~h'n'...pengcringan terdiri dari 0, i, 2, dan 3 hari. parameter yang diamati adalah wama,...

12

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ~H'N'...pengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen, aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod,

~""H'N'

Page 2: ~H'N'...pengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen, aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod,

PJHOSIIDIINIG',LOKAKARYA NIASIONIAl V

INJQ,VASI' TEKNIOLOGI DAN CLUSTER' PIONEER]MEN,UJIU DME BERBASIIS JARAK P'AGiAR

MalalngJ•. 4 Niolvemlber 2009

Penyunting:Rully Dyab PurwatiDeciyanto Soetopo

Titiek YuliantiDjumali

Budi HariyonoNur Asbani

Joko HartonoSupriyadi Tirtosuprobo

BALAI PENELITIAN TANAMAN TEMBAKAU DAN SERAT

TUNGGAL MANDIRI PublishingMalang, 2010

Page 3: ~H'N'...pengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen, aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod,

LOKAKARYA NASIONAL VmovASI TEKNOLOGI DAN CLUSTER PIONEER MENUJU DME BERBASISJARAKPAGAR

Prosiding Lokakarya Nasional V Inovasi Teknologi dan Cluster Pioneer MenujuDME Berbasis Jarak Pagar

xv, 302 him., bib!., ills.: 29 emISBN: 978-602-8878-12-8

1. Judul 1. Jarak Pagar 2. Inovasi 3. Cluster Pioneer 4. DME

Copyright©2010Diterbitkan oleh:

TUNGGAL MANDIRI PublishingAnggota lKAPI No. I20!JTIJI. Taman Kebun Raya A-I No.9 Pakis - Malang 65154Tel.lFax. (0341)795261/2991813Email: [email protected]

5. Prosiding 6. Lokakarya

633.853.55

Redaksi Pelaksana: Erna Nurdjajati, Esti Sunaryuni, Agustina D.P. Utami, Syaiful Bahri

Alamat Redaksi:BALAI PENELITIAN TANAMAN TEMBAKAU DAN SERATJI. Raya Karangploso, Kotak Pos 199, Tel.lFax. (0341)491447/485121Email: [email protected]: htpp://www.balittas.litbang.deptan.go.idMalang

Page 4: ~H'N'...pengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen, aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod,

Prosiding Lokakarya Nasional V lnovasi Teknologi dan Cluster Pioneer Menliju DME Berbasis Jarak Pagar

DAFTARISI

Hal.

I. KATA PENGANTAR .

II. DAFTAR lSI .

III. LAPORAN KETUA PANITIA .

N. SAMBUTAN DAN KEYNOTE SPEECH. INOVASI TEKNOLOGI DAN CLUSTER PIONEER MENUJU DESA MANDIR!

ENERGI BERBASIS JARAK PAGARBadan Litbang Pertanian .

V. RUMUSAN .

VI. MAKALAH UTAMA

1. KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN JARAKPAGAR SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF BBNM. Ratna Ariati, Dadan Kusdiana, dan Pranawaningtyas Dewi .

2. EVALUASI IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN JARAK PAGAR MENDUKUNGKONSEP DMEDirektorat Jenderal Perkebunan-Departemen Pertanian, Jakarta .

3. KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN KONSEP PENGEMBANGAN CLUSTER PIONEERDME BERBASIS JARAK PAGAR YANG BERKELANJUTANDeciyanto Soetopo, Djumali, Hadi Sudarmo, dan Nur Asbani .

4. POSITION PAPER JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) BAGAIMANAPENGEMBANGANNYAHasnam

VII. MAKALAH PENUNJANGKelompok Plasma Nutfall, Pemuliaan Tanaman, Perbenillan, dan Bioteknologi

1. KERAGAAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) DI KEBUN PERCOBAANPAKUWON, SUKABUMI, JAWA BARAT SELAMA PERIODE 2007-2009Rr. Sri Hartati dan Sudarsono ~ .

2. POTENSI HASIL TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) EKOTIPELOMBOK BARAT YANG DITANAM DAR! BIJI DAN SETEK SELAMA TIGATAHUN PERTAMABambang Budi Santoso .

