hubungan antara budaya kerja dengan sikap …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/a mahfudh...

93
i HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh A. MAHFUDH ROSYIDI NIM : 111 10 076 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN SALATIGA 2015

Upload: phamanh

Post on 26-May-2019

233 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

i

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN

SIKAP TAAWUN GURU DI SMK MUHAMMADIYAH

SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh

A. MAHFUDH ROSYIDI

NIM : 111 10 076

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

IAIN SALATIGA

2015

Page 2: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

v

MOTTO

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Keluarga besarku terutama pada ayahku Bapak Syaifuddin Zamjuri, Ibuku

Sunisih, dan adikku A. Mahmud Rosyidi yang selalu memberi nasihat, kasih

sayang, bimbingan dan motivasi serta dukungan materi.

2. Teman-temanku di kampus yaitu kelas PAI B angkatan tahun 2010

khususnya Alwi, Budi, Kafi, Alfan, Mahmudi, Gunawan, Mangsur, Faizah,

Anisa, Ulfa, Amel, Helmi, Topik. Yang selalu menemani di saat suka maupun

senang, yang selalu memotivasi dan memberi banyak dukungan serta teman-

teman lainnya di STAIN Salatiga.

3. Keluarga besar dan teman-teman seperjuanganku di Himpunan Mahasiswa

Islam (HMI) Cabang Salatiga Komisariat Walisongo khususnya orang yang

terkasih Luluk SH, Iin, Sahal, Najmi, Hasan, Said, Shokip, dsb, dan keluarga

besar HMI Cabang Salatiga lainnya, yang selalu memberikanku semangat

berjuang dalam berorganisasi serta memberikan banyak pelajaran yang

berharga dan ilmu yang bermanfaat.

4. Keluarga besar Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiein terutama kamar 03

dan Madrasah Hidayatul Mubtadiein kelas 3 aliyah yang menemaniku dalam

mencari ilmu keagamaan yang sesuai dengan norma Islam serta para Ustadz-

ustadz yang mengajarkan ilmu keagamaan di dalam pondok pesantren.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

vii

KATA PENGANTAR

Asslamu‟alaikum Wr. Wb

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas

segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan

kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh

gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Rasimin, S.Pd.I., M.Pd., selaku ketua program studi Pendidikan

Agama Islam (PAI).

3. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. sebagai dosen pembimbing skripsi

yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta

pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk

menyelesaikan tugas ini.

4. Dra. Hj. Siti Farikhah, M.Pd. selaku pembimbing akademik

5. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

viii

ABSTRAK

Page 9: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

ix

Rosyidi. Mahfudh. 2015 Hubungan Antara Budaya Kerja Dengan Sikap Ta‟awun

Guru Di SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015.

Kata kunci: budaya kerja dengan sikap ta‟awun Guru SMK Muhammadiyah

Salatiga

Peneliti ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan antara budaya

kerja dengan sikap taawun di SMK Muhammadiyah Sakatiga tahun ajaran

2014/2015. Pertanyaan pertama yang ingin dijawab melalui peneliti adalah: (1) Bagaimana budaya kerja di tahun ajaran SMK Muhammadiyah Salatiga

2014/2015. (2)Bagaimana sikap taawun guru di SMK Muhammadiyah Salatiga

tahun ajaran 2014/2015. (3) Adakah hubungan antara budaya kerja dengan sikap

taawun guru di SMK Muhammadiyah Salatiga?.

Peneliti ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini merupakan

penelitian populasi yang menggunaan 50 responden. Pengumpulan menggunakan

instrument kuisioner untuk menjaring data X dan data Y.

Hasil penelitian menunjukkan: (a) budaya kerja di tahun ajaran SMK

Muhammadiyah Salatiga 2014/2015. tergolong cukup yaitu sebesar (34%). (b)

sikap taawun guru di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2014/2015

tegolong cukup

(34%). Sehingga hasil peneliti menunjukkan adanya hubungan antara budaya

kerja dengan sikap ta‟awun di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran

2014/2015. Yang dibuktikan dengan hasil perhitungan hipotesis dengan bantuan

SPSS 16.0 for windows yaitu pada uji r sebesar 0,777>0,403 pada taraf

signifikansi 1% maka hasil yang diperoleh adalah signifikan.

Hasil peneliti ini diharapkan agar budaya kerja di SMK Muhammadiyah

mampu meningkatkan kinerja guru yang lebih baik sehingga guru saling bantu

membantu dalam bekerja agar tercapainya keinginan yang di harapkan,

DAFTAR ISI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

x

HALAMAN JUDUL........................................................................... I

LEMBAR BERLOGO........................................................................ ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING................................................. iii

PENGESAHAAN KELULUSAN ..................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................... v

MOTTO............................................................................................... vi

PERSEMBAHAN............................................................................... vii

KATA PENGANTA ......................................................................... viii

ABSTRAK.......................................................................................... x

DAFTAR ISI..................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 7

D. Hipotes.................................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian.................................................................. 8

F. Definisi Operasional............................................................... 9

G. Metode Penelitian................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI............................................................ 19

A. Budaya kerja .......................................................................... 19

1. Pengertian budaya............................................................. 19

2. Pengerian kerja.................................................................. 21

3. Kerja dalam perspektif Islam............................................ 23

4. Faktor faktor yang mempengaruhi budaya kerja............. 25

5. Tugas guru......................................................................... 28

B. Sikap ta‟awun.......................................................................... 32

1. Pengertian sikap................................................................ 32

2. Pengertian ta‟awun............................................................ 34

3. Keta‟awunan dalam bekerja.............................................. 34

4. Dalil-dalil sikap ta‟awun................................................... 40

Page 11: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xi

5. Lawan dari sikap ta‟awun................................................. 37

6. Keutamaan sikap ta‟awun................................................. 38

7. Karakteristik sikap ta‟awun............................................... 38

C. Hubungan antara budaya kerja dengan sikap ta‟awun............ 41

BAB III HASIL PENELITIAN.......................................................... 44

A. Gambaran Umum ................................................................... 44

1. Letak geografis.................................................................. 44

2. Sejarah............................................................................... 44

3. Visi dan misi..................................................................... 45

4. Tujuan pendidikan dan tujuan sekolah.............................. 46

5. Progam keahlian ............................................................... 47

6. Data siswa......................................................................... 48

7. Daftar nama guru............................................................... 48

B. Penyajian data........................................................................ 50

1. Data responden.................................................................. 50

2. Data hasil angket............................................................... 52

BAB IV ANALISIS DATA............................................................... 61

A. Analisis Deskriptif.................................................................. 61

B. Uji Asumsi.............................................................................. 72

C. Uji Hipotesis............................................................................ 75

BAB V PENUTUP.............................................................................. 78

A. Kesimpulan ............................................................................. 78

B. Saran........................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Page 12: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xii

Tabel 1.1 kisi kisi instrument.................................................................... 14

Tabel 3.1 Data Siswa SMK Muhammadiyah............................................. 48

Tabel 3.2 Data Guru SMK Muhammadiyah.............................................. 49

Tabel 3.3 Nama responden SMK Muhammadiyah.................................... 50

Tabel 3.4 Hasil angket budaya kerja.......................................................... 52

Tabel 3.5 Hasil angket sikap ta‟awun........................................................ 57

Tabel 4.1 Distribusi Skor antara budaya kerja .......................................... 63

Tabel 4.2 Distribusi Skor antara budaya kerja .......................................... 64

Tabel 4.3 Katagori Skor Variabel X (budaya kerja) beserta Frekuensi

Respondennya.............................................................................................

65

Tabel 4.4 Katagori, Skor, Frekuensi, dan Persentase................................. 66

Tabel 4.5 Distribusi Skor sikap ta‟awun 69

Tabel 4.6 Katagori Skor Variabel y (sikap ta‟awun guru) beserta

Frekuensi....................................................................................................

70

Tabel 4.7 Kategori, skor, Frekuensi, dan Persentase.................................. 71

Tabel 4.8 Nilai Product Moment................................................................ 77

BAB I

PENDAHULUAN

Page 13: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xiii

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan suatu sistem yang teratur dan

mengemban misi yan cukup luas yaitu segala sesuatu yang bertalian

dengan perkembangan fisik, kesehatan, ketrampilan, pikiran,

perasaan, kemauan, sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau

keimanan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu

lembaga pendidikan formal mempunyai muatan beban yang cukup

berat dalam melaksanankan misi pendidikan tersebut. Lebih-lebih

kalau dikaitkan dengan pesatnya perubahan zaman dewasa ini yang

akan sangat berpengaruh terhadap anank-anak didik daam berfikir,

bersikap dan berprilaku, khususnya terhadap mereka yang masih

dalam tahap perkembangan transisi yang masih mencari identitas

diri. faktor-faktor pendidikan yang meliputi filsafat negara, agama,

sosial-budaya, ekonomi, politk dan demografi sangat

mempengaruhi pendidikan, dan sesungguhnya bahwa ketujuh faktor

pendidikan merupakan supra sistem pendidikan itu sendiri

(Departemen Agama Islam, 2001:10). Misi pendidikan yang sudah

dijelaskan di atas, itu didorong dengan adanya guru yang

berprofesional dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Nah

oleh sebab itu dalam pendidikan guru merupakan bagian yang

sangat penting, oleh karena itu guru harus bersikap mendidik dan

memberi contoh pada siswa.

Guru merupakan suatu profesi atau jabatan yang di mana

Page 14: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xiv

jabatan itu ialah mendidik atau mengajarkan ilmu pada peserta

didik. Dalam hal ini tugas guru di samping mengajar juga menjadi

orang tua kedua, karena selalu memberi contoh hal hal yang baik

pada peseta didik. Guru harus memiliki sistem pengajaran yang

efisien dan juga memiliki wawasan atau pengalaman luas, sehingga

menjadikan manusia yang lebih sempurna dan berbudi pekerti yang

baik. Menurut Humaidi (1980:114) Orang yang menyampaikan

pendidikan dan pengajaran di dalam kelas atau di dalam lembaga

pendidikan disebut guru formal, dan guru yang mengajarnnya di

luar kelas dengan metode diskusi, ceramah dan lainnya disebut guru

informal, seperti para Mubaligh, khotib, pengarang, wartawan dan

sebagainya

Kalau kita ketahui perkembangan profesi keguruan

Indonesia., jelas bahwa pada mulanya guru-guru Indonesia diangkat

dari orang-orang yang tidak berpendidikan khususnya untuk

memangku jabatan sebagai guru. Dalam bukunya Sejarah

Pendidikan Indonesia, Nasution (19987). Secara jelas melukiskan

sejarah pendidikan di Indonesia termasuk dalam zaman kolonia

belanda, termasuk juga sejarah profesi keguruan. Walaupun jabatan

guru tidak harus disebut sebagai jabatan profesioal penuh, statusnya

mulai membaik. Di Indonesia telah ada Persatuan Guru Republik

Indonesia (PGRI) yag mewadai persatuan guru, dan juga

mempunyai perwakilan di MPR/DPR (Soetjipto, 1998: 27-28).

Page 15: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xv

Guru dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah seperti al-

mu‟alim, al-muaddib, al-mudaris, al-mursyid, dan al-ustadz;orang

yang bertugas memberi ilmu dalam majlis taklim (lokasi peroses

pembelajaran ilmu). Pengertian guru menurut agama Hindu, al-

mua‟lim atau al-ustadz, juga mempunyai pengertian orang yang

mempunyai tugas untuk membangun aspek spritualitas manusia.

Guru yang baik adalah guru yang mampu melaksanakan inspiring

teaching, yaitu guru yang melalui kegiatan mengajarnya mampu

mengilhami murid muridnya dalam kegiatan mengajar yang

memberikan ilham ini guru yang baik menghidupkan gagasan-

gagasan besar, keinginan yang besar pada murid-muridnya.

Ada lima faktor yang sangat mempengaruhi kualitas perilaku

guru dalam melaksanakan tugasnya. Kelima faktor ini ialah (1)

jenis kewenangan (authority) benar benar diserahkan pada guru; (2)

kualitas atas yang mengawasi dan mengontrol prilaku guru; (3)

kebebasan yang diberikan oleh guru, di dalam maupun di luar kelas;

(4) hubungan guru dengan muridnya; (5) pengetahuan guru dengan

dirinya sendiri dan kepercayaan pada dirinya sendiri. Bahwa tiga

faktor pertama merupakan persoalan-persoalan yang terletak

seluruhnya dalam daerah kekuasaan birokrasi pendidikan,

sedangkan dua faktor yang terakhir merupakan persoalan-persoalan

yang dapat diselesaikan diri sendiri. Dengan demikian masalah

peningkatan kualitas guru tidak hanya bergantung pada kualitas

Page 16: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xvi

guru sendiri, melainkan sangat diperngaruhi pula oleh sikap

birokrasi pendidikan (Buchori, 1994:36).

Guru merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia

pendidikan, dalam hal ini guru dianggap sebagai pemegang suatu

peranan yang sangat sentral. Guru pun menjadi motor

perkembangan dunia pendidikan, ketika guru tersebut tidak bisa

memajukan dunia pendidikan maka generasi selanjutnya akan

bertambah rusak. Karena guru sangat menentukan prestasi

pendidikan siswa. Tidak sembarangan orang bisa menjadi guru

karena guru adalah manusia yang terpilih, dari prilaku, ucapan

maupun hal hal yang kecil.

Menurut E. B. Tylor sebagaimana di kutip oleh Setiadi dkk

(2007:27-30). Berkata budaya adalah suatu keseluruan kompleks

yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, ilmu,

hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan

yang di dapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Sedangkan

subtansi atau isi utama budaya merupakan wujud abstrak dari

segala macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan di dalam

masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik

dalam bentuk atau berupa sistem pengetahuan, nilai, pandangan

hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan. Dengan

demikian budaya menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia

baik material maupun non material. Budaya merupakan suatu

Page 17: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xvii

landasan kegiatan di mana kegiatan itu mencakup seluruh aspek-

aspek dalam kegiatan tersebut dalam hal ini budaya sangat berperan

penting dalam kegiatan masyarakat, karena kalau tidak ada budaya

maka dalam kegiatan-kegiatan itu tidak memiliki ciri khas masing-

masing.

