hipertensi power point

28
DEFINISI Hipertensi apabila tekanan darah sistole >140 mmhg dan diastole >90 mmhg

Upload: sarah-juniar-siahaan

Post on 21-Oct-2015

1.010 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hipertensi Power Point

DEFINISI

Hipertensi apabila tekanan darah sistole >140 mmhg dan diastole >90 mmhg

Page 2: Hipertensi Power Point

Etiologi

• Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal.

• Pada sekitar 1-2% adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).

• Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma

• Kegemukan (obesitas),• Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga),• Stres, • Alkohol • Garam dalam makanan

Page 3: Hipertensi Power Point

KLASIFIKASI

Berdasarkan The Seventh Report oh The Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood

PressureKategoriTekanan Darah Sistolik danTekanan Darah Diastolik

SistoleDiastole– Normal dibawah 130 mmHg < 85 mmHg– Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg– Stadium 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg– Stadium 2 >160 mmhg >100 mmHg

Page 4: Hipertensi Power Point

MEKANISME

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:

• Jantung memompa lebih kuat → mengalirkan banyak cairan pada setiap detiknya

• Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku → arteriosklerosis dan vasokonstriksi

• Bertambahnya cairan dalam sirkulasi → meningkatnya tekanan darah.

Page 5: Hipertensi Power Point

FAKTOR-FAKTOR RESIKO :

• Keturunan• Faktor genetik• Kehidupan din• Perkiraan lain pada anak-anak• Bobot badan / Obesitas • Faktor nutrisi• Alkohol• Kegiatan fisik• Denyut jantung• merokok• obesitas

Page 6: Hipertensi Power Point

Faktor resiko lanjut

• kurangnya aktivitas fisik• dislipidemia• diabetes mellitus• mikroalbuminuria atau perhitungan LFG <60

ml/menit• umur (laki-laki>55 tahun, perempuan 65 tahun)• riwayat keluarga dengan penyakit jantung

kardiovaskular premature (laki-laki < 55 tahun, perempuan < 65 tahun)

Page 7: Hipertensi Power Point

KOMPLIKASI

Kerusakan organ-organ target yang umum ditemui pada pasien hipetensi adalah:– jantung (hipertropi ventrikel kiri, angina atau

infark miokard, gagal jantung)– otak (stroke atau transient ischemic attack)– penyakit ginjal kronis– penyakit arteri perifer– retinopati

Page 8: Hipertensi Power Point

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Test darah rutin• Glukosa darah (sebaiknya puasa)• Kolesterol total serum• Kolestrol total serum• Kolesterol LDL dan HDL serum• Trigleserida serum (puasa)• Asam urat serum• Kreatinin serum• Kaliumserum hemoglobin dan hematokrit• Urinanalisa (uji carik celup serta sediment urin)• Elektrokardigram

Page 9: Hipertensi Power Point

EVALUASI HIPERTENSI

Bertujuan untuk:• Menilai pola hidup dan identifikasi faktor-faktor

risiko kardiovaskular lainnya atau menilai adanya penyakit penyerta yang mempengaruhi prognosis dan menentukan pengobatan.

• Mencari penyebab kenaikan tekanan darah.• Menentukan ada tidaknya kerusakan target

organ dan penyakit kardiovaskular.

Page 10: Hipertensi Power Point

TERAPI

Tujuan pengobatan pasien Hipertensi adalah:• Target tekanan darah <140/90 mmHg, • Untuk individu beresiko tinggi (diabetes, gagal

ginjal, proteinuria) < 130/80 mmHg• Penurunan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular• Menghambat laju penyakit ginjal proteinuria

Page 11: Hipertensi Power Point

Terapi Non farmakologis

• Menghentikan merokok

• Menurunkan berat badan berlebih

• Menurunkan konsumsi alkohol

• Latihan fisik

• Menurunkan asupan garam

• Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak

Page 12: Hipertensi Power Point

Tatalaksana menurut JNC 7

• Prehipertensi melakukan perbaikan pola hidup• Hipertensi derajat I: melakukan perbaikan pola hidup, Terapi obat awal tanpa indikasi yang memaksa: diuretika jenis thiazide untuk sebagian besar kasus, dapat dipertimbangkan ACEI, ARB, BB, CCB atau kombinasi, dengan indikasi memaksa: obat-obatan untuk indikasi yang memaksa• Hipertensi derjat II: melakukan perbaikan pola hidup terapi obat awal tanpa indikasi yang memaksa: kombinasi 2 obat untuk sebagian besar kasus umumnya diuretika jenis Thiazide dan ACEI atau ARB atau BB atau CCB, dengan indikasi memaksa: obat anti hipertensi lain (diuretika,ACEI,ARB,BB,CCB) sesuai kebutuhan.

Page 13: Hipertensi Power Point

Indikasi dan kontraindikasi kelas-kelas utama obat antihipertensi menurut ESH

1. Diuretika (thiazide)Indikasi: gagal jantung kongestif, usia lanjut, isolated systolic hypertension, ras Afrika.Kontra indikasi; Mutlak : gout

Tidak mutlak : kehamilan2. Diuretika (loop)

Indikasi: gagal jantung kongestif, insufisiensi ginjal3. Diuretika (anti aldosteron)

Indikasi: gagal jantung kongestif, pasca infark miocardKontra indikasi; Mutlak : gagal ginjal, hiperkalemia

4. Penyekat βIndikasi:angina pectoris, pasca infark miocard, gagal jantung kongestif, kehamilan, takiaritmiaKontra indikasi; Mutlak : asma, PPOK, A-V blok derajat 2 atau 3Tidak mutlak : penyakit pembuluh darah perifer, intoleransi glukosa, atlit atau pasien yang aktif secara fisik

Page 14: Hipertensi Power Point

5. Calcium Antagonist (dihydropiridineIndikasi: usia lanjut, isolated systolic hypertension,angina

pectoris, aterosklerosis karotis, kehamilanKontra indikasi; Tidak mutlak: takiaritmia, CHF6. Calcium AntagonisIndikasi : angina pectoris, aterosklerosis karotis, takikardia

supraventrikulerKontra indikasi; Mutlak : A-V blok derajat 2 atau 3, CHF7. Penghambat ACE Indikasi: gagal jantung kongestif, disfungsi ventrikel kiri,

pasca MCI, nefropati, nefropati DM, proteinuriaKontra indikasi; Mutlak : kehamilan, hiperkalemia

Page 15: Hipertensi Power Point

8. Angiotensin II receptor Antagonist (ATI-blocker) Indikasi: nefropati DM tipe 2, mikroalbuminuria diabetic,

proteinuria, hipertrofi ventrikel kiri, batuk karena ACEIKontra indikasi; Mutlak : kehamilan, hiperkalemia, stenosis arteri renalis bilateral

9. α-blockerIndikasi: hyperplasia prostate (BPH), hiperlipidemiaKontra indikasi; Mutlak : hipotensi ortostatisTidak mutlak: gagal jantung kongesti

Page 16: Hipertensi Power Point

KRISIS HIPERTENSI

Krisis hipertensi adalah tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai

120 – 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan

memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa

penderita

Page 17: Hipertensi Power Point

KLASIFIKASI KRISIS HIPERTENSI

Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas pengobatan, sebagai berikut :

• Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik > 120 mmHg, disertai kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih penyakit/kondisi akut. Keterlambatan pengobatan akan menyebebabkan timbulnya sequele atau kematian. TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam satu sampai beberapa jam. Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau (ICU).

• Hipertensi urgensi (mendesak), TD diastolik > 120 mmHg dan dengan tanpa kerusakan/komplikasi minimum dari organ sasaran. TD harus diturunkan dalam 24 jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral.

Page 18: Hipertensi Power Point

istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain :

• Hipertensi refrakter : respons pengobatan tidak memuaskan dan TD > 200/110 mmHg, walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada penderita dan kepatuhan pasien.

• Hipertensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) > 120 mmHg disertai dengan kelainan funduskopi KW III. Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase maligna.

• Hipertensi maligna :Penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik > 120 – 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema, peninggian tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular, gagal ginjal akut, ataupun kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan. Hipertensi maligna, biasanya pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal.

• Hipertensi ensefalopati : kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan keluhan sakit kepala yang sangat, perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat menjadi reversible bila TD diturunkan.

Page 19: Hipertensi Power Point

PATOFISIOLOGI

Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi ensefalopati yaitu: 1. Teori “Over Autoregulation” Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat

pada arteriole mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi. Meningginya permeabilitas kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler, udema di otak, petekhie, pendarahan dan mikro infark.

2. Teori “Breakthrough of Cerebral Autoregulation” Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi, mikoinfark dan oedema otak, petekhie, hemorhages, fibrinoid dari arteriole.

Page 20: Hipertensi Power Point

DIAGNOSA

Diagnosa krisis hipertensi harus ditegakkan dengan : • Anamnesa : Hal yang penting ditanyakan :

– Riwayat hipertensi : lama dan beratnya. – Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya. – Usia : sering pada usia 40 – 60 tahun. – Gejala sistem syaraf (sakit kepala, hoyong, perubahan

mental,ansietas). – Gejala sistem ginjal (gross hematuri, jumlah urine berkurang). – Gejala sistem kardiovascular (adanya payah jantung, kongestif

dan oedem paru, nyeri dada). – Riwayat penyakit : glomerulonefrosis, pyelonefritis. – Riwayat kehamilan : tanda eklampsi.

Page 21: Hipertensi Power Point

Pemeriksaan fisik :

• Pada pemeriksaan fisik dilakukan – Pengukuran TD (baring dan berdiri) mencari

kerusakan organ sasaran (retinopati, gangguan neurologi, payah jantung kongestif, altadiseksi).

– Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan kegawatan neurologi ataupun payah jantung, kongestif dan oedema paru.

– Perlu dicari penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner.

Page 22: Hipertensi Power Point

Pemeriksaan penunjang :

Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu : 1. Pemeriksaan yang segera seperti :

a. darah : rutin, BUN, creatinine, elektrolik, KGD. b. urine : Urinalisa dan kultur urine. c. EKG : 12 Lead, melihat tanda iskemi. d. Foto dada : apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah pengobatan terlaksana).

2. Pemeriksaan lanjutan (tergantung dari keadaan klinis dan hasil pemeriksaan yang pertama) :

a. sangkaan kelainan renal : IVP, Renald angiography ( kasus tertentu biopsy renald ( kasus tertentu ).

b. menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi : Spinal tab,CAT Scan.

c. Bila disangsikan Feokhromositoma : urine 24 jam untuk Katekholamine, metamefrin, venumandelic Acid ( VMA ).

Page 23: Hipertensi Power Point

Faktor presipitasi pada krisis hipertensi

– Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial (tersering).

– Hipertensi renovaskular. – Glomerulonefritis akut. – Sindroma withdrawal anti hypertensi. – Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat. – Renin-secretin tumors. – Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang

mendapat MAO Inhibitors. – Penyakit parenkhim ginjal. – Pengaruh obat : kontrasepsi oral, anti depressant trisiklik,

MAO Inhibitor, simpatomimetik ( pil diet, sejenis Amphetamin ), kortikosteroid, NSAID, ergot

– Luka bakar. – Progresif sistematik sklerosis, SLE.

Page 24: Hipertensi Power Point

DIFERENSIAL DIAGNOSA

Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis hipertensi seperti : • Hipertensi berat • Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan. • Ansietas dengan hipertensi labil. • Oedema paru dengan payah jantung kiri.

Page 25: Hipertensi Power Point

PENGOBATAN PENANGGULANGAN HIPERTENSI EMERGENSI : • Rawat di ICU, pasang femoral intraarterial line dan pulmonari

arterial catether (bila ada indikasi). Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status volume intravaskuler.

• Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik.

– tentukan penyebab krisis hipertensi – singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT – tentukan adanya kerusakan organ sasaran

• Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD sebelumnya, cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi, masalah klinis yang menyertai dan usia pasien. – penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg, – Penurunan TD secara akut ke TD normal/subnormal pada awal

pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusi ke otak,– TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua

minggu.

Page 26: Hipertensi Power Point

Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi

Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi. Jika hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita dirawat diruangan intensive care unit, (ICU) dan diberi salah satu dari obat anti hipertensi intravena ( IV ).

Page 27: Hipertensi Power Point

obat-obat untuk krisis hipertensi

1. Sodium Nitroprusside. 2. Nitroglycerin 3. Diazolxide 4. Hydralazine 5. Enalapriat 6. Phentolamine (regitine) 7. Trimethaphan camsylate8. Labetolol9. Metildopa 10. Klonidin

Page 28: Hipertensi Power Point

Terima kasih