hubungan antara dukungan sosial dan penerimaan orangtua …
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN PENERIMAAN
ORANGTUA (IBU) YANG MEMILIKI ANAK DOWN SYNDROME
SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya Universitas Islam Indonesia untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi
Oleh:
SILVIA DWI PUSPITA
14320260
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2018
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi Rabbil’alamin
Segala puji bagi AllahSubhanahu wa Ta’ala atas segala rahmat dan hidayah-Nya,
serta memberikan nikmat yang berharga sehingga karya sederhana ini dapat
terselesaikan.
Karya sederhana ini dipersembahkan untuk orang-orang terdekat di hati yang
selalu memberikan doa yang tiada hentinya, dukungan, kepercayaan, dan kasih
sayang
Ayahanda Rosyadi dan Ibunda Susi Trianingsih
Terima kasih untuk semua yang telah diberikan, kasih sayang dan doa yang tak
pernah putus,, perjuangan, pengorbanan, kesabaran, nasihat, dan semua dukungan
yang telah diberikan dalam bentuk apapun. Semoga aku bisa terus membanggakan
papa dan mama selalu.
Abangku Oky Adi Putra dan Adikku M. Ananda Suryadi
Terima kasih untuk segala doa, dukungan, kasih sayang yang telah diberikan.
Sahabat-sahabatku Tersayang
Terima kasih telah memberikan segala doa, kasih sayang, dukungan dan telah
menemani setiap hari-hariku.
v
HALAMAN MOTO
“Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu, dan boleh jadi
kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan kamu
tidak mengetahui,“ (QS. Al-Baqarah: 216)
“Wahai orang-orang yang beriman. Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan
sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 153)
vi
PRAKATA
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarrakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamiin. Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah
Subhanahu Wa Ta’ala, atas segala limpahan rahmat dan karunia, serta
pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan
baik. Shalawat beriring salam tidak lupa pula penulis junjungkan kepada
Rasulullah, Nabi Muhammad Shallahu’alaihi Wa Sallam beserta keluarga, para
sahabat serta pengikutnya hingga akhir zaman.Akhirnya penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik, walaupun masih terdapat banyak
kekurangan dan keterbatasan.Penulis menyadari tanpa bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Fuad Nashori, H, S.Psi, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
2. Ibu Rumiani, S.Psi, M.Psi, selaku Plt Kepala Prodi Psikologi, Fakultas
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
3. Ibu Nanum Sofia, S.Psi, S.Ant, MA, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah membimbing dan membantu penulis dengan penuh kesabaran dalam
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas segala masukan, kritik, waktu,
vii
4. tenaga dan pikiran yang telah diberikan kepada penulis selama proses
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Nur Pratiwi Noviati S.Psi., M.Psi, selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan dukungan, bimbingan dan ilmu kepada penulis.
6. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia yang telah memberikan banyak pengetahuan dan
motivasi kepada penulis dengan kesabaran dan keikhlasan selama menjalani
proses perkuliahan.
7. Kedua orang tua yang penulis cintai sepanjang masa, Papa Rosyadi dan
Mama Susi Trianingsih. Terima kasih atas doa, pengorbanan, pengertian,
perhatian, cinta dan dukungan baik secara moril maupun materil yang tidak
dapat tergantikan oleh apapun. Terima kasih juga karena Papa dan Mama
meridhoi untuk mengejar cita-cita yang penulis pilih, namun berkat ridho
Papa dan Mama penulis bisa sampai di tahap ini.
8. Abang, Adik, Datuk dan seluruh keluarga besar yang tersayang, terimakasih
untukdo’a,dukungan serta kasih sayangnyaselama ini.
9. Sahabat-sahabatku, Azhara Nurul Qisthina, Dimitri Sricessya Dina, Natasia
Nurwitasari, Putri Khaira dan Reygita Afriani Jayusman. Terima kasih telah
menjadi bagian dari hidup penulis dari awal kuliah hingga akhir dan penulis
berharap bisa sampai selamanya. Kalian sudah memberi penulis banyak
pelajaran dan kenangan yang tidak akan dilupakan. Terima kasih juga untuk
do’a, bantuan, motivasi, kasih sayang, dan dukungan dalam mengerjakan
skripsi ini. Tanpa kalian penulis tidak akan sampai ke titik ini.
viii
10. Muhammad Farhan, terima kasih telah menemani penulis mengambil data di
saat panas maupun hujan,mendengarkan keluh kesah penulis, memberi do’a,
semangat serta kasih sayang.
11. Tyas, Sonya dan Afita terimakasih telah menemani penulis dalam proses
pembuatan skrispsi, mendengarkan keluh kesah, serta selalu memberi
semangat kepada penulis walau kita tak cukup lama mengenal.
12. Perempuan kuat KKN 374, Ella, Tiar dan Zulfa yang sudah memberikan
banyak memori dan terimakasih untuk doa, bantuan, serta semangat kepada
penulis.
13. Sahabat-sahabat SMA, Bobby, Elsi, Jansen, Nabila, Nadia, Misela dan Paxia
yang sudah memberikan semangat yang tidak pernah putus serta
mendengarkan semua keluh kesah penulis selama ini.
14. T. Tuzla dan Yutriana Reza, terimakasih telah memberikan semangat kepada
penulis, membantu penulis saat mengambil data dan mendengarkan keluh
kesah penulis.
15. Terima kasih kepada semua responden yang telah meluangkan waktunya
untuk mengisi kuisioner yang telah penulis persiapkan.
16. Semua pihak yang telah membantu dan berjasa atas terselesaikannya tugas
akhir ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih atas
segala kebaikan kalian semua. Semoga Allah selalu menyertai langkah kalian
dan membalas semua kebaikan kalian semua.
Yogyakarta, Maret 2018
Silvia Dwi Puspita
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTO ........................................................................................ v
HALAMAN PRAKATA ................................................................................. vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
INTISARI ......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
C. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
D. Keaslian Penelitian ...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 9
A. Penerimaan Orangtua .................................................................. 9
1. Definisi Penerimaan Orangtua .............................................. 9
2. Aspek-aspek Penerimaan Orangtua ...................................... 10
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Orangtua ... 11
B. Dukungan Sosial ......................................................................... 16
1. Definisi Dukungan Sosial ..................................................... 16
2. Aspek-aspek Dukungan Sosial .............................................. 17
C. Keterkaitan antara Dukungan Sosial dan Penerimaan Orangtua. 18
D. Hipotesis ...................................................................................... 22
ix
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 23
A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian .................................... 23
B. Definisi Operasional.................................................................... 23
1. Penerimaan Orangtua ............................................................ 23
2. Dukungan Sosial ................................................................... 23
C. Responden Penelitian .................................................................. 24
D. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 24
1. Skala Penerimaan Orangtua .................................................. 24
2. Skala Dukungan Sosial ......................................................... 25
E. Metode Analisi Data ................................................................... 26
F. Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 27
1. Validitas ................................................................................ 27
2. Reliabilitas ............................................................................ 27
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN .............................. 28
A. Orientasi Kancah dan Persiapan.................................................. 28
1. Orientasi Kancah ................................................................... 28
2. Persiapan ............................................................................... 30
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian .................................................. 33
C. Hasil Penelitian ........................................................................... 34
1. Deskripsi Responden Penelitian ............................................ 34
2. Deskripsi Data Penelitian ...................................................... 36
3. Uji Asumsi ............................................................................ 38
4. Uji Hipotesis ......................................................................... 40
5. Analisis Tambahan ................................................................ 41
D. Pembahasan ................................................................................. 46
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 51
A. Kesimpulan ................................................................................. 51
B. Saran ............................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53
LAMPIRAN ..................................................................................................... 57
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Distribusi Aitem Skala Penerimaan Orangtua .................................... 25
Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial............................................ 26
Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Penerimaan OrangtuaSetelah Uji Coba ......... 32
Tabel 4 Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial Setelah Uji Coba ............... 33
Tabel 5 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Ibu ....................................... 34
Tabel 6 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Anak ................................... 34
Tabel 7 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan ..................................... 35
Tabel 8 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan................................... ...35
Tabel 9 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan .................................. 36
Tabel 10 Norma Persentil Penerimaan Orangtuadan Dukungan Sosial........... 37
Tabel 11 Kategorisasi Norma Percentil Pada Variabel Penerimaan Orangtua. 37
Tabel 12 Kategorisasi Norma Percentil Pada Variabel Dukungan Sosial ...... 38
Tabel 13 Hasi Uji Normalitas .......................................................................... 39
Tabel 14 Hasil Uji Linearitas Penerimaan Orangtua dan Dukungan Keluarga 39
Tabel 15 Hasil Uji Linearitas Penerimaan Orangtua dan Dukungan Teman ... 40
Tabel 16 Hasil Uji Linearitas Penerimaan Orangtua dan Dukungan SO ......... 40
Tabel 17 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................ 41
Tabel 18 Peran Faktor Tingkat Pendidikan dalam Korelasi Dukungan Sosial
dan Penerimaan Orangtua .................................................................. 42
Tabel 19 Peran Faktor Usia Anak dalam Korelasi Dukungan Sosial dan
Penerimaan Orangtua ......................................................................... 43
Tabel 20 Peran Faktor Usia Ibu dalam Korelasi Dukungan Sosial dan
Penerimaan Orangtua ......................................................................... 44
Tabel 21 Peran Faktor Jumlah Pendapatan dalam Korelasi Dukungan Sosial
dan Penerimaan Orangtua ................................................................. 45
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran .......................................................................................................... 57
Lampiran 1. Skala Penelitian Sebelum Uji Coba ............................................. 58
Lampiran 2. DataUji Coba Skala Penerimaan Orangtua ................................. 68
Lampiran 3. DataUji Coba Skala Dukungan Sosial ......................................... 71
Lampiran 4. Reliabilitas dan Diskriminasi Aitem Skala Penerimaan
Orangtua ...................................................................................... 74
Lampiran 5. Reliabilitas dan Diskriminasi Aitem Skala Dukungan Sosial ..... 78
Lampiran 6. Skala Penelitian Setelah Uji Coba ............................................... 83
Lampiran 7. Data Penelitian Skala Penerimaan Orangtua ............................... 92
Lampiran 8. Data Penelitian Skala Dukungan Sosial ...................................... 95
Lampiran 9. Uji Normalitas ............................................................................. 98
Lampiran 10. Uji Linearitas ............................................................................. 99
Lampiran 11. Uji Hipotesis .............................................................................. 102
Lampiran 12. Analisis Tambahan .................................................................... 104
Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Selesai Penelitian .. 120
xii
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DAN PENERIMAAN
ORANGTUA (IBU) YANG MEMILIKI ANAK DOWN SYNDROME
Silvia Dwi Puspita
Nanum Sofia
INTISARI
Penelitian ini merupakanpenelitian korelasionalyang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dukungan sosial dan penerimaan orangtua (ibu) yang memiliki
anak down syndrome.Hipotesis dalam penelitian ini adalahakan ada hubungan
positif antara dukungan sosial dengan penerimaan diri pada ibu yang memiliki
anak down syndrome. Penelitian ini melibatkan 47 ibu yang memiliki anak down
syndrome. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala PARQ
Rohner(Dwairy, 2010) dan skala dukungan sosial (Zimet, Dahlem, Zimet, &
Farley 1988). Hasil penelitian menunjukkan koefisien korelasi r = 0.247 dengan
signifikansi p =< 0.05. Analisis koefisien determinasi (r2) menunjukkan
sumbangan dukungan sosial (keluarga) sebesar 6,1% terhadap penerimaan
orangtua (ibu) pada ibu yang memiliki anak down syndrome. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
Kata Kunci :penerimaan orangtua, dukungan sosial,ibu yang memiliki anak down
syndrome
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penerimaan orangtua hendaknya dimiliki oleh para orangtua khususnya
ibu yang memiliki anak down syndrome. Penerimaan orangtua terhadap anak
diartikan oleh Rohner (2005) sebagai perilaku pengasuhan orangtua yang ditandai
dengan kehangatan, kasih sayang, perawatan, kenyamanan, perhatian,
pemeliharaan, dukungan, dan cinta kepada seorang anak.Arzeen, Hassan, & Riaz
(2012)orangtua yang hangat atau menerima anaknya, sangat identik dengan
ekspresi kepedulian yang aktif, pengasuhan, dan obrolan antar orang tua dan anak
yang menghibur.Orangtua yang hangat akan membatasi kritik yang menyakitkan,
hukuman, dan tidak adanya tanda-tanda penolakan dari orang tua.
Wiyani (dalam Wijayanti, 2015)mengatakan down syndromemerupakan
suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang
diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom.Kondisi anak tersebut
memicu munculnya kesedihan terhadap orangtua, khususnya ibu sebagai figur
terdekat dan umumnya lebih banyak berinteraksi langsung dengan anak.Hal
tersebut yang membuat ibu sulit menerima anak dengan kondisi down syndrome.
Hurlock (2006) mengatakan anak down syndrome membutuhkan perhatian
yang lebih banyak, akan tetapi untuk memberikan hal tersebut bukan hal yang
mudah bagi seorang ibu. Ibu harus mampu membagi waktu dengan baik terhadap
kewajiban di dalam rumah tangga dan dibutuhkan kerelaan serta kesabaran yang
2
tinggi. Unsur yang mendasari kerelaan dan kesabaran tersebut merupakan
suatu bentuk sikap penerimaanseorang ibu karena dengan menerima, ibu akan
memperhatikan perkembangan kemampuan anak dan memberikan kasih sayang
serta perhatian yang besar pada anak.Sehingga, orangtua khususnya ibu yang
memiliki anak down syndrome hendaknya memiliki penerimaan yang baik agar
apabila terjadi peristiwa yang kurang menyenangkan maka individu tersebut akan
mampu berfikir logis tentang baik buruknya masalah yang terjadi tanpa
menimbulkan perasaan, permusuhan, perasaan rendah diri, malu, dan rasa tidak
aman.
Namun, permasalahan sering dirasakan oleh para ibu yang memiliki anak
down syndrome, seperti masalah keluarga dalam memperlakukan anak, masalah
pandangan dari lingkungan, masalah dalam mendidik anak dan kekhawatiran
untuk masa depan anaknya kelak (Anggreni&Valentina, 2015). Hal yang sama
juga dikatakan Mangunsong (1998) bahwa, kekhawatiran sering kali muncul
karena beberapa masalah seperti kesempatan anak ketika menghadapi realita masa
depan yang akan muncul nantinya.
Peneliti melakukan wawancara dengan seorang Ibu sebut saja namanya
Ibu Asma.Ibu Asma memiliki anak perempuan dengan down syndrome yang
sekarang sudah berusia 40 tahun. Awalnya Ibu Asma tidak mengetahui kelainan
pada anaknya karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki tentang ciri fisik
anak down syndrome. Setelah saudara dan tetangganya memberitahu jika anaknya
berbeda dengan anak-anak lain barulah Ibu Asma menyadarinya.Ibu Asma
mengaku bahwa anaknya mengalami keterlambatan dalam masa
3
perkembangannya, mata yang agak miring ke atas dan memiliki wajah
yang berbeda dari saudara kandungnya. Ibu Asma menjadi sedih dan
menyalahkan dirinya sendiri dengan kesalahan-kesalahan di masa lalu yang
dilakukannya sehingga memiliki anak down syndrome. Ibu Asma mengaku tidak
melakukan terapi atau memasukkan anaknya ke sekolah khusus karena alasan
keterbatasan biaya dan pengetahuan akan hal tersebut. Sehingga anaknya tidak
mendapatkan pendidikan hingga tumbuh dewasa (Wawancara, 4/ 3 2017).
Kemudian, peneliti juga melakukan observasi terhadap Ibu Asma dan anak
perempuannya. Selama berada dirumah Ibu Asma terlihat tidak memperdulikan
kegiatan yang dilakukan anaknya tersebut. Terkadang Ibu Asma membiarkan saja
anaknya pergi sendiri tanpa pengawasan. Tetangga disekitar rumah Ibu Asma
yang mengetahui keadaan anaknya terkadang mengawasi saat anaknya pergi
sendiri dan mengajak bermain agar tidak pergi terlalu jauh.Tetangga disekitar
rumah Ibu Asma juga sering memberi makan anaknya tersebut tanpa
sepengetahuan Ibu Asma. Ibu Asma di lingkungannyaterkenal sebagai orang yang
mudah marah dan terkadang memarahi anaknya dengan mengatakan hal-hal yang
kurang baik. Peneliti juga melakukan observasi di salah satu Sekolah Luar Biasa
Yogyakarta, ada beberapa murid yang datang menghampiri ibunya.Namun, saat
anaknya ingin mendekati ibunya dan mengajak berbicara ada beberapa ibu yang
menolak untuk di ajak bicara.Ibu tersebut justru menyuruh anaknya menjauh dan
tidak mengganggunya lagi.
Selain itu, kasus kekerasan juga pernah dialami oleh anak berkebutuhan
khusus, salah satunyayaitu Denis Aprilian.Denis Aprilian sering diperlakukan
4
semena-mena, termasuk kekerasan fisik oleh ibu tirinya, salah satunya yaitu pipi
Denis disetrika oleh ibu tirinya tersebut.Hal tersebut terjadi karena masih ada
pandangan keliru terhadap anak berkebutuhan khusus yang dianggap produk gagal
sehingga tidak perlu sekolah dan wajar diperlakukan dengan tidak semestinya
(Gultom, 2015).
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tersebut dapat terlihat ibu
yang memiliki anak down syndrome secara umum menunjukkan bahwa mereka
memiliki tingkat penerimaan yang rendah. Hal ini ditunjukkan dari beberapa hal,
pertama ibu dengan anak down syndrome tidak pernah menunjukkan kasih sayang
kepada anaknya, seperti mencium dan memeluk.Kedua, ibu dengan anak down
syndrome bersikap cenderung menyakiti. Hal ini terlihat dari ibu yang sering
marah-marah dan mengakatakan kata-kata yang kurang baik kepada anaknya.
Ketiga, ibu dengan anak down syndrome jarang terlibat dengan kegiatan anak. Hal
ini terlihat dari ibu yang tidak memperdulikan anaknya pergi sendirian tanpa
pengawasannya.Keempat, ibu kurang bersikap hangat terhadap anaknya. Hal ini
terlihat ketika ibu sering marah-marah kepada anak. Mengatasi hal tersebut
merupakan tantangan tersendiri bagi orangtua anak down syndrome.
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi penerimaan ibu dengan anak
down syndrome menurut Hurlock (2006) adalah adanya pemahaman tentang diri
sendiri, adanya harapan yang realistik, tidak ada hambatan dari lingkungan, sikap-
sikap anggota masyarakat yang menyenangkan, tidak adanya gangguan
emosional, pengaruh keberhasilan yang telah dialami, identifikasi dengan orang
5
yang memiliki penyesuaian diri yang baik, adanya perspektif diri yang luas, pola
asuh dan konsep diri.
Pada faktor tidak ada hambatan dari lingkungan, dukungan sosial merupakan
hal yang penting terkait dengan penerimaan diri ibu.Dukungan sosial merupakan
suatu bentuk kenyamanan, pengertian, penghargaan atau bantuan yang diterima
individu dari orang lain atau kelompok sehingga individu tidak merasakan
hambatan dari lingkungannya. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Saraswati (2004) bahwa penerimaan orangtua terhadap anak yang didiagnosa
sebagai anak autis dipengaruhi oleh ada atau tidaknya dukungan sosial dari
lingkungan sekitar, karena manusia setiap hari berinteraksi dengan sesama
manusia dan lingkungan, dan manusia takkan lepas dari orang. Walen dan
Lachman (2000), menambahkan agar orangtua mampu menerima dirinya,
dibutuhkan dukungan sosial yang dipengaruhi oleh teman, pasangan, kerabat dan
keluarga, sehingga dengan adanyadukungan sosial tersebut kemungkinan akan
lebih membuat orangtua mampu menerima dirinya di lingkungan masyarakat.
Berdasarkanuraian di atas, maka peneliti ingin mencari tahu apakah ada
hubungan antara dukungan sosial dengan penerimaan orangtua (ibu) yang
memiliki anak down syndrome.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan
sosial dan penerimaan orangtua (ibu) yang memiliki anak down syndrome.
6
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki dua manfaat yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis, manfaat teoris dari penelitian ini, yaitu;
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan terhadap perkembangan
ilmu psikologi pada umumnya, khususnya psikologi klinis dan psikologi
perkembangan.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran positif terhadap orangtua,
khususnya para ibu yang memiliki anak down syndrome untuk dapat menerima
kondisi anak mereka.
D. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai dukungan sosial dan penerimaanorangtuatelah banyak
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Ada beberapa penelitian serupa dengan
penelitian yang ingin di teliti peneliti mengenai dukungan sosial dan penerimaan
orangtua (ibu), diantaranya dilakukan oleh Werty (2017) dengan judul “Hubungan
antara Dukungan Sosial dengan Penerimaan Orangtua yang Memiliki Anak
dengan Autis”.
Penelitian kedua tentang dukungan sosial dan penerimaan orangtuapernah
dilakukan oleh Megasari dan Kristiana (2016) dengan judul “Hubungan antara
Dukungan Sosial Suami dengan Penerimaan Diri pada Ibu yang Memiliki Anak
Down Syndrome di Semarang”.Penelitian ketiga tentang penerimaan orangtua
juga dilakukan oleh Li dan Meier (2017) dengan judul “Father Love and Mother
7
Love: Contributions of Parental Acceptane to Children’s Psychological
Adjustment”.
Berdasarkan penjelasan mengenai penelitian-penelitian yang terdahulu,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Keaslian topik
Topik yang di angkat peneliti pada penelitian ini adalah dukungan sosial
dan penerimaan orangtua (ibu). Kedua topik ini sudah pernah diteliti oleh Werty
(2017) meneliti dukungan sosial dan penerimaan orangtua, Megasari dan
Kristiana (2016) meneliti mengenai dukungan sosial, dan Li dan Meier meneliti
tentang penerimaan orangtua (2017).
2. Keaslian teori
Teori dan aspek-aspek yang digunakan pada penerimaan orangtua
mengacu pada teori Rohner (2005). Penelitian ini memiliki kesamaan teori yang
digunakan dengan penelitian sebelumnya. Pada penelitian Werty (2017), peneliti
menggunakan teori penerimaan orangtua dari Rohner (2005) dan pada penelitian
Li dan Meier (2017) peneliti menggunakan teori penerimaan orangtua dari
Rohner, Khaleque dan Cournoyer (2005)
Pada variabel dukungan sosial, peneliti mengacu pada teori dan aspek-
aspek yang dikemukakan oleh Zimet, Dahlem, Zimet dan Farley (1988).
Penelitian ini tidak memiliki kesamaan teori yang digunakan dengan penelitian
sebelumnya.Pada penelitian Werty (2017), peneliti menggunakan teori dukungan
sosial dari Sarafino.
8
3. Keaslian alat ukur
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur penerimaan orangtua pada
penelitian ini adalah alat ukur Parental Acceptance-Rejection
Questionnaire(PARQ) oleh Rohner (Dwary, 2010) yang telah di adaptasi oleh
peneliti. Pada penelitian Werty (2017) mengunakan skala yang sama dengan yang
peneliti gunakan yaitu alat ukur Parental Acceptance-Rejection
Questionnaire(PARQ) oleh Rohner (Dwairy, 2010). Selanjutnya, penelitian yang
dilakukan Li dan Meier (2017) menggunkan skala Parental Acceptance-Rejection
Questionnaire(PARQ) oleh Rohner dan Khaleque (2005).
Selanjutnya untuk mengukur dukungan sosial, peneliti menggunakan alat
ukurMultidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) yang
dikembangkan oleh Zimet (1988). dan telah di adaptasi oleh peneliti. Terdapat
perbedaan dari penelitian yang sebelumnya yaitu pada penelitian yang dilakukan
oleh Werty (2017) yang menggunakan alat ukur yang disusun oleh Ikromah
(2015).
4. Keaslian responden penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak down
syndrome. Hal tersebut serupa dengan responden penelitian yang dilakukan
Megasari dan Kristiana (2016) yaitu 51 ibu yang memiliki anak down syndrome.
Selanjutnya, responden pada penelitian Werty (2017) yaitu 42 orangtua yang
memiliki anak dengan autis.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penerimaan Orangtua
1. Definisi Penerimaan Orangtua
Penerimaan orangtua terhadap anak diartikan oleh Rohner (2005) sebagai
perilaku pengasuhan orangtua yang ditandai dengan kehangatan, kasih sayang,
perawatan, kenyamanan, perhatian, pemeliharaan, dukungan, dan cinta kepada
seorang anak. Penerimaan orangtua terdapat aspek penolakan orangtua, yaitu
perilaku pengasuhan orangtua yang ditandai dengan tidak adanya kehangatan serta
perilaku menyakiti yang ditujukan pada anak, baik dalam bentuk fisik maupun
psikologis.
Arzeen, Hassan, & Riaz (2012) menjelaskan hubungan antara orangtua
dengan anak sudah sering dikaitkan dengan interaksi antara kehangatan atau
penerimaan dan penolakan.Orangtua yang hangat atau menerima anaknya, sangat
identik dengan ekspresi kepedulian yang aktif, pengasuhan, dan obrolan antar
orang tua dan anak yang menghibur.Orangtua yang hangat akan membatasi kritik
yang menyakitkan, hukuman, dan tidak adanya tanda-tanda penolakan dari orang
tua.
Menurut Hurlock (2006) penerimaan orangtua merupakan suatu efek
psikologis dan perilaku dari orangtua kepada anaknya seperti memberikan rasa
kasih sayang serta mengekspresikan rasa sayang tersebut kepada anak, kelekatan,
kepedulian terhadap anak, memberikan dukungan dan pengasuhan.Li dan Meier
10
(2017)mempertimbangkan bahwa penerimaan dan penolakan orangtua merupakan
satu variabel yang kontinum. Sehingga individu yang memiliki penolakan
orangtua yang tinggi akan memiliki pernerimaan yang rendah dan sebaliknya
ketika individu yang memiliki penerimaan orangtua yang tinggi akan memilii
penolakan yang rendah.
Berdasarkan atas beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa penerimaan orangtua adalah dasar bagi orangtua untuk dapat menerima
kenyataan hidup, sehingga muncul perilaku yang menunjukkan rasa kasih sayang,
kelekatan, dukungan dan pengasuhan terhadap anaknya.
2. Aspek-aspek penerimaan orangtua
Rohner, Khaleque dan Cournoyer (2005) mengungkapkan aspek dari
penerimaan dan penolakan orangtua dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Penerimaan
Pada bagian penerimaan terdapatwarmth/affection (kehangatan atau
kasih sayang), dimana orangtua bersikap hangat dan memberikan kasih
sayang seperti memeluk, mencium, memberi pujian serta mengatakan hal-
hal baik terhadap anak.
2. Penolakaan
Pada bagian penolakan terdapat empat bagian yaitu:
a. Bersikap dingin (cold), dimana orangtua yang bersikap dingin kepada
anaknya, tidak pernah menunjukkan kasih sayang seperti pelukan,
ciuman dan pelukan. Hal ini merupakan kebalikan dariwarmth/affection
(kehangatan dan penuh kasih sayang).
11
b. Bermusuhan (hostile) dan agresif (aggresive), dimana orangtua yang
bersikap cenderung menyakiti seperti, memukul, menendang, melontakan
kata-kata berupa makian atau berkata kasar kepada anaknya.
c. Ketidakacuhan (indifferent) dan mengabaikan (neglect), dimana orangtua
bersikap tidak memperhatikan pada kebutuhan anak, tidak memberikan
perhatian dan jarang terlibat dengan kegiatan anak.
d. Penolakan yang tidak berdifensiasi (undifferentiated rejecting),
dimanahal ini mengacu pada keyakinan individu bahwa orangtua tidak
peduli atau mencintai anaknya, meskipun mungkin tidak ada perilaku
yang jelas dari orangtua yang mengindikasi bahwa orangtua agresif, lalai,
tidak hangat terhadap anaknya.
Berdasarkan hasil uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
penerimaan orangtua terdiri dari dua aspek yaitu penerimaan (acceptance)
yang meliputi kehangatan dan kasih sayang, dan penolakan (rejection) yang
meliputi bersikap dingin, permusuhan, ketidakacuhan atau penolakan, dan
penolakan yang tidak terdefinisi.
3. Faktor yang mempengaruhi penerimaan orangtua
Hurlock (2006) menyatakan bahwa ada beberapa kondisi yang dapat
mempengaruhi proses penerimaan orangtua individu:
a. Pemahaman diri (self understanding)
Pemahaman diri adalah persepsi tentang diri yang dibuat secara jujur,
tidak pura-pura, dan realistis.Pemahaman terhadap diri sendiri muncul jika
seseorang mengenali kemampuan dan ketidakmampuannya serta bersedia
12
untuk mencoba kemampuannya tersebut.Individu memahami dirinya sendiri
tidak hanya tergantung dari kemampuan intelektualnya. Individu yang
memahami dirinya akan mampu memahami siapa dirinya dan menerima
keadaan dirinya. Hal ini berarti semakin individu dapat memahami dirinya,
maka individu semakin dapat menerima dirinya.
b. Harapan yang realistis (realistic expectations)
Harapan yang realistis muncul jika individu menentukan sendiri
harapannya yang disesuaikan dengan pemahaman mengenai
kemampuannya, bukan harapan yang diarahkan oleh orang lain dalam
mencapai tujuannya. Hal ini dapat disimpulkan sebagai realistis jika
individu tersebut memahami keterbatasan dan kekuatan dirinya dalam
mencapai tujuanya.Maka ketika individu memiliki harapan dan tujuan,
seharusnya individu tersebut telah mempertimbangkan kemampuan dirinya
untuk mencapai harapan dan tujuan tersebut. Semakin realistis seseorang
terhadap harapan dan tujuannya, maka akan semakin besar kesepatan
tercapainya harpan dan tujuannya. Kondisi ini dapat memberikan kepuasan
diri yang merupakan hal penting dalam penerimaan diri.
c. Tidak adanya hambatan lingkungan (absence of enviromental obstacles)
Ketidakmampuan untuk meraih tujuan dan harapan yang realistis
disebabkan oleh hambatan dari lingkungan. Jika lingkungan sekitar tidak
memberikan kesempatan atau bahkan menhambat individu untuk
mengekspresikan diri, maka penerimaan dirinya akan sulit untuk dicapai.
Sebaliknya, jika lingkungan seperti orangtua, saudara-saudara, dan teman-
13
teman memberikan dukungan, makan kondisi ini dapat memudahkan
individu menerima apa yang terjadi pada dirinya. Berkaitan dengan faktor
sebelumnya, jika lingkungan semakin mendukung apa yang diharapkan oleh
inidvidu, maka kondisi ini akan lebih mendorong individu untuk mencapai
harapannya.
d. Sikap sosial yang sesuai (favorable social attitudes)
Individu yang memiliki favorable social attitudes diharpakan mampu
menerima dirinya. Ketika individu menunjukkan sikap yang diterima oleh
masyarakat, kondisi tersebut akan membantu dirinya untuk dapat menerima
dirinya. Favorable social attitudes adalah tidak adaya prasangka terhadap
lingkungan dalam diri individu, adanya pengakuan individu terhadap
kemampuan sosial orang lain, tidak memandang buruk orang lain dan
kesediaan individu mengikuti kebiasaan atau norma lingkungan.
e. Tidak adanya stress emosional (absence of severe emotional stress)
Stress menunjukkan adanya kondisinya yang tidak seimbang dalam
diri individu, kondisi ini menyebabkan individu bersikap yang dipandang
tidak sesuai dengan lingkungannya, serta menimbulkan kritik dan penolakan
dari lingkungan. Kondisi ini dapat menyebabkan pandangan negatif
terhadap dirinya dan pandangannya pun berubah kearah negatif, sehingga
berpengaruh terhadap penerimaan dirinya. Tidak adanya gangguan stress
berat yang dialami individu akan membuat individu dapat bekerja sebaik
mungkin, merasa bahagia, rileks, dan tidak bersikap negatif terhadap
dirinya.
14
f. Pengaruh keberhasilan yang dialami (preponderance of succcesses)
Ketika individu berhasil atau gagal maka akan memperoleh penilaian
sosial (social judgements) dari lingkungannya. Penialaian sosial yang
diberikan oleh lingkungan, akan diingat individu karena dapat menjadi suatu
tambahan dalam penilaian diri. Ketika mengalami kegagalan, maka
mengingat keberhasilan adalah hal yang dapat membantu memunculakan
penerimaan diri individu.Sebaliknya, kegagalan yang dialami dapat
mengakitbatkan penolakan dari pada dirinya.
g. Identifikasi dengan orang yang memliki penyesuaian diri yang baik
(identification with well adjusted people)
Ketika individu mengidentifikasikan diri dengan orang yang memiliki
penyesuaian diri yang baik (well-adjusted), maka hal ini dapat membantu
individu untuk membangun sikap-sikap yang positif terhadap diri sendiri,
serta bertingkah laku baik yang bisa menimbulkan penilaian diri yang baik.
Lingkungan rumah dengan model identifikasi yang baik akan membentuk
kepribadian yang sehat pada seseorang. Demikian, pada akhirnya individu
dapat memiliki penerimaan diri yang baik pula.
h. Perspektif diri (self perspective)
Individu yang mampu melihat dirinya, sama dengan perspektif yang
digunakan oleh orang lain ketika melihat dirinya, membuat individu tersebut
menerima dirinya dengan baik. Perspektif diri yang luas diperoleh melalui
pengalaman dan belajar.Hal ini, usia dan tingkat pendidikan memegang
peranan bagi seseorang untuk dapat mengembangkan perspekfif dirirnya.
15
i. Pola asuh masa kecil yang baik (good childhood training)
Konsep diri dimulai terbentuk pada masa kanak-kanak di mana pola
asuh diterapkan, sehingga pengaruhnya terhadap penerimaan diri tetap ada
meskipun usia individu terus bertambah. Anak yang diasuh dengan pola
asuh demokratis cenderung berkembang menjadi orang yang dapat
menghargai dirinya sendiri, karena anak diajarkan bagaimana anak
menerima dirinya sendiri sebagai mengontrol tingkahlakunya yang dilandasi
oleh peraturan dan regulasi.
j. Konsep diri yang stabil (stable self concept)
Individu dikatakan memiliki konsep diri yang stabil apabila, setiap
individu dapat melihat dirinya dalam kondisi yang sama. Individu yang
tidak memiliki konsep diri stabil bisa saja pada satu waktu menyukai dirinya
namun, pada waktu yang lain membenci dirinya sendiri. Kondisi ini akan
mempersulit individu tersebut.
Berdasarkan faktor yang telah di kemukakan, dapat disimpulkan bahwa
faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan orangtua adalah tidak adanya
hambatan lingkungan, dimana saat individu mendapatkan dukungan sosial dari
lingkungan maka individu tersebut tidak merasakan hambatan dari lingkungannya.
Sehingga peneliti ingin melihat hubungan antara dukungan sosial dan penerimaan
orangtua pada anak down syndrome.
16
B. Dukungan Sosial
1. Pengertian dukungan sosial
Baron dan Byrne (2003) menyatakan bahwa dukungan sosial adalah
kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh teman/anggota
keluarga. Dukungan sosial juga dapat dilihat dari banyaknya kontak sosial
yang terjadi atau yang dilakukan individu dalam menjalin hubungan dengan
sumber-sumber yang ada di lingkungan. Selanjutnya, Sarafino (1994)
mengemukakan bahwa dukungan sosial mengacu pada persepsi akan
kenyamanan, kepedulian, penghargaan atau bantuan yang diterima individu
dari orang lain atau kelompok dalam masyarakat. Zimet, Dahlem, Zimet dan
Farley (1988) menyebutkan bahwa dukungan sosial merupakan bantuan yang
diterima oleh individu yang berasal dari keluarga, teman dan orang penting.
Santrock (2006) mengemukakan bahwa dukungan sosial adalah
informasi atau tanggapan dari pihak lain yang disayangi dan dicintai yang
menghargai dan menghormati dan mencakup suatu hubungan komunikasi dan
situasi yang saling bergantung. Kemudian, Armstrong (2005) mengatakan
dukungan sosial adalah infromasi verbal dan non-verbal atau saran, bantuan
nyata, atau tingdakan yang diberikan oleh indivudu terdekat sehingga memiliki
efek emosional pada penerimaaannya.Sarason (1983) mengungkapkan
dukungan sosial dapat didefinisikan sebagai keberadaan atau ketersediaan
orang lain yang dirasakan indvidu. Keberadaan orang lain tersebut dapat
membuat individu merasa bahwa ada individu yang dapat dihandalkan, peduli,
menghargai dan mencintai individu tersebut.Selanjutnya, Thompson (2015)
17
mengatakan dukungan sosial dapat diartikan sebagai hubungan sosial individu
yang menyediakan ataupun memberikan bantuan secara materi, informasi
maupun layanan. Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan Mustafa, Shortm
dan Fan (2015) bahwa dukungan sosial adalah memberikan dukungan berupa
materi ataupun dukungan dalam bentuk kepedulian yang dilakukan secara
langsung ataupun melalui media sosial.
Berdasarkan atas beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa dukungan sosial merupakan bantuan pada seseorang dalam menghadapi
suatu masalah seperti kasih sayang, perhatian, nasihat dan dapat juga berupa
barang atau jasa yang diberikan oleh keluarga maupun teman dekat. Semakin
banyak orang memberikan dukungan maka akan semakin seseorang merasa
berarti dalam hidupnya.
2. Aspek-aspek dukungan sosial
Menurut Zimet, Dahlem, Zimet dan Farley (1988) menggambarkan
dukungan sosial sebagai diterimanya dukungan yang diberikan oleh orang-
orang terdekat individu yaitu:
a. Dukungan keluarga atau bantuan-bantuan yang diberikan oleh keluarga
terhadap individu seperti membantu dalam membuat keputusan maupun
kebutuhan secara emosional.
b. Dukungan teman atau bantuan yang diberikan oleh teman-tema individu
seperti membantu dalam kegiatan sehari-hari maupun bantuan dalam bentuk
lainnya.
18
c. Dukungan orang yang istimewa atau bantuan yang diberikan oleh seseorang
yang berarti dalam kehidupan individu seperti membuat individu merasa
nyaman dan merasa dihargai.
Menurut Sarason, Levine, Basham dan Sarason (1983) terdapat dua
dimensi untuk mengukur dukungan sosial, yaitu:
a. Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia (Perceived Availabity of
Social Support)
Aspek ini menjelaskan persepsi individu terhadap sejumlah orang
yang dapat diandalkan saat individu membutuhkan bantuan (pendekatan
berdasarkan kuantitas).
b. Tingkatan kepuasan akan dukungan sosial yang diterima (Satisfaction with
Social Support)
Berdasarkan atas beberapa aspek diatas, peneliti menggunakan aspek dari
Zimet, Dahlem, Zimet dan Farley (2010), yaitu dukungan keluarga, dukungan
teman, dan dukungan orang yang istimewa sebagai aspek dalam penelitian ini.
C. Keterkaitan antara Dukungan Sosial dan Penerimaan Orangtua
Dukungan sosial suatu hal yang penting dalam bagaimana cara individu
dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Dukungan sosial timbul oleh adanya
persepsi bahwa terdapat orang-orang yang akan membantu apabila terjadi suatu
keadaan atau peristiwa yang dipandang akan menimbulkan masalah.Bantuan
tersebut dapat membantu ibu yang memiliki anak down syndrome dari keadaan
yang tidak diinginkannya. Dukungan sosial terdiri dari dua jenis, yaitu received
social support dan perceived social support. Sari dan Reza (2013) mengatakan
19
bahwasumber-sumber dukungan sosial dapat diperoleh dari pasangan hidup (suami,
istri, anak) orang tua, saudara, tetangga, atasan, bawahan, atau pun teman
sejawat.Rogers (dalam Sari & Reza, 2013) jika individu diterima secara positif
oleh orang lain disekitarnya, maka individu itu akan cenderungmengembangkan
sikap positif terhadap diri sendiri dan lebih menerima dirinya sendiri.
Selain itu, Clark (dalam Sari & Reza, 2013) mengatakan individu
menginginkan penghargaan dari orang lain pada diri mereka, sehingga
penerimaan dirinya semakin kuat karena mereka merasa dihargai. Hal tersebut
merupakan faktor psikologis yang penting dalam membantu mereka melupakan
aspek-aspek negatif dari kehidupan mereka, dan berpikir lebih positif terhadap
lingkungan mereka. Bentuk dukungan sosial yang diberikan oleh lingkungan
sosial dapat berupa kesempatan untuk bercerita, meminta pertimbangan, bantuan
nasehat, atau bahkan tempat untuk mengeluh, perhatian emosional, bantuan
instrumental, pemberian informasi, pemberian penghargaan atau bentuk penilaian
kepada individu yang berupa penghargaan dari lingkungan sosialnya (Sarason,
1998). Zimet, Dahlem, Zimet dan Farley (1988) menyebutkan bahwa dukungan
sosial merupakan bantuan yang diterima oleh individu yang berasal dari keluarga,
teman dan orang penting.
Aspek dukungan sosial memiliki hubungan terhadap penerimaan orangtua
khususnya ibu yang memiliki anak down syndrome. Pertama adalah aspek
dukungan sosial dari keluarga dengan penerimaan orangtua. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Huiracocha, Almeida, Huiracocha, Arteaga,
Arteaga dan Blume (2017) ketika ibu dengan anak down syndrome mendapatkan
20
dukungan dari keluarga baik berupa dukungan emosional (berkunjung kerumah),
verbal (memberikan motivasi), serta finansial (membelikan obat, susu dan
membiayai transportasi) membuat ibu akan memiliki kondisi emosi yang positif.
Sehingga ibu akan lebih menerima keadaan anaknya dan memberikan energi
positif terhadap anak.
Selanjutnya, aspek kedua adalah dukungan significant others dengan
penerimaan orangtua. Ibu yang memiliki anak down syndrome membutuhkan
seseorang yang dapat menghargai serta membuat individu tersebut merasa
nyaman. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Huiracocha, dkk (2017) yang menemukan bahwa saat orangtua mendapatkan
diagnosa mengenai keadaan anaknya khususnya anak down syndrome,
penyampaian dokter yang memberi diagnosa sangat berpengaruh dengan
penerimaan orangtua. Apabila dokter menyampaikan hasil diagnosa dengan
kalimat yang tidak pantas dan kurang menghargai perasaan orangtua, maka
orangtua akan sulit menerima keadaan anaknya. Sehingga dukungan dari
significant others dapatberpengaruh pada penerimaan ibu yang memiliki anak
down syndrome.
Aspek ketiga adalah dukungan sosial dari teman-teman individu dengan
penerimaan orangtua. Ibu yang memiliki anak down syndrome membutuhkan
seseorang yang dapat berdiskusi ketika dihadapkan dengan permasalahan
anaknya.Hasil penelitian Sari dan Reza (2013) memperlihatkan bahwa dukungan
dari teman akan membuat individu tersebut menjadi lebih kuat dalam
mengahadapi masalah. Selain itu, hasil penelitian Marni dan Yuniawati (2015)
21
memperlihatkan bahwa jika individu dihadapkan pada suatu masalah atau
kesulitan hidupnya dan mendapatkan dukungan sosial dari lingkungannya berupa
tersedianya orang yang dapat memberikan motivasi, mendengarkan keluh kesah,
memberikan informasi yang diperlukan, diajak berdiskusi dan bertukar pikiran
maka individu akan merasa lebih nyaman, merasa diperhatikan, serta merasa
memiliki tempat untuk berbagi keluh kesah yang dialami sehingga beban
psikologis yang terasa berat akan terasa ringan. Demikian halnya jika dukungan
sosial tidak diperoleh, maka beban yang dialami individu tersebut akan terasa
berat dan sulit untuk menerima diri dilingkungannya
Terlihat dari ketiga komponen tersebut, aspek-aspek dukungan sosial
mampu mempengaruhi bagaimana cara seseorang mempersepsi, menerima serta
menghargai dirinya sendiri. Hal ini juga diperkuat denganhasil wawancara yang
dilakukan oleh Purnama (2016) yaitu adanya dukungan yang diberikan oleh
keluarga, pasangan, dan teman membuat individu selalu semangat dan tidak
merasa sendiri karena banyak yang mendukung serta membantu. Hal tersebut
membuat individu mampu menghadapi masalah yang dialami dalam
kehidupannya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial
mempengaruhi penerimaan individu karena adanya tiga komponen yaitu terdiri
dari dukungan keluarga, dukungan teman dan dukungan orang yang istimewa
yang dapat mempengaruhi pemikiran individu untuk mampu menerima dirinya,
serta menerima keadaan anaknya.
22
D. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah akanada hubungan
positif antara dukungan sosial dengan penerimaan orangtua (ibu) yang memiliki
anak down syndrome. Semakin tinggi dukungan sosial yang dirasakan maka
akansemakin tinggi penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak down syndrome.
Sebaliknya, semakin rendah persepsi dukungan sosial yang dirasakan makaakan
semakin rendah penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak downsyndrome.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Tergantung : Penerimaan Orangtua
2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial
B. Definisi Operasional
Definsi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penerimaan Orangtua
Penerimaan orangtua adalah skor yang diperoleh subjek setelah
menjawab Skala Penerimaan Orangtua.Skala Penerimaan Orangtua diadaptasi
dari PARQ (Parental Accaptance Rejection Questionnare) Rohner (Dwairy,
2010), terdiri atas 29 aitem yang bertujuan untuk mengungkap penerimaan
orangtua. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula tingkat
penerimaan pada ibu yang memiliki anak down syndrome. Sebaliknya semakin
rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah penerimaan pada ibu yang
memiliki anak down syndrome.
2. Dukungan Sosial
Dukungan sosial adalah skor yang diperoleh subjek setelah menjawab
Skala Dukungan Sosial. Skala ini diadaptasi dari Perceived Social
SupportScale (PSSS) yang dikembangkan oleh Zimet, Dahlem, Zimet, dan
24
Farley (1988) yang terdiri dari 12 aitem, meliputi 4 aitem dukungan keluarga, 4
aitem dukungan teman dan 4 aitem significant others. Skala ini bertujuan untuk
mengungkap dukungan sosial yang dirasakan ibu yang memiliki anak down
syndrome. Semakin tinggi skor yang diperoleh dari aitem-aitem skala
dukungan sosial maka semakin tinggi pula dukungan sosial yang dirasakan
pada ibu dari orang-orang sekitarnya.Sebaliknya semakin rendah skor yang
diperolah maka semakin rendah dukungan sosial yang dirasakan ibu dari
orang-orang terdekatnya.
C. Responden Peneliatian
Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak down
syndrome.
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini akan dilakukan secara kuantitaftif. Pengumpulan data
penelitian dilakukan dengan cara memberikan skala (kuesioner) kepada
responden. Penggunaan skala dalam penelitian ini didasarkan pada suatu asumsi
bahwa sampel penelitian merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya
sendiri sehingga apa yang dinyatakan sampel adalah suatu yang benar-benar
menggambarkan tentang kondisi dirinya. Skala yang digunakan dalam penelitian
ini, yaitu:
1. Skala Penerimaan Orangtua (Parental Acceptance-Rejection
Questionnaire)
Skala penerimaan orangtua ini dikembangkan oleh Rohner (Dwairy, 2010)
dengan dimensi yang terdiri dari kehangatan, kasih sayang, bersikap dingin,
25
permusuhan, ketidakacuhan dan penolakan yang tidak berdifensiasi.Berikut ini
adalah tabel distribusi aitem pada skala penerimaan diri yang diujicobakan:
Tabel 1
Distribusi Aitem pada Skala Penerimaan Orangtua
No. Aspek Nomor Pernyataan Jumlah
Favorable
1. Penerimaan:
a. Kehangatan
b.Kasih Sayang
1, 14, 16, 21, 23, 26, 27, 29
3, 4, 7, 11, 15, 20
8
6
2. Penolakan:
a. Bersikap Dingin
b. Permusuhan
c. Ketidak-acuhan/Penolakan
d. Penolakan Yang Tidak
Terdefinisi
17, 18, 28
5, 8, 12
2, 9, 13, 24
6, 10, 19, 22, 25
3
3
4
5
Jumlah 29 29
Skala penerimaan orangtua terdiri dari 29 aitem dam terdiri dari empat
pilihan jawaban yang menggambarkan intensitas seberapa sering suatu kondisi
terjadi pada individu, yairu tidak pernah, jarang, sering dan selalu.Variasi aitem
hanya meliputi aitem favorable.Empat pilihan jawaban berbentuk angka 1-4
dengan rincian jawaban selalumendapat skor 4, jawaban sering mendapat skor 3,
jawaban jarang mendapat skor 2 dan jawaban tidak pernah mendapat skor 1.
2. Skala Dukungan Sosial (The Multidimensional Scale Perceived Sosial
Support)
Skala dukungan sosial ini dikembangkan oleh Zimet, Dahlem, Zimet, dan
Farley (1988) dengan jumlah aitem awal sebanyak 24 aitem yang mengenai
hubungan dengan keluarga, teman, dan orang lain yang dianggap penting
lainnya. Namun, faktor analisis menunjukkan bahwa aitem yang tidak secara
langsung dirasakan dalam hal ini dukungan sosial tidak membentu konsistensi,
Oleh karena itu aitem-aitem tersebut dihilangkan, maka skala dukungan sosial
26
hanya mencakup 12 aitem. Berikut ini adalah tabel distribusi aitem pada
dukungan sosial yang diujicobakan:
Tabel 2
Distribusi Aitem pada Skala Dukungan Sosial
No. Aspek Nomor Pernyataan Jumlah
Favorable
1. Dukungan Keluarga 3, 4, 8, 11 4
2. Dukungan Teman 6, 7, 9, 12 4
3. Dukungan Significant
Others
1, 2, 5, 10 4
Jumlah 12 12
Pada skala dukungan sosial terdiri dari pernyataan-pernyataan dengan
lima pilihan jawaban, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan
sangat setuju. Pada jawaban sangat tidak setuju (STS) mendapatkan skor 1,
tidak setuju (TS) mendaatkan skor 2, netral (N) mendapatkan skor 3, setuju (S)
mendapatkan skor 4 dan sangat setuju (SS) mendapatkan skor 5.
E. Metode Analisis Data
Data pada penelitian ini berupa data kuantitatif.Sesuai dengan tujuan dari
penelitian ini, yaitu ingin mengetahui korelasi antara variabel bebas yaitu
dukungan sosial dan variabel tergantung yaitu penerimaan orangtua, maka
digunakan teknik statistik korelasi yaitu korelasional Pearson.Sebelum dilakukan
uji korelasi dari Pearson, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
linieritas sebagai persyaratan uji hipotesis.Keakuratan dan kemudahan pengolahan
data dalam analisis dengan menggunakan SPSS for Windows 17.0.
27
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Azwar (2010) mengungkapkan bahwa validitas berasal dari kata validity
yang memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya.Suatu tes atas instrumen dapat dikatakan
memiliki validitas yang tinggi apabila alat tes tersebut menjalankan fungsi
ukurnya, atau memberikan hasil alat ukur sesuai maksud dilakukannya
pengukuran tersebut.Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan
tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas
rendah(Azwar, 2010).
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang
mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas
yang tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliable. Menurut Azwar (2010)
hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok responden yang sama diperoleh hasil yang
relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum
berubah. Pengukuran reliabilitas hanya dilakukan pada aitem-aitem terseleksi
dengan ditunjukkan oleh koefisien reliabilitas alpha yang dikembangkan
olehCronbach (Azwar, 2010).
28
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
1. Orientasi Kancah
Penelitian ini meneliti tentang hubungan antara dukungan sosial dan
penerimaan orangtua (ibu) yang memiliki anak down syndrome. Subjek yang
dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 53 ibu yang memiliki anak down
syndrome. Peneliti menyebarkan kuisioner pada Sekolah Luar Biasa (SLB)
yang ada di Yogyakarta, Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrome di
Yogyakarta, dan di Pekanbaru. Di Yogyakarta, jumlah Sekolah Luar Biasa
(SLB) Negeri dan Swasta hingga tahun 2016 mencapai 76 SLB. Namun pada
penelitian ini, peneliti menyebarkan kuisioner pada 5 SLB yaitu, SLB Negeri
1 Yogyakarta, SLB Negeri 1 Sleman, SLB Yapenas, SLB Wiyata Dharma 3
Ngaglik, dan di SLB Damayanti Sleman.
SLB Negeri 1 Yogyakarta terletak di JL. Bintaran Tengah No. 3
Yogyakarta ini terdiri dari 124 siswa. Peneliti menyebar kuisoner di SLB N 1
ini sebanyak 11 kuisioner. Selanjutnya, SLB Negeri 1 Sleman terletak di JL.
Kaliurang Km 17,5 Pakem, Sleman ini terdiri dari 102 siswa. SLB ini
memiliki asrama SLB bagi anak yang sudah tidak memiliki orangtua. Peneliti
menyebar kuisoner di ini sebanyak 13 kuisioner. Kemudian, SLB Wiyata
Dharma 3, Ngaglik, Sleman terletak di JL. Ploso Kuning VII,
29
Minormartaniini terdiri dari 55 siswa.Peneliti menyebar kuisoner di ini
sebanyak 10 kuisioner.
Selanjutnya, SLB Damayanti Sleman terletak di Karanglo, Sukoharjo,
Kec. Ngaglik, Kab. Sleman ini terdiri dari 58 siswa dan 13 guru. Peneliti
menyebar kuisoner di SLB ini sebanyak 1 kuisioner. Kemudian, SLB
Yapenas terletak di JL. Sepakbola, Condong Catur, Yogyakarta ini terdiri
dari 73 siswa dan 19 guru.Peneliti menyebar kuisoner di ini sebanyak 7
kuisioner.Selain itu, peneliti juga menyebarkan kuisioner di Persatuan Orang
Tua Anak Down Syndrome(POTADS) Yogyakarta yang bertempat di Jl.
Penembahan Mangkurat, Yogyakarta. Peneliti menyebar kuisoner pada
POTADS ini sebanyak 8 kuisionerdan 3 responden yang berasal dari
Pekanbaru.
Peneliti melakukan observasi dan wawancara sebelum memulai
penelitian dan hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa lokasi
sekolah tersebut diatas mudah di akses sehingga memudahkan proses
penelitian. Peneliti juga mengobservasi sekolah-sekolah tersebut dan
menunjukkan salah satu Sekolah Luar Biasa (SLB) menyediakan fasilitas
penunjang siswa seperti mess atau asrama bagi siswa dan siswi yang memiliki
rumah cukup jauh dari sekolah.
Peneliti melakukan penelitian di beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB)
dengan tujuan agar memudahkan dalam pengumpulan subjek sesuai
karakteristik yang diajukan. Peneliti melakukan pengambilan data secara
30
bertahap karena jarak antara satu sekolah dengan sekolah lain nya berjauhan.
Peneliti juga mendampingi subjek dalam pengisian kuesioner.
2. Persiapan
a. Persiapan Administrasi
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mempersiapkan surat izin
penelitian terlebih dahulu. Terdapat tiga surat permohonan izin penelitian
dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.
Surat izin yang pertama yaitu ditujukan kepada Kepala Badan
KESBANGPOL DIY dengan No. 128/Dek/70/Div.Um.RT/11/2018
tertanggal 07 Februari 2018 untuk kepentingan pengambilan data
penelitian. Surat izin kedua yaitu di ajukan kepada Kepala Dinas
Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY dengan No.
074/2675/Kesbangpol/2018 tertanggal 6 Maret 2018 untuk rekomendasi
penelitian, dan surat izin yang ketiga ditujukan kepada SLB Negeri 1
Yogayakarta dengan No. 070/2564 tertanggal 7 Maret 2018 untuk
kepentingan perizinan sebelum melakukan pengambilan data.
b. Persiapan Alat Ukur
Peneliti dalam penelitian ini menggunakan uji coba terpakai.Alat ukur
dalam penelitian ini ada dua skala.Dua alat ukur tersebut merupakan alat
ukur dari skripsi yang di adaptasi dari luar negeri.
1) Skala Penerimaan Orangtua
Skala penerimaan orangtua diukur dengan menggunakan skala
Parental Acceptance Rejection Theory (PART) yang disusun
31
berdasarkan aspek-aspek oleh Rohner (Dwairy, 2010) yang
dikemukakannya seperti penerimaan (acceptance) yang meliputi
kehangatan dan kasih sayang, dan penolakan (rejection) yang meliputi
bersikap dingin, permusuhan, ketidakacuhan, dan penolakan yang
tidak terdefinisi. Skala ini terdiri dari 29 aitem yang terdiri dari 14
aitem untuk penerimaan dan 15 aitem untuk penolakan.Model skala
yang digunakan adalah skala Likert.
2) Skala Dukungan Sosial
Skala dukungan sosial digunakan untuk mengukur dukungan
sosial yang dimiliki pada responden. Skala dukungan sosial yang
digunakan pada penelitian ini merupakan adaptasi dari skala yang
mengacu pada tiga aspek yang dijelaskan oleh Zimet, Dahlem, Zimet,
dan Farley (1988). Skala ini terdiri dari 12 aitem pernyataan, yaitu 12
untuk favorable. Model skala yang digunakan adalah skala Likert.
c. Uji coba terpakai
Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan uji
cobaterpakai.Uji coba terpakai ini dilakukan karena keterbatasan subjek
ibu yang memiliki anak down syndrome. Pengisian angket dilakukan
dengan dua cara yaitu menyebarkan angket ke sekolah-sekolah yang telah
di tentukan, dan mendampingi setiap subjek dalam melakukan pengisian
angket. Jumlah skala yang digunakan untuk uji coba terpakai ini berjumlah
41 aitem.
32
d. Hasil Uji Coba Alat Ukur
1. Skala PARQ/C
Berdasarkan hasil analisis data terhadap skalaPARQ/C diperoleh
29 aitem. Koefisien korelasi aitem penerimaan diri bergerak antara
0.089 – 0.732dan aitem penelokan bergerak anatara 0.060 – 0.630
dengan koefisien reliabilitas penerimaan adalah 0,811 dan reliabilitas
penolakan 0,733. Hal tersebut menunjukkan tingkat konsistensi
sebesar 81,1% dan 73,3%. Pada uji validitas aitem, didapatkan nilai
KMO sebesar 0,542. Selanjutnya, pada analisis uji indeks daya beda
aitem, peneliti menggunakan rekomendasi skor daya beda yang
dikemukakan oleh Kehoe (1995) yakni sebesar 0,15. Distribusi aitem
skala penerimaan orangtua setelah dilakukan pengambilan data dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3
Distribusi Aitem pada Skala Penerimaan Orangtua Setelah Uji Coba
No. Aspek Nomor Pernyataan Jumlah
Favorable
1. Penerimaan:
a. Kehangatan
b.Kasih Sayang
1, 14, 16, 21, 23, 26, 27,
29
3, 4, 7, 11, 15, 20
8
5
2. Penolakan:
a. Bersikap Dingin
b. Permusuhan
c. Ketidak-acuhan/Penolakan
d. Penolakan Yang Tidak
Terdefinisi
17, 18, 28
5, 8, 12
2, 9, 13, 24
6, 10, 19, 22, 25
3
2
2
3
Jumlah 29 29
33
2. Skala Dukungan Sosial
Berdasarkan hasil analis data diperoleh dalam skala dukungan
sosial tidak terdapat aitem yang gugur, 12 aitem semuanya
valid.Koefisien korelasi aitem dukungan keluarga bergerak antara 0.521
– 0.730, dukungan teman bergerak antara 0.540 – 0.668 dan significant
others bergerak antara 0.733 – 0.815dengan koefisien reliabilitaspada
dukungan keluarga sebesar0,818, reliabilitas dukungan teman sebaya
sebesar 0,783 dan reliabilitas dukungan significant others sebesar 0,905.
Tabel 4
Distribusi Aitem Pada Skala Dukungan Sosial Setelah Uji Coba
No. Aspek Nomor Pernyataan Jumlah
Favorable
1. Dukungan Keluarga 3, 4, 8, 11 4
2. Dukungan Teman 6, 7, 9, 12 4
3. Dukungan Significant
Others
1, 2, 5, 10 4
Jumlah 12 12
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan cara penyebarang angket
kepada ibu yang memiliki anak down syndrome dengan bantuan pihak Sekolah
Luar Biasa (SLB) sebagai tempat dilaksanakannya penelitian, pada tanggal 22
Maret 2018. Penelitian ini dibantu oleh 3 orang mahasiswa saat pengambilan data.
Responden diminta mengikuti sosialisasi mengenai dukungan sosial dan
penerimaan orangtua (ibu) yang memiliki anak down syndrome dan menanggapi
dua buah skala yaitu skala PARQ/C dan skala dukungan sosial. Namun, pada
beberapa responden yang rutinitas kerjanya padat maka prosedur yang digunakan
dalam menyerahkan skala yaitu dengan menitipkan pada masing-masing sekolah.
34
Skala dilengkapi dengan penjelasan mengenai prosedur pengisian skala, sehingga
subjek dapat mengisi skala tanpa harus bertemu langsung dengan peneliti.
Penulis menemui beberapa kendala dalam proses pengambilan data
penelitian, seperti beberapa responden enggan untuk mengisi angket, sehingga
jumlah angket yang dititipkan tidak seluruhnya dikembalikan oleh responden
kepada pihak sekolah, dan beberapa Sekolah Luar Biasa yang menolak untuk
dilakukannya penelitian di sekolah tersebut, sehingga peneliti harus mencari
sekolah lain yang mau memberikan izin kepada peneliti agar dapat melakukan
penelitian.
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Responden Penelitian
Tabel 5
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Prosentase
1 ≤ 40 tahun 11 23,4%
2 >40 tahun 36 76,6%
Jumlah 47 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa usiaresponden penelitian
berkisar dari 29-61tahun.Adapunresponden yang berusia ≤ 40 tahun berjumlah
11 orang (23,4%),responden yang berusia >40 berjumlah 36orang (76,6%).
Tabel 6
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Anak
No Usia Frekuensi Prosentase
1 ≤ 10 tahun 26 55,3%
2 >10 tahun 21 44,7%
Jumlah 47 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa usia anak responden
penelitian berkisar dari ≤ 10 tahun dan > 10 tahun. Adapun responden yang
35
berusia ≤ 10 tahun berjumlah 26 orang (55,3%),responden yang berusia >10
berjumlah 21orang (44,7%)
Tabel 7
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Frekuensi Prosentase
1 PNS 6 12,8%
2 Swasta 4 8,5%
3 Petani 4 8,5%
4 IRT 21 44,7%
5 Dosen 3 6,4%
6 Karyawati BUMN 1 2,1%
7 Wiraswasta 2 4,3%
8 Guru 1 2,1%
9 Buruh 4 8,5%
10 Bisnis 1 2,1%
Jumlah 47 100%
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden bekerja
sebagai IRT dengan jumlah responden sebanyak 21 orang (44,7%). Sebanyak 6
responden bekerja sebagai PNS(12,8%) dan 5 orang bekerja sebagai
swasta(8,5%)dan petani, sisanya bekerja sebagai dosen, buruh, guru, wiraswasta,
bisnis, karyawati BUMN dan bisnis.
Tabel 8
Deskripsi Subjek Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi Prosentase
1 Pendidikan Dasar Menengah 25 53,2%
2 Pendidikan Tinggi 22 46,8%
Jumlah 47 100 %
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden penelitian ini
mayoritas berpendidikan di tingkat pendidikan dasar menengah, yaitu SD, SMP
dan SMA (53,2%), dibandingkan tingkat pendidikan tinggi, yaitu D3, S1, S2 dan
S3 (46.8%).
36
Tabel 9
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pendapatan
No Pendapatan Frekuensi Prosentase
1 <Rp.500.000 8 17%
2 Rp.500.100 – Rp.1.000.000 6 12,8%
3 Rp.1.000.100 – Rp.3.000.000 11 23,4%
4 Rp.3.000.100 – Rp.5.000.000 9 19,2%
5 Rp. 5.000.100-Rp.7.000.000 5 10,6%
6 >Rp.7.000.000 8 17%
Jumlah 47 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden penelitian ini
mayoritas memiliki pendapatan rendah (< Rp. 500.000 – Rp.3.000.000) yang
berjumlah 25 orang (53,2%), dibandingkan dengan responden yang memiliki
pendapatan tinggi (≥Rp.3.000.100 - > Rp. 7.000.000) yang berjumlah 22 orang
(46,8%).
2. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan analisis data, maka diperoleh norma deskripsi data
penelitian. Deskripsi data akan memberikan gambaran yang penting mengenai
keadaan distribusi skor skala pada kelompok responden yang diukur,
informasi mengenai keadaan responden pada aspek atau variabel yang diteliti
(Azwar, 2003). Norma deskripsi data ini diperoleh dengan menggunakan
norma percentil. Norma percentil skala penerimaan diridandukungan
sosialdapat dilihat pada tabeldibawah ini:
37
Tabel 10
Norma Persentil Penerimaan Orangtua dan Dukungan Sosial
Variabel Percentil
20 40 60 80
1. Penerimaan 3,11 3,42 3,70 3,78
2. Penolakan 1,10 1,20 1,33 1,53
3 Penerimaan
OrangtuaBalance 1,78 2,09 2,39 2,61
4. Dukungan
Keluarga 3,75 4,00 4,50 5,00
5. Dukungan
Teman 3,00 3,75 4,00 4,50
6.
Dukungan
Significant
Others
3,55 4,00 4,55 5,00
Dari hasil penelitian yang dapat dilihat pada tabel di bawah akan
disajikan 5 penormaan yang akan diungkap, yaitu Sangat Rendah, Rendah,
Sedang, Tinggi, dan Sangat Tinggi.
Tabel 11
Kategorisasi Norma Percentil Pada Penerimaan Orangtua
Norma
Kategorisasi
Frekuensi
Kategorisasi Penerimaan Penolakan
Penerimaan
orangtuabalance
X < P 20 9 9 9 Sangat
Rendah
P20 ≤ X < P40 6 8 7 Rendah
P40 ≤ X < P60 13 10 11 Sedang
P60 ≤ X ≤ P80 4 9 11 Tinggi
X > P80 15 11 9 Sangat
Tinggi
Total 47 47 47
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden memiliki penerimaan
dengan kategori sangat tinggi (31,9%), penolakan yang sangat tinggi (23,4%)
dan penerimaan orangtua balance yang berada dikategori sedang sampai
tinggi.
38
Tabel 12
Kategorisasi Norma Percentil Pada Variabel Dukungan Sosial
Norma Kategorisasi
Frekuensi
Kategorisasi Dukungan
keluarga
Dukungan
teman
Dukungan
significant
others
X < P 20 8 7 9 Sangat
Rendah
P20 ≤ X < P40 4 10 2 Rendah
P40 ≤ X < P60 15 8 19 Sedang
P60 ≤ X ≤ P80 6 12 4 Tinggi
X > P80 14 10 13 Sangat
Tinggi
Total 47 47 47
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden mendapatkan dukungan
keluarga dengan kategorisasi sedang(31,9%), dukungan teman yang tinggi
(25,5%) dan dukungan significant others berada pada kategori sedang
(40,4%).
3. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat data yang digunakan dalam
penelitian memiliki penyebaran atau distribusi yang normal atau
tidak.Peneliti melakukan uji normalitas dengan menggunakan teknik One
Sample Kolmogrov-Smirnov Test dari SPSS version 17.0 for windows.
Apabila hasil p > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa data yang ada
sebaran data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
39
Tabel 13
Hasi Uji Normalitas
Variabel p Keterangan
Penerimaan 0.024 Tidak normal
Penolakan 0,028 Tidak normal
Penerimaan Orangtua
Balance 0,200 Normal
Dukungan Keluarga 0,000 Tidak normal
Dukungan Teman 0,038 Tidak normal
Dukungan Significant
Others 0.000 Tidak normal
Hasil uji normalitas dengan teknik Kolmogrov-Smirnov
Testmenunjukkan bahwa variabel penerimaan orangtua memiliki
distribusi data yang normal pada penerimaan orangtua balancedan
dukungan sosial memiliki distribusi data yang tidak normal.
b. Uji Linieritas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan
variabel tergantung memiliki hubungan yang linier dalam
penelitian.Apabila hasil p < 0.05 maka dapat dinyatakan bahwa kedua
variabel bersifat linear.
Tabel 14
Hasil Uji Linearitas Penerimaan Orangtua dan Dukungan Keluarga
Variabel P Keterangan
Penerimaan dan
Dukungan keluarga 0,054 Tidak Linear
Penolakan dan
Dukungan keluarga 0,298 Tidak Linear
Penerimaan orangtua
balance dan
Dukungan keluarga
0,059 Tidak Linear
Hasil uji linearitas dari penerimaan orangtua dan dukungan
keluarga tidak memenuhi asumsi linearitas (p > 0,05).
40
Tabel 15
Hasil Uji Linearitas Penerimaan Orangtua dan Dukungan Teman
Variabel P Keterangan
Penerimaan dan
Dukungan teman 0,360 Tidak Linear
Penolakan dan
Dukungan teman 0,425 Tidak Linear
Penerimaan
orangtuabalance dan
Dukungan teman
0,280 Tidak Linear
Hasil uji linearitas dari penerimaan orangtua dan dukungan teman
tidak memenuhi asumsi linearitas (p > 0,05)
Tabel 16
Hasil Uji Linearitas Penerimaan Orangtua dan Dukungan Significant
Others
Variabel P Keterangan
Penerimaan dan
Dukungan significant
others
0,471 Tidak Linear
Penolakan dan
Dukungan significant
others
0,886 Tidak Linear
Penerimaan
orangtuabalance dan
Dukungan significant
others
0,660 Tidak Linear
Hasil uji linearitas dari penerimaan orangtua dan dukungan
significant otherstidak memenuhi asumsi linearitas (p > 0,05)
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk memberi penjelasan terkait hubungan
antara dukungan sosial dan penerimaan orangtua (ibu) yang memiliki
anak down syndrome. Uji normalitas dari penelitian menunjukkan bahwa
kedua skala berdistribusi tidak normal dan uji linearitas penelitian
menunjukkan hasil yang tidak linear, sehingga uji hipotesiss dalam
41
penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment Spearman
Rho. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 17
Hasil Uji Hipotesis
Variabel r r2
P Tingkatan
Hubungan
Dukungan Sosial
(Keluarga) dan
Penerimaan Orangtua
0,247 0,061 0,047 Ada Hubungan
Dukungan Sosial
(Keluarga) dan
Peneriman Orangtua
Balance
0,251 0,063 0,044 Ada Hubungan
Hasil uji hipotesis antara variabel dukungan sosialdan penerimaan
orangtua (ibu) pada tabel di atas menunjukkan ada hubungan yang
signifikan antara dukungan sosial (keluarga) dan penerimaan orangtua
(ibu) yang memiliki anak down syndrome (Penerimaan Orangtua r =
0,247, p < 0,05 : Penerimaan OrangtuaBalance r = 0,251, p < 0,05).
5. Analisis Tambahan
Peneliti melakukan analisis tambahan dengan melakukan uji
korelasi antara aspek variabel dukungan sosial (keluarga, teman dan
significant others) dan aspek variabel penerimaan orangtua. Hasil uji
korelasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
42
Tabel 18
Peran Faktor Tingkat Pendidikan dalam Korelasi Dukungan Sosial dan
Penerimaan Orangtua
No Variabel Tingkat
Pendidikan Keluarga Teman
Significant
others
1 Penerimaan
Pendidikan
Dasar
Menengah
r
p
.056
.395
-.550**
.002
-.067
.375
Pendidikan
Tinggi
r
p
.300
.087
.183
.207
.237
.144
2
Penolakan
Pendidikan
Dasar
Menengah
r
p
-.138
.225
.194
.176
.303
.070
Pendidikan
Tinggi
r
p
-.183
.207
.061
.394
-.249
.132
3
Penerimaan
Orangtua-
Balance
Pendidikan
Dasar
Menengah
r
p
.124
.277
-.492**
.006
-.133
.263
Pendidikan
Tinggi
r
p
.301
.086
.085
.353
.277
.106
Hasil uji korelasi antara aspek variabel dukungan sosial dan aspek
penerimaan orangtua pada tabel di atas menunjukkan kekuatan hubungan
antara dukungan sosial (teman) dan penerimaan orangtua (ibu) bervariasi
menurut tingkat pendidikan ibu yang memiliki anak down syndrome.
Peran dukungan teman terhadap penerimaan orangtua (ibu) lebih kuat pada
ibu dengan tingkat pendidikan dasar menengah (r = -0.550, p = -0.05)
dibandingkan ibu dengan tingkat pendidikan tinggi (r = 0.183, p = > 0.05).
43
Tabel 19
Peran Faktor Usia Anak dalam Korelasi Dukungan Sosial dan
Penerimaan Orangtua
No Variabel Usia Anak Keluarga Teman Significant
others
1 Penerimaan ≤10 Tahun r
p
.343*
.043
-.145
.240
.156
.224
>10 Tahun r
p
.159
.246
-.173
.227
-.002
.497
2 Penolakan ≤10 Tahun r
p
-.202
.161
.202
.161
-.012
.476
>10 Tahun r
p
-.089
.350
.072
.379
.077
.371
3 Penerimaan
Orangtua-
Balance
≤10 Tahun r
p
.310
.026
.210
.152
.136
.254
>10 Tahun r
p
.171
.230
-.210
.178
.071
.380
Hasil uji korelasi antara aspek variabel dukungan sosial dan aspek
penerimaan orangtua pada tabel di atas menunjukkan kekuatan hubungan
antara dukungan sosial (keluarga) dan penerimaan orangtua (ibu)
bervariasi menurut usia anak. Peran dukungan keluarga terhadap
penerimaan orangtua lebih kuat pada ibu yang memiliki anak usia≤10
tahun (r = 0.343*, p = < 0.05) dibandingkan ibu yang memiliki anak usia>
10 tahun (r = 0.251, p = > 0.05).
44
Tabel 20
Peran Faktor Usia Ibu dalam Korelasi Dukungan Sosial dan Penerimaan
Orangtua
No Variabel Usia Ibu Keluarga Teman Significant
others
1 Penerimaan ≤ 40 Tahun r
p
-.080
.407
-.336
.156
.189
.289
>40 Tahun r
p
.223
.096
-.137
.212
-.046
.395
2 Penolakan ≤ 40 Tahun r
p
.054
.437
.426
.096
.115
.368
>40 Tahun r
p
-.130
.225
.059
.366
-.046
.395
3
Penerimaan
Orangtua-
Balance
≤ 40 Tahun r
p
-.145
.335
.426
.096
.115
.368
>40 Tahun r
p
.267
.058
-.143
.202
.146
.197
Hasil uji korelasi antara aspek variabel dukungan sosial dan aspek
penerimaan diri pada tabel di atas menunjukkan kekuatan hubungan antara
dukungan social(teman) dan penerimaan orangtua balance bervariasi
menurut usia ibu. Peran dukungan teman terhadap penerimaan orangtua
balance lebih kuat pada ibu yang berusia ≤ 40 tahun (r = 0.426, p = >
0.05) di bandingkan ibu yang berusia > 40 tahun (r = - 0.143, p = - 0.05).
45
Tabel 21
Peran Faktor Jumlah Pendapatan dalam Korelasi Dukungan Sosial dan
Penerimaan Orangtua
No Variabel Pendapatan Keluarga Teman Significant
others
1 Penerimaan Rendah r
p
.079
.348
-.340*
.041
-.021
.459
Tinggi r
p
.596**
.003
.160
.250
.385**
.047
2 Penolakan Rendah r
p
.286
.074
.391*
.022
.382*
.025
Tinggi r
p
-.609**
.002
-.121
.306
-.330
.078
3
Penerimaan
Orangtua-
Balance
Rendah r
p
-.096
.317
-
.462**
.008
-.184
.180
Tinggi r
p
.684**
.000
.145
.270
.437*
.027
Hasil uji korelasi antara aspek variabel dukungan sosial dan aspek
penerimaan diri pada tabel di atas menunjukkan kekuatan hubungan antara
dukungan sosial (keluarga) dan penerimaan orangtua balance bervariasi
menurut jumlah pendapatan. Peran dukungan keluarga terhadap
penerimaan orangtua balance lebih kuat pada ibu yang memiliki
pendapatan yang tinggi(r = 0.684, p = < 0.05) di bandingkan ibu yang
memiliki pendapatan rendah (r = - 0.096, p = > 0.05).
46
D. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan yang
terdapat antara dukungan sosial dan penerimaan orangtua (ibu) yang memiliki
anak down syndrome. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan
menggunakan uji korelasi product moment dari Spearman’s rho, menunjukkan
ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial (keluarga) dan penerimaan
orangtua (ibu) yang memiliki anak down syndrome (Lihat Tabel 17). Hal tersebut
sejalan dengan hasil penelitian Colletta (1981) yang menyatakan bahwa keluarga
dan pasangan merupakan sumber yang terpenting yang dibutuhkan oleh ibu
dibandingkan teman. Teman hanya memberikan pengaruh yang terbatas terhadap
ibu dibandingkan keluarga dan pasangan yang memberikan pengaruhlebih besar.
Menurut Sarafino (2012) dukungan sosial berperan penting untuk
membantu individu mengatasi stres. Selain itu, Smet (1994) menambahkan bahwa
individu yang merasakan tekanan baik secara langsung maupun tidak langsung
membutuhkan dukungan sosial dari lingkungan untuk mengatasi tekanan yang
dialami oleh ibu yang memiliki anak down syndrome.
Hasil data yang sudah diperoleh menunjukkan bahwa ibu dengan anak down
syndrome memiliki tingkat dukungan keluarga berada pada kategori sedang,
dukungan teman berada pada kategori tinggi, dan dukungan significant others
berada pada kategori sedang.Haltersebut menunjukkan dukungan sosial yang
diberikan dirasakan cukup baik oleh ibu.Hal ini dapat dilihat dalam hasil
penelitian yang telah dilakukan, dimana terlihat bahwa sumbangan efektif
47
dukungan sosial (keluarga) terhadap penerimaan orangtua (ibu) yang memiliki
anak down syndrome sebesar 6,1%.
Selanjutnya, peneliti menemukan temuan menarik dari penelitian ini
berdasarkan pada tingkat pendidikan, usia anak, usia responden, dan pendapatan
responden penelitian.Temuan berdasarkan tingkat pendidikan responden
menunjukkan bahwa peran dukungan sosial (teman) lebih kuat pada ibu dengan
tingkat pendidikan menengah dasar (30,2%) dibandingkan ibu dengan tingkat
pendidikan tinggi (3,3%).
Kemudian, temuan menarik lainnya yaitu pada ibu yang memiliki
pendapatan tinggi menunjukkanibu mendapatkan penolakan yang tinggi dan
penerimaan yang rendah dari keluarga. Temuan tersebut tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan olehHoff, Laursen, dan Tardiff (dalam Li & Meier,
2017) bahwa orangtua kalangan menengah kebawah memiliki penerimaan yang
rendah daripada orangtua kalangan menengah atas. Selanjutnya, hasil penelitian
oleh Adhityani (2014) bahwa pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap
subjective well-being pada orangtua yang memiliki anak autis. Adanya
pendapatan (pendapatan keluarga) yang tinggi, maka biaya finansial tidak menjadi
satu kendala bagi orangtua dan tentu akan mempermudah para orangtua untuk
mendapatkan berbagai macam treatment yang tepat untuk anaknya. Sehingga
keluarga dapat memberikan dukungan secara finansial yang cukup kepada ibu
yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Temuan menarik lainnya berdasarkan usia responden menunjukkan bahwa
ibu yang berusia kurang dari atau sama dengan (≤) 40 tahun tingkat korelasinya
48
lebih kuat (18,1%) dibandingkan dengan ibu yang berusia lebih dari (>) 40 tahun
(2%). Pengaruh dukungan sosial (teman) terhadap penerimaan diri ibu yang
memiliki anak down syndrome berusia kurang dari atau sama dengan (≤) 40 lebih
kuat dibandingkan pada kelompok usia ibu yang memiliki anak down syndrome
lebih dari (>) 40 tahun.Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan olehHasan
(2006) bahwa, usiadibawah 40 tahun individu umumnya lebih memfokuskan diri
untuk meningkatkan kehidupan pribadi.Individu diharapkan telah memiliki
kematangan emosi, kepribadian yang stabil, lebih bertanggung jawab, kemampuan
bertahan pada situasi yang sulit, memiliki kesabaran yang lebih baik serta
memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik. Sedangkan, pada usia 40-an,
individu mulai mengalami penurunan kondisi fisik, sehingga banyak yang mulai
mengakhiri karier pekerjaan dan lebih banyak memiliki waktu untuk melakukan
evaluasi diri daripada bersosialisasi.
Menurut Erikson (dalam Hasan, 2006) tahap perkembangan usia 20-40
tahun (intimacy vs isolation) lebih mengembangkan diri pada teman dalam
persahabatan, seks, kompetisi dan kerja sama. Sedangkan individu pada usia 40-
60 tahun (generativity vs stagnation) lebih mengembangkan diri pada pembagian
pekerjaan dan rumah tangga. Sehingga, peran teman sebaya kurang dirasakan
pada individu yang berusia lebih dari 40 tahun.
Temuan berikutnya berdasarkan usia anak responden yang menunjukkan
bahwa peran dukungan sosial (keluarga) lebih kuat pada ibu yang memiliki anak
dengan usia kurang dari atau sama dengan (≤) 10 tahun (11,8%) dibandingkan ibu
yang memiliki anak dengan usia lebih dari(>) 10 tahun (6,3%). Zeisler (dalam
49
Megasari & Kristiana, 2016) mengatakan banyaknya permasalahan perilaku yang
terjadi pada anak dengan down syndrome akan semakin membuat ibu merakan
kesulitan dalam perawatan anaknya dan sangat membutuhkan dukungan sosial,
seperti yang terjadi pada saat anak memasuki masa transisi dari sebelum sekolah
pada usia 1-4 tahun dan 5-14 tahun akan membuat orangtua mengalami
kecemasan yang dapat berakibat munculnya depresi pada saat pengasuhan anak.
Temuan selanjutnya berdasarkan jumlah pendapat responden, yang
menunjukkan bahwa ibu yang memiliki jumlah pendapatan yang tinggi
korelasinya lebih kuat dibandingkan ibu yang memiliki jumlah pendapatan yang
rendah.Pengaruh dukungan sosial (keluarga) terhadap penerimaan diri ibu yang
memiliki anak down syndromedengan jumlah pendapatan yang tinggi lebih kuat
(46,8%) dibandingkan pada ibu dengan jumlah pendapatan yang rendah
(0,92%).Taylor (dalam Saputri & Indrawati, 2011) menjelaskan, dukungan sosial
akan lebih berarti bagi individu apabila diberikan oleh orang-orang yang memiliki
hubungan signifikan dengan individu, dukungan tersebut diperoleh dari orangtua,
pasangan (suami), dan kerabat keluarga lainnya.Dukungan sosial tersebut berupa
bantuan materi maupun non materi, yang dapat menimbulkan perasaan nyaman
secara fisik dan psikologis bagi individu. Sehingga ibu yang memiliki jumlah
pendapatan yang tinggi akan mendapatkan dukungan yang lebih berupa materi
dibandingkan ibu yang memiliki pendapatan rendah.
Penelitian ini masih banyak memiliki kelemahan, diantaranya yaitu aitem-
aitem pada skala penerimaan diri terdapat beberapa aitem yang kurang tepat tidak
dimodifikasi terlebih dahulu sebelum pengambilan data.Selain itu, beberapa
50
responden mengisi kuisioner di rumah, karena beberapa responden yang bekerja
sehingga tidak memiliki banyak waktu.Meskipun peneliti mendapingi responden
dan memberikan kesempatan responden untuk bertanya terkait pernyataan yang
tidak dipahami agar responden lebih dapat memahami, namun tidak dapat
dihindari responden mungkin responden tidak ingin menanyakan kepada peneliti.
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis statistik dan pembahasan, maka dapat
disimpulkan oleh peneliti bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan
sosial (keluarga) danpenerimaan diri pada ibu yang memiliki anak down
syndrome. Penelitian ini juga menemukan kekuatan hubungan antara dukungan
sosial dan penerimaan diri bervariasi berdasarkan usia ibu, usia anak, jumlah
pendapatan, dan tingkat pendidikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti memberikan saran-
saran sebagai berikut:
1. Bagi Keluarga dan Lingkungan Ibu yang Memiliki Anak Down Syndrome
Bagi keluarga dan lingkungan ibu yang memiliki anak down syndrome
hendaknya memberikan dukungan, baik secara fisik maupun verbal seperti
membuat individu merasa nyaman, dihargai dan tidak mengeluarkan ucapan
yang dapat menyakiti hati individu tersebut.
2. Bagi Ibu yang Memiliki Anak Down Syndrome
Bagi ibu yang memiliki anak down syndromehendaknya berusaha
memiliki penerimaan diri yang baik dengan menerima keadaan diri dan
52
apayang dimiliki saat ini, serta memberikan kasih dan sayang kepada anak
seutuhnya.
3. Bagi Guru Sekolah Luar Biasa
Bagi guru yang mengajar disekolah luar biasa hendaknya berusaha
menerima perilaku siswa serta memberikan kasih dan sayang kepada siswa
berkebutuhan khusus.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih teliti dan berhati-hati
dalam pengambilandata serta memperhatikan validasi-validasi alat ukur agar
hasil penelitian lebih teruji. Peneliti juga berharap, agar penelitian selanjutnya
dapat meneliti penerimaan diri dengan variabel yang lain seperti konsep diri,
stress emosional atau harapan yang realistis.
53
DAFTAR PUSTAKA
Adhityani, E. (2014). Pengaruh optimisme, religiulitas, dan dukungan sosial
terhadap subjective well-being orang tua yang memiliki anak ASD (Autism
Spectrum Disorder). Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta.
Anggraini, R. R. (2013). Persepsi orangtua terhadap anak berkebutuhan khusus
(deskriptif kuantitatif di SDLB N. 20 Nan Balimo Kota Solok). E-
JUPEKhu, 2(1), 258-265.
Anggreni, N. M. D. A., & Valentina, T. D. (2015).Penyesuaian psikologis
orangtuadengan anak downsyndrome. JurnalPsikologiUdayana,2(2), 185-
179.
Aprilia, W. (2013). Resiliensi dan dukungan sosial pada orang tua tunggal (studi
kasus pada ibu tunggal di Samarinda). ejournal psikologi, 1(3), 268-279.
Armstrong, M. I., Birnie-Lefcovitch, S., &Ungar, M. T. (2005). Pathways
between social support, family well being, quality of parenting, and child
resilience: What we know. Journal of child and family studies, 14(2), 269-
281.
Arthur S. R. & Emily S. R. (2010).Kamus psikologi. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Arzeen, S., Hassan, B., & Riaz, M.N. (2012). Perception of parental
acceptanceand rejection in emotionally empathic and non empathic
adolescents.Pakistan Journal of Social and Clinical Psychology, 10(2), 60-
69.
Azwar, S. (2010).Reliabilitasdan validitas.Yogyakarta: PustakaPelajar Offset.
Baron.R.A. & Byrne.D.(2003).Psikologi sosial edisi kesepuluh jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Chaplin, J.P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.
Cronbach, L. J. (1963). Educational psychology.2nd edition. New York: Harcourt,
Brace, and Wold, inc.
Dermawan, O. (2013). Strategi pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus di
SLB. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(2), 886-897.
54
Dwairy, M. (2010). Parental acceptance–rejection: a fourth cross-cultural research
on parenting and psychological adjustment of children. Journal of Child and
Family Studies, 19(1), 30-35.
Gultom, E. P. (2015). Kasus denis yang pipinya disetrika contoh perlakuan
semena-mena pada anak berkebututuhan khusus. Diunduh pada 21 Mei
2018, http://www.tribunnews.com/metropolitan/2015/03/27/kasus-denis-
yang-pipinya-disetrika-contoh-perlakuan-semena-mena-pada-penyandang-
disabilitas.
Hasan, A. B. P. (2006). Psikologi perkembangan islami: menyikapi rentang
kehidupan manusia dari prakelahiran hingga pascakematian. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Huiracocha, L., Almeida, C., Huiracocha, K., Arteaga, J., Arteaga, A., & Blume,
S. (2017). Parenting children with down syndrome: societal
influences. Journal of Child Health Care, 21(4), 488-497.
Hurlock, E. B. (2006). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan terjemahan edisi kelima. Jakarta: Erlangga Press.
Kehoe, J, (1995). Basic item analysis for multiple-choice test. ERIC/AC Digest.
Kiling, B. N. & Kiling, I. Y. (2015). Tinjauan konsep diri dan dimensinya pada
anak dalam masa kanak-kanak akhir. Jurnal Psikologi Pendidikan
&Konseling, 1(2), 116-124.
Li, X., & Meier, J. (2017). Father love and mother love: contributions of parental
acceptance to children's psychological adjustment. Journal of Family
Theory & Review, 9(4), 459-490.
Mangunsong, F. (1998).Psikologidan pendidikan anak luar biasa: Jilid 1. Jakarta:
LembagaPengembanganSaranaPengukurandanPendidikanPsikologi
(LPSP3) UI.
Marni, A &Yuniawati, R. (2015).Hubunganantara dukungan sosial dengan
penerimaan diripada lansia di panti wredha budhi dharma
Yogyakarta.JurnalFakultasPsikologi,3(1), 1-7.
Megasari, I., & Kristiana, I. F. (2016). Hubungan antara dukungan sosial suami
dengan penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak down syndrome di
Semarang. Jurnal Empati, 5(4), 653-659.
Musbikin, I. (2009). Anak nakal itu perlu.Yogyakarta: Pinus.
55
Mustafa, H. R., Short, M & Fan, S. (2015). Social support exchanges in facebook
social support group. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 185, 346-
351.
Puspitasari, E. (2017). Hubungan Dukungan Sosial dengan Penerimaan Ibu
dengan Anak Retardasi Mental di SLB N Semarang (Doctoral dissertation,
Program Studi Psikologi FPSI-UKSW).
Purnama, M. Z. W. (2016). Dukungan sosial dengan penerimaan diripada
penderitagagalginjal(Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah
Malang).
Rohner, R. P., Khaleque, A., & Cournoyer, D. E. (2005). Parental
acceptance‐rejection: theory, methods, cross‐cultural evidence, and
implications. Ethos, 33(3), 299-334.
Salsabila, F., & Masykur, A. M. (2018).Ketika anakku “tak sama”. Interpretative
phenomenological analysis tentang pengalaman ayah mengasuh anak down
syndrome. Empati, 7(1), 1-8.
Santrock, J. W. (2006). Adolesence (perkembangan remaja), Terjemahan. Jakarta:
PenerbitErlangga.
Saputri, M. A. W., & Indrawati, E. S. (2011). Hubungan antara dukungan sosial
dengan depresi pada lanjut usia yang tinggal di panti wreda wening wardoyo
Jawa Tengah. Jurnal Psikologi, 9(1).
Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2012). Health psychology: biopsychosocial
interactions, 7th/ed. John Wiley & Sons, Inc.
Sarafino, E. P. (1994). Health psychology.Biopsychosocial interactions.Edisi
2.New York John Wiley & Sons, Inc.
Sarason, I. G., Levine, H. M., Basham, R. B., &Sarason, B. R. (1983).Assessing
social support: the social support questionnaire. Journal of personality and
social psychology, 44(1), 127.
Sarasvati. (2004). Meniti Pelangi Perjalanan Seorang Ibu yang tak Kenal
Menyerah dalam Membimbing Putranya ke Luar Dari Belenggu ADHD dan
Autisme. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo
Sari, D. J., & Reza, M. (2013).Hubungan antara dukungan sosial dengan
penerimaan diri pada remaja penderitaHiv di Surabaya. Character:
JurnalPenelitianPsikologi, 1(3).
Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana.
56
Supratiknya, A. (1995). Komunikasi antar pribadi, TinjauanPsikologis.
Yogyakarta: Kanisius.
Thompshon. R. A. (2015). Social support and child protection: lessons learned
and learning. Child Abuse & Neglect, 4, 19-29.
Walen, H. R., Lachman, M. E. (2000). Social Support and Strain from Partner,
Family, and Friends: Costs and Benefits for Men and Women in Adulthood.
Journal of Social & Personal Relationships. 17 (1), 5-30.
Werty, M. (2017). Hubungan antara dukungan sosial dan penerimaan orangtua
yang memiliki anak dengan autis. Skripsi. Fakultas Psikologi dan Ilmu
Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Wijayanti, D. (2015). Subjective well-being dan penerimaan diri ibu yang
memiliki anak down syndrome.eJournalPsikologi, 4(1), 120-130.
Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The
multidimensional scale of perceived social support. Journal of Personality
Assessment, 52(1), 30-41.
57
LAMPIRAN
58
Lampiran 1
Skala Penerimaan Diri dan Dukungan Sosial
59
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ibu yang kami hormati.Perkenankan kami untuk belajar banyak dari pengalmaan
Ibu menjadi orang tua yang mencurahkan segala upaya dan terus berbuat tanpa henti
untuk buah hati ibu. Belajar tentang apa saja yang Ibu rasakan, pikirkan dan lakukan
berkaitan dengan proses pengasuhan serta pendidikan buah hati Ibu.
Infromasi yang Ibu berikan melalui kuisioner ini sangat berharga dan bermanfaat
bagi sekolah, masyarakat serta pemerintah umum.Tiak ada jawaban yang salah dalam
kuisioner ini.Oleh karena itu, Ibu tidak perlu ragu untuk menjawab semua pernyataan
yang ada secara jujur dan terbuka, sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.Kerahasiaan jawaban yang Ibu berikan dijamin dan dijunjung tinggi oleh
etika akademik.
Terimakasih atas kesediaan dan kesungguhan Ibu dalam pengisian kuisioner
ini.Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik-Nya atas kebaikan yang telah Ibu
lakukan. Amiin
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hormat saya,
Silvia Dwi Puspita
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Jalan Kaliurang Km 14,5, Sleman, Yogyakarta
60
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama (Insial) :
Alamat :
No. Telp :
Menyatakan dengan sukarela dan penuh kesadaar mengisi kuisioner ini dan
informasi yang diberikan sesuai dengan keadaan saya yang sebenarnya.
Tertanda
( )
61
IDENTITAS DIRI
(Pilihlah satu jawaban saja, dengan memberi tanda silang ( X) )
1. Usia :
2. Agama :
3. Suku :
4. Status pernikahan :
5. Pekerjaan :
6. Pendidikan terakhir :
____ SD
____ SMP
____ SMU
____ D3
____ S1
____ S2
____ S3
62
7. Pendapataan per bulan (diisi keduanya) :
IBU AYAH
____ kurang dari - Rp. 500.000 ____ kurang dari – Rp. 500.000
____ Rp. 500.100 - Rp. 1.000.000 ____ Rp. 500.100 - Rp. 1.000.000
____ Rp 1.000.100 - Rp 3.000.000 ____ Rp 1.000.100 – Rp 3.000.000
____ Rp. 3.000.100 - Rp. 5.000.000 ____ Rp. 3.000.100 - Rp. 5.000.000
____ Rp. 5.000.100 - Rp. 7.000.000 ____ Rp. 5.000.100 - Rp. 7.000.000
____ Rp. Lebih dari Rp. 7.000.000 ____ Rp. Lebih dari Rp. 7.000.000
8. Berapa jumlah anak :
____ 1
____ 2
____ 3
Sebutkan jika lebih _____
9. Usia Anak :
63
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti. Berilah tanda() pada
salah satu kotak dari empat alternatif jawaban yang sesuai.Pilihan jawaban yang
tersedia:
TP :TIDAK PERNAH
JR : JARANG
SR :SERING
SL :SELALU
Jawablah dengan jujur dan terbuka setiap pernyatan yang ada.Jika Anda
mengalami kesulitan dengan sebuah pernyataan, maka jawablah berdasarkan
reaksi yang pertama kali terlintas di benak Anda.Pastikan semua pernyataan sudah
Anda jawab.
NO PERNYATAAN TP JR SR SL
1. Saya mengatakan hal-hal yang baik tentang
anak saya
2. Saya mengabaikan anak saya
3. Saya memastikan bahwa anak saya tahu apa
yang harus dilakukan dan tidak dilakukan
4. Saya membuat anak saya merasa mudah untuk
bercerita pada saya
5. Saya memukul anak saya ketika saya marah,
bahkan saat dia tidak pantas mendapatkannya
6. Anak saya merupakan penghambat bagi saya
7. Saya selalu mengatakan kepada anak saya
bagaimana dia harus berperilaku
64
8. Saya menghukum dengan berat anak saya
ketika saya marah
9. Saya terlalu sibuk untuk menjawab pertanyaan
anak saya
10. Saya membenci anak saya
11. Saya tertarik dalam semua urusan anak saya
12. Saya mengatakan kata-kata yang kasar kepada
anak saya
13. Saya tidak memperhatikan anak saya ketika dia
meminta bantuan
14. Saya memberikan dukungan kepada anak saya
agar dia dapat melakukan sesuatu hal seperti
apa yang dia katakana
15. Saya membuat anak saya merasa dibutuhkan
dan diinginkan
16. Saya memberikan banyak perhatian untuk anak
saya
17. Saya menyakiti perasaan anak saya
18. Saya sering melupakan hal-hal penting tentang
anak yang harusnya saya ingat
19. Ketika anak saya berperilaku buruk, saya
membuat dia merasa bahwa saya membencinya
20. Saya membiarkan anak saya melakukan apa
yang dia ingin lakukan
21. Saya membuat anak saya merasa apa yang
dilakukannya adalah penting
22. Ketika anak saya melakukan sesuatu yang
salah, saya memberikan ancaman
65
23. Saya perduli apa yang anak saya pikirkan dan
mendorong dia untuk berbicara tentang hal itu
24. Saya merasa anak-anak yang lain lebih baik
daripada anak saya dalam hal apapun
25. Saya mengatakan kepada anak saya bahwa
kehadirannya tidak diinginkan
26. Saya ingin mengontrol semua kegiatan yang
anak saya lakukan
27. Saya mengatakan kepada anak saya bahwa saya
mencintainya
28. Saya tidak memperdulikan anak saya selama
dia tidak mengganggu saya
29. Saya memperlakukan anak saya dengan lembut
dan ramah
66
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti.Berilah tanda () pada
salah satukotak dari empat alternative jawaban yang sesuai. Pilihan jawaban yang
tersedia:
SS : SANGAT SETUJU
S :SETUJU
N : NETRAL
TS : TIDAK SETUJU
STS : SANGAT TIDAK SETUJU
Jawablah dengan jujur dan terbuka setiap pernyatan yang ada.Jika Anda
mengalami kesulitan dengan sebuah pernyataan, maka jawablah berdasarkan
reaksi yang pertama kali terlintas di benak Anda.Pastikan semua pernyataan sudah
Anda jawab.
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Ada seseorang yang spesial yang selalu siap ketika
saya membutuhkannya
2. Ada seseorang yang spesial yang dengannya saya
dapat berbagi sukadanduka
3. Keluarga saya selalu berusaha untuk
membantusaya.
4. Saya mendapatkan dukungan emosional dan
bantuan yang saya butuhkan dari keluarga saya
5. Saya mempunyai seseorang yang spesial yang
67
memberikan kenyamanan
6. Teman-teman saya selalu mencoba membantu saya
7. Saya bias mengandalkan teman- teman ketika
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
8. Saya dapat menceritakan permasalahan saya kepada
keluarga saya.
9. Saya memiliki teman- teman untuk berbagi suka
dan duka
10. Ada seseorang yang special dalam hidup saya yang
peduli mengenai perasaan saya.
11. Keluarga saya mau membantu saya untuk membuat
keputusan.
12. Saya dapat menceritakan masalah saya kepada
teman- teman saya.
Terimakasih
51
DATA UJI COBA SKALA PENERIMAAN DIRI
R AITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 4 1 3 3 2 1 4 1 1 1 3 2 1 4 4 4 2 2 2 3 3 2 3 1 1 4 4 1 3
2 4 1 3 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 2 4 4 1 2 1 2 4 1 4 2 1 4 4 1 4
3 4 1 4 4 1 1 4 1 1 1 3 1 1 4 4 4 1 1 2 3 3 2 3 1 1 4 4 1 4
4 4 1 4 3 1 1 4 1 2 1 3 1 2 4 4 3 1 2 1 2 2 2 3 1 1 3 4 1 4
5 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 2 1 1 3 2 4 1 1 1 3 2 1 3 1 1 3 4 1 3
6 3 1 4 2 1 1 4 1 1 1 4 1 1 3 4 4 1 1 1 2 3 1 4 1 1 4 4 1 4
7 4 1 4 3 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 3 3 1 4 1 1 4 4 1 4
8 3 1 4 4 1 1 4 1 1 1 3 1 1 4 4 4 1 1 1 3 4 1 4 3 1 4 4 1 4
9 3 2 3 3 1 2 4 1 2 1 4 1 1 4 4 4 1 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3 2 4
10 3 1 4 3 2 2 4 1 2 1 4 1 1 4 4 4 2 1 1 3 4 2 4 2 1 3 4 1 3
11 4 1 4 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 2 4 4 1 1 1 3 4 2 4 2 1 4 4 2 4
12 4 1 3 3 1 1 3 1 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 1 2 4 2 4
13 1 2 3 4 2 1 4 4 1 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 4 2 1 1 1 3 3 2 1 2
14 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3
15 4 1 4 4 1 1 4 2 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 3 4 2 4 1 1 2 4 1 4
69
16 4 1 4 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 1 1 4 4 1 4
R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
17 3 1 4 3 2 2 3 1 2 1 4 2 2 3 3 4 1 2 1 2 3 2 4 2 1 3 4 1 4
18 3 2 4 4 2 2 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 2 3 2 4 1 1 4 4 1 3
19 4 1 3 3 2 2 3 1 2 1 4 2 2 3 3 4 1 2 1 2 3 2 4 2 1 3 4 1 4
20 3 1 4 4 1 1 3 1 1 1 4 1 1 4 4 3 2 2 1 2 3 1 4 1 1 3 4 1 4
21 3 1 3 3 1 1 3 1 2 1 4 1 1 3 3 3 1 1 1 2 3 3 4 1 1 4 4 1 4
22 4 1 3 4 1 1 4 2 3 1 4 1 1 4 4 4 1 2 1 2 4 2 4 1 1 4 4 1 4
23 3 1 3 3 1 2 3 1 3 1 3 1 2 4 3 4 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3
24 4 1 4 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 2 1 3 4 1 4 1 1 3 4 1 4
25 4 1 4 4 2 1 4 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 4 4 4 1 1 4 4 1 4
26 4 2 4 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 4 4 2 2 1 1 4 4 2 4
27 3 1 4 4 3 2 3 1 1 1 4 1 1 3 3 4 1 2 2 2 4 3 4 1 1 4 4 2 4
28 3 2 3 3 1 1 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 1 1 1 3 3 1 3 1 1 3 3 2 3
29 3 2 3 3 1 1 3 1 2 1 3 1 1 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 1 1 3 3 2 3
30 4 1 4 4 2 1 4 2 2 1 4 2 1 4 4 4 2 2 1 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4
31 4 1 2 4 2 1 4 1 1 1 4 1 1 3 4 4 1 2 1 4 4 1 4 3 1 4 4 1 4
32 4 1 4 4 2 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 4 2 4 3 4 1 1 4 4 4 4
70
33 3 2 4 3 2 1 3 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3
34 4 1 4 4 2 1 4 1 1 1 4 2 1 4 4 4 2 2 1 4 4 1 4 1 1 2 4 1 4
35 4 1 4 3 1 1 4 1 2 1 4 1 1 2 4 4 1 2 2 2 2 2 4 2 1 3 4 1 4
36 4 1 3 3 1 1 4 1 1 1 4 1 1 3 4 3 1 1 1 4 3 1 3 1 1 4 3 1 4
R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
37 4 1 3 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 3 4 1 4 1 1 4 4 1 4
38 3 1 4 3 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 3 3 1 4 1 1 4 4 1 4
39 3 1 4 4 1 1 3 2 2 1 4 1 1 4 3 4 1 2 2 3 4 1 4 2 1 4 4 2 4
40 3 1 3 3 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 1 1 3 3 1 3 1 1 2 3 1 3
41 4 1 4 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 3 4 2 4 2 1 3 4 1 4
42 3 1 3 3 1 1 4 1 2 1 4 1 2 4 4 3 2 2 2 2 4 2 3 2 1 4 4 2 3
43 3 2 2 1 3 2 4 1 1 1 2 2 1 4 3 2 1 1 2 4 4 3 4 4 1 4 1 2 3
44 4 1 3 4 1 1 4 4 1 1 3 1 1 4 4 3 1 1 2 4 4 1 4 1 1 4 4 3 4
45 3 1 2 4 1 1 4 1 2 1 4 1 1 3 4 4 1 1 2 1 3 2 4 1 1 4 4 2 4
46 4 1 3 3 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 1 4 1 4 3 1 4 4 1 4
47 4 1 2 3 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 2 1 4 3 2 4 1 1 4 4 1 4
71
DATA UJI COBA SKALA DUKUNGAN SOSIAL
R
AITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 5 5 4 4 5 4 2 4 3 5 2 2
2 4 3 3 3 2 2 1 2 2 1 3 2
3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 2
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3
6 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4
7 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 3
8 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4
11 5 4 3 5 5 3 2 5 4 5 4 3
12 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3
13 5 4 4 4 5 5 5 4 3 3 3 5
14 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
72
16 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 2
17 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
19 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4
20 5 5 5 5 5 3 3 5 3 5 5 2
21 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4
22 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3
23 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3
25 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4
26 5 5 4 3 5 5 1 4 3 3 3 3
27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3
30 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3
31 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5
32 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
73
34 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
35 2 2 4 2 4 4 2 5 3 4 4 2
36 1 1 5 4 4 4 2 2 2 2 4 4
37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
38 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 2 1
R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
39 3 2 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
41 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4
42 5 5 5 5 5 4 3 5 3 5 5 4
43 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 3 3
44 2 2 3 2 3 1 3 5 3 2 3 4
45 3 3 5 5 1 4 3 5 4 2 3 5
46 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
47 3 4 4 3 3 3 3 4 5 3 3 4
51
LAMPIRAN 4
RELIABILITAS DAN DISKRIMINASIAITEM SKALA PENERIMAAN
DIRI
PENERIMAAN DIRI
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.811 14
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 3.4468 .71653 47
VAR00003 3.3830 .70874 47
VAR00004 3.3830 .70874 47
VAR00007 3.6383 .60525 47
VAR00011 3.5319 .74749 47
VAR00014 3.5106 .65516 47
VAR00015 3.5745 .68349 47
VAR00016 3.6596 .56247 47
VAR00020 2.8298 .81612 47
75
VAR00021 3.3830 .64448 47
VAR00023 3.5957 .64806 47
VAR00026 3.4894 .65516 47
VAR00027 3.7234 .61510 47
VAR00029 3.7021 .50712 47
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 45.4043 20.768 .603 .786
VAR00003 45.4681 22.211 .375 .804
VAR00004 45.4681 21.428 .501 .794
VAR00007 45.2128 22.823 .350 .805
VAR00011 45.3191 20.265 .653 .781
VAR00014 45.3404 23.186 .254 .813
VAR00015 45.2766 20.248 .732 .775
VAR00016 45.1915 22.723 .406 .802
VAR00020 46.0213 25.282 -.089 .845
VAR00021 45.4681 21.559 .542 .792
VAR00023 45.2553 21.846 .487 .796
VAR00026 45.3617 22.975 .289 .810
VAR00027 45.1277 21.636 .560 .791
VAR00029 45.1489 21.869 .652 .788
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
48.8511 25.216 5.02160 14
76
PENOLAKAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.733 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00002 1.2128 .46327 47
VAR00005 1.3617 .56820 47
VAR00006 1.2128 .46327 47
VAR00008 1.2340 .66636 47
VAR00009 1.4043 .57708 47
VAR00010 1.0213 .14586 47
VAR00012 1.1489 .35987 47
VAR00013 1.1915 .44907 47
VAR00017 1.1915 .44907 47
VAR00018 1.4468 .50254 47
VAR00019 1.3617 .64016 47
VAR00022 1.7234 .74315 47
VAR00024 1.5532 .80240 47
VAR00025 1.0638 .32332 47
VAR00028 1.4681 .74749 47
77
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00002 18.3830 13.024 .405 .714
VAR00005 18.2340 12.401 .467 .705
VAR00006 18.3830 12.328 .630 .693
VAR00008 18.3617 13.801 .070 .752
VAR00009 18.1915 12.723 .373 .715
VAR00010 18.5745 14.032 .494 .725
VAR00012 18.4468 13.296 .445 .714
VAR00013 18.4043 13.420 .295 .724
VAR00017 18.4043 13.203 .365 .718
VAR00018 18.1489 13.130 .333 .720
VAR00019 18.2340 12.183 .448 .706
VAR00022 17.8723 12.331 .328 .723
VAR00024 18.0426 12.042 .343 .723
VAR00025 18.5319 14.341 .060 .739
VAR00028 18.1277 12.070 .378 .716
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
19.5957 14.594 3.82020 15
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .546
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 810.443
Df 406
Sig. .000
78
LAMPIRAN 5
RELIABILITAS DAN DISKRIMINASI AITEM SKALA DUKUNGAN
SOSIAL
DUKUNGAN KELUARGA
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.818 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
DS2 4.4043 .61360 47
DS3 4.2766 .77184 47
DS7 4.2766 .77184 47
DS10 4.1064 .84014 47
79
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
DS2 12.6596 3.838 .696 .758
DS3 12.7872 3.432 .650 .767
DS7 12.7872 3.736 .521 .826
DS10 12.9574 3.042 .730 .727
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
17.0638 5.887 2.42634 4
80
DUKUNGAN TEMAN
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.783 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
DS5 4.1064 .84014 47
DS6 3.4681 1.10042 47
DS8 3.8936 .78668 47
DS11 3.5745 .97233 47
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
DS5 10.9362 5.583 .540 .754
DS6 11.5745 4.206 .668 .690
DS8 11.1489 5.521 .620 .722
DS11 11.4681 5.037 .561 .745
81
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
15.0426 8.433 2.90395 4
82
DUKUNGAN SIGNIFICANT OTHERS
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 47 100.0
Excludeda 0 .0
Total 47 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.905 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
DS0 4.1915 .94727 47
DS1 4.0638 1.00875 47
DS4 4.2766 .87730 47
DS9 4.0851 .99629 47
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
DS0 12.4255 6.598 .815 .868
DS1 12.5532 6.340 .807 .871
DS4 12.3404 7.229 .733 .897
DS9 12.5319 6.428 .799 .874
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16.6170 11.459 3.38509 4
83
LAMPIRAN 6
Skala Penelitian Setelah Uji Coba
84
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ibu yang kami hormati.Perkenankan kami untuk belajar banyak dari pengalmaan
Ibu menjadi orang tua yang mencurahkan segala upaya dan terus berbuat tanpa henti
untuk buah hati ibu. Belajar tentang apa saja yang Ibu rasakan, pikirkan dan lakukan
berkaitan dengan proses pengasuhan serta pendidikan buah hati Ibu.
