hubungan antara efikasi diri dan kecemasan menghadapi mutasi...

137
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Cindy Grazela Manafe 159114168 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

9 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN

MENGHADAPI MUTASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Psikologi Program Studi Psikologi

Oleh:

Cindy Grazela Manafe

159114168

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

iv

HALAMAN MOTTO

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan

menerimanya.

Matius 21:22

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan

bersorak-sorai

Mazmur 126:5

What’s yours will always find you

Unknown

When you want something, all the universe conspires to help you achieve it

Paulo Coelho

Let your dreams be bigger than your fears and your actions be louder than your

words. All day, every day!

Mastin Kipp

I appreciate effort. No matter how small, silly or irrelevant, I appreciate effort.

Billy Chapata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus untuk berkat dan penyertaannya membawaku sampai pada

pencapaian ini. Terima kasih karena tetap membuatku percaya bahwa aku tidak

pernah sendiri dan selalu menopangku saat aku jatuh.

Kepada keluarga kecilku yang tidak pernah berhenti percaya kepada diriku

bahkan saat aku sendiri tidak. Terima kasih kepada panutan dan yang selalu aku

banggakan, Ayah. Terima kasih kepada Mama, sosok yang tidak pernah

menuntutku namun selalu mendukung, memotivasi dan mengatakan aku mampu

melakukan apapun serta jangan pernah ragu. Untuk Andryan, terima kasih karena

selalu peduli dan mau mengerti kakak dengan berbagai keunikkan kakak.

Thank you my family, my main support system and my home.

Dosen pembimbing, Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si. Terima kasih atas

senyum, dukungan, semangat, bimbingan dan arahan yang diberikan sehingga

saya mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik

Sahabat tersayang yang tak pernah ada gantinya: Inayat, Ninda, Lia, Lena dan

Inyo dengan segala keunikkan mereka. Terima kasih karena membuat jarak

bukanlah penghalang untuk kita. Terima kasih untuk dukungan, rasa sayang,

perhatian, nasihat kejam yang membangun dan terima kasih selalu menyediakan

tempat ternyaman untuk pulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

vii

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN

MENGHADAPI MUTASI PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL

Cindy Grazela Manafe

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan kecemasan

menghadapi mutasi pada Pegawai negeri Sipil. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

adanya hubungan negatif antara efikasi diri dan kecemasan menghadapi mutasi pada Pegawai

Negeri Sipil. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 250 orang Pegawai Negeri Sipil baik pria

maupun wanita di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Metode pengumpulan skala

dalam penelitian ini menggunakan skala model Likert, yaitu skala General Self-Efficacy (GSE)

dan skala kecemasan menghadapi mutasi. Skala General Self-Efficacy Scale (GSE) memiliki 10

item telah melewati tahap uji coba dengan koefisien reliabilitas sebesar (α = 0,896) sedangkan

skala kecemasan menghadapi mutasi memiliki koefisien reliabilitas sebesar (α = 0,898). Data

penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Spearman’s Rho one tailed karena data

tidak terdistribusi normal. Hasil uji korelasi menunjukkan skor koefisien korelasi sebesar (r) -

0,311 dengan nilai signifikansi sebesar p = 0,00 (p<0,005). Berdasarkan hal tersebut, dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang siginfikan antara efikasi diri dan kecemasan

menghadapi mutasi pada Pegawai Negeri Sipil.

Kata kunci: pegawai negeri sipil, efikasi diri, kecemasan menghadapi mutasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

viii

RELATIONSHIP BETWEEN SELF-EFFICACY AND ANXIETY FACING

THE MUTATION IN CIVIL SERVANTS

Cindy Grazela Manafe

ABSTRACT

This research aims to determine the relationship between self-efficacy and anxiety facing

the mutations in civil servants. The hypothesis proposed in this study is that there is a negative

relationship between self-efficacy and anxiety facing the mutations in Civil Servants. The subjects

in this study were 250 civil servants even men and women in the Timor Tengah Selatan District.

This research is a quantitative research with purposive sampling technique. The scale collection

method in this study uses a Likert scale, also called the General Self-Efficacy Scale (GSE) and the

anxiety scale facing the mutations. The General Self-Efficacy Scale (GSE) scale has 10 items that

have passed the trial stage with a reliability coefficient of (α = 0.896) while the anxiety scale

facing mutations has a reliability coefficient of (α = 0.898). The research data were analyzed

using the Spearman Rho one tailed correlation technique because the data were not normally

distributed. Correlation test results show a correlation coefficient score of (r) -0.311 with a

significance value of p = 0.00 (p <0.005). Based on this, it can be concluded that there is a

significant negative relationship between self-efficacy and anxiety facing the mutations in civil

servants.

Keywords: civil servants, self-efficacy, anxiety facing mutations

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Berbagai

tantangan dan pembelajaran selama proses pengerjaan skripsi ini sebagai bentuk

pengembangan diri penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat

terselesaikan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini,

penulis ingin mengucap syukur dan banyak terima kasih kepada pihak yang telah

membantu penulis selama proses penyusunan skripsi sebagai berikut:

1. Ibu Dr. Titik Kristiyanti, M. Psi., Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Monica E. Madyaningrum, M. App., Ph. D selaku Kepala Program

Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi.

Terima kasih atas waktu, dukungan, bimbingan, dan perhatian yang Bapak

berikan secara tulus selama proses pengerjaan skripsi ini. Terima kasih

selalu tersenyum, ramah, memotivasi, menjadi sosok Bapak yang sangat

baik dan hangat sehingga proses pengerjaan skripsi berjalan dengan baik.

4. Ibu P. Henrietta PDADS., S.Psi., M.A selaku dosen pembimbing

akademik. Terima kasih atas segala bentuk dukungan dan perhatian yang

diberikan kepada saya selama ini baik dalam organisasi maupun akademik.

Terima kasih karena tetap meluangkan waktu untuk membantu saya

ditengah berbagai kesibukan yang ada.

5. Bapak Tius, Bapak Landung, Bapak Tatung, Mbak eta, untuk expert

judgement

6. Dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas berbagai

ilmu mengenai psikologi yang telah diajarkan kepada saya.

7. Seluruh staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas segala

pelayanan yang diberikan selama masa studi saya.

8. Bapak Apris Manafe dan Ibu Ida Lakusa selaku orangtua saya dan adik

saya Andrian Manafe yang selalu menyayangi, memberikan saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

xi

kesempatan melakukan berbagai hal yang saya inginkan dan mendukung

apapun yang saya lakukan termasuk proses pengerjaan skripsi ini. Terima

kasih karena tidak pernah membiarkan saya menyerah dan percaya kepada

saya.

9. Venny Ardhana dan Desi Simarmata yang saya kasihi. Terima kasih

karena memberikan saya kesempatan belajar menjadi kakak dengan dua

adik yang cukup merepotkan tapi sangat saya sayangi. Terima kasih untuk

waktu, perhatian, pengertian, kasih sayang, menjadi pendengar dan

sahabat yang baik.

10. Terima kasih tim suksesku Cecil, Tia, Angel dan Panca untuk bantuannya

selama ini dan kesabarannya menghadapi segala tingkah lakuku.

11. Teman-teman BEMF Psikologi periode 2018, terkhususnya Panti dan

Seven icons. Terima kasih Ana, Flora, Cecil, Dipang, Gesta, Phoebe,

Panca, Alvin, Tia, Soma, Intan, Desi.

12. Divisi UK/UKF BEMF 2018. Terima kasih anak-anakku yang pertama

dan yang paling kusayang Bany, Vinda dan Septian. Terima kasih untuk

segala pengalaman dan pembelajaran selama ini meski dipenuhi oleh

ketegangan dan julid selama kita berkumpul.

13. Keluarga kecilku kucing macan di UKF Basket. Terima kasih karena

kalian aku banyak belajar hal dan karena kalian aku kembali merasakan ini

tim ini keluarga.

14. Teman-teman psikologi angkatan 2015, terkhususnya anak-anak kelas C

yang selalu menemani dan membuat hari-hari perkuliahan terasa

menyenangkan dan patut dirindukan. Semangat terus teman-teman!

15. Seluruh responden dalam penelitian ini dan yang juga membantu

menyebarkan skala. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk mengisi

dan menyebarkan skala ini.

16. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu karena

segala keterbatasan penulis. Terima kasih atas segalanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………… iii

HALAMAN MOTTO …………………………………………………….... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………... vi

ABSTRAK …………………………………………………………………. vii

ABSTRACT ………………………………………………………………..... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………….. ix

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... x

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. xiii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xvii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………...... xviii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xix

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………... 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 12

C. Tujuan Penelitian …………………………………………………... 12

D. Manfaat Penelitian …………………………………………………. 12

1. Manfaat teoretis ………………………………………………… 12

2. Manfaat praktis ……………………………………………….... 13

a. Pegawai Negeri Sipil ……………………………………….. 13

b. Pemerintah ……………………………………………......... 14

BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………….... 15

A. Kecemasan Menghadapi Mutasi ………………………………........ 15

1. Pengertian kecemasan menghadapi mutasi …………………...... 15

2. Macam-macam kecemasan..……………………………………. 19

3. Aspek kecemasan ……………………………............................ 20

a. Reaksi fisik …………………………………………............ 20

b. Pemikiran ………….……………………………………….. 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

xiv

c. Perilaku ...........……………………………………………... 21

d. Suasana Hati .................…………………………………...... 21

4. Faktor-faktor yang menimbulkan kecemasan …………….......... 21

B. Efikasi Diri ........……………………………………………………. 22

1. Pengertian efikasi diri ...………………………………………... 22

2. Aspek efikasi diri ….......……………………………………….. 23

a. Level ………….....………………………………………….. 23

b. Strength ……….......………………………………………... 24

c. Generality ………………………………………………….. 24

3. Dampak efikasi diri ...................………………………………... 25

a. Proses kognitif ....................................................................... 25

b. Proses motivasi ...................................................................... 26

c. Proses afektif ......................................................................... 26

d. Proses memilih ...................................................................... 27

4. Klasifikasi efikasi diri ......…………………………………….... 27

a. Efikasi diri tinggi ................................................................... 27

b. Efikasi diri rendah .................................................................. 28

C. Pegawai Negeri Sipil ........................………………………………. 28

1. Definisi pegawai negeri sipil ........................................................ 28

2. Unsur-unsur pegawai negeri sipil ................................................ 29

D. Dinamika Hubungan Efikasi diri dan Kecemasan Menghadapi

Mutasi pada Pegawai Negeri Sipil .................................................... 31

E. Kerangka Berpikir …………………….………………..................... 35

F. Hipotesis Penelitian ………………………………………………… 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………….... 37

A. Jenis Penelitian …...................……………………………………… 37

B. Identifikasi Variabel …………………......………………………..... 37

1. Variabel bebas (independent) …………………………………... 37

2. Variabel tergantung (dependent) ……………………………….. 38

C. Definisi Operasional ……………………………………………….. 38

1. Kecemasan menghadapi mutasi …………….......…………….... 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

xv

2. Efikasi diri .......................………………………………………. 38

D. Subjek Penelitian …………………………………………………… 39

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data .....………………………….... 40

1. Skala kecemasan menghadapi mutasi ………………………….. 41

2. Skala efikasi diri ………………………....…………………….. 42

F. Mutu Alat Ukur

1. Validitas …………………………………………....................... 44

a. Skala kecemasan menghadapi mutasi .................................... 46

b. Skala General Self-Efficacy (GSE) ........................................ 46

2. Seleksi item .......………………………………………………... 47

a. Skala kecemasan menghadapi mutasi .................................... 48

b. Skala General Self-Efficacy (GSE) ........................................ 49

3. Kategorisasi ………......……………………………………….... 50

4. Reliabilitas .........................…………………………………….. 50

a. Skala kecemasan menghadapi mutasi .................................... 51

b. Skala General Self-Efficacy (GSE) ........................................ 51

5. Analisis Data ……………………………………………....…… 52

a. Uji asumsi .................................................………………..... 52

1) Uji normalitas .........................................……………… 52

2) Uji Linearitas ..........................................……………… 52

b. Uji Hipotesis ………………………………………….......... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………... 55

A. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………... 55

B. Deskripsi Subjek Penelitian ………………………………………... 57

C. Deskripsi Data Penelitian …………………………………………... 58

1. Kecemasan menghadapi mutasi ………………………………... 58

2. Efikasi diri ……………………………………………………… 60

D. Kategorisasi ………………………………………………………… 61

E. Hasil Penelitian…………………………………………………….. 63

1. Uji normalitas …………………………………………………... 63

2. Uji linearitas …………………………………………………..... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

xvi

3. Uji hipotesis ……………………………………………………. 65

F. Analisis Tambahan ………………………………………………..... 67

G. Pembahasan ………………………………………………………… 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………..... 75

A. Kesimpulan ……………………………………………………….... 75

B. Saran ………………………………………………………………... 76

1. Bagi pegawai negeri sipil ............................…………………..... 76

2. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan ...... 76

3. Bagi peneliti selanjutnya ……………………………………….. 77

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….... 78

LAMPIRAN ………………………………………………………………... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pemberian Nilai Skor Skala Likert .......….....…………………. 41

Tabel 2. Blueprint Skala Kecemasan Menghadapi Mutasi ...................… 42

Tabel 3. Distribusi Item Skala Kecemasan Menghadapi Mutasi sebelum

Try Out ...................................................…………………….… 42

Tabel 4. Blueprint Skala General Self-Efficacy (GSE)……………………. 43

Tabel 5. Blueprint Skala General Self-Efficacy (GSE)……………………. 43

Tabel 6. Sebaran Item Kecemasan Menghadapi Mutasi Setelah Seleksi

Item ……………………….........……………………………… 49

Tabel 7. Sebaran Item General Self-Efficacy Setelah Seleksi Item …..... 49

Tabel 8. Kategorisasi ………...........................................……………… 50

Tabel 9. Reliabilitas skala Kecemasan Menghadapi Mutasi .....…........... 51

Tabel 10. Reliabilitas skala General Self Efficacy (GSE) ……..............… 52

Tabel 11. Deskripsi Jenis Kelamin …….............................................…… 57

Tabel 12. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia ................................... 57

Tabel 13. Data empirik variabel Kecemasan Menghadapi Mutasi ............. 59

Tabel 14. Uji Beda Mean One Sample T-test variabel Kecemasan

Menghadapi Mutasi .................................................................... 59

Tabel 15. Data empirik variabel Efikasi Diri ......................…………........ 60

Tabel 16. Uji Beda Mean One Sample T-test variabel Efikasi Diri ............ 60

Tabel 17. Kategorisasi subjek ……………………………........................ 59

Tabel. 18 Kategorisasi subjek berdasarkan skala Kecemasan Menghadapi

Mutasi ………………………………………….... 61

Tabel 19. Kategorisasi subjek berdasarkan skala General Self Efficacy

Scale (GSE) …………………………………………………… 62

Tabel 20. Hasil Uji Normalitas …………………………………………... 63

Tabel 21. Hasil Uji Linearitas …………………………………………… 65

Tabel 22. Hasil Uji Hipotesis ………………….................................…… 66

Tabel 23. Uji Homogenitas ………………................................................ 67

Tabel 24. Hasil Uji Beda Tingkat Kecemasan Menghadapi Mutasi antara

Perempuan dan Laki-laki …………...................................……

68

Tabel 25. Hasil Uji Beda Mann Whitney U ............................................ 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Uji Coba Penelitian ………………………………… 84

Lampiran 2. Reliabilitas Skala …………………………………………. 93

Lampiran 3. Skala Penelitian …………………………………………... 98

Lampiran 4. Hasil Uji Beda Mean ……………………………………... 107

Lampiran 5. Uji Normalitas ……………………………………………. 109

Lampiran 6. Uji Linearitas ……………………………………………... 111

Lampiran 7. Hasil Uji Hipotesis ………………………………………... 113

Lampiran 8. Hasil Uji Homogenitas 115

Lampiran 9. Hasil Uji Beda Kecemasan Menghadapi Mutasi

Berdasarkan Jenis Kelamin ………………………….......… 117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Konseptual Hubungan Efikasi Diri dan Kecemasan

Menghadapi Mutasi ..........………………………………….. 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan pelayanan publik merupakan salah satu fungsi

utama dalam penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi kewajiban

aparatur pemerintah. Untuk memberikan pelayanan dan penyelenggaraan

publik yang sesuai dan tepat sasaran tentu memerlukan aparatur

pemerintahan yang memiliki kualitas dan profesionalitas dalam

melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Salah satu aparatur

pemerintahan adalah Pegawai Negeri Sipil. Untuk mewujudkan Pegawai

Negeri Sipil yang dapat memberikan pelayanan dan penyelenggaraan

publik yang baik, perlu diadakan pengembangan karir untuk pegawai.

Salah satu bentuk pengembangan Pegawai Negeri Sipil adalah mutasi.

Hasibuan (2014) menyatakan bahwa mutasi adalah suatu

perubahan posisi/ jabatan/ tempat/ pekerjaan yang dilakukan baik secara

horizontal maupun vertikal di dalam suatu organisasi. Pada dasarnya

mutasi termasuk dalam fungsi pengembangan karir karyawan, karena

tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam

pemerintahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

2

Adapun tujuan-tujuan dilaksanakannya mutasi menurut Hasibuan

(2014), sebagai berikut: a) untuk meningkatkan produktivitas kerja

karyawan, b) untuk menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja

dengan komposisi pekerjaan atau jabatan, c) untuk memperluas atau

menambah pengetahuan karyawan, d) untuk menghilangkan rasa

bosan/jemu terhadap pekerjaannya, e) untuk memberikan perangsang agar

karyawan mau berupaya meningkatkan karier yang lebih tinggi, f) untuk

pelaksanaan hukuman/sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang

dilakukan, g) untuk memberikan pengakuan dan imbalan terhadap

prestasinya, h) untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui

persaingan terbuka, i) untuk tindakan pengamanan yang lebih baik, j)

untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan, dan k)

untuk mengatasi perselisihan antara sesama karyawan.

Dalam sebuah organisasi pemerintahan, mutasi merupakan hal

biasa dalam upaya memberikan kesempatan kepada pegawai agar

memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang lebih dan menyeluruh.