Kerja merupakan salah satu yang dibutuhkan oleh manusia.

Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah,

bahkan seringkali tidak disadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja

karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap

bahwa aktifitas kerja yang dilakukan akan membawa kepada

sesuatu keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan

sebelumnya (Anogara.2005:11). Dengan itu guru akan bekerja

untuk merubah anak didiknya menjadi lebih baik, dengan kata lain

guru akan mengajarkan sesuatu yang bermutu bagi kehidupan anak

didiknya, dan juga untuk dirinya dan untuk sekolah yang

ditempatinya.

Menurut pandangan Islam, kerja kerja merupakan sesuatu

yang digariskan bagi manusia. Bekerja adalah sesuatu dengan

kodratnya sekaligus menjadi cara guna memperoleh kebahagiaan di

dunia dan akhirat. Agama juga menjadikan kerja sebagai cara utama

untuk mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu bekerja merupakan

sumer rezeki. Maka, Islam menganjurkan mereka untuk rajin

bekerja agar mendapatkan nikmat kehidupan duniawiserta

Page 18: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xviii

menginfakkan sebagian harta yang dihasilkan (Asifudin, 2004: 76).

Kerja dalam arti luas adalah segala bentuk usaha yang dilakukan

oleh manusia, baik dalam hal materi mauoun non materi atau

masalah dunia maupun akhirat (Mochlasin, 2010:76)

Tinggi rendahnya mutu sekolah itu dapat dilihat dari hasil

kerja guru, profesional maupun pengelolaan pembelajaran dengan

hal ini maka mutu sekolahan akan terlihat dengan mudah, karena

guru berperan penting dalam hal pendidikan maupun dalam hal

menjunjung tinggi mutu sekolahan.

Budaya kerja guru dapat dilihat dari kebiasaan sehari-hari,

budaya kerja sama dengan nilai–nilai kerja, di mana suatu guru

bekerja harus ada dorongan yang mendukung seorang guru bekerja

tersebut. Dengan adanya dorongan dari kepala sekolah dan juga

karyawan akan mendorong terciptanya budaya kerja yang optima.

Budaya kerja dapat dilihat dari berbagai hal pekerjaan seperti cara

mengajar sisiwa, berkomunikasi antar sesama guru, mentaati semua

peraturan yang ada di sekolah dan bisa juga hal hal yang positif

lainnya. Akan tetapi budaya kerja guru akan lebih optimal bila

mana didukung oleh kepala sekolah, guru dan karyawan. Kinerja

guru akan lebih bila dibarengi dengan kekurangan yang ada pada

dirinya sendiri, dan berusaha untuk meningkatkan kekurangannya

tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan mutu kualitas kinerja

guru. Budaya kerja di sekolah dapat berupa membuat dan

Page 19: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xix

mempersiapkan administrasi guru, pelaksanaan proses belajar

mengajar, serta pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

Untuk lebih jelasnya, dalam peneliti ini penulis tertarik dan

akan mencoba meneliti secara dekat di lapangan dan yyang akan

dituangkan dalam judul skripsi HUBUNGAN BUDAYA KERJA

DENGAN SIKAP TA‟AWUN GURU DI SMK

MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2014/2015.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan penjelasan di atas penulis

menjadikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana budaya kerja di tahun ajaran SMK Muhammadiyah

Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015?

2. Bagaimana sikap taawun guru di SMK Muhammadiyah

Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015?

3. Adakah hubungan antara budaya kerja dengan sikap taawun

guru di SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran

2014/2015?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian sebagai berikut;

1. Untuk mengetahui budaya kerja di SMK Muhammadiyah

Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xx

2. Untuk mengetahui sikap taawun guru di SMK Muhammadiyah

Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara budaya kerja

dengan sikap taawun guru di SMK Muhammadiyah Salatiga

Tahun Pelajaran 2014/2015.

D. HIPOTESIS

Hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap suatu permasalahan penelitian, sampai terbukti

melalui data yang terkumpul (Arikunto.2006:71).

Sedangkan hipotesis yang peneliti ajukan adalah “ada

hubungan antara budaya kerja dengan sikap taawun guru di SMK

Muhammadiyah Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015 yang berati

semakin baik budaya kerja di SMK Muhammadiyah Salatiga,

maka semakin baik pula sikap taawun guru.

E. MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi

sekolah SMK Muhammdiyah Salatiga, baik maanfaat praktis

maupun teoritis.

1. Manfaat Teoritis

Di harapkan memberi manfaat bagi dunia pendidikan

khususnya di SMK Muhammadiyah Salatiga.

2. Manfaat Praktis

Page 21: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxi

Memberikan manfaat bagi sekolah bahwa budaya kerja

sangatlah penting dalam membangun sikap taawun guru

sehingga sekolah dapat meningkatkan budaya kerja di sekolah

tersebut.

F. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran judul

yang akan penulis bahas, maka akan dijelaskan maka perlu adanya

penegasan judul, yaitu;

1. Budaya Kerja

Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya

yang berarti dari cinta, karya dan karsa. Kata budaya

sebenarnya berasal dari bahasa Sanshkerta budhayah yaitu

bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.

Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu

sebagai segala daya dan aktivitas manusia untung mengolah

dan mengubah alam (Setiadi dkk.2006:27). Sedangkan menurut

kamus besar bahasa Indonesia budaya adalah pikiran, akal,

budi. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan manusia.

Kebutuhan itu bisa bermacam macam, berkembang dan

berubah, bahkan sering kali tidak disadari oleh pelakunya

(Anoraga, 2005:11).

Budaya kerja adalah suatu falsafah dengan didasari

Page 22: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxii

pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat,

kebiasaan dan dorongan yang dibudayakan dalam suatu

kelompok dan tercermin dalam sikap sebagai menjadi perilaku,

cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud

sebagai kerja. (http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-

budaya-kerja) Sedangkan Menurut Osborn dan Plastrik dalam

bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia menerangkan

bahwa Budaya kerja adalah seperangkat perilaku perasaan dan

kerangka psikologis yang terinternalisasi yang sangat

mendalam dan dimiliki bersama oleh semua anggota

organisasi itu sendiri.

(http://arozieleroy.wordpress.com/2010/07/13/budaya-kerja)

Adapun indikator budaya kerja adalah sebagai berikut:

a) Kebiasaan

b) Peraturan

c) Nilai nilai

2. Sikap Taawun

Menurut kamus kontemporer Arab Indonesia kata

taawun berasal dari bahsa Arab ن ن, رعا yang artinya ذعا

tolong menolong, bekerja sama, bergotong royong. Sedangkan

ن .hal tolong menolong, bekerja sama, bergotong royong ذعا

Taawun juga dapat diartikan sebagai sikap kebersamaan dan

rasa saling memiliki dan saling membutuhkan antara satu

Page 23: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxiii

dengan yang lainnya, sehingga dapat mewujudkan suatu

pergaulan yang yang harmonis dan rukun.

(http://esuktangi.blogspot.com diakses pada 19 Agustus 2014).

Adapun indikator sikap ta‟awun guru adalah sebagai

berikut:

a) Ramah

b) Kasih sayang

c) Simpati

d) Rendah hati

e) Ikhlas

G. METODE PENELITIAN

Kebenaran suatu peneliti dapat diterima apabila ada suatu

bukti nyata yang sesuai dengan prosedur-prosedur yang sistematis

serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan oleh

peneliti adalah pendekatan kuantitatif. Hal ini di sebabkan

karena peneliti ini meneliti tentang hubungan variabel X dan Y.

Peneliti ini mempunyai dua variabel, budaya kerja sebagai

variabel X dan sikap taawun guru sebagai variabel Y.

2. Lokasi Penelitian

Peneliti ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah

Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxiv

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian

(Arikunto, 2006;130). Adapun yang peneliti maksudkan

disini adalah seluruh guru yang berada di SMK

Muhammadiyah Salatiga yang mana jumlahnya 50.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti.

Arikunto (2006:131). Sedangkan menurut kamus besar

bahasa Indonesia, sampel adalah sesuatu yang digunakan

untuk menunjukkan sifat suatu kelompok. Maka apabila

subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Tetapi, jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara

10-15% atau 20-25% atau lebih Arikunto (2006:134).

Dalam peneliti ini penulis mengambil sampel pada guru di

SMK Muhammadiyah Salatiga dengan berjumlah 50 guru

dari keseluruhan 50.

4. Pengumpulan data

Untuk memudahkan teknik pengumpulan data dalam

penelitian maka peneliti memilih teknik sebagai berikut;

Page 25: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxv

a. Angket

Menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah

daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu

dengan ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan.

Anket adalah kumpulan dari pernyataan yang

diajukan secara tertulis pada seseorang, dan hal cara

menjawab juga dilakukan secara tertulis (Arikunto,

2005:101).

Metode ini digunakan untuk mendapat data tentang

budaya kerja dan sikap taawun guru.

b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan

data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda, dan

sebagainya (Arikunto, 2006:158). Dokumentasi ini

digunakan untuk mengumpulkan data-daa yang bersifat

dokumenter seperti arsip sekolah, sarana dan prasarana,

struktur organisasi sekolah.

c. Wawancara

Menurut Nazir sebagaiman di kutip oleh

Supriyanto dan Masyhuri Machfudz (2010:199)

wawancara (interview) adalah suatu proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

Page 26: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxvi

jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau

pewancara dengan si penjawab atau responden dengan

menggunakan alat yang dinamakan interview guide

(panduan wawancara).

d. Observasi

Sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

(interview) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara (Hasan, 2008:141).

5. Insrument Penelitian

Instrument yang digunakan peneliti adalah

menggunkan angket. Dalam penelitian ini, penulis

mempersiapkan ada dua angket, yaitu angket pertama untuk

mengetahui bagamana budaya kerja di SMK Muhammadiyah

Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015 dan angket yang kedua

untuk mengetahui bagaimana sikap ta‟awun guru di SMK

Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.

Guru memilih jawaban yang telah disediakan yang

dianggap paling sesuai dengan pribadinya. Adapun jumlah

pertanyaan adalah 20 soal dari masing-masing variabel

pertama dan kedua.

Tabel 1.1

Kisi-Kisi Penyusunan Intrumen Penelitian

Page 27: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxvii

NO KONSEP DASAR KOMPONEN INDIKATOR NO

ITEM

1 Budaya kerja

merupakan suatu

kebiasaaan

seseorang dalam

menetukan kualitas

dalam seseorang

Kebiasaan Guru

mempunyai

sikap baik dan

juga pendirian

yang positif dan

juga kesadaran

akan suatu

pekerjaan

1, 2, 3,

4, 5, 6,

7

Peraturan Guru memiliki

sikap kesadaran

tinggi sesuai

dengan

konsekwensi

terhadap

peraturan yang

berlaku

8, 9,

10, 11,

12, 13,

14

Nilai-nilai Guru mampu

menilai apa

yang lebih

penting atau

yang kurang

penting, lebih

baik atau kurang

baik

15, 16,

17, 18,

19, 20

NO KONSEP DASAR INDIKATOR DESKRIPTOR NO

ITEM

2 Sikap taawun

merupakan sikap

saling bahu-

membahu antara

satu dengan yang

lain, sikap

kebersamaan dan

Ramah Guru selalu

berbicara sopan

dan berprilaku

baik

1, 2, 3,

4

Kasih sayang Guru saling

mengasih dan

bersifat lemah

,5, 6, 7,

8

Page 28: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxviii

rasa saling

memeiliki dan saling

membutuhan

lembut dalam

kehidupan

sehari-hari

Simpati Guru memiliki

rasa setuju

dalam

membantu suatu

pekerjaan agar

cepat selesai

9, 10,

11, 12

Rendah hati Guru saling

berintropeksi

diri dan tidak

mempunyai rasa

sombong

13, 14,

15, 16

Ikhlas Guru memiliki

perilaku tulus

tanpa adanya

pamrih apapun

17, 18,

19, 20

6. Teknik analisis data

Analisis data adalah suatu metode dengan cara

menganalisis data yang diperoleh untuk mencari ada tidaknya

hubungan antara budaya kerja dengan sikap taawun guru.

a. Analisis pendahuluan

Yaitu tahap pengelompokan data yang akan

dimasukkan kedalam distribusi frekuensi dan diadakan

pengelolaan seperlunya atau tahap pemberian nilai hasil

angket dengan memberi bobot sebagai berikut:

a) Alternatif jawaban A di beri skor 4 (Sangat baik).

b) Alternatif jawaban B di beri skor 3 (Baik).

Page 29: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxix

c) Alternatif jawaban C di beri skor 2 (Cukup).

d) Alternatif jawaban D di beri skor 1 (Kurang)

a. Analisis Uji Hipotesis

Analisis ini merupakan langkah kedua setelah data ini

terkumpul dengan cara mengadakan perhitungan terhadap

data yang ada, kemudian hasilnya dimasukkan rumus

prosentase.

Dengan hal itu maka peneliti akan memnggunakan

rumums prosentase sebagai berikut:

Keterangan :

P : presentase perolehan

F : Frekuensi mentah

N : Jumplah total responden

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

bantuan SPSS 16.0 for windows. Dalam penelitian ini analisis

korelasi untuk mengetahui hubungan antara budaya kerja (X)

dengan sikap taawun guru.

H. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Untuk memudahkan pembahasan skripsi ini penulis

menggunakan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

𝑃 = 𝐹

𝑁 𝑋 100%

Page 30: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxx

Meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, penegasan istilah, hipotesis, metodologi penelitian dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada landasan teori mengemukakan tentag dasar-dasarteori

yang meliputi pengertian budaya kerja, kerja dalam per[ektif

Islam, faktor, dan tugas guru. Sedangkan tentang sikap taawun

meliputi: pengertian sikap taawun, teori keta‟awunan dalam

bekerja dalil, lawan sikap ta‟awun, keutamaan sikap taawun,

karakteristik sikap taawun.

BAB III: LAPORAN HASIL BELAJAR

Pada bab ini, penulis laporkan tentang gambaran umum

SMK Muhammadiyah Salatiga yang berisi tentang sejarah berdiri,

letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru, siswa, kegiatan

siswa serta laporan hasil penelitian tentang data responden yang

berisi hasil nilai angket guru tentang budaya kerja dan sikap

taawun guru SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran

20014/1015.

