hipoglikemia

Click here to load reader

Upload: liesdapriyanto

Post on 25-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

komplikasi DM

TRANSCRIPT

Hipoglikemia

HipoglikemiaPENGERTIAN Hipoglikemia merupakan salah satu kegawatan diabetic yang mengancam, sebagai akibat dari menurunnya kadar glukosa darah < 60 mg/dl. Adapun batasan hipoglikemia adalah:Hipoglikemi murni : ada gejala hipoglikemi, glukosa darah < 60 mg/dlReaksi hipoglikemi : gejala hipoglikemi bila gula darah turun mendadak, misalnya dari 400 mg/dl menjadi 150 mg/dlKoma hipoglikemi : koma akibat gula darah < 30 mg/dlHipoglikemi reaktif : gejala hipoglikemi yang terjadi 3 5 jam sesudah makanETIOLOGIPuasa yang disertai dengan olahraga atau latihan fisik yang berlebihan.Olahraga meningkatkan pemakaian glukosa oleh sel-sel otot rangka Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas akibat adanya tumor atau Ca PankreasDosis insulin atau OAD yang diberi pada penderita diabetes terlalu tinggi, Hipoglikemi terjadi jika dosis pemberian insulin atau obat sulfonilurea terlalu tinggi.Terlambat makan setelah pemberian insulin atau OAD.Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal Hipopituitarisme dan hipoadrenalisme mempunyai sifat penambah sensitivitas terhadap insulin Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hatiGlikogen hati sangat fital dalam respon homeostasis terhadap penurunan glukosa darah. Pengurangan glikogen pada penyakit hati yang berat pada penderita diabetes merupakan sebab lain yang menambah beratnya hipoglikemi.Gagal ginjalGinjal normal membuang insulin sekitar 7,0 unit/hari sedangkan ginjal yang sakit berat hanya mampu membuang insulin < dari 0,5 unit/ hari.

MANIFESTASI KLINISJenis HipoglikemiTanda dan GejalaRinganDapat diatasi sendiri dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hariPenurunan, glukosa merangsang saraf simpatis berupa sekresi adrenalin mengakibatkan tremor, takikardi, palpitasi, gelisahPenurunan glukosa merangsang parasimpatis mengakibatkan lapar, mual, tekanan darah turun.SedangDapat diatasi sendiri, mengganggu aktivitas sehari-hariOtak mulai kurang mendapat glukosa sebagai sumber energi akibatnya timbul gangguan pada SSP berupa headache, vertigo, gangguan konsentrasi, penurunan daya ingat, perubahan emosi, perilaku irasional, penurunan fungsi rasa, gangguan koordinasi gerak, double vision.BeratMembutuhkan orang lain dan terapi glukosaFungsi SSP mengalami gangguan berat seperti disorientasi, kejang, penurunan kesadaranPENATALAKSANAANTujuan Penatalaksanaan HipoglikemiMemenuhi kebutuhan glukosa otak agar tidak terjadi gangguan yang irreversible.Tidak mengganggu regulasi diabetes mellitus.Pedoman Tatalaksana HipoglikemiMenurut PERKENI (2006) pedoman tatalaksana hipoglikemi sebagai berikut :Glukosa darah di arahkan ke kadar glukosa puasa, yaitu 120 mg/dl.Bila diperlukan pemberian glukosa cepat (iv) satu flakon (25 cc) Dex 40 % (10 gr Dex) dapat menaikkankadar glukosa 25-30 mg/dl.Manajemen hipoglikemi menurut Soemadji (2006) dan Rush & Louies (2004); Smeltzer dan Bare (2003), tergantung derajat hipoglikemi : :Hipoglikemi ringanDiberikan 150-200 ml the manis atau jus buah atau 6-10 butir permen atau 2-3 sendok teh sirup atau madu.Bila gejala tidak berkurang dalam 15 menit ulangi pemberiannya.Tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori (coklat, kue, donat, ice cream, cake).Hipoglikemi beratTergantung pada tingkat kesadaran pasienBila klien dalam keadaan tiddak sadar jangan berikan makanan atau minuman untuk menghindari aspirasi.Terapi Hipoglikemi :Glukosa oral,Glukosa intravena,Glukagon 1 mg (SC/IM),Thiamine 100 mg (IV/IM) pada pasien alkoholik,Monitoring

Kadar glukosa mg/dlTerapi Hipoglikemi dengan rumus 3-2-1Glukosa 1 flakon (25 ml) 40 % (10 g), menaikkan kadar glukosa 25-50 mg/dl< 30 mg/dlInj. Iv dekstrosa 40%, bolus 3 flakon30 60 mg/dlInj. Iv dekstrosa 40%, bolus 2 flakon60-100 mg/dlInj. Iv dekstrosa 40%, bolus 1 flakonFOLLOW UPPeriksa kadar gula darah lagi, 30 menit sesudah injeksi ivSesudah bolus 3 atau 2 atau 1 flakon setelah 30 menit dapat diberikan 1 flakon lagi sampai 2-3 kali untuk mencapai kadar 120 mg/dl.Diagnosa KeperawatanGangguan perfusi jaringan berhubungan dengan hipoksia jaringan, ditandai dengan peningkatan TIK, nekrosis jaringan, pembengkakan jaringan otak, depresi SSP dan oedemaTujuan : gangguan perfusi jaringan berkurang/hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 jam.Kriteria hasil : tidak ada tanda tanda peningkatan TIK Tanda tanda vital dalam batas normal Tidak adanya penurunan kesadaranIntervensia. Tentukan faktor yang berhubungan dengan keadaan tertentu, yang dapat menyebabkan penurunan perfusi dan potensial peningkatan TIKb. Catat status neurologi secara teratur, bandingkan dengan nilai standartc. Kaji respon motorik terhadap perintah sederhanad. Pantau tekanan darahe. Evaluasi : pupil, keadaan pupil, catat ukuran pupil, ketajaman pnglihatan dan penglihatan kaburf. Pantau suhu lingkungang. Pantau intake, output, turgorh. Beritahu klien untuk menghindari/ membatasi batuk,muntahi. Perhatikan adanya gelisah meningkat, tingkah laku yang tidak sesuaij. tinggikan kepala 15-45 derajatk. Berikan oksigen sesuai indikasil. Berikan obat sesuai indikasi

2) Resiko komplikasi berhubungan dengan kadar glukosa plasma yang rendah seperti, gangguan mental, gangguan perkembangan otak, gangguan fungsi saraf otonom, koma hipoglikemiRencana tindakan: Cek serum glukosa sebelum dan setelah makan Monitor : kadar glukosa, pucat, keringat dingin, kulit yang lembab Monitor vital sign Monitor kesadaran Monitor tanda gugup, irritabilitas Lakukan pemberian susu manis peroral 20 cc X 12 Analisis kondisi lingkungan yang berpotensi menimbulkan hipoglikemi. Cek BB setiap hari Cek tanda-tanda infeksi Hindari terjadinya hipotermi Lakukan kolaborasi pemberian Dex 15 % IV Lakukan kolaborasi pemberian O2 1 lt 2 lt /menit

3) Pola nafas tak efektif berhubungan dengan adanya depresan pusat pernapasanTujuan Pola nafas efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 jamKriteria hasil: RR 16-24 x permenit Ekspansi dada normal Sesak nafas hilang / berkurang Tidak suara nafas abnormalIntervensi : Kaji frekuensi, irama, kedalaman pernafasan. Auskultasi bunyi nafas. Pantau penurunan bunyi nafas. Berikan posisi yang nyaman : semi fowler Berikan instruksi untuk latihan nafas dalaM Catat kemajuan yang ada pada klien tentang pernafasan Berikan oksigenasi sesuai advis Berikan obat sesuai indikasi