Mutasi yang dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku dapat

menimbulkan efek yang baik. Menurut Crawshaw, Van Dick, &

Brodbeck (2012) mutasi penting jika dilihat dari sudut pandang organisasi

karena saat ini kesadaran individu untuk meningkatkan karir cukup tinggi.

Mutasi kerja menawarkan peluang peningkatan karir dan dapat

meningkatkan motivasi karyawan serta mendorong keterlibatan dan

komitmen pada organisasi. Mutasi yang dilaksanakan dengan baik juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

3

dapat mendorong pegawai meningkatkan kinerjanya sesuai dengan

kebutuhan pemerintahan sehingga pegawai dan pemerintahan dapat

berjalan bersama mencapai tujuan yang diinginkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Achmad &

Sriekaningsih (2018) menunjukkan mutasi memiliki efek positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai di Bandar Udara Internasional Juwata.

Ketika mutasi dilakukan, tercipta keseimbangan antara tenaga kerja dan

posisi yang ada di organisasi, sehingga memastikan kondisi kerja yang

stabil, membuka peluang untuk pengembangan karir dan untuk menambah

pengetahuan dan pengalaman karyawan. Hasil penelitian tersebut

konsisten dengan hasil penelitian Judas (2013) dan penelitian yang

dilakukan oleh Sabar, Adolfina, & Dutolong (2017) yang menunjukkan

mutasi karyawan berpengaruh positif pada kinerja karyawan dalam hal ini

meningkatkan kinerja karyawan. Berdasarkan penelitian di atas diketahui

bahwa mutasi yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan aturan yang

berlaku memberi dampak yang baik kepada pekerjanya.

Mutasi kerja yang merupakan salah satu bentuk pengembangan

pegawai pun dapat memberi dampak buruk apabila dilaksanakan tidak

sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku. Salah satu dampak

pelaksanaan mutasi yang tidak sesuai dengan kebijakan dan peraturan

yang berlaku adalah menurunkan gairah kerja karena dianggap sebagai

hukuman dan memperburuk produktivitas kerja karena adanya

ketidaksesuaian dan ketidakmampuan kerja karyawan. Bila terjadi keadaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

4

yang demikian maka mutasi tidak mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu

bertambah efektivitas dan efesiensi dalam pekerjaan. Hal ini terjadi karena

karyawan tersebut telah terlanjur mencintai pekerjaannya, memiliki

hubungan kerjasama yang baik dengan sesama rekan dan perasaan dari

karyawan bahwa pekerjaan-pekerjaan lain yang sederajat (Nitisemito,

2002).

Mutasi kerja yang pada dasarnya merupakan perubahan posisi,

jabatan maupun lingkungan pekerjaan dapat menyebabkan ada individu

yang siap dan kurang siap dalam menghadapi situasi tersebut. Individu

yang siap untuk menghadapi perubahan menurut Holt (2007) memiliki

efikasi diri yang tinggi sehingga memiliki kepercayaan diri untuk

menghadapi perubahan yang ada dan bersedia melakukan tugas yang

berkaitan dengan perubahan. Individu yang siap juga tidak memiliki

kesenjangan terhadap realita dan ekspektasi yang diinginkan dari

perubahan yang terjadi. Individu juga memiliki keyakinan bahwa

pemimpin atau manajemen akan mendukung terhadap pelaksanaan

perubahan yang terjadi pada organisasi. Individu juga memiliki keyakinan

bahwa adanya alasan yang logis untuk perubahan yang terjadi dan adanya

kebutuhan untuk berubah yang diusulkan, serta berfokus pada manfaat dari

perubahan bagi organisasi. Kemudian, individu memiliki keyakinan bahwa

perubahan akan memberikan keuntungan secara personal kepadanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

5

Pada kenyataannya, masih ada Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten

Timor Tengah Selatan yang kurang siap menghadapi mutasi, sekalipun

pada umumnya setiap individu menginginkan kemajuan dalam hidupnya

akan tetapi tidak berarti bahwa semua Pegawai Negeri Sipil mau

menerima mutasi. Individu yang kurang siap menghadapi suatu perubahan

dapat melihat pemindahan pekerjaan sebagai transisi karir yang penuh

tekanan. Hal ini dikarenakan karyawan yang kurang mengembangkan

koping lingkungan dan pribadi menyebabkan ia kurang dapat beradaptasi

secara efektif dalam perpindahan kerja (Latack, dalam Feldman, 1995).

Organisasi harus cermat dalam melaksanakan implementasi

perubahan karena jika gagal akan memberikan dampak negatif terhadap

organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Petterson

2009, dalam Zulkarnain & Hadiyani, 2014). Dampak negatif yang terjadi

dan dirasakan karyawan apabila tidak siap menghadapi perubahan dalam

jangka pendek antara lain terbuangnya uang, waktu dan tenaga, tidak

tercapainya tujuan yang direncanakan, penderitaan moral dan timbulnya

job insecurity. Dalam jangka panjang, akibat buruk yang dapat

ditimbulkan yaitu tidak tercapainya rencana strategi perusahaan,

menurunnya kepercayaan diri dalam kepemimpinan, meningkatnya

resistansi untuk berubah dan adanya keyakinan bahwa perubahan

selanjutnya yang ingin dilakukan akan gagal (Petterson 2009, dalam

Zulkarnain & Hadiyani, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

6

Bagi Pegawai Negeri Sipil yang tidak siap menghadapi mutasi

memiliki alasan tertentu seperti kekhawatiran akan ditempatkan di daerah

yang jauh dari tempat tinggal, kekhawatiran akan penempatan yang tidak

sesuai dengan keahlian yang dimiliki, memengaruhi harga diri,

memengaruhi peningkatan karir, dan ketidaknyamanan dengan lingkungan

yang baru karena harus beradaptasi dengan lingkungan serta rekan kerja

yang baru. Hal tersebut didapatkan dari hasil wawancara dengan lima

orang Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada

Selasa, 15 januari 2019 .

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hutabarat (2016)

menunjukkan pegawai negeri sipil di kabupaten Tapanuli Utara

mengalami kecemasan setelah dimutasi turun jabatan. Penelitian yang

dilakukan oleh Dewi (2018) juga menunjukkan bahwa rata-rata pegawai

negeri sipil Direktorat Jenderal Pajak mengalami kecemasan sedang saat

menghadapi mutasi.

Individu yang kurang siap dapat mengalami kecemasan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Geist (dalam Gunarsa, 2000) yang menjelaskan

bahwa sumber kecemasan dapat berasal dari tuntutan sosial yang berlebih

dan tidak mau atau tidak mampu dipenuhi oleh individu yang

bersangkutan, standar prestasi yang terlalu tinggi dengan kemampuan

yang dimiliki, kurangnya kesiapan menghadapi situasi yang ada, pola pikir

dan persepsi negatif terhadap diri sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

7

Khawatir akan sesuatu hal buruk yang akan menimpa individu juga

dapat membuat seseorang merasa cemas. Hal ini sesuai dengan pendapat

Nevid, Rathus, & Greene (2005) yang menjelaskan bahwa kecemasan

adalah suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri-ciri seperti

keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan

perasaan aprehensif atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa

sesuatu yang buruk akan terjadi.

Priest (1991) juga memberikan pengertian kecemasan sebagai

perasaan yang dialami individu ketika berpikir tentang sesuatu yang tidak

menyenangkan akan terjadi dan timbul karena berbagai alasan dan situasi

individu yang cemas, merasa tidak bahagia, tidak enak, tegang dan

biasanya enggan berbuat sesuatu untuk kecemasannya. Kecemasan muncul

sebagai respon atas suatu stresor. Salah satu bentuk stresor yang dihadapi

oleh Pegawai Negeri Sipil adalah mutasi.

Morthensen (2014) menyatakan individu yang cemas cenderung

kurang percaya diri, memiliki hubungan yang buruk dengan rekan kerja

serta cenderung mengalami kemunduran dalam karir mereka. Individu

yang cemas kurang memikirkan masa depannya dan menghindari inovasi

sehingga seringkali menunjukkan kinerja yang buruk. Pajares & Schunk

(2002) juga menjelaskan bahwa kondisi emosi seperti cemas dan suasana

hati yang negatif memengaruhi kegagalan atau kesuksesan terhadap hasil

yang akan didapatkan. Berdasarkan berbagai sumber yang telah peneliti

baca, kecemasan seringkali menimbulkan dampak yang buruk pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

8

individu dan tidak memberi dampak yang baik terlebih jika itu adalah

kecemasan yang berlebihan.

Faktor yang dapat meredam kecemasan menurut Bandura (1997)

adalah efikasi diri dan outcome expectacy. Efikasi diri merupakan suatu

perkiraan individu terhadap kemampuannya sendiri dalam mengatasi

situasi dan Outcome expectancy merupakan suatu perkiraan individu

terhadap kemungkinan terjadinya akibat-akibat tertentu yang mungkin

berpengaruh dalam menekan kecemasan.

Selain itu, Nevid, Rathus, & Greene (2005) juga menyebutkan

faktor kecemasan adalah faktor kognitif dan faktor biologi. Faktor kognitif

kecemasan meliputi prediksi berlebihan terhadap rasa takut, keyakinan

yang self defeating atau irasional, sensitivitas berlebih terhadap ancaman,

sensitivitas kecemasan, salah mengatribusikan sinyal sinyal tubuh, dan

efikasi diri yang rendah.

Efikasi diri yang rendah disebabkan karena seseorang percaya

bahwa seseorang tidak punya kemampuan untuk menanggulangi

tantangan-tantangan penuh stres yang seseorang hadapi dalam hidup,

seseorang akan merasa makin cemas bila seseorang berhadapan dengan

tantangan-tantangan itu. Sebaliknya orang yang mampu melakukan tugas

tugasnya, seseorang itu tidak akan dihantui oleh kecemasan, atau rasa

takut bila seseorang itu berusaha melakukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

9

Feist & Feist (2002) menyatakan ketika seseorang mengalami

ketakutan yang tinggi, kecemasan yang tinggi, maka biasanya mereka

mempunyai efikasi diri yang rendah. Sementara, mereka yang memiliki

efikasi diri yang tinggi merasa mampu dan yakin terhadap kesuksesan

dalam mengatasi rintangan dan menganggap ancaman sebagai suatu

tantangan yang tidak perlu dihindari.

Orang dengan self-efficacy yang rendah (kurang yakin pada

kemampuannya untuk melakukan tugas tugas dengan sukses) cenderung

untuk berfokus pada ketidakadekuatan yang dipersepsikan (Nevid, Rathus,

& Greene, 2005). Berdasarkan penjelasan di atas maka salah satu faktor

yang berpengaruh dalam kecemasan adalah efikasi diri. Bandura (1986)

mengungkapkan bahwa individu dengan efikasi diri tinggi memiliki

keyakinan bahwa dirinya mampu untuk mencapai hasil yang telah

ditetapkan. dengan demikian Pegawai Negeri Sipil yang memiliki efikasi

diri tinggi tidak akan mengalami kecemasan menghadapi mutasi.

Kecemasan dengan efikasi diri merupakan dua variabel yang saling

berkaitan hal ini dikarena ketika seseorang yang memiliki efikasi diri

rendah dalam menyelesaikan suatu persoalan maka seseorang tersebut

dapat mengalami kecemasan. Sedangkan seseorang yang memiliki efikasi

diri tinggi dalam menyelesaikan suatu persoalan maka seseorang tersebut

tidak akan mengalami kecemasan. Mendukung pernyataan tersebut, Litts

(1989) menyatakan bahwa individu dengan efikasi diri tinggi lebih

memiliki daya tahan menghadapi kecemasan dan situasi menegangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

10

serta dapat mentoleransi rasa sakit. Selain itu, Myers (2002) juga

menyebutkan bahwa individu dengan efikasi diri tinggi tidak mudah

menngalami depresi dan kecemasan serta memiliki pola hidup yang

terfokus sehingga dapat hidup lebih sehat dan sukses dalam akademis.

Bandura (1997) menyatakan bahwa efikasi diri merupakan

penilaian individu terhadap kemampuannya guna mengorganisir dan

melakukan serangkaian perilaku untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya. Dengan demikian efikasi diri berkaitan dengan

kemampuan individu dalam memperkirakan kecakapan dan potensi diri

untuk mencapai tujuan atau melaksanakan tugas. Berdasar pada efikasi

diri, maka individu dapat memperkirakan besarnya kemampuan yang

dimilikinya dan waktu yang diperlukan guna mengatasi hambatan-

hambatan yang akan muncul. efikasi diri merupakan evaluasi individu atas

kemampuan yang dimilikinya guna mencapai tujuan, melaksanakan tugas

atau mengatasi hambatan (Baron & Byrne, 1997).

Bandura (1997) mengatakan bahwa efikasi diri merupakan

keyakinan bahwa seseorang mampu melaksanakan tugas, mencapai tujuan

dan mengatasi rintangan. Lebih lanjut Bandura (1997) menyatakan bahwa

efikasi diri berguna untuk melatih kontrol terhadap stressor yang berperan

penting dalam keterbangkitan kecemasan. Individu yang percaya bahwa

mereka mampu mengadakan kontrol terhadap ancaman tidak mengalami

keterbangkitan kecemasan yang tinggi. Sebaliknya, mereka yang percaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

11

bahwa mereka tidak dapat mengatur ancaman, mengalami keterbangkitan

kecemasan yang tinggi.

Hasil penelitian yang menunjukkan hubungan antara efikasi diri

dan kecemasan antara lain, penelitian yang dilakukan oleh Ehrenberg,

Cox, & Koopman (1991) yang menunjukkan efikasi diri memiliki

hubungan yang penting dengan depresi dan kecemasan. Penelitian yang

dilakukan oleh Murris (2002) menunjukkan rendahnya tingkat efikasi diri

seseorang umumnya disertai dengan tingginya tingkat kecemasan yang

dialaminya. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Tahmassian &

Moghadam (2011) juga menunjukkan adanya hubungan negatif yang

signifikan antara efikasi diri dan kecemasan dengan kata lain semakin

rendah efikasi diri maka kecemasan yang dimiliki pun semakin tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh Rini (2013) juga menunjukkan

bahwa individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan memiliki

kecemasan yang rendah, hal ini dikarenakan individu tersebut memiliki

kepercayaan diri, keyakinan akan kemampuannya, keyakinan mencapai

target yang sudah ditetapkan, dan keyakinan akan kemampuan

kognitifnya. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Sacks (2010) juga

menunjukkan adanya hubungan negatif antara efikasi diri dan kecemasan.

Berdasarkan paparan di atas, mutasi kerja adalah salah satu hal

yang perlu dilakukan dan sering terjadi namun, selama ini penelitian di

Indonesia mengenai Pegawai Negeri Sipil belum banyak membahas

hubungan efikasi diri dan kecemasan pada Pegawai Negeri Sipil terutama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

12

dalam menghadapi proses mutasi kerja. Selain itu, penelitian ini akan

dilakukan pada beberapa instansi di satu kabupaten dengan jumlah sampel

yang mewakili populasi dimana penelitian yang dilakukan oleh Dewi

(2018) mengenai kecemasan menghadapi mutasi berfokus pada satu

instansi dan Hutabarat (2016) yang melakukan penelitian dengan jumlah

sampel yang cenderung sedikit untuk mewakili satu kabupaten.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk membahas hubungan

antara efikasi diri dengan kecemasan menghadapi mutasi pada Pegawai

Negeri Sipil.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Apakah ada hubungan negatif antara efikasi diri

dengan kecemasan menghadapi mutasi pada Pegawai Negeri Sipil?.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk meneliti hubungan negatif antara efikasi diri dengan

kecemasan menghadapi mutasi pada Pegawai Negeri Sipil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

13

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian teoritis di

bidang keilmuan Psikologi Industri dan Organisasi, terkait dengan

kecemasan saat menghadapi mutasi pada Pegawai Negeri Sipil

(Pegawai Negeri Sipil). Hasil penelitian ini juga dapat menjadi studi

yang mampu menjelaskan mengenai hubungan antara efikasi diri

dengan kecemasaan saat menghadapi mutasi pada Pegawai Negeri

Sipil (Pegawai Negeri Sipil). Selain itu, hasil penelitian dapat menjadi

referensi untuk penelitian berikutnya.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan

manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Pegawai Negeri Sipil

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi

Pegawai Negeri Sipil mengenai efikasi diri mampu memengaruhi

kecemasan saat menghadapi mutasi. Jika hasil penelitian

menunjukkan bahwa Pegawai Negeri Sipil memiliki efikasi diri

yang tinggi dan kecemasna menghadapi mutasi yang rendah, maka

diharapkan Pegawai Negeri Sipil dapat mempertahankan efikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

14

diri yang dimiliki sehingga tidak mengalami kecemasan saat

menghadapi mutasi. namun, apabila Pegawai Negeri Sipil memiliki

kecemasan yang tinggi saat menghadapi mutasi, maka pegawai

diharapkan mampu mempersiapkan diri dengan baik sehingga

mampu menghadapi mutasi kerja.

b. Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi

pemimpin di pemerintah daerah terkait sehingga dapat dijadikan

sebagai kontribusi terhadap pemecahan masalah yang berkaitan

dengan pelaksanaan mutasi Pegawai Negeri Sipil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kecemasan Menghadapi Mutasi

1. Pengertian Kecemasan Menghadapi Mutasi

Teori Freud tentang kecemasan pertama kali didasari oleh

suatu pemikiran yang mengungkapkan analogi dari kesamaan respon

tubuh selama serangan kecemasan yang terlihat saat berhubungan

seksual (palpitasi, nafas berat). Teori ini dikemukakan sekitar tahun

1894 sebagai penyambung dari teori coitus interuptus yang

sebelumnya telah dikemukakan. Sebelumnya pada tahun 1890, Freud

melalui observasi klinisnya mengatakan bahwa kecemasan adalah

hasil dari libido yang mengendap (Dewi dan Andri, 2007). Freud

melihat kecemasan sebagai bagian penting dari sistem kepribadian,

hal yang merupakan suatu landasan dan pusat dari perkembangan

perilaku neurosis dan psikosis.

Setiap ahli memiliki pendapat yang tidak jauh berbeda

mengenai definisi kecemasan. Kecemasan berhubungan dengan rasa

takut, tetapi kecemasan terjadi untuk mengantisipasi situasi yang

ditakuti. Kecemasan merupakan sensasi ketegangan otot, perasaan

gelisah, mudah terkejut dan pemikiran tentang sesuatu yang mungkin

salah dan biasanya membuat seseorang ingin menghindari sebuah

situasi (Greenberger & Padesky, 2004). Kecemasan adalah suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

16

keadaan khawatir pada seseorang yang mengeluhkan bahwa sesuatu

yang buruk akan segera terjadi (Nevid, Rathus & Greene, 2005).

Tanda-tanda kecemasan adalah dalam bentuk rasa khawatir dan

perasaan lain yang kurang menyenangkan. Biasanya perasaan ini

disertai oleh ketidakpercayaan diri dalam menghadapi masalah.

Perasaan tidak percaya diri dalam menghadapi suatu masalah membuat

seseorang menjadi cemas dengan apa yang akan dihadapinya sehingga

patut diduga bahwa efikasi diri mempengaruhi kecemasan seseorang.

Menurut Amerian Psychiatric Assosiation & Barlow (dalam Durand &

Barlow, 2006) anxiety (kecemasan) adalah keadaan suasana perasaan

(mood) yang ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan

fisik dan kekhawatiran tentang masa depan.

Kecemasan merupakan suatu kondisi yang pernah dialami oleh

hampir semua individu, hanya saja kadar dan tarafnya yang berbeda.

Ada individu yang dapat menyelesaikan masalahnya hingga

kecemasan yang dialami tidak berkepanjangan, tetapi tidak jarang

kecemasan tersebut juga mendatangkan gangguan bagi yang

mengalaminya (White & Watt, 1981). Menurut Sullivan dalam (Hall &

Lindzey, 1994), kecemasan didefinisikan sebagai ketegangan akibat

ancaman nyata dari luar yang membayangi keadaan seseorang.

Selanjutnya Schwartz (2000) mengemukakan kecemasan

berasal dari kata Latin anxius, yang berarti penyempitan atau

pencekikan. Kecemasan mirip dengan rasa takut tapi dengan fokus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

17

kurang spesifik, sedangkan ketakutan biasanya respon terhadap

beberapa ancaman langsung. Kecemasan ditandai oleh kekhawatiran

tentang bahaya tidak terduga yang terletak di masa depan. Kecemasan

adalah emosi yang tidak menyenangkan, seperti perasaan tidak enak,

perasaan kacau, was-was dan ditandai dengan istilah kekhawatiran,

keprihatinan, dan rasa takut yang kadang dialami dalam tingkat dan

situasi yang berbeda-beda (Atkinson, 1999).

Barlow & Durand (2006) juga menyatakan kecemasan adalah

keadaan suasana hati yang ditandai oleh afek negatif dan gejala-gejala

ketegangan jasmaniah dimana seseorang mengantisipasi kemungkinan

datangnya bahaya atau kemalangan. Dalam bentuknya yang ekstrem,

kecemasan dapat mengganggu fungsi sehari-hari (Nevid, Rathus, &

Greene, 2005). Penanganan kecemasan antara satu individu dengan

individu lainnya dapat berbeda tergantung pada penilaian pribadi

individu terhadap kemampuan yang dimilikinya yang disebut efikasi

diri.

Priest (1991) memberikan pengertian tentang kecemasan

sebagai perasaan yang dialami individu ketika berpikir tentang sesuatu

yang tidak menyenangkan akan terjadi dan timbul karena berbagai

alasan dan situasi individu yang cemas, merasa tidak bahagia, tidak

enak, tegang dan biasanya enggan berbuat sesuatu untuk

kecemasannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

18

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kecemasan adalah sensasi perasaan yang ditandai oleh afek negatif

seperti gelisah, mudah terkejut dan gejala-gejala ketegangan

jasmaniah dimana seseorang ingin menghindari sebuah situasi atau

mengantisipasi kemungkinan datangnya bahaya tidak terduga di masa

depan.

Mutasi adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk

memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang

dianggap setingkat atau sejajar (Nitisemito, 2001). Hasibuan (2014)

mengatakan mutasi adalah suatu perubahan posisi/ jabatan/ tempat/

pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal

(promosi/demosi) di dalam suatu organisasi. Pada dasarnya mutasi

termasuk dalam fungsi pengembangan karyawan, karena tujuannya

untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam perusahaan

(pemerintahan) tersebut.

Menurut Hasibuan (2014) ada tiga dasar/landasan pelaksaaan

mutasi karyawan yang kita kenal yaitu merit system, seniority system,

dan spoiled system. Merit system adalah mutasi karyawan yang

didasarkan atas landasan yang bersifat ilmiah, objektif, dan hasil

prestasi kerjanya. Seniority system adalah mutasi yang didasarkan atas

landasan masa kerja, usia, dan pengalaman kerja dari karyawan

bersangkutan. Sistem mutasi seperti ini tidak objektif karena

kecakapan orang yang dimutasikan berdasarkan senioritas belum tentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

19

mampu memangku jabatan baru. Kemudian, spoil system adalah

mutasi yang didasarkan atas landasan kekeluargaan. Sistem mutasi

seperti ini kurang baik karena didasarkan atas pertimbangan suka atau

tidak suka (like or dislike).

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa

kecemasan menghadapi mutasi adalah sensasi perasaan yang ditandai

oleh afek negatif seperti gelisah, mudah terkejut dan gejala-gejala

ketegangan jasmaniah ketika individu mengalami perubahan

posisi/jabatan/tempat/pekerjaan di dalam suatu organisasi.

2. Macam-macam kecemasan

Buclew (1980) mengatakan bahwa pada umumnya para ahli

membagi kecemasan menjadi dua tingkatan: (a) Tingkat psikologis,

yaitu kecemasan yang bentuknya nampak sebagai gejala kejiwaan,

seperti tegang, bingung khawatir, sukar berkonsentrasi, perasaan tidak

menentu dan sebagainya. (b) Tingkat fisiologis, yaitu kecemasan yang

sudah mempengaruhi atau terwujud pada gejala fisik, terutama pada

fungsi sistem syaraf, misalnya tidak dapat tidur, jantung berdebar,

keluar keringat dingin berlebihan, sering gemetar, perut mual dan

sebagainya.

Menurut Blacburn & Davidson (1994), ada beberapa gejala

kecemasan, di antaranya adalah suasana hati, pikiran, motivasi,

perilaku gelisah, reaksi biologis, ketakutan, ketegangan, dan

kekhawatiran. Ada empat cara untuk mengetahui ada tidaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

20

kecemasan, yaitu secara koginitif, motorik, somatik, dan afeksi.

Secara kognitif, kecemasan dimanifestasikan ke dalam pikiran

individu. Gejala yang tampak dalam diri individu menjadi cemas, sulit

untuk berkonsentrasi, sulit untuk tidur, sulit untuk membuat

keputusan, dan terlalu terpaku pada bahaya yang tidak jelas asalnya.

3. Aspek-aspek kecemasan

Greenberger & Padesky (2004) mengelompokkan kecemasan

menjadi empat aspek yaitu :

a. Reaksi fisik

Reaksi fisik seperti telapak tangan berkeringat, otot menjadi

tegang, jantung berdebar-debar (berdegup kencang), pipi merona,

pusing-pusing dan sulit bernafas terjadi ketika seseorang

menghadapi situasi yang membuat dirinya merasa cemas.

b. Pemikiran

Seseorang yang sedang mengalami kecemasan cenderung

memikirkan bahaya yang berlebihan, menganggap diri sendiri

tidak mampu menghadapi masalah, tidak memiliki keahlian, tidak

siap menghadapi suatu situasi, tidak menganggap penting bantuan

yang ada, khawatir dan berpikir tentang hal yang buruk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

21

c. Perilaku

Ketika menghadapi suatu situasi yang menyebabkan kecemasan,

individu yang cemas cenderung menunjukkan perilaku

menghindar, meninggalkan situasi ketika kecemasan mulai terjadi,

mencoba melakukan banyak hal secara sempurna atau mencoba

mencegah bahaya.

d. Suasana hati

Suasana hati seseorang dapat berubah ketika dihadapkan dengan

suatu situasi yang dapat memunculkan kecemasan. Suasana hati

cenderung menjadi gugup, jengkel, dan panik. Perasaan gugup dan

panik dapat memunculkan kesulitan dalam memutuskan sesuatu.

Miasalnya, dalam hal keinginan dan minat.

4. Faktor-faktor yang menimbulkan kecemasan

Blacburn & Davidson (1994) menjelaskan faktor-faktor yang

menimbulkan kecemasan, seperti pengetahuan yang dimiliki seseorang

mengenai situasi yang sedang dirasakannya, apakah situasi tersebut

mengancam atau tidak memberikan ancaman, serta adanya

pengetahuan mengenai kemampuan diri untuk mengendalikan dirinya

(seperti keadaan emosi serta fokus ke permasalahannya).

Bandura (1997) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang

berpengaruh dalam kecemasan antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

22

1) Efikasi diri yang merupakan suatu perkiraan individu

terhadap kemampuannya sendiri dalam mengatasi situasi.

2) Outcome expectancy yang merupakan suatu perkiraan

individu terhadap kemungkinan terjadinya akibat-akibat

tertentu yang mungkin berpengaruh dalam kecemasan.

B. Efikasi Diri

1. Pengertian Efikasi diri

Istilah efikasi diri pertama kali diperkenalkan oleh Albert

Bandura dalam Psychological Review nomor 84 tahun 1986. Bandura

(1997) menyatakan efikasi diri mengacu pada keyakinan individu

pada kemampuannya untuk melakukan tindakan yang diperlukan

untuk mencapai hal yang diinginkan. Bandura (1986) mengatakan

bahwa, efikasi diri adalah penilaian seseorang atas kemampuan yang

dimilikinya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang

diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Senada dengan

Bandura, Carducci (1998) juga mendefinisikan efikasi diri sebagai

keyakinan yang dirasakan individu bahwa ia dapat menjalankan

perilaku tertentu dalam upaya mengatasi situasi tertentu.

Ormrod (2008) juga mengemukakan bahwa efikasi diri adalah

penilaian seseorang tentang kemampuannya sendiri untuk

menjalankan perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu. Bandura

(1997) menyatakan bahwa efikasi diri berguna untuk melatih kontrol

terhadap stressor yang berperan penting dalam keterbangkitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

23

kecemasan. Individu yang percaya bahwa mereka mampu

mengadakan kontrol terhadap ancaman tidak mengalami

keterbangkitan kecemasan yang tinggi. Sebaliknya, mereka yang

percaya bahwa mereka tidak dapat mengatur ancaman, mengalami

keterbangkitan kecemasan yang tinggi.

Berdasarkan berbagai pengertian efikasi diri di atas dapat

disimpulkan bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang individu

bahwa ia mampu melakukan tugas yang diberikan dalam situasi yang

sukar maupun mengancam sekalipun.

2. Aspek-aspek Efikasi Diri

Adapun aspek-aspek efikasi diri menurut Bandura (1997) yang

membedakan setiap individu yaitu level, strength dan generality

dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Level

Aspek ini berkaitan dengan efikasi diri tiap individu yang

berbeda sesuai dengan kesulitan tugas yang ia hadapi. Efikasi diri

seseorang diukur dengan tingkatan dari tuntutan tugas atau

hambatan yang ia hadapi untuk mencapai kinerja yang inginkan.

Jika suatu aktivitas tidak memiliki hambatan, mudah untuk

dilakukan maka semua individu memiliki efikasi diri yang tinggi

dalam menghadapi hal tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

24

b. Strength

Strength merupakan tingkat keyakinan individu dalam

menghadapi kesulitan atau hambatan yang dialami. Jika individu

memiliki keyakinan yang kuat dapat mendorongnya untuk gigih

dalam upaya mencapai tujuan yang ia inginkan meskipun belum

memiliki pengalaman yang menunjang. Sebaliknya, individu yang

memiliki keyakinan lemah akan kemampuannya akan mudah

tergoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak

menyenangkan atau tidak menunjang. Semakin kuat efikasi diri

yang dimiliki, semakin besar ketekunan dan semakin tinggi

kemungkinan aktivitas yang dilakukan berjalan sukses.

c. Generality

Generality berkaitan dengan cakupan luas bidang tingkah

laku yang membuat individu merasa yakin pada kemampuannya.

Individu dapat merasa yakin terhadap kemampuan yang ia miliki,

tergantung pada pemahaman kemampuan dirinya yang terbatas

pada kesamaan aktivitas yang ia jalani, bagaimana ia

mengekspresikan dirinya (perilaku, kognitif dan afeksi) serta

situasi tertentu yang dihadapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

25

3. Dampak Efikasi Diri

Bandura (1997) menyatakan efikasi diri memiliki 4 dampak

bagi tubuh manusia, sebagai berikut:

a. Proses Kognitif (Cognitive Processes)

Efikasi diri memiliki berbagai dampak pada proses kognitif.

Penetapan tujuan pribadi dipengaruhi oleh penilaian atas

kemampuan diri. Semakin kuat efikasi diri yang dimiliki maka

semakin tinggi tujuan yang ingin dicapai dan komitmen untuk diri

sendiri. Individu dengan efikasi diri yang tinggi memvisualisasikan

keberhasilan secara positif dan mendukung kinerjanya.

Sebaliknya, pada individu yang memvisualisasikan keberhasilan

secara negatif sulit untuk mencapai banyak hal dan melawan

keraguan diri.

Efikasi diri dibutuhkan untuk tetap berorientasi pada tugas

dan menghadapi tuntutan situasional yang memiliki dampak

signifikan. Individu yang memiliki efikasi diri tinggi dapat

bertahan menghadapi tugas bahkan di bawah keadaan yang sulit.

Sebaliknya, individu yang ragu pada efikasi dirinya dapat

menurunkan kualitas kerjanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

26

b. Proses Motivasi (Motivational Processes)

Efikasi diri memiliki peran penting dalam motivasi diri.

Individu memotivasi, menetapkan tujuan dan merencanakan

tindakan untuk mewujudkan masa depan yang berharga. Individu

yang memiliki efikasi diri tinggi berupaya lebih besar ketika

mereka gagal menguasai sebuah tantangan. Sebaliknya, individu

yang memiliki efikasi diri rendah ketika dihadapkan dengan

tantangan mereka cenderung akan menyerah dengan cepat.

c. Proses Afektif (Affective Processes)

Keyakinan seseorang dalam kemampuannya mengatasi

permasalahan memengaruhi seberapa stres dan depresi yang ia

alami dalam situasi yang sulit. Efikasi diri juga mengontrol

stressor dan memainkan peran utama dalam gairah kecemasan.

Individu yang percaya dapat mengontrol ancaman dapat

menghindari kecemasan yang ada sedangkan individu yang tidak

dapat mengatasi ancaman mengalami kecemasan tinggi.

Efikasi diri juga memainkan peran penting untuk

mengontrol pikiran yang dapat membuat seseorang stres dan

depresi. Selain itu, efikasi diri juga dapat mengurangi kecemasan

dan berbagai hal yang memengaruhi kesehatan fisik maupun

psikologis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

27

d. Proses Memilih (Selection Processes)

Efikasi diri dapat membentuk kehidupan seseorang dengan

memengaruhi jenis kegiatan dan lingkungan yang ia pilih. Individu

dengan efikasi diri tinggi cenderung mudah melakukan kegiatan

yang menantang dan memilih situasi yang mampu ia tangani.

Individu tersebut mampu mengembangkan berbagai kompetensi,

minat, jejaring sosial yang ia miliki. Sebaliknya, individu yang

memiliki efikasi diri rendah cenderung menghindari kegiatan atau

situasi yang melebihi kemampuan coping mereka.

4. Klasifikasi Efikasi Diri

Secara garis besar, Bandura (1997) mengemukakan 2 tingkatan

atau klasifikasi efikasi diri yaitu :

a. Tingkat Efikasi diri tinggi

Dalam mengerjakan suatu tugas atau menghadapi situasi

tertentu, individu yang memiliki efikasi diri tinggi memilih terlibat

langsung dan mampu menghadapi situsi tersebut. Individu dapat

mengerjakan tugas atau menghadapi sutuasi tertentu dengan tekun

karena percaya pada keemampuan diri yang dimiliki sekalipun

sulit. Mereka tidak menganggap hal tersebut sebagai ancaman dan

menganggap kegagalan sebagai akibat kurangnya usaha yang

keras, pengetahuan dan keterampilan. Orang yang mempunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

28

efikasi diri tinggi cenderung memiliki kinerja yang baik dan

mampu menangani berbagai hal secara efektif.

b. Tingkat Efikasi diri rendah

Individu yang memiliki efikasi diri rendah tidak sadar dan

tidak berpikir cara yang baik untuk menghadapi tugas-tugas atau

situasi yang sulit. Individu tersebut cepat merasa tak berdaya,

cepat menyerah, menghindar dari tugas atau situasi yang sulit dan

selalu memikirkan kekurangan dalam dirinya. Individu tersebut

juga lamban dalam membenahi atau mendapatkan kembali efikasi

dirinya saat menghadapi kegagalan. Ia selalu merasa akan gagal

dan terus menerus mengatakan dirinya tidak mampu menghadapi

situasi atau mengerjakan tugas yang sulit.

