 3 3 19 0 1 197 3 3 2 2 3 13 0 3 3 2 2 3 3 2 18 0 1 198 1 1 1 1 2 6 1 1 1 1 1 2 1 1 8 1 1 199 2 1 1 1 1 6 1 2 2 2 2 2 2 2 14 0 0 200 3 2 2 2 3 12 0 3 2 2 2 3 2 2 16 0 1 201 3 2 3 3 2 13 0 3 2 3 3 2 2 3 18 0 1 202 2 3 2 3 2 12 0 2 3 2 3 2 3 2 17 0 1 203 2 2 1 1 1 7 1 2 2 1 1 1 2 1 10 1 1 204 2 3 2 3 2 12 0 2 3 2 3 2 3 2 17 0 0 205 3 3 3 3 3 15 0 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 206 2 3 2 2 3 12 0 2 3 2 2 3 3 2 17 0 1 207 1 1 1 1 1 5 1 3 3 3 3 3 3 3 21 0 1 208 1 1 1 1 1 5 1 2 2 2 2 2 2 2 14 0 1 209 1 1 1 1 1 5 1 3 2 3 2 3 2 3 18 0 1 210 3 2 3 3 2 13 0 3 2 3 3 2 2 3 18 0 1
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5.
Frequencies Umur
19 9,0 9,0 9,0191 91,0 91,0 100,0210 100,0 100,0
<19 dan 35 Tahun19-35 TahunTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pendidikan
16 7,6 7,6 7,6194 92,4 92,4 100,0210 100,0 100,0
TinggiDasar dan MenengahTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
p1
6 2,9 2,9 2,9147 70,0 70,0 72,9
57 27,1 27,1 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
p2
9 4,3 4,3 4,3149 71,0 71,0 75,2
52 24,8 24,8 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
p3
15 7,1 7,1 7,1140 66,7 66,7 73,8
55 26,2 26,2 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Universitas Sumatera Utara
p4
10 4,8 4,8 4,8153 72,9 72,9 77,6
47 22,4 22,4 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
p5
18 8,6 8,6 8,6148 70,5 70,5 79,0
44 21,0 21,0 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
p6
17 8,1 8,1 8,1147 70,0 70,0 78,1
46 21,9 21,9 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
p7
18 8,6 8,6 8,6144 68,6 68,6 77,1
48 22,9 22,9 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
p8
21 10,0 10,0 10,0142 67,6 67,6 77,6
47 22,4 22,4 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Universitas Sumatera Utara
p9
21 10,0 10,0 10,0146 69,5 69,5 79,5
43 20,5 20,5 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
p10
17 8,1 8,1 8,1168 80,0 80,0 88,1
25 11,9 11,9 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pengetahuan
81 38,6 38,6 38,6129 61,4 61,4 100,0210 100,0 100,0
BaikBurukTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Paritas
96 45,7 45,7 45,7114 54,3 54,3 100,0210 100,0 100,0
> orang<= 2 OrangTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
d1
30 14,3 14,3 14,3128 61,0 61,0 75,2
52 24,8 24,8 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Universitas Sumatera Utara
d2
64 30,5 30,5 30,5107 51,0 51,0 81,4
39 18,6 18,6 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
d3
54 25,7 25,7 25,7120 57,1 57,1 82,9
36 17,1 17,1 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
d4
59 28,1 28,1 28,1112 53,3 53,3 81,4
39 18,6 18,6 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
d5
65 31,0 31,0 31,0114 54,3 54,3 85,2
31 14,8 14,8 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
d6
67 31,9 31,9 31,9113 53,8 53,8 85,7
30 14,3 14,3 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Universitas Sumatera Utara
d7
62 29,5 29,5 29,5107 51,0 51,0 80,5
41 19,5 19,5 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
d8
64 30,5 30,5 30,5100 47,6 47,6 78,1
46 21,9 21,9 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
d9
68 32,4 32,4 32,4105 50,0 50,0 82,4
37 17,6 17,6 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
d10
54 25,7 25,7 25,7130 61,9 61,9 87,6
26 12,4 12,4 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Dukungan Suami
109 51,9 51,9 51,9101 48,1 48,1 100,0210 100,0 100,0
MendukungTidak MendukungTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Universitas Sumatera Utara
b1
44 21,0 21,0 21,0117 55,7 55,7 76,7
49 23,3 23,3 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
b2
77 36,7 36,7 36,790 42,9 42,9 79,543 20,5 20,5 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
b3
75 35,7 35,7 35,797 46,2 46,2 81,938 18,1 18,1 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
b4
75 35,7 35,7 35,796 45,7 45,7 81,439 18,6 18,6 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
b5
80 38,1 38,1 38,188 41,9 41,9 80,042 20,0 20,0 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Universitas Sumatera Utara
Budaya
118 56,2 56,2 56,292 43,8 43,8 100,0
210 100,0 100,0
MendukungTidak MendukungTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
a1
44 21,0 21,0 21,0119 56,7 56,7 77,6
47 22,4 22,4 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
a2
67 31,9 31,9 31,992 43,8 43,8 75,751 24,3 24,3 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
a3
72 34,3 34,3 34,397 46,2 46,2 80,541 19,5 19,5 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
a4
67 31,9 31,9 31,996 45,7 45,7 77,647 22,4 22,4 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Universitas Sumatera Utara
a5
69 32,9 32,9 32,994 44,8 44,8 77,647 22,4 22,4 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Ketersediaan Alat Kontrasepsi
122 58,1 58,1 58,188 41,9 41,9 100,0
210 100,0 100,0
TersediaTidak TersediaTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
t1
39 18,6 18,6 18,6118 56,2 56,2 74,8
53 25,2 25,2 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
t2
61 29,0 29,0 29,095 45,2 45,2 74,354 25,7 25,7 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
t3
66 31,4 31,4 31,496 45,7 45,7 77,148 22,9 22,9 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Universitas Sumatera Utara
t4
60 28,6 28,6 28,6100 47,6 47,6 76,2
50 23,8 23,8 100,0210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
t5
60 28,6 28,6 28,696 45,7 45,7 74,354 25,7 25,7 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
t6
61 29,0 29,0 29,095 45,2 45,2 74,354 25,7 25,7 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
t7
66 31,4 31,4 31,497 46,2 46,2 77,647 22,4 22,4 100,0
210 100,0 100,0
123Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Ketersediaan Tenaga Terlatih
131 62,4 62,4 62,479 37,6 37,6 100,0
210 100,0 100,0
TersediaTidak TersediaTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pemakaian AKDR/IUD
13 6,2 6,2 6,2197 93,8 93,8 100,0210 100,0 100,0
MemakaiTidak MemakaiTotal
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Universitas Sumatera Utara
Umur * Pemakaian AKDR/IUD
Crosstab
10 9 191,2 17,8 19,0
52,6% 47,4% 100,0%3 188 191
11,8 179,2 191,01,6% 98,4% 100,0%
13 197 21013,0 197,0 210,0
6,2% 93,8% 100,0%
CountExpected Count% within UmurCountExpected Count% within UmurCountExpected Count% within Umur
<19 dan 35 Tahun
19-35 Tahun
Umur
Total
MemakaiTidak
Memakai
Pemakaian AKDR/IUD
Total
Chi-Square Tests
77,584b 1 ,00069,041 1 ,00040,353 1 ,000
,000 ,000
77,215 1 ,000
210
Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is1,18.
b.
