hubungan intensitas menonton ta yang an...

129
HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN MISTIK DENGAN RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS , SISWA SLTP 73 JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Psikologi Pembimbing I Oleh: ISRAWATI NIM:0071020332 Di Bawah Bimbingan Pembim1Jing II Dra. Agustyawati, M. Phil, Sne FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA 1425 H/2004 M

Upload: vuongmien

Post on 18-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN MISTIK DENGAN

RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS

, SISWA SLTP 73 JAKARTA '~

Skripsi

Diajukan kepada F akultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar

Sarjana Psikologi

Pembimbing I

Oleh:

ISRAWATI

NIM:0071020332

Di Bawah Bimbingan

Pembim1Jing II

Dra. Agustyawati, M. Phil, Sne

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

1425 H/2004 M

Page 2: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul HUBUNGAN INTENSITAS MENONTO:N

TAYANGAN MISTIK DENGAN RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK

HALUS SISWA SLTPN 73 JAKARTA telah dujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal

9 September 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (S 1) pada Fakultas Psikologi.

/

Penguji I

Dra. Fadhilah Suralaga, M. Si

Pembimbing I

Jakarta, 9 September 2004

Sidang Munaqasyah

Anggota

Pembantu Dekan/

Sekretaris Merangkap Anggota

yah, M. Psi

NIP. 150 238 773

Drak~Si Penguji II

Dra. Agustyawati, M. Phil, Sne

Pembimbing II

Page 3: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

KATA l'ENGANTAR

Alhamdullilal1hirabbil'alamin, tiada kata yang pantas terucap kecuali pUJI

syukur tak terhingga kepada Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan,

kemudal1a11, kesehatan, kesabaran, kepada hamba yang tanpa itu mustahil skripsi ini

akan selesai. Karena atas kchendakNyalah segala scsuatu bisa terjadi dan ::itas

ridhaNyajuga akhirnya penulis dapat 111'~nyclcsaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam tak lupd penulis haturkan kepada Rasuluilah saw

junjungan umat, semoga kita sebagai umatnya menjadi bagian dari orang yang

mendapat syafaat darinya.

Skripsi ini tidak akan terwujuJ tanpa adanya bantuan baik moril maupun

materiil. Oleh karcna itu penulis mengucapkan terimakasih kepada !bu Ora. Fadhilall

Suralaga, M. Si sdaku pembimbing l yang dengan sabar telah bersedia meluangkan

waktunya dalam membimbing dan memberi masukan-masukan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, juga kepada !bu Ora. Agustyawati, M. Phil, Sne selaku

pembimbing II yang dengan sabar telah memberikan bimbingan-bimbingan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Untuk kedua orang tua yang tercinta Ayah (aim) dan Omak, ucapan

terimakasih takkan cukup untuk tiap tetes peluh dan doa'nya, untuk pcrhatian dan

kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan pun j uga.

Oalam kesempatan ini penulis juga ingin menghaturkan terimakasih kepada:

Page 4: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

1. Ibu Ora. Netty Hartati, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi, Ibu Ora.

Zahrotun Nihayah M.Si selaku pembantu dekan Fakultas Psikologi beserta

seluruh jajaran dekanat lainnya yang tclah membantu kelancaran penyele5aian

skripsi ini.

2. Para dosen di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmunya kepada maha~:iswa, teimakasih atas ilmunya · semoga

bermanfaat khususnya bagi penulis.

3. Pakcik clan Makcik yang selalu mcmberikan dukungan baik moril' maupun

materiil, yang dengan tulus mcngiringi setiap langkah penulis dengan do'a

dan kasih sayangnya, juga Alya yang selalu membuat penulis dapal tertawa

bahagia.

4. Teman-temanku: Oewi "my best friend", Choiniah yang sudah menemani dan

membantu penulis dalam menyebar skala, Atikah yang menemani penulis

mencari literature serta teman-teman di Psikologi angkatan 2000.

5. Bapak Ors.H.0.R Syarif Hidayat, M.Prl Kepala Sekolah SLTPN 73 Jakarta

yang telah memberikan waktunya kepada penulis untuk melakukan penelitian

serta siswa-siswi yang telah meluangkan waktu untuk mengisi skala yang

penulis susun.

Penulis menyadari skripsi ini m~miliki banyak kekurangan, karena itu kritik

dan saran anmt membantu untuk kesempurnaan skripsi ini walaupun memang tidak

Page 5: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2004 terhadap siswa-siswi kelas

I, 2, dan 3 SLTP N 73 Jakarta yang berjumlah I 00 responden, terdiri dari 50

responden laki-laki dan 50 responden perempuan.

Alat pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala intensitas

menonton tayangan mistik yang terdiri dari 39 aitem dengan reliabilitas 0,976 dan

skala rasa takut terhadap makhluk halus yang terdiri dari 30 aitem dengan

reliabilitas 0,964.

1-!asil analisa statistik yang menggunakan korelasi pearson product moment,

diperolch r hi tung scbesar -0, 199 ,Jan angka ini lcbih bcsar kearah negatif dari

r table scbesar -0, 1638 pada taraf signifikansi 0,05, maka Ho yang mcnyatakan

bahwa tidak ada hubungan antara intensitas menonton tayangan mistik dengan

rasa takut terhadap makhluk halus ditolak clan Ila yang menyatakan bahwa ada

hubungan signifikan antara intensitas menonton tayangan mistik clengan rasa

takut terhadap makhluk halus clitcrima. Dan arah korelasi tersebut menunjukkan

kearah negatif dengan kata lain semakin tinggi intensitas menonton tayangan

mistik maka semakin rcndah rasa takul terhadap makhluk halus siswa SLTPN 73

Jakarta. Namun seeara umum skor n:lai rcsponden beracla pada tingkat intensitas

menonton tayangan mistik seclang dan tingkat rasa takut terhadap makhluk halus

juga sedang, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan untuk betta;nbahnya

rasa takut tcrhadap makhluk halus pada responden.

(G) Daftar bacaan 29 (! 973-2004)

Page 6: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

DAFT AR TABEL

Tabel 3.1 Blue print skala lntensitas 1m:1'onton tayangan mistik.

Tabel 3.2 Blue print skala rasa takut terhadap makhluk halus.

Tabel 3.3 Sef:.aran butir skala lntensita; men0nton tayangan mistik setelah uji coba.

Tabel 3.4 Sebaran butiran skala rasa takut terhadap rnakhluk halus setelah uji ·~oba.

Tabel 4.1 Gambaran umum subyek berdasarkan jenis kelarnin

Tabel 4.2 Garnbaran umum subyek berr:lasarkan usia.

Tabel 4.3 Gambaran umum subyek berdasarkan kategori kelas.

Tabel 4.4. Gamhman umum subyck bcrdasarkan skor skala intcnsitas menonton

tayangan mistik.

Tabel 4.5 Gambaran umum subyek bcrdasarkan skor skala rasa t<:kut terhadap

makhluk halus.

Tabel 4.6 Tabel nilai koefisien korelasi

Tabel 4.7 Perbedaan intensitas menonton tayangan mistik berdasarkan jenis kelarnin.

Tabel 4.8 Perbedaan rasa takut terhadap makhluk halus berdasarkanjenis kelamin.

viii

Page 7: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan
Page 8: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Makhluk dan alam gaib ternyata dapat menjadi sebuah kemasm1 tayangan

televisi. Pengalaman dengan alam gaib, yang semula hanya merupakan pcristiwa dan

pengalaman subyektif seseorang, namun sekarang mendadak menjadi pe1igalaman

publik lewat tayangan mistik yang hadir di layar kaca televisi.

Bermacam acara tentang alam gaib dan mist;k ditayangkan lcwal stasiun

tclevisi nasional, baik dalam bcntuk sinctron maurun liputan khusus. Misalnya,,

tayangan Mistcri dan Gcntayangan di TPI, Dunia lain di Trans TV, l'crcaya nggak

percaya di Anteve, Saksi misteri di Lativi, Ekspedisi alam gaib di TV7 dan scjumlah

sinetron mistik lainnya.

Menu-menu tayangan mistik tl"rsebut !Jegitu laris k'.lrena mampu memikat

perhatian pemirsa cukup besar. Namun anehnya pihak produser tampaknya tidak

pernah berpikir bagaimana bias dari pengaruh tayangan tersebut terhadap pemirsanya.

Tidak terpikirkan bagi mereka apakah tayangan itu berdampak negatif atau positif ..

Kecuali yang terlintas dalan1 pikiran mereka bagaimana acara tersebut laris dan

meraup keuntungan materi. Faktor lainnya adalab setiap media ingin tmnpil beda. 1

1 Sytthrlittl SA(!, Tfi)'fiO(!fiO i;iall> di T~l~visl, http:llwww.indomedia.com/scra111!1i, 16 ,lull 2003

Page 9: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

2

Inilah salah satu kenyataan bagi masyarakat yang hidup di tengah serbuan

informasi media, ketika salah satu ideologi di dalamnya adalah menghadirkan

peristiwa-peristiwa yang tidak hanya menyangkut hal politik dan ekonomi, tapi juga

dalam urusan hantu. Pada sisi yang lain, He111 1···~wan Riyanto, perupa dan staf

pengajar FSRD ITB mengungkapkan bahwa kenyataan yang menerangkan_fenomena

kegandrungan masyarakat pada tontonan hantu seperti yang terjadi sekarang ini,

tidaklah bisa dikorelasikan dengan kepereayaan masyarakat tradisi lama terha<lap

kekuatan-kekuatan gaib. Tayangan dan tontonan-tontonan hantu seperti sekarang ini

bisa dikatakan telah mereduksi pengertian <lan pemahaman masyarakat lentang alam

gaib itu yang scmata-mata hany;i bcrisikan makhluk-makhluk galb yang

rnenakutkan.2

Ketakutan manusia terhadap mistik adalah sebuah fenomena sams dan

pengetahuan yang belum dapat menjclaskan objck-objek mistik itu sendiri dan

bagaimana ia menjelaskannya dengan menggunakan bahasa rasional terhadap dirinya

maupun kepada orang laiu. Sebaliknya ketakutan itu sendiri adalah konstruksi sosial

masyarakat terhadap sesuatu yang "berbahaya"' dalam hidup seseorang. Jadi

sebenarnya seseorang tidak akan takut terhadap sebuah objek mistik apabila ha! itu

tidak dikonstruksikan sebagai sesuatu yang membahayakan hidup, menyeramkan, dan

menjijikkan.3

1 Mn1ynrnkHt & Jnd111trl Hnnrn, http://w}l\y,_Qikiran- rnkyat.com/,ioo2

3Burhan Bungin., Pornomedia; Konstruksi Sosial Teknologi Telematika & Perayaan Seks di Media Massa, Jakarta: Prenada Media, 2003, hal. 191.

Page 10: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

3

Sebagaimana yang kita lihat sekarang bahwa tayangan mistik apapun yang

disiarkan di televisi, semuanya adalah konstruksi sosial media televisi yang tujuannya

adalah untuk menciptakan keseraman massa. Dengan teknologi informasi yang sudah

sangat canggih seperti sekarang ini, mampu menciptakan rekayasa gratis yang paling

spektakuler, maka media televisi dapat membangun konstruksi horor apa saja yang

dapat disiarkan di televisi. Konstruksi sosial media televisi ini mampu membangun

theater of mind pemirsanya tentang ketakutan, horor, dan kengerian.4

Beberapa pakar psikologi bahkan memberikan penegasan bahwa cerita mistik

dan hantu pada dasarnya mercfleksikan kondisi sosial masyarakat setempat,

khususnya yang mcnyangkut hilangnya rasa aman dan perlindungan pada masyarakat

lcrsebut. Logikanya, dalam situasi dan kondisi demikian, cerita mistik dan hantu

memungkinkan masyarakat merasakan kembali scnsasi rasa- lega karena telah

berhasil menguasai kecemasan, ketakutan, atau rasa tidak aman mercka dalam

kehidupan nyata. Secara teoritis, fenomena pelepasan rasa lega ini bisa disamakan

dengan penjelasan Sigmund Freud mengenai fenomena mimpi. Menurut freud, mimpi

sebenarnya sebuah mekanisme pelepasan ketidaknyaman~ dalam alam bawah sadar.

Sensasi ketakutan yang dalam realitas dihindarkan dan ditekan dalam ketidaksadaran

mendapatkan pelepasannya ketika orang menyaksikan tayangan misteri terse but. 5

4 Burhan Bungin, Op. Cit., hal. 195.

' Drajat wibawa, Cerita hantu dan misteri, kenapa disukai?, Majalah Psikologi Emphaty, Edisi September 2003. hal 29.

Page 11: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

4

Menurut Dr. Agung Kusumaiwrdhani, .171., kj, dari bagian psiki<•.tri FKUI

/RSCM, banyak faktor yang melandasi berlebihannya rasa takut yang dimiliki

seseorang. Pengalaman yang menakutkan termasuk karena menonton film seram,

juga memberi kesempatan pada mcmori sc~eorang untuk mcrckamnya. Sclanjutnya

rasa takut tersebut terbawa dalan1 kehidupan sehari-hari. Orang yang sering

menonton tayangan yang menyeramkLn, cendernng berpikir negatif, terlalu curiga,

dan tingkat kewaspadaannya tinggi. Dalam dirinya akan tertanam hal-hal yang

mengancam, sehingga merasa tidak aman. Program yang mengedepankan unsur

ketegangan bisa bcrbahaya jika ditonton olch orang dcngan riwayat fobi,i. Apalagi

program tcrscbut bcrupa tayangan langsung dcngan faktor rcsiko tingggi. "

Ketakutan yang berlebihan menurut Dr. Agung bisa disembuhkan bila

seseorang mempunyai efek defence (bertahan) yang tinggi, rasa takut yang

menyerang akan hilang dengan segera. 7

Karena tayangan mistik merupakan salah satu menu idola pemirsa televisi

maka intensitas menonton tayangan tersebut akan semakin meningkat karena hampir

semua stasiun televisi menayangkannya dengan fonnat yang berbeda-beda dan

menarik. Dari intensitas menonton tayangan misteri yang semakin tinggi tersebut

akan menimbulkan efek kognitif terhadap makhluk halus dari pemirsa televisi yang

menontonnya.

6 Kompas Cyber Media: 9 Desember 2003.

7 Ibid.

Page 12: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

5

Dalarn tayangan-tayangan mistik tersebut rnakhluk halus selalu

dikonstruksikan sebagai makhluk yang menakutkan. Karena mahkluk ha! us tersebut

selalu dikonstruksikan sebagai mahkluk yang menakutkan maka tayangan mistik

tersebut mampu membangun theater of mind pemirsanya ten tang ketakutan, horor,

dan kengerian terhadap makhluk halus.

Dari tayangan mistik yang mengkonstruksikan makhluk halus sebagai

makhluk yang menakutkan maka terbentuklah citra tentang makhluk halus tersebut

bagi pemirsa televisi yang merupakan ~esuatu yang menakutkan. Walaupun tayangan

rnistik tcrschut dapat mcmacu wlrcnatin dan dapat mcnimbulkan rasa takut namun

pcmirsa tclcvisi tclap mcnonton acara I ~rscbul karcna pcnasaran.

Dampak negatif dari tayangan mistik tersebut tidak hanya berlaku bagi

kalangan dewasa. Anak-anak dan remaja justru menempati rangking pertama yang

dirugikan. Karena rasa ingin tahu dan penasaran mereka yang begitu besar namun

tidak diimbar.gi oleh pengetahuan yang cukup tentang makhluk dan alam gaib

terse but.

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan p~nelitian pada remaja awal,

yang duduk di bangku Sekolah lanjutan Tingkat Pertama yang juga merupakan masa

peralihan dari anak-anak ke remaja. Dengan pertimbangan bahwa remaja merniliki

intens lebih besar dalam menonton tayangan mistik tersebut yang ditayangkan pada

malam hari dibandingkan anak-anak karena remaja mempunyai keinginan yang besar

dalam mencoba hal-hal baru, berani menentang orang tua sehingga sering terjadi

perselisihan, merupakan masa ekplorasi, sedang mencari identitas diri serta kontrol

Page 13: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

6

diri yang belurr. matang tetapi tidak menutup kcmungkinan bahwa anak-anak juga

menonton, namun mereka masih bisa dilarang oleh orang tua untuk tidak menonton

tayangan tersebut.

Namun dnrnpak layangan mistik. terscbut tidaklah selalu sama. ada yang

menjadi penakut karena menganggap itu benar adanya dan ada juga yang

menanggapinya biasa karena mereka sebelumnya telah dibcritahu orang tuanya

bahwa itu hanya khayalan saja sambil memberi pcnjelasan bahwa dunia gaib. itu ada

namun kita tid;,k harus merasa lakut. Namun hanya sebagian kecil orang tua yang

clapal mendampingi anaknya 111cnonto11 taynngan mistik tcrscbul clan 111emi1er!k»1:

pcnjclasan lerhaclap mcreka.

Disarnping dapat menumpulkan logika tayangan mistik tersebut juga clapat

merusak moral dan mendangkalkan akidah serta tidak mengandung niiai pe11diclikan

bagi generasi muda karena menampilkan tayangan yang tidak masuk aka! dan

membentuk generasi pengkhayal.

Dari pemikiran di atas tidak ada alasan yang rasional untuk menyatakan

bahwa tayangan mistik ini bermanfoat bagi masyaraka~. Apalagi bclum ada satu

penelitianpun yang membenarkan siaran macam ini bermanfaat bagi pemirsanya.

narnun kenyataannya pemirsa acara ini semakin banyak.

Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis tertarik untuk menulis skripsi

dengan judul "Hubungan intensitas menonton tayangan mistik de11gan rasa takut

terhadap makhluk halus siswa SLTP 73 Jakarta Selatan".

Page 14: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

BAB III

BAB IV

BABY

9

Berisi Metodologi Penelitian, yang terdiri dari Pendekatan dan Metode

penelitian, Subyek Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Teknik dan

Analisis Data

Merupakan Hasil Penelitian yang akan menguraikan tentang,

Gambaran Umwn Responden, Deskripoi Hasil Penelitian, Pengujian

Hipotesis dan lntepretasi Hasil Penelitian, dan Hasil Tambahan.

Penutup yang menguraikan Kesimpulan, Diskusi, dan Saran.

Page 15: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan
Page 16: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

BABII

LANDASAN TEORJ

A. Tayangan Mistik

1. Defcnisi Tayang1m Mistik

Tayangan mistik adalah sebuah konstruksi sosial sutradara-sutradara film

mistik terhadap bentuk-bentuk "kengerian" pada objek-objek cerita yang penuh

dcngan upaya konstruksi. •

Konsep taynngan-tayangan mistik (misteri) yang ditonton pemirsa televisi

dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk yaitu: .,

a. Mistik-semi sains,

Yaitu film-film mistik yang berhubungan dcngan fiksi ilmiah. Tayangan ini

bertutur tentang berbagai macan1 bentuk misteri yang ada hubungan dengan. ilmiah,

walaupun sebenarnya kadrng tidak irasonal narnun secara ilmiah mengandung

kemungkinan kebenaran. Seperti contofi: tayangan pertunjukan Deddy Ctrrbuzzer,

pertunjukan David Copperfield dan lain-lain.

b. Mistik fiksi,

Yaitu film mistik hiburan yang tidak masuk aka!, bersifat fiksi, atau hanya

sebuah fiksi yaag difilmkan untuk menciptakan dan menya_iikan misteri, suasana

8 Burhail Bungin, Op.Cit., hal 193.

9 Ibid. hal. 194-195.

IO

Page 17: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

11

mencekam, kengerian pada pemirsa. Seperti contoh beberapa film kartun, Alien,

Robocop, Harry Potter, Misteri Gunung merapi dan lain-lainnya.

c. Mistik-horor

Yaitu film mistik yang lebih banyak mengeksploitasi dunia lain seperti

hubungannya dengan jin, setan, santet, kekuatan-t-~J,uatan supranatural seseorang,

kematian tidak wajar, balas dcndam, penyiksaan dan sebagainya. Tujuan dari

tayangan ini untuk mcnciptukan rnasana mcncckam dan horor bagi pemirsa. Seperti

contoh kismis, dunia lain, saksi mistcri,jadi pocong dan lain-lain.

2. Perilaku Penonton Telcvisi

Di masyarakat secara sosiologis berkembang dua sifat perilaku yaitu: '"

perilaku masyarakat untuk mengangkat derajat dan harkat masyarakat ·sebagai

manusia penguasa bumi. Perilaku ini dikenal dengan nama aktivitas budaya, namun

disisi lain ada pula perilaku masyarakat yangjustru kontra budaya seperti kekejaman,

penyiksaan, perampokan, penipuan, pembunuhan, dan yang lainnya. Perilaku kontra

budaya ini adalah dominan dimiliki oleh makhluk hewan sedangkan perialaku

manusia didorninasi dengan aktivitas budaya. Dengan demikian apabila ·televisi

cenderung menayangkan acara-acara kekerasan, horor, mistik dan semacam itu maka

sesungguhnya televisi rnenjadi media transformasi pemberitaan kontra budaya yang

memiliki makna kehewanan. Acara-acara semacam ini tidak pantas dipertahankan

menjadi tayangan televisi yang paling dominan, narnun kekaguman dan selera

10 Burhan BJngin, Op.Cit., ha! 197

Page 18: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

12

dipertahankan. Media televi5i merupakan refleksi maupun replikasi dari kekaguman

dan selera masyarakat itu sendiri.

Tayangan mistik merupakan scbuah acara program televisi. Sebagaimana

yang kita ketahui bahwa acara televisi akan mempunyai efek kepada pemirsa yang

menontonnya baik itu positif maupun negatif dan begitu juga halnya dengan tayangan

mistik yang sekarang sedang marak di tayangkan di bcberapa stasiun televisi nasional.

Tclcvisi mcrupakan salah satu dari media massa dalam komunikasi massa.

Ada pcndapat pro dan kontra tcrhadap dampak acara tclcvisi (efek) dalam

masyarakat yaitu: ''

a. Acara televisi dapat mcngancam nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat.

b. Acara telcvisi dapat menguatkan nilai-nilai sosial yang ada dalam mas)1in1kat.

c. Acara televisi akan membentuk nilai-nilai sosial baru dalam kehidupan

masyarakat.

Bagi pemirsa dampak yang ditimbulkan dari acara televisi tersebut terdiri dari

tiga dampak yaitu: '"

a. Dampak· kognifif yaitu kemampuan seseorang atau pe_mirsa untuk meny"rap clan

memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengctahuan bagi

pemirsa.

11 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis, Jakarta: PT Rincka, 1996. hal 99.

12 Ibid.ha! I 00.

Page 19: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

13

b. Dampak peniruan yaitu pemirsa dihPdapkan pada trendi aktual yang ditayangkan

televisi.

c. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah

ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kerangka behaviorisme, media massa adalah faktor lingkungan yang

mengubah perilaku khalayak mclalui pr0ses pclaziman klasik, pelaziman operan, atau

proses imitasi (belajar sosial). Khalayak dianggap scbagai kepala kosong yang siap

untuk menampung seluruh pcsan kornunikasi yang dicurahk.in kepadanya (Dervin,

1981).'J

Media massa mcmpunyai pcngaruh lcrhadap khalayak yang mencnmanya,

tetapi pengaruh tersebut akan disaring, disclcksi, bahkan mungkil1' ditolak sesuai

dengan faktor-faktor personal yang mempengaruhi reaksi dari khalayak tersebut.

Tayangan mistik yang mempertontonkan makhluk halus dengan bentuk yang

menyeramkan dapal menimbulkan rasa takut pada seseorang namun pada individu

lain ha! tersebut hanya dilihat sebagai hiburan biasa.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap reaksi khalayak pada komunikasi

massa: 14

a. Teori DeFlear dan Ball-Rokeach tentang pertemuan dengan media.

13 Jalatudin Rahmad, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Karya, 1989. hat 194.

14 Jbid. hat 196-212.

Page 20: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

14

DeFleur dan Ball-Rokeach melihat pertemuan khalayak denga."l media

berdasarkan tiga kerangka teoritis yaitu perspektif perbedaan individual, perspektif

kategori sosial, dan perspektif hubungan sosial.

Perspektif perbedaan individual memandang bahwa sikap dan orgamsas1

personal-psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilil1 stimuli

dari lingkungan dan bagaimana ia memberi makna pada stimuli tersebut. Perspektif

kategori sosial berasumsi bahwa dalam ma~yarakat terdapat kelompok-kelompok

sosial, yang reaksinya pada stimuli tcrtentu ccndenmg sama. Perspektif lrnbungan

sosial mcnckar:kan pcntingnya pcranan hubungan sosial yang informal dalam

mempengaruhi rcaksi orang terhadap media massa.

Berbagai faktor yang akan mempengaruhi reaksi orang terhadap media massa.

Faktor-faktor tersebut meliputi organisasi personal-psikologis 'ndividu seperti potensi

biologis, sikap, nilai, kepercayaan, serta bidang pengalaman; kelompok-kelompok

sosial dimana individu menjadi anggota; dan hubungan-hubungan interpersonal pada

proses penerimaan, pengelola, dan penyampaian informasi.

b. Pendekatan motivasional dan user and gratification

Para pendiri teori user and gratification yaitu Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan

Michael Gurevitch merurnuskan asumsi-asumsi dasar <lari teori ini yaitu:

1) Khalayak dianggap aktif; artinya, sebagian dari pentingnya penggunaan media

massa diasumsikan mempunyai tujuan.

2) Dalam proses komunikasi banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan

kebutuhannya.

Page 21: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

15

3) Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan

kebutuhannya.

4) Ban yak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan

anggota khalayak; artinya, orang dianggap cukup mengerti umuk melaporkan

kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.

5) Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguh!(an sebelum

ditcliti lcbih dahulu orientasi khalayak. (Blumlcr dan Katz, 1974: 2).

Berdasarkan berbagai tcori aliran dalam psikologi motivasional William J.

McGuire (1974) menyebutkan 16 motif dalam hubungannya dengan grafikasi media

yang mula-mula motiftersebut dikelompukkar: pada dua kelompok besar yaitu:'"'

I) Motif kognitif dan grafikasi media.

Motif kognitif menekankan kebutuhan manusia akan informasi dan

kebutuhan untuk mencapai tingkat ideasional tertentu.

Pada motif kognitif yang berorientasi pada pemeliharaan kese.imbangan,

McGuire menyebut empat teori yaitu teuri konsistensi yang menekankan kebutuhan

individu untuk memelihara orientasi e1.sternal pada lingkungan, teori kategorisasi

yang menjelaskan upaya manusia untuk memberikan makna tentang dunia

berdasarkan kategori internal dari dali.m diri kita , dan teori obyektiikasi yang

menerangkan upaya manusia untuk memeberikan makna tentang dunia berdasarkan

hal-hal eksternal.

1' Ibid. ha! 202-212.

Page 22: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

16

Empat teori kognitif berikut ini melukiskan individu sebagai mahkluk yang

berusaha mengembangkan kondisi kognitif yang dimilikinya. Pertama teori otonomi

yang melihat manusia sebagai mahkluk yang berusaha mengaktualisasikan dirinya

sehingga meneapai identitas kepribadian otonom. Berikutnya teori stimulasi yang

memandang m~.nusia sebagai mahkluk yang lapar stimuli yang senantiasa mencari

pengalaman-pengalaman baru, yang »clalu bcrusaha memperoleh hal-hal yang

memperkaya pcmikirannya. Kctiga yailu lcori tclcologis yang mcmandang manusia

scbagai mahluk yang bcrusaha mcncocokkm1 pcrscpsinya tentang situasi sekarang

dcngan rcprcscnlasi internal dari kondisi yang dikchcndaki. Tcrakhir tcori utilitarian

yang memandang individu sebagai orang yang memperlakukan setiap situasi sebagai

peluang untuk memperoleh informasi yang berguna atau keterampilan barn yang

diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup.

2) Motif afektif dan grafikasi media.

Motif afektif ditandai oleh kondisi perasaan atau dinamika yang

menggerakkan manusia mencapai tingkat perasaan tertentu.

Ada beberapa teori pada motif afektif ini yaitu teori reduksi tegangan yang

memandang manusia sebagai sistem tegangan yang memperoleh kepuasan pada

pengurangan ketegangan. Kedua teori ekspresif menyatakan bahwa orang

memperoleh kepuasan dalam mengungkapkan eksistensi dirinya-menampakkan

perasaandan keyakinannya. Teori ego-defensif beranggapan bahwa dalam hidup ini

Page 23: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

17

kita mengembangkan citra diri yang tertentu dan kita berusaha untuk mempertahanka

citra diri ini serta berusaha hidup sesuai dengan diri dan dunia kita. Berikutnya teori

peneguhan yang memandang bahwa orang dalam situasi tertentu akan betingkah laku

dengan suatu cara yang membawanya kepad ganjaran seperti telah dialaminya pada

waktu Jain. Teori penonjolan (assertion) memandang manusia sebagai mahkluk yang

selalu mengembangkan seluruh poten~inya untuk memperoleh penghargaan dari

dirnya dan orang lain. Teori allliasi (afiiiliation\ memandang manusia sebagai

makhluk yang mencari kasih sayang dan penerimaan orang lain. Berikutnya teori

identifikasi yang mclihat manusia scbagai pcmain penman yang berusaha memuaskan

egonya dengan menambahkan peranan yang memuaskan pada konsep dirinya.

Terakhir teori peniruan (modeling theories) memandang manusia sebagai makhluk

yang selalu mengembangkan kemampuan afektifnya.

3. Proses Kognitif Penonton Tayangan Televisi

Diantara berbagai media, televisi adalah mesin ideologi yang paling ideal.

Sebagaimana yang diketahui bahwa televisi merupakan salah satu media dalam

komunikasi massa, berikut ini adalah proses kognitif khalayak pada komunikasi

massa: 16

a. Pembentukan dan perubahan citra.

Menurut Robetrs (1977) citra menunjukkan keseiuruhan informasi tentang

1111101 vnne. teiah dioiah. diorganisasikan. dnn disin10Hn individ1.1. ('itra ierbenluk

16 Ibid. ha! 220

Page 24: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

18

berdasarkan informasi yang telah kita .erima. Media massa datang menyampaikan

informasi tentang lingkungan sosial dan politik; televisi menjadi jendela kecil untuk

menyaksikan berbagai peristiwa yangjauh dari jangkauan alat indra kita.

Gerbner ( 1978) melaporkan penelitian berkenaan dengan peresepsi penonton

televisi tentang realitas sosial. Ia menemukm1 bahwa penonton televisi kelas berat

(heavy viewers) cenderung memandang lcbih banyak orang yang berbuat jahat, lebih

merasa bahwa bc~jalan sendirian bcrba'iaya, dan lcbih berpikir bahwa orang hanya

memikirkan dirinya sendiri. Pada pemirsa kelas ringan (light viewers) melihat dunia

ini tidak sesuram seperti penonton berat. Jelas citranya tentang dunia dipengaruhi

oleh apa yang dilihatnya dalam televisi.

Leo Loevinger (1968) mengemukakan teori komunikasi yang disebutnya

scbagai "rc!lcctivc-projcctivc thco:·y".Tcori ini bcranggapan bahwa media massa

adalah cermin masyarakat yang mcncerminkan suatu citra yang ambigu­

menimbulkan tafsiran yang bermacam-macam- sehingga pada media massa setiap

orang memproyeksikan atau melihat citranya.

Roberts (1977) juga mengungkapkan bahwa komunikasi tidak secara

langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita

mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan; dan citra inilah yang mempengaruhi

cara kita berperilaku. Citra menunjukkan keseluruhan informasi tentang dunia ini

yang telah diolah, diorganisasikar., dan disimpan individu. ''

17 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Karya, J 989. hal 221.

Page 25: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

19

b. Agenda setting.

Agenda setting adalah kemampuan media massa untuk memepngamhi apa

yang dianggap penting oleh masyarakat. Penonton televisi memperoleh kebanyakan

informasi melalui media massa, maka agenda media tentunya berkaitan dengan

agenda masyarakat (public agenda).

Menurut teori ini media massa memang tidak dapat mempengaruhi orang

untuk merubah sikap, lelapi media massa eukup berpengaruh tcrhadap apa yang

dipikirkan orang. Ini berarti media massa mempengaruhi persepsi khalayak tentang

apa yang dianggap penting.

Dari dua teori diatas dapat dilihat bahwa proses kognitif penonton tayangan

televisi dilakukan melalui pembentukan dan perubahan citra terhadap informasi yang

di tayangkan tl'ievisi serta agenda selling yaitu tcntang hal yang dianggap penting

oleh penonton televisi tersebut.

Bersamaan dengan jalannya proses penyampaian pesan media ·1elevisi kepada

pemirsa, maka isi pesan itu juga akan diinterpretasikan secara berbeda-beda menurut

visi pemirsa. Serta dampak yang ditimbulkan juga beraneka macam.

Hal ini terjadi karena tingkat pemahaman dan kebutuhan pemirsa terhadap isi

pesan acara televisi berkaitan erat dengan status sosial ekonomi serta situasi dan

kondisi pemirsa pada saat menonton acara televisi tersebut.

Sebagian masyarakat mengatakan bahwa televisi sudah dianggap sebagai

"second mother" (ibu kedua) yang mempengaruhi proses penanaman nilai kognisi

khalayak (terutama anak-anak dan remaja).

Page 26: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

20

Peran televisi dalam pembentukan kepribadian bagi anak-anak dan. rema.ia

bisa melalui dua ha! yaitu: ••

a. Proses Pelaziman

Proses dimana seorang anak melihat tingkah laku yang sering ditampilkan

televisi secara berulang-ulang tingkah laku itu akan menjadi lazim pada anak. Dengan

demikian, kalau di dalam siaran televisi ada model kekerasan atau garnbar makhluk

halus yang ditayangkan secara berulang-uiang, maka tingkah laku atau objek tersebut

lambat laun bisa meajadi sesuatu yang lazim.

b. Proses imitasi

Imitasi bisa mempunyai pengaruh terhadap seseorang tetapi tidak mendalam,

bisa berganti-ganti pada saat yang cukup tcpal dan sifatnya tidak terus menerus.

Namun lcbih jauh lagi yaitu pcniruan yang bcrlangsung dalam waktu lama sehingga

bisa mengidentifikasikan diri dengan apa yang ditontonya.

Perail televisi dalam pembentukan watak anak dan remaja sebcnarnya tidak

selalu bisa dipercaya sebagai agen sosialisasi yang positif, tapi kctcrbatasan visi

wartawan dan ideologi yang dimiliki pe.nilik clan pengelo.la televisi, maka pemilihan

masalah yang ditayangkan tergantung pada tingkat kedekatan (proximity) dan

kepentingan media yang bersangkutan.

18 Ade Erlangga Masdiana, Intensitas Menonton Adegan Kekerasan di Televisi dan Tingkat Keterlibatan Pelajar Dalam Tawuran, Jakarta: UI, 1998. ha!. 20.

Page 27: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

21

4. Perubahan Sikap dan Pe;rilaku Peuouton Tay:mgau Televisi

Dalam era dewasa ini media massa, salah satunya yaitu televisi merupakan

sarana pembentukan kognisi, sikap dan perilaku yang tidak bisa di hindari. Televisi

juga merupakan medium pembentukan realitas sosial khalayak penontonnya yang

memberikan kontribusi kepada khalayak untuk melakukan peniruan terhadap model

yang ditontonnya serta pada perasaan ( sikap) dan norma yang dimiliki khalayak.

Menurut Burhan, saat ini pengaruh televisi telah menembus lapis pertahanan

diri (self) individu yaitu menembus perilaku, sikap, dan sedang menuju kerah

penghancuran pada pandangan, persepsi, moral, kepribadian dan budaya umat

manusia. 19

Sckarang ini scdang marak pcnayangan program acara berbau mistik di

beberapa stasiun tclevisi nasional, baik dalam bentuk liputan khusus maupun dalam

bentuk sinetron. Misalnya, acara Dunia lain di Trans TV, Ekspedisi alarn gaib di

TV7, Percaya nggak percaya di Anteve, Gentayangan di TPI, ataupun saksi misteri di

Lativi, yang dikemas dalam bentuk lipu•.an khusus. Selain itu juga terdapat sejllll'lah

sinetron misteri dan acara-acara yang berbau mistik lainnya yang memenuhi acara­

acara di stasiun-stasiun televisi nasional.

Subumya tayangan gaib dan mistik di televisi dapat memusnahkan daya

kreativitas masyarakat, sehingga akhimya baik orang tua maupun generasi muda

tidak marnpu berfantasi dan berusaha mewujudkan masa depan. Yang ada pada diri

19 Burhan Bungin, Op.Cit., ha! 208.

Page 28: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

22

mereka adalah ketakutan pada hantu dan kuntilanak atau sebaliknya menganggap ha!

tersebut merupakan sesuatu yang lazim.

Paling berbahaya lagi adalah akibat tayangan tersebut terhadap anak-anak dan

remaja yang dapat mempengaruhi jiwa mereka untuk menjadi generasi penakut dan

juga dapat mendangkalkan akidah. Bahkan lebih kronis lagi kadang-kadang mereka

lebih takut kepada gambar makhluk halus yang men;·'.?rnmkan dari pada takut kepada

Sang Peneipta atau menganggap ha! tersebut sudah biasa te1jadi dalam kehidupan ini.

Sehingga nilai keimanan anak kepada Allah pun mudah memudar.

Tayangan mistik dan tontonan-tontonan hantu seper!i sekarang bisa dikatakan

tclah mcrcduksi pcngcrtian dan pcmahaman masyarakat lcntang alam gaib itu yang

semata-mata hanya berisikan makhluk-niakhluk gaib yang menakutkan. Agama yang

lebih separuhnya menyangkut soal-soal gaib telah diintcrvensi oleh kcpercayaan­

kepercayaan semacam itu.

Stasiun televisi sebagai media massa pada saat ini telah meninggalkan

misinya sebagai bagian dari pencerdasan bangsa dengan semakin gencarnya tayangan

mistik di layar televisi. Dengan. mengejar target pemasUkan dana, para pengelola

televisi begitu mudahnya takluk pada pcmasang iklan untuk menayangkan hal-hal

yang menumpulkan logika dan bertolak belakang dengan nalar. Pengelola televisi

tersebut hanya memikirkan keuntungan da.-i penayangan tayangan mistik tanpa

memikirkan darnpak negatif dari tayangan tersebut.

Page 29: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

23

Menurnt Suharlan, telcvisi sebagai media massa mestinya iku« bcrtanggung

javmb terhadap upaya penccrdasan bangsa. Fungsi media massa tidak hanya sekadar

penyebar informasi, tetapi juga mendidik masyarakat. Dengan menayangkan berbagai

siaran berbau mistik, stasiun televisi justru merumuskan masyarakat pada situasi yang

tidak mencerahkan pemikiran."'

Pengaruh acara televisi sampai saat ini masih terbilang kuat dibandingkan

dengan radio dan surat kabar yang juga merupakan media massa. Hal ini te1:jadi

karena televisi memiliki kekuatan audiovisiua! yang rnenyentuh segi-scgi k~.i iwaan

pemirsanya.

Dalmn era infonnasi dan komunikasi yang semakin berkembang pesal saat ini

media televisi ldah menjadi cerminan tontonan bagi pemirsa, terlepas dari pengaruh

positif atau negatif dari tclevisi tcrsebut.

Hal yang dikhawatirkan dari paket acara televisi ialah dampak sikap perilaku

pemirsa yang cendernng neg11.tif serta ke.luar batas dari realitas sosial karena ingin

mengidentikkan diri dengan kenyataan tayangan acara media televisi tersebut.

Pengarnh televisi di masyarakat terlet~k pad a kekuatannya

mengkonstruksikan kebenaran sebagai bngian dari resonansi kebenaran itu. Walaupun

terkadang konstruksi kebenaran tersebut merupakan sebuah realitas maya (pseudo­

reality), namun kekuatan resonansi kebe11aran malalui lisan, tulisan dan retorika yang

dimilki televisi telah membentuk kebenaran seolah-olah (virtual) te1jadi dalam

20 Tayangan Mistik di Televisi Tumpulbn Logika, http:/www.Kompas.com/,26 agustus 2003

Page 30: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

24

realitas nyata. Kebenaran yang seolah-ol.ah ini ternyata menjadi kekuatan yang dapat

menembus perilaku dan sikap individu."'

Ada dua alternatif bagi televisi dalam menayangkan program acaranya dan

perubahan sikap pemirsa:""

a. Tayangan acara yang memang ditujukan untuk perubahan sikap pemirsa.

b. Tayangan acara yang hanya selintas memberikan hiburan tanpa bertujuan untuk

mengubah sikap pemirsa.

Untuk mencapai tahap perubahan sikap dan membentuk pola perilaku pemirsa,

televisi menggunakan metode penayangan yang berulang-ulang dengan kernasan

acara yang bcrsifat dialogis.

Setelah pcmirsa nienonton tayangan acara tclevisi akan tercipta kesamaan

persepsi serta image antara program acara televisi dan tingkat kebutuhan pemirsa

sesuai dengan kondisi objektif sccara so$iologis dan psikologis menuju perubahan

sikap.

Apabila dampak perubahan sikap yang diharapkan tidak sesuai bahkan

berlawanan (negatif) dari kenyatan yang diinginka:i, pihak pengeJola dan

perencanaan siaran acara televisi perlu meninjau kembali program atau paket yang

disaj ikan kepada pemirsa.

21Burl1an Bungin, Op.Cit.. ha! 208.

22 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analhis, Jakarta: PT Rineka, 19% hal I 03.

Page 31: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

25

Pada tahun 1960, Joseph Klapper melaporkan hasil penelitian yang

komprehensif tentang efek media mass11 dalam hubungannya dengan pcmbentukan

dan perubahan sikap yaitu:',

a. Pengaruh komunikasi massa diantaranya yaitu faktor-faktor seperti

predisposisi personal, proses selektif, keanggotaan kelompok.

b. Komunikasi massa berfungsi memperkokoh sikap can pendapal yang ada,

walaupun kadang-kadang berfungsi sebagai media pengubah.

c. Bila komunikasi massa mcni1nbulkan perubahan sikap, pembahan kccil pada

intensitas sikap lebih umum te~jadi daripada "konversi" (perubahan seluruh

sikap) dari salu sisi masalah kcsisi lain.

d. Komunikasi massa cukup cfcktif dalarn rnengubah sikap pada bidang-bidang

dimana pendapat orang lemah.

e. Komunikasi massa cukup efektif dalam menciptakan pendapat tentang

masalah-masalah baru bila tidak ada predisposisi yang harus dpertegas ..

Menurut Assch, semua sikap bersumber pada organisasi kognitif-pada

informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Sikap selalu diarahkan pada obyek,

kelompok, atau orang. Hubungan kita dengan mereka pasti didasarkan pada informasi

yang kita pero!eh tentang sifat-sifat me<eka: atau dengan sesuatu yang bergantung

pada citra kita ten tang orang atau obyek tr:rsebut."

23 Rahmad Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Karya, 1989. ha! 232.

24 Ibid. hal 233.

Page 32: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

26

Media massa yang dalam ha! ini yaitu televisi mempunyai efek juga ierhadap

perilaku penontonnya. Perilaku meliputi bidang yang luas, namun yang paling sering

dibicarakan ialah efek komw1ikasi massa pada perilaku sosial yang diterima ( efek

prososial behavioral) dan perilaku agresif.

Teori psikologi yang dapat menjelaskan efek prososial media massa adalah

teori belajar sosial dari Bandura. Menurut Bandura, kita belajar bukan saja dari

pengalall1an langsung, tetapi dari peni1 uan atau peneladanan (modeling). Perilaku

merupakan hasil faktor-faktor kognitif dan liDgkungan. Orang cenderung meniru

pcrilaku yang diamatinya; stimuli mcnjadi tcladan untuk perilakunya. "·'

Bcrikut salah satu hasil pcnclitian lr~ntang cfok adegan kcken;san daiam film

atau televisi ya11g disimpulkan pada tiga tahup:

a. Mula-mula penonton mempdajari metode agresi setelah melihat contoh

( observational learning);

b. Selanjutnya, kemampuan penonton untuk mengendalikan dirinya

berkurang (disinhibition); dan

c. Akhirnya, mereka tidak lagi tersentuh oleh orang yang menjadi korban

agresi (desensitization):0

Televisi merupakan orang tua \::agi anak-anak, guru bagi penontonnya, dan

pemimpin spiritual yang dengan halus menyampaikan nilai-nilai dan mitos-mitos

25 Ibid. hal 243.

26 Ibid. ha! 250.

Page 33: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

27

tentang lingkungan. Televisi berfungsi menanamkan ideologi. Usaha untuk

menganalisa akibat-akibat penanaman ideologi ini disebut dengan Cul.tivation

analysis."

Sebenarnya media massa terma5uk televisi secara langsung tidak merubah

pendapat atau sikap, kecuali jika pihak yang bersangkutan sudah memiliki unsur

untuk pernbahan itu. Pada dasarnya setiap orang yang berhadapan dengan media

mempunyai unsur perubahan yaitu persepsi, sikap atau pendirian yang mungkin

bernbah. Unsur perubahan ini terbentuk karena pengaruh interaksi dengan

lingkungannya. '"

H. Rasa Takut

1. Defcnisi Rasa Takut

Setiap manusia pasti pernah mernsakan rasa takut terhadap sesuatu. Rasa takut

itu bisa dirasakan atau dialami oleh siapa saja baik itu pria ataupun wanita dan kapan

saja maupun pada tingkat usia berapapun juga, mulai dari masa bayi hingga menjadi

tua.

Perasaan takut merupakan naluri yang memperingatkan manusia akan adanya

bahaya, agar manusia bersikap sedia u~1tuk me! indungi se11a mempertahankan diri

dari berbagai macan1 ancaman.

27 Ibid. hal 255.

~3 \lfedi:=t Televisi: Tuhrn.n. lsi. Pen!!elola;:i;1 serta Da1nnaknva TerhC'!dan Peruhahnn Siten1 Nilai (Pengaruh Tayangan Program Televisi Terhadap Perialku Anaka dan Pemuda), Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional, Jakarta: 1992. hal.

Page 34: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

28

Pada manusia terdapat rasa takut yang ser; .. ,; muncul diatas kesadarannya.

Oleh karena itu takut itu terasa tidak enak, maka dengan sendirinya orang berusaha

menghindari, menghilangkan :itau menutupinya. Meskipun orang senantiasa

berusaha menghilangkannya, akan tetapi takut tetap muncul diatas kesada(an.

Ketakutan adalah merasa sempit yang disertai dengan adanya kelainan pada

anggota tubuh dalam melaksanakan sebagian besar fungsinya seperti; detak jantung

yang cepat; jiwa yang merasa sempit; tidak stabilnya peke~jaan alat pencernaan,

susunan syaraf, dan otot; kacaunya aktivitas pengeluaran dari berbagai kclenjar yang

ada dalam tubuh; dan sebagainya."'

Dalam kamus psikologi fear adalah satu reaksi emosional yang kuat,

mencakup perasaan subyektif penuh ketidaksenangan, agitasi, dan keingi nan untuk

melarikan diri atau bersembunyi, disertai kegiatan penuh perhatian. Ketakutan ini

merupakan satu reaksi terhadap satu bahaya khusus yang tengah dihadaµi; khawatir

karena mengantisipasi satu bahaya."'

Rasa talrnt atau cemas adalah emosi yang sebenarnya normal dan alami.

Pembebasan hormon adrenalin sin;'al respon pelac atau mundur, tergantung

bagaimana otak menginterpretasi situasi.,'

29 Adnan Syarif, Psikologi Qurani, Bandurg: Pustaka Budaya, 2002. ha! 91.

30 J.P Chaplin,. Kamus Lengkap Pikologi, Jakarta: PT Grapindo persada, 1995. hal. .189.

·'1 Janet Hall. Buku Pintar (~an1 E1ektif Merr1bant!u'n Keberanian dan Rasa Percnvri !Jiri Putra­

putri Anda, Jakarta: Ladang Pustaka & Inti Media, 2002. hal I

Page 35: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

29

Emosi takut merupakan reaksi dari rangsangan yang terjadi sccara tiba-tiba

atau tidak terduga, sementara kesempatan yang dimiliki untuk menyesuaikan diri

dengan situasi tersebut sangat kecil. Emosi ketakutan biasanya diikuti dengan banyak

pcrubahan yang lerjadi dalam fungsi-fungsi fisiologis perasaan, paras wajah, tekanan

suara, dan kondisi tubuh. Ada sejumlah pola emosi yang berkaitan dengan r2.sa takut,

yaitu rasa malu (.shyness), rasa canggung (embarrassment), rasa khawatir ( worry)

dam rasa cemas (anxiety).

Perasaan takut dan cemas dalam derajat tertentu bermanfaat ka!au kita

melakukan scsuatu dengan scbaik-baiknya.

Pcnelitian-penelitian psikosomat.'k terns membuktikan bahwa perasaan takut,

cemas, khawatir dan tidak aman cenderung melahirkan akibat-akibat fisik maupun

psikologis yang tidak diharapkan. Dari sud11t pand111g ini, salah satu pcnemuan

terbesar Freud ialah bahwa rasa takut dan bersalah merupakan akar-akar sebab bagi

banyak jenis penyakit mental:'"

Diagnostik dan Statistical Manual (DSM-111-R) mengkategorikan parasaan­

perasaan takut mendasar sabagai berikut: ' '

a. Situation anxiety

Didiagnosis apabila rasa cemas yang berlangsung dua minggu lebih.

b. Separation anxiety.

Rasa takut yang intens muncul dari orang tertentu yang dekat dengan individu

terse but.

"ibid.

33 Jane l-lall/)p. Cit.

Page 36: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

30

c. A voident disorders.

Diketahui apabila rasa cemas lebih dari enam bulan dan adanya rasa takut. yang

intens bila berlangsung secara sosial.

d. Phobia.

Rasa takut menjadi phobia apabila rasa takut itu sendiri benar-benar diluar batas

realitas, tak ada kontrol sejak awalnya, tak ada alasan yang jelas mengapa mulai

merasa takut.

Suasana kctakutan dapat diklasi likasikan kcdalam tiga bcntuk yaitu:·'

a. Ketakutan rcalistik adalah relleksi kejiwaan adanya ancaman.

b. Kctakutan ncurotik adalah relleksi adanya pcrasaan ccr.1as terns menerus sebagai

akibat pengalaman menghadapi ancaman dahsyat walaupun ancaman itu sendiri

sudah tidak ada.

c. Ketakutan traumatik adalah merupakan man;festasi kegagalan dalan

menanggulangi ancaman sehingga kegagalan itu senantiasa membayangi.

Banyak gejala-gejala yang dapat muncul pada saat seorang individu

mengalami ketakutan. Namun ada tiga gejala utama yang mungkin lebihjelas terbukti

pada individu yang mengalami ketakutan yaitu, gejala fisik, gejala gangguan

emosional, dan gejala behavior. ,,

34Amir Falah, Laporan Penelitian Ketakutan Dalam Dua Novel 'Harimau-harimau' Kaiya Mochtar Lubis dan 'Wuthering Height' Karva E. Bronte (~tudi band int! nara tokohl. Sunibava. Universitas Airlangga, 2000.

"Janet Hall, Op. Cit.,

Page 37: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

31

Pada gejala fisik, individu yang mengalami ketakutan tersf!but akan

menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:

a. Gangguan tidur.

b. Gangguan perut.

c. Sulit bernapas.

d. Sakit kepala.

c. Dan lain-lainnya.

l'ada gcjala gangguan cmosional individ11 akan mcnunjukkan gcjala-gejala

cmosional scbagai bcrikut:

a. Rasa !akut.

b. Sensitif.

c. Rendah diri.

d. Ketidakberdayaan.

e. Bingung.

f. Putus asa.

g. Marah.

h. Sedih

1. Bersalah.

Dan pada gejala behavior atau tingkah laku individu yang rnengalami

ketakutan akan menunjukkan gejala-gejala sehagai berikut:

a. Gangguan tidur,

Page 38: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

32

b. Mengisolasi diri,

c. Prestasi yang kurang paaa sekolah,

d. Agresi,

e. Mudah tersinggung,

f. Menghindari pergi keluar,

g. Ketergantungan pada suatu benda,

h. Terus berada dikamar.

Gcjala-i;cjala yang ada tcrsebut tidak mutlak harus ada semua, akan tetapi

pada saat individu mcngalami ketakutan salah satu dari gcjala tcrsebut sedang dialan1i

oleh individu tersebut.

2. Perbcdaan Rasa Takut dengan Cemas dan Phobia

Freud salah satu pakar psikologi rertama yang memfokuskan diri pada makna

penting kecemasan mengatakan bahwa 1asa takut sama maknanya dengan kecemasan

objektif sebagai realistis terl,adap bahaya ekstemal. JU

Beberapa pakar psikologi masih menganggap perlu menentukan perbe<laan

antara kecemasan clan rasa takut. Namun tidak ada kejelasan bahwa kedua emosi itu

dapat dibedakan atas dasar respon fisiologis atau atas dasar perasaan indi vi du.

Rasa takut timbul karena adanya bahaya, sedangkan kecemasan tidak selalu

berkaitan dengan bahaya. Disamping itu perbedaan keduanya terlet.ak pada durasi

atau lamanya emosi tersebut bertahan. Rasa takut adalah reaksi yang sifatnya

36 Rita. L. Atkinson et al, Pengantar Psikologi, Alih Bahasa, Ora. Nurdjannah Taufiq, Jakarta:Erlangga, 1999. hal 212.

Page 39: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

33

sementara terhadap suatu ancaman, sedangkan kecemasan sifatnya lebih menetap

atau permanen.

Freud salah satu pakar pertama yang memfokuskan diri pada makna

kecemasan membedakan kecemasan objektif dan kecemasan neurotis. Dan Freud

memandang kecemasam objektif sebagai respons yang realistis terhadap , bahaya

ekstemal, yang maknanya sama dengan rasa takut. 0'

Kcccmasan dan kctakutun sering dibcdakan dalrun dua dimensi yaitu:·'c

a. Objcktif suatu kctaku!an biasanya mudah disfosifikasi, scdangkan objek

kecemasan biasanya tidak jelas.

b. Intensitas rasa takut itu scsuai dcngan besar kecilnya ancaman, scdangkan

intensitas kccemasan seringkali jauh lebih bcsar daripada objeknya yang belum

begitu jelas.

Tetapi dalam kehidupan sehari-hari sulit untuk memb.;dakan antara

kecemasan clan ketakutan. Masih banyaknya penggunaan kata cemas dun takut yang

dipakai secara bersamaan.

Demikian juga halnya rasa takut dengan phobia yang harus dibedakan. R1sa

takut akan menjadi suatu masalah apabila rasa takut tersebut berlebih-lebihru1,

menetap dan mempunyai kapasitas at?u dikaitkan dengan suatu rangsang yangs

37 Rita L.Atkins;m et al, op, Cit., hal 212

38 Linda L.Davidoff., Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga, 199 J, haL 62,

Page 40: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

34

secara objektif tidak berbahaya. Rasa takut yang seperti inilah yang oleh para ahli

psikologi dikatakan sebagai phobia.

Karena apa yang ditakuti seseorang belum tentu akan menimbulkan rasa takut

pada orang lain, maka tidak ada suatu batasan yang khusus atau pasti dari klasifikasi

phobia tersebut.

Phobia adalah satu ketakutan yang kuat, tegar terns menerus, dan irasonal,

yang ditimbulkan suatu perangsang atcu situasi khusus, seperti misalnya satu

kctakutan yang abnormal tcrhadap tcmpal-lempat tertutup:'''

Pcrbedaan antara fear dan phobia adalah, dimana yang dimaksud dengan fear

adalah takut terhadap suatu yang objeknya jclas dan memang benar menfikutkan.

Sedangkan phobia adalah rasa takut yang berlebih-lebihan dan tidak beralasan

terhadap objek, situasi atau orang sedangkan rada da;,amya objek, situasi atau orang

tersebut tidak berbahaya atau menakutkan. ""

Tidak scmua ha!, peristiwa, objek dan orang dapat menimbulkan rasa takut

pada orang tertentu. Menurnt Rutter, rasa takut itu dapat disebabkan karena:"' .

a. Rasa takut itu dipelajari dari anggota dalam keluarga dimana anak meniru

perilaku salah seorang anggota kelurganya.

b. Ketidakmampuan seseorang untuk mengahadapi situasi tertentu.

39 J.P. Chaplin. Kamus Lengkap Pikologi, Jakarta: PT Grapindo persada, 1995. hal 366.

w /\.Sandra Suoarto. Masalah School Phobia Pnda An(lk-anak lJsia Sekolah Yanu rvlendcrita Asthma, Jakarta: Fakultas Psikologi Ul, 1983. hal 3.

41 Ibid. hal 4.

Page 41: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

35

c. Seorang sedang mengalami depresi atau dalam keadaan cemas.

d. Adanya perasaan tidak pasti :itau adanya hambatan dalam hubungan

interpersonalnya.

Sedangkan menurut Hans Raj Bhatia Phobia dapat disebabkan karena:42

a. Phobia terbentuk sebagai akibat dari berkembangnya perasaan bersalah dan

hukuman yang dikenakan padanya.

b. Phobia dapa! digunakan scbagai cara untuk m~ncari perhatian. memperoleh

simpati dan pertimbangan orang lain.

C. Karakteristik Remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak kemasa dewasa,

meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa

dewasa.

Berdasarkan usia tahap perkembangfil1Ilya, masa remaja dapat dibagi dalam

dua tahap yaitu tahap remaja awal (14-1? tah.un untuk laki-laki atau 13-17 tahun

untuk wanita) yang ciri-cirinya antara lain sebagai berikut:~3

a. Status sosialnya belum jelas antara dewasa dan anak-anak. Keadaan ini

menimbulkan kebingungat1 antara hasra! untuk menjadi dewasa (mandiri) clan tetap

tinggal sebagai imak-anak (rasa aman dalam lingkungan orang tua).

42 Ibid. hal 5.

43 Mukti A'i, Mengenal dan Memahami Masalah Remaja, Jakarta: PT Pustaka Antara, 1091 hal 103-104.

Page 42: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

36

b. Terjadi perubahan fisik dan kejiwaan yang cepat, yang membawa akibat pada

perubahan tugas tanggung jawab, hak, kewajiban, hubungan dengan orang tua dan

orang lain. Pada masa ini terjadi pcrubahan sikap terhadap diri sendiri, orang tua,

teman, dan guru.

c. Masa peningkatan emosi: pemarah, iri hati, cemburu, benci pada orang tua,

kurang perhatian pada hal-hal dan orang-orang yang tidak dinikmatinya.

d. Tidak stabil: cmosinya ccpal bcrubah. ccpal bosan, sulit bc:·konsentrasi.

c. Mcrasa banyak masalah: mcrasa tidak <1da orang yang mau mengerti dengan

dirinya.

f. Sikap lingkungannya cenderung mcrcmehkan dan kurang menghargai.

Sedangkan menurul Hurlockkarakteristik atau ciri-ciri remaja diantaranya

sebagai berikut ini:"'

a. Masa rem11ja sebagai periodc yang pu1ting

Bagi sebagian remaja, usia 12-18 tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh

dengan kejadian menyangkut pertumbuhan dan perkembangan.Perkembangan fisik

yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental,

menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlur.ya pembentukar. sikap, nilai

dan minat b(lfl1.

b. Masa remaja merupakan periode peralihan

44 Elizabet Hurlock B, h, Psikologi Perkenbangan, Jakarta: PT Erlangga, 1996. ha! 207.

Page 43: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

37

Dalam setiap periode peralihan, ~;tatus individu tidaklah jelas clan terdapat

keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang

anak danjuga bukan orang dewasa.

c. Masa remaja merupakan peride perubahan

Ada empat perubahan yang universal terjadi µada seluruh r~maja:

1) Meningginya emosi

2) Peruhahan tubuh, minat clan pcran yang diharapkan olch kelompok sosial

3) Pcrubahan nilai-nilai yang dianut, schuhungan dengan berubahnya minat dan

perilaku

4) Timhulnya sikap ambivalcnsi tcrhadap sctiap pcrubahan.

d. Masa merupakan :nencari identitas

Pada tahun-tahun pertama masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok

masih tetap merupakan hal yang sangat penting. Lama kelamaan. mereka mulai

mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama seperti teman­

teman sebaya.

Page 44: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

D. Kerangka Pikir

~latele:V ~

Mamknya penayangan mlstlk di suisiun·stasiun televisi nasional

·-

Misnlnyn. Taynngnn Misr' ri Jun Ucnluyungun Ji TP!,

Dunla lnln di Trans TV. Percoyu nggaf; percaya di Antew,

Suksl mlslel'i di Latlvi, Ekspodisi <1lam gaib di TV7 dan lain·laii rnya.

·-"--

~- ... . -~~ ___ T'l'"'"'' _m I ~'kl"'"b<>t m oogkoo>tmhi '"" """hl<>k hohm- _J

sesirntu yang nwnakutkan yang dikemas dengan menarik HHH ••••••••••• 0 * -Anlmo pemirsn terhndnp tnynngnn mistik

(lntensltns menonlon taynngun mistik)

du:~1puk psikologis

Pengaruh tnyangan mistik terhadap perilaku pemirsa,

I rn •• ••••• ••• • ••• antum luin l'llSI\ takut .

l Proses terJadlny11 rnsa takut secara psikologi

38

Intenslt11s menont0n tayangan mistik --•• m'mp<mg•ruhi k<>gol•i "'°""" I tentang makhluk lmlus ---•11> rnsa takut

Page 45: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

39

Dari kerangka pikir diatas maka renulis tertarik menulis skripsi dengan judul:

r-~,..~·

Hubungtm lntensltiis menonton taytmgan mistik dengan rasa takut terhadap

makhluk halus

D. Hipotesa

Hipotesa dari penelitian ini adalah:

Ho : Tidak acia hubungan yang signitiKan antara intensitas menonton tayangan

mistik dengan rasa takut terhadap makhluk haius.

HI : Ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan mistik

dengan rasa takut terhadap makhluk halus.

Page 46: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan
Page 47: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dilihat dari judul penelitian yaitu Hubungan intensitas menonton tayangan

mistik dengan rasa takut terhadap makhluk halus maka penelitian yang dilakukan

menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang dilaksanakan dengan

menggunakan analisis korelasional.

B. Su byek Penelitian

Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SLTP (Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama) 73 Jakarta Sclatan .

Karaklcrislik subyek yang dilclili adalah sebagai berikul:

I. Subyek adalah siswa-siswi SLTP kelas I dan 2 & 3.

2. Usia subyek sesuai dengan pendidikarmya yaitu siswa-siswi kelas I, 2 dan 3

Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama antara 12- I 5 tahun .

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit. analisis yang diperoleh

berdasarkan ciri-ciri yang di duga dari sampel (sebagian dari individu yang diselidiki)

yang hendak digeneralisasikan atau diand ;sis secara umum.43

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang duduk

dibangku Sekolah Lanjutan Tingkat Pcrtama (SLTP 73) Jakarta Selatan dengan

jumlah seluruh populasi sehanyak I 000 si:;wa-siswi. Karena populasi lersebm

45 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: And, Offset, 1994) Jilid II. hal. 220.

AA

Page 48: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

41

merupakan populasi yang dapat dijangkau dan memudahkan peneliti untuk

melakukan penelitian.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti yang dimaksudkan

untuk mengeneralisasikan kesimpu;an yang diperoleh dalam penelitian. Untuk

metode pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik stratified sampling

d-:>ngan alasan menggunakan teknik ini agar semua kelompok dalam oopulasi

tt:rwakili oleh sampel yang terpilih. Scdangkan pengan1bilan sampel pada setiap

kelas di lakukan secara acak atau random agar semua populasi mempunyai peluang

yang sama sebagai sampel. Dari populasi yang berjumlah I 000 siswa-siswi tersebut,

karena keterbatasan waktu dan biaya dalam mengambil sampel denganjumlah yang

besar, maka.peneliti hanya mengambil sampel scbanyak 100 siswa-siswi yang terdiri

dari kelas I scbanyak 38 siswa, kclas 2 sebanyak 31 siswa, dan kelas 3 sebanyak 31

siswa.

C. Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala model Liker! sebagai alat

pengumpulan data. Dipergunakannya skala model Likert karena dari berbagai teknik

pengukuran sikap yang diajukan oleh para pakar, skala yang dibuat o!eh Likert

dinilai paling populer dan banyak digunakan dalam penelitian.

Page 49: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

42

Dalam penelitian ini terdapat dua skala, yaitu:

1. Skala Intensitas Menonton Tayangan Mistik

Untuk mengukur intensitas menonton tayangan mistik. Peneliti membuat

skala intensitas menonton tayangan mistik yang terdiri dari 50 aitem yang mencakup

indikator yaitu lamanyan menonton, waktu menonton, dan kesenangan menonton.

Secara lebih jelas mengenai komposisi dan disposisi banyaknya skala

intensitas menonton tayangan mistik dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabet 3.1

Blue Print Skala

lntenNltnN Menonton Tny11ng11n MINtlk ----·------ -·-----.. .. ........ - ----·--------.. -- .. ... - ~--------~-----~-----··· ·-·· No. Aspck Favorable l Jn favorable

---------- ----------· -- -- ··-__ .. _________

I. Lamanya menonton I. 7, 13, 19, 25, 6, 12, 18, 24,

31, 37. 43, 47, 30. 36, 42,

49 44, 48,

2. Waktu menonton 3, 9, 15, 21, 27, 4. 10, 16, 22,

33,39.45 28, ~4. 40,

46

3. Kesenangan menonton 5, 11, 17, 23, 29, 2, 8, 14, 20,

35, 41, 50 26,32,38

.-----Total 26 24

Page 50: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

43

Pemberian skor pada skala ini menggunakan skala model likert dengan 4

(empat) alternatif jawaban yaitu SS (Sangat Setl\ju), S ( Setuju), TS (Tidak Setuju),

STS (Sangat Tidak Setuju). Skala dengan 4 (empat) alternatif jawaban ini dipilih

untuk menghindari terjadinya kecend<,rungan pemusatan (central tendency) atau

menghindari jawaban subyek yang berada di tengah-tengah (netral).

Pernyataan-pernyataan tersebut hersifat favourable dan unfavourable, dengan

bobot skor jav.aban berkisar antara I sampai 4. Untuk pernyataan favournble bobot

skornya adalah SS (Sangat Setuju) = 4, S (Setuju) = 3, TS (Tidak Setuju) = 2, STS

(Sangat Tidak Setuju) = I, sedangkan u.nuk pernyataan unfavourable bobot skornya

adalah SS (Sangat Sctuju) = I, S (Sctuju) = 2, TS (Tidak Setuju) = 3, STS (Sangat

Tidak Sctuju) =4.

2, Skala Rasa Takut Tcrhadap Makhluk Hains

Untuk mengukur rasa takut terhadap rnakhluk halus, peneliti rnembuat skala

rasa takut terhadap makhluk halus yang lerdiri dari 60 aitem yang mencakup

indikator yaitu gangguan tidur, sulit bernafas, detak jantung, menghindari masuk ke

kamar mandi, sendirian dirumah, kegelapan, gangguan lrnndisi tubuh (rnerinding,

gemetar, dan lemas).

Secara lebih jelas mengenai komposisi dan disposisi banyaknya skala rasa

takut terhadap makhluk halus dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 51: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

44

Tabel 3.2

Blue Print Skala

Rasa Takut Terhadap Makhluk Halus

--No. Aspek ravorable Unfavorable

I. Gangguan tidur 14. 28, 42, 56, 1, 15, 29, 43,

58 57

2. Sulit bernapas 12, 26, 40, 54, 3, 17, 31, 45,

60 59

3. Detak jantung 10.24,38,52 5, 19, 33, 47

4. Menghindari rnasuk kc karnar rnandi 8, 22, 36. 50 7, 2L 35. 49

-----· ····-·-·- -------.--.. -- ---··--···--- ..• -------- --- -~------·----

5. Scndirian di rurnah 6,20,34,48 9, 23. 37, 51

·-·- ------~-- ----- ------6. Kegelap·m 4. 18, 32, 46 11, 25. 39, 53

7. Gangguan kondisi tubuh (111 ~rinding. 2. 16, 30, 44 13. 27, 41' 55

gemetar, lernas)

Total 30 30 __ J -

Pernbcrian skor pada skala ini mcnggunakan dcngan 4 (cmpal) altcrnatif

jawaban yaitu SL (Selalu), SR (Sering), KD (Kadang-kadang), TP (Tidak Pernah).

Pernyataan-pernyataan tersebut b''rsifat favourable dan unfavourable, dengl'n

bobot skor jawaban berkisar antara 1 sampai 4. Untuk pernyataan favourable bobot

skomya adalab SL (Selalu) = 4, SR (S~ring) = 3, KD (Kadang-kadang) = 2, TP

Page 52: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

45

(Tidak Pemah) = 1, sedangkan untuk pemyataan unfavourable bobot skornya adalah

SL (Selalu) = l, SR (Sering)= 2, KO (Kadang-kadang) = 3, TP (Tidak Pemah) = 4.

Sebelum diberikan kepada subyek penelitian yang sesungguhnya, alat

pengumpul data yang digunakan, terlehih dahulu diujicobakan kepada siswa-siswi

SLTP N 73 .Jakarta yang tidak diikutsertakan pada penelitian sesungguhnya. Alat

pengumpul data yang diujicobakan meliputi skala intensitas menonton tayangan

mistik dan skala rasa takut terhadap makhluk halus.

Pengarnbilan data uji coba dilaksanakan pada tanggal 27 juli 2004 dari pukul

10.00- 11.30 dan dilakukan uji coba alat terhadap 50 siswa-siswi yang terdiri dari 25

orang kelas II dan 25 orang kclas 111.

Hasil uji validitas untuk skala intensitas menonton tayangan misti.k yang

terdiri dari 50 aitem, setelah dilakukan uji coba didapatkan 39 aitem yang valid

( taraf signifikansi 0,5) dan didapatkan 11 ait.em yang gugur.

Secara lebih jelas mengenai komposisi dan disposisi banyaknya skala

intensitas menonton tayangan mistik setdah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

No.

I.

Tabel 3.3

Sebaran Skala

Intensitas Menonton Tayangan Mistik

Seteh11l Ujl Cohn

Aspek Favorable l Jn favorable

Lamanya menonton 1, 7, 13, 19,25*, 6. 12*, 18*,

- --~

Page 53: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

46

31, 37, 43, 47, 24. 30, 36,

49 42*, 44*' 48,

2. Waktu menonton 3, 9, 15, 21, 27, 4* '

10*, 16,

33, 39, 45 22. 28. 34,

40*.46*

3. Kesenangan menonton 5, 11, 17, 23, 29, 2, 8, 14*, 20,

35*,41,50 26, 3.'?, 38

Total yang valid 24 15

------- ----- -- "~-----~-~- ·-· ~------ --· --Keterangan: *= mtem yang gugur.

Bulir-butir yang valid kcmudian disusun kcmbali untuk discbarkan kepada

suhyek pcnclitian scsungguhnya. Scbagai cara unluk mcmpcrolch ailcm valid dan

reliabel dari' hasil uji coba didapat 39 aitem yang layak dijadikan butir-bul!r skala

intensitas menonton tayangan mistik dalam penelitian ini dan diperoleh reliabilitas

0,976 yang artinya alat ini memiliki reliabilitas tinggi.

Basil uji validitas untuk skala ra,a takut terhadap makhluk halus yang terdiri

dari 60 aitem, setelah dilakukan uji coba didapatkan 30. aitem yang valid ( taraf

signifikansi 0,5) dan didapatkan 30 aitem yang gugur.

Secara lebih jelas mengenai komposisi dan disposisi banyaknya skala skala

rasa takut terhadap makhluk halus setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Page 54: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

47

Tabel3.4

Sebaran Butir Skala

Rasa Takut Terhadap Makhluk Hal:Js

Sctclah U ji coba

No. Aspek Favornble lJ nfavorable

·----I. Gangguan tidur 14*, 28*, 42, 56, 1, 15*' 29,

58 43*, 57

2. Sulit bernapas 12*, 26*, 40*, 3*. 17*, 31,

54,60* 45*' 59

------- ---- ·-· - - --·· -- - -· -- - ----·------------ ·------3. Dctak jantung IO*, 24*, 38*, 5*' 19*, 33,

52* 47

f-

4. Menghindari masuk ke kamar mandi 8, 22, 36, 50 7, ., .. Ll, 35*,

49

5. Sendirian di rumah 6, 20, 34, 48* 9,23,37,51

6. Kegelapan 4*, 18*,32,46* 11, 25*' 39*'

53*

7. Gangguan kondisi tubuh (mcrinding, 2*, 16,30*,44 13*, 27*,

gemetar, lemas) 41*,55

·------Total aitem yang valid 14 16

Keterangan: *= aitem yang gugur.

Page 55: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

48

Butir-butir yang valid kemudian disusun kembali untuk disebarkan kepada

subyek penelitian sesungguhnya. Sebagai cara untuk memperoleh aitem valid dan

reliabel dari hasil uji coba didapat 30 aitem yang layak dijadikan butir-butir skala

intensitas mcnonton tayangan mistik dalam penelitian ini dan diperolch reliabilitas

0,964 yang artinya alat ini memiliki reliabilitas tinggi.

D. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan.

l'ada tahap ini ada bcbcrapa hal yang pcrlu dipcrsiapkan untuk mclakukan

penelitian. antara lain mencntukan, mcnyusun, menyiapkan alat ukur yang akan

digunakan dala•n penelitian ini yaitu membuat skala intensitas menonton tayangan

mistik dan skala rasa takut terhadap ma~d1luk halus. Selanjutnya menentukan lokasi

penelitian yaitu SL TPN 73 Jakarta dan menyelesaikan administrasi perizinan untuk

melakukan penelitian.

2. Tahap pengambilan data.

Pada tahap ini dimulai dengan melakukan uji coba alat ukur penelitian

kepada siswa-siswi SLTP N 73 Jakarta yang tidak diikutsertakan pada penelitian

sesungguhnya. Alat pengumpul data yang diujicobakan meliputi skala intensitas

menonton tayangan mistik dan skala rasa takut terhadap makhluk halus.

Page 56: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

49

Pengambilan data uji coba di!Pksanakan pada tanggal 27 juli 2004 dan

dilakukan uji coba alat terhadap 50 siswa-siswi yang terdiri dari 25 orang kelas II

dan 25 orang kelas Ill.

Setelah data terkumpul, dilakukan analisis item untuk menguji validitas tiap

item pada alat ukur penelitian (skala intensitas menonton tayangan mistik dan skala

rasa takut terhadap makhluk halus) yang diujicobakan. Item yang tergolong valid

adalah item-item yang memiliki daya pe11beda tinggi dengan korelasi :o: 0,5. Setelah

itu dilakukan uji rcliabilitas tcrhadar aitcm-aitcm yang valid tersebut.

Bulir-bulir yang valid dari alat ukur yang lclah diujicobakan kcmudi['ll

disusun kcmbali untuk discbarkan kcpada subyck rcnclitian scsungg11hnya. Sclclah

itu dilakukanlah pengambilan data yarig sesungguhnya dengan memberikan alat

ukur yang telah dipersiapkan kepada subyek penelitian. Pengambilan data dilakukan

pada tanggal 12 Agustus 2004 pukul lerhadap si~wa-siswi kelas I, 2, dan 3 SLTP N

73 Jakarta yang berjurnlah 100 responden, terdiri dari 50 responden laki-lak1 dan 50

responden perempuan.

3. Tahap pengolahan data.

Pada tahap ini dilakukan skoring terhadap setiap hasil skala yang telah diisi

oleh subyek penelitian. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis data

dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian dan

menginterpretasikan dan mengambil kesimpulan dari data statistik yang telah

dianalisis berdasarkan teori.

Page 57: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

E. Tehnik Analisis Data

1. U ji Instrumen

a. Uji Validitas

Untuk menguji kualitas aitem dilakukan dengan menghitung korelasi

terhadap efek Spurious Overlap Spearmean46

Dengan rumus sebagai berikut:

rixsx - si fi(x-i) = -------­

vf [sx" + si2 - 2rixsisx]

Kclerangan:

50

ri (x-i) = Koefisien korelasi item total setelah dikoreksi dari efek Spurious Overlap

fix = Koefisien korelasi item total sebelum dikoreksi

Si = Deviasi standar skor item yang bersangkutan

Sx = Deviasi standar skor skala.

b. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini koefisien re1iabilitas skala intensitas menonton tayangan

mistik dan skala rasa takut terhadap makhluk halus dicari dengan menggunakan

teknik Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut:47

<1fl Saifuddin Azwar, Pcnyusunan Skala l'sikologi,-(Yogyakarta: Pustaka Pckctjar, 2003) hal. 62

47 Ibid., h. 87

Page 58: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

51

S1 2 + s22

a= 2 [I - ] Sx2

Keterangan:

s1 2 dan S22 : Varians skor belahan I clan varians skor belahan 2

Sx : V arians skor skala

2. Analisis Data

Analisis data adalah cara seorang peneliti dalam mengolah data yang telah

terkumpul, schingga mendapat suatu kesimpulan dari penelitiannya. Metode analisis

yang digunakan adalah menggunakan koefisu,,an kordasi pearson product moment

untuk menguji hipotesa hubungan signifikan antara intensitas menonton tayangan

mistik dengan rasa takut terhadap makhluk halus ditentukan sebesar 0,005 pada one

tail test.

. . mzr -(l:xXz:r) Rumus sebagai benkut: r =. / {. .. lf ·:,(==)~}

-v mx 2 -(l:X)2 nmY 2 - l:Y'

Keterangan:

r : Koefisien korelasi variabel X dengan variabel y

L:xy : Jumlah hasil perkalian skor x dnn skor y

Ix : Jumlah nilai pada variabel pertama

LY : Jumlah nilai pada variabel kedua

N : Jumlah subyek penelitian

Page 59: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan
Page 60: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Subyek

1. Gambaran umum subyek berdasarkan jenis kelamin

Subyek penelitian adalah siswa-siswi SL TPN 73 Jakarta yang berjumlah I 00

responden yang diantaranya 50 responden berjenis kelamin laki.-laki dan 50

rcsponden pcrcmpuan. (lihat tabcl 4.1)

Tahcl 4.1

Jenis Kelamin

NO Kategori Jumlah Prosentase

-· 1. Laki-laki 50 50%

-· 2. Pcrempuan 50 50%

-------Total 100 100%

2. Gambaran umum subyek berdasarkan usia

Berdasarkan usia subyek penelitian terdapat 39 responden berusia 13 tahun,

30 responden berusia 12 tahun, 28 responden berusia 14 tahun, dan 3 responden

berusia 15 tahun. (Lihat tabel 4.2)

Page 61: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

53

Tabcl 4.2

Umur

No Katcgori Umur Jumlah Proscntasc

-------- ·---- -1 12 tahun 30 30%

2 13 tahun 39 39%

3 14 tahun 28 28%

I-- ---- ---· 4 15 tahun 3 3%

·--------------

L Tola I 1eo 100%

---·---------- -· ----- ""' . --- - . - ----------

3. Gamharnn umum suhyck hcrdasarkan katcgori kelas

Subyck yang dilibatkan dalam pcnclilian ini adalah siswa-siswi SLTPN 73

Jakarta yang tcrdiri dari 3 (tiga) kclas yaitu 38 rcsponden kelas I (saht), 31

responden kcla~; 2 (dua), dan 31 responden kc!as 3 (tiga). (l .ihat label 4.31

Taoel 4.3

Kc las

No Kategori Kelas Jumlah Prosentase

I. Kelas I (satu) 38 38 %

2. Ke las 2 ( dua) 31 31 '%

3. Kelas 3 (tiga) 31 31 %

Total 100 100%

Page 62: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

54

B. Deskripsi Basil Penelitian

1. Gambaran nmnm subyek berdasarlrnn skor skala intensitas menonton

tayangan mistik.

Berdasarkan hasil penelitian di dapat skor tertinggi yang diperoleh subyek

penelitian pada skala intensitas menonton tayangan mistik yaitu 154 dan skor

terendahnya 62.

Untuk menentukan tingkat intcnsitas mcnonlon tayangan mistik subyek

clalam katcgori tinggi. scdang, dan rcndah pcneliti menggunakan katcgorisasi

jcnjang (ordinal) yaitu mcncmpatkan individu kc dalam kelompok yang terpisah

sccara berjcnjnng mcnurut suatu kontinum bcrdasarkan alribut yang diukur,

kontinum jenjang ini adalah rcntang 111aksin.u111-111inimum.1ya adalah 39X1=39

sampai dengan 39X4 = 156 atau 39-1.~6. sehingga !uas sebarannya adalah 156-

39=1l7, dcngan demikian setiap satuan deviasi standarnya (CT) bernilai 117/6=19,5,

dan mean teoritisnya ( ri )adalah (39+ 156)/2=97,5. kemudian penggolongan

intensitas menonton tayangan mistik subyek dibagi kedalam 3 kategori, yaitu:

Rendah

Se dang

Tinggi

nilai min _:::: X < 11 · CT

39 _::::x < 78

1]-CT.:'.'.X<11 +CT

78.:::: x < 117

11 +CT.:'.'. X < nilai max

117::SX<l56

Page 63: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

55

Tabel 4.4

Skor skala intensitas mcnonton tayangan mistik

Katcgori Skor Frckuensi Prosentasc

Tinggi 117-156 14 l 4o/o

Sedang 78-117 76 76o/o

-~::~::_-~~-78_.l l~------ __ T<~h~l- 11 or> _ ..... 10_0°_Yo--~-=

1 Oo/o

Berdasarkan tabel diatas diketrhui bahwa skor antara 78-1 I 7 memiliki

frekuensi subyek paling banyak yaitu 76 orang (76 o/o) dan skor 39-78 memihki

frekuensi subyek paling sedikit yaitu 10 orang (10 o/o).

2. Gambaran mnum subyek berdasarkan skor skala rasit takut tc~hadap

makhluk halu~.

Berdasarkan hasil penelitian di rlapat skor tertinggi yang diperoleh subyek

penelitian pada skala rasa takut terhadap makhluk halus yaitu 105 dan skor

terendahnya 30.

Untuk menentukan tingkat rasa takut terhadap makhluk halus subyek dalam

kategori tinggi, scdang, dan rcndah pcncliti mcnggunakan katcgorisasi j.:njang

(ordinal) yaitu menempatkan individu ke dalam kelompok yang terpisah secara

berjenjang menurut suatu kontinwn berdasarkan atribut yang diukur, kontinum

jenjang ini adalah rentang maksimum-minimumnya adalah 30X 1 =30 sampai dengan

Page 64: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

56

30X4 =120 atau 30-120, sehingga luas sebarannya adalah 120-30=90, dengan

demikian setiap satuan deviasi standamya ( cr ) bernilai 90/6=15, dan mean

teoritisnya ( ri )adalah (30+ 120)/2=75. kemudian penggolongan rasa takut terhadap

makhluk halus subyek dibagi kedalam 3 kategori, yaitu:

Rendah

Se dang

Tinggi

nilai min :::: X < rt - cr

30 ::::x <60

ri-cr::SX<ri+cr

60::SX<90

rt + cr ::S X < nilai 111ax

90 ::::x < 120

Tabet 45

Skor skala rasa takut terhadap makhluk halus

Kategori Skor Frekuensi Prosentase

Tinggi 90-120 4 4%

Sedang 60-90 66 66%

Rendah 30-60 30 30%

Total 100 100%

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa r.kor antara 60-90 111emiliki

frekuensi subyek paling ban yak yaitu 66 orang ( 66 % ) dan skor antara 90-120

mcmilik\ f'rckucns\ subyek paling sedikit yaitu 4 orang (4 '}o).

Page 65: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

57

C. Pengujian Hipotesis dan Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel skor mentah, maka dicari nilai r hitung dengan

menggunakan rumus korelasi Product moment dari Pearson yang perhitungannya

menggw1akan program SPSS 11.5. Hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut

adalah r hitung = -0, 199 yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tube! 4.6

Corrl'lutions

in!ensitas menonton rasa takut terlmdap

tayangan mistik makhluk halus

lntensltas menonton Pearson 1 -, 199(")

tayan111m m lat! k Correlation

----- - ~ ..

Sig. (l-

' ,023 tailed)

N JOO JOO

--riiaa takut t~rlliidiip Peariion

-, 199(~) I makhluk halus Correlation

Sig. (J. ,023 .

tailed)

··- ·-····"-" N JOO 100

____ _, ____ ~ Correlation IN significant at the 0.05 level (2-tuiled).

Page 66: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

58

Berdasarkan tabel nilai koefisirn korelasi dapat diketahui bahwa nilai r

hitung = -0,199 yang kemudian dirujuk dengan r tabcl pada taraf signifikansi 0,05

maka diperoleh hasil sebesar = -0, 1638. Berdasarkan distribusi normal bairn <la.pat

diketahui bahwa r hitung lebih besar kearah '1egatif dari r label ( dapat dilihat pada

gambar berikut).

llo dltolu ), 19

Dueroh penerimimn llo

-0,16'.lH

I lo ditolak

0.1638

Dengan demikian dapat diintcrprctasikan bahwa ada hubungan yang

signifikan antara intensitas menont:in tayangan mistik dengan rasa takut terhadap

makhluk halus. Maka Ho yang menyatakan tidak ada hubungan yang signifikan

antara intensitas menonton tayangan mistik dengan rasa takut terhadap makhluk

halus ditolak, karena hipotesisnya tidak teruji. Adapun Ha yang menyatakan bahwa

ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton tayangan mistik dengan

rasa takut terhadap makhluk halus diterima, karena hipotesisnya teruji. Dan

hubungan tersebut menunjukkan kearah negatif.

Page 67: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

59

D. Hasil Tambahan

1. Perbedaan intensitas menonton tayangan mistik berdasarkan jenis

kelamin

Berdasarkan perhitungan t-test dt>ngan menggunakan SPSS vers1 11.5

didapat hasil sebagai berikut:

Tabcl 4.7

Tabcl perbedaan inteusitas mcnonton tayangan mistik

bcrdasarkan jenis kelamin

I T table

Jenla Kelamin N Mello I

Nllai t df 95%

-lakl·lakl 50 103,56 3,377 98 1,67

-- ·- -----·----perempunn 50 92,56 3,377

Dengan memperhatikan tabel diatas, maka diperoleh nilai t hitung sebesar

3, 377 dan df 98 yang kemudian dirujuk dengan t tabel maka diperoleh hasil sebesar

I ,67 pada taraf signifikansi 95 %, maka t hitung lehih. be~ar dari t label. Jadi dapat

ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan intensitas menonton tayangan mistik antara

laki-laki dan perempuan. Dalam hal ini responden laki-laki lebih tinggi intensitas

menonton tayangan mistiknya daripada responden perempuan.

Page 68: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

60

2. Perbedaan rasa takut terhadap makbluk halus berdasarkan jenis

kelamin

Berdasarkan perhitungan !-test dengan menggunakan SPSS versi 11.5

didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 4.8

Tabel perbedaan rasa takut terhaclap makhluk halus

berdasarkan .ienis kclamin

T table

.Tenla Kelamln N Mean Nilai t Of 'l5%

lakl·lakl so 63,66' .J,086 98 1,67

""---·---- ---.- ·-- ____ _,_ --------- --· _,. _______ --· ----··--- _______ ,,__ -- -----------\\irompunn so I n.oo I -J,ll!lo I

Dengan memperhatikan tabel diatas, mdka diperoleh nilai t hitung sebesar

-3,086 dan df 98 yang kemudian dirujuf: dengan t tabel maka diperoleh hail sebesar

-1,67 pada taraf signifikansi 95 %, maka t hitung lebih besar kearah negatif dan t

tabel. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan rasa takut terhadap

makhluk halus antara laki-laki dan perernpuan. Dalam hal ini responden perempuan

lebih tinggi rasa takutnya daripada respondcn Iaki-laki.

Page 69: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan
Page 70: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUJ'

61

Berdasarkan analisa dan interpretasi data yang telah dilakukan, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas menonton

layangan mistik dengan rasa takut terhadap makhluk halus siswa SL TP N 73 Jakarta

dan hubungan terscbul rncnunjukkan kcarah ncgati r I !al ini berarti, semakin iinggi

intensitas rnenonton tayangan rnistik maka semakin rendah rasa takut terhadap

makhluk halus ~iswa SLTPN 73 Jakarta.

Dalarn penelitian ini, juga dapal dilihat bahwa tingkat intcnsitas rncnonton

tayangan mislik siswa yang diteliti, didapat sebagian besar yaitu 76 responden (76 %)

bcrada pada katcgori sedang. Sclcbihnya bcrada pada kategori tinggi yaitu 14

responden (14 %) dan kategori rendah sebanyak 10 rcsponden (10 %). S.edangkan

tingkat rasa takut terhadap makhluk halus siswa yang diteliti, didapatkan ~ebagian

besar yaitu 66 responden (66 %) bera<k pada kategori sedang selebihnya berada

pada kategori rendah yaitu sebanyak 30 responden (30 %). dan paling sedikit berada

pada kategori tinggi yaitu ha::iya 4 responden (4 %).

B. Diskusi

Berdasarkan perhitungan dan analisa data dapat dilihat bahwa ada hubungan

yang signifikan antara intensitas menonton tayangan mistik dengan rasa takut

terhadap makhluk halus dan arah hubungan tersebut menunjukkan ke arah negatif

Page 71: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

62

yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat intensitas menonton tayangan mistik

maka semakin rendah rasa takut terhadap makhluk halus.

Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin sering siswa menonton tayangan

mistik, semakin rendah rasa takutnya terhadap makhluk halus. Hal ini sesuai dengan

teori dalam kerangka behaviorisme, yang mengatakan bahwa media massa yang

dalam ha! ini adalah televisi merupakan faktor lingkungan yang mengubah perilaku

khalayak melalui proses pelaziman. Khalayak dianggap sebagai kepala kosong yang

siap untuk .mcnampung seluruh pesan komunikasi yang dicurahkan keradanya

(Dervin, 1981 ).48

Meskipun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin sering responden

menonton tayangan mistik, semakin berkurang rasa takutnya terhadap makhluk

halus, akan tetapi perbedaan skor tingkat intensitas menonton tayangan mistik

dengan tingkat rasa takut tcrhadap makhluk halus sangat kccil. Sccarn umum

responden berada pada tingkat intensitas menonton tayangan mistik sedang dan

tingkat rasa takut terhadap makhluk halus jug& sedang. Oleh karena itu tidak te1iutup

kemungkinan akan bertambah rasa takut seseorang terhadap makhluk halus, apabila

tingkat intensitas menonton tayangan mistiknya semakin tinggi.

Hal lain yang perlu diperhatikan, walaupun arah hubungan antara intensitas

menonton tayangan mistik dengan rasa takut terhadap makhluk halus negatif, bukan

berarti tidak akan ada pengaruh negatif tayangan mistik terst:but karena tayangan

48 Rahmad Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Karya, 1989. ha! 194.

Page 72: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

63

tersebut tidak memiliki niali edukatif dan terkesan mengkongkritkan alam gaib,

masyarakat seakan dipakasa untuk percaya padahal bisa saja hal tersebut mempakan

rekayasa, belum tentu kebenarannya.

Menumt Din Syamsudin, tayangar>. mistik dapat membawa masyarakat ke hal­

hal yang memusyrikkan. Dengan maraknya tayangan mistik, secara tidak langsung

mengantarkan umat pada hal-hal yang nrnsyrik. s~hab masyarakat diajak untuk

meyakini adanya kekuatan pada makhluk gaib diluar Allah SWT . .Jadi tayangan

mistik tersebut bersifat pembodohan masyarakat, karena tayangan ini membawa

masyarakat pada satu orientasi yang irasional.49

Dalam penelitian ini penulis juga rnenemukan hasil tambahan dari perhitungan

t- test terhadap perbedaan intensitas menonton tayangan mistik berdasarkan jenis

kelamin, dan didapatkan kesimpulan hahwa ada perbedaan intensitas me110nton

tayangan mistik antara laki-laki dan perempuan. Responden laki-laki memiliki

intensitas menonton tayangan mistik lebih tinggi daripada responden perempuan.

Sedangkan dari hasil perhitungan t- test terhadap rasa takut terhadap makhluk

halus berdasarkan jenis kelamin, didapatkan kesimpulan ~ahwa ada perbedaan rasa

takut terhadap makhluk halus antara laki-laki dan perempuan. Dalarn !.al ini

responden pertompuan memiliki tingkat rasa takut terhadap makhluk halus lebih

tinggi daripada responden laki-laki. Om i kondisi ini dapat dilihat bahwa responden

perempuan memiliki kemungkinan yang besar akan bertambahnya rasa takut

49 Hentikan Tayangan Mistik Hanya Membodo~i Umat,http:/Hr.rian sib.com/, 16 april 2004.

Page 73: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

64

terhadap makhluk halus, apabila tingkat intensitas menonton tayangan mistiknya

semakin tinggi.

Menurut Ade Erlangga, peran televisi dalam pembentukan keprib;:idian bagi

anak-anak dan remaja bisa melalui dua hal yaitti: 50

a. Proses Pelaziman

Proses dimana seorang anak melihat tingkah laku yang sering ditampilkan

televisi secara berulang-ulang tingkah laku itu akan menjadi lazim pada anak.

Dengan demikian, kalau di dalam siaran televisi ada model kekerasan atau gambar

makhluk halus yang ditayangkan secara berulang-ulang, maka tingkah laku atau

objek tersebut lambat lmm bisa menjadi sesuatu yang lazim.

b. Proses imitasi

Imitasi bisa mempunyai pengaruh lcrhadap seseorang tetapi tidak rnendalam,

bisa berganti-ganti pada saat yang cukup tepat dan sifatnya tidak terus menerus.

Namun lebih jauh lagi yaitu peniruan yang berlangsung dalam waktu lama sehingga

bisa mengidentifikasikan diri dengan apa yang ditontonnya.

Peran televisi dalam pembentukan watak anak dap remaja sebenamya tidak

selalu bisa dipercaya sebagai agen sosialisasi yang positif, tapi keterbatasan visi

wartawan dan ideologi yang dimiliki pemilik dan pengelola televisi, maka pcmilihan

masalah yang ditayangkan tergantung pada tingkat kedekatan (proximi(v) dan

kepemingan media yang bersangkutan.

50 Ade Erlangga Masdiana, lntensitas Menonton Adegan Kekcrasan di Televisi dan Tingkat Keterlibatan Pelajar Dalam Tawuran, Jakarta: Ul, 1998. hal. 20.

Page 74: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

65

C. Saran

Penelitian ini hanya dapat meajelaskan kelompok sampel penelitian yaitu

SLTP N 73 Jakarta, sedikitnya jumlah sampel yaitu hanya berjumlah I 00 orang dan

kurangnya keterwakilan subyek menyeb11bkan penelitian ini kurang dapat

digeneralisasikan, karena itu bagi peneliti yang tertarik untuk meneliti masalah yang

sama, penulif. menyarankan untuk mengambil j umlah sampel lebih bany&k dan atau

dilakukan pada karakteristik yang berbeda, misalnya pada usia yang lebih muda dari

12 tahun.

Bagi para orang tua hendaknya memµerhatikan acara televisi apa yang layak

ditonton oleh anak-anaknya dan acara televisi apa yang tidak layak ditonton, serta

lebih memcntingkan nilai cdukatif dnri acara televisi tersehut dan mcmherikan

bimbingan kepada anak-anaknya dalam menonton televisi. Karena dikhawat1rkan

tayangan mistik lama kelan1aanjuga ak,m dapal mendangkalkan akidah.

Page 75: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin, Penyusunan Skala Psikologi, Y ogyakarta: Pustaka Pekajar, 2003

Azwar,Saifudin.Drs.MA.,Tes Prestasi :Fungsi dan Pengembangan Pengukuran

Prestasi Be/ajar, Pustaka Pelaja;·, Yokyakarta, 2002.

Atkinson, R. L. et al, Pengantar Psikologi, Alih Bahasa, Dra. Nurdjannah Taufiq,

Jakarta:Erlangga, 1999.

Bungin, Burhan., Pornomedia; Konstruksi Sosial Teknologi Telematika & l'erayaan

Seks di Media Massa, Jakarta: Prenada Media, 2003.

Chaplin, .I.I'. Kamus Lengkap l'ikologi, Jakarta: PT Grapindo persada, 1995.

Drajat wibawa, Cerita hantu dan misleri, kenapa disukai?, Majalah Psikologi

Emphaty, Edisi September 2003.

Davidoff, Linda L., Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga, 1991.

Fatah, Amir, Laporan Penelitian Ketakutan Dalam Dua Novel 'Harimau-harimau'

Karya Mochtar Lubis dan 'Wuthering Height' Karya E. Bronte (studi ·banding

para tokoh), Surabaya: Universitas Airlangi.;,a, 2000.

Gunarsa, D. Singgih, Psikologi Remaja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Jilid II, Y ogyakarta: Andi Offset, 1994.

Page 76: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

67

Hall, Janet, Buku Pintar Cara Efekt!f Membangun Keberanian dan Rasa Percaya

Diri Putra-putri Anda, Jakarta: Ladang Pustaka & Inti Media, 2002.

Hentikan Tayangan Mistik Hanya Membodohi Umat,http:/Harian sib.com/, 16 april

2004.

Hurlock B, Elizabeth, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT Erlangga, 1996.

Kompas Cyber Media: 9 Desembcr 2003.

Kuswandi, Wawan, Komunikasi Massa: Sebuah Ana/isis, Jakarta: PT Rineka, 1996.

Masdiana, Ade Erlangga, !ntensitas Menon/on Adegan Kekerasan di Televisi dan

Tingkat Keterlibatan Pe/ajar Dafam Tawuran, Jakarta: Ul, J 9Q8

Masyarakat &: Jndus/rl Han/u, http://www.pikiran-rakyat.com/,2002

Media Televisi: Tujuan, /si, Pengelolaan serta Dampaknya Terhadap Perubahan

Sis/em Nilai (Pengaruh Tayangan Program Televisi Terhadap Perilaku Anak

dan Pemuda), Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional, Jakarta: 1992.

Mukti Ali, Mengenal dan Memahami Masalah Remaja, Jakarta: PT Pustaka Antara,

1991.

M.P. Leahy, M.D, How to Overcome Your Fear, California: Foreword by Melvin

Powers Whilshire Book Compariy, 1973.

Page 77: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

68

Rahmad, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Karya, 1989.

Rahman, Stanley, The Meaning of Fear, Marl<han ontario, Canada: Penguin

Education, 1974.

Ruslani, Tabir Mistik Alam Gail; dan Perdukunan dalam terang Sains dan Agama,

Y ogyakarta: Tin ta, 2003.

Syarif, Adnan, Psikologi Qurani, Bandung: Pustaka Budaya, 2002.

Sy11hrlz11l SAg. Tayangan galh di Te/evil'/, bJ!1"l:/Lww..2y,indo111c_d).D.com/sc,:i:;i111hj.

16 Juli 2003.

Sue, Burhm1, Emosi Dalam Kehidupan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997.

Sobur, Alex, Komunikasi Orang Tua dan Anak, Bandung: Angkasa, 1985.

Tayangan Mistik di Televisi Tumpulkan Logika, http:/www.Kompas.com/,26 agustus

2003.

Tips Mengatasi Rasa Takut, http:/www.vision.net.id/, OS.Jan 2003

Page 78: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

LAMP IRAN

Page 79: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

DEPARTEiVIEN AGA!VIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI _

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS PSIKOLOG!

JI. 1<t:r1a ,\luktl 1'io. S Circu11dt.•u 1 Ciputal ~ Jaknrla Scl.itan 15-tllJ "lclp. 7.f33060 F.1\. 7433060

f'<C'ITll'I"

L>1rr11 1

I I. 1!

I - f' - I YI' ) I -' : · .• ·!>I: l. .l ,, . . \'!I 200 I l<1k,ut.1, l'l luli :wot

', I f'-l1}),\{ d

Yt IL I< c•p.t! .i <;,k, ,j ,1h SI TPi'J 7.\ f,1k,uto1

'.\!,u1•1 l't·mpat T.111f',)'dl l..iilir . \J,un11

: br<1w.1l'i : P0baL111 flul11. JO f11ni t•J81) : fl. Cipi111111g Cl•u 1p0d,1k IV Ne•. W

1-!J. O'l i()(, 1'0lc111i.1 l.ilv.ut<lTi1rnu·

-\d,11.11:: '<'11«1' inll1.1.'t"'"' F.ikult.i~ l">.ikc1lc1t'.i [I J,'<; s.1 .. uit J lid.i\'.ltuJl.tl1 l.1k,1Jtd

c :\.'I I !1.•~l 1_•J

.'< ()J t K'r I\ 1kc1k I ,ihun :\k.1d1•mik fll\'~P"°(Ull

: IX (S..•ntlJil.m) : llJ007llU.'.\.H.>2 : 2003/200.l : Stmt a I (S- f)

, Sd1uliu11g1m d1:ng.m tu)',.l5 !X'll}'l'les.1i.u1 sk:zipsi v.u;;>, be1jud1tl: "l lt1b1111g.u1 l11fl~L'it<15 ;\L:-11c•11il'n Tny1mg.u1 \listik L\c:tg,1111 r .. as11 1 .1kut Te1'h.1d11p l'vli!khJuk I !.um", ll1<lhasi~w.i tu1~«:>but !llC!llerll!k.m i1J11 J'l'!lc>Jiti.i11 di IL•ntl.'<l(',<I 1·.ing B11p.1k:.Jhu S1t1<1.1rn pi1npin. 01Li1 \.:...ir-L'lld ittt kd11u 1r1t,J1.•11 k(•~1~cli1t.:111 B.iJ'1tk: lliu/~,1uLitt1·t1 tu1t11k

! I tt~l lQJi II 41 IT!ili 1,L'>i~\\' d l L'J~t:bttl <.itUl !l l'.~Il ILL1 ikdI I b,u ll'llt U U l\' tl.

L\:~11uk.1.t11 .11.1.> {'c1h,1ti,u1 <1m b,u1lu.in 8.ip.1k '!bu :,1t1d,u-.1 k,u1U tlC,1t)ka11 t-:·1iI11.t1 ki.lsilL

: \. n. L\c k. m Pemb,mtu L.\;k,u l

Bid,~.i<,le11 rif

Page 80: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

PEMERINTAH PROPINSI DAER:\H KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN DASAR

SMP NEGERI 73 Jalan Tebet Timur IF No.14-A, Kode Pos: I2820 Teip. 829.5378, 837024!9

Jakarta Sclatm.

SURAT KETERANGAN Nomor : I 63/ I. 85 l.202. 9

Kepala SMP Ncgeri 73 Jakarta mcncrangkan bahwa,

N a m a

Tempat, tanggaI lahir

Alamat

l'cndidikan

Jurusan

Semester

ISRAWATI

Riau, I 0 Juni 1980

JI. Cipinang Ccmpcdak IV No. 60 Rt. 0 J /06 Jatincgara - Jakarta Timur

UJN SY ARIF I IIDA Yt\TUI.l.t\11 JAKARTA

Psikologi

IX (sembilan)

Adalah benar telah meiakukan pcnclitian tcnt:mg !1ubungan intcnsita~ mcnonton tayangan mistik dcngan rasa takut terhadap makhluk halus di SMP Negeri 73 Jakarta dalam mngka menyelesaikan tugas akhir skripsi pada tanggal I 2 Agustus 2004.

Demikian surat kctcrangan ini kami bcrikan, untuk dapat <likctahui dan dipcrgunakan sebagaimlna mestinya.

Page 81: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

Assalamu' alaikum Wr. Wb.

Dengan honnat,

11

Saya adalah Israwati, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta semester IX yang tengah menyelesaikan tugas akhir skripsi. Saya bermaksud

mengadakan penelitian mengenai Hubungan intensitas menonton tayangan mistik

dengan rasa takut terhadap makhluk halus. Tayangan mistik disini maksudnya

tayangan mistik horror yaitu tayangan yang mengangkat hal-hal yang berh'lu mistis,

pertunjukan interaktif, tantangan uji nyali, roh gentayangan, gangguan makhluk halus

dan lcbih bany<1k mcngckploitasi dunia lain scpcrti hubungannya dengan jin, santet,

kckua!an-kckuatan supranatural scseorn·1g, kematian tidak W1\jar, bahs dendam dan

sebagainya. Sc;ierti Dunia lain di Trans TV, Perea ya nggak pcrcaya 'di Ant<we,

Gentayangan di TPI, Ekspedisi alam gaib di 1 V7, Saksi misteri di Lativi dan lain­

lain.

Untuk itu, saya mohon kesedian adik-adik untuk menjadi responden dalam

penelitian ini, dengan mengemukakan pell'fapat yang sejujur-jujurnya mengenai

pernyataan yang tcrdapat pada lembar herikut ini. Segala per:iyataan ym;g adik-adik

berikan dijamin kerahasiaannya dan tidal;: mempengaruhi nilai akademik adik-adik.

Mohon adik-adik membac'.I !erlebih dahulu petunjuk pengisian clan setelah

selesai mengisinya mohon periksa lagi jangan sampai ada pernyataan yang

terlewatkan.

Atas kerjasama dan bantuan adik-adik sekalian yang telah meluangkan waktu

untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya.

Wassalamualaikum wr. Wb

Page 82: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

Pernyataan Kesediaan

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama lengkap

Jenis Kelamin

Usia

Kclas

Menyatakan bahwa:

: I. Laki-laki

2. Perempuan

: ...... tahun

: ...... SLTP

I. Saya bersedia menjadi respondcn penelilian yang dilakukan olch saudari

Israwati.

2. Data saya dijamin kcrahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan

penelitian semata.

Jakarta, agustus 2004

Tanda tangan

Page 83: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

No

JlUTIR SKALA INTENSITAS MENONTON TAY ANG AN MISTIK

(UJI COBA)

Pernyataan SL S KK TP l---+--------,-~----~-------+--1--t------ -·---~

1. Tetap duduk di depan televisi saat Percaya

Nggak Percaya mulai di tayangkan sampai

dengar. selesai.

2. Lebih memilih tidur daripada menonton Dunia

lain di Trans TV. f---1---c----,---------,-·------- -----,--~---~--------l------1---

3. Sctiap malam rabu mcnonlon Dunia lain di

Trans TV. !---!--------------- -------·----+------!---------- --------

4. Mcnycsal mcluangkan waklu unluk mcnonlon

Gcntayangan di TPI. f---l---~---~--------------+---1----1------------l

5. Lebih memilih menonton sinetron daripada ~

menonton Saksi Misteri di La ti vi. -----,------+--------,.------------------+---- __ j____ -6. Bosan menonton Gentayangan di TPI.

Tidak beranjak di depan televisi sebelum Dunia --+---Lain di Trans TV selesai. I

7.

8. Saat Dunia Lain mulai ditayrngkan channel

televisi akan diganti dengan acara lain.

r-----+-----~---------------+----+--+---+----<

9. Dalam seminggu menonton !Junia Lain di

Trans TV dua kali.

! 0. Tidak suka membuang waktu untuk menonton

Ekspedisi Alam Gaib di TV 7.

11. Lebih memilih menonton Saksi Misteri di

Lativi daripada sinetron remaja.

12. Beranjak dari depan televisi ke kamar saat

Gen_tayangan mulai ditayangkan. ______ _,___ __ ~-~--1 ___ _

Page 84: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

13. Tidak rnelewatkan penarnpakan makhluk halus

pada acara Dunia Lain di Trans TV.

14. Melakukan kegiatan lain saat Percaya Nggak

Percaya mulai di tayangkan.

15. Rel a meluangkan waktu untuk menonton

Ekpedisi Alam Gaib di TV7 .

16. Tidak meluangkan waktu untuk menonton

Dunia lain di Trans TV. - -

17. Tidak mau diganggu saat mcnonton Perea ya

nggak pcrcaya di Antcvc. --- ··----------------------- --- -----

18. Mcnonton Dunia lain di Trans TV tidak sarnpai

selcsai. ---··--~----------·-----~- ---- --- ----------

19. Tidak bcranjak kctika Saksi Mistcri di Lativi

setengah tayang. ·----

20. Lebih memilih menonton ~;inetron remaja

daripada menonton Ekpedisi alam gaib di TV 7. ·---·

21. Tiga kali dalam seminggu menonton Dunia lain

di Trans TV. ----- ---

22. Lebih baik menggunakan waktu untuk yang lain

daripada menonton Genyatangan di TPI. ··----

23. Saal menonton Ekspedisi a lam gaib di TV7

channel televisi tidak akan dipindahkan.

24. Mengganti channel televisi ket:ka Dunia lain

mulai ditayangkan.

25. Tidak mengganti channel televisi pad a saat

Dunia Lain ditayangkan dari awal sampai akhir.

26. Lebih baik tidur daripada menonton Dunia lain

di Trans TV. ~--L

Page 85: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

27. Tidak melewatkan untuk mcnonton Saksi

Misteri di Lativi. ·-- --··" ___ ~--

28. Pada saat Gentayangan mulai di tayangkan

lebih baik saya meninggalkannya.

29. Daripada mengobrol lebih baik menonton

I Gentvyangan di TPI. ' . ---

30. Mengganti channel tclcvisi kctika Pcrcaya

nggak pcrcaya mulai di tayangkan. . -------"·--···----· .. ---. ·--·-- -- - ------------- - ····-- -------·-- ---------·---- ----~

31. Mcnycsal kctika tidak mcnnnton dari awal

Pcrcaya Nggak Pcn:aya di Antcvc. -----·

32. Lcbih baik mcngobrol daripada mcnonton

Ekpcdisi alam gaib diTV 7. . --i-----·

33. Setiap ma lam mcnonton tayangan mistik di

televisi. -----· ·----

34. Tidur lebih awal sctiap ada acura Dunia Lain di

Trans TV.

35. Tidak melakukan kegiatan apapun pad a saat

menonton Dunia lain di Trans TV. i-----

36. Hanya sekilas mcnonton EkpeJisi alam gaib di

TV7.

37. Kesa! ketika lampu mati pada saat Gentayangan

di TPI setengah tayang.

38. Memindahkan channel televisi pada acara yang --1 lain ketika Gentayangan mulai ditayangkan.

r 39. Menonton Dunia lain di Tran& TV merupakan

acara rutinitas malam rabu.

40. Tidak merencanakan untuk m<.monton Percaya

[ nggak percaya di Anteve. . ..

Page 86: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

-41. Menjadwalkan setiap malam rabu untuk I

menonton Gentayangan di TPI. I 42. Hanya sekilas menonton Percaya nggak percaya --·1

di Anteve.

43. Tidak akan tidur sebelum DuPia Lain di Trans

TV berakhir.

44. Hanya sekedar melirik saja menonton Perea ya

nggak percaya di Anteve. ------··----- .~-- ----

45. Tidak mclewatkan untuk mcnonton

Gcntayangan di TPI. - .. -----·-- --------1----------·-- ----1

46. Tidak mcrcncanakan untuk mcnonton Saksi

Misteri di Lativi.

47. Tidak akan bcranjak di dcpan tclcvisi scbdu·n

mcnonton pcnam pakan makhluk halus dalam

acara G0ntayangan di TPI. -- ---1--------------

48. Menonton Gentayangan di TPI hanya asal lihat

saja.

49. Menonton Gentayangan di TPI mulai dari awal

hingga selesai.

50. Tidak bosan untuk menonton Dunia lain di

Trans TV. J __

Page 87: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

BUTIR SKALA INTF:NSITAS MENONTON fAVANGAN MISTIK

SETELAH UJI COBA

-No Pemyataan SL s K

...

L Tetap duduk di depan televisi saat Percaya

Nggak Percaya mulai di tayangkan sa1npa1

de11gan selesai. !---·-·--- ----- ...

2. Lebih memilih tidur daripada menonton Dt111ia

lain di Trans TV. 1---.. ·-· -·---·-----------.. ------ ·-··· --------- .. -·-· -- --------- - . --.-····-- ---- "" ------·--- "

3. Setiap ma lam rnhu n1cnont 1,_)ll Ounia lain di

Trans TV. --------- - - '"""""""""""""""" - "

4. Lcbih rnernilih rncnonton 'inclron daripada

111c:10nton Saksi Misleri di Lalivi. __ ,,, ---- ---------------------··-··-· ------------ ·---.----~

____ ,. _______ ··~I 5. Bosan menonlon Genlaym1ga11 diTPL

--------------·-··--------------- ·-- ....... ------- --- - ----- -- -----.

j _

I <i. Tic!ak beranjak di depan tclcvisi scbelurn Dunia

. Lain di Trans TV selesai. -- ---------------·--··--

7. Sa at Dunia Lain mulai ditayangkan channel

lelevisi akm1 diganli dengan acara lain. ·-----·-

8. Dal am seminggu 1nenonton Dunia Lain di

Trans TV dua kali.

9. Lehih memilih menonton Saksi Misteri di

Lalivi daripada sinelron remaja.

10. Tidak melewatkan pen amp al· an makhluk halus

pada acara Dunia Lain di Trans TV. ------ - -··-------------- "

11. Rel a meluangkan waklu untuk menonton

Ekpedisi Alam Gaib di TV7 . ------~-.----.. --------·-

12. Tidak meluangkm1 waktu untuk menonton

Dunia lain di Trans TV. ~-- --- ---·----- ----·-·· ----- ------------·--

13. Tidak mau diganggu saat men onion Percaya

nggak percaya di Anteve.

i ------- _ I_ . I

I

r ~---- ------· -

, .. , -

--- ... . ···- -

--- -------- .)--- -·--·--- --

_l

-

I I

I I

-1

I

__ l_]

Page 88: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

14. Tidak beranjak ketika Saksi Misteri di La ti vi

setengah tayang. ----

15. Lebih memilih menonton sinetron remaJa

daripada menonton Ekpedisi alam gaib di TV 7. -----

16. Tiga kali dalam seminggu menonton Dunia bin

di Trans TV. --------

l 7. Lebih baik menggunakan waktu untuk yang lain

daripada menonton Genyatangan di TPl. ---- ------·-·-------·--.. --- ----- ---- ---- ------ i--18. Sarit menonton Ekspedisi alam gaib di TV7

channel tclcvisi tidak akan dipi1~dah',a.1. ·--·---.- I

---

I'). Mcnggm1ti channel 1clcvis:i 1\l·I ika l)unia lain I

rnulai ditayangkan. I ___ ,,_

.. --·- --~----- ---------------- - ------ ----- -----------· ----t- ---20. Lcbih baik tidur daripada mcnonton Dunia lain

di Trans TV.

2 I. Tidak rneJe,vatkan untuk lllC!h)fllOn Saksi

Misteri di Lativi. -------- ______ J ____

22. Pada saat Gentayangan mulai di tayangkan I lebih baik saya meninggalkanr._rn I

-

l I

23. Daripada mcngobrol lcbih baik 1ncnonton I

I Gcntaym1gm1 di TPl. I ------- -

-1 I 24. Mengganti channel televisi ketika Percaya

nggak percaya mulai di tayangkan. I 25. I Menyesal ketika tidak mc11011ton Jari U\Val·

f----I

I Percaya Nggak Percaya di AnteYe. --- _ _[ ___ ----· -~--

26. Lebih baik mengobrol daripada menonton !

Ekpedisi alam gaib diTV 7. I -- l--

27. Setiap malam menonton tayangan mistik di I televisi. ~·r f ..... ----

28. Tidur lebih awal setiap ada aGara Dunia Lain di

Trans TV. __ J ___

Page 89: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

----·~

29. Hanya sekilas rnenonton Ekpedisi alarn gaib di

TV7. r-

30. Kesa! ketika larnpu mati pada saal Gentayangan

di TPI setengah tayang.

I 31. Mernindahkan channel televisi pada acara yang

lain ketika Gentayangan rnulai ditayangkan. -

32. Menonton Dunia lain di Trans TV merupakru1

acara rutinitas malarn rahu. ·-··-·.,·-··---- ----··-----·--·-- --------- ------ - - ----- ---·--·

33. . Menjadwalkan setiap rnalan1 rahu unluk

menonton Gentayru1gan di TPI. ·-------------------- ·----·------

34. Tidak akan tirlur sebelum Dunia Lain di Trru1s ----f---TV berakhir.

i-----·· ·---------- -··---- -------·---- - ____ _. _________ ·-------- - --·--·-

35. Tidak melewatkan unluk menonton

Gentayangan di TPI. -·-·-··-

Tidak-iikan beranjaF __ ., _________ --...... , _______ ----··-- ---- -- ------ -

36. di depr.n televisi sebelurn

rnenonton penarnpakan rnakhluk lulus dalarn

acara Gentaym1gan di TPI. -----~ -------···-----------·---·---··-------- ---· ... _ .. -· ----- .. ·······-· _._ --- --37. Menonton Gentayangm1 di TPI hanya asal 1:1iat

saJa.

38. Menon ton Gentayangan di TPI rnulai dari a\val

hingga selesai. ·-·---~ '-------- ----

39. Tidak bosan untuk rnenonton Dunia lain di

Trans TV. -

Page 90: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

No

I.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

BUTIR Sl<ALA RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS

(UJI COBA)

Pernyataan SS s TS STS

Saya tetap berani tidur sendiri walaupun setelah I

menonton penampakan kuntilanak dalam acara

Dunia Lain di Trans TV. __ ,. ___ --· ·-----·-Setiap menonton acara tentang pocong di televisi,

badan saya tcrasa lemas. . ·-f--·- --- ·--·-- -·-

Sa ya tidak pemah mcrasa sulit bcrnapas

walaupun setelah menonton hantu di televisi. ·-

Saya. selalu membayangkan setan jika berada

dalam kegelapan. ·--

Detak jantung say a tetap normal walaupun

menonton acara tentang penampakan kuntilanak

di televisi. ---- -----

Saya merasa cemas di rum ah sendirian, setelah

menonton pocong di televisi. ··-f---·· -- -·-·---- -------

Say a tetap berani ke kamar mandi sendiri

walapun di takut-takuti ada setan.

r Saya selalu min ta ditemani ke kama.r man di

setelah menonton acara tentang kuntil anak. -- ---

Saya tetap berani menonton acara tentang hantu

di televisi walaupun di rumah sendirian. ·-

Saat mendengarkan orang lain membicarakan

pocong, detak jantung saya menjadi kencang. --- ~---·--

Meskipun dalan1 kegelapan say a tetap berani .

terhadap hantu. L

eo

Page 91: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

8{

12. Saya merasa sulit bemapas ketika menonton

~1-J kuntil anak di televisi.

13. Say a tic!ak pemah merinding melihat gambar

pocong yang menyeramkan sekalipun. I

t--14. Saya menjadi sulit tidur setelah mendengarkan

cerita tentang hantu. --- ---

15. Saya berani tidur di kamar jenacah rumah sakit

sekalipun ada jenazahnya. -- <---

16. Badan saya merinding pada saat menonton hantu

di televisi. --

17. Napas say a tidak pemah terganggu ketika

mendengarkan cerita tentang penampakan kuntil

anak. r---- ·-----1---18. Jika berada dalam kegelapan say.1 merasa akan di

datangi hantu. -·-· ----- -------·---·-·------------ . ... .,._, _______ --------·-

------~ ~--- - ··-·--·-- --- --------19. Pada saat mcnonton pcnamr<>kan makhluk halus

dalam acara dw1ia lain di Trans TV, dctak jantung

saya tidak terganggu. ------

20. Saya tidak berani di rum ah sendirian setelah

mendengarkan cerita tentang kuntil anak. -·-

21. Saya tidak perlu ditcmani ke kamar mandi . meskipun setelah menonton pocong di televisi.

22. Setelah membicarakan penampakan -·--~--

hantu di

televisi, saya tidak berani ke kamar mandi.

23. Pada .saat menonton pocong di televisi, saya tetap

berani sendirian di rumah. -- ---

24. Detak jantung saya terasa berhenti ketika melihat

kuntil anak di televisi.

Page 92: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

25. Meskipun dalam kegelapan, saya tetap berani 1--mendengarkan cerita tentang peuampakan kuntil

anak. ·-~·

26. Napas saya terasa berhenti ketika melihat gambar

pocong di televisi. ~

27. Badan say a tidak pemah gernetar walaupun

menonton setan di telcvisi. ---· -

28. Setelah menonton acara tentang hantu di televisi,

saya selalu mimpi scram. -

29. Sa ya tetap tidur nyenyak walaupun setelah

menonton hantu di televisi. -- ~-----

30. Bulu kuduk saya merinding pada saat menonton

hantu di televisi. ···-------

31. Pada saat menonton pocong di televisi saya masih

dapat bemapas dengan normal. ----· ·-~-

32. Saya tidak berani keluar kamar apabila dalam

kegelapan.

33. Menonton acara ten tang kuntil anak tidak

membuat jantung saya berdebar-debar. --·-·

34. Say a selalu minta ditemani di rum ah setelah

menonton acara tentang hantu di televisi.

35. Say a tidak pemah ditemani kc kamar mandi

walaupun pad a srtat menonton acara ten tang

hantu di televisi.

36. Saya tidak berani ke kamar mandi sendiri setelah

melihat gambar kuntil anak di televisi. -- ---

37. Walaupun setelah menonton acara tentang kuntil

anak, saya tidak perlu ditemani di rumah.

Page 93: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

38. Pada saat melihat gambar pocong jantung saya

berdetak pelan.

39. Say a tidak pemah membayangkan setan

walaupun berada dalam kegelapan. ·----

40. Pada saat menonton penampakan makhluk halus

di televisi, napas saya terasa pelan. -

41. Menonto!l kuntil anak di televisi tidak memhuat

bulu kuduk saya merinding. - ----- ----

42. Saya tidak berani tidur sendiri setelah r.1enonton

acara tentang hantu. ----·-

43. Setelah melihat penampakan pocong di televisi,

saya tetap tidur pulas tanpa mimpi seram. --1--44. Pad a saat menonton acara ten tang hantu di

televisi badan saya terasa gemetar. ·- -

45. Walaupun melihat gambar kuntil anak, saya tctap

dapat bcrnapas dcngan tcnang. --~-

46. Jika berada dalam kegelapan, pikiran saya sclalu

di hantui oleh pocong.

47. Ketika rnenonton acara tentang makhluk halus, -t----I I detak jautung saya masih nonnal.

T 48. Walaupun di siang hari saya tidak b~rani di

rumah sendirian. -------

49. Meskipun lampu mati saya tetap berani ke kamar

mandi. --f------

50. Setelah menonton acara tentang makhluk halus,

saya selalu cemas ke kamar mandi. -- ---~--

51. Say a ti<lak pemah cemas di rumah sendirian

walaupun setelah menonton setan di tekvisi. "·~---~- -· -~~---·

Page 94: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

52. Setelah menonton setan di televisi, detak jantung

saya menjadi cepat. -1---------- ----

53. Walapun dalam kegelapan, say a tidak pernah

memikirkan kuntil anak. ---r-------

54. Napas saya terasa menjadi cepat ketika melihat

kuntil anak di televisi. -- --·--

55. Saya tidak pernah gemctar mclihat gambar hantu

di televisi.

56. Setelah menonton acara tentang hantu, saya tidak

dapat tidur nyenyak.

57. Walaupun di rumah tidak ada orang, saya tetap

dapat tidur tanpa ditemani. --- ~----- ----

58. Say a selalu min ta ditemani tidur, ~etelah

menonton penampakan makhluk halus di tclevisi. . . ------

59. Setiap mcnonlon sctan di tclcvisi tidak mcmbuat

napas saya menjadi sesak. I

------60. Napas say a terasa sesak setelah menonton

makhluk halus di televisi. L ____

Page 95: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

No

I.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

BUTIR SKALA RASA TAKUT TERHADAP MAKHLIJK HALUS

SETELAH UJI COBA

Pernyata11n SS s TS -----------

Saya tetap berani tidur sendiri walaupun setelah

mcnonton penampakan kuntilanak dalam acara

Dunia Lain di Trans TV. I Saya merasa cemas di rumah sendirian, setelah

menonton pocong di televisi.

Say a tetap berani ke kamar man di sendiri

walapun setelah melihat penampakan makhluk

halus di televisi. - r------

Saya selalu minta ditemani ke kamur mandi

sctclah mcnonton acara tt'ntang pocong. - ·-· ·-·--·

Saya tctap berani menonton acara tcntang hantu

di televisi walaupun di rumah sendirian. -

Meskipun dalam kegelapan saya tetap berani

terhadap hantu.

Badan saya merinding pada saat menonton hantu

di televisi. -

Saya tidak berani di rum ah sendirian setelah

melihat kuntil anak di televisi. ..

Sa ya tidak perlu ditemani ke kamar mandi

meskipun setelah menonton pocong di televisi.

Setelah membicarakan penampakan hantu di

televisi, saya tidak berani ke kamar mandi. ·--

Pada saat menonton pocong di televisi, saya tetap

berani sendirian di rumah. ---

STS

·-

Page 96: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

86

12. Meskipun dalam kegelapan, saya tetap berani

mendengarkan cerita tentang penampakan kuntil

anak.

13. Say a tetap tidur nyenyak walaupun setelah

menonton hantu di televisi. ---~ 14. Pada saat menonton pocong di tclcvisi saya masih

dapat bernapas dengan normal.

15. Saya ti<lak berani keluar kamar apabila dalam

kegelapan. -

16. Menonton acara tentang kuntil anak tidak

membuatjantung saya berdebar-debar. - -- ------~ --

17. Say a selalu minta ditemani di rumah setelah

menonton acara tentang hantu di televisi. - ·- - ------- ---------

18. Saya tidak bcrani kc kamar mandi scndiri sctclah

melihat gambar kuntil anak di tclcvisi.

19. Walaupun setelah menonton acara tentang kuntil

anak; saya tidak perlu ditemani di rumah.

20. Saya tidak berani tidur sendiri setelah menonton

acara tentang hantu.

21. Walaupun melihat gambar kuntil anak, saya tetap

dapat bernapas dengan tenang.

22. Walaupun di siang hari say a tidak berani di

rumah sendirian. ----···--------·---~-- ------ .. ---- ----

23. Meskipun lampu mati saya tetap berani ke kamar

mandi. -----

24. Setelah menonton acara tentang makhluk halus,

saya selalu cemas ke kamar mandi. ---

25. Saya tidak pernah cemas di rum ah sendirian

Page 97: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

walaupun setelah menonton setan di televisi. I 26. Napas saya terasa rnenjadi cepat ketika rnelihat

kuntil anak di televisi.

27. Saya tidak pemah gemetar rnelihat garnbar hantu

di telcvisi.

28. Setelah rnenonton acara tentang hantu, saya tidak

dapat tidur nyenyak. -

29. Walaupun di rurnah tidak ada orang, saya tetap

dapat tidur tanpa ditemani. ·- --·

30. Sa ya selalu minta ditemani tidur, setelah

menonton penarnpakan makhluk halus di televisi. --~. ~-~··--·--

Page 98: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

No

1.

2.

3.

------4.

---5.

6.

7.

8.

9.

IO.

11.

BUTIR SKALA RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS

SETELAH UJI COBA

-Pernyataan SS s

-·--~ -·-·- ------1-----

Saya tetap berani tidur sendiri walaupun setclah

menonton penampakan kuntilanak dalam acara I Dunia Lain di Trans TV. I

--f--J Say a merasa cemas di rumah sendirian, setelah

~~--[- STS

I -menonton pocong di televisi.

------ -~

Say a tctap berani ke kamar mandi sendiri

walapun setelah melihat penampakan makhluk

halus di televisi. I --

Say a sclalu mint a ditcmani kc ka111nr nrnndi

sctelah mcnnntnn acara tcnta11g pocong. ------·--·-·----·--~-·----------· ------- -- --· .... ----- --- - -·- - -- - ___ ,,, ___ ---

Sa ya tetap berani mcnonton acara tcntang hantu

di televi:<i walaupun di rumah sendirian. ----------- ,_ _______

~---

Meskipun dalam kegelapan sava tet~p berani

terhadap hantu.

Badan saya merinding pada saat menonton hantu

di televisi. ----- ----- - ·------

Saya tidak berani di rumah sendirian setelah ' melihat kuntil anak di televisi.

I

Saya tidak perlu ditemani ke kamar mandi

meskipun setelah menonton pocong di televisi. --··

Setelah membicarakan penampakan hantu di -·--- ----1

televisi, saya tidak berani ke kamar mandi. -- -

Pada saat menonton pocong di televisi, saya tetap

berani sendirian di rumah. ------·· -·----·--

Page 99: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

8J

12. Meskipun dalam kegelapan, say a tetap berani [ mendengarkan cerita tentang penampakan kunt1l

anak. - . ---

13. Say a tetap tidur nyenyak walaupun setelah

menonton hantu di televisi. ·--·------------ -----· ----··

14. Pada saat menonton pocong di tdevisi saya masih

dapat bernapas dengan normal. ·-

____ j_____ __ _

15. Sa ya tidak berani keluar kamar apabila dal?m

kegelapan. -----·---------·--- -----· ·-----·- ·--- --

16. Menonton acara ten tang kuntil anak tidak

membuat jantung saya berdebar-debar.

---~----1

--------- ··--- ----f--- -·

17. Say a sdalu mint a ditemani di rumah set cl ah -·----- -----

mcnonton acara tcntang hantu di tclcvisi. ---- --1---------·-·---- --· -------- ----- •.....•.. ·----- -- ---·--- - ---

18. Saya tidak bcrani kc ka1nar mandi scndiri sctelah

mclihat gambar kuntil anak di tclcvisi.

I .. +~ . I ---!--------- ---- ··-··----- ------------------·- - ---·------ ---- ...... . - ----- ----- '· 19. Waiau pun setelah menonton acara tentang kuntil

anak, saya tidak perlu ditemani di rumah. ---------- - ------ ---· ------- ---

20. Saya tidak berani tidur sendiri set el ah menonton

acara tentang hantu. ------·---- ·-·--- ------- -

21. Walaupun melihat gambar kuntil anak, saya tetap --·····----.j

dapat bernapas dengan tenang. '

-- -- -22. Walaupun di siang hari saya tidak berani di

rumah sendirian. ... ---·--- ----------· /-.----

23. Meskipvn lampu mati saya tetap berani ke kamar --f---1

mandi. --· . -~- -

24. Set el ah menonton acara ten tang makhluk halus, I

saya selalu cemas ke kamar mandi. I

.:=J--- .. -------25. Say a tidak pernah cemas di rumah sendirian

------------ -------------- _______ ,_,

Page 100: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

walaupun setelah menonton setan di televisi.

26. Napas saya terasa menjadi cepat ketika melihat

kuntil anak di televisi.

27. Saya tidak pemah gemetar melihat gambar hantu

di televisi.

28. Setelah menonton acara tentang hantu, saya tidak

dapat tidur nyenyak.

29. Walaupun di rumah tidak ada orang, saya tetap

dapat tidur tanpa ditemani.

30. Sa ya selalu minta ditemani tidur, set el ah

menonton penampakan makhluk halus di televisi. --- --------·--.. ·-.---.. ·- ., _______________ ,..__,

-

--------

--~

<-----

-

--·-----­..

---'--

Page 101: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

JI

SKOR SKALA INTENSITAS MENONTON TAY ANGAN MISTIK (TRY OUT)

Nomor Butir Peruyataan Skala Intensitas Menonton Tayangan Mistik .... .,,. ._ __ ·-- -- -

I 2 3 4 5 6 7 8 9 IO II 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 -· ---- - - -

I 2 2 2 1 1 2 I 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 ... --- -

2 1 I 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 -···-

3 3 4 4 1 I 3 4 3 3 2 1 1 4 I 1 4 2 3 1 2 3 2 4 3 3 3 -· -- . ---

4 I I 1 1 1 I I I I I 1 3 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 J 1 I 1

5 I I 2 1 3 4 2 4 2 4 1 4 4 J 1 3 1 3 1 4 2 1 4 3 I 1 . -- - --·--

6 2 3 2 1 4 3 I 3 2 2 1 3 4 I 2 3 4 4 1 4 1 3 2 3 I I . - --·

7 I I I I 3 1 I I 4 I 3 1 2 I 1 I 3 I 2 I 1 I I I 1 I 8 4 4 3 1 4 4 2 4 4 4 4 1 4 I 4 4 2 3 3 4 1 4 2 4 4 2 9 2 2 2 1 2 3 4 4 2 3 2 4 4 4 2 3 4 4 2 3 2 3 2 4 4 3

10 2 1 2 I I 2 I I I I 1 I 2 I 1 I 1 2 1 1 1 1 1 2 I I II 3 3 2 I I 3 I 3 3 3 1 4 4 3 I 3 I 3 I 1 2 3 I 3 2 3

12 2 2 2 I 3 2 2 3 I 3 I 3 2 2 2 2 I 3 2 2 1 2 I 2 I 2 .. . - - -

13 2 I 2 I 2 1 I 1 I 3 2 I 2 4 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 --·-- ----- ........ -- - --- -14 4 4 3 1 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 1 3

-·· ... -. -15 2 3 3 1 I 2 1 3 3 3 1 3 1 3 2 3 I 2 I 2 2 3 3 2 3 3 ---- - - .. . 16 4 3 3 1 4 3 2 4 4 3 2 3 3 4 2 I 1 4 2 3 3 2 2 2 3 4

N ....... . . --·

17 1 I I 1 1 I 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 I I I 1 1 1 1 1 11 1 - ·- . 4 4 3 3 3 18 3 3 4 I 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 2 4 2 3 0

19 2 3 2 I 3 3 2 3 2 3 I 4 2 3 I 4 1 3 J 3 I :0 1 2 2 3 20 3 2 2 I 3 2 2 2 3 2 2 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 7. 2 3 2 3 21 4 1 1 I 3 4 1 1 1 2 I 2 J 4 3 4 3 3 4 3 2 I 1 3 3 3

M

22 2 3 2 J I 2 2 3 1 2 I 3 2 3 I 3 1 2 J 1 I I I 3 I 1 (} 23 3 3 2 I 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 2 4 2 3 2 4 1 4

24 3 2 2 I 4 4 1 4 I 3 3 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3

R 25 3 2 3 1 3 2 3 4 2 3 1 3 4 J 2 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 1

26 I 3 2 I 2 2 2 3 I 2 I 3 2 3 1 3 ' 2 1 I I I I 3 1 2 27 I 1 I I 2 I 1 1 1 1 2 1 1 1 4 '

.. 1 4 I 1 I 1 J I I 1 ·- .. - . -· -··-

28 3 4 4 1 2 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 ·2 3 2 2 .. - ---· ·-·- --- -- ·- . .. 29 2 2 2 1 4 3 I 3 2 4 2 4 2 3 I 3 I 2 2 3 1 2 I 2 I I ----- ·- •"" -

R 30 3 3 4 I. 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 1 4 3 4 2 4 I 3 -31 3 4 3 I 4 4 I 3 3 4 3 3 I 2 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 2 4 ----- --- - --- ·-·- -32 1 I 1 1 I I 1 I 1 4 I 1 1 I 1 1 1 4 1 I 1 4 4 4 4 4

. ·---···· 33 3 3 2 I I 2 2 2 2 2 I 3 2 2 1 2 I 4 -z 2 1 2 3 4 2 2

E 34 2 3 2 I 3 3 I 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 I 3 2 3 I 3 I 3 I - . ... -s 35 3 3 3 1 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 - .. _. .. 36 2 I 2 1 1 4 I I 2 4 I 2 1 3 1 1 I 3 I I 2 1 I 1 1 1

-· -- ...... - "

37 2 3 2 I 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 I 3 2 3 2 3 2 4 3 3 . :m 38 1 2 2 2 3 I 3 2 2 1 2 I 3 2 2 2 I 1 2 2 3 3 3 -39 1 2 1 2 2 I 4 2 3 2 2 I 3 I 2 2 I I 2 2 3 2 I

p

. -40 I 1 4 I 2 4 3 4 2 3 2 3 2 3 I 4 2 4 I 2 4 2 I 4 I 4 0

·--- -·-·-·- ------41 3 3 2 I 4 3 2 3 2 4 2 2 3 3 I 3 2 2 2 I 2 2 3 2 3 3

'""""" --42 3 2 1 I I I 1 3 I I I 3 I 1 I I 1 1 1 I 1 1 1 1 I I -43 2 3 2 I 3 3 3 3 2 3 1 3 1 1 I 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 I

N

44 2 3 2 1 3 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 --45 4 4 4 I 4 4 4 4 4 1 4 4 4 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 D

- - . 46 4 4 4 1 4 4 4 4 4 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 - -----

E 47 2 4 2 I 3 3 2 4 2 I 2 4 I 3 4 3 2 4 I 3 2 3 2 3 2 3 48 2 3 4 I 4 4 3 4 3 3 1 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 49 3 3 3 I 4 3 2 4 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 4 I 3 50 4 3 l I 3 3 2 3 I 3 2 3 I 4 2 3 2 3 2 3 I 3 I 3 2 3 N

-- -- -· ·-·- -

Page 102: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 TOTAL 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 117

. --- -

l l l I I I I 4 I I I l I I I 2 I 2 I 2 I 2 I I 63 --· ---- ... --- -·-··-- -- -- -I I I 3 I I 2 3 3 2 4 I 3 I I 3 4 3 I I l 3 l 4 115 - - ~---

l I I I I I I I I I I I I I I 3 I 3 I l I 3 l I 63 ..... ··-· I l 4 4 I 2 J I 3 3 4 4 2 I 3 2 2 l l 4 4 2 1 3 117 - -I l 2 3 l 3 l 4 l 3 I 3 I I l 3 I 2 l I I 2 I 2 102 -I I I I I I I 3 I 3 I I I 4 I 3 I 3 I 4 I 4 I I 78 3 2 I 4 4 4 2 3 2 3 I 3 2 4 I 4 4 4 2 3 4 3 I 4 149 - . ----· 2 3 I I 4 4 4 3 2 3 I 3 2 4 I 4 4 4 2 3 4 3 I 4 142 I I 2 2 I 3 2 4 I I I 2 ;_ 4 I 3 2 2 I 4 4 2 2 I 81 I 3 I 3 I I 2 4 2 2 I 3 I I I 2 I 3 I I 2 4 2 3 105 . - -·---- .. -I 3 2 3 2 3 2 3 I 3 2 3 I I I 3 I 3 I I 2 2 I I 96 -- -- ---- ----·-2 ! I I I I I 2 I I I I I 4 ' 3 I 3 3 I I I I I 74 2 4 4 4 2 4 2 4 2 3 2 3 2 I 2 3 2 3 2 4 2 4 2 2 142 -- -- ----· - ----- ·--I 3 I 3 2 4 3 3 I 3 I 3 I I I 2 I 3 I I I 2 2 2 103 -- . 2 I 3 4 2 2 2 3 I 2 3 4 4 2 2 2 3 I 2 4 3 2 4 2 132 - -- -·· -- . I I I I I I I I I 3 I I I I I 3 I 3 I I I I I I 72 - - . --- - - - --2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 . 3 4 4 166 I 3 2 2 I 3 2 3 I 3 I 2 I I I I 2 2 2 I I 3 2 2 IOI -2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 ) 2 2 ) 2 2 I 2 124 3 3 3 3 3 3 J 3 3 3 3 I 3 3 2 2 4 2 2 4 2 2 4 I 125 I I I 4 I I I I I 4 I 4 I 2 I 4 I 3 I 2 I 4 I I 88 2 3 2 4 4 4 2 4 I 4 4 4 4 I 2 4 4 4 2 I 2 3 2 4 148 2 4 3 3 I 3 I 3 3 4 I 3 2 4 3 3 I 2 2 3 3 3 2 2 126 2 2 2 2 I 3 2 3 2 2 I 3 2 3 I 4 3 4 2 2 I 4 2 2 121 _,_ ___

···-·· - ----I 2 I 3 I 2 I 2 I 2 I 4 I 2 I 2 I 4 I 2 l 3 ! I 87 - ---- -I I I I I I I 2 I I I I I I I I I 2 I I I I I I 60 -- ·-- --- -- -- ----- -2 2 I 3 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 I 2 3 3 I 2 2 2 2 2 118 -· - - ···-I I I 2 I 2 I 2 I 3 I 2 1 4 I 3 I I I 4 I 2 I I 94 -2 4 2 3 2 3 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 4 2 I 148 -·-----2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 I 3 2 4 2 3 3 4 2 4 3 4 2 I 138 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 I 4 4 4 I 4 I 4 l 4 I 4 I I 122 I 3 I 3 I 2 I 2 2 3 I 4 I 4 I 3 ' 3 I I I I I I 97 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 I 2 I 3 2 3 I 3 I 3 2 3 116 3 I 3 3 3 I 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 143 --I I I 2 I ·1 2 3 I 2 I 2 I 3 I 2 I 3 I 4 I 3 1- I 81 ·- -2 4 2 4 3 3 2 4 2 3 2 4 2 3 2 4 4 2 2 3 2 3 2 2 132 ·--2 3 2 4 I 3 I 4 I 3 I 2 2 4 I 3 I 2 4 2 I 2 I 3 105 - - - ---- . """

I 3 I 3 I 2 I 4 I 2 2 3 2 4 I 2 I 2 I 4 I 2 I 3 98 - ---3 4 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 135 - -2 3 2 3 2 3 4 3 4 3 2 3 I 3 I 3 2 3 2 3 I 3 2 I 122 I I I 1 1 I I l I l l l I I l I I I I l l l I I 58 -I l l I l I I 3 I 2 I I I I I 3 I 3 I I 1 3 I I 79 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 127 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 192 -4 4 4 4 4 4 4 4 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 - 4 191 - . --"' 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 125 -- -4 4 4 4 2 4 I 4 3 4 2 4 2 3 2 4 4 4 3 2 4 3 3 4 163 - -- ·--- --- ··- . ··-. 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 1 3 3 4 3 3 2 3 I 4 3 3 3 145 -2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 121 ---

Page 103: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

0;

HASIL UJI VALIDITAS ITEM SKALA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN MISTIK TRY OUT

. -Item SI --912· . rlX rl X·I

x

x

x

0 7661 0,6785 0,tl7tl:l 0,6695 0 7513 0,7038 0 tl634

x

x

x

x

x 47

0 6080 4 0 7071

.... 0 tltl7tl Otll

Page 104: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

HASIL UJI RELIABILITAS SKALA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN MISTIK (TRY OUT) Nomor butir pernyataan skala intensitas menonton tayangan mistik

subjek ,

1 2 3 5 6 7 8 9 11 13 15 16

1 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 3

2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1

3 3 4 4 1 3 4 3 3 1 4 1 4

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1

5 1 1 2 3 4 2 4 2 1 4 1 3

6 2 3 2 4 3 1 3 2 1 4 2 3

7 1 1 1 3 1 1 1 4 3 2 1 1

8 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4, 4 <I

9 2 2 2 2 3 ' 4 2 2 4 2 3 -

10 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 -11 3 3 2 1 3 1 3 3 1 4 1 3

12 2 2 2 3 2 2 3 1 1 2 2 ?. 13 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2· 2 1

14 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 2 -~ 15 2 3 3 1 2 1 3 3 1 1 2 ~i 16 4 3 3 4 3 2 4 4 2 3 2 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 '.fl ·---18 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 j 19 2 3 2 3 ;; 2 3 2 1 2 1 --20 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2

--~-· 2 3

21 4 1 1 3 4 I 1 1 1 1 3 4 22 2 3 2 1 2 2 3 1 1 2 1 3 -- .__ 23 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 2 3 24 3 2 2 4 4 1 4 1 3 3 2 3 25 3 2 3 3 2 3 4 2 1 ·1 2 3 26 1 3 2 2 2 2 3 1 1 '2 1 3 27 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 4 1

~

28 3 4 4 2 4 2 3 2 2 2 3 2 29 2 " 2 4 3 1 3 2 2 2 1 3

30 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3

31 3 4 3 4 4 1 3 2 3 1 2 3 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 _'. 33 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 34 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2 35 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3' 36 2 1 2 1 4 1 1 2 1 1 1 1 37 2 3 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 -38 1 2 2 1 4 2 3 1 2 1 1 3 39 1 2 1 2 4 2 2 1 2 2 1 2

40 1 1 4 2 4 3 4 2 2 2 1 < 41 3 3 2 4 3 2 3 2 2 3 1 3 42 3 7 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1

43 2 3 2 3 3 3 3 2 1 1 1 1 44 2 3 2 3 3 2 4 2 2 2 2 :l 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 '16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 2 4 2 3 3 2 4 2 2 1 4 3 48 2 3 4 4 4 3 4 3 1 4 2 ·l 49 3 3 3 4 3 2 4 4 2 4 3 3 ·-50 4 3 1 3 3 2 3 1 2 1 2 3

118 124 114 132 140 100 143 108 94 122 95 227 13,924 15.376 12.996 17.424 19,600 10.000 20.449 11.664 8.836 14.884 9.025 51.529

Page 105: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

17 19 20 21 22 23 24 26 27 23 29 30

2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3

1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 I 1

2 1 2 3 2 4 3 3 1 1 1 3

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 4 2 1 4 J 1 1 1 4 4 4 1 4 1 3 2 3 1 1 1 2 -3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 3 4 1 4 2 4 2 3 2 1 4 - --4 2 3 2 3 2 4 3 2 3 1 1

1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 1 3 3 1 3 1 3 1 2 2 1 2 1 2 2 1 3 2 3

1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 3 2 3 2 4 3 2 4 4 4 1 1 2 2 3 3 2 3 1 3 1 3 1 2 3 3 2 2 2 4 2 1 0 4 ' -1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 4 -1 1 3 1 2 1 2 3 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 I 4 4 2 4 2 3 2 4 4 2 3 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 -· 2 4 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3 2 t 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ! 1 --2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 1 2 3 1 2 1 2 1 1 I 1 2 2 1 4 3 4 2 4 3 2 4 2 3 3 2 4 2 3 2 3 4 2 3 2 3 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 1 2 3 4 2 1 3 1 3 3 3 2 3 1 3 1 1 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 2 3 2 4 3 2 4 2 4 2 2 1 1 2 2 3 3 2 3 2 4 --1 2 1 1 2 2 3 1 1 3 1 3 2 1 2 4 2 1 4 4 3 4 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ·1 1 2 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 1 3 1 3 3 2 3 2 -~

99 99 120 95 114 97 138 118 92 120 99 140 9.801 9.801 14.400 9.025 12.996 9.409 19.044 13.924 8.464 14400 9801 19.600

Page 106: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

31 32 33 34 :iG 37 38 39 41 43 ~5 47

2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3

1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 2 3 2 4 1 3 1 4 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ., 1

1 2 3 1 3 4 4 2 3 2 1 4

1 3 1 4 3 1 3 1 1 1 1 1

1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 I 1

4 4 2 3 3 1 3 2 1 4 2 4 4 4 4 3 3 1 3 2 1 4

--,, 4 L

1 3 2 4 1 1 2 2 1 2 I 4 1 1 2 4 2 1 3 1 1 1 1 2 2 3 2 3 3 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1

2 4 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2

2 4 3 3 3 1 3 1 1 1 1 1 -2 2 2 3 2 3 4 4 2 3 :~ 3 --1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4

1 3 2 3 3 1 2 1 1 2 2 1 - -------;; 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2

3 3 3 3 3 3 1 3 2 4 2 2 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1. 1 1 -4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 -1 3 1 3 4 1 3 2 3 1 2 3 1 3 2 3 2 1 3 2 1 3 2 1 -1 2 1 2 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 -2 4 2 2 3 2 3 2 1 3 1 2 1 2 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 2 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 1 3 2 2 3 2 3 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 I 1 1 2 1 2 3 1 4 1 1 1 1 1 3 2 3 2 2 3 2 1 1 2 1 1

3 1 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 1 3 3 2 4 3 2 4 2 2 4 2 2 1 3 1 4 3 1 2 2 1 1 4 1 1 2 1 4 2 2 3 __ ? 1 1 1 1

2 2 2 4 2 2 3 4 2 4 3 3 --2 3 4 3 3 2 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 1 4 4 2 4 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 1 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2

97 126 105 151 134 92 135 100 83 108 92 101 9.409 15.876 11.025 22.801 17.956 8.464 18.225 10.000 6.889 11.664 8.464 10.201

Page 107: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

48 49 50 Part 1 Part 2 Total X2 Rel Alpha

2 2 3 48 42 90 B.100 0,9760271

2 1 1 21 2B 49 2.401

3 1 4 41 52 93 B.649

3 1 1 22 21 43 1.849

2 2 3 47 45 92 8.464

2 1 2 44 3B B2 6.724 -4 1 1 29 28 57 3.249 3 1 4 63 55 118 13.924 3 1 4 56 49 105 11.025

2 2 1 28 32 60 3.600 4 2 3 40 40 BO 6.400

2 1 1 37 37 74 5.476 1 1 1 28 23 51 2.601 4 2 2 56 57 113 12.769 2 2 2 40 40 80 6.400 2 4 2 49 55 104 10.B16 1 1 1 22 22 44 1.936 3 4 4 69 63 132 17.424 3 2 2 39 40 79 6.241 2 1 2 48 4B 96 9.216 2 4 1 47 49 96 9.216 4 1 1 36 28 64 4.096 3 2 4 61 61 122 14.B84 3 2 2 54 45 99 9.801 4 2 2 47 45 92 8.464 3 1 1 32 32 64 4.096 1 1 1 24 21 45 2.0~5

2 2 2 48 45 93 8.649 2 1 1 35 31 66 4.356 4 2 1 60 56 116 13.456 4 2 1 55 50 105 11.025 4 1 1 47 40 B7 7.569 1 1 1 35 35 70 4.900 3 2 3 46 41 87 7.569 3 3 2 61 53 114 12.996 3 1 1 30 24 54 2.916 3 2 2 51 51 102 10.404 2 1 3 42 3B BO 6.400 2 1 3 . 34 37 71 5.041 4 3 4 53 53 106 11.236 3 2 1 44 47 91 B.281 1 1 1 24 20 44 1.~36

3 1 1 29 28 57 3.249 3 2 2 51 47 98 9.604 4 4 4 80 76 156 24.336 4 4 4 BO 76 156 24.336 3 2 2 51 45 96 9.216 3 3 4 62 65 127 16.129 3 3 3 59 61 120 14.400 3 2 2 49 42 91 8.281

137 92 105 2.260 2.227 4411 426.131 18.769 8.464 11.025 263.440

Page 108: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

SKOR SKALA RASA TAKUT TERHAOAP MAKHLUK HALUS (TRY OUT) ka Tk hd MkllkHI Nomor Butir Pern ataan S la Rasa a ut Ter a ap a 'u a us

I 2 J 4 ~- 6 7 - ff 9 -10 -n f2 IJ 14' 1~ 16 17 18 -19 lO 21 22 23 --

l 3 3 3 2 --

2 3 3 2 -

3 2 - j 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 '''

2 l l I -

l i T I --f '

f - '

l l -, I 1 I l l I l 1 1 I 1 '''

3 3 1 1 ··- 3 2 4 3 3

- 2 ·-·~ 3 4 i 3 2 4 2 1 4 2 4 4 4 4 4 2 1 2 2 i 2

''

2 -

2 - 2 2 - 2 i i i 4 i 2 2 2 2 2 2 2

5 2 2 3 4 3 4 - I ,,,

I 3 I 3 4 3 2 4 I 3 4 2 2 3 I 2 6 2 2 I 2 2 2 --

3 I j 3 3 2 3 2 4 2 3 2 1 3 2 2 3 7 2 2 2 j 3 -2 2 2 3 - 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 I 2 --- i --·-- 2 2 ·2 j 8 1 1 4 3 2 2 2 l 3 4 2 3 3 3 l 1 l 3

---9 1 1 3 3

··--· j 2 i ''

2 - 2 - j - i 3 3 1 4 J 3 3 3 1 1 1 1 --10 3 1 4 3 -3- 1

- ··-l 1 -3 ''

2 j 1 4 2 4 2 j 1 l l I l 2 l l 3 2 l 3 f 3 l ---T -3 -- r· j 1 . I 4 4 l l 2 1 3 I 1 3

-!2 3 2 I

-2 2 3- l l

-· -3 1· 2 3 j ''

2 3 2 2 2 2 3 l l 2 !3 3 2 l 4

- 2 4 2 3 - j' l 4 I 3 2 4 2 l 3 2 4 3 2 3

14 3 4 3 4 3 3 3 '3 3 i 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 15 3 2 I 3 3

'''

3 I 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 l 3 16 3 2 3 4 3 2 I 2 3 I 3 2 I 4 4 I I 4 I 4 I 2 4 17 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 t

18 2 2 I 2 2 3 2 2 ] 2 .1 2 2 2 4 2 2 2 2 .1 2 2 3 19 3 I 4 2 3 2 2 2 ] 3 2 I 4 2 4 2 I 2 4 2 2 2 2 20 I 3 I 2 2 I I I I I 2 I 3 2 4 2 4 2 2 I I l l 21 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2, 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

N 22 2 2 3 .1 3 3 2 .1 3 2 3 2 .1 2 4 2 2 2 2 .1 2 3 3 23 I 2 2 2 I I I I 2 2 3 I .1 2 4 2 I 3 I 2 I I 3 -

0 24 .1 2 2 '.1 3 4 j 3 3 2 4 2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 25 2 2 2 j 2 -

3 i ·-· i i 2 4 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 ''

26 2 2 3 j 3 ''' '3 :t 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 3 .3 3 2 3 M

27 ·2 3 2 2 2 -- 2 i 2 4 2 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 i --

28 -·

2 I 2 j 3 '' -3 j 2 :i 2 4 I 3' 3 4 2 2 3 2 3 2 2 3 0 29 j 2 I -3 i -3 f ' j - 2 2 2 2 2 2 4 3 i 3 2 2 2 2 2

R 30 2 2 3 3 3 3 3 2 :\ 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 31 4 3 2 3 2

'''

3 4 .,

3 4 3 4 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 32 3 3 2 ··- -

2 j ·---4 3 --2 j - 2 '

3 2 4 4 4 4 i 3 2 4 3 2 4 -

33 2 3 2 '

2 j 4 -4 - -3 -- 4 j 4 2 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 -34 2

-2 I 4

' 3 3 3 -2 - 2 3 j 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2 3 3 R 35 -2 1 l ----2 4 j 2 -----· 3 f 2 I 3 l 4 2 I 2 3 3 2 2 3 I 36 3 3 2 4 3

"'

4 r '3 ' 4 3 3 2 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 E -37 2 2 2 -

3 3 -·--3 2 ···-3 j 2 3 2 3 4 4 3 2 4 2 4 3 3 1

s ' 38 2 2 3 2 -- 3 i 3

-3

,,

2 2 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 ' 39 "' i 2 3

- j 2 -2

.. _.. j

' ·2 ''

3 2 3 3 2 3 3 .3 3 3 3 I 2 3 3 40 -··--

2 2 - 2 j j 3 2 - j 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 p

4j I 2 i - 4 2 ·4 2 ··--- 2 j 2 4 2 3 4 4 3 2 3 2 3 I 2 3 42 1 I I

..... l 3

.... 3

--·-I

... _ I 4 j 3 I 4 1 4 1 I 1 3 2 1 I 2 0

43 -

I I I 2 '2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 j 2 2 2 3 2 2 2 2 ' 44 I I I

-- 4 2 ··--· 2 - 2 - I 2 j 2 2 2 2 3 2 2 2 2 I 2 I 2 N ---

45 -

l 1 l -

2 .. I ·2 - T - 'i T " j 2 1 3 4 4 2 I 3 1 4 1 2 3 46 l 4 1' ------

2 - l --

2 l ·-·-1 -· 'f ,,,,, j ,, 2 j 3 4 4 2 I 3 1 3 1 l 2 D

-47 I 2 4 'j "' I

----I I

---2 j 2 I I j 2 4 I I 4 '1 2 4 I l

48 I 2 I i - 2 4 l - f ---·1 ····-I ''' 4

I 1 ''

2 3 I 2 2 2 I 1 I I E 49

-I 2 j -·-·

I T ··--· l '-· 2' r 3 I 2 I 3 I 4 I I 3 I I 2 I 3 "

50 -2 2 3 :i _,,_

3 2 -

4 -

4 j j 2 1 4 4 4 2 4 4 4 t 4 4 4 N --- -----· -- .--- - ----- -·-·· - --

Page 109: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

14 ··2~ ··26 27 28 29 JO JI .

32 JJ 34 J$ 36 37 38 J9 40 41 42 43 44 4S 46 47 3 3 3 2 2 2

.. 2 3

.. 3 ·3 3

- --·

2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2

I I I I .

I I I ·1 ..• ""1 I I I I I I I I I I I I I I I

2 2 2 3 3 3 4 2 4 ·2 ._._,.

4 ·1 4 4 2 4 2 2 4 3 3 2 4 2 .

2 2 ·2 -·-- 2 -- -· -···· ·-2

..

2 2 2 2 2 2 2 2. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 ... 4

2 2 2 2 2 ··--- 2 ..

2 I i 2 2 ... "2 4 I 3 2 3 2 4 2 2 2 2

T 2 I I 3 ·3 ----3

. I 2 I 2 i 2 2 2 3 2 3 2 3 2 I 2 I

------·-I .. ·2 I 3 2

.. i 3 2 2

. 2 3

... 2 2 j 2 3 2 3 3 3 2 2 I 2

2 . . ...

2 3 2 4 4 ..

2 2 2 2 3 3 2 4 I I I 2 I 2 I 2 3 2

I I 2 3 3 I 3 2 I ·2 ---- j I I i 3 3 3 2 I 3 3 2 2 3 .•

2 2 I I 2 2 2 2 ..•

2 j" I ..

4 f 2 3 3 3 2 2 2 2 I 2 2

I 3 2 2 2 I .

I I 2 2 •.

j . T I 3 2 2 2 3 3 3 2 I 2 I I 3 2 2 2 2 2 I 2 2 3 :i 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2

'"""" _____ ·--·--· I 2 I 2 2 3 I I 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3

.. j j 3 3

.. 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

I 3 2 2 2 2 2 .

2 3 . .

3 . .

3 I I 2 3 4 3 2 3 3 I 3 2 3 ..

4 3 2 3 3 •.

2 4 I 1 "2 2 ..

2 3 j 2 3 2 3 4 I I. I I . .

2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 4 j 2 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 J 2 3 2 2 2 2 2 2 2 I 2 I I I 2 2 I 2 2 J .1 3 J J J 3 2 3 2 2 2 2 2 2 I 2 3 2 7 3 2 I 2 I 2 I I J 4 2 3 I 3 2 2 2 2 -2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 .J " 2 I 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 J " J 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 ·-I 2 I 2 2 2 I 2 2 2 I 2 I 2 2 3 2 2 I I I I 2 I I 4 I 2 I J 2 i I 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 I 2 2 2 2 2 I 2 3 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 " 2 2 2 2 "· 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 ' 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 I 2 2 2 2 2 2 3 3 2 I 3 3 4 2 I 2 I 2 2 1 3 2 3 2 3 2 2 3 I 3 i 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 :z

..

j ..

:i 3 2 .. --··

2 3 2· 2 j 2 2 2 3 2 3 2 3 2 ., 3 2 3 2 " i 3

.• 2 3 2

.. 2

.. 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 I 4 4 I 3 I 2 3

"2 3 ..

:i 3 2 '"j 4 3 .. I 4 3 2 2 4 I 4 3 3 2 4 4 3 2 3

3 4 2 3 2 "3' 3 3 ..

4 ..

4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2

.. 3 2 3 2

... j " 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2

i 2 2 2 I I 2 i I . ..

3 ..

3 1 2 3 2 3 2 3 2 2 I I 2 2 2 3 2 3 4 3

. 4 2 4 """j "j i J 3 3 4 2 3 4 3 3 2 I 4

-···-2 3 2 3 3 3 3 2 2

. . 2 3 3

... 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2

2 3 2 2 2 2 J 2 2 2 .

3 1 . .. 2 . :3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 ···-·-

1 2 3 3 3 2 ...

2 2 2 2 2 3 2 . 2 2 2 3 3 3

. 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2

2 2 2 3 2 2 3 I 3 2 4 i 2 3 j 3 2 3 4 I 2 I 4 2 I I I I j I 3 I j -----

3 I 4 I 2 I I I 3 I I I I I 3 2 2 2 2 2 2 2 I 2 2 2· 2 2 2 2 3 2 2 2 I 2 2 2 2 . I 2 I 2 2

. 2 2 2 I 3 .. T

I i 2 2 3 2 I " 2 I " 2 3 2 I 4 2 I f I I

.• I

. I

. I

---··- i I I I 4 4 4 I I I I 4 I I '""'

I 4 2 I I I I I I ·- I

.. "1 ----- -·

I i I 4 4 4 I i I I I 4 I . . I 2 I I 2 2

. 2 I 3 . j 1· I :z I 3 I 4 I 2 4 I 2 I

..

2 3 2 2 I ..

I ..

I 2 . 3 2 3 4 4 4 I 3 3 2 3 4 2 3 2 3 .. I I I 3 I

. f .... I I ··2 . --- 2

. . 2 I I 3 3 2 I I 2 I I I 2 I

. ----I 4 I 4 I I

----I I

.. 4 4

. T 4 I 4 I 4 4 I 4 I ! 4 4 I .. -· ---- ·-· ·-

Page 110: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

/()0

48 49 90 91 92 Sl 9"4 99 9fi -

97 98 .. ,9 ~o TOTAL

2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 -

3 ...

2 1~~ I

-I I I I I I I I -i j i 60

3 4 4 4 2 4 2 3 3 4 4 3 2 178 . -·-

I ·-.

2 2 2 2 I 2 2 2 2 2 2 ,- ··u9 • ··-·· I l 2 2 2 2 2 2 l

- i l i I 132 ·---·--l 2 2 3 2 3 2 3 2 3

-----2 l i 127

I 2 2 3 2 3 -- i 2 3 2 2 2 2

..

131 . 2

.. 3 2 2 3 :; --

3 2 2 2 -- i 2 2 l34

- ---l 2 --- I l i I 2 3

-· -2 3 I 2 2 122

..

2 - 3 2 2

j. -2

. 2

- 2 •M••••

2 2 i 2 I 120 2 2

... 2 3 l ---2 2 2 I -

2 2 2 I 11~ 2 ·-

2 -

2 2 2 --- 2 -

2 ·2 ... )

.,. . 3 3 2 2 u~

I 3 -

3 3 i --3 I 2

- 3 3 3 2 I 142 2 3 2 3 3

.. J

..

j 3 - 3 3 3 3 ] lffO

I ] 2 3 ] ] ] 2 2 2 ] 2 I 141 I 4 2 2 ] I I 3 3 I 4 ,, I 14.1 3 4 4 4 3 4 3 ] .i 4 ] ] 2 I'll 2 ] 2 3 2 1 2 2 2 ] 2 2 2 1.16 2 2 2 3 ] .1 I 2 2 3 3 2 2 1.16 I 2 I 2 3 ] 2 3 2 I I 3 2 11~ 3 2 I 3 2 2 ] 3 .I ] J 3 ] 134 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 147 I 2 2 2 2 z I I 2 I 2 3 2 104 2 ] 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 ·~~ I 4 2 2 I 2 2 2 2 2 2 3 2 133 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 ~ 147 3 3 3 3 3 3 3 3

... 3 I 2 3 2 160

3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 141 3 2 2 2 2 ] 2 2 2 2 2 3 2 133 2

.. 3

.. _.

3 3 -

2 --·--

3 i 3 ··-· 2 3 2 3 2 1~1 4 -·3 .. 3 3

-- 3 3 -- .

3 -- j j 3 3 3 3 174 2 4 4 4 4 I

---J l I j 2 2 I 166

3 4 . ·4 4 3 ..

4 4 4 3 4 3 3 3 198 2

- .

3 3 3 2 j 2 2 2 3 2 2 2 147 -1 2 2 2 3 2 2

------ - ·-···· 2

-2

..

3 4 2 126 2 ---2 3 3 3 3 4· 4 3 4 -j

._ __

4 2 2 184 2 --- 3 - ·3 3

--2 3

.. 3 2

--.. --3 2 3 2 2 1~~

2 2 2 2 3 2 3 3 2 ------ 2 2 3 2 142

--2 2 3 3 3 3 2 3-· 3 -3 2 3 --2 149 -----

2 3 j 3 2 3 3 2 -2 -·-·-3

--2 3 -

2 19~ .. .. --4 3 3 3 2 4 2 2 2 ·---- 2 --

2 2 f .. 149 ···--·-· I 4

--I I 3 I I l I

···--·· f

- -I I j .. " - -

98 ----I

-2 2 2

. --2 2 2 2 2

--2 2 i 2 117 ---1 2 I 2 l

... 3 1 2 l

··-·-2

-----l 2 i l06

-4 --I l l

-4 I I l l I T l

--I

..

104 I 4 l l I 4 I I l i j ...

I I 104 .. l I l l I 2 l l I I i I

..

I IOI 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4

--3

....... ·3 4

.. -144 -··-.. ·-

I 2 2 2 2 3 I l l i ····2 i i "" -' ( ~ --I 4 4 I I l I 4

.. l 4 4

. 4 . ·1 160 - -- - -

Page 111: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

lD/

HASIL UJI VALIDITAS ITEM SKALA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN MISTIK (TRY OUT)

llltem II Si II Si2 II riX II ri(X-i) ]

-------T

Q

Tg I

Page 112: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

HASIL UJI RELIABILIT AS SKALA RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS (TRY OUT) Nomor butir oernvataan s k I h d khl k h I a a rasa takutter a aoma u a us

--· --·· subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

--· ···-· ·- -----1 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 2 -- -- -- -- - --2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 4

- ----- - ··-- . 3 3 4 2 2 2 2 1 3 2 3 2

- - ,-----4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 1

5 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 . - -

6 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 1

7 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2

8 3 2 3 2 2 3 3 3 3 . 3 2

s 4 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 -

10 3 1 3 4 3 2 3 3 3 3 4 - -·-11 4 2 4 4 ' 4 3 3 3 . 3 4

--- - . -- -- ... - ---- -

12 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 -13 4 2 4 3 3 2 1 3 3 3 3 ·----- . - . - -14 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 - --.----. -·-·-

15 4 2 4 4 2 4 3 2 4 4 2

16 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4

17 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2

16 3 1 1 2 1 2 3 2 3 3 2

19 3 1 3 4 1 2 2 2 2 4 1 -20 3 3 2 2 2 3 2 2 2 . 2 1

21 3 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 .. 22 3 1 4 4 1 1 3 2 3 3 2

23 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2

24 3 1 3 3 4 3 :i 1 3 3 2 - - -- . - --···---·

25 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3

26 3 .1 3 3 3 3 3 3 3 3 2

27 3 " 3 3 2 2 2 3 3 3 2

28 3 1 3 4 2 1 3 3 3 3 2 - ·--·-----.. -29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

- -· - ----- ------·-30 4 3 4 3 2 2 3 1 4 3 4

31 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 2

32 3 1 3 3 1 2 3 2 ~! 3 2

33 4 3 4 4 3 3 3 2 4 1 4 - -- -. --------------

34 4 ' 3 4 3 3 3 3 3 4 4 . -- -· - - -·--- - - .

35 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 - ·-- ---·-

36 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 - --- -- ·-·-- -·· 37 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3

----38 4 1 4 3 2 2 1 1 4 3 2

- --39 4 1 3 3 1 3 3 2 4 4 2

- ·- --40 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 -- -·-- --

41 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 -·---- -- - --

42 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 ------

43 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2

44 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 ----·-·--

3 2 3 45 3 2 2 2 2 2 -~ ~----1 .. - --- ------46 3 2 3 3 2 2 3 2 3 . 2 2

-- - - - ---"''"

47 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 - -· --· ·-·---

48 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3 2 - ---49 4 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3

···- -· -50 3 1 3 3 - 2 3 2 2 3 1

161 109 150 153 113 112 131 124 147 152 121 25.921 11.881 22.500 23.409 12.7G9 12.544 17.161 15.376 21.609 23.104 14.641

- -- -- -

Page 113: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

/o3

~ .. ·-··--12 13 14 15 16 17 18 19 20 2.1 22 23

" .... --- --·- - ··-· 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3

-·---- -·-.-··--1 2 ' 1 1 1 1 1 1 1

. 2 1

. .. .. ··- ---·-1 3 4 3 2 2 3 2 3 2 4 3

. •· . -1 2 3 2 2 3 3 1 2 4 1 1

2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 4 3 -··· .. --·

2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 - ·-- ·- ..

2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 -2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 . -· ·-· - --- ·- •. --4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3

--- - . -2 3 4 2 2 3 3 3 1 ·,l 4 3

--- -3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 -- . _______ .,. •...

3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3

2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2

3 3 3 3 3 J 3 3 3 3 3 3 -3 3 4 4 4 4 4 3 1 4 4 2

4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4

3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1

3 2 ~ 3 3 2 3 2 3 3 3 2

1 3 4 1 1 1 2 1 3 2 4 2

1 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2

2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3

2 4 •I 4 3 4 3 2 3 3 4 4

3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2

2 4 3 3 3 1 3 1 3 3 3 2

2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3

3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 .... ---- ------ --

4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 ..... ---- ·- -- ----

1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 - -·-· . -··- ------ -

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 -2 3 2 3 4 1 3 2 3 3 3 2

1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2

2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 -----

3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 - --- . -3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3

- . ------2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2

·-·-· ·----3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3

.. . - .. . . .. ---- ··-- --3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

... ---· ---- .. -------2 2 4 1 4 3 3 2 3 41 3 2

- -------3 4 4 4 2 4 3 1 4 4 4 4

-- --- . . . - -3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 . --·-- -- -·--···

3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 ____ ,,_

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 - -- ·-3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 4 1 ------3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2

-----··- --2 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 1

3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 . --- --

2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2

- ---- ---- -

3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 .• ·-2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 2 ... 241 151 161 134 138 137 143 118 140 151 164 123

-- -- - -----58.081 22.801 25.921 17.956 19.044 18.769 20.449 13.924 19.600 22.801 26.896 15.129

..• -- .... -- .

Page 114: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

/e://

.. --·--24 25 26 27 28 29 30 Part 1 Part2 Total X2 Rel Alpha

. . ---· --- . - -- -

4 3 4 3 4 3 4 49 54 103 10.609 0,946467 '

. ---- --·· -·---2 1 1 25 23 48 2.304 2 2 2 2

-··- . 1 2 2 3 2 2 2 34 38 l2 5.184

-·---· .•. -------1 1 1 1 2 1 2 30 31 6'1 3.721

... 2 2 2 1 3 2 2 34 37 71 5.041

.. ----

2 1 2 1 2 2 2 26 28 54 2.916 .. . --·-- .

2 2 2 2 ' 1 2 29 32 61 3.721 .. . ---·"

3 3 3 3 3 3 3 41 42 83 6.889

3 3 3 2 4 4 3 48 49 97 9.409 ..

3 4 3 3 2 4 3 47 40 87 7.569 .. ..

3 2 3 3 3 3 2 46 46 92 8.464

3 2 3 2 3 3 3 43 44 87 7.569

2 3 2 2 3 3 3 41 37 78 6.084

3 3 3 3 3 3 3 43 45 88 7.744

4 3 4 3 2 3 2 48 48 96 9.216

4 4 4 4 4 4 4 51 54 105 11.025

3 3 3 2 3 1 3 37 42 79 6.241

2 2 3 3 2 2 3 34 38 72 5.184

2 2 4 2 2 3 3 29 39 68 4.624

3 3 4 2 2 2 2 34 36 70 4.900

2 2 3 3 3 3 3 37 35 72 5.184

3 2 3 2 4 3 2 44 42 86 7.396 ·-· -

2 3 3 2 3 2 3 38 40 78 6.084 -__ ,, ______ --------3 2 3 3 3 2 3 -~g 40 79 6.241

... 3 4 3 3 4 4 4 47 47 94 e.836 ., .. ____ -----3 4 3 3 4 4 4 47 47 94 8.836

·=2 3 ..

3 3 1 3 37 43 80 6.400 3 I ..

3 3 4 2 3 3 3 40 42 82 6.724

4 4 4 4 4 4 4 60 60 120 14.400

3 3 3 2 3 2 3 42 41 83 6.889

3 1 3 2 3 1 3 34 40 74 5.476 .. ..•

3 2 3 1 2 1 3 32 38 70 4.900 . . ... .. . .. ··-·- -3 3 4 4 3 3 3 51 45 96 9.216

..• . . . ----- ----3 3 3 3 4 3 3 51 52 103 10.609

---- ... .. ... 3 2 3 3 3 2 3 35 41 76 5.776

.. . ... .. .. .. 3 3 3 1 3 ' 3 41 41 82 6.724

.. --·- ----· 3 3 3 3 3 3 3 43 44 87 7.569

.. --.-·--3 2 3 3 2 2 2 38 39 77 5.929

----- . 1 1 1 4 4 3 4 46 43 89 7.921

.. ··--- ' 2 3 4 3 4 4 4 44 48 92 8.464

------ .. ----·- - --3 3 3 3 4 3 3 51 48 99 9.801 . ·- --- . .• ..

4 3 3 2 4 4 4 15 48 . 93 6.649 .. ..

2 2 3 3 2 2 2 38 38 76 5.776 . . .... --·-·--- --

3 3 4 3 3 3 4 43 47 90 8.100 . . .• ... ..

2 1 3 4 3 3 4 36 41 77 5.929 ----- -··· ..

2 2 3 3 3 2 3 39 41 80 6.400 .. ..

3 2 3 2 3 ' 3 39 40 79 6.241 ... ..

2 2 1 1 1 3 2 32 31 63 3.969 ----

3 4 2 3 4 4 • 51 49 100 ;o.ooo --·---· . ~

2 2 2 2 2 ? 3 33 36 69 4.761 .. . .. .... 134 126 146 127 147 132 147 2.060 2.073 4112 347.614

17.956 15.876 21.316 16.129 21.609 17.424 21.609 284.878

Page 115: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

/o{;

SKOR SKALA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN MISTIK (PENELITIAN)

Nomor Butir Pernyataan Skahl Intensitas Menonton Tayangan Mistik 1 3

. 4

. 5 6 7 8 9 10 11 12 . t3 . 14 15 16 17 18 19 20 21 22 231 2

- 2 .. - j' I 2 3 I 3 I 4 I I 2 I 3 I I I I 2 2 I I 4 3

.•. ··--- ... -2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 . . 3 2 3 2 I 3 2 I 2 2 2 I 3 I I I 2 I I 2 3 4 3 I

4 2 3 3 I 3 2 3 2 I 4 2 4 I I 2 2 3 3 4 3 3 3 3 .. .. - - - - --

5 4 2 2 2 2 2 4 I 4 3 2 I 3 I 2 2 2 3 3 2 2 3 4 6 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 I 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 4

7 2 3 2 2 3 3 3 2 I 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 4 4

8 3 3 3 I I 2 3 2 I 2 I 2 I 3 2 2 I I 2 I I I I - - -·- ·-·

9 2 3 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 -

10 4 4 3 4 3 3 4 I 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 ·-··-· .. ------ ..

11 4 3 3 4 I 3 3 2 2 2 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 12 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 3 3

13 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 I 3 3 3 3 4 3 3 3 2

14 2 3 2 4 4 3 2 I 3 3 I 3 I I 2 4 2 3 3 2 2 3 I 15 2 4 4 3 2 4 4 4 I 4 I I 2 I 2 4 3 2 4 3 2 4 2

16 4 I I 4 3 2 4 2 4 4 2 3 4 2 4 4 3 I 4 3 2 4 2 17 2 I 2 3 3 2 3 2 2 4 2 3 2 2 I 2 2 2 3 I 2 2 2 18 2 2 2 I 2 2 3 2 3 4 I 2 I I 3 2 2 2 I I 2 3 2

19 I 2 I 2 I 3 2 3 2 3 - 3 I 3 3 I 3 2 3 3 2 3 2 . 20 2 3 2 '.< I 2 3 2 2 2 2 2 3 4 I 2 2 3 '.! 3 4 3 2 21 2 i I I I 2 2 I I 2 I 4 I 2 I I I 3 :_:; 3 2 3 I

22 i 3 2 I 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 I 4 I 3 -3 2 3 2 23 2 3 3 4 4 2 4 2 4 4 2 4 I 4 3 2 2 I 3 3 2 3 1 24 4 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2

25 2 3 3 3 -----s· 2 2 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 - ·-- .. - ··--·· ·-·-

26 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 .... -- -· -

27 2 3 3 2 4 2 2 2 I 4 I 3 I I I I 3 I 3 2 I 3 l

28 I 3 2 2 3 I 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 : 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

30 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 ·3 -31 2 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 ?

... ··- ·- -32 4 3 3 I I 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 I 3 3 3 3 2 3

-··· . - --33 2 4 2 3 I 3 4 2 2 3 4 2 2 2 4 2 I 4 3 4 2 3 I

------ ·-· ---- -34 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 I I 2 3 4 4 3 2 4 3

2 2 -

3 .•.

2 - j 2 2

.. I I 2 3 2 3 3 2 3 2 35 3 3 2 2 3 3

·-·· - - ---· -----

36 3 2 2 2 3 2 2 I 2 3 3 3 3 2 I 2 I 3 I I 2 I 2

37 2 3 2 2 3 I 3 2 I 2 I 2 I I 2 I 2 I 3 3 I 3 I 38 I 3 2 I 2 2 3 2 2 2 I 3 . I I 2 2 3 I 3 3 4 I I

- . . . 39 I 3 4 3 4 2 4 3 I 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 3 I 4 3

. - - .•. -2 2 3 3 2 2 2 I

.

40 3 I 3 I 3 I I 2 I 2 3 2 • 2 I ·- __ ,,_

41 l l I 3 2 l 3 I I 2 2 I I I 2 I 3 I I 2 I 2 I 2 i - ...

2 2 3·· 42 3 3 3 2 3 3 2 I 2 2 2 2 I 2 2 3 3 2 - . __ .. __

43 2 3 2 3 3 I 3 I 2 2 I 3 I I 3 I 3 I 3 3 I 3 2 ·- ----- -- •.. - ----· -

44 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 I 2 I 2 3 I 2 4 4 -·-- - . --

45 2 I 2 3 I I 2 I I 2 I I I I I I 3 2 I 2 2 I I ---- - .. ., .. ··- -

46 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 3 I 2 4 I 3 I 3 3 2 3 3 - ·- - ···- ------ ..

47 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 I I 2 I 2 3 3 3 I 3 3 - - - .

3 3 ·- 2 48 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 - -49 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 J 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3

-· 4 50 2 4 2 3 4 2 4 4 2 2 4 2 2 3 4 4 3 I 3 2 4 2 . 4 2

-3

.. -- --4 51 3 3 4 4 4 l I 4 4 4 I 2 3 I 3 3 2 2 3

- ------

Page 116: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

({)b

··-··· ··-. 24 25 26 ~7 28 29 30 31 32 33 34 35 36 J7 38 39 TOTAL

---·- - ---- -- ... I I I 2 4 3 I 4 2 I I I 2 3 2 I 72

..... - --· 4 I 2 2 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 110

- - -· .. ,.. - . I 2 2 3 4 3 2 4 3 I 4 2 3 I 2 3 84

·- . .. . ·-·· -4 3 3 2 4 2 2 3 4 I 2 z 2 3 2 4 101

. 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 107 4 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 110 __ ., ____

--· -· " -4 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 105

.. - ---- ··- - . ·- -·-----2 2 2 2 3 2 2 I 2 I 3 I 2 4 I I 71 3 2 3 2

.. 3 3

•.. 3 2 2 2 2 2 3 2 2 94 2

-----·-3

.. i 2 109 4 2 3 I 4 4 2 I 2 2 4 2 2

--- - -· ··-3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 !02 3 2 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 IOI 3 I J 2 J 4 3 3 2 3 2 :i J J 4 4 !06 3 2 3 4 4 4 I 2 3 3 2 3 2 4 2 3 100

3 2 3 4 3 3 2 3 4 2 I 2 2 J 2 4 !06 3 I 3 2 4 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 4 I08 2 I 3 2 3 2 2 3 2 I 2 2 2 2 2 3 84 2 3 2 .I 3 3 4 2 I 2 2 2 2 2 I 2 82 3 2 3 2 /j 3 2 2 I 3 2 3 2 J 2 3 91 3 2 2 2 3 3 I 3 2 2 2 2 3 2 I 2 89 2 3 3 I 4 3 3 4 2 3 2 3 2 3 2 I 82

-· 3 2 3 3 3 2 4 4 2 I 2 I 2 3 I 2 93 3 I 4 '.l 3 4 2 3 I I 2 2 2 3 I 2 99 ... 3 2 3 2 3 3 I 3 I I 2 2 2 3 2 2 97 -3 3 3 2 3 2 2 3 2 I 2 3 3 3 2 4 100 3 3 3 2 3 2 2 3 2 I 2 3 3 2 2 4 99 3 3 4 2 2 I I 3 4 3 I 3 2 4 I 3 88 2 3 3 2 4 2 2 3 2 4 2 2 I I 2 2 92

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 154 - .. ..

2 2 2 2 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 JOO - -3 2 3 '2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 98

-···· - ------ .. -· 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 2 I 3 2 4 110 3 I 4 2 2 4 I 3 I I 2 2 4 3 2 I 96 - . 4 3 4 2 4 2 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 127

·- - ·- ··- - - __ ... ... M 2 3 I :! 2 3 I 3 I I I 2 2 2 2 2 -- -- - ·- - - ... f

3 I I 2 3 I I 2 I I I 2 2 I 2 72 3 I 2 2

----4 4

-2 -3 I I I I I 3 I I 74 ---- -· - - ... - -- - - 2 I I 2 I 3 2 3 3 I 2 2 I 3 2 I 76 - ......

I I 4 2 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 2 117 - ·······- --·- -3 I 2 2 2 I I 2 2 2 I 2 2 I I 2 71 - - -· -----·- - -I I I I 3 3 I 2 I I 2 2 3 I 2 2 62 - - . - -- - -· 2 I 2 2 3 2 2 3 2 I 3 2 3 2 2 3 87

- ... - --··· - ··--· 3 I 2 2 3 3 I 3 I I I I 3 3 2 3 81 3 I 3 2

.. 4 2 3 2

--2 2

-2 i I 3 2 2 90 ..

2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 I 2 72 3 I 3

-2 3 3 3 2 f - ---

I I I I 3 2 2 91 2 2 2 I 3

-2

-·· 2

---· 3 2

--·-· . -- --· 4 I I 2 3 2 3 85

3 3 2 -

2 - -

3 -· --

i - ---- ---·--2 2 I I I I 2 3 I I 84

3 3 3 3 4 3 3 .•. 3- 2

-· ··4 -4 3 3 4 4 4 123

3 4 4 ··-

2 4 4 4 4 4 -- --- --·-·- •' .

. -- . 2 4 4 ,4 4 4 126

- ·- --- --- --- ------- - .... ---- - " - --·-4 4 I 2 3 4 I 3 2 2 2 2 4 I I 2 103

-· -- ---- -- -- - --- .

Page 117: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

IJJ7

-- 3 52 4 I 4 3 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 4 3 I 3 2 -·--.·-

51 I I I I l I 1 4 4 1 I I I I 1 I I 1 I 1 4 1 I ··-- ---- -

54 I 3 3 I 3 3 4 3 1 I t 3 4 4 1 2 3 I 4 3 4 3 1 - --- --- - -55 l 3 I 3 2 2 4 2 2 4 I 3 I I 4 2 2 2 3 3 I 3 I

- - ----- - -56 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 I 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 l 3

···- - -- ... ~ .. - ---- -- ----57 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2

·-······ - - - --- - ··--·-58 1 I 2 I I I 2 2 I 4 4 4 I I 4 I I I 4 4 4 I 1

59 2 I 2 2 2 4 2 2 2 2 I 4 2 2 4 3 2 4 2 3 3 3 2

60 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4 2 3 2

61 4 3 2 I I 3 4 2 4 4 4 3 I 2 4 I I 4 4 3 I I I ---- - - -

62 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 I 3 2 I 3 2 3 3 2 3 4 - -- ---- - ---·

63 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 I 4 3 I 3 3 I I 4 4 I I I - -- ,_,_ - ---- - --- - . -·· .

64 4 4 4 4 4 4 4 I I 4 I 4 3 3 3 4 4 I 1 I 3 4 3

65 4 4 4 4 4 4 4 I I 4 4 4 4 4 4 4 I I 4 4 4 4 I 66 3 2 I 4 4 4 2 2 4 I 4 I I 4 4 I 4 4 I I 4 4 I N

67 2 I 2 4 3 4 4 2 4 4 2 3 2 2 4 2 I 3 I I 2 3 2

2 -- ---- 2 4 3 4 68 3 3 4 3 4 4 4 2 I 4 2 2 2 3 4 I 3 I 0

69 4 4 4 3 I - 4 4 4 3 4 2 4 2 2 4 4 3 2 4 4 2 3 2

70 2 3 2 3 I 4 3 2 3 2 I 3 2 3 I 2 4 4 3 3 2 4 3 71 2 4 4 4 4 4 3 2 I 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4

M --

72 2 4 2 4 3 2 4 3 4 I 2 2 I 4 3 2 3 2 4 3 I 3 2 . -- - ···- --

73 2 3 2 3 1 2 3 I 3 3 2 3 2 1 4 I I 4 3 1 2 I 1 0 . - ·-- --- ···- -· -

74 2 4 2 2 2 4 4 I 3 4 2 4 2 2 2 4 3 2 4 4 2 3 2 --- ... - --- - -

R 75 2 3 I 2 3 3 4 2 4 I 2 3 2 I 4 2 2 2 4 3 I 3 3

76 2 I 2 I I 3 2 2 3 4 I 4 2 I I I I 2 I 2 4 2 4 -

77 2 4 3 2 3 4 4 3 4 4 I 4 I 2 4 4 3 I 4 4 I 4 2 - r -4 -- ,-----

78 4 t 4 4 4 3 I 4 2 I 4 I 4 4 4 4 4 4 I 4 4

79 2 2 2 -·-···-

4 4 2 4 3 2 4 3 2 2 2 ·4 4 I 4 3 4 l 4 I

R 80 2 I I 2 2 2 2 3 4 4 2 3 2 4 3 2 4 2 I 4 3 4 3

81 4 2 2 2 I 2 3 I 4 3 I 3 2 2 I I I I 2 2 I 2 I 82 2 3 2 I 3 2 3 2 4 4 2 3 I I 3 I 3 2 3 ' _, I 3 2

·~ 83 2 2 2 2 4 2 4 3 4 4 I 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2

84 4 3 3 3 4 2 4 3 I 4 I I 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 t,

s 85 I l 2 I 4 I 3 2 4 2 I 2 I 3 I 2 2 2 2 3 4 2 2 --- -

86 2 3 2 4 3 4 4 2 l I 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 3 2 - - -

87 2 I 2 I 2 2 4 2 2 3 2 I I I 2 2 2 3 2 2 3 2 2

88 2 4 4 -- 2 -- 2

------2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4

p -·

89 2 4 3 3 I 3 3 2 2 4 2 3 4 4 3 2 3 2 4 J 3 3 2 --

0 90 2 3 3 4 2 2 3 2 4 3 I 3 2 I 2 2 4 3 3 3 l 3 2

91 4 3 3 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 J 2 4 3 4 3 3 4 4 - - ---

92 2 3 2 4 4 2 3 2 3 3 2 4 I 2 2 l 3 2 4 3 2 4 2 93 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 3 I 4 4 2 4 4

N -·

94 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2

95 I 3 2 --

4 3 2 2 I 4 2 I 4 - -

l I I I 4 I 3 l I 4 4 D - -

96 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 ---- ···--- -97 2 4 2 4 2 I 4 3 I l 4 I I 3 1 2 3 l 3 3 2 I I 98 4 2 2 2 2 2 2

--I 2 3 4 3 2 I 2 2 2 I 2 4 I 2 I

E

99 4 4 3 2 4 2 4 2 2 3 4 4 4 I I 4 4 I 4 I I 4 41 100 2

----·-3 2 2 3 2 :; I I 4 2 3 I 3 2 2 2 I 3 -3 2 3 3 N

···- ----- -

Page 118: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

--·"'-3 I 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 98

--··--2 3 I 2 2 4 3 2 4 I 2 I I 2 3 4 69 -- -·- - ·-· - --- --··· I I I I 3 2 I I 4 1 4 2 2 3 3 4 94 -- - ----- . --- -1 1 1 2 4 I I 3 I l 2 l 4 2 2 2 80 4 3 2 l 3 3 2 4 2 1 l 3 2 2 2 2 93

- . - -· - ·-- - . -3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 87

- ·-· 4 3 4 2 4 4 4 l 4 I 4 I 4 4 2 2 95 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 2 I 3 2 98 3 2 4 4 4 3 2 4 4 2 4 2 4 4 2 I 125 I I 4 2 4 I I I 2 I 4 I I 3 I 2 88

·- -2 I 2 2 2 3 I 3 3 l 2 3 2 2 2 4 90 j" I I 2 4 3 I 2 4 I 4 I I 2 2 4 too 4 2 2 3 4 3 3 4 4 2 4 3 2 4 4 4 121 I 4 4 I I I I 4 4 4 I I I 4 I 4 114

.. --- -

4 I 4 3 I 4 3 4 I 4 I 4 4 4 4 I 108 -- -- .. - . ·-

2 I 3 2 3 I 2 4 2 I I 2 2 I 2 4 91 - - -3 I I 2 3 2 I 4 I 2 I 2 2 3 2 3 98 3 2 4 4 4 3 2 3 4 2 4 2 2 3 2 4 121 3 2 I 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 4 2 2 too 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 141

-3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 IOI

""''"" ···--·-- - -----3 I 3 2 4 3 I I I I I I I I I I 75

·- ... -- . -· ··-· ·-3 I 3 2 4 2 2 3 4 2 4 2 2 3 2 4 107

-·· - - -- -- -· 4 4 4 2 l 2 4 3 l I 2 2 2 4 4 I 98 2 3 l 2 l 3 3 2 2 2 I 4 4 3 I 3 84 - --· -4 3 2 2 4 3 I 3 3 I 3 2 2 3 2 4 110 ---- - -·· -··· -·-- .. I 4 4 I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 135 4 2

·-- . i 3 2 4 I 4 I 4 I I I I 3 2 100

3 3 I 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 2 4 106 3 3 I 3 4 2 2 2 I I 2 I 4 2 I 4 80 2 2 2 2 3 3 3 3 I I 2 2 2 J 2 2 89 I I 2 2 3 3 I 3 3 I 2 2 2 3 2 3 97 4 4

--3 3 -------

4 I 3 3 4 4 4 2 4 4 4 J 126 - -2 4 3 2 3 3 I 2 2 3 4 4 3 2 2 2 90 ---- ------ - - ··- -3 2 2 I 2 4 I 3 2 l 3 I 2 2 2 4 102 ·- --···· i 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 89 -· . -3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 I 4 4 131 - . ""''"

3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 120 -··· ----

3 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 3 2 3 2 97 ---···

4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 2 133 --· -4 I 2 2 4 4 I 4 2 1 I I 1 2 1 I 92 4 4 4

--4

- -·· 3 4 4 4 3 I 4 4 2 4 4 4 133

-·- -3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 94 -I I l 2 I l I 4 I 4 l 4 4 4 4 1 89 - ------3 3 3 2 3 3 4 3 2 I 2 2 2 2 2 2 94 3 2 1 2 3 3 I 1 4 4 2 I 4 I 1 2 85 -· 3 I 2 I I 3 3 2 2 3 I 3 2 I 2 I 80 -- - -4 I 4 l I 4 I 4 l l 2 I I 3 I 2 99 ·- --· 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 92 - - - .

Page 119: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

Frequencies

Statistics

INTENSITAS MENONTON TAYANGAN MISTIK

N Valid 100 .-----:--J-----.·--

M issi 0

--~---------

INTENS 30 ......... .

i l 0

Std. Dev"" 17,12

Mean= 98,1

N" 100,00

eo,o ao,o 100,0 120,0 140,0 70,0 90,0 110,0 130,0 150,0

INTENS

Page 120: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

SKOR SKALA RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS (PENELITIAN) Nomor Butir Pernyataan Skala Rasa Takut Terhadap Makhluk Halus

1 2 3 4 !; 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 --·-

1 1 3 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 -·- -- -·

2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 -···· . -

3 2 1 3 3 3 3 4 2 3 2 2 1 2 3 3 2 3 2 3 1 2

4 .----· -· - - -- --2 2 3 2 2 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 1

-- - -- ----5 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 1

..... ll ii ~ i. -- ~ - : -- 3 . 3 . 3 3 .. 3 ·3 3 4 4 3 4 ' ' 3 3 4 I : l_ -a 3 ··3 .. 3 -- ·3. : - 3 3 2 3 . 3 3 3 3 3 3 . 4

--· 8 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2

• -, ' -,· l ··2 --·~ j1 '-

.. 2 - 1 1 1 2 3 1 2 2 1 1 1 2 ----

10 2 4 2 1 2 3 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 4 3 2 2

11 .

3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2. 1 1

12 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3

13 1 3 1 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3· 2 3

14 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

15 1 .

1 1 3 1 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 4 1 1 1 3 -"''"'"

16 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 4 4 1 1 4 1 1 1 1 ----·

17 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 . ., . -18 2 4 4 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2

.. - ---- ----- ··-- -- ··-- ----

19 2 4 2 1 4 3 3 3 3 1 2 1 4 4 4 3 4 2 3 3 2

lio ...

2 2 ---- 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 .....

21 2 ···-

4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 - ---- - 4 ..

22 2 2 2 4 4 2 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 4 1 1

23 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2

24 - .. - . -----

2 2 4 2 2 1 2 2 4 2 2 1 2 2 4 2 4 2 3 3 2

25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 - -- . ----

26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 -27 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 2 1 2 3 3 2 3 2 2 3

28 2 4 2 1 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 ' 1 1 1 1 1 1

30 1 2 1 2 3 3 2 4 1 2 2 2 2 1 4 2 3 2 3 2 2 .. -·

31 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2

32 ----

4 - --

2 3 2 2 3 3 3 3 2 2· 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 ... -- - - ----

33 1 2 1 1 2 2 2 3 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 -- - - .

34 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1

:is -2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3

.... ··-- --- -36 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2

-·----37 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

- - .. - '" ·----- -38 1 4 1 2 3 3 4 4 1 2 3 1 4 1 2 2 3 2 2 2 1

39 1 4 2 2 4 2 2 3 1 1 1 - 2 1 1 3 1 4 1 1 1 3

- - . --- --- ----40 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1

41 i ------- - -----" 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2

- .. - --42 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 _._ __

----- -43 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 2

- - . --·- - - .

44 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2 - ,, __

45 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 1 1 1 - .. - . -·--

46 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2

47 --

2 3 2 2 --

3 - 3 -

3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 - - -

48 3 3 2 2 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2

49 1 1 3 3 1 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2

50 2 4 2 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 ·-

51 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 4 2 2

52 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 I -· -- '' -- ·-

53 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 1 3 1 3 2

54 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2

l!O

22 23 24 w 2 1 2 1'

4 3 3 3

4 3 3 2

4 4 4 4

2 3 3 3

' ' 4 3

4 3 3 31

2 2 2 ~1 2 2 2 2 2 1 2

2 2 2 2

2 3 2 3

3 3 2 3

2 2 2 2

3 1 2 1

1 1 1 1

4 2 2 2

3 3 3 2

3 3 3 1

3 2 2 1

3 3 2 2

2 3 2 3

3 3 2 2

3 2 3 2

1 2 2 1

1 2 2 1

2 2 2 ~

3 2 2 1

1 1 1 ' 3 2 2 2

3 2 4 2

4 2 3 2 -

2 2 2 1

2 2 2 2

2 3 2 2

2 2 2 2

2 2 2 2 ------

3 2 3 2

4 4 4 1

3 3 2 1

2 2 2 2

2 1 2 2

4 3 3 2

3 2 2 1

4 3 4 2

2 3 3 " 2 2 3 2

3 3 3 , 2 2 1 3

3 3 3 3

4 2 4 1

3 3 2 2

1 1 3 1

3 3 3 11

Page 121: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

11/

26 27 28 29 30 TOTAL.

2 1 2 1 43

3 3 4 4 3 105 --3 ---

2 3 3 3 76

4 3 4 3 3 85

4 2 3 3 1 77

' : : ··--· ~ --~ ' -: : 4 .. ·3 :

2 2 2 2 2 65 : r -. 2 3 2 4 . 6i 2 2 2

--- -· :2 55 2

2 2 2 2 3 64

3 2 2 2 2 72

2 2 2 2 2 84

3 3 3 3 2 54

1 1 1 -- 45 3 2 4

..... 2 2 71

2 3 3 2 2 17-3 3 2 2 2 80

3 3 3 3 3 77 ..

2 2 2 2 3 7~

2 3 2 2 64

3 2 3 2 2 70

2 2 3 2 2 71

2 2 55

2 2 1 55

2 2 2 4 2 n 3 2 2 2 2 86

1 1 30

3 2 3 2 2 67

3 4 2 2 ~-. -- - --

73 2

4 3 4 2 3 ----------- ea

1 2 2 2 1 54

2 1 2 2 1 45

2 3 2 2 2 - --,.-~ - -

i2 4 2 2 ·2 2 67

2 2 2 2 2 63 -~ 2 3 3 3 2 71

i 2 61

2 i 2 -57

2 2 2 2 2 52 3 1 1 59

2 3 3 3 2 76

2 2 2 2 60

2 2 1 66

2 2 3 2 2 69 3 2 2 2 2 70

3 2 3 3 2 77 2 1 1 1 2 51

3 3 3 2 3 81

3 2 4 4 3 90

3 2 2 2 60 ..

1 3 55

3 2 3 3 2 73

Page 122: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

.... -4

·-·-1 2 "2 .. 4 1 1 1 3 4 4 4 4 2 2 1 4 1 4 55 3 4 3 3 4 4 . - ·-· - . .

2 .

3 4 3 2 3 2 2 1 3 4 3 1 56 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1

57 2 3 2 2 3 2 ·-·-

2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 ... - - ·-- -

58 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 '· 2 4 --· . . ..,.,,,,,..

59 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 3 3 1 1 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 2

60 1 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 4 3 4 4 4 2 2 1 4 4 1

i .

3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 2 61 3 3 3 3 3 2 2

62 4 3 4 4 4 4 2 4 4 1 4 1 1 4 1 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2

2 2 ···- 2 -- -- -- . 3 63 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 1 4 4 1 2 2 2 '2 2 2

64 ...

2 2 2 2 2 2 '2 2 2 ' 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 2 ··- - -- .. 65 3 3 3 4 1 1 1 1 4 4 1 1 1 4 4 1 4 1 1 1 3 1 1 1 1

i 2 - ----1 1 2 3 4 1 ' 1 1 2 2 2 66 1 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1

67 2 2 4 4 3 4 4 1 3 2 4 1 1 1 3 2 4 3 2 3 3 1 2 3 1 ·----

68 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 ? 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1

3 --·- - ..

2 2 .... _

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 89 3 1 2 2 2 2 1 --70

-2 3 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 1 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 _,, ___ .. ..

71 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 I 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2

72 - -·----- i 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 1 4 1 2 1 2 3 2 4· 2 1 - . -

73 2 4 1 1 4 3 1 4 1 1 4 3 1 3 3 3 2 3 1 1 1 2 2 4 1 . ···-- - -- - ----

74 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 - --- -- ..

75 2 4 2 1 3 4 2 1 4 2 4 1 1 2 3 3 2 3 2 2 2 3 1 1 4

76 3 "3 2 ... -· :i 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2

77 ---3 2 •.

1 2 2 1 2 4 1 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4

78 •..

1 1 4 1 -·

1 . "'i 1 4 . i .

4 1 2 3 1 1 4 1 1 2 3 1. 1 1 1 4

79 ----. -- ·-·· -·

2 - ······2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3

so ----- - 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 - 3 4 4 3 2 4 4 1

111 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 1 ' 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 2 1 -02 1 4 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 4 3 2 2 1 2

83 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 ·->--

84 1 2 1 1 4 3 2 2 1 1 4 1 1 1 4 2 1 4 1 2 2 1 1 4 1

as 3 1 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 1 3 3 3 3 4 2 1 2 4 3 3 2

88 2 2 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2

87 3 1 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 1 2 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 2 -- -"-

88 4 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1

89 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 3 3 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3

96 4 2 4 -·

3 3 2 3 1 1 2 1 1 1 3 2 2 1 1 3 2 4 1 2 1 2

91 . -·- ·2 2 1 2 2 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2

.. .... 92 2 1 2 1 2 3 2 2 2 :;_ 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2

93 2 . - --

1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1

94 "2 2 3 3 2 -

3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 ..

95 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 1 1 1 4 4 4 1

96 2 -----

3 ..

3 -

2 "2 2 2 2 3 4 2 4 3 3 1 4 4 3 2 1 1 3 3 3 3 "' - - - . -----

97 2 3 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 3 3 2 2 1 2 4 1 2 1 2 1 - ·-----

98 1 1 1 1 1 3 1 2 4 1 3 1 1 1 1 2 1 2 2 2 3 4 3 3 3 99 . 1 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1· 1 1 1 1

-----DO 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 1 1 1 4 4 4 1

... •.. --

Page 123: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

I t?7

1 1 1 2 1 76 .•

3 4 2 3 1 78

2 2 •..

3 2 2 73 ···-- ....... _._

2 1 4 1 2 69 _ ..... -----2 4 3 4 2 90

. ..• 4 1 2 2 2 84

. 2 2 2 2 2 70

.. ·---3 2 3 2 2 77

1 1 1 1 2 62 _ .. ---2 2 2 2 3 65

----· 4 1 1 1 2 60

·3 . 2 1 1 4 50

3 2 3 2 3 76

3 2 2 3 2 65

1 2 2 2 2 57 -... --

3 2 3 1 3 68 .•. ..

1 . ·····-

1 2 1 3 41 ----·- -----·

1 1 3 2 2 64 .. .

1 3 4 3 1 68 ..

2 2 2 2 2 64 ·3 --·--· -

2 1 1 3 69

2 3 ··3 3 2 77 ·2 ------- ..

3 4 3 3 81

1 4 1 1 3 56 --- --

2 3 3 2 3 79

4 3 3 2 3 99

3 2 2 1 3 69

2 2 2 2 2 53

2 2 3 3 3 80

1 1 1 1 2 54

3 3 3 3 4 87 .

2 2 3 3 2 78

2 2 4 4 2 87 ... .•.

3 2 2 1 3 53

4 2 4 3 3 101 .. .•.

2 2 2 2 3 63 ---- •. ...

1 1 1 2 2 51

3 2 2 2 1 60

1 1 1 1 2 35 --···

2 2 3 3 2 76

4 1 2 1 1 84

3 1 2 2 1 74

1 1 1 1 1 51

4 3 3 3 3 64 .

1 1 1 1 1 38

4 1 2 1 1 84 ..

Page 124: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

Frequencies

Statistics

RASA TAKUT TERHADAP MAKHLUK HALUS

N

RASA 20 --

10

RASA

Valid JOO

Missing ~

Std. Dev= '14,16

Mean= 67,9

N = 100,00

Page 125: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

Correlations

Descriptive Statistics

Std. T Mean Deviation N

lntensitas Menonton Tayangan Mistik 98,06 17' 120 100

-Rasa Takut Terhadap Makhluk Hal us 67,86 14, 183 100

Correlations -·----- -· -·-------------- - ---- ---- ---·-- - ··-----.. - --.. ----·--·-

INTENS R/\SA ----·--- ---- -- --··--- ------------· F----

INTENS Pearson Correlation 1 -,199(*) --

Sig. (I-tailed; ,023

Sum of Squares and Crosr.-products 29015,640 t-----··

-4794, 160

Covariance 293,087 -48,426

N 100 100

RASA Pearson Correlation -, 199(*) 1

Sig. (I-tailed) ,023 -------

Sum of Squares and Cros>-products -4794,160 19914,040

Covariance -48,426 201,152

N 100 100 ·-• Correlation 1s significant at the 0.05 level ( 1-t&lied).

Page 126: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

T-Test (lntensitas menonton tayangan mislik)

Group Statistics

-Std. Std. Err or

Jenis Kelamin N Mean Deviation Mean

lntensitas laki-laki 50 I 03,56 17,069 ?.Ai 4

Perempuan 50 92,56 15,462 2,187

Independent Samples Test

1-· ··--·----.---------· .. -------- ---·---- ... ··- --·---- - ...... _ ---- "····- - --·· - ---- - . ··-··---- --------------------- ----

I ,cvcne's Test l(ir

Equality of Variances t-test for Equality of Means

-----Si g. Mea Std. (2- n Error tai Di ff Diffe 95% Confidence le eren renc Interval of the

F Sig. t df d) ce e Difference -----

Lower Upper

z Equal

t;j variances 3,3 ,0 11,0 3,25 z assumed ,313 ,577

77 98

01 0 7 4,536 17,464

w

Equal variances 3,3 ,0 1 I ,0 3,25 not 77

97,057 01 () 7

4,536 17.464

assumed --

Page 127: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

T-Test (Rasa takut terhadap makhluk halus)

Group Statistics

Std. Std. Error

JK N Mean Deviation Mean

RASA laki-laki 50 63,66 15,027 2,125

perempuan 50 72,06 12,024 1,701

Independent Samples Test

-·----·-·-- ---· T--- --·-- ·-- - --------- -----,, ____

-·-----~-------·---

Levenc's Test for

Equality of Variances t-tesl !fir Equality of' Means

·- -- ------95'%

Std. Confidence

Mea Erro Interval of !11e

Sig. n r Difference

(2- Di ff Di ff tail er en eren

F Sig. t elf eel) ce ce Lower Upper RASA Equal -

variance 1,67 ,00 2,72 ,199 -3,086 98

-13,80 -2,999

s 0 3 8,40 2 assumed

1

Equal

138t299' variance -3,086

93,5 ,00 - 2,72 snot 03 3 8,40 2

'> assumed i ----~-

Page 128: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

28 TABEL E

NI LA I-NI LA I KR i T ~ S ::-.~:~"..RSOtJ PF?.()O(JCT-M0l1El../T CORF\£Ll,1'IO!-./ COEFT'IC IE:V'J'

l-- L..,vel of dgrdflc1JlC~ fo, Orl•·t:-11\'-'J tc-;_1 __ -===1 I .05 I .075 I .D 1 J .OC5 I .MOS ___ _]

I I Lirvol of 1lf:nl~lc6nco lc>r rwo-t!l!!('\1 te-s1 I I~'·"~ 1o I o· I oi

------.......---------~-!

,-~ - - . . . ~ _ _l __ . ____ -~_J .001

1 " 1 .8877 .89G~ .D:J •S .9099 1.00(}) j : .n:::ioo .!1'soo .~ooo .0900 .0990

..D[;f:.7 .:i~ 1 2 I I J .8D~r. .B7~3 .9::J 0IJ I

1. 4 ,7 )•)J ,6114 .Be:2 .s 17'2. ;. :' ~ '1 !

j 5 .0&0'1 ,7545 JJ3Z? .n.7;;5 ,9507

5 .621£.i ,7CGi .7 ,;e J ..a:;.e3 .92..:9 I ' .3~22 .6C6--4 .7<PS .7977 )39 e.2 ' i 3 .6..fQ..1 .tl;:\tQ .71 55 ."/6-t.$ Jl721

' .52 t 4 ,$021 .6B$l ;7'.'-48 ..B47 l I ~Cl A9n .67SD .6581 .7073 .£233 I

11 -~ 75f ,5G29 .6339 .Ol?-:;S .8010 I ,. ,•lG75 ,5324 .6120 .6014 .7800 ! . ' : 3 44DJ ,61~ .6923 ,SJ; 1 t .7s.;;J l.i ,JC! :'~9 ,-<fl 7 3 .57-1./ .~220 .?' t. ~~ : 5 ,,.; , :: ,, .~021 .l"l!.\;'7 .r,c::.~ . l:i_.<l>

IG .~000 ,'10Q~ .t'>·J 7. :- .£1J ~; ·; . 'i0~~{.

1) ,jtiG7 .•!S5fi .fl 2 r, ~' .:'i ./ :-) , .fir. J :i

1 0 .Ji'r:3 .'i•::~n .31 GS .G51..l .G7!~/

! ;

I ,.lf.£;"/ ·"' 3 7".I .. --.11:.Jo . .o.-;n7 .~iDS:2

?C .2:-.9e .4127 •·I~! :2 l .S:iGn Ji~?_<_

~s I • .::! 2:)3 .3809 .·1~! 5' ,4 (l(jJ .GrJ /.t 3iJ I .~9GO .3~9'1 .L!C!-: 3 .·~487 .:;s-t 1

; lo I :..(/413 .32<!6 • .3:": 1 0 Ai82 .S l 8'1

i .:!C .~573 .~Od4 .357A .39J2 ,-167!G

I ·~ ~ .?~70 ,2876. .::i :J[,~ ..272 ~ .t..c. ... ~e

!30 .'.230-S ,2732 :~.:.1.1 e .3 5-4 1 ,<1433 J eo .: l C!! .2600 .1:;Jt.a-··· -·.:i2~3 .. ~073 I 70 . ~964 .n1il ., .. 37 .:io 11 ,3?99 J 1 DO • j 029 .2172' ~665 .2830 ,35G8

L_ so . !726 .20SC .2·122 .1G73 .3376 i 00 .:c3a ,1946 .2301 .2540 .3211

Page 129: HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON TA YANG AN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/9466/1/ISRAWATI... · kasih sayangnya yang akan tetap penulis rindukan samoai kapan

. •.

TAI3EL K

35 I 1 '

NILAI-NILAI KRITIS t

I l-- ____ L_<_v_<,I _o_< _,1_,_n_1<_1c_•_nc,•_<o_•_o_n_><_·t_•_l1...,..o,--1_._" __ -,- -------~

I \) fL-, o====--·-0_6 __ _J__._0_2_~ _ _,___ .o 1 _j .oo< .oooc ____j

L•v•I of 1Jon'lk.tn<:<1 for two-u.ll•d t.:.tt -~

I - ·- ----- ~-

J - I .011-:001-d/ .10 .t 0 .06 ,02 r-Tl-;:o,·e '------6.j 1 .. 1 2.700 Jl . .921 (iJ .{i!i 7 \ nc.GH'

2 1 ;3J5 2.Qio ·CYlJ ~J3 ~~ G.925 ~ j ,6? 0 ; t.(,JIJ 2..3 !S.J 1., £1 ...( ·'·41 £5,&-41 12.~~ 1 < 1.533 2 .1 J:? Z.7l G :.7.t.7 ~-6-0~ a.s 10 6 t.<76 2 .0'1 6 2.571 J.:J65 ~.on C.CGO

0 1 .-4 .. 0 1 .04~ 2..-<•7 :.1 -<J 3.707 ~ .\15'd

' 1.-< t G 1.£!9 2.3M 2.S'CO :;,.1.n 5.~05 B 1.jo7 fI;!J-wl 2 ,;}-0';5 :i .290 :::...J!i5 ~-0~1 0 1.:isJ 1-'l3J 2.262 2.821 ~.'.15-0 <.761

10 1.Jli 1,.e~2 2.'.12S 2.76--( 3.15g 4.£:;G7

11 1.:16') 1.7~6 2.201 2.718 ~.1 <Xi "'.431 I :1 1.:J5t, 1 .. 1!?2 2.170 2.681 :>..O~E; 4..'.l 1B 1~ 1.350 1.771 2.160 l.GU-~ :!..012 4...221 1~ 1.~.( ~ 1.761 2.1 ~5 2.ti'.i< :2.077 -~.1~ 1 e 1 .:J-< 1 1.n.:i 2.1 Jl 2.W2 2-'1·0 .:.01:1

1'. 1.J 37 1.7-<e 2.120 1.583 2.0}1 .(,.f',115 ti 1.331 t.7-<o 2.110 2.L67 2.soe ;.FC6 10 1 .:i 30 1.73• ~.101 :l:.552 ~rB?e ~.13.21 1Q 1,.:'!2G 1.7~ 2.003 2.53Q :l.BC1 ~.883 20 1.3'6 !.725 2.030 2 .~20 2 .G..{~ ~.fl ~-0

21 I .32J 1.721 2.ono :l .~ 16 1 .IJ J 1 J .e, r 22 1.311 1 .717 2.074 2.&08 :; .: 1 ~ J.i )) :13 1.319 1.71. 2.009 2.~·00 2 ..S07 'J.767 24 1.310 1. 7 l 1 2,ot>..! 2 . ..<92 2.707 J:.7.o!~ 25 1.31 l5 1 . 7 on 2.0-::c 2.48~ 1.."J S7 ~.72!i

)6 1.315 1.71'.>11 :i.o~ 2.<79 :1.779 :J.707 27 f.31.( 1.703 2.~2 2 . .(73 :1. 7 7 t 3.BSO 2:8 "1 .:! 1 :'.) 1.701 2.048 2.<f.7 2.753 J.e74 29 1.311 1.$g~ 2.04~ 2.452 2.1l::$ :l.C!'.i~ 30 1.310 1.M7 2.642 2.•S7 2.iso 3.6<6

40 1.303 1.~ll-4 2.021 2.423 2.704 o.S51 eo 1.196 1 ,071 2.000 2.390 2 .56<> ~.460

120 1.289 1,6DS 1.GSO ' 2.358 ;1.61 7 :1.373 M 1..2B2 1.645 1 .fl GO 2.32e 2.070 .l.29 1 J i

I

\ l

-....,... ___ ,...;,,...,....,,--.