hubungan dukungan informasional orangtua terhadap kecemasan anak...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN DUKUNGAN INFORMASIONAL ORANGTUA
TERHADAP KECEMASAN ANAK MENGHADAPI MENARCHE
DI DUSUN REWULU WETAN
Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat
Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun Oleh
DEVI NOVITA MAYANGSARI
20110320077
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
Hubungan Dukungan Informasional Orangtua terhadap Kecemasan Anak Menghadapi
Menarche di Dusun Rewulu Wetan
Devi Novita Mayangsari
Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan,Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2015
Latar belakang: Menarche adalah menstruasi pertama seorang anak perempuan yang
menandakan mulainya masa pubertas. Anak yang mengalami menarche akan mengalami
kondisi psikologis yang terganggu. Kondisi psikologis yang terganggu seperti keadaan
cemas, stress dan takut. Hasil studi pendahuluan di Dusun Rewulu Wetan bahwa masih
banyak orangtua yang kurang memberikan dukungan informasional kepada anak yang akan
menghadapi menarche. Tujuan: Mengetahui hubungan dukungan informasional orangtua
terhadap kecemasan anak menghadapi menarche di Dusun Rewulu Wetan. Metode : Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah correlation study dengan rancangan
penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dengan
jumlah sampel 40 responden sedangkan instrument penelitian menggunakan kuisioner.
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan spearman’rho. Hasil : Sebagian besar
dukungan informasional orangtua terhadap anak dalam menghadapi menarche adalah dalam
kategori tinggi (57,5%) sedangkan kecemasan anak dalam menghadapi menarche dalam
kategori ringan ( 60,0%). Hasil analisa data menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan
informasional orangtua terhadap kecemasan anak menghadapi menarche di Dusun Rewulu
Wetan, dengan nilai pvalue = 0,047, dengan demikian p value <a (0,05) sehingga Ha gagal
ditolak. Kesimpulan: Ada hubungan dukungan informasional orangtua dengan kecemasan
anak menghadapi menarche di Dusun Rewulu Wetan.
Saran: Direkomendasikan untuk orangtua dapat memberikan dukungan informasional
kepada anaknya serta diharapkan untuk Dusun Rewulu Wetan dapa bekerja sama dengan
puskesmas untuk memberikan penyuluhan kepada anak yang akan menghadapi menarche.
Kata kunci : Dukungan Informasional orangtua, kecemasan, menarche
Relations Support Informasional Parent with Anxiety Facing the Menarche in the
Hamlet of RewuluWetan
Devi Novita Mayangsari
Student Research Project, School of Nursing, Medical and Health Faculty, Muhaamadiyah
University of Yogyakarta, 2015
Introduction: Menarche is the first menstruation a girl marks the beginning of puberty.
Children who experience menarche will experience psychological conditions are disturbed.
Psychological conditions such as impaired state of anxiety, stress and fear. Preliminary
results of a study in the hamlet of Rewulu Wetan that many parents who lack support
informasional to the child who will face the menarche.Objective: To know the relationship
support informasional parents against the children's anxiety confronting the menarche in the
hamlet of RewuluWetan Method: The Research Design used in this study was correlation
study research design with cross sectional. Sampling using the technique of sampling, with
the total number of samples of 40 respondents while the research instrument using a detailed
questionnaire. Data analysis in this study uses the spearman'rho.The
result:Mostinformasional support parent against children in the face of menarche is in the
high category (63.2%) while the child's anxiety in the face of menarche in lightweight
category (60.0%). The results of the analysis of the data shows that there is a relationship
support informasional parents against the children's anxiety confronting the menarche in the
hamlet of RewuluWetan, pvalue value = 0.047, thus p value < a (0.05) so that the Ha failed
declined. Conclusion: there is a relationship support informasional parent with anxiety the
child facing the menarche in the hamlet of Rewulu Wetan. Suggestion: it is recommended
that parents can give to their children and informasional support is expected to Rewulu
Wetan Village can work closely with health centers to provide counseling to the children who
will face menarche.
Keywords : Support Informasional Parent, Anxiety, Menarche
Pendahuluan
Kecemasan merupakan suatu keadaan
jiwa yang dikarekteristikkan oleh emosi
negatif yang kuat dan mengatasi rasa takut
dimasa depan. Biasanya ditandai dengan
gejala kecemasan melalui tiga macam
reaksi yaitu secara fisik seperti sakit perut,
jantung berdebar, otot tegang dan muka
merah. Lalu secara kognitif ditandai
seperti takut, sulit berkonsentrasi, tidak
menghargai diri. Sedangkan yang terakhir
secara behavioral seperti menangis,
berteriak, menghindar dari kontak mata
(Mash dan Wolfe dalam Nina, 2006)1.
Kecemasan juga diartikan sebagai
keadaan emosional yang tidak
menyenangkan seperti perasaan tertekan
dalam menghadapi kesulitan. Biasanya
ditandai dengan adanya perasaan khawatir
dan rasa takut pada situasi tertentu (Yanti,
2013)2.
Perubahan fisik dan pubertas yang
terjadi menandakan akhir dari masa
peralihan (Potter & Perry, 2009)3.
Masa peralihan dimulai dari usia anak–
anak dan masa dewasa yang merupakan
masa pubertas. Secara klinis pubertas
dimulai dengan timbulnhya ciri–ciri
kelamin sekunder dan berakhir kalau
sudah ada kemampuan. Pubertas pada
wanita dimulai pada usia 9-14 tahun. Hal
yang penting dalam pubertas ialah
pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya
ciri–ciri kelamin sekunder, menarche dan
perubahan psikis (Widyasih, 2008)4.
Menarche adalah tanda seorang sudah
baligh dan tanda seorang perempuan
dalam masa reproduksinya, rata – rata usia
menarche dapat terjadi lebih awal biasanya
pada usia antara 9–10 tahun atau dapat
terjadi lambat biasanya terjadi pada usia 17
tahun (Proverawati & Misaroh, 2009)5.
Perasaan bingung, gelisah tidak nyaman
menyelimuti perasaaan seorang anak
perempuan yang mengalami menstruasi
untuk pertama kalinya. Selain itu juga
terjadi beberapa perubahan fisik yang
dapat mengakibatkan seorang wanita
berdampak negatif seperti malu dan
menghindar dari pergaulan teman–
temannya (Proverawati & Misaroh, 2009)5
Orangtua mempunyai tanggung jawab
dalam memberikan penjelasan tentang
menarche lebih dini pada anak
permpuannya, agar anak lebih mengerti
dan siap menghadapi menarche (Muriyana,
2010)6.
Dukungan orangtua di dalam keluarga
khususnya seorang ibu sangat penting
dilibatkan dalam perkembangan dan
pertumbuhan anak, terutama pada masa
remaja. Dukungan orangtua terhadap
remaja putri pada saat menarche sebagai
pendidik ,pemberi informasi dan sebagai
pemberi asuhan (Singgih, 2009)7.
Dukungan orang tua mempunyai
hubungan dengan persepsi remaja putri
tentang menarche. Dukungan orangtua
yang baik dalam pemahaman menstruasi
dan permasalahannya cenderung akan
memberikan persepsi remaja putri yang
baik tentang menarche dibandingkan
dengan orangtua yang kurang
memperhatikan anaknya (Wulandari,
2008)8.
Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan dukungan
informasional orangtua dengan kecemasan
anak menghadapi menarche.
Metode Penelitian
Penelitian menggunakan desaign
correlation study dengan rancangan
penelitian cross sectional, yaitu penelitian
yang dilakukan pada waktu pengukuran
atau observasi data variabel independent
dan dependent hanya satu kali pada suatu
saat (Nursalam, 2008)9.
Populasi yang digunakan adalah
orangtua yang ada di dusun Rewulu Wetan
yang mempunyai anak usia 9-14 tahun.
Sampel yang diteliti adalah sebanyak 40
responden dengan menggunakan teknik
total sampling dengan kriteria inklusi
adalah Orangtua yang memiliki anak usia
9-14 tahun yang belum dan yang sudah
mengalami menstruasi, Anak perempuan
yang berusia 9-14 tahun yang belum dan
yang sudah mengalami menstruasi,
Mampu membaca dan menulis, Orangtua
berpendidikan SD sampai perguruan tinggi
dan Orangtua dan anak yang bersedia
menjadi responden. Penelitian ini
dilakukan didusun Rewulu Wetan pada
bulan Mei-Juni.
Terdapat dua variabel dalam penelitian
ini yaitu variabel independent (variabel
bebas) dan variabel dependent (variabel
terikat).
Penelitian ini menggunakan dua
instrument kuesioner yang dibuat sendiri
oleh peneliti yaitu kuesioner dukungan
informasi orangtua dan kecemasan yang
telah diuji validitas dan reliabilitas.
Analisa data dalam penelitian ini
menggunakan analisa data univariat dan
mutivariat dengan menggunakan
spearman’rho.
Peneliti memperhatikan prinsip-prinsip
etik dalam penelitian. Prinsip tersebut
adalah prinsip manfaat, menghargai hak
asasi manusia dengan memberikan
informed consent.
Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden
Tabel 2.1 Karakteristik responden menurut usia anak di Dusun Rewulu Wetan
Umur Jumlah Persentase (%)
9 tahun 9 22,5
10tahun 10 25,0
11tahun 7 17,5
12tahun 6 15,0
13tahun 4 10,0
14tahun 4 10,0
Total 40 100,0
Tabel 2.2 Karakteristik responden menurut usia orangtua di Dusun Rewulu Wetan
Umur Frekuensi Persentase(%
)
<40tahun 19 47,5
41-45 12 30,0
46-50 6 15,5
>51 3 7,5
Total 40 100,0
Tabel 2.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan orangtua di Dusun Rewulu Wetan
Pendidikan Frekuensi Presentase(%)
SD 3 7,5
SMP 7 17,5
SMA 23 57,5
PT 7 17,5
Total 40 100,0
2. Dukungan Informasional Orangtua
Diagram 1.Hasil dukungan informasional orangtua di Dusun Rewulu Wetan
2. Kecemasan Anak
Diagram 2. Hasil kecemasan anak menghadapi menarche di Dusun Rewulu Wetan
3. Hubungan dukungan informasi orangtua dengan kecemasan anak menghadapi menarche di
Dusun Rewulu Wetan.
Diagram 3. Hasil analisa data dukungan informasional dengan kecemasan anak menghadapi
menarche menggunakan spearman’rho
Tabel 1. menunjukkan mayoritas
sampel adalah anak usia 10 tahun yaitu
sebanyak 10 orang (25,5 %), sedangkan
anak usia 9 tahun sebanyak 9 orang
(22,5%), anak usia 11 tahun sebanyak 7
orang ( 17,5 %), anak usia 12 tahun
sebanyak 6 orang (15,0%), anak usia 13
dan 14 tahun masing-masing sebanyak 10
orang(10,0%).
Tabel 2. Diketahui mayoritas usia
orangtua yang dijadikan sampel penelitian
adalah <40 tahun sebanyak 19 orang
(47,5%), usia 41-45 tahun sebanyak 12
orang (30,0%), usia 46-50 tahun sebanyak
6 orang(15,5%) dan usia diatas 50 tahun
sebanyak 3 orang (7,5%).
Tabel 3. maka dapat diketahui
mayoritas pendidikan orangtua yang
dijadikan sampel adalah SMA yaitu
sebanyak 23 orang(57,5%), SD sebanyak 3
orang (7,5), SMP sebanyak 7
orang(17,5%) dan PT sebanyak 7 orang
(17,5%).
Diagram 1. menunjukkan sebagian
besar responden dengan dukungan
informasional yang tinggi yaitu sebanyak
23 orang (57,5%), sedang sebanyak 12
orang (30,0%) dan rendah sebanyak 5
orang (12,5%).
Diagram 2. menunjukkan sebagian
responden mengalami kecemasan dalam
menghadapi menarche adalah ringan
sebanyak 24 orang(60,0%) dan sedang
sebanyak 16 orang (40,0%).
Diagram 3. menunjukkan bahwa
mayoritas dari 23 orang (57,5%) dengan
dukungan informasional yang tinggi
sebanyak 20 orang (87,0%) dengan
kecemasan ringan dan 3 orang (13,0%)
dengan kecemasan sedang, untuk
dukungan informasional yang sedang
sebanyak 12 orang( 30,0%) 4 orang
mengalami kecemasan ringan sebanyak 4
orang (33,3%) dan 8 orang dengan
kecemasan sedang (66,7%) sedangkan
untuk dukungan informasional orangtua
yang rendah sebanyak 5 orang (12,5%)
dengan kecemasan sedang sebanyak
5orang(100,0%) dan kecemasan ringan 0
orang (,0%). Berdasarkan hasil analisa
data menggunakan Spearman’s rho
terhadap dukungan informasional orangtua
terhadap kecemasan anak menghadapi
menarche di dusun rewulu wetan di
dapatkan nila pvalue = 0,047, dengan
demikian p value <a (0,05) sehingga Ha
gagal ditolak. Hal ini menunjukkan adanya
hubungan dukungan informasional
orangtua terhadap kecemasan anak
menghadapi menarche
Diskusi
Hasil penelitian pada diagram 1 tentang
dukungan informasional orangtua di
dapatkan hasil bahwa dukungan informasi
yang diberikan oleh orangtua adalah tinggi
yaitu sebanyak 23 orang (57,5%), sedang
sebanyak 12 orang (30%),rendah 5 orang
(12,5 %). Banyaknya dukungan
informasional orangtua terhadap anaknya
dipengaruhi oleh pengetahuan yang cukup
terkait kesiapan menghadapi menarche
pada anak dan pengalaman yang pernah
dialami mereka saat menghadapi
menstruasi pertama.
Berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman khususnya seorang ibu
sehingga dapat memberikan masukan dan
informasi kepada anak tentang apa itu
menstruasi. Pengetahuan dan pendidikan
kesehatan tentang kesehatan reproduksi
merupakan masalah penting yang perlu
mendapatkan perhatian dari semua pihak.
Melihat banyaknya efek yang terjadi baik
itu fisiologi dan psikologi pada saat anak
menghadapi menarche yang dapat
menimbulkan kecemasan sehingga
dibutuhkan dari dukungan informasional
dari keluarga yang diperoleh dari orangtua
(Ulfa ett all, 2012)10
.
Pengetahuan dan pengalaman juga
dipengaruhi oleh hasil karakteristik usia
orangtua yang menunjukkan bahwa
mayoritas usia orangtua yang dijadikan
sampel <40 tahun sebanyak 19 orang
(47,5%), usia 41-45 sebanyak 12 orang (
30,0%), usia 46-50 sebanyak 6 orang (
15,5 %) dan untuk usia diatas 50 tahun
sebanyak 3 orang ( 7,5%). Dukungan
orangtua yang orangtuanya masih muda
memiliki pengetahuan yang luas serta
perhatiann mereka yang diberikan kepada
anaknya masih besar.
Orangtua yang memberikan informasi
dan penjelasan kepada anaknya terkait
menarche ditentukan oleh pemahaman
orangtua itu sendiri. Orangtua yang masih
muda khususnya ibu biasanya memiliki
kedekatan yang lebih pada anak
perempuannya sehingga diharapkan akan
lebih dapat menjelaskan kepada anaknya
(Budiati & Apriastuti , 2012)11
.
Kecemasan anak di Dusun Rewulu
Wetan dalam menghadapi menarche
sebagian besar mengalami kecemasan
ringan yaitu sebanyak 24 orang (60%) dan
yang mengalami kecemasan sedang adalah
sebanyak 16 orang (40,0%). Informasi
yang didapat seorang anak yang tidak
disertai dengan informasi yang benar,
maka akan timbul berbagai macam
masalah baik itu psikis maupun fisiologi.
Pengetahuan menstruasi sedikit banyak
mempengaruhi kecemasan saat mengalami
menstruasi pertama. Anak yang telah
memiliki pengetahuan yang memadai
tetang menstruasi lebih dapat memahami
menstruasi sebagai sebuah peristiwa yang
alamiah dan tidak merasakan kecemasan
(Humaira, 2010)12
.
Kondisi psikis dan fisiologi anak
dipengaruhi oleh usia yang mayoritas usia
anak di Dusun Rewulu Wetan adalah usia
10 tahun yaitu sebanyak 10 orang (25,5%)
sedangkan anak usia 9 tahun sebanyak 9
orang (22,5%), anak usia 11 tahun
sebanyak 7 orang ( 17,5 %), anak usia 12
tahun sebanyak 6 orang (15,0%), anak
usia 13 dan 14 tahun masing-masing
sebanyak 10 orang(10,0%). Dengan
demikian sebagian besar usia menarche
anak di Dusun Rewulu Wetan termasuk
dalam usia remaja awal.
Semakin muda usia anak maka semakin
ia belum siap menghadapi menstruasi.
Menarche yang terjadi pada usia yang
masih sangat muda mungkin akan
mengejutkan baginya dan pasti akan
banyak membutuhkan bantuan khususnya
dari orangtuanya terutama dalam hal
perawatan diri (Suryani&Widyasih,
2008)13
.
Anak yang sudah mengalami
menstruasi berarti anak sudah memasuki
usia remaja. Remaja sendiri dibagi menjadi
menjadi tiga kelompok usia yaitu remaja
awal (10-14 tahun), remaja tengah (15-19
tahun) dan remaja akhir (20-24 tahun)
(Setyaningrum et al, 2013)14
.
Anak yang sedang mengalami pubertas
terutama menarche akan mengalami
kecemasan. Disinilah orangtua dibutuhkan
oleh anak dalam memberikan penjelasan
tentang menarche (Proverawati&Misaroh,
2009)5.
Pendidikan dan pengetahuan orangtua
yang tinggi akan lebih aktif dalam
memberikan pemahaman dan informasi
terhadap anak terkait pubertas remaja
putri. Dari hasil pendidikan orangtua
didapatkan hasil bahwa mayoritas
pendidikan orangtua dalam penelitian ini
adalah SMA yaitu sebanyak 23
orang(57,5%), SD sebanyak 3 orang (7,5),
SMP sebanyak 7 orang(17,5%) dan PT
sebanyak 7 orang (17,5%). Semakin tinggi
pendidikan orangtua maka semakin tinggi
juga pengetahuan yang dimilikinya.
Keadaan seperti ini akan membuat seorang
anak lebih siap dan tidak malu dalam
menghadapi menarche (Budiati &
Apriastuti, 2012)11
.
Berdasarkan hasil analisa diketahui
bahwa mayoritas dari 23 orang (57,5%)
dengan dukungan informasional yang
tinggi sebanyak 20 orang (87,0%) dengan
kecemasan ringan dan 3 orang ( 13,0%)
dengan kecemasan sedang, untuk
dukungan informasional yang sedang
sebanyak 12 orang ( 30,0%) dengan
kecemasan ringan sebanyak 4 orang
(33,3%) dan 8 orang dengan kecemasan
sedang (66,7%) sedangkan untuk
dukungan informasional orangtua yang
rendah sebanyak 5 orang (12,5%) dengan
kecemasan sedang sebanyak
5orang(100,0%) dan kecemasan ringan 0
orang (,0%).
Dukungan informasional merupakan
salah satu dukungan keluarga. Dukungan
keluarga merupakan salah satu faktor yang
dapat membantu anak dalam mengkoping
stressor. Dukungan orangtua yang tinggi
juga akan meningkatkan harga diri dan
kemampuan koping anak dalam
menghadapi menarche stresor yang
dihadapinya. Dengan kemampuan koping
tersebut maka tingkat kecemasan anak
dalam menghadapi menarche dapat
berkurang ( Stella et al, 2013)15
.
Orangtua mempunyai peranan yang
sangat penting dalam mengantarkan anak
menuju remaja atau dewasa. Salah satu
peranan penting orangtua adalah
memberikan informasi mengenai
pengetahuan tentang pubertas seorang
anak secara benar (Hurlock, 2005)16
.
Dukungan informasional orangtua
sangat dibutuhkan oleh anak dalam
mengahadapi menarche. Karena persepsi
menarche seorang anak yang salah akan
berdampak pada perilaku anak dalam
menghadapi perkembangan pubertasnya.
Dimana perilaku itu dipengaruhi oleh
informasi dan pengetahuan (Suprapti &
Indarwati, 2013).17
Keluarga dan orangtua harus menjadi
sumber utama untuk memberikan
pendidikan dan informasi kepada anak
mereka. Dalam keluarga orangtua berperan
sebagai pember informasi, pendidik,
pelindung dan pengantar anak untuk
berhubungan sosial. Anak memasuki masa
pubertas orangtua harus membekali anak
dengan pendidikan pubertas (Agustini,
2012)18
.
Dengan demikian anak yang
mendapatkan dukungan informasional dari
orangtuanya cenderung anak mengalami
kecemasan ringan. Dukungan yang
diberikan oleh orangtuanya akan
mempengaruhi kecemasan anak dalam
menghadapi menarche. Jika dukungan
yang diberikan semakin tinggi maka akan
semakin rendah anak akan mengalami
kecemasan (Nilawati, 2013)19
.
Kesimpulan
Hasil penelitian dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Dukungan Informasional yang
diberikan orangtua tentang
menarche, diperoleh hasil
dukungan informasi yang tinggi
sehingga dapat mempengaruhi
kondisi psikologis seorang anak
dalam menghadapi menarche,
dimana dukungan informasional
berpengaruh dalam pertumbuhan
dan perkembangan seorang anak.
2. Kecemasan anak menghadapi
menarche di dusun Rewulu Wetan,
Sidokarto, diperoleh hasil yaitu
responden mengalami kecemasan
dalam menghadapi menarche
sebagian besar mengalami
kecemasan ringan. Tingkat
kecemasan anak salah satunya
dipengaruhi oleh faktor dukungan
informasi yang diberikan orangtua
terhadap anaknya dalam
menghadapi menarche.
3. Hubungan dukungan informasional
orangtua terhadap kecemasan anak
menghadapi menarche di dusun
Rewulu Wetan, Sidokarto, di
dapatkan nilai pvalue = 0,047,
dengan demikian p value <a (0,05)
sehingga Ha gagal ditolak. Hal ini
menunjukkan adanya hubungan
dukungan informasional orangtua
terhadap kecemasan anak
menghadapi menarche.
Saran
Dari penelitian diatas, disarankan bagi
anak dapat menambah pengetahuan
tentang menarche dengan mencari dan
membaca informasi baik itu dari buku
ataupun media lainnya selain itu untuk
orangtua harus sering berkomunikasi
dengan anak dan lebih sering memberikan
informasi kepada anaknya tentang
menarche. Tidak hanya orangtua dan anak
saja diharapkan masyarakat atau pun
kepala dusun dapat bekerja sama dengan
pihak puskesmas untuk memberikan
pendidikan kesehatan kepada anak usia
menarche di Dusun Rewulu Wetan.
Daftar Pustaka
1. Ninawati. J.K (2010). Hubungan Antara
Sikap Terhadap Menstruasi dan
Kecemasan Terhadap Menarche. Fakultas
Psikologi Universitas Tarumanagara,
Jakarta. Jurnal Psikologi Vol. 4 No. 1, Juni
2010
2. Supri Yanti, E. Z. (2013). Hubungan
antara kecemasan dalam belajardengan
moivasi belajar semua. Jurnal Ilmiah
Konseling .
3. Perry, P. &. (2009). Fundamental
Keperawatan edisi 7. Jakarta: Salemba
Medika.
4. Suryani, E., Widyasih, H. 2008.
Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta: Fitramaya
5. Proverawati, A. &. (2009). Menarche
menstruasi pertama yang penuh makna.
Yogyakarta: Nuha Medika.
6. Muriyana, S.D. (2010). Studi kualitatif
tantang kesiapan remaja putri sekolah
dasar dalam menghadapi menarche pada
usia 10-12 tahun. Semarang: Universitas
Muhamadiyah Semarang.
7. Gunarsa, S.D. (2009). Psikologi Praktis:
Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta:
Gunung Mulia.
8. Wulandari. (2008). Peran Orangtua
Terhadap Persepsi Remaja Putri Tentang
Menarche dikabupaten Purworejo.
Universitas Gajah Mada .
9. Nursalam 2008, Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan;
Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrument
Penelitian Keperawatan, Edisi ke 2,
Salemba Medika, Jakarta.
10. Ulfa, E, Mardiyana, A,R, Rusmariana,
A, Ratnawati. (2012). Hubungan
Dukungan Keluarga dengan Tingkat
Kecemasan pada Remaja Putri dalam
menghadapi Menarche di MI Salafiyah
Simbang Kulon O2 Kabupaten
Pekalongan. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan
Pekalongan.
11. Apriastuti, S. B. (2012). Hubungan
tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan
reproduksi remaja dengan kesiapan anak
menghadapi pubertas. Akademi
Kebidanan Estu Utomo Boyolali.
12. Humaira. (2010). Pengaruh
Pengetahuan tentang Menstruasi terhadap
Kecemasan Menarche pada Remaja Putri
MTS PONDOK PESANTREN DAREL
HIKMAH. Fakultas Psikologi Universitas
Islam Riau
13. Suryani, E., Widyasih, H. 2008.
Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta: Fitramaya
14. Setyaningrum, D. N. F. (2012).
Gambaran Fungsi keluarga pada warga
binaan remaja dirumah tahanan negara
kelas 1 Bandung. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa
barat .
15. Engel, S. S.B, J. Panidjan.T.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Tingkat Kecemasan akibat Hospitalisasi
pada Anak di Usia Pra Sekolah di Irinae B
L U RSUP Prof.Dr.R.D Kandau Manado.
Program Studi Ilma Keperawatan Fakultas
Kedokteran Sam Ratulangi Manad
16. Hurlock, EB. (2005). Perkembangan
anak . Jakarta: Erlangga
17. Suprapti, I. (2013). Peran Orangtua dan
pengetahuan remaja tentang pubertas
disalah satu SMP Negeri Boyolali. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Surakarta
.
18. Agustini, L. Wuryanto, A.
Ratnaningsih, E.(2012). Gambaran
Tingkat Pengetahuan dan Praktik
Orangtua Siswa kelas 4 dan 5 SD Islam Al
Azhar 14 Semarang dalam Memberikan
Edukasi tentang Menstruasi. Jurnal
Kebidanan Panti Wilasa Vol 3. No 1,
Oktober
19. Nilawati, I. Sumarni. Sanjtaka,
A.(2013). Hubungan Dukungan Ibu dengan
Kecemasan Remaja dalam Menghadapi
Menarche di SD NEGERI LOMANIS 01
KECAMATAN CILACAP TENGAH
KABUPATEN CILACAP. Akademi
Kebidanan YLPP Purwokerto