Infromasi yang Ibu berikan melalui kuisioner ini sangat berharga dan bermanfaat
bagi sekolah, masyarakat serta pemerintah umum.Tiak ada jawaban yang salah dalam
kuisioner ini.Oleh karena itu, Ibu tidak perlu ragu untuk menjawab semua pernyataan
yang ada secara jujur dan terbuka, sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.Kerahasiaan jawaban yang Ibu berikan dijamin dan dijunjung tinggi oleh
etika akademik.
Terimakasih atas kesediaan dan kesungguhan Ibu dalam pengisian kuisioner
ini.Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik-Nya atas kebaikan yang telah Ibu
lakukan. Amiin
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Hormat saya,
Silvia Dwi Puspita
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Jalan Kaliurang Km 14,5, Sleman, Yogyakarta
85
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama (Insial) :
Alamat :
No. Telp :
Menyatakan dengan sukarela dan penuh kesadaar mengisi kuisioner ini dan
informasi yang diberikan sesuai dengan keadaan saya yang sebenarnya.
Tertanda
( )
86
IDENTITAS DIRI
(Pilihlah satu jawaban saja, dengan memberi tanda silang ( X) )
10. Usia :
11. Agama :
12. Suku :
13. Status pernikahan :
14. Pekerjaan :
15. Pendidikan terakhir :
____ SD
____ SMP
____ SMU
____ D3
____ S1
____ S2
____ S3
87
16. Pendapataan per bulan (diisi keduanya) :
IBU AYAH
____ kurang dari - Rp. 500.000 ____ kurang dari – Rp. 500.000
____ Rp. 500.100 - Rp. 1.000.000 ____ Rp. 500.100 - Rp. 1.000.000
____ Rp 1.000.100 - Rp 3.000.000 ____ Rp 1.000.100 – Rp 3.000.000
____ Rp. 3.000.100 - Rp. 5.000.000 ____ Rp. 3.000.100 - Rp. 5.000.000
____ Rp. 5.000.100 - Rp. 7.000.000 ____ Rp. 5.000.100 - Rp. 7.000.000
____ Rp. Lebih dari Rp. 7.000.000 ____ Rp. Lebih dari Rp. 7.000.000
17. Berapa jumlah anak :
____ 1
____ 2
____ 3
Sebutkan jika lebih _____
18. Usia Anak :
88
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti. Berilah tanda() pada
salah satu kotak dari empat alternatif jawaban yang sesuai.Pilihan jawaban yang
tersedia:
TP :TIDAK PERNAH
JR : JARANG
SR :SERING
SL :SELALU
Jawablah dengan jujur dan terbuka setiap pernyatan yang ada.Jika Anda
mengalami kesulitan dengan sebuah pernyataan, maka jawablah berdasarkan
reaksi yang pertama kali terlintas di benak Anda.Pastikan semua pernyataan sudah
Anda jawab.
NO PERNYATAAN TP JR SR SL
1. Saya mengatakan hal-hal yang baik
tentang anak saya
2. Saya memastikan bahwa anak saya tahu
apa yang harus dilakukan dan tidak
dilakukan
3. Saya membuat anak saya merasa mudah
untuk bercerita pada saya
4. Saya memukul anak saya ketika saya
marah, bahkan saat dia tidak pantas
mendapatkannya
5. Anak saya merupakan penghambat bagi
saya
6. Saya selalu mengatakan kepada anak saya
bagaimana dia harus berperilaku
7. Saya terlalu sibuk untuk menjawab
pertanyaan anak saya
8. Saya tertarik dalam semua urusan anak
saya
9. Saya mengatakan kata-kata yang kasar
kepada anak saya
89
10. Saya memberikan dukungan kepada anak
saya agar dia dapat melakukan sesuatu
hal seperti apa yang dia katakana
11. Saya membuat anak saya merasa
dibutuhkan dan diinginkan
12. Saya memberikan banyak perhatian untuk
anak saya
13. Saya menyakiti perasaan anak saya
14. Saya sering melupakan hal-hal penting
tentang anak yang harusnya saya ingat
15. Ketika anak saya berperilaku buruk, saya
membuat dia merasa bahwa saya
membencinya
16. Saya membuat anak saya merasa apa
yang dilakukannya adalah penting
17. Ketika anak saya melakukan sesuatu yang
salah, saya memberikan ancaman
18. Saya perduli apa yang anak saya pikirkan
dan mendorong dia untuk berbicara
tentang hal itu
19. Saya merasa anak-anak yang lain lebih
baik daripada anak saya dalam hal apapun
20. Saya ingin mengontrol semua kegiatan
yang anak saya lakukan
21. Saya mengatakan kepada anak saya
bahwa saya mencintainya
22. Saya tidak memperdulikan anak saya
selama dia tidak mengganggu saya
23. Saya memperlakukan anak saya dengan
lembut dan ramah
90
PETUNJUK PENGISIAN SKALA
Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti.Berilah tanda () pada
salah satukotak dari empat alternative jawaban yang sesuai. Pilihan jawaban yang
tersedia:
SS : SANGAT SETUJU
S : SETUJU
N : NETRAL
TS : TIDAK SETUJU
STS : SANGAT TIDAK SETUJU
Jawablah dengan jujur dan terbuka setiap pernyatan yang ada.Jika Anda
mengalami kesulitan dengan sebuah pernyataan, maka jawablah berdasarkan
reaksi yang pertama kali terlintas di benak Anda.Pastikan semua pernyataan sudah
Anda jawab.
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1. Ada seseorang yang spesial yang selalu siap ketika
saya membutuhkannya
2. Ada seseorang yang spesial yang dengannya saya
dapat berbagi sukadanduka
3. Keluarga saya selalu berusaha untuk
membantusaya.
4. Saya mendapatkan dukungan emosional dan
bantuan yang saya butuhkan dari keluarga saya
5. Saya mempunyai seseorang yang spesial yang
memberikan kenyamanan
6. Teman-teman saya selalu mencoba membantu saya
7. Saya bias mengandalkan teman- teman ketika
91
terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
8. Saya dapat menceritakan permasalahan saya kepada
keluarga saya.
9. Saya memiliki teman- teman untuk berbagi suka
dan duka
10. Ada seseorang yang special dalam hidup saya yang
peduli mengenai perasaan saya.
11. Keluarga saya mau membantu saya untuk membuat
keputusan.
12. Saya dapat menceritakan masalah saya kepada
teman- teman saya.
Terimakasih
51
DATA SETELAH UJI COBA SKALA PENERIMAAN DIRI
R AITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 4 1 3 3 2 1 4 1 1 1 3 2 1 4 4 4 2 2 2 3 3 2 3 1 1 4 4 1 3
2 4 1 3 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 2 4 4 1 2 1 2 4 1 4 2 1 4 4 1 4
3 4 1 4 4 1 1 4 1 1 1 3 1 1 4 4 4 1 1 2 3 3 2 3 1 1 4 4 1 4
4 4 1 4 3 1 1 4 1 2 1 3 1 2 4 4 3 1 2 1 2 2 2 3 1 1 3 4 1 4
5 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 2 1 1 3 2 4 1 1 1 3 2 1 3 1 1 3 4 1 3
6 3 1 4 2 1 1 4 1 1 1 4 1 1 3 4 4 1 1 1 2 3 1 4 1 1 4 4 1 4
7 4 1 4 3 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 3 3 1 4 1 1 4 4 1 4
8 3 1 4 4 1 1 4 1 1 1 3 1 1 4 4 4 1 1 1 3 4 1 4 3 1 4 4 1 4
9 3 2 3 3 1 2 4 1 2 1 4 1 1 4 4 4 1 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3 2 4
10 3 1 4 3 2 2 4 1 2 1 4 1 1 4 4 4 2 1 1 3 4 2 4 2 1 3 4 1 3
11 4 1 4 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 2 4 4 1 1 1 3 4 2 4 2 1 4 4 2 4
12 4 1 3 3 1 1 3 1 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 1 2 4 2 4
13 1 2 3 4 2 1 4 4 1 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 4 2 1 1 1 3 3 2 1 2
93
14 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3
15 4 1 4 4 1 1 4 2 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 3 4 2 4 1 1 2 4 1 4
16 4 1 4 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 1 1 4 4 1 4
R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
17 3 1 4 3 2 2 3 1 2 1 4 2 2 3 3 4 1 2 1 2 3 2 4 2 1 3 4 1 4
18 3 2 4 4 2 2 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 2 3 2 4 1 1 4 4 1 3
19 4 1 3 3 2 2 3 1 2 1 4 2 2 3 3 4 1 2 1 2 3 2 4 2 1 3 4 1 4
20 3 1 4 4 1 1 3 1 1 1 4 1 1 4 4 3 2 2 1 2 3 1 4 1 1 3 4 1 4
21 3 1 3 3 1 1 3 1 2 1 4 1 1 3 3 3 1 1 1 2 3 3 4 1 1 4 4 1 4
22 4 1 3 4 1 1 4 2 3 1 4 1 1 4 4 4 1 2 1 2 4 2 4 1 1 4 4 1 4
23 3 1 3 3 1 2 3 1 3 1 3 1 2 4 3 4 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3
24 4 1 4 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 2 1 3 4 1 4 1 1 3 4 1 4
25 4 1 4 4 2 1 4 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 4 4 4 1 1 4 4 1 4
26 4 2 4 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 4 4 2 2 1 1 4 4 2 4
27 3 1 4 4 3 2 3 1 1 1 4 1 1 3 3 4 1 2 2 2 4 3 4 1 1 4 4 2 4
28 3 2 3 3 1 1 3 1 1 1 3 1 3 3 3 3 1 1 1 3 3 1 3 1 1 3 3 2 3
29 3 2 3 3 1 1 3 1 2 1 3 1 1 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 1 1 3 3 2 3
30 4 1 4 4 2 1 4 2 2 1 4 2 1 4 4 4 2 2 1 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4
94
31 4 1 2 4 2 1 4 1 1 1 4 1 1 3 4 4 1 2 1 4 4 1 4 3 1 4 4 1 4
32 4 1 4 4 2 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 4 2 4 3 4 1 1 4 4 4 4
33 3 2 4 3 2 1 3 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3
34 4 1 4 4 2 1 4 1 1 1 4 2 1 4 4 4 2 2 1 4 4 1 4 1 1 2 4 1 4
35 4 1 4 3 1 1 4 1 2 1 4 1 1 2 4 4 1 2 2 2 2 2 4 2 1 3 4 1 4
36 4 1 3 3 1 1 4 1 1 1 4 1 1 3 4 3 1 1 1 4 3 1 3 1 1 4 3 1 4
R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
37 4 1 3 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 3 4 1 4 1 1 4 4 1 4
38 3 1 4 3 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 3 3 1 4 1 1 4 4 1 4
39 3 1 4 4 1 1 3 2 2 1 4 1 1 4 3 4 1 2 2 3 4 1 4 2 1 4 4 2 4
40 3 1 3 3 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 1 1 3 3 1 3 1 1 2 3 1 3
41 4 1 4 4 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 3 4 2 4 2 1 3 4 1 4
42 3 1 3 3 1 1 4 1 2 1 4 1 2 4 4 3 2 2 2 2 4 2 3 2 1 4 4 2 3
43 3 2 2 1 3 2 4 1 1 1 2 2 1 4 3 2 1 1 2 4 4 3 4 4 1 4 1 2 3
44 4 1 3 4 1 1 4 4 1 1 3 1 1 4 4 3 1 1 2 4 4 1 4 1 1 4 4 3 4
45 3 1 2 4 1 1 4 1 2 1 4 1 1 3 4 4 1 1 2 1 3 2 4 1 1 4 4 2 4
46 4 1 3 3 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 1 4 1 4 3 1 4 4 1 4
47 4 1 2 3 1 1 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 1 2 1 4 3 2 4 1 1 4 4 1 4
95
DATA SETELAH UJI COBA SKALA DUKUNGAN SOSIAL
R
AITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 5 5 4 4 5 4 2 4 3 5 2 2
2 4 3 3 3 2 2 1 2 2 1 3 2
3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 2
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3
6 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4
7 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 3
8 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4
11 5 4 3 5 5 3 2 5 4 5 4 3
12 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3
13 5 4 4 4 5 5 5 4 3 3 3 5
14 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
96
16 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 2
17 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
19 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4
20 5 5 5 5 5 3 3 5 3 5 5 2
21 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4
22 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3
23 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3
25 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4
26 5 5 4 3 5 5 1 4 3 3 3 3
27 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3
30 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3
31 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5
32 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
97
34 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
35 2 2 4 2 4 4 2 5 3 4 4 2
36 1 1 5 4 4 4 2 2 2 2 4 4
37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
38 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 2 1
R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
39 3 2 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
41 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4
42 5 5 5 5 5 4 3 5 3 5 5 4
43 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 3 3
44 2 2 3 2 3 1 3 5 3 2 3 4
45 3 3 5 5 1 4 3 5 4 2 3 5
46 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
47 3 4 4 3 3 3 3 4 5 3 3 4
51
LAMPIRAN
99
UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
DUKUNGAN_KELUARGA .185 47 .000 .899 47 .001
DUKUNGAN_TEMAN .132 47 .038 .962 47 .129
DUKUNGAN_SO .194 47 .000 .862 47 .000
PENERIMAAN_DIRI .139 47 .024 .923 47 .004
PENOLAKAN .136 47 .028 .908 47 .001
PENERIMAAN_DIRI_BALAN
CE
.110 47 .200* .943 47 .024
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
100
LAMPIRAN 10
UJI LINEARITAS
DUKUNGAN KELUARGA
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
PENERIMAAN_DIRI *
DUKUNGAN_KELUARGA
Between
Groups
(Combined) 1.442 8 .180 1.531 .179
Linearity .467 1 .467 3.965 .054
Deviation from
Linearity
.975 7 .139 1.183 .335
Within Groups 4.476 38 .118
Total 5.918 46
PENOLAKAN *
DUKUNGAN_KELUARGA
Between
Groups
(Combined) .483 8 .060 .917 .513
Linearity .073 1 .073 1.112 .298
Deviation from
Linearity
.410 7 .059 .889 .524
Within Groups 2.501 38 .066
Total 2.984 46
PENERIMAAN_DIRI_BALANCE
* DUKUNGAN_KELUARGA
Between
Groups
(Combined) 2.691 8 .336 1.400 .228
Linearity .910 1 .910 3.787 .059
Deviation from
Linearity
1.781 7 .254 1.059 .408
Within Groups 9.133 38 .240
Total 11.824 46
101
DUKUNGAN TEMAN
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
PENERIMAAN_DIRI *
DUKUNGAN_TEMAN
Between
Groups
(Combined) 1.213 11 .110 .820 .621
Linearity .115 1 .115 .859 .360
Deviation from
Linearity
1.097 10 .110 .816 .615
Within Groups 4.705 35 .134
Total 5.918 46
PENOLAKAN *
DUKUNGAN_TEMAN
Between
Groups
(Combined) .783 11 .071 1.133 .367
Linearity .041 1 .041 .652 .425
Deviation from
Linearity
.742 10 .074 1.181 .336
Within Groups 2.200 35 .063
Total 2.984 46
PENERIMAAN_DIRI_BALANCE
* DUKUNGAN_TEMAN
Between
Groups
(Combined) 3.273 11 .298 1.218 .312
Linearity .294 1 .294 1.204 .280
Deviation from
Linearity
2.979 10 .298 1.220 .313
Within Groups 8.551 35 .244
Total 11.824 46
102
DUKUNGAN SIGNIFICANT OTHERS
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
PENERIMAAN_DIRI *
DUKUNGAN_SO
Between
Groups
(Combined) 1.494 11 .136 1.075 .408
Linearity .067 1 .067 .532 .471
Deviation from
Linearity
1.427 10 .143 1.129 .369
Within Groups 4.424 35 .126
Total 5.918 46
PENOLAKAN *
DUKUNGAN_SO
Between
Groups
(Combined) .674 11 .061 .928 .525
Linearity .001 1 .001 .021 .886
Deviation from
Linearity
.672 10 .067 1.019 .448
Within Groups 2.310 35 .066
Total 2.984 46
PENERIMAAN_DIRI_BALANCE
* DUKUNGAN_SO
Between
Groups
(Combined) 2.713 11 .247 .948 .509
Linearity .049 1 .049 .190 .666
Deviation from
Linearity
2.664 10 .266 1.023 .444
Within Groups 9.111 35 .260
Total 11.824 46
103
LAMPIRAN 11
UJI HIPOTESIS
Correlations
PENERI
MAAN_DI
RI
PENO
LAKA
N
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
DUKUNGAN
_KELUARG
A
DUKUNG
AN_TEMA
N
DUKUN
GAN_S
O
Spea
rman'
s rho
PENERIMAAN
_DIRI
Corr
elatio
n
Coeff
icient
1.000 -.310* .894** .247* -.151 .109
Sig.
(1-
tailed
)
. .017 .000 .047 .155 .232
N 47 47 47 47 47 47
PENOLAKAN Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.310* 1.000 -.669
** -.158 .132 .036
Sig.
(1-
tailed
)
.017 . .000 .145 .188 .406
N 47 47 47 47 47 47
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.894** -.669
** 1.000 .251
* -.187 .097
Sig.
(1-
tailed
)
.000 .000 . .044 .104 .258
104
N 47 47 47 47 47 47
DUKUNGAN_K
ELUARGA
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.247* -.158 .251
* 1.000 .593
** .600
**
Sig.
(1-
tailed
)
.047 .145 .044 . .000 .000
N 47 47 47 47 47 47
DUKUNGAN_T
EMAN
Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.151 .132 -.187 .593** 1.000 .387
**
Sig.
(1-
tailed
)
.155 .188 .104 .000 . .004
N 47 47 47 47 47 47
DUKUNGAN_S
O
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.109 .036 .097 .600** .387
** 1.000
Sig.
(1-
tailed
)
.232 .406 .258 .000 .004 .
N 47 47 47 47 47 47
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
105
LAMPIRAN 12
ANALISIS TAMBAHAN
PENDIDIKAN DASAR MENENGAH
Correlations
PENERI
MAAN_DI
RI
PENO
LAKA
N
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
DUKUNGAN
_KELUARG
A
DUKUNG
AN_TEMA
N
DUKUN
GAN_S
O
Spea
rman'
s rho
PENERIMAAN
_DIRI
Corr
elatio
n
Coeff
icient
1.000 -.399* .940
** .056 -.550
** -.067
Sig.
(1-
tailed
)
. .024 .000 .395 .002 .375
N 25 25 25 25 25 25
PENOLAKAN Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.399* 1.000 -.658
** -.138 .194 .303
Sig.
(1-
tailed
)
.024 . .000 .255 .176 .070
N 25 25 25 25 25 25
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.940** -.658
** 1.000 .124 -.492
** -.133
106
Sig.
(1-
tailed
)
.000 .000 . .277 .006 .263
N 25 25 25 25 25 25
DUKUNGAN_K
ELUARGA
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.056 -.138 .124 1.000 .403* .284
Sig.
(1-
tailed
)
.395 .255 .277 . .023 .084
N 25 25 25 25 25 25
DUKUNGAN_T
EMAN
Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.550** .194 -.492
** .403
* 1.000 .102
Sig.
(1-
tailed
)
.002 .176 .006 .023 . .314
N 25 25 25 25 25 25
DUKUNGAN_S
O
Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.067 .303 -.133 .284 .102 1.000
Sig.
(1-
tailed
)
.375 .070 .263 .084 .314 .
N 25 25 25 25 25 25
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
107
PENDIDIKAN TINGGI
Correlations
PENERI
MAAN_DI
RI
PENO
LAKA
N
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
DUKUNGAN
_KELUARG
A
DUKUNG
AN_TEMA
N
DUKUN
GAN_S
O
Spea
rman'
s rho
PENERIMAAN
_DIRI
Corr
elatio
n
Coeff
icient
1.000 -.224 .778** .300 .183 .237
Sig.
(1-
tailed
)
. .158 .000 .087 .207 .144
N 22 22 22 22 22 22
PENOLAKAN Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.224 1.000 -.755** -.183 .061 -.249
Sig.
(1-
tailed
)
.158 . .000 .207 .394 .132
N 22 22 22 22 22 22
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.778** -.755
** 1.000 .301 .085 .277
Sig.
(1-
tailed
)
.000 .000 . .086 .353 .106
N 22 22 22 22 22 22
108
DUKUNGAN_K
ELUARGA
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.300 -.183 .301 1.000 .726** .869
**
Sig.
(1-
tailed
)
.087 .207 .086 . .000 .000
N 22 22 22 22 22 22
DUKUNGAN_T
EMAN
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.183 .061 .085 .726** 1.000 .630
**
Sig.
(1-
tailed
)
.207 .394 .353 .000 . .001
N 22 22 22 22 22 22
DUKUNGAN_S
O
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.237 -.249 .277 .869** .630
** 1.000
Sig.
(1-
tailed
)
.144 .132 .106 .000 .001 .
N 22 22 22 22 22 22
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
109
USIA ANAK <= 10 TAHUN
Correlations
PENERI
MAAN_DI
RI
PENO
LAKA
N
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
DUKUNGAN
_KELUARG
A
DUKUNG
AN_TEMA
N
DUKUN
GAN_S
O
Spea
rman'
s rho
PENERIMAAN
_DIRI
Corr
elatio
n
Coeff
icient
1.000 -.427* .924
** .343
* -.145 .156
Sig.
(1-
tailed
)
. .015 .000 .043 .240 .224
N 26 26 26 26 26 26
PENOLAKAN Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.427* 1.000 -.718
** -.202 .202 -.012
Sig.
(1-
tailed
)
.015 . .000 .161 .161 .476
N 26 26 26 26 26 26
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.924** -.718
** 1.000 .310 -.210 .136
Sig.
(1-
tailed
)
.000 .000 . .062 .152 .254
N 26 26 26 26 26 26
110
DUKUNGAN_K
ELUARGA
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.343* -.202 .310 1.000 .466
** .460
**
Sig.
(1-
tailed
)
.043 .161 .062 . .008 .009
N 26 26 26 26 26 26
DUKUNGAN_T
EMAN
Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.145 .202 -.210 .466** 1.000 .313
Sig.
(1-
tailed
)
.240 .161 .152 .008 . .060
N 26 26 26 26 26 26
DUKUNGAN_S
O
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.156 -.012 .136 .460** .313 1.000
Sig.
(1-
tailed
)
.224 .476 .254 .009 .060 .
N 26 26 26 26 26 26
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
111
USIA ANAK > 10 TAHUN
Correlations
PENERI
MAAN_DI
RI
PENO
LAKA
N
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
DUKUNGAN
_KELUARG
A
DUKUNG
AN_TEMA
N
DUKUN
GAN_S
O
Spea
rman'
s rho
PENERIMAAN
_DIRI
Corr
elatio
n
Coeff
icient
1.000 -.129 .828** .159 -.173 -.002
Sig.
(1-
tailed
)
. .289 .000 .246 .227 .497
N 21 21 21 21 21 21
PENOLAKAN Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.129 1.000 -.574** -.089 .072 .077
Sig.
(1-
tailed
)
.289 . .003 .350 .379 .371
N 21 21 21 21 21 21
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.828** -.574
** 1.000 .171 -.212 .071
Sig.
(1-
tailed
)
.000 .003 . .230 .178 .380
N 21 21 21 21 21 21
112
DUKUNGAN_K
ELUARGA
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.159 -.089 .171 1.000 .738** .666
**
Sig.
(1-
tailed
)
.246 .350 .230 . .000 .000
N 21 21 21 21 21 21
DUKUNGAN_T
EMAN
Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.173 .072 -.212 .738** 1.000 .511
**
Sig.
(1-
tailed
)
.227 .379 .178 .000 . .009
N 21 21 21 21 21 21
DUKUNGAN_S
O
Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.002 .077 .071 .666** .511
** 1.000
Sig.
(1-
tailed
)
.497 .371 .380 .000 .009 .
N 21 21 21 21 21 21
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
USIA IBU <= 40 TAHUN
Correlations
113
PENERI
MAAN_DI
RI
PENO
LAKA
N
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
DUKUNGAN
_KELUARG
A
DUKUNG
AN_TEMA
N
DUKUN
GAN_S
O
Spea
rman'
s rho
PENERIMAAN
_DIRI
Corr
elatio
n
Coeff
icient
1.000 -.714** .973
** -.080 -.336 .189
Sig.
(1-
tailed
)
. .007 .000 .407 .156 .289
N 11 11 11 11 11 11
PENOLAKAN Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.714** 1.000 -.813
** .054 .426 .115
Sig.
(1-
tailed
)
.007 . .001 .437 .096 .368
N 11 11 11 11 11 11
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.973** -.813
** 1.000 -.145 -.315 .065
Sig.
(1-
tailed
)
.000 .001 . .335 .173 .424
N 11 11 11 11 11 11
114
DUKUNGAN_K
ELUARGA
Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.080 .054 -.145 1.000 .332 .133
Sig.
(1-
tailed
)
.407 .437 .335 . .159 .349
N 11 11 11 11 11 11
DUKUNGAN_T
EMAN
Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.336 .426 -.315 .332 1.000 -.121
Sig.
(1-
tailed
)
.156 .096 .173 .159 . .361
N 11 11 11 11 11 11
DUKUNGAN_S
O
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.189 .115 .065 .133 -.121 1.000
Sig.
(1-
tailed
)
.289 .368 .424 .349 .361 .
N 11 11 11 11 11 11
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
115
USIA IBU > 40 TAHUN
orrelations
PENERI
MAAN_DI
RI
PENO
LAKA
N
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
DUKUNGAN
_KELUARG
A
DUKUNG
AN_TEMA
N
DUKUN
GAN_S
O
Spea
rman'
s rho
PENERIMAAN
_DIRI
Corr
elatio
n
Coeff
icient
1.000 -.145 .868** .223 -.137 .106
Sig.
(1-
tailed
)
. .199 .000 .096 .212 .270
N 36 36 36 36 36 36
PENOLAKAN Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.145 1.000 -.569** -.130 .059 -.046
Sig.
(1-
tailed
)
.199 . .000 .225 .366 .395
N 36 36 36 36 36 36
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.868** -.569
** 1.000 .267 -.143 .146
Sig.
(1-
tailed
)
.000 .000 . .058 .202 .197
N 36 36 36 36 36 36
116
DUKUNGAN_K
ELUARGA
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.223 -.130 .267 1.000 .680** .754
**
Sig.
(1-
tailed
)
.096 .225 .058 . .000 .000
N 36 36 36 36 36 36
DUKUNGAN_T
EMAN
Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.137 .059 -.143 .680** 1.000 .522
**
Sig.
(1-
tailed
)
.212 .366 .202 .000 . .001
N 36 36 36 36 36 36
DUKUNGAN_S
O
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.106 -.046 .146 .754** .522
** 1.000
Sig.
(1-
tailed
)
.270 .395 .197 .000 .001 .
N 36 36 36 36 36 36
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
117
PENDAPATAN RENDAH ( > Rp. 500.000 – Rp. 3.000.000)
Correlations
PENERI
MAAN_DI
RI
PENO
LAKA
N
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
DUKUNGAN
_KELUARG
A
DUKUNG
AN_TEMA
N
DUKUN
GAN_S
O
Spea
rman'
s rho
PENERIMAAN
_DIRI
Corr
elatio
n
Coeff
icient
1.000 -.157 .852** .079 -.340
* -.021
Sig.
(1-
tailed
)
. .217 .000 .348 .041 .459
N 27 27 27 27 27 27
PENOLAKAN Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.157 1.000 -.618** .286 .391
* .382
*
Sig.
(1-
tailed
)
.217 . .000 .074 .022 .025
N 27 27 27 27 27 27
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.852** -.618
** 1.000 -.096 -.462
** -.184
Sig.
(1-
tailed
)
.000 .000 . .317 .008 .180
N 27 27 27 27 27 27
118
DUKUNGAN_K
ELUARGA
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.079 .286 -.096 1.000 .627** .486
**
Sig.
(1-
tailed
)
.348 .074 .317 . .000 .005
N 27 27 27 27 27 27
DUKUNGAN_T
EMAN
Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.340* .391
* -.462
** .627
** 1.000 .287
Sig.
(1-
tailed
)
.041 .022 .008 .000 . .074
N 27 27 27 27 27 27
DUKUNGAN_S
O
Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.021 .382* -.184 .486
** .287 1.000
Sig.
(1-
tailed
)
.459 .025 .180 .005 .074 .
N 27 27 27 27 27 27
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
119
PENDAPATAN TINGGI (≥ Rp. 3.000.100 – > Rp. 7.000.000 )
Correlations
PENERI
MAAN_DI
RI
PENO
LAKA
N
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
DUKUNGAN
_KELUARG
A
DUKUNG
AN_TEMA
N
DUKUN
GAN_S
O
Spea
rman'
s rho
PENERIMAAN
_DIRI
Corr
elatio
n
Coeff
icient
1.000 -.513* .945
** .596
** .160 .385
*
Sig.
(1-
tailed
)
. .010 .000 .003 .250 .047
N 20 20 20 20 20 20
PENOLAKAN Corr
elatio
n
Coeff
icient
-.513* 1.000 -.729
** -.609
** -.121 -.330
Sig.
(1-
tailed
)
.010 . .000 .002 .306 .078
N 20 20 20 20 20 20
PENERIMAAN
_DIRI_BALANC
E
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.945** -.729
** 1.000 .684
** .145 .437
*
Sig.
(1-
tailed
)
.000 .000 . .000 .270 .027
N 20 20 20 20 20 20
120
DUKUNGAN_K
ELUARGA
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.596** -.609
** .684
** 1.000 .525
** .731
**
Sig.
(1-
tailed
)
.003 .002 .000 . .009 .000
N 20 20 20 20 20 20
DUKUNGAN_T
EMAN
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.160 -.121 .145 .525** 1.000 .453
*
Sig.
(1-
tailed
)
.250 .306 .270 .009 . .023
N 20 20 20 20 20 20
DUKUNGAN_S
O
Corr
elatio
n
Coeff
icient
.385* -.330 .437
* .731
** .453
* 1.000
Sig.
(1-
tailed
)
.047 .078 .027 .000 .023 .
N 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
121
LAMPIRAN 13
Surat Ijin Penelitian dan Surat Keterangan Selesai Penelitian
122
123
124
125