hubungan antara kualitas pelayanan dengan kecemasan

15
Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dan Kecemasan Menghadapi Proses Persalinan Pada Pasien Rumah Sakit Bersalin di Jakarta Sustiaty Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Bagi sebagian besar wanita, melahirkan merupakan anugerah dan harapan yang besar. Banyak hal – hal yang berkaitan dengan kehamilan, selain yang berkaitan dengan fisik, juga berkaitan dengan perasaan atau emosi para calon ibu. Hal – hal yang mempengaruhi perasaan para calon ibu diantaranya perasaan cemas atau kecemasan menghadapi proses persalinan. Kecemasan yang berlebihan dapat menghambat proses persalinan yang berlangsung. Dengan pemanfaatan pelayanan persalinan dengan tenaga medis professional dan berkualitas penting untuk menjamin proses persalinan dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat mengurangi perasaan cemas yang dihadapi pada saat proses persalinan berlangsung. Kata kunci : Kualitas Pelayanan, Kecemasan Menghadapi Proses Persalinan, Pasien Rumah Sakit Bersalin PENDAHULUAN Kehamilan bagi seorang wanita bukan hanya membutuhkan perhatian saja, tetapi juga terhindar dari gangguan kesehatan serta hambatan dalam menuju proses persalinan. Keberadaan tenaga kesehatan, seperti dokter atau bidan yang berpengetahuan luas, sikap luwes serta komunikatif menjadi salah satu faktor utama pula bagi para ibu hamil untuk memperoleh pelayanan persalinan yang aman dan nyaman (Moordiningsih dan Kasuma, 2004). Proses persalinan atau kelahiran cenderung memicu kecemasan, baik untuk kelahiran yang pertama kali ataupun yang kesekian kali. Umumnya seorang wanita yang akan melahirkan akan mengalami proses rasa sakit atau rasa nyeri. Jika wanita yang akan melahirkan tidak dapat menahan rasa nyeri dan dibiarkan, hal yang dicemaskan adalah konsentrasi calon ibu menghadapi atau selama proses persalinan terganggu. Hal ini sangat berbahaya bagi calon ibu ataupun bayinya. Kondisi tersebut karena keadaan yang pernah atau baru akan terjadi dan sering menyebabkan seorang wanita yang akan melahirkan merasa ketakutan, khawatir dan cemas menjalaninya (Bramantyo, 2003). Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia pada tahun 1994 (dalam Moordiningsih dan Kasuma, 2004) menyebutkan bahwa angka kematian maternal di Indonesia mencapai 390 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini disebabkan oleh tiga fase keterlembatan, yaitu keterlambatan memutuskan untuk mencari pertolongan, keterlambatan sampai ketempat pelayanan kesehatan dan kurangnya fasilitas perawatan kebidanan darurat dan tenaga ahli.

Upload: vohuong

Post on 20-Jan-2017

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dan Kecemasan Menghadapi Proses Persalinan Pada Pasien Rumah Sakit Bersalin di Jakarta

Sustiaty

Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

ABSTRAK

Bagi sebagian besar wanita, melahirkan merupakan anugerah dan harapan yang besar. Banyak hal – hal yang berkaitan dengan kehamilan, selain yang berkaitan dengan fisik, juga berkaitan dengan perasaan atau emosi para calon ibu. Hal – hal yang mempengaruhi perasaan para calon ibu diantaranya perasaan cemas atau kecemasan menghadapi proses persalinan. Kecemasan yang berlebihan dapat menghambat proses persalinan yang berlangsung. Dengan pemanfaatan pelayanan persalinan dengan tenaga medis professional dan berkualitas penting untuk menjamin proses persalinan dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat mengurangi perasaan cemas yang dihadapi pada saat proses persalinan berlangsung. Kata kunci : Kualitas Pelayanan, Kecemasan Menghadapi Proses Persalinan,

Pasien Rumah Sakit Bersalin

PENDAHULUAN

Kehamilan bagi seorang wanita bukan hanya membutuhkan perhatian saja, tetapi juga terhindar dari gangguan kesehatan serta hambatan dalam menuju proses persalinan. Keberadaan tenaga kesehatan, seperti dokter atau bidan yang berpengetahuan luas, sikap luwes serta komunikatif menjadi salah satu faktor utama pula bagi para ibu hamil untuk memperoleh pelayanan persalinan yang aman dan nyaman (Moordiningsih dan Kasuma, 2004).

Proses persalinan atau kelahiran cenderung memicu kecemasan, baik untuk kelahiran yang pertama kali ataupun yang kesekian kali. Umumnya seorang wanita yang akan melahirkan akan mengalami proses rasa sakit atau rasa nyeri. Jika wanita yang akan melahirkan tidak dapat menahan rasa nyeri dan dibiarkan, hal yang dicemaskan adalah konsentrasi calon ibu menghadapi atau selama proses persalinan terganggu. Hal ini sangat berbahaya bagi calon ibu ataupun bayinya. Kondisi tersebut karena keadaan yang pernah atau baru akan terjadi dan sering menyebabkan seorang wanita yang akan melahirkan merasa ketakutan, khawatir dan cemas menjalaninya (Bramantyo, 2003).

Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia pada tahun 1994 (dalam Moordiningsih dan Kasuma, 2004) menyebutkan bahwa angka kematian maternal di Indonesia mencapai 390 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini disebabkan oleh tiga fase keterlembatan, yaitu keterlambatan memutuskan untuk mencari pertolongan, keterlambatan sampai ketempat pelayanan kesehatan dan kurangnya fasilitas perawatan kebidanan darurat dan tenaga ahli.

Page 2: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

Kecemasan yang berlebihan juga dapat menghambat proses persalinan yang berlangsung, namun mengetahui secara pasti langkah – langkah persalinan, kecemasan tersebut dapat mereda. Dengan pemanfaatan pelayanan persalinan dengan tenaga medis profesional sangat penting untuk menjamin proses persalinan berjalan dengan lancar. Sikap dan tindakan yang diberikan dokter atau bidan dalam pelayanan yang meliputi kemampuan dalam memahami kebutuhan dan keinginan para ibu hamil, kemampuan memberikan informasi yang tepat, pemberian tindakan sesuai prosedur, kerja sama dalam pengambilan keputusan yang akurat serta tidak terlambat memberikan layanan pasca-persalinan akan membuahkan hasil optimal yang dapat memuaskan semua elemen yang terkait.

Hubungan antara tenaga medis dengan pasien dapat menjadi hubungan pertolongan yang berkualitas jika didalamnya terdapat komponen – komponen kualitas pelayanan yang diberikan dengan maksimal. Pelayanan – pelayanan yang diberikan pada pasien dapat bervariasi dan kemungkinan akan dapat mengurangi kecemasan yang dialami oleh pasien dalam menghadapi proses persalinan. Perhatian yang diberikan dalam setiap situasi merupakan sebuah cara yang positif untuk menyampaikan kehangatan pada pasien. Kehangatan tersebut akan dirasakan oleh pasien atau ibu hamil jika mereka hadir pada saat membutuhkan pertolongan. Hal ini akan menimbulkan rasa aman yang dapat mengurangi kecemasan, ketakutan dan kekhawatiran yang diperlukan para ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan.

Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka peneliti tertarik mengangkat masalah tersebut, yaitu ingin menguji secara empiris mengenai hubungan antara kualitas pelayanan dan kecemasan menghadapi proses persalinan pada pasien rumah sakit bersalin di Jakarta.

Tujuan Penelitian

Melalui penelitian ini dimaksudkan untuk menguji secara empiris mengenai hubungan antara kualitas pelayanan dan kecemasan menghadapi proses persalinan pada pasien rumah sakit bersalin di Jakarta.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki 2 manfaat, yakni : 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini, terlihat bahwa adanya hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dan kecemasan menghadapi proses persalinan pada pasien rumah sakit bersalin. Dengan demikian hasil penelitian ini memperkuat teori psikologi yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi kecemasan menghadapi proses persalinan. Sehingga diharapkan dapat memberikan tambahan informasi yang telah teruji secara ilmiah bagi penelitian selanjutnya yaitu mengenai hubungan antara kualitas pelayanan dan kecemasan menghadapi proses persalinan pada pasien rumah sakit bersalin.

Page 3: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini, terlihat bahwa adanya hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan dan kecemasan menghadapi proses persalinan pada pasien rumah sakit bersalin. Dengan demikian hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan informasi kepada para tenaga medis atau rumah sakit bersalin tentang pentingnya kualitas pelayanan untuk mengurangi kecemasan pasien, dan sebagai informasi untuk membantu mengoptimalkan hubungan antara para tenaga medis dengan para pasien agar dapat membuahkan hasil optimal yang dapat memuaskan semua elemen yang terkait. Dan juga dapat memberi masukan serta informasi kepada para pasien rumah sakit bersalin tentang pentingnya mengetahui secara pasti langkah – langkah persalinan dan pentingnya mendapatkan pemanfaatan pelayanan persalinan (kualitas persalinan) dari rumah sakit bersalin yang berkualitas untuk mengurangi kecemasan menghadapi proses persalinan.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kecemasan

Kecemasan dalam penelitian ini adalah respon emosi umum terhadap stres dan emosi negatif yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan terhadap suatu ancaman, terutama kejadian yang secara emosional melibatkan dirinya serta kejadian yang belum diketahui hasil akhirnya.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Menurut Atkinson (1993), faktor – faktor yang mempengaruhi kecemasan dibagi menjadi dua, yaitu : a) Faktor internal b) Faktor eksternal Gejala – gejala Kecemasan

Sue (1986) berpendapat bahwa manifestasi kecemasan pada individu memiliki 4 (empat) cara, yaitu : a) Gejala kognitif (pikiran individu) b) Gejala motorik (rekasi fisik individu) c) Gejala somatik (reaksi biologis individu) d) Gejala afektif (perasaan individu) Pengertian Persalinan

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan urin) yang dapat hidup ke dunia (luar kandungan) dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan yang dilakukan oleh tubuh wanita.

Page 4: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Persalinan Faktor – faktor yang berperan dalam persalinan (Achsin, 2003) adalah :

1) Kekuatan mendorong janin keluar (power). 2) Faktor janin (passenger). 3) Faktor jalan lahir (passage). 4) Psikis sang ibu. 5) Penolong (tenaga medis). Kecemasan Menghadapi Proses Persalinan

Kecemasan menghadapi proses persalinan adalah respon emosi umum terhadap stres dan emosi negatif yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan terhadap suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan urin) yang dapat hidup ke dunia (luar kandungan) dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan yang dilakukan oleh tubuh wanita.

Pengertian Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan untuk memenuhi keinginan pelanggan dimana adanya discrepancy (ketidaksesuaian / adanya perbedaan) antara pelayanan yang diharapkan (melalui persepsi konsumen) dan pelayanan yang dirasakan.

Komponen Kualitas Pelayanan

Untuk menilai suatu kualitas pelayanan, Parasuraman, dkk (dalam Irawan, 2004) menyatakan terdapat lima komponen kualitas pelayanan yang terdiri dari :

a. Tangible merupakan komponen pertama dari kualitas pelayanan. Karena suatu pelayanan tidak dapat diraba, tidak dapat dicium,

b. Reliability, yaitu komponen yang mengukur kehandalan dari rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada pasiennya.

c. Responsiveness, yaitu kesediaan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang tepat (kepedulian dan bertanggung jawab).

d. Assurance, yaitu komponen kualitas yang berhubungan dengan kemampuan rumah sakit dan perilaku karyawan dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada para pelanggannya.

e. Empathy, yaitu perhatian dan layanan pribadi yang diberikan rumah sakit kepada pelanggannya.

Faktor – faktor yang Berpengaruh pada Kualitas Pelayanan

Lovelock (dalam Zeitham, 1990) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan, terdiri dari : a. Presence of obsence of intermediares b. High contact vs low contact c. Institusional vs individual purchase d. Durational service delivery process

Page 5: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

e. Capacity constrained service f. Frequency of use repurchase g. Level of complecity h. Degrees of risk

METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini , menggunakan variabel penelitian yang terdiri atas : 1. Variabel prediktor : Kualitas pelayanan. 2. Variabel kriterium : Kecemasan menghadapi proses persalinan . Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

pengendalian atas keunggulan untuk memenuhi pelanggan dimana mengeliminir adanya discrepancy (ketidaksesuaian / adanya perbedaan) antara pelayanan yang diharapkan (melalui persepsi konsumen) dan pelayanan yang dirasakan.

2. Kecemasan menghadapi proses persalinan adalah respon emosi umum terhadap stres dan emosi negatif yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan terhadap suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan urin) yang dapat hidup ke dunia (luar kandungan) dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan yang dilakukan oleh tubuuh wanita.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah perempuan yang akan melahirkan anak ke 1, 2, dan 3, yang usianya berkisar antara 21 – 40 tahun dan merupakan pasien rawat inap di kelas 1, 2 dan 3 di beberapa rumah sakit bersalin di Jakarta. Sampel penelitian diambil berdasarkan urutan kelahiran dan kelas tempat perawatan. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2002).

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan kuesioner pada subjek penelitian. Skala yang digunakan adalah Skala Kualitas Pelayanan dan Skala Kecemasan Menghadapi Proses Persalinan.

1. Skala Kualitas Pelayanan

Skala kualitas pelayanan yang didasarkan pada komponen kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Parasuraman, dkk (dalam Irawan, 2004) yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy.

Page 6: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

2. Skala Kecemasan Menghadapi Proses Persalinan

Skala kecemasan menghadapi proses persalinan didasarkan pada gejala – gejala kecemasan yang dikemukakan oleh Sue (1986) yang terdiri dari gejala kognitif (pikiran individu), gejala motorik (reaksi fisik individu), gejala somatik (reaksi biologis individu) dan gejala afektif (perasaan individu).

Validitas dan Reliabilitas Pengumpulan Data

Agar skala yang digunakan dapat menjalankan fungsinya dengan baik, harus mampu memberikan informasi yang dapat dipercaya dan memenuhi kriteria tertentu. Diantaranya adalah validitas dan reliabilitas. a. Validitas

Validitas sebuah tes menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa baik tes itu bisa mengukur (Anastasi & Urbina, 2003). Uji validitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan cara konsistensi internal, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor setiap item dengan total skor item, dan menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment dari Karl Pearson.

b. Reliabilitas Reliabilitas merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang

sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan perangkat butir – butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau dibawah kondisi pengujian yang berbeda. Sedangkan reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan Alpha Cronbach.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan adalah korelasi Product Moment dari Karl Pearson, yaitu untuk menguji hubungan antara kualitas pelayanan sebagai variabel prediktor (X) dengan kecemasan menghadapi proses persalinan pada pasien rumah sakit bersalin sebagai variabel kriterium (Y).

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Persiapan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan. Adapun persiapan tersebut meliputi penyusunan skala kualitas pelayanan dan skala kecemasan menghadapi proses persalinan.

Penyusunan skala kualitas pelayanan mengacu pada komponen kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Parasuraman (dalam Irawan, 2004). Pada skala ini dipersiapkan 31 item pernyataan yang akan dipakai terdiri dari 16 item favorable dan 15 item unfavorable. Sedangkan penyusunan skala kecemasan menghadapi proses persalinan mengacu pada gejala – gejala kecemasan yang dikemukakan oleh Sue (1986). Pada skala ini dipersiapkan 39 item pernyataan yang terdiri dari 21 item favorable dan 18 item unfavorable.

Page 7: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini menggunakan sistem try out terpakai, yaitu data yang

diperoleh dengan sekali try out dalam penyebaran skala dan sekaligus juga digunakan sebagai data dalam penelitian. Hal ini dilakukan karena keterbatasan tenaga dan waktu penelitian. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 12 Juni – 3 Agustus 2007. Angket disebarkan kepada subjek yang akan melahirkan di sebuah Rumah Sakit Bersalin serta berusia 21 – 40 tahun. Pengambilan data ini, dilakukan terhadap ibu – ibu yang akan melahirkan di beberapa Rumah Sakit Bersalin di Jakarta Pusat.

Dalam penelitian ini, peneliti menyebar sekitar 50 angket dan yang terkumpul kembali 43 angket, namun 4 angket tidak terisi semua, serta 2 angket yang memiliki lembaran pernyataan yang rangkap, sehingga jumlah yang digunakan adalah 37 angket.

Secara umum pelaksanaan penelitian ini cukup berjalan lancar walaupun terdapat beberapa kendala yang ditemui saat pelaksanaan. Kendala tersebut adalah sulitnya mendapatkan izin untuk menyebar angket dari Rumah Sakit. Hal ini dikarenakan peraturan administrasi Rumah Sakit untuk meminta surat pengantar dari pihak direksi Rumah sakit. Kendala lainnya adalah sulitnya meminta subjek penelitian untuk mengisi angket dari penelitian, karena subjek penelitian ini adalah ibu – ibu yang akan melahirkan. Dalam pengambilan data ini peneliti ditemani oleh tiga orang teman.

Hasil Penelitian Deskripsi Subjek Penelitian

Deskripsi subjek dilakukan dengan membagi subjek yang berjumlah 37 orang wanita hamil menjadi beberapa kelompok berdasarkan usia, kelahiran anak ke berapa dan dirawat di kelas berapa. Pembagian kelompok ini dibagi – bagi lagi berdasarkan sub – sub bagiannya. Pada deskripsi subjek beRdasarkan usia dibagi menjadi subjek yang berusia 21 – 30 tahun dan 31 – 40 tahun. Deskripsi subjek berdasarkan kelahiran anak ke berapa dibagi menjadi anak pertama, kedua dan ketiga. Sementara deskripsi berdasarkan dirawat di kelas berapa dibagi menjadi kelas 1, 2 dan 3.

Dari tabel di bawah ini menunjukkan bahwa jumlah subjek penelitian

yang berusia 20 – 30 tahun lebih banyak daripada usia 31 – 40 tahun. Jumlah subjek yang melahirkan anak ketiga lebih banyak dari jumlah subjek yang melahirkan anak pertama dan kedua. Sedangkan jumlah subjek yang dirawat di kelas 3 lebih banyak dari jumlah subjek yang dirawat di kelas 1 dan 2. untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 8: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

Deskripsi Subjek Penelitian No. Identitas Penggolongan Jumlah Persentasi 1. Usia 20 – 30 tahun 22 59,46% 31 – 40 tahun 15 40,54 %

2. Kelahiran anak ke 1 3 8,1% 2 13 35,1 % 3 21 56,8%

3. Dirawat di kelas 1 6 16,2 % 2 13 35,2 % 3 18 48,6 %

Uji Validitas dan Reliabilitas Skala

Pengujian validitas dan reliabilitas skala kualitas pelayanan dan skala

kecemasan menghadapi proses persalinan menggunakan uji validitas dengan teknik Product Moment dari Karl Person dan uji reliabilitas dengan teknik Alpha Cronbach.

Dari hasil uji coba 31 item skala kualitas pelayanan yang diujicobakan terdapat 11 item yang dinyatakan gugur. Item yang valid berjumlah 20 item dengan koefisien validitas bergerak antara 0,335 – 0,779. Sedangkan hasil uji reliabilitas menghasilkan koofesien reliabilitas sebesar 0,884.

Adapun pada skala kecemasan menghadapi proses persalinan diperoleh hasil bahwa dari 39 item yang diujicobakan terdapat 16 item yang dinyatakan gugur. Item yang valid berjumlah 23 item dengan koefisien validitas bergerak antara 0,331 – 0,710. Sedangkan hasil uji reliabilitas menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,809. Uji Asumsi Uji Normalitas

Dari hasil uji normalitas menggunakan one sample Kolmogorov –

Simirnov pada skala kualitas pelayanan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa distribusi skor kualitas pelayanan pada subjek penelitian adalah tidak normal. Sedangkan pada skala kecemasan menghadapi proses persalinan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,200 (p > 0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa distribusi skor kecemasan menghadapi proses persalinan pada subjek penelitian adalah normal. Uji Linearitas

Dari hasil pengujian diperoleh nilai F sebesar 4,978 dengan signifikansi

0,032 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan adanya hubungan linear antara variabel kualitas pelayanan dengan variabel kecemasan menghadapi proses persalinan.

Page 9: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

Hasil Analisis data Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan mengunakan

teknik korelasi Pearson (2 tailed), diketahui nilai r yang diperoleh sebesar -0,353 dengan signifikansi 0,032 (p < 0,05). Dari hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kecemasan menghadapi proses persalinan pada pasien rumah sakit bersalin. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara kualitas pelayanan dengan kecemasan menghadapi proses persalinan diterima. Koefisien korelasi yang negatif menunjukkan arah korelasi kedua variabel adalah negatif. Hal ini berarti, apabila kualitas pelayanan tinggi maka akan menurunkan tingkat kecemasan menghadapi proses persalinan. Namun sebaliknya, apabila kualitas pelayanan rendah maka kecemasan menghadapi proses persalinan akan meningkat. Pembahasan

Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan berarah negatif

yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan kecemasan menghadapi proses persalinan pada pasien rumah sakit bersalin. Hal ini sesuai dengan pendapat J. Finch (dalam Rachmawati, 2004) dukungan emosional yang diberikan oleh pelayanan kesehatan ibu hamil menjadi hal utama yang paling penting. Hal ini dikarenakan dukungan yang penuh kasih mengurangi kecemasan yang dirasakan oleh ibu hamil, dengan mendapatkan dukungan emosional para ibu hamil akan merasa aman dan nyaman sehingga mengurangi kecemasan yang dirasakan dalam menghadapi proses persalinan.

Dari hasil penelitian, juga diketahui perbandingan mean empirik dan

mean hipotetik variabel kualitas pelayanan dan variabel kecemasan menghadapi proses persalinan, seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Perbandingan Mean Empirik dan Mean Hipotetik

Skala Total

Subjek Total Item

Mean Empirik

Mean Hipotetik

Standar Deviasi

Kualitas Pelayanan 37 20 63,45 50 10

Kecemasan Menghadapi Proses Persalinan

37 23 50,86 57,5 11.5

Standar deviasi (SD) hipotetik yang diperoleh untuk kualitas pelayanan

adalah sebesar 63,45. untuk menentukan kategori subjek apakah rendah, rata – rata ataupun tinggi, ditetapkan perhitungannya sebagai berikut :

X – 2 SD = 55 – (2 x 11) = 30 X – 1 SD = 55 – (1 x 11) = 40

Page 10: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

X + 1 SD = 55 + (1 x 11) = 60 X + 2 SD = 55 + (2 x 11) = 70

Kurve Distribusi Normal Skala Kualitas Pelayanan ME = 63,45

-2SD -1SD X +1SD +2SD 30 40 50 60 70 Sangat rendah Rendah Rata – rata / Sedang Tinggi Sangat tinggi

Standar deviasi (SD) hipotetik yang diperoleh untuk kecemasan menghadapi proses persalinan adalah sebesar 50,86. Untuk menentukan kategori subjek apakah rendah, rata – rata ataupun tinggi, ditetapkan perhitungannya sebagai berikut :

X – 2 SD = 65 – (2 x 13) = 34,5 X – 1 SD = 65 – (1 x 13) = 46 X + 1 SD = 65 + (1 x 13) = 69 X + 2 SD = 65 + (2 x 13) = 80,5

Dengan nilai mean empirik (ME) sebesar 50,86 maka kecemasan menghadapi proses persalinan subjek penelitian berada pada kategori rata – rata atau sedang. Secara lengkap dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 11: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

Kurve Distribusi Normal Skala Kecemasan menghadapi proses persalinan

ME = 50,86

-2SD -1SD X +1SD +2SD 34,5 46 57,5 69 80,5

Sangat rendah Rendah Rata – rata / Sedang Tinggi Sangat tinggi

Selain perbandingan mean empirik dan mean hipotetik diatas, peneliti juga akan menyajikan mean perbandingan berdasarkan distribusi identitas subjek. Pada perbandingan distribusi subjek pertama kali akan membahas mengenai kecemasan menghadapi proses persalinan berdasarkan usia. Berikut ini merupakan deskripsi perbedaan kecemasan menghadapi proses persalinan berdasarkan usia, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia pada Variabel Kecemasan Menghadapi Proses Persalinan

Usia Jumlah Mean Kecemasan

Menghadapi Proses Persalinan

20 – 30 tahun 22 85,54 31 – 40 tahun 15 125,46

Total 37

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa ibu hamil yang berusia 31 – 40 tahun memiliki mean kecemasan menghadapi proses persalinan yang lebih tinggi

Page 12: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

daripada ibu hamil yang berusia 20 – 30 tahun. Hal ini sesuai dengan pendapat Handayani (2004) yang mengatakan bahwa ibu – ibu yang berumur tiga puluh atau empat puluh tahun memiliki kecemasan yang lebih tinggi. Hal ini menurut Handayani (2004), usia diatas 30 tahun dianggap sebagai fase untuk menghentikan kehamilan, karena usia diatas 30 tahun merupakan usia rawan hamil dan termasuk kategori kehamilan beresiko tinggi. Hal tersebut dikarenakan tingkat resiko morbiditas (terkena penyakit) dan mortalitas (tingkat kematian) pada ibu dan janin akan meningkat daripada kehamilan pada usia aman 20 – 30 tahun.

Selain mean kecemasan menghadapi proses persalinan berdasarkan usia diatas, peneliti juga akan menguraikan perbedaan kecemasan menghadapi proses persalinan berdasarkan kelahiran anak ke berapa. Berikut ini merupakan deskripsi perbedaan kecemasan menghadapi proses persalinan berdasarkan kelahiran anak ke bearapa, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 11

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Kelahiran Anak ke berapa pada Variabel Kecemasan Menghadapi Proses Persalinan

Kelahiran Anak ke

berapa Jumlah Mean Kecemasan

Menghadapi Proses Persalinan

1 3 627,3 2 13 144,76 3 21 89,61

Total 37 Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa wanita yang melahirkan anak

pertama memiliki mean kecemasan menghadapi proses persalinan yang lebih tinggi daripada wanita yang melahirkan anak ke dua dan ke tiga. Bagi seorang wanita yang belum pernah hamil sebelumnya, mungkin kehamilan itu dapat sangat menggelisahkan. Kenyataan dan khayalan akan menyebabkan menjadi takut. Seorang wanita akan terikat dan terbatas oleh sebuah tanggung jawab yang besar. Wanita tersebut akan melalui pengalaman psikologis yang penting, termasuk kegelisahan, rasa sakit dan sedikit resiko untuk hidupnya (Pitt, 1994). Kehamilan dan terutama mendekati proses persalinan akan dipenuhi dengan mimpi – mimpi serta bayangan mengenai seperti apakah bayi yang akan lahir. Kebanyakan dilanda kecemasan tentang bagaimana proses persalinan berlangsung serta tentang apakah bayinya akan terlahir dengan selamat atau tidak.

Page 13: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara kualitas pelayanan dan kecemasan menghadapi proses persalinan pada pasien Rumah Sakit Bersalin di Jakarta.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Subjek Penelitian (Perempuan yang akan melahirkan)

Bagi perempuan yang akan melahirkan diharapkan untuk dapat mencari informasi yang sebanyak – banyaknya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan proses persalinan seperti penyedia pelayanan atau rumah sakit bersalin yang sesuai dengan keinginan, mencari informasi tentang segala resiko yang akan diterima saat melahirkan agar dapat mengurangi kecemasan yang dirasakan sebelum menghadapi proses persalinan.

2. Bagi Rumah Sakit Bersalin Bagi Rumah Sakit Bersalin diharapkan agar meningkatkan kualitas pelayanannya dengan cara memberikan pelayanan seperti yang diharapkan atau diinginkan oleh para pasiennya. Dan diharapkan para perawat rumah sakit mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dengan pasiennya sehingga dapat mengurangi kecemasan yang dirasakan oleh para pasiennya.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya Bagi penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat mencari variabel lain yang dapat dihubungkan dengan kualitas pelayanan dan kecemasan menghadapi proses persalinan, misalnya kepercayaan diri, peranan pendukung kelahiran, kepuasan pasien dan sebagainya. Sehingga hasil penelitian mengenai hal – hal tersebut menjadi semakin beragam.

DAFTAR PUSTAKA

Achsin, A. (2003). Untukmu ibu tercinta. (Cetakan ke-1). Bogor : Prenada Media. Alimul, A. (2002). Pengantar pendidikan keperawatan. Jakarta : CV. Sagung

Seto. Anastasi, A & Rubina, S. (2003). Tes psikologi : Psychological testing 7e. (Jilid

2). Alih Bahasa : Drs. Robertus Hariono. Jakarta : PT. Indeks Gramedia Grup.

Page 14: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

Atwater, E. (1983). Psychological of adjusment. (2ended). New Jersey : Prentice – Hall, Inc.

Azwar, S. (2005). Tes prestasi : Fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi

belajar. (Edisi ke-2). (Cetakan ke-7). Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bramantyo. (2003). Melahirkan tanpa rasa sakit dan nyeri. Http://

www.Conectique.com/tips-solusion/pregnancy/baby-delivery/article. Booth, T. (2006). Tanya jawab seputar kehamilan. (Pregnancy Q & A). Alih

Bahasa : Annisa Rahmalia. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer. Chaplin, J.P. (2000). Kamus lengkap psikologi. Jakarta : Rajawali Press. Corey, G. (2003). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung : PT.

Refika Aditama. Darmonowati. (2000). Hubungan antara persepsi terhadap kualitas pelayanan dan

kepedulian perawat dengan kepuasan pasien di pelayanan kesehatan St. Carolus. Tesis. (tidak diterbitkan). Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Hall, C S. & Lindzey, G. (1993). Psikologi kepribadian 1. : Teori – teori

psikodinamik (Klinis). Yogyakarta : Kanisius. Handayani, F. (2004). Agar aman hamil di usia rawan. Http:// www.mail-

archive.com/[email protected]. Hawari, D. (2001). Manajemen stress, cemas dan depresi. Jakarta : Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. Irawan, H. (2004). 10 Prinsip kepuasan pelanggan. Jakarta : PT. Elex Media

Komputindo. Kagan, J. & Havemann, E. (1976). Psychology : an Introduction 3rded. New York

: Harcourt Brace Jovanoich, Inc. Kasdu, D. (2003). Operasi caesar : Masalah dan solusinya. (Cetakan ke-1).

Jakarta : Puspa Swara. Kitzinger, S. (1993). Seri kesehatan : Melahirkan diatas usia 30. (Bird over

thirty). Alih Bahasa : John Nabut. Jakarta : Arcan. Komalawati, V. (1989). Hukum dan etika dalam praktek dokter. Jakarta : Pustaka

Sinar Harapan.

Page 15: Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kecemasan

Lamri. (1998). Hubungan antara persepsi terhadap kualitas pelayanan keperawatan dan kepedulian perawat dengan kepuasan pasien di pelayanan kesehatan pasien. Tesis. (tidak diterbitkan). Depok : Universitas Indonesia.

Manuaba. (1998). Ilmu kebidanan : Penyakit kandungan dan KB untuk

pendidikan bidan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Moordiningsih, M. & Kasuma, G. (2004). Memberi rasa aman pada ibu hamil.

Yogyakarta : Kerjasama Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan Universitas Gajah Mada dengan Ford Foundation.

Napitupulu, R. (1996). Kepuasan pasien terhdap proses perawatan di RSUD Pasar

Rebo. Tesis. (tidak diterbitkan). Depok : Universitas Indonesia. Nolan, M. (2003). Kehamilan dan melahirkan (Being pregnant, giving bird). Alih

Bahasa : Susi Purwoko. Jakarta : Arcan. Pitt, B. (1994). Kehamilan dan persalinan : Menikmati tugas sebagai ibu

(Enjoying motherhood). (Cetakan ke- 5). Alih Bahasa : Bosco Caruallo. Jakarta : Arcan.

Rachmawati, E. (2004). Kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil dan bersalin :

Antara harapan hidup dan kenyataan kematian. Bandung : Kepustakaan Eja Insani.

Rathus, S. A. & Nevid, J.S. (1983). Adjusment and growth : The Challenges of

life. 2nded. New York : Holt, Rinehart and Winston. Situmorang, B. (2006). Pengaruh faktor kualitas pelayanan town management

division dan faktor emosional terhadap kepuasan penghuni di perumahan lippo karawaci. Tangerang. Jurnal Manajemen Publik dan Bisnis, 5 (15). 5.

Sugiono. (2002). Statistika untuk penelitian. Bandung. CV. Alfabeta. Wikipedia. (2006). Pasien : Wikipedia Indonesia ensiklopedia bebas berbahasa

Indonesia. Http://www.wikipedia.org.id/wiki/pasien.2006. Zeitham. (1990). Delivering quality service : Balancing customer perseptions and

ecpectations. New York. The Free Press.