hk dasar kimia

20
MC Net Selasa, 18 Oktober 2011 Makalah Kimia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam. Sebagai hamba Tuhan yang mempunyai kewajiban untuk mempelajari dan mengembangankan ilmu alam tersebut. B. Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua. C. Metode Penulisan Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah : Studi Pustaka Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.

Upload: budi-astawan

Post on 29-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hk Dasar Kimia

MC Net

Selasa, 18 Oktober 2011

Makalah Kimia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang

menerima amanat-Nya untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam. Sebagai hamba Tuhan

yang mempunyai kewajiban untuk mempelajari dan mengembangankan ilmu alam tersebut.

B. Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan

diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

C. Metode Penulisan

Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.

Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah :

         Studi Pustaka

Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.

Page 2: Hk Dasar Kimia

1

BAB II

PEMBAHASAN

1. STOIKIOMETRI

Membahas tentang hubungan massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikiometri

senyawa) dan antar zat dalam suatu reaksi kimia (stoikiometri reaksi).

A. Tata Nama Senyawa Sederhana

1). Tata Nama Senyawa Molekul ( Kovalen ) Biner.

Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur.

Contoh : air (H2O), amonia (NH3)

a). Rumus Senyawa

Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut, ditulis di depan.

B-Si-C-Sb-As-P-N-H-Te-Se-S-I -Br-Cl-O-F

Contoh : ………(lengkapi sendiri)

b). Nama Senyawa

Nama senyawa biner dari dua jenis unsur non logam adalah rangkaian nama kedua jenis

unsur tersebut dengan akhiran –ida (ditambahkan pada unsur yang kedua).

Contoh : ………(lengkapi sendiri)

c). Senyawa yang sudah umum dikenal, tidak perlu mengikuti aturan di atas.

Contoh : ………(lengkapi sendiri)

2). Tata Nama Senyawa Ion.

Kation = ion bermuatan positif (ion logam)

Anion = ion bermuatan negatif (ion non logam atau ion poliatom)

a). Rumus Senyawa

Unsur logam ditulis di depan.

Contoh : ………(lengkapi sendiri)

Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya.

Kation dan anion diberi indeks sedemikian rupa sehingga senyawa bersifat netral (å

muatan positif = å muatan negatif).

Page 3: Hk Dasar Kimia

2

b). Nama Senyawa

Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation (di depan) dan nama anionnya (di

belakang); sedangkan angka indeks tidak disebutkan.

Contoh : ………(lengkapi sendiri)

3). Tata Nama Senyawa Terner.

Senyawa terner sederhana meliputi : asam, basa dan garam.

Reaksi antara asam dengan basa menghasilkan garam.

a). Tata Nama Asam.

Asam adalah senyawa hidrogen yang di dalam air mempunyai rasa masam.

Rumus asam terdiri atas atom H (di depan, dianggap sebagai ion H+) dan suatu anion

yang disebut sisa asam.

Catatan : perlu diingat bahwa asam adalah senyawa molekul, bukan senyawa ion.

Nama anion sisa asam = nama asam yang bersangkutan tanpa kata asam.

Contoh : H3PO4

Nama asam = asam fosfat

Rumus sisa asam = (fosfat)

b). Tata Nama Basa.

Basa adalah zat yang jika di dalam air dapat menghasilkan ion

Pada umumnya, basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion

Nama basa = nama kationnya yang diikuti kata hidroksida.

Contoh : ………(lengkapi sendiri)

c). Tata Nama Garam.

Garam adalah senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam.

Rumus dan penamaannya = senyawa ion.

Contoh : ………(lengkapi sendiri)

4). Tata Nama Senyawa Organik.

Senyawa organik adalah senyawa-senyawa C dengan sifat-sifat tertentu.

Senyawa organik mempunyai tata nama khusus, mempunyai nama lazim atau nama dagang

( nama trivial ).

3

Page 4: Hk Dasar Kimia

B. Persamaan Reaksi

Menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai

dengan koefisiennya masing-masing.

1). Menuliskan Persamaan Reaksi.

o   Reaksi kimia mengubah zat-zat asal (pereaksi = reaktan) menjadi zat baru (produk).

o   Jenis dan jumlah atom yang terlibat dalam reaksi tidak berubah, tetapi ikatan kimia di

antaranya berubah.

o   Ikatan kimia dalam pereaksi diputuskan dan terbentuk ikatan baru dalam produknya.

o   Atom-atom ditata ulang membentuk produk reaksi.

Contoh :

  Penulisan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan 2 langkah :

1). Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan produk, lengkap dengan keterangan

wujudnya.

2). Penyetaraan, yaitu memberi koefisien yang sesuai sehingga jumlah atom setiap unsur sama

pada kedua ruas (cara sederhana).

Contoh :

Langkah 1 : (belum setara)

Langkah 2 : (sudah setara)

2). Menyetarakan Persamaan Reaksi.

Langkah-langkahnya (cara matematis) :

a). Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya zat yang rumusnya paling kompleks = 1,

sedangkan zat lain diberikan koefisien sementara dengan huruf.

b). Setarakan terlebih dahulu unsur yang terkait langsung dengan zat yang diberi

koefisien 1 itu.

c). Setarakan unsur lainnya. Biasanya akan membantu jika atom O disetarakan paling

akhir.

4

Hukum Dasar Kimia

1). Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ).

Yaitu : “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.”

Page 5: Hk Dasar Kimia

Contoh :

40 gram Ca + 16 gram O2 ® 56 gram CaO

12 gram C + 32 gram O2 ® 44 gram CO2

2). Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum Proust ).

Yaitu : “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap.”

3). Hukum Kelipatan Perbandingan / Hukum Perbandingan Berganda ( Hukum Dalton

).

Yaitu : “Jika dua jenis unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka

perbandingan massa salah satu unsur yang terikat pada massa unsur lain yang sama,

merupakan bilangan bulat dan sederhana.”

Contoh :

C dan O dapat membentuk dua jenis senyawa, yaitu CO dan CO2. Jika massa C dalam kedua

senyawa itu sama (berarti jumlah C sama), maka :

Massa O dalam CO : massa O dalam CO2 akan merupakan bilangan bulat dan sederhana

(yaitu = 1:2 ).

4). Hukum Perbandingan Volum ( Hukum Gay Lussac ).

Yaitu : “Pada suhu dan tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi dan

hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana.”

Contoh :

Dua volum gas hidrogen bereaksi dengan satu volum gas oksigen membentuk dua volum uap

air.

gas hidrogen + gas oksigen ® uap air

2 V 1 V 2 V

Perbandingan volumenya = 2 : 1 : 2

5

5). Hukum Avogadro.

Yaitu : “Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumnya sama mengandung

jumlah partikel yang sama pula.”

Contoh :

Pada pembentukan molekul H2O

2L H2(g) + 1L O2(g) ® 2L H2O(g)

Page 6: Hk Dasar Kimia

2 molekul H2 1 molekul O2 2 molekul

H2O

D. Konsep Mol

a)      Definisi Mol

o   Satu mol adalah banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel yang = jumlah atom yang

terdapat dalam 12 gram C-12.

o   Mol merupakan satuan jumlah (seperti lusin,gros), tetapi ukurannya jauh lebih besar.

o   Mol menghubungkan massa dengan jumlah partikel zat.

o   Jumlah partikel dalam 1 mol (dalam 12 gram C-12) yang ditetapkan melalui berbagai metode

eksperimen dan sekarang ini kita terima adalah 6,02 x 1023 (disebut tetapan Avogadro,

dinyatakan dengan L).

Contoh :

  1 mol air artinya : sekian gram air yang mengandung 6,02 x 1023 molekul air.

  1 mol besi artinya : sekian gram besi yang mengandung 6,02 x 1023 atom besi.

  1 mol asam sulfat artinya : sekian gram asam sulfat yang mengandung 6,02 x 1023 molekul

H2SO4.

 

6

b) Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel

Dirumuskan :

Keterangan :

n = jumlah mol

= jumlah partikel

c)      Hubungan Jumlah Mol (n) dengan Massa Zat (m)

1 mol = 6,02 x 1023partikelL = 6,02 x 1023

 

Page 7: Hk Dasar Kimia

Dirumuskan :

  

dengan :

= massa

= jumlah mol

= massa molar

  Beberapa kondisi / keadaan yang biasa dijadikan acuan :

1)      Keadaan Standar

  Adalah suatu keadaan dengan suhu 0oC dan tekanan 1 atm.

  Dinyatakan dengan istilah STP (Standard Temperature and Pressure).

 

2)      Keadaan Kamar

  Adalah suatu keadaan dengan suhu

25oC dan tekanan 1 atm.

  Dinyatakan dengan istilah RTP (Room Temperature and Pressure).

 

7

3)      Keadaan Tertentu dengan Suhu dan Tekanan yang Diketahui

Digunakan rumus Persamaan Gas Ideal :

 

= tekanan gas (atm); 1 atm = 76 cmHg = 760 mmHg

= volum gas (L)

Padakeadaan STP, volum molar gas (Vm) = 22,4liter/mol 

Padakeadaan RTP, volum molar gas (Vm) = 24liter/mol 

 

 

Page 8: Hk Dasar Kimia

= jumlah mol gas

= tetapan gas (0,082 L atm/mol K)

= suhu mutlak gas (dalam Kelvin = 273 + suhu Celcius)

4)      Keadaan yang Mengacu pada Keadaan Gas Lain

  Misalkan :

  Gas A dengan jumlah mol = n1 dan volum = V1

  Gas B dengan jumlah mol = n2 dan volum = V2

  Maka pada suhu dan tekanan yang sama :

 

d)     Kemolaran

Larutan (M)

  Kemolaran adalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi (kepekatan) larutan.

  Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan, atau jumlah mmol zat terlarut

dalam tiap mL larutan.

  Dirumuskan :

 

dengan :

= kemolaran larutan

= jumlah mol zat terlarut

8

= volum larutan

  Misalnya : larutan NaCl 0,2 M artinya, dalam tiap liter larutan terdapat 0,2 mol (= 11,7 gram)

NaCl atau dalam tiap mL larutan terdapat 0,2 mmol (= 11,7 mg) NaCl.

2. STOIKIOMETRI SENYAWA

1)  Rumus Empiris ( RE )

Disebut juga rumus perbandingan adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan paling

sederhana dari atom-atom unsur penyusun senyawa.

2)  Rumus Molekul ( RM )

Secara umum, rumus molekul suatu senyawa dapat dinyatakan sebagai berikut :

 

 

Page 9: Hk Dasar Kimia

 

Keterangan :

Harga y bergantung pada besarnya harga Massa Molekul Relatif ( Mr ) dari senyawa yang

bersangkutan.

3)  Kadar Unsur dalam Senyawa ( dalam % )

Dirumuskan :

 

Keterangan :

y = jumlah atom unsur dalam 1 molekul senyawa ( angka indeks

dari unsur yang bersangkutan dalam rumus kimia senyawa )

3. STOIKIOMETRI REAKSI

1)  Hitungan Kimia Sederhana

Dapat diselesaikan melalui 4 langkah yaitu sebagai berikut :

1)  Menuliskan persamaan reaksi kimia yang setara

2)  Menyatakan jumlah mol zat yang diketahui

3)  Menentukan jumlah mol zat yang ditanyakan dengan menggunakan perbandingan

koefisien reaksi

4)  Menyesuaikan jawaban dengan pertanyaan

9

2)  Pereaksi Pembatas

o  Adalah suatu pereaksi yang habis bereaksi terlebih dahulu.

Jumlah Mol

PereaksiJumlah Mol

Produk

Pereaksi

Pembatas

Jumlah Mol Pereaksi yang

BersisaAl O2

4 3 2 Ekivalen -

4 4 2 Aluminium 1 mol oksigen

5 3 2 Oksigen 1 mol aluminium

2 1,5 1 Ekivalen -

0,6 0,4 0,27 Oksigen 0,07 mol aluminium

RM = ( RE )y

 

 

Page 10: Hk Dasar Kimia

Cara menentukan Pereaksi Pembatas :

a)  Nyatakan zat yang diketahui dalam mol

b)  Bagilah jumlah mol masing-masing zat dengan koefisiennya

c)  Pereaksi yang hasil pembagiannya paling kecil, merupakan pereaksi pembatas

3)  Hitungan yang Melibatkan Campuran

Jika dari suatu campuran, terjadi lebih dari satu reaksi ( > 1 ) maka persamaan reaksinya

harus ditulis secara terpisah.

4)  Penentuan Rumus Kimia Hidrat

o  Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur

kristalnya.

Contoh :

CuSO4. 5 H2O ( terusi )

CaSO4. 2 H2O ( gipsum )

MgSO4. 7 H2O ( garam Inggris )

Na2CO3. 10 H2O ( soda hablur )

o  Jika suatu hidrat dipanaskan, maka sebagian atau seluruh air kristalnya dapat menguap ( l

10

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

STOIKIOMETRI

A. TATA NAMA KIMIA

1. Pemberian nama senyawa:

Senyawa terdiri dari 2 unsur. diberi akhiran ida.

1. dari logam dan non logam: indek tidak berpengaruh. contoh: Na2O = Natrium oksida.

2. dari non logam dan non logam: indek berpengaruh.

1 = mono 7 = hepta 2 = di/bi 8 = okta 3 = tri 9 = nona 4 = tetra 10 = deca

5 = penta 11 = undeca 6 = heksa 12 = dodeca

Page 11: Hk Dasar Kimia

contoh: N2O3 = dinitrogen trioksida.

Senyawa lebih dari 2 unsur → lihat nama anion dan kation.

langsung dilekatkan, kation didepan, anion dibelakang.

B. HUKUM DASAR KIMIA

1.Hukum Dasar Kimia:

a. Hukum kekekalan massa (Lavoisier): dalam tiap reaksi kimia, jumlah massa zat sebelum

dan sesudah reaksi adalah sama. contoh: 1 gr hidrogen dan 8 gr oksigen menjadi 9 gr air.

b. Hukum perbandingan tetap (Proust): perbandingan berat tiap-tiap unsur dalam membentuk

senyawa selalu tetap. contoh: perbandingan berat unsur C dan S dalam CS2 = 3 : 16.

c. Hukum perbandingan berganda(Dalton): untuk massa salah satu unsur dalam beberapa

senyawa yang tetap, maka perbandingan massa unsur lain dalam senyawa – senyawa tsb

merupakan bilangan bulat & sederhana.

11d. Hukum perbandingan volume (Gay Lussac): gas – gas yang bereaksi dan volume gas – gas

hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama berbanding sebagai bilangan bulat

dan sederhana. Contoh:

N2 + 3 H2 → 2 NH3. 1 liter gas N2 akan membutuhkan 3 liter gas H2 dan akan

menghasilkan 2 liter gas NH3 (sesuai dengan perbandingan koefisiennya)

e. Hukum Avogdro: pada suhu dan tekanan sama semua gas yang volumenya sama

mengandung jumlah molekul yang sama pula. Contoh : Gas A dalam wadah bervolume V

liter mempunyai jumlah molekul sebanyak a molekul. Gas B dalam wadah bervolume 2V

liter mempunyai jumlah molekul sebanyak 2a molekul.

2. Persamaan Reaksi Kimia

Karena massa kekal, maka jumlah atom sebelum & sesudah reaksi juga harus sama.

C. KONSEP MOL

1 mol = banyaknya zat yang mengandung 6,02 . 10 23 partikel (bil. Avogadro).

4. Cara menentukan rumus empiris senyawa:

Page 12: Hk Dasar Kimia

a. cari massa / prosentase massa unsur penyusun senyawa.

b. nyatakan massa / prosentase massa tersebut dalam mol dengan memakai Ar sebagai

pembagi.

c. cari harga perbandingan unsur – unsur penyusun senyawa tersebut.

5. Cara menentukan rumus molekul senyawa:

a. Tentukan rumus empirisnya.

b. berapa Mr senyawa yang dimaksud, jadikan suatu persamaan dengan variabel.

6. Kadar unsur dalam senyawa

misal CxHyOz.

12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya,

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Kimia.

Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari guru mata pelajaran tersebut.

Penyusun mengucapkan Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan makalah ini dan berharap semoga tugas ini dapat menambah nilai dan

pengetahuan bagi kami, dan semoga kesuksesan selalu bersama.

Malangbong, Pebruari 2011

Penyusun,

Page 13: Hk Dasar Kimia

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1

A.Latar Belakang Masalah ...........................................................................................1

B.Tujuan Masalah ........................................................................................................1

C.Metode Penulisan .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................2

1.. STOIKIOMETRI ...................................................................................................2

A. Tata Nama Senyawa Sederhana...............................................................................3

B. Persamaan Reaksi.....................................................................................................4

C. Hukum Dasar Kimia.................................................................................................5

D. Konsep Mol............................................................................................................. 6

2. STOIKIOMETRI SENYAWA ............................................................................... 9

   Rumus Empiris..................................................................................................9

   Rumus Molekul..................................................................................................9

   Kadar Unsur dalam Senyawa.............................................................................9

3. STOIKIOMETRI REAKSI ..................................................................................... 9

Hitungan Kimia Sederhana……………………………………………9

Pereaksi Pembatas……………………………………………………10

Page 14: Hk Dasar Kimia

Hitungan yang Melibatkan Campuran……………………………….10

Penentuan Rumus Kimia Hidrat……………………………………..10

BAB III PENUTUP ...................................................................................................11

Kesimpulan ....................................................................................................12

ii

MAKALAH

STOIKIOMETRI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata Pelajaran Kimia

Disusun oleh :

DINAS PENDIDIKAN GARUT

Page 15: Hk Dasar Kimia

SMAN 9 GARUT

Jl. Bojongsari Tangsi No. 224 Malangbong Garut

2010 / 2011

Diposkan oleh Warnet MC di 06.36 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.