hipertiroid

17
Hipertiroid Definisi Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah. Hipertiroid adalah Respon Jaringan-jaringan tubuh akibat faktor metabolik hormon tiroid yang berlebihan. Etiologi Beberapa penyebab-penyebab umum dari hipertiroid termasuk: Penyakit Graves Functioning adenoma ("hot nodule") dan Toxic Multinodular Goiter (TMNG) Pemasukkan yang berlebihan dari hormon-hormo tiroid Pengeluaran yang abnormal dari TSH Tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid) Pemasukkan yodium yang berlebihan Penyakit Graves Penyakit Graves, yang disebabkan oleh suatu aktivitas yang berlebihan dari kelenjar tiroid yang disama ratakan, adalah penyebab yang paling umum dari hipertiroid. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid biasanya adalah pengkhianat, yang berarti ia telah kehilangan kemampuannya untuk merespon pada kontrol yang normal oleh kelenjar pituitari via TSH. Penyakit Graves adalah diturunkan/diwariskan dan adalah sampai lima kali lebih umum diantara wanita-wanita daripada pria-pria. Penyakit Graves diperkirakan adalah suatu penyakit autoimun, dan antibodi-antibodi yang adalah karakteristik-karakteristik dari penyakit ini mungkin ditemukan dalam darah. Antibo diantibodi ini termasuk thyroid stimulating immunoglobulin (TSI antibodies), thyroid peroxidase antibodies (TPO), dan antibodi-antibodi reseptor TSH. Pencetus-pencetus untuk penyakit Grave termasuk: stres

Upload: betet-suddrajat

Post on 12-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

Hipertiroid

Definisi Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah.Hipertiroid adalah Respon Jaringan-jaringan tubuh akibat faktor metabolik hormon tiroid yang berlebihan.

Etiologi

Beberapa penyebab-penyebab umum dari hipertiroid termasuk: Penyakit Graves Functioning adenoma ("hot nodule") dan Toxic Multinodular Goiter (TMNG) Pemasukkan yang berlebihan dari hormon-hormo tiroid Pengeluaran yang abnormal dari TSH Tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid) Pemasukkan yodium yang berlebihan

Penyakit GravesPenyakit Graves, yang disebabkan oleh suatu aktivitas yang berlebihan dari kelenjar tiroid yang disama ratakan, adalah penyebab yang paling umum dari hipertiroid. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid biasanya adalah pengkhianat, yang berarti ia telah kehilangan kemampuannya untuk merespon pada kontrol yang normal oleh kelenjar pituitari via TSH. Penyakit Graves adalah diturunkan/diwariskan dan adalah sampai lima kali lebih umum diantara wanita-wanita daripada pria-pria. Penyakit Graves diperkirakan adalah suatu penyakit autoimun, dan antibodi-antibodi yang adalah karakteristik-karakteristik dari penyakit ini mungkin ditemukan dalam darah. Antibo diantibodi ini termasukthyroid stimulating immunoglobulin (TSI antibodies),thyroidperoxidase antibodies (TPO), danantibodi-antibodi reseptor TSH. Pencetus-pencetus untuk penyakit Grave termasuk: stres merokok radiasi pada leher obat-obatan dan organisme-organisme yang menyebabkan infeksi seperti virus-virus.Penyakit Graves dapat didiagnosis dengan suatu scan tiroid dengan obat nuklir yang standar yang menunjukkan secara panjang lebar pengambilan yang meningkat dari suatu yodium yang dilabel dengan radioaktif. Sebagai tambahan, sebuah tes darah mungkin mengungkap tingkat-tingkat TSI yang meningkat. Penyakit Grave' mungkin berhubungan dengan penyakit mata (Graves' ophthalmopathy) dan luka-luka kulit (dermopathy). Ophthalmopathy dapat terjadi sebelum, sesudah, atau pada saat yang sama dengan hipertiroid. Pada awalnya, ia mungkin menyebabkan kepekaan terhadap cahaya dan suatu perasaan dari "ada pasir didalam mata-mata". Mata-mata mungkin menonjol keluar dan penglihatan ganda (dobel) dapat terjadi. Derajat dari ophthalmopathy diperburuk pada mereka yang merokok. Jalannya penyakit mata seringkali tidak tergantung dari penyakit tiroid, dan terapi steroid mungkin perlu untuk mengontrol peradangan yang menyebabkan ophthalmopathy. Sebagai tambahan, intervensi secara operasi mungkin diperlukan. Kondisi kulit (dermopathy) adalah jarang dan menyebabkan suatu ruam kulit yang tanpa sakit, merah, tidak halus yang tampak pada muka dari kaki-kaki.

Functioning Adenoma dan Toxic Multinodular GoiterKelenjar tiroid (seperti banyak area-area lain dari tubuh) menjadi lebih bergumpal-gumpal ketika kita menua. Pada kebanyakan kasus-kasus, gumpal-gumpal ini tidak memproduksi hormon-hormon tiroid dan tidak memerlukan perawatan. Adakalanya, suatu benjolan mungkin menjadi "otonomi", yang berarti bahwa ia tidak merespon pada pengaturan pituitari via TSH dan memproduksi hormonhormon tiroid dengan bebas. Ini menjadi lebih mungkin jika benjolan lebih besar dari 3 cm. Ketika ada suatu benjolan (nodule) tunggal yang memproduksi secara bebas hormon-hormon tiroid, itu disebut suatufunctioning nodule. Jika ada lebih dari satu functioning nodule, istilahtoxicmultinodular goiter (gondokan)digunakan. Functioning nodules mungkin siap dideteksi dengan suatu thyroid scan. Pemasukkan hormon-hormon tiroid yang berlebihanMengambil terlalu banyak obat hormon tiroid sebenarnya adalah sungguh umum. Dosis-dosis hormon-hormon tiroid yang berlebihan seringkali tidak terdeteksi disebabkan kurangnya follow-up dari pasien-pasien yang meminum obat tiroid mereka. Orang-orang lain mungkin menyalahgunakan obat dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan-tujuan lain seperti menurunkan berat badan. Pasien-pasien ini dapat diidentifikasikan dengan mendapatkan suatu pengambilan yodium berlabel radioaktif yang rendah (radioiodine) pada suatu thyroid scan. Pengeluaran abnormal dari TSHSebuah tmor didalam kelenjar pituitari mungkin menghasilkan suatu pengeluaran dari TSH (thyroid stimulating hormone) yang tingginya abnormal. Ini menjurus pada tanda yang berlebihan pada kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon-hormon tiroid. Kondisi ini adalah sangat jarang dan dapat dikaitkan dengan kelainan-kelainan lain dari kelenjar pituitari. Untuk mengidentifikasi kekacauan ini, seorang endocrinologist melakukan tes-tes terperinci untuk menilai pelepasan dari TSH. Tiroiditis (peradangan dari tiroid)Peradangan dari kelenjar tiroid mungkin terjadi setelah suatu penyakit virus (subacutethyroiditis). Kondisi ini berhubungan dengan suatu demam dan suatu sakit leher yang seringkali sakit pada waktu menelan. Kelenjar tiroid juga lunak jika disentuh. Mungkin ada sakit-sakit leher dan nyeri-nyeri yang disama ratakan. Peradangan kelenjar dengan suatu akumulasi sel-sel darah putih dikenal sebagailymphocytes (lymphocytic thyroiditis)mungkin juga terjadi. Pada kedua kondisi-kondisi ini, peradangan meninggalkan kelenjar tiroid "bocor", sehingga jumlah hormon tiroid yang masuk ke darah meningkat. Lymphocytic thyroiditis adalah paling umum setelah suatu kehamilan dan dapat sebenarnya terjadi pada sampai dengan 8 % dari wanita-wanita setelah melahirkan. Pada kasus-kasus ini,fase hipertiroid dapat berlangsung dari 4 sampai 12 minggu dan seringkali diikuti oleh suatu fase hipotiroid (hasil tiroid yang rendah) yang dapat berlangsung sampai 6 bulan. Mayoritas dari wanita-wanita yang terpengaruh kembali ke suatu keadaan fungsi tiroid yang normal. Tiroiditis dapat didiagnosis dengan suatu thyroid scan.

Pemasukkan Yodium yang berlebihanKelenjar tiroid menggunakan yodium untuk membuat hormon-hormon tiroid. Suatu kelebihan yodium dapat menyebabkan hipertiroid. Hipertiroid yang dipengaruhi/diinduksi oleh yodium biasanya terlihat pada pasien-pasien yang telah mempunyai kelenjar tiroid abnormal yang mendasarinya. Obat-obat tertentu, sepertiamiodarone (Cordarone), yang digunakan dalam perawatan persoalan-persoalan jantung, mengandung suatu jumlah yodium yang besar dan mungkin berkaitan dengan kelainan-kelainan fungsi tiroid.

Klasifikasi

Terdapat dua tipe hipertiroidisme yaitu penyakit graves dan goiter nodular toksik

Penyakit GravesPenyakit Graves (goiter difusa toksika) dipercaya disebabkan oleh suatu antibodi yangmerangsang tiroid untuk menghasilkan hormon torid yang berlebihan. Penyakit Graves biasanya terjadi pada usia sekitar 30 sampai 40 tahun dan lebih seringditemukan pada perempuan daripada laki-laki. Terdapat predisposisi familial pada penyakit inidan sering berkaitan dengan bentuk-bentuk endokrinopati atoimun lainnya. Pada penyakit graves terdapat dua kelompok gambaran utama yaitu tiroidal dan ekstratiroidal, dan keduanya mungkin tidak tampak. Ciri-ciri tiroidal berupa goiter akibat hiperplasia kelenjar tiroid, danHipertiroidisme akibat sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Manifestasi ekstratiroidal berupa oftalmopati dan infiltrasi kulit lokal yang biasanya terbatas pada tungkai bawah. Oftalmopati yang ditemukan pada 50 % sampai 80 % pasien ditandai dengan mata melotot, fisura palbebramelebar, kedipan berkurang, lid dag(keterlambatan kelopak mata dalam mengikuti gerakan mata). Goiter nodular toksikaGoiter nodular toksika paling sering ditemukan pada pasien lanjut usia sebagaikomplikasi goiter nodular kronik. Pada pasien ini hipertiroidisme timbul secara lambat danmanifestasi klinisnya lebih ringan daripada penyakit graves. Pada goiter noduler toksika, satu atau beberapa nodul di dalam tiroid menghasilkanterlalu banyak hormon tiorid dan berada diluar kendali TSH (thyroid stimulating hormone). Nodul tersebut benar-benar merupakan tumor tiroid jinak dan tidak berhubungan denganpenonjolan mata serta gangguan kulit pada penyakit Graves. Hipertiroidisme sekunder bisa disebabkan oleh tumor hipofise yang menghasilkan terlalubanyak TSH, sehingga merangsang tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan.Penyebab lainnya adalah perlawanan hipofise terhadap hormon tiroid, sehingga kelenjar hipofisemenghasilkan terlalu banyak TSH.

PatofisiologiPenyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goitertoksika. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesardua sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan banyakhiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehinggajumlahsel-selinilebihmeningkatbeberapakalidibandingkandengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinyabeberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar dari pada normal.Pada hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang menyerupai TSH, Biasanya bahan bahan ini adalah antibodiimmunoglobulin yang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin),yang berikatan dengan reseptor membran yang sama dengan reseptor yangmengikat TSH. Bahanbahan tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam sel,dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasienhipertiroidisme kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSImeningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang padakelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanyaberlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan olehTSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior. Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid dipaksa mensekresikan hormon hingga diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar. Gejala klinis pasien yang seringberkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon tiroidyang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatasnormal. Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadangpenderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaansinaps saraf yang mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidismeini menyebabkan terjadinya tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15kali perdetik, sehingga penderita mengalami gemetar tangan yang abnormal.Nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan salah satu efekhormon tiroid pada sistem kardiovaskuler. Eksofthalmos yang terjadimerupakan reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringanperiorbital dan otot-ototekstraokuler, akibatnya bola mataterdesak keluar.

Manifestasi

Tanda dan gejala pada penderita hipertiroid : Penderita sering secara emosional mudah terangsang (hipereksitabel),iritabel dan terus merasa khawatir dan klien tidak dapat duduk diam,kegelisahan. Palpitasi, dan denyut nadi yang abnormal cepat yang ditemukan pada saatistirahat dan beraktivitas;yang diakibatkan peningkatan dari serum T3 danT4 yang merangsang epinefrin dan mengakibatkan kinerja jantungmeningkat hingga mengakibatkan HR meningkat. Peningkatan denyut nadiberkisar secara konstan antara 90 dan 160 kali per menit, tekanan darahsistolik akan meningkat. Tidak tahan panas dan berkeringat secara tidak lazim, banyak diakibatkankarena peningkatan metabolisme tubuh yang meningkat maka akanmenghasilkan panas yang tinggi dari dalam tubuhsehingga apabila terkenamatahari lebih, klien tidakakan tahan akan panas. Kulit penderita akan sering kemerahan (flusing) dengan warna ikansalmon yang khas dan cenderung terasahangat, lunak dan basah. Adanya Tremor Eksoftalmus yang diakibatkan dari penyakit graves, dimana penyakit iniotot-otot yang menggerakkan mata tidak mampu berfungsi sebagai manamesti, sehingga sulit atau tidak mungkin menggerakkan mata secaranormal atau sulit mengkordinir gerakan mata akibatnya terjadi pandanganganda, kelopak mata tidak dapat menutup secara sempurna sehinggamenghasilkan ekspresi wajahseperti wajah terkejut. Peningkatan selera makan namun mengalami penurunan berat badan yang progresif dan mudah lelah. Pada usia lanjutmaka akan mempengaruhi kesehatan jantung.Diagnosis

Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik dapat dimulai dengan pemriksaan pada bagian kepala dan leher. Pmeriksaan diawali dengan melakukan inspeksi pada kelenjar tiroid pada leher bagian depan dan samping dengan posisi pasien duduk. Setiap bekas luka, massa, dan distensi vena yang terlihat haruslah dicatat. Setelah itu, dilakukan palpasi pada kelenjar tirod dengan meminta pasien untuk memfleksikan leher supaya otot di leher agak menegndur kelenjar tiroid dapat dipalpasi dari hadapan pasien maupun dari belakang pasien, dengan menggunakan kedua jempul untuk mengpalpasi lobus pada kelenjar tiroid. Apabila nodul masih kecil adalah lebih baik seandainya kelenjar tiroid di palpasi dari kedua arah. Saat melakukan palpasi, haruslah dimulai dengan mencari kartilago krikoid terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan meraba isthmus, dan agak ke lateral untuk meraba kedua again dari lobus (biasanya lobus pada bagian dextra sedikit lebih besar berbanding lobus sinistra). Lalu pasien diminta untuk menelan air, untuk menilai adakah kelenjar tiroid akan ikut bergerak seiring dengan pergerakan menelan itu tadi.

T4SerumTes yang paling sering dilakukan adalah penentuan T4 serum dengan teknikradioimmunoassay atau peningkatan kompetitif. Kisaran T4 dalam serum yangnormal berada diantara 4,5 dan 11,5 mg/dl (58,5 hingga 150 nmol/L). T4terikatterutama dengan TBG dan prealbumin : T3 terikat lebih longgar. T4 normalnya terikatdengan protein. Setiap factor yang mengubah protein pangikat ini juga akanmengubah kadar T4.

T3 SerumT3 serum mengukur kandungan T3 bebas dan terikat, atau total T3 total, dalamserum. Sekresinya terjadi sebagai respon terhadap sekresi TSH dan T4. Meskipun kadar T3 dan T4 serum umumnya meningkat atau menurun secara bersama-sama,namun kadar T4 tampaknya merupakan tanda yang akurat untuk menunjukan adanyahipertiroidisme, yang menyebabkan kenaikan kadar T4 lebih besar daripada kadar T3. Batas-batas normal untuk T3 serum adalah 70 hingga 220 mg/dl (1,15 hingga 3,10nmol/L).

Tes T3 Ambilan ResinTes T3 ambilan resin merupakan pemeriksaan untuk mengukur secara tidaklangsung kaar TBG tidak-jenuh. Tujuannya adalah untuk menentukan jumlahhormone tiroid yang terikat dengan TBG dan jumlah tempat pengikatan yang ada.Pemeriksaan ini, menghasilkan indeks jumlah hormone tiroid yang sudah ada dalamsirkulasi darah pasien. Normalnya, TBG tidak sepenuhnya jenuh dengan hormonetiroid dan masih terdapat tempat-tempat kosong untuk mengikat T3 berlabel-radioiodium, yang ditambahkan ke dalam specimen darah pasien. Nilai ambilan T3 yang normal adalah 25% hingga 35% yang menunjukan bahwa kurang lebih sepertiga dari tempat yang ada paa TBG sudah ditempati oleh hormone tiroid. Jikajumlahtempatkosongrendah,sepertipadahipertiroidisme,makaambilanT3 lebih besar dari 35%.

Tes TSH (Thyroid Stimulating Hormone)Sekresi T3 dan T4 oleh kelenjar tiroid dikendalikan hormone stimulasi tiroid(TSH atau tirotropin) dari kelenjar hipofisis anterior. Pengukuran konsentrasi TSHserum sangat penting artinya dalam menegakkan diagnosis serta penatalaksanaan kelainan tiroid danuntuk membedakan kelainan yang disebabkan oleh penyakit padakelenjar tiroid sendiri dengan kelainan yang disebabkan oleh penyakit pada hipofisis atau hipotalamus. kadar TSH dapat diukur dengan assay radioimunometrik, nilainormal dengan assay generasi ketiga, berkisar dari 0,02 hingga 5,0 U/ml. Kadar TSH sensitif dan dapat dipercaya sebagai indikator fungsi tiroid. Kadarakan berada dibawah normal pada pasien dengan peningkatan autonom pada fungsitiroid (penyakit graves, hiperfungsi nodul tiroid).

Tes Thyrotropin Releasing HormoneTes Stimulasi TRH merupakan cara langsung untuk memeriksa cadangan TSHdi hipofisis dan akan sangat berguna apabila hasil tes T3 dan T4 tidak dapatdianalisa. Pasien diminta berpuasa pada malam harinya. Tiga puluh menit sebelumdan sesudah penyuntikan TRH secara intravena, sampel darah diambil untukmengukur kadar TSH. Sebelum tes dilakukan, kepada pasien harus diingatkanbahwa penyuntikan TRH secara intravena dapat menyebabkan kemerahan pasawajah yang bersifat temporer, mual, atau keinginan untuk buang air kecil.

TiroglobulinTiroglobulin merupakan precursor untuk T3 dan T4 dapat diukur kadarnyadalam serum dengan hasil yang bisa diandalkan melalui pemeriksaaanra dioimmunoassay. Faktor-faktor yang meningkatkan atau menurunkan aktivitaskelenjar tiroid dan sekresi T3 serta T4 memiliki efek yang serupa terhadap sintesisdan sekresi tiroglobulin. Kadar tiroglobulin meningkat pada karsinoma tiroid,hipertiroidisme dan tiroiditis subakut. Kadar tiroglobulin juga dapat akan meningkatpada keadaan fisiologik normal sepertikehamilan.

Ambilan Iodium RadioaktifTes ambilan iodium radioaktif dilakukan untuk mengukur kecepatan pengambilan iodium oleh kelenjartiroid.Kepadapasiendisuntikanatau radionuklida lainnya dengan dosis tracer, dan pengukuran pada tiroid dilakukandengan alat pencacah skintilas (scintillation counter) yang akan mendeteksi serta menghitung sinar gamma yang dilepaskan dari hasil penguraian dalam kelenjartiroid. Tes ini mengukur proporsi dosis iodium radioaktif yang diberikan yang terdapat dalam kelenjar tiroid pada waktu tertentu sesudah pemberiannya. Tesambilan iodium-radioaktif merupakan pemeriksaan sederhana dan memberikanhasil yang dapat diandalkan.Penderita hipertiroidisme akan mengalamipenumpukan dalam proporsi yang tinggi (mencapai 90% pada sebagian pasien).

UltrasonografiPemeriksaan ini dapat membantu membedakan kelainan kistik atau solid padatiroid. Kelainan solid lebih sering disebabkan keganasan dibanding dengan kelainankistik. Tetapi kelainan kistikpun dapat disebabkan keganasan meskipun kemungkinannya lebihkecil.

Pemeriksaan radiologik di daerah leherKarsinoma tiroid kadang-kadang disertai perkapuran. Ini sebagai tanda yang boleh dipegang.

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan kadar kalsitonin (untuk pasien dengan kecurigaan karsinomamedulle. Biopsi jarum halus Pemeriksaan sidik tiroid.Dengan penggunaan yodium bila nodul menangkap yodium tersebut kurangdari tiroid normal disebut nodul dingin. Bila sama afinitasnya disebut nodulhangat. Kalau lebih banyak menangkap yodium disebut nodul panas. Sebagianbesar karsinoma tiroid termasuk nodul dingin Radiologis untuk mencari metastasis HistopatologiMasih merupakan pemeriksaan diagnostik utama. Untuk kasus inoperable,jaringan diambil dengan biopsi insisi.

Penatalaksanaan

Hipertiroidisme diterapi dengan prinsip utama yaiutu menurunkan kadar sintesis hormone tiroid, dengan menggunakan obat anti-tiroid, radioiodine, atau dengan tehnik operasi kelenjar tiroid. Obat anti-tiroid banyak di gunakan di Negara seperti Eropah dan Jepang, manakala radioiodine banyak digunakan di Negara amerika selatan. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada pendekatan tunggal yang dapat mengatasi hipertiroid secara optimal dan pasien mugkin memerlikan multiple terapi dalam mencapai remisi.

Penatalaksanaanhipertiroidismesecarafarmakologimenggunakanempat kelompok obat ini yaitu: obat antitiroid, penghambat transport iodida, iodida dalam dosis besar menekan fungsi kelenjar tiroid, yodium radioaktif yang merusak sel-sel kelenjartiroid . Obat antitiroid bekerja dengan caramenghambat pengikatan (inkorporasi) yodium pada TBG (thyroxinebindingglobulin) sehinggaakan menghambat sekresi TSH (Thyreoid Stimulating Hormone) sehingga mengakibatkanberkurang produksi atau sekresi hormon tiroid.

Obat-obatan anti tiroid (OAT)Obat antitiroid dianjurkan sebagai terapi awal untuk toksikosis pada semua pasiendengangravediseasesertadigunakanselama1-2tahundan kemudian dikurangi secara perlahan-lahan. Indikasi pemberian OAT adalah : Sebagai terapi yang bertujuan memperpanjang remisi atau mendapatkan remisiyangmenetap,padapasienpasienmudadenganstrumaringan sampaisedang dan tirotoksikosis Sebagai obat untuk kontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atausesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif. Sebagai persiapan untuk tiroidektomi Untuk pengobatan pada pasien hamil Pasien dengan krisis tiroidObat antitiroid tersebut berfungsi menghambat organifikasi iodida dan prosesberpasanganiodotirosinuntukmembentukT3 danT4. PTU juga menghambat perubahan T4 menjadi T3 di perifer dengan dosis 300-600 mg/hari secara oral dalam 3-4 dosis terbagi. Efek samping pengobatan yang utama adalah agranulositosis, yangterjadisebagaisuatureaksiidiosinkrasipada0,2-0,5% pasienyangditerapi. Komplikasi ini terjadi dengan awitan yang cepat, tidak dapat diramalkan dengan lewatpemantauan hitung darah putih, dan bersifat reversibel bila obat dihentikan. Adapunobat-obatyangtemasukobatantitiroidadalahPropiltiourasil,Methimazole, Karbimazol.

Propiltiourasil (PTU)Nama generik : PropiltiourasilNama dagang di Indonesia : Propiltiouracil (generik)Indikasi : hipertiroidismeKontraindikasi:hipersensisitifterhadapPropiltiourasil,blockingreplacementregimen tidak boleh diberikan pada kehamilan dan masa menyusui.Bentuk sediaan : Tablet 50 mg dan 100 mgDosis dan aturan pakai :untuk anak-anak 5-7 mg/kg/hariatau 150-200 mg/m2/hari,dosis terbagi setiap 8 jam. Dosis dewasa 3000 mg/hari, dosis terbagi setiap 8 jam.untuk hipertiroidisme berat 450 mg/hari, untuk hipertiroidisme ocasionalMemerlukan 600-900 mg/hari; dosis pelihara 100-150 mg/haridalam dosis terbagi setiap 8-12 jam.Dosis untuk orangtua 150-300 mg/hari Efek samping : ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, adakecendrungan pendarahan, mual muntah, hepatitis.Mekanisme Obat: menghambat sintesis hormon tiroid dengan memhambatoksidasidari iodin dan menghambat sintesistiroksin dan Resiko khusus : .Hati-hati penggunaan pada pasien lebih dari 40 tahun karena PTU bisa menyebabkanhipoprotrombinnemia dan pendarahan, kehamilan dan menyusui, penyakit hati.

