hubungan antara kepuasan kerja dengan motivasi …eprints.ums.ac.id/28891/9/naskah_publikasi.pdf ·...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI
BERPRESTASI PADA KARYAWAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Oleh :
RASNI RATIH SUASTUTI F 100 090 044
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASIBERPRESTASI PADA KARYAWAN
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakartauntuk Memenuhi Sebagian persyaratan naram Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) psikologi
Oleh:
RASNI RATIH SUASTUTIF 100 090 044
FAKULTAS PSIKOLOGIUNIYERSITAS MUIIAMMADIYAH SURAKARTA
2012
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAII KERJA DENGAN MOTIVASI
BERPRESTASI PADA KARYAWAN
Yang diajukan oleh :
RASNI RATIH SUASTUTIF 100 090 044
Telah disetujui untuk dipertahankan
di depan Dewan Penguji
g MaretZAI
Pembimbing Skripsi :
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI
BERPRESTASI PADA KARYAWAN
Yarrg diajukan oleh :
RASNI RATIH SUASTUTIF 100 090 044
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 8 1'1*"t2014
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Penguji Utama
Drs. Mohammad Amir. M.Si
Penguji Pendamping I
Drs. Soleh Amini. M.Si
Penguji Pendamping II
Ahhld Dwityanto O. S.Psi. M.Si
Surakarta, 8 MARer 2otq .
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dr. Tau
v
ABSTRAKSI
Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Berprestasi Pada Karyawan
Kepuasan dalam menjalankan tugas merupakan hal penting bagi produktivitas seseorang. Meningkatkan kepuasan kerja pegawai merupakan hal yang penting karena menyangkut masalah hasil kerja pegawai yang merupakan salah satu langkah dalam mencapai tujuan organisasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi adalah kepuasan kerja. Dalam dunia kerja, motivasi menempati unsur terpenting yang harus dimiliki pegawai. Sebab motivasi berprestasi merupakan kemampuan usaha yang dilakukan seseorang untuk meraih tujuan dan disertai dengan kemampuan individu untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui: (1) Hubungan antara kepuasan kerja dengan motivasi berprestasi pada pegawai. (2) Besar sumbangan efektif motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja pada pegawai Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Bengawan Solo. (3) Tingkat kepuasan kerja pada pegawai. (4) Tingkat motivasi berprestasi pegawai.
Populasi dalam penelitian ini, yaitu seluruh pegawai Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Bengawan Solo yang berjumlah 196 pegawai. Sampel dalam penelitian adalah pegawai dengan karakteristik yang sudah ditentukan, yaitu: pria dan wanita, sudah bekerja minimal selama 1 tahun dan bukan menjabat sebagai pimpinan dalam organisasi yang berjumlah 123 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala kepuasan kerja dan skala motivasi berprestasi. Analisis data menggunakan korelasi product moment.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) Ada hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kerja dengan motivasi berprestasi pada pegawai Balai PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air) Bengawan Solo. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,892 dengan signifikansi p = 0,000 (p<0,05). (2) Sumbangan efektif variabel kepuasan kerja terhadap motivasi berprestasi sebesar 0,795 atau 79,5%. Hal ini berarti terdapat 20,5% variabel lain yang mempengaruhi motivasi berprestasi selain variabel kepuasan kerja. Variabel-variabel tersebut, diantaranya adalah variabel komunikasi interpersonal, lingkungan kerja, kepemimpian, komitmen organisasi maupun stress kerja. (3) Kategori kepuasan kerja tergolong tinggi dengan rerata empirik (ME) = 117,92 dan rerata hipotetik (MH) = 95. (4) Kategori motivasi berprestasi tergolong tinggi dengan rerata empirik (ME) 102,65 dan rerata hipotetik (MH) = 87,5. Kata Kunci: Kepuasan Kerja dan Motivasi Berprestas
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi merupakan suatu
sistem yang terdiri dari pola aktivitas
kerjasama yang dilakukan secara
teratur dan berulang-ulang oleh
sekelompok orang untuk mencapai
suatu tujuan. Setiap organisasi akan
berupaya dan berorientasi pada tujuan
jangka panjang, kesejahteraan para
pegawainya.
Robbins (2006) menyatakan
bahwa kepuasan kerja merujuk pada
sikap umum seorang individu yang
menilai perbedaan antara jumlah
imbalan yang diterima dengan yang
diyakininya seharusnya diterima.
Individu yang mempunyai kepuasan
kerja yang tinggi mempunyai sikap
yang positif terhadap kerja itu, inividu
yang tidak berpuas hati dengan kerja
mempunyai sikap yang negative
terhadap pekerjaan itu.
Berdasarkan uraian latar
belakang di atas, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah
“Apakah ada hubungan antara
kepuasan kerja dengan motivasi
berprestasia pada pengawai Balai
Pengelolaan Sumber Daya Air
(PSDA) Bengawan Solo? Dari
pertanyaan tersebut, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Hubungan antara
Kepuasan Kerja dengan Motivasi
Berprestasi pada Pengawai Balai
Pengelolaan Sumber Daya Air
(PSDA) Bengawan Solo”.
B. Tujuan Penelitian
(1) Hubungan antara kepuasan
kerja dengan motivasi berprestasi
pada pengawai. (2) Besar
sumbangan efektif motivasi
berprestasi terhadap kepuasan
kerja pada pengawai Balai
Pengelolaan Sumber Daya Air
2
(PSDA) Bengawan Solo. (3).
Tingkat kepuasan kerja pada
pengawai. (4) Tingkat motivasi
berprestasi pegawai.
C. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat antara
lain :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini secara teoritis
diharapkan mampu memberikan
kontribusi bagi ilmu psikologi dan
khususnya psikologi industri. Manfaat
praktis.
Hasil penelitian ini secara
praktis diharapkan dapat diperoleh
gambaran tentang hubungan antara
kepuasan kerja danmotivasi
berprestasi.
LANDASAN TEORI
1. Motivasi Berprestasi
Pengertian
Motivasi berprestasi
merupakan suatu dorongan atau
keinginan dalam diri untuk mencapai
kesuksesan yang setinggi mungkin
sehingga tercapai kecakapan pribadi
yang tinggi dengan berusaha keras
dan sebaik – baiknya.
Factor-faktor yang mempengaruhi
Motivasi Berprestasi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi berprestasi
adalah faktor karakteristik individu,
karakteristik pekerjaan, karakteristik
lingkungan kerja, tingkah laku serta
karakteristik.
Aspek-aspek Motivasi Berprestasi
Aspek-aspek motivasi
berprestasi menurut Hezberg (1959)
adalah motivasi internal, motivasi
eksternal, mengambil tanggung jawab
atas perbuatan - perbuatannya
memperhatikan umpan balik tentang
perbuatannya, mempertimbangkan
resiko, kreatif-inovatif, cenderung
bertanggungjawab, senang membahas
3
kasus yang menantang, menginginkan
prestasi yang lebih baik, suka
memecahkan masalah, senang
menerim umpan balik atas hasil
karyanya, senang berkompetensi
untuk mencapai hasil yang optimal,
senang membahas kasus – kasus yang
sulit dan
2. Kepuasan Kerja
Pengertian
Kepuasan kerja adalah suatu
perasaan menyenangkan yang
merupakan hasil dari persepsi
individu dalam rangka menyelesaikan
tugas dan memenuhi kebutuhannya
untuk memperoleh nilai-nilai kerja
yang penting bagi dirinya. Hal
tersebut akan Nampak dalam sikap
positif karyawan terhadap pekerjaan
dan segala sesuatu yang dihadapi di
lingkungan kerjanya.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi Kepuasan Kerja.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja
diantaranya adalah faktor psikologik,
faktor social, faktor fisik, faktor
financial, sifat pekerjaan seseorang,
variasi dalam pekerjaan, situasi
lingkungan kerja, hubungan antara
rekan kerja, prestasi kerja, usia
pekerja, tingkat jabatan, besar
kecilnya organisasi, penempatan yang
tepat sesuai dengan keahlian, suasana
dan lingkungan pekerjaan, peralatan
yang menunjang pelaksanaan
pekerjaan, sikap pimpinan dalam
kepemimpinannya dan sikap
pekerjaan monoton atau tidak.
Aspek-aspek Kepuasan Kerja
Aspek-aspek kepuasan kerja
diantaranya adalah aspek financial
jaminal sosial antara lain jaminan
kesejahteraan karyawan, Aspek
4
kesempatan untuk maju dan
berkembang, Aspek psikologis,
berhubungan dengan kejiwaan
karyawan.
Hubungan Antara Kepuasan Kerja
dengan Motivasi Berprestasi
Karyawan yang memperoleh
kepuasan dalam bekerja akan
menimbulkan motivasi dalam dirinya
untuk bertindak mencapai prestasi
kerja yang lebih tinggi. Dalam
kehidupan organisasi perilaku kerja
akan diarahkan untuk menghasilkan
prestasi kerja (Gibsons, et, al, 1996).
A. Metode Pengumpulan Data
1. Skala Motivasi Berprestasi
Skala motivasi berprestasi yang
digunakan berdasarkan aspek-aspek:
internal motivasi dan eksternal
motivasi. Skala yang disusun
berjumlah 35 item, yang terdiri dari
18 item favourable dan 17 item
unfaourable
2. Skala kepuasan kerja yang
digunakan berdasarkan aspek-aspek:
finansial dan jaminan sosial, kondisi
dan lingkungan fisik kerja,
kesempatan untuk maju dan
berkembang serta aspek psikologis.
Skala yang disusun berjumlah 38
item, yang terdiri dari 20 item
favourable dan 18 item unfavourable
B. Teknik Analisis Data
Penelitian ini akan diuji dengan
menggunakan metode statistic
parametric. Metode analisis data yang
digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian yang berkorelasi tersebut
adalah analsisi Product Moment dari
Pearson menggunakan program SPSS
17 for windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perhitungan untuk menguji
hipotesis dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis Product
Moment. Berdasarkan hasil
5
perhitungan diperoleh nilai koefisien
korelasi antara kepuasan kerja dan
motivasi berprestasi didapat nilai
sebesar 0,892 dengan signifikansi p=
0.000 (p<0,05). Hal ini berarti bahwa
ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara kepuasan kerja
dengan motivasi berprestasi. Semakin
tinggi kepuasan kerja, maka semakin
bertambah tinggi motivasi berprestasi
yang diperoleh subjek. Sebaliknya,
semakin rendah kepuasan kerja, maka
semakin rendah motivasi berprestasi
yang diperoleh. Hal ini berarti
variabel kepuasan kerja dapat
digunakan sebagai predictor (variabel
bebas) untuk memprediksi atau
mengukur variabel motivasi
berprestasi pegawai Balai PSDA
Bengawan Solo. Semakin tinggi
kepuasan kerja, maka semakin
bertambah motivasi berprestasi
pegawai Balai PSDA Bengawan Solo.
Begitu juga sebaliknya, semakin
sedikit kepuasan kerja, maka semakin
rendah atau turun motivasi berprestasi
pegawai Balai PSDA Sumbangan
efektif variabel kepuasan kerja
terhadap motivasi berprestasi variabel
lain yang memperngaruhi motivasi
berprestasi di luar variabel kepuasan
kerja.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data
yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Ada hubungan positif dan
signifikan antara kepuasan kerja
dengan motivasi berprestasi pada
pegawai Balai PSDA Bengawan
Solo.
2. Sumbangan efektif variabel
kepuasan kerja terhadap motivasi
berprestasi pada pengawai Balai
6
PSDA (Bengawan Solo adalah
sebesar 79,5%).
3. Kepuasan kerja pada pengawai
Balai PSDA Bengawan Solo
berada pada kategori tinggi.
4. Motivasi berprestasi pada
pengawai PSDA Bengawan Solo
berada pada kategori tinggi.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian
dan kesimpulan di atas, penulis
mengajukan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Organisasi
Organisasi perlu memberikan
perhatian lebih terhadap kepuasan
kerja pegawai di Balai PSDA
Bengawan Solo. Hal tersebut akan
mempengaruhi perasaan pegawai
bahwa organisasi merupakan
bagian dari hidupnya sehingga
pegawai akan berusaha untuk
bekerja dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan kebijakan dan
peraturan yang ditetapkkan oleh
organisasi
2. Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini masih ada sejumlah
kekurangan, misalnya : subyek
dalam memberikan jawaban tidak
sesuai dengan kondisi subyek yang
sebenarnya. Oleh Karena itu, bagi
peneliti selanjutnya disarankan:
a. Supaya lebih cermat lagi dalam
memilih kondisi dan waktu pada
saat melakukan penelitian
sehingga hasil penelitian yang
diperoleh dapat lebih optimal.
b. Dapat menambahkan variabel
lain yang secara teoritis
berkaitan dengan masalah yang
diteliti
Daftar Pustaka
Asnawi, S 2002. Teori Motivasi.
Jakarta: Studia Press.
Anoraga, Panji. 2009. Psikologi
Kerja. Jakarta; PT. Rineka
Cipta.
7
Amstrong, Michael. 1990.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Transito Asri Media.
As’ ad, Moh. 1995. Psikologi
Industri. Yogyakarta: Liberty. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi
Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Fathoni, Abdurrahmahmat. 2006.
Organisasi Dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Fatmawati, R. 2001. ”Loyalitas
Karyawan Ditinjau Dari Kepuasan Kerja dan Motif Berprestasi Pada Karyawan Perusahaan Swasta”. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi UII.
Gibson, et al. 1996. Organizational
Behavior, Structure, Process, 8th Edition. Alih Bahasa: Adiardini. Editor Saputra. Jakarta: Binarupa Akasara.
Handoko, T.H. 2001. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta : BPFE.
Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik.
Yogyakarta : ANDI.
Hasibuan, SP Malayu. 2003.
Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT Bumi Angkasa.
Herzberg, Frederick, et.al. 1959. The
Motivation to Work. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Heru Basuki, A. M. 2006. Penelitian
Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Kemanusiaan dan Budaya. Jakarta: Penerbit Gunadarma.
Jahrie, Fikri dan S. Hariyoto. 1999.
Human Resources Management (Manajemen Sumber Daya Manusia). Jakarta: AIMI.
Kartono, K. 2004. Psikologi Sosial
untuk Perusahaan dan Industri. Jakarta: CV. Rajawali.
Luthan, Fred. 1997. Organizational
Behavior, 9th Edition. New York: McGraw Hill.
Mangkuprawira, Tb. Sjafri. 2003.
Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mangkunegara, A.A.P. 2006.
Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Morgan, C. T. & King, R. A. 1990.
Introduction to Psychology. New York: McGraw- Hill.
Munandar, Ashar Sunyoto. 2011.
Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI-Press.
Rivai, H.V. 2000. “Upaya-upaya
Meningkatkan Hasil Belajar
8
Kepemimpinan Peserta Diklat Spama: Survei di Diklat Departemen Kesehatan”. Jurnal. http://www.depdiknas.go.id/jurnal/40/kepemimpinan.htm.
Robbins, Stephen. 2006. Perilaku
Organisasi. Jakarta: PT. Prehallindo.
Robbins, P. Stephen & Judge,
Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi 12. Jilid 1. Alih Bahasa Diana Angelica dkk. Jakarta: Salemba Empat.
Royanto, L. 2002. “Motivasi
Berprestasi Ditumbuhkan Dalam Keluarga”. Majalah Ayah Bunda, Edisi 19 Oktober-1 November 2002, No. 21. Jakarta.
Santrock, J.W. 2008. Educational
Psychology, (2nded.). Jakarta: Kencana.
Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Setiaji, Bambang. 2008. Cara Mudah
Analisis Kuantitatif Dilengkapi Dengan Tutorial SPSS. Surakarta : Al-Es’af University Press.
Sihombing, Umberto. 2001.
“Pengaruh Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan, Penilaian pada Lingkungan Kerja dan MotivasiBerprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Belajar”. Tesis
dipublikasikan. www.depdiknas.go.id.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi.
Jakarta: Rineka Cipta. Sondang, Siagian P.2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi ke-15. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta. Woolfolk, A.E. 1993. Educational
Psychology, (4thed.). New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Wijono, Sutarto. 2010. Psikologi
Industri dan Organisasi. Jakarta: Fajar Interpratama Offset.
Yuli, Sri Budi Cantika. 2005.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang : UMM Press.
Yuwono, I. 2005. Psikologi Industri
dan Organisasi. Surabaya:
Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga.