hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil terhadap ...repository.ump.ac.id/4122/2/hanan yamaludin...
TRANSCRIPT
Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Terhadap
Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kedungbanteng Tahun 2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Mencapai Derajat Sarjana
Oleh : HANAN YAMALUDIN
1311020162
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2017
ii
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL
TERHADAP KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KEDUNGBANTENG TAHUN 2017
HANAN YAMALUDIN
1311020162
Diperiksa dan disetujui:
Pembimbing
Ns. Devita Elsanti,S.Kp.,M.Sc
NIK. 2160194
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
iii
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL
TERHADAP KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KEDUNGBANTENG TAHUN 2017
Oleh:
HANAN YAMALUDIN
1311020162
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sidang Skripsi
Pada hari Jumat,tanggal 19 May 2017
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
PENGUJI I Ns. Dayat Trihadi, M.Kep.,Sp.Kep.J ….…………
NIK.2160654
PENGUJI II Ns. Happy Dwi Aprilina,S.Kep.,M.Kep
……………..
NIK.2160532
PENGUJI III Ns. Devita Elsanti,S.Kp.,M.Sc …………….
NIK.2160194
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Drs. H. Ikhsan Mujahid, M.Si
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
iv
NIP. 19650309 199403 1 002
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :
Nama : Hanan Yamaludin
NIM : 13110200162
Program Studi : Keperawatan S1
Fakultas/Universitas : Ilmu Kesehatan/Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa proposal skripsi ini adalah
hasil karya saya dan bukan penjiplakan hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini, dan apabila kelak dikemudian hari terbukti ada
unsur penjiplakan, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Purwokerto, May 2016
Yang menyatakan,
Hanan Yamaludin
NIM.1311020162
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
“ Dengan rasa syukur yang tidak terhingga saya ucapkan
Alhamdulilahi robillalamin, segala puji hanya milik Allah SWT.
Karena dengan ridhoNya saya dapat menyelesaikan karya kecil ini
yang saya persembahkan untuk orang-orang yang saya cintai ”
“ Pertama skripsi ini saya persembahkan untuk ibunda dan
ayah saya tercinta terimakasih atas doa, dukungan, yang tak pernah
putus, materi yang terus mengalir, tanpa mereka aku bukanlah apa -
apa. Terimakasih untuk kakak-kakakku dan adikku tersayang dan
keluarga besar. Terimakasih atas segalanya doa dan dukungan
selama ini.
“Terimakasih saya ucapkan pada Ibu Devita Elsanti selaku
pembimbing saya Yang tak henti-hentinya memotivasi saya sekaligus
telah membimbing saya selama ini dalam menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini”
“Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada sahabat sahabat
saya, teman seperjuangan keperawatan 2013 yang telah mengajarkan
saya arti kerja keras dan arti perjuangan, terimakasih atas
kebersamaan, serta keceriaannya selama ini”
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
vi
“Selanjutnya terimaksih kepada seseorang yang spesial teruntuk
saya yang telah mewarnai hidup saya menjadi lebih indah, yang
mengajarkan saya arti menyayangi dan arti berbagi”
“Serta teman-teman lainya yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu terimakasih atas semangat dan bantuanya”
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
vii
MOTTO
‚ Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan
usaha yang disertai dengan doa, karena sesungguhnya nasib
seorang manusia tidak akan berubah dengan sendirinya tanpa
berusaha‛
‚ Do not Put off doing a job because nobody knows whether
we can meet tomorrow or not ‛
“ ความจรงจงตงใจคอกญแจไขส ความส าเรจ”
من خر ج فى طلب العلم فهو فى سبيل للا
„’Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di
jalan Allah ‘’ (HR.Turmudzi)
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
viii
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL
TERHADAP KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS KEDUNGBANTENG TAHUN 2017
Hanan Yamaludin
1, Devita Elsanti
2
1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
MuhammadiyahPurwokerto 2 Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ABSTRAK
Latar belakang: Hyperemesis gravidarum merupakan mual dan muntah yang
berlebihan sehingga mengganggu psikologi terhadap ibu hamil maupun janin
dengan kejadian mual muntah rasa mual dan muntah cenderung lebih parah
terjadi pada kehamilan pertama, secara emosi ibu yang baru pertama kali hamil
cenderung lebih peka terhadap kecemasan dan ketakutan yang akhirnya
mengganggu
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil
terhadap kejadian hiperemesis gravidarum
Metode: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif
korelasi dengan menggunakan metode cross sectional. Pengambilan ini
berjumlah 35 ibu hamil Sampel penelitian sebanyak 35 responden dengan
teknik total sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: hasil penelitian terdapat responden yang mengalami tingkat kecemasan
sedang sebanyak 13 responden (37,1%) dengan kejadian hiperemesis graidarum.
Bedasarkan uji Chi Square didapatkan ρ-value = 0,027 nilai ρ-value yang lebih
kecil dari α = 0,05
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat kecemasan Ibu hamil terhadap
kejadian hiperemesis gravidarum.
Kata Kunci: Tingkat Kecemasan, Hiperemesis Gravidarum, Ibu Hamil
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
ix
THE CORRELATION BETWEEN MATERNAL ANXIETY LEVEL TO
THE OCCURRENCE OF HYPEREMESIS GRAVIDARUM IN THE
WORKING AREA PUSKESMAS (COMMUNITY HEALTH SERVICE)
OF KEDUNGBANTENG IN 2017
Hanan Yamaludin
1, Devita Elsanti
2
1 Student of Nursing Science Program Faculty of Health Sciences University of
Muhammadiyah Purwokerto 2 Staf Lecturer Faculty of Health Sciences University of Muhammadiyah
Purwokerto
ABSTRAC
Background : Hyperemesis gravidarum is a symptom of excessive nausea and
vomiting that diaturbs the psychology of pregnant mothers and fetus. It tends to
be more severe in the first pregnancy because the first pregnancy mothers tend to
be more sensitive to anxiety and fear that eventually interfere emotionally.
Objective : To find out the correlation between maternal anxiety level to the
occurrence of hyperemesis gravidarum.
Method : This study was descriptive correlation by using cross sectional
method. The sample of the study was 35 respondents by total sampling
technique. Chi-square test was used for data analysis.
Result : The result of this study found that 13 respondents (37.1%) who
experienced with medium anxiety level, have corralation with the prevalence of
hyperemesis gravidarum. Based on Chi Square test, it obtained p- value = 0.027
the p-value was smaller than α = 0.05.
Conclusion : There was a correlation between maternal anxiety level to level to
the occurrence of hyperemesis gravidarum in 2017.
Keywords : Anxiety Level, Hyperemesis gravidarum, Pregnant Mother
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan
antara Tingkat kecemasan Ibu hamil Dengan Kejadian Hiperemesis gravidarum
di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungbanteng Tahun 2017 ”.
Selesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari peran dan bantuan dari
banyak pihak. Oleh karena itu, penulis berkenan untuk menyampaikan terima
kasih kepada Ns. Devita Elsanti, S.Kp.,M.Sc yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menulis skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada :
1. Dr. Syamsuhadi Irsyad, S.H., M.H Rektor Universitas Muhammadiyah
Purwokerto yang telah membuat keputusan dalam penulisan skripsi ini.
2. Drs. H. Ikhsan Mujahid, M.Si Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
3. Ns. Devita Elsanti,.S.Kp.,M.Sc Selaku Pembimbing yang telah masukan
dan bimbingan dalam skripsi ini dengan bijak dan penuh kesabaran.
4. Ns. Dayat Trihadi,.S.Kep., M,Kep,Sp.Kep.J Selaku penguji I yang telah
meluangkan waktu demi menguji dan memberi masukan demi
kesempurnaan skripsi ini.
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
xi
5. Ns. Happy Dwi Aplina,S.Kep., M.Kep. Selaku Penguji II yang teah
meluangkan waktu demi menguji dan memberikan masukan demi
kesempurnaan skripsi ini.
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
7. Kepala Puskesmas Kedungbanteng yang telah membantu dan memberikan
izin penelitian.
8. Kedua orang tua saya serta kakak dan adek saya yang tak henti-hentinya
memberi dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
9. Teman-teman semuanya terima kasih atas kebersamaan selama ini, semoga
kita menjadi orang yang sukses.
10. Mahroso Doloh,.S.Pd selalu memberi motivasi, memenuhi semangat kepada
saya untuk menerus menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan limpahan rahmat-Nya kepada
mereka, dan kelak mendapatkan balasan yang lebih baik dan lebih banyak
dari-Nya. Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
karena faktor keterbatasan yang ada dalam diri penulis oleh sebab ini
penulis mohon saran dan kritik yang membangun dan semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Purwokerto, 8 May 2017
Penulis
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
MOTTO………………….… .......................................................................... vii
ABSTRAK………………….. ......................................................................... vii
ABSTRAC……………… ............................................................................... ix
KATA PENGANTAR….. .............................................................................. x
DAFTAR ISI……………. .............................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR……… .......................................................................... xv
DAFTAR TABEL……….. ............................................................................. xvi
BAB I . PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
E. Penelitian Terkait ..................................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 13
A. Kecemasan .............................................................................. 13
B. Kehamilan Trimester I ............................................................. 19
C. Hiperemsis Gravidarum .......................................................... 22
D. Kerangka Teori ....................................................................... 32
E. Kerangka konsep ..................................................................... 33
F. Hipotesis ................................................................................. 33
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
xiii
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................... 34
A. Desain Penelitian .................................................................... 34
B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ................................. 34
C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 36
D. Variabel Penelitian .................................................................. 36
E. Definisi Operasional ............................................................... 37
F. Instrumen Penelitian ................................................................ 38
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................. 39
H. Tehnik Pengumpulan Data ..................................................... 41
I. Analisa Data ............................................................................ 42
J. Pengolahan Data ...................................................................... 43
K. Prosedur Penelitian .................................................................. 45
L. Etika Penelitian ........................................................................ 46
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...................................................................... 49
B. Pembahasan ............................................................................ 52
C. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 62
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................... 64
B. Saran ...................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Pengmbilan Data Awal Penelitian dari Puskesmas
Kedungbanteng Kabupaten Banyumas
Lampiran 2 Pemohonan Menjadi Responden
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 4 Lembar Persetujuan Setelah penjelasan (PSP)
Lampiran 5 Kuesioner
Lampiran 6 Surat Izin Uji Validitas dari Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Lampiran 7 Lembar Persetujuan Perbaikan Ujian Proposal
Lampiran 8 Lembar Permohonan Izin Uji Validitas Kuesioner Penelitian
Lampiran 9 Lembar Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 10 Lembar Pengantar Izin Penelitian
Lampiran 11 Surat Rekomendasi Izin Penelitian/Pengambilan
Data/Riset/PKL
Lampiran 12 Surat Izin Penelitian
Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 14 Lembar Konsultasi
Lampiran 15 Lembar Kehadiran Peserta Ujian Proposal
Lampiran 16 Data Mentah Penelitian
Lampiran 17 Hasil Outut Spss 17.0
Lampiran 18 Dokumentasi
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 KerangkaTeori .................................................................... 32
Gambar 2.2 KerangkaKonsep ................................................................. 33
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
xvi
DAFTAR TABEL
Gambar 3.1 Definisi Operasional ..................................................................... 37
Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ............................. 49
Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Tingkat kecemasan Ibu
hamil ............................................................................................ 51
Gambar4.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Kejadian Hiperemesis
Gravidarum .................................................................................. 51
Gambar 4.4 Analisis Hubungan Antara Tingkat kecemasan Ibu hamil
Terhadap kejadian Hiperemesis Gravidarum .............................. 52
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang mengalami berbagai kemajuan
dalam pembangunan dan sebagai salah satu negara berkembang yang
telah ikut serta dalam agenda pembangunan global yang baru SDGs
(Sustainable Development Goals) untuk periode 2015- 2030. Begitu pula
dengan tujuan MDGs,(SDGs) merupakan salah satu indikator utama
keberhasilan pembangunan kesehatan adalah peningkatan kesehatan ibu.
Akan tetapi, pada nyatanya Angka Kematian Ibu (AKI) baik di
dunia bahkan di Indonesia masih sangat tinggi (Rakorpop, 2015).Tingkat
kematian balita di setiap negara bervariasi berkisar antara 14 dan 157 per
1.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian ibu 53 dan 1.100 per
100.000 kelahiran hidup. SDGs menargetkan kematian ibu tahun 2030
kurang dari 70 / 100.000 kelahiran hidup, dengan empat negara mencapai
target mengurangi angka kematian ibu sebanyak tiga perempat.
(Mickael B. Hoelman, dkk, 2015).
Salah satu komplikasi akibat kehamilan adalah hyperemesis
gravidarum yang merupakan mual dan muntah yang berlebihan sehingga
pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Mual
dan muntah merupakan gangguan yang paling sering di jumpai pada
kehamilan trimester 1, sekitar 60-80% primigravida dan 40-60%
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
2
multigravida ini mengalami mual dan muntah namun gejala ini menjadi
lebih berat hanya pada 1 dari 1.000 kehamilan (Mansjor, 2005).
Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kejadian
hyperemesis gravidarum mencapai 12,5% dari seluruh jumlah kehamilan
di dunia. Kunjungan pemeriksaan kehamilan ibu hamil di Indonesia
diperoleh data ibu dengan hiperemesis gravidarum mencapai 14,8% dari
seluruh kehamilan (kemkes, 2013).
Antenatal Care merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan
kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi
hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan
menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi
yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan
pendidikan kesehatan (Mufdlilah, 2008).
Pelaksanaan Antenatal Care sangat penting karena dapat
memberikan gambaran keadaan ibu hamil, janin dalam kandungan, dan
kesehatan umum. Di Indonesia telah dicanangkan program empat kali
ANC yang dianggap cukup dengan rincian satu kali setiap trimester dan
dua kali pada semester terakhir (Manuaba, 2010). Hasil survey profil
wanita di Jawa tengah terhadap 14.928 orang ibu hamil di dapatkan hasil
ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan antenatal care (≥ 4 kali)
sebanyak 18% dengan alasan 68,3% suami atau keluarga tidak
menyetujui, 0,2% karena kondisi geografis atau sosio ekonomi
(Manuaba, 2010).
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
3
Hiperemesis Gravidarum adalah kondisi ketika muntah terjadi
secara terus menerus dan dapat mengarah pada kekurangan cairan tubuh
dankehilangan berat badan. Mual (nausea) dan Muntah (emesis
gravidarum) adalah hal yang normal dan sering ditemukan dalam
kehamilan terutama pada trimester pertama tetapi akan berubah tidak
normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus menerus dan berlebihan
dengan frekuensi >10 kali sehari,sehingga dapat mengganggu
keseimbangan gizi, cairan dan elektrolit tubuh ibu hamil serta
mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu kehidupan sehari-hari
(Morgan, 2009) Kondisi hiperemesis gravidarum yang dijumpai pada
kehamilan adalah mual dan muntah dalam 16 minggu pertama, kurang
lebih 66% wanita hamil trimester I lebih buruk sehingga terjadi
hiperemesis gravidarum (Tiran, 2008).
Dampak terhadap ibu hamil-janin dengan kejadian mual muntah.
Rasa mual dan muntah cenderung lebih parah terjadi pada kehamilan
pertama, secara emosi ibu yang baru pertama kali hamil cenderung lebih
peka terhadap kecemasan dan ketakutan yang akhirnya mengganggu
lambung, primigravida beresiko mengalami mual dan muntah sebanyak
53,5% pada multigravida 36,4% dan grandemultipara 11,1% (Manuaba,
2005).
