himalogista great event 9. fresh docx

Upload: meutia-khansa-akmal

Post on 04-Mar-2016

228 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

KTI

TRANSCRIPT

  • HIMALOGISTA GREAT EVENT 9

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    TEMA

    Aplikasi Teknologi Tepat Guna melalui Eksplorasi Komoditas Hasil Pertanian

    sebagai Upaya Meningkatkan Potensi Pertanian Lokal menuju Indonesia Mandiri

    dan Berkedaulatan Pangan

    SUB TEMA

    Pemanfaatan Sumber Daya Lokal sebagai obat-obatan alternatif dan terjangkau

    bagi mayarakat

    JUDUL PROPOSAL

    Pemanfaatan Getah Bunga Kamboja sebagai Alternatif Penghilang Tahi Lalat

    Diusulkan oleh:

    Alifia Nisa Maghfira

    Khairunnisa Shafira Deshpande

    SMA AL-IZZAH

    BATU

    2014

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat karunia hidayah serta inayah-

    Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik.

    Karya tulis ini khususnya bertujuan untuk melengkapi sekeksi tahap II

    FERMENTATION HIMALOGISTA GREAT EVENT 9 dan umumnya ditujukan

    untuk membuka wawasan masyarakat tentang pengobatan herbal dengan memanfaatkan

    sumber daya alam (khususnya flora) yang ada di Indonesia.

    Ucapan terimakasih penulis haturkan kepada semua pihak yang telah membantu

    penulis dalam menyelesaikan karya tulis yang berjudul Pemanfaatan Getah Bunga

    Kamboja Sebagai Alternatif Menghilangkan Tahi Lalat ini. khususnya guru pembimbing,

    kedua orang tua, serta teman-teman yang telah begitu banyak memberikan dukungan

    moril maupun materiil.

    Segala apa yang telah diupayakan penulis dalam menulis karya ilmiah ini

    memiliki tujuan agar masyarakat sadar dengan adanya sumber daya lokal yang mudah

    dijangkau dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bagi masyarakat,

    khususnya pemanfaatan sumbar daya alam berupa flora menjadi obat-obatan herbal yang

    aman, terjangkau, serta tidak memiliki efek samping. Dalam hal ini penulis sadar masih

    terdapat banyak kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran

    yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari pembaca guna peningkatan dan

    perbaikan karya tulis berikutnya.

    Batu ,Oktober 2014

    Penulis

  • ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .............................................................................................i

    DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

    RINGKASAN ................................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    1.1 Latar belakang ................................................................................................ 1

    1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

    1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 2

    1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................... 2

    BAB II ISI ............................................................................................................... 3

    2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 3

    2.1.1 Kamboja .............................................................................................. 3

    2.1.2 Tahi Lalat ............................................................................................ 4

    2.2 Gagasan ..................................................................................................................... 4

    2.2.1 Relevansi dengan Kondisi saat ini ................................................................ 4

    2.2.2 Solusi umum yang selama ini digunakan untuk menghilangkan Tahi Lalat 5

    2.2.3 Cara penggunaan Getah Bunga Kamboja untuk menghilangkan Tahi Lalat 6

    2.2.4 Strategi yang digunakan untuk mengimplementsikan gagasan sehingga

    tujuan yang diharapkan akan tercapai .......................................................... 7

    2.3 Kesimpulan .............................................................................................................. 8

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... 10

    LAMPIRAN ORISINALITAS ..................................................................................... 11

  • iii

    RINGKASAN

    Karya ilmiah yang berjudul Pemanfaatan Getah Bunga Kamboja Sebagai

    Alternatif Menghilangkan Tahi Lalat dilatarbelakangi oleh keinginan memanfaatkan

    getah bunga kamboja yang banyak terdapat di tempat-tempat pemakaman yang biasanya

    hanya menjadi sampah yang berserakan di pemakaman.