BAB IV : ANALISIS DATA

Pada bab ini terdiri dari tiga analisis data, analisis ertama

yaitu tentang sikap taawun guru, analisis kedua yaitu tentang

budaya kerja, dan analisis ketiga tentang hubungan dari analisis

Page 31: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxxi

pertama dan kedua.

BAB V : PENUTUP

Kesimpulan dan saran, daftar pustaka, lampiran-lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. BUDAYA KERJA

1. Pengertian budaya

Pengertian budaya adalah merupakan perkembangan majemuk dari

kata “budi daya” yang berarti “daya dari budi” sehingga dibedakan antara

Page 32: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxxii

dari “budaya‟‟ yang berarti “daya dari budi” yang berupa cipta , karsa dan

rasa, dengan “kebudayaan” yang berarti hasil dari cipta, karsa dan rasa

(Sulaiman, 1995:12)

Menurut M.M Djojidiego dalam bukunya Azaz-azaz Sosiologi

sebagaimana yang dikutip oleh Hariyono (1996:44) bahwa budaya adalah

“daya dari budi berupa cipta, karsa dan rasa”.

Cipta adalah kerinduan manusia untuk mengetahui rasa segala hal

yang ada dalam pengalamannya, yang meliputi pengalaman lahir

dan batin. Hasil cipta berupa berbagai ilmu pengetahuan yang

bersumber pada kenyataan yang ada.

Karsa adalah kerinduan manusia untuk menginsyafi sangkan

paran. Yakni dari manusia sebelum lahir (sangkan), dan kemana

manusia sesudah mati (paran), lalu muncul berbagai sisitem

kepercayaan dan agama. Kesimpulan antara kelompok manusia

satu degan yang lain terhadap sangkan dan paran berbeda-beda,

sekalipun memiliki hakikat yang sama.

Rasa adalah kerinduan manusia akan keindahan, sehingga

menimbulkan dorongan baginya untuk menikmati keindahan.

Manusia merindukan keindahan dan menolak sesuatu yang buruk,

yang jelek. Buah perkembangan rasa ini terjelma dalam berbagai

bentuk norma keindahan yang kemudian menghasilkan berbagai

macam kesenian.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxxiii

Menurut Malinowski sebagaimana yang dikutip oleh Suparto

(1996:34) menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan

atas berbagai sistem kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu

menghadirkan corak kebudayaan yang khas.

Wujud kebudayaan menurut Koentjoningrat sebagaimana yang di

kutip oleh Sudibyo (2013:29-31) membagi ke dalam tiga wujud, yaitu

Wujud ideal : yaitu kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma, norma,

peraturan-peraturan dan sebagainya yang berfungsi mengatur,

mengendalikan dan memberi arah kepada kelakuan manusia, serta

perbuatan manusia dalam masyarakat, maka sering disebut “adat tata

cara”. Dimana mana manusia itu pada dasarnya sama, karena manusia

dibekali akal, perasaan, dan kehendak di dalam jiwanya. Yang

membedakan adalah perwujudan budaya menurut keadaan, waktu, dan

tempat, atau perwujudan budaya dengan menekan pada akal, perasaan dan

kehendak sebagai kesatuan, atau hanya menekan pada akal saja.

2. Pengertian Kerja

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta,

1982:492) kata kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu yang dilakukan

atau diperbuat. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia.

Kebutuhan itu bisa bermacam-macam, berkembang dan berubah, bahkan

sering kali tidak didasari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada

sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktifitas kerja

Page 34: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxxiv

yang dilakukan akan membawanya kepada sesuatu keadaan yang lebih

memuaskan dari pada keadaan sebelumnya.

Menurut May Smith sebagaimana yang dikutip oleh Anogara

(2005: 11-12) dalam bukunya “Introduction to Industrial Psichologi”,

tujuan dari kerja adalah untuk hidup. Dengan demikian, maka mereka

yang menukar kegiatan fisik atau kegiatan otak dengan sarana kebutuhan

untuk hidup, berarti bekerja El-Qussy, seorang pakar Ilmu Jiwa

berkebangsaan Mesir, menerangkan bahwa kegiata atau perbuatan

manusia dua jenis, Pertama, perbuatan yang berhubungan dengan mental,

dan kedua tindakan yang dilakukan secara tidak sengaja (Asifudin.

2004:26).

Sedangkan Menurut Osborn dan Plastrik dalam bukunya

Manajemen Sumber Daya Manusia menerangkan bahwa Budaya kerja

adalah seperangkat perilaku perasaan dan kerangka psikologis yang

terinternalisasi sangat mendalam dan dimiliki bersama oleh anggota

organisasi (https://arozieleroy.wordpress.com/2010/07/13/budaya-kerja).

Budaya kerja bagi umat Islam dalam masa globalisasi ini, banyak sekali

yang mengadopsi budaya asing karena diyakini begitu maju dan

berkembang. Budaya asing tidak selamanya negatif ataupun positif,

budaya asing boleh diadopsi degan catatan memang sesuai dengan ajaran

Islam (Hafidhuuddin. 2003:65)

Secara singkatnya budaya kerja ialah suatu kebiasaan seseorang

dalam menentukan kualitas dalam bekerja. Budaya kerja pada dasarnya

Page 35: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxxv

menjadi nilai-nilai yang menjadi kebiasaan orang, nilai-nilai tersebut

dapat berasal dari adat kebiasaan, ajaran agama, norma, dan kaidah yang

berlaku dalam masyarakat. Ketika kualitas tersebut baik maka otomatis

budaya kerjanya juga baik pula.

Sementara menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang standart Kualifikasi

Akademik dan Kompetensi Guru. Standart kompetensi guru

dikembangkan secara utuh ke empat kompetensi yaitu :

a. Kompetensi pedagogik.

b. Kompetensi Kepribadian.

c. Kompetensi Sosial.

d. Kompetensi Profesional.

3. Kerja dalam perspektif Islam

Manusia adalah homo faber, makhluk bekerja. Kerja merupakan

cara langsung dalam rangka memenuhi tuntutan yang bersifat

pembawaan. Menurut Al-Faruqiyah sebagaimana yang dikutip oleh

Asifudin (2004:60) manusia memang diciptakan untuk bekerja. Kerja

adalah ibadahnya, tidak ada kesuksesan, kebaikan, manfaat atau

perubahan dari kebiasaan buruk menjadi lebih baik kecuali dengan

bekerja menurut bidang masing-masing. Sedangkan menurut pandangan

Islam makna kerja memiliki arti kesungguhan dan kemampuan dalam

melaksanakan tugas sebagaimana, firman Allah QS: At Taubah ayat 105;

Page 36: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxxvi

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang

nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

Menurut Afzarul Rahman sebagaimana yang di kutip oleh

Mochlasin (2010:77) hal itu mengidentifikasikan bahwa Al-Qur‟an

memberi penekanan tentang pekerjaan dan menjelasakan bahwa manusia

diciptakan untuk bekerja keras dalam rangka menghidupkan

kebutuhannya. Hal ini menyadarkan manusia untuk bekerja keras penuh

ketekunan. Islam memberikan rambu-rambu yang baik bagi umatnya,

bahkan ketika melaksanakan suatu pekerjaan yang baik maka tuntutan

yang bersungguh-sungguh menjadi suatu yang mutlak kesungguhan ini

dinilai sebuah jihad. Orang bersungguh-sungguh dalam berkerja, bukan

manusia saja yang memperlihatkannya yang ia lakukan bahkan Allah

memberikan memberikan penghargaan orang yang mulia atas pretasi

kerja yang dilakukan dengan kemuliaan pula.

Sabda Rosulullah SAW dalam menghadapi segala tantangan di

muka bumi ini

للا ي س س اي ل : ي ال ى ع ا لل ض س ا ب ط خ ا ت ه اش م ع ه ع م و : إ يلع هللا ىلص اخ او ت اي م ع اال

م و إ س س للا إ ذ ش ج ف س س للا إ ذ ش ج د او و ه م ف ا و م ئ ش ام ى ا

)سااي إ ش ا ج ا م إ ذ ش ج ا ف ح ى ى ج أ ش م ا ا ا ث ص ا و ذ ذ ش ج د ا و و ه م

.أتدد(

Page 37: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxxvii

Artinya : Dari Umar bin Khattab berkata bahwa amal-amal itu sah bila

disertai niat. Dan bagi setiap orang (mendapatkan apa yang diniatkan).

Maka barang siapa yang hijjrah kepada Allah dan RosulNYA. Dan

barang siapa yang hijrah kepada harta dunia yang dicarinya atau

seorang wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang di

hijrahkannya. (HR Abu Dawud)

Dalam hadits di atas menjelaskan bahwa kesungguhan apapun

aktifitas atau kegiatan oleh seseorang berdasarkan niat yang ia lahirkan

dari dalam hatinya. Niat yang benar dan sungguh-sungguh akan

melahirkan aktifitas yang penuh kesungguhan pula. Artinya ketika orang

bekerja disertai dengan niat yang sungguh-sungguh, maka akan

menjadikan motivasi agar seseorang menjadi semangat dalam bekerja.

Dalam pandangan umum motivasi dikatakan sebagai kebutuhan

yang mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan tertentu. Setiap manusia

pada hakikatnya mempunyai sejumlah kebutuhan yang pada saat-saat

tertentu menuntut kepuasan, dimana hal-hal yang dapat memberikan

kepuasan pada suatu kebutuhan adalah menjadi tujuan dari kebutuhan

tersebut (Anogara, 2005:34). Dengan adanya doa sebagai motivasi, maka

guru akan melakukan pekerjaannya sebagai pendidik dan bekerja dengan

bersungguh-sungguh. Maka dengan kerja yang sungguh-sungguh akan

menciptakan pekerjaan yang optimal.

4. Faktor faktor yang mempengaruhi budaya kerja

Page 38: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxxviii

Pendidikan adalah proses budaya membina dan mengembangkan

daya cipta, karsa dan rasa manusia menuju ke peradapan manusia yang

lebih luas dan tinggi, yaitu manusia yang berbudaya. Untuk itu diperlukan

sekolah atau lembaga pendidikan dalam menjawab segala tantangan

akibat perkembangan budaya tersebut (Syafrudin, 2002:38). Untuk itu

pula guru dituntut dapat membina dan melaksanakan kurikulum.

Anoraga (2005: 56) Menurut hasil pengamatan, faktor-faktor

keinginan para pekerja bukan hanya imbalan yang besar aja, tetapi ada

faktor-faktor lain yang lebih penting dari itu. Faktor yang sangat

diinginkan oleh para pekerja untuk tetap meningatkan produktivitas kerja

mereka, yaitu:

a. Pekerjaan yang Menarik

Biasanya apabila seseorang mengerjakan suatu pekerjaan

dengan senang atau menarik bagi dirinya, maka hasil pekerjaan akan

lebih baik dan memuaskan dari pada dia mengerjakan pekerjaan yang

tidak ia senangi. Demikian pula apabila akan memberikan tugas pada

seseorang, maka alangkah baiknya bila mengetahui apakah orang

tersebut senang atau tidak dengan pekerjaan yang akan diberikan.

b. Keamanan dan Perlindungan dalam Bekerja

Biasanya dalam melakukan sesuatu kita merasakan suatu

kekuatiran bila kita gagal dalam melaksanakannya, karenanya kita

harus berhati-hati. Tetapi bila melakukan pekerjaan itu terlampau hati-

hati, maka akibatnya akan sama bila kita tidak berhati-hati. Keamanan

Page 39: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xxxix

dan perlindungan dalam bekerja itu, bekerja pada pekerjaan yang

memerlukan perlindungan tubuh, ataupun juga memberikan training

sebelumnya untuk pekerjaan yang akan dilakukannya. Dengan

terpenuhinya jaminan atas pekerjaan, maka dalam bekerja tidak akan

ada lagi perasaan was-was atau ragu-ragu.

c. Penghayatan atas Maksud dan Makna Pekerjaan

Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan adalah bila

seorang pekerja tetap telah tahu kegunaan dari pekerjaannya bagi

umum, dan juga sudah tahu betapa pentingnya pekerjaan, maka dalam

mengerjakan pekerjaannya akan meningkatkan produtivitas kerjannya.

d. Lingkungan dan Suasana Kerja yang Baik

Lingkungan kerja yang baik akan membawa pengaruh yang

baik pula pada segala pihak, baik pada para pekerja, pemimpin

ataupun pada hasil pekerjaannya. Suasana yang nyaman membuat

para pekerja bisa melakukan pekerjaan dengan maksimal dan hasil

yank baik.

e. Merasa Terlibat dalam Kegiatan-Kegiatan Organisasi

Keterlibatan dalam organisasi dimana para pekerja tetap

bekerja, maka akan merasakan bahwa dirinya benar-benar dibutuhkan

dalam sekolah dan merasa memiliki sekolahan. Dengan timbulnya

kecintaan dalam dirinya terhadap sekolahannya maka pekerja akan

lebih mementingkan produkvitas kerjanya, karena bermalas-malasan,

Page 40: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xl

maka produktivitas kerjanya akan menurun dan mengakibatkan

kerugian pada sekolahnya.

f. Disiplin Kerja yang Keras

Sebagai manusia biasanya mempunyai sifat ego yang tinggi,

antara lain tak ingin dikekang oleh suatu peraturan atau suatu tata

tertib yang ketat. Demikian pula dengan para pekerja, biasanya orang

merasa enggan akan disiplin kerja yang keras dari perusahaan di mana

bekerja, karena hal ini akan membuat si pekerja merasa terkekang.

5. Tugas guru

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendididk, mengajar, dan

melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai

hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembagkan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Adapun melatih berarti mengembangkan

ketrampilan-ketrampilan siswa (Usman, 1992:4). Profesi kependidikan,

khususnya profesi keguruan mempunyai tugas melayani masyarakat

dalam dunia pendidikan, jelas kiranya mengandung arti peningkatan

segala daya dan usaha dalam rangka pencapaian secara optimal layanan

diberikan kepada masyarakat (Soetjipto, 1999:26).

Kewajiban guru adalah melayani pendidikan khususnya di sekolah,

melalui kegiatan belajar mengajar, mendidik dan melatih, untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan menyiapkan generasi bangsa kita

agar mampu hidup di dunia yang sedang menunggui mereka (Djohar,

2006:35).

Page 41: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xli

Pekerjaan menjadi guru tidaklah mudah, tidak banyak orang yang

bisa menjadi guru. Guru merupakan suatu jabatan yang memerlukan

keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang

orang diluar bidang pendidikan. Seiring dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang canggih saat ini, guru tidak lagi hanya

bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak

sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyak

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan mengolah

sendiri berbagai informasi yang diperolehnya. Dengan demikian, keahlian

guru itu harus terus menerus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada

penguasaan prinsip-prinsip proses belajar mengajar di kelas

(http://subliyanto.blogspot.com/2012/02/budaya-kerja-guru.html).

Jabatan guru yang memeliki kedudukan tinggi dalam lingkungan

masyarakat, keberadaan guru sangatlah memberikan andil yang cukup

besar dalam mencerdaskan masyarakat baik dalam bidang ilmu

pengetahuan maupun pengetahuan ilmu agama.

Berkaitan dengan kerja guru, wujud yang dimaksud adalah

kegiatan guru dalam proses pembelajaran, yaitu bagaimana merencanakan

pembelajaran, melaksanankan kegiatan pembelajaran dan menilai hasil

belajar (Rusman, 2011:50). Dengan pengamatan diatas maka dapat

diartikan bahwa tugas pokok guru dapat dikategorikan menjadi 3 pokok

yaitu:

a. Administrasi guru

Page 42: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xlii

Administrasi merupakan kegiatan tulis menulis, mengirim dan

menyimpan keterangan. Secara umum administrasi dapat diartikan

sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani,

mengarahkan, dan mengatur semua kegiatan organisasi di dalam

mencapai tujuan secara tertib efisien dan efektif.

The Liiang Gie sebagaimana yang dikutip oleh Daryanto

(2013: 2) dalam pengertian, kedudukan dan Imu Administrasi

mengatakan. Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan

penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh

sekelompok orang dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan

tertentu. Sedangkan Sutarto sebagaimana yang dikutip oleh Daryanto

(2013:3) mendefinisikan: administrasi adalah suatu proses

penyelenggaraan dan pengurusan tindakan atau kegiatan dalam setiap

usaha kerja dalam sekelompok manusia untuk mencapai tujuan.

Banyak orang yang beranggapan bahwa administrasi itu sama

dengan pekerjaan juru tulis, klerek, tata usaha, kerja kantor atau

pekerjaan yang bersangku paut dengan tulis menulis. Administrasi

adalah upaya mencapai tujuan yang efisien dan efektif dengan

memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerja sama (Daryanto,

2013:4).

b. Proses belajar mengajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia belajar Belajar adalah

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah

Page 43: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xliii

laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Mengajar

adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya

proses belajar. Metode mengajar ialah meliputi metode ceramah

dimana guru menyampaikan bahan pelajaran dengan komunikasi

lisan. Metode tanya jawab dalam proses belajar mengajar, bertanya

memegang peranan yang penting, sebab pertanyaan yang tersusun

baik dengan teknik pengajuan yang tepat akan meningkatkan,

mengembangkan pola pikir siswa dalam kegiatan belajar. Metode

diskusi ialah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang

berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan dengan tujuan atau

sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar-menukar informasi,

mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah. Metode kerja

kelompok adalah salah satu strategi belajar mengajar yang memiliki

kadar CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) (Hasibuan, 1949:28-24).

Sebuah pembelajaran pada akhirnya terjebak pada asosiasi

badan diferensi. Keduanya merupakan mekanisme dasar pembelajaran

yang diajukan selama berabad-abad. Asosiasi adalah pembelajaran

bahwa dua hal itu harus dijalankan bersama-sama. Misalnya, rasa

sakit disebabkan karena luka. Sedangkan diferensi adalah

pembelajaran untuk membedakan suatu hal dengan yang lain.

Misalnya, bahwa burung mempunyai bulu sedangkan bangsa reptil

tidak (George,2008:40)

c. Evaluasi pembelajaran

Page 44: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xliv

Menurut istilah evaluasi adalah kegiatan yang terencana untuk

mengetahui keadaan suatu obyek dengan menggunakan instrument

dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh

kesimpulan (Chabib, 1991:1). Menurut Eko (2009:1) Ada tiga istilah

yang sering digunakan dalam evaluasi yaitu tes, pengukuran, dan

penilaian. Evaluasi pembelajaran menekankan penilaian karakteristik

peserta didik, kelengkapan sarana dan prasarana, pengukuran terhadap

hasil belajar.

Pentingnnya hasil pembelajaran menurut Suharsini (2008:6-8),

guru maupun pendidik lainnya perlu mengadakan penilaian hasil

belajar siswa karena dalam dunia pendidikan, khususnya dunia

persekolahan penilaian hasil beajar mempunyai makna yang penting,

bagi siswa, guru maupun sekolah (Eko, 2009:36).

B. SIKAP TAAWUN

1. Pengertian sikap

Sikap merupakan kesadaran individu yang menentukan perbuaatan

nyata dan perbuatan –perbuatan yang mungkin akan terjadi (Ahmad,1999:

162). Lebih lanjut para ahli memberikan titik tekan yang sama dalam

mendefinisikan sikap yaitu:

a. Allport sebagaimana yang dikutip oleh Sarwono (2009:81) “Sikap”

adalah kesiapan mentalyaitu suatu proses yang berlangsung dalam diri

seseorang, bersama dengan pengalaman individu masing-masing,

mengarahkan dan menentukan respons terhadap berbagai obyek dan

Page 45: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xlv

situasi. Trow dalam (Djaali, 2013:114), mendefisinikan sikap sebagai

suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan

pada situasi yangtepat. Di sini Trow lebih menekankan pada kesiapan

mental atau emosional seseorang terhadap suatu obyek.

b. Zabardo dan Ebbesen sebagaimana yang dikutip oleh Ahmadi

(1999:163) “Sikap” adalah suatu predisposisi (keadaan mudah

terpengaruh) terhadap seseorang, ide atau obyek yang berisi komponen

cognitive, affective dan behavior.

c. D. Krech and RS. Crutchfield sebagaimana yang di ktip oleh Ahmadi

(1999:163) “Sikap‟‟ adalah organisasi yang tepat dari proses motivasi,

emosi, persepsi atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan

individu.

d. W.J. Thomas sebagaimana yang di ktip oleh Ahmadi (1999:163)

“sikap” adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang

nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial.

Bila diperhatikan secara cermat, dari batasan-batasan yang telah

diberikan para ahli dapat disimpulkan bahwa sikap itu pada prinsipnya

adalah kesiapan merespons yang sikap positif atau sikap negatif terhadap

obyek atau situasi secara konsisten.

2. Pengertian Ta‟awun

Menurut kamus kontemporer Arab Indonesia kata taawun berasal

dari bahsa Arab ,ن ن ذعا رعا yang artinya tolong menolong, bekerja

sama, bergotong royong. Sedangkan ن hal tolong menolong, bekerja ذعا

Page 46: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xlvi

sama, bergotong royong. Menurut Musthaja (1976:227) ta‟awun berarti

tolong-menolong. Pengertian taawun adalah tolong menolong, bantu-

membantu, bahu membahu satu dengan yang lain. Ta‟awun juga dapat

diartikan sebagai sikap kebersamaan dan rasa saling memiliki dan saling

membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, sehingga dapat

mewujudkannya pergaulan harmonis dan rukun.

Sikap ta‟awun adalah sikap tolong menolong terhadap semua

mahkluk Allah SWT. Orang yang memiliki sikap taawun akan memiliki

jiwa sosial yang tinggi. Biasanya orang yang memiliki sikap ta‟awun

memiliki hati yang lembut, menghindari permusuhan, mengutamakan

persaudaraan, tidak mengharapkan imbalan atas apa yang diperbuat dalam

menolong orang lain yang membutuhkan juga ikhlas dalam beramal.

3. Keta‟awunan dalam Bekerja

Ta‟awun merupakan sikap terpuji. Sifat ini menjadikan

pelakunya lebih bersosial dalam bermasyarakat. Dalam bekerja sikap

ta‟awun berperan penting dalam mensukseskan pekerjaan, karena

sikap ta‟awun mengajarkan hubungan antara antara satu dengan yang

lain untuk saling bantu-membantu. Islam telah mendorong umatnya

untuk tolong menolong dan berkerjasama dalam kebaikan dan takwa.

Sebaiknya Islam melarang kaum muslimin berkerjasama dan tolong

menolong dalam hal kemaksiatan dan dosa (Abdurrahman, 2005:46).

Seperti firman Allah Q.S ar-Rahman ayat 60:

Page 47: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xlvii

“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)‟‟. (Ar Rahman:

60)

Tidak selamanya orang hidup berada dalam kecukupan dan

kelebihan. Suatu saat, pasti mengalami kekurangan yang

membutuhkan uluran tangan orang lain. Akhlaq Islam mengajarkan

bahwa orang yang berada dalam kesusahan harus dibantu dengan

semampunya (Salamulloh, 2008: 98). Jadi tolong-menolong (ta‟awun)

adalah termasuk persoalan-persoalan penting dilaksanakan oleh

seluruh umat manusia secara bergantian, sebab tidak mungkin

manusia itu akan hidup sendiri-sendiri tanpa menggunakan

pertukaran kepentingan dan kemanfaatan (Musthaja, 1976:223).

Kita hanya cukup melihat apa yang dicontohkan oleh orang-

orang yang bertaqwa, Nabi Muhammad SAW. Meski sikap ta‟awun

berarti harus saling menyayangi, akan tetapi jika menyayangi tersebut

diperlihatkan di sisi Allah SWT, maka itulah sikap menyayangi yang

paling nikmat dan paling baik. Hal itu disebabkan karena ubudiyyah

(penghambaan) tidak terwujud dan tidak dikatakan sempurna, kecuali

jika ada rasa sayang atau cinta kepada Allah SWT.

Adapun sikap tolong menolong dihadapan sesama muslim

seperti di dalam tubuhnya sendiri. Dengan sikap tersebut maka aka

timbul sikap saling mencitai dan menyanyangi seperti hadis dibawah

ini:

Page 48: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xlviii

:ذشع ي للا يلع هللا ىلص للا عى لاي:لاي سس ش سض ه اى ع مان ت ه تش ف ه ى م ؤ م ا

اد م ش ذ م ذ ث : م م اط ف ع ذ م اح ش ائ س : ذذاع ض ع ى م ى ر ا اش ، إ ر ذ س ج ا

ت ذ س اج ش م اس ساي اثخاس .اح

Diriwayatkan oleh Abu an-Nu‟man bin Basyir, dia berkata,

Rasul pernah bersabda: kaum mukmin harus saling menyanyangi

,mencintai, dan berbuat baik; mereka bagaikan satu tubuh, jika ada

bagian yang sakit maka seluruhnya turut sakit pula. (HR al-Bukhori).

Serendah-rendahnya martabat atau tingkat ta‟awun yakni

memberi pertolongan pada orang lain dengan harapan atau maksud

dalam hati agar nantinya akan ditolong juga olehnya. Sedangkan

martabat ta‟awun yang paling tinggi ialah memberi pertolongan tanpa

ada maksud yang terkandung oleh dalam hatinya semata-mata mencari

ridho Allah (Mushthaja, 1976:224)

Islam menganjurkan umatnya untuk hidup rukun tentram,

saling menyanyangi dan mencintai. Sampai-sampai Rasul

mengibaratkan mereka seperti tubuh dimana satu anggota dengan

anggota saling membutuhkan (Ummatin, 2006:56)

Ketika satu muslim perlu bantuan maka muslim yang lain

akan segera membantu, seperti anggota tubuh antara satu dengan yang

lain saling membutuhkan. Seperti hadis di dalam kitab Jawahirur

bukhori

ث اى ه ع ى ع للا ض س ش ع ش أ ال س م ت ا ه ع ن ا اي ل يلع هللا ىلص و ه م ؤ م ا ان ى ث ا

ض ع ت ذ ش ع ا ت ص ا ه ث ش ا

Page 49: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xlix

Dari Abu Musa Al-Asy‟ari R.A. bahwasannya Nabi Bersabda:

”sesungguhnya orang mukmin itu ibarat satu bangunan yang

menguatkan antara satu dengan yang lain, dan seperti jari yang

saling melengkapi (Jawahirul Bukhori).

Dengan adanya sikap taawun maka ketika orang bekerja akan

lebih cepat selesai, orang akan saling membantu sama lain tanpa

adanya pamrih karena membantu dengan rasa saling mencntai antara

satu dengan yang lain.

4. Dalil-dalil sikap t'a‟awun

a. Sikap taawun diterangkan dalam firman Allah Surat Al Maidah ayat 2:

“dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya

Allah Amat berat siksa-Nya”(Al Maidah ayat: 2)

Menurut Ali Ash Shabuni maenafsirkan ayat ini sebagai

berikut, “maksudnya, tolong-menolong kalian dalam perbuatan baik,

dan meninggalkan kemungkara; serta tolong-menolonglah kalian

dalam perbata yang bisa mendekatkan diri kepada Allah Ta‟ala‟‟.

Ayat di atas merupakan hujatan nyata, sekaligus sebagai kaidah dasar

dalam hal ta‟awun (tolong-menolong) (Abdurrahman. 2005:47).

b. Sabda rasulullah,

Page 50: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

l

ا ف ض غاص ش فمذ غضامه ج للا ت خ مه خف غاصا ف سث للا فمذ غضا سث

„‟barangsiapa yang menyediakan bekal untuk orang yang berperang

dalam jalan Allah, maka berarti ia ikut berperang, dan barangsiapa

yang tidak ikut berperang lalu menjaga baik –baik keluarga yang

ditinggalkan orang yang berperang, berarti ia ikut perang” (HR. Al-

Bukhori dan Muslim).

c. Sabda rasullulah

مه ح عث ذ اش عه أت للا عى لاي: لاي سس ي للا ى سض ذ اج ذ ت ه خا ص

ت خ أ ا ف مه خف غاص للا ف مذ غضا, سث ا ف ض غاص : "مه ج ش فمذ يلع هللا ىلص

ا". مرفك ع غض

”Dari Abdur Rohman bin Zaid bin Khalid al-Zjuhani r.a katanya:

“Rasulullah SAW bersabda: „‟barang siapa siapa yang memberi

barang-barang atau bekal untukseseorang yang berperang fisabilillah,

maka dianggaplah dia sebagai orang yang benar-benar ikut

berperang, yakni sama pahalanya orang yang ikut berperang itu. Dan

barang siapa yang meninggalkan kepada keluarga orang yang

berperang fisabilillah berupa suatu kebaikan pa yang dibutuhkan

untuk kebutuhan saudaranya itu, maka dianggap pulalah ia sebagai

orang yang benar-benar ikut berperang” (Muthafaqun Alaih).

Penjelasan hadist tersebut dalam kitab Riyadhus Shalihin

adalah Beliau, Nabi SAW. Memerintahkan umatnya untuk membantu

orang lain untuk berjihad, baik dengan menyiapkan perbekalan orang

itu atau mencukupi kebutuhan keluarganya yang ditinggalkannya.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

li

Dengan demikian ia mendapatkan pahala jihad. Begitu pula orang

yang membantu dalam kebaikan (Mushthaja, 2007:240).

d. Hadits Nabi

اللا ي س س اي : ل اي ل ى ع للا ض س س و ا ه ع اخ : ا و ص ش ا ن يلع هللا ىلص م ظا

ا. م مظ ا؟ م اظ ي ش ص ى و ف ى ا, ف م ظ م ي ش ص ى و از ,للا ي س س اا: ا ل ا

".ساي اثخاس ذ ق ف ز خ أ : ذ اي ل

Diriwayatkan dari Anas , dia berkata, Rasul pernah bersabda:

“Tolonglah saudaramu yang dzalim atau dizalimi”. Para sahabat

bertanya: “Ya Rasul, kami memang harus menolong orang yang

dizalimi , bagaimana kami harus menolong orang zalim?"Rasul

bersabda: cegahlah dia dari perbuatan zalim!” (HR. Al-Bukhori)

Tolong menolong sesama saudara maupun sesama tetangga adalah

sebuah kebutuhan bagi seorang muslim yang mendabakan hidup

rukun, damai, dan sejahtera. Islam menganjurkan seseorang memberi

pertolongan kepada yang dizalimi maupun menzalimi karena keduanya

sama-sama menderita kerugian (Ummatin.2006:8).

5. Lawan dari sikap ta‟awun

Lawan dari sikap (ta‟awun) tolong menolong ialah sikap acuh tak

acuh. Sikap acuh tak acuh termasuk sikap tercela. Sikap ini di larang oleh

Rasulullah. Dalam kamus besar bahasa Arab acuh tak acuh adalah masa

bodoh atau tidak peduli sama yang lain. Anipati sama saja dengan sikap

acuh tak acuh, antipati merupakan sikap negatif, dalam antipati individu

menunjukkan rasa penolakan pada orang lain (Bimo, 1991:73).

Page 52: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lii

6. Keutamaan sikap ta‟awun

Sikap ta‟awun mempunyai beberapa keutamaan, diantaranya:

a. Ta‟awun adalah sikap yang mempunyai martabat yang sangat tinggi

dan dapat mendapatkan ridho Allah (Mushthaja, 2005:224).

b. Sikap ta‟awun akan menumbuhkan persatuan umat yang sungguh-

sungguh bersatu dalam hati dan raga (Mushthaja, 2005:225).

c. Orang yang selalu menolong orang lain atau bersikap ta‟awun maka

akan dengan mudah dicintai banyak orang (Mushthaja, 2005:225).

d. Suka menolong (ta‟awun) dan membantu tetangga adalah sifat terpuji

dan mulia (Abdurrahman, 2005:49).

e. Suka tolong-menolong (ta‟awun) akan menciptakan suasana

kekeluargaan dan ketentraman hidup (Abdurrahman, 2005:50).

7. Karakteristik sikap ta‟awun

a. Ramah

Menurut Haryatnto (2012:104) keramahan merupakan sifat terpuji

yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam berperilaku sehari-hari

kepada para sahabatnya. Dengan keramahan beliau mengikat para hati

pemikatnya, karena sifat ramah menunjukkan sehatnya rohani

seseorang.

b. Berhubungan baik dengan siapa saja

Dengan bekal baiknya hubungan siapapun, maka orang tidak dapat

diragukan intergritasnya dihadapan sesamanya. Dengan hubungan

Page 53: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

liii

yang baik, maka orang dapat menanamkan benih-benih kedamaian

dilingkungannya (Haryanto, 2012:104).

c. Kasih sayang

ا للا عى عه عا ئ شح سض ة ك ح : ا ن لل سف لاد : لاي سس ي للا يلع هللا ىلص

. مرفك ع و ش م ال اشف ك ف

Aisyah ra. Berkata bahwa Rasulullah SAW. Bersabda,”sesungguhnya

Allah itu Maha lembut dan menyukai kelembut dalam segala hal‟‟.

Pelajaran dari hadis diatas

Anjuran bersikap lemah lembut karena sikap tersebut mengutamakan

kasih sayang dan kemudahan sehingga dapat menimbulkan keakraban

dan kesatuan hati (Mustofa, 2007:705).

d. Simpati

Dalam kamus bahasa Indonesia simpati ialah rasa kasih atau rasa

setuju, bersimpati berartin menaruh kasih. Simpati merupakan

perasaan rasa tertarik pada orang lain, simpati timbul tidak atas dasar

logis melainkan atas dasar perasaan. Dengan rasa simpati maka orang

seakan-akan berlangsung dengan sendirinya (Bimo, 1991:78).

Dengan bersimpati maka orang akan senantiasa saling membantu

dengan sendirinya.

e. Rendah hati

Sikap rendah hati menjadikan seseorang semakin terhormat di sisi

Allah dan di mata orang lain (Mustafa, 2005: 681). Rasulullah adalah

Page 54: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

liv

potret manusia yang rendah hati terhadap umatnya, yang selalu

memenuhi kebutuhan mereka.(Salamullah,2008:124). Allah berfirman

dalam Q.S Al-Luqman:

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena

sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi

membanggakan diri (Q.S Luqman 31: 18)

f. Ihklas

Arti ihklas ialah murni atau bersih tidak ada campuran. Suatu

pekerjaan yang dikatakan ihklas, kalau pekerjaan itu semata-mata

karena Allah saja, mengharap ridhoNya dan pahalaNya (Humaidi.

1980: 151). Rasulullah SAW bersabda:

ه م للا ث م ل خ ان و ل إ م ع ا ص ا ج ت غ ر ات ا

“Allah tidak menerima amal, kecuali amal yang dikerjakan dengan

ihklas karena dimata-mata dan dimaksudkan untuk mencari

keridhoaanNya” (Riwayat Ibnu Majah).

C. HUBUNGAN BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TA’AWUN

Budaya merupakan suatu kebiasaan orang dalam melakukan suatu

hal yang bersifat turun temurun dari zaman dahulu. Kebudayaan meliputi

Page 55: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lv

akal dan perbuatan, sebab semua akal dan perbuatan tercakup di dalamnya

dan dapat diungkapkan dengan basis dan cara berfikir termasuk di

dalamnya perasaan karena perasaan juga merupakan maksud dalam

pikiran.

Dengan budaya di Indonesia yang bersifat toleran maka budaya di

Indonesia adalah suatu budaya yang berlandaskan Pancasila yang dari

perwujudan cipta, karya dan karsa. Dan merupakan keseluruhan daya

upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat

bangsa. Dengan terwujudnya suatu kebudayaan dipengaruhi oleh sejumlah

faktor, yaitu hal-hal yang menggerakkan mausia untuk menghasilkan

kebudayaan. Oleh karena itu kebudayaan merupakan produk kekuatan

jiwa manusia sebagai makhluk Tuhan yang tertinggi.

Dengan adanya budaya maka kerja seseorang guru tidak akan

berubah-ubah dari waktu ke waktu, kerja seorang guru dalam memdidik

peserta didik amatlah sangat penting untuk disusun dan diterapkan secara

rinci. Dalam hal ini kerja guru sangat berperan penting dalam

mensukseskan peserta didiknya. Kalau guru tidak bisa memaksimalkan

perannya sebagai guru dalam proses belajar mengajar maka dapat

dikatakan kerja guru tidak lah berhasil dalam mendidik peserta didik, atau

dapat dikatakan gagal.

Kedudukan guru sebagai penentu keberhasilan pelaksanaan belajar

mengajar dituntut untuk menghasilkan kinerja yang tinggi dalam menjalin

tugas dan tanggung jawab secara maksimal untuk menghadapi dan

Page 56: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lvi

mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus

berkembang.

Kerja dalam Islam pun sangat dianjurkan, di dalam Al-Qur‟an

banyak terdapat dalil-dalil yang memerintahkan seseorang untuk bekerja.

Dan dengan bekerja maka akan terwujud suatu cita-cita yang diharapkan.

Kerja merupakan suatu ibadah yang pada dasarnya wajib di lakukan oleh

seseorang. Kewajiban ini bersifat individual atau bisa dikatakan

fardhu‟ain, yang tidak bisa di wakilkan oleh orang lain. Dengan begitu

guru wajib mendidik peserta didik karena itu adalah pekerjaan guru,

dimana pekerjaan itu tidak bisa di wakilkan oleh orang lain.

Dalam bekerja guru harus bersifat profesional dalam meningkatkan

mutu pendidikan yang lebih baik, kerja guru dalam membimbing dan

menjalankan proses pembelajaran di sekolah harus di dukung oleh semua

fasilitas yang mendorong kelanjaran proses belajar mengajar. Sikap guru

terhadap pekerjaan adalah suatu kecenderungan seorang guru dalam

merespon suka atau tidak suka terhadap pekerjaannya, yang pada akhirnya

diungkapkan dalam bentuk tindakan atau perilaku yang berkenaan dengan

profesinya. Respon dan perilaku seorang guru terhadap pekerjaannya

dapat diungkapkan dalam bentuk kepercayaan dan kepuasan guru terhadap

pekerjaannya maupun dalam bentuk perilaku yang ditampilkan.

Sikap ta‟awun merupakan sikap yang sangat membantu orang

dalam bekerja, karena sikap ini adalah sikap saling bekerja sama dalam

menjalankan suatu pekerjaan dengan mudah. Sikap ta‟awun dianjurkan

Page 57: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lvii

oleh agama Islam dalam menjalankan sutu pekerjaan yang bersifat baik.

Sebaliknya agama Islam melarang orang bersikap sikap ta‟awun dalam

melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama. Sikap ta‟awun sudah di

contohkan oleh Rasul dan para sahabatnya dalam menegakkan ajaran

Islam. Dan kita wajib mencontoh apa yang sudah dicontohkan oleh Beliau.

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA

1. Letak Geografis

Sekolah SMK Muhammadiyah Salatiga berada di jalan KH.

Ahmad Dahlan, yang bertepatan di desa Sidorejo lor kecamatan

Sidorejo kota Salatiga. Sebelah timur SMK Muhammadiyah Salatiga

ada SDN Sidorejo dan di sebelah baratnya terdapat sekolahan yang

juga sama besar yaitu SMA Muhammadiyah Salatiga. SMK

Muhammadiyah Salatiga memiliki halaman yang luas dan halaman

parkir yang luas juga, dan bangunan yang sudah berbentuk rapi dan

bertingkat. Sebelah halaman Sekolah terdapat juga bangunan Masjid

yang lumayan besar. Masjid tersebut juga digunakan untuk melakukan

salat dzuhur berjamaah antara Guru dan siswa SMK Muhammadiyah

Salatiga dan juga di gunakan untuk sholat jum‟at dan sholat sunah

lainnya.

2. Sejarah

Page 58: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lviii

SMK Muhammadiyah Salatiga berdiri pada tanggal 5 februari

tahun 1990 yang telah diresmikan oleh ketua Majelis Pendidikan dan

Kebudayaan oleh Drs. Hadits. Pendirian SMK Muhammadiyah

Salatiga banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya diantaranya

ialah faktor tentang banyaknya peminat lulusan SLTP di daerah

Salatiga dan sekitarnya yang ingin melanjutkan pendidikan di Sekolah

Teknologi Menengah. Sedangkan STM yang sudah ada di Salatiga

tidak lagi mampu menampung. Pesatnya perkembangan perindustrian

di Salatiga dan sekitarnya memungkinkan banyaknya permintaan

tenaga lulusan STM. Maka dari itu SMK MUHAMMADIYAH berdiri

di tengah kurangnya STM. Dan demi mengelola pendidikan dan ikut

bertanggung jawab dalam mencerdaskan bangsa khususnya terhadap

masa depan generasai muda, bangsa dan negara.

3. Visi dan Misi

a. Visi

Menciptakan Tamatan Unggulan yang Berkwalitas, Inovatif,

Islami, Terampil dan Mampu Menjawab Tuntutan Zaman.

b. Misi

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta profesionalisme

seluruh personil sekolah sesuai dengan profesionalisme.

2. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yan

berkualitas, inovasi dan Islami.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lix

3. Mewujudkan IPTEK dan sumber daya manusia yang

berakhlakul karimah, terampil dan kompetitif dalam bidang

keahliannya.

4. Menghasilkan tamatan yang berpetensi, handal dan bersifat

profesional serta mampu mengembangkan dirinya sesuai

dengan kebutuhan kerja.

5. Membimbing peserta didik dan alumni dalam berwirausaha

yang kompetitif.

4. Tujuan pendidikandan tujuan sekolah di SMK Muhammadiyah

Salatiga.

a. Tujuan pendidikan

Ada beberapa khusus tujuan di SMK Muahammadiyah Salatiga

Beberapa tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan siswa ke jenjang yang lebih tinggi dan

meluaskan pendidikan dasar.

2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat

dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan

sosial, budaya dan alam sekitar.

3. Meningkatkan kemampuan sisiwa untuk dapat

mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan

pengetahuan teknologi dan kesenian.

4. Menyiapkan siswanya untuk memasuki lapangan kerja dan

mengembangkan sikap profesional.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lx

b. Tujuan sekolah.

1. Menghasilkan outcome yang berkepribadian, bertaqwa dan

berakhlakul karimah.

2. Menghasilkan tamatan yang memiliki keunggulan dan

mengembangkan konsep teori dan praktek sesuai dengan

progam keahlian.

3. Menghasilkan tamatan yang siap memasuki dunia kerja serta

mampu mengembangkan sikap profesional.

4. Tercipta jaringan kerja yang harmoni dengan instansi terkait

dan DUDI.

5. Tercipta tamatan yang terampil, kompetitif mandiri dan berjiwa

wirausaha.

5. Progam Keahlian di SMK Muhammadiyah Salatiga

Beberapa program keahlian yang diajarkan di SMK Muhammadiyah

Salatiga antaralain sebagai berikut:

a. Teknik instalasi tenaga listrik

b. Teknik permesinan

c. Teknik otomotif

d. Teknik kendaraan ringan

e. Teknik garmen

6. Data siswa

SMK MUHAMMADIYAH memiliki siswa yang banyak yang

berjumlah 804 siswa terdiri dari siswa laki-laki berjumlah 744 dan

Page 61: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxi

perempuan berjumlah 60, dengan jumlah dari kelas IX sampai kelas

XII.

Tabel 3.1

Data siswa SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

Kompeten

si keahlian

Tingkatan I Tingkatan II Tingkatan III Jumlah

Ro

mb

el

Siswa Ro

mb

el

Siswa Ro

mb

el

Siswa ro

mb

el

Siswa

L P L P L P L P

T. Garmen 1 - 9 1 - 14 1 - 25 3 - 48

T. PTL 1 40 4 1 39 2 1 33 2 3 109 8

TP 3 124 2 2 81 - 4 123 1 9 328 3

TKR 3 118 1 3 102 - 3 87 - 9 307 1

jumlah 8 282 16 7 219 16 9 243 28 24 744 60

Jumlah total 24 804

7. Daftar nama Guru di SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA

Keadaan Guru di SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA

mempunyai otensi yang sangat baik, karena tiap-tiap guru mempunyai

kompetensi keahlian dalam bidang masing-masing. Dewan guru

mempunyai jiwa berjuang yang tinggi dan bisa dilihat bahwa dewan

guru SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA berasal dariluar wilayah

kecamatan sidorejo tetapi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar

selalu tepat waktu. Nama Guru di SMK MUHAMMADIYAH

SALATIGA dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Daftar Nama Guru SMK MUHAMMADIYAH tahun 2014

Page 62: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxii

No. Nama Jabatan

1 Drs. Muhammad Busri. M.Pd Kepala Sekolah

2 Bambang Siswanto, S.Pd Wk. Kurikulum

3 Suwarno, S.Pd Pokja Prakerin

4 Zumri, S.Pd Waka Keislaman

5 Sisyono, S.Pd Staf, Kurikulum

6 Drs. Surono, M.Pd Guru

7 Sardi, S.Pd Guru

8 Rahmadi, S.Pd Koordinator BK

9 Dra. Asih Pujawati Wali Kelas

10 Risda milasanti, S.Pd Wali Kelas

11 Suryono, S.Pd Kajur Otomotif & wali kelas

12 Drs. Muh. Khudlori Wk, Kesiswaan

13 Sumindaryati, S.Pd Wali Kelas

14 Premono Wali Kelas

15 Surana S.Pd Wali Kelas

16 Henny sulistyowati, S.Pd Kajur Teknik Permesinan &

wali kelas

17 Muh. Nurdin S.T Humas & Wali Kelas

18 Karsini, S.Pd Wali Kelas

19 Istianatun, T.ST Kajur T. Instal T. Listrik &

Wali Kelas

20 Drs. Amir Hafilin Wali Kelas

21 Drs. Purwanto, B.Sc Guru

22 Ratna Tri Handayani, S.Pd Wali Kelas

23 Zahansari, S.Pd Staf Waka Sarpras & Wali

Kelas

24 Supriyanti, SE Guru

25 Heny Purnawan, S.Pd Wali Kelas

26 Sumarjono, S.Pd Wali Kelas

27 Dian Adriyanto, S.Pd Guru

28 Drs. Haris Prihantomo, M.Pd Waka Sarpras

29 Endang Budi H, S.Pd Staf Waka Kesiswaan & Wali

Kelas

30 Sri rejeki, S.Pd Wali Kelas

31 Joko wahyono, S.Pd Guru

32 Sipta nofianto, ST Kabeng & Wali Kelas

33 Gunawan Akhyani, S.Pd Guru

34 Nanik Rahmawati, S.Pd Wali Kelas

35 Eko Budi Cahyono, ST Wali Kelas

36 Nurul Aini, S.Pd Guru

37 Raditya Wisnu W, S.Pd Wali Kelas

38 Hari Supriyadi, S.Pd Guru

39 Fajar Rusiyanti, S.Pd Guru

40 Choirul Anam, S.Pd Wali Kelas

41 Ani Indrayanti, S.Pd Guru

Page 63: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxiii

42 Tugini Guru

43 Khadzikul Fikri Guru

44 Kurnia Setiawan, ST Wali Kelas

45 Nanik Sugiyanti, S.Ps Wali Kelas

46 Tugimin, ST Guru

47 Ari Sri Maryanto, ST Wali Kelas

48 Fatchan Rafiqi, S.Pd Guru

49 Eko Lisyawati, S.Pd Guru

50 Suparmi, S.Pd Guru

Sumber: Dokumentasi SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA

B. Penyajian data

Setelah melalui penyebaran angket terlebih dahulu di sajikan bentuk

data guna memperlancar langkah suatu peneliti. Berikut ini penulis

lampirkan data responden dari hasil penelitian di SMK Muhammadiyah

Salatiga:

1. Data Responden

Nama responden dapat dicermati pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Nama responden SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2015

No. Nama Jabatan

1 Drs. Muhammad Busri. M.Pd Kepala Sekolah

2 Bambang Siswanto, S.Pd Wk. Kurikulum

3 Suwarno, S.Pd Pokja Prakerin

4 Zumri, S.Pd Waka Keislaman

5 Sisyono, S.Pd Staf, Kurikulum

6 Drs. Surono, M.Pd Guru

7 Sardi, S.Pd Guru

8 Rahmadi, S.Pd Koordinator BK

9 Dra. Asih Pujawati Wali Kelas

10 Risda milasanti, S.Pd Wali Kelas

11 Suryono, S.Pd Kajur Otomotif & wali kelas

12 Drs. Muh. Khudlori Wk, Kesiswaan

13 Sumindaryati, S.Pd Wali Kelas

14 Premono Wali Kelas

15 Surana S.Pd Wali Kelas

16 Henny sulistyowati, S.Pd Kajur Teknik Permesinan &

wali kelas

Page 64: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxiv

17 Muh. Nurdin S.T Humas & Wali Kelas

18 Karsini, S.Pd Wali Kelas

19 Istianatun, T.ST Kajur T. Instal T. Listrik &

Wali Kelas

20 Drs. Amir Hafilin Wali Kelas

21 Drs. Purwanto, B.Sc Guru

22 Ratna Tri Handayani, S.Pd Wali Kelas

23 Zahansari, S.Pd Staf Waka Sarpras & Wali

Kelas

24 Supriyanti, SE Guru

25 Heny Purnawan, S.Pd Wali Kelas

26 Sumarjono, S.Pd Wali Kelas

27 Dian Adriyanto, S.Pd Guru

28 Drs. Haris Prihantomo, M.Pd Waka Sarpras

29 Endang Budi H, S.Pd Staf Waka Kesiswaan & Wali

Kelas

30 Sri rejeki, S.Pd Wali Kelas

31 Joko wahyono, S.Pd Guru

32 Sipta nofianto, ST Kabeng & Wali Kelas

33 Gunawan Akhyani, S.Pd Guru

34 Nanik Rahmawati, S.Pd Wali Kelas

35 Eko Budi Cahyono, ST Wali Kelas

36 Nurul Aini, S.Pd Guru

37 Raditya Wisnu W, S.Pd Wali Kelas

38 Hari Supriyadi, S.Pd Guru

39 Fajar Rusiyanti, S.Pd Guru

40 Choirul Anam, S.Pd Wali Kelas

41 Ani Indrayanti, S.Pd Guru

42 Tugini Guru

43 Khadzikul Fikri Guru

44 Kurnia Setiawan, ST Wali Kelas

45 Nanik Sugiyanti, S.Ps Wali Kelas

46 Tugimin, ST Guru

47 Ari Sri Maryanto, ST Wali Kelas

48 Fatchan Rafiqi, S.Pd Guru

49 Eko Lisyawati, S.Pd Guru

50 Suparmi, S.Pd Guru

Sumber: Dokumentasi SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA

2. data hasil angket.

a. Budaya kerja

Budaya kerja dalam penelitian ini diperoleh lewat

penyebaran angket tentang budaya kerja yang ada di SMK

Page 65: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxv

Muhammadiyah Salatiga. Berdasarkan jawaban angket yang

diberikan kepada 50 responden dapat memberikan gambaran

tentang kondisi budaya kerja yang ada di SMK

Muhammadiyah Salatiga sebagaimana terlihat dari hasil angket

dibawah ini.

Tabel 3.4

Daftar nilai hasil angket tentang budaya kerja

Tahun 2015

No. Nama

Responden

Jawaban angket tentang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. MB

4 4 2 4 2 4 4 4 3 4

2. BS

4 3 4 4 3 4 3 3 2 4

3. SW

4 3 2 3 4 3 3 4 4 3

4. ZM

4 3 4 4 4 4 2 4 4 3

5. SY

4 4 4 4 3 4 2 3 4 2

6. SR

4 3 3 3 4 3 3 3 4 3

7. SD

4 3 3 4 3 4 3 4 3 4

8. RH

4 3 4 3 4 3 3 3 4 3

9. AP

3 4 4 4 3 4 3 3 2 4

10. RM

4 4 3 4 3 4 2 3 4 2

11. SR

4 4 3 4 4 4 4 4 4 3

12. MK

4 3 4 4 3 4 3 3 2 4

13. SM

4 3 4 3 4 3 3 3 2 3

14. PR

4 3 4 3 4 4 4 4 4 3

15. SR

4 3 4 4 3 4 3 3 2 4

16. HS

4 3 3 3 4 3 4 4 4 3

17. MN

4 3 3 3 4 3 3 3 4 3

18. KR

4 3 4 4 4 4 2 4 4 3

Page 66: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxvi

19. IT

4 3 2 3 4 3 3 4 4 3

20. AH

4 4 4 4 3 4 4 3 4 4

21. PW

4 4 3 4 4 4 4 4 4 3

22. RT

4 3 4 4 4 4 3 4 4 3

23. ZH

4 3 3 3 4 3 3 3 4 3

24. SP

4 3 4 3 4 4 3 3 2 4

25. HP

4 4 3 4 3 4 2 3 4 2

26. SM

4 4 3 4 3 4 2 3 4 2

27. DA

4 3 4 4 3 3 3 2 3 4

28. HP

4 3 4 4 3 4 3 3 2 4

29. WB

4 4 3 4 3 4 2 3 4 2

30. SR

4 3 3 3 4 3 3 4 3 4

31. JW

4 3 2 3 4 3 3 4 4 3

32. SN

4 3 3 4 3 4 2 3 4 2

33. GA

4 3 3 4 3 4 1 3 4 1

34. NR

4 3 3 4 3 4 4 3 4 4

35. EB

4 3 3 4 3 4 1 3 4 1

36. NA

4 3 3 4 3 4 2 3 4 1

37. RW

4 3 2 3 4 3 3 4 4 3

38. HS

4 4 3 4 3 4 2 3 3 2

39. FR

4 3 3 4 3 4 3 4 3 4

40 CA

4 3 3 4 3 4 2 3 4 1

41 AI

4 3 2 3 4 4 3 4 4 3

42 TG

4 3 3 3 3 4 2 3 4 1

43 KF

4 3 4 4 3 4 2 4 4 3

44 KS

4 4 4 4 3 4 3 3 2 4

45 NS

4 3 3 3 4 3 3 3 4 3

46 TG

4 3 2 3 4 3 3 4 4 3

47 AS

4 3 3 4 3 4 2 3 4 3

48 FR

4 4 3 4 3 4 2 3 4 2

49 EL

4 3 3 4 3 4 2 3 4 1

Page 67: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxvii

50 SP

4 3 4 4 4 4 2 4 4 3

Lanjutan.......

No. Nama

Responden

Jawaban angket tentang Skor

Total 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. MB

4 3 3 4 4 1 4 2 4 3 67

2. BS

2 4 3 4 4 2 4 3 4 3 68

3. SW

3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 65

4. ZM

4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 70

5. SY

3 4 1 4 2 3 3 4 4 4 66

6. SR

3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 65

7. SD

4 3 3 4 4 2 4 2 4 3 67

8. RH

3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 65

9. AP

3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 68

10. RM

3 4 1 4 2 3 3 4 2 4 66

11. SR

4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 69

12. MK

2 4 3 4 4 2 4 3 3 4 68

13. SM

3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 68

14. PR

4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 65

15. SR

2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 68

16. HS

3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 65

17. MN

3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 65

18. KR

4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 70

19. IT

3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 65

20. AH

3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 69

21. PW

4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 69

22. RT

4 4 3 4 2 2 4 3 3 4 71

23. ZH

3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 65

24. SP

3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 68

25. HP

3 4 1 4 2 3 3 4 4 4 66

Page 68: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxviii

26. SM

3 4 1 4 2 3 3 4 4 4 66

27. DA

2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 68

28. HP

2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 68

29. WB

3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 66

30. SR

3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 64

31. JW

3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 65

32. SN

3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 66

33. GA

3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 63

34. NR

3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 63

35. EB

3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 63

36. NA

3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 64

37. RW

3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 65

38. HS

3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 66

39. FR

4 3 3 4 4 1 4 2 4 3 67

40 CA

3 2 3 4 3 2 3 4 4 4 63

41 AI

4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 65

42 TG

3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 62

43 KF

4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 69

44 KS

2 4 3 4 4 2 4 3 4 3 68

45 NS

3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 65

46 TG

3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 65

47 AS

3 3 1 4 3 4 3 3 4 4 66

48 FR

3 4 1 4 3 4 3 4 4 4 66

49 EL

3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 64

50 SP

4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 70

b. Sikap ta‟awun

Sikap ta‟awun guru dalam penelitian ini diperoleh lewat

penyebaran angket tentang sikap ta‟awun guru yang ada di

SMK Muhammadiyah Salatiga. Berdasarkan jawaban angket

Page 69: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxix

yang diberikan kepada 50 responden dapat memberikan

gambaran tentang kondisi sikap ta‟awun yang ada di SMK

Muhammadiyah Salatiga sebagaimana terlihat dari hasil angket

dibawah ini.