Oleh karena itu pada ibu hamil yang sedang mengalami mual dan
muntah pada kehamilannya jangan dianggap biasa, karena mual muntah
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
4
yang berlebihan pada saat ibu hamil akan mengakibatkan keadaan ibu
menjadi lemah dan perkembangan janin terganggu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nining
(2009),kejadian hiperemesis gravidarum lebih sering dialami oleh
primigravida daripada multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat
kecemasan dan usia ibu saat mengalami kehamilan pertama. Hiperemesis
gravidarum terjadi 60%-80% pada primigravida dan 40%-60% pada
multigravida (Arief,2009).
Berdasarkan penelitian pendahuluan dengan observasi dan
wawancara sederhana dilakukan oleh penelitian di Puskesmas
Kedungbanteng dan PKD disekitarnya pada tanggal 27 Januari 2017
terdapat ibu hamil seluruh wilayah kerja Puskesmas Kedungbanteng
sebanyak 35 ibu hamil,maka penulis tertarik mengambil judul “
Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Ibu hamil Terhadap Kejadian
Hiperemesis Gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungbanteng”.
B. Perumusan Masalah
Dari urain latar belakang masalah di atas maka penulis membuat
rumusan masalah “ Bagaimanakah Hubungan antara tingkat kecemasan
Ibu hamil Terhadap Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kedungbanteng.
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan Ibu
hamil terhadap kejadian hiperemesis gravidarum.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik Ibu hamil terhadap kejadian
Hiperemesis Gravidarum.
b. Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan Ibu hamil
terhadap kejadian Hiperemesis Gravidarum.
c. Untuk mengetahui Kejadian Hiperemesis Gravidarum pada Ibu
hamil
d. Untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecemasanIbu hamil
terhadap kejadian Hiperemesis Gravidarum
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
1. Bagi tenaga medis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
meningkatkan pelayanan dalam bidang keperawatan maternitas
khususnya ibu hamil.
b. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi pegangan bagi
tenaga kesehatan dalam merawat ibu yang sedang menjalani masa
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
6
kehamilan , agar jika terjadi tanda-tanda bahaya pada ibu hamil
segera ditangani ataupun dicegah agar tidak sampai terjadi.
2. Bagi Pendidikan
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber
informasi terbaru bagi para pembaca, ataupun menjadi sumber
kepustakaan yang bisa dijadikan sebagai referensi data penunjang.
3. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tolak ukur dari
peneltian selanjutnya, yang berhubungan antara tingkat kecemasan
Ibu hamil terhadap kejadian hiperemesis.
4. Bagi Ibu hamil
Hasil penelitian ini dapat menjadi ilmu tambahan bagi ibu
hamil tentang bahayanya cemas saat kehamilan.
E. Penelitian terkait
1. Penelitian yang telah di lakukan oleh Yossi Fitrina, (2012) “
Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester I dengan
kejadian Hiperemesis gravidarum Di Wilayah Kerja Puskesmas
Palembayan jorong Koto Tinggi Tahun 2014 ” Hasil penelitian yang
dilakukan terhadap 51 orang responden Di Wilayah Kerja Puskesmas
Palembayan Jorong Koto Tinggi tahun 2014 di didapatkan hasil ada
hubungan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester I dengan
kejadian hiperemesis gravidarum di jorong Koto Tinggi Palembayan
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
7
Tahun 2014, dimana terdapat bahwa responden dengan tingkat
kecemasan sedang pada ibu hamil trimester I diperoleh sebanyak 30
responden (58,8%) dan sebanyak 22 responden (43,1%) yang
mengalami terjadinya hiperemesis gravidarum. Angka kemaknaan
yang diperoleh adalah 0,022 yang menyatakan terdapatnya hubungan
yang bermakna.
Persamaan : pengumpulan data menggunakan kuesioner, dengan
pendekatan cross-sectional., uji statistik chi-square, meneliti
hubungan antara tingkat kecemasan trimester pertama ibu hamil
dengan kejadian hiperemesis gravidarum.
Perbedaan : tempat , tahun dan responden meneliti,
2. Penelitian yang telah di lakukan oleh Tri Anasari “Beberapa
Determinan penyebab kejadian Hiperemesis Gravidarum Di RSU
Ananda Purwokerto Mengetahui beberapa determinan penyebab
kejadian hiperemesis gravidarum di RSU Ananda Purwokerto tahun
2009-2011, data awal ibu hamil sampel kasus dan sampel control
masing-masing sebanyak 107 ibu hamil. Ibu hamil di RSU Ananda
Purwokerto Tahun 2009-2011 paling banyak umurnya tidak beresiko
(85,0%), paritas tidak beresiko (53,7%), tidak mengalami kehamilan
ganda (92,5%), dan tidak bekerja (69,6%). Ada hubungan antara
faktor umur ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum (p = 0,021,
OR =2,511). Ada hubungan antara faktor paritas dengan kejadian
hiperemesis gravidarum (p = 0,020, OR = 1,905). Ada hubungan
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
8
antara faktor kehamilan ganda dengan kejadian hiperemesis
gravidarum(p = 0,038, OR = 3,253). Ada hubungan antara faktor
pekerjaan ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum(p = 0,026,
OR = 1,908). Ada hubungan antara faktor umur, paritas, kehamilan
ganda dan pekerjaan dengan kejadian hiperemesis gravidarum.
Faktor yang mempunyai resiko paling tinggi untuk terjadi
hyperemesis gravidarum adalah kehamilan ganda.
Persamaan:menganalisis faktor umur, pekerjaan, ibu hamil, uji Chi-
square.
Perbedaan : Instrumen menggunakan desian case control, survey
analitik.
3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yavuz Simsek, Onder Çelik,
Ercan Yilmaz,Abdullah Karaer, Engin Yildirim, Saim Yoloğlu”
Assessment of anxiety and depression level of pregnant women with
hyperemesis gravidarum in a case control study” Department of
Obstetrics and Gynecology, Faculty of Medicine, İnönü University,
Malatya, Turkey Department of Biostatistics, Faculty of Medicine,
İnönü University, Malatya, Turkey. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menentukan depresi dan kecemasan tingkat ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum dengan menggunakan depresi Beck dan
Sistem penilaian persediaan kecemasan pada populasi Turki.Data
awal terdapat 86 ibu hamil di trimester pertama dengan 41 subjek
memiliki hiperemesis gravidarum, dan 45 adalah ibu hamil sehat
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
9
yang menjabat sebagai subyek kontrol. Kesimpulan hasil penelitian
ini yaitu ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara
kelompok sehubungan dengan parameter demografi dan obstetri dan
penyelidikan laboratorium awal kecuali tingkat potassium rata serum,
yang secara signifikan lebih rendah pada pasien dengan hyperemesis
gravidarum dibandingkan kelompok kontrol (p = 0.039). Pasien
dengan hiperemesis gravidarum memiliki skor depression dan
anxiety signifikan lebih tinggi daripada kasus kontrol (p = 0,0001 dan
p = 0.049, masing-masing).Penelitian menunjukkan bahwa
peningkatan kadar kecemasan dan depression mungkin terlibat dalam
patogenesis hiperemesis gravidarum dan dukungan psikologis
tambahan mungkin diperlukan selama perawatan dan tindak lanjut
dari pasien ini.
Persamaan: meneliti tentang hiperemesis, menggunakan wawancara
individual alat.
Perbedaan: menggunakan studi kasus kontrol, jumlah sampel, IMT
4. Penelitian yang telah dilakukan oleh Peng Chiong Tan, Subramaniam
Vani, Boon Kiong Lim, Siti Zawiah Omar (2009),“ Anxiety and
depression in hyperemesis gravidarum: prevalence, risk factors and
correlation with clinical severity “,Department of Obstetrics and
Gynaecology, Faculty of Medicine, University of Malaya, Lembah
Pantai, 50603 Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan, Malaysia.Tujuan
penelitian untuk mengevaluasi prevalensi, faktor risiko dan
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
10
keparahan klinis berkorelasi kecemasan dan depresi caseness di
hiperemesis gravidarum (HG). Faktor risiko kecemasan dan depresi
caseness yang diidentifikasi dengan menggunakan uji Chi-square, uji
Fisher, Mann-Whitney U-test atau tes t. analisis regresi logistik
multivariabel menggabungkan semua co-variabel dengan minyak
mentah P <0,1 dilakukan untuk mengidentifikasi faktor risiko
independen hasil penelitian yaitu kegelisahan dan depresi caseness
digenapi dalam 98/209 (46,9%) dan 100/209 (47,8%) wanita masing-
masing. 78 (37,3%) peserta memenuhi kriteria untuk kedua
kecemasan dan depresi caseness, 89 (42,6%) tidak, 20 (9,6%)
kecemasan caseness saja dan 22 (10,5%) depresi caseness saja. usia
kehamilan di dimulainya muntah, durasi muntah yang mengarah ke
rumah sakit dan dibayar status pekerjaan memiliki P mentah <0,1
dalam hubungan dengan kecemasan caseness. Setelah penyesuaian,
hanya dibayar kerja secara independen terkait dengan kecemasan
caseness (AOR 2,9 95% CI 1,3-6,5; P = 0,009). keguguran
sebelumnya, usia kehamilan saat dimulainya muntah dan durasi
muntah mengarah ke rawat inap semua memiliki P <0,1 dalam
hubungan dengan depresi caseness. Setelah penyesuaian, hanya
keguguran sebelumnya berhubungan negatif dengan depresi caseness
(AOR 0,4 95% CI 0,2-0,9; P = 0,022). Tidak ada penanda HG
keparahan terkait dengan kecemasan caseness analisis bivariat.
hematokrit tinggi dikaitkan dengan depresi caseness (OR 2,1 95% CI
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
11
1,1-3,9; P = 0,027). Kesimpulan: Kecemasan dan depresi caseness
umum di HG dan faktor risiko dapat diidentifikasi. Tidak ada
hubungan meyakinkan antara kecemasan dan depresi dan penyakit
yang lebih parah. gejala psikologis mungkin merupakan respon
terhadap penyakit fisik, tetapi studi lebih lanjut diperlukan.
Persamaan: meneliti tingkat kecemasan hiperemesis, menggunakan
scoring HARS.
Perbedaan: meneliti faktor risiko hiperemesis, Sebuah studi
prospektif dari penilaian diri menggunakan kecemasan rumah sakit
dan skala depresi.
5. Penelitian yang telah dilakukan oleh David R. Spiegel, MD dan
Kathryn Webb, MD, (2012 “ A case of Treatment Refractory
Hyperemesis Gravidarum in a Patient with Comorbid Anxiety,
Teated Successfully with Adjunctive Gabapentin “ , Eastern Virginia
Medical School, Department of Psychiatry and Behavioral Sciences
in Norfolk, Virginia. Hiperemesis gravidarum terjadi pada 0,3 sampai
10 persen wanita hamil, dengan tingkat perawatan di rumah sakit 0,8
persen. Sementara teori yang lebih tua didukung model psikososial
sebagai penyebab hiperemesis gravidarum, studi terbaru
menunjukkan data yang signifikan untuk mendukung etiologi
biologis. Penelitian ini meneliti kasus seorang wanita dengan gejala
kecemasan yang mengalami mual dan muntah sejak Minggu 2
kehamilan, dengan pengurangan minimal gejala ini pada obat-obatan
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
12
standar digunakan dalam hiperemesis gravidarum. Pasien telah
ditandai pengurangan mual dan muntah dengan gabapentin ajuvan.
Setelah review singkat dari neurogastroenterology relevan, kita
membahas mekanisme yang mungkin untuk gabapentin
menambahkan.
Persamaan: penelitian tentang Hiperemesis gravidarum.
Perbedaan: kasus Pengobatan Refractory Hiperemesis Gravidarum
kecemasan, kasus seorang wanita yang mengalami gejala HG sejak
Minggu 2 kehamilan dan tahan api untuk antiemetik konvensional
biasanya digunakan dalam HG. gejala yang dilemahkan oleh
penambahan gabapentin (GPN), Studi kasus.
Hubungan Antara Tingkat..., Hanan Yamaludin, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017