C. Pegawai Negeri Sipil

1. Definisi Pegawai Negeri Sipil

Pengertian Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut Kamus Umum

Bahasa Indonesia, “Pegawai: berarti orang yang bekerja pada

pemerintah (perusahaan dan sebagainya), sedangkan “Negeri” berarti

negara atau pemerintah atau negara. Menurut Undang-Undang Nomor

43 Tahun 1999 terdapat pada pasal 1 angka 1, Pegawai Negeri adalah

setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat

yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang ebrwenang dan diserahi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

29

tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya,

dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Unsur-unsur Pegawai Negeri Sipil

Adapun unsur-unsur Pegawai Negeri menurut Harahap & Ridwan

(2018) adalah sebagai berikut:

a. Memenuhi syarat-syarat tertentu menurut peraturan perundang-

undangan. Syarat-syarat untuk menjadi pegawai negeri diantaranya

adalah WNI, usia 18-40 tahun, tidak pernah dihukum, tidak pernah

terlibat dengan gerakan yang menentang Pancasila, dan

sebagainya. Pada umunya, di samping syarat-syarat umum yang

berlaku sama untuk semua instansi pemerintah juga dimungkinkan

mencantuman syarat-syarat khusus yang ditetapkan oleh masing-

masing instansi sesuai dengan kebutuhan dan kekhususan instansi

yang bersangkutan.

b. Diangkat oleh Pejabat yang berwenang: Dalam UU No. 8 Tahun

1974 dikenal istilah pejabat yang berwenang dan pejabat yang

berwajib. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai

kewenangan mengangkat dan atau memberhentikan pegawai negeri

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan pejabat yang berwajib adalah pejabat yang karena

jabatan atau tugasnya berwenang melakukan tindakan hukum

berdasarkan peraturan perundang-undangn yang berlaku. Pejabat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

30

yang berwenang merangkap pegawai negeri ini ditentukan sebagai

berikut:

1) Presiden menetapkan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil

dalam pangkat Pembina Tingkat I (golongan ruangan IV/b) ke

atas, baik untuk pengangkatan baru maupun untuk

pengangkatan kembali;

2) Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Lembaga Pemerintahan non

Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/

Tinggi Negara, dan pejabat lain yang ditentukan presiden,

menetapkan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil baru atau

pengangkatan kembali dalam lingkungan kekuasaannya untuk

pangkat Pembina (golongan ruang IV/a) ke bawah.

3) Diserahi tugas dalam jabatan negeri atau tugas negara lainnya;

Pegawai Negeri dapat disserahi tugas berupa tugas dalam suatu

jabatan negeri maupun tugas negara lainnya. Yang dimaksud

dengan tugas dalam jabatan negeri adalah apabila yang

bersangkutan diberi jabatan dalam bidang eksekutif yang

ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan

termasuk di dalamnya jabatan dalam kesekretariatan Lembaga

Tertinggi/Tinggi Negara serta kepaniteraan di pengadilan-

pengadilan., sedangkan tugas negara lainnya adalah jabatan

yang berada di luar lingkungan eksekutif seperti hakim-hakim

pada Pengadilan Negeri dan Peradilan Tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

31

4) Digaji menurut peraturan perundang-undangan. Dalam

penggajian Pegawai Negeri itu dikenal beberapa sistem

penggajian, yaitu skala tunggal, skala ganda, dan skala

gabungan.

D. Hubungan Efikasi Diri dengan Kecemasan Menghadapi Mutasi

Pada Pegawai Negeri Sipil

Dalam sebuah organisasi pemerintahan, mutasi merupakan salah

satu bentuk pengembangan karir pegawai karena tujuannya untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam pemerintahan.

Hasibuan (2014) menyatakan bahwa mutasi adalah suatu perubahan posisi/

jabatan/ tempat/ pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun

vertikal di dalam suatu organisasi. Pada dasarnya mutasi termasuk dalam

fungsi pengembangan karyawan, karena tujuannya untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas kerja dalam pemerintahan tersebut.

Pelaksanaan mutasi dapat terjadi kepada siapa saja dan seringkali

dilaksanakan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dapat

membuat Pegawai Negeri Sipil khawatir. Khawatir akan sesuatu hal buruk

yang mungkin terjadi pada dirinya dapat membuat seseorang merasakan

cemas. Kecemasan merupakan sensasi ketegangan otot, kegelisahan,

perasaan gelisah, mudah terkejut dan pemikiran tentang sesuatu yang

mungkin salah dan biasanya membuat kita ingin menghindari sebuah

situasi (Greenberger & Padesky, 2004). Bandura (1997) menjelaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

32

bahwa efikasi diri dan dan outcome expectacy merupakan faktor yang

dapat menjadi peredam kecemasan. Efikasi diri merupakan suatu perkiraan

individu terhadap kemampuannya sendiri dalam mengatasi situasi.

Pegawai dengan efikasi diri yang tinggi cenderung memilih terlibat

langsung dan mampu menghadapi berbagai situasi termasuk pelaksanaan

mutasi kerja. Selain itu, pegawai juga percaya pada kemampuan yang ia

miliki sehingga memengaruhi kinerja yang dimiliki semakin baik serta

menganggap sebuah kegagalan sebagai suatu motivasi untuk lebih

berusaha dalam hal ini meskipun mutasi kerja memberi dampak yang

kurang baik pada karirnya, pegawai dengan efikasi diri yang tinggi tetap

termotivasi untuk berusaha lebih baik lagi. Hasil penelitian Rini (2013)

menunjukkan bahwa individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan

memiliki kecemasan yang rendah, hal ini dikarenakan individu tersebut

memiliki kepercayaan diri, keyakinan akan kemampuannya, keyakinan

mencapai target yang sudah ditetapkan, dan keyakinanakan kemampuan

kognitifnya.

Pegawai yang memiliki efikasi diri tinggi cenderung tidak merasa

khawatir dan percaya diri ketika menghadapi mutasi kerja. Hal ini

membuat pegawai dengan efikasi diri yang tinggi tetap memiliki kinerja

yang baik serta menganggap mutasi kerja sebagai salah satu bentuk

pengembangan karir. Bandura (1997) menyatakan bahwa efikasi diri

berguna untuk melatih kontrol terhadap stressor yang berperan penting

dalam keterbangkitan kecemasan sehingga pegawai yang memiliki efikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

33

diri tinggi cenderung mengalami kecemasan menghadapi mutasi yang

rendah.

Individu yang memiliki efikasi diri yang rendah menurut Bandura

(1997) tidak berpikir cara yang baik untuk menghadapi tugas-tugas atau

situasi yang sulit, cepat merasa tak berdaya, cepat menyerah, menghindar

dari tugas atau situasi yang sulit dan selalu memikirkan kekurangan dalam

dirinya. Ia selalu merasa akan gagal dan terus menerus mengatakan dirinya

tidak mampu menghadapi situasi atau mengerjakan tugas yang sulit.

Pegawai yang memiliki efikasi diri rendah cenderung menghindar,

merasa kurang percaya diri, memiliki kinerja yang kurang baik ketika

menghadapi mutasi kerja. Pegawai juga menganggap mutasi kerja sebagai

bentuk kegagalan dalam karir. Hal ini sesuai dengan pendapat Morthensen

(2014) yang menyatakan bahwa individu yang cemas cenderung kurang

percaya diri, memiliki hubungan yang buruk dengan rekan kerja serta

cenderung mengalami kemunduran dalam karir mereka. Individu yang

cemas kurang memikirkan masa depannya dan menghindari inovasi

sehingga seringkali menunjukkan kinerja yang buruk.

Seseorang yang yakin dapat mengatasi masalah tidak akan

mengalami gangguan pola berpikir dan berani menghadapi tekanan serta

ancaman. Namun sebaliknya, seseorang yang tidak yakin dirinya dapat

mengatasi ancaman dan tekanan akan mengalami kecemasan yang tinggi

(Priest, 1991). Pajares & Schunk (2002) juga menjelaskan bahwa kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

34

emosi seperti cemas dan suasana hati yang negatif memengaruhi

kegagalan atau kesuksesan terhadap hasil yang akan didapatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

35

E. Kerangka Berpikir

Efikasi Diri

Efikasi Diri

Rendah

Efikasi Diri

Tinggi

1. Pegawai memilih terlibat langsung

dan mampu menghadapi mutasi kerja

2. Pegawai percaya pada kemampuan

yang dimiliki saat menghadapi mutasi

kerja

3. Pegawai memiliki kinerja yang baik

bahkan setelah dimutasikan

4. Pegawai menganggap mutasi sebagai

suatu bentuk motivasi dan

pengembangan karir

1. Menghindar dan merasa kurang

mampu menghadapi mutasi kerja

2. Pegawai merasa kurang percaya diri

saat menghadapi mutasi

3. Mutasi memengaruhi kinerja pegawai

menjadi kurang baik

4. Menganggap mutasi kerja sebagai

bentuk kegagalan dalam karir

Kecemasan

Menghadapi Mutasi

Rendah

Kecemasan

Menghadapi Mutasi

Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

36

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti mengajukan hipotesis penelitian

sebagai berikut: “Terdapat hubungan negatif antara efikasi diri dengan

kecemasan menghadapi mutasi pada Pegawai Negeri Sipil”, dengan

asumsi bahwa semakin tinggi efikasi diri maka tingkat kecemasan pada

Pegawai Negeri Sipil yang akan menghadapi mutasi semakin rendah dan

sebaliknya semakin rendah efikasi diri maka tingkat kecemasan

menghadapi mutasi pada Pegawai Negeri Sipil semakin tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian korelasional (Correlational Research). Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk menguji hubungan antara 2 variabel yaitu efikasi diri dan

kecemasan menghadapi mutasi pada Pegawai Negeri Sipil. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif bertujuan

menguji teori secara objektif dengan cara memeriksa atau meneliti

hubungan antar variabel-variabel. Variabel-variabel ini harus dapat diukur

sehingga data numerik yang dihasilkan bisa dianalisis secara statistik

Creswell (dalam Supratiknya, 2015).

B. Identifikasi Variabel

Menurut Sugiyono (2011), variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua

yaitu (Sarwono, 2006):

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas adalah variabel stimulus atau variabel yang

memengaruhi variabel lain. Variabel ini diukur, dimanipulasi, atau

dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan gejala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

38

yang diobservasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “Efikasi

Diri”.

2. Variabel Tergantung (Dependent Variabel)

Variabel tergantung adalah variabel yang memberikan reaksi/respon

jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung dalam

penelitian ini adalah “Kecemasan Menghadapi Mutasi”.

C. Definisi Operasional

1. Kecemasan Menghadapi Mutasi

Kecemasan menghadapi mutasi adalah sensasi perasaan yang ditandai

oleh afek negatif seperti gelisah, mudah terkejut dan gejala-gejala

ketegangan jasmaniah ketika individu mengalami perubahan

posisi/jabatan/tempat/pekerjaan di dalam suatu organisasi. Kecemasan

dalam menghadapi mutasi dalam penelitian ini diungkap peneliti

menggunakan skala kecemasan yang disusun berdasarkan aspek-aspek

kecemasan dari Greenberger & Padesky (2004), yaitu reaksi fisik,

pemikiran, perilaku, dan suasana hati. Nilai skor tinggi pada variabel

kecemasan menunjukkan semakin tinggi tingkat kecemasan

menghadapi mutasi yang dimiliki orang tersebut, sedangkan skor

rendah yang diperoleh seseorang maka menunjukkan tingkat

kecemasan yang dimiliki rendah.

2. Efikasi diri

Efikasi diri adalah keyakinan seseorang individu bahwa ia mampu

melakukan tugas yang diberikan kepadanya dalam situasi yang sukar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

39

maupun mengancam sekalipun. Efikasi diri pada subjek penelitian

dapat diungkap dengan skala efikasi diri yang mengacu pada teori dari

Bandura (1997) yang terdiri dari 3 aspek, diantaranya level (tingkatan),

strength (kekuatan), dan generality (generalitas). Pengukuran efikasi

diri akan dilakukan dengan melihat respon subjek terhadap skala

General Self-Efficacy (GSE). Semakin tinggi nilai yang dihasilkan,

maka semakin tinggi pula tingkat efikasi diri yang dimiliki oleh

subjek, dan sebaliknya semakin rendah nilai yang dihasilkan, maka

semakin rendah pula tingkat efikasi diri yang dimiliki oleh subjek.

D. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian adalah sumber utama penelitian yang

memiliki data mengenai variabel-variabel yang diteliti (Azwar, 2012).

Subjek pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive

sampling, dimana responden penelitian memiliki beberapa kriteria tertentu.

Adapun subjek penelitian memiliki beberapa kriteria tertentu sebagai

berikut :

1. Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Timor Tengah Selatan

Subjek dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten

Timor Tengah Selatan yang termasuk dalam beberapa instansi yang

sering mengalami mutasi kerja.

2. Telah bekerja lebih dari 4 tahun karena pegawai negeri sipil hanya

diperbolehkan untuk dimutasi jika telah 4 tahun mengabdi di daerah

penempatannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

40

3. Sudah pernah mengalami mutasi kerja.

Pemilihan Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Timor

Tengah Selatan sebagai subjek penelitian secara ilmiah dikarenakan

peneliti cukup mengenal budaya yang ada di Kabupaten Timor

Tengah Selatan sehingga ingin mengurangi kemungkinan terjadinya

bias budaya. Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara

di awal menunjukkan Pegawai Negeri Sipil mengalami kecemasan

saat menghadapi mutasi sehingga dapat mewakili masalah pokok

dalam penelitian ini. Kemudian, alasan pragmatis dalam penentuan

subjek adalah kemudahan peneliti dalam mengakses subjek sehingga

membantu kelancaran penelitian yang dilakukan.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

penyebaran skala. Model penskalaan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Skala Likert. Skala Likert terdiri dari pernyataan-pernyataan yang

disusun dengan tujuan mengukur suatu atribut psikologis. Pernyatan

tersebut terbagi atas dua yaitu, favorable dan unfavorable lalu subjek

diminta untuk menyatakan kesetujuan-ketidaksetujuan dalam sebuah

kontinum yang terdiri atas lima respon yaitu: sangat setuju, setuju, tidak

tahu/netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju (Supratiknya, 2014).

Namun, pada penelitian ini respon tidak tahu/netral tidak

digunakan untuk mengurangi kemungkinan munculnya central tendency

effect atau kecenderungan memilih jawaban netral oleh subjek yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

41

defensif, ragu-ragu, atau tidak bersedia mengerjakan skala dengan serius,

sehingga dapat mengancam validitas isi item (Supratiknya, 2014). Berikut

adalah pemberian skor terkait pernyataan favorable dan unfavorable:

Tabel. 1

Pemberian nilai skor Skala Likert

Skor Item Sangat

Setuju (SS) Setuju (S)

Tidak

Setuju (TS)

Sangat Tidak

Setuju (STS)

Favorable 4 3 2 1

Unfavorable 1 2 3 4

Penelitian ini akan menggunakan dua skala yaitu skala kecemasan

& efikasi diri. Skala efikasi diri diadaptasi dari General Self-Efficacy Scale

sedangkan skala kecemasan akan disusun sendiri oleh peneliti.

1. Skala Kecemasan Menghadapi Mutasi

Skala kecemasan menghadapi mutasi akan disusun oleh

peneliti berdasarkan aspek dari kecemasan yang diungkapkan oleh

Greenberger dan Padesky (2004), yaitu:

a. Reaksi fisik

b. Pemikiran

c. Perilaku

d. Suasana hati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

42

Tabel. 2

Blueprint Skala Kecemasan Menghadapi Mutasi

Aspek Indikator Favorable Unfavorable

Reaksi fisik

Kecenderungan timbulnya reaksi

kecemasan saat menghadapi

mutasi seperti telapak tangan

berkeringat, otot tegang, jantung

berdebar-debar, pipi memerah,

pusing dan sulit bernapas.

4 4

Pemikiran

Pemikiran yang negatif dan

khawatir mengenai berbagai hal

yang menyangkut mutasi.

4 4

Perilaku

Kecenderungan menunjukkan

perilaku menghindari situasi yang

berkaitan dengan mutasi

4 4

Suasana

hati

Suasana hati orang yang cemas

meliputi perasaan gugup, jengkel,

cemas dan panik serta dapat

berubah secara tiba-tiba saat

menghadapi mutasi.

4 4

Jumlah 16 16

Tabel. 3

Distribusi Item Skala Kecemasan Menghadapi Mutasi sebelum Try Out

Aspek Item

Favorable

Item

Unfavorable Jumlah Presentase

Reaksi

Fisik 2, 11, 22, 1 30, 27, 10, 20 8 25%

Pemikiran 31, 25, 32, 28 6, 4, 29, 13 8 25%

Perilaku 26, 18, 5, 19 14, 23, 8, 24 8 25%

Suasana

Hati 17, 21, 7, 15 16, 3, 12, 9 8 25%

Total 16 16 32 100%

2. Skala Efikasi Diri

Pengukuran variabel efikasi diri menggunakan kuesioner

General Self-Efficacy. Kuesioner ini pertama kali dibuat oleh

Schwarzer & Jerusalem dalam bahasa Jerman yang kini telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

43

diadaptasi dalam 33 bahasa salah satunya adalah Bahasa Indonesia

dengan nilai rentang Alpha Cronbach 0,82-0,93 (Schwarzer &

Jerusalem, 1995). Skala ini terdiri dari 10 aitem pertanyaan dengan 4

respon yang termasuk dalam bentuk skala likert. General Self-Efficacy

(GSE) yang telah diadaptasi di Indonesia memiliki nilai koefisien

Alpha Cronbach sebesar 0,79 (Scholz, Gutiѐrrez, Sud & Schwarzer,

2002).

Uji validitas kriteria jenis pengukuran serentak (concurrent

validity) pada skala general self-efficacy scale yang dibuat

berdasarkan korelasi yang sesuai dengan tes lain menunjukkan bahwa

skala ini berkorelasi positif dengan self-esteem (0,52), internal control

beliefs (0,40), dan optimism (0,49). Skala ini juga berkorelasi negatif

dengan general anxiety (-0,54), performance anxiety (-0,42), shyness

(-0,58) dan pessimism (-0,28). Skala pengukuran General Self-

Efficacy bersifat homogen dan undimensional sehingga skala ini

bersifat universal (Schwarzer et al, 1997).

Tabel. 4

Blueprint skala General Self-Efficacy (GSE)

Skala Item Jumlah Item

General Self-Efficacy Scale 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10

Jumlah 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

44

Tabel. 5

Blueprint skala General Self-Efficacy (GSE)

No. Dimensi Item Jumlah Item Presentase

1. Level 1 dan 3 2 20%

2. Generality

4, 5, 6, 9, dan

10 5 50%

3. Strength 2, 7, dan 8 3 30%

TOTAL 10 100%

F. Mutu Alat Ukur

1. Validitas

Validitas adalah sejauh mana penafsiran terhadap hasil suatu

tes sebagaimana dimaksudkan oleh tes yang bersangkutan sungguh-

sungguh dapat dipertanggungjawabkan (Supratiknya, 2014). Valid

atau tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat

ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan

tepat (Azwar, 2000). Pengujian validitas pada penelitian ini

menggunakan jenis validitas isi, yaitu kesesuaian isi tes dengan

konstruk yang diukur.

