hubungan karakter fisiologi dan agronomi dalam kaitannya dengan seleksi dan parameter genetik hasil...
TRANSCRIPT
Anna Satyana Karyawati1*, Budi Waluyo1, Nur Basuki2, dan Syukur Makmur Sitompul4
1Universitas Brawijaya, Malang2Universitas Merdeka, Pasuruan
Email: [email protected]
Seminar dan Lokakarya Nasional II Perkumpulan Agroteknologi/Agroekoteknologi Indonesia (PAGI)Surakarta, 21 – 22 Juli 2016
HUBUNGAN KARAKTER FISIOLOGI DAN AGRONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN
SELEKSI DAN PARAMETER GENETIK HASIL KEDELAI
PENDAHULUAN
• Kedelai merupakan komoditi strategis.• Karakter hasil biji tinggi pada kedelai ditentukan oleh proses
fisiologi untuk pemanfaatan lingkungan secara optimal.• Peningkatan produksi per tanaman kedelai dapat dilakukan
dengan (i) meningkatkan jumlah polong dan biji per tanaman, (ii) meningkatkan bobot biji, (iii) meningkatkan jumlah cabang dan buku subur per tanaman serta (iv) meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman.
• Tujuan penelitian untuk menentukan hubungan antar karakter fisiologi dan kontribusinya terhadap hasil tanaman kedelai untuk seleksi genotip.
BAHAN DAN METODE
• Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Kebun Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Kegiatan penelitian dimulai Mei 2013 – September 2014.
• Bahan penelitian yang digunakan adalah genotip F2 hasil dari 6 seri persilangan tetua. Genotip kedelai yang digunakan sebagai tetua yaitu Anjasmoro (AJM), Tanggamus (TGM), Argopuro (AGP), Grobogan (GBG), Brawijaya 2 (BRW2) dan Brawijaya 1 (BRW1).
• Penanaman dilakukan di lapangan dalam barisan tuggal • Pengamatan secara individu, jarak tanam 40 cm x 15 cm. • Pengamatan : CER (CO2 Exchange Rate), konsentrasi CO2
internal daun (Ci), konduktivitas stomata (KS) , laju transpirasi (E), tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah buku subur, jumlah polong isi per tanaman, dan bobot kering biji per tanaman
• Analisis data : analisis Korelasi Pearson dan analisis lintas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakter TT JC JPI JBS CER Ci KS E BBJ
TT 1.00 0.31* -0.17 0.16 -0.40* -0.33* 0.43* -0.37* 0.05
JC 1.00 0.08 0.67* 0.00 -0.38* 0.68* 0.02 0.29*
JPI 1.00 0.62* -0.01 0.26* -0.14 0.10 0.89*
JBS 1.00 -0.24 -0.11 0.26* -0.04 0.68*
CER 1.00 0.46* -0.05 0.74* 0.03
Ci 1.00 -0.19 0.47* 0.22
KS 1.00 -0.07 0.11
E 1.00 0.13
Tabel 1. Korelasi antar karakter yang diamati pada 6 persilangan kedelai
Keterangan : TT = tinggi tanaman, JC = jumlah cabang, JPI = jumlah polong isi, JBS = jumlah buku subur, CER = laju fotosintesis, KS = konduktivitas stomata, Ci = konsentrasi internal CO2, E = transpirasi, BBJ = bobot biji per tanaman
KarakterPengaruh
langsung
Pengaruh Tidak Langsung
TT JC JPI JBS CER KS Ci E
TT 0.20* 0.04 -0.15 0.00 -0.03 -0.03 0.03 -0.01
JC 0.13 0.06 0.07 0.01 0.00 -0.03 0.04* 0.00
JPI 0.89* -0.03 0.01 0.01 0.00 0.02 -0.01 0.00
JBS 0.02 0.03 0.09* 0.55* -0.02 -0.01 0.02 0.00
CER 0.08 -0.08 0.00 -0.01 -0.01 0.04* 0.00 0.01
KS 0.08 -0.07 -0.05 0.23* 0.00 0.04* -0.01 0.01
Ci 0.06 0.09* 0.09* -0.12 0.01 0.00 -0.02 0.00
E 0.02 -0.07 0.00 0.09 0.00 0.06* 0.04* 0.00Keterangan : * : berpengaruh nyata pada uji t 5%, TT: tinggi tanaman, JC: jumlah cabang, JPI: jumlah polong isi, JBS: jumlah buku subur, CER: laju fotosintesis, KS: konduktivitas stomata, Ci: konsentrasi CO2 internal, E: transpirasi
Tabel 2. Koefisien lintas yang menunjukkan pengaruh langsung dan tak langsung pada bobot biji per tanaman melalui berbagai karakter lain dari hasil persilangan kedelai
Keterangan : X1: tinggi tanaman, X2: jumlah cabang, X3: jumlah polong isi, X4: jumlah buku subur, X5: laju fotosintesis (CER), X6: konduktivitas stomata (KS), X7: konsentrasi CO2 internal (Ci), X8: transpirasi (E), r : nilai korelasi antar karakter, Pxy: besarnya pengaruh langsung X ke Y, Y : bobot biji per tanaman (hasil), R: residu
Gambar 1. Diagram lintas dan koefesien beberapa komponen yang mempengaruhi bobot biji per tanaman
KESIMPULAN
• Jumlah polong isi berkorelasi positif terhadap hasil dapat digunakan untuk seleksi secara langsung untuk meningkatkan hasil.
• Jumlah buku subur dan konduktivitas stomata berkorelasi positif terhadap hasil dan dapat digunakan sebagai kriteria parameter genetik pada seleksi tidak langsung untuk mendapatkan hasil tinggi pada kedelai.
TERIMA KASIH