historitas sumpah pemuda

16
Historitas Sumpah Pemuda chairul lutfi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, betapa tidak peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekeuasaan. Sejarah telah mencatat kiprah pemuda- pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh mengorbankan dirinya untuk bangsa dan Negara. Dalam sebuah pidatonya, Sukarno pernah mengorbakan semangat juang Pemuda apa kata Sukarno “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Sukarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power. Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh dengan tren. Sukarno, Hatta, Syahrir seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis melihat semangat nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu mementingkan kesenangan dan selalu mementikan diri sendiri. Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi

Upload: imam-mahriyansah

Post on 21-Feb-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sumpah pemuda indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Historitas Sumpah Pemuda

Historitas Sumpah Pemudachairul lutfi

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemuda merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, betapa tidak peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekeuasaan. Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh mengorbankan dirinya untuk bangsa dan Negara.

Dalam sebuah pidatonya, Sukarno pernah mengorbakan semangat juang Pemuda apa kata Sukarno “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Sukarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power. Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh dengan tren.

Sukarno, Hatta, Syahrir seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis melihat semangat nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu mementingkan kesenangan dan selalu mementikan diri sendiri.

Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak. Dengan penuh harapan moga pemuda-pemudi dan generasi penerus harapan bangsa dapat menjelma menjadi sukarno-sukarno masa depan dengan samangat juang yang tinggi. Sebagai motor perjuangan bangsa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1.      Apa Peranan Pemuda bagi Bangsa dan Negara ?

Page 2: Historitas Sumpah Pemuda

2.      Bagaimana Sumpah pemuda dan mengapa bisa terjadi ?

3.      Apa makna Sejarah dan Nasionalisme Indonesia ?

4.      Bagaimana Korelasi Nasionalisme dan Gerakan Mahasiswa ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas dapat dirumuskan beberapa tujuan pembahasan sebagai berikut:

1.      Untuk mengetahui Peranan Pemuda bagi Bangsa dan Negara Indonesia.

2.      Untuk mengetahui proses terjadinya Sumpah Pemuda dan latar belakang penyebabnya.

3.      Untuk mengetahui Sejarah dan pengertian Nasionalisme Indonesia.

4.      Untuk mengetahui Korelasi antara Nasionalisme dan Gerakan Mahasiswa.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Peranan Pemuda

Sejarah menunjukkan banyak deretan nama yang terukir sebagai pembaharu peradaban manusia dari mulai tingkat nasional sampai tingkat internasional. Peranan pemuda telah terbukti dalam perjalanan sejarah kehidupan manusia. Perubahan apa pun yang terjadi di masyarakat selalu diawali dan dipelopori oleh para pemuda. Risalah Islam dan perintah perubahan hanya dapat dilakukan oleh pemuda. Di zaman Rasulullah, penegak dan pejuang dakwah mayoritas dibawa oleh para pemuda, begitu juga perubahan-perubahan yang terjadi di berbagai kelompok masyarakat dilakukan oleh para pemuda.

Revolusi besar di banyak Negara di motori oleh pemuda. Di Indonesia, rezim Soeharto di jatuhkan oleh gerbong reformasi pelajar dan mahasiswa. Pelajar dan mahasiswa menjadi momok bagi penguasa zalim. Mereka adalah nyawa gerakan pemuda dan masyarakat. Unsure pemuda adalah pelajar, mahasiswa dan mereka yang berusia 15-45 tahun. Pemuda pada zaman terdahulu telah menjadi pelaku sejarah untuk dikenang oleh kita semua. Dan, sekarang adalah zamannya para pemuda untuk menjadi pembaharu kea rah yang lebih baik.

Kejahiliyahan tatanan kehidupan sekarang adalah tanggung jawab para pemuda untuk mengubahnya. Tingginya tingkat kriminalitas seperti perampokan, perjudian, pembunuhan, pemerkosaan, mabuk-mabukan, pornografi dan pornoaksi sampai kepada kedzaliman pemerintah yang tak mampu menegakkan keadilan adalah menjadi tanggung jawab pemuda sekarang untuk menjadi pelaku sejarah sebagai pembaharu kea rah yang lebih baik. Ironisnya tindakan kriminalitas itu justru diperankan oleh para pemuda. Sebagai kaum intelektual yang bermoral,

Page 3: Historitas Sumpah Pemuda

mahasiswa harus bangkit dan memainkan peranannya yang sesungguhnya. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.

a. Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

b. Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua :

Pertama : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).

Kedua : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

Ketiga : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.

Apabila kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai banyak hal tentang Sumpah Pemuda kita bisa menunjungi Museum Sumpah Pemuda yang berada di Gedung Sekretariat PPI Jl. Kramat Raya 106 Jakarta Pusat. Museum ini memiliki koleksi utama seperti biola asli milik Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta foto-foto bersejarah peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda-pemudi Indonesia.

Page 4: Historitas Sumpah Pemuda

B. Semangat Sumpah Pemuda Mempererat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya ciptaan W.R. Soepratman pertama kali dinyanyikan. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.

Tidak kalah penting pada peristiwa ini, bendera Merah Putih dikibarkan. Sumpah Pemuda, adalah Ikrar dalam kongres pemuda ke II di Jakarta yang menyatakan bahwa Putra Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, menjunjung bahasa persatuan dan berbangsa satu yaitu Indonesia. Hal ini bukan omong kosong dan bukan pekerjaan dalam waktu singkat, dan juga bukan hasil usaha dari beberapa gelintir orang saja. Sejak kebangkitan nasional 20 Mei 1908, para pemuda Indonesia telah membuktikan diri kepada penguasa Kolonial bahwa anggapan jelek bangsa Indonesia itu “Laksheid”, yang berarti pemalas, tidak bersatu serta saling bermusuhan, adalah tidak benar.

Proses panjang sejak terbentuknya gerakan kepemudaan yang berciri kedaerahan seperti Jong Java, Jong Sumatera, Jong Celebes, Jong Ambon dan sebagainya maka pada tanggal 31 Desember 1930 jam 12 malam, mereka telah berfusi menjadi satu dan membentuk Perkoempoelan “INDONESIA MOEDA”. Indonesia Muda tidak punya afiliasi dengan partai politik manapun juga, dalam sejarahnya merupakan cikal bakal gerakan kepemudaan menuju Indonesia merdeka. Meskipun organisasi ini sudah tidak eksis lagi dizaman pendudukan Jepang, para kadernya tetap aktif memperjuangkan cita-cita mereka secara terselubung. Dengan menimba ilmu dan teknologi kemiliteran dizaman Jepang para pemuda bergabung dalam Tentara Nasional Indonesia, yang ahirnya pada periode Revolusi Kemerdekaan 1945-1949, dengan semangat, cita-cita Sumpah Pemuda, ikut serta mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan R.I, 17 Agustus 1945.

Sebagai putera dan puteri Indonesia sudah seharusnya kita mengingat, menghormati, mengenang, menghayati hari sumpah pemuda. Mungkin sebagian muda dari kita ada yang ingat, tetapi ada juga yang lupa. kalau ingat, itu memang sudah seharusnya, tetapi kalau lupa rasanya sangat miris. Kita harus mengenal para pahlawan kita, bagaimana sumpah pemuda bisa terjadi, dan pada tanggal berapa sumpah pemuda diikrarkan.

Tentunya sebagai pemuda-pemudi Indonesia kita harus bisa melakukan sesuatu yang lebih, minimal bagi diri sendiri misalnya, paling tidak kita ingat kapan  hari Sumpah Pemuda. Dan untuk menghormati hari Sumpah Pemuda paling tidak bisa diwujudkan dengan kegiatan sehari-hari kita seperti yang tadinya tidak pernah lari pagi jadi lari pagi pada hari H. Yang tadinya pemarah jadi pemaaf. Yang tadinya berangkat sekolah sering telat jadi datang lebih awal. Bekerja dengan hati gembira dll. Hendaknya hal itu semua tidak di lakukan hanya pada hari H saja, tapi di lakukan secara kontinyu sebagai wujud semangat jiwa muda kita, seperti halnya semangat jiwa muda para pahlawan kita.

C. Makna dan Sejarah Nasionalisme Indonesia

Page 5: Historitas Sumpah Pemuda

Ketika berbicara mengenai nasionalisme dalam konteks Indonesia pada saat ini, tentunya tidak terlepas dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan perkembangan kontemporer kita saat ini. Kedua hal ini masih terus mempengaruhi nasionalisme, baik itu dari aspek definisi atau aspek praktikal, dan tidak hanya saling mempengaruhi, namun juga akan memunculkan silang pendapat antara golongan yang berusaha menghidupkan kembali romantisme masa lalu dan golongan yang berusaha memahami realitas pada saat ini.

Perdebatan antara sejarah dan perkembangan saat ini dan kemudian muncul pro-kontra antara golongan yang satu dengan yang lain akan selalu memunculkan sebuah pertanyaan besar, yaitu: masih relevankah nasionalisme untuk Indonesia? Pertanyaan yang sebenarnya hanya membutuhkan kalimat selanjutnya yang cukup panjang ini, seakan tidak pernah tenggelam di antara isu-isu lain yang berkembang, karena pada akhirnya isu-isu tersebut bisa dikaitkan dengan nasionalisme.

Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan suatu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia (Wikipedia, 2006). Dalam konteks Indonesia, pengertian ini dapat kita cocokkan dengan sejarah Indonesia ketika tahun 1945, yang pada saat itu para pendiri bangsa berusaha membuat sebuah nasionalisme yang dapat mempersatukan seluruh masyarakat yang berada dalam wilayah jajahan Belanda. Nasionalisme yang kemudian dihasilkan adalah sebuah nasionalisme yang berdasarkan kepada kesamaan nasib. Konsep yang dihasilkan para pendiri bangsa tersebut, berhasil untuk mempersatukan wilayah yang kita kenal sebagai Indonesia pada saat ini.

Nasionalisme akan mudah untuk dimengerti dan diimplementasikan jika ada musuh bersama. Jika musuh ini hilang, maka ikatan nasionalisme akan mengendur dengan sendirinya. Preseden yang muncul di Indonesia mempertegas pendapat ini. Jika kita melihat ke tahun 1940-an, ketika Belanda masih berusaha menguasai Indonesia melalui Agresi Militer I dan II, nasionalisme di kalangan masyarakat masih kuat, sehingga perjuangan Indonesia di Konferensi Meja Bundar 1949 membuahkan hasil diakuinya kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara. Namun pasca-KMB 1949, Indonesia kehilangan musuh bersama dan golongan-golongan dalam masyarakat lebih mengutamakan kepentingan kelompok yang ditandai dengan jatuh bangunnya kabinet selama masa tersebut.

Nasionalisme sempat muncul meski sebentar, ketika Indonesia mengeluarkan sikap politik luar negeri terhadap Malaysia dengan Dwikora. Namun hal ini tidak berlangsung lama, karena kondisi internal dalam Indonesia memang sedang rapuh. Setelah itu, nasionalisme dapat dimunculkan kembali ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) dijadikan sebagai musuh bersama karena dianggap sebagai biang keladi Gerakan 30 September. Lebih dari 30 tahun kemudian, Indonesia memperoleh kembali sebuah musuh bersama, yaitu Orde Baru, sehingga gerakan nasionalisme dapat menghasilkan reformasi dan demokrasi yang selama 30 tahun dikebiri. Namun ketika musuh bersama tersebut telah berhasil dilumpuhkan, kepentingan kelompok kembali muncul mengesampingkan nasionalsime itu sendiri. Kejadian-kejadian historis di Indonesia tersebut mempertegas bahwa nasionalisme dapat secara efektif diimplementasikan apabila masyarakat dalam sebuah negara memiliki musuh bersama.

D. Nasionalisme dan Gerakan Mahasiswa

Page 6: Historitas Sumpah Pemuda

Dari preseden yang ada mengenai nasionalisme, musuh bersama menjadi sebuah kebutuhan jika nasionalsime ingin mempunyai tempat dalam kehidupan Indonesia. Namun pencarian terhadap musuh bersama ini tidaklah sekadar mencari subyek ataupun obyek yang sekadar dijadikan tumbal caci maki oleh civil society (yang di dalamnya terdapat juga gerakan mahasiswa), melainkan juga harus mencari subyek atau obyek yang memang harus dijadikan musuh bersama karena pengaruhnya yang buruk bagi masyarakat.

Nasionalisme akan selalu berkaitan erat dengan masalah kedaulatan sebuah negara. Kedaulatan adalah sebuah hal yang mutlak dimiliki oleh sebuah negara dan tidak bisa diganggu gugat oleh negara atau pihak manapun. Pada perkembangan saat ini, kedaulatan negara tidaklah lagi menjadi hal yang mutlak untuk dipraktekkan. Karena dengan munculnya berbagai macam organisasi internasional (OI) dan semakin kuatnya posisi tawar negara-negara maju di dalam OI tersebut, kedaulatan negara menjadi semakin kabur. Prinsip koordinatif yang dikembangkan ketika awal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) muncul menggantikan Liga Bangsa-bangsa (LBB) tidak lagi tegas jika sudah berhadapan dengan kepentingan negara-negara besar. Nasionalisme telah digantikan oleh globalisasi sedikit demi sedikit.

Globalisasi yang lahir dari budaya sebuah bangsa, dan dijadikan budaya tunggal dunia. Indonesia terkena dampak dari globalisasi ini. Hukum positif Indonesia tidak lagi menjadi kewenangan legislatif, melainkan harus mematuhi regulasi internasional yang dihasilkan oleh OI yang dikontrol oleh negara-negara maju. Nasionalisme sebuah bangsa menentukan arah pergerakan bangsa tersebut kepada pilihan yang lebih buruk atau baik. Negara-negara maju pada saat ini menekankan pentingnya nasionalisme ketika mereka sedang berada dalam posisi sebagai negara sedang berkembang.

Ketika posisi mereka berubah, nasionalisme mereka tidak ikut berubah dan justru berusaha menyebarkan nasionalisme mereka ke negara lain. Jadi, ketika muncul pertanyaan: masih relevankah nasionalisme untuk Indonesia, hal ini harus dijawab dengan mudah jika melihat preseden dan memiliki visi yang tegas mengenai bangsa ini. Bangsa yang tidak memiliki kedaulatan penuh atas wilayahnya, akan selalu menjadi bangsa kelas dua di lingkungan internasional, akan selalu menjadi bangsa konsumtif yang dependen terhadap negara lain. Kedaulatan penuh dapat diwujudkan jika masyarakat dalam suatu bangsa memiliki visi yang kuat untuk mengarahkan bangsanya menjadi lebih baik. Sebuah visi yang kuat dapat lahir jika dilandaskan dengan nasionalisme. Tanpa adanya nasionalisme, tidak akan ada visi, tidak akan ada kedaulatan, dan tidak akan ada perubahan bagi bangsa ini.

Lalu bagaimana mahasiswa Indonesia (baca: mahasiswa UKSW) mewujudkan nasionalisme yang erat kaitannya dengan musuh bersama? Tindakan apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa Indonesia? Berbagai cara diwujudkan oleh civil society dalam mencari musuh pada saat ini untuk menunjukkan nasionalisme mereka, terlepas dari kepentingan yang mereka usung. Ada yang melalui tindakan elitis, persuasif, underground, sampai pada taraf anarkis. Isu yang muncul pun semakin beragam seperti program peningkatan kualitas pendidikan, penghapusan utang luar negeri, nasionalisasi perusahaan multinasional, anti OI, dan lainnya. Tindakan mewujudkan nasionalisme melalui metode-metode dan isu-isu tersebut terjadi dengan mendasar pada kondisi yang berkembang pada saat ini. Mahasiswa Indonesia tidak harus terikat dengan metode-metode dan isu-isu yang ada.

Page 7: Historitas Sumpah Pemuda

Kajian ilmiah menjadi sebuah keharusan bagi mahasiswa Indonesia yang merupakan civil society berbasis kaum intelektual untuk dapat mengidentifikasi musuh bersama yang ingin dikedepankan. Tanpa adanya kajian ilmiah yang mendalam, aksi dalam mengedepankan musuh bersama untuk membangkitkan kembali nasionalisme hanya akan menjadi aksi taktis yang tak ada kontinuitasnya. Kajian ini juga tidak hanya sekadar bergerak dalam isu-isu terkini saja, namun juga harus mampu mengantisipasi kemungkinan yang terjadi pada masa yang akan datang, sehingga mahasiswa Indonesia tidak tergagap-gagap untuk menghadapi perubahan masyarakat yang drastis.

Kajian ilmiah yang menjadi suatu keharusan bagi mahasiswa Indonesia dalam membangkitkan kembali nasionalisme, harus mampu diwujudkan jika mahasiswa Indonesia tidak ingin terjebak dalam romantisme masa lalu. Mahasiswa Indonesia harus sungguh-sungguh dalam mempersiapkan dan meningkatkan kualitas dirinya agar mampu membangkitkan kembali nasionalisme Indonesia. Ketika kualitas diri mahasiswa Indonesia meningkat dan kajian ilmiah semakin menguat, mahasiswa Indonesia (termasuk mahasiswa UKSW) akan mampu menjadi think tank bagi pergerakan nasionalisme di Indonesia.

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan dan rumusan masalah yang telah dijawab dalam pembahasan ini, maka disebutkan beberapa kesimpulan di bawah ini:

1.      Peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekeuasaan. Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh mengorbankan dirinya untuk bangsa dan Negara. Sejarah menunjukkan banyak deretan nama yang terukir sebagai pembaharu peradaban manusia dari mulai tingkat nasional sampai tingkat internasional. Peranan pemuda telah terbukti dalam perjalanan sejarah kehidupan manusia. Perubahan apa pun yang terjadi di masyarakat selalu diawali dan dipelopori oleh para pemuda. Risalah Islam dan perintah perubahan hanya dapat dilakukan oleh pemuda. Di zaman Rasulullah, penegak dan pejuang dakwah mayoritas dibawa oleh para pemuda, begitu juga perubahan-perubahan yang terjadi di berbagai kelompok masyarakat dilakukan oleh para pemuda.

2.      Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen

Page 8: Historitas Sumpah Pemuda

Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.

3.      Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation) dengan mewujudkan suatu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia (Wikipedia, 2006). Dalam konteks Indonesia, pengertian ini dapat kita cocokkan dengan sejarah Indonesia ketika tahun 1945, yang pada saat itu para pendiri bangsa berusaha membuat sebuah nasionalisme yang dapat mempersatukan seluruh masyarakat yang berada dalam wilayah jajahan Belanda. Nasionalisme yang kemudian dihasilkan adalah sebuah nasionalisme yang berdasarkan kepada kesamaan nasib. Konsep yang dihasilkan para pendiri bangsa tersebut, berhasil untuk mempersatukan wilayah yang kita kenal sebagai Indonesia pada saat ini.

4.      Nasionalisme akan selalu berkaitan erat dengan masalah kedaulatan sebuah negara. Kedaulatan adalah sebuah hal yang mutlak dimiliki oleh sebuah negara dan tidak bisa diganggu gugat oleh negara atau pihak manapun. Kajian ilmiah yang menjadi suatu keharusan bagi mahasiswa Indonesia dalam membangkitkan kembali nasionalisme, harus mampu diwujudkan jika mahasiswa Indonesia tidak ingin terjebak dalam romantisme masa lalu. Mahasiswa Indonesia harus sungguh-sungguh dalam mempersiapkan dan meningkatkan kualitas dirinya agar mampu membangkitkan kembali nasionalisme Indonesia. Ketika kualitas diri mahasiswa Indonesia meningkat dan kajian ilmiah semakin menguat, mahasiswa Indonesia (termasuk mahasiswa UKSW) akan mampu menjadi think tank bagi pergerakan nasionalisme di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

www.museumsumpahpemuda.go.id

http://sosbud.kompasiana.com/2010/02/23/peranan-pemuda-dalam-sosialisasi-bermasyarakat/

http://waspada.co.id/index.php/images/flash/index.php?option=com_content&view=article&id=76031:karakter-pemuda-indonesia-memprihatinkan&catid=17&Itemid=30

http://www.google.co.id/search?q=pemuda+masa+depan+bangsa&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

http://www.google.co.id/search?q=karakter+pemuda&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

http://waspada.co.id/index.php/images/flash/index.php?option=com_content&view=article&id=76031:karakter-pemuda-indonesia-memprihatinkan&catid=17&Itemid=30

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=62522:gubsu-pemuda-harus-miliki-jiwa-nasionalisme&catid=15:sumut&Itemid=28

Page 9: Historitas Sumpah Pemuda

http://portal.sarapanpagi.org/sosial-politik/sejarah-memperingati-sumpah-pemuda-28-oktober-1928-untuk-memperkuat-kesatuan-bangsa.html

http://groups.yahoo.com/group/soasiu/message/2965

http://www.google.co.id/search?client=opera&rls=en&q=pemuda+masa+depan+bangsa&sourceid=opera&ie=utf-8&oe=utf-8

No related posts.

Jumat, 23 April 2010

Peran Pemuda OKP dalam Pemilu 2009; Mengubah Pola Pikir Praktis Menuju Strategis

Fakta sejarah telah mencatat bahwa peran pemuda sebagai agent of change telah terbukti sebagai salah satu pelopor perubahan penting dalam tatanan masyarakat, bangsa bahkan menjadi sebuah kekuatan utama dalam gerakan revolusi. Gerakan revolusi ini pada akhirnya melahirkan tatanan kehidupan yang baru dalam masyarakat. Realita ini terjadi pada gerakan revolusi Perancis tahun 1968 yang telah melahirkan tatanan politik baru dan gagasan besar seperti feminisme, gerakan anti-nuklir, dan ekologisme ( Robert Gildea, ”French Student Revolt”, dalam Jack A Goldstone (ed), The Encylopedia of Political Revolution, Chicago & London: Fitzroy Dearborn Publisher, 1998 hal.185-186 ). Sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bagian dari sumbangsih peran strategis pemuda. Kontribusi pemuda tersebut berlangsung sejak era kebangkitan nasional, perjuangan lahirnya kemerdekaan, pengawalan transisi rezim orde lama (orla) ke orde baru (orba), penggulingan tirani orde baru menuju orde reformasi sampai akhirnya sumpah pemuda sebagai spirit building dalam proses penyatuan konsep berbangsa, berbahasa dan bertanah air.

Realita peran pemuda di atas harus diakui karena memiliki semangat nasionalisme tinggi dalam memperjuangan tatanan demokrasi bangsa yang berorientasi pada gerakan pro-kerakyatan. Kondisi pemuda Indonesia pada saat itu merupakan aset bangsa yang sangat berharga. Optimistik gerakan pemuda lahir dari idealisme yang sangat kuat. Selain itu, pemuda memiliki mental kepribadian yang kuat, bersemangat, etos kerja yang tinggi, ulet, kritis, disiplin, inovatif dan bekerja keras dalam menjadikan kehidupan bangsanya menjadi lebih baik. Gerakan pemuda saat itu merupakan gerakan yang terorganisir- teratur melalui organisasi, salah satunya adalah Organisasi Kepemudaan (OKP). Beberapa Organisasi Kepemudaan/Kemahasiswaan yang masih eksis adalah Gerakan Pemuda

Page 10: Historitas Sumpah Pemuda

Ansor (GPM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pemuda Muhammadiyah, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Ikatan remaja Muhammadiyah (IRM) dan beberapa elemen kepemudaan lainnya. Kehadiran OKP pada zaman kemerdekaan merupakan kekuatan starategis yang luar biasa. Orientasi gerakan yang diterapkan beraviliasi pada intelektual-praksis menuju konsep kebangsaan dan good governence.

Namun, semangat dan arah gerakan OKP-OKP akan keluar dari gerakan idelisme jika pemuda yang ada di dalamnya baik struktural maupun non-struktural telah dirasuki oleh pola pikir praktis. Mereka bukan lagi berkonsep jangka panjang akan tetapi, memiliki konsep ide, gagasan hanya bersifat jangka pendek. Jelas, hal ini hanya akan mengotori semangat nasionalisme pemuda. Padahal, generasi muda adalah generasi penerus bangsa dalam menciptakan country building yang lebih baik, mapan dan berpihak pada rakyat.Potensi pola pikir praktis berpeluang besar dimasuki oleh pemuda OKP-OKP, mengingat Bangsa Indonesia akan menghadapi dua agenda besar dalam pesta demokrasi yaitu Pemilihan Umum Calon Legislatif (Caleg) dan Pemilu Presiden. Dua agenda demokrasi Indonesia ini tepatnya pada tanggal 9 April dan 9 Juni 2009 yaitu Pemilu Caleg dan Pemilu Presiden-Cawapres. Dua ruang demokrasi ini sedang menganga dan siap mencengkram ritme ruh gerakan para pemuda OKP. Pemuda akan mudah terjebak jika tidak memilki semangat seperti pemuda zaman kemerdekaan dan sebaliknya akan menjadi ”manusia setengah dewa” jika refleksi semangat pemuda zaman dulu tertanam kuat dalam pola pikir pemuda zaman sekarang. Hal ini bisa saja terjadi karena pemuda zaman sekarang telah mengalami degradasi spirit kebangsaan.

Pola pikir praktis juga disebabkan adanya arus besar globalisasi yang berimbas pada peralihan ruh gerakan pemuda dari agent of change menjadi agent of hedonis. Mereka tidak lagi berpikir tentang bagaimana membangun bangsa dan menciptakan demokrasi pro-kerakyatan melainkan berjiwa konsumerisme dunia hedonis. Inilah virus terbesar yang sedang mejangkiti pemuda. Di media massa (Surat Kabar, Majalah, Radio Televisi) selalu menyajikan berita skandal video mesum, korban obat-obat terlarang, tawuran, dan subjeknya tak lain kebanyakan dari golongan pemuda. Sangat ironis bukan!

Pola pikir praktis hanya memiliki format gerakan jangka pendek (short time) dan kepentingan sesaat . Oleh karena itu, pemuda harus secepatnya menata diri agar semangat nasionalisme tetap menjadi painting of great movement. Apa yang diungkapkan Muhaimin

Page 11: Historitas Sumpah Pemuda

Iskandar menjadi sebuah loncatan strategis, saatnya pemuda (dalam OKP baik struktural maupun non-struktural) menghilangkan tradisi ”politik kerumunan” yaitu politik yang memilki arti gerak politik berbasis isu, ide, momentum dan kepentingan hanya berorientasi jangka pendek (baca: melampaui demokrasi).Mengubah Pola Pikir Pemuda

Virus pola pikir praktis yang sangat mudah dan cepat merasuki pemuda menjadi musuh utama terhadap perubahan ruh gerakan OKP. Oleh karena itu, pemuda yang memilki intelektual, berpikir kritis dan berada dalam perasaan manusia ideal (masih bersih dari politik kekuasaan) saatnya mengubah pola pikir. Pemuda harus tetap dalam rel utama sebagai agent of change untuk melahirkan gagasan baru dalam menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang baru pula.

Pengungkapan ide, gagasan yang bersifat jangka pendek dan kepentingan sesaat harus dihilangkan. Berpikirlah ”organisasional” yaitu memilki gerak politik strategis yang bersandar pada perjuangan kepentingan bersama, bersifat jangka panjang dan terlembaga dalam sebuah organsisasi (baca: Melampaui Demokrasi). Kepentingan jangka panjang dimaknai sebagai kepentingan konstituen organisasi, kader, pengurus dan kepentingan bangsa pada umumnya yang menjadi format perjuangan organisasi. Kaitannya dengan pesta demokrasi, pola pikir sangat dibutuhkan dalam menciptakan demokrasi ideal bagi masa depan bangsa Indonesia. Format perjuangan jangka panjang itu dapat terangakai dalam style of movement (baca: merangkai strategis organisasi) sebagai kepentingan bangsa Indonesia seutuhnya.

Pertama, Gerakan Sosial. Terciptanya masa depan demokrasi Indonesia yang ideal merupakan perjuangan bersama terlebih peran pemuda OKP-OKP. Kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia selalu menjadi sorotan utama dalam perjalanan pemerintahan bangsa. Tingginya angka kemiskinan dan banyaknya pengangguran menjadi indikasi gagalnya pemerintah dalam peningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ketidaksetaraan kehidupan masayarakat antara kaum ekonomi kelas menengah ke bawah dan menengah ke atas harus menjadi perjuangan gerakan sosial. Pemberdayaan masyarakat ekonomi lemah, petani dan pengusaha kecil, akan menciptakan kemandirian dalam basis masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini akan lebih bermanfaat bagi pola gerakan OKP sebagai bentuk perjuangan pemuda terhadap masyarakat kecil.

Kedua, Gerakan Kebudayaan. Mengingat sejarah tumbangnya orde baru ke orde reformasi, maka tugas terpenting dalam proses lahirnya era reformasi itu adalah melanjutkan agenda reformasi. Tugas ini

Page 12: Historitas Sumpah Pemuda

sebagai bentuk tanggung jawab pemuda. Kaitannya dengan Pemilu 2009, pemuda dituntut untuk berani bertanggung jawab dalam mengawal peralihan demokrasi. Peralihan ini menjadi great responsiblity yang merupakan akar budaya gerakan pemuda. Budaya ini akan melahirakan image building terhadap pemuda pada perwujudan pembebas, pluralitas dan pencipta dinamisasi kehidupan berbangsa.

Ketiga, Gerakan Politik Strategis. Pola gerakan ini merupakan kombinasi kedua pola gerakan di atas. Politik strategis memiliki makna yang sangat jauh dengan dengan politik praktis. Politik strategis berorientasi pada kebutuhan jangka panjang sedangkan politik praktis hanyalah berwujud kebutuhan sesaat. Pemuda menjadi adalah icon yang mengubah kehidupan bangsa dalam mencetuskan ide strategis dan advokasi yang berakhir pada perjuangan rakyat kecil. Jiwa sensitivitas terhadap fenomena bangsa yang tidak berpihak pada rakyat harus menjadi ruh utama dalam mengawal kebijakan pemerintah, baik lokal maupun nasional.

Euforia Pemilu 2009 adalah pesta seluruh rakyat Indonesia. Disinilah peran pemuda yang terlembaga dalam OKP-OKP menunjukkan semangat nasionalisme dan melahirkan isu, ide dan kepentingan bersama yang akan mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Namun, ruh perjuangan itu akan menjadi kabur dan ambigu jika OKP-OKP tidak mampu mengubah pola praktis menuju pola pikir strategis