Validitas ini bisa didapatkan melalui analisis logis terhadap

seberapa memadai isi tes mewakili ranah isi serta seberapa relevan

ranah isi sesuai dengan skor tes. Metode validitas yang digunakan

peneliti adalah IVI (Indeks Validitas Isi) yang dikemukakan oleh

Lynn (dalam Supratiknya, 2016). Metode ini merupakan metode yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

45

baik untuk menilai validitas isi skala baru dengan mengevaluasi

semua aspek alat ukur.

Pada skala Kecemasan Menghadapi Mutasi teknik menghitung

IVI-I melibatkan tiga expert judgement sesuai dengan pendapat Lynn

(dalam Supratiknya, 2016) yang menyarankan minimal tiga orang dan

maksimal sepuluh orang. Davis (dalam Supratiknya, 2016) juga

menyatakan, jika hanya menggunakan tiga ahli, minimal dua orang

memiliki keahlian dibidang topik atau konstruk terkait dan satu orang

lainnya memiliki keahlian dibidang pengukuran psikologis.

Pengukuran nilai IVI-I dilakukan dengan cara memberikan skala

kepada beberapa penilai untuk melakukan penilaian item dalam 4

nilai.

Kategori penilaian dibagi menjadi dua, yaitu 1 dan 2 :

menunjukkan hasil yang tidak relevan serta 3 dan 4 : menunjukkan

hasil yang relevan. Pada skala kecemasan menghadapi mutasi, peneliti

meminta empat orang dosen untuk menjadi expert judgement. Item

dipandang baik apabila memiliki IVI-I minimum sebesar 0,78. IVI-I

dipakai sebagai pedoman untuk mengambil tindakan terhadap masing-

masing item dengan keterangan : Dipakai, Dipakai dengan perbaikan,

Digugurkan, atau Diganti dengan item baru (Supratiknya, 2016).

Selanjutnya adalah menghitung IVI-S pada aitem-aitem yang

mendapatkan penilaian agak relevan dan relevan oleh para penilai

dengan melihat rerata proporsi item-item yang mendapatkan penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

46

3 atau 4. Validitas isi yang baik bagi sebuah skala adalah ketika IVI-S

memiliki skor ≥ 0,90 (Supratiknya, 2016).

a. Skala Kecemasan Menghadapi Mutasi

Pengujian validitas isi pada skala kecemasan

menghadapi mutasi dengan metode IVI pada dosen (expert

judgement) menghasilkan Indeks Validitas Isi Skala (IVI-S)

sebesar 0,95 ≥ 0,90. Hal ini menunjukkan skala kecemasan

menghadapi mutasi yang dibuat oleh peneliti termasuk

memiliki validitas isi yang baik.

b. Skala General Self-Efficacy (GSE)

General Self-Efficacy (GSE) merupakan skala yang

telah teruji validitasnya dan telah diadaptasi ke dalam 33

bahasa, termasuk pada 536 orang mahasiswa di Bandung,

diperoleh nilai koefisien validitas bukti 0,250-0,600 dan

nilai reabilitas Alpha Cronbach = 0,800 (Scwarzer et al,

1997).

Uji validitas kriteria jenis pengukuran serentak

(concurrent validity) pada skala General Self-Efficacy Scale

yang dibuat berdasarkan korelasi yang sesuai dengan tes

lain menunjukkan bahwa skala ini berkorelasi positif

dengan self-esteem (0,52), internal control beliefs (0,40),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

47

dan optimism (0,49). Skala ini juga berkorelasi negatif

dengan general anxiety (-0,54), performance anxiety (-

0,42), shyness (-0,58) dan pessimism (-0,28). Skala

pengukuran General Self-Efficacy bersifat homogen dan

undimensional sehingga skala ini bersifat universal

(Schwarzer et al, 1997).

2. Seleksi Item

Seleksi item merupakan analisis kuantitatif terhadap item-item

berdasarkan data empiris yang telah melaui uji coba untuk memilih

item-item tertentu yang akan menjadi sebuah skala yang bersifat

homogen (Supratiknya, 2014). Seleksi item dilakukan dengan uji coba

(tryout) pada skala kecemasan menghadapi mutasi dengan melihat

korelasi skor antara item dengan skor total skala. Besarnya koefisien

korelasi item-total (rit) bergerak dari 0 hingga 1,00 dengan tanda

positif atau negatif (Azwar, 2012).

Apabila koefisien korelasi item-total (rit) mendekati angka 1,00

dan memiliki tanda positif, maka semakin baik daya diskriminasi

item. Sebaliknya, apabila koefisien korelasi item-total (rit) mendekati

angka 0 atau memiliki tanda negatif, maka dapat dikatakan bahwa

item tidak memiliki daya diskriminasi. Item dianggap memiliki daya

beda yang memuaskan apabila memiliki koefisien korelasi item-total

(rit) minimal ≥ 0,30. Sedangkan, item yang memiliki koefisien korelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

48

item-total (rit) < 0,30 dianggap memiliki daya beda rendah dan harus

digugurkan. Namun, apabila jumlah item yang lolos ternyata tidak

mencukupi jumlah yang diinginkan, maka peneliti dapat menurunkan

sedikit skornya menjadi 0,25 (Azwar, 2012).

Uji coba dilaksanakan selama satu hari yaitu pada tanggal 09

April 2019 dengan jumlah subjek sebanyak 80 orang. Hasil uji coba

skala tersebut kemudian dianalisis menggunakan IBM SPSS Statistic

21.

a. Skala Kecemasan Menghadapi Mutasi

Berdasarkan hasil seleksi item pada skala kecemasan

menghadapi mutasi dengan total 32 item, ada 4 item yang

digugurkan oleh peneliti. 1 item pada dimensi Reaksi Fisik yaitu

item nomor 20, 1 item pada dimensi Perilaku yaitu item nomor 24,

1 item pada dimensi Pemikiran yaitu item nomor 13 dan 1 item

pada dimensi Suasana Hati yaitu item nomor 17. Hal ini dilakukan

karena item tersebut memiliki korelasi item total (rix) sebesar ≤

0,25 yang berarti di bawah standar yang seharusnya yaitu rix ≥

0,25.

`

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

49

Tabel. 6

Sebaran Item Kecemasan Menghadapi Mutasi Setelah Seleksi Item

Aspek Item

Favorable

Item

Unfavorable Jumlah Presentase

Reaksi Fisik 2, 11, 22, 1 30, 27, 10, 20* 7 25%

Pemikiran 31, 25, 32, 28 6, 4, 29, 13* 7 25%

Perilaku 26, 18, 5, 19 14, 23, 8, 24* 7 25%

Suasana

Hati 17*, 21, 7, 15 16, 3, 12, 9 7 25%

Total 15 13 28 100%

*= Item yang gugur karena rix ≤ 0,25

b. Skala General Self-Efficacy (GSE)

Berdasarkan hasil seleksi item pada skala General Self-Efficacy

dengan total 10 item, tidak terdapat item yang harus digugurkan.

Hal ini dikarenakan 10 item tersebut memiliki korelasi item total

(rix) sebesar ≥ 0,25 yang berarti memenuhi standar yang

seharusnya yaitu rix ≥ 0,25.

Tabel. 7

Sebaran Item General Self-Efficacy Setelah Seleksi Item

No. Dimensi Item Jumlah Item Presentase

1. Level 1 dan 3 2 20%

2. Generality

4, 5, 6, 9, dan

10 5 50%

3. Strength 2, 7, dan 8 3 30%

TOTAL 10 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

50

3. Kategorisasi

Kategorisasi berfungsi untuk menempatkan subjek ke dalam kelompok

yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan

atribut yang diukur (Azwar, 2012). Penelitian ini menggunakan

kategori rendah, sedang dan tinggi. Berikut tabel kategorisasi yang

digunakan menurut (Azwar, 2012):

Tabel. 8

Tabel kategorisasi

Kategori Rumus Kategori

Tinggi ( µ + 1.0 (σ) ) ≤ X

Sedang ( µ - 1.0 (σ) ) ≤ X < ( µ + 1.0 (σ) )

Rendah X < ( µ - 1.0 (σ) )

Keterangan:

µ = Mean teoritik

σ = SD (Standar Deviasi)

4. Reliabilitas

Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran jika prosedur

pengetesan dilakukan secara berulang kali terhadap suatu populasi

individu atau kelompok (Supratiknya, 2014). Reliabilitas alat ukur

merujuk pada adanya ketetapan pengukuran tanpa menghiraukan

atribut apa yang diukur Nunnally (dalam Supratiknya, 2014).

Penelitian ini menggunakan koefisien reliabilitas sebesar 0,70 karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

51

dipandang memuaskan. Jika, koefisien reliabilitas kurang dari 0,70

akan dipandang kurang memuaskan dan menunjukkan kesalahan baku

skor sehingga interpretasi skor menjadi meragukan (Supratiknya,

2014).

a. Skala Kecemasan Menghadapi Mutasi

Koefisien Alpha’s Cronbach pada Skala Kecemasan

Menghadapi Mutasi setelah seleksi item menghasilkan α =

0,898. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Skala

Kecemasan Menghadapi Mutasi secara keseluruhan

memiliki reliabilitas yang cukup baik karena > 0,70.

Tabel. 9

Reliabilitas skala Kecemasan Menghadapi Mutasi

b. Skala General Self-Efficacy (GSE)

Koefisien Alpha’s Cronbach pada Skala General Self-

Efficacy (GSE) setelah seleksi item menghasilkan α =

0,896. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Skala General

Self-Efficacy (GSE) secara keseluruhan memiliki

reliabilitas yang cukup baik karena >0,70.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,898 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

52

Tabel. 10

Reliabilitas skala General Self-Efficacy (GSE)

5. Analisis Data

a. Uji Asumsi

1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah

sebaran data dalam penelitian terdistribusi secara normal. Uji

normalitas bertujuan untuk mengecek apakah data penelitian

berasal dari populasi yang sebenarnya normal (Santoso, 2010).

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-

smirnov untuk mengetahui normalitas distribusi sebaran data.

Data yang memiliki signifikansi (p) lebih kecil dari

0,05 (p<0,05) menunjukkan bahwa sebaran tidak normal.

Sedangkan data yang menunjukkan signifikansi lebih besar

dari 0,05 (p>0,05) menunjukkan bahwa sebaran data normal

(Santoso, 2010)

2) Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah

hubungan antar variabel yang akan dianalisis dalam penelitian

ini mengikuti garis lurus atau tidak. Jika mengikuti garis lurus

berarti peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel,

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,896 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

53

akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan

kuantitas di variabel lainnya (Santoso, 2010). Uji linearitas

dikatakan signifikan jika (p) lebih kecil dari 0,05 (p<0,05)

menunjukkan bahwa hubungan antara dua variabel kuat

(Santoso, 2010).

b. Uji Hipotesis

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

mengetahui hubungan efikasi diri dan tingkat kecemasan maka

peneliti melakukan uji hipotesis. Pengujian tersebut dilakukan

dengan menggunakan koefisien Pearson’s Product-Moment

Correlation jika asumsi normalitas terpenuhi dan akan

menggunakan koefisien Spearman’s rho jika uji asumsi

normalitas tidak terpenuhi (Clark-Carter, 2010). Korelasi

Product Moment Pearson digunakan untuk menguji hipotesis

hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel

dependen (Sugiyono, 2011).

Koefisien yang dihasilkan oleh uji hipotesis adalah -1

hingga mendekati 1 yang menunjukkan hubungan positif atau

negatif pada kedua variabel (Santoso, 2010). Taraf nilai

signifikan (p) berkisar 5% atau 0.05. Jika nilai p < 0,05, maka

H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada hubungan signifikan

antara variabel bebas dan variabel tergantung. Sebaliknya, jika

nilai p > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

54

ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan

variabel tergantung (Clark-Carter, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 April 2019 sampai dengan

30 April 2019. Pada tanggal 15 April 2019 peneliti memasukan surat izin

penelitian ke kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)

kabupaten Timor Tengah Selatan untuk mendapatkan surat rekomendasi

untuk dilanjutkan ke dinas dan badan yang telah dipilih untuk

menyebarkan kuesioner. Peneliti menyebarkan kuesioner di 12 dinas, 8

Badan dan 1 Kantor Kecamatan dengan rincian sebagai berikut:

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

2. Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)

3. Dinas Pemuda dan Olahraga

4. Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo)

5. Dinas Satuan Polisi Pamong Praja

6. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

7. Dinas Perikanan

8. Dinas Pertanian dan Perkebunan

9. Dinas Peternakan

10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

11. Dinas Pariwisata

12. Badan Kearsipan dan Perpustakaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

56

13. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa

14. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

15. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

16. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

17. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

18. Badan Pendapatan Daerah

19. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

20. SETWAN Kabupaten Timor Tengah Selatan

21. Kecamatan Kota Soe

Setelah mendapatkan surat izin dari Badan Kesatuan Bangsa dan

Politik (Kesbangpol), peneliti menemui secara langsung sekretaris dinas,

badan dan kantor kecamatan untuk menyerahkan surat izin dari

Kesbangpol dan kuesioner untuk diisi oleh Pegawai Negeri Sipil yang

pernah dimutasi. Peneliti direkomendasikan kembali satu minggu

kemudian untuk mengambil kembali kuesioner yang telah terisi.

Kuesioner yang dibagikan sejumlah 280 kuesioner dan setelah dilakukan

pengecekan kuesioner, kuesioner yang dinyatakan gugur sejumlah 30

kuesioner. Hal ini disebabkan responden tidak mengisi kuesioner dengan

lengkap, beberapa pegawai yang tidak pernah dimutasi juga ikut mengisi

kuesioner ataupun beberapa tidak mengisi biodata. Sehingga kuesioner

yang dapat diolah sejumlah 250 kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

57

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil di

Kabupaten Timor Tengah Selatan yang pernah dimutasi kerja sejumlah

250 orang. Dari seluruh subjek, didapatkan deskripsi umum mengenai

subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan jabatan eselon

sebagai berikut:

Tabel. 11

Deskripsi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Laki-laki 164 orang 65,6%

Perempuan 86 orang 34,4%

Jumlah 250 orang 100%

Berdasarkan tabel , dapat diketahui bahwa subjek pada penelitian

ini didominasi oleh laki-laki sejumlah 164 orang dengan presentase

65,60%. Sedangkan subjek perempuan berjumlah 86 orang dengan

presentase 34,40%.

Tabel. 12

Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Presentase

20-30 tahun 11 4,4%

31-40 tahun 59 23,6%

41-50 tahun 97 38,8%

51-60 tahun 83 32,2%

Jumlah 250 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

58

Berdasarkan tabel , dapat diketahui bahwa subjek pada penelitian

ini didominasi usia antara 41 sampai 50 tahun dengan jumlah 97 orang.

Setelah itu diikuti dengan rentang usia 51 sampai 60 tahun dengan jumlah

83 orang. Kemudian diikuti dengan rentang usia antara 31-40 tahun

dengan jumlah 59 orang. Selain itu, dapat dilihat bahwa subjek dengan

jumlah paling sedikit adalah subjek direntang usia 20 sampai 30 tahun

dengan jumlah 11 orang.

C. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditunjukkan perbedaan

antara mean teoritik dan mean empirik. Mean teoritik didapatkan dengan

perhitungan secara manual yaitu menjumlahkan skor tertinggi dan

terendah pada sebuah skala. berikut rumus yang digunakan untuk

menghitung mean teoritik:

MT= ( ) ( )

Sedangkan, mean empirik adalah rata-rata skor yang didapatkan

oleh subjek pada penelitian yang dilakukan. Mean empirik didapatkan

dengan bantuan IBM SPSS Statistic 21 dengan melakukan uji one sample

T-test. Setelah itu, hasil perhitungan mean teoritik yang dilakukan secara

manual dibandingkan dengan hasil mean empirik. Berikut tabel

perbandingan antara mean empirik dan mean teoritik:

1. Kecemasan Menghadapi Mutasi

Mean teoritik = ( ) ( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

59

Tabel. 13

Data Empirik Variabel Kecemasan Menghadapi Mutasi

Tabel. 14

Uji Beda Mean One Sample T-test Skala Kecemasan Menghadapi

Mutasi

P

Pada variabel kecemasan menghadapi mutasi, mean teoritik yang

didapatkan sebesar 70 sedangkan pada tabel nomor 13 menunjukkan

mean empirik sebesar 52,14 dengan standar deviasi sebesar 8,133.

Pada tabel nomor 14 ditunjukkan hasil uji beda mean One Sample T-

test pada kecemasan menghadapi mutasi memperoleh data signifikansi

sebesar 0,000. Berdasarkan nilai signifikansi tersebut dapat dikatakan

bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kecemasan 250 52,14 8,133 ,514

One-Sample Test

Test Value = 70

t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Kecemasan -34,730 249 ,000 -17,864 -18,88 -16,85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

60

mean empirik pada variabel efikasi diri. Pada variabel kecemasan

menghadapi mutasi memiliki mean teoritik yang lebih tinggi dari

mean empirik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian

ini memiliki tingkat kecemasan menghadapi mutasi yang cenderung

rendah atau negatif.

2. Efikasi Diri

Mean teoritik = ( ) ( )

Tabel. 15

Data Empirik Variabel Efikasi Diri

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Efikasi diri 250 30,27 3,409 ,216

Tabel. 16

Uji Beda Mean One Sample T-test Variabel Efikasi Diri

One-Sample Test

Test Value = 25

t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Efikasi diri 24,436 249 ,000 5,268 4,84 5,69

Pada variabel efikasi diri, mean teoritik yang didapatkan

sebesar 25 sedangkan pada tabel nomor 15 menunjukkan mean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

61

empirik sebesar 30,27 dengan standar deviasi sebesar 3,409. Pada tabel

nomor 16 ditunjukkan hasil uji beda mean One Sample T-test pada

variabel efikasi diri memperoleh data signifikansi sebesar 0,000.

Berdasarkan nilai signifikansi tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan mean empirik pada

variabel efikasi diri. Pada variabel efikasi diri, mean teoritik yang lebih

rendah dari mean empirik menunjukkan bahwa subjek dalam

penelitian ini memiliki tingkat efikasi diri yang cenderung tinggi atau

positif.

D. Kategorisasi

Penelitian ini menggunakan kategori rendah, sedang dan tinggi.

Berikut tabel kategorisasi yang digunakan menurut (Azwar, 2012):

Tabel. 17

Kategorisasi Subjek

Kategori Rumus Kategori

Tinggi ( µ + 1.0 (σ) ) ≤ X

Sedang ( µ - 1.0 (σ) ) ≤ X < ( µ + 1.0 (σ) )

Rendah X < ( µ - 1.0 (σ) )

Keterangan:

µ = Mean teoritik

σ = SD (Standar Deviasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

62

Tabel. 18

Kategorisasi Subjek Berdasarkan Variabel Kecemasan Menghadapi

Mutasi

kategori_kecemasan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Rendah 145 58,0 58,0 58,0

Sedang 105 42,0 42,0 100,0

Total 250 100,0 100,0

Berdasarkan tabel 18 dapat dilihat bahwa subjek memiliki

kecemasan menghadapi mutasi yang rendah. Hal ini ditunjukkan dengan

145 subjek tergolong memiliki kecemasan menghadapi mutasi yang

rendah dengan presentase 58%, sedangkan 105 subjek tergolong memiliki

kecemasan menghadapi mutasi sedang dengan presentase 42% dan tidak

terdapat individu yang tergolong memiliki kecemasan menghadapi mutasi

tinggi.

Tabel. 19

Kategorisasi Subjek Berdasarkan Variabel Efikasi Diri

Berdasarkan tabel 19 dapat dilihat bahwa subjek memiliki efikasi

diri yang tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan 143 subjek tergolong

kategori_efikasidiri

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Sedang 107 42,8 42,8 42,8

Tinggi 143 57,2 57,2 100,0

Total 250 100,0 100,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

63

memiliki efikasi diri tinggi dengan presentase 57,2%, sedangkan 107

subjek tergolong memiliki efikasi diri sedang dengan presentase 42,8%

dan tidak terdapat individu yang tergolong memiliki efikasi diri rendah.

E. Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Data yang memiliki signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05 (p<0,05)

menunjukkan bahwa sebaran tidak normal. Sedangkan data yang

menunjukkan signifikansi lebih besar dari 0,05 (p>0,05)

menunjukkan bahwa sebaran data normal (Santoso, 2010).

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan

Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan IBM SPSS Statistic 21. Jika

data yang didapatkan terdistribusi normal, maka akan

menggunakan uji parametrik. Namun, apabila data tidak

terdistribusi normal maka akan menggunakan uji non-parametrik.

Tabel. 20

Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Efikasi Diri ,131 250 ,000 ,971 250 ,000

Kecemasan ,103 250 ,000 ,974 250 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

64

Berdasarkan tabel 20 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji

normalitas pada variabel Efikasi Diri memiliki nilai p = 0,000 yang

menunjukkan data yang didapatkan tidak terdistribusi normal. Hal ini

juga terjadi pada variabel Kecemasan Menghadapi Mutasi memiliki

nilai p = 0,000 yang menunjukkan data yang didapatkan tidak

terdistribusi normal. Karena data tidak terdistribusi normal maka

pengujian hipotesis yang akan digunakan pada penelitian ini adalah

teknik non-parametrik berupa Spearman’s rho.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan

antar variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini mengikuti

garis lurus atau tidak. Jika mengikuti garis lurus berarti

peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti

secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel

lainnya (Santoso, 2010). Uji linearitas dikatakan signifikan jika (p)

lebih kecil dari 0,05 (p,0,05) menunjukkan bahwa hubungan antara

dua variabel kuat (Santoso, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

65

Tabel. 21

Hasil Uji Linearitas

Berdasarkan tabel 21 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji

linearitas pada variabel efikasi diri dan variabel Kecemasan

Menghadapi Mutasi memiliki hubungan yang membentuk garis lurus

atau linear. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi yang < 0,05

yaitu p = 0,000. Jika data memiliki hubungan yang linear maka dapat

dilanjutkan ke pengujian hipotesis.

F. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan koefisien

Pearson’s Product-Moment Correlation jika asumsi normalitas terpenuhi

dan akan menggunakan koefisien Spearman’s rho jika uji asumsi

normalitas tidak terpenuhi (Clark-Carter, 2010). Berdasarkan hasil uji

normalitas pada variabel efikasi diri dan variabel Kecemasan Menghadapi

Mutasi yang tidak terdistribusi normal maka pada penelitian ini digunakan

uji hipotesis teknik korelasi Spearman’s rho.

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Kecemasan

Efikasidiri

Between

Groups

(Combined) 3697,276 19 194,593 3,504 ,000

Linearity 2267,264 1 2267,264 40,829 ,000

Deviation

from Linearity

1430,012 18 79,445 1,431 ,118

Within Groups 12772,100 230 55,531

Total

16469,376 249

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

66

Koefisien yang dihasilkan oleh uji hipotesis adalah -1 hingga

mendekati 1 yang menunjukkan hubungan positif atau negatif pada kedua

variabel (Santoso, 2010). Taraf nilai signifikan (p) berkisar 5% atau 0.05.

Jika nilai p < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada

hubungan signifikan antara variabel bebas dan variabel tergantung.

Sebaliknya, jika nilai p > 0,05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya

tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel

tergantung (Clark-Carter, 2010).Berikut hasil pengujian hipotesis yang

dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS Statistic 21:

Tabel. 22

Hasil Uji Hipotesis

B

e

r

d

a

P

a

Pada tabel 22 pengujian yang dilakukan dengan menggunakan teknik

korelasi Spearman’s rho menunjukkan bahwa efikasi diri dan kecemasan

menghadapi mutasi pada Pegawai Negeri Sipil memiliki korelasi koefisien

sebesar (r) -0,311 dengan nilai signifikansi sebesar (sig.) 0,000 (p < 0,05).

Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi negatif

Correlations

Efikasi Diri Kecemasan

Spearman's

rho

Efikasi Diri

Correlation Coefficient

1,000 -,311**

Sig. (1-tailed) . ,000

N 250 250

Kecemasan

Correlation Coefficient -,311**

1,000

Sig. (1-tailed) ,000 .

N 250 250

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

67

yang signifikan antara efikasi diri dan kecemasan menghadapi mutasi pada

pegawai negeri sipil.

Hal ini berarti semakin tinggi efikasi diri pada pegawai negeri sipil

maka akan semakin rendah pula kecemasan pada pegawai negeri sipil saat

menghadapi mutasi. Sebaliknya, semakin rendah efikasi diri yang dimiliki

maka akan semakin tinggi kecemasan yang seorang pegawai negeri sipil

miliki saat menghadapi mutasi.

G. Analisis Tambahan

Peneliti tertarik untuk melakukan analisis tambahan untuk melihat

perbedaan tingkat kecemasan menghadapi mutasi antara pegawai negeri

sipil perempuan dan laki-laki. Analisis ini dilakukan untuk memperkaya

hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Adapun analisis tambahan

yang dilakukan sebagai berikut:

Tabel. 23

Uji Homogenitas

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

F Sig.

Kecemasan Equal variances assumed ,094 ,759

Equal variances not assumed

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

68

Tabel. 24

Hasil Uji Beda Tingkat Kecemasan Menghadapi Mutasi antara Perempuan

dan Laki-laki

Ranks

jenis_kelamin N Mean Rank Sum of Ranks

Kecemasan

Perempuan 86 126,17 10850,50

Laki-laki 164 125,15 20524,50

Total 250

Tabel. 25

Hasil Uji Beda Mann Whitney U

Test Statisticsa

kecemasan

Mann-Whitney U 6994,500

Wilcoxon W 20524,500

Z -,106

Asymp. Sig. (2-tailed) ,916

a. Grouping Variable: jenis_kelamin

Sebelum melakukan uji beda, peneliti melakukan uji homogenitas

terlebih dahulu. Peneliti menggunakan Levene’s test dikarenakan sebaran

data kecemasan menghadapi mutasi yang tidak normal. Berdasarkan tabel

23 menunjukkan bahwa nilai F yang didapatkan adalah 0,94 dan p= 0,759.

Hal ini menunjukkan kelompok data berasal dari populasi yang memiliki

varian yang sama atau homogen. Terkait uji beda tingkat kecemasan

menghadapi mutasi antara pegawai negeri sipil perempuan dan laki-laki,

peneliti menggunakan teknik uji Mann Whitney U pada program SPSS

versi 21.

Teknik uji beda Mann Whitney U dipilih peneliti karena sebaran

data kecemasan menghadapi mutasi yang tidak normal dan adanya dua

kategori dari jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Hasil uji beda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

69

yang diperoleh dari 250 subjek menunjukkan adanya perbedaan mean di

antara dua kategori, yaitu sebanyak 164 laki-laki memiliki mean 125,15

sementara sebanyak 86 perempuan memiliki mean 126,17 dengan nilai

signifikansi p = 0,916 (p > 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, diketahui

bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan

menghadapi mutasi pada pegawai negeri sipil perempuan dan laki-laki.

H. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi

diri dan kecemasan menghadapi mutasi pada Pegawai Negeri Sipil.

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan, dapat diketahui bahwa koefisien

korelasi antara efikasi diri dan kecemasan menghadapi mutasi sebesar (r) -

0,311 dengan nilai signifikansi sebesar (sig.) 0,000 (p < 0,05) sehingga

dapat dikatakan hipotesis pada penelitian ini diterima. Hasil penelitian

menunjukkan terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara efikasi

diri dan kecemasan menghadapi mutasi pada Pegawai Negeri Sipil di

Kabupaten Timor Tengah Selatan. Dapat disimpulkan bahwa semakin

tinggi efikasi diri yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil maka

semakin rendah pula kecemasan menghadapi mutasi yang dimiliki begitu

pula sebaliknya semakin rendah efikasi diri yang dimiliki oleh seorang

Pegawai Negeri Sipil maka semakin tinggi pula kecemasan menghadapi

mutasi yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

70

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efikasi diri berhubungan

secara negatif dengan kecemasan menghadapi mutasi pada Pegawai

Negeri Sipil. Hal tersebut mendukung banyak penelitian tentang efikasi

diri dan kecemasan yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian yang

dilakukan oleh Ehrenberg, Cox, & Koopman (1991) yang menunjukkan

efikasi diri memiliki hubungan yang penting dengan depresi dan

kecemasan. Penelitian yang dilakukan oleh Murris (2002) menunjukkan

rendahnya tingkat efikasi diri seseorang umumnya disertai dengan

tingginya tingkat kecemasan yang dialaminya. Penelitian yang dilakukan

oleh Rini (2013) juga menunjukkan bahwa individu yang memiliki efikasi

diri yang tinggi akan memiliki kecemasan yang rendah, hal ini

dikarenakan individu tersebut memiliki kepercayaan diri, keyakinan akan

kemampuannya, keyakinan mencapai target yang sudah ditetapkan, dan

keyakinan akan kemampuan kognitifnya.

Hasil penelitian sebelumnya mengatakan bahwa kecemasan adalah

sebuah keadaan antisipatif atas kemungkinan terjadinya hal-hal buruk.

Individu yang cemas mewujudkan perilaku menghindar sehingga

menganggu kinerja dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada penelitian

yang dilakukan Ogbodo & Onyishi (2012) membuktikan bahwa seseorang

yeng memiliki efikasi diri yang tinggi akan memengaruhi individu untuk

berani menghadapi tantangan dalam pekerjaan, begitu juga sebaliknya

seseorang yang memiliki efikasi diri yang rendah akan cenderung takut

dalam menghadapi tantangan dalam pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

71

Pada penelitian ini, tingkat efikasi diri yang dimiliki oleh subjek

termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini sesuai dengan hasil mean teoritik

efikasi diri sebesar 25 yang lebih rendah dari mean empirik yaitu 30,27.

Pada variabel efikasi diri, mean teoritik yang lebih rendah dari mean

empirik menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki tingkat

efikasi diri yang cenderung tinggi atau positif. Tingginya efikasi diri dapat

dipengaruhi oleh jumlah subjek pada penelitian ini didominasi oleh laki-

laki sejumlah 182 orang dengan presentase 67,40%. Sedangkan subjek

perempuan berjumlah 88 orang dengan presentase 32,60%. Hasil ini

sejalan dengan hasil penelitian Zimmerman (Bandura, 1997) yang

mengatakan bahwa terdapat perbedaan pada perkembangan kemampuan

dan kompetensi laki-laki dan perempuan. Pada bidang pekerjaan tertentu

laki-laki bisa memiliki efikasi diri yang lebih tinggi dibanding dengan

perempuan.

Pada penelitian ini, dapat diketahui bahwa kecemasan menghadapi

mutasi yang dirasakan oleh Pegawai Negeri Sipil tergolong rendah. Hal ini

dapat dilihat dari mean teoritik sebesar 70 yang lebih tinggi daripada mean

empirik sebesar 52,14. Bandura (1997) menyatakan bahwa efikasi diri

berguna untuk melatih kontrol terhadap stressor yang berperan penting

dalam keterbangkitan kecemasan. Berdasarkan pernyataan tersebutm

rendahnya kecemasan yang dialami subjek ketika menghadapi mutasi

dapat dipengaruhi oleh tingginya efikasi diri yang subjek miliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

72

Hasil ini juga sejalan dengan pendapat Bandura (1986)

mengungkapkan bahwa individu dengan efikasi diri tinggi memiliki

keyakinan bahwa dirinya mampu untuk mencapai hasil yang telah

ditetapkan. Dengan demikian Pegawai Negeri Sipil yang memiliki efikasi

diri tinggi tidak akan mengalami kecemasan menghadapi mutasi karena

memiliki efikasi diri yang tinggi.

Terkait dengan hasil uji tambahan yaitu uji beda kecemasan

menghadapi mutasi antara perempuan dan laki-laki menunjukkan bahwa

tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kecemasan

menghadapi mutasi pada pegawai negeri sipil perempuan dan laki-laki.

Hasil uji beda yang didapatkan pada penelitian ini memberikan hasil yang

berbeda dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa ada

perbedaan kecemasan antara perempuan dan laki-laki.

Penelitian yang dilakukan oleh Papanastasiou & Zembylas (2008)

juga menunjukkan bahwa laki-laki memiliki tingkat kecemasan yang lebih

rendah dibandingkan dengan perempuan. Sejalan dengan itu, Beck (2012)

menyatakan bahwa perempuan cenderung untuk mengalami kecemasan

dua kali lebih sering dibandingkan laki-laki. Hal ini dikarenakan secara

hormon pada perempuan lebih cepat memunculkan sisi empati.

Selain itu, prevalensi depresi dalam hal ini memiliki kecemasan

yang lebih tinggi dimiliki oleh perempuan dibandingkan pada pria

mungkin dijelaskan oleh kecenderungan wanita untuk merenung dan

khawatir. Perempuan juga memiliki kecemasan yang lebih tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

73

diakibatkan mereka terus-menerus fokus pada kognisi negatif dan akibat

dari hal tersebut sehingga mereka cenderung memperburuk suasana

hatinya daripada meringankannya. Perempuan juga lebih cemas karena

mereka percaya bahwa percaya bahwa kekhawatiran berguna dan

membantu mereka untuk mencegah peristiwa buruk di masa depan dan

membuat mereka tetap sadar akan tanda-tanda peringatan (Bahrami &

Yousefi, 2011).

Laki-laki dan perempuan dapat memiliki tingkat kecemasan yang

sama namun ekspresi kecemasan dalam budaya kita seringkali diperumit

oleh lapisan gender dan kekuasaan. Orang yang lebih banyak memiliki

kekuasaan dan hak istimewa melakukan apa saja untuk menghindari

perasaan cemas dan menyerahkan kecemasan itu kepada orang-orang yang

kurang kuat. Dalam budaya patriarkal kita, pria menggunakan hak

istimewa mereka untuk melindungi diri dari sebanyak mungkin bentuk

kecemasan eksternal. Selain itu, pria disosialisasikan untuk menyangkal

dan menyembunyikan kecemasan dan wanita disosialisasikan untuk

menggunakan kecemasan mereka untuk membantu mereka membuat lebih

banyak koneksi ketika pasangan mereka tidak hadir secara emosional

(Weiss, 2019).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyadari

bahwa terdapat beberapa kekurangan. Subjek penelitian yang merupakan

Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Timor Tengah Selatan sehingga hasil

penelitian hanya terbatas pada lingkup tersebut. Apabila penelitian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

74

sama dilakukan pada subjek di daerah berbeda maka memungkinkan hasil

penelitian akan berbeda pula. Pada proses penyebaran data pun peneliti

menyadari masih ada beberapa kekurangan. Hal ini dikarenakan setiap

Dinas & Badan yang subjek datangi memiliki tingkat kesibukan yang

berbeda-beda maka peneliti tidak dapat menginstruksikan dan memantau

proses pengerjaan skala secara langsung sehingga memungkinkan

terjadinya kesalahan atau bias selama proses pengerjaan skala.

Kesalahan atau bias yang mungkin terjadi selama pengerjaan skala

adalah response set of social desirability. Ini adalah kecenderungan

seorang subjek untuk memberikan jawaban terhadap item-item inventori

kepribadian mengikuti apa yang dia pikir dipandang baik oleh masyarakat

(Supratiknya, 2014). Semakin suatu jawaban dipandang sesuai dengan apa

yang diterima atau dipandang baik oleh masyarakat, semakin jawaban

tersebut akan dipilih oleh subjek dalam menjawab sebuah item. Pada

penelitian ini, jumlah subjek juga tidak seimbang berdasarkan karakteristik

gender yaitu jumlah subjek laki-laki yang lebih banyak daripada

perempuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 250 Pegawai

Negeri Sipil di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara efikasi diri

dan kecemasan menghadapi mutasi pada pegawai negeri sipil. Hal ini

sesuai dengan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi Spearman

Rho’s dengan (r) sebesar -0,311 dan nilai signifikansi (sig.) 0,000

(p<0,05). Hasil penelitian yang menunjukkan hubungan negatif dan

signifikan antara efikasi diri dan kecemasan menghadapi mutasi pada

pegawai negeri sipil menggambarkan semakin tinggi efikasi diri yang

dimiliki pegawai negeri sipil maka semakin rendah pula kecemasan saat

menghadapi mutasi atau sebaliknya semakin rendah efikasi diri yang

dimiliki maka semakin tinggi kecemasan yang pegawai negeri sipil miliki

saat menghadapi mutasi.

Temuan lain dalam penelitian ini adalah hasil perhitungan

kategorisasi yang menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini

tergolong memiliki efikasi diri yang tinggi (57,2%), efikasi diri sedang

(42,8%) dan tidak terdapat subjek yang memiliki efikasi diri rendah.

Selain itu, subjek dalam penelitian ini juga tergolong memiliki kecemasan

menghadapi mutasi yang rendah (58%) , sedang (42%), dan tidak terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

76

individu yang memiliki kecemasan menghadapi mutasi tinggi. Hasil

analisis tambahan menunjukkan tidak adanya perbedaan tingkat

kecemasan menghadapi mutasi pada Pegawai Negeri Sipil perempuan dan

laki-laki.

B. Saran

1. Bagi Subjek Penelitian

Saran dari peneliti untuk Pegawai Negeri Sipil yang berada di

Kabupaten Timor Tengah Selatan adalah untuk menyadari,

meningkatkan ataupun tetap mempertahankan efikasi diri yang

dimiliki. Karena dengan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki

dirinya, seorang pegawai negeri sipil dapat bekerja dengan baik dan

tetap optimis saat menghadapi berbagai situasi.

2. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan

Hasil penelitian menujukkan bahwa pada Pegawai Negeri Sipil

di Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki kecemasan yang

tergolong rendah dan efikasi diri yang tergolong cukup tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan agar

pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk dapat

melaksanakan pelatihan efikasi diri untuk peningkatan kesiapan kerja

dan pelatihan efikasi diri untuk menurukan kecemasan menghadapi

mutasi. Selain itu, dapat juga dilaksanakan sosialisasi mengenai

pelaksanaan mutasi dan kiat-kiat untuk menghadapinya sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

77

dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja Pegawai Negeri

Sipil dalam pemerintahan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Data pada penelitian ini tidak terdistribusi normal untuk itu

penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak subjek agar

sebaran data semakin merata agar dapat menghasilkan data yang

menggambarkan populasi normal. Penelitian terkait selanjutnya

diharapkan dapat mengawasi dan melakukan administrasi pengisian

kuesioner secara langsung untuk meminimalizir kemungkinan terjadi

bias-bias pada saat subjek melakukan pengisian kuesioner. Penelitian

selanjutnya juga diharapkan lebih mampu untuk mencakup subjek

pada setiap instansi yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

78

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, N. K., & Sriekaninngsih, A. (2018). Effect of mutation and career

development on performance through work motivation at the class in

airport of juwata tarakan. Journal Research and Analysis: Economy,

1(1).

Atkinson, R.L., Atkinson, R.C., & Hilgard, E.R. (1999). Pengantar psikologi,

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Azwar, S. (2000). Sikap manusia: teori dan pengukurannya (ed. ke-2).

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi (ed. ke-2). Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Bahrami, F & Yousefi, N. (2011). Females are more anxious than males: a

metacognitive perspective. Iranian Journal of Psychiatry and

Behavioral Sciences, 5(2).

Bandura, A. (1989). Social cognition theory. New Jersey: Prentince Hall Inc.

Bandura, A. (1997). Self-efficacy, the exercise of control. New York: W. H.

Freeman and Company.

Barlow, D.H & Durand, V. (2006). Psikologi abnormal (ed. ke-1). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Baron, R. A., & Byrne, D. (1997). Social psychology. Massachusestts: Allyn &

Baron Inc.

Beck, M. (2012, Juni). Anxiety disorders diagnosed more often in women than

men. Psychological Sience. Diunduh 2 Juni 2019, dari

https://www.psychologicalscience.org/news/anxiety-disorders-

diagnosed-more-often-in-women-than-men.html.

Bucklew (1980). Paradigma for psychology: a contribution to case hastory

analysis. New York: J. B. Lippen Cott Company.

Blakburn & Davidson. (1994). Terapi kognitif untuk depresi dan kecemasan suatu

petunjuk bagi praktisi. Semarang : IKIP Semarang.

Carducci, B. J. (1998). The psychology of personality: viewpoints, research, and

applications. Pacific Grove: Brooks/Cole Publishing Company.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

79

Clark-Carter, D. (2010). Quantitative psychological research: A student’s

handbook. New York: Psychological Press.

Crawshaw, J., Van Dick, R., & Brodbeck, F. (2012). Opportunity, fair process and

relationship value: career development as a driver of proactive work

behavior. Human Resource Management Journal, 22(1).

Dewi, A. S. (2018). Pengaruh efikasi diri terhadap kecemasan menghadapi mutasi

pada pegawai negeri sipil di direktorat jenderal pajak. Skripsi (tidak

diterbitkan). Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.

Dewi, Yani. P & Andri. (2007). Teori kecemasan berdasarkan psikoanalisis klasik

dan berbagai mekanisme pertahanan terhadap kecemasan. Majalah

Kedokteran Indonesia, 57 (2).

Durand, V.M & Barlow, D.H. (2006). Intisari psikologi abnormal (ed. ke-4).

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ehrenberg, M. F., Cox, D. N., & Koopman, R.F. (1991). The relationship between

self-efficacy and depression in adolescents. Adolescents, 26(102).

Feist, J., & Feist, G, J. (2002). Theories of Personality (ed. ke-4). Boston:

McGraw Hill.

Feldman, D. C. (1995). The impact of downsizing on organizational career

development activities and employee career development

opportunities. Human Resource Management Review, 5(3).

Greenberger, D & Padesky, A.C. (2004). Mind over mood; change how you feel

by changing the way you think. New York: Guildford Press.

Gunarsa, S. (2000). Psikologi praktis: anak, remaja, dan keluarga. Jakarta: PT.

BPK Gunung Mulia.

Hall,C.S & Lindzey, G. (1994). Teori-teori Psikodinamik (klinis). Yogyakarta:

Kanisius.

Hasibuan & Malayu S.P. (2014). Manajemen sumber daya manusia. (Ed. rev).

Jakarta: Bumi Aksara.

Harahap, N. A & Ridwan. (2018). Hukum kepegawaian. Yogyakarta: UII Press

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

80

Hutabarat, K.J. (2016). Hubungan self-efficacy dengan kecemasan menghadapi

mutasi pada Pegawai Negeri Sipil di kabupaten tapanuli utara. Skripsi

(tidak diterbitkan). Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.

Holt, D., Armenakis.,Feild, H. S., & Harris, S.G. (2007). Readiness for

organizational change the sistematic development of a scale. The

Journal Of Applied Behavioral Science, 43(2).

Judas, A (2013). Mutasi dan promosi jabatan pengaruhnya terhadap prestasi kerja

pegawai pada kanwil ditjen kekayaan negara suluttenggo dan maluku

utara di manado. Jurnal EMBA. 01(04).

Litts, P.M. (1989). Self efficacy of perceived control: cognitive mediator of Pain

tolerance. Journal About Personality And Social Psychology, 54 (4).

Tahmassian, K., & Moghadam, N. J. (2011). Relationship between self-efficacy

and symptoms of anxiety, depression, worry and social avoidance in a

normal sample of students. Iranian Journal of Psychiatry and

Behavioral Science. 5 (2).

Mortensen, R. (2014). Anxiety, work, and coping. American Psychology

Association. 17(3).

Muris, P. (2002). Relationships between self-efficacy and symptoms of anxiety

disorders and depression in a normal adolescent sample. Personality

and Individual Differences, 32(2).

Myers, D.G. (2002). Social Psychology (ed. ke-7). New York: McGraw-Hill

Companies, Inc.

Nevid, J, S, Rathus, S. A, & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal (ed. ke-5).

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Nitisemito, Alex. S. (2002). Manajemen sumber daya manusia dan organisasi.

Jakarta: Pustaka Utama.

Ogbodo, I. E. (2012) The contributions of self-efficacy and perceived

organisational support when taking charge at work. Journal Industrial

of Psychology, 38 (1).

Ormrod, J.E.(2008). Psikologi pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Pajeres, F & Schunk, D.H. (2002). Self-belief and school success: Self efficacy,

self concept, and school achievement, perception. London: Publishing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

81

Papanastasiou, E. C., & Zembylas, M. (2008). Anxiety in undergraduate research

methods courses: its nature and implications. International Journal of

Research & Methods in Education, 31(2).

Priest, R. (1991). Bagaimana cara mencegah dan mengatasi stress dan depresi.

Semarang : Dahara Press.

Rini, H. P. (2013). Self-efficacy dengan kecemasan dalam menghadapi ujian

nasional. Jurnal Online Psikologi, 1(1).

Sabar, N. D., Adolfina., & Dotulong, L. O.H. (2017). Pengaruh promosi jabatan

dan mutasi terhadap kinerja pegawai (studi pada pegawai kantor

wilayah direktorat jenderal perbendaharaan provinsi sulawesi utara).

Jurnal EMBA. 5(2).

Saks, A.M. (2006). Moderating effects of self-efficacy for the relationship

between training method and anxiety and stress reactions of

newcomers. Journal of Organizational Behavior, 15(7).

Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi dari blog jadi buku. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif & kualitatif (ed. ke-1).

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Schwartz, S. (2000). Abnormal Psychology: a discovery approach. California:

Mayfield Publishing Company.

Schwarzer, R., Born, A. scale. , Iwawaki, S., Lee, Y. M., Saito, E., & Yue, X.

(1997). The assesment of optimitic self-beliefs: Comparison of the

Chinese, Indonesian, Japanese, and Korean versions of the General

Self-Efficacy. Psychologia: An Internasional Journal of Psychology

in the Orient, 40.

Schwarzer, R., & Jerusalem, M. (1995). Generalized self-efficacy scale. Dalam J.

Weinman, S. Wright, & M. Johnston (Ed.), Measures in health

psychology: A user’s portfolio, Causal and control beliefs, 35.

Scholz, U., Gutiѐrrez Doña, B., Sud, S., & Schwarzer, R. (2002). Is general self-

efficacy a universal construct?: Psychometric findings from 25

countries. European Jounral of Psychological Assesssment, 18(3).

Siregar, C.N. (2013). Tingkat kecemasan pada santri pondok pesantren. Jurnal

Online Psikologi, 01(1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

82

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (mixed

methods), Bandung: Alfabeta.

Sumanti, I., Wehelmina, R., & Danny, D, S, M, (2018) Pengaruh penempatan

kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada pt. Fifgroup cab. Manado,

Jurnal Administrasi Bisnis. 6(1).

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakrta: Sanata Dharma

University Press.

Supratiknya, A. (2015). Metodologi penelitian kuantitatif & kualitatif dalam

psikologi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma

Supratiknya, A. (2016). Kuantifikasi validitas isi dalam asesmen psikologis.

Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan

Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok

Kepegawaian.

Weiss, A. (2019, Maret). Are men really less anxious than woman?. Psychology

Today. Diunduh 25 Juli 2019, dari https://www.psychologytoday.com

/intl/blog/fearintimacy/201903/are-men-really-less-anxious-women.

White R.W. & Watt N.F, (1981). The abnormal personality (ed. ke-7). New York:

John Wiley and Sons.

Zulkarnain & Hadiyani, S. (2014). Peranan komitmen organisasi dan employee

engangement terhadap kesiapan karyawan untuk berubah. Jurnal

Psikologi, 41(1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

83

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

84

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

85

UJI COBA SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Cindy Grazela Manafe (159114168)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

86

SoE, April 2019

Kepada

Yth. Bapak/Ibu, Saudara/I yang berpartisipasi dalam penelitian ini

Perkenalkan saya :

Nama : Cindy Grazela Manafe

Kontak : 085325584001/ [email protected]

Intitusi : Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Saat ini saya tengah menyusun tugas akhir untuk menyelesaikan tanggung

jawab saya sebagai mahasiswa. Oleh karena itu, saya memohon bantuan

kepada Bapak/Ibu dan Saudara/I untuk memberikan tanggapan terhadap

pernyataan-pernyataan dalam skala ini.

Adapun kriteria partisipan yang dapat mengisi skala ini, antara lain:

1. Bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Timor Tengah

Selatan

2. Pernah mengalami “Mutasi Kerja”

Segala bentuk tanggapan maupun identitas Bapak/Ibu dan Saudara/i berikan

kepada dalam lembar ini hanya akan digunakan untuk penelitian saja dan

“akan saya jaga kerahasiaannya”.

Dalam pengisian skala ini tidak ada pernyataan yang benar ataupun salah,

untuk itu Saya mengharapkan Bapak/Ibu dan Saudara/i untuk memberikan

jawaban dengan sukarela, tanpa paksaan dan jujur dimana memang

menggambarkan keadaan diri Bapak/Ibu, Saudara/I yang sebenarnya.

Atas perhatian dan kesediaannya meluangkan waktu untuk mengisi skala

penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(Cindy Grazela Manafe)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

87

Identitas Diri

Nama/inisial :

Usia :

Jenis Kelamin : Perempuan/Laki-laki (lingkar yang sesuai)

Apakah sudah pernah dimutasikan? : Ya/Tidak (lingkar yang sesuai)

Jabatan Eselon :

Lama Bekerja Sebagai Pegawai Negeri Sipil: (tahun)

Dengan ini, saya bersedia berpartisipasi dengan ikhlas dan tanpa paksaan.

Saya juga bersedia untuk mengerjakan dan mengisi setiap pernyataan dalam skala

ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaan diri saya yang sesungguhnya.

SoE, April 2019

Pengisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

88

Petunjuk Pengerjaan

1. Pengerjaan ini terdiri dari soal-soal dengan pilihan Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

2. Berikan tanda centang () pada jawaban yang menurut anda paling

mencerminkan diri anda. Adapun pilihan jawaban yang disediakan, yaitu:

STS : Bila pernyataan Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan saudara

TS : Bila pernyataan Tidak Sesuai dengan keadaan saudara

S : Bila pernyataan Sesuai dengan keadaan saudara

SS : Bila pernyataan Sangat Sesuai dengan keadaan saudara

Pernyataan STS TS S SS

Saya dapat mengutarakan pendapat di depan

umum

3. Apabila ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan (=) pada

jawaban yang salah, kemudian berilah tanda centang () pada jawaban yang

benar

Pernyataan STS TS S SS

Saya dapat mengutarakan pendapat di

depan umum

4. Tidak ada batas waktu pengerjaan, namun dihimbau agar mengerjakan secara

spontan apa adanya dan tidak terlalu lama ketika memikirkan jawaban

5. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban yang saudara berikan adalah

benar bila sesuai dengan diri saudara

6. Terdapat 38 pernyataan. Periksalah kembali dan jangan sampai ada yang

terlewatkan

7. Sebelum mengerjakan, silahkan mengisi identias pada lembar identitas diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

89

SKALA I

Pastikan jangan sampai ada jawaban yang terlewat! Selamat Mengerjakan

No. Pernyataan Jawaban

STS TS S SS

1. Pemecahan soal-soal yang sulit selalu

berhasil bagi saya, kalau saya berusaha.

2.

Jika seseorang menghambat tujuan saya,

saya akan mencari cara dan jalan untuk

meneruskannya.

3. Saya tidak mempunyai kesulitan untuk

melaksanakan niat dan tujuan saya.

4.

Dalam situasi yang tidak terduga saya

selalu tahu bagaimana saya harus

bertingkah laku.

5.

Kalau saya akan berkonfrontasi dengan

sesuatu yang baru, saya tahu bagaimana

saya dapat menanggulanginya.

6. Untuk setiap problem saya mempunyai

pemecahan.

7.

Saya dapat menghadapi kesulitan dengan

tenang, karena saya selalu dapat

mengandalkan kemampuan saya.

8.

Kalau saya menghadapi kesulitan, biasanya

saya mempunyai banyak ide untuk

mengatasinya.

9.

Juga dalam kejadian yang tidak terduga

saya kira, bahwa saya akan dapat

menanganinya dengan baik.

10. Apapun yang terjadi, saya akan siap

menanganinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

90

SKALA II

Pastikan jangan sampai ada jawaban yang terlewat! Selamat Mengerjakan

No. Pernyataan Jawaban

STS TS S SS

1.

Kepala saya sering pusing setelah

mendengar kabar akan dilaksanakan mutasi

pegawai di daerah saya

2.

Jantung saya berdebar-debar saat berpikir

bahwa saya akan dimutasi

3.

Rasanya saya mampu mengontrol perasaan

saya dengan baik menjelang pelaksanaan

mutasi di daerah kerja saya

4.

Saya optimis dengan kemampuan saya

untuk menghadapi mutasi kerja

5.

Saya akan melakukan hal apapun agar

tidak dimutasikan

6.

Saya pikir saya mampu bekerja dengan

baik bahkan jika ditempatkan di posisi

yang bukan bidang saya

7.

Saya menjadi mudah marah terhadap hal-

hal kecil yang terjadi di tempat kerja

setelah mendengar bahwa saya mungkin

akan dimutasi

8.

Saya tetap bekerja seperti biasanya

meskipun tahu saya akan dimutasi ke

tempat kerja yang berbeda

9.

Saya tidak khawatir mengenai

kemungkinan saya akan dipindah tugaskan

dimanapun

10.

Saya dapat tidur dengan nyenyak

menjelang pelaksanaan mutasi di daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

91

No. Pernyataan Jawaban

STS TS S SS

saya

11.

Saya merasa pusing saat mengetahui bahwa

saya mungkin akan dimutasi

12.

Saya tidak merasa was-was dengan kabar

pelaksanaan mutasi yang semakin dekat

13.

Saya memiliki banyak keahlian yang dapat

menunjang saya bekerja dimanapun saya

ditempatkan

14.

Saya berusaha semaksimal mungkin

mencari informasi mengenai mutasi kerja

di daerah saya.

15.

Saya mudah tersinggung saat ada

pembicaraan mengenai mutasi kerja

16.

Saya tetap tenang ketika mendengar kabar

bahwa saya akan dipindah tugaskan.

17.

Saya jarang mengalami masalah kesehatan

menjelang pelaksanaan mutasi

18.

Saat mendengar kabar mengenai mutasi

saya akan berpura-pura tidak

mengetahuinya

19.

Saya mengalihkan pembicaraan ketika

teman-teman saya membahas tentang

banyaknya pegawai yang akan dimutasikan

20.

Saya lebih bersemangat dalam bekerja saat

dimutasikan ke tempat kerja yang baru

21.

Saya merasa resah menjelang pelaksanaan

mutasi di daerah kerja saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

92

No. Pernyataan Jawaban

STS TS S SS

22.

Saya merasa sulit bernapas saat mendengar

bahwa saya mungkin akan dipindahkan ke

tempat kerja yang baru

23.

Saya dapat berakitivitas seperti biasanya

saat mengetahui saya akan dipindah

tugaskan ke tempat kerja yang lain

24.

Saya bertukar informasi mengenai berita

mutasi pegawai dengan siapa saja

25.

Saya kurang dapat bekerja dengan baik

apabila saya dimutasi ke tempat yang

kurang sesuai dengan harapan saya

26.

Saya menghindari pembicaraan yang

menyangkut mutasi kerja

27.

Otot-otot saya rileks saat memikirkan saya

akan dimutasi

28.

Saya kurang yakin dengan kemampuan

yang saya miliki

29.

Dengan pengalaman dan kemampuan yang

saya miliki, saya yakin dapat bekerja

dengan baik di tempat kerja yang baru

30.

Saya jarang mengalami masalah kesehatan

menjelang pelaksanaan mutasi

31.

Saya pikir saya belum siap jika harus

dimutasi ke tempat kerja yang berbeda.

32.

Menjelang pelaksanaan mutasi, saya sulit

berkonsentrasi pada pekerjaan saya

-TERIMA KASIH-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

93

LAMPIRAN 2

RELIABILITAS SKALA GENERAL SELF-

EFFICACY SCALE DAN SKALA

KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

94

LAMPIRAN RELIABILITAS SKALA

A. SKALA GENERAL SELF-EFFICACY SCALE

1. Reliabilitas Skala General Self-Efficacy Scale Sebelum Seleksi Item

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,896 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

b1 29,01 20,544 ,437 ,898

b2 29,30 19,858 ,493 ,895

b3 29,85 17,294 ,578 ,896

b4 29,40 18,066 ,709 ,882

b5 29,48 18,202 ,741 ,880

b6 29,40 18,268 ,749 ,880

b7 29,70 17,985 ,674 ,884

b8 29,50 18,304 ,658 ,885

b9 29,58 17,463 ,746 ,879

b10 29,31 18,825 ,728 ,882

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

95

2. Reliabilitas Skala General Self-Efficacy Scale Setelah Seleksi Item (rit

≥ 0,25)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,896 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

b1 29,01 20,544 ,437 ,898

b2 29,30 19,858 ,493 ,895

b3 29,85 17,294 ,578 ,896

b4 29,40 18,066 ,709 ,882

b5 29,48 18,202 ,741 ,880

b6 29,40 18,268 ,749 ,880

b7 29,70 17,985 ,674 ,884

b8 29,50 18,304 ,658 ,885

b9 29,58 17,463 ,746 ,879

b10 29,31 18,825 ,728 ,882

3. SKALA KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI

1. Reliabilitas Skala Kecemasan Menghadapi Mutasi Sebelum Seleksi

Item

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,885 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

96

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

a1 55,86 112,905 ,621 ,876

a2 55,70 113,099 ,565 ,878

a3 56,29 123,094 ,253 ,884

a4 56,40 122,851 ,268 ,884

a5 56,14 113,462 ,556 ,878

a6 56,33 122,931 ,264 ,884

a7 56,06 112,312 ,663 ,875

a8 56,41 122,423 ,307 ,883

a9 56,35 122,939 ,261 ,884

a10 56,31 122,066 ,345 ,883

a11 56,11 111,797 ,739 ,874

a12 56,28 122,506 ,310 ,883

a13 56,31 123,509 ,212 ,884

a14 56,35 122,838 ,271 ,884

a15 56,20 111,225 ,711 ,874

a16 56,28 122,531 ,308 ,883

a17 54,59 131,790 -,343 ,897

a18 55,45 119,466 ,264 ,884

a19 55,45 117,010 ,390 ,882

a20 56,30 123,706 ,195 ,885

a21 55,96 113,556 ,568 ,878

a22 56,21 112,018 ,701 ,874

a23 56,35 121,825 ,363 ,882

a24 56,26 124,145 ,159 ,885

a25 55,93 111,792 ,643 ,876

a26 55,55 116,884 ,370 ,883

a27 56,21 123,157 ,262 ,884

a28 56,28 112,202 ,659 ,875

a29 56,53 122,987 ,265 ,884

a30 56,36 122,133 ,334 ,883

a31 56,03 111,417 ,751 ,873

a32 56,08 114,197 ,589 ,877

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

97

2. Reliabilitas Skala Kecemasan Menghadapi Mutasi Setelah Seleksi

Item (rit ≥ 0,25)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,898 28

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

a1 47,73 111,189 ,636 ,891

a2 47,56 111,186 ,589 ,892

a3 48,15 122,003 ,217 ,899

a4 48,26 121,740 ,234 ,898

a5 48,00 111,316 ,593 ,892

a6 48,19 122,002 ,213 ,899

a7 47,93 110,425 ,689 ,890

a8 48,28 121,265 ,277 ,898

a9 48,21 121,815 ,228 ,899

a10 48,18 120,880 ,318 ,897

a11 47,98 110,075 ,756 ,888

a12 48,14 121,487 ,267 ,898

a13 48,21 121,790 ,231 ,898

a14 48,06 109,199 ,744 ,888

a15 48,14 121,462 ,269 ,898

a16 47,31 117,964 ,241 ,902

a17 47,31 115,078 ,414 ,897

a18 47,83 111,589 ,596 ,892

a19 48,08 110,020 ,734 ,889

a20 48,21 120,752 ,326 ,897

a21 47,79 110,068 ,659 ,890

a22 47,41 115,056 ,388 ,897

a23 48,08 122,172 ,213 ,899

a24 48,14 110,525 ,673 ,890

a25 48,39 121,835 ,234 ,898

a26 48,23 121,088 ,294 ,898

a27 47,89 109,645 ,772 ,888

a28 47,94 112,338 ,613 ,892

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

98

LAMPIRAN 3

SKALA PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

99

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh:

Cindy Grazela Manafe (159114168)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

100

SoE, April 2019

Kepada

Yth. Bapak/Ibu, Saudara/I yang berpartisipasi dalam penelitian ini

Perkenalkan saya :

Nama : Cindy Grazela Manafe

Kontak : 085325584001/ [email protected]

Intitusi : Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Saat ini saya tengah menyusun tugas akhir untuk menyelesaikan tanggung

jawab saya sebagai mahasiswa. Oleh karena itu, saya memohon bantuan

kepada Bapak/Ibu dan Saudara/I untuk memberikan tanggapan terhadap

pernyataan-pernyataan dalam skala ini.

Adapun kriteria partisipan yang dapat mengisi skala ini, antara lain:

3. Bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Timor Tengah

Selatan

4. Pernah mengalami “Mutasi Kerja”

Segala bentuk tanggapan maupun identitas Bapak/Ibu dan Saudara/i berikan

kepada dalam lembar ini hanya akan digunakan untuk penelitian saja dan

“akan saya jaga kerahasiaannya”.

Dalam pengisian skala ini tidak ada pernyataan yang benar ataupun salah,

untuk itu Saya mengharapkan Bapak/Ibu dan Saudara/i untuk memberikan

jawaban dengan sukarela, tanpa paksaan dan jujur dimana memang

menggambarkan keadaan diri Bapak/Ibu, Saudara/I yang sebenarnya.

Atas perhatian dan kesediaannya meluangkan waktu untuk mengisi skala

penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(Cindy Grazela Manafe)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

101

Identitas Diri

Nama/inisial :

Usia :

Jenis Kelamin : Perempuan/Laki-laki (lingkar yang sesuai)

Apakah sudah pernah dimutasikan? : Ya/Tidak (lingkar yang sesuai)

Jabatan Eselon :

Lama Bekerja Sebagai Pegawai Negeri Sipil : (tahun)

Dengan ini, saya bersedia berpartisipasi dengan ikhlas dan tanpa paksaan.

Saya juga bersedia untuk mengerjakan dan mengisi setiap pernyataan dalam skala

ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaan diri saya yang sesungguhnya.

SoE, April 2019

Pengisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

102

Petunjuk Pengerjaan

1. Pengerjaan ini terdiri dari soal-soal dengan pilihan Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

2. Berikan tanda centang () pada jawaban yang menurut anda paling

mencerminkan diri anda. Adapun pilihan jawaban yang disediakan, yaitu:

STS : Bila pernyataan Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan saudara

TS : Bila pernyataan Tidak Sesuai dengan keadaan saudara

S : Bila pernyataan Sesuai dengan keadaan saudara

SS : Bila pernyataan Sangat Sesuai dengan keadaan saudara

Pernyataan STS TS S SS

Saya dapat mengutarakan pendapat di depan

umum

3. Apabila ingin mengganti jawaban, berilah tanda sama dengan (=) pada

jawaban yang salah, kemudian berilah tanda centang () pada jawaban yang

benar

Pernyataan STS TS S SS

Saya dapat mengutarakan pendapat di

depan umum

4. Tidak ada batas waktu pengerjaan, namun dihimbau agar mengerjakan secara

spontan apa adanya dan tidak terlalu lama ketika memikirkan jawaban

5. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban yang saudara berikan adalah

benar bila sesuai dengan diri saudara

6. Terdapat 38 pernyataan. Periksalah kembali dan jangan sampai ada yang

terlewatkan

7. Sebelum mengerjakan, silahkan mengisi identias pada lembar identitas diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

103

SKALA I

Pastikan jangan sampai ada jawaban yang terlewat! Selamat Mengerjakan

No. Pernyataan Jawaban

STS TS S SS

1. Pemecahan soal-soal yang sulit selalu

berhasil bagi saya, kalau saya berusaha.

2.

Jika seseorang menghambat tujuan saya,

saya akan mencari cara dan jalan untuk

meneruskannya.

3. Saya tidak mempunyai kesulitan untuk

melaksanakan niat dan tujuan saya.

4.

Dalam situasi yang tidak terduga saya

selalu tahu bagaimana saya harus

bertingkah laku.

5.

Kalau saya akan berkonfrontasi dengan

sesuatu yang baru, saya tahu bagaimana

saya dapat menanggulanginya.

6. Untuk setiap problem saya mempunyai

pemecahan.

7.

Saya dapat menghadapi kesulitan dengan

tenang, karena saya selalu dapat

mengandalkan kemampuan saya.

8.

Kalau saya menghadapi kesulitan, biasanya

saya mempunyai banyak ide untuk

mengatasinya.

9.

Juga dalam kejadian yang tidak terduga

saya kira, bahwa saya akan dapat

menanganinya dengan baik.

10. Apapun yang terjadi, saya akan siap

menanganinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

104

SKALA II

Pastikan jangan sampai ada jawaban yang terlewat! Selamat Mengerjakan

No. Pernyataan Jawaban

STS TS S SS

1.

Saya dapat tidur dengan nyenyak

menjelang pelaksanaan mutasi di daerah

saya.

2.

Saya kurang yakin dengan kemampuan

yang saya miliki.

3.

Saya dapat beraktivitas seperti biasanya

saat mengetahui saya akan dipindah

tugaskan ke tempat kerja yang lain.

4.

Saya pikir saya mampu bekerja dengan

baik bahkan jika ditempatkan di posisi

yang bukan bidang saya.

5.

Saya mengalihkan pembicaraan ketika

teman-teman saya membahas tentang

banyaknya pegawai yang akan

dimutasikan.

6.

Saya optimis dengan kemampuan saya

untuk menghadapi mutasi kerja.

7.

Saya tidak khawatir mengenai

kemungkinan saya akan dipindah tugaskan

dimanapun.

8.

Saya berusaha semaksimal mungkin

mencari informasi mengenai mutasi kerja

di daerah saya.

9.

Saya merasa sulit bernapas saat mendengar

bahwa saya mungkin akan dipindahkan ke

tempat kerja yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

105

No. Pernyataan Jawaban

STS TS S SS

10. Saya akan melakukan hal apapun agar

tidak dimutasikan.

11.

Saya tetap bekerja seperti biasanya

meskipun tahu saya akan dimutasi ke

tempat kerja yang berbeda.

12.

Saya menjadi mudah marah terhadap hal-

hal kecil yang terjadi di tempat kerja

setelah mendengar bahwa saya mungkin

akan dimutasi.

13. Saya tidak merasa was-was dengan kabar

pelaksanaan mutasi yang semakin dekat.

14. Jantung saya berdebar-debar saat berpikir

bahwa saya akan dimutasi.

15.

Saya kurang dapat bekerja dengan baik

apabila saya dimutasi ke tempat yang

kurang sesuai dengan harapan saya.

16. Saya jarang mengalami masalah kesehatan

menjelang pelaksanaan mutasi.

17. Saya merasa pusing saat mengetahui

bahwa saya mungkin akan dimutasi.

18.

Dengan pengalaman dan kemampuan yang

saya miliki, saya yakin dapat bekerja

dengan baik di tempat kerja yang baru.

19.

Rasanya saya mampu mengontrol perasaan

saya dengan baik menjelang pelaksanaan

mutasi di daerah kerja saya.

20. Menjelang pelaksanaan mutasi, saya sulit

berkonsentrasi pada pekerjaan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

106

No. Pernyataan Jawaban

STS TS S SS

21. Saya menghindari pembicaraan yang

menyangkut mutasi kerja.

22. Saya pikir saya belum siap jika harus

dimutasi ke tempat kerja yang berbeda..

23. Otot-otot saya rileks saat memikirkan saya

akan dimutasi.

24.

Kepala saya sering pusing setelah

mendengar kabar akan dilaksanakan mutasi

pegawai di daerah saya.

25. Saya mudah tersinggung saat ada

pembicaraan mengenai mutasi kerja.

26. Saya tetap tenang ketika mendengar kabar

bahwa saya akan dipindah tugaskan.

27.

Saat mendengar kabar mengenai mutasi

saya akan berpura-pura tidak

mengetahuinya.

28. Saya merasa resah menjelang pelaksanaan

mutasi di daerah kerja saya.

UNGKAPAN TERIMA KASIH

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada para partisipan yang sudah bersedia

meluangkan waktu untuk mengisi skala ini dan membantu peneliti menyelesaikan

penyusunan skripsi. Semoga amal baik para partisipan dibalas oleh Tuhan Yang

Maha Esa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

107

LAMPIRAN 4

HASIL UJI MEAN TEORETIK DAN

MEAN EMPIRIK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

108

HASIL UJI MEAN TEORETIK DAN MEAN EMPIRIK

A. Hasil Uji Mean Teoretik dan Mean Empirik Skala General Self-

Efficacy Scale (GSE)

1. Mean teoritik = ( ) ( )

2. Mean empirik Skala General Self Efficacy (GSE)

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Efikasi Diri 250 30,27 3,409 ,216

One-Sample Test

Test Value = 25

t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Efikasi Diri 24,436 249 ,000 5,268 4,84 5,69

B. Hasil Uji Mean Teoretik dan Mean Empirik Skala Kecemasan

Menghadapi Mutasi

1. Mean teoritik = ( ) ( )

2. Mean empirik skala Kecemasan Menghadapi Mutasi

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Kecemasan 250 52,14 8,133 ,514

One-Sample Test

Test Value = 70

t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Kecemasan -34,730 249 ,000 -17,864 -18,88 -16,85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

109

LAMPIRAN 5

HASIL UJI NORMALITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

110

LAMPIRAN HASIL UJI NORMALITAS

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

EFIKASIDIRI ,131 250 ,000 ,971 250 ,000

KECEMASAN ,103 250 ,000 ,974 250 ,000

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

111

LAMPIRAN 6

HASIL UJI LINEARITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

112

LAMPIRAN HASIL UJI LINEARITAS

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Kecemasan

efikasi diri

Between

Groups

(Combined) 3697,276 19 194,593 3,504 ,000

Linearity 2267,264 1 2267,264 40,829 ,000

Deviation

from

Linearity

1430,012 18 79,445 1,431 ,118

Within Groups 12772,100 230 55,531

Total

16469,376 249

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

113

LAMPIRAN 7

HASIL UJI HIPOTESIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

114

LAMPIRAN HASIL UJI HIPOTESIS

Correlations

Efikasi Diri Kecemasan

Spearman's

rho

Efikasi Diri

Correlation

Coefficient

1,000 -,311**

Sig. (1-tailed) . ,000

N 250 250

Kecemasan

Correlation

Coefficient

-,311**

1,000

Sig. (1-tailed) ,000 .

N 250 250

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

115

LAMPIRAN 8

HASIL UJI HOMOGENITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

116

LAMPIRAN HASIL UJI HOMOGENITAS

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

F Sig.

Kecemasan Equal variances assumed ,094 ,759

Equal variances not assumed

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

117

LAMPIRAN 9

HASIL UJI BEDA TINGKAT KECEMASAN

MENGHADAPI MUTASI ANTARA

PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI …repository.usd.ac.id/35135/2/159114168_full.pdf · 2019. 8. 5. · HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN KECEMASAN MENGHADAPI

118

LAMPIRAN HASIL UJI BEDA TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI

MUTASI ANTARA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI

Ranks

jenis_kelamin N Mean Rank Sum of Ranks

Kecemasan

Perempuan 86 126,17 10850,50

Laki-laki 164 125,15 20524,50

Total 250

Test Statisticsa

kecemasan

Mann-Whitney U 6994,500

Wilcoxon W 20524,500

Z -,106

Asymp. Sig. (2-tailed) ,916

a. Grouping Variable: jenis_kelamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI