hubungan antara indeks massa tubuh...

98
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KEJADIAN ANDROPAUSE DI LINGKUNGAN KERJA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Oleh: ANGGA 1113104000026 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: haduong

Post on 04-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT)

DENGAN KEJADIAN ANDROPAUSE DI LINGKUNGAN

KERJA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

ANGGA

1113104000026

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

i

Page 3: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

ii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

iii

Page 5: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

iv

Page 6: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

v

PROGRAM STUDY OF NURSING SCIENCES

FAKULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY JAKARTA

Undergraduate Thesis, May 2017

Angga, NIM: 1113104000026

THE RELATIONSHIP BETWEEN BODY MASS INDEX (BMI) AND THE

INCIDENCE OF ANDROPAUSE IN SYARIF HIDAYATULLAH STATE

ISLAMIC UNIVERSITY JAKARTA

(xvii + 48 Pages + 10 Table + 3 Figures + 7 Appendix)

ABSTRACT

Background: Andropause is a condition that is accompanied by a

decrease in the testosterone hormone in men . Decreased testosterone hormone

occurs is suspected to occur in person with excess BMI.. BMI is closely related to

body fat excess will increase testosterone’s aromatization to estrogen. The

purpose of this study was to determine the relationship between body mass index

(BMI) and the incidence of andropause. This is a qualitative study with cross

sectional approach. The sampling technique used is purposive sampling. The

sample in this study amounted to 30 respondents are men the age 40 until 60 years

and who worked at Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, they

were determined into two categories, namely normal weight (BMI < 24,9 kg/m2)

and body weight (IMT ≥ 25,0 kg/m2). Data collection used questionnaire was

obtained with ADAM test and AMS test and direct measuring of weight and

height. Stastical analysis used was Spearman rank test.The results of analysis

showed showed that from 30 respondents, 24 people had excess BMI and 100%

andropause according to ADAM test and 96% according to AMS test, with p

value 0,05. Suggestions for community nurses, are expected to provide health

education related to excessive weight gain in order to prevent premature

andropause in men aged under 40 years.

Kata kunci: Body mass Index (BMI), Andropause, Testosterone Hormon

Page 7: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

vi

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Mei 2017

Angga, NIM: 1113104000026

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN

KEJADIAN ANDROPAUSE DI LINGKUNGAN KERJA UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

(xvii + 48 Halaman + 10 Tabel + 3 Gambar + 7 Lampiran)

ABSTRAK

Latar belakang: Andropause adalah suatu kondisi penurunan hormon

testosteron pada laki-laki. Penurunan hormon testosteron tersebut terjadi secara

perlahan-lahan yang diduga terjadi pada IMT berlebih. IMT berlebih erat

kaitannya dengan peningkatan akumulasi lemak jaringan tubuh yang berhubungan

dengan produksi hormon, termasuk hormon testosteron. Akumulasi lemak

tersebut akan meningkatkan aromatisasi testosteron menjadi estrogen. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara indeks massa

tubuh (IMT) dengan kejadian andropause. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif

dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah

purpossive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden yaitu

pria yang berusia 40 sampai 60 tahun yang bekerja di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang dibagi dalam dua kategori, yaitu berat badan normal (IMT < 24,9

kg/m2) dan berat badan lebih (IMT ≥ 25,0 kg/m2). Pengumpuan data diperoleh

dengan kuesioner ADAM test dan AMS test dan pengukuran langsung terhadap

berat dan tinggi badan. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Spearman

rank. Hasil penelitian menunjukkan dari 30 responden, 24 orang memiliki IMT

berlebih dan mengalami andropause 100% menurut ADAM test dan 96% menurut

AMS test, dengan p value 0,05. Saran untuk perawat komunitas, diharapkan

dapat memberikan pendidikan kesehatan terkait penurutan berat badan berlebih

agar mencegah terjadinya andropause lebih dini pada pria usia di bawah 40 tahun.

Kata kunci: IMT, Andropause, Hormon Testosteron

Page 8: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Angga

Tempat & Tanggal Lahir : Menanti, 22 November 1995

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat Asal : Desa Menanti Kec. Kelekar Kab. Muara Enim,

Sumatera Selatan. 31171

Alamat Sekarang : Asrama Putra UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl.

Asrama Putra, Komplek Dosen UIN Jkt (Depan

Kopertais Wilayah I DKI Jkt), Pisangan, Ciputat

Timur, Tangerang Selatan. 15419

No. Hp : 085212816208

E-mail : [email protected]

Motto Hidup : “Experience is the best teacher”

Fakultas/Jurusan : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan/ Program

Studi Ilmu Keperawatan

Latar Belakang Pendidikan :

1. 2001-2007 : SDN Menanti

2. 2007-2010 : MTs Al-Khoiriyah Menanti

3. 2010-2013 : MAN 2 Palembang

4. 2013-2017 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Organisasi yang pernah diikuti & Jabatan:

1. 2011-2012 : Paskibra MAN 2 Palembang (BIMANDA) sebagai

Ketua Div. Lingkungan Hidup

Page 9: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

viii

2. 2013-2014 : BEMPSIK UIN Jakarta sebagai Anggota Magang

Dept. Kesehatan Sosial

3. 2013-2014 : SJD Sumsel sebagai Anggota Dept. Kesenian dan

Olahraga

4. 2015-2016 : SJD Sumsel sebagai Anggota Dept. Pengabdian

Sosial dan Masyarakat

5. 2014-2015 : HMPSIK UIN Jakarta sebagai Anggota Dept.

Pengabdian Sosial dan Masyarakat

6. 2014-2015 : KOMDA FKIK sebagai Koorwan. Div. Syiar

7. 2015-2016 : LDK SYAHID sebagai Koorwan. Kesekretariatan

8. 2015-2016 : MRI Unit UIN Jakarta sebagai Anggota Div.

Fundraising

9. 2016-2017 : SIMS sebagai Anggota Dept. Pendidikan

10. 2017 : HMI KOMFAKDIK sebagai Anggota

11. 2017 : Komunitas Lets Grow Up sebagai Anggota

Page 10: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, WW.

Alhamdulillaahirabbil‘aalamiin, puji syukur kehadirat ALLAH Subhanahu

Wata’ala atas segala nikmat yang telah Ia berikan. Shalawat serta salam semoga

tetap tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi

Wasallam, beserta keluarga dan para sahabat, serta para pengikutnya hingga akhir

zaman. Atas berkat limpahan rahmat dan karunia Allah Subhanahu Wata’ala,

penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penelitian dengan judul: “Hubungan

Antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Andropause di

Lingkungan Kerja UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

Penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada

kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih banyak kepada:

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc selaku Ketua Program Studi dan ibu

Ernawati, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Ratna Pelawati, S.Kp, M.Biomed dan ibu Yenita Agus, S.Kp, M.Kep,

Sp.Mat, Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan

waktunya dan dengan sabar memberikan arahan, saran, dan perbaikan

serta motivasi kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat

terselesaikan.

4. Ir. H. Alex Noerdin, SH selaku Gubernur Prov. Sumatera Selatan yang

telah melanjutkan program Beasiswa Penuh Santri Jadi Dokter di tingkat

Prov. Sumsel, sehingga saya dapat mengenyam pendidikan di PSIK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan bebas biaya. Tak lupa pula kepada

Pemprov. Sumsel terkhusus kepada Pegawai Dinas Pendidikan Prov.

Sumsel yang telah mengatur dan mengurus program beasiswa ini,

Page 11: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

x

sehingga saya dapat menjalankan kewajiban saya sebagai penuntut ilmu di

PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh staf pengajar & karyawan/i di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya kepada dosen-

dosen program studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan banyak

ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Kabag. Ortalia dan Kepegawaian beserta stafnya, Kabag. BIRO AUK

beserta stafnya dan Seluruh Kabag. TU di 11 fakultas beserta stafnya yang

telah membantu dalam pemberian izin dan pengambilan data selama

penulis melakukan penelitian.

7. Pegawai-pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk menjadi responden dalam penelitian ini.

8. Orang tua saya, ayahanda Sukri dan ibunda Eryatina, yang telah

memelihara, mendidik, serta mencurahkan semua kasih sayangnya tanpa

pamrih dan senantiasa mendo’akan keberhasilan anaknya.

9. Almarhumah ayunda tercinta, Restu Febri yang telah banyak memberikan

dukungan dan kasih sayang kepada adiknya selama menempuh

pendidikan. Semasa hidupnya, beliaulah motivator terbaik bagi saya untuk

maju dan berkembang. Tak lupa pula kepada adinda tercinta, Anggi Aulia

yang sedang belajar di Pondok pesantren, ia menjadi penambah motivasi

juga agar saya segera menyelesaikan pendidikan.

10. Teman-teman seperjuangan PSIK angkatan 2013 yang telah memberikan

inspirasi, do’a, dukungan, serta semangat dalam menyelesaikan penelitian

ini.

11. Teman-teman, kakak-kakak dan adik-adik di keluarga besar beasiswa

Santri Jadi Dokter Sumatera Selatan (SJD Sumsel).

12. Kedua sahabat saya, Muhammad Riyadi dan Ahmad Ari Pratama yang

sama-sama sedang menyusun skripsi, yang telah memberikan dukungan

dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik bantuan materil

maupun nonmateril yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

xi

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca guna menunjang pengembangan dan perbaikan

penulisan selanjutnya.

Akhir kata, semoga kita semua senantiasa diberi rahmat, hidayah, serta

karunia dari Allah Subhanahu Wata’ala dan semoga apa yang telah penulis

peroleh selama pendidikan mendapat keberkahan dan dapat diamalkan dengan

baik. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.

Wassalamu’alaikum, WW.

Jakarta, Mei 2017

Angga

Page 13: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

xii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................ i

PERNYATAAN PERSETUJUAN................................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN ................................................ Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ........................................................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................................. vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... vii

KATA PENGANTAR........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN ............................................................................................................. xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xvi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 2

A. Latar Belakang ............................................................................................. 2

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 8

A. Indeks Massa Tubuh (IMT) ......................................................................... 8

1. Definisi IMT ............................................................................................. 8

2. Perhitungan IMT ...................................................................................... 8

B. Andropause .................................................................................................. 9

1. Definisi Andropause ................................................................................. 9

2. Fisiologi Andropause ............................................................................. 11

3. Tanda dan Gejala Andropause ............................................................... 13

4. Diagnosis Andropause ............................................................................ 13

Page 14: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

xiii

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Andropause .................................... 14

6. Prosentase Kejadian Andropause ........................................................... 15

C. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Andropause ................ 15

D. Kerangka Teori........................................................................................... 17

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI

OPERASIONAL ........................................................................................................... 18

A. Kerangka Konsep ....................................................................................... 18

B. Hipotesis ..................................................................................................... 18

C. Definisi Operasional................................................................................... 19

BAB IV METODE PENELITIAN .............................................................................. 21

A. Desain Penelitian ........................................................................................ 21

B. Waktu Penelitian ........................................................................................ 21

C. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 21

D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 22

1. Populasi .................................................................................................. 22

2. Sampel .................................................................................................... 22

E. Teknik Sampling ........................................................................................ 25

F. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 25

G. Tahap Pengambilan Data ........................................................................... 26

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .................................................... 28

1. Uji Validitas ........................................................................................... 28

2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 28

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 28

3. Teknik Pengolahan Data ........................................................................ 28

4. Teknik Analisis Data .............................................................................. 30

J. Etika Penelitian .......................................................................................... 30

1. Prinsip penelitian .................................................................................... 30

2. Masalah Etika Penelitian ........................................................................ 31

BAB V HASIL PENELITIAN ...................................................................................... 33

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ......................................................... 33

Page 15: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

xiv

B. Karakteristik Responden ............................................................................ 33

C. Analisis Univariat....................................................................................... 35

D. Analisis Bivariat ......................................................................................... 36

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................................... 39

A. Karakteristik Responden ............................................................................ 39

1. Usia ......................................................................................................... 39

2. Pekerjaan ................................................................................................ 40

3. Pendidikan .............................................................................................. 40

B. Indeks Massa Tubuh (IMT) ....................................................................... 41

C. Andropause ................................................................................................ 41

D. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian

Andropause ........................................................................................................ 43

E. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 45

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 47

A. Kesimpulan ................................................................................................ 47

B. Saran ........................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 49

Page 16: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

xv

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Aksis Hipotalamus-Hipofisis-Testis ....................................................11

Bagan 2.2 Kerangka Teori ....................................................................................17

Bagan 3.1 Kerangka Konsep .................................................................................18

Page 17: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia .......................................9

Tabel 3.1 Definisi Operasional .............................................................................20

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden di Lingkungan Kerja

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2017 ........................................34

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Lingkungan Kerja

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2017 ..........................................34

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Lingkungan Kerja

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2017 ......................................... 35

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi IMT Responden di Lingkungan Kerja

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2017 ..........................................35

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian Andropause

(ADAM Test) di Lingkungan Kerja UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Mei 2017 ..................................................................................36

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian Andropause

(AMS Test) di Lingkungan Kerja UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta Mei 2017 ..................................................................................36

Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)

dengan Kejadian Andropause (ADAM Test) di Lingkungan Kerja UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2017 ..................................................37

Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)

dengan Kejadian Andropause (AMS Test) di Lingkungan Kerja UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2017 ..................................................38

Page 18: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ADAM : Androgen Deficiency in Aging Men

AMS : Aging Male Syndrome

BMI : Boddy Mass Index

DHEA : Dehydroepiandrosterone

DHEAS : Dehydroepiandrosterone Sulfat

FAI : Free Androgen Index

FKIK : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

GH : Growth Hormon

IGFs : Insuline Like Growth Factors

IMT : Indeks Massa Tubuh

PADAM : Partial Androgen Deficiency in Aging Men

PNS : Pegawai Negeri Sipil

PSIK : Program Studi Ilmu Keperawatan

PTDAM : Partial Testosteron Deficiency in Aging Men

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

SHBG : Sex Hormone Binding Globulin

SPSS : Statistical Package for the Social Sciences

UHH : Usia Harapan Hidup

UIN : Universitas Islam Negeri

Page 19: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian

2. Informed Concent

3. Data Identitas Responden

4. Kuesioner I ADAM Test

5. Kuesioner II AMS Test

6. Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

7. Hasil Perhitungan Analisa Data

Page 20: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

2

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan diadakan penelittian, manfaat dari penelitian, serta ruang lingkup

penelitian.

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional telah mewujudkan berbagai hasil yang positif

di berbagai bidang yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan

hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang medis

dan keperawatan sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk

serta meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatnya usia

harapan hidup manusia. Usia harapan hidup (UHH) yang meningkat dapat

meningkatkan pula populasi lanjut usia (Mubarok, 2006). Efendi &

Makhfudli, 2009 mengungkapkan bahwa pada tahun 2010 jumlah lansia

sebesar, 23,9 juta jiwa (9,77%) dengan usia harapan hidup 67,4 tahun.

Sedangkan pada tahun 2020 diprediksi jumlah lansia sebesar 28,8 juta (11,34)

dengan usia harapan hidup 71,7 tahun.

Seiring dengan meningkatnya populasi lanjut usia, maka jumlah pria

usia lanjut pun akan semakin meningkat. Pria usia lanjut akan mengalami

yang namanya andropause, seperti halnya wanita yang mengalami

menopause. Namun, pada wanita menopause, produksi hormon estrogen dan

siklus menstruasi berhenti dengan cara relatif mendadak. Sedangkan,

Page 21: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

3

penurunan produksi hormon testosteron pada pria terjadi perlahan-lahan

(Anita & Moeloek, 2002; Soewondo, 2006).

Keberadaan andropause telah menjadi perdebatan yang cukup lama di

kalangan praktisi medis (Nayla, 2007). Pada pria tidak ada batas yang nyata

seperti berhentinya siklus menstruasi pada wanita. Proses andropause terjadi

secara bertahap, sedikit demi sedikit dan perubahan hormonal tidak terjadi

secara mendadak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa variasi saat

timbulnya andropause dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya

obesitas (Muller, et.al., 2003; Allan, et.al, 2006). Pria gemuk cenderung lebih

cepat mengalami andropause daripada pria bertubuh sedang. Hal ini berkaitan

dengan lemak berlebih yang terdapat dalam tubuhnya dapat menurunkan

kadar testosteron melalui peningkatan proses aromatisasi testosteron

menjadi estrogen (Allan, et.al, 2006).

Pada umumnya, setiap orang mendambakan berat badan yang ideal,

tidak sedikit yang memiliki masalah dengan kelebihan berat badan, yaitu

overweight dan untuk tingkat yang lebih parah dikenal dengan istilah

obesitas. Obesitas merupakan masalah yang mendunia, tidak terkecuali di

Indonesia. Angka obesitas terus meningkat dari tahun ke tahun. Laporan

WHO tahun 2003 menyatakan, di dunia lebih dari 300 juta orang dewasa

menderita obesitas (Waturangi, 2007). Obesitas merupakan kondisi yang

dahulu dianggap sebagai lambang kesejahteraan. Akan tetapi, berkaitan

dengan risiko kesehatan dan dampaknya terhadap kualitas hidup, kini obesitas

merupakan masalah kesehatan (Elvira, 2007).

Page 22: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

4

Mengukur lemak tubuh secara langsung sangat sulit dan sebagai

penggantinya dipakai Indeks Masa Tubuh (IMT) untuk menentukan obesitas

pada orang dewasa (Sugondo, 2006). IMT berlebih erat kaitannya dengan

peningkatan akumulasi lemak jaringan tubuh yang berhubungan dengan

produksi hormon, termasuk hormon testosteron (Lisbet, 2004; Derby, et.al,

2006).

Penelitian Svartberg, dkk pada tahun 2003 menunjukan subyek

dengan IMT ≥ 25 kg/m2 mempunyai risiko sebesar 2 kali lipat untuk

mempunyai kadar testosteron di bawah normal dibanding mereka yang

mempunyai IMT ≤ 25 kg/m2. Penelitian Yeap pada tahun 2009 memberikan

hasil IMT < 25 kg/m2 merupakan faktor protektif terhadap kadar testosteron

yang rendah (Sudharma, 2012).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui

“Hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Andropause

di Lingkungan kerja UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

B. Rumusan Masalah

Pertanyaan penelitian yang diajukan peneliti berdasarkan latar

belakang masalah yang telah dipaparkan di atas adalah “Apakah Terdapat

Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian Andropause”.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

5

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks

massa tubuh (IMT) dengan kejadian andropause.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:

a. Diketahuinya status gizi pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

berupa kategori IMT.

b. Diketahuinya prevalensi kejadian andropause di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

c. Diketahuinya hubungan antara IMT dengan kejadian andropause pada

pria berusia 40-60 tahun.

d. Diketahuinya perbedaan hasil penngukuran antara kuesioner ADAM

dan AMS Test.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Ilmiah

Penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan penelitian

selanjutnya dalam hal membuktikan lebih lanjut hubungan antara indeks

massa tubuh (IMT) dengan kejadian andropause.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pelayanan Kesehatan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperkaya

ilmu keperawatan, khususnya keperawatan gerontik dalam hal promosi

kesehatan pada pria yang akan mengalami andropause, yaitu pria di

bawah usia 40 tahun.

b. Bagi Institusi Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi

dan referensi ilmu keperawatan komunitas dalam peningkatan

pengetahuan dan pedoman tindakan keperawatan dalam mencegah

kejadian andropause lebih awal.

c. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi yang berguna untuk

masyarakat (khususnya bagi pria) dalam mengetahui informasi mengenai

andropause sehingga mereka dapat mencegah terjadinya andropause

lebih awal dan siap dalam menghadapi andropause.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mengetahui hubungan antara indeks

massa tubuh (IMT) dengan kejadian andropause. Penelitian ini dilakukan

pada bulan April-Mei 2017. Objek yang akan diteliti adalah pria berusia 40-

Page 25: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

7

60 tahun yang bekerja di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah pengukuran antropometri berupa BB dan

TB (kemudian dihitung menggunakan rumus IMT) dan kuesioner.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka ini terdiri dari teori tentang indeks massa tubuh (IMT)

dan andropause, hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian

andropause, serta kerangka teori.

A. Indeks Massa Tubuh (IMT)

1. Definisi IMT

Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)

merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang,

khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.

IMT ini sendiri termasuk ke dalam salah satu penilaian status dengan

antropometri (Alhamda dan Yustina, 2010).

2. Perhitungan IMT

Untuk memantau indeks massa tubuh orang dewasa digunakan

timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan. Penggunaan IMT

hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun dan tidak dapat diterapkan

pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan (Alhamda dan

Yustina, 2010).

Untuk mengetahui nilai IMT, dapat dihitung dengan menggunakan

rumus: (Riskesdas, 2013)

IMT = Berat Badan (kg) ÷ Tinggi Badan (m)2

Page 27: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

9

Untuk kepentingan Indonesia, ambang batas IMT dimodifikasi lagi

berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara

berkembang. Pada akhirnya diambil kesimpulan, ambang batas IMT yang

digunakan untuk menilai status gizi penduduk dewasa di Indonesia adalah

sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia

Kategori IMT Ambang Batas IMT (kg/m2)

Berat Badan Kurus < 18,5

Berat Badan Normal ≥ 18,5 - < 24,9

Berat Badan Lebih ≥ 25,0 - < 27,0

Obesitas ≥ 27,0

Sumber: Riskesdas, 2013

Beberapa jurnal tentang pengkajian hubungan status gizi dengan

hormon testosteron menggunakan 25 kg/m2 sebagai cut of point

(Svartberg, dkk 2003; Yeap, dkk 2009). Oleh karena itu, untuk penelitian

ini digunakan cut of point 25 kg/m2, dimana menurut Riskesdas 2013,

IMT ≥ 25 kg/m2 untuk berat badan lebih. Untuk kepentingan nasional,

maka pada penelitian ini digunakan cut of point 25 kg/m2, dengan IMT ≥

25 kg/m2 digolongkan sebagai berat badan lebih.

B. Andropause

1. Definisi Andropause

Andropause mulai dikenal di dunia kedokteran pada tahun 1940-

an. Andropause berasal dari bahasa Yunani, yaitu andro yang berarti pria

dan pause yang berarti penghentian. Andropause adalah kondisi yang

Page 28: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

10

disertai dengan penurunan hormon testosterone pada laki-laki. Ini berbeda

dengan menopause, dimana penurunan testosterone dan perkembangan

gejala berjalan lebih bertahap dibanding ketika terjadi menopause pada

wanita (Saryono & Muhammad, 2010).

Menurut Bhasin, et.al, 1998 dalam Sofimajidpour, et.al, 2015

mengatakan bahwa andropause adalah pengurangan hormon seks pria

(testosteron) secara bertahap dengan bertambahnya usia, gejala disfungsi

seksual, kelemahan, kelelahan, insomnia, kehilangan motivasi, gangguan

mood dan pengurangan kepadatan tulang.

Andropause merupakan istilah yang paling sering digunakan untuk

menggambarkan kondisi pria di atas usia pertengahan yang mempunyai

kumpulan gejala, tanda, dan keluhan yang mirip dengan menopause pada

wanita (Setiawati dan Juwono, 2006).

Hormon yang mengalami penurunan pada andropause tidak hanya

hormon testosterone saja, tetapi juga terjadi penurunan multi hormonal

yaitu penurunan hormon DHEA, DHEAS, Melatonin, GH (Growth

Hormon), dan IGFs (Insuline Like Growth Factors). Banyak pakar yang

menyebut andropause dengan sebutan lain, seperti:

1. Adrenopause (defisiensi DHEA/DHEAS)

2. Somatopause (defisiensi GH/IGFs)

3. Androgen Deficiency in Aging Men (ADAM)

4. Partial Androgen Deficiency in Aging Men (PADAM)

5. Partial Testosteron Deficiency in Aging Men (PTDAM)

Page 29: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

11

6. Low Testosteno Syndrome

7. Viropause

8. Klimakterium pada pria (Anita & Moeloek, 2002; Taher, 2005;

Suryono & Muhammad, 2010)

2. Fisiologi Andropause

Testosteron diproduksi melalui aksis hipothalamushipofisis-testis.

Dalam tubuh, testosteron didistribusikan terutama terikat dengan protein

transpor. Pada pria, 44% testosteron terikat pada Sex Hormone Binding

Globulin (SHBG), 50% terikat albumin, dan sisanya dalam bentuk

testosteron bebas. Afinitas testosteron dengan SHBG sangat tinggi

sehingga hanya testosteron terikat albumin dan testosteron bebas yang

menunjukkan bioavailibilitas aktif (Allan et al., 2006; Apter, 2008).

Bagan 2.1 Aksis Hipotalamus-Hipofisis-Testis

Sumber: Dean, 2009

Page 30: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

12

Free Androgen Index (FAI) menunjukkan hubungan antara

konsentrasi testosteron dengan protein pengikat androgen. Kadar normal

testosteron bebas rata-rata 700ng/dl dengan kisaran 300-1100ng/dl,

sedangkan FAI berkisar 70-100%. Bila FAI < 50%, gejala-gejala

andropause akan muncul (Anita & Moeloek, 2002).

Pada usia 20 tahun, pria mempunyai kadar testosteron tertinggi

dalam darah sekitar 800-1200 ng/dl yang akan dipertahankan sekitar 10-20

tahun. Selanjutnya, kadarnya akan menurun sekitar 1% per tahun. Pada

usia lanjut, terjadi penurunan fungsi sistem reproduksi pria yang

mengakibatkan penurunan jumlah testosteron dan availabilitasnya, seiring

dengan meningkatnya SHBG (Anita & Moeloek, 2002; Allan et al., 2006).

Penurunan testosteron bebas sekitar 1,2% per tahun, sementara

bioavailabilitasnya turun hingga 50% pada usia 25-75 tahun (Gould &

Rechar, 2000; Anita & Moeloek, 2002).

Pria akan mengalami penurunan kadar testosteron darah aktif

sekitar 0,8-1,6% per tahun ketika memasuki usia sekitar 40 tahun.

Sementara saat mencapai usia 70 tahun, pria akan mengalami penurunan

kadar testosteron darah sebanyak 35% dari kadar semula (Muller et al.,

2003; Allan et al., 2006). Perubahan kadar hormon testosteron ini sangat

bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya dan biasanya tidak

sampai menimbulkan hipogonadisme berat (Soewondo, 2006).

Page 31: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

13

3. Tanda dan Gejala Andropause

Gejala klinis terjadinya andropause adalah sebagai berikut: (Bazaid, 2003)

a. Gejala vasomotorik: berupa gejolak panas, bekeringat, susah tidur,

gelisah, dan takut.

b. Gejala yang berkaitan dengan aspek virilitas, berupa kurang tenaga,

berkurangnya massa otot, bulu-bulu rambut seksual berkurang,

penumpukan lema di perut, dan osteoporosis.

c. Gejala yang berhubungan dengan fungsi kognitif dan suasana hati,

berupa mudah lelah, menurunnya aktivitas tubuh, rendahnya motivasi,

berkurangnya ketajaman mental/intuisi, depresi, hilangnya rasa

percaya diri dan menghargai diri sendiri.

d. Gejala yang berhubungan dengan masalah seksual, berupa turunnya

libido, menurunnya aktivitas seksual, kualitas orgasme menurun,

berkurangnya kemampuan ereksi, dan berkurangnya volume ejakulasi.

4. Diagnosis Andropause

Berdasarkan keluhan-keluhan yang dialami paisen, maka dibuatlah

kuesioner ADAM test, yang memuat 10 pertanyaan ’ya/tidak’. Jika

jawaban untuk pertanyaan nomor 1 atau 7 “iya” atau 3 jawaban ’ya’ selain

nomor tersebut, maka kemungkinan besar pria tersebut mengalami gejala

andropause atau ADAM (Baziad, 2003)

Selain ADAM test, terdapat juga AMS (Ageing Male’s Symptoms)

test berisi 17 pertanyaan mencakup gangguan psikologis, somatik dan

Page 32: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

14

seksual (Gunadarma, 2005; Setiawati dan Juwono, 2006; Soewondo, 2006;

Clapauch et al., 2008;).

Pemeriksaan skrening ini dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar

hormon untuk mendapatkan diagnosis pasti andropause. Pemeriksaan

laboratorium mengukur kadar testosteron serum, total testosteron,

testosteron bebas, SHBG, DHEA, DHEAS, dan lain-lain (Allan, et al.,

2006).

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Andropause

Pria andropause mengalami penurunan fungsi testikular secara

bertahap sehingga sering kali tidak menimbulkan gejala. Beberapa faktor

yang mempengaruhi andropause antara lain (Lund, et.al., 1999; Anita &

Moeloek, 2002):

a. Infeksi virus

b. Pembedahan berulang dan luka pembedahan pada testis dan saluran

reproduksi

c. Penyakit yang berhubungan dengan kesukaran sistem imun testis,

seperti penyakit lupus

d. Abnormalitas genetik

e. Riwayat penyakit vaskular

f. Kebiasaan merokok

g. Faktor makanan misalnya kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan diet

tidak seimbang.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

15

6. Prosentase Kejadian Andropause

Setiap orang mengalami peristiwa andropause pada umur yang

berbeda-beda. Hal ini tergantung pada kondisi individu masing-masing

terutama pola hidupnya.

Adapun prosentasenya yaitu sebagai berikut:

1. Umur 40-49 tahun sejumlah 2-5%

2. Umur 50-59 tahun sejumlah 6-45%

3. Umur 60-69 tahun sejumlah 20-45%

4. Umur 70-79 tahun sejumlah 34-70%

5. Umur 80 tahun ke atas sejumlah 91% (Suryono & Muhammad, 2010)

C. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Andropause

Penelitian pendahulu oleh Muller, et al., (2003) dan Allan et al.

(2006), salah satu faktor yang mempercepat andropause adalah obesitas

karena terjadi penumpukan lemak ditandai dengan IMT berlebih, sehingga

dapat meningkatkan aromatisasi, yaitu perubahan testosteron menjadi

estrogen. Aromatisasi dominan di jaringan perifer daripada di testis (Apter,

2008). Berdasarkan 2 penelitian tersebut, disimpulkan bahwa pertambahan

usia telah mengakibatkan penurunan testosteron akibat penurunan fungsi

testis itu sendiri. Bila kejadian ini diikuti dengan obesitas, penurunan hormon

testosteron akan semakin drastis karena penurunannya diperberat dengan

penurunan testosteron akibat aromatisasi yang terjadi di jaringan perifer

Page 34: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

16

(jaringan lemak) sehingga manifestasi gejala penurunan testosteron akan

muncullebihawal.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

17

D. Kerangka Teori

Bagan 2.2 : Skema Kerangka Teori

Sumber: Dimodifikasi dari Muller et.al. (2003); Allan, et. al (2006); Lund et.al. (1999); Anita & Moeloek (2002); Bhasin, et.al

(1998) dalam Sofimajidpour, et.al (2015); Riskesdas (2013)

Pria berusia 40-60

tahun

Aksis hipothalamus-

Hipofisis-Testis

(HHT ↓

↓ hormon

testosterone

ANDROPAUSE

IMT Tinggi:

≥25

Obesitas

↑ penimbunan

lemak

Aromatisasi

Faktor-faktor yang memengaruhi: a. Infeksi virus

b. Pembedahan berulang & luka

pembedahan pd testis & sal.

Reproduksi

c. Peny. yg b.d kesukaran s.imun testis,

spt peny. Lupus

d. Abnormalitas genetik

e. Riwayat peny. Vaskular

f. Kebiasaan merokok

g. Faktor makanan mis: kebiasaan

mengkonsumsi alkohol & diet tdk

seimbang

Tanda dan Gejala

Disfungsi

seksual

kelemahan kelelahan insomnia kehilangan

motivasi

gg. mood pengurangan kepadatan tulang

Page 36: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

18

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI

OPERASIONAL

Bab ini membahas tentang kerangka konsep, hipotesis, dan definisi

operasional berdasarkan teori-teori di bab tinjauan pustaka.

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel,

yaitu variabel independen berupa Indeks Massa Tubuh (IMT) dan variabel

dependen berupa Kejadian Andropause. Berdasarkan kerangka teori di

atas, maka peneliti membuat suatu kerangka konsep dalam penelitian ini,

yaitu sebagai berikut:

Variabel independen Variabel dependen

Indeks Massa Tubuh (IMT) Kejadian Andropause

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

B. Hipotesis

Adapun hipotesis dari penelitian ini, yaitu: adanya hubungan

positif antara IMT berlebih dengan kejadian andropause.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

19

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Pengukuran Skala

Indeks Masa Tubuh

(IMT)

Derajat gizi

seseorang yang

diukur berdasarkan

Berat Badan

(dalam kg) dibagi

Tinggi Badan

dikuadratan (dalam

m).

Melakukan

pengukuran TB

dan BB terlebih

dahulu. Kemudian,

data tersebut

dimasukkan ke

dalam rumus IMT

untuk dihitung dan

dietahui nilai IMT-

nya.

Timbangan dan

microtoise

staturmeter

Cut of Point:

Berat Badan Normal

( < 24,9 kg/m2)

Berat Badan Lebih

( ≥ 25,0 kg/m2)

Ordinal

Kejadian

Andropause

Kondisi yang

disertai dengan

penurunan hormon

testosterone pada

laki-laki.

ADAM Test

memuat 10

pertanyaan berupa

pertanyaan tertutup

ya atau tidak.

Kuesioner I Pertanyaan no. 1 dan

7 adalah “Ya”, atau

ada 3 jawabnya

“Ya” selain nomor

tersebut, maka

kemungkinan besar

responden telah

mengalami

andropause, atau

ADAM.

Nominal

AMS Test memuat

17 pertanyaan

Kuesioner II Skor total ≥ 27

menunjukkan sampel

Ordinal

Page 38: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

20

berupa skor 1-5

yang mencakup

ranah somatik

(no.1-5,10, dan

13), psikologis

(no.6-9, dan 11),

dan seksual (no.12-

14, dam 17).

mengalami gejala

andropause

Page 39: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

21

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan

studi cross sectional, yaitu studi yang mengukur variabel dependen dan

variabel independen secara bersamaan. Studi cross sectional ini digunakan

untuk mengetahui hubungan antara suatu penyakit dan variabel atau

karakteristik yang terdapat di masyarakat pada suatu saat tertentu (Chandra,

2008). Penelitian ini menggambarkan hubungan antara indeks masa tubuh

(IMT) dengan kejadian andropause.

B. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Mei 2017.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan kerja Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Lokasi ini dipilih dengan alasan:

1. Jumlah responden yang homogen, banyak dijumpai pegawai pria berusia

40-60 tahun yang sesuai dengan kriteria penelitian, sehingga lebih

memudahkan peneliti untuk mendapatkan responden.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

22

2. Penelitian ini belum pernah dilakukan di lingkungan kerja Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

penelitian yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2004 dalam Hidayat, 2008). Populasi dalam

penelitian ini adalah pria berusia 40-60 tahun yang bekerja di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian

keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi,

di mana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut

digunakan (Hidayat, 2008).

Dikarenakan populasi pegawai laki-laki berusia 40-60 tahun di

UIN Syarif Hidayatullah telah diketahui, maka penentuan sampel

berdasarkan dengan rumus perhitungan Slovin, yaitu:

n = N

1 + N (d)2

Page 41: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

23

Keterangan:

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat Kepercayaan yang diinginkan

Diketahui populasinya, yaitu seluruh pegawai laki-laki usia 40-60

tahun di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (n = 741)

n = 741

1 + 741 (10%)2

= 741

1+ 7,41

= 741

8,41

= 88,1 ≈ 88

Jadi, jumlah sampel keseluruhan yang diambil untuk keperluan

penelitian ini adalah 88 responden pegawai pria berusia 40-60 tahun.

Adapun dalam pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi, yaitu sebagai berikut:

a. Kriteria inklusi merupakan kriteria di mana subjek penelitian

mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.

Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman dalam menentukan

Page 42: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

24

kriteria inklusi (Nursalam, 2003, dalam Hidayat, 2008). Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah:

1) Pria berusia 40-60 tahun

2) Bekerja di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3) Bersedia secara sukarela menjalani penelitian

b. Kriteria eksklusi merupakan kriteria di mana subjek penelitian tidak

dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel

penelitian yang penyebabnya antara lain adalah: 1) Adanya hambatan

etik, 2) Menolak menjadi responden, 3) Terdapat keadaan yang tidak

memungkinkan untuk dilakukan penelitian, dan 4) Terdapat keadaan

atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun interpretasi

hasil penelitian (Hidayat, 2008). Kriteria eksklusi pada penelitian ini

adalah:

1) Mempunyai riwayat penyakit berupa diabetes melitus dan

kardiovaskuler

2) Memiliki kelainan pada testisnya

3) Mempunyai kebiasaan merokok

4) Mempunyai kebiasaan mengonsumsi alkohol

5) Pernah atau sedang menjalani terapi radiasi

Namun, setelah tidak ada data pegawai yang merokok dan

memiliki riwayat penyakit DM, Jantung, kelainan Testis, serta terapi

radiasi, maka peneliti menemui calon responden secara langsung untuk

Page 43: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

25

screening kriteria ekslusi sehingga didapatkan jumlah responden yaitu 30

orang.

E. Teknik Sampling

Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu

sesuai yang dikehendaki peneliti (Setiadi, 2007). Dalam penelitian ini,

sampling diambil berdasarkan kriteria tertentu, yaitu kriteria inklusi dan

eksklusi.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk

mengumpulkan data dalam penelitian (Hidayat, 2008). Sugiyono, 2016

mengatakan pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,

sumber, dan juga cara. Dilihat dari settingnya pengumpulan data

menggunakan setting alamiah (natural setting), yaitu pada lingkungan kerja

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan berbagai responden. Dilihat dari

sumbernya, pengumpulan data menggunakan sumber primer. Kemudian

dilihat dari cara pengumpulan data yaitu dengan menggunakan pengukuran

antropometri berupa IMT dan kuesioner.

Adapun instrumen penelitian yang merupakan alat ukur berupa

kuesioner dengan beberapa pertanyaan, terdiri atas tiga bagian, yaitu:

Page 44: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

26

1. Kuesioner A

Kuesioner ini terkait dengan identitas responden, yang terdiri dari

lima item yang meliputi: a) inisial nama, b) umur, c) pekerjaan, d)

pendidikan, e) status pernikahan.

2. Kuesioner B

Kuesioner ini berupa ADAM Test yang memuat 10 pertanyaan

tertutup. Responden hanya menjawab ya atau tidak. Jika pertanyaan no. 1

dan 7 adalah “Ya”, atau ada 3 jawabnya “Ya” selain nomor tersebut, maka

kemungkinan besar pasien tersebut telah mengalami andropause, atau

ADAM (Androgen Deficiency in Aging Men) (Baziad, 2003).

3. Kuesioner C

Kuesioner ini berupa AMS Test yang memuat 17 pertanyaan

dengan skor intensitas 1-5, yang mencakup ranah somatik (no.1-5, 10, dan

13), psikologis (no. 6-9 dan 11), dan seksual (no. 12-14, dan 17).

Interpretasi AMS Test berdasaran skor total yang diperoleh dari kuesioner.

Skor total ≥ 27 menunjukkan sampel mengalami gejala andropause.

G. Tahap Pengambilan Data

Adapun tahap pengambilan data dalam penelitian ini yang dilakukan

di lingkungan kerja UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Setelah seminar proposal, saya membuat surat permohonan izin penelitian

dari FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kemudian saya ajukan

Page 45: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

27

kepada Kabag. Tata Usaha pada masing-masing fakultas di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Setelah mendapatkan izin penelitian, saya meminta data pegawai di

bag.ortalia dan kepegawaian pusat.

3. Setelah meminta data, saya melakukan penyeleksian data berdasarkan usia

(responden berusia 40-60 tahun).

4. Selanjutnya saya melakukan penelitian dengan mengucapkan salam,

memperkenalkan nama, menjelaskan maksud dan tujuan penelitian,

kriteria penelitian, dan kontrak waktu.

5. Calon responden yang bersedia untuk dilakukan penelitian berhak

menandatangani informed concent.

6. Pemeriksaan TB dan BB, kemudian menghitung hasilnya dengan

menggunakan rumus IMT.

7. Penjelasan tentang cara pengisian kuesioner.

8. Ketika responden merasa kesulitan atau pertanyaan dalam kuesioner

kurang dipahami, saya memberikan kesempatan kepada responden untuk

bertanya.

9. Pengumpulan kuesioner dan dilanjutkan dg pemeriksaan kembali lembar

kuesioner dan memastikan seluruh pertanyaan yang disediakan sudah diisi

semua atau masih ada yang terlewat.

10. Kuesioner yang telah diisi lengkap saya olah dan analisis datanya.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

28

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

1. Uji Validitas

Validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur. Sebuah

instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut mampu mengukur apa-

apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu (Setiadi,

2007). Perhitungan uji validitas dilakukan dengan rumus korelasi Pearson

Product Momen (Pratisto, 2005).

2. Uji Reliabilitas

Setelah mengukur validitas, peneliti perlu mengukur reliabilitas

data, apakah alat ukur tersebut dapat digunakan atau tidak. Reliabilitas

instrumen adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran

dilakukan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda (Setiadi,

2007). Teknik pengujian reliabilitas menggunakan teknik Alpha Cronbach

(α), yaitu r hasil adalah alpha (Supeni, 2007).

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3. Teknik Pengolahan Data

Tahap pengolahan data menurut Santoso, 2013 adalah sebagai berikut:

a. Pemeriksaan Data (Editing)

Editing adalah memeriksa data yang telah dikumpulkan, baik

berupa daftar pertanyaan, kartu atau buku register. Kegiatan editing

Page 47: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

29

untuk melakukan pengecekan isian formulir atau kuesioner, apakah

jawaban yang ada di kuesioner sudah:

1) Lengkap: semua pertanyaan sudah terisi jawabannya.

2) Jelas: jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas terbaca.

3) Relevan: jawaban yang tertulis apakah relevan dengan

pertanyaannya.

4) Konsisten: apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi

jawabannya konsisten.

b. Pemberian Kode (Coding)

Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf

menjadi data berbentuk angka/bilangan. Kegunaan coding adalah

untuk mempermudah pada saat analisis data dan mempercepat pada

saat entry data.

c. Proses Data (Processing)

Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, dan telah

melewati pemberian kode, maka langkah selanjutnya melakukan

processing data agar dapat dianalisis. Processing data dilakukan

dengan cara memasukkan data dari kuesioner ke paket program

komputer. Ada berbagai jenis paket program komputer yang dapat

digunakan untuk pemrosesan data bersama kelebihan dan kekurangan

Page 48: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

30

masing-masing program. Dalam penelitian ini, nanti akan digunakan

paket program SPSS V.22 for Window’s.

d. Pembersihan data (Cleaning)

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang

sudah dimasukkan, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan

tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita memasukkan data ke

dalam komputer.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk mendapatkan hubungan antara

variabel independen (indeks massa tubuh (IMT)) dan variabel dependen

(Kejadian Andropause) adalah analisis univariat dan bivariat. Analisis

bivariat dengan menggunakan uji spearman rank.

J. Etika Penelitian

1. Prinsip penelitian

Dalam pelaksanan penlitian, terkhusus jika subjeknya adalah

manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia

memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang

dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia.

Beberapa prinsip penelitian pada manusia yang harus dipahami antara lain:

a. Prinsip manfaat

Page 49: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

31

Dengan berprinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk

penelitian yang dilakukan diharapkan dapat ditegakkan dengan

membebaskan, tidak menjadikan manusia untuk diesploitasi.

Penelitian yang dihasilkan dapat memberikan manfaat dan

mempertimbangkan antara aspek risiko dengan aspek manfaat, bila

penelitian yang dilakukan dapat mengalami dilema etik.

b. Prinsip menghormati manusia

Manusia memiliki hak dan merupakan makhluk yang mulia

yang harus dihormati, karena manusia berhak untuk menentukan

pilihan antara mau dan tidak untuk diikutsertakan menjadi subjek

penelititan.

c. Prinsip keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan

manusia dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan secara

adil, hak menjaga privasi manusia, dan tidak berpihak dalam perlakuan

terhadap manusia.

2. Masalah Etika Penelitian

Adapun masalah etika penelitian, terdapat tiga hal, yaitu: (Hidayat,

2007)

a. Informed concent

Informed concent diberikan sebelum melakukan penelitian.

Informed concent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi

Page 50: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

32

responden. Pemberian informed concent ini bertujuan agar subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya.

Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus

menghormati keputusan tersebut.

b. Anonimity (Tanpa Nama)

Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama pada

lembar pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode

pada lembar pengumpulan data tersebut.

c. Kerahasiaan (Confidentiality)

Subbab ini menjelaskan masalah-masalah responden yang

harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

33

BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini menyajikan dan menjelaskan tentang hasil penelitian. Bab ini

membahas tentang gambaran umum tempat penelitian, karakteristik responden,

analisis univariat, serta analisis bivariat.

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan kerja UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yaitu terdiri dari 11 fakultas, di antaranya adalah

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fakultas Psikologi, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas

Dirasat Islamiyah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Syari’ah dan

Hukum, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Ushuluddin,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, dan Fakultas Sains dan

Teknologi. Selain itu juga, penelitian ini dilakukan di Pascasarjana,

Ma’had, Badan Kepegawaian Pusat, serta Perpustakaan Utama.

B. Karakteristik Responden

Subjek penelitian adalah pria berusia 40-60 tahun yang bekerja di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan bersedia mengikuti penelitian secara

sukarela tanpa unsur paksaan apapun.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

34

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Usia Responden di Lingkungan Kerja UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Mei 2017 (n=30)

Usia Jumlah (n) Persen (%)

40-50 16 53,3

51-60 14 46,7

Total (∑) 30 100

Dari tabel 5.1 diketahui berdasarkan hasil penelitian ditemukan

bahwa dari responden 30 pria yang diteliti, terbagi menjadi dua kelompok

usia yang menunjukkan sebagian besar adalah responden berusia 40-50

tahun, yaitu sebanyak 16 responden (53,3%). Sedangkan sisanya berusia

51-60 tahun, yaitu sebanyak 14 responden (46,7%).

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Lingkungan Kerja UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Mei 2017 (n=30)

Pekerjaan Jumlah (n) Persen (%)

NON PNS 3 10,0

PNS 27 90,0

Total (∑) 30 100,0

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden terbanyak

mempunyai pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu 27 orang

(90%). Sedangkan sisanya mempunyai pekerjaan sebagai non PNS yaitu

sebanyak 3 orang (10%).

Page 53: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

35

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Lingkungan Kerja UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2017 (n=30).

Pendidikan Jumlah (n) Persen (%)

PT 21 70,0

SLTA 8 26,7

SLTP 1 3,3

Total (∑) 30 100,0

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa sebagian besar responden

pendidikan terakhirnya adalah Perguruan Tinggi (PT) yaitu 21 orang

(70%). Selebihnya responden berpendidikan SMA berjumlah 8 orang

(26,7%) dan SLTP berjumlah 1 orang (3,3%).

C. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti

(Santoso, 2013).

Tabel 5.4

Distribusi Indeks Massa Tubuh (IMT) Responden di Lingkungan Kerja UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2017 (n=30)

Kategori IMT Jumlah (n) Persen (%)

Berat Badan Normal 6 20,0

Berat Badan Lebih 24 80,0

Total (∑) 30 100,0

Berdasarkan tabel 5.4 didapatkan paling banyak responden

mempunyai Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam kategori Berat Badan Lebih,

Page 54: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

36

yaitu 24 orang (80%). Sedangkan sisanya memiliki IMT dengan kategori

berat badan normal, berjumlah 6 orang (20%).

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian Andropause (ADAM Test) di

Lingkungan Kerja UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2017 (n=30)

Kejadian Andropause Jumlah (n) Persen (%)

Tidak Andropause 3 10,0

Andropause 27 90,0

Total (∑) 30 100,0

Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan paling banyak responden

mengalami Andropause, yaitu 27 orang (90%). Sedangkan yang tidak

mengalami andropause hanya 3 orang (10%).

Tabel 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian Andropause (AMS Test) di

Lingkungan Kerja UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mei 2017 (n=30)

Kejadian Andropause Jumlah (n) Persen (%)

Tidak Andropause 5 16,7

Andropause 25 83,3

Total (∑) 30 100,0

Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan paling banyak responden

mengalami Andropause, yaitu 25 orang (83,3%). Sedangkan yang tidak

mengalami andropause berjumlah 5 orang.

D. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakuan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi. Analisa ini digunakan untuk menguji

Page 55: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

37

hipotesis dengan menentukan hubungan variabel bebas dan variabel terikat

(Sumantri, 2011).

Tabel 5.7

Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan

Kejadian Andropause (ADAM Test) di Lingkungan Kerja UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Mei 2017 (n=30)

Kategori IMT

Kejadian Andropause

Total (∑)

P

Value Tidak

Andropause

Andropause

n % n % n %

0,000 Berat Badan Normal 3 50,0 3 50,0 6 100,0

Berat Badan Lebih 0 0,0 24 100,0 24 100,0

Total (∑) 3 10,0 27 90,0 30 100,0

Tabel 5.7 menunjukkan berdasarkan hasil analisis hubungan IMT

berlebih dengan kejadian andropause (ADAM test) ditemukan bahwa dari

30 responden menunjukkan bahwa seluruh responden yang mempunyai

berat badan lebih mengalami andropause, yaitu sebanyak 24 orang (100%).

Sedangkan responden yang mempunyai berat badan normal sebagian

mengalami andropause, yaitu berjumlah 3 orang (50%) dan sebagian lagi

tidak mengalami andropause, yaitu berjumlah 3 orang (50%).

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Spearman Rank

menunjukkan ada hubungan antara IMT berlebih dengan kejadian

andropause di lingkungan kerja UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dibuktikan dengan nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai

α=0,05. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa IMT berlebih memiliki

hubungan secara statistik signifikan terhadap kejadian andropause.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

38

Tabel 5.8

Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan

Kejadian Andropause (AMS Test) di Lingkungan Kerja UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Mei 2017 (n=30)

Kategori IMT

Kejadian Andropause

Total (∑)

P

Value Tidak

Andropause

Andropause

n % n % n %

0,000 Berat Badan Normal 4 66,7 2 33,3 6 100,0

Berat Badan Lebih 1 4,2 23 95,8 24 100,0

Total (∑) 5 16,7 25 83,3 30 100,0

Tabel 5.8 menunjukkan berdasarkan hasil analisis hubungan antara

IMT berlebih dengan kejadian andropause (AMS test) ditemukan bahwa

dari 30 responden menunjukkan bahwa sebagian responden yang

mempunyai berat badan lebih mengalami andropause, yaitu sebanyak 23

orang (95,8%), hanya sebagian kecil yang tidak mengalami andropause,

yaitu berjumlah 1 orang (4,2%). Sedangkan responden yang mempunyai

berat badan normal sebagian mengalami andropause, yaitu berjumlah 2

orang (33,3%) dan sebagian lagi tidak mengalami andropause, yaitu

berjumlah 4 orang (66,7%).

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Spearman Rank

menunjukkan ada hubungan antara IMT berlebih dengan kejadian

andropause di lingkungan kerja UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dibuktikan dengan nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai

α=0,05.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

39

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini merupakan pembahasan dari hasil penelitian yang dikaitkan

dengan tujuan penelitian. Pembahasan hasil penelitian akan dikuatkan dan

dibandingkan dengan konsep dan teori yang sudah ada. Selain itu, pada bab ini

akan dibahas terkait keterbatasan penelitian yang dihadapi peneliti.

A. Karakteristik Responden

1. Usia

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 30 responden pria

yang diteliti adalah responden berusia 40-50 tahun sebanyak 16 responden

(53,3%). Sedangkan responden berusia 51-60 tahun sebanyak 14

responden (46,7%).

Menurut penelitian Sudharma (2012), tidak didapatkan hubungan

yang signifikan antara usia dengan hormon testosteron. Hasil ini sejalan

dengan penelitian Tajar dkk (2010) yang menemukan bahwa umur tidak

berhubungan dengan hormon testosteron, dimana tidak didapatkan

hubungan yang signifikan pada perbedaan rata-rata kadar hormon

testosteron pada usia 40-49 th (10,9 nmol/L), 50-59 th (13,2 nmol/L), 60-

69 th (12,5 nmol/L), 70-79 th (10,4 nmol/L). Svartberg dkk (2003) dalam

penelitiannya menemukan bahwa meskipun terdapat hubungan yang

signifikan antara usia dan testosteron total, tetapi hubungan tersebut sangat

lemah (r=-0,08).

Page 58: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

40

2. Pekerjaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak

mempunyai pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu 27 orang

(90%). Sedangkan sisanya adalah pegawai non PNS berjumlah 3 orang

(10%).

Menurut penelitian Sudharma (2011), tidak terdapat hubungan

antara aktivitas fisik dengan hormon testosteron, termasuk salah satunya

pada aktivitas kerja. Meskipun, jika dilihat lagi, pada aktivitas kerja,

responden dengan aktivitas kerja kurang, lebih banyak memiliki hormon

testosteron yang rendah (18,7%), dibanding responden dengan aktivitas

kerja yang cukup (16,5% yang memiliki hormon testosteron yang rendah),

tetapi hubungan ini tidak signifikan. Svartberg dkk (2003) juga

menemukan hubungan yang tidak signifikan pada hubungan antara

aktivitas fisik dengan hormon testosteron.

3. Pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berpendidikan terakhir Perguruan Tinggi (PT), baik S1, S2, maupun S3,

yaitu 21 orang (70%). Kemudian responden berpendidikan SMA

berjumlah 8 orang (26,7%) dan SLTP berjumlah 1 orang (3,3%).

Dewasa ini, sebaran pendidikan responden pada penelitian ini

banyak yang berpendidikan perguruan tinggi, hal tersebut dikarenakan

dalam penelitian ini ruang lingkupnya adalah di sebuah perguruan tinggi

Page 59: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

41

dan sebagian besar responden adalah dosen dan menempati posisi yang

penting sehingga mengharuskan pegawai tersebut berpendidikan S1, S2,

dan S3.

Senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Rakhmawati, 2009,

yang sebaran respondennya di perguruan tinggi sehingga pendidikan

terakhir responden mengarah pada S1, S2, maupun S3.

B. Indeks Massa Tubuh (IMT)

Hasil penelitian didapatkan paling banyak responden mempunyai

Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam kategori Berat Badan Lebih dalam rentang

≥25 yaitu sebanyak 24 orang (80%). Sedangkan sisanya memiliki IMT

dengan kategori berat badan normal, berjumlah 6 orang (20%).

C. Andropause

Andropause umumnya menyerang pada laki-laki setelah berusia 30

tahun dan paling umum gelajalanya adalah disfungsi seksual disertai dengan

libido yang rendah. Andropause ini menyerang setiap aspek baik fisik,

mental, maupun seksual. Testosterone mulai terbatas jumlahnya pada laki-

laki setelah usia 30an, tetapi beberapa orang merasa efeknya lebih parah

dibanding orang lain (Saryono & Muhammad, 2010).

Penelitian ini mengambil responden berusia 40 tahun ke atas

dikarenakan pada usia tersebut biasanya sudah terjadi peristiwa andropause

Page 60: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

42

sebesar 2%-5% dan saat memasuki usia 60 tahun sudah mencapai 30%

(Saryono & Muhammad). Oleh karena itu, diambil responden 40-60 tahun

untuk melihat pada usia tersebut sudah terjadi andropause ataupun belum.

Hasil penelitian menunjukkan didapatkan paling banyak responden

mengalami Andropause berdasarkan kuesioner ADAM test yaitu 27 orang

(90%). Sedangkan berdasarkan kuesioner AMS test paling banyak responden

mengalami Andropause yaitu 25 orang (83,3%. Sedangkan sisanya memiliki

IMT dengan kategori berat badan normal, berjumlah 6 orang (20%).

Penelitian setiawati (2005) menunjukkan terdapat perbedaan hasil

yang cukup mencolok antara ADAM test dan AMS test. Hal tersebut

disebabkan karena kuesioner AMS membahas manifestasi klinis dari

andropause dengan lebih terperinci dibandingkan dengan kuesioner ADAM.

Tetapi pada dasarnya kedua kuesioner tersebut mempunyai dasar yang sama

yaitu menilai manifestasi klinis dari andropause berdasarkan penurunan

bioavailabilitas testosteron. Selain itu, AMS dapat digunakan untuk

mengevaluasi kesehatan pria secara umum terkait dengan proses penuaan

yang terjadi beserta kualitas hidupnya.

Rakhmawati (2009) dalam penelitiannya mengatakan bahwa

kuesioner ADAM test telah diujicobakan pada 316 laki-laki berusia 40-62

tahun dan dikorelasikan dengan kadar testosterone bioactive serum. Alat

skrening ini mempunyai spesifisitas 60% dan sensitivitas 88%. Sedangkan

kuesioner AMS test digunakan untuk mengetahui gejala-gejala penuaan pada

pria dalam berbagai kondisi untuk mengevaluasi beratnya gejala dan

Page 61: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

43

perubahan sebelum dan sesudah terapi androgen. AMS test mempunyai

sensitivitas 73,6% dan spesifisitas 70,4%. Skor AMS ≥ 27 dapat

dikorelasikan dengan kadar testosteron bebas 400 ng/dl.

D. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Kejadian

Andropause

Hasil analisis hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan

kejadian andropause dengan menggunakan dua kuesioner ADAM Test

menunjukkan bahwa seluruh responden yang mempunyai berat badan lebih

mengalami andropause, yaitu sebanyak 24 orang (100%). Sedangkan

responden yang mempunyai berat badan normal sebagian mengalami

andropause, yaitu berjumlah 3 orang (50%) dan sebagian lagi tidak

mengalami andropause, yaitu berjumlah 3 orang (50%). Sedangkan hasil

analisis hubungan dengan menggunakan AMS Test menunjukkan bahwa

sebagian responden yang mempunyai berat badan lebih mengalami

andropause, yaitu sebanyak 23 orang (95,8%), hanya sebagian kecil yang

tidak mengalami andropause, yaitu berjumlah 1 orang (4,2%). Sedangkan

responden yang mempunyai berat badan normal sebagian mengalami

andropause, yaitu berjumlah 2 orang (33,3%) dan sebagian lagi tidak

mengalami andropause, yaitu berjumlah 4 orang (66,7%).

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan uji Spearman Rank

dengan bantuan program SPSS V.22 for windows diperoleh hasil yang sama

Page 62: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

44

antara kedua kuesioner yang digunakan (ADAM Test dan AMS Test), yaitu

nilai probabilitas (p) sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α=0,05. Maka dapat

disimpulkan H1 diterima, H0 ditolak yg berarti ada hubungan yang positif

antara indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian andropause. Pria yang

memiliki IMT kategori berat badan lebih (≥25) memiliki hubungan yang

signifikan untuk terjadinya andropause lebih dini..

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sudharma (2012) yang

menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara berat badan lebih

(IMT ≥25 kg/m2) dengan hormon testosteron. Menurut hasil penelitiannya,

laki-laki dengan berat badan lebih mempunyai risiko sebesar 1,9 kali untuk

memiliki hormon testosteron yang rendah dibandingkan dengan laki-laki

yang memiliki berat badan normal.

Senada dengan penelitian Yeap, dkk (2009) yang menyatakan bahwa

pria yang memiliki IMT ≥ 25 kg/m2 memiliki peluang 2 kali lipat untuk

mendapatkan total testosteron yang rendah.

Sejalan dengan penelitian Frederick dkk (2008), ia menemukan

perbedaan rata-rata yang signifikan antara IMT < 25 kg/m2 dan IMT ≥ 25

kg/m2 (-2,32 nmol/L, p<0,001).

Svartberg dkk (2003) dalam penelitiannya pun menemukan hubungan

yang signifikan antara IMT (≥ 25 kg/m2) dengan total testosteron, dengan OR

sebesar 1,984. Obesitas meningkatkan produksi dan metabolisme

glukokortikoid, yang akan mengganggu regulasi aksis hipotalamus-pituitari-

adrenal (Laaksonen dkk, 2005).

Page 63: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

45

Hasil penelitian Rakhmawati (2009) menyebutkan terdapat perbedaan

usia andropause berdasarkan status IMT, yaitu terdapat hubungan yang

signifikan terhadap IMT dan usia awal andropause. Semakin tinggi nilai IMT

maka semakin cepat usia seseorang mengalami andropause. Pada IMT

kategori tidak gemuk, mempunyai rata-rata usia awal andropause 613,59 ±

55,812 bulan, sedangkan sampel andropause gemuk pada rata-rata usia

546,23 ± 48,529 bulan.

E. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini, keterbatasan

penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga, maka dalam perjalanan

pengambilan data tersebut dimulai dari 28 April – 26 Mei 2017, maka

dari 88 responden, hanya 30 responden yang didapat.

2. Sebaran responden tidak merata dan dikarenakan pengekslusian responden

mengakibatkan peneliti kesulitan dalam menemukan responden yang

sesuai dengan kriteria. Jadi, responden yang memenuhi kriteria penelitian

hanya sedikit.

3. Pengurusan surat izin yang lama.

4. Terdapat beberapa responden yang masuk kriteria namun mengundurkan

diri dari penelitian sehingga menambah panjang dalam daftar keterbatasan

responden yang didapat. Hal tersebut dikarenakan isi kuesioner

menyinggung area sensitif pria atau berhubungan dengan aktivitas seksual

Page 64: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

46

pria, sehingga beberapa responden tersebut tidak mau membantu dalam

mengisi kuesioner.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

47

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penjabaran dan penjelasan dari hasil penelitian dan

pembahasan pada bab sebelumnya, maka di bab ini akan ditarik beberapa

kesimpulan. Selain itu juga, terdapat juga saran yang akan menambah khazanah

keilmuan.

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di di lingkungan kerja UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yaitu terdiri dari 11 fakultas, pascasarjana, perpustakaan

utama, dan ma’had, serta badan Kepegawaian Pusat tentang hubungan antara

indeks massa tubuh (IMT) dengan Kejadian Andropause yang terdiri dari 30

responden didapatkan hasil:

1. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa dari 30 responden yang

berusia 40-60 tahun menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berusia 40-50 tahun yaitu sebanyak 16 orang (53,3%). Responden

terbanyak mempunyai pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu

27 orang (90%) dan sebagian besar responden berpendidikan terakhir

Perguruan Tinggi (S1,S2, dan S3), yaitu sebanyak 21 orang (70%).

2. Hasil penelitian menunjukkan indeks massa tubuh (IMT) responden

terbagi ke dalam dua kategori, yaitu IMT kategori Berat Badan Normal

18,50-24,99 atau < 24,9) dan kategori Berat Badan Lebih (≥ 25,0).

Page 66: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

48

3. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan hasil dari penggunaan

dua buah kuesioner. Berdasarkan kuesioner ADAM Test, dari 30

responden, yang mengalami Andropause yaitu 27 orang (90%). Sedangkan

pada kuesioner AMS Test, responden yang mengalami Andropause, yaitu

25 orang (83,3%).

4. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara IMT berlebih

( nilai ≥ 25,0 kg/m2) dengan kejadian andropause.

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai be

rikut:

1. Bagi pria usia di bawah 40 tahun, usahakan untuk mempertahankan berat

badan dengan indeks massa tubuh (IMT) dalam kategori berat badan

normal dengan nilai IMT ≤ 25 kg/m2 sebagai langkah protektif terhadap

kejadian andropause.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti dengan sampel yang

lebih banyak dan dengan jenis penelitian yang berbeda, misalnya secara

kualitatif, mungkin akan memberikan variasi dan gambaran hasil yang

berbeda.

3. Bagi perawat komunitas diharapkan dapat memberikan pendidikan

kesehatan terkait penurunan berat badan berlebih pada pria usia di bawah

40 tahun untuk mencegah terjadinya andropause lebih dini.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

49

DAFTAR PUSTAKA

Anita N, Moeloek N. 2002. Aspek Hormon Testosteron pada Pria Usia Lanjut

(Andropause). Journal: MAI. 3:81-87

Allan C.A, et. al. 2006. The Association Between Obesity and the Diagnosis of

Androgen Deficiency in Symptomatic Ageing Men. MJA. 185:424-427

Baziad, Ali. 2003. Menopause dan Andropause. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo

Bhasin, S., & Jameson, J.L. (2006). Disorder of The Testes And Male

Reproductive System. In Jameson, J.L (Ed). Harrison’s Endocrinology (pp

173-193). New York: McGraw-Hill

Dean, W. 2009. Neuroendocrine Theory of Aging Chapter 6.

www.vrp.com/articles.aspx?ProdID=art393&zTYPE=2

Derby, C.A, Zilber S, Brambilia D, Morales K.H, McKinlay J.B. 2006. Body

Mass Index, Waist Circumference, and Waist to Hip Ratio and Change in Sex

Steroid Hormones: The Massachusetts Male Ageing Study. Clinical

Endocrinology. 65: 125-131.

Effendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori

dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Elvira, S.D, 2007. Penanganan Psikologik pada Obesitas. Cermin Dunia

Kedokteran. 34: 296-298.

Gunadarma, R.A. 2005. Prevalensi Andropause pada Pria Usia di Atas 30 Tahun

diKotaSurakarta.http://digilib.undip.ac.id/pustaka/index.php?pilih=pencarian

&hal=karya Ilmiyah&page=3&syarat=&mod=yes&detail=y&id=225790

Hidayat. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:

Salemba Medika

Laaksonen, D.E., Niskanen, L., Punnonen, K., Nyyssonen, K., Tuomainen, T.P.,&

Valkonen, V.P. (2005). The Metabolic Syndrome and Smoking in Relation to

Hypogonadism in Middle-Aged Men: A Prospective Cohort Study. Journal of

Clinical Endocrinology Metabolic. 90(2), 712-719

Lisbet C.A. 2004. Hubungan Antara Obesitas Berdasarkan Klasifikasi Indeks

Massa Tubuh dengan Kejadian Sindroma Metabolik pada Karyawan Bank.

Nexus Medicus. 16:20-25.

Miller. 2008. Andropause: Androgens, Testosterone, and Estrogen.

http://www.antiaging.com/andropause/andropause2.html

Mubarok, dkk. 2006. Keperawatan Komunitas II. Jakarta: Rineka Cipta

Rakhmawati. 2009. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh dengan Usia Awal

Andropause [Skripsi]. Surakarta: FK Univ. Sebelas Maret

Page 68: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

50

Santoso, Imam. 2013. Manajemen Data: untuk Analisis Data Penelitian

Kesehatan. Yogyakarta: Gosyen Publishing

Saryono & Muhammad Badrushshalih. 2015. Andropause: Menopause pada Laki-

laki Plus Penyakit pada Lansia. Yogyakarta: Nuha Medika

Setiawati, Juwono. 2005. Prevalensi Andropause Pada Pria Usia 30 Tahun Ke

Atas Di Kabupaten Bantul Propinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2005 [Artikel

Karya Ilmiah]. Semarang: FK UNDIP

Soewondo P. 2006. Menopause, Andropause,dan Somatopause Perubahan

Hormonal pada Proses Menua. In : Sudoyo A.W, dkk (eds). Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: FKUI, hal: 1989-1992

Sudharma, Novia Indriani. 2012. Faktor Eksternal yang Berhubungan dengan

Kadar Hormon Testosteron pada Laki-laki Usia 40 Tahun ke Atas di

Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan (Analisis Data Sekunder Penelitian

Payung Andropause Universitas Trisakti-Puskesmas Kecamatam Cilandak

Th 2011) [Tesis]. Depok: FKM UI

Sugondo S. 2006. Obesitas. In : Sudoyo A.W, dkk (eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: FKUI, hal : 1919-1925.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Penerbit Alfabeta

Svartberg, J., Midtby, M., Bonaa, K.H., Sundsfjord, J., Joakimsen, R.M., & Jorde,

R. 2003. The Association of Age, Lifestyle Factors and Chronic Disease with

Testosterone in Men : The Tromso Study. European Journal of

Endocrinology, 149, 145-152

Taher A. 2005. Proportion and Acceptance of Andropause Symptoms Among

Elderly Men: A Study in Jakarta. Indones J Intern Med. 37: 82-86.

Yeap, B.B., Almeida, O.P., Norman, P.E., Chubb, P., Jamrozik, K., Hankey, G.J.,

et.al. 2009. Healthier Life Style Predicts Higher Circulating Testosterone in

Older Men: The Health in Men Study. Clinical Endocrinology, 70(3), 455-

463.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

51

Page 70: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

52

Page 71: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

53

Page 72: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

54

Page 73: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

55

Page 74: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

56

Page 75: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

57

Page 76: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

58

Page 77: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

59

Page 78: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

60

Page 79: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

61

Page 80: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

62

Page 81: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

63

Lampiran 2: Informed Concent

“Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Andropause”

Assalamu’alaikum, Wr. Wb

Nama : Angga

NIM : 1113104000026

Saya mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedoketran

dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang

melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi sebagai tugas akhir untuk

menyelesaikan pendidikan, demi memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep).

Dalam lampiran ini terdapat beberapa pernyataan yang berhubungan

dengan penelitian. Maka dari itu, saya harap dengan segala kerendahan hati agar

kiranya bapak bersedia meluangkan waktu untuk dilakukan pengukuran tinggi

badan dan berat badan, serta mengisi kuesioner yang telah disediakan.

Kerahasiaan jawaban bapak akan dijaga dan hanya diketahui oleh peneliti.

Kuesioner ini saya harap diisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan fakta

yang sebenarnya sehingga hasilnya nanti dapat memberikan gambaran yang baik

dalam penelitian ini.

Saya ucapkan terimakasih atas bantuan dan partisipasi bapak dalam

pengisian kuesioner ini.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.

Apakah bapak bersedia menjadi responden?

YA / TIDAK

Ttd

Responden

Page 82: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

64

Lampiran 3: Data Identitas Responden

No. Responden :

Petunjuk Umum Pengisian:

Isilah data identitas dan berikan tanda checklist (√) pada pernyataan di bawah ini

dengan jujur dan benar.

1. Inisial nama : .........................................

2. Umur : .............tahun

3. Pekerjaan : ..........................................

4. Status : Sudah menikah/belum

5. Pendidikan : Tidak sekolah

SD/sederajat

SLTP/sederajat

SLTA/sederajat

Perguruan Tinggi

6. Memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Pria berusia 40-60 tahun

b. Bekerja di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

c. Bersedia secara sukarela menjalani penelitian

7. Menjawab beberapa pernyataan berikut:

a. Saya mempunyai riwayat penyakit berupa Ya Tidak

diabetes melitus (DM/kencing manis/penyakit

gula) dan penyakit kardiovaskuler (jantung).

b. Saya memiliki kelainan pada testis (buah Ya Tidak

zakar).

c. Saya mempunyai kebiasaan merokok. Ya Tidak

d. Saya mempunyai kebiasaan mengonsumsi Ya Tidak

alkohol.

e. Saya pernah atau sedang menjalani terapi Ya Tidak

radiasi.

Page 83: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

65

Lampiran 4: Kuesioner I ADAM Test

Petunjuk Pengisian:

Pada ADAM Test ini, berisi 10 pernyataan. Pilihlah salah satu jawaban “Ya”

atau “Tidak” dengan memberikan tanda checklist (√), apabila bapak merasa

pernyataan tersebut sesuai dengan yang bapak alami.

1. Saya merasa libido atau dorongan seksual menurun Ya Tidak

akhir-akhir ini.

2. Saya merasa lemas atau kurang bertenaga. Ya Tidak

3. Saya merasa daya tahan dan kekuatan fisik menurun. Ya Tidak

4. Saya mengukur tinggi badan dan merasa tinggi badan Ya Tidak

saya berkurang dari sebelumnya.

5. Saya sering merasa kesal atau cepat marah. Ya Tidak

6. Saya merasa ereksi saya kurang kuat. Ya Tidak

7. Saya merasa kenikmatan hidup menurun. Ya Tidak

8. Saya merasakan penurunan kemampuan dalam ber- Ya Tidak

olahraga.

9. Saya sering mengantuk dan tertidur sesudah makan Ya Tidak

malam.

10. Saya merasakan adanya perubahan atau penurunan Ya Tidak

prestasi kerja.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

66

Lampiran 5: Kuesioner II AMS Test

Petunjuk Pengisian:

Pada AMS Test ini, berisi 17 pernyataan. Pilihlah salah satu jawaban di kolom

skor yang telah disediakan, dengan memberikan tanda checklist (√), apabila

bapak merasa pernyataan tersebut sesuai dengan yang bapak alami.

Keterangan:

1 : Tidak sama sekali; 2 : Ringan; 3: Sedang; 4 : Berat; 5 : Berat Sekali

No.

Gejala

Skor

1 2 3 4 5

1. Saya merasakan adanya penurunan kesehatan

secara umum.

2. Saya mengalami nyeri sendi dan nyeri otot. (nyeri

pada punggung bawah, pada anggota badan, serta nyeri

sendi)

3. Saya mengalami berkeringat yang berlebihan.

(keringat muncul mendadak tanpa dipengaruhi kerja)

4. Saya mengalami gangguan tidur. (sulit tidur, bangun

pagi dan merasa lelah, kurang tidur, atau tidak dapat

tidur sama sekali)

5. Saya mengalami cepat lelah atau mengantuk

berlebihan.

6. Saya mengalami cepat marah atau tersinggung.

7. Saya mengalami perasaan tegang atau resah.

8. Saya mengalami perasaan gelisah atau panik.

9. Saya merasakan adanya penurunan pada

kebugaran atau vitalitas. (penurunan kinerja,

penurunan aktivitas, perasaan pencapaian yang kurang,

harus memaksakan diri untuk melakukan aktivitas)

Skor

Page 85: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

67

No. Gejala 1 2 3 4 5

10. Saya mengalami penurunan tenaga. (perasaan

lemah)

11. Saya mengalami situasi mood atau suasana hati

yang depresif. (perasaan kecewa, sedih, seperti ingin

menangis, kurang gairah, perasaan tak berguna)

12. Saya mengalami perasaan telah melewati masa-

masa puncak secara seksual. (masa penurunan

seksualitas)

13. Saya mengalami perasaan frustrasi atau putus asa.

14. Saya mengalami penurunan pertumbuhan janggut

atau kumis.

15. Saya mengalami penurunan kemampuan atau

frekuensi bersenggama.

16. Saya mengalami penurunan kemampuan atau

frekuensi ereksi pagi hari. (pada saat bangun pagi

dalam keadaan ereksi, namun berkurang ereksinya dari

sebelumnya)

17. Saya mengalami penurunan gairah seksual atau

libido.

Selain keluhan – keluhan di atas, saya juga mengalami gejala-

gejala lain yang menonjol, seperti:

(bila ada, mohon tuliskan)

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Page 86: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

68

1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas kuesioner “ADAM Test”

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,879 10

2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas kuesioner “AMS Test”

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,919 17

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Page 87: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

69

Karakteristik Responden

A. Distribusi Frekuensi Usia

Statistics

Usia

N Valid 30

Missing 0

Mean 49,77

Median 50,00

Mode 48

Std. Deviation 4,289

Minimum 42

Maximum 58

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 42 2 6,7 6,7 6,7

43 1 3,3 3,3 10,0

44 1 3,3 3,3 13,3

45 2 6,7 6,7 20,0

46 1 3,3 3,3 23,3

47 1 3,3 3,3 26,7

48 4 13,3 13,3 40,0

49 2 6,7 6,7 46,7

50 2 6,7 6,7 53,3

51 3 10,0 10,0 63,3

52 2 6,7 6,7 70,0

53 3 10,0 10,0 80,0

54 1 3,3 3,3 83,3

55 3 10,0 10,0 93,3

56 1 3,3 3,3 96,7

58 1 3,3 3,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Katusia

Page 88: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

70

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 40-50 16 53,3 53,3 53,3

51-60 14 46,7 46,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

B. Distribusi Frekuensi Pekerjaan

Statistics

Pekerjaan

N Valid 30

Missing 0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid NON PNS 3 10,0 10,0 10,0

PNS 27 90,0 90,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

C. Distribusi Frekuensi Pendidikan

Statistics

Pendidikan

N Valid 30

Missing 0

Pendidikan

Page 89: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

71

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid PT 21 70,0 70,0 70,0

SLTA 8 26,7 26,7 96,7

SLTP 1 3,3 3,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Analisis Univariat

1. IMT

katimt_asli

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Berat Badan Normal 6 20,0 20,0 20,0

Berat Badan Lebih 24 80,0 80,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

2. Andropause: “ADAM Test”

P1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 12 40,0 40,0 40,0

Ya 18 60,0 60,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

P2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 16 53,3 53,3 53,3

Ya 14 46,7 46,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

P3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Page 90: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

72

Valid Tidak 9 30,0 30,0 30,0

Ya 21 70,0 70,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 19 63,3 63,3 63,3

Ya 11 36,7 36,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

P5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 21 70,0 70,0 70,0

Ya 9 30,0 30,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

P6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 17 56,7 56,7 56,7

Ya 13 43,3 43,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

P7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 12 40,0 40,0 40,0

Ya 18 60,0 60,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

P8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 7 23,3 23,3 23,3

Page 91: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

73

Ya 23 76,7 76,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

P9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 16 53,3 53,3 53,3

Ya 14 46,7 46,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

P10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 21 70,0 70,0 70,0

Ya 9 30,0 30,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

Skor_p1p10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 1 3,3 3,3 3,3

1 1 3,3 3,3 6,7

2 4 13,3 13,3 20,0

3 4 13,3 13,3 33,3

4 6 20,0 20,0 53,3

5 2 6,7 6,7 60,0

6 2 6,7 6,7 66,7

7 5 16,7 16,7 83,3

8 1 3,3 3,3 86,7

10 4 13,3 13,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Status_Andropause

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Andropause 3 10,0 10,0 10,0

Andropause 27 90,0 90,0 100,0

Page 92: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

74

Total 30 100,0 100,0

3. Andropause: “AMS Test”

P1_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 7 23,3 23,3 23,3

Ringan 11 36,7 36,7 60,0

Sedang 12 40,0 40,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

P2_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 7 23,3 23,3 23,3

Ringan 15 50,0 50,0 73,3

Sedang 6 20,0 20,0 93,3

Berat 2 6,7 6,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

P3_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 25 83,3 83,3 83,3

Ringan 5 16,7 16,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

P4_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 19 63,3 63,3 63,3

Ringan 5 16,7 16,7 80,0

Page 93: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

75

Sedang 6 20,0 20,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

P5_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 9 30,0 30,0 30,0

Ringan 10 33,3 33,3 63,3

Sedang 10 33,3 33,3 96,7

Berat 1 3,3 3,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

P6_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 14 46,7 46,7 46,7

Ringan 8 26,7 26,7 73,3

Sedang 8 26,7 26,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

P7_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 12 40,0 40,0 40,0

Ringan 15 50,0 50,0 90,0

Sedang 3 10,0 10,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

P8_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 17 56,7 56,7 56,7

Ringan 11 36,7 36,7 93,3

Sedang 2 6,7 6,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

Page 94: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

76

P9_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 5 16,7 16,7 16,7

Ringan 13 43,3 43,3 60,0

Sedang 12 40,0 40,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

P10_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 2 6,7 6,7 6,7

Ringan 15 50,0 50,0 56,7

Sedang 13 43,3 43,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

P11_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 15 50,0 50,0 50,0

Ringan 12 40,0 40,0 90,0

Sedang 3 10,0 10,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

P12_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 6 20,0 20,0 20,0

Ringan 15 50,0 50,0 70,0

Sedang 8 26,7 26,7 96,7

Berat 1 3,3 3,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Page 95: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

77

P13_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 23 76,7 76,7 76,7

Ringan 5 16,7 16,7 93,3

Sedang 2 6,7 6,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

P14_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 18 60,0 60,0 60,0

Ringan 9 30,0 30,0 90,0

Sedang 3 10,0 10,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

P15_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 8 26,7 26,7 26,7

Ringan 14 46,7 46,7 73,3

Sedang 8 26,7 26,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

P16_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak sama sekali 10 33,3 33,3 33,3

Ringan 13 43,3 43,3 76,7

Sedang 7 23,3 23,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

P17_

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 96: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

78

Valid Tidak sama sekali 13 43,3 43,3 43,3

Ringan 10 33,3 33,3 76,7

Sedang 6 20,0 20,0 96,7

Berat 1 3,3 3,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Skor_Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 17 2 6,7 6,7 6,7

24 1 3,3 3,3 10,0

25 2 6,7 6,7 16,7

27 6 20,0 20,0 36,7

28 4 13,3 13,3 50,0

29 3 10,0 10,0 60,0

31 2 6,7 6,7 66,7

34 1 3,3 3,3 70,0

35 1 3,3 3,3 73,3

38 2 6,7 6,7 80,0

40 2 6,7 6,7 86,7

41 2 6,7 6,7 93,3

45 1 3,3 3,3 96,7

46 1 3,3 3,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Status Andropause2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Andropause 5 16,7 16,7 16,7

Andropause 25 83,3 83,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Analisis Bivariat

1. Hubungan Antara IMT dengan Andropause (ADAM Test)

Case Processing Summary

Page 97: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

79

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

katimt_asli *

Status_Andropause 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%

katimt_asli * Status_Andropause Crosstabulation

Status_Andropause

Total

Tidak

Andropause Andropause

katimt_asli Berat Badan Normal Count 3 3 6

% within katimt_asli 50,0% 50,0% 100,0%

% of Total 10,0% 10,0% 20,0%

Berat Badan Lebih Count 0 24 24

% within katimt_asli 0,0% 100,0% 100,0%

% of Total 0,0% 80,0% 80,0%

Total Count 3 27 30

% within katimt_asli 10,0% 90,0% 100,0%

% of Total 10,0% 90,0% 100,0%

Correlations

katimt_asli

Status_Andropaus

e

Spearman's rho katimt_asli Correlation Coefficient 1,000 ,667**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 30 30

Status_Andropause Correlation Coefficient ,667** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

2. Hubungan Antara IMT dengan Andropause (AMS Test)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

Page 98: HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35957/...No. Hp : 085212816208 E-mail : akhiangga95@gmail.com Motto Hidup : “Experience is

80

N Percent N Percent N Percent

katimt_asli * Status

Andropause2 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%

katimt_asli * Status Andropause2 Crosstabulation

Status Andropause2

Total

Tidak

Andropause Andropause

katimt_asli Berat Badan Normal Count 4 2 6

% within katimt_asli 66,7% 33,3% 100,0%

% of Total 13,3% 6,7% 20,0%

Berat Badan Lebih Count 1 23 24

% within katimt_asli 4,2% 95,8% 100,0%

% of Total 3,3% 76,7% 80,0%

Total Count 5 25 30

% within katimt_asli 16,7% 83,3% 100,0%

% of Total 16,7% 83,3% 100,0%

Correlations

katimt_asli

Status

Andropause2

Spearman's rho katimt_asli Correlation Coefficient 1,000 ,671**

Sig. (2-tailed) . ,000

N 30 30

Status Andropause2 Correlation Coefficient ,671** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).