hikmah program beasiswa felix siauw dan kisah al-fatih

36
Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid Orangtuaku Sahabatku Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih yang Melegenda Hikmah >>Hal 15 Program Beasiswa dari Masa ke Masa Jejak Program >>Hal 12 dpudt @dpudt www.dpudt.org

Upload: others

Post on 23-Nov-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid

OrangtuakuSahabatku

Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih yang Melegenda

Hikmah

>>Hal15

Program Beasiswa dari Masa ke Masa

Jejak Program

>>Hal12

dpudt

@dpudt

www.dpudt.org

Page 2: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

Generasi Berkualitas, Generasi Berkarakter BAKU

2

Page 3: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

3

Page 4: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

Pendidikan, Solu-si Entaskan Umat dari Kemiskinan

saparedaksi

MASA remaja merupakan masa yang membuat was-was para orangtua. Pada masa inilah kebanyakan remaja mencari jati diri mereka dan mudah terpengaruh hal-hal dari lingkungannya, baik mau-pun buruk. Apalagi di era digital saat ini, tantangan mendidik remaja semakin berat dibanding masa-masa sebelum digital.

Pada masa ini, peran orangtua ti-dak lagi sebatas ibu atau ayah dengan anaknya. Melainkan lebih dari itu, yakni sebagai sahabatnya. Layaknya seorang sahabat, orangtua bisa menjadi teman untuk berbagi, sehingga anak menjadi lebih nyaman dengan orangtuanya.

Anak adalah amanah. Allah SWT ber-fi rman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) jangan-lah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah, bah-wa hartamu dan anak-anakmu itu hany-alah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allahlah pahala yang besar. (QS. al-Anfal [8]: 27-28)

Sahabat Peduli, yuk kita tingkatkan peran untuk menjadi orangtua sekal-igus sahabat bagi anak-anak kita. Bukan untuk menjadi orangtua yang ditakuti, tetapi menjadi orangtua yang dihormati dan dicintai.

Sapa Redaksi Kolom A Deda

Seputar IslamKabar DPU

Curhat Muslimah

Hidup Bugar Fokus

Galeri Pena Sahabat

Jejak Program

Info SahabatKabar Cabang

Keuangan

Hikmah

Serba Serbi

Sali & SeliHikayat

Kolom Aa GymCinta Wakaf

hal

hal

hal

hal

hal

hal

hal

hal

hal

halhal

hal

hal

hal

hal

hal

halhal

halOrangtua Sahabat Remaja

Tentang Syahadat Diri

Mengulas Zakat Rikaaz dan Hadiah

Suami Malas Salat dan Bekerja

Bahaya di Balik Menato Tubuh

OrangtuakuSahabatku

Sedekah untuk Keridaan Allah

Program Beasiswa dari Masa ke Masa

AGUSTUS 2016

AMT, Pembinaan Beasiswa DPU Daarut Tauhiid Semarang

Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih yang Melegenda

Berbagi Itu IndahKeteguhan Abdullah bin Hudzafah

Kesempatan Miliki Rumah di Surga Se-makin Terbuka Lebar

Menyikapi Anak yang Kurang Berbakti

Tips Semangat Berbagi4

235

24

Salamhal

6

267

2812

10

30 1431

1532

3320

3421

22Orangtua Sahabat Remaja

daftarisi

Swadaya Edisi No 170, Oktober 2016

S adayaWMedia Komunikasi Daarut Tauhiid

Diterbitkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional SK Menteri Agama RI No. 410 Tahun 2004 Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ISSN 1693-3087 Penasihat KH. Abdullah Gymnastiar Pengarah H. Gatot Kunta Kumara, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, KH. Hilman Rosyad Syihab, LC, Abu Fadhli Dewan Redaksi H. Herman, H. Cucu Hidayat, Sansan Darajat Tim Redaksi Smart Tauhiid Koresponden Cabang & Unit DPU DT Layouter Magenta Alamat redaksi Jalan Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Jawa Ba-rat Telp/Fax. 022-2021 861 / 2021 862 e-mail [email protected] website www.dpudt.org

d k i

saparedaksi

4

Page 5: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

H. Herman, S.Sos Direktur Utama DPU Daarut Tauhiid/Ketua Fozwil Jabar

Oleh:

Mengulas Zakat Rikaaz (Harta Karun) dan Hadiah

SEBAGIAN dari kita kemungkinan pernah mendengar tentang rikaaz. Nah, di antara sumber harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah harta rikaaz. Pada tulisan kali ini, kita akan mengulas tentang zakat rikaaz, termasuk pula zakat yang berkaitan dengan pemberian atau hadiah.

Kata rikaaz berasal dari kata arrakzu yang artinya terpendam. Jadi, rikaaz adalah harta terpendam. Dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan harta karun. Istilah

itu muncul karena dalam sejarah dijelaskan harta milik Karun ditelan, ketika ia menolak menunaikan zakat sebagaimana Allah perintahkan. Oleh karena itu, setiap harta yang ditemukan dari dalam tanah atau terpendam, dan biasanya memiliki nilai sejarah sering disebut harta karun atau rikaaz.

Jika harta yang ditemukan itu berada di permu-kaan tanah disebut luqathah atau barang temuan, bukan rikaaz. Hukum barang luqathah wajib diu-mumkan selama satu tahun dan sebaiknya diserah-kan ke baitul maal. Karena walaupun yang men-emukan boleh menggunakannya, namun tetap harus mengembalikan barang tersebut kepada pe-miliknya jika pada suatu waktu ia datang mengam-bilnya. Dengan demikian, tidak ada kewajiban zakat pada luqathah.

Adapun rikaaz, para ulama bersepakat kadar za-kat yang wajib dikeluarkan adalah sebesar 20 pers-en atau dalam Bahasa Arab disebut al-khumus, yang berarti seperlimanya. Sebagaimana yang menjadi ketetapan Nabi Muhammad saw, zakat untuk rikaazadalah seperlima. (HR. Bukhari, 2: 129)

Dalam harta rikaaz tidak berlaku haul. Artinya tidak harus menunggu sampai satu tahun terlebih dahulu baru dikeluarkan zakatnya. Sedangkan nishabnya adalah sama dengan nishab emas seb-agaimana yang dianut oleh Mazhab Syafi ’i.

Sedangkan hadiah adalah barang yang diteri-ma oleh seseorang, karena prestasi atau karena hubungan tertentu. Seorang muslim diperintahkan

untuk saling memberi hadiah agar muncul rasa sal-ing mencintai, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad dalam kitab al-adab al-mufrad, “Berbagi hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai.”

Berkaitan dengan hadiah, ada sebagian umat Is-lam yang berpendapat hadiah dianalogikan dengan rikaaz, dan harus dikeluarkan zakat dari hadiah yang diperoleh sebesar 20 persennya. Namun, pendapat ini tergolong lemah, dikarenakan praktik memberi hadiah sudah ada sejak zaman Nabi. Bahkan Nabi sering memperoleh hadiah dan tidak ada perintah dari beliau agar dikeluarkan zakatnya pada saat menerima hadiah. Oleh karena itu, hadiah baiknya digabungkan dengan harta kita yang lainnya, dan jika mencapai nishab dan berlalu satu haul, maka wajib dikeluarkan zakat sebesar 2,5 persennya.

Namun alangkah lebih baik, jika mereka yang memperoleh hadiah bersedekah sebagai rasa syu-kur atas karunia-Nya yang ia dapatkan. Besaran sedekahnya diserahkan pada seberapa besar rasa syukur yang bersemayam di dalam hatinya.

5

kabarDPU

Page 6: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

PENDIDIKAN, SOLUSI ENTASKAN UMAT DARI KEMISKINAN

SEMAKIN berumur sebuah negara, mungkin tidak ada lagi kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan sosial yang tinggi. Itulah harapan semua masyarakat Indonesia. Supaya harapan ini dapat terwujud, masyarakat Indonesia harus saling membantu dengan pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.

Kemiskinan saat ini tidak hanya karena masalah kesenjangan pendapatan. Tapi, lebih kompleks lagi, menyangkut ketida-kberdayaan, ketiadaan pengetahuan, dan

minimnya keterampilan, serta kelangkaan akses pada modal dan sumber daya (Alhumani, Amich, Media Indonesia, 2006). Termasuk, adanya ketidak-berdayaan pola pikir dan mental dalam masyarakat.

Salah satu cara memerdekakan bangsa ini dari kemiskinan adalah melalui peningkatan pendidikan. Seorang sosial ekonom, Jeff ry Sach, dalam bukunya The End of Poverty menjelaskan, salah satu cara mengentas-kan kemiskinan adalah pengembangan human capital(modal manusia), terutama pendidikan dan kesehatan.

Gagasan yang dipaparkan oleh Jeff y pun ses-uai dengan hasil penelitian Bank Dunia (World Bank) tahun 2006. Lembaga keuangan dunia ini memberikan saran untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia, yaitu dengan investasi di bidang pen-didikan yang berfokus pada perbaikan akses dan keterjangkauan sekolah menengah, serta pelatihan ketrampilan bagi masyarakat miskin, sambil terus meningkatkan mutu dan efi siensi sekolah dasar.

Sebelum adanya gagasan pengentasan ke-miskinan melalui pendidikan oleh para ahli terse-but, al-Quran menjelaskan tentang manfaat pendi-dikan, salah satunya dalam surat al-Mujadilah [58] ayat 11, “…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan berupa derajat, dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Rasullah saw juga bersabda, “Barangsiapa yang

menghendaki kehidupan di dunia maka wajib bagin-ya memiliki ilmu dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wa-jibnya memiliki ilmu.” (HR. Turmudzi)

Dari sudut pandang Islam melalui al-Quran dan sunah, serta pendapat para ahli di bidang kemiski-nan, sudah jelas bahwa pendidikan dapat mengen-taskan kemiskinan. Tapi bukan sekadar pendidikan umum. Secara jelas al-Quran dan sunnah menjelas-kan, pendidikan umum harus diiringi pendidikan agama. Hal ini agar sumber daya insani yang dihasil-kan benar-benar bermanfaat dunia dan akhirat.

Dalam hal ini, Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid sebagai organisasi nirlaba, membantu pemerin-tah mengentaskan kemiskinan melalui program pendi-dikan. Program yang digagas adalah membuat Beasiswa Pendidikan. Sasarannya murid dan perangkat sekolah, mulai dari kepala sekolah sampai guru. Program bea-siswa pendidikan diberikan untuk pendidikan formal, mulai dari tingkat PAUD sampai universitas, dan pro-gram beasiswa pendidikan non formal, yaitu pelatihan manajemen sekolah untuk kepala sekolah, pelatihan guru, pelatihan keterampilan terapan bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau pengangguran seperti pelatihan cleaning service, pelatihan service handphone, pelatihan tata busana, dan pelatihan baby sitter.

Program pendidikan yang diberikan DPU Daarut Tauhiid selalu diiringi dengan peningkatan ruhani, agar pene-rima manfaat memiliki karakter Baik (Jujur, Adil, dan Amanah) dan Kuat (Berani, Disiplin, dan Bertanggung jawab), dising-kat karakter BAKU. Semoga program pendidikan yang diberikan ini, dapat membuat penerima manfaat menjadi muzakki suatu saat nanti. In-sya Allah.

Harun Masykur Kepala Cabang DPU Daarut Tauhiid Jakarta Pejaten

Oleh:

gane-erh)n -

a g t

6

salam

Page 7: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

SAHABATKUORANGTUAKU

ANAK merupakan anugerah yang tidak ternilai harganya. Bersyukurlah bagi yang Allah karuniai anak, karena anak menjadi salah satu jalan bagi

orangtuanya untuk ke surga. Sebaliknya, jika orangtua tidak mendidiknya dengan baik, dan menjadikannnya durhaka kepada Allah SWT, maka anak yang sangat disayangi itu menjadi

jalan ke neraka. Na’udzubillah.

Memiliki anak usia balita, memang m e n y e n a n g k a n . Berbagai kesusahan

seperti merawat, mendidik, men-jaga, dan lain-lainnya akan sirna tatkala melihatnya tumbuh sehat, pintar, dan tersenyum mengge-maskan. Namun, perasaan itu akan berbeda ketika sang anak mulai beranjak remaja. Rasa was-was tidak bisa terhindarkan dari hati para orangtua manapun.

Mendidik anak bukanlah perkara mudah. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Proses panjang, ilmu yang tidak hanya alakadarnya, menjadikan proses pendidikan tersebut me-merlukan kesabaran tiada bert-epi. Terlebih pada anak remaja. Untuk menjadikannya berakhlak mulia, diperlukan proses disertai pengetahuan dan cara tepat un-tuk mendidik anak sesuai karak-ter dan usianya.

7

fokus

Page 8: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

Saat Usia RemajaDalam Islam, fase remaja dimulai sejak usia

baligh yakni usia 13-22 tahun pada laki-laki sedan-gkan pada perempuan, 12-21 tahun. Biasanya fase remaja ini akan berakhir kisaran usia 18-20-an. Pada fase ini anak mengalami beberapa perubahan, baik fi sik maupun psikologisnya, khususnya perubahan hormon. Perubahan hormon menyebabkan pe-rubahan mood/suasana hati. Kadang-kadang anak bersemangat terhadap sesuatu hal, tapi lain waktu ia tidak bersemangat dan menyukai hal lain. Selain itu, anak pun menjadi lebih sensitif dan mudah tersinggung.

Secara fi sik, anak mengalami perubahan pada tubuhnya, sedangkan secara psikologis, remaja pada fase ini mengalami masa pubertas. Masa ini cenderung dirasa sulit bagi anak, maka tidak jarang ditemukan sifat-sifat yang tak biasa seperti sulit diatur, butuh perhatian lebih, tidak semangat bela-jar, dan lain sebagainya. Berbagai kegiatan kontra-produktif pun dilakukan sebagai ekspresi dari gejo-lak jiwanya.

Nah, di sinilah peran orangtua sangat dibutuh-kan. Orangtua yang cerdas, perhatian, dan peka sangat dibutuhkan untuk mengatasi kegalauan anak remajanya. Orangtua demikian akan sangat dibutuhkan oleh mereka. Dengan berbagai “jurus” andalannya, orangtua akan memberikan pelayan-an yang prima untuk buah hatinya, sehingga sang anak merasa nyaman dan merasakan keberadaan orangtuanya. Hal ini membuat anak tidak perlu lagi mencari sosok lain untuk mengatasi kegalauannya.

Karena di matanya, orangtuanya adalah sahabat untuknya.

Usia remaja juga disebut sebagai masa pencar-ian jati diri. Karenanya, pada usia tersebut sangat di-perlukan pendampingan khusus dari orangtua agar anak tidak “tersesat”. Menurut Ninih Muthmainnah (Teh Ninih), ada tiga kekurangan orangtua saat mendidik anak remajanya.

Pertama, kurang waktu. Selain menjadi lebih dekat dengan orangtuanya, waktu efektif yang di-berikan orangtua kepada anaknya dapat membuat anak senang. Anak merasa diperhatikan dan ber-pikir bahwa orangtuanya akan selalu ada untuknya.

Kedua, kurang ilmu. Jika ada waktu lebih un-tuk anak, alangkah lebih baiknya jika ditambahkan dengan ilmu. Menurut Teh Ninih, salah satu contoh kurangnya ilmu yakni suka membandingkan anak yang satu dengan yang lainnya. “Misalnya mem-bandingkan seorang adik dengan kakaknya di ha-dapan keduanya. Bisa-bisa nanti ada dengki di an-tara mereka,” tuturnya.

Ketiga, kurang contoh. Anak usia remaja san-gat membutuhkan fi gur yang nyata dalam kehidu-pan sehari-harinya. Dalam keluarga, ibu dan ayah adalah contoh nyata bagi anak tersebut. “Kalau anak marah-marah, seharusnya kita introspeksi diri. Jangan-jangan ibunya yang suka marah-marah se-hingga anak mencontoh perilaku tersebut,” tambah Teh Ninih.

Remaja Era DigitalMendidik remaja, memang tidak semudah

8

Page 9: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

mendidik balita. Walau demikian, mendidik rema-ja di era teknologi lebih sulit dibanding remaja yang belum akrab dengan teknologi. Perkem-bangan dunia teknologi saat ini membuat segala sesuatu menjadi mudah. Manusia dimanjakan dengan kecanggihan teknologi dan kemudahan-kemudahan yang ditawarkannya. Adapun remaja dapat menjadi salah satu korban dari kemajuan teknologi tersebut.

Saat remaja sudah kenal dengan gadget, maka ia akan lebih senang menghabiskan waktu bersama gadget dibandingkan dengan orangtuanya. Ia pun lebih dekat dengan gadget dibandingkan dengan orangtuanya. Ia lebih sedih kehabisan kuota inter-net dibanding kehabisan uang jajan. Hal inilah yang akan terjadi jika gadget sudah menguasai kehidu-pannya. Tanpa pengawasan orang tua, anak den-gan bebas mengakses apapun yang membuatnya terlena dan terjerumus.

Hal ini senada dengan pernyataan Ustaz Felix Siauw, penulis buku Al-Fatih. Menurutnya, generasi yang sudah terlatih dengan internet dan hidup di era digital memiliki saah satu ciri sebagai berikut: Mereka lebih banyak menghabiskan uang untuk paket data, daripada untuk membeli makan. Mer-eka ternyata lebih suka kehilangan pendengaran daripada kehilangan koneksi internet, dan mereka akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk dunia online.

Dalam hal ini, orangtua diharuskan tidak mau kalah dengan anaknya. Pengetahuan yang dimiliki harus melebihi pengetahuan anak-anaknya agar

orangtua tidak kalah dan tidak bisa dibohongi oleh anak-anaknya. Terlebih jika anak sudah kenal den-gan pacaran. Mau tidak mau orangtua harus lebih ekstra hati-hati dan “melindungi” anak-anaknya se-cara ekstra pula.

Boleh dikatakan saat ini dunia maya lebih ber-bahaya daripada dunia nyata. Banyak kejahatan bermula dari dunia maya. Serangannya pun di-lakukan dari berbagai arah dan tidak terlihat secara kasat mata.

Menurut Ustaz Felix, ada dua cara untuk mence-gah anak terpuruk di dunia maya. Cara pertama, orangtua harus paham tentang cara-cara komu-nikasi yang terjadi di antara anak muda sekarang. Jadi, orangtua bisa memonitor anak-anaknya. Bagaimana caranya?

Orangtua harus sedikit banyak mengerti teknologi itu seperti apa, bagaimana mereka berkomunikasi satu sama lain, dan tahu siapa saja teman-temannya sehingga pengawasan terhadap anak bisa maksimal dilakukan. Orangtua bisa men-deteksi secara dini, kesalahan yang dilakukan oleh anak-anaknya.

Cara kedua, sadari bahwa orangtua tidak han-ya memberi makan, tapi juga menjadi perantara Al-lah untuk membimbing kehidupan mengenal-Nya. Orangtua tidak hanya mendidik, tetapi juga men-gawal, membimbing, dan menemani setiap aspek kehidupannya. Ya, posisikan diri untuk menjadi sahabat bagi mereka. Menjadi orangtua sahabat remaja.

(Astri Rahmayanti)

Sadari bahwa orangtua dak hanya memberi makan, tapi juga menjadi perantara Allah untuk membimbing kehidupan mengenal-Nya. Orangtua dak hanya mendidik, tetapi

juga mengawal, membimbing, dan menemani se ap aspek kehidupannya. Ya, posisikan diri untuk menjadi sahabat bagi mereka. Menjadi orangtua sahabat remaja

9

Page 10: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

10

galeriBATAM: Sosialisasi kurban di Alun-

alun Engku Putri, Batam

Center, Ahad (14/8).

LUBUK LINGGAU: Tebar 500 jilbab di momen peringatan International Hijab Solidarity Day, Ahad (4/9).

TASIKMALAYA: Bagi hasil dengan peternak binaan di Kampung Sindang Salam, Salawu, Tasikmalaya, Jumat (2/9).

TASIKMALAYA: Kerja sama dengan Prodi Ekonomi Syariah, Universitas Siliwangi, Jumat (19/8).

PALEMBANG: Tebar paket pakaian layapanti asuhan, Senin (15/8

JAKARTA CIPAKU: Bersama Tim Satguna DT membantu korban banjir

Petogogan, Jakarta Selatan, Ahad (28/8).

BOGOR: Bantuan renovasi Mushola Nurul

Ikhlas di Kampung Cimanggis, Bojong Gede, Bogor, Senin (15/8).

BEKASI: Pelatihan untuk ibu-ibu di Saung

Kreatif, Babelan, Bekasi, Ahad

(21/8).

Bogor: Silaturahim LAZ dan Pelatihan P3K se-Bogor Raya, Rabu (20/1).

Priangan Timur: Kajiansilaturahim bersama AaSantika, Tasikmalaya, Ju

LAMPUNG: Kerja sama dengan Kepolisian Provinsi Lampung

untuk sosialisasi kurban, Ahad (14/8).

JAKARTA CIPAKU: Bekerja sama dengan PT. RHB mengadakan peanak-anak di Menara Wisma Mulia, Jakarta Se

10

Page 11: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

11

galeri

an layak pakai ke beberapa n (15/8).

JAMBI: Buka bersama dengan Pimpinan Karyawan Bank BTN, Rabu (22/6).

SEMARANG: MTMQ bulanan bersama Ustaz Roni Abdul Fattah di Masjid Perumahan Rumpun Diponegoro, Semarang, Sabtu (27/8)

BATAM: Pendidikan tahsin al-Quran untuk anak-anak di kediaman Bunda Yeni (Tim Silaturahim), Sabtu (6/8).

METRO LAMPUNG: Salurkan donasi untuk Rizky

Putra Pratama, penderita luka bakar 90 persen, Sabtu (20/8).

YOGYAKARTA: Bakti sosial bersama

mahasiswa Surya Global,

Ahad (7/8).

Kajian Tauhid dan ma Aa Gym di Hotel aya, Jumat (22/1).

BEKASI: Pembukaan dan sosialisasi Program Misykat di Kampung Kaliabang Nangka, Bekasi, Senin (29/8).

GARUT: Bagi hasil Program Desa Ternak Mandiri di Cidatar, Garut, Senin (30/8).

BANDUNG: Ikut memeriahkan ulang tahun Jabar ke-71 dengan membuka gerai zakat dan sosialisasi kurban di Gedung Sate, Sabtu (27/8).

akan perlombaan untuk arta Selatan, Sabtu (20/8).

11

Page 12: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

SALAH satu fokus program pemberdayaan dari Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid adalah pendidikan. Tujuannya, melahirkan generasi yang memiliki jiwa leadership dan berkarakter baik dan kuat (Baku), serta

berjiwa entrepreneur. Termasuk pula berakhlak al-Quran dilandasi dengan tauhid yang kuat. Para lulusan beasiswa ini diharapkan menjadi pemimpin

khadimul ummah (pelayan kaumnya), ahli zikir, pikir, dan ikhtiar.

Mandiri dibina langsung melalui Program Misykat.Pada 2009, setelah SMK Daarut Tauhiid Boarding

School (DTBS) berdiri, penerima Beasiswa Prestasi, khususnya siswa SMK DTBS mulai diasramakan. Para penerima untuk jenjang SMA ditempatkan di SMK DTBS. Para penerima beasiswa jenjang SMA dari berbagai cabang DPU Daarut Tauhiid, juga di-tempatkan ke SMK DTBS. Pembinaan langsung di-lakukan DPU Daarut Tauhiid.

Dua tahun kemudian, pada 2011, SMP DTBS res-mi digunakan. Para penerima Beasiswa Prestasi jen-jang SMP mulai ditempatkan di SMP DTBS dan di-asramakan. Pada 2013, SMA Khadimul Ummah (KU) DTBS menyusul diresmikan. Para siswa penerima Beasiswa Prestasi jenjang SMA ditempatkan di as-rama SMA KU DTBS di Eco Pesantren, Parongpong.

Pada 2011, beasiswa PAUD Mandiri digulirkan. Beasiswa ini menyusul berdirinya PG dan TK Khas DT. Para penerima beasiswa adalah anak-anak yang tinggal di sekitar DT Gegerkalong, Bandung.

Program beasiswa juga diberikan kepada para mer-

PROGRAM BEASISWA DARI MASA KE MASA

Beasiswa Prestasi dan Mandiri Berawal dari 2003, DPU Daarut Tauhiid meng-

gulirkan program pendidikan hampir di setiap jenjang. Untuk jenjang SMP dan SMA, disediakan Beasiswa Prestasi. Pada 2004, DPU Daarut Tauhiid menggulirkan Beasiswa Mandiri bagi mahasiswa semester enam ke atas selama setahun.

Ratusan beasiswa diberikan kepada mereka yang berkeinginan kuat untuk belajar. Namun, memiliki keterbatasan ekonomi. Melalui seleksi ketat, para penerima beasiswa melalui empat tahap seleksi, yakni adminstrasi, tes tulis, wawancara, dan survei tempat tinggal.

Selama menerima beasiswa, para penerima beasiswa diberi pembinaan ruhiyah dan latihan kepemimpinan. Ketika lulus seleksi, para peneri-ma Beasiswa Prestatif jenjang SMA dan penerima Beasiswa Mandiri mengikuti latihan dasar di DPU Daarut Tauhiid Pusat. Untuk pembinaan penerima Beasiswa Prestatif bekerja sama dengan Kharisma Salman ITB. Sementara itu, para penerima Beasiswa

12

jejakprogram

Page 13: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

eka yang ingin menjadi penghafal al-Quran dengan menjadi santri tahfi z. Program ini, tidak hanya di Indonesia. Pada 2015, DPU Daarut Tauhiid menggulirkan Program Baitul Quran di Gaza, Palestina, menyusul berdirinya Masjid Daarut Tauhiid Gaza.

Program Beasiswa CabangSeiring perkembangan cabang DPU Daarut Tauhiid,

setiap cabang mengembangkan program pendidikannya masing-masing. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari berbagai cabang dan unit, dengan jumlah masing-masing cabang dan unit beragam. DPU Daarut Tauhiid Solo menggulirkan program pendampingan kepada 50 siswa TK Islam Terpadu (TKIT) al-Majiida di Dukuh Pulerejo, Kedawung, Sragen, Jawa Tengah.

DPU Daarut Tauhiid Yogyakarta memberikan bea-siswa dengan dua program unggulan yang digulirkan, yaitu: Pertama, Beasiswa Mandiri yang diberikan kepada enam mahasiswa di setiap angkatan. Tahun 2015 meru-pakan angkatan kesepuluh. Kedua, Besiswa Prestatif yang diberikan kepada siswa di jenjang SMP dan SMA dengan jangka waktu pemberian beasiswa selama setahun untuk satu periode. Penerima besasiswa ini juga mendapatkan pembinaan berupa halaqah per pekan, serta pendidikan dan pelatihan karakter BAKU.

DPU Daarut Tauhiid Bekasi memberikan beasiswa formal melalui pendirian TKIT Fikrul Akbar. Adapun pendidikan non formal dengan mendirikan Rumah Quran Daarut Tauhiid, untuk memberikan pengajaran al-Quran dan melahirkan hafi z.

DPU Daarut Tauhiid Palembang mendirikan sekolah MTs Terapan (MTST) at-Tauhiid sebagai program pember-dayaan umat melalui pendidikan. Didirikan pada 2014, pada 2015 sekolah ini telah menampung 52 siswa, 39 di antaranya santri mukim.

DPU Daarut Tauhiid Jakarta berfokus pada pembe-rian beasiswa kepada mahasiswa melalui dua program, yakni Beasiswa Pengabdian dan Beasiswa Sinergis. Untuk program pendidikan non formal, Jakarta mendirikan Balai Latihan Kerja Cahaya Indonesia yang memberikan pelatihan tata busana, service HP, dan handcraft kepada masyarakat.

DPU Daarut Tauhiid Garut membangun Rumah Pintar-Ku untuk memberikan pembinaan kepada 60 siswa sekolah dasar, mulai dari jenjang kelas tiga hingga kelas enam. Pembinaan yang diberikan meliputi tahsin, tahfi z, dan bimbingan belajar.

Sementara itu, untuk 2015, DPU Daarut Tauhiid Bandung/Pusat memberikan beasiswa kepada siswa dari jenjang TK, SMP, dan SMA. Bandung memberikan 24 untuk siswa TK Khas DT, 29 untuk siswa SMP DT Boarding School, 60 untuk siswa SMK DTBS, dan 70 untuk siswa SMA Khadimul Ummat DT. Beasiswa pendidikan non formal di-berikan kepada santri Baitul Quran sebanyak 50 orang, dan pendirian Rumah Daarul Ihya yang membina 9 orang anak. (Agus Iskandar)

13

Page 14: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

penerima beasiwa. Kegiatan AMT bertujuan menanamkan karakter

baik dan membangkitkan motivasi mereka supaya selalu bersemangat belajar dan mengejar cita-cita. Beberapa mitra mendukung terselenggaranya aca-ra tersebut, di antaranya Badan Pembinaan Keroha-nian Islam (Bapekis) Telkom Divre IV Jawa Tengah. Selain bekerja sama dalam penyelenggaraannya, Telkom juga membagikan tas kepada penerima beasiswa.

Semoga dengan pola pembinaan dan pendi-dikan karakter ini, menjadi jalan mencetak gen-erasi muda yang berkualitas, bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan selalu mengingat Allah. Bagi Sahabat Peduli yang hendak berbagi atau berdo-nasi dalam Program Beasiswa DPU Daarut Tauhid, silakan datang ke kantor atau transfer melalui Bank Syariah Mandiri: 700.795.0898 a.n. DPU Daarut Tauhiid. (Achmad Hasanudin)

PROGRAM beasiswa pendidikan Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid sudah berlang-sung lama, termasuk program beasiswa di DPU Daarut Tauhiid Semarang. Bantuan beasiswa

diberikan setiap bulan untuk membantu meringankan biaya pendidikan mereka.

Program ini memiliki kekhasan, yakni selain memberikan beasiswa, DPU Daarut Tauhi-id juga memberikan pembinaan nilai-nilai Islam. Pembinaan itu merupakan wujud

kepedulian terhadap karakter penerima beasiswa. Tujuannya, agar penerima beasiswa selalu mengin-gat Allah sehingga senantiasa beramal positif.

Achievment Motivation Training Kegiatan pendampingan ini juga memperhati-

kan ibadah harian yang dilakukan penerima bea-siswa, seperti salat, puasa, berbuat baik kepada orang tua, kepada sesama, dan juga menerapkan 5S. Selain itu, juga memantau perkembangan pen-didikan akademik mereka.

Pendampingan dilaksanakan setiap pekan me-lalui TPQ atau kegiatan pengajian rutin. Selain itu, DPU Daarut Tauhiid Semarang juga menyelengga-rakan Achievment Motivation Training (AMT) bagi

AMT, PEMBINAAN BEASISWA DPU DAARUT TAUHIID SEMARANG

14

kabarcabangsemarang

Page 15: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

15

FELIX SIAUW DAN KISAH AL-FATIH YANG MELEGENDA

FELIX Siauw, seorang mualaf yang pandai meracik kata dengan piawai. Banyak buku hasil karyanya telah terbit dan diminati umat muslim Indonesia. Tidak hanya untuk para orangtua, bukunya pun mampu

menarik minat sebagian besar generasi muda. Termasuk salah satunya adalah buku Muhammad Al-Fatih 1453.

Dalam bukunya ini, Felix Siauw mengangkat kebenaran sabda kesejarahan Rasulullah saw abad ke-7 Masehi, yang terwujud nyata pada abad ke-15 M. “Sungguh Konstantino-

pel akan ditaklukkan oleh kalian. Maka, sebaik-baik pe-mimpin adalah pemimpinnya. Dan, sebaik-baik pasukan adalah pasukan yang menaklukannya.” (HR. Ahmad)

Pada suatu masa ketika dunia hanya terbagi men-jadi dua bagian, sudah menjadi kewajaran bagi Barat untuk menaklukan Timur. Namun, ada satu pemuda yang membalik semuanya, dan menaklukan sebagian besar Barat.

Pemuda yang mengukir namanya dalam sejarah emas dunia, dengan prestasi dan pencapaian yang ti-dak pernah ada pasa masanya atau pun sebelumnya. Prestasi yang jauh melebihi masanya. Prestasinya yaitu menaklukan Konstantinopel. Pemuda yang saleh, serta gagah berani itu adalah Muhammad al-Fatih.

Menurut Felix Siauw pada halaman 290, dalam buku-nya tersebut, ia menjelaskan bahwa yang paling menonjol pada Muhammad al-Fatih adalah “See beyond the eye can see”. Melihat lebih daripada yang bisa dilihat oleh mata. Lebih jauh lagi, sikap mental yang terkait dengan inti ajaran Islam, akidah Islam.

hikmah

Page 16: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

16

Sebagian perkara keimanan di dalam Islam tidak dapat dilihat oleh mata. Dalam meyakininya, menun-tut seseorang untuk bisa melihat lebih dari mata. Eksistensi Allah, malaikat, hari kiamat, surga, dan nera-ka, serta perkara-perkara lain yang tak kasat mata.

Generasi Digital Matic Terkait karakter baik dan kuat yang dimiliki Mu-

hammad al-Fatih, sangat diharapkan oleh orangtua muslim, agar anak mereka memiliki karakter serupa. Namun, perbedaan zaman dan teknologi, seringkali membuat jarak psikologis antara orangtua dan anak. Sehingga seringkali terjadi kesalahpahaman, lepas kontrol, dan terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.

Zaman sekarang berbeda dengan zaman para orangtua di masa lalu. Hal yang paling besar perbe-daannya, terletak pada penetrasi dari media sosial. Zaman dahulu, penggunaan internet belum ada, atau tidak semarak sekarang.

“Ada satu penelitian yang mengatakan bahwa usia 18-25 tahun sekarang, merupakan generasi digi-tal matic. Generasi yang sudah terlatih dengan inter-net. Hidup di zaman internet dan digital. Ciri-cirinya, mereka lebih banyak menghabiskan uang untuk pak-et data, daripada beli makanan. Atau mereka ternyata lebih suka kehilangan pendengaran, daripada ke-hilangan koneksi. Mereka juga lebih banyak meng-habiskan waktunya untuk dunia online,” tutur Felix Siauw saat ditemui di al-Fatih 1453, Islamic Center, Jakarta Barat, pada akhir Agustus lalu.

Nah, generasi digital matic ini tidak ditemukan pada generasi-generasi sebelumnya. “Generasi yang usianya 40 tahun ke atas sekarang, mereka kurang tahu dunia zaman sekarang seperti apa. Artinya ada gap di situ antara orangtua dan anak dari segi wasilah, atau cara mereka mengekspresikan sesuatu,” lanjut Felix.

Misalnya zaman dahulu, remaja laki-laki modus-nya itu-itu saja. Seperti pinjam buku, ajak pergi non-ton, atau mengajak makan bersama. Kalau sudah sep-erti itu, ketahuannya pun begitu-gitu saja. “Kalau dia jalan ke mana saja, ada teman bapaknya yang tahu, melihat, dan nanti melaporkan ke bapaknya. Tadi saya lihat anak kamu jalan ke sana loh sama anak perem-puan,” ujarnya.

Lain halnya dengan sekarang. Para remaja banyak yang melakukan kencan online. Di aplikasi messenger atau sosial media, mereka dapat menggunakan kode-kode tertentu. Merancang sesuatu, mengatur perte-muan, hingga akhirnya janjian dan kencan di dunia nyata, bahkan dengan orang yang baru dikenal.

Lalu, peran orangtua di zaman digital ini apa? “Per-tama, orangtua harus paham tentang cara berkomu-nikasi di dunia maya. Jadi, mereka dapat mengawasi atau memonitor anak-anaknya. Bagaimana caranya? Ya orangtua harus mau belajar dan mengerti teknolo-gi. Sehingga orangtua bisa mendeteksi secara dini ke-salahan yang dilakukan oleh anak-anaknya,” paparnya.

Kedua, Felix Siauw menegaskan peran orangtua tidak hanya menjadi perantara lahirnya anak itu ke du-nia. Atau hanya sekadar memberi makan dan pakaian saja agar ia dapat tetap hidup. Tetapi juga mendidik, mengawal, membimbing, menemani, dan menjadi sahabatnya.

Bangun kedekatan pada anak sedini mungkin. Kelak, ketika ia mulai beranjak dewasa, SMP, SMA, atau kuliah, mulai terjadi kompetisi antara orangtua dan te-man. “Maka, di situlah perlunya orangtua mengajarkan Islam sejak dini. Menanamkan karakter-karakter baik yang Rasulullah saw ajarkan. Menguatkan bahwa hanya Islam agama yang benar,” tegasnya.

Tak Sekadar ‘Quality Time’ Dari mana kuantitas didapat? Pertama, tentu

dari kuantitas waktu. Kedua, barulah kualitas. “Kita seringkali mendengar pembelaan dari orangtua yang terlalu sibuk, dan tidak punya waktu banyak untuk anak-anaknya. Mereka bilang, yang penting kan qual-ity time. Padahal, waktu yang berkualitas itu datang-nya dari kuantitas juga. Nah, bagaimana mungkin ada satu waktu yang berkualitas, kalau tidak ada kuanti-tas,” ujar Felix Siauw.

Maka dari itu, mau tidak mau orangtua harus membiasakan diri membangun kebersamaan den-gan anaknya. Masalah yang paling besar terjadi ketika orangtua tidak dekat dengan anak, sehingga anaknya mencari kedekatan dengan yang lain.

“Ketika terbiasa dengan yang lain, nyaman den-gan yang lain, jadilah mereka curhat dengan yang lain. Mending kalau yang lain itu ustaz atau ustazah, atau yang pergaulannya baik. Tapi kebanyakan kan tidak. Maka, pengaruh orangtua lah yang seharusnya lebih dominan,” kata Felix.

Jika Anak Terlanjur Salah Suatu hari, pernah ada orangtua yang konsultasi

kepadanya, terkait anak mereka yang berpacaran, bahkan terlanjur hamil di luar nikah. “Ini memang agak sulit. Karena menasihati anak agar tidak pacaran, terkadang jadi serba salah. Kalau kita omongin keras. Dia bilang, ini ujian cinta. Kalau kita bilangin lembut. Dia bilang, oh ini orangtua saya merestui. Ya begitu-

Page 17: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

17

lah, orang-orang yang pacaran itu suka keukeuh, keras kepala,” katanya.

Solusi yang diberikan oleh Felix adalah kembali mem-bangun kepercayaan antara orangtua dan anak. Lebih ban-yak menghabiskan waktu dengan anak. Agar mereka paham bahwa orangtua melarang berpacaran itu, karena peduli. “Agar anak paham, bahwa orangtua tidak hanya bisa melarang, mengatakan tidak suka saja. Tapi, tunjukan kita sayang, kita peduli,”ujarnya.

Maka, luangkan waktu lebih banyak dengan anak. Kalau punya uang, berangkatlah umrah bersama. “Kalau ndak ada uang buat umrah bareng, pergi jalan-jalan bareng ke mana gitu. Bangun komunikasi yang baik. Ngobrol bareng dengan anak. Simak keluhan dan keinginan anak. Arahkan ke jalan yang benar. Jadi, kuncinya adalah komunikasi yang baik,” sarannya.

Setelah itu, ajak anak ke forum kajian. Beri ia bacaan yang baik. “Memang, anak kalau kita kasih buku belum tentu ia membacanya. Dibaca juga, kalau dianya sudah punya pandangan sendiri, ya susah. Jadi, yang paling penting adalah mem-bangun komunikasi dan menyampaikan padanya bahwa yang ia lakukan itu salah. Bila ia memang sudah terlanjur berbuat salah,” jelasnya.

Cara Efektif Mengontrol AnakOrangtua harus tahu bahwa manusia, apa-

lagi anak kecil itu pemikirannya bekerja berdasarkan referensi. Artinya, referensi yang paling banyak masuk, maka itulah yang akan banyak keluar. Misalnya anak itu ditanya, mau makan apa? Maka yang pertama kali muncul di pikiran-nya adalah referensi makanan yang sering ia makan atau yang sering ia lihat.

“Jadi, semakin banyak anak melihat referensi orang pa-caran, lalu yang baper-baperanitu, kemesraan-kemesraan di sosial media. Omongan-omongan tentang cinta, baca novel tentang cinta dan se-bagainya, maka itulah yang akan muncul sebagai referen-si. Nah, referensi-referensi sep-erti ini adalah referensi yang berbahaya,” katanya.

Menurutnya, referensi yang buruk seperti ini, ke-banyakan datang dari televisi. “Maka, kontrol

r

a

ua

u “Kalau ndak ada uang buat umrah bareng,

pergi jalan-jalan bareng ke mana gitu.

Bangun komunikasi yang baik. Ngobrol

bareng dengan anak. Simak keluhan dan

keinginan anak. Arahkan ke jalan yang

benar. Jadi, kuncinya adalah komunikasi

yang baik,”

1171717177117171

keinngiginan anak. Arahkan ke jalan yanngg benar. Jadi,h kkomunikasi yang baik,” sarannya. ajak anak ke forum kajian. Beri ia bacaaanmang, anak kalau kita kasih bukuumembacanya. Dibaca juga, kalau punya pandangan sendiri, yag paling penting adalah mem-nikasi dan menyampaikana yang ia lakukan itu salah.h.

ng sudah terlanjn urur bbererbuatat

engontroll AnA akarus tahu babahwa manuusisia, aapa-

u pemikirannyaa bekerrjaja bbere dadasasarkrkanan, referensi yangg ppalalining g babanynyakakk mmmasasukuuk,

ng akan banyyaakakk kkeleluauarr. MMissalalnynnya a, mau mamaaaakkakakakann n n apapa?a MMakaka aa kali mumuuncnccncuuluul ddddi i pikiirran-ensi mmmmakakakkakananannn yang atattatauauuauu yyyyanaananannana g sering

kkininini bbbbbananyayaak annanakaakssssssiiii ororororororananananana ggggg g papapapap --

baabapep r-baappeerarannananananan-kkkememesraanana. OOmomomomongngngganan-nng g g g g gg ciciciciccicicintntnttnntnta,a,a,, bbacaca acicicicicic ntntntnta a a a ddadadan n sese--aa iitututulalahhh yayayay ngngngngbab gagagaaggagaggg i iii rerererererererefefefefefefef rererereereren-n-nnnn-r-rrrrrr-rrrefefefeffeeeeefefefefererererererererenenenenenenenenennsisisiiisissisisi sssssssssepepepeepeeppeepepepppepp--eeefefeff reensnsii yayaangngngnynya.a.

yayaya, , rererereeefeffefeff rererrerensnsnsnsii i i pppppperererererertitititi iiiinininini, ,, kekekekee----ttttanananangggg dadadadaaariririrr,,,, kkkkononononnono trtrtrtrrololololololo

buat umrah bareng, pergi jalan-jalan

bareng ke mana gitu.Bangun komunikasi yang baik. Ngobrol

bareng dengan anak.Simak keluhan dan

keinginan anak.Arahkan ke jalan yang

benar. Jadi, kuncinya adalah komunikasi

yang baik,”

Page 18: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

18

pertama yang saya lakukan di rumah adalah tidak memiliki televisi. Ustaz, tapi kan kita bisa mengontrol tayangan-tayangannya. Memang! tapi kita tidak bisa mengontrol iklannya,” katanya.

Ia pun melanjutkan, benda yang harus dikontrol selain televisi adalah gadget. “Anak-anak saya juga sama. Bukan berarti mereka tidak tahu gadget. Mer-eka boleh tahu, tapi saya dan istri yang mengontrol,” ujarnya.

Felix kemudian menjelaskan beberapa negara yang sekuler seperti Inggris dan Australia, sangat membatasi pengunaan gadget pada anak. “Kalau saya nggak salah itu, mereka baru kelas tiga SD, boleh pegang gadget. Itu pun setelah dikasih pendidikan selama tiga tahun lamanya, tentang tanggung jawab ketika menggunakan gadget. Mirisnya di Indonesia, orangtua mau berangkat pengajian, atau mau nyuci baju, dan lain-lain. Anaknya dikasih gadget agar tidak mengganggu. Padahal anaknya masih kecil,” un-gkapnya.

Kualitas Referensi Sudahkah kita sebagai orangtuanya memberi ref-

erensi yang baik? Contoh, anak-anak kecil dibiasakan ikut forum kajian. Dibiasakan menutup aurat sejak dini. “Ada orang berkata, ini anak kan masih kecil, bi-arin saja. Mereka masih kecil kok, nggak dosa. Betul, mereka tidak berdosa. Tapi permasalahannya kan ti-dak terlalu dini untuk dilatih. Ini adalah momen yang baik untuk memperkenalkan, ini loh pakaiannya mer-eka. Ini kehormatannya mereka. Ini kemuliaan mer-eka,” paparnya.

Anak juga mulai diperkenalkan tentang adab dan pergaulan dalam Islam. Kepada siapa mereka harus menutup aurat, dan sama sekali tak bersentuhan. In-stall hal-hal baik pada anak. Bagaimana meng-install-nya? Tentu dengan teladan yang baik dari orangtuan-ya. Ketika ada anak yang di pesantren atau di rumah baik, tapi ketika keluar rumah jadi tidak baik, itu kare-na kurangnya pendekatan dan komunikasi.

Adapun perubahan itu ada dua. Perubahan secara emosional, dan perubahan secara pemikiran. Peruba-

han emosional itu bisa lewat kebiasaan. Misal, anak perempuan di pesantren dibiasakan bergaul tanpa lelaki, nah itu perubahan emosional. Tapi, bila tidak diiringi dengan perubahan pemikiran. Pas keluar dari pesantren, ia menjadi meledak, seperti pacaran, dan lain-lain.

Pahamkan pula kepada anak, bahwa pesantren bukan tempat pembuangan anak. Bukan karena orangtua malas mendidik anak. Tapi, agar anak dapat pendidikan dan lingkungan terbaik.

Harus Tahu dengan Siapa anak BergaulTerakhir, orangtua harus tahu dengan siapa anak

bergaul. “Karena kita kan sudah ngerti ya, tentang referensi. Kenapa Rasulullah menyampaikan bahwa orang yang berteman dengan penjual minyak wangi, akan menjadi wangi juga. Orang yang berteman den-gan tukang besi itu akan dapat jelaganya juga walau gak dapat besinya” tuturnya.

“Pembicaraan di antara komunitas, itu menjadi cara pikir orang tersebut. Jangankan anak kecil, ketika lima orang dewasa pergi ke restoran, terus ditanya, mau mi-num apa? Yang empat jawab minum es teh, yang kelima, kemungkinan besar akan jawab es teh juga, jarang yang mengambil pilihan berbeda,” jelasnya.

“Orang kerudungan semua, yang satu orang ng-gak kerudungan, pasti stres. Kalau dia nggak ikut keru-dungan, dia akan memisahkan diri. Begitu pun seba-liknya,” lanjut Felix.

Artinya apa? Kita ini dibentuk dari lingkungan. Menyekolahkan anak juga, bukan masalah pendidi-kannya. Karena yang dikejar dalam sekolah itu, bukan knowledge, tetapi karakter. Ini yang penting. “Nah, salahnya orang-orang, ketika mencari pelajaran, yang diutamakan knowledge, bukan karakter. Dia nggakpeduli siapa teman-temannya. Yang penting anaknya ranking, yang penting anaknya pintar, bahasa Inggris-nya jago,” ujarnya

“Kalau bagi saya itu tidak penting. Yang pent-ing karakternya benar. Karakter benar ini dapat dari mana? Dapatnya dari teladan orangtua, dari guru, dan dari teman-teman, serta lingkungan sekitar. Maka, teman-temannya ini wajib diketahui oleh orangtua,” pungkasnya. (Cristi Az-Zahra)

Page 19: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

Pantang Mengeluh… Pantang Mengeluh… Pantang Mengeluh

19

Page 20: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

UMAR bin Khattab memberangkatkan tentaranya menuju Romawi. Kemudian tentara Romawi berhasil menawan Abdullah bin Hudzafah dan

membawanya pulang ke negeri mereka.

KETEGUHAN ABDULLAH BIN HUDZAFAH

Kemudian mereka berkata, “Sesungguhnya ia adalah salah seorang sahabat Muham-mad.”

Raja Romawi berkata, “Apakah kamu mau memeluk agama Nasrani dan aku hadiahkan kepadamu setengah dari kerajaanku?”

Abdullah bin Hudzafah menjawab, “Seandainya engkau serahkan seluruh kerajaanmu dan seluruh kerajaan Arab, aku tidak akan meninggalkan agama Muhammad saw sekejap mata pun.”

Raja Ro-mawi berkata, “Kalau begitu, aku akan mem-bunuhmu.” Ia menjawab, “Si-lakan saja!”

Maka Raja memerintahkan prajurit untuk m e n y a l i b n y a dan berseru ke-pada pasukan pemanah, “Pa-nahlah ia, arah-kan sasarannya pada tempat-tempat yang terdekat dengan badannya.” Sementara dia tetap berpaling, enggan, dan tidak takut. Maka raja Ro-mawi pun menurunkannya dari tiang salib. Dia perintahkan kepada pengawalnya untuk meny-iapkan belanga (kuali) yang diisi dengan air dan direbus hingga mendidih. Kemudian ia perin-tahkan untuk memanggil tawanan-tawanan dari kaum muslimin.

Kemudian ia lemparkan salah seorang dari mer-eka ke dalam belanga tadi hingga tinggal tulang belulangnya. Namun, Abdullah bin Hudzafah tetap berpaling dan enggan untuk masuk agama Nasrani.

Kemudian Raja memerintahkan pengawalnya un-tuk melemparkan Abdullah bin Hudzafah ke dalam belanga jika ia tidak mau memeluk agama Nasrani.

Ketika mereka hendak melemparkannya beliau menangis. Kemudian mereka melapor kepada Raja, “Sesungguhnya dia menangis.” Raja mengira bahwa ia takut, maka ia berkata, “Bawa dia kemari!” Lalu berkata, “Mengapa engkau menangis?”

Jawabnya, “Aku menangisi nyawaku yang hanya satu, yang jika engkau lempar-kan ke dalam-nya maka akan segera pergi. Aku berharap s e a n d a i n y a nyawaku se-banyak rambut yang ada di ke-palaku, kemu-dian engkau l e m p a r k a nsatu per satuke dalam apikarena Allah.”

Maka, Raja terse-but heran dengan jawabannya. Kemudian ia ber-kata, “Apakah engkau mau mencium keningku, ke-mudian akan kubebaskan engkau?”

Abdullah menjawab, “Beserta seluruh tawanan kaum muslimin ?” Ia menjawab, “Ya.” Maka Abdullah pun mencium kening raja tersebut dan bebaslah ia beserta seluruh tawanan kaum muslimin.

Para tawanan menceritakan kejadian ini kepada Umar bin Khattab. Maka, berkatalah Umar, “Wajib bagi setiap muslim untuk mencium kening Abdul-lah bin Hudzafah. Aku yang akan memulainya.” Ke-mudian Umar mencium keningnya.

(berbagai sumber)

ekejap mata sek

M

20

hikayat

Page 21: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

KESEMPATAN sahabat memiliki rumah di surga semakin terbuka lebar, yakni dengan berwakaf pembangunan Masjid Daarut Tauhiid (DT). Kini, pembangunan Masjid DT bukan hanya di

Gegerkalong, Bandung, melainkan juga di Masjid DT Batam, Masjid DT Cipaku Jakarta, Masjid DT Serua Jakarta, dan Masjid DT Eco Pesantren Bandung.

“Jadi, muwakif sekali berwakaf bisa untuk lima masjid. Disebar lebih menyenangkan, sekaligus menyumbang lima masjid lebih baik,” kata KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) di ruang rapat Masjid DT, beberapa waktu lalu.

Wakaf Lima Masjid DT Saat ini, Masjid DT Gegerkalong masih dalam

proses pembangunan. Masjid setinggi lima lantai ini ditargetkan rampung pada Agustus 2017. Setelah pembangunan selesai, Masjid DT Gegerkalong dapat menampung jemaah dua kali lipat dari sebelumnya. Dilengkapi fasilitas lebih lengkap, seperti toilet untuk difabel, perkantoran, perpustakaan, asrama santri, ru-ang menyusui bayi, dan rooftop garden.

Sementara itu, Masjid DT Cipaku, Jakarta seluas 700 meter persegi, baru selesai 75 persen dari ke-seluruhan pembangunan. Masjid sudah dilengkapi dengan satu lantai basement, aula di lantai satu, ruangan utama masjid di lantai satu dan dua, dan asrama santri di lantai paling atas. Asrama santri ini digunakan para penghafal al-Quran. Sisanya, masih dalam tahap pengerjaan. Dua bagian utama yang masih belum selesai adalah menara dan lift.

Adapun Masjid DT Serua, Jakarta yang menjadi jantung pendidikan bagi 256 santri Azkia Islamic School DT dan warga sekitar, direncanakan diper-luas dan dibuatkan satu lantai tambahan. Saat ini, kebutuhan santri dan warga terhadap masjid tidak sebanding dengan luas masjid.

Pembangunan Masjid di Eco Pesantren DT juga belum rampung 100 persen. Sistem daur ulang air

dan fi nishing pembangunan meliputi selasar, tenda tension, rumput sintetis di sekeliling masjid, dan pa-pan informasi masih belum terwujud.

Selain itu, Masjid DT juga segera berdiri di Kota Batam. Masjid yang didesain menjadi jantung dari Islamic Center Daarut Tauhiid di Batam ini, diban-gun di lahan hibah seluas 1,3 hektare tanah. Berada di Jalan Trans Balerang, proses pembangunan Mas-jid DT Batam memasuki tahap penyiapan lahan. Lokasi pembangunan yