hitung bilangan dan pecagan

12
SD - 1 WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya Operasi Hitung Bilangan Pecahan Operasi Hitung Dalam Matematika (Bagian 2 - SD) Operasi Hitung Pada Bilangan Pecahan : Penjumlahan pada bilangan pecahan : - Penjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama : Rumus : c a + c b = c b a+ ; c a ; c b pembilang Penyebut Contoh : 7 5 + 7 2 = 7 2 5 + = 7 7 = 1 Pembilang dijumlahkan dengan pembilang (5+2) Penyebut tidak dijumlahkan karena nilainya sama (7) - Penjumlahan pecahan dengan penyebut yang tidak sama : Rumus : c a + d b = cxd axd + cxd cxb rumus 1 c a + d b = KPK xa c KPK ) : ) ( + KPK xb d KPK ) : ( rumus 2 Contoh : 7 5 + 3 2 = 3 7 3 5 x x + 3 7 2 7 x x = 21 15 + 21 14 = 21 29 Untuk penjumlahan dengan penyebut yang tidak sama, penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu dengan dua cara : 1. dengan mengalikan kedua penyebut rumus 1 2. dengan menentukan KPK nya rumus 2 (contoh diatas KPK dari 3 dan 7 adalah 21) Cara 1 : menurut penulis lebih cepat

Upload: nanang-rarung

Post on 25-Nov-2015

35 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

  • SD - 1

    WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya

    Operasi Hitung Bilangan Pecahan

    Operasi Hitung Dalam Matematika (Bagian 2 - SD)

    Operasi Hitung Pada Bilangan Pecahan :

    Penjumlahan pada bilangan pecahan :

    - Penjumlahan pecahan dengan penyebut yang sama :

    Rumus : ca +

    cb =

    cba+ ;

    ca ;

    cb pembilang

    Penyebut

    Contoh : 75 +

    72 =

    725+ =

    77 = 1

    Pembilang dijumlahkan dengan pembilang (5+2) Penyebut tidak dijumlahkan karena nilainya sama (7) - Penjumlahan pecahan dengan penyebut yang tidak sama :

    Rumus : ca +

    db =

    cxdaxd +

    cxdcxb rumus 1

    ca +

    db =

    KPKxacKPK ):)( +

    KPKxbdKPK ):( rumus 2

    Contoh : 75 +

    32 =

    3735xx +

    3727xx =

    2115 +

    2114 =

    2129

    Untuk penjumlahan dengan penyebut yang tidak sama, penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu dengan dua cara : 1. dengan mengalikan kedua penyebut rumus 1 2. dengan menentukan KPK nya rumus 2 (contoh diatas KPK dari 3 dan 7 adalah 21) Cara 1 : menurut penulis lebih cepat

  • SD - 2

    WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya

    Pengurangan pada bilangan pecahan - Pengurangan pecahan dengan penyebut yang sama :

    Rumus : ca -

    cb =

    cba ; c 0

    Contoh : 75 -

    72 =

    725 =

    73

    Apabila penyebutnya sama, pembilang bisa langsung dikurangkan - Pengurangan pecahan dengan penyebut yang tidak sama :

    Rumus : ca -

    db =

    cxdaxd -

    cxdcxb rumus 1

    ca -

    db =

    KPKxacKPK ):)( -

    KPKxbdKPK ):( rumus 2

    Contoh : 75 -

    32 =

    3735xx -

    3727xx =

    2115 -

    2114 =

    211

    Untuk pengurangan dengan penyebut yang tidak sama, penyebutnya harus disamakan terlebih dahulu dengan dua cara sama seperti dengan penjumlahan: 1. dengan mengalikan kedua penyebut rumus 1 2. dengan menentukan KPK nya rumus 2

    Perkalian bilangan pecahan : Dalam perkalian bilangan pecahan : pembilang dikalikan dengan pembilang ; penyebut dikalikan dengan penyebut - Perkalian bilangan pecahan dengan bilangan bulat :

    Rumus : ca x b =

    caxb ; c 0

    Contoh : 75 x 4 =

    75 x

    14 =

    745x =

    720 ;

  • SD - 3

    WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya

    - Perkalian bilangan pecahan dengan bilangan pecahan :

    Rumus : ca x

    db =

    cxdaxb ; c dan d 0

    Contoh : 75 x

    54 =

    5745xx =

    3520

    - Perkalian bilangan pecahan dengan bilangan pecahan campuran :

    Contoh : 2 53 x

    32 =

    53)25( +x x

    32 =

    513 x

    32 =

    35213

    xx =

    1536 = 2

    156

    Pembagian bilangan pecahan : - Pembagian bilangan pecahan dengan bilangan pecahan

    Rumus : ca :

    db =

    ca x

    bd =

    cxbaxd

    Menjadi perkalian dengan bilangan keduanya (pembilang dan penyebutnya ditukar)

    Contoh : 75 :

    54 =

    75 x

    45 =

    4755xx =

    2825

    - Pembagian bilangan pecahan biasa dengan bilangan pecahan campuran

    contoh : 3 43 :

    52 =

    4334 +x x

    25 =

    415 x

    25 =

    24515

    xx =

    875 = 9

    83

    Bilangan pecahan campuran dibuat dulu menjadi bilangan pecahan biasa - Pembagian bilangan cacah dengan bilangan pecahan :

    Contoh : 3 : 52 =

    515 x

    25 =

    215

    Bilangan cacah diubah menjadi bilangan pecahan dengan penyebutnya mengikuti penyebut bilangan kedua

  • SD - 4

    WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya

    Menyederhanakan bentuk pecahan :

    Caranya yaitu dengan membagi pembilang dan penyebutnya dengan FPB dari keduanya :

    Contoh : Bentuk sederhana dari 1512 ?

    Faktor prima dari 12 = 2 x 2 x 3 = 22 x 3 Faktor prima dari 15 = 3 x 5 FPB dari 12 dan 15 adalah 3 Sehingga bentuk sederhananya dengan membagi pembilang dan penyebutnya dengan 3

    1512 =

    3:153:12 =

    54

    Mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa :

    Rumus : a cb =

    cbcxa +)(

    Contoh : 3 42 =

    42)34( +x =

    414

    Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan persen : Pecahan persen adalah pecahan biasa dengan penyebutnya 100

    Contoh :2515 =

    425415xx =

    10060 = 60 %

    107 =

    1010107xx =

    10070 = 70 %

  • SD - 5

    WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya

    Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal : Mengubah penyebut ke bilangan perpangkatan 10 (10,100,1000,)

    Contoh : 54 =

    2524xx =

    108 = 0,8

    209 =

    52059xx =

    10045 = 0,45

    - Jika bilangan bulat positif dijumlahkan dengan bilangan bulat negatif yang nilainya sama maka hasilnya adalah 0 (nol) contoh : 6 + (-6) = 0 Sifat-sifat Penjumlahan : 1. Sifat Asosiatif

  • SD - 6

    WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya

    ( a + b ) + c = a + ( b + c ) Contoh : (5 + 3 ) + 4 = 5 + ( 3 + 4 ) = 12 2. Sifat Komutatif a + b = b + a Contoh :

    7 + 2 = 2 + 7 = 9 3. Unsur Identitas terhadap penjumlahan Bilangan Nol (0) disebut unsur identitas atau netral terhadap penjumlahan a + 0 = 0 + a Contoh : 6 + 0 = 0 + 6

    4. Unsur invers terhadap penjumlahan Invers jumlah (lawan) dari a adalah -a Invers jumlah (lawan) dari a adalah a a + (-a) = (-a) + a contoh : 5 + (-5) = (-5) + 5 = 0 5. Bersifat tertutup Apabila dua buah bilangan bulat ditambahkan maka hasilnya adalah

    bilangan bulat juga. a dan b bilangan bulat maka a + b = c ; c bilangan bulat contoh : 4 + 5 = 9 ; 4,5,9 bilangan bulat

    Pengurangan Bilangan Bulat a. Apabila terjadi pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif maka:

    1. Bilangan bulat positif dikurangi dengan bilangan bulat positif yang lebih kecil maka hasilnya dalah bilangan bulat positif Contoh : 9 5 = 4

  • SD - 7

    WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya

    2. Bilangan bulat positif dikurangi dengan bilangan bulat positif yang lebih besar maka hasilnya adlah bilangan bulat negatif Contoh : 3 6 = -3

    b. Apabila terjadi pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat negatif maka: 1. Bilangan bulat negatif dikurangi dengan bilangan bulat negatif yang lebih kecil maka hasilnya adalah bilangan bulat positif

    Contoh : -6 - (-8) = -6 + 8 = 2 (ingat - 8 < -6 )

    2 Bilangan bulat negatif dikurangi dengan bilangan bulat negatif yang lebih besar maka hasilnya adalah bilangan bulat negatif

    Contoh : -5 (-3) = -5 +3 = -2 ( -3 > -5 )

    3. Bilangan bulat negatif yang dikurangi sama dengan bilangan bulat negatif yang mengurangi maka hasilnya adalah 0 (nol)

    Contoh : -4 - (-4) = -4 + 4 = 0

    c. Pengurangan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif hasilnya selalu bilangan bulat positif contoh : 8 (-4) = 8 + 4 = 12 d. Pengurangan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif hasilnya selalu bilangan bulat negatif contoh : -8 4 = - 12

  • SD - 8

    WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya

    e. Pengurangan dilakukan dengan cara bersusun contoh : 212 - 19 = ? Proses perhitungan 212 1. Kurangi 2 dengan 9, karena 2 kurang dari 9 maka pinjam puluhan dari 19 - angka disampingnya, sehingga menjadi 12 dikurang 9 hasilnya 3 193 2. Karena angka 1 (puluhan) pada 212 sudah dipinjam 1 maka sekarang menjadi 0, karena 0 dikurang 1 dari angka 19 tidak bisa maka pinjam 1 angka ratusan dari 2 (ratusan) menjadi 10 kemudian dikurangi 1 hasilnya 9 3. Karena angka 2 (ratusan) pada 212 sudah dipinjam 1, maka sekarang menjadi 1, kemudian dikurangi dengan tidak ada angka dibawahnya (=0) menjadi 1 4. Hasilnya adalah 193

    Pengurangan dan Sifat-sifatnya

    1. Untuk sembarang bilangan bulat berlaku : a b = a + (-b)

    a (-b) = a + b contoh: 8 5 = 8 + (-5) = 3 7 (-4) = 7 + 4 = 11

    2. Sifat Komutatif dan asosiatif tidak berlaku a b b - a

    (a b ) c a ( b c ) Contoh : 7 3 3 -7 4 - 4 (9 4) 3 9 (4-3) 2 8

    3. Pengurangan bilangan nol mempunyai sifat : a 0 = a dan 0 a = -a

    4. Bersifat tertutup, yaitu bila dua buah bilangan bulat dikurangkan

    hasilnya adalah bilangan bulat juga : a dan b bilangan bulat maka a - b = c ; c bilangan bulat contoh :

  • SD - 9

    WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya

    7 - 8 = -1 ; 7,8,-1 bilangan bulat

    Perkalian Penjumlahan berulang

    a. Perkalian Bilangan Cacah 1. Cara mendatar - pekalian dua bilangan dengan 1 angka : 4 x 2 = 4 + 4 = 8 - pekalian bilangan 1 angka dengan bilangan 2 angka : 3 x 13 = puluhan dan satuan dipisahkan : 3 x 13 = 3 x (10 + 3) = (3x10) + (3 x 3 ) = 30 + 9 = 39

    - perkalian dua bilangan dengan 2 angka : 14 x 15 = 14 x 15 = 14 x (10+5) = (14x10) + (14x5) 14 x 5 = (10+4) x 5 = (10x5)+(4x5) = 50+20 = 70 = 140 + 70 = 210 - perkalian bilangan kelipatan sepuluh (puluhan, ratusan, ribuan,) yang dikalikan hanya bilangan yang bukan nol, jumlah puluhannya dijumlahkan dan ditulis di belakang hasilnya : 30 x 60 = (3 x 6) 00 = 1800 2. Cara bersusun 12 x 68 = Proses perhitungan : 12 1. kalikan 8 dan 2 (dari angka12), hasilnya 16: tulis angka 6 dan simpan 1 68 x 2. kalikan 8 dan 1 (dari angka12), hasilnya 8, ditambah angka simpanan 1 96 hasilnya 9 (dibaris pertama hasilnya 96)

  • SD - 10

    WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya

    72 + 3. kalikan 6 dan 2, hasilnya 12 : tulis angka 2 dan simpan 1 816 (di bawah angka 9 bergeser 1 kolom ke kiri)) 4. Kalikan 6 dan 1, hasilnya 6, ditambah angka simpanan 1 hasilnya 7 5. Ditambahkan hasil (1,2) dan (3,4) = 816

    a. Perkalian Bilangan Bulat - hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif (+) x (+) = (+)

    Contoh: 7 x 6 = 6 x 7 = 42 -hasil perkalian bilangan bulat positif dan negatif hasilnya adalah bilangan bulat negatif

    (+) x (-) = (-) Contoh : 3 x -4 = -12 -hasil perkalian dua bilangan bulat negatif hasilnya adalah bilangan bulat positif

    (-) x (-) = (+) Contoh : -4 x -5 = 20

    Perkalian dan Sifat-sifatnya 1. Sifat Asosiatif (a x b) x c = a x (b x c) Contoh: (2 x 3) x 4 = 2 x (3x4) = 24 2. Sifat komutatif a x b = b x a Contoh : 5 x 4 = 4 x 5 = 20 3. Sifat distributif a x (b+c) = (a x b ) + (a x c) Contoh : 3 x ( 2 +6) = (3 x 2) + (3 x 6) = 24 4 Unsur identitas untuk perkalian - hasil perkalian bilangan bulat dengan nol hasilnya adalah bilangan nol a x 0 = 0 - hasil perkalian bilangan bulat dengan 1 hasilnya adalah bilangan bulat itu juga a x 1 = 1 x a = a 5. Bersifat tertutup Jika dua bilangan bulat dikalikan maka hasilnya adalah bilangan bulat juga a x b = c ; a, b, c bilangan bulat

  • SD - 11

    WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya

    Pembagian

    Pembagian dan Sifat-sifatnya

    1. Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan positif

    (+) : (+) = (+) Contoh : 8 : 2 = 4

    2. Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan positif (-) : (-) = (+) Contoh : -10 : -5 = 2

    3. Hasil bagi dua bilangan bulat yang berbeda adalah bilangan negatif (+) : (-) = (-) (-) : (+) = (-) Contoh : 6 : -2 = -3 -12 : 3 = -4

    4. Hasil bagi bilangan bulat dengan 0 (nol) adalah tidak terdefinisi a : 0 tidak terdefinisi (~) 0 : a 0 (nol)

    Contoh : 05 = ~ (Tidak terdefinisi)

    5. Tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif

    a : b b : a (a:b):c a : (b:c)

    Contoh : 4 :2 2 : 4 2 21

    (8:2) : 4 8 : (2:4) 1 16

    6. Bersifat tidak tertutup Jika dua bilangan bulat dibagi hasilnya belum tentu bilangan bulat juga contoh : 6 : 2 = 3 bilangan bulat 7 : 2 = 3

    21 bukan bilangan bulat (bilangan pecahan)

    Pemangkatan bilangan bulat

    na = a x a x a x x a

  • SD - 12

    WWW.BELAJAR-MATEMATIKA.COM Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumbernya

    Sejumlah n faktor Contoh : 34 = 4 x 4 x 4 = 64 53 = 3 x 3 x 3 x 3 x 3 = 243

    Akar pangkat dua dan akar pangkat tiga bilangan bulat 1. Akar kuadrat (akar pangkat dua)

    a = b ( )a 2 = 2b a = 2b = b x b Contoh : 81 = ? 81 = 29 = 9 x 9 b = 9 20 = ? 20 = 2b b = nilainya tidak bulat 20 = 54x = 4 x 5 = 2 5 Tabel : 1 = 11x = 1 4 = 22x = 2

    9 = 33x = 3 16 = 44x = 4 25 = 55x = 5 dan seterusnya 2. Akar kubik (akar pangkat tiga) 3 a = b ( )3 a 3 = 3b = b x b x b Contoh : 3 27 = ? 27 = 33 = 3 x 3 x 3 b = 3 3 54 = ? 3 227x = 3 27 x 3 2 = 3 3 2 Tabel : 3 1 = 3 111 xx = 1 3 8 = 3 222 xx = 2 3 27 = 3 333 xx = 3 3 64 = 3 444 xx = 4 3 125 = 3 555 xx = 5 dan seterusnya