Risk Estimate
69,630 16,280 297,801
33,509 10,083 111,361
,481 ,299 ,773
210
Odds Ratio for Umur(<19 dan 35 Tahun /19-35 Tahun)For cohort PemakaianAKDR/IUD = MemakaiFor cohort PemakaianAKDR/IUD = TidakMemakaiN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan * Pemakaian AKDR/IUD
Crosstab
4 12 161,0 15,0 16,0
25,0% 75,0% 100,0%9 185 194
12,0 182,0 194,04,6% 95,4% 100,0%
13 197 21013,0 197,0 210,0
6,2% 93,8% 100,0%
CountExpected Count% within PendidikanCountExpected Count% within PendidikanCountExpected Count% within Pendidikan
Tinggi
Dasar dan Menengah
Pendidikan
Total
MemakaiTidak
Memakai
Pemakaian AKDR/IUD
Total
Chi-Square Tests
10,552b 1 ,0017,337 1 ,0076,672 1 ,010
,011 ,011
10,501 1 ,001
210
Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is,99.
b.
Risk Estimate
6,852 1,840 25,510
5,389 1,864 15,581
,786 ,592 1,045
210
Odds Ratio forPendidikan (Tinggi /Dasar dan Menengah)For cohort PemakaianAKDR/IUD = MemakaiFor cohort PemakaianAKDR/IUD = TidakMemakaiN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan * Pemakaian AKDR/IUD
Crosstab
9 72 815,0 76,0 81,0
11,1% 88,9% 100,0%4 125 129
8,0 121,0 129,03,1% 96,9% 100,0%
13 197 21013,0 197,0 210,0
6,2% 93,8% 100,0%
CountExpected Count% within PengetahuanCountExpected Count% within PengetahuanCountExpected Count% within Pengetahuan
Baik
Buruk
Pengetahuan
Total
MemakaiTidak
Memakai
Pemakaian AKDR/IUD
Total
Chi-Square Tests
5,498b 1 ,0194,205 1 ,0405,341 1 ,021
,035 ,021
5,472 1 ,019
210
Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is5,01.
b.
Risk Estimate
3,906 1,161 13,138
3,583 1,141 11,255
,917 ,844 ,997
210
Odds Ratio forPengetahuan (Baik /Buruk)For cohort PemakaianAKDR/IUD = MemakaiFor cohort PemakaianAKDR/IUD = TidakMemakaiN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Universitas Sumatera Utara
Paritas * Pemakaian AKDR/IUD
Crosstab
10 86 965,9 90,1 96,0
10,4% 89,6% 100,0%3 111 114
7,1 106,9 114,02,6% 97,4% 100,0%
13 197 21013,0 197,0 210,0
6,2% 93,8% 100,0%
CountExpected Count% within ParitasCountExpected Count% within ParitasCountExpected Count% within Paritas
> orang
<= 2 Orang
Paritas
Total
MemakaiTidak
Memakai
Pemakaian AKDR/IUD
Total
Chi-Square Tests
5,439b 1 ,0204,181 1 ,0415,613 1 ,018
,023 ,020
5,413 1 ,020
210
Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is5,94.
b.
Risk Estimate
4,302 1,149 16,115
3,958 1,121 13,973
,920 ,854 ,991
210
Odds Ratio for Paritas(> orang / <= 2 Orang)For cohort PemakaianAKDR/IUD = MemakaiFor cohort PemakaianAKDR/IUD = TidakMemakaiN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Universitas Sumatera Utara
Dukungan Suami * Pemakaian AKDR/IUD
Crosstab
11 98 1096,7 102,3 109,0
10,1% 89,9% 100,0%
2 99 1016,3 94,7 101,0
2,0% 98,0% 100,0%
13 197 21013,0 197,0 210,0
6,2% 93,8% 100,0%
CountExpected Count% withinDukungan SuamiCountExpected Count% withinDukungan SuamiCountExpected Count% withinDukungan Suami
Mendukung
Tidak Mendukung
DukunganSuami
Total
MemakaiTidak
Memakai
Pemakaian AKDR/IUD
Total
Chi-Square Tests
5,940b 1 ,0154,625 1 ,0326,560 1 ,010
,020 ,013
5,911 1 ,015
210
Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is6,25.
b.
Risk Estimate
5,556 1,200 25,718
5,096 1,158 22,435
,917 ,856 ,983
210
Odds Ratio for DukunganSuami (Mendukung /Tidak Mendukung)For cohort PemakaianAKDR/IUD = MemakaiFor cohort PemakaianAKDR/IUD = TidakMemakaiN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Universitas Sumatera Utara
Budaya * Pemakaian AKDR/IUD
Crosstab
5 113 1187,3 110,7 118,0
4,2% 95,8% 100,0%8 84 92
5,7 86,3 92,08,7% 91,3% 100,0%
13 197 21013,0 197,0 210,0
6,2% 93,8% 100,0%
CountExpected Count% within BudayaCountExpected Count% within BudayaCountExpected Count% within Budaya
Mendukung
Tidak Mendukung
Budaya
Total
MemakaiTidak
Memakai
Pemakaian AKDR/IUD
Total
Chi-Square Tests
1,769b 1 ,1831,085 1 ,2981,756 1 ,185
,250 ,149
1,761 1 ,185
210
Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is5,70.
b.
Risk Estimate
,465 ,147 1,471
,487 ,165 1,440
1,049 ,974 1,129
210
Odds Ratio for Budaya(Mendukung / TidakMendukung)For cohort PemakaianAKDR/IUD = MemakaiFor cohort PemakaianAKDR/IUD = TidakMemakaiN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Universitas Sumatera Utara
Ketersediaan Alat Kontrasepsi * Pemakaian AKDR/IUD
Crosstab
11 111 1227,6 114,4 122,0
9,0% 91,0% 100,0%
2 86 885,4 82,6 88,0
2,3% 97,7% 100,0%
13 197 21013,0 197,0 210,0
6,2% 93,8% 100,0%
CountExpected Count% within KetersediaanAlat Kontraseps iCountExpected Count% within KetersediaanAlat Kontraseps iCountExpected Count% within KetersediaanAlat Kontraseps i
Tersedia
Tidak Tersedia
Ketersediaan AlatKontraseps i
Total
MemakaiTidak
Memakai
Pemakaian AKDR/IUD
Total
Chi-Square Tests
4,004b 1 ,0452,926 1 ,0874,512 1 ,034
,078 ,039
3,984 1 ,046
210
Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is5,45.
b.
Risk Estimate
4,261 ,920 19,733
3,967 ,902 17,454
,931 ,873 ,993
210
Odds Ratio forKetersediaan AlatKontraseps i (Tersedia/ Tidak Tersedia)For cohort PemakaianAKDR/IUD = MemakaiFor cohort PemakaianAKDR/IUD = TidakMemakaiN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Universitas Sumatera Utara
Ketersediaan Tenaga Terlatih * Pemakaian AKDR/IUD
Crosstab
12 119 1318,1 122,9 131,0
9,2% 90,8% 100,0%
1 78 794,9 74,1 79,0
1,3% 98,7% 100,0%
13 197 21013,0 197,0 210,0
6,2% 93,8% 100,0%
CountExpected Count% within KetersediaanTenaga TerlatihCountExpected Count% within KetersediaanTenaga TerlatihCountExpected Count% within KetersediaanTenaga Terlatih
Tersedia
Tidak Tersedia
Ketersediaan TenagaTerlatih
Total
MemakaiTidak
Memakai
Pemakaian AKDR/IUD
Total
Chi-Square Tests
5,289b 1 ,0214,017 1 ,0456,555 1 ,010
,034 ,016
5,264 1 ,022
210
Pearson Chi-SquareContinuity Correctiona
Likelihood RatioFisher's Exact TestLinear-by-LinearAssociationN of Valid Cases
Value dfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig.(2-sided)
Exact Sig.(1-sided)
Computed only for a 2x2 tablea.
1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is4,89.
b.
Risk Estimate
7,866 1,003 61,706
7,237 ,959 54,596
,920 ,867 ,977
210
Odds Ratio forKetersediaan TenagaTerlatih (Tersedia /Tidak Tersedia)For cohort PemakaianAKDR/IUD = MemakaiFor cohort PemakaianAKDR/IUD = TidakMemakaiN of Valid Cases
Value Lower Upper
95% ConfidenceInterval
Universitas Sumatera Utara