hilman jaya putra pksm pelopor komunitas motor...

4
HILMAN JAYA PUTRA PKSM PELOPOR KOMUNITAS MOTOR PEDULI HUTAN Oleh : Endang Dwi Hastuti* Hilman Jaya Putra kita kenal sebagai Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) teladan nasional dari Desa Sukakarya, Cianjur, Jawa Barat. Hilman, panggilan akrabnya, adalah sosok pemuda sangat peduli terhadap lingkungan dan gigih berjuang untuk kesejahteraan masyarakat di desanya. Pemuda yang sangat inovatif ini telah berhasil menggandeng masyarakat baik yang tua maupun pemuda untuk sama- sama berjuang melestarikan hutan dan mensejahterakan kehidupannya. Pada edisi ini kami sajikan cerita singkat bagaimana Hilman Putra Jaya mampu menggandeng pemuda-pemuda putus sekolah yang memiliki hoby ngebut menjadi pemuda-pemuda yang sangat peduli kelestarian hutan dan lingkungan dengan membentuk wadah “Komunitas Motor Peduli Hutan (KMPH) Agro Bikers. Desa Sukakarya terletak di selatan kota Cianjur, merupakan perkebunan teh yang sekarang bernama PTP Nusantara VIII Kebun Pasir Nangka. Seperti layaknya daerah perkebunan, Desa Sukakarya dikelilingi bukit-bukit yang dipenuhi tanaman teh, tanaman kehutanan dan tanaman pertanian dan hanya sedikit ditemukan areal persawahan penduduk. Kehidupan masyarakat di Desa Sukakarya bukanlah dari bidang pertanian dan kehutanan. Ini disebabkan karena wilayah desa tersebut sebagian besar adalah tanah HGU milik PT Nusantara VIII Kebun Pasir Nangka. Perusahaan ini mengelola perkebunan teh yang mencapai luas kurang lebih 80 % dari luas wilayah desa, sedangkan 20 % nya adalah pemukiman penduduk dan kebun penduduk yang tidak begitu potensial. Dari gambaran tersebut mayoritas masyarakat Desa Sukakarya adalah pekerja perkebunan sebagai karyawan PTP Nusantara VIII Kebun Pasir Nangka. Dalam hal ini bertani atau menjadi petani tidaklah populer di desa tersebut. Pada Tahun 1997 sebagian tanah yang dikelola Perkebunan Teh tersebut seluas 850 HA tidak lagi diperpanjang HGU-nya sehingga menjadi tanah terlantar dan tidak jelas pengelolaannya, pemukiman emplasement karyawan kebun sudah banyak yang dibongkar, pohon-pohon yang dulu rindang habis dijadikan kayu bakar baik oleh masyarakat maupun pabrik-pabrik. Penghasilan penduduk yang mayoritas karyawan kebun masih kurang dari cukup sehingga berimbas pada perekonomian lainnya, jumlah pengangguran relatif banyak. Melihat kondisi tersebut, Hilman merasa terpanggil untuk ikut berperanserta memajukan desanya. Pada tahun 2001 Hilman secara sukarela mulai berbuat sesuatu yaitu mengajak masyarakat desa untuk lebih giat bekerja dan memanfaatkan berbagai potensi yang ada untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Salah satunya adalah pemanfaatan lahan-lahan terlantar untuk dijadikan sebagai lahan pertanian dan hutan yang berbasis kerakyatan. Pada tahun 2008 Hilman terinspirasi untuk mengelola lahan terlantar dengan segala potensinya.

Upload: hoangtruc

Post on 10-Aug-2019

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HILMAN JAYA PUTRA PKSM PELOPOR KOMUNITAS MOTOR …bp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/attachments/article/42/Hilman Jaya Putra... · tentang bagaimana cara menggali dan mengelola berbagai

HILMAN JAYA PUTRA

PKSM PELOPOR KOMUNITAS MOTOR PEDULI HUTAN

Oleh : Endang Dwi Hastuti*

Hilman Jaya Putra kita kenal sebagai Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM)

teladan nasional dari Desa Sukakarya, Cianjur, Jawa Barat. Hilman, panggilan akrabnya, adalah

sosok pemuda sangat peduli terhadap lingkungan dan gigih berjuang untuk

kesejahteraan masyarakat di desanya. Pemuda yang sangat inovatif ini telah

berhasil menggandeng masyarakat baik yang tua maupun pemuda untuk sama-

sama berjuang melestarikan hutan dan mensejahterakan kehidupannya. Pada

edisi ini kami sajikan cerita singkat bagaimana Hilman Putra Jaya mampu

menggandeng pemuda-pemuda putus sekolah yang memiliki hoby ngebut

menjadi pemuda-pemuda yang sangat peduli kelestarian hutan dan lingkungan

dengan membentuk wadah “Komunitas Motor Peduli Hutan (KMPH) Agro

Bikers.

Desa Sukakarya terletak di selatan kota Cianjur, merupakan perkebunan teh yang sekarang

bernama PTP Nusantara VIII Kebun Pasir Nangka. Seperti layaknya daerah perkebunan, Desa

Sukakarya dikelilingi bukit-bukit yang dipenuhi tanaman teh, tanaman kehutanan dan tanaman

pertanian dan hanya sedikit ditemukan areal persawahan penduduk. Kehidupan masyarakat di Desa

Sukakarya bukanlah dari bidang pertanian dan kehutanan. Ini disebabkan karena wilayah desa

tersebut sebagian besar adalah tanah HGU milik PT Nusantara VIII Kebun Pasir Nangka.

Perusahaan ini mengelola perkebunan teh yang mencapai luas kurang lebih 80 % dari luas wilayah

desa, sedangkan 20 % nya adalah pemukiman penduduk dan kebun penduduk yang tidak begitu

potensial.

Dari gambaran tersebut mayoritas masyarakat Desa Sukakarya adalah pekerja perkebunan

sebagai karyawan PTP Nusantara VIII Kebun Pasir Nangka. Dalam hal ini bertani atau menjadi

petani tidaklah populer di desa tersebut.

Pada Tahun 1997 sebagian tanah yang dikelola Perkebunan Teh tersebut seluas 850 HA

tidak lagi diperpanjang HGU-nya sehingga menjadi tanah terlantar dan tidak jelas pengelolaannya,

pemukiman emplasement karyawan kebun sudah banyak yang dibongkar, pohon-pohon yang dulu

rindang habis dijadikan kayu bakar baik oleh masyarakat maupun pabrik-pabrik. Penghasilan

penduduk yang mayoritas karyawan kebun masih kurang dari cukup sehingga berimbas pada

perekonomian lainnya, jumlah pengangguran relatif banyak.

Melihat kondisi tersebut, Hilman merasa terpanggil untuk ikut berperanserta memajukan

desanya. Pada tahun 2001 Hilman secara sukarela mulai berbuat sesuatu yaitu mengajak masyarakat

desa untuk lebih giat bekerja dan memanfaatkan berbagai potensi yang ada untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat desa. Salah satunya adalah pemanfaatan lahan-lahan terlantar untuk

dijadikan sebagai lahan pertanian dan hutan yang berbasis kerakyatan.

Pada tahun 2008 Hilman terinspirasi untuk mengelola lahan terlantar dengan segala

potensinya.

Page 2: HILMAN JAYA PUTRA PKSM PELOPOR KOMUNITAS MOTOR …bp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/attachments/article/42/Hilman Jaya Putra... · tentang bagaimana cara menggali dan mengelola berbagai

Pada awal tahun 2009 Hilman mengambil langkah pemberdayaan masyarakat desa sekitar

perkebunan dengan mengajak berbagai komunitas masyarakat, dengan membentuk Lembaga

Masyarakat Desa Sekitar Perkebunan Besar (LMDPB) Mandiri yang diisi oleh SDM yang peduli

akan lingkungan.

Hal pertama yang dilakukannya adalah memberi pemahaman terhadap masyarakat dan

membangun komitmen bahwa Tanah Negara tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan

tidak berpikir untuk memilikinya secara pribadi karena tanah tersebut adalah tanah eks-HGU yang

dikuasai negara. Ketika suatu saat tanah tersebut diperlukan untuk kepentingan negara maka

masyarakat harus dengan rela hati menyerahkannya kembali kepada pemerintah. Namun apabila

negara akan menggunakan lahan tersebut sebagai hutan maka masyarakat harus tetap diberdayakan

sebagai bagian dari pengelolanya.

Setelah kometmen itu terjalin maka Hilman melakukan langkah legalitas atas hak garap

masyarakat melalui pemerintah. Singkat cerita terjadilah harmonisasi atas hak garap lahan terlantar

tersebut untuk masyarakat dengan mendapatkan Surat Keterangan Penggarap dari pemerintah.

Hilman menuturkan bahwa saat itu tidak mudah merubah kultur masyarakat yang secara

turun temurun sejak jaman pemerintahan Kolonial Belanda hanya bergantung menjadi karyawan

perkebunan lalu bergantung pada uang pensiunan yang relatif kecil. Tidak mudah merubah generasi

muda yang selepas sekolah selalu berharap bekerja menjadi karyawan perkebunan tanpa berpikir

untuk dapat berwirausaha dengan menggali potensi yang ada disekelilingnya.

Hilmanpun tak henti-hentinya melakukan pencerahan pola pikir terhadap masyarakat

tentang bagaimana cara menggali dan mengelola berbagai potensi alam yang ada di sekelilingnya,

antara lain menjadikan lahan terlantar menjadi sumber penghasilan baru dengan keuntungan relatif

besar untuk ukuran hidup di desa itu.

Lalu…apakah sisa-sisa tenaga seorang pensiunan mampu untuk berinteraksi dengan medan

yang berat, membuka lahan, mencangkul, membuat teras dan sebagainya..? Hal ini juga menjadi

pemikirannya. Lantas Hilman berpikir untuk mengkolaborasikan generasi tua dan generasi muda

untuk dapat bekerja bersama-sama dalam pengelolaan lahan tersebut.

Yang Tua dan Muda Semua Digandeng!

Tanpa ingin mendapat imbalan atau penghargaan baik dari masyarakat maupun pemerintah

Hilman melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat di desanya. Tak kurang dari 776 orang

warga di Desa Sukakarya diberdayakan menjadi petani penggarap lahan terlantar tersebut dengan

luasan mulai 1600m2 sampai 10.00 m2 per orang. Di samping itu, Hilman juga berupaya

menggandeng beberapa pemuda untuk masuk pada LMDPM. Hilman sendiri hanya mempelopori

dalam pembentukan lembaga tersebut dan tidak masuk dalam kepengurusannya. Ini dimaksudkan

agar ruang geraknya lebih bebas dalam melakukan pembinaan terhadap semua kalangan masyarakat

dimana lembaga diarahkan dalam pengelolaan teknis sesuai konsep yang dibuatnya.

Konsep awal yang dirancang adalah sebagian masyarakat membuka lahan dan sebagian lagi

menyiapkan persemaian bibit tanaman dan biji-biji tanaman yang diperoleh dari lingkungan sendiri.

Dalam hal ini Hilman dan masyarakat memungut biji-biji pohon aprika yang berjatuhan didaerah

Page 3: HILMAN JAYA PUTRA PKSM PELOPOR KOMUNITAS MOTOR …bp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/attachments/article/42/Hilman Jaya Putra... · tentang bagaimana cara menggali dan mengelola berbagai

perkebunan disekitar lingkungan desa. Selanjutnya juga mendapatkan beberapa bantuan dari

berbagai pihak seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Cianjur dan BPDAS.

Berbagai kegiatan penyuluhanpun dilakukannya, baik secara langsung di lapangan melalui

pertemuan-pertemuan maupun dengan pembuatan percontohan seperti percontohan penangkaran

bibit, persemaian bibit, hutan rakyat, pembuatan pupuk kompos, pembuatan teras pada lahan-lahan

miring, jamur kayu, dan sutra alam. Selain itu Hilman juga melakukan penyuluhan melalui gerakan

penanaman kanan kiri jalan, perlindungan mata air, penanaman lahan kritis serta penghijauan

lingkungan.

Dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Hilman menghadapi kendala antara lain

penanaman yang semakin jauh dan medan yang semakin berat sehingga membutuhkan sarana dan

prasarana pendukung dalam pendistribusian sampai ke pelosok-pelosok hutan yang berat untuk

dipikul dan berat diongkos ketika menggunakan jasa angkutan truk.

Berawal dari sinilah pada tahun 2010, Hilman mempunyai ide untuk menggaet pemuda-

pemuda “pengangguran” dan “badung” yang suka bikin berisik telinga orang, yang lebih trend

disebut “Gank Motor” untuk masuk menjadi salah satu komunitas di desanya, yang diberi nama

Komunitas Motor Peduli Hutan (KMPH). Komunitas ini dimaksudkan untuk mewadahi

kepentingan masyarakat desa dalam pengelolaan hutan untuk membangun kembali hutan yang telah

rusak. Dan apa yang dihadapinya..? Lagi-lagi tidak mudah dan perlu kerja keras untuk

”menundukan” komunitas yang satu ini. Hilman harus mulai belajar menjadi ”okem” dengan

penampilan dan keberanian yang tentunya harus melebihi mereka. Karena yang dihadapinya adalah

adalah jiwa-jiwa yang unik, keras dan penuh kekerasan.

Hilman mulai berbicara mengenai realita hidup, bahwa hidup yang sebenarnya adalah

berjuang demi keluarga dan masyarakat sehingga hidup lebih bermanfaat dan produktif dengan

cara-cara yang halal. Tetapi tentu saja Hilman tidak langsung mengikis hoby pemuda-pemuda itu

sebagai tukang ngebut dan penuh tantangan.

Hilman mengajak mereka membuka jalan kehutan sebagai sarana trabas buat/motocross buat

mereka. Tentu saja tanpa mereka sadari jalan tersebut adalah kelak menjadi sebuah akses jalan

dalam pendistribusian bibit tanaman yang harus ditanam sampai ke pelosok yang lebih jauh.

Pembuatan Bibit

Mereka senang, mereka gembira dan mereka habiskan waktu

di hutan dengan membantu secara suka rela membawakan bibit

tanaman sampai kehutan dengan motor kebanggaannya. Dan untuk

masa depannya buat mereka disiapkan lahan khusus untuk tanami.

Harapannya suatu saat nanti hasilnya dapat dipanen dan tentu saja

sebagai pengasilan buat mereka.

Page 4: HILMAN JAYA PUTRA PKSM PELOPOR KOMUNITAS MOTOR …bp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/attachments/article/42/Hilman Jaya Putra... · tentang bagaimana cara menggali dan mengelola berbagai

Pembersihan saluran air

Untuk menghapus citra ke-Gank-annya, disepakati

untuk memberi nama komunitas motor tersebut dengan nama

”Kominutas Motor Peduli Hutan” (KMPH) yang diketuai

Yusdi Suhendi dan beberapa pengurus didalamnya. Dalam

keanggotaannya KMPH

tidak terbatas oleh bentuk motor trail. Dan siapapun dapat

menjadi anggota selama berkomitmen mempunyai kepedulian

terhadap keberadaan hutan. Saat ini KMPH telah beranggotakan

kurang lebih 100 orang pemuda dari beberapa desa.

Yusdi Suhendi adalah sosok pemuda keras tapi pintar dan

ulet, setia kawan dan punya jiwa sosial yang tinggi. Tidak sedikit

teman-temannya dibantu dalam perbaikan motornya yang rusak,

pengadaan bibit tanaman untuk kebun temannya dan mampu membuat persemaian bibit tanaman

secara mandiri untuk dibagikan terhadap siapa saja yang mau menanamnya.

KMPH sekarang telah mempunyai kurang lebih 20 HA lahan garapan yang merupakan

bagian dari binaan Hilman sebagai PKSM yang mencapai luas 850 HA. KMPH kini telah menjadi

generasi yang peduli lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Selain menanam, KMPH juga membuat bibit tanaman untuk

dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat yang ingin

menanam. Ribuan tanaman telah dibagikan KMPH kepada

masyarakat umum maupun sekolah – sekolah. Kepeduliannya

dibidang pertanian kehutanan juga telah meluas sampai diluar

wilayah Desa Sukakarya.

KMPH sekarang adalah anak-anak manis pejuang- pejuang

muda masa kini yang mampu merubah karakternya menjadi

komunitas yang berguna bagi masyarakat banyak. Hilman sangat

bangga dengan mereka. Karena mereka adalah saudara

seperjuangan untuk menghijaukan bumi dan melestarikan alam dari

kepunahan. Salam Lestari.

*) Penyuluh Kehutanan pada Pusat Penyuluhan Kehutanan