3. KERAGAAN FENOTIPE Fl HASIL PERSILANGAN JARAK PAGAR(Jatropha curcas L.)Hadi Sudarmo dan M. Machfud

4. PEMULIAAN MUTASI UNTUK PEMBUATAN VARIETAS UNGGUL TANAMANJARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)Ita Dwimahyani .

5. IDENTIFIKASI MORFOLOGI TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)AKSESI JAWADI KEBUN INDUK PAKUWONSamanhudi, Ahmad Yunus, Parjanto, dan Sri Saparni .

6. KARAKTERISASI MORFOLOGI PLASMA NUTFAH TANAMAN JARAK PAGAR(Jatropha curcas L.)Sri Yulaikah dan RuBy Dyah Purwati

1I1

v

IX

XI

XIV

1-6

7-11

12-21

22-24

27-35

36-43

44-49

50-59

60-70

71-79

V

Page 5: ~H'N'...pengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen, aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod,

Daftar lsi

7. SKRINING DAYA HASIL GENOTIPE TERPILIH JARAK PAGAR (Jatrophacurcas L.)Moch. Machfud dan Hadi Sudarmo .

8. PERUBAHAN FISIOLOGI DAN KLOROFIL SELAMA PROSES PEMASAKANBUAH SERTA HUBUNGANNYA DENGAN VIABILITAS BENIH JARAK PAGAR(Jatropha curcas L.)Hasanuddin, Endang Mumiati, dan Eny Widajati .

9. PERBANYAKAN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) MELALUIKULTUR IN- VITRORully Dyah Purwati

Kelompok Agronomi1. RESPON TIGA POPULASI KOMPOSIT-2 (IP-2) JARAK PAGAR TERHADAP

PERTUMBUHAN, HASIL, DAN KANDUNGAN MINYAK JARAK PAGAR(Jatropha curcas L.)Moch. Romli dan Budi Hariyono .

2. PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) YANGDIfNOKULASI BEBERAPA DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA)PADA BERBAGAI TINGKAT CEKAMAN KEKERINGANDedeh Saodah W., Anne Nuraini, Cucu Suherman .

3. RESPON TANAMAN JARAK PAGAR AKIBAT PEMBERIAN PUPUK N DAN P01 DATARAN RENDAHSanti Rosniawaty, Dedeh Saodah, Intan Ratna Dewi, dan Mira Ariyanti .

4. PENGARUH WAKTU DAN JENIS PEMUPUKAN NPK TABLET TERHADAPBEBERAPA SIFAT KIMIA TYPIC HAPLUSTULTS DAN PERTUMBUHANJARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)Rija-Sudirja, Siti Maryam, Santi Rosniawaty, dan Syah Aditya Nugraha .

5. KESESUAIAN TANAMAN SELA PADA TANAMAN JARAK PAGAR(Jatropha curcas L.) YANG DIREHABILITASISri Mulyaningsih dan Budi Hariyono .

6. KUANTITAS KARBOHIDRAT UNTUK PEMBENTUKAN JARINGAN ORGANTANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)Djumali .

7. EVALUASI PRODUKTIVITAS JARAK PAGAR HASIL PENYAMBUNGANLestari .

8. KERAGAAN PRODUKSI BIJI JARAK PAGAR IP-l UMUR TIGA TAHUNPADA BERBAGAI KETERSEDIAAN AIR TANAHPrima Diarini Riajaya dan Fitriningdyah Tri Kadarwati .

Kelompok Hama dan Penyakit1. SERANGAN TUNGAU DAUN PADA BEBERAPA "IMPROVED POPULATION"

DAN AKSESI JARAK PAGAR DI CIKARANGElna Karmawati dan Widi Rumini .

2. HAMA SERTA MUSUH ALAMI PADA TANAMAN JARAK PAGAR IP-1P, IP-2P,DAN IP-3P DI KEBUN INDUK JARAK PAGAR (KIJP) PAKUWONWidi Rumini dan Elna Karmawati .

3. POLA SEBARAN PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) PADATANAMANJARAKPAGARTitiek Yulianti dan Nurul Hidayah

VI

80-85

86-91

92-101

105-112

113-123

124-128

129-136

137-140

141-146

147-150

151-157

161-165

166-171

172-176

Page 6: ~H'N'...pengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen, aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod,

Prosiding Lokakarya Nasional V lnovasi Teknologi dan Cluster Pioneer Menuju DME Berbasis Jarak Pagar

4. KERAGAAN SERANGAN KUTU PUTIH Planococcus minor Maskell (HEMIPTERA:COCCOIDEA) DAN MUSUH ALAMINYA DI PERTANAMAN JARAK PAGARWidi Rumini .

5. SEBARAN Selenothrips rubrocinctus GIARD PADA DAUN JARAK PAGARNur Asbani dan Dwi Suheriyanto .

6. ARTROPODA TANAH YANG TERDAPAT PADA TANAMAN JARAK PAGAR DIKEBUN PERCOBAAN KARANGPLOSO, MALANGHeri Prabowo .

7. SEBARAN Selenothrips rubrocinctus Giard DAN Rhipiphorothrips cruentatus HoodPADA JARAK PAGAR DI BEBERAPA DAERAHNur Asbani .

8. STUDI MINYAK DARI DUA AKSESI JARAK PAGAR SEBAGAI BIOINSEKTISIDAUNTUK MENGENDALIKAN LARVA Achaeajanata L.Tukimin S.W. dan Deciyanto Soetopo .

9. PROSPEK PENGEMBANGAN BIOPESTISIDA JARAK PAGARI Ketut Ardana dan Elna Karmawati .

10. KEMANJURAN AKARISIDA DAN BEBERAPA JENIS INSEKTISIDA KIMIATERHADAP HAMA JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)Dwi Adi Sunarto, Subiyakto, dan Teguh Iman .

11. TOKSISITAS EKSTRAK DAUN OLEANDER (Nerium oleander L.) TERHADAPSelenothrips rubrocinctus Giard.Heri Prabowo .

12. PERANAN BAHAN PENUTUP LUKA PANGKASAN TERHADAPPERKEMBANGAN PENYAKIT LAYU BAKTERINurul Hidayah dan Titiek Yulianti .

Kelompok Pascapanen dan Sosial EkonomiI. KINERJA KOMPOR PERTANIAN TIPE BERTEKANAN MENGGUNAKAN

MINYAK JARAK PAGAR DIBANDINGKAN MINYAK NABATI LAINBambang Prastowo, Srimulato, Abi D. Hastono, Martin K., dan Dibyo Pranowo

2. KARAKTERISTIK MUTU BIJI JARAK PAGAR SELAMA PENUNDAANPENGERINGANKardiyono dan Usman Ahmad .

3. PERUBAHAN BAHAN KERING, KADAR LEMAK, DAN KADAR FITAT BUNGKILBIJI JARAK PAGAR YANG DIFERMENTASIElizabeth Wina dan Joni Munarso .

4. EFISIENSI ANALISA KADAR MINYAK BIJI JARAK PAGAR METODEEKSTRAKSI PETROLEUM ETER DENGAN MENGGUNAKAN SAMPEL GANDA(SG) PADA SOXHLETCONTINUOUS EXTRACTION APPARATUS (SCEA)Joko Hartono .

5. OPTIMALISASI PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI KULIT BUAHJARAK PAGARBudi Hariyono .

6. REKAYASA KOMPOR BERBAHAN BAKAR BIJI JARAK PAGARSoebandi dan Abi Dwi Hastono .

7. RANCANG BANGUN KOMPOR DENGAN SUMBER ENERGI BIJI JARAK PAGARGUNA MEWUJUDKAN DESA MANDIRI ENERGI DI DESA POLOKARTOSUKOHARJODewi Ratna Nurhayati dan Musabikah .

177-181

182-184

185-191

192-196

197-201

202-207

208-216

217-221

222-225

229-235

241-246

247-251

252-261

262-266

267-270

Vll

Page 7: ~H'N'...pengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen, aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod,

Daftar lsi

8. PENGGUNAAN INPUTPADA REHABILITASI JARAK PAGARDENGAN SISTEMSAMBUNGSAMPING'Supriyadi-Tirtosuprobo .

9. PRODUKSI DAN PENERIMAAN USAHA TANI TIGA POPULASI KOMPOSIT-2(IP-2) JARAK PAGAR PADA ELEVASI IDEALTeger Basuki dan Moch. Romli .

10. ANALISIS USAHA TANI TANAMAN SELA DI ANTARA TANAMANJARAK PAGAR (Jatropha curcas L.)Supriyadi-Tirtosuprobo dan Sri Mulyaningsih .

IX LAMPIRAN

1. JADWAL ACARA .

2. DAFTAR HADIR .

3. SUSUNAN PANITIA .

Vlll

271-277

278-281

282-289

293-296

297-300

301-302

Page 8: ~H'N'...pengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen, aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod,

Makalah Oral: Karak/eris/ik MII/u Biji Jarak Pagar Selama Penundanan Pengeringan

KARAKTERISTIK MUTU BIJI JARAK PAGAR SELAMA PENUNDAANPENGERINGAN

Kardiyono I) dan Usman Ahmad 2)

1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten, Tangerang2) Institut Pertanian Bogor, Bogor

ABSTRAK

Pemanenan buah jarak pagar (rotasi panen) dilakukan setiap waktu tertentu sesuai dengan keragaman tingkat ke­matangan buah dan ketersediaan tenaga kelja. Penanganan pascapanen jarak pagar perlu mendapatkan perhatian khusustcrkait sifat karal-.tcristik biji jarak pagar yang mudah mengalami kerusakan. Salah satu perubahan parameter mutu bijiperlu dikendaliLlIl dalam penanganan pascapanen adalah asam lemak bebas (ALB). Nilai ALB yang rendah dapat mem­bantu proses pengolahan biodiesel menjadi sederhana (transesterifikasi) sehingga biaya pengolahan lebih ekonomis. Pe­nelitian ini bertlljllan mempelajari perllbahan sifat fisik dan kimia akibat penundaan pengeringan setelah panen. Peneli­tian dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Institut Pertanian Bogor. Percobaan mengguna­kan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial terdiri dari 2 faktor dengan ulangan 3 kali. Faktor pertama berupa bentukbahan saat penundaan pengeringan yaitu bentuk buah dan bij i. Sedangkan faktor kedua berupa lama waktu penundaanpengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen,aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod, dan total plate count (TPC). Hasil penelitian menunjukkan bah­wa mutu biji jarak pagar relatif stabil selama penundaan pengeringan. Penundaan proses pengeringan dalam bentuk bu­ah tidak berpengaruh terhadap kondisi kimiawi dan mikrobiologi pada biji. Secara fisik kulit buah telah berubah warna­nya menjadi cokelat/kehitaman dan ditumbuhi oleh kapang dan tekstur lunak sehingga secara mekanis pengupasan kulitmenjadi lebih sulit. Berbeda dengan penundaan pengeringan dalam bentuk biji dalam kurun waktu 2 dan 3 hari telahteljadi perubahan mutu fisik, kimiawi, dan mikrobiologi. Nilai ALB pada penundaan pengeringan tersebut masih ku­rang dari 1% sehingga dapat dilakukan pengolahan dalam satu tahap (transesterifikasi).

Kata kunci: Jarak pagar, pascapanen, penurunan mutu, biodiesel

CHARACTERISTICS OF PHYSIC NUT SEED QUALITY DURING DRYING PROCESS

ABSTRACT

Physic nut harvesting is conducted in a celtain period and depend on its maturity and labour supply. The post­harvest handling must be careful, because of physic nut seed can be damage easily. One of seed quality parameter mustbe controlled in postharvest handling is free fatty acid (FFA). The low FFA level need a more simple transesterificationso that the processing will be cheaper. The aim of the research was to study physical and chemical changes on a de­laying of drying process period after harvesting. The activity was conducted in the Laboratory of Agricultural ProductProcessing Technology, Bogor Agricultural University. Two factorial of complete randomized design with three repli­cations was used. The first factor was kind of materials i.e. fruit and seed, while the second was delaying of drying pro­cess period i.e. 0, I, 2, and 3 days. Parameters observed were colour, water content, oil content, rendement, lipase acti­vity, free fatty acid, iod number, and total plate count (TPC). The results showed that seed quality was relatively stableduring delaying of drying process. The delaying of drying process on fruit did not influence seed physical and chemicalconditions. Its husk or shell became brown or black, fungi covered, and soft so that unhusking process was difficult.The delaying on seed for 2-3 days changed physical, chemical, and biological quality. FFA was less than 1% so that itcould be processed in one step (transesterification).

Keywords: physic nut, postharvest, quality, biodiesel

236

Page 9: ~H'N'...pengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen, aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod,

Prosiding Lokakarya Nasional V Inovasi Teknologi OOn Chisler Pioneer Menuju DME Berbasis Jarak Pagar

PENDAHULUAN

Jarak pagar (Jatropha curcas L.) memiliki

keunggulan untuk dijadikan sebagai sumber energi

alternatif (biodiesel) tetapi juga memiliki berbagai

kelemahan. Kelemahan yang terkait pada aspekpaseapanen jarak pagar antara lain tingginya kera­gaman tingkat kemasakan buah dan biji/minyakmudah rnengalami kerusakan (peningkatan ke­asaman). Keragaman kemasakan buah dalam satu

tandan terjadi karena bunga jantan dan bunga beti­na tidak mekar seeara bersamaan melainkan berta­

hap dengan pola yang tidak menentu (Adikadarsihdan Joko-Hartono, 2007).

Buah jarak pagar seperti halnya buah kelapasawit setelah dipanen akan mengalami kerusakan

akibat faktor enzimatis, kimiawi, dan mikrobiologi.Salah satu indikator kerusakan dari bahan biji-biji­

an yang mengandung minyak adalah tingkat ke­

asaman (asam lemak bebas) (Ketaren, 1986). Sifatdan daya tahan minyak terhadap kerusakan teruta­

ma sangat tergantung dari kandungan asam lemak

penyusunnya. Minyak yang mengandung asam le­mak tidak jenuh eenderung mudah teroksidasi se­

dangkan minyak dengan asam lemak jenuh lebih

mudah terhidrolisis. Menurut Sudrajat et at. (2007)minyak jarak pagar yang didominasi asam lemaktidak jenuh oleat, linoleat, dan linolenat mudahmengalami oksidasi sehingga minyak menjadi

asam. Keasaman pada penyimpanan 27"C selama 5

hari terjadi peningkatan 15,52% (10,82 menjadi12,5) sedangkan penyimpanan suhu 40°C mening­kat 17,84% (12,5 menjadi 14,73). Hal tersebut ber­

beda dengan minyak kelapa sawit yang relatif lam­bat mengalami kerusakan dengan peningkatan bi­langan asam 2,46% (0,406 menjadi 0,416) selama

penyimpanan 5 hari.Dalam penerapan teknologi biodiesel, jika'

minyak jarak memiliki tingkat keasaman kurang

dari 3% dilakukan dengan satu tahap atau transes­terifikasi. Sebaliknya jika lebih dari 3% maka pro­

ses pembuatannya dengan dua tahap atau dikenal

dengan esterifikasi transesterifikasi (estrans). Per­

bedaan metode tersebut tentu saja membawa kon­sekuensi terhadap biaya dan waktu proses yangberbeda. Metode kedua (estrans) membutuhkan bi­

aya yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lamadibandingkan dengan metode pertama. Karakteris-

tik biji jarak pagar yang mudah mengalami keru­sakan selama penyimpanan, mensyaratkan pena­nganan khusus. Setiap tahapan penanganan pasea­

panen yang tidak tepat akan memberikan kontribu­

si terhadap penurunan mutu biji jarak pagar, kl1U­susnya peningkatan kadar keasaman. Buah jarak

pagar setelah dipanen hendaknya segera dilakukanpengupasan dan pengeringan serta disimpan de­ngan alat dan tempat yang tepat. Sudrajat (2006)menyatakan penyimpanan bij i menggunakan ka­

rung plastik dan diletakkan bersentuhan denganlantai gudang bisa menyebabkan peningkatan ke­

asaman, biji berjamur, dan penurunan rendemenminyak. Tantangan dalam penanganan paseapanenjarak pagar untuk mempertahankan mutu, eukupberat karena agribisnis jarak pagar diusahakan pa­da areal terpenear-penear dengan skala usaha yang

keeil serta tidak tersedia pengering mekanis. Pe­nundaan pengeringan akan teljadi pada musim hu­

jan sehingga berakibat terhadap kerusakan biji ja­rak pagar.

BAHAN DAN METODE

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Labora­

torium Pengolahan Hasil Pertanian di Institut Per­tan ian Bogor, dan Laboratorium Balai Besar Pene­litian dan Pengembangan Paseapanen, Bogor mulaibulan Juni sampai Agustus 2009. Buah jarak di­

peroleh dari kebun PT Panjiwaringin Kee. Malim­ping, Kab. Lebak, Provo Banten. Bahan yang digu­

nakan adalah buah jarak pagar ketika dipanen ber­warna kuning (masak). Bahan lain yang digunakankarung plastik, nampan, ehromameter, termometer,

dan bahan kimia untuk anal isis. Persiapan bahan

penelitian, buah jarak pagar ditimbang sebanyak 5kg selanjutnya dituangkan dalam karung plastik

kemasan (15 kg beras). Bagian permukaan plastik

dilipat sampai posisi buah jarak tidak tertutupi(tinggi 40 em). Sedangkan perlakuan biji jarak di­

peroleh dari buah 5 kg dikupas kemudian ditem­

patkan pada wadah besek (ukuran 25 x 20 x 10 em)yang bagian dasamya ditutup oleh potongan ka­

rung plastik. Ketinggian biji jarak meneapai 4 em.

Pereobaan menggunakan raneangan aeak lengkap(RAL) faktorial terdiri dari 2 faktor dan diu lang se­banyak 3 kali. Faktor pertama berupa bentuk bahan

237

Page 10: ~H'N'...pengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen, aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod,

Makalah Oral: Karakteristik Mutu Siji Jarak Pagar Selama Penundanan Pengeringan

yang disimpan terdiri dari dua taraf yaitu bentukbuah dan biji. Sedangkan faktor kedua berupa lamawaktu penundaan pengeringan terdiri dari empat

taraf, yaitu: °hari, 1 hari, 2 hari, dan 3 hari (suhu26-28°C dan kelembapan 67-87%). Bahan yang

telah disimpan selanjutnya dilakukan penjemuranhingga kadar air mencapai :s 7%. Selanjutnya dila­

kukan al)alisis kadar air, kadar minyak, rendemen,aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilanganiod, dan total plate count (TPC) pada biji jarak pa­

gar tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rendemen dan Kadar MinyakRendemen minyak jarak pagar selama pe­

nundaan pengeringan baik dalam bentuk biji mau­

pun buah cenderung tidak mengalami perubahandengan nilai berkisar antara 24,16 sampai 27,25%(Gambar 1). Hal tersebut mencerminkan bahwa se­

cara kuantitas kandungan minyak jarak tidak meng­

alami perubahan selama penundaan pengeringan.

0,16. Perubahan nilai ALB berkait~m dengan oks i­dasi dan enzimatis serta peran mikroorganisme se­hingga terjadi perombakan asam lemak terutamaasam lemak tidak jenuh menjadi asam lemak be­

bas. Secara visual biji yang disimpan atau ditundapengeringan selama 3 hari warna biji menjadi hi­tam keputihan karena hifa dari kapang yang telahmenyelimuti biji jarak pagar. Sedangkan penunda­

an dalam bentuk buah meskipun kulit buah telahrusak (warna hitam dan permukaan kulit ditumbuhi

kapang) tetapi biji yang telah dikeringkan tidak ba­nyak mengalami perubahan. Kulit ari yang menye­

limuti biji diduga sebagai barier yang sangat efek­tif dalam menjaga kerusakan baik secara fisik mau­pun secara mikrobiologis. Secara fisik kulit ari di­

duga mempunyai kemampuan kedap air dan oksi­gen sehingga perubahan biji relatif stabil. Hal ter­sebut berbeda dengan buah sawit bahwa minyak

yang terkandung terdapat di dalam buah dengan

barier kulit yang cukup porous sehingga oksigendan air mampu menembus ke dalam buah. Akibatdari air dan oksigen tersebut maka minyak sawit

cenderung cepat mengalami kerusakan.

I 27I

26.8

26.6

~ 26.4"'"E 26.2

'""0

" 26'"'" 25.8

25.6

25.4

... -.............. ~~

----

~ '\. ~'\.

"--

0.45

F0.40 "0.35

/0.30 t= /

./D

0.25

./<t0.20

./ -0.15 ..0.10

0.05

o

Waktu Penundaan (harl)__ biji ---'buah

L --'

Gambar I. Rendemen hasil pengepresan setelah buah/biji mengalami penundaan pengeringan

Asam Lemak BebasBerdasarkan hasil analisis terhadap kan­

dungan asam lemak bebas (ALB) selama penunda­

an pengeringan terjadi peningkatan terutama pada

penundaan pengeringan dalam bentuk biji mulaihari ke-2 dengan nilai ALB 0,26 dan terus mening­

kat menjadi 0,417 pada hari ke-3 (Gambar 2). Se­

mentara itu penyimpanan dalam bentuk buah rela­tif stabil dengan nilai ALB berkisar antara 0,14-

238

o

Waktu Penundaan (hari)

-+-biji ...... buah

Gambar 2. Perubahan nilai ALB selama penyimpanan

Hasil anal isis menunjukkan bahwa antarper­Iakuan bentuk bahan yang diberi perlakuan penun­

daan pengeringan memberikan pengaruh yang nya­ta terhadap kadar ALB yang dihasilkan. Penundaan

pengeringan bentuk bij i pada hari ke-2 berbeda

nyata pada hari ke-l dan hari ke-3. Sedangkan pe­nundaan pengeringan bentuk buah tidak memberi-

Page 11: ~H'N'...pengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen, aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod,

Prosiding Lokakarya Nasional V lnovasi Teknologi dan Cluster Pioneer Menuju DME Berbasis Jarak Pagar

0-'-----""'--------------

70 ,-----------------

4

Waktu Penundaan

a

25.00 1~

20.00

..ciE

15.00......2-E'N

10.00cIII

J;i<l: 5.00

0.00

og 50 +------------:;rI""------....x~ 40:9. 30 +- -...c.- _u0.. 20 +----~---------­....

60 +----------------,..--

Gambar 4. Peningkatan aktivitas enzimatis selama pe­nundaan pengeringan

o

an mikrobia terhadap biji dan buah. Hasillaborato­

rium menunjukkan penundaan pengeringan bahan

bentuk biji lebih mudah terserang mikrobia diban­

dingkan dengan bentuk buah (Gambar 5). Adanya

lapisan kulit ari pada biji yang terdapat pada bahan

bentuk buah menyebabkan mikroorganisme (cen­

dawan) tidak dapat efektif melakukan penetrasi ke

dalam biji. Dengan demikian kulit ari mempunyai

kemampuan untuk mempertahankan biji dari keru­

sakan secara fisik, kimia, dan oleh mikroorganis­

me. Kulit ari memiliki sifat barier terhadap oksigen

dan air sehingga mutu biji jarak pagar dalam ben­

tuk buah relatif terkendali. Serangan cendawan pa­

da biji-bijian dapat menyebabkan penurunan daya

berkecambah, perubahan warna, bau apek, pema­

nasan biji-bijian, pembusukan, perubahan kompo­

sisi kimia, penguraian lemak sehingga meningkat­

kan kandungan asam lemak bebas dan penurunan

kandungan nutrisi (Sauer et al., 1992).

:'adar ALB selama Bentuk bahan penyimpanan?,=n, impanan hari ke-

Biji Buah

° 0,150 a 0,143 a

0,153 a 0,160 a

2 0,260 b 0,153 a

3 0,417 c 0,163 a

~I.. 1 ss::, :::

'0.2

co20

110 ioL

0

.. erangan: Angka-angka yang diikuti huruf yang sa­ma, tidak berbeda nyata berdasarkan ujiDuncan pada tarafkepercayaan 95%.

-~:: I. Kandungan pengeringan bahan ALB selamapenundaan pengeringan biji dan buah

Waktu Penundaan (hari)

-+-biji .....buah

engaruh nyata meskipun dilakukan penunda­

ngeringan selama 3 hari.

Bilangan IodPenundaan pengeringan bentuk buah selama

=hari relatif stabil dibandingkan dalam bentuk biji.

P nundaan pengeringan bentuk biji mengalami pe-

urunan sejalan dengan lama waktu penyimpanan.

:'\ilai bilangan iod hari ke 0, I, 2, dan 3 masing­

masing sebesar 55,69; 53,97; 49,32; dan 46,22(Gambar 3). Penurunan asam lemak tidak jenuh

ersebut berkaitan erat dengan enzimatis selama

penundaan pengeringan. Hasil pengamatan terha­

dap aktivitas enzimatis selama 6 hari penundaan

pengeringan menunjukkan peningkatan (Gambar

-+ ).

Gambar 3. Perubahan nilai bilangan iod selama penyim­panan

Total Plate Count (TPC)Total plate count sebagai informasi untuk

mengetahui jumlah populasi atau tingkatan serang-

Waktu Penundaan (hari).......... biji -I!l-buah

GambaI' 5. Total plate count selama penundaan penge­ringan

239

Page 12: ~H'N'...pengcringan terdiri dari 0, I, 2, dan 3 hari. Parameter yang diamati adalah wama, Kadar air, Kadar minyak, rendemen, aktivitas enzim lipase, asam lemak bebas, bilangan iod,

Makalah Oral: Karaklerislik Mulu Hiji Jarak Pagar Selama Penundanan Pengeringan

KESIMPULAN

• Penllndaan pengeringan bahan dalam bentllk

bllah relatif stabil terhadap perllbahan kimiawi

dan mikrobiologi dibandingkan dalam bentllk

biji. Penllndaan pengeringan dalam bentllk biji

selama 3 hari mempllnyai nilai asam lemak be­

bas (ALB) masih rendah < 3% sehingga dalam

pengolahan menjadi biodiesel dapat dilakllkan

satll tahap (transesterifikasi).

• Penllndaan pengeringan da:lam bentllk bllah da­

lam waktll 2 hari telah merubah tekstur klilit

menjadi Ilinak sehingga akan menjadi kendala

dalam proses pengllpasan (sebagian klltit masih

menempel dalam bij i).

DAFTAR PUSTAKA

Adikadarsih, S. dan Joko-Hartono. 2007. Pengaruh ke­masakan buah terhadap mutu benih jarak pagar(Jatropha curcas L.). Prosiding Lokakarya JarakPagar-Il Status TeknoIogi Tanaman Jarak Pagar

240

Jatropha cureas L. Pusat PeneIitian dan Pengem­bangan Perkebunan, Bogor. HaC'] 43-] 48.

Ketaren, S. 1986. Pengantar teknoIogi minyak dan le­mak pangan. Balai Pustaka, Jakarta.

Sudrajat. 2006. Memproduksi biodiesel jarak pagar Pe­nerbit Swadaya, Jakarta.

Sudrajat, S. Dadang, W. Yeti, A. Ratri, dan Sahirman.2007. PermasaIahan dalam teknologi pengolahanbiodiesel dari minyak jarak pagar (Jatropha cu/'­cas L.). Prosiding Lokakarya Jarak Pagar-II StatusTeknologi Tanaman Jarak Pagar Jatropha curcasL.. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebun­an, Bogor. Hal. ]95-212.

Sauer, 0.8., R.A. Meronuck, and C.M. CristenscnI992. Microflora. Sauer D.B. Editor Storage ofcereal grains and their products, 4111 ed. Am;"ic;\IiAssociation of CereaI Chemist, ]nc., Minnesota. p.3 I3-340.

DISKUSI

• Tidak ada pertanyaan.