Tabel 3.5

Daftar nilai hasil angket tentang Sikap ta‟awun

Tahun 2015

No. Nama

Responden

Jawaban angket tentang

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. MB

4 2 4 4 4 2 4 1 4 4

2. BS

4 3 2 3 4 3 3 4 2 4

3. SW

3 3 4 3 3 3 4 3 4 4

4. ZM

4 3 4 3 4 4 3 3 2 3

5. SY

3 3 3 3 4 3 3 4 3 3

6. SR

4 3 4 2 4 3 2 4 3 4

7. SD

4 3 4 4 3 3 4 2 3 4

8. RH

4 4 4 4 3 4 3 4 4 1

9. AP

4 3 3 4 3 3 3 4 2 3

10. RM

3 3 3 3 3 3 2 4 3 4

11. SR

4 3 4 2 3 4 3 4 3 4

12. MK

4 3 4 3 4 3 4 4 4 2

13. SM

4 3 4 3 4 3 4 2 3 4

14. PR

4 4 3 4 3 4 3 4 3 4

15. SR

4 3 4 4 3 4 3 3 4 4

16. HS

4 3 4 3 4 3 3 4 3 4

17. MN

4 3 4 4 3 4 4 4 3 4

18. KR

3 4 3 4 4 3 4 4 4 4

19. IT

3 4 4 4 3 4 4 4 4 4

Page 70: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxx

20. AH

3 4 4 3 4 4 3 4 4 3

21. PW

4 3 3 4 3 4 2 4 3 4

22. RT

4 3 3 4 3 2 4 4 3 4

23. ZH

4 3 3 4 3 4 2 4 2 3

24. SP

4 3 3 4 3 4 2 4 2 3

25. HP

4 3 4 4 4 3 4 4 4 3

26. SM

4 3 3 4 2 4 3 4 2 4

27. DA

4 3 4 3 4 3 4 3 4 2

28. HP

4 3 4 4 3 4 3 4 4 3

29. WB

4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

30. SR

4 3 4 3 4 3 4 3 4 3

31. JW

3 3 4 3 2 3 3 3 3 4

32. SN

4 3 4 4 4 3 4 4 4 3

33. GA

4 3 3 4 3 2 4 3 3 3

34. NR

4 3 3 4 3 2 4 3 1 3

35. EB

3 4 3 4 4 3 4 4 3 3

36. NA

4 3 3 4 3 2 4 3 4 4

37. RW

4 3 3 4 3 4 4 3 4 4

38. HS

4 4 4 3 4 3 3 4 2 4

39. FR

3 4 3 4 3 4 3 4 3 4

40 CA

4 3 4 4 4 4 3 4 4 2

41 AI

4 4 4 3 3 4 3 4 3 3

42 TG

3 4 4 3 4 3 4 4 3 3

43 KF

4 4 4 3 3 3 4 4 3 3

44 KS

4 4 4 3 3 4 3 2 3 3

45 NS

4 4 3 4 3 4 3 4 3 4

46 TG

4 3 4 4 4 3 2 4 2 4

47 AS

4 4 3 4 4 4 4 3 4 2

48 FR

4 3 3 4 3 4 4 1 2 4

49 EL

4 3 4 3 4 3 4 3 3 3

50 SP

4 4 3 3 4 3 4 3 3 4

Page 71: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxi

Lanjutan.......

No. Nama

Responden

Jawaban angket tentang Skor

Total 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. MB

4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 67

2. BS

3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 69

3. SW

3 4 2 4 3 4 2 3 4 2 65

4. ZM

4 2 4 3 4 4 4 3 2 3 69

5. SY

4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 66

6. SR

3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 66

7. SD

3 4 3 4 2 4 2 3 3 3 69

8. RH

3 4 2 4 2 4 2 4 3 4 67

9. AP

3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 68

10. RM

3 4 3 4 2 4 3 3 4 4 65

11. SR

3 4 3 4 2 3 3 4 3 2 69

12. MK

4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 68

13. SM

3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 69

14. PR

3 4 3 4 2 4 4 2 4 3 69

15. SR

3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 71

16. HS

3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 72

17. MN

4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 71

18. KR

3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 73

19. IT

4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 75

20. AH

4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 70

21. PW

3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 69

22. RT

3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 69

23. ZH

3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 65

24. SP

3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 69

25. HP

4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 72

26. SM

3 4 4 4 1 4 4 2 4 4 67

27. DA

3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 68

Page 72: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxii

28. HP

4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 71

29. WB

3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 75

30. SR

4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 70

31. JW

4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 66

32. SN

4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 70

33. GA

4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 66

34. NR

4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 64

35. EB

4 3 4 3 3 2 4 4 2 2 66

36. NA

3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 65

37. RW

3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 69

38. HS

4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 73

39. FR

3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 72

40 CA

3 4 2 4 3 4 4 1 4 4 67

41 AI

3 4 2 3 4 3 2 4 3 2 69

42 TG

4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 71

43 KF

4 3 2 3 4 3 2 4 3 2 69

44 KS

3 4 4 3 4 3 2 4 3 2 69

45 NS

4 2 4 4 2 3 3 3 3 3 66

46 TG

4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 67

47 AS

3 4 2 4 4 3 4 1 4 4 67

48 FR

3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 68

49 EL

4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 65

50 SP

3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 71

Page 73: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxiii

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

hubungan antara budaya kerja dengan sikap ta‟awun guru di SMK

Muhammadiyah Salatiga tahun 2015. Dalam mencapai tujuan tersebut,

rincian pensekoran masing-masing item soal dari angket hubungan antara

Page 74: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxiv

antara budaya kerja dengan sikap ta‟awun guru di SMK 3 Muhammadiyah

Salatiga dapat dilihat dalam tabel sebelumnya sesuai dengan Skala Likert.

Dari pedoman pensekoran, maka diperoleh skor tentang hubungan

antara budaya kerja dengan sikap ta‟awun guru di SMK 3 Muhammadiyah

Salatiga tahun 2015 dari 50 responden. Skor tertinggi dan terendah pada

variabel x (antara budaya kerja) berturut-turut adalah 71 dan 63.

Langkah pertama dalam analisis deskriptif adalah mencari rata-rata

skor jawaban angket antara budaya kerja di SMK Muhammadiyah Salatiga

tahun 2015.

Untuk mencari rata-rata data berkelompok interval digunakan

rumus:

Keterangan:

x = Mean (rata-rata)

∑fi = Jumlah Responden

∑fi x xi = Jumlah Frekuensi x titik tengah interval

(Sugiono, 2009:45)

Sebelum menghitung rata-rata, maka data tersebut dikelompokkan

berdasarkan distribusi kelompok dengan langkah sebagai berikut:

1. Menentukan jumlah kelas

Rumus yang digunakan adalah

K = Jumlah kelas dan n = Responden

Dengan rumus tersebut diperoleh jumlah kelas sebaga berikut:

x =

𝑓𝑖 𝑋 𝑥𝑖

𝑓𝑖

K = 1 + 3.3 𝑙𝑜𝑔𝑛

Page 75: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxv

K = 1+3.3 log n

= 1+3.3 log 50

= 1+3.3 1,69897

= 1+5,606601

= 6,606601 dibulatkan menjadi 7

2. Menentukan panjang kelas atau interval

Panjang kelas atau interval (c) dapat diperoleh dengan rumus :

Keterangan c = Panjang kelas/interval

R = Range

K = Jumlah Kelas (Sugiono,2009:54)

Adapun rumus R (range) sendiri adalah:

Keterangan R = Range

= Skor tertinggi

= Skor terendah (Sugiyono,2009:55)

Dari rumus tersebut diperoleh range dan panjang kelas sebagai

berikut:

R =

= 71-63 + 1

= 9

C =𝑅

𝐾

R = 𝑥𝑡 − 𝑥𝑟 + 1

𝑥𝑡 − 𝑥𝑟+1

𝑅

𝐾

Page 76: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxvi

C =

=

= 1,285 dibulatkan menjadi 2

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka interval yang

diperoleh 2. Sehingga tabel penolong perhitungan rata-ratanya tersaji

dalam tabel (3.5) sebagai berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Skor antara budaya kerja

di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2015

No

Kelas

Interval c Titik Tengah

xi

Frekuensi fi fi x xi

1 71 71,5 4 286

2 70-69 69,5 9 625,5

3 68-67 67,5 17 1147,5

4 66-65 65,5 12 786

5 64-63 63,5 8 508

Jumlah 50 3353

Berdasarkan tabel penolong itu, maka rata-rata (mean) dari skor

antara budaya kerja di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2015 dihitung

dengan rumus :

=

= 67,06

Setelah diketahui rata-rata skor antara budaya kerja langkah

selanjutnya adalah menetapkan katagori skor tersebut. Dalam penelitian

𝑋 = 𝑓𝑖 X 𝑥𝑖

𝑓𝑖

Page 77: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxvii

ini, peneliti menetapkan lima katagori yang terdiri dari sangat kurang,

kurang, cukup, baik dan sangat baik. Adapun rumus yang digunakan

dalam kategorisasi ini adalah:

=

= 1,6 Dibulatkan menjadi 2

Dari perhitungan tersebut kemudian ditentukan interval dan

katagorinya seperti yang tersaji dalam tabel tersebut

Tabel 4.2

Interval dan Katagori Skor Angket

budaya kerja.

No Interval Katagori

1 71 Sangat Baik

2 69-70 Baik

Lanjutan ...

Lanjutan ....

3 67-68 Cukup

4 65-66 Kurang

5 63-64 Sangat Kurang

Skor angket yang telah dipaparkan dalam tabel jawaban

angket antara budaya kerja, kemudian dikonsultasikan dengan tabel

interval dan katagori, sehingga tersaji tabel katagori skor variasi

budaya kerja beserta jumlah respondennya.

Tabel 4.3

Katagori Skor Variabel X (budaya kerja)

beserta Frekuensi Respondennya.

No Interval Katagori Frekuensi

1 Sangat Baik 71 4

panjanginterval=

xti xrinkategori

Page 78: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxviii

2 Baik 69-70 9

3 Cukup 67-68 17

4 Kurang 65-66 12

5 Sangat Kurang 63-64 8

Jumlah Responden 50

Dari penyebaran frekuensi tersebut dapat dihitung prosentase

frekuensi dengan rumus:

1. Sangat Kurang

P =

100%

=

x 100%

= 16%

2. Kurang

P =

100%

=

x 100%

= 24%

3. Cukup

P =

100%

=

x 100%

= 34%

4. Baik

P =

100%

P = 𝐹

𝑁 𝑋 100% (Hadi,

1992:39)

Page 79: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxix

=

x 100%

= 18%

5. Sangat Baik

P =

100%

=

x 100%

= 8%

Tabel 4.4

Katagori, Skor, Frekuensi, dan Persentase Jawaban Angket

budaya kerja di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2015

No Katagori Interval Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 86-87 4 8%

2 Baik 85-84 9 18%

3 Cukup 83-82 17 34%

4 Kurang 81-80 12 24%

5 Sangat Kurang 79-78 8 16%

Jumlah 50 100%

Setelah analisis deskriptif pada variabel x selesai, selanjutnya

peneliti akan menyajikan analisis deskriptif pada variabel y ( sikap

ta‟awun). Dimulai dengan pensekoran jawaban hasil angket sikap ta‟awun.

Adapun skor untuk tiap butir pertanyaanya sama dengan skor angket

antara budaya kerja guru.

Dari pedoman penyekoran tersebut, maka diperoleh skor tentang

sikap ta‟awun di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2015 dari 50 orang

responden. Skor tertinggi dan terendah pada variabel y (sikap ta‟awun

guru) berturut-turut 75 dan 64.

Setelah diketahui skor pada variabel y, maka langkah selanjutnya

menganalisis skor-skor tersebut melalui analisis deskriptif. Langkah

Page 80: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxx

pertama adalah mencari rata-rata skor jawaban angket sikap ta‟awun di

SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2015.

Untuk mencari rata-rata data berkelompok digunakan rumus:

Keterangan:

y = Mean (rata-rata)

= Jumlah responden

= Jumlah Frekuensi x titik tengah interval

Sebelum menghitungrata-rata, maka data tersebut dikelompokkan

berdasarkan distribusi kelompok dengan langkah sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah kelas

Rumus yang digunakan adalah

K= Jumlah kelas n = responden

Dengan rumus tersebut diperoleh jumlah kelas sebagai berikut:

K = 1+3.3 log n

= 1+3.3 log 50

= 1+3.3 1,69897

= 1+5,606601

= 6,606601 dibulatkan menjadi 7

Menentukan panjang kelas atau interval

Panjang kelas atau interval (c) dapat diperoleh dengan rumus:

Y = 𝑓𝑖

𝑋 𝑦𝑖

𝑓𝑖 (Sugiyono , 2009:54)

K = 1 + 3.3 𝑙𝑜𝑔𝑛

C = 𝑅

𝐾

Page 81: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxxi

Keterangan : c = Panjang kelas/ interval

R = Range

K = Jumlah kelas (Sugiyono:2009:54)

Adapun rumus R (range) sendiri adalah:

Keterangan: R = Range

= Skor tertinggi

= Skor terendah (Sugiyono,2009:55)

Dari rumus tersebut diperoleh range dan panjang kelas sebagai

berikut:

R = − + 1

= 75–64+ 1

= 12

c =

=

= 1,714 dibulatkan menjadi 2

Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka interval yang

diperoleh 2. Dalam per sehingga tabel penolong perhitungan rata-ratanya

tersaji (3.6) sebagai berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Skor sikap ta‟awun guru

No Interval c Titik Tengah yi Frekuensi fi Fi x yi

1 75-74 74,5 2 149 2 73-72 72,5 5 362,5 3 71-70 70,5 8 564 4 69-68 68,5 17 1164,5 5 67-66 66,5 12 798 6 65-64 64,5 6 387

R = 𝑦𝑡 − 𝑦𝑟

Page 82: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxxii

Jumlah 50 3425

Berdasarkan tabel penolong itu, maka rata-rata (mean) dari skor

sikap ta‟awun guru di SMK Muhammadiyah dihitung dengan rumus:

=

=68,5

Setelah diketahui rata-rata skor sikap ta‟awun guru sebesar 68,5

langkah selanjutnya adalah menetapkan kategori skor tersebut. Kategori

skor untuk variabel y ini sama dengan kategori skor untuk variabel x, yaitu

sangat kurang, kurang, cukup, tinggi, dan sangat tinggi.

Skor angket yang telah dipaparkan dalam jawaban angket sikap

ta‟awun guru, kemudian dimasukkan dengan tabel kategori, sehingga

tersaji tabel kategori skor sikap ta‟awun beserta jumlah respondennya.

Adapun rumus yang digunakan dalam kategorisasi ini adalah:

=

= 2,2 dibulatkan menjadi 2

Tabel 4.6

Katagori Skor Variabel y (sikap ta‟awun guru)

beserta Frekuensi Respondennya

No Interval Kategori Frekuensi

1 72-75 Sangat Tinggi 7

2 70-71 Tinggi 8

y = 𝑓𝑖

𝑋 𝑓𝑖

𝑓𝑖 (Sugiyono, 2009: 54)

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙=

𝑥𝑡𝑖 𝑥𝑟𝑖𝑛𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

Page 83: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxxiii

3 68-69 Cukup 17

4 66-67 Rendah 12

5 64-65 Sangat Rendah 6

Jumlah 50

Dari penyebaran frekuensi tersebut dapat digitung prosentase

frekuensi dengan rumus :

a. Sangat Tinggi

P =

x 100%

=

x 100%

= 14 %

b. Tinggi

P =

x 100%

=

x 100%

= 16 %

c. Cukup

P =

x 100%

=

x 100%

= 34%

d. Rendah

P =

x 100%

=

x 100%

P = 𝑅

𝑁 X 100% (Hadi, 1992:399)

Page 84: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxxiv

= 24%

e. Sangat Rendah

P =

x 100%

=

x 100%

= 12%

Hasil perhitungan di atas peneliti sajikan secara rinci dalam tabel

berikut:

Tabel 4.7

Kategori, skor, Frekuensi, dan Persentase Jawaban Angket Sikap Ta‟awun Guru

SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun 2015

No Kategori Interval Frekuensi Persentase

1 Sangat Tinggi 72-75 7 14%

2 Tinggi 70-71 8 16%

3 Cukup 68-69 17 34%

4 Rendah 66-67 12 24%

5 Sangat Rendah 64-65 6 12%

Jumlah 50 100%

B. Uji-uji Asumsi

1. Uji Normalitas

Langkah-langkah melakukan Uji Normalitas Kolmogorov-

Smirnov dengan SPSS (http://SPSS Idonisia htm) adalah sebagai

berikut:

a) Persiapkan data yang ingin di uji dalam file doc, execel, atau yang

lainnya untuk mempermudah tahapannya nanti

b) Buka program SPPS pada komputer sobat. Klik Variable View,

dibagian pojok kiri bawah.

Page 85: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxxv

c) Selanjutnya, pada bagian Name tulis X kemudian Y, pada

Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada bagian Label tuliskan

sikap ta‟awun (tanpa spasi) dan budaya kerja (tanpa spasi), dan

abaikan yang lainnya.

d) Setelah itu, klik Data View dan masukkan data.

e) Kita akan mengubah data tersebut ke dalam bentuk untandardize

residuel, caranya dari menu SPSS pilih menu Analyze, kemudian

klik Regression dan pilih Linear.

f) Muncul kotak dialog dengan nama Linear Regression, selanjutnya

masukkan variabel (X) ke Dependent, masukkan variabel (Y) ke

kotak Independent (s) lalu klik save

g) Muncul kotak dialog dengan nama Linear Regression: save, pada

bagian Residuals, centang (V)Unstandardized (abaikan kolom

yang lainnya), selanjutnya klik Continue, lalu klik OK, maka akan

muncul variabel baru dengan nama RES 1, abaikan yang saja

output yang muncul dari program SPSS

h) Langkah selanjutnya, pilih Analyze, lalu pilih Non-paramatric Test,

klik Legaci Dialog, kemudian pilih sub menu 1 sample K-S

i) Muncul kotak dialog lagi dengan nama One-Sampel Kolmogorov-

Smirbov test, selanjunta, masukkan variabel Unstandardized

Residuals ke kotak Test Variable List. Pada test Distribution

centand (V) Normal

j) Klik Ok. Hasilnya sebagai berikut:

Page 86: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxxvi

Berdasarkan output diatas diketahui bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,305. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data

tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Hasil yang

diperoleh adalah 0,305 dan lebih besar dari 0,05 atau 0,305 > 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa data yang di uji berdistribusi normal.

2. Uji Himogenitas

Langkah-langkah Uji Homonegenitas dengan SPSS (http://SPSS

Indonesia htm/) adalah sebagai berikut:

a) Buka Program SPSS,klik Variable View. Selanjutnya, pada bagian

Name tulis X dan Y, pada Decimals ubah semua menjadi angka 0,

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 50

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.56965674

Most Extreme Differences Absolute .137

Positive .137

Negative -.062

Kolmogorov-Smirnov Z .969

Asymp. Sig. (2-tailed) .305

a. Test distribution is Normal.

Page 87: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxxvii

pada bagian label tuliskan sikap ta‟awun (tanpa spasi) dan budaya

kerja (tanpa spasi).

b) Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data X, dan Y.

c) Pilih Analyze, kemudian klik Compare Means, dan One Way Anova

d) Muncul kota dengan nama One Way Anova, selanjutnya masukkan

variabel Y ke kotak Dependen List dan Variabel X ke kotak Factor,

lalu, klik Options

e) Pada menu options, beri tanda pada Homogeneity of Variance, lalu klik

Continue

f) Klik OK untuk mengakhiri perintah. Selanjutnya akan muncul

tampilan Output SPSS.

Berdasarkan output SPSS di atas diketahui bahwa nilai signifikansi

variabel variasi buday kerja (X). Berdasarkan variabel sikap ta‟awun (Y)

=0,213. Jika nilai signifikan <0,05, maka dikatakan bahwa dari dua atau

lebih populasi data adalah tidak sama. Sedangkan, apabila nilai signifikan

>0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih populasi data

adalah sama. Oleh karena itu signifikan yang diperoleh adalah 0,213>0,05

maka varian dari dua variabel yaitu variasi kerja guru dengan sikap

ta‟awun adalah sama atau homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Test of Homogeneity of Variances

Sikaptaawun

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.552 8 41 .213

Page 88: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxxviii

Setelah menganalisis data tenan variasi kerja guru dengan sikap

ta‟awun, maka langkah selanjutnya yaitu menganalisis hubungan kedua

variabel tersebut. Dalam hal ini penulis menggunakan analisis korelasi

Pearson Product Moment dengan menggunakan bantuan SPSS 16 untuk

menghitung hipotesis yang telah diajukan yaitu ada hubungan antara

variabel yaitu variasi kerja guru dengan sikap ta‟awun.

Adapun langkah-langkah dalam analisis yang ditempuh menurut

Priyatno (2009 : 110-112) ialah sebagai berikut:

a) Bukalah Program SPSS

b) Kliklah variabel view pada SPSS data editor

c) Pada kolom Name baris pertama klik nama, pada label klik, pada

kolom measure pilih Normal. Pada kolom name baris kedua ketik X,

pada label ketik kerja guru (tanpa spasi), pada kolom measure pilih

Scile. Pada kolom name baris ketiga ketik Y, dan pada label ketik sikap

ta‟awun (tanpa spasi), pada kolom Measure pilih Scale. Untuk kolom

lainnya biasa diabaikan.

d) Masukanlah ke halaman Data View dengan klik Data View

e) Isikan data nama , X, dan Y

f) Selanjutnya,klik Analyze>Correlate>Bivareate

g) Muncul kotak Bivateate Correlations

h) Masukkan variabel X dan Y ke kotak Vaiables

i) Klik OK.Hasil outputny sebagai berikut:

Page 89: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

lxxxix

Correlations

ETG VKKM

ETG Pearson Correlation 1 .777**

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

VKKM Pearson Correlation .777** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tampilan data perhitunga SPSS diketahui korelasi antara X dan Y

memberikan nilai koefiensi sebesar 0,777. Karena koefisien mendekati 1, maka

dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variasi kerja guru dengan sikap

ta‟awun sangat erat. Angka koefisien positif menunjukkan hubungan positif, yaitu

jika “kerja guru” baik, maka “sikap ta‟awun” akan semakin tinggi.

Dengan diperoleh nilai product moment ( ) di atas, maka untuk menentukan

taraf signifikan disajikan nilai-nilai product moment dalam tabel taraf signifikansi

1% sebagai berikut :

Tabel 4.8

Nilai Product Moment

N Taraf Signifikansi

1%

50 0,403

50 0,403

Interpretasi dari tabel di atas adalah bahwa nilai yang diambil

dengan N (jumlah responden) 50 pada taraf signifikansi 1% adalah 0,403.

Hasil hitung koefisiensi korelasi anatara variabel X(budaya kerja ) dan

variabel Y (sikap ta‟awun guru) adalah 0,777. Bahwa budaya kerja di

Page 90: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xc

SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun 2015, Kategori sangat baik sebesar

8%, Kategori baik sebesar 18%, Kategori cukup sebesar 34%, Kategori

kurang sebesar 24%, Kategori sangat kurang sebesar 16%. Sikap ta‟awun

guru di SMK Muhammadiyah Tahun 2015. Kategori sangat tinggi 14%,

Kategori tinggi 16%, Kategori cukup 34%, Kategori rendah 24%, Kategori

sangat rendah 12%.

Hasil yang diperoleh adalah r hitung lebih besar dari r tabel yaitu

0,777>0,403 pada taraf signifikansi 1% maka hasil yang diperoleh adalah

signifikan. Artinya, hipotesis yang di ajukan oleh penulis dapat diterima,

yaitu “ada hubungan antara variasi budaya kerja guru dengan sikap

ta‟awun guru di SMK Muhammadiyah Salatiga”.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Page 91: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xci

Berdasar hasil penelitian, dapat diambil sebagai jawaban untuk

mengetahui tujuan peneliti sebelumnya yakni: untuk mengetahui budaya

kerja (X), dengan sikap ta‟awun (Y) guru di SMK Muhammadiyah

Salatiga tahun ajaran 2014/2015, maka setelah diadakan perhitungan

menunjukkan:

1. Bahwa budaya kerja di SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun 2015,

yakni terbagi dalam 5 variasi, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang

dan sangat kurang, dari 50 responden dapat dikelompokkan sebagai

berikut: Kategori sangat baik ada 4 guru sebesar 8%, Kategori baik ada

9 guru sebesar 18%, Kategori cukup 17 ada guru sebesar 34%,

Kategori kurang ada 14 guru sebesar 24%, Kategori sangat kurang ada

8 guru sebesar 16%. Sehingga dengan demikia, budaya kerja SMK

Muhammadiyah tahun ajaran 2014/2015, tergolong dalam kategori

cukup yaitu sebesar 34%.

2. Sikap ta‟awun guru di SMK Muhammadiyah Tahun 2015 terbagi

dalam 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, sangat

rendah dari 50 responden adalah: Kategori sangat tinggi ada 7 sebesar

14%, Kategori tinggi ada 8 sebesar 16%, Kategori cukup ada 17

sebesar 34%, Kategori rendah ada 12 sebesar 24%, Kategori sangat

rendah ada 6 sebesar 12%. Sehingga dengan demikian, sikap ta‟awun

guru di SMK Muhammadiyah tahun ajaran 2014/2015 tergolong dalam

kategori cukup yaitu sebesar 34%.

Page 92: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xcii

3. Dari hasil olah data menyatakan ada hubungan yang signifikan antara

budaya kerja dengan sikap ta‟awun di SMK Muhammadiyah tahun

ajaran 20142014. Pada uji hasil yang diperoleh adalah r hitung lebih

besar dari r tabel yaitu 0,77>0,403 pada taraf signifikansi 1% maka

hasil yang diperoleh adalah signifikan. Artinya, hipotesis yang di

ajukan oleh penulis dapat diterima, yaitu “ada hubungan antara variasi

budaya kerja guru dengan sikap ta‟awun guru di SMK Muhammadiyah

Salatiga”.

B. Saran

1. Kepala sekolah

a. Agar kepala sekolah memperhatikan budaya kerja untuk

mencapai kinerja guru yang maksimal.

b. Diharapkan kepala sekolah membudayakan senyum, salam, dan

sapa antara guru, murid, orang tua, dan karyawan agar terlihat

budaya kerja yang mengacu pada kompetensi guru.

c. Kepala sekolah harus meningkatkan kinerja guru agar

menciptakan budaya kerja yang sesuai dengan syari‟at Islam.

2. Kepada Guru

Page 93: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/410/1/A Mahfudh Rosidi_11110076.pdfi HUBUNGAN ANTARA BUDAYA KERJA DENGAN SIKAP TAAWUN GURU DI SMK

xciii

a. Setiap guru dalam menjalankan tugasnya untuk selalu

menanamkan sikap ta‟awun untuk mempererat hubungan

silaturahmi yang erat.

b. Guru harus melestarikan sikap ta‟awun agar kode etik guru

lebih bisa diterapkan dengan mudah .

c. Guru harus menanamkan sikap ta‟awun pada diri sendiri dan

juga pada yang lainnya.