hubungan intensitas menonton ta yang an...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN MISTIK DENGAN
RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS
, SISWA SLTP 73 JAKARTA '~
Skripsi
Diajukan kepada F akultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar
Sarjana Psikologi
Pembimbing I
Oleh:
ISRAWATI
NIM:0071020332
Di Bawah Bimbingan
Pembim1Jing II
Dra. Agustyawati, M. Phil, Sne
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
1425 H/2004 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul HUBUNGAN INTENSITAS MENONTO:N
TAYANGAN MISTIK DENGAN RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK
HALUS SISWA SLTPN 73 JAKARTA telah dujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal
9 September 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (S 1) pada Fakultas Psikologi.
/
Penguji I
Dra. Fadhilah Suralaga, M. Si
Pembimbing I
Jakarta, 9 September 2004
Sidang Munaqasyah
Anggota
Pembantu Dekan/
Sekretaris Merangkap Anggota
yah, M. Psi
NIP. 150 238 773
Drak~Si Penguji II
Dra. Agustyawati, M. Phil, Sne
Pembimbing II
KATA l'ENGANTAR
Alhamdullilal1hirabbil'alamin, tiada kata yang pantas terucap kecuali pUJI
syukur tak terhingga kepada Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan,
kemudal1a11, kesehatan, kesabaran, kepada hamba yang tanpa itu mustahil skripsi ini
akan selesai. Karena atas kchendakNyalah segala scsuatu bisa terjadi dan ::itas
ridhaNyajuga akhirnya penulis dapat 111'~nyclcsaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam tak lupd penulis haturkan kepada Rasuluilah saw
junjungan umat, semoga kita sebagai umatnya menjadi bagian dari orang yang
mendapat syafaat darinya.
Skripsi ini tidak akan terwujuJ tanpa adanya bantuan baik moril maupun
materiil. Oleh karcna itu penulis mengucapkan terimakasih kepada !bu Ora. Fadhilall
Suralaga, M. Si sdaku pembimbing l yang dengan sabar telah bersedia meluangkan
waktunya dalam membimbing dan memberi masukan-masukan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, juga kepada !bu Ora. Agustyawati, M. Phil, Sne selaku
pembimbing II yang dengan sabar telah memberikan bimbingan-bimbingan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Untuk kedua orang tua yang tercinta Ayah (aim) dan Omak, ucapan
terimakasih takkan cukup untuk tiap tetes peluh dan doa'nya, untuk pcrhatian dan
kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan pun j uga.
Oalam kesempatan ini penulis juga ingin menghaturkan terimakasih kepada:
1. Ibu Ora. Netty Hartati, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi, Ibu Ora.
Zahrotun Nihayah M.Si selaku pembantu dekan Fakultas Psikologi beserta
seluruh jajaran dekanat lainnya yang tclah membantu kelancaran penyele5aian
skripsi ini.
2. Para dosen di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan ilmunya kepada maha~:iswa, teimakasih atas ilmunya · semoga
bermanfaat khususnya bagi penulis.
3. Pakcik clan Makcik yang selalu mcmberikan dukungan baik moril' maupun
materiil, yang dengan tulus mcngiringi setiap langkah penulis dengan do'a
dan kasih sayangnya, juga Alya yang selalu membuat penulis dapal tertawa
bahagia.
4. Teman-temanku: Oewi "my best friend", Choiniah yang sudah menemani dan
membantu penulis dalam menyebar skala, Atikah yang menemani penulis
mencari literature serta teman-teman di Psikologi angkatan 2000.
5. Bapak Ors.H.0.R Syarif Hidayat, M.Prl Kepala Sekolah SLTPN 73 Jakarta
yang telah memberikan waktunya kepada penulis untuk melakukan penelitian
serta siswa-siswi yang telah meluangkan waktu untuk mengisi skala yang
penulis susun.
Penulis menyadari skripsi ini m~miliki banyak kekurangan, karena itu kritik
dan saran anmt membantu untuk kesempurnaan skripsi ini walaupun memang tidak
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2004 terhadap siswa-siswi kelas
I, 2, dan 3 SLTP N 73 Jakarta yang berjumlah I 00 responden, terdiri dari 50
responden laki-laki dan 50 responden perempuan.
Alat pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala intensitas
menonton tayangan mistik yang terdiri dari 39 aitem dengan reliabilitas 0,976 dan
skala rasa takut terhadap makhluk halus yang terdiri dari 30 aitem dengan
reliabilitas 0,964.
1-!asil analisa statistik yang menggunakan korelasi pearson product moment,
diperolch r hi tung scbesar -0, 199 ,Jan angka ini lcbih bcsar kearah negatif dari
r table scbesar -0, 1638 pada taraf signifikansi 0,05, maka Ho yang mcnyatakan
bahwa tidak ada hubungan antara intensitas menonton tayangan mistik dengan
rasa takut terhadap makhluk halus ditolak clan Ila yang menyatakan bahwa ada
hubungan signifikan antara intensitas menonton tayangan mistik clengan rasa
takut terhadap makhluk halus clitcrima. Dan arah korelasi tersebut menunjukkan
kearah negatif dengan kata lain semakin tinggi intensitas menonton tayangan
mistik maka semakin rcndah rasa takul terhadap makhluk halus siswa SLTPN 73
Jakarta. Namun seeara umum skor n:lai rcsponden beracla pada tingkat intensitas
menonton tayangan mistik seclang dan tingkat rasa takut terhadap makhluk halus
juga sedang, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan untuk betta;nbahnya
rasa takut tcrhadap makhluk halus pada responden.
(G) Daftar bacaan 29 (! 973-2004)
DAFT AR TABEL
Tabel 3.1 Blue print skala lntensitas 1m:1'onton tayangan mistik.
Tabel 3.2 Blue print skala rasa takut terhadap makhluk halus.
Tabel 3.3 Sef:.aran butir skala lntensita; men0nton tayangan mistik setelah uji coba.
Tabel 3.4 Sebaran butiran skala rasa takut terhadap rnakhluk halus setelah uji ·~oba.
Tabel 4.1 Gambaran umum subyek berdasarkan jenis kelarnin
Tabel 4.2 Garnbaran umum subyek berr:lasarkan usia.
Tabel 4.3 Gambaran umum subyek berdasarkan kategori kelas.
Tabel 4.4. Gamhman umum subyck bcrdasarkan skor skala intcnsitas menonton
tayangan mistik.
Tabel 4.5 Gambaran umum subyek bcrdasarkan skor skala rasa t<:kut terhadap
makhluk halus.
Tabel 4.6 Tabel nilai koefisien korelasi
Tabel 4.7 Perbedaan intensitas menonton tayangan mistik berdasarkan jenis kelarnin.
Tabel 4.8 Perbedaan rasa takut terhadap makhluk halus berdasarkanjenis kelamin.
viii
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Makhluk dan alam gaib ternyata dapat menjadi sebuah kemasm1 tayangan
televisi. Pengalaman dengan alam gaib, yang semula hanya merupakan pcristiwa dan
pengalaman subyektif seseorang, namun sekarang mendadak menjadi pe1igalaman
publik lewat tayangan mistik yang hadir di layar kaca televisi.
Bermacam acara tentang alam gaib dan mist;k ditayangkan lcwal stasiun
tclevisi nasional, baik dalam bcntuk sinctron maurun liputan khusus. Misalnya,,
tayangan Mistcri dan Gcntayangan di TPI, Dunia lain di Trans TV, l'crcaya nggak
percaya di Anteve, Saksi misteri di Lativi, Ekspedisi alam gaib di TV7 dan scjumlah
sinetron mistik lainnya.
Menu-menu tayangan mistik tl"rsebut !Jegitu laris k'.lrena mampu memikat
perhatian pemirsa cukup besar. Namun anehnya pihak produser tampaknya tidak
pernah berpikir bagaimana bias dari pengaruh tayangan tersebut terhadap pemirsanya.
Tidak terpikirkan bagi mereka apakah tayangan itu berdampak negatif atau positif ..
Kecuali yang terlintas dalan1 pikiran mereka bagaimana acara tersebut laris dan
meraup keuntungan materi. Faktor lainnya adalab setiap media ingin tmnpil beda. 1
1 Sytthrlittl SA(!, Tfi)'fiO(!fiO i;iall> di T~l~visl, http:llwww.indomedia.com/scra111!1i, 16 ,lull 2003
2
Inilah salah satu kenyataan bagi masyarakat yang hidup di tengah serbuan
informasi media, ketika salah satu ideologi di dalamnya adalah menghadirkan
peristiwa-peristiwa yang tidak hanya menyangkut hal politik dan ekonomi, tapi juga
dalam urusan hantu. Pada sisi yang lain, He111 1···~wan Riyanto, perupa dan staf
pengajar FSRD ITB mengungkapkan bahwa kenyataan yang menerangkan_fenomena
kegandrungan masyarakat pada tontonan hantu seperti yang terjadi sekarang ini,
tidaklah bisa dikorelasikan dengan kepereayaan masyarakat tradisi lama terha<lap
kekuatan-kekuatan gaib. Tayangan dan tontonan-tontonan hantu seperti sekarang ini
bisa dikatakan telah mereduksi pengertian <lan pemahaman masyarakat lentang alam
gaib itu yang scmata-mata hany;i bcrisikan makhluk-makhluk galb yang
rnenakutkan.2
Ketakutan manusia terhadap mistik adalah sebuah fenomena sams dan
pengetahuan yang belum dapat menjclaskan objck-objek mistik itu sendiri dan
bagaimana ia menjelaskannya dengan menggunakan bahasa rasional terhadap dirinya
maupun kepada orang laiu. Sebaliknya ketakutan itu sendiri adalah konstruksi sosial
masyarakat terhadap sesuatu yang "berbahaya"' dalam hidup seseorang. Jadi
sebenarnya seseorang tidak akan takut terhadap sebuah objek mistik apabila ha! itu
tidak dikonstruksikan sebagai sesuatu yang membahayakan hidup, menyeramkan, dan
menjijikkan.3
1 Mn1ynrnkHt & Jnd111trl Hnnrn, http://w}l\y,_Qikiran- rnkyat.com/,ioo2
3Burhan Bungin., Pornomedia; Konstruksi Sosial Teknologi Telematika & Perayaan Seks di Media Massa, Jakarta: Prenada Media, 2003, hal. 191.
3
Sebagaimana yang kita lihat sekarang bahwa tayangan mistik apapun yang
disiarkan di televisi, semuanya adalah konstruksi sosial media televisi yang tujuannya
adalah untuk menciptakan keseraman massa. Dengan teknologi informasi yang sudah
sangat canggih seperti sekarang ini, mampu menciptakan rekayasa gratis yang paling
spektakuler, maka media televisi dapat membangun konstruksi horor apa saja yang
dapat disiarkan di televisi. Konstruksi sosial media televisi ini mampu membangun
theater of mind pemirsanya tentang ketakutan, horor, dan kengerian.4
Beberapa pakar psikologi bahkan memberikan penegasan bahwa cerita mistik
dan hantu pada dasarnya mercfleksikan kondisi sosial masyarakat setempat,
khususnya yang mcnyangkut hilangnya rasa aman dan perlindungan pada masyarakat
lcrsebut. Logikanya, dalam situasi dan kondisi demikian, cerita mistik dan hantu
memungkinkan masyarakat merasakan kembali scnsasi rasa- lega karena telah
berhasil menguasai kecemasan, ketakutan, atau rasa tidak aman mercka dalam
kehidupan nyata. Secara teoritis, fenomena pelepasan rasa lega ini bisa disamakan
dengan penjelasan Sigmund Freud mengenai fenomena mimpi. Menurut freud, mimpi
sebenarnya sebuah mekanisme pelepasan ketidaknyaman~ dalam alam bawah sadar.
Sensasi ketakutan yang dalam realitas dihindarkan dan ditekan dalam ketidaksadaran
mendapatkan pelepasannya ketika orang menyaksikan tayangan misteri terse but. 5
4 Burhan Bungin, Op. Cit., hal. 195.
' Drajat wibawa, Cerita hantu dan misteri, kenapa disukai?, Majalah Psikologi Emphaty, Edisi September 2003. hal 29.
4
Menurut Dr. Agung Kusumaiwrdhani, .171., kj, dari bagian psiki<•.tri FKUI
/RSCM, banyak faktor yang melandasi berlebihannya rasa takut yang dimiliki
seseorang. Pengalaman yang menakutkan termasuk karena menonton film seram,
juga memberi kesempatan pada mcmori sc~eorang untuk mcrckamnya. Sclanjutnya
rasa takut tersebut terbawa dalan1 kehidupan sehari-hari. Orang yang sering
menonton tayangan yang menyeramkLn, cendernng berpikir negatif, terlalu curiga,
dan tingkat kewaspadaannya tinggi. Dalam dirinya akan tertanam hal-hal yang
mengancam, sehingga merasa tidak aman. Program yang mengedepankan unsur
ketegangan bisa bcrbahaya jika ditonton olch orang dcngan riwayat fobi,i. Apalagi
program tcrscbut bcrupa tayangan langsung dcngan faktor rcsiko tingggi. "
Ketakutan yang berlebihan menurut Dr. Agung bisa disembuhkan bila
seseorang mempunyai efek defence (bertahan) yang tinggi, rasa takut yang
menyerang akan hilang dengan segera. 7
Karena tayangan mistik merupakan salah satu menu idola pemirsa televisi
maka intensitas menonton tayangan tersebut akan semakin meningkat karena hampir
semua stasiun televisi menayangkannya dengan fonnat yang berbeda-beda dan
menarik. Dari intensitas menonton tayangan misteri yang semakin tinggi tersebut
akan menimbulkan efek kognitif terhadap makhluk halus dari pemirsa televisi yang
menontonnya.
6 Kompas Cyber Media: 9 Desember 2003.
7 Ibid.
5
Dalarn tayangan-tayangan mistik tersebut rnakhluk halus selalu
dikonstruksikan sebagai makhluk yang menakutkan. Karena mahkluk ha! us tersebut
selalu dikonstruksikan sebagai mahkluk yang menakutkan maka tayangan mistik
tersebut mampu membangun theater of mind pemirsanya ten tang ketakutan, horor,
dan kengerian terhadap makhluk halus.
Dari tayangan mistik yang mengkonstruksikan makhluk halus sebagai
makhluk yang menakutkan maka terbentuklah citra tentang makhluk halus tersebut
bagi pemirsa televisi yang merupakan ~esuatu yang menakutkan. Walaupun tayangan
rnistik tcrschut dapat mcmacu wlrcnatin dan dapat mcnimbulkan rasa takut namun
pcmirsa tclcvisi tclap mcnonton acara I ~rscbul karcna pcnasaran.
Dampak negatif dari tayangan mistik tersebut tidak hanya berlaku bagi
kalangan dewasa. Anak-anak dan remaja justru menempati rangking pertama yang
dirugikan. Karena rasa ingin tahu dan penasaran mereka yang begitu besar namun
tidak diimbar.gi oleh pengetahuan yang cukup tentang makhluk dan alam gaib
terse but.
Dalam penelitian ini penulis akan melakukan p~nelitian pada remaja awal,
yang duduk di bangku Sekolah lanjutan Tingkat Pertama yang juga merupakan masa
peralihan dari anak-anak ke remaja. Dengan pertimbangan bahwa remaja merniliki
intens lebih besar dalam menonton tayangan mistik tersebut yang ditayangkan pada
malam hari dibandingkan anak-anak karena remaja mempunyai keinginan yang besar
dalam mencoba hal-hal baru, berani menentang orang tua sehingga sering terjadi
perselisihan, merupakan masa ekplorasi, sedang mencari identitas diri serta kontrol
6
diri yang belurr. matang tetapi tidak menutup kcmungkinan bahwa anak-anak juga
menonton, namun mereka masih bisa dilarang oleh orang tua untuk tidak menonton
tayangan tersebut.
Namun dnrnpak layangan mistik. terscbut tidaklah selalu sama. ada yang
menjadi penakut karena menganggap itu benar adanya dan ada juga yang
menanggapinya biasa karena mereka sebelumnya telah dibcritahu orang tuanya
bahwa itu hanya khayalan saja sambil memberi pcnjelasan bahwa dunia gaib. itu ada
namun kita tid;,k harus merasa lakut. Namun hanya sebagian kecil orang tua yang
clapal mendampingi anaknya 111cnonto11 taynngan mistik tcrscbul clan 111emi1er!k»1:
pcnjclasan lerhaclap mcreka.
Disarnping dapat menumpulkan logika tayangan mistik tersebut juga clapat
merusak moral dan mendangkalkan akidah serta tidak mengandung niiai pe11diclikan
bagi generasi muda karena menampilkan tayangan yang tidak masuk aka! dan
membentuk generasi pengkhayal.
Dari pemikiran di atas tidak ada alasan yang rasional untuk menyatakan
bahwa tayangan mistik ini bermanfoat bagi masyaraka~. Apalagi bclum ada satu
penelitianpun yang membenarkan siaran macam ini bermanfaat bagi pemirsanya.
narnun kenyataannya pemirsa acara ini semakin banyak.
Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis tertarik untuk menulis skripsi
dengan judul "Hubungan intensitas menonton tayangan mistik de11gan rasa takut
terhadap makhluk halus siswa SLTP 73 Jakarta Selatan".
BAB III
BAB IV
BABY
9
Berisi Metodologi Penelitian, yang terdiri dari Pendekatan dan Metode
penelitian, Subyek Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Teknik dan
Analisis Data
Merupakan Hasil Penelitian yang akan menguraikan tentang,
Gambaran Umwn Responden, Deskripoi Hasil Penelitian, Pengujian
Hipotesis dan lntepretasi Hasil Penelitian, dan Hasil Tambahan.
Penutup yang menguraikan Kesimpulan, Diskusi, dan Saran.
BABII
LANDASAN TEORJ
A. Tayangan Mistik
1. Defcnisi Tayang1m Mistik
Tayangan mistik adalah sebuah konstruksi sosial sutradara-sutradara film
mistik terhadap bentuk-bentuk "kengerian" pada objek-objek cerita yang penuh
dcngan upaya konstruksi. •
Konsep taynngan-tayangan mistik (misteri) yang ditonton pemirsa televisi
dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk yaitu: .,
a. Mistik-semi sains,
Yaitu film-film mistik yang berhubungan dcngan fiksi ilmiah. Tayangan ini
bertutur tentang berbagai macan1 bentuk misteri yang ada hubungan dengan. ilmiah,
walaupun sebenarnya kadrng tidak irasonal narnun secara ilmiah mengandung
kemungkinan kebenaran. Seperti contofi: tayangan pertunjukan Deddy Ctrrbuzzer,
pertunjukan David Copperfield dan lain-lain.
b. Mistik fiksi,
Yaitu film mistik hiburan yang tidak masuk aka!, bersifat fiksi, atau hanya
sebuah fiksi yaag difilmkan untuk menciptakan dan menya_iikan misteri, suasana
8 Burhail Bungin, Op.Cit., hal 193.
9 Ibid. hal. 194-195.
IO
11
mencekam, kengerian pada pemirsa. Seperti contoh beberapa film kartun, Alien,
Robocop, Harry Potter, Misteri Gunung merapi dan lain-lainnya.
c. Mistik-horor
Yaitu film mistik yang lebih banyak mengeksploitasi dunia lain seperti
hubungannya dengan jin, setan, santet, kekuatan-t-~J,uatan supranatural seseorang,
kematian tidak wajar, balas dcndam, penyiksaan dan sebagainya. Tujuan dari
tayangan ini untuk mcnciptukan rnasana mcncckam dan horor bagi pemirsa. Seperti
contoh kismis, dunia lain, saksi mistcri,jadi pocong dan lain-lain.
2. Perilaku Penonton Telcvisi
Di masyarakat secara sosiologis berkembang dua sifat perilaku yaitu: '"
perilaku masyarakat untuk mengangkat derajat dan harkat masyarakat ·sebagai
manusia penguasa bumi. Perilaku ini dikenal dengan nama aktivitas budaya, namun
disisi lain ada pula perilaku masyarakat yangjustru kontra budaya seperti kekejaman,
penyiksaan, perampokan, penipuan, pembunuhan, dan yang lainnya. Perilaku kontra
budaya ini adalah dominan dimiliki oleh makhluk hewan sedangkan perialaku
manusia didorninasi dengan aktivitas budaya. Dengan demikian apabila ·televisi
cenderung menayangkan acara-acara kekerasan, horor, mistik dan semacam itu maka
sesungguhnya televisi rnenjadi media transformasi pemberitaan kontra budaya yang
memiliki makna kehewanan. Acara-acara semacam ini tidak pantas dipertahankan
menjadi tayangan televisi yang paling dominan, narnun kekaguman dan selera
10 Burhan BJngin, Op.Cit., ha! 197
12
dipertahankan. Media televi5i merupakan refleksi maupun replikasi dari kekaguman
dan selera masyarakat itu sendiri.
Tayangan mistik merupakan scbuah acara program televisi. Sebagaimana
yang kita ketahui bahwa acara televisi akan mempunyai efek kepada pemirsa yang
menontonnya baik itu positif maupun negatif dan begitu juga halnya dengan tayangan
mistik yang sekarang sedang marak di tayangkan di bcberapa stasiun televisi nasional.
Tclcvisi mcrupakan salah satu dari media massa dalam komunikasi massa.
Ada pcndapat pro dan kontra tcrhadap dampak acara tclcvisi (efek) dalam
masyarakat yaitu: ''
a. Acara televisi dapat mcngancam nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.
b. Acara telcvisi dapat menguatkan nilai-nilai sosial yang ada dalam mas)1in1kat.
c. Acara televisi akan membentuk nilai-nilai sosial baru dalam kehidupan
masyarakat.
Bagi pemirsa dampak yang ditimbulkan dari acara televisi tersebut terdiri dari
tiga dampak yaitu: '"
a. Dampak· kognifif yaitu kemampuan seseorang atau pe_mirsa untuk meny"rap clan
memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengctahuan bagi
pemirsa.
11 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis, Jakarta: PT Rincka, 1996. hal 99.
12 Ibid.ha! I 00.
13
b. Dampak peniruan yaitu pemirsa dihPdapkan pada trendi aktual yang ditayangkan
televisi.
c. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah
ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kerangka behaviorisme, media massa adalah faktor lingkungan yang
mengubah perilaku khalayak mclalui pr0ses pclaziman klasik, pelaziman operan, atau
proses imitasi (belajar sosial). Khalayak dianggap scbagai kepala kosong yang siap
untuk menampung seluruh pcsan kornunikasi yang dicurahk.in kepadanya (Dervin,
1981).'J
Media massa mcmpunyai pcngaruh lcrhadap khalayak yang mencnmanya,
tetapi pengaruh tersebut akan disaring, disclcksi, bahkan mungkil1' ditolak sesuai
dengan faktor-faktor personal yang mempengaruhi reaksi dari khalayak tersebut.
Tayangan mistik yang mempertontonkan makhluk halus dengan bentuk yang
menyeramkan dapal menimbulkan rasa takut pada seseorang namun pada individu
lain ha! tersebut hanya dilihat sebagai hiburan biasa.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap reaksi khalayak pada komunikasi
massa: 14
a. Teori DeFlear dan Ball-Rokeach tentang pertemuan dengan media.
13 Jalatudin Rahmad, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Karya, 1989. hat 194.
14 Jbid. hat 196-212.
14
DeFleur dan Ball-Rokeach melihat pertemuan khalayak denga."l media
berdasarkan tiga kerangka teoritis yaitu perspektif perbedaan individual, perspektif
kategori sosial, dan perspektif hubungan sosial.
Perspektif perbedaan individual memandang bahwa sikap dan orgamsas1
personal-psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilil1 stimuli
dari lingkungan dan bagaimana ia memberi makna pada stimuli tersebut. Perspektif
kategori sosial berasumsi bahwa dalam ma~yarakat terdapat kelompok-kelompok
sosial, yang reaksinya pada stimuli tcrtentu ccndenmg sama. Perspektif lrnbungan
sosial mcnckar:kan pcntingnya pcranan hubungan sosial yang informal dalam
mempengaruhi rcaksi orang terhadap media massa.
Berbagai faktor yang akan mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa.
Faktor-faktor tersebut meliputi organisasi personal-psikologis 'ndividu seperti potensi
biologis, sikap, nilai, kepercayaan, serta bidang pengalaman; kelompok-kelompok
sosial dimana individu menjadi anggota; dan hubungan-hubungan interpersonal pada
proses penerimaan, pengelola, dan penyampaian informasi.
b. Pendekatan motivasional dan user and gratification
Para pendiri teori user and gratification yaitu Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan
Michael Gurevitch merurnuskan asumsi-asumsi dasar <lari teori ini yaitu:
1) Khalayak dianggap aktif; artinya, sebagian dari pentingnya penggunaan media
massa diasumsikan mempunyai tujuan.
2) Dalam proses komunikasi banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan
kebutuhannya.
15
3) Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan
kebutuhannya.
4) Ban yak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan
anggota khalayak; artinya, orang dianggap cukup mengerti umuk melaporkan
kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.
5) Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguh!(an sebelum
ditcliti lcbih dahulu orientasi khalayak. (Blumlcr dan Katz, 1974: 2).
Berdasarkan berbagai tcori aliran dalam psikologi motivasional William J.
McGuire (1974) menyebutkan 16 motif dalam hubungannya dengan grafikasi media
yang mula-mula motiftersebut dikelompukkar: pada dua kelompok besar yaitu:'"'
I) Motif kognitif dan grafikasi media.
Motif kognitif menekankan kebutuhan manusia akan informasi dan
kebutuhan untuk mencapai tingkat ideasional tertentu.
Pada motif kognitif yang berorientasi pada pemeliharaan kese.imbangan,
McGuire menyebut empat teori yaitu teuri konsistensi yang menekankan kebutuhan
individu untuk memelihara orientasi e1.sternal pada lingkungan, teori kategorisasi
yang menjelaskan upaya manusia untuk memberikan makna tentang dunia
berdasarkan kategori internal dari dali.m diri kita , dan teori obyektiikasi yang
menerangkan upaya manusia untuk memeberikan makna tentang dunia berdasarkan
hal-hal eksternal.
1' Ibid. ha! 202-212.
16
Empat teori kognitif berikut ini melukiskan individu sebagai mahkluk yang
berusaha mengembangkan kondisi kognitif yang dimilikinya. Pertama teori otonomi
yang melihat manusia sebagai mahkluk yang berusaha mengaktualisasikan dirinya
sehingga meneapai identitas kepribadian otonom. Berikutnya teori stimulasi yang
memandang m~.nusia sebagai mahkluk yang lapar stimuli yang senantiasa mencari
pengalaman-pengalaman baru, yang »clalu bcrusaha memperoleh hal-hal yang
memperkaya pcmikirannya. Kctiga yailu lcori tclcologis yang mcmandang manusia
scbagai mahluk yang bcrusaha mcncocokkm1 pcrscpsinya tentang situasi sekarang
dcngan rcprcscnlasi internal dari kondisi yang dikchcndaki. Tcrakhir tcori utilitarian
yang memandang individu sebagai orang yang memperlakukan setiap situasi sebagai
peluang untuk memperoleh informasi yang berguna atau keterampilan barn yang
diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup.
2) Motif afektif dan grafikasi media.
Motif afektif ditandai oleh kondisi perasaan atau dinamika yang
menggerakkan manusia mencapai tingkat perasaan tertentu.
Ada beberapa teori pada motif afektif ini yaitu teori reduksi tegangan yang
memandang manusia sebagai sistem tegangan yang memperoleh kepuasan pada
pengurangan ketegangan. Kedua teori ekspresif menyatakan bahwa orang
memperoleh kepuasan dalam mengungkapkan eksistensi dirinya-menampakkan
perasaandan keyakinannya. Teori ego-defensif beranggapan bahwa dalam hidup ini
17
kita mengembangkan citra diri yang tertentu dan kita berusaha untuk mempertahanka
citra diri ini serta berusaha hidup sesuai dengan diri dan dunia kita. Berikutnya teori
peneguhan yang memandang bahwa orang dalam situasi tertentu akan betingkah laku
dengan suatu cara yang membawanya kepad ganjaran seperti telah dialaminya pada
waktu Jain. Teori penonjolan (assertion) memandang manusia sebagai mahkluk yang
selalu mengembangkan seluruh poten~inya untuk memperoleh penghargaan dari
dirnya dan orang lain. Teori allliasi (afiiiliation\ memandang manusia sebagai
makhluk yang mencari kasih sayang dan penerimaan orang lain. Berikutnya teori
identifikasi yang mclihat manusia scbagai pcmain penman yang berusaha memuaskan
egonya dengan menambahkan peranan yang memuaskan pada konsep dirinya.
Terakhir teori peniruan (modeling theories) memandang manusia sebagai makhluk
yang selalu mengembangkan kemampuan afektifnya.
3. Proses Kognitif Penonton Tayangan Televisi
Diantara berbagai media, televisi adalah mesin ideologi yang paling ideal.
Sebagaimana yang diketahui bahwa televisi merupakan salah satu media dalam
komunikasi massa, berikut ini adalah proses kognitif khalayak pada komunikasi
massa: 16
a. Pembentukan dan perubahan citra.
Menurut Robetrs (1977) citra menunjukkan keseiuruhan informasi tentang
1111101 vnne. teiah dioiah. diorganisasikan. dnn disin10Hn individ1.1. ('itra ierbenluk
16 Ibid. ha! 220
18
berdasarkan informasi yang telah kita .erima. Media massa datang menyampaikan
informasi tentang lingkungan sosial dan politik; televisi menjadi jendela kecil untuk
menyaksikan berbagai peristiwa yangjauh dari jangkauan alat indra kita.
Gerbner ( 1978) melaporkan penelitian berkenaan dengan peresepsi penonton
televisi tentang realitas sosial. Ia menemukm1 bahwa penonton televisi kelas berat
(heavy viewers) cenderung memandang lcbih banyak orang yang berbuat jahat, lebih
merasa bahwa bc~jalan sendirian bcrba'iaya, dan lcbih berpikir bahwa orang hanya
memikirkan dirinya sendiri. Pada pemirsa kelas ringan (light viewers) melihat dunia
ini tidak sesuram seperti penonton berat. Jelas citranya tentang dunia dipengaruhi
oleh apa yang dilihatnya dalam televisi.
Leo Loevinger (1968) mengemukakan teori komunikasi yang disebutnya
scbagai "rc!lcctivc-projcctivc thco:·y".Tcori ini bcranggapan bahwa media massa
adalah cermin masyarakat yang mcncerminkan suatu citra yang ambigu
menimbulkan tafsiran yang bermacam-macam- sehingga pada media massa setiap
orang memproyeksikan atau melihat citranya.
Roberts (1977) juga mengungkapkan bahwa komunikasi tidak secara
langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita
mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan; dan citra inilah yang mempengaruhi
cara kita berperilaku. Citra menunjukkan keseluruhan informasi tentang dunia ini
yang telah diolah, diorganisasikar., dan disimpan individu. ''
17 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Karya, J 989. hal 221.
19
b. Agenda setting.
Agenda setting adalah kemampuan media massa untuk memepngamhi apa
yang dianggap penting oleh masyarakat. Penonton televisi memperoleh kebanyakan
informasi melalui media massa, maka agenda media tentunya berkaitan dengan
agenda masyarakat (public agenda).
Menurut teori ini media massa memang tidak dapat mempengaruhi orang
untuk merubah sikap, lelapi media massa eukup berpengaruh tcrhadap apa yang
dipikirkan orang. Ini berarti media massa mempengaruhi persepsi khalayak tentang
apa yang dianggap penting.
Dari dua teori diatas dapat dilihat bahwa proses kognitif penonton tayangan
televisi dilakukan melalui pembentukan dan perubahan citra terhadap informasi yang
di tayangkan tl'ievisi serta agenda selling yaitu tcntang hal yang dianggap penting
oleh penonton televisi tersebut.
Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian pesan media ·1elevisi kepada
pemirsa, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-beda menurut
visi pemirsa. Serta dampak yang ditimbulkan juga beraneka macam.
Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa terhadap isi
pesan acara televisi berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan
kondisi pemirsa pada saat menonton acara televisi tersebut.
Sebagian masyarakat mengatakan bahwa televisi sudah dianggap sebagai
"second mother" (ibu kedua) yang mempengaruhi proses penanaman nilai kognisi
khalayak (terutama anak-anak dan remaja).
20
Peran televisi dalam pembentukan kepribadian bagi anak-anak dan. rema.ia
bisa melalui dua ha! yaitu: ••
a. Proses Pelaziman
Proses dimana seorang anak melihat tingkah laku yang sering ditampilkan
televisi secara berulang-ulang tingkah laku itu akan menjadi lazim pada anak. Dengan
demikian, kalau di dalam siaran televisi ada model kekerasan atau garnbar makhluk
halus yang ditayangkan secara berulang-uiang, maka tingkah laku atau objek tersebut
lambat laun bisa meajadi sesuatu yang lazim.
b. Proses imitasi
Imitasi bisa mempunyai pengaruh terhadap seseorang tetapi tidak mendalam,
bisa berganti-ganti pada saat yang cukup tcpal dan sifatnya tidak terus menerus.
Namun lcbih jauh lagi yaitu pcniruan yang bcrlangsung dalam waktu lama sehingga
bisa mengidentifikasikan diri dengan apa yang ditontonya.
Perail televisi dalam pembentukan watak anak dan remaja sebcnarnya tidak
selalu bisa dipercaya sebagai agen sosialisasi yang positif, tapi kctcrbatasan visi
wartawan dan ideologi yang dimiliki pe.nilik clan pengelo.la televisi, maka pemilihan
masalah yang ditayangkan tergantung pada tingkat kedekatan (proximity) dan
kepentingan media yang bersangkutan.
18 Ade Erlangga Masdiana, Intensitas Menonton Adegan Kekerasan di Televisi dan Tingkat Keterlibatan Pelajar Dalam Tawuran, Jakarta: UI, 1998. ha!. 20.
21
4. Perubahan Sikap dan Pe;rilaku Peuouton Tay:mgau Televisi
Dalam era dewasa ini media massa, salah satunya yaitu televisi merupakan
sarana pembentukan kognisi, sikap dan perilaku yang tidak bisa di hindari. Televisi
juga merupakan medium pembentukan realitas sosial khalayak penontonnya yang
memberikan kontribusi kepada khalayak untuk melakukan peniruan terhadap model
yang ditontonnya serta pada perasaan ( sikap) dan norma yang dimiliki khalayak.
Menurut Burhan, saat ini pengaruh televisi telah menembus lapis pertahanan
diri (self) individu yaitu menembus perilaku, sikap, dan sedang menuju kerah
penghancuran pada pandangan, persepsi, moral, kepribadian dan budaya umat
manusia. 19
Sckarang ini scdang marak pcnayangan program acara berbau mistik di
beberapa stasiun tclevisi nasional, baik dalam bentuk liputan khusus maupun dalam
bentuk sinetron. Misalnya, acara Dunia lain di Trans TV, Ekspedisi alarn gaib di
TV7, Percaya nggak percaya di Anteve, Gentayangan di TPI, ataupun saksi misteri di
Lativi, yang dikemas dalam bentuk lipu•.an khusus. Selain itu juga terdapat sejllll'lah
sinetron misteri dan acara-acara yang berbau mistik lainnya yang memenuhi acara
acara di stasiun-stasiun televisi nasional.
Subumya tayangan gaib dan mistik di televisi dapat memusnahkan daya
kreativitas masyarakat, sehingga akhimya baik orang tua maupun generasi muda
tidak marnpu berfantasi dan berusaha mewujudkan masa depan. Yang ada pada diri
19 Burhan Bungin, Op.Cit., ha! 208.
22
mereka adalah ketakutan pada hantu dan kuntilanak atau sebaliknya menganggap ha!
tersebut merupakan sesuatu yang lazim.
Paling berbahaya lagi adalah akibat tayangan tersebut terhadap anak-anak dan
remaja yang dapat mempengaruhi jiwa mereka untuk menjadi generasi penakut dan
juga dapat mendangkalkan akidah. Bahkan lebih kronis lagi kadang-kadang mereka
lebih takut kepada gambar makhluk halus yang men;·'.?rnmkan dari pada takut kepada
Sang Peneipta atau menganggap ha! tersebut sudah biasa te1jadi dalam kehidupan ini.
Sehingga nilai keimanan anak kepada Allah pun mudah memudar.
Tayangan mistik dan tontonan-tontonan hantu seper!i sekarang bisa dikatakan
tclah mcrcduksi pcngcrtian dan pcmahaman masyarakat lcntang alam gaib itu yang
semata-mata hanya berisikan makhluk-niakhluk gaib yang menakutkan. Agama yang
lebih separuhnya menyangkut soal-soal gaib telah diintcrvensi oleh kcpercayaan
kepercayaan semacam itu.
Stasiun televisi sebagai media massa pada saat ini telah meninggalkan
misinya sebagai bagian dari pencerdasan bangsa dengan semakin gencarnya tayangan
mistik di layar televisi. Dengan. mengejar target pemasUkan dana, para pengelola
televisi begitu mudahnya takluk pada pcmasang iklan untuk menayangkan hal-hal
yang menumpulkan logika dan bertolak belakang dengan nalar. Pengelola televisi
tersebut hanya memikirkan keuntungan da.-i penayangan tayangan mistik tanpa
memikirkan darnpak negatif dari tayangan tersebut.
23
Menurnt Suharlan, telcvisi sebagai media massa mestinya iku« bcrtanggung
javmb terhadap upaya penccrdasan bangsa. Fungsi media massa tidak hanya sekadar
penyebar informasi, tetapi juga mendidik masyarakat. Dengan menayangkan berbagai
siaran berbau mistik, stasiun televisi justru merumuskan masyarakat pada situasi yang
tidak mencerahkan pemikiran."'
Pengaruh acara televisi sampai saat ini masih terbilang kuat dibandingkan
dengan radio dan surat kabar yang juga merupakan media massa. Hal ini te1:jadi
karena televisi memiliki kekuatan audiovisiua! yang rnenyentuh segi-scgi k~.i iwaan
pemirsanya.
Dalmn era infonnasi dan komunikasi yang semakin berkembang pesal saat ini
media televisi ldah menjadi cerminan tontonan bagi pemirsa, terlepas dari pengaruh
positif atau negatif dari tclevisi tcrsebut.
Hal yang dikhawatirkan dari paket acara televisi ialah dampak sikap perilaku
pemirsa yang cendernng neg11.tif serta ke.luar batas dari realitas sosial karena ingin
mengidentikkan diri dengan kenyataan tayangan acara media televisi tersebut.
Pengarnh televisi di masyarakat terlet~k pad a kekuatannya
mengkonstruksikan kebenaran sebagai bngian dari resonansi kebenaran itu. Walaupun
terkadang konstruksi kebenaran tersebut merupakan sebuah realitas maya (pseudo
reality), namun kekuatan resonansi kebe11aran malalui lisan, tulisan dan retorika yang
dimilki televisi telah membentuk kebenaran seolah-olah (virtual) te1jadi dalam
20 Tayangan Mistik di Televisi Tumpulbn Logika, http:/www.Kompas.com/,26 agustus 2003
24
realitas nyata. Kebenaran yang seolah-ol.ah ini ternyata menjadi kekuatan yang dapat
menembus perilaku dan sikap individu."'
Ada dua alternatif bagi televisi dalam menayangkan program acaranya dan
perubahan sikap pemirsa:""
a. Tayangan acara yang memang ditujukan untuk perubahan sikap pemirsa.
b. Tayangan acara yang hanya selintas memberikan hiburan tanpa bertujuan untuk
mengubah sikap pemirsa.
Untuk mencapai tahap perubahan sikap dan membentuk pola perilaku pemirsa,
televisi menggunakan metode penayangan yang berulang-ulang dengan kernasan
acara yang bcrsifat dialogis.
Setelah pcmirsa nienonton tayangan acara tclevisi akan tercipta kesamaan
persepsi serta image antara program acara televisi dan tingkat kebutuhan pemirsa
sesuai dengan kondisi objektif sccara so$iologis dan psikologis menuju perubahan
sikap.
Apabila dampak perubahan sikap yang diharapkan tidak sesuai bahkan
berlawanan (negatif) dari kenyatan yang diinginka:i, pihak pengeJola dan
perencanaan siaran acara televisi perlu meninjau kembali program atau paket yang
disaj ikan kepada pemirsa.
21Burl1an Bungin, Op.Cit.. ha! 208.
22 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analhis, Jakarta: PT Rineka, 19% hal I 03.
25
Pada tahun 1960, Joseph Klapper melaporkan hasil penelitian yang
komprehensif tentang efek media mass11 dalam hubungannya dengan pcmbentukan
dan perubahan sikap yaitu:',
a. Pengaruh komunikasi massa diantaranya yaitu faktor-faktor seperti
predisposisi personal, proses selektif, keanggotaan kelompok.
b. Komunikasi massa berfungsi memperkokoh sikap can pendapal yang ada,
walaupun kadang-kadang berfungsi sebagai media pengubah.
c. Bila komunikasi massa mcni1nbulkan perubahan sikap, pembahan kccil pada
intensitas sikap lebih umum te~jadi daripada "konversi" (perubahan seluruh
sikap) dari salu sisi masalah kcsisi lain.
d. Komunikasi massa cukup cfcktif dalarn rnengubah sikap pada bidang-bidang
dimana pendapat orang lemah.
e. Komunikasi massa cukup efektif dalam menciptakan pendapat tentang
masalah-masalah baru bila tidak ada predisposisi yang harus dpertegas ..
Menurut Assch, semua sikap bersumber pada organisasi kognitif-pada
informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Sikap selalu diarahkan pada obyek,
kelompok, atau orang. Hubungan kita dengan mereka pasti didasarkan pada informasi
yang kita pero!eh tentang sifat-sifat me<eka: atau dengan sesuatu yang bergantung
pada citra kita ten tang orang atau obyek tr:rsebut."
23 Rahmad Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Karya, 1989. ha! 232.
24 Ibid. hal 233.
26
Media massa yang dalam ha! ini yaitu televisi mempunyai efek juga ierhadap
perilaku penontonnya. Perilaku meliputi bidang yang luas, namun yang paling sering
dibicarakan ialah efek komw1ikasi massa pada perilaku sosial yang diterima ( efek
prososial behavioral) dan perilaku agresif.
Teori psikologi yang dapat menjelaskan efek prososial media massa adalah
teori belajar sosial dari Bandura. Menurut Bandura, kita belajar bukan saja dari
pengalall1an langsung, tetapi dari peni1 uan atau peneladanan (modeling). Perilaku
merupakan hasil faktor-faktor kognitif dan liDgkungan. Orang cenderung meniru
pcrilaku yang diamatinya; stimuli mcnjadi tcladan untuk perilakunya. "·'
Bcrikut salah satu hasil pcnclitian lr~ntang cfok adegan kcken;san daiam film
atau televisi ya11g disimpulkan pada tiga tahup:
a. Mula-mula penonton mempdajari metode agresi setelah melihat contoh
( observational learning);
b. Selanjutnya, kemampuan penonton untuk mengendalikan dirinya
berkurang (disinhibition); dan
c. Akhirnya, mereka tidak lagi tersentuh oleh orang yang menjadi korban
agresi (desensitization):0
Televisi merupakan orang tua \::agi anak-anak, guru bagi penontonnya, dan
pemimpin spiritual yang dengan halus menyampaikan nilai-nilai dan mitos-mitos
25 Ibid. hal 243.
26 Ibid. ha! 250.
27
tentang lingkungan. Televisi berfungsi menanamkan ideologi. Usaha untuk
menganalisa akibat-akibat penanaman ideologi ini disebut dengan Cul.tivation
analysis."
Sebenarnya media massa terma5uk televisi secara langsung tidak merubah
pendapat atau sikap, kecuali jika pihak yang bersangkutan sudah memiliki unsur
untuk pernbahan itu. Pada dasarnya setiap orang yang berhadapan dengan media
mempunyai unsur perubahan yaitu persepsi, sikap atau pendirian yang mungkin
bernbah. Unsur perubahan ini terbentuk karena pengaruh interaksi dengan
lingkungannya. '"
H. Rasa Takut
1. Defcnisi Rasa Takut
Setiap manusia pasti pernah mernsakan rasa takut terhadap sesuatu. Rasa takut
itu bisa dirasakan atau dialami oleh siapa saja baik itu pria ataupun wanita dan kapan
saja maupun pada tingkat usia berapapun juga, mulai dari masa bayi hingga menjadi
tua.
Perasaan takut merupakan naluri yang memperingatkan manusia akan adanya
bahaya, agar manusia bersikap sedia u~1tuk me! indungi se11a mempertahankan diri
dari berbagai macan1 ancaman.
27 Ibid. hal 255.
~3 \lfedi:=t Televisi: Tuhrn.n. lsi. Pen!!elola;:i;1 serta Da1nnaknva TerhC'!dan Peruhahnn Siten1 Nilai (Pengaruh Tayangan Program Televisi Terhadap Perialku Anaka dan Pemuda), Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional, Jakarta: 1992. hal.
28
Pada manusia terdapat rasa takut yang ser; .. ,; muncul diatas kesadarannya.
Oleh karena itu takut itu terasa tidak enak, maka dengan sendirinya orang berusaha
menghindari, menghilangkan :itau menutupinya. Meskipun orang senantiasa
berusaha menghilangkannya, akan tetapi takut tetap muncul diatas kesada(an.
Ketakutan adalah merasa sempit yang disertai dengan adanya kelainan pada
anggota tubuh dalam melaksanakan sebagian besar fungsinya seperti; detak jantung
yang cepat; jiwa yang merasa sempit; tidak stabilnya peke~jaan alat pencernaan,
susunan syaraf, dan otot; kacaunya aktivitas pengeluaran dari berbagai kclenjar yang
ada dalam tubuh; dan sebagainya."'
Dalam kamus psikologi fear adalah satu reaksi emosional yang kuat,
mencakup perasaan subyektif penuh ketidaksenangan, agitasi, dan keingi nan untuk
melarikan diri atau bersembunyi, disertai kegiatan penuh perhatian. Ketakutan ini
merupakan satu reaksi terhadap satu bahaya khusus yang tengah dihadaµi; khawatir
karena mengantisipasi satu bahaya."'
Rasa talrnt atau cemas adalah emosi yang sebenarnya normal dan alami.
Pembebasan hormon adrenalin sin;'al respon pelac atau mundur, tergantung
bagaimana otak menginterpretasi situasi.,'
29 Adnan Syarif, Psikologi Qurani, Bandurg: Pustaka Budaya, 2002. ha! 91.
30 J.P Chaplin,. Kamus Lengkap Pikologi, Jakarta: PT Grapindo persada, 1995. hal. .189.
·'1 Janet Hall. Buku Pintar (~an1 E1ektif Merr1bant!u'n Keberanian dan Rasa Percnvri !Jiri Putra
putri Anda, Jakarta: Ladang Pustaka & Inti Media, 2002. hal I
29
Emosi takut merupakan reaksi dari rangsangan yang terjadi sccara tiba-tiba
atau tidak terduga, sementara kesempatan yang dimiliki untuk menyesuaikan diri
dengan situasi tersebut sangat kecil. Emosi ketakutan biasanya diikuti dengan banyak
pcrubahan yang lerjadi dalam fungsi-fungsi fisiologis perasaan, paras wajah, tekanan
suara, dan kondisi tubuh. Ada sejumlah pola emosi yang berkaitan dengan r2.sa takut,
yaitu rasa malu (.shyness), rasa canggung (embarrassment), rasa khawatir ( worry)
dam rasa cemas (anxiety).
Perasaan takut dan cemas dalam derajat tertentu bermanfaat ka!au kita
melakukan scsuatu dengan scbaik-baiknya.
Pcnelitian-penelitian psikosomat.'k terns membuktikan bahwa perasaan takut,
cemas, khawatir dan tidak aman cenderung melahirkan akibat-akibat fisik maupun
psikologis yang tidak diharapkan. Dari sud11t pand111g ini, salah satu pcnemuan
terbesar Freud ialah bahwa rasa takut dan bersalah merupakan akar-akar sebab bagi
banyak jenis penyakit mental:'"
Diagnostik dan Statistical Manual (DSM-111-R) mengkategorikan parasaan
perasaan takut mendasar sabagai berikut: ' '
a. Situation anxiety
Didiagnosis apabila rasa cemas yang berlangsung dua minggu lebih.
b. Separation anxiety.
Rasa takut yang intens muncul dari orang tertentu yang dekat dengan individu
terse but.
"ibid.
33 Jane l-lall/)p. Cit.
30
c. A voident disorders.
Diketahui apabila rasa cemas lebih dari enam bulan dan adanya rasa takut. yang
intens bila berlangsung secara sosial.
d. Phobia.
Rasa takut menjadi phobia apabila rasa takut itu sendiri benar-benar diluar batas
realitas, tak ada kontrol sejak awalnya, tak ada alasan yang jelas mengapa mulai
merasa takut.
Suasana kctakutan dapat diklasi likasikan kcdalam tiga bcntuk yaitu:·'
a. Ketakutan rcalistik adalah relleksi kejiwaan adanya ancaman.
b. Kctakutan ncurotik adalah relleksi adanya pcrasaan ccr.1as terns menerus sebagai
akibat pengalaman menghadapi ancaman dahsyat walaupun ancaman itu sendiri
sudah tidak ada.
c. Ketakutan traumatik adalah merupakan man;festasi kegagalan dalan
menanggulangi ancaman sehingga kegagalan itu senantiasa membayangi.
Banyak gejala-gejala yang dapat muncul pada saat seorang individu
mengalami ketakutan. Namun ada tiga gejala utama yang mungkin lebihjelas terbukti
pada individu yang mengalami ketakutan yaitu, gejala fisik, gejala gangguan
emosional, dan gejala behavior. ,,
34Amir Falah, Laporan Penelitian Ketakutan Dalam Dua Novel 'Harimau-harimau' Kaiya Mochtar Lubis dan 'Wuthering Height' Karva E. Bronte (~tudi band int! nara tokohl. Sunibava. Universitas Airlangga, 2000.
"Janet Hall, Op. Cit.,
31
Pada gejala fisik, individu yang mengalami ketakutan tersf!but akan
menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
a. Gangguan tidur.
b. Gangguan perut.
c. Sulit bernapas.
d. Sakit kepala.
c. Dan lain-lainnya.
l'ada gcjala gangguan cmosional individ11 akan mcnunjukkan gcjala-gejala
cmosional scbagai bcrikut:
a. Rasa !akut.
b. Sensitif.
c. Rendah diri.
d. Ketidakberdayaan.
e. Bingung.
f. Putus asa.
g. Marah.
h. Sedih
1. Bersalah.
Dan pada gejala behavior atau tingkah laku individu yang rnengalami
ketakutan akan menunjukkan gejala-gejala sehagai berikut:
a. Gangguan tidur,
32
b. Mengisolasi diri,
c. Prestasi yang kurang paaa sekolah,
d. Agresi,
e. Mudah tersinggung,
f. Menghindari pergi keluar,
g. Ketergantungan pada suatu benda,
h. Terus berada dikamar.
Gcjala-i;cjala yang ada tcrsebut tidak mutlak harus ada semua, akan tetapi
pada saat individu mcngalami ketakutan salah satu dari gcjala tcrsebut sedang dialan1i
oleh individu tersebut.
2. Perbcdaan Rasa Takut dengan Cemas dan Phobia
Freud salah satu pakar psikologi rertama yang memfokuskan diri pada makna
penting kecemasan mengatakan bahwa 1asa takut sama maknanya dengan kecemasan
objektif sebagai realistis terl,adap bahaya ekstemal. JU
Beberapa pakar psikologi masih menganggap perlu menentukan perbe<laan
antara kecemasan clan rasa takut. Namun tidak ada kejelasan bahwa kedua emosi itu
dapat dibedakan atas dasar respon fisiologis atau atas dasar perasaan indi vi du.
Rasa takut timbul karena adanya bahaya, sedangkan kecemasan tidak selalu
berkaitan dengan bahaya. Disamping itu perbedaan keduanya terlet.ak pada durasi
atau lamanya emosi tersebut bertahan. Rasa takut adalah reaksi yang sifatnya
36 Rita. L. Atkinson et al, Pengantar Psikologi, Alih Bahasa, Ora. Nurdjannah Taufiq, Jakarta:Erlangga, 1999. hal 212.
33
sementara terhadap suatu ancaman, sedangkan kecemasan sifatnya lebih menetap
atau permanen.
Freud salah satu pakar pertama yang memfokuskan diri pada makna
kecemasan membedakan kecemasan objektif dan kecemasan neurotis. Dan Freud
memandang kecemasam objektif sebagai respons yang realistis terhadap , bahaya
ekstemal, yang maknanya sama dengan rasa takut. 0'
Kcccmasan dan kctakutun sering dibcdakan dalrun dua dimensi yaitu:·'c
a. Objcktif suatu kctaku!an biasanya mudah disfosifikasi, scdangkan objek
kecemasan biasanya tidak jelas.
b. Intensitas rasa takut itu scsuai dcngan besar kecilnya ancaman, scdangkan
intensitas kccemasan seringkali jauh lebih bcsar daripada objeknya yang belum
begitu jelas.
Tetapi dalam kehidupan sehari-hari sulit untuk memb.;dakan antara
kecemasan clan ketakutan. Masih banyaknya penggunaan kata cemas dun takut yang
dipakai secara bersamaan.
Demikian juga halnya rasa takut dengan phobia yang harus dibedakan. R1sa
takut akan menjadi suatu masalah apabila rasa takut tersebut berlebih-lebihru1,
menetap dan mempunyai kapasitas at?u dikaitkan dengan suatu rangsang yangs
37 Rita L.Atkins;m et al, op, Cit., hal 212
38 Linda L.Davidoff., Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga, 199 J, haL 62,
34
secara objektif tidak berbahaya. Rasa takut yang seperti inilah yang oleh para ahli
psikologi dikatakan sebagai phobia.
Karena apa yang ditakuti seseorang belum tentu akan menimbulkan rasa takut
pada orang lain, maka tidak ada suatu batasan yang khusus atau pasti dari klasifikasi
phobia tersebut.
Phobia adalah satu ketakutan yang kuat, tegar terns menerus, dan irasonal,
yang ditimbulkan suatu perangsang atcu situasi khusus, seperti misalnya satu
kctakutan yang abnormal tcrhadap tcmpal-lempat tertutup:'''
Pcrbedaan antara fear dan phobia adalah, dimana yang dimaksud dengan fear
adalah takut terhadap suatu yang objeknya jclas dan memang benar menfikutkan.
Sedangkan phobia adalah rasa takut yang berlebih-lebihan dan tidak beralasan
terhadap objek, situasi atau orang sedangkan rada da;,amya objek, situasi atau orang
tersebut tidak berbahaya atau menakutkan. ""
Tidak scmua ha!, peristiwa, objek dan orang dapat menimbulkan rasa takut
pada orang tertentu. Menurnt Rutter, rasa takut itu dapat disebabkan karena:"' .
a. Rasa takut itu dipelajari dari anggota dalam keluarga dimana anak meniru
perilaku salah seorang anggota kelurganya.
b. Ketidakmampuan seseorang untuk mengahadapi situasi tertentu.
39 J.P. Chaplin. Kamus Lengkap Pikologi, Jakarta: PT Grapindo persada, 1995. hal 366.
w /\.Sandra Suoarto. Masalah School Phobia Pnda An(lk-anak lJsia Sekolah Yanu rvlendcrita Asthma, Jakarta: Fakultas Psikologi Ul, 1983. hal 3.
41 Ibid. hal 4.
35
c. Seorang sedang mengalami depresi atau dalam keadaan cemas.
d. Adanya perasaan tidak pasti :itau adanya hambatan dalam hubungan
interpersonalnya.
Sedangkan menurut Hans Raj Bhatia Phobia dapat disebabkan karena:42
a. Phobia terbentuk sebagai akibat dari berkembangnya perasaan bersalah dan
hukuman yang dikenakan padanya.
b. Phobia dapa! digunakan scbagai cara untuk m~ncari perhatian. memperoleh
simpati dan pertimbangan orang lain.
C. Karakteristik Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak kemasa dewasa,
meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa
dewasa.
Berdasarkan usia tahap perkembangfil1Ilya, masa remaja dapat dibagi dalam
dua tahap yaitu tahap remaja awal (14-1? tah.un untuk laki-laki atau 13-17 tahun
untuk wanita) yang ciri-cirinya antara lain sebagai berikut:~3
a. Status sosialnya belum jelas antara dewasa dan anak-anak. Keadaan ini
menimbulkan kebingungat1 antara hasra! untuk menjadi dewasa (mandiri) clan tetap
tinggal sebagai imak-anak (rasa aman dalam lingkungan orang tua).
42 Ibid. hal 5.
43 Mukti A'i, Mengenal dan Memahami Masalah Remaja, Jakarta: PT Pustaka Antara, 1091 hal 103-104.
36
b. Terjadi perubahan fisik dan kejiwaan yang cepat, yang membawa akibat pada
perubahan tugas tanggung jawab, hak, kewajiban, hubungan dengan orang tua dan
orang lain. Pada masa ini terjadi pcrubahan sikap terhadap diri sendiri, orang tua,
teman, dan guru.
c. Masa peningkatan emosi: pemarah, iri hati, cemburu, benci pada orang tua,
kurang perhatian pada hal-hal dan orang-orang yang tidak dinikmatinya.
d. Tidak stabil: cmosinya ccpal bcrubah. ccpal bosan, sulit bc:·konsentrasi.
c. Mcrasa banyak masalah: mcrasa tidak <1da orang yang mau mengerti dengan
dirinya.
f. Sikap lingkungannya cenderung mcrcmehkan dan kurang menghargai.
Sedangkan menurul Hurlockkarakteristik atau ciri-ciri remaja diantaranya
sebagai berikut ini:"'
a. Masa rem11ja sebagai periodc yang pu1ting
Bagi sebagian remaja, usia 12-18 tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh
dengan kejadian menyangkut pertumbuhan dan perkembangan.Perkembangan fisik
yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental,
menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlur.ya pembentukar. sikap, nilai
dan minat b(lfl1.
b. Masa remaja merupakan periode peralihan
44 Elizabet Hurlock B, h, Psikologi Perkenbangan, Jakarta: PT Erlangga, 1996. ha! 207.
37
Dalam setiap periode peralihan, ~;tatus individu tidaklah jelas clan terdapat
keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang
anak danjuga bukan orang dewasa.
c. Masa remaja merupakan peride perubahan
Ada empat perubahan yang universal terjadi µada seluruh r~maja:
1) Meningginya emosi
2) Peruhahan tubuh, minat clan pcran yang diharapkan olch kelompok sosial
3) Pcrubahan nilai-nilai yang dianut, schuhungan dengan berubahnya minat dan
perilaku
4) Timhulnya sikap ambivalcnsi tcrhadap sctiap pcrubahan.
d. Masa merupakan :nencari identitas
Pada tahun-tahun pertama masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok
masih tetap merupakan hal yang sangat penting. Lama kelamaan. mereka mulai
mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama seperti teman
teman sebaya.
D. Kerangka Pikir
~latele:V ~
Mamknya penayangan mlstlk di suisiun·stasiun televisi nasional
·-
Misnlnyn. Taynngnn Misr' ri Jun Ucnluyungun Ji TP!,
Dunla lnln di Trans TV. Percoyu nggaf; percaya di Antew,
Suksl mlslel'i di Latlvi, Ekspodisi <1lam gaib di TV7 dan lain·laii rnya.
·-"--
~- ... . -~~ ___ T'l'"'"'' _m I ~'kl"'"b<>t m oogkoo>tmhi '"" """hl<>k hohm- _J
sesirntu yang nwnakutkan yang dikemas dengan menarik HHH ••••••••••• 0 * -Anlmo pemirsn terhndnp tnynngnn mistik
(lntensltns menonlon taynngun mistik)
du:~1puk psikologis
Pengaruh tnyangan mistik terhadap perilaku pemirsa,
I rn •• ••••• ••• • ••• antum luin l'llSI\ takut .
l Proses terJadlny11 rnsa takut secara psikologi
38
Intenslt11s menont0n tayangan mistik --•• m'mp<mg•ruhi k<>gol•i "'°""" I tentang makhluk lmlus ---•11> rnsa takut
39
Dari kerangka pikir diatas maka renulis tertarik menulis skripsi dengan judul:
r-~,..~·
Hubungtm lntensltiis menonton taytmgan mistik dengan rasa takut terhadap
makhluk halus
D. Hipotesa
Hipotesa dari penelitian ini adalah:
Ho : Tidak acia hubungan yang signitiKan antara intensitas menonton tayangan
mistik dengan rasa takut terhadap makhluk haius.
HI : Ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan mistik
dengan rasa takut terhadap makhluk halus.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Dilihat dari judul penelitian yaitu Hubungan intensitas menonton tayangan
mistik dengan rasa takut terhadap makhluk halus maka penelitian yang dilakukan
menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang dilaksanakan dengan
menggunakan analisis korelasional.
B. Su byek Penelitian
Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SLTP (Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama) 73 Jakarta Sclatan .
Karaklcrislik subyek yang dilclili adalah sebagai berikul:
I. Subyek adalah siswa-siswi SLTP kelas I dan 2 & 3.
2. Usia subyek sesuai dengan pendidikarmya yaitu siswa-siswi kelas I, 2 dan 3
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama antara 12- I 5 tahun .
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit. analisis yang diperoleh
berdasarkan ciri-ciri yang di duga dari sampel (sebagian dari individu yang diselidiki)
yang hendak digeneralisasikan atau diand ;sis secara umum.43
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang duduk
dibangku Sekolah Lanjutan Tingkat Pcrtama (SLTP 73) Jakarta Selatan dengan
jumlah seluruh populasi sehanyak I 000 si:;wa-siswi. Karena populasi lersebm
45 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: And, Offset, 1994) Jilid II. hal. 220.
AA
41
merupakan populasi yang dapat dijangkau dan memudahkan peneliti untuk
melakukan penelitian.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti yang dimaksudkan
untuk mengeneralisasikan kesimpu;an yang diperoleh dalam penelitian. Untuk
metode pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik stratified sampling
d-:>ngan alasan menggunakan teknik ini agar semua kelompok dalam oopulasi
tt:rwakili oleh sampel yang terpilih. Scdangkan pengan1bilan sampel pada setiap
kelas di lakukan secara acak atau random agar semua populasi mempunyai peluang
yang sama sebagai sampel. Dari populasi yang berjumlah I 000 siswa-siswi tersebut,
karena keterbatasan waktu dan biaya dalam mengambil sampel denganjumlah yang
besar, maka.peneliti hanya mengambil sampel scbanyak 100 siswa-siswi yang terdiri
dari kelas I scbanyak 38 siswa, kclas 2 sebanyak 31 siswa, dan kelas 3 sebanyak 31
siswa.
C. Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala model Liker! sebagai alat
pengumpulan data. Dipergunakannya skala model Likert karena dari berbagai teknik
pengukuran sikap yang diajukan oleh para pakar, skala yang dibuat o!eh Likert
dinilai paling populer dan banyak digunakan dalam penelitian.
42
Dalam penelitian ini terdapat dua skala, yaitu:
1. Skala Intensitas Menonton Tayangan Mistik
Untuk mengukur intensitas menonton tayangan mistik. Peneliti membuat
skala intensitas menonton tayangan mistik yang terdiri dari 50 aitem yang mencakup
indikator yaitu lamanyan menonton, waktu menonton, dan kesenangan menonton.
Secara lebih jelas mengenai komposisi dan disposisi banyaknya skala
intensitas menonton tayangan mistik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabet 3.1
Blue Print Skala
lntenNltnN Menonton Tny11ng11n MINtlk ----·------ -·-----.. .. ........ - ----·--------.. -- .. ... - ~--------~-----~-----··· ·-·· No. Aspck Favorable l Jn favorable
---------- ----------· -- -- ··-__ .. _________
I. Lamanya menonton I. 7, 13, 19, 25, 6, 12, 18, 24,
31, 37. 43, 47, 30. 36, 42,
49 44, 48,
2. Waktu menonton 3, 9, 15, 21, 27, 4. 10, 16, 22,
33,39.45 28, ~4. 40,
46
3. Kesenangan menonton 5, 11, 17, 23, 29, 2, 8, 14, 20,
35, 41, 50 26,32,38
.-----Total 26 24
43
Pemberian skor pada skala ini menggunakan skala model likert dengan 4
(empat) alternatif jawaban yaitu SS (Sangat Setl\ju), S ( Setuju), TS (Tidak Setuju),
STS (Sangat Tidak Setuju). Skala dengan 4 (empat) alternatif jawaban ini dipilih
untuk menghindari terjadinya kecend<,rungan pemusatan (central tendency) atau
menghindari jawaban subyek yang berada di tengah-tengah (netral).
Pernyataan-pernyataan tersebut hersifat favourable dan unfavourable, dengan
bobot skor jav.aban berkisar antara I sampai 4. Untuk pernyataan favournble bobot
skornya adalah SS (Sangat Setuju) = 4, S (Setuju) = 3, TS (Tidak Setuju) = 2, STS
(Sangat Tidak Setuju) = I, sedangkan u.nuk pernyataan unfavourable bobot skornya
adalah SS (Sangat Sctuju) = I, S (Sctuju) = 2, TS (Tidak Setuju) = 3, STS (Sangat
Tidak Sctuju) =4.
2, Skala Rasa Takut Tcrhadap Makhluk Hains
Untuk mengukur rasa takut terhadap rnakhluk halus, peneliti rnembuat skala
rasa takut terhadap makhluk halus yang lerdiri dari 60 aitem yang mencakup
indikator yaitu gangguan tidur, sulit bernafas, detak jantung, menghindari masuk ke
kamar mandi, sendirian dirumah, kegelapan, gangguan lrnndisi tubuh (rnerinding,
gemetar, dan lemas).
Secara lebih jelas mengenai komposisi dan disposisi banyaknya skala rasa
takut terhadap makhluk halus dapat dilihat pada tabel berikut ini:
44
Tabel 3.2
Blue Print Skala
Rasa Takut Terhadap Makhluk Halus
--No. Aspek ravorable Unfavorable
I. Gangguan tidur 14. 28, 42, 56, 1, 15, 29, 43,
58 57
2. Sulit bernapas 12, 26, 40, 54, 3, 17, 31, 45,
60 59
3. Detak jantung 10.24,38,52 5, 19, 33, 47
4. Menghindari rnasuk kc karnar rnandi 8, 22, 36. 50 7, 2L 35. 49
-----· ····-·-·- -------.--.. -- ---··--···--- ..• -------- --- -~------·----
5. Scndirian di rurnah 6,20,34,48 9, 23. 37, 51
·-·- ------~-- ----- ------6. Kegelap·m 4. 18, 32, 46 11, 25. 39, 53
7. Gangguan kondisi tubuh (111 ~rinding. 2. 16, 30, 44 13. 27, 41' 55
gemetar, lernas)
Total 30 30 __ J -
Pernbcrian skor pada skala ini mcnggunakan dcngan 4 (cmpal) altcrnatif
jawaban yaitu SL (Selalu), SR (Sering), KD (Kadang-kadang), TP (Tidak Pernah).
Pernyataan-pernyataan tersebut b''rsifat favourable dan unfavourable, dengl'n
bobot skor jawaban berkisar antara 1 sampai 4. Untuk pernyataan favourable bobot
skomya adalab SL (Selalu) = 4, SR (S~ring) = 3, KD (Kadang-kadang) = 2, TP
45
(Tidak Pemah) = 1, sedangkan untuk pemyataan unfavourable bobot skornya adalah
SL (Selalu) = l, SR (Sering)= 2, KO (Kadang-kadang) = 3, TP (Tidak Pemah) = 4.
Sebelum diberikan kepada subyek penelitian yang sesungguhnya, alat
pengumpul data yang digunakan, terlehih dahulu diujicobakan kepada siswa-siswi
SLTP N 73 .Jakarta yang tidak diikutsertakan pada penelitian sesungguhnya. Alat
pengumpul data yang diujicobakan meliputi skala intensitas menonton tayangan
mistik dan skala rasa takut terhadap makhluk halus.
Pengarnbilan data uji coba dilaksanakan pada tanggal 27 juli 2004 dari pukul
10.00- 11.30 dan dilakukan uji coba alat terhadap 50 siswa-siswi yang terdiri dari 25
orang kelas II dan 25 orang kclas 111.
Hasil uji validitas untuk skala intensitas menonton tayangan misti.k yang
terdiri dari 50 aitem, setelah dilakukan uji coba didapatkan 39 aitem yang valid
( taraf signifikansi 0,5) dan didapatkan 11 ait.em yang gugur.
Secara lebih jelas mengenai komposisi dan disposisi banyaknya skala
intensitas menonton tayangan mistik setdah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
No.
I.
Tabel 3.3
Sebaran Skala
Intensitas Menonton Tayangan Mistik
Seteh11l Ujl Cohn
Aspek Favorable l Jn favorable
Lamanya menonton 1, 7, 13, 19,25*, 6. 12*, 18*,
- --~
46
31, 37, 43, 47, 24. 30, 36,
49 42*, 44*' 48,
2. Waktu menonton 3, 9, 15, 21, 27, 4* '
10*, 16,
33, 39, 45 22. 28. 34,
40*.46*
3. Kesenangan menonton 5, 11, 17, 23, 29, 2, 8, 14*, 20,
35*,41,50 26, 3.'?, 38
Total yang valid 24 15
------- ----- -- "~-----~-~- ·-· ~------ --· --Keterangan: *= mtem yang gugur.
Bulir-butir yang valid kcmudian disusun kcmbali untuk discbarkan kepada
suhyek pcnclitian scsungguhnya. Scbagai cara unluk mcmpcrolch ailcm valid dan
reliabel dari' hasil uji coba didapat 39 aitem yang layak dijadikan butir-bul!r skala
intensitas menonton tayangan mistik dalam penelitian ini dan diperoleh reliabilitas
0,976 yang artinya alat ini memiliki reliabilitas tinggi.
Basil uji validitas untuk skala ra,a takut terhadap makhluk halus yang terdiri
dari 60 aitem, setelah dilakukan uji coba didapatkan 30. aitem yang valid ( taraf
signifikansi 0,5) dan didapatkan 30 aitem yang gugur.
Secara lebih jelas mengenai komposisi dan disposisi banyaknya skala skala
rasa takut terhadap makhluk halus setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
47
Tabel3.4
Sebaran Butir Skala
Rasa Takut Terhadap Makhluk Hal:Js
Sctclah U ji coba
No. Aspek Favornble lJ nfavorable
·----I. Gangguan tidur 14*, 28*, 42, 56, 1, 15*' 29,
58 43*, 57
2. Sulit bernapas 12*, 26*, 40*, 3*. 17*, 31,
54,60* 45*' 59
------- ---- ·-· - - --·· -- - -· -- - ----·------------ ·------3. Dctak jantung IO*, 24*, 38*, 5*' 19*, 33,
52* 47
f-
4. Menghindari masuk ke kamar mandi 8, 22, 36, 50 7, ., .. Ll, 35*,
49
5. Sendirian di rumah 6, 20, 34, 48* 9,23,37,51
6. Kegelapan 4*, 18*,32,46* 11, 25*' 39*'
53*
7. Gangguan kondisi tubuh (mcrinding, 2*, 16,30*,44 13*, 27*,
gemetar, lemas) 41*,55
·------Total aitem yang valid 14 16
Keterangan: *= aitem yang gugur.
48
Butir-butir yang valid kemudian disusun kembali untuk disebarkan kepada
subyek penelitian sesungguhnya. Sebagai cara untuk memperoleh aitem valid dan
reliabel dari hasil uji coba didapat 30 aitem yang layak dijadikan butir-butir skala
intensitas mcnonton tayangan mistik dalam penelitian ini dan diperolch reliabilitas
0,964 yang artinya alat ini memiliki reliabilitas tinggi.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan.
l'ada tahap ini ada bcbcrapa hal yang pcrlu dipcrsiapkan untuk mclakukan
penelitian. antara lain mencntukan, mcnyusun, menyiapkan alat ukur yang akan
digunakan dala•n penelitian ini yaitu membuat skala intensitas menonton tayangan
mistik dan skala rasa takut terhadap ma~d1luk halus. Selanjutnya menentukan lokasi
penelitian yaitu SL TPN 73 Jakarta dan menyelesaikan administrasi perizinan untuk
melakukan penelitian.
2. Tahap pengambilan data.
Pada tahap ini dimulai dengan melakukan uji coba alat ukur penelitian
kepada siswa-siswi SLTP N 73 Jakarta yang tidak diikutsertakan pada penelitian
sesungguhnya. Alat pengumpul data yang diujicobakan meliputi skala intensitas
menonton tayangan mistik dan skala rasa takut terhadap makhluk halus.
49
Pengambilan data uji coba di!Pksanakan pada tanggal 27 juli 2004 dan
dilakukan uji coba alat terhadap 50 siswa-siswi yang terdiri dari 25 orang kelas II
dan 25 orang kelas Ill.
Setelah data terkumpul, dilakukan analisis item untuk menguji validitas tiap
item pada alat ukur penelitian (skala intensitas menonton tayangan mistik dan skala
rasa takut terhadap makhluk halus) yang diujicobakan. Item yang tergolong valid
adalah item-item yang memiliki daya pe11beda tinggi dengan korelasi :o: 0,5. Setelah
itu dilakukan uji rcliabilitas tcrhadar aitcm-aitcm yang valid tersebut.
Bulir-bulir yang valid dari alat ukur yang lclah diujicobakan kcmudi['ll
disusun kcmbali untuk discbarkan kcpada subyck rcnclitian scsungg11hnya. Sclclah
itu dilakukanlah pengambilan data yarig sesungguhnya dengan memberikan alat
ukur yang telah dipersiapkan kepada subyek penelitian. Pengambilan data dilakukan
pada tanggal 12 Agustus 2004 pukul lerhadap si~wa-siswi kelas I, 2, dan 3 SLTP N
73 Jakarta yang berjurnlah 100 responden, terdiri dari 50 responden laki-lak1 dan 50
responden perempuan.
3. Tahap pengolahan data.
Pada tahap ini dilakukan skoring terhadap setiap hasil skala yang telah diisi
oleh subyek penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis data
dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian dan
menginterpretasikan dan mengambil kesimpulan dari data statistik yang telah
dianalisis berdasarkan teori.
E. Tehnik Analisis Data
1. U ji Instrumen
a. Uji Validitas
Untuk menguji kualitas aitem dilakukan dengan menghitung korelasi
terhadap efek Spurious Overlap Spearmean46
Dengan rumus sebagai berikut:
rixsx - si fi(x-i) = -------
vf [sx" + si2 - 2rixsisx]
Kclerangan:
50
ri (x-i) = Koefisien korelasi item total setelah dikoreksi dari efek Spurious Overlap
fix = Koefisien korelasi item total sebelum dikoreksi
Si = Deviasi standar skor item yang bersangkutan
Sx = Deviasi standar skor skala.
b. Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini koefisien re1iabilitas skala intensitas menonton tayangan
mistik dan skala rasa takut terhadap makhluk halus dicari dengan menggunakan
teknik Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut:47
<1fl Saifuddin Azwar, Pcnyusunan Skala l'sikologi,-(Yogyakarta: Pustaka Pckctjar, 2003) hal. 62
47 Ibid., h. 87
51
S1 2 + s22
a= 2 [I - ] Sx2
Keterangan:
s1 2 dan S22 : Varians skor belahan I clan varians skor belahan 2
Sx : V arians skor skala
2. Analisis Data
Analisis data adalah cara seorang peneliti dalam mengolah data yang telah
terkumpul, schingga mendapat suatu kesimpulan dari penelitiannya. Metode analisis
yang digunakan adalah menggunakan koefisu,,an kordasi pearson product moment
untuk menguji hipotesa hubungan signifikan antara intensitas menonton tayangan
mistik dengan rasa takut terhadap makhluk halus ditentukan sebesar 0,005 pada one
tail test.
. . mzr -(l:xXz:r) Rumus sebagai benkut: r =. / {. .. lf ·:,(==)~}
-v mx 2 -(l:X)2 nmY 2 - l:Y'
Keterangan:
r : Koefisien korelasi variabel X dengan variabel y
L:xy : Jumlah hasil perkalian skor x dnn skor y
Ix : Jumlah nilai pada variabel pertama
LY : Jumlah nilai pada variabel kedua
N : Jumlah subyek penelitian
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Subyek
1. Gambaran umum subyek berdasarkan jenis kelamin
Subyek penelitian adalah siswa-siswi SL TPN 73 Jakarta yang berjumlah I 00
responden yang diantaranya 50 responden berjenis kelamin laki.-laki dan 50
rcsponden pcrcmpuan. (lihat tabcl 4.1)
Tahcl 4.1
Jenis Kelamin
NO Kategori Jumlah Prosentase
-· 1. Laki-laki 50 50%
-· 2. Pcrempuan 50 50%
-------Total 100 100%
2. Gambaran umum subyek berdasarkan usia
Berdasarkan usia subyek penelitian terdapat 39 responden berusia 13 tahun,
30 responden berusia 12 tahun, 28 responden berusia 14 tahun, dan 3 responden
berusia 15 tahun. (Lihat tabel 4.2)
53
Tabcl 4.2
Umur
No Katcgori Umur Jumlah Proscntasc
-------- ·---- -1 12 tahun 30 30%
2 13 tahun 39 39%
3 14 tahun 28 28%
I-- ---- ---· 4 15 tahun 3 3%
·--------------
L Tola I 1eo 100%
---·---------- -· ----- ""' . --- - . - ----------
3. Gamharnn umum suhyck hcrdasarkan katcgori kelas
Subyck yang dilibatkan dalam pcnclilian ini adalah siswa-siswi SLTPN 73
Jakarta yang tcrdiri dari 3 (tiga) kclas yaitu 38 rcsponden kelas I (saht), 31
responden kcla~; 2 (dua), dan 31 responden kc!as 3 (tiga). (l .ihat label 4.31
Taoel 4.3
Kc las
No Kategori Kelas Jumlah Prosentase
I. Kelas I (satu) 38 38 %
2. Ke las 2 ( dua) 31 31 '%
3. Kelas 3 (tiga) 31 31 %
Total 100 100%
54
B. Deskripsi Basil Penelitian
1. Gambaran nmnm subyek berdasarlrnn skor skala intensitas menonton
tayangan mistik.
Berdasarkan hasil penelitian di dapat skor tertinggi yang diperoleh subyek
penelitian pada skala intensitas menonton tayangan mistik yaitu 154 dan skor
terendahnya 62.
Untuk menentukan tingkat intcnsitas mcnonlon tayangan mistik subyek
clalam katcgori tinggi. scdang, dan rcndah pcneliti menggunakan katcgorisasi
jcnjang (ordinal) yaitu mcncmpatkan individu kc dalam kelompok yang terpisah
sccara berjcnjnng mcnurut suatu kontinum bcrdasarkan alribut yang diukur,
kontinum jenjang ini adalah rcntang 111aksin.u111-111inimum.1ya adalah 39X1=39
sampai dengan 39X4 = 156 atau 39-1.~6. sehingga !uas sebarannya adalah 156-
39=1l7, dcngan demikian setiap satuan deviasi standarnya (CT) bernilai 117/6=19,5,
dan mean teoritisnya ( ri )adalah (39+ 156)/2=97,5. kemudian penggolongan
intensitas menonton tayangan mistik subyek dibagi kedalam 3 kategori, yaitu:
Rendah
Se dang
Tinggi
nilai min _:::: X < 11 · CT
39 _::::x < 78
1]-CT.:'.'.X<11 +CT
78.:::: x < 117
11 +CT.:'.'. X < nilai max
117::SX<l56
55
Tabel 4.4
Skor skala intensitas mcnonton tayangan mistik
Katcgori Skor Frckuensi Prosentasc
Tinggi 117-156 14 l 4o/o
Sedang 78-117 76 76o/o
-~::~::_-~~-78_.l l~------ __ T<~h~l- 11 or> _ ..... 10_0°_Yo--~-=
1 Oo/o
Berdasarkan tabel diatas diketrhui bahwa skor antara 78-1 I 7 memiliki
frekuensi subyek paling banyak yaitu 76 orang (76 o/o) dan skor 39-78 memihki
frekuensi subyek paling sedikit yaitu 10 orang (10 o/o).
2. Gambaran mnum subyek berdasarkan skor skala rasit takut tc~hadap
makhluk halu~.
Berdasarkan hasil penelitian di rlapat skor tertinggi yang diperoleh subyek
penelitian pada skala rasa takut terhadap makhluk halus yaitu 105 dan skor
terendahnya 30.
Untuk menentukan tingkat rasa takut terhadap makhluk halus subyek dalam
kategori tinggi, scdang, dan rcndah pcncliti mcnggunakan katcgorisasi j.:njang
(ordinal) yaitu menempatkan individu ke dalam kelompok yang terpisah secara
berjenjang menurut suatu kontinwn berdasarkan atribut yang diukur, kontinum
jenjang ini adalah rentang maksimum-minimumnya adalah 30X 1 =30 sampai dengan
56
30X4 =120 atau 30-120, sehingga luas sebarannya adalah 120-30=90, dengan
demikian setiap satuan deviasi standamya ( cr ) bernilai 90/6=15, dan mean
teoritisnya ( ri )adalah (30+ 120)/2=75. kemudian penggolongan rasa takut terhadap
makhluk halus subyek dibagi kedalam 3 kategori, yaitu:
Rendah
Se dang
Tinggi
nilai min :::: X < rt - cr
30 ::::x <60
ri-cr::SX<ri+cr
60::SX<90
rt + cr ::S X < nilai 111ax
90 ::::x < 120
Tabet 45
Skor skala rasa takut terhadap makhluk halus
Kategori Skor Frekuensi Prosentase
Tinggi 90-120 4 4%
Sedang 60-90 66 66%
Rendah 30-60 30 30%
Total 100 100%
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa r.kor antara 60-90 111emiliki
frekuensi subyek paling ban yak yaitu 66 orang ( 66 % ) dan skor antara 90-120
mcmilik\ f'rckucns\ subyek paling sedikit yaitu 4 orang (4 '}o).
57
C. Pengujian Hipotesis dan Interpretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel skor mentah, maka dicari nilai r hitung dengan
menggunakan rumus korelasi Product moment dari Pearson yang perhitungannya
menggw1akan program SPSS 11.5. Hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut
adalah r hitung = -0, 199 yang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tube! 4.6
Corrl'lutions
in!ensitas menonton rasa takut terlmdap
tayangan mistik makhluk halus
lntensltas menonton Pearson 1 -, 199(")
tayan111m m lat! k Correlation
----- - ~ ..
Sig. (l-
' ,023 tailed)
N JOO JOO
--riiaa takut t~rlliidiip Peariion
-, 199(~) I makhluk halus Correlation
Sig. (J. ,023 .
tailed)
··- ·-····"-" N JOO 100
____ _, ____ ~ Correlation IN significant at the 0.05 level (2-tuiled).
58
Berdasarkan tabel nilai koefisirn korelasi dapat diketahui bahwa nilai r
hitung = -0,199 yang kemudian dirujuk dengan r tabcl pada taraf signifikansi 0,05
maka diperoleh hasil sebesar = -0, 1638. Berdasarkan distribusi normal bairn <la.pat
diketahui bahwa r hitung lebih besar kearah '1egatif dari r label ( dapat dilihat pada
gambar berikut).
llo dltolu ), 19
Dueroh penerimimn llo
-0,16'.lH
I lo ditolak
0.1638
Dengan demikian dapat diintcrprctasikan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara intensitas menont:in tayangan mistik dengan rasa takut terhadap
makhluk halus. Maka Ho yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan
antara intensitas menonton tayangan mistik dengan rasa takut terhadap makhluk
halus ditolak, karena hipotesisnya tidak teruji. Adapun Ha yang menyatakan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan mistik dengan
rasa takut terhadap makhluk halus diterima, karena hipotesisnya teruji. Dan
hubungan tersebut menunjukkan kearah negatif.
59
D. Hasil Tambahan
1. Perbedaan intensitas menonton tayangan mistik berdasarkan jenis
kelamin
Berdasarkan perhitungan t-test dt>ngan menggunakan SPSS vers1 11.5
didapat hasil sebagai berikut:
Tabcl 4.7
Tabcl perbedaan inteusitas mcnonton tayangan mistik
bcrdasarkan jenis kelamin
I T table
Jenla Kelamin N Mello I
Nllai t df 95%
-lakl·lakl 50 103,56 3,377 98 1,67
-- ·- -----·----perempunn 50 92,56 3,377
Dengan memperhatikan tabel diatas, maka diperoleh nilai t hitung sebesar
3, 377 dan df 98 yang kemudian dirujuk dengan t tabel maka diperoleh hasil sebesar
I ,67 pada taraf signifikansi 95 %, maka t hitung lehih. be~ar dari t label. Jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan intensitas menonton tayangan mistik antara
laki-laki dan perempuan. Dalam hal ini responden laki-laki lebih tinggi intensitas
menonton tayangan mistiknya daripada responden perempuan.
60
2. Perbedaan rasa takut terhadap makbluk halus berdasarkan jenis
kelamin
Berdasarkan perhitungan !-test dengan menggunakan SPSS versi 11.5
didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8
Tabel perbedaan rasa takut terhaclap makhluk halus
berdasarkan .ienis kclamin
T table
.Tenla Kelamln N Mean Nilai t Of 'l5%
lakl·lakl so 63,66' .J,086 98 1,67
""---·---- ---.- ·-- ____ _,_ --------- --· _,. _______ --· ----··--- _______ ,,__ -- -----------\\irompunn so I n.oo I -J,ll!lo I
Dengan memperhatikan tabel diatas, mdka diperoleh nilai t hitung sebesar
-3,086 dan df 98 yang kemudian dirujuf: dengan t tabel maka diperoleh hail sebesar
-1,67 pada taraf signifikansi 95 %, maka t hitung lebih besar kearah negatif dan t
tabel. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan rasa takut terhadap
makhluk halus antara laki-laki dan perernpuan. Dalam hal ini responden perempuan
lebih tinggi rasa takutnya daripada respondcn Iaki-laki.
A. Kesimpulan
BABV
PENUTUJ'
61
Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton
layangan mistik dengan rasa takut terhadap makhluk halus siswa SL TP N 73 Jakarta
dan hubungan terscbul rncnunjukkan kcarah ncgati r I !al ini berarti, semakin iinggi
intensitas rnenonton tayangan rnistik maka semakin rendah rasa takut terhadap
makhluk halus ~iswa SLTPN 73 Jakarta.
Dalarn penelitian ini, juga dapal dilihat bahwa tingkat intcnsitas rncnonton
tayangan mislik siswa yang diteliti, didapat sebagian besar yaitu 76 responden (76 %)
bcrada pada katcgori sedang. Sclcbihnya bcrada pada kategori tinggi yaitu 14
responden (14 %) dan kategori rendah sebanyak 10 rcsponden (10 %). S.edangkan
tingkat rasa takut terhadap makhluk halus siswa yang diteliti, didapatkan ~ebagian
besar yaitu 66 responden (66 %) bera<k pada kategori sedang selebihnya berada
pada kategori rendah yaitu sebanyak 30 responden (30 %). dan paling sedikit berada
pada kategori tinggi yaitu ha::iya 4 responden (4 %).
B. Diskusi
Berdasarkan perhitungan dan analisa data dapat dilihat bahwa ada hubungan
yang signifikan antara intensitas menonton tayangan mistik dengan rasa takut
terhadap makhluk halus dan arah hubungan tersebut menunjukkan ke arah negatif
62
yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat intensitas menonton tayangan mistik
maka semakin rendah rasa takut terhadap makhluk halus.
Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin sering siswa menonton tayangan
mistik, semakin rendah rasa takutnya terhadap makhluk halus. Hal ini sesuai dengan
teori dalam kerangka behaviorisme, yang mengatakan bahwa media massa yang
dalam ha! ini adalah televisi merupakan faktor lingkungan yang mengubah perilaku
khalayak melalui proses pelaziman. Khalayak dianggap sebagai kepala kosong yang
siap untuk .mcnampung seluruh pesan komunikasi yang dicurahkan keradanya
(Dervin, 1981 ).48
Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin sering responden
menonton tayangan mistik, semakin berkurang rasa takutnya terhadap makhluk
halus, akan tetapi perbedaan skor tingkat intensitas menonton tayangan mistik
dengan tingkat rasa takut tcrhadap makhluk halus sangat kccil. Sccarn umum
responden berada pada tingkat intensitas menonton tayangan mistik sedang dan
tingkat rasa takut terhadap makhluk halus jug& sedang. Oleh karena itu tidak te1iutup
kemungkinan akan bertambah rasa takut seseorang terhadap makhluk halus, apabila
tingkat intensitas menonton tayangan mistiknya semakin tinggi.
Hal lain yang perlu diperhatikan, walaupun arah hubungan antara intensitas
menonton tayangan mistik dengan rasa takut terhadap makhluk halus negatif, bukan
berarti tidak akan ada pengaruh negatif tayangan mistik terst:but karena tayangan
48 Rahmad Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Karya, 1989. ha! 194.
63
tersebut tidak memiliki niali edukatif dan terkesan mengkongkritkan alam gaib,
masyarakat seakan dipakasa untuk percaya padahal bisa saja hal tersebut mempakan
rekayasa, belum tentu kebenarannya.
Menumt Din Syamsudin, tayangar>. mistik dapat membawa masyarakat ke hal
hal yang memusyrikkan. Dengan maraknya tayangan mistik, secara tidak langsung
mengantarkan umat pada hal-hal yang nrnsyrik. s~hab masyarakat diajak untuk
meyakini adanya kekuatan pada makhluk gaib diluar Allah SWT . .Jadi tayangan
mistik tersebut bersifat pembodohan masyarakat, karena tayangan ini membawa
masyarakat pada satu orientasi yang irasional.49
Dalam penelitian ini penulis juga rnenemukan hasil tambahan dari perhitungan
t- test terhadap perbedaan intensitas menonton tayangan mistik berdasarkan jenis
kelamin, dan didapatkan kesimpulan hahwa ada perbedaan intensitas me110nton
tayangan mistik antara laki-laki dan perempuan. Responden laki-laki memiliki
intensitas menonton tayangan mistik lebih tinggi daripada responden perempuan.
Sedangkan dari hasil perhitungan t- test terhadap rasa takut terhadap makhluk
halus berdasarkan jenis kelamin, didapatkan kesimpulan ~ahwa ada perbedaan rasa
takut terhadap makhluk halus antara laki-laki dan perempuan. Dalarn !.al ini
responden pertompuan memiliki tingkat rasa takut terhadap makhluk halus lebih
tinggi daripada responden laki-laki. Om i kondisi ini dapat dilihat bahwa responden
perempuan memiliki kemungkinan yang besar akan bertambahnya rasa takut
49 Hentikan Tayangan Mistik Hanya Membodo~i Umat,http:/Hr.rian sib.com/, 16 april 2004.
64
terhadap makhluk halus, apabila tingkat intensitas menonton tayangan mistiknya
semakin tinggi.
Menurut Ade Erlangga, peran televisi dalam pembentukan keprib;:idian bagi
anak-anak dan remaja bisa melalui dua hal yaitti: 50
a. Proses Pelaziman
Proses dimana seorang anak melihat tingkah laku yang sering ditampilkan
televisi secara berulang-ulang tingkah laku itu akan menjadi lazim pada anak.
Dengan demikian, kalau di dalam siaran televisi ada model kekerasan atau gambar
makhluk halus yang ditayangkan secara berulang-ulang, maka tingkah laku atau
objek tersebut lambat lmm bisa menjadi sesuatu yang lazim.
b. Proses imitasi
Imitasi bisa mempunyai pengaruh lcrhadap seseorang tetapi tidak rnendalam,
bisa berganti-ganti pada saat yang cukup tepat dan sifatnya tidak terus menerus.
Namun lebih jauh lagi yaitu peniruan yang berlangsung dalam waktu lama sehingga
bisa mengidentifikasikan diri dengan apa yang ditontonnya.
Peran televisi dalam pembentukan watak anak dap remaja sebenamya tidak
selalu bisa dipercaya sebagai agen sosialisasi yang positif, tapi keterbatasan visi
wartawan dan ideologi yang dimiliki pemilik dan pengelola televisi, maka pcmilihan
masalah yang ditayangkan tergantung pada tingkat kedekatan (proximi(v) dan
kepemingan media yang bersangkutan.
50 Ade Erlangga Masdiana, lntensitas Menonton Adegan Kekcrasan di Televisi dan Tingkat Keterlibatan Pelajar Dalam Tawuran, Jakarta: Ul, 1998. hal. 20.
65
C. Saran
Penelitian ini hanya dapat meajelaskan kelompok sampel penelitian yaitu
SLTP N 73 Jakarta, sedikitnya jumlah sampel yaitu hanya berjumlah I 00 orang dan
kurangnya keterwakilan subyek menyeb11bkan penelitian ini kurang dapat
digeneralisasikan, karena itu bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti masalah yang
sama, penulif. menyarankan untuk mengambil j umlah sampel lebih bany&k dan atau
dilakukan pada karakteristik yang berbeda, misalnya pada usia yang lebih muda dari
12 tahun.
Bagi para orang tua hendaknya memµerhatikan acara televisi apa yang layak
ditonton oleh anak-anaknya dan acara televisi apa yang tidak layak ditonton, serta
lebih memcntingkan nilai cdukatif dnri acara televisi tersehut dan mcmherikan
bimbingan kepada anak-anaknya dalam menonton televisi. Karena dikhawat1rkan
tayangan mistik lama kelan1aanjuga ak,m dapal mendangkalkan akidah.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin, Penyusunan Skala Psikologi, Y ogyakarta: Pustaka Pekajar, 2003
Azwar,Saifudin.Drs.MA.,Tes Prestasi :Fungsi dan Pengembangan Pengukuran
Prestasi Be/ajar, Pustaka Pelaja;·, Yokyakarta, 2002.
Atkinson, R. L. et al, Pengantar Psikologi, Alih Bahasa, Dra. Nurdjannah Taufiq,
Jakarta:Erlangga, 1999.
Bungin, Burhan., Pornomedia; Konstruksi Sosial Teknologi Telematika & l'erayaan
Seks di Media Massa, Jakarta: Prenada Media, 2003.
Chaplin, .I.I'. Kamus Lengkap l'ikologi, Jakarta: PT Grapindo persada, 1995.
Drajat wibawa, Cerita hantu dan misleri, kenapa disukai?, Majalah Psikologi
Emphaty, Edisi September 2003.
Davidoff, Linda L., Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga, 1991.
Fatah, Amir, Laporan Penelitian Ketakutan Dalam Dua Novel 'Harimau-harimau'
Karya Mochtar Lubis dan 'Wuthering Height' Karya E. Bronte (studi ·banding
para tokoh), Surabaya: Universitas Airlangi.;,a, 2000.
Gunarsa, D. Singgih, Psikologi Remaja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid II, Y ogyakarta: Andi Offset, 1994.
67
Hall, Janet, Buku Pintar Cara Efekt!f Membangun Keberanian dan Rasa Percaya
Diri Putra-putri Anda, Jakarta: Ladang Pustaka & Inti Media, 2002.
Hentikan Tayangan Mistik Hanya Membodohi Umat,http:/Harian sib.com/, 16 april
2004.
Hurlock B, Elizabeth, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Erlangga, 1996.
Kompas Cyber Media: 9 Desembcr 2003.
Kuswandi, Wawan, Komunikasi Massa: Sebuah Ana/isis, Jakarta: PT Rineka, 1996.
Masdiana, Ade Erlangga, !ntensitas Menon/on Adegan Kekerasan di Televisi dan
Tingkat Keterlibatan Pe/ajar Dafam Tawuran, Jakarta: Ul, J 9Q8
Masyarakat &: Jndus/rl Han/u, http://www.pikiran-rakyat.com/,2002
Media Televisi: Tujuan, /si, Pengelolaan serta Dampaknya Terhadap Perubahan
Sis/em Nilai (Pengaruh Tayangan Program Televisi Terhadap Perilaku Anak
dan Pemuda), Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional, Jakarta: 1992.
Mukti Ali, Mengenal dan Memahami Masalah Remaja, Jakarta: PT Pustaka Antara,
1991.
M.P. Leahy, M.D, How to Overcome Your Fear, California: Foreword by Melvin
Powers Whilshire Book Compariy, 1973.
68
Rahmad, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Karya, 1989.
Rahman, Stanley, The Meaning of Fear, Marl<han ontario, Canada: Penguin
Education, 1974.
Ruslani, Tabir Mistik Alam Gail; dan Perdukunan dalam terang Sains dan Agama,
Y ogyakarta: Tin ta, 2003.
Syarif, Adnan, Psikologi Qurani, Bandung: Pustaka Budaya, 2002.
Sy11hrlz11l SAg. Tayangan galh di Te/evil'/, bJ!1"l:/Lww..2y,indo111c_d).D.com/sc,:i:;i111hj.
16 Juli 2003.
Sue, Burhm1, Emosi Dalam Kehidupan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997.
Sobur, Alex, Komunikasi Orang Tua dan Anak, Bandung: Angkasa, 1985.
Tayangan Mistik di Televisi Tumpulkan Logika, http:/www.Kompas.com/,26 agustus
2003.
Tips Mengatasi Rasa Takut, http:/www.vision.net.id/, OS.Jan 2003
LAMP IRAN
DEPARTEiVIEN AGA!VIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI _
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS PSIKOLOG!
JI. 1<t:r1a ,\luktl 1'io. S Circu11dt.•u 1 Ciputal ~ Jaknrla Scl.itan 15-tllJ "lclp. 7.f33060 F.1\. 7433060
f'<C'ITll'I"
L>1rr11 1
I I. 1!
I - f' - I YI' ) I -' : · .• ·!>I: l. .l ,, . . \'!I 200 I l<1k,ut.1, l'l luli :wot
', I f'-l1}),\{ d
Yt IL I< c•p.t! .i <;,k, ,j ,1h SI TPi'J 7.\ f,1k,uto1
'.\!,u1•1 l't·mpat T.111f',)'dl l..iilir . \J,un11
: br<1w.1l'i : P0baL111 flul11. JO f11ni t•J81) : fl. Cipi111111g Cl•u 1p0d,1k IV Ne•. W
1-!J. O'l i()(, 1'0lc111i.1 l.ilv.ut<lTi1rnu·
-\d,11.11:: '<'11«1' inll1.1.'t"'"' F.ikult.i~ l">.ikc1lc1t'.i [I J,'<; s.1 .. uit J lid.i\'.ltuJl.tl1 l.1k,1Jtd
c :\.'I I !1.•~l 1_•J
.'< ()J t K'r I\ 1kc1k I ,ihun :\k.1d1•mik fll\'~P"°(Ull
: IX (S..•ntlJil.m) : llJ007llU.'.\.H.>2 : 2003/200.l : Stmt a I (S- f)
, Sd1uliu11g1m d1:ng.m tu)',.l5 !X'll}'l'les.1i.u1 sk:zipsi v.u;;>, be1jud1tl: "l lt1b1111g.u1 l11fl~L'it<15 ;\L:-11c•11il'n Tny1mg.u1 \listik L\c:tg,1111 r .. as11 1 .1kut Te1'h.1d11p l'vli!khJuk I !.um", ll1<lhasi~w.i tu1~«:>but !llC!llerll!k.m i1J11 J'l'!lc>Jiti.i11 di IL•ntl.'<l(',<I 1·.ing B11p.1k:.Jhu S1t1<1.1rn pi1npin. 01Li1 \.:...ir-L'lld ittt kd11u 1r1t,J1.•11 k(•~1~cli1t.:111 B.iJ'1tk: lliu/~,1uLitt1·t1 tu1t11k
! I tt~l lQJi II 41 IT!ili 1,L'>i~\\' d l L'J~t:bttl <.itUl !l l'.~Il ILL1 ikdI I b,u ll'llt U U l\' tl.
L\:~11uk.1.t11 .11.1.> {'c1h,1ti,u1 <1m b,u1lu.in 8.ip.1k '!bu :,1t1d,u-.1 k,u1U tlC,1t)ka11 t-:·1iI11.t1 ki.lsilL
: \. n. L\c k. m Pemb,mtu L.\;k,u l
Bid,~.i<,le11 rif
PEMERINTAH PROPINSI DAER:\H KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN DASAR
SMP NEGERI 73 Jalan Tebet Timur IF No.14-A, Kode Pos: I2820 Teip. 829.5378, 837024!9
Jakarta Sclatm.
SURAT KETERANGAN Nomor : I 63/ I. 85 l.202. 9
Kepala SMP Ncgeri 73 Jakarta mcncrangkan bahwa,
N a m a
Tempat, tanggaI lahir
Alamat
l'cndidikan
Jurusan
Semester
ISRAWATI
Riau, I 0 Juni 1980
JI. Cipinang Ccmpcdak IV No. 60 Rt. 0 J /06 Jatincgara - Jakarta Timur
UJN SY ARIF I IIDA Yt\TUI.l.t\11 JAKARTA
Psikologi
IX (sembilan)
Adalah benar telah meiakukan pcnclitian tcnt:mg !1ubungan intcnsita~ mcnonton tayangan mistik dcngan rasa takut terhadap makhluk halus di SMP Negeri 73 Jakarta dalam mngka menyelesaikan tugas akhir skripsi pada tanggal I 2 Agustus 2004.
Demikian surat kctcrangan ini kami bcrikan, untuk dapat <likctahui dan dipcrgunakan sebagaimlna mestinya.
Assalamu' alaikum Wr. Wb.
Dengan honnat,
11
Saya adalah Israwati, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta semester IX yang tengah menyelesaikan tugas akhir skripsi. Saya bermaksud
mengadakan penelitian mengenai Hubungan intensitas menonton tayangan mistik
dengan rasa takut terhadap makhluk halus. Tayangan mistik disini maksudnya
tayangan mistik horror yaitu tayangan yang mengangkat hal-hal yang berh'lu mistis,
pertunjukan interaktif, tantangan uji nyali, roh gentayangan, gangguan makhluk halus
dan lcbih bany<1k mcngckploitasi dunia lain scpcrti hubungannya dengan jin, santet,
kckua!an-kckuatan supranatural scseorn·1g, kematian tidak W1\jar, bahs dendam dan
sebagainya. Sc;ierti Dunia lain di Trans TV, Perea ya nggak pcrcaya 'di Ant<we,
Gentayangan di TPI, Ekspedisi alam gaib di 1 V7, Saksi misteri di Lativi dan lain
lain.
Untuk itu, saya mohon kesedian adik-adik untuk menjadi responden dalam
penelitian ini, dengan mengemukakan pell'fapat yang sejujur-jujurnya mengenai
pernyataan yang tcrdapat pada lembar herikut ini. Segala per:iyataan ym;g adik-adik
berikan dijamin kerahasiaannya dan tidal;: mempengaruhi nilai akademik adik-adik.
Mohon adik-adik membac'.I !erlebih dahulu petunjuk pengisian clan setelah
selesai mengisinya mohon periksa lagi jangan sampai ada pernyataan yang
terlewatkan.
Atas kerjasama dan bantuan adik-adik sekalian yang telah meluangkan waktu
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum wr. Wb
Pernyataan Kesediaan
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama lengkap
Jenis Kelamin
Usia
Kclas
Menyatakan bahwa:
: I. Laki-laki
2. Perempuan
: ...... tahun
: ...... SLTP
I. Saya bersedia menjadi respondcn penelilian yang dilakukan olch saudari
Israwati.
2. Data saya dijamin kcrahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian semata.
Jakarta, agustus 2004
Tanda tangan
No
JlUTIR SKALA INTENSITAS MENONTON TAY ANG AN MISTIK
(UJI COBA)
Pernyataan SL S KK TP l---+--------,-~----~-------+--1--t------ -·---~
1. Tetap duduk di depan televisi saat Percaya
Nggak Percaya mulai di tayangkan sampai
dengar. selesai.
2. Lebih memilih tidur daripada menonton Dunia
lain di Trans TV. f---1---c----,---------,-·------- -----,--~---~--------l------1---
3. Sctiap malam rabu mcnonlon Dunia lain di
Trans TV. !---!--------------- -------·----+------!---------- --------
4. Mcnycsal mcluangkan waklu unluk mcnonlon
Gcntayangan di TPI. f---l---~---~--------------+---1----1------------l
5. Lebih memilih menonton sinetron daripada ~
menonton Saksi Misteri di La ti vi. -----,------+--------,.------------------+---- __ j____ -6. Bosan menonton Gentayangan di TPI.
Tidak beranjak di depan televisi sebelum Dunia --+---Lain di Trans TV selesai. I
7.
8. Saat Dunia Lain mulai ditayrngkan channel
televisi akan diganti dengan acara lain.
I·
r-----+-----~---------------+----+--+---+----<
9. Dalam seminggu menonton !Junia Lain di
Trans TV dua kali.
! 0. Tidak suka membuang waktu untuk menonton
Ekspedisi Alam Gaib di TV 7.
11. Lebih memilih menonton Saksi Misteri di
Lativi daripada sinetron remaja.
12. Beranjak dari depan televisi ke kamar saat
Gen_tayangan mulai ditayangkan. ______ _,___ __ ~-~--1 ___ _
13. Tidak rnelewatkan penarnpakan makhluk halus
pada acara Dunia Lain di Trans TV.
14. Melakukan kegiatan lain saat Percaya Nggak
Percaya mulai di tayangkan.
15. Rel a meluangkan waktu untuk menonton
Ekpedisi Alam Gaib di TV7 .
16. Tidak meluangkan waktu untuk menonton
Dunia lain di Trans TV. - -
17. Tidak mau diganggu saat mcnonton Perea ya
nggak pcrcaya di Antcvc. --- ··----------------------- --- -----
18. Mcnonton Dunia lain di Trans TV tidak sarnpai
selcsai. ---··--~----------·-----~- ---- --- ----------
19. Tidak bcranjak kctika Saksi Mistcri di Lativi
setengah tayang. ·----
20. Lebih memilih menonton ~;inetron remaja
daripada menonton Ekpedisi alam gaib di TV 7. ·---·
21. Tiga kali dalam seminggu menonton Dunia lain
di Trans TV. ----- ---
22. Lebih baik menggunakan waktu untuk yang lain
daripada menonton Genyatangan di TPI. ··----
23. Saal menonton Ekspedisi a lam gaib di TV7
channel televisi tidak akan dipindahkan.
24. Mengganti channel televisi ket:ka Dunia lain
mulai ditayangkan.
25. Tidak mengganti channel televisi pad a saat
Dunia Lain ditayangkan dari awal sampai akhir.
26. Lebih baik tidur daripada menonton Dunia lain
di Trans TV. ~--L
27. Tidak melewatkan untuk mcnonton Saksi
Misteri di Lativi. ·-- --··" ___ ~--
28. Pada saat Gentayangan mulai di tayangkan
lebih baik saya meninggalkannya.
29. Daripada mengobrol lebih baik menonton
I Gentvyangan di TPI. ' . ---
30. Mengganti channel tclcvisi kctika Pcrcaya
nggak pcrcaya mulai di tayangkan. . -------"·--···----· .. ---. ·--·-- -- - ------------- - ····-- -------·-- ---------·---- ----~
31. Mcnycsal kctika tidak mcnnnton dari awal
Pcrcaya Nggak Pcn:aya di Antcvc. -----·
32. Lcbih baik mcngobrol daripada mcnonton
Ekpcdisi alam gaib diTV 7. . --i-----·
33. Setiap ma lam mcnonton tayangan mistik di
televisi. -----· ·----
34. Tidur lebih awal sctiap ada acura Dunia Lain di
Trans TV.
35. Tidak melakukan kegiatan apapun pad a saat
menonton Dunia lain di Trans TV. i-----
36. Hanya sekilas mcnonton EkpeJisi alam gaib di
TV7.
37. Kesa! ketika lampu mati pada saat Gentayangan
di TPI setengah tayang.
38. Memindahkan channel televisi pada acara yang --1 lain ketika Gentayangan mulai ditayangkan.
r 39. Menonton Dunia lain di Tran& TV merupakan
acara rutinitas malam rabu.
40. Tidak merencanakan untuk m<.monton Percaya
[ nggak percaya di Anteve. . ..
-41. Menjadwalkan setiap malam rabu untuk I
menonton Gentayangan di TPI. I 42. Hanya sekilas menonton Percaya nggak percaya --·1
di Anteve.
43. Tidak akan tidur sebelum DuPia Lain di Trans
TV berakhir.
44. Hanya sekedar melirik saja menonton Perea ya
nggak percaya di Anteve. ------··----- .~-- ----
45. Tidak mclewatkan untuk mcnonton
Gcntayangan di TPI. - .. -----·-- --------1----------·-- ----1
46. Tidak mcrcncanakan untuk mcnonton Saksi
Misteri di Lativi.
47. Tidak akan bcranjak di dcpan tclcvisi scbdu·n
mcnonton pcnam pakan makhluk halus dalam
acara G0ntayangan di TPI. -- ---1--------------
48. Menonton Gentayangan di TPI hanya asal lihat
saja.
49. Menonton Gentayangan di TPI mulai dari awal
hingga selesai.
50. Tidak bosan untuk menonton Dunia lain di
Trans TV. J __
BUTIR SKALA INTF:NSITAS MENONTON fAVANGAN MISTIK
SETELAH UJI COBA
-No Pemyataan SL s K
...
L Tetap duduk di depan televisi saat Percaya
Nggak Percaya mulai di tayangkan sa1npa1
de11gan selesai. !---·-·--- ----- ...
2. Lebih memilih tidur daripada menonton Dt111ia
lain di Trans TV. 1---.. ·-· -·---·-----------.. ------ ·-··· --------- .. -·-· -- --------- - . --.-····-- ---- "" ------·--- "
3. Setiap ma lam rnhu n1cnont 1,_)ll Ounia lain di
Trans TV. --------- - - '"""""""""""""""" - "
4. Lcbih rnernilih rncnonton 'inclron daripada
111c:10nton Saksi Misleri di Lalivi. __ ,,, ---- ---------------------··-··-· ------------ ·---.----~
____ ,. _______ ··~I 5. Bosan menonlon Genlaym1ga11 diTPL
--------------·-··--------------- ·-- ....... ------- --- - ----- -- -----.
j _
I <i. Tic!ak beranjak di depan tclcvisi scbelurn Dunia
. Lain di Trans TV selesai. -- ---------------·--··--
7. Sa at Dunia Lain mulai ditayangkan channel
lelevisi akm1 diganli dengan acara lain. ·-----·-
8. Dal am seminggu 1nenonton Dunia Lain di
Trans TV dua kali.
9. Lehih memilih menonton Saksi Misteri di
Lalivi daripada sinelron remaja.
10. Tidak melewatkan pen amp al· an makhluk halus
pada acara Dunia Lain di Trans TV. ------ - -··-------------- "
11. Rel a meluangkan waklu untuk menonton
Ekpedisi Alam Gaib di TV7 . ------~-.----.. --------·-
12. Tidak meluangkm1 waktu untuk menonton
Dunia lain di Trans TV. ~-- --- ---·----- ----·-·· ----- ------------·--
13. Tidak mau diganggu saat men onion Percaya
nggak percaya di Anteve.
i ------- _ I_ . I
I
r ~---- ------· -
, .. , -
--- ... . ···- -
--- -------- .)--- -·--·--- --
_l
-
I I
I I
-1
I
__ l_]
14. Tidak beranjak ketika Saksi Misteri di La ti vi
setengah tayang. ----
15. Lebih memilih menonton sinetron remaJa
daripada menonton Ekpedisi alam gaib di TV 7. -----
16. Tiga kali dalam seminggu menonton Dunia bin
di Trans TV. --------
l 7. Lebih baik menggunakan waktu untuk yang lain
daripada menonton Genyatangan di TPl. ---- ------·-·-------·--.. --- ----- ---- ---- ------ i--18. Sarit menonton Ekspedisi alam gaib di TV7
channel tclcvisi tidak akan dipi1~dah',a.1. ·--·---.- I
---
I'). Mcnggm1ti channel 1clcvis:i 1\l·I ika l)unia lain I
rnulai ditayangkan. I ___ ,,_
.. --·- --~----- ---------------- - ------ ----- -----------· ----t- ---20. Lcbih baik tidur daripada mcnonton Dunia lain
di Trans TV.
2 I. Tidak rneJe,vatkan untuk lllC!h)fllOn Saksi
Misteri di Lativi. -------- ______ J ____
22. Pada saat Gentayangan mulai di tayangkan I lebih baik saya meninggalkanr._rn I
-
l I
23. Daripada mcngobrol lcbih baik 1ncnonton I
I Gcntaym1gm1 di TPl. I ------- -
-1 I 24. Mengganti channel televisi ketika Percaya
nggak percaya mulai di tayangkan. I 25. I Menyesal ketika tidak mc11011ton Jari U\Val·
f----I
I Percaya Nggak Percaya di AnteYe. --- _ _[ ___ ----· -~--
26. Lebih baik mengobrol daripada menonton !
Ekpedisi alam gaib diTV 7. I -- l--
27. Setiap malam menonton tayangan mistik di I televisi. ~·r f ..... ----
28. Tidur lebih awal setiap ada aGara Dunia Lain di
Trans TV. __ J ___
----·~
29. Hanya sekilas rnenonton Ekpedisi alarn gaib di
TV7. r-
30. Kesa! ketika larnpu mati pada saal Gentayangan
di TPI setengah tayang.
I 31. Mernindahkan channel televisi pada acara yang
lain ketika Gentayangan rnulai ditayangkan. -
32. Menonton Dunia lain di Trans TV merupakru1
acara rutinitas malarn rahu. ·-··-·.,·-··---- ----··-----·--·-- --------- ------ - - ----- ---·--·
33. . Menjadwalkan setiap rnalan1 rahu unluk
menonton Gentayru1gan di TPI. ·-------------------- ·----·------
34. Tidak akan tirlur sebelum Dunia Lain di Trru1s ----f---TV berakhir.
i-----·· ·---------- -··---- -------·---- - ____ _. _________ ·-------- - --·--·-
35. Tidak melewatkan unluk menonton
Gentayangan di TPI. -·-·-··-
Tidak-iikan beranjaF __ ., _________ --...... , _______ ----··-- ---- -- ------ -
36. di depr.n televisi sebelurn
rnenonton penarnpakan rnakhluk lulus dalarn
acara Gentaym1gan di TPI. -----~ -------···-----------·---·---··-------- ---· ... _ .. -· ----- .. ·······-· _._ --- --37. Menonton Gentayangm1 di TPI hanya asal 1:1iat
saJa.
38. Menon ton Gentayangan di TPI rnulai dari a\val
hingga selesai. ·-·---~ '-------- ----
39. Tidak bosan untuk rnenonton Dunia lain di
Trans TV. -
No
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
BUTIR Sl<ALA RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS
(UJI COBA)
Pernyataan SS s TS STS
Saya tetap berani tidur sendiri walaupun setelah I
menonton penampakan kuntilanak dalam acara
Dunia Lain di Trans TV. __ ,. ___ --· ·-----·-Setiap menonton acara tentang pocong di televisi,
badan saya tcrasa lemas. . ·-f--·- --- ·--·-- -·-
Sa ya tidak pemah mcrasa sulit bcrnapas
walaupun setelah menonton hantu di televisi. ·-
Saya. selalu membayangkan setan jika berada
dalam kegelapan. ·--
Detak jantung say a tetap normal walaupun
menonton acara tentang penampakan kuntilanak
di televisi. ---- -----
Saya merasa cemas di rum ah sendirian, setelah
menonton pocong di televisi. ··-f---·· -- -·-·---- -------
Say a tetap berani ke kamar mandi sendiri
walapun di takut-takuti ada setan.
r Saya selalu min ta ditemani ke kama.r man di
setelah menonton acara tentang kuntil anak. -- ---
Saya tetap berani menonton acara tentang hantu
di televisi walaupun di rumah sendirian. ·-
Saat mendengarkan orang lain membicarakan
pocong, detak jantung saya menjadi kencang. --- ~---·--
Meskipun dalan1 kegelapan say a tetap berani .
terhadap hantu. L
eo
8{
12. Saya merasa sulit bemapas ketika menonton
~1-J kuntil anak di televisi.
13. Say a tic!ak pemah merinding melihat gambar
pocong yang menyeramkan sekalipun. I
t--14. Saya menjadi sulit tidur setelah mendengarkan
cerita tentang hantu. --- ---
15. Saya berani tidur di kamar jenacah rumah sakit
sekalipun ada jenazahnya. -- <---
16. Badan saya merinding pada saat menonton hantu
di televisi. --
17. Napas say a tidak pemah terganggu ketika
mendengarkan cerita tentang penampakan kuntil
anak. r---- ·-----1---18. Jika berada dalam kegelapan say.1 merasa akan di
datangi hantu. -·-· ----- -------·---·-·------------ . ... .,._, _______ --------·-
------~ ~--- - ··-·--·-- --- --------19. Pada saat mcnonton pcnamr<>kan makhluk halus
dalam acara dw1ia lain di Trans TV, dctak jantung
saya tidak terganggu. ------
20. Saya tidak berani di rum ah sendirian setelah
mendengarkan cerita tentang kuntil anak. -·-
21. Saya tidak perlu ditcmani ke kamar mandi . meskipun setelah menonton pocong di televisi.
22. Setelah membicarakan penampakan -·--~--
hantu di
televisi, saya tidak berani ke kamar mandi.
23. Pada .saat menonton pocong di televisi, saya tetap
berani sendirian di rumah. -- ---
24. Detak jantung saya terasa berhenti ketika melihat
kuntil anak di televisi.
25. Meskipun dalam kegelapan, saya tetap berani 1--mendengarkan cerita tentang peuampakan kuntil
anak. ·-~·
26. Napas saya terasa berhenti ketika melihat gambar
pocong di televisi. ~
27. Badan say a tidak pemah gernetar walaupun
menonton setan di telcvisi. ---· -
28. Setelah menonton acara tentang hantu di televisi,
saya selalu mimpi scram. -
29. Sa ya tetap tidur nyenyak walaupun setelah
menonton hantu di televisi. -- ~-----
30. Bulu kuduk saya merinding pada saat menonton
hantu di televisi. ···-------
31. Pada saat menonton pocong di televisi saya masih
dapat bemapas dengan normal. ----· ·-~-
32. Saya tidak berani keluar kamar apabila dalam
kegelapan.
33. Menonton acara ten tang kuntil anak tidak
membuat jantung saya berdebar-debar. --·-·
34. Say a selalu minta ditemani di rum ah setelah
menonton acara tentang hantu di televisi.
35. Say a tidak pemah ditemani kc kamar mandi
walaupun pad a srtat menonton acara ten tang
hantu di televisi.
36. Saya tidak berani ke kamar mandi sendiri setelah
melihat gambar kuntil anak di televisi. -- ---
37. Walaupun setelah menonton acara tentang kuntil
anak, saya tidak perlu ditemani di rumah.
38. Pada saat melihat gambar pocong jantung saya
berdetak pelan.
39. Say a tidak pemah membayangkan setan
walaupun berada dalam kegelapan. ·----
40. Pada saat menonton penampakan makhluk halus
di televisi, napas saya terasa pelan. -
41. Menonto!l kuntil anak di televisi tidak memhuat
bulu kuduk saya merinding. - ----- ----
42. Saya tidak berani tidur sendiri setelah r.1enonton
acara tentang hantu. ----·-
43. Setelah melihat penampakan pocong di televisi,
saya tetap tidur pulas tanpa mimpi seram. --1--44. Pad a saat menonton acara ten tang hantu di
televisi badan saya terasa gemetar. ·- -
45. Walaupun melihat gambar kuntil anak, saya tctap
dapat bcrnapas dcngan tcnang. --~-
46. Jika berada dalam kegelapan, pikiran saya sclalu
di hantui oleh pocong.
47. Ketika rnenonton acara tentang makhluk halus, -t----I I detak jautung saya masih nonnal.
T 48. Walaupun di siang hari saya tidak b~rani di
rumah sendirian. -------
49. Meskipun lampu mati saya tetap berani ke kamar
mandi. --f------
50. Setelah menonton acara tentang makhluk halus,
saya selalu cemas ke kamar mandi. -- ---~--
51. Say a ti<lak pemah cemas di rumah sendirian
walaupun setelah menonton setan di tekvisi. "·~---~- -· -~~---·
52. Setelah menonton setan di televisi, detak jantung
saya menjadi cepat. -1---------- ----
53. Walapun dalam kegelapan, say a tidak pernah
memikirkan kuntil anak. ---r-------
54. Napas saya terasa menjadi cepat ketika melihat
kuntil anak di televisi. -- --·--
55. Saya tidak pernah gemctar mclihat gambar hantu
di televisi.
56. Setelah menonton acara tentang hantu, saya tidak
dapat tidur nyenyak.
57. Walaupun di rumah tidak ada orang, saya tetap
dapat tidur tanpa ditemani. --- ~----- ----
58. Say a selalu min ta ditemani tidur, ~etelah
menonton penampakan makhluk halus di tclevisi. . . ------
59. Setiap mcnonlon sctan di tclcvisi tidak mcmbuat
napas saya menjadi sesak. I
------60. Napas say a terasa sesak setelah menonton
makhluk halus di televisi. L ____
No
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
BUTIR SKALA RASA TAKUT TERHADAP MAKHLIJK HALUS
SETELAH UJI COBA
Pernyata11n SS s TS -----------
Saya tetap berani tidur sendiri walaupun setelah
mcnonton penampakan kuntilanak dalam acara
Dunia Lain di Trans TV. I Saya merasa cemas di rumah sendirian, setelah
menonton pocong di televisi.
Say a tetap berani ke kamar man di sendiri
walapun setelah melihat penampakan makhluk
halus di televisi. - r------
Saya selalu minta ditemani ke kamur mandi
sctclah mcnonton acara tt'ntang pocong. - ·-· ·-·--·
Saya tctap berani menonton acara tcntang hantu
di televisi walaupun di rumah sendirian. -
Meskipun dalam kegelapan saya tetap berani
terhadap hantu.
Badan saya merinding pada saat menonton hantu
di televisi. -
Saya tidak berani di rum ah sendirian setelah
melihat kuntil anak di televisi. ..
Sa ya tidak perlu ditemani ke kamar mandi
meskipun setelah menonton pocong di televisi.
Setelah membicarakan penampakan hantu di
televisi, saya tidak berani ke kamar mandi. ·--
Pada saat menonton pocong di televisi, saya tetap
berani sendirian di rumah. ---
STS
·-
86
12. Meskipun dalam kegelapan, saya tetap berani
mendengarkan cerita tentang penampakan kuntil
anak.
13. Say a tetap tidur nyenyak walaupun setelah
menonton hantu di televisi. ---~ 14. Pada saat menonton pocong di tclcvisi saya masih
dapat bernapas dengan normal.
15. Saya ti<lak berani keluar kamar apabila dalam
kegelapan. -
16. Menonton acara tentang kuntil anak tidak
membuatjantung saya berdebar-debar. - -- ------~ --
17. Say a selalu minta ditemani di rumah setelah
menonton acara tentang hantu di televisi. - ·- - ------- ---------
18. Saya tidak bcrani kc kamar mandi scndiri sctclah
melihat gambar kuntil anak di tclcvisi.
19. Walaupun setelah menonton acara tentang kuntil
anak; saya tidak perlu ditemani di rumah.
20. Saya tidak berani tidur sendiri setelah menonton
acara tentang hantu.
21. Walaupun melihat gambar kuntil anak, saya tetap
dapat bernapas dengan tenang.
22. Walaupun di siang hari say a tidak berani di
rumah sendirian. ----···--------·---~-- ------ .. ---- ----
23. Meskipun lampu mati saya tetap berani ke kamar
mandi. -----
24. Setelah menonton acara tentang makhluk halus,
saya selalu cemas ke kamar mandi. ---
25. Saya tidak pernah cemas di rum ah sendirian
walaupun setelah menonton setan di televisi. I 26. Napas saya terasa rnenjadi cepat ketika rnelihat
kuntil anak di televisi.
27. Saya tidak pemah gemetar rnelihat garnbar hantu
di telcvisi.
28. Setelah rnenonton acara tentang hantu, saya tidak
dapat tidur nyenyak. -
29. Walaupun di rurnah tidak ada orang, saya tetap
dapat tidur tanpa ditemani. ·- --·
30. Sa ya selalu minta ditemani tidur, setelah
menonton penarnpakan makhluk halus di televisi. --~. ~-~··--·--
No
1.
2.
3.
------4.
---5.
6.
7.
8.
9.
IO.
11.
BUTIR SKALA RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS
SETELAH UJI COBA
-Pernyataan SS s
-·--~ -·-·- ------1-----
Saya tetap berani tidur sendiri walaupun setclah
menonton penampakan kuntilanak dalam acara I Dunia Lain di Trans TV. I
--f--J Say a merasa cemas di rumah sendirian, setelah
~~--[- STS
I -menonton pocong di televisi.
------ -~
Say a tctap berani ke kamar mandi sendiri
walapun setelah melihat penampakan makhluk
halus di televisi. I --
Say a sclalu mint a ditcmani kc ka111nr nrnndi
sctelah mcnnntnn acara tcnta11g pocong. ------·--·-·----·--~-·----------· ------- -- --· .... ----- --- - -·- - -- - ___ ,,, ___ ---
Sa ya tetap berani mcnonton acara tcntang hantu
di televi:<i walaupun di rumah sendirian. ----------- ,_ _______
~---
Meskipun dalam kegelapan sava tet~p berani
terhadap hantu.
Badan saya merinding pada saat menonton hantu
di televisi. ----- ----- - ·------
Saya tidak berani di rumah sendirian setelah ' melihat kuntil anak di televisi.
I
Saya tidak perlu ditemani ke kamar mandi
meskipun setelah menonton pocong di televisi. --··
Setelah membicarakan penampakan hantu di -·--- ----1
televisi, saya tidak berani ke kamar mandi. -- -
Pada saat menonton pocong di televisi, saya tetap
berani sendirian di rumah. ------·· -·----·--
8J
12. Meskipun dalam kegelapan, say a tetap berani [ mendengarkan cerita tentang penampakan kunt1l
anak. - . ---
13. Say a tetap tidur nyenyak walaupun setelah
menonton hantu di televisi. ·--·------------ -----· ----··
14. Pada saat menonton pocong di tdevisi saya masih
dapat bernapas dengan normal. ·-
____ j_____ __ _
15. Sa ya tidak berani keluar kamar apabila dal?m
kegelapan. -----·---------·--- -----· ·-----·- ·--- --
16. Menonton acara ten tang kuntil anak tidak
membuat jantung saya berdebar-debar.
---~----1
--------- ··--- ----f--- -·
17. Say a sdalu mint a ditemani di rumah set cl ah -·----- -----
mcnonton acara tcntang hantu di tclcvisi. ---- --1---------·-·---- --· -------- ----- •.....•.. ·----- -- ---·--- - ---
18. Saya tidak bcrani kc ka1nar mandi scndiri sctelah
mclihat gambar kuntil anak di tclcvisi.
I .. +~ . I ---!--------- ---- ··-··----- ------------------·- - ---·------ ---- ...... . - ----- ----- '· 19. Waiau pun setelah menonton acara tentang kuntil
anak, saya tidak perlu ditemani di rumah. ---------- - ------ ---· ------- ---
20. Saya tidak berani tidur sendiri set el ah menonton
acara tentang hantu. ------·---- ·-·--- ------- -
21. Walaupun melihat gambar kuntil anak, saya tetap --·····----.j
dapat bernapas dengan tenang. '
-- -- -22. Walaupun di siang hari saya tidak berani di
rumah sendirian. ... ---·--- ----------· /-.----
23. Meskipvn lampu mati saya tetap berani ke kamar --f---1
mandi. --· . -~- -
24. Set el ah menonton acara ten tang makhluk halus, I
saya selalu cemas ke kamar mandi. I
.:=J--- .. -------25. Say a tidak pernah cemas di rumah sendirian
------------ -------------- _______ ,_,
walaupun setelah menonton setan di televisi.
26. Napas saya terasa menjadi cepat ketika melihat
kuntil anak di televisi.
27. Saya tidak pemah gemetar melihat gambar hantu
di televisi.
28. Setelah menonton acara tentang hantu, saya tidak
dapat tidur nyenyak.
29. Walaupun di rumah tidak ada orang, saya tetap
dapat tidur tanpa ditemani.
30. Sa ya selalu minta ditemani tidur, set el ah
menonton penampakan makhluk halus di televisi. --- --------·--.. ·-.---.. ·- ., _______________ ,..__,
-
--------
--~
<-----
-
--·-----..
---'--
JI
SKOR SKALA INTENSITAS MENONTON TAY ANGAN MISTIK (TRY OUT)
Nomor Butir Peruyataan Skala Intensitas Menonton Tayangan Mistik .... .,,. ._ __ ·-- -- -
I 2 3 4 5 6 7 8 9 IO II 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 -· ---- - - -
I 2 2 2 1 1 2 I 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 ... --- -
2 1 I 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 -···-
3 3 4 4 1 I 3 4 3 3 2 1 1 4 I 1 4 2 3 1 2 3 2 4 3 3 3 -· -- . ---
4 I I 1 1 1 I I I I I 1 3 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 J 1 I 1
5 I I 2 1 3 4 2 4 2 4 1 4 4 J 1 3 1 3 1 4 2 1 4 3 I 1 . -- - --·--
6 2 3 2 1 4 3 I 3 2 2 1 3 4 I 2 3 4 4 1 4 1 3 2 3 I I . - --·
7 I I I I 3 1 I I 4 I 3 1 2 I 1 I 3 I 2 I 1 I I I 1 I 8 4 4 3 1 4 4 2 4 4 4 4 1 4 I 4 4 2 3 3 4 1 4 2 4 4 2 9 2 2 2 1 2 3 4 4 2 3 2 4 4 4 2 3 4 4 2 3 2 3 2 4 4 3
10 2 1 2 I I 2 I I I I 1 I 2 I 1 I 1 2 1 1 1 1 1 2 I I II 3 3 2 I I 3 I 3 3 3 1 4 4 3 I 3 I 3 I 1 2 3 I 3 2 3
12 2 2 2 I 3 2 2 3 I 3 I 3 2 2 2 2 I 3 2 2 1 2 I 2 I 2 .. . - - -
13 2 I 2 I 2 1 I 1 I 3 2 I 2 4 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 --·-- ----- ........ -- - --- -14 4 4 3 1 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 1 3
-·· ... -. -15 2 3 3 1 I 2 1 3 3 3 1 3 1 3 2 3 I 2 I 2 2 3 3 2 3 3 ---- - - .. . 16 4 3 3 1 4 3 2 4 4 3 2 3 3 4 2 I 1 4 2 3 3 2 2 2 3 4
N ....... . . --·
17 1 I I 1 1 I 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 I I I 1 1 1 1 1 11 1 - ·- . 4 4 3 3 3 18 3 3 4 I 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 2 4 2 3 0
19 2 3 2 I 3 3 2 3 2 3 I 4 2 3 I 4 1 3 J 3 I :0 1 2 2 3 20 3 2 2 I 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 7. 2 3 2 3 21 4 1 1 I 3 4 1 1 1 2 I 2 J 4 3 4 3 3 4 3 2 I 1 3 3 3
M
22 2 3 2 J I 2 2 3 1 2 I 3 2 3 I 3 1 2 J 1 I I I 3 I 1 (} 23 3 3 2 I 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 2 4 2 3 2 4 1 4
24 3 2 2 I 4 4 1 4 I 3 3 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3
R 25 3 2 3 1 3 2 3 4 2 3 1 3 4 J 2 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 1
26 I 3 2 I 2 2 2 3 I 2 I 3 2 3 1 3 ' 2 1 I I I I 3 1 2 27 I 1 I I 2 I 1 1 1 1 2 1 1 1 4 '
.. 1 4 I 1 I 1 J I I 1 ·- .. - . -· -··-
28 3 4 4 1 2 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 ·2 3 2 2 .. - ---· ·-·- --- -- ·- . .. 29 2 2 2 1 4 3 I 3 2 4 2 4 2 3 I 3 I 2 2 3 1 2 I 2 I I ----- ·- •"" -
R 30 3 3 4 I. 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 1 4 3 4 2 4 I 3 -31 3 4 3 I 4 4 I 3 3 4 3 3 I 2 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 2 4 ----- --- - --- ·-·- -32 1 I 1 1 I I 1 I 1 4 I 1 1 I 1 1 1 4 1 I 1 4 4 4 4 4
. ·---···· 33 3 3 2 I I 2 2 2 2 2 I 3 2 2 1 2 I 4 -z 2 1 2 3 4 2 2
E 34 2 3 2 I 3 3 I 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 I 3 2 3 I 3 I 3 I - . ... -s 35 3 3 3 1 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 - .. _. .. 36 2 I 2 1 1 4 I I 2 4 I 2 1 3 1 1 I 3 I I 2 1 I 1 1 1
-· -- ...... - "
37 2 3 2 I 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 I 3 2 3 2 3 2 4 3 3 . :m 38 1 2 2 2 3 I 3 2 2 1 2 I 3 2 2 2 I 1 2 2 3 3 3 -39 1 2 1 2 2 I 4 2 3 2 2 I 3 I 2 2 I I 2 2 3 2 I
p
. -40 I 1 4 I 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 I 4 2 4 I 2 4 2 I 4 I 4 0
·--- -·-·-·- ------41 3 3 2 I 4 3 2 3 2 4 2 2 3 3 I 3 2 2 2 I 2 2 3 2 3 3
'""""" --42 3 2 1 I I I 1 3 I I I 3 I 1 I I 1 1 1 I 1 1 1 1 I I -43 2 3 2 I 3 3 3 3 2 3 1 3 1 1 I 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 I
N
44 2 3 2 1 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 --45 4 4 4 I 4 4 4 4 4 1 4 4 4 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 D
- - . 46 4 4 4 1 4 4 4 4 4 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 - -----
E 47 2 4 2 I 3 3 2 4 2 I 2 4 I 3 4 3 2 4 I 3 2 3 2 3 2 3 48 2 3 4 I 4 4 3 4 3 3 1 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 49 3 3 3 I 4 3 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 I 3 50 4 3 l I 3 3 2 3 I 3 2 3 I 4 2 3 2 3 2 3 I 3 I 3 2 3 N
-- -- -· ·-·- -
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 TOTAL 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 117
. --- -
l l l I I I I 4 I I I l I I I 2 I 2 I 2 I 2 I I 63 --· ---- ... --- -·-··-- -- -- -I I I 3 I I 2 3 3 2 4 I 3 I I 3 4 3 I I l 3 l 4 115 - - ~---
l I I I I I I I I I I I I I I 3 I 3 I l I 3 l I 63 ..... ··-· I l 4 4 I 2 J I 3 3 4 4 2 I 3 2 2 l l 4 4 2 1 3 117 - -I l 2 3 l 3 l 4 l 3 I 3 I I l 3 I 2 l I I 2 I 2 102 -I I I I I I I 3 I 3 I I I 4 I 3 I 3 I 4 I 4 I I 78 3 2 I 4 4 4 2 3 2 3 I 3 2 4 I 4 4 4 2 3 4 3 I 4 149 - . ----· 2 3 I I 4 4 4 3 2 3 I 3 2 4 I 4 4 4 2 3 4 3 I 4 142 I I 2 2 I 3 2 4 I I I 2 ;_ 4 I 3 2 2 I 4 4 2 2 I 81 I 3 I 3 I I 2 4 2 2 I 3 I I I 2 I 3 I I 2 4 2 3 105 . - -·---- .. -I 3 2 3 2 3 2 3 I 3 2 3 I I I 3 I 3 I I 2 2 I I 96 -- -- ---- ----·-2 ! I I I I I 2 I I I I I 4 ' 3 I 3 3 I I I I I 74 2 4 4 4 2 4 2 4 2 3 2 3 2 I 2 3 2 3 2 4 2 4 2 2 142 -- -- ----· - ----- ·--I 3 I 3 2 4 3 3 I 3 I 3 I I I 2 I 3 I I I 2 2 2 103 -- . 2 I 3 4 2 2 2 3 I 2 3 4 4 2 2 2 3 I 2 4 3 2 4 2 132 - -- -·· -- . I I I I I I I I I 3 I I I I I 3 I 3 I I I I I I 72 - - . --- - - - --2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 . 3 4 4 166 I 3 2 2 I 3 2 3 I 3 I 2 I I I I 2 2 2 I I 3 2 2 IOI -2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 ) 2 2 ) 2 2 I 2 124 3 3 3 3 3 3 J 3 3 3 3 I 3 3 2 2 4 2 2 4 2 2 4 I 125 I I I 4 I I I I I 4 I 4 I 2 I 4 I 3 I 2 I 4 I I 88 2 3 2 4 4 4 2 4 I 4 4 4 4 I 2 4 4 4 2 I 2 3 2 4 148 2 4 3 3 I 3 I 3 3 4 I 3 2 4 3 3 I 2 2 3 3 3 2 2 126 2 2 2 2 I 3 2 3 2 2 I 3 2 3 I 4 3 4 2 2 I 4 2 2 121 _,_ ___
···-·· - ----I 2 I 3 I 2 I 2 I 2 I 4 I 2 I 2 I 4 I 2 l 3 ! I 87 - ---- -I I I I I I I 2 I I I I I I I I I 2 I I I I I I 60 -- ·-- --- -- -- ----- -2 2 I 3 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 I 2 3 3 I 2 2 2 2 2 118 -· - - ···-I I I 2 I 2 I 2 I 3 I 2 1 4 I 3 I I I 4 I 2 I I 94 -2 4 2 3 2 3 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 4 2 I 148 -·-----2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 I 3 2 4 2 3 3 4 2 4 3 4 2 I 138 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 I 4 4 4 I 4 I 4 l 4 I 4 I I 122 I 3 I 3 I 2 I 2 2 3 I 4 I 4 I 3 ' 3 I I I I I I 97 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 I 2 I 3 2 3 I 3 I 3 2 3 116 3 I 3 3 3 I 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 143 --I I I 2 I ·1 2 3 I 2 I 2 I 3 I 2 I 3 I 4 I 3 1- I 81 ·- -2 4 2 4 3 3 2 4 2 3 2 4 2 3 2 4 4 2 2 3 2 3 2 2 132 ·--2 3 2 4 I 3 I 4 I 3 I 2 2 4 I 3 I 2 4 2 I 2 I 3 105 - - - ---- . """
I 3 I 3 I 2 I 4 I 2 2 3 2 4 I 2 I 2 I 4 I 2 I 3 98 - ---3 4 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 135 - -2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 2 3 I 3 I 3 2 3 2 3 I 3 2 I 122 I I I 1 1 I I l I l l l I I l I I I I l l l I I 58 -I l l I l I I 3 I 2 I I I I I 3 I 3 I I 1 3 I I 79 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 127 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 192 -4 4 4 4 4 4 4 4 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 - 4 191 - . --"' 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 125 -- -4 4 4 4 2 4 I 4 3 4 2 4 2 3 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 163 - -- ·--- --- ··- . ··-. 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 1 3 3 4 3 3 2 3 I 4 3 3 3 145 -2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 121 ---
0;
HASIL UJI VALIDITAS ITEM SKALA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN MISTIK TRY OUT
. -Item SI --912· . rlX rl X·I
x
x
x
0 7661 0,6785 0,tl7tl:l 0,6695 0 7513 0,7038 0 tl634
x
x
x
x
x 47
0 6080 4 0 7071
.... 0 tltl7tl Otll
HASIL UJI RELIABILITAS SKALA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN MISTIK (TRY OUT) Nomor butir pernyataan skala intensitas menonton tayangan mistik
subjek ,
1 2 3 5 6 7 8 9 11 13 15 16
1 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 3
2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1
3 3 4 4 1 3 4 3 3 1 4 1 4
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1
5 1 1 2 3 4 2 4 2 1 4 1 3
6 2 3 2 4 3 1 3 2 1 4 2 3
7 1 1 1 3 1 1 1 4 3 2 1 1
8 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4, 4 <I
9 2 2 2 2 3 ' 4 2 2 4 2 3 -
10 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 -11 3 3 2 1 3 1 3 3 1 4 1 3
12 2 2 2 3 2 2 3 1 1 2 2 ?. 13 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2· 2 1
14 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 2 -~ 15 2 3 3 1 2 1 3 3 1 1 2 ~i 16 4 3 3 4 3 2 4 4 2 3 2 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 '.fl ·---18 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 j 19 2 3 2 3 ;; 2 3 2 1 2 1 --20 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2
--~-· 2 3
21 4 1 1 3 4 I 1 1 1 1 3 4 22 2 3 2 1 2 2 3 1 1 2 1 3 -- .__ 23 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 2 3 24 3 2 2 4 4 1 4 1 3 3 2 3 25 3 2 3 3 2 3 4 2 1 ·1 2 3 26 1 3 2 2 2 2 3 1 1 '2 1 3 27 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 4 1
~
28 3 4 4 2 4 2 3 2 2 2 3 2 29 2 " 2 4 3 1 3 2 2 2 1 3
30 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3
31 3 4 3 4 4 1 3 2 3 1 2 3 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 _'. 33 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 34 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2 35 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3' 36 2 1 2 1 4 1 1 2 1 1 1 1 37 2 3 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 -38 1 2 2 1 4 2 3 1 2 1 1 3 39 1 2 1 2 4 2 2 1 2 2 1 2
40 1 1 4 2 4 3 4 2 2 2 1 < 41 3 3 2 4 3 2 3 2 2 3 1 3 42 3 7 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1
43 2 3 2 3 3 3 3 2 1 1 1 1 44 2 3 2 3 3 2 4 2 2 2 2 :l 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 '16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 2 4 2 3 3 2 4 2 2 1 4 3 48 2 3 4 4 4 3 4 3 1 4 2 ·l 49 3 3 3 4 3 2 4 4 2 4 3 3 ·-50 4 3 1 3 3 2 3 1 2 1 2 3
118 124 114 132 140 100 143 108 94 122 95 227 13,924 15.376 12.996 17.424 19,600 10.000 20.449 11.664 8.836 14.884 9.025 51.529
17 19 20 21 22 23 24 26 27 23 29 30
2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3
1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 I 1
2 1 2 3 2 4 3 3 1 1 1 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 4 2 1 4 J 1 1 1 4 4 4 1 4 1 3 2 3 1 1 1 2 -3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 3 4 1 4 2 4 2 3 2 1 4 - --4 2 3 2 3 2 4 3 2 3 1 1
1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 1 3 3 1 3 1 3 1 2 2 1 2 1 2 2 1 3 2 3
1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 3 2 3 2 4 3 2 4 4 4 1 1 2 2 3 3 2 3 1 3 1 3 1 2 3 3 2 2 2 4 2 1 0 4 ' -1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 4 -1 1 3 1 2 1 2 3 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 I 4 4 2 4 2 3 2 4 4 2 3 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 -· 2 4 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 2 t 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ! 1 --2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 1 2 3 1 2 1 2 1 1 I 1 2 2 1 4 3 4 2 4 3 2 4 2 3 3 2 4 2 3 2 3 4 2 3 2 3 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 1 2 3 4 2 1 3 1 3 3 3 2 3 1 3 1 1 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 2 3 2 4 3 2 4 2 4 2 2 1 1 2 2 3 3 2 3 2 4 --1 2 1 1 2 2 3 1 1 3 1 3 2 1 2 4 2 1 4 4 3 4 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ·1 1 2 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 1 3 1 3 3 2 3 2 -~
99 99 120 95 114 97 138 118 92 120 99 140 9.801 9.801 14.400 9.025 12.996 9.409 19.044 13.924 8.464 14400 9801 19.600
31 32 33 34 :iG 37 38 39 41 43 ~5 47
2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3
1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 2 3 2 4 1 3 1 4 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ., 1
1 2 3 1 3 4 4 2 3 2 1 4
1 3 1 4 3 1 3 1 1 1 1 1
1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 I 1
4 4 2 3 3 1 3 2 1 4 2 4 4 4 4 3 3 1 3 2 1 4
--,, 4 L
1 3 2 4 1 1 2 2 1 2 I 4 1 1 2 4 2 1 3 1 1 1 1 2 2 3 2 3 3 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1
2 4 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2
2 4 3 3 3 1 3 1 1 1 1 1 -2 2 2 3 2 3 4 4 2 3 :~ 3 --1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
1 3 2 3 3 1 2 1 1 2 2 1 - -------;; 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 2 2 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1. 1 1 -4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 -1 3 1 3 4 1 3 2 3 1 2 3 1 3 2 3 2 1 3 2 1 3 2 1 -1 2 1 2 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 -2 4 2 2 3 2 3 2 1 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 2 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 1 3 2 2 3 2 3 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 I 1 1 2 1 2 3 1 4 1 1 1 1 1 3 2 3 2 2 3 2 1 1 2 1 1
3 1 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1 3 3 2 4 3 2 4 2 2 4 2 2 1 3 1 4 3 1 2 2 1 1 4 1 1 2 1 4 2 2 3 __ ? 1 1 1 1
2 2 2 4 2 2 3 4 2 4 3 3 --2 3 4 3 3 2 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 1 4 4 2 4 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 1 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2
97 126 105 151 134 92 135 100 83 108 92 101 9.409 15.876 11.025 22.801 17.956 8.464 18.225 10.000 6.889 11.664 8.464 10.201
48 49 50 Part 1 Part 2 Total X2 Rel Alpha
2 2 3 48 42 90 B.100 0,9760271
2 1 1 21 2B 49 2.401
3 1 4 41 52 93 B.649
3 1 1 22 21 43 1.849
2 2 3 47 45 92 8.464
2 1 2 44 3B B2 6.724 -4 1 1 29 28 57 3.249 3 1 4 63 55 118 13.924 3 1 4 56 49 105 11.025
2 2 1 28 32 60 3.600 4 2 3 40 40 BO 6.400
2 1 1 37 37 74 5.476 1 1 1 28 23 51 2.601 4 2 2 56 57 113 12.769 2 2 2 40 40 80 6.400 2 4 2 49 55 104 10.B16 1 1 1 22 22 44 1.936 3 4 4 69 63 132 17.424 3 2 2 39 40 79 6.241 2 1 2 48 4B 96 9.216 2 4 1 47 49 96 9.216 4 1 1 36 28 64 4.096 3 2 4 61 61 122 14.B84 3 2 2 54 45 99 9.801 4 2 2 47 45 92 8.464 3 1 1 32 32 64 4.096 1 1 1 24 21 45 2.0~5
2 2 2 48 45 93 8.649 2 1 1 35 31 66 4.356 4 2 1 60 56 116 13.456 4 2 1 55 50 105 11.025 4 1 1 47 40 B7 7.569 1 1 1 35 35 70 4.900 3 2 3 46 41 87 7.569 3 3 2 61 53 114 12.996 3 1 1 30 24 54 2.916 3 2 2 51 51 102 10.404 2 1 3 42 3B BO 6.400 2 1 3 . 34 37 71 5.041 4 3 4 53 53 106 11.236 3 2 1 44 47 91 B.281 1 1 1 24 20 44 1.~36
3 1 1 29 28 57 3.249 3 2 2 51 47 98 9.604 4 4 4 80 76 156 24.336 4 4 4 BO 76 156 24.336 3 2 2 51 45 96 9.216 3 3 4 62 65 127 16.129 3 3 3 59 61 120 14.400 3 2 2 49 42 91 8.281
137 92 105 2.260 2.227 4411 426.131 18.769 8.464 11.025 263.440
SKOR SKALA RASA TAKUT TERHAOAP MAKHLUK HALUS (TRY OUT) ka Tk hd MkllkHI Nomor Butir Pern ataan S la Rasa a ut Ter a ap a 'u a us
I 2 J 4 ~- 6 7 - ff 9 -10 -n f2 IJ 14' 1~ 16 17 18 -19 lO 21 22 23 --
l 3 3 3 2 --
2 3 3 2 -
3 2 - j 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 '''
2 l l I -
l i T I --f '
f - '
l l -, I 1 I l l I l 1 1 I 1 '''
3 3 1 1 ··- 3 2 4 3 3
- 2 ·-·~ 3 4 i 3 2 4 2 1 4 2 4 4 4 4 4 2 1 2 2 i 2
''
2 -
2 - 2 2 - 2 i i i 4 i 2 2 2 2 2 2 2
5 2 2 3 4 3 4 - I ,,,
I 3 I 3 4 3 2 4 I 3 4 2 2 3 I 2 6 2 2 I 2 2 2 --
3 I j 3 3 2 3 2 4 2 3 2 1 3 2 2 3 7 2 2 2 j 3 -2 2 2 3 - 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 I 2 --- i --·-- 2 2 ·2 j 8 1 1 4 3 2 2 2 l 3 4 2 3 3 3 l 1 l 3
---9 1 1 3 3
··--· j 2 i ''
2 - 2 - j - i 3 3 1 4 J 3 3 3 1 1 1 1 --10 3 1 4 3 -3- 1
- ··-l 1 -3 ''
2 j 1 4 2 4 2 j 1 l l I l 2 l l 3 2 l 3 f 3 l ---T -3 -- r· j 1 . I 4 4 l l 2 1 3 I 1 3
-!2 3 2 I
-2 2 3- l l
-· -3 1· 2 3 j ''
2 3 2 2 2 2 3 l l 2 !3 3 2 l 4
- 2 4 2 3 - j' l 4 I 3 2 4 2 l 3 2 4 3 2 3
14 3 4 3 4 3 3 3 '3 3 i 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 15 3 2 I 3 3
'''
3 I 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 l 3 16 3 2 3 4 3 2 I 2 3 I 3 2 I 4 4 I I 4 I 4 I 2 4 17 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 t
18 2 2 I 2 2 3 2 2 ] 2 .1 2 2 2 4 2 2 2 2 .1 2 2 3 19 3 I 4 2 3 2 2 2 ] 3 2 I 4 2 4 2 I 2 4 2 2 2 2 20 I 3 I 2 2 I I I I I 2 I 3 2 4 2 4 2 2 I I l l 21 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2, 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
N 22 2 2 3 .1 3 3 2 .1 3 2 3 2 .1 2 4 2 2 2 2 .1 2 3 3 23 I 2 2 2 I I I I 2 2 3 I .1 2 4 2 I 3 I 2 I I 3 -
0 24 .1 2 2 '.1 3 4 j 3 3 2 4 2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 25 2 2 2 j 2 -
3 i ·-· i i 2 4 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 ''
26 2 2 3 j 3 ''' '3 :t 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 3 .3 3 2 3 M
27 ·2 3 2 2 2 -- 2 i 2 4 2 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 i --
28 -·
2 I 2 j 3 '' -3 j 2 :i 2 4 I 3' 3 4 2 2 3 2 3 2 2 3 0 29 j 2 I -3 i -3 f ' j - 2 2 2 2 2 2 4 3 i 3 2 2 2 2 2
R 30 2 2 3 3 3 3 3 2 :\ 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 31 4 3 2 3 2
'''
3 4 .,
3 4 3 4 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 32 3 3 2 ··- -
2 j ·---4 3 --2 j - 2 '
3 2 4 4 4 4 i 3 2 4 3 2 4 -
33 2 3 2 '
2 j 4 -4 - -3 -- 4 j 4 2 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 -34 2
-2 I 4
' 3 3 3 -2 - 2 3 j 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2 3 3 R 35 -2 1 l ----2 4 j 2 -----· 3 f 2 I 3 l 4 2 I 2 3 3 2 2 3 I 36 3 3 2 4 3
"'
4 r '3 ' 4 3 3 2 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 E -37 2 2 2 -
3 3 -·--3 2 ···-3 j 2 3 2 3 4 4 3 2 4 2 4 3 3 1
s ' 38 2 2 3 2 -- 3 i 3
-3
,,
2 2 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 ' 39 "' i 2 3
- j 2 -2
.. _.. j
' ·2 ''
3 2 3 3 2 3 3 .3 3 3 3 I 2 3 3 40 -··--
2 2 - 2 j j 3 2 - j 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 p
4j I 2 i - 4 2 ·4 2 ··--- 2 j 2 4 2 3 4 4 3 2 3 2 3 I 2 3 42 1 I I
..... l 3
.... 3
--·-I
... _ I 4 j 3 I 4 1 4 1 I 1 3 2 1 I 2 0
43 -
I I I 2 '2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 j 2 2 2 3 2 2 2 2 ' 44 I I I
-- 4 2 ··--· 2 - 2 - I 2 j 2 2 2 2 3 2 2 2 2 I 2 I 2 N ---
45 -
l 1 l -
2 .. I ·2 - T - 'i T " j 2 1 3 4 4 2 I 3 1 4 1 2 3 46 l 4 1' ------
2 - l --
2 l ·-·-1 -· 'f ,,,,, j ,, 2 j 3 4 4 2 I 3 1 3 1 l 2 D
-47 I 2 4 'j "' I
----I I
---2 j 2 I I j 2 4 I I 4 '1 2 4 I l
48 I 2 I i - 2 4 l - f ---·1 ····-I ''' 4
I 1 ''
2 3 I 2 2 2 I 1 I I E 49
-I 2 j -·-·
I T ··--· l '-· 2' r 3 I 2 I 3 I 4 I I 3 I I 2 I 3 "
50 -2 2 3 :i _,,_
3 2 -
4 -
4 j j 2 1 4 4 4 2 4 4 4 t 4 4 4 N --- -----· -- .--- - ----- -·-·· - --
14 ··2~ ··26 27 28 29 JO JI .
32 JJ 34 J$ 36 37 38 J9 40 41 42 43 44 4S 46 47 3 3 3 2 2 2
.. 2 3
.. 3 ·3 3
- --·
2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2
I I I I .
I I I ·1 ..• ""1 I I I I I I I I I I I I I I I
2 2 2 3 3 3 4 2 4 ·2 ._._,.
4 ·1 4 4 2 4 2 2 4 3 3 2 4 2 .
2 2 ·2 -·-- 2 -- -· -···· ·-2
..
2 2 2 2 2 2 2 2. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 ... 4
2 2 2 2 2 ··--- 2 ..
2 I i 2 2 ... "2 4 I 3 2 3 2 4 2 2 2 2
T 2 I I 3 ·3 ----3
. I 2 I 2 i 2 2 2 3 2 3 2 3 2 I 2 I
------·-I .. ·2 I 3 2
.. i 3 2 2
. 2 3
... 2 2 j 2 3 2 3 3 3 2 2 I 2
2 . . ...
2 3 2 4 4 ..
2 2 2 2 3 3 2 4 I I I 2 I 2 I 2 3 2
I I 2 3 3 I 3 2 I ·2 ---- j I I i 3 3 3 2 I 3 3 2 2 3 .•
2 2 I I 2 2 2 2 ..•
2 j" I ..
4 f 2 3 3 3 2 2 2 2 I 2 2
I 3 2 2 2 I .
I I 2 2 •.
j . T I 3 2 2 2 3 3 3 2 I 2 I I 3 2 2 2 2 2 I 2 2 3 :i 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
'"""" _____ ·--·--· I 2 I 2 2 3 I I 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3
.. j j 3 3
.. 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
I 3 2 2 2 2 2 .
2 3 . .
3 . .
3 I I 2 3 4 3 2 3 3 I 3 2 3 ..
4 3 2 3 3 •.
2 4 I 1 "2 2 ..
2 3 j 2 3 2 3 4 I I. I I . .
2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 4 j 2 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 J 2 3 2 2 2 2 2 2 2 I 2 I I I 2 2 I 2 2 J .1 3 J J J 3 2 3 2 2 2 2 2 2 I 2 3 2 7 3 2 I 2 I 2 I I J 4 2 3 I 3 2 2 2 2 -2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 .J " 2 I 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 J " J 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 ·-I 2 I 2 2 2 I 2 2 2 I 2 I 2 2 3 2 2 I I I I 2 I I 4 I 2 I J 2 i I 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 I 2 2 2 2 2 I 2 3 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 " 2 2 2 2 "· 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 ' 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 I 2 2 2 2 2 2 3 3 2 I 3 3 4 2 I 2 I 2 2 1 3 2 3 2 3 2 2 3 I 3 i 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 :z
..
j ..
:i 3 2 .. --··
2 3 2· 2 j 2 2 2 3 2 3 2 3 2 ., 3 2 3 2 " i 3
.• 2 3 2
.. 2
.. 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 I 4 4 I 3 I 2 3
"2 3 ..
:i 3 2 '"j 4 3 .. I 4 3 2 2 4 I 4 3 3 2 4 4 3 2 3
3 4 2 3 2 "3' 3 3 ..
4 ..
4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2
.. 3 2 3 2
... j " 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2
i 2 2 2 I I 2 i I . ..
3 ..
3 1 2 3 2 3 2 3 2 2 I I 2 2 2 3 2 3 4 3
. 4 2 4 """j "j i J 3 3 4 2 3 4 3 3 2 I 4
-···-2 3 2 3 3 3 3 2 2
. . 2 3 3
... 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2
2 3 2 2 2 2 J 2 2 2 .
3 1 . .. 2 . :3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 ···-·-
1 2 3 3 3 2 ...
2 2 2 2 2 3 2 . 2 2 2 3 3 3
. 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2
2 2 2 3 2 2 3 I 3 2 4 i 2 3 j 3 2 3 4 I 2 I 4 2 I I I I j I 3 I j -----
3 I 4 I 2 I I I 3 I I I I I 3 2 2 2 2 2 2 2 I 2 2 2· 2 2 2 2 3 2 2 2 I 2 2 2 2 . I 2 I 2 2
. 2 2 2 I 3 .. T
I i 2 2 3 2 I " 2 I " 2 3 2 I 4 2 I f I I
.• I
. I
. I
---··- i I I I 4 4 4 I I I I 4 I I '""'
I 4 2 I I I I I I ·- I
.. "1 ----- -·
I i I 4 4 4 I i I I I 4 I . . I 2 I I 2 2
. 2 I 3 . j 1· I :z I 3 I 4 I 2 4 I 2 I
..
2 3 2 2 I ..
I ..
I 2 . 3 2 3 4 4 4 I 3 3 2 3 4 2 3 2 3 .. I I I 3 I
. f .... I I ··2 . --- 2
. . 2 I I 3 3 2 I I 2 I I I 2 I
. ----I 4 I 4 I I
----I I
.. 4 4
. T 4 I 4 I 4 4 I 4 I ! 4 4 I .. -· ---- ·-· ·-
/()0
48 49 90 91 92 Sl 9"4 99 9fi -
97 98 .. ,9 ~o TOTAL
2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 -
3 ...
2 1~~ I
-I I I I I I I I -i j i 60
3 4 4 4 2 4 2 3 3 4 4 3 2 178 . -·-
I ·-.
2 2 2 2 I 2 2 2 2 2 2 ,- ··u9 • ··-·· I l 2 2 2 2 2 2 l
- i l i I 132 ·---·--l 2 2 3 2 3 2 3 2 3
-----2 l i 127
I 2 2 3 2 3 -- i 2 3 2 2 2 2
..
131 . 2
.. 3 2 2 3 :; --
3 2 2 2 -- i 2 2 l34
- ---l 2 --- I l i I 2 3
-· -2 3 I 2 2 122
..
2 - 3 2 2
j. -2
. 2
- 2 •M••••
2 2 i 2 I 120 2 2
... 2 3 l ---2 2 2 I -
2 2 2 I 11~ 2 ·-
2 -
2 2 2 --- 2 -
2 ·2 ... )
.,. . 3 3 2 2 u~
I 3 -
3 3 i --3 I 2
- 3 3 3 2 I 142 2 3 2 3 3
.. J
..
j 3 - 3 3 3 3 ] lffO
I ] 2 3 ] ] ] 2 2 2 ] 2 I 141 I 4 2 2 ] I I 3 3 I 4 ,, I 14.1 3 4 4 4 3 4 3 ] .i 4 ] ] 2 I'll 2 ] 2 3 2 1 2 2 2 ] 2 2 2 1.16 2 2 2 3 ] .1 I 2 2 3 3 2 2 1.16 I 2 I 2 3 ] 2 3 2 I I 3 2 11~ 3 2 I 3 2 2 ] 3 .I ] J 3 ] 134 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 147 I 2 2 2 2 z I I 2 I 2 3 2 104 2 ] 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 ·~~ I 4 2 2 I 2 2 2 2 2 2 3 2 133 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 ~ 147 3 3 3 3 3 3 3 3
... 3 I 2 3 2 160
3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 141 3 2 2 2 2 ] 2 2 2 2 2 3 2 133 2
.. 3
.. _.
3 3 -
2 --·--
3 i 3 ··-· 2 3 2 3 2 1~1 4 -·3 .. 3 3
-- 3 3 -- .
3 -- j j 3 3 3 3 174 2 4 4 4 4 I
---J l I j 2 2 I 166
3 4 . ·4 4 3 ..
4 4 4 3 4 3 3 3 198 2
- .
3 3 3 2 j 2 2 2 3 2 2 2 147 -1 2 2 2 3 2 2
------ - ·-···· 2
-2
..
3 4 2 126 2 ---2 3 3 3 3 4· 4 3 4 -j
._ __
4 2 2 184 2 --- 3 - ·3 3
--2 3
.. 3 2
--.. --3 2 3 2 2 1~~
2 2 2 2 3 2 3 3 2 ------ 2 2 3 2 142
--2 2 3 3 3 3 2 3-· 3 -3 2 3 --2 149 -----
2 3 j 3 2 3 3 2 -2 -·-·-3
--2 3 -
2 19~ .. .. --4 3 3 3 2 4 2 2 2 ·---- 2 --
2 2 f .. 149 ···--·-· I 4
--I I 3 I I l I
···--·· f
- -I I j .. " - -
98 ----I
-2 2 2
. --2 2 2 2 2
--2 2 i 2 117 ---1 2 I 2 l
... 3 1 2 l
··-·-2
-----l 2 i l06
-4 --I l l
-4 I I l l I T l
--I
..
104 I 4 l l I 4 I I l i j ...
I I 104 .. l I l l I 2 l l I I i I
..
I IOI 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4
--3
....... ·3 4
.. -144 -··-.. ·-
I 2 2 2 2 3 I l l i ····2 i i "" -' ( ~ --I 4 4 I I l I 4
.. l 4 4
. 4 . ·1 160 - -- - -
lD/
HASIL UJI VALIDITAS ITEM SKALA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN MISTIK (TRY OUT)
llltem II Si II Si2 II riX II ri(X-i) ]
-------T
Q
Tg I
HASIL UJI RELIABILIT AS SKALA RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS (TRY OUT) Nomor butir oernvataan s k I h d khl k h I a a rasa takutter a aoma u a us
--· --·· subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
--· ···-· ·- -----1 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 2 -- -- -- -- - --2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 4
- ----- - ··-- . 3 3 4 2 2 2 2 1 3 2 3 2
- - ,-----4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 1
5 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 . - -
6 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 1
7 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8 3 2 3 2 2 3 3 3 3 . 3 2
s 4 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 -
10 3 1 3 4 3 2 3 3 3 3 4 - -·-11 4 2 4 4 ' 4 3 3 3 . 3 4
--- - . -- -- ... - ---- -
12 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 -13 4 2 4 3 3 2 1 3 3 3 3 ·----- . - . - -14 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 - --.----. -·-·-
15 4 2 4 4 2 4 3 2 4 4 2
16 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4
17 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2
16 3 1 1 2 1 2 3 2 3 3 2
19 3 1 3 4 1 2 2 2 2 4 1 -20 3 3 2 2 2 3 2 2 2 . 2 1
21 3 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 .. 22 3 1 4 4 1 1 3 2 3 3 2
23 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2
24 3 1 3 3 4 3 :i 1 3 3 2 - - -- . - --···---·
25 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3
26 3 .1 3 3 3 3 3 3 3 3 2
27 3 " 3 3 2 2 2 3 3 3 2
28 3 1 3 4 2 1 3 3 3 3 2 - ·--·-----.. -29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
- -· - ----- ------·-30 4 3 4 3 2 2 3 1 4 3 4
31 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 2
32 3 1 3 3 1 2 3 2 ~! 3 2
33 4 3 4 4 3 3 3 2 4 1 4 - -- -. --------------
34 4 ' 3 4 3 3 3 3 3 4 4 . -- -· - - -·--- - - .
35 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 - ·-- ---·-
36 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 - --- -- ·-·-- -·· 37 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3
----38 4 1 4 3 2 2 1 1 4 3 2
- --39 4 1 3 3 1 3 3 2 4 4 2
- ·- --40 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 -- -·-- --
41 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 -·---- -- - --
42 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 ------
43 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2
44 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 ----·-·--
3 2 3 45 3 2 2 2 2 2 -~ ~----1 .. - --- ------46 3 2 3 3 2 2 3 2 3 . 2 2
-- - - - ---"''"
47 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 - -· --· ·-·---
48 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3 2 - ---49 4 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3
···- -· -50 3 1 3 3 - 2 3 2 2 3 1
161 109 150 153 113 112 131 124 147 152 121 25.921 11.881 22.500 23.409 12.7G9 12.544 17.161 15.376 21.609 23.104 14.641
- -- -- -
/o3
~ .. ·-··--12 13 14 15 16 17 18 19 20 2.1 22 23
" .... --- --·- - ··-· 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3
-·---- -·-.-··--1 2 ' 1 1 1 1 1 1 1
. 2 1
. .. .. ··- ---·-1 3 4 3 2 2 3 2 3 2 4 3
. •· . -1 2 3 2 2 3 3 1 2 4 1 1
2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 4 3 -··· .. --·
2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 - ·-- ·- ..
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 -2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 . -· ·-· - --- ·- •. --4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3
--- - . -2 3 4 2 2 3 3 3 1 ·,l 4 3
--- -3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 -- . _______ .,. •...
3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2
3 3 3 3 3 J 3 3 3 3 3 3 -3 3 4 4 4 4 4 3 1 4 4 2
4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4
3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1
3 2 ~ 3 3 2 3 2 3 3 3 2
1 3 4 1 1 1 2 1 3 2 4 2
1 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2
2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3
2 4 •I 4 3 4 3 2 3 3 4 4
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2
2 4 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2
2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 .... ---- ------ --
4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 ..... ---- ·- -- ----
1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 - -·-· . -··- ------ -
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 -2 3 2 3 4 1 3 2 3 3 3 2
1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2
2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 -----
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 - --- . -3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3
- . ------2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2
·-·-· ·----3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3
.. . - .. . . .. ---- ··-- --3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
... ---· ---- .. -------2 2 4 1 4 3 3 2 3 41 3 2
- -------3 4 4 4 2 4 3 1 4 4 4 4
-- --- . . . - -3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 . --·-- -- -·--···
3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 ____ ,,_
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 - -- ·-3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 4 1 ------3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2
-----··- --2 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 1
3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 . --- --
2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2
- ---- ---- -
3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 .• ·-2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 2 ... 241 151 161 134 138 137 143 118 140 151 164 123
-- -- - -----58.081 22.801 25.921 17.956 19.044 18.769 20.449 13.924 19.600 22.801 26.896 15.129
..• -- .... -- .
/e://
.. --·--24 25 26 27 28 29 30 Part 1 Part2 Total X2 Rel Alpha
. . ---· --- . - -- -
4 3 4 3 4 3 4 49 54 103 10.609 0,946467 '
. ---- --·· -·---2 1 1 25 23 48 2.304 2 2 2 2
-··- . 1 2 2 3 2 2 2 34 38 l2 5.184
-·---· .•. -------1 1 1 1 2 1 2 30 31 6'1 3.721
... 2 2 2 1 3 2 2 34 37 71 5.041
.. ----
2 1 2 1 2 2 2 26 28 54 2.916 .. . --·-- .
2 2 2 2 ' 1 2 29 32 61 3.721 .. . ---·"
3 3 3 3 3 3 3 41 42 83 6.889
3 3 3 2 4 4 3 48 49 97 9.409 ..
3 4 3 3 2 4 3 47 40 87 7.569 .. ..
3 2 3 3 3 3 2 46 46 92 8.464
3 2 3 2 3 3 3 43 44 87 7.569
2 3 2 2 3 3 3 41 37 78 6.084
3 3 3 3 3 3 3 43 45 88 7.744
4 3 4 3 2 3 2 48 48 96 9.216
4 4 4 4 4 4 4 51 54 105 11.025
3 3 3 2 3 1 3 37 42 79 6.241
2 2 3 3 2 2 3 34 38 72 5.184
2 2 4 2 2 3 3 29 39 68 4.624
3 3 4 2 2 2 2 34 36 70 4.900
2 2 3 3 3 3 3 37 35 72 5.184
3 2 3 2 4 3 2 44 42 86 7.396 ·-· -
2 3 3 2 3 2 3 38 40 78 6.084 -__ ,, ______ --------3 2 3 3 3 2 3 -~g 40 79 6.241
... 3 4 3 3 4 4 4 47 47 94 e.836 ., .. ____ -----3 4 3 3 4 4 4 47 47 94 8.836
·=2 3 ..
3 3 1 3 37 43 80 6.400 3 I ..
3 3 4 2 3 3 3 40 42 82 6.724
4 4 4 4 4 4 4 60 60 120 14.400
3 3 3 2 3 2 3 42 41 83 6.889
3 1 3 2 3 1 3 34 40 74 5.476 .. ..•
3 2 3 1 2 1 3 32 38 70 4.900 . . ... .. . .. ··-·- -3 3 4 4 3 3 3 51 45 96 9.216
..• . . . ----- ----3 3 3 3 4 3 3 51 52 103 10.609
---- ... .. ... 3 2 3 3 3 2 3 35 41 76 5.776
.. . ... .. .. .. 3 3 3 1 3 ' 3 41 41 82 6.724
.. --·- ----· 3 3 3 3 3 3 3 43 44 87 7.569
.. --.-·--3 2 3 3 2 2 2 38 39 77 5.929
----- . 1 1 1 4 4 3 4 46 43 89 7.921
.. ··--- ' 2 3 4 3 4 4 4 44 48 92 8.464
------ .. ----·- - --3 3 3 3 4 3 3 51 48 99 9.801 . ·- --- . .• ..
4 3 3 2 4 4 4 15 48 . 93 6.649 .. ..
2 2 3 3 2 2 2 38 38 76 5.776 . . .... --·-·--- --
3 3 4 3 3 3 4 43 47 90 8.100 . . .• ... ..
2 1 3 4 3 3 4 36 41 77 5.929 ----- -··· ..
2 2 3 3 3 2 3 39 41 80 6.400 .. ..
3 2 3 2 3 ' 3 39 40 79 6.241 ... ..
2 2 1 1 1 3 2 32 31 63 3.969 ----
3 4 2 3 4 4 • 51 49 100 ;o.ooo --·---· . ~
2 2 2 2 2 ? 3 33 36 69 4.761 .. . .. .... 134 126 146 127 147 132 147 2.060 2.073 4112 347.614
17.956 15.876 21.316 16.129 21.609 17.424 21.609 284.878
/o{;
SKOR SKALA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN MISTIK (PENELITIAN)
Nomor Butir Pernyataan Skahl Intensitas Menonton Tayangan Mistik 1 3
. 4
. 5 6 7 8 9 10 11 12 . t3 . 14 15 16 17 18 19 20 21 22 231 2
- 2 .. - j' I 2 3 I 3 I 4 I I 2 I 3 I I I I 2 2 I I 4 3
.•. ··--- ... -2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 . . 3 2 3 2 I 3 2 I 2 2 2 I 3 I I I 2 I I 2 3 4 3 I
4 2 3 3 I 3 2 3 2 I 4 2 4 I I 2 2 3 3 4 3 3 3 3 .. .. - - - - --
5 4 2 2 2 2 2 4 I 4 3 2 I 3 I 2 2 2 3 3 2 2 3 4 6 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 I 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 4
7 2 3 2 2 3 3 3 2 I 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 4 4
8 3 3 3 I I 2 3 2 I 2 I 2 I 3 2 2 I I 2 I I I I - - -·- ·-·
9 2 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 -
10 4 4 3 4 3 3 4 I 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 ·-··-· .. ------ ..
11 4 3 3 4 I 3 3 2 2 2 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 12 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 3 3
13 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 I 3 3 3 3 4 3 3 3 2
14 2 3 2 4 4 3 2 I 3 3 I 3 I I 2 4 2 3 3 2 2 3 I 15 2 4 4 3 2 4 4 4 I 4 I I 2 I 2 4 3 2 4 3 2 4 2
16 4 I I 4 3 2 4 2 4 4 2 3 4 2 4 4 3 I 4 3 2 4 2 17 2 I 2 3 3 2 3 2 2 4 2 3 2 2 I 2 2 2 3 I 2 2 2 18 2 2 2 I 2 2 3 2 3 4 I 2 I I 3 2 2 2 I I 2 3 2
19 I 2 I 2 I 3 2 3 2 3 - 3 I 3 3 I 3 2 3 3 2 3 2 . 20 2 3 2 '.< I 2 3 2 2 2 2 2 3 4 I 2 2 3 '.! 3 4 3 2 21 2 i I I I 2 2 I I 2 I 4 I 2 I I I 3 :_:; 3 2 3 I
22 i 3 2 I 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 I 4 I 3 -3 2 3 2 23 2 3 3 4 4 2 4 2 4 4 2 4 I 4 3 2 2 I 3 3 2 3 1 24 4 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2
25 2 3 3 3 -----s· 2 2 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 - ·-- .. - ··--·· ·-·-
26 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 .... -- -· -
27 2 3 3 2 4 2 2 2 I 4 I 3 I I I I 3 I 3 2 I 3 l
28 I 3 2 2 3 I 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 : 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 ·3 -31 2 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 ?
... ··- ·- -32 4 3 3 I I 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 I 3 3 3 3 2 3
-··· . - --33 2 4 2 3 I 3 4 2 2 3 4 2 2 2 4 2 I 4 3 4 2 3 I
------ ·-· ---- -34 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 I I 2 3 4 4 3 2 4 3
2 2 -
3 .•.
2 - j 2 2
.. I I 2 3 2 3 3 2 3 2 35 3 3 2 2 3 3
·-·· - - ---· -----
36 3 2 2 2 3 2 2 I 2 3 3 3 3 2 I 2 I 3 I I 2 I 2
37 2 3 2 2 3 I 3 2 I 2 I 2 I I 2 I 2 I 3 3 I 3 I 38 I 3 2 I 2 2 3 2 2 2 I 3 . I I 2 2 3 I 3 3 4 I I
- . . . 39 I 3 4 3 4 2 4 3 I 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 3 I 4 3
. - - .•. -2 2 3 3 2 2 2 I
.
40 3 I 3 I 3 I I 2 I 2 3 2 • 2 I ·- __ ,,_
41 l l I 3 2 l 3 I I 2 2 I I I 2 I 3 I I 2 I 2 I 2 i - ...
2 2 3·· 42 3 3 3 2 3 3 2 I 2 2 2 2 I 2 2 3 3 2 - . __ .. __
43 2 3 2 3 3 I 3 I 2 2 I 3 I I 3 I 3 I 3 3 I 3 2 ·- ----- -- •.. - ----· -
44 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 I 2 I 2 3 I 2 4 4 -·-- - . --
45 2 I 2 3 I I 2 I I 2 I I I I I I 3 2 I 2 2 I I ---- - .. ., .. ··- -
46 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 3 I 2 4 I 3 I 3 3 2 3 3 - ·- - ···- ------ ..
47 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 I I 2 I 2 3 3 3 I 3 3 - - - .
3 3 ·- 2 48 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 - -49 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 J 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3
-· 4 50 2 4 2 3 4 2 4 4 2 2 4 2 2 3 4 4 3 I 3 2 4 2 . 4 2
-3
.. -- --4 51 3 3 4 4 4 l I 4 4 4 I 2 3 I 3 3 2 2 3
- ------
({)b
··-··· ··-. 24 25 26 ~7 28 29 30 31 32 33 34 35 36 J7 38 39 TOTAL
---·- - ---- -- ... I I I 2 4 3 I 4 2 I I I 2 3 2 I 72
..... - --· 4 I 2 2 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 110
- - -· .. ,.. - . I 2 2 3 4 3 2 4 3 I 4 2 3 I 2 3 84
·- . .. . ·-·· -4 3 3 2 4 2 2 3 4 I 2 z 2 3 2 4 101
. 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 107 4 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 110 __ ., ____
--· -· " -4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 105
.. - ---- ··- - . ·- -·-----2 2 2 2 3 2 2 I 2 I 3 I 2 4 I I 71 3 2 3 2
.. 3 3
•.. 3 2 2 2 2 2 3 2 2 94 2
-----·-3
.. i 2 109 4 2 3 I 4 4 2 I 2 2 4 2 2
--- - -· ··-3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 !02 3 2 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 IOI 3 I J 2 J 4 3 3 2 3 2 :i J J 4 4 !06 3 2 3 4 4 4 I 2 3 3 2 3 2 4 2 3 100
3 2 3 4 3 3 2 3 4 2 I 2 2 J 2 4 !06 3 I 3 2 4 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 4 I08 2 I 3 2 3 2 2 3 2 I 2 2 2 2 2 3 84 2 3 2 .I 3 3 4 2 I 2 2 2 2 2 I 2 82 3 2 3 2 /j 3 2 2 I 3 2 3 2 J 2 3 91 3 2 2 2 3 3 I 3 2 2 2 2 3 2 I 2 89 2 3 3 I 4 3 3 4 2 3 2 3 2 3 2 I 82
-· 3 2 3 3 3 2 4 4 2 I 2 I 2 3 I 2 93 3 I 4 '.l 3 4 2 3 I I 2 2 2 3 I 2 99 ... 3 2 3 2 3 3 I 3 I I 2 2 2 3 2 2 97 -3 3 3 2 3 2 2 3 2 I 2 3 3 3 2 4 100 3 3 3 2 3 2 2 3 2 I 2 3 3 2 2 4 99 3 3 4 2 2 I I 3 4 3 I 3 2 4 I 3 88 2 3 3 2 4 2 2 3 2 4 2 2 I I 2 2 92
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 154 - .. ..
2 2 2 2 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 JOO - -3 2 3 '2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 98
-···· - ------ .. -· 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 2 I 3 2 4 110 3 I 4 2 2 4 I 3 I I 2 2 4 3 2 I 96 - . 4 3 4 2 4 2 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 127
·- - ·- ··- - - __ ... ... M 2 3 I :! 2 3 I 3 I I I 2 2 2 2 2 -- -- - ·- - - ... f
3 I I 2 3 I I 2 I I I 2 2 I 2 72 3 I 2 2
----4 4
-2 -3 I I I I I 3 I I 74 ---- -· - - ... - -- - - 2 I I 2 I 3 2 3 3 I 2 2 I 3 2 I 76 - ......
I I 4 2 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 2 117 - ·······- --·- -3 I 2 2 2 I I 2 2 2 I 2 2 I I 2 71 - - -· -----·- - -I I I I 3 3 I 2 I I 2 2 3 I 2 2 62 - - . - -- - -· 2 I 2 2 3 2 2 3 2 I 3 2 3 2 2 3 87
- ... - --··· - ··--· 3 I 2 2 3 3 I 3 I I I I 3 3 2 3 81 3 I 3 2
.. 4 2 3 2
--2 2
-2 i I 3 2 2 90 ..
2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 I 2 72 3 I 3
-2 3 3 3 2 f - ---
I I I I 3 2 2 91 2 2 2 I 3
-2
-·· 2
---· 3 2
--·-· . -- --· 4 I I 2 3 2 3 85
3 3 2 -
2 - -
3 -· --
i - ---- ---·--2 2 I I I I 2 3 I I 84
3 3 3 3 4 3 3 .•. 3- 2
-· ··4 -4 3 3 4 4 4 123
3 4 4 ··-
2 4 4 4 4 4 -- --- --·-·- •' .
. -- . 2 4 4 ,4 4 4 126
- ·- --- --- --- ------- - .... ---- - " - --·-4 4 I 2 3 4 I 3 2 2 2 2 4 I I 2 103
-· -- ---- -- -- - --- .
IJJ7
-- 3 52 4 I 4 3 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 4 3 I 3 2 -·--.·-
51 I I I I l I 1 4 4 1 I I I I 1 I I 1 I 1 4 1 I ··-- ---- -
54 I 3 3 I 3 3 4 3 1 I t 3 4 4 1 2 3 I 4 3 4 3 1 - --- --- - -55 l 3 I 3 2 2 4 2 2 4 I 3 I I 4 2 2 2 3 3 I 3 I
- - ----- - -56 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 I 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 l 3
···- - -- ... ~ .. - ---- -- ----57 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2
·-······ - - - --- - ··--·-58 1 I 2 I I I 2 2 I 4 4 4 I I 4 I I I 4 4 4 I 1
59 2 I 2 2 2 4 2 2 2 2 I 4 2 2 4 3 2 4 2 3 3 3 2
60 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4 2 3 2
61 4 3 2 I I 3 4 2 4 4 4 3 I 2 4 I I 4 4 3 I I I ---- - - -
62 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 I 3 2 I 3 2 3 3 2 3 4 - -- ---- - ---·
63 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 I 4 3 I 3 3 I I 4 4 I I I - -- ,_,_ - ---- - --- - . -·· .
64 4 4 4 4 4 4 4 I I 4 I 4 3 3 3 4 4 I 1 I 3 4 3
65 4 4 4 4 4 4 4 I I 4 4 4 4 4 4 4 I I 4 4 4 4 I 66 3 2 I 4 4 4 2 2 4 I 4 I I 4 4 I 4 4 I I 4 4 I N
67 2 I 2 4 3 4 4 2 4 4 2 3 2 2 4 2 I 3 I I 2 3 2
2 -- ---- 2 4 3 4 68 3 3 4 3 4 4 4 2 I 4 2 2 2 3 4 I 3 I 0
69 4 4 4 3 I - 4 4 4 3 4 2 4 2 2 4 4 3 2 4 4 2 3 2
70 2 3 2 3 I 4 3 2 3 2 I 3 2 3 I 2 4 4 3 3 2 4 3 71 2 4 4 4 4 4 3 2 I 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
M --
72 2 4 2 4 3 2 4 3 4 I 2 2 I 4 3 2 3 2 4 3 I 3 2 . -- - ···- --
73 2 3 2 3 1 2 3 I 3 3 2 3 2 1 4 I I 4 3 1 2 I 1 0 . - ·-- --- ···- -· -
74 2 4 2 2 2 4 4 I 3 4 2 4 2 2 2 4 3 2 4 4 2 3 2 --- ... - --- - -
R 75 2 3 I 2 3 3 4 2 4 I 2 3 2 I 4 2 2 2 4 3 I 3 3
76 2 I 2 I I 3 2 2 3 4 I 4 2 I I I I 2 I 2 4 2 4 -
77 2 4 3 2 3 4 4 3 4 4 I 4 I 2 4 4 3 I 4 4 I 4 2 - r -4 -- ,-----
78 4 t 4 4 4 3 I 4 2 I 4 I 4 4 4 4 4 4 I 4 4
79 2 2 2 -·-···-
4 4 2 4 3 2 4 3 2 2 2 ·4 4 I 4 3 4 l 4 I
R 80 2 I I 2 2 2 2 3 4 4 2 3 2 4 3 2 4 2 I 4 3 4 3
81 4 2 2 2 I 2 3 I 4 3 I 3 2 2 I I I I 2 2 I 2 I 82 2 3 2 I 3 2 3 2 4 4 2 3 I I 3 I 3 2 3 ' _, I 3 2
·~ 83 2 2 2 2 4 2 4 3 4 4 I 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2
84 4 3 3 3 4 2 4 3 I 4 I I 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 t,
s 85 I l 2 I 4 I 3 2 4 2 I 2 I 3 I 2 2 2 2 3 4 2 2 --- -
86 2 3 2 4 3 4 4 2 l I 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 3 2 - - -
87 2 I 2 I 2 2 4 2 2 3 2 I I I 2 2 2 3 2 2 3 2 2
88 2 4 4 -- 2 -- 2
------2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4
p -·
89 2 4 3 3 I 3 3 2 2 4 2 3 4 4 3 2 3 2 4 J 3 3 2 --
0 90 2 3 3 4 2 2 3 2 4 3 I 3 2 I 2 2 4 3 3 3 l 3 2
91 4 3 3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 J 2 4 3 4 3 3 4 4 - - ---
92 2 3 2 4 4 2 3 2 3 3 2 4 I 2 2 l 3 2 4 3 2 4 2 93 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 3 I 4 4 2 4 4
N -·
94 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2
95 I 3 2 --
4 3 2 2 I 4 2 I 4 - -
l I I I 4 I 3 l I 4 4 D - -
96 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 ---- ···--- -97 2 4 2 4 2 I 4 3 I l 4 I I 3 1 2 3 l 3 3 2 I I 98 4 2 2 2 2 2 2
--I 2 3 4 3 2 I 2 2 2 I 2 4 I 2 I
E
99 4 4 3 2 4 2 4 2 2 3 4 4 4 I I 4 4 I 4 I I 4 41 100 2
----·-3 2 2 3 2 :; I I 4 2 3 I 3 2 2 2 I 3 -3 2 3 3 N
···- ----- -
--·"'-3 I 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 98
--··--2 3 I 2 2 4 3 2 4 I 2 I I 2 3 4 69 -- -·- - ·-· - --- --··· I I I I 3 2 I I 4 1 4 2 2 3 3 4 94 -- - ----- . --- -1 1 1 2 4 I I 3 I l 2 l 4 2 2 2 80 4 3 2 l 3 3 2 4 2 1 l 3 2 2 2 2 93
- . - -· - ·-- - . -3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 87
- ·-· 4 3 4 2 4 4 4 l 4 I 4 I 4 4 2 2 95 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 2 I 3 2 98 3 2 4 4 4 3 2 4 4 2 4 2 4 4 2 I 125 I I 4 2 4 I I I 2 I 4 I I 3 I 2 88
·- -2 I 2 2 2 3 I 3 3 l 2 3 2 2 2 4 90 j" I I 2 4 3 I 2 4 I 4 I I 2 2 4 too 4 2 2 3 4 3 3 4 4 2 4 3 2 4 4 4 121 I 4 4 I I I I 4 4 4 I I I 4 I 4 114
.. --- -
4 I 4 3 I 4 3 4 I 4 I 4 4 4 4 I 108 -- -- .. - . ·-
2 I 3 2 3 I 2 4 2 I I 2 2 I 2 4 91 - - -3 I I 2 3 2 I 4 I 2 I 2 2 3 2 3 98 3 2 4 4 4 3 2 3 4 2 4 2 2 3 2 4 121 3 2 I 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 4 2 2 too 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 141
-3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 IOI
""''"" ···--·-- - -----3 I 3 2 4 3 I I I I I I I I I I 75
·- ... -- . -· ··-· ·-3 I 3 2 4 2 2 3 4 2 4 2 2 3 2 4 107
-·· - - -- -- -· 4 4 4 2 l 2 4 3 l I 2 2 2 4 4 I 98 2 3 l 2 l 3 3 2 2 2 I 4 4 3 I 3 84 - --· -4 3 2 2 4 3 I 3 3 I 3 2 2 3 2 4 110 ---- - -·· -··· -·-- .. I 4 4 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 135 4 2
·-- . i 3 2 4 I 4 I 4 I I I I 3 2 100
3 3 I 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 4 106 3 3 I 3 4 2 2 2 I I 2 I 4 2 I 4 80 2 2 2 2 3 3 3 3 I I 2 2 2 J 2 2 89 I I 2 2 3 3 I 3 3 I 2 2 2 3 2 3 97 4 4
--3 3 -------
4 I 3 3 4 4 4 2 4 4 4 J 126 - -2 4 3 2 3 3 I 2 2 3 4 4 3 2 2 2 90 ---- ------ - - ··- -3 2 2 I 2 4 I 3 2 l 3 I 2 2 2 4 102 ·- --···· i 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 89 -· . -3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 I 4 4 131 - . ""''"
3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 120 -··· ----
3 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 97 ---···
4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 133 --· -4 I 2 2 4 4 I 4 2 1 I I 1 2 1 I 92 4 4 4
--4
- -·· 3 4 4 4 3 I 4 4 2 4 4 4 133
-·- -3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 94 -I I l 2 I l I 4 I 4 l 4 4 4 4 1 89 - ------3 3 3 2 3 3 4 3 2 I 2 2 2 2 2 2 94 3 2 1 2 3 3 I 1 4 4 2 I 4 I 1 2 85 -· 3 I 2 I I 3 3 2 2 3 I 3 2 I 2 I 80 -- - -4 I 4 l I 4 I 4 l l 2 I I 3 I 2 99 ·- --· 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 92 - - - .
Frequencies
Statistics
INTENSITAS MENONTON TAYANGAN MISTIK
N Valid 100 .-----:--J-----.·--
M issi 0
--~---------
INTENS 30 ......... .
i l 0
Std. Dev"" 17,12
Mean= 98,1
N" 100,00
eo,o ao,o 100,0 120,0 140,0 70,0 90,0 110,0 130,0 150,0
INTENS
SKOR SKALA RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS (PENELITIAN) Nomor Butir Pernyataan Skala Rasa Takut Terhadap Makhluk Halus
1 2 3 4 !; 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 --·-
1 1 3 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 -·- -- -·
2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 -···· . -
3 2 1 3 3 3 3 4 2 3 2 2 1 2 3 3 2 3 2 3 1 2
4 .----· -· - - -- --2 2 3 2 2 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 1
-- - -- ----5 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 1
..... ll ii ~ i. -- ~ - : -- 3 . 3 . 3 3 .. 3 ·3 3 4 4 3 4 ' ' 3 3 4 I : l_ -a 3 ··3 .. 3 -- ·3. : - 3 3 2 3 . 3 3 3 3 3 3 . 4
--· 8 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2
• -, ' -,· l ··2 --·~ j1 '-
.. 2 - 1 1 1 2 3 1 2 2 1 1 1 2 ----
10 2 4 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 4 3 2 2
11 .
3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2. 1 1
12 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3
13 1 3 1 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3· 2 3
14 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
15 1 .
1 1 3 1 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 4 1 1 1 3 -"''"'"
16 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 1 1 1 1 ----·
17 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 . ., . -18 2 4 4 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2
.. - ---- ----- ··-- -- ··-- ----
19 2 4 2 1 4 3 3 3 3 1 2 1 4 4 4 3 4 2 3 3 2
lio ...
2 2 ---- 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 .....
21 2 ···-
4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 - ---- - 4 ..
22 2 2 2 4 4 2 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 4 1 1
23 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
24 - .. - . -----
2 2 4 2 2 1 2 2 4 2 2 1 2 2 4 2 4 2 3 3 2
25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 - -- . ----
26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 -27 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 2 1 2 3 3 2 3 2 2 3
28 2 4 2 1 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ' 1 1 1 1 1 1
30 1 2 1 2 3 3 2 4 1 2 2 2 2 1 4 2 3 2 3 2 2 .. -·
31 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2
32 ----
4 - --
2 3 2 2 3 3 3 3 2 2· 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 ... -- - - ----
33 1 2 1 1 2 2 2 3 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 -- - - .
34 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1
:is -2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3
.... ··-- --- -36 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2
-·----37 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
- - .. - '" ·----- -38 1 4 1 2 3 3 4 4 1 2 3 1 4 1 2 2 3 2 2 2 1
39 1 4 2 2 4 2 2 3 1 1 1 - 2 1 1 3 1 4 1 1 1 3
- - . --- --- ----40 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1
41 i ------- - -----" 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2
- .. - --42 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 _._ __
----- -43 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 2
- - . --·- - - .
44 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 - ,, __
45 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 1 1 1 - .. - . -·--
46 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2
47 --
2 3 2 2 --
3 - 3 -
3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 - - -
48 3 3 2 2 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2
49 1 1 3 3 1 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2
50 2 4 2 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 ·-
51 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 4 2 2
52 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 I -· -- '' -- ·-
53 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 1 3 1 3 2
54 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2
l!O
22 23 24 w 2 1 2 1'
4 3 3 3
4 3 3 2
4 4 4 4
2 3 3 3
' ' 4 3
4 3 3 31
2 2 2 ~1 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2
2 3 2 3
3 3 2 3
2 2 2 2
3 1 2 1
1 1 1 1
4 2 2 2
3 3 3 2
3 3 3 1
3 2 2 1
3 3 2 2
2 3 2 3
3 3 2 2
3 2 3 2
1 2 2 1
1 2 2 1
2 2 2 ~
3 2 2 1
1 1 1 ' 3 2 2 2
3 2 4 2
4 2 3 2 -
2 2 2 1
2 2 2 2
2 3 2 2
2 2 2 2
2 2 2 2 ------
3 2 3 2
4 4 4 1
3 3 2 1
2 2 2 2
2 1 2 2
4 3 3 2
3 2 2 1
4 3 4 2
2 3 3 " 2 2 3 2
3 3 3 , 2 2 1 3
3 3 3 3
4 2 4 1
3 3 2 2
1 1 3 1
3 3 3 11
11/
26 27 28 29 30 TOTAL.
2 1 2 1 43
3 3 4 4 3 105 --3 ---
2 3 3 3 76
4 3 4 3 3 85
4 2 3 3 1 77
' : : ··--· ~ --~ ' -: : 4 .. ·3 :
2 2 2 2 2 65 : r -. 2 3 2 4 . 6i 2 2 2
--- -· :2 55 2
2 2 2 2 3 64
3 2 2 2 2 72
2 2 2 2 2 84
3 3 3 3 2 54
1 1 1 -- 45 3 2 4
..... 2 2 71
2 3 3 2 2 17-3 3 2 2 2 80
3 3 3 3 3 77 ..
2 2 2 2 3 7~
2 3 2 2 64
3 2 3 2 2 70
2 2 3 2 2 71
2 2 55
2 2 1 55
2 2 2 4 2 n 3 2 2 2 2 86
1 1 30
3 2 3 2 2 67
3 4 2 2 ~-. -- - --
73 2
4 3 4 2 3 ----------- ea
1 2 2 2 1 54
2 1 2 2 1 45
2 3 2 2 2 - --,.-~ - -
i2 4 2 2 ·2 2 67
2 2 2 2 2 63 -~ 2 3 3 3 2 71
i 2 61
2 i 2 -57
2 2 2 2 2 52 3 1 1 59
2 3 3 3 2 76
2 2 2 2 60
2 2 1 66
2 2 3 2 2 69 3 2 2 2 2 70
3 2 3 3 2 77 2 1 1 1 2 51
3 3 3 2 3 81
3 2 4 4 3 90
3 2 2 2 60 ..
1 3 55
3 2 3 3 2 73
.... -4
·-·-1 2 "2 .. 4 1 1 1 3 4 4 4 4 2 2 1 4 1 4 55 3 4 3 3 4 4 . - ·-· - . .
2 .
3 4 3 2 3 2 2 1 3 4 3 1 56 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1
57 2 3 2 2 3 2 ·-·-
2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 ... - - ·-- -
58 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 '· 2 4 --· . . ..,.,,,,,..
59 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 3 3 1 1 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2
60 1 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 4 3 4 4 4 2 2 1 4 4 1
i .
3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 2 61 3 3 3 3 3 2 2
62 4 3 4 4 4 4 2 4 4 1 4 1 1 4 1 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2
2 2 ···- 2 -- -- -- . 3 63 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 1 4 4 1 2 2 2 '2 2 2
64 ...
2 2 2 2 2 2 '2 2 2 ' 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 2 ··- - -- .. 65 3 3 3 4 1 1 1 1 4 4 1 1 1 4 4 1 4 1 1 1 3 1 1 1 1
i 2 - ----1 1 2 3 4 1 ' 1 1 2 2 2 66 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1
67 2 2 4 4 3 4 4 1 3 2 4 1 1 1 3 2 4 3 2 3 3 1 2 3 1 ·----
68 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 ? 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1
3 --·- - ..
2 2 .... _
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 89 3 1 2 2 2 2 1 --70
-2 3 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 1 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 _,, ___ .. ..
71 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 I 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
72 - -·----- i 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 1 4 1 2 1 2 3 2 4· 2 1 - . -
73 2 4 1 1 4 3 1 4 1 1 4 3 1 3 3 3 2 3 1 1 1 2 2 4 1 . ···-- - -- - ----
74 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 - --- -- ..
75 2 4 2 1 3 4 2 1 4 2 4 1 1 2 3 3 2 3 2 2 2 3 1 1 4
76 3 "3 2 ... -· :i 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2
77 ---3 2 •.
1 2 2 1 2 4 1 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4
78 •..
1 1 4 1 -·
1 . "'i 1 4 . i .
4 1 2 3 1 1 4 1 1 2 3 1. 1 1 1 4
79 ----. -- ·-·· -·
2 - ······2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
so ----- - 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 - 3 4 4 3 2 4 4 1
111 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 ' 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 2 1 -02 1 4 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 4 3 2 2 1 2
83 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 ·->--
84 1 2 1 1 4 3 2 2 1 1 4 1 1 1 4 2 1 4 1 2 2 1 1 4 1
as 3 1 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 1 3 3 3 3 4 2 1 2 4 3 3 2
88 2 2 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2
87 3 1 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 1 2 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 2 -- -"-
88 4 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1
89 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3
96 4 2 4 -·
3 3 2 3 1 1 2 1 1 1 3 2 2 1 1 3 2 4 1 2 1 2
91 . -·- ·2 2 1 2 2 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2
.. .... 92 2 1 2 1 2 3 2 2 2 :;_ 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2
93 2 . - --
1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
94 "2 2 3 3 2 -
3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 ..
95 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 1 1 1 4 4 4 1
96 2 -----
3 ..
3 -
2 "2 2 2 2 3 4 2 4 3 3 1 4 4 3 2 1 1 3 3 3 3 "' - - - . -----
97 2 3 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 3 3 2 2 1 2 4 1 2 1 2 1 - ·-----
98 1 1 1 1 1 3 1 2 4 1 3 1 1 1 1 2 1 2 2 2 3 4 3 3 3 99 . 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1· 1 1 1 1
-----DO 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 1 1 1 4 4 4 1
... •.. --
I t?7
1 1 1 2 1 76 .•
3 4 2 3 1 78
2 2 •..
3 2 2 73 ···-- ....... _._
2 1 4 1 2 69 _ ..... -----2 4 3 4 2 90
. ..• 4 1 2 2 2 84
. 2 2 2 2 2 70
.. ·---3 2 3 2 2 77
1 1 1 1 2 62 _ .. ---2 2 2 2 3 65
----· 4 1 1 1 2 60
·3 . 2 1 1 4 50
3 2 3 2 3 76
3 2 2 3 2 65
1 2 2 2 2 57 -... --
3 2 3 1 3 68 .•. ..
1 . ·····-
1 2 1 3 41 ----·- -----·
1 1 3 2 2 64 .. .
1 3 4 3 1 68 ..
2 2 2 2 2 64 ·3 --·--· -
2 1 1 3 69
2 3 ··3 3 2 77 ·2 ------- ..
3 4 3 3 81
1 4 1 1 3 56 --- --
2 3 3 2 3 79
4 3 3 2 3 99
3 2 2 1 3 69
2 2 2 2 2 53
2 2 3 3 3 80
1 1 1 1 2 54
3 3 3 3 4 87 .
2 2 3 3 2 78
2 2 4 4 2 87 ... .•.
3 2 2 1 3 53
4 2 4 3 3 101 .. .•.
2 2 2 2 3 63 ---- •. ...
1 1 1 2 2 51
3 2 2 2 1 60
1 1 1 1 2 35 --···
2 2 3 3 2 76
4 1 2 1 1 84
3 1 2 2 1 74
1 1 1 1 1 51
4 3 3 3 3 64 .
1 1 1 1 1 38
4 1 2 1 1 84 ..
Frequencies
Statistics
RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS
N
RASA 20 --
10
RASA
Valid JOO
Missing ~
Std. Dev= '14,16
Mean= 67,9
N = 100,00
Correlations
Descriptive Statistics
Std. T Mean Deviation N
lntensitas Menonton Tayangan Mistik 98,06 17' 120 100
-Rasa Takut Terhadap Makhluk Hal us 67,86 14, 183 100
Correlations -·----- -· -·-------------- - ---- ---- ---·-- - ··-----.. - --.. ----·--·-
INTENS R/\SA ----·--- ---- -- --··--- ------------· F----
INTENS Pearson Correlation 1 -,199(*) --
Sig. (I-tailed; ,023
Sum of Squares and Crosr.-products 29015,640 t-----··
-4794, 160
Covariance 293,087 -48,426
N 100 100
RASA Pearson Correlation -, 199(*) 1
Sig. (I-tailed) ,023 -------
Sum of Squares and Cros>-products -4794,160 19914,040
Covariance -48,426 201,152
N 100 100 ·-• Correlation 1s significant at the 0.05 level ( 1-t&lied).
T-Test (lntensitas menonton tayangan mislik)
Group Statistics
-Std. Std. Err or
Jenis Kelamin N Mean Deviation Mean
lntensitas laki-laki 50 I 03,56 17,069 ?.Ai 4
Perempuan 50 92,56 15,462 2,187
Independent Samples Test
1-· ··--·----.---------· .. -------- ---·---- ... ··- --·---- - ...... _ ---- "····- - --·· - ---- - . ··-··---- --------------------- ----
I ,cvcne's Test l(ir
Equality of Variances t-test for Equality of Means
-----Si g. Mea Std. (2- n Error tai Di ff Diffe 95% Confidence le eren renc Interval of the
F Sig. t df d) ce e Difference -----
Lower Upper
z Equal
t;j variances 3,3 ,0 11,0 3,25 z assumed ,313 ,577
77 98
01 0 7 4,536 17,464
w
Equal variances 3,3 ,0 1 I ,0 3,25 not 77
97,057 01 () 7
4,536 17.464
assumed --
T-Test (Rasa takut terhadap makhluk halus)
Group Statistics
Std. Std. Error
JK N Mean Deviation Mean
RASA laki-laki 50 63,66 15,027 2,125
perempuan 50 72,06 12,024 1,701
Independent Samples Test
-·----·-·-- ---· T--- --·-- ·-- - --------- -----,, ____
-·-----~-------·---
Levenc's Test for
Equality of Variances t-tesl !fir Equality of' Means
·- -- ------95'%
Std. Confidence
Mea Erro Interval of !11e
Sig. n r Difference
(2- Di ff Di ff tail er en eren
F Sig. t elf eel) ce ce Lower Upper RASA Equal -
variance 1,67 ,00 2,72 ,199 -3,086 98
-13,80 -2,999
s 0 3 8,40 2 assumed
1
Equal
138t299' variance -3,086
93,5 ,00 - 2,72 snot 03 3 8,40 2
'> assumed i ----~-
28 TABEL E
NI LA I-NI LA I KR i T ~ S ::-.~:~"..RSOtJ PF?.()O(JCT-M0l1El../T CORF\£Ll,1'IO!-./ COEFT'IC IE:V'J'
l-- L..,vel of dgrdflc1JlC~ fo, Orl•·t:-11\'-'J tc-;_1 __ -===1 I .05 I .075 I .D 1 J .OC5 I .MOS ___ _]
I I Lirvol of 1lf:nl~lc6nco lc>r rwo-t!l!!('\1 te-s1 I I~'·"~ 1o I o· I oi
------.......---------~-!
,-~ - - . . . ~ _ _l __ . ____ -~_J .001
1 " 1 .8877 .89G~ .D:J •S .9099 1.00(}) j : .n:::ioo .!1'soo .~ooo .0900 .0990
..D[;f:.7 .:i~ 1 2 I I J .8D~r. .B7~3 .9::J 0IJ I
1. 4 ,7 )•)J ,6114 .Be:2 .s 17'2. ;. :' ~ '1 !
j 5 .0&0'1 ,7545 JJ3Z? .n.7;;5 ,9507
5 .621£.i ,7CGi .7 ,;e J ..a:;.e3 .92..:9 I ' .3~22 .6C6--4 .7<PS .7977 )39 e.2 ' i 3 .6..fQ..1 .tl;:\tQ .71 55 ."/6-t.$ Jl721
' .52 t 4 ,$021 .6B$l ;7'.'-48 ..B47 l I ~Cl A9n .67SD .6581 .7073 .£233 I
11 -~ 75f ,5G29 .6339 .Ol?-:;S .8010 I ,. ,•lG75 ,5324 .6120 .6014 .7800 ! . ' : 3 44DJ ,61~ .6923 ,SJ; 1 t .7s.;;J l.i ,JC! :'~9 ,-<fl 7 3 .57-1./ .~220 .?' t. ~~ : 5 ,,.; , :: ,, .~021 .l"l!.\;'7 .r,c::.~ . l:i_.<l>
IG .~000 ,'10Q~ .t'>·J 7. :- .£1J ~; ·; . 'i0~~{.
1) ,jtiG7 .•!S5fi .fl 2 r, ~' .:'i ./ :-) , .fir. J :i
1 0 .Ji'r:3 .'i•::~n .31 GS .G51..l .G7!~/
! ;
I ,.lf.£;"/ ·"' 3 7".I .. --.11:.Jo . .o.-;n7 .~iDS:2
?C .2:-.9e .4127 •·I~! :2 l .S:iGn Ji~?_<_
~s I • .::! 2:)3 .3809 .·1~! 5' ,4 (l(jJ .GrJ /.t 3iJ I .~9GO .3~9'1 .L!C!-: 3 .·~487 .:;s-t 1
; lo I :..(/413 .32<!6 • .3:": 1 0 Ai82 .S l 8'1
i .:!C .~573 .~Od4 .357A .39J2 ,-167!G
I ·~ ~ .?~70 ,2876. .::i :J[,~ ..272 ~ .t..c. ... ~e
!30 .'.230-S ,2732 :~.:.1.1 e .3 5-4 1 ,<1433 J eo .: l C!! .2600 .1:;Jt.a-··· -·.:i2~3 .. ~073 I 70 . ~964 .n1il ., .. 37 .:io 11 ,3?99 J 1 DO • j 029 .2172' ~665 .2830 ,35G8
L_ so . !726 .20SC .2·122 .1G73 .3376 i 00 .:c3a ,1946 .2301 .2540 .3211
. •.
TAI3EL K
35 I 1 '
NILAI-NILAI KRITIS t
I l-- ____ L_<_v_<,I _o_< _,1_,_n_1<_1c_•_nc,•_<o_•_o_n_><_·t_•_l1...,..o,--1_._" __ -,- -------~
I \) fL-, o====--·-0_6 __ _J__._0_2_~ _ _,___ .o 1 _j .oo< .oooc ____j
L•v•I of 1Jon'lk.tn<:<1 for two-u.ll•d t.:.tt -~
I - ·- ----- ~-
J - I .011-:001-d/ .10 .t 0 .06 ,02 r-Tl-;:o,·e '------6.j 1 .. 1 2.700 Jl . .921 (iJ .{i!i 7 \ nc.GH'
2 1 ;3J5 2.Qio ·CYlJ ~J3 ~~ G.925 ~ j ,6? 0 ; t.(,JIJ 2..3 !S.J 1., £1 ...( ·'·41 £5,&-41 12.~~ 1 < 1.533 2 .1 J:? Z.7l G :.7.t.7 ~-6-0~ a.s 10 6 t.<76 2 .0'1 6 2.571 J.:J65 ~.on C.CGO
0 1 .-4 .. 0 1 .04~ 2..-<•7 :.1 -<J 3.707 ~ .\15'd
' 1.-< t G 1.£!9 2.3M 2.S'CO :;,.1.n 5.~05 B 1.jo7 fI;!J-wl 2 ,;}-0';5 :i .290 :::...J!i5 ~-0~1 0 1.:isJ 1-'l3J 2.262 2.821 ~.'.15-0 <.761
10 1.Jli 1,.e~2 2.'.12S 2.76--( 3.15g 4.£:;G7
11 1.:16') 1.7~6 2.201 2.718 ~.1 <Xi "'.431 I :1 1.:J5t, 1 .. 1!?2 2.170 2.681 :>..O~E; 4..'.l 1B 1~ 1.350 1.771 2.160 l.GU-~ :!..012 4...221 1~ 1.~.( ~ 1.761 2.1 ~5 2.ti'.i< :2.077 -~.1~ 1 e 1 .:J-< 1 1.n.:i 2.1 Jl 2.W2 2-'1·0 .:.01:1
1'. 1.J 37 1.7-<e 2.120 1.583 2.0}1 .(,.f',115 ti 1.331 t.7-<o 2.110 2.L67 2.soe ;.FC6 10 1 .:i 30 1.73• ~.101 :l:.552 ~rB?e ~.13.21 1Q 1,.:'!2G 1.7~ 2.003 2.53Q :l.BC1 ~.883 20 1.3'6 !.725 2.030 2 .~20 2 .G..{~ ~.fl ~-0
21 I .32J 1.721 2.ono :l .~ 16 1 .IJ J 1 J .e, r 22 1.311 1 .717 2.074 2.&08 :; .: 1 ~ J.i )) :13 1.319 1.71. 2.009 2.~·00 2 ..S07 'J.767 24 1.310 1. 7 l 1 2,ot>..! 2 . ..<92 2.707 J:.7.o!~ 25 1.31 l5 1 . 7 on 2.0-::c 2.48~ 1.."J S7 ~.72!i
)6 1.315 1.71'.>11 :i.o~ 2.<79 :1.779 :J.707 27 f.31.( 1.703 2.~2 2 . .(73 :1. 7 7 t 3.BSO 2:8 "1 .:! 1 :'.) 1.701 2.048 2.<f.7 2.753 J.e74 29 1.311 1.$g~ 2.04~ 2.452 2.1l::$ :l.C!'.i~ 30 1.310 1.M7 2.642 2.•S7 2.iso 3.6<6
40 1.303 1.~ll-4 2.021 2.423 2.704 o.S51 eo 1.196 1 ,071 2.000 2.390 2 .56<> ~.460
120 1.289 1,6DS 1.GSO ' 2.358 ;1.61 7 :1.373 M 1..2B2 1.645 1 .fl GO 2.32e 2.070 .l.29 1 J i
I
\ l
-....,... ___ ,...;,,...,....,,--.