MethimazoleNama generik : methimazoleNama dagang : TapazoleIndikasi : agent antitiroidKontraindikasi : Hipersensitif terhadap methimazole dan wanita hamil.Bentuk sediaan : tablet 5 mg, 10 mg, 20 mg

Dosis dan aturan pakai : untuk anak 0,4 mg/kg/hari (3 x sehari); dosis pelihara 0,2mg/kg/hari (3 x sehari). maksimum 30 mg dalam sehari.Untuk dewasa: hipertiroidisme ringan 15 mg/hari; sedang 30-40 mg/hari; hipertiroidberat 60 mg/ hari; dosis pelihara 5-15 mg/hari.Efek samping : sakit kepala,vertigo, mual muntah, konstipasi, nyeri lambung, edema.Resikokhusus:padapasiendiatas40tahunhati-hatibisameningkatkanmyelosupression, kehamilan.

KarbimazoleNama generik : KarbimazoleNama dagang di Indonesia : Neo mecarzole (nicholas).Indikasi : hipertiroidismeKontraindikasi :blocking replacement regimen tidak boleh diberikan pada kehamilan dan masa menyusui.Bentuk sediaan : tablet 5 mgDosis dan aturan pakai : 30-60 mg/hari sampai dicapai eutiroid, lalu dosis diturunkan menjadi 5-20 mg/hari; biasanya terapi berlangsung 18 bulan. Sebagai blocking replacement regimen, karbamizole 20 60 mg dikombinasikandengan tiroksin 50 -150 mg. Untuk dosis anak mulai dengan 15 mg/harikemudian disesuaikan dengan respon.Efek samping : ruam kulit, nyeri sendi, demam, nyeri tenggorokan, sakit kepala, adakecendrungan pendarahan, mual muntah, leukopenia.Resiko khusus:penggunaanpadapasien lebihdari40tahunkarena PTU bias menyebabkan hipoprotrombinemia dan pendarahan, kehamilan dan menyusui.

Pengobatan dengan Yodium RadioaktifDianjurkan sebagai terapi definitif pada pasien usia lanjut. Indikasi : Pasien umur 35 tahun atau lebih Hipertiroidisme yang kambuh sesudah penberian dioperasi Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid Adenoma toksik, goiter multinodular toksik

pengobatanyodiumradioaktifmerupakansuatupemancar-betayangterperangkap oleh sel folikular tiroid dan berada dalam tirosin beryodium dan tironin.Pemancar-beta ini memancarkan radiasi local dan melakukan ablassi jaringan tirois.Dosis yang diberikan bervariasi dari 40 sampai 200 mikroCi/g dari berat tiroid yangdiperkirakan.Komplikasiutamadariterapiiniadalahmunculnyahipotiroidismeyan bergantungpadadosis.Biasanya30%pasienmenjadihipotiroiddalamtahunpertamasetelahterapidansebagiankecilmengalamihipotiroiddalamtahunberikutnya.

Obat-obatan lain Antagonis adrenergik-betaDigunakanuntukmengendalikantanda-tandadangejalahipermetabolik(takikardi,tremor,palpitasi).Antagonis-beta yang palingseringdigunakanadalah propranolol, yang biasanya diberikan secara oral dengan dosis 80-180mg per hari dalam 3-4 dosis terbagi. Kalium Iodida (SSKI:1 tetes = 50 mg iodida anorganik)3 tetes secara oral 3 kali sehari, sering digunakan sebagai pengganti tionamid(PTU dan metimazol) setelah terapi radioiodin.

Nonfarmakologi Diet yang diberikan harus tinggikalori 2600-3000 kalori perhari Konsumsi protein yang tinggi yaitu 100-125 gr (2,5 gr/kgBB) per hari sepertisusu dan telur Olahraga secara teratur Mengurangi rokok, alcohol dan kafein yang dapatmeningkatkan metabolism

KomplikasiKomplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalahkrisis tirotoksik (thyroidstorm). Hal ini dapat berkembangsecara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi,selama pembedahan kelenjar tiroid, atauterjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis.Akibatnya adalah pelepasan HT dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia,agitasi, tremor, hipertermia dan apabila tidak diobati dapat menyebabkan kematian.Komplikasi lainnya adalah penyakit jantung hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves,infeksi karena agranulositosis pada pengobatan dengan obat antitiroid.Hipertiroid yang terjadi pada anak-anak juga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan.

Prognosis Hipertiroid yang disebabkan oleh goiter multinodular toksik dan toksik adenoma bersifat permanendan biasanya terjadi pada orang dewasa. Setelah kenormalan fungsi tiroid tercapai dengan obat-obatantitiroid, direkomendasikan untukmenggunakan iodinradioaktif sebagai terapi definitifnya2,3. Pertumbuhan hormon tiroid kemungkinan akan terus bertambah perlahan-lahanselama diterapi dengan obat-obat antitiroid. Namun prognosisnya akan jauh lebih baik setelahditerapi dengan iodin radioaktif.

Pencegahan Menghindari faktor pencetus. Pencetus-pencetus untuk penyakit Grave termasuk: stress, merokok,radiasi padaleher, obat-obatan,dan infeksi(antibodi terhadap Yersinia enterocolitica terbuktidapat bereaksi silang dengan TSH-R antibody pada membran sel tiroid yang dapat mencetuskanepisode akut penyakit Graves). Asupan yodium yang tinggi dapat meningkatkan kadar iodinatedimmunoglobulin yang bersifat lebih imunogenik sehingga meningkatkan kecenderungan untukterjadinya penyakit tiroid otoimun. Dosis terapeutik dari lithium yang sering digunakan dalam pengobatanpsikosa manikdepresif, dapatpula mempengaruhi fungsisellimfositTsuppressorsehingga dapat menimbulkan penyakit tiroid otoimun. Faktor stres juga diduga dapat mencetuskanepisode akut penyakit Graves.

Tiroidektomi

Tiroidektomi subtotal merupakan pengobatan terpilih untuk pasien dengan pembesarankelenjartiroidyangsangatbesaratau goitermultinodular. Pasienini diobati lebih dahuludenganobat-obatantitiroid sampaimencapaikeadaanautiroid(kira-kira6minggu). Tambahan pula, 10-14 hari sebelum pembedahan, pasien diberi larutan jenuh kalium iodide,5tetes2kalisehari,untukmengurangivaskularitaskelenjardanmempermudahpembeda-han.Sekitar80-90%pasienakanmemerlukantambahanhormone tiroid setelah menjalani tireoidektomi subtotal.

Ruang lingkupBenjolan di leher bagian depan, ikut bergerak waktu menelan disertai tanda penekanan, suara parau, sesak nafas, gangguan menelan, konsistensi keras, mobilitas terbatas, bisa disertai pembesaran kelenjar getahbening leher, memerlukan FNAB untuk menentukan keganasan.

Indikasi operasi Karsinoma tiroid yang masihoperable. Struma endemik, kedua lobus kanan dan kiri patologis semua.

Kontra indikasi operasi Karsinoma tiroid stadium lanjut (inoperabel).

Kecemasan dari pandagan islam

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kedzaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Anam: 82)

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram. (QS. Ar-Radu: 28)

Keamanan dan ketentraman dalam jiwa seseorang akan tercipta karena keimanannya yang tulus kepada Allah. Allah senantiasa menaungi dan memberi pertolongan kepada orang-orang yang beriman. Dengan demikian, ia akan merasakan Allah selalu bersamanya. Orang yang beriman tidak akan merasa takut kepada sesuatu pun di dunia ini. Ia mengetahui bahwa ia tidak akan ditimpa oleh suatu keburukan kecuali jika itu sudah menjadi kehendak Allah. Oleh karena itu, mukmin yang tulus imannya adalah manusia yang tidak dapat dikuasai oleh rasa takut dan cemas. Allah Taala berfirman,(Tidak demikian), bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang dia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al-Baqarah: 112)