    Bunga kamboja yang selama ini hanya menjadi hiasan di pemakaman ternyata

    mengandung banyak senyawa yang bermanfaat untuk menghilangkan tahi lalat. Getah

    bunga kamboja mengandung fulvoplumierin, damar, kautscuk, senyawa sejenis karet,

    senyawa triterpenoid amytin, serta plumeirid. Senyawa plumeirid sendiri adalah senyawa

    glikosida yang bersifat racun, dan bisa mematikan kuman. Oleh karena itu, dalam

    penggunaannya harus berhati-hati.

    Pemanfaatan getah bunga Kamboja sebagai obat herbal alternatif penghilang tahi

    lalat, merupakan salah satu penemuan baru yang unik dan belum pernah ada sebelumnya.

    Tidak hanya getahnya saja, masih banyak bagian-bagian bunga Kamboja yang

    mengandung senyawa-senyawa bermanfaat, khususnya untuk kesehatan. Hal ini dapat

    mendorong para peneliti muda untuk semakin giat meneliti dan memunculkan produk-

    produk herbal baru yang nantinya akan menggeser posisi obat-obatan kimia.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia, terbentang dari

    Sabang sampai Merauke dengan berbagai macam suku bangsa, bahasa, flora

    maupun fauna yang dimilikinya. Sehingga tidak heran jika Negara ini juga

    memiliki sumber daya hayati yang melimpah dan beraneka ragam.

    Sejak dahulu masyarakat Indonesia telah mengenal tanaman herbal

    sebagai bahan obat-obatan tradisional. Ironisnya, saat ini hanya sedikit dari

    masyarakat yang mengetahui tentang manfaat tanaman herbal dalam mengobati

    penyakit. Hal ini disebabkan oleh produksi dan promosi obat obatan kimia

    secara besar besaran sehingga masyarakat kurang mengenal tanaman herbal.

    Kamboja atau Plumeria Sp. Merupakan salah jenis bunga yang indentik

    dengan tempat pemakaman atau kuburan karena memang hampir semua tempat

    pemakan ditanami bunga kamboja. Tidak banyak yang mengetahui manfaat bunga

    kamboja khususnya yang berkenaan dengan kesehatan. Getah putih yang terdapat

    di seluruh bagian tanaman mengandung fuvoplumierin, asam plumeria dan juga

    damar. Zat ini dipercaya dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Selain itu, getah

    dari bunga yang cantik dan dianggap mistis ini ternyata juga mempunyai fungsi

    unik, yaitu menghilangkan tahi lalat.1

    Tahi lalat adalah kumpulan sel-selpigmen (melanosit) yang muncul di

    kulit. Selain karena bawaan genetika, karena bekas luka atau jerawat yang

    kemudian tumbuh berubah menjadi tahi lalat, tahi lalat juga bisa muncul

    disebabkan karena paparan sinar UV A maupun UV B.

    Khususnya kaum hawa, tentu sangat mendambakan kulit yang bersih tanpa

    noda. Oleh karena itu, bagi sebagian orang keberadaan tahi lalat bisa sangat

    mengganggu penampilannya, terutama jika ukurannya besar dan terletak di bagian

    tubuh yang langsung terekspos, seperti wajah. Tetapi, bagi sebagian orang tahi

    lalat justru menambah kecantikan. Semua itu kembali ke pribadi masing-masing

    1 Avriza, Hernati, 2011.

  • 2

    apakah mereka merasa terganggu atau tidak. Dari segi kesehatan, terdapat

    beberapa jenis tahi lalat yang beresiko menjadi kanker.

    Masyarakat selama ini mengenal cara menghilangkan tahi lalat dengan

    cara operasi atau laser yang menggunakan bahan kimia dengan biaya yang relatif

    mahal. Kandungan yang terdapat dalam getah bunga kamboja dan manfaat yang

    dimilikinya sebagaimana yang telah dipaparkan diatas mendorong kami untuk

    membuat karya tulis ilmiah dengan judul Pemanfaatan Getah Bunga Kamboja

    Sebagai Alternatif Menghilangkan Tahi Lalat dengan harapan kami dapat

    menyediakan alternatif baru dalam menghilangkan tahi lalat dengan cara yang

    alami dan dengan harga terjangkau.

    1.2 Rumusan Masalah

    1.2.1 Apakah benar getah kamboja dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan

    tahi lalat ?

    1.2.1 Bagaimana cara menggunakan getah bunga kamboja sebagai alternatif

    menghilangkan tahi lalat?

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Mengetahui manfaat getah kamboja sebagai alternative baru untuk

    menghilangkan tahi lalat.

    1.3.2 Untuk mengetahui cara pemakaian getah bunga kamboja dengan baik

    dan benar sebagai obat menghilangkan tahi lalat.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Agar masyarakat dapat mengetahui kebenaran bahwa getah kamboja

    dapat menghilangkan tahi lalat.

    1.4.2 Agar masyarakat dapat mengetahui cara pemakaian yang baik dan

    benar pada getah kamboja yang gunanya sebagai alternatif

    menghilangkan tahi lalat lebih aman dan terjangkau

  • 3

    BAB II

    ISI

    2.1 TIN JAUAN PUSTAKA

    2.1.1 KAMBOJA

    Kamboja merupakan tanaman yang termasuk dalam Kingdom: Plantae

    (Tumbuhan), Divisi: Spermatophyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas:

    Dicotyledonae, Bangsa : Apocynales, Suku: Apocyanaceae, Marga : Plumeria,

    Jenis: Plumeria acuminate, W.T.Ait.2

    Kamboja mempunyai pohon dengan tinggi batang 1,5 - 6 m, bengkok,

    dan mengandung getah. Tumbuhan asal Amerika ini biasanya ditanam sebagai

    tanaman hias di pekarangan, taman, dan umumnya di daerah pekuburan, atau

    tumbuh secara liar. Tumbuh di daerah dataran rendah 1-700 m di atas

    permukaan laut. Ranting nya besar, daun berkelompok rapat pada ujung

    ranting, bertangkai panjang, memanjang berbentuk lanset, panjang daun 20-40

    cm, lebar 6 - 12,5 cm, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, tulang

    daun menyirip. Bunga dalam malai rata, berkumpul diujung ranting, kelopak

    kecil, sisi dalam tanpa kelenjar, mahkota berbentuk corong, sisi dalam

    berambut, sisi luar kemerahan atau putih, sisi dalam agak kuning, putih atau

    merah, berbau harum. Tangkai putik pendek, tumpul, lebar, bakal buah 1 atau

    2, saling berjauhan, berbentuk tabung gepeng memanjang, panjang 18-20 cm,

    lebar 1-2 cm, berbiji banyak, biji bersayap, tanpa kuncung rambut, ketika

    masih muda berwarna hijau, setelah tua hitam kecoklatan3

    Tanaman kamboja (Plumeria acuminate, W.T.Ait) mengandung

    senyawa agoniadin, plumierid, asamplumerat, lipeol, dan asamserotinat,

    plumierid merupakan suatu zat pahit beracun. Kandungan kimia getah

    tanaman ini adalah dammar dan asam plumeria C10H10O5

    (oxymethyldioxykaneelzuur) sedangkan kulitnya mengandung zat pahit

    2 Backer and Brink Jr, 1965 ;Tjitrosoepomo, 2000

    3 Steenis, 1976; Dalimartha, 1999

  • 4

    beracun.4 Akar dan daun Plumeria acuminate,W.T.Ait mengandung senyawa

    saponin, flavonoid, danpolifenol, selain itu daunnya juga mengandung

    alkaloid.5 Tumbuhan ini mengandung fulvoplumierin, yang memperlihatkan

    daya mencegah pertumbuhan bakteri, selain itu juga mengandung minyak

    atsiri antara lain geraniol, farsenol, sitronelol, fenetil alcohol dan linalool.6

    Kulit batang kamboja mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol.7

    Getah bunga kamboja mengandung fulvoplumierin, damar, kautscuk,

    senyawa sejenis karet, senyawa triterpenoid amytin, serta plumeirid.Senyawa

    plumeirid adalah senyawa glikosida yang bersifat racun, dan bisa mematikan

    kuman.Oleh karena itu, dalam penggunaannya harus berhati-hati.

    2.1.2 Tahi Lalat

    Tahi lalat (nevus pigmentosus) merupakan tumor jinak pada kulit yang

    paling umum dijumpai pada manusia. Tumor jinak ini yang khas berwarna

    gelap, besarnya menetap, meski ada juga yang terus membesar. Sebagian

    besar tahi lalat ada sejak lahir, tapi bisa juga baru muncul saat dewasa. Umum

    pemicu mya adalah sering kontak dengan sinar matahari, sehingga berdampak

    pada meningkatnya pigmen melanin. Dapat pula tahi lalat terjadi karena faktor

    genetik, obat-obatan pemutih kulit, makanan cepat saji, atau bahan-bahan

    yang mengandung arsen. Tahi lalat merupakan indikasi penumpukan pigmen

    yang sudah tertahan di bawah kulit sejak janin. Pigmen-pigmen ini memiliki

    sarang di bawah kulit dan bisa timbul sewaktu-waktu. Itulah sebabnya tahi

    lalat bisa bertambah banyak seiring bertambahnya usia. 8

    2.2 GAGASAN

    2.2.1 Relevansi dengan Kondisi saat ini

    Dewasa ini, masyarakat sangat bergantung pada obat-obatan kimia

    yang kebanyakan menimbulkan efek samping yang kurang bagus. Apalagi,

    faktanya kini banyak masyarakat pengguna obat-obatan kimia yang belum

    mengerti cara penggunaan serta dosis yang tepat untuk konsumsi obat-obatan

    4 Sastroamidjojo (1967)

    5 Syamsul hidayat dan Hutapea (1991)

    6 (Tampubolon, 1981)

    7 (Dalimartha, 1999 ;Prihandono, 1996)

    8 (http://id.wikipedia.org/wiki/Tahi_lalat)

  • 5

    kimia, sehingga besar resiko terjadinya kasus salah obat, overdosis, atau

    bahkan beresiko kematian.

    Beragamnya sumber daya alam (khususnya flora) di Indonesia

    menjadi solusi terbaik untuk berbagai permasalahan tersebut di atas. Disini

    kami mengajak masyarakat untuk berpikir kreatif dengan memanfaatkan

    sumber daya alam yang beraneka ragam dan tentunya mengandung banyak

    manfaat sebagai alternatif pengganti obat-obatan kimia.

    Di era globalisasi ini, remaja khususnya kaum hawa sangat

    mementingkan kesempurnaan penampilan. Masalah yang sering muncul

    namun sangat jarang mendapat perhatian adalah tahi lalat. Bagi sebagian

    orang, tahi lalat dianggap menambah kecantikan, namun bagi sebagian yang

    lain tahi lalat justru menjadi hal yang mengganggu apalagi jika tahi lalat

    berukuran besar serta terletak di bagian yang sangat terlihat seperti wajah.

    Dalam segi kesehatan pun, jenis tahi lalat tertentu dianggap berbahaya,

    karena merupakan penyebab kanker.

    Solusi yang umum untuk menghilangkan tahi lalat saat ini adalah

    dengan cara operasi atau laser. Kekurangan dari proses operasi adalah setelah

    operasi dilakukan meninggalkan bekas sayatan permanen dan harganya pun

    relatif mahal. Kekurangan proses laser yang saat ini kami temukan adalah

    harganya sangat mahal sehingga tidak dapat dijangkau semua kalangan

    masyarakat.

    Bunga Kamboja yang saat ini cenderung terkenal mistis dan

    menakutkan, ternyata mengandung banayak manfaat. Getah putihnya

    ternyata mengandung senyawa plumierid yang bersifat racun dan dapat

    menghancurkan kuman. Pemanfaatan getah bunga kamboja sebagai

    penghilang tahi lalat merupakan salah satu alternatif pemanfaatan sumber

    daya alam di Indonesia, serta dapat dilakukan oleh masyarakat umum tanpa

    perlu khawatir adanya efek samping.

    2.2.2 Solusi umum yang selama ini digunakan untuk menghilangkan

    tahi lalat

    Sejauh ini kami menemukan dua cara umum untuk menghilangkan tahi

    lalat, yakni sebagai berikut:

  • 6

    2.2.2.1 Operasi

    Diangkat melalui Operasi atau Pembedahan. Proses bedah ini relatif

    sederhana dan biasanya dilakukan di bawah bius lokal, sehingga kita tetap sadar

    saat dioperasi. Cara kerja operasi yaitu dengan cara mengiris (bedah) dan

    mengangkat tahi lalat. Dalam beberapa kasus, bius total mungkin diperlukan jika

    tahi lalat berukuran sangat besar dan telah menjadi tumor ganas/kanker. Tetapi,

    proses pembedahan dapat meninggalkan bekas sayatan operasi permanen dan

    harganya pun sangat mahal.

    2.2.2.2 Laser

    Teknologi Laser, Teknik laser merupakan pembuangan tahi lalat dengan

    cara pengikisan lapisan tahi lalat melalui mesin laser. Teknik yang dipakai

    teknologi laser dinamakan ablasi, yaitu membakar kelainan atau permasalahan

    kulit anda. Misalnya untuk menghilangkan tahi lalat, dibutuhkan tembakan laser 5

    hingga 10 menit. Untuk tahi lalat yang akarnya tumbuh agak dalam di bawah

    kulit, maka harus kembali lagi untuk dilaser berkali-kali hingga lapisan akarnya

    mati, bila tidak tahi lalat akan tumbuh kembali, seperti rumput yang hanya

    dipangkas bagian atasnya saja. Namun, harga dari teknologi laser ini juga

    terbilang cukup mahal, yakni mulai dari ratusan ribu, hingga jutaan rupiah.

    2.2.3 Cara penggunaan Getah Bunga kamboja untuk menghilangkan

    tahi lalat

    Untuk memanfaatkan getah kamboja sebagai penghilang tahi lalat secara

    tepat, cara yang digunakan sangat mudah. Cukup ikuti langkah-langkah berikut ini

    :

    a. Petik bunga kamboja (jenis apapun)

    b. Teteskan getah kamboja dari pangkal bunga kamboja ke selembar kapas

    c. Tempelkan kapas yang telah ditetesi getah bunga kamboja tersebut ke

    atas tahi lalat yang anda inginkan untuk dihilangkan secara perlahan-

    lahan9

    Catatan: Pastikan yang terkena getahnya hanya pada bagian tahi lalat, karena

    kandungan yang keras dari getah ini cukup berbahaya bila terkena kulit.

    9 ://kamuswanita.com/2014/07/cara-menghilangkan-tahi-lalat.html

  • 7

    2.2.4 Strategi yang digunakan untuk mengimplementsikan gagasan

    sehingga tujuan yang diharapkan akan tercapai

    Sebagaimana tertera di atas, karya tulis ini dibuat disertai tujuan.Agar

    tujuan menghadirkan cara herbal alternatif untuk menghilangkan tahi lalat

    tanpa perlu khawatir akan adanya efek samping, maka langikah-langkah yang

    harus dilakukan adalah :

    a. Mengenalkan kelebihan-kelebihan cara herbal dibandingkan

    dengan cara-cara modern yang umum dipakai saat ini.

    b. Mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai kandungan getah

    bunga kamboja terkait dengan pemanfaatannya sebagai obat

    penghilang tahi lalat.

    c. Menjadikan getah bunga kamboja sebagai produk krim, agar lebih

    mudah cara penggunaannya.

    d. Mempromosikan produk baru yakni getah kamboja dalam bentuk

    krim kepada masyarakat dengan melakukan penyuluhan secara

    intensif maupun dengan promosi melalui media elektronik dan

    media cetak.

  • 8

    2.3 KESIMPULAN

    Getah bunga Kamboja dengan kandungan zat yang dimilikinya dapat

    digunakan sebagai obat alternative untuk menghilangkan tahi lalat dengan cara

    yang mudah, alami, dan aman serta dengan harga terjangkau.

    Ketertarikan masyarakat terhadap obat-obatan herbal memberikan

    doronongan kepada penulis untuk mengolah getah kamboja ini menjadi produk

    baru dalam bentuk krim.

    Proses menghilangkan tahi lalat tidak lagi memerlukan proses modern

    yang cenderung menghabiskan biaya relatif mahal, serta menimbulkan efek

    samping yang buruk, karena kini telah ditemukan alternatif menghilangkan tahi

    lalat dengan aman, murah, serta tidak menimbulkan efek samping yaitu

    memanfaatkan getah bunga kamboja sebagai alternative menghilangkan tahi .

    Maka kita menemukan inovasi baru yang tak biasa dalam pemanfaatan getah

    bunga kamboja.Hal ini akan menimbulkan ketertarikan masyarakat, khususnya

    para remaja untuk menemukan penemuan-penemuan lain yang akan semakin

    memperluas pengetahuan, serta akan munculnya berbagai produk herbal baru

    yang akan menggeser posisi obat-obatan kimia yang selama ini digunakan.

  • 9

    DAFTAR PUSTAKA

    Syamsuhidayat, S. S. dan Hutapea, J. R. 1991. Inventaris Tanaman Obat

    Indonesia (I). Departemen Kesehatan RI, Jakarta. 452-453.

    Tampubolon, A.S. 1967. Obat Asli Indonesia .Dian Rakjat, Jakarta. 214-215.

    Dalimartha, S., dr., 1999. Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Kanker.

    Penebar Swadata, Jakarta. 62-63.

    Backer, C.A., Backhuizen van den Brink, R.C., 1965. Flora of Java.

    Spermatophytes only, Volume I, N.V.P. Noordhoff, Gronigen, The Netherlands.

    Tjitrosoepomo, G., 2000. Morfologi Tumbuhan, cetakan ke 12. Gadjah Mada

    University Press, Yogyakarta.

    Prihandono, I. W., 1996, Isolasi dan Uji Aktifitas Anti Bakteri Kandungan

    Daun Plumeria acuminate,.Ait beserta Profil Kromatografinya, Skripsi Fakultas

    Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

    Kamus wanita.2014.5 cara menghilangkan tahi lalat yang ampuh.20 Oktober

    2014.

    (http://id.wikipedia.org/wiki/Tahi_lalat

  • 10

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    Penulis 1

    Nama : Alifia Nisa Maghfira

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Tempat Tanggal Lahir: Surabaya, 08 Oktober 1998

    Kelas dan Jurusan : XI - Matematika Ilmu Alam (MIA),

    Email : [email protected]

    Nomor HP : 082142713045

    Riwayat pendidikan : SMP AL Izzah Batu

    SMA AL Izzah Batu

    Penulis 2

    Nama : Khoirunnisa Shafira Deshpande

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 20 April 1998

    Kelas dan Jurusan : XI - Matematika Ilmu Alam (MIA),

    Email : [email protected]

    Nomor HP : 0817394836 / 087822234049

    Riwayat pendidikan : TK Swardama Bakti Sidoarjo

    SDN Banjarsari Bandung

    SMP AL Hikmah Surabaya

    SMA AL Izzah Batu

    Karya Karya Ilmiah : Efektifitas Habbagarlic sebagai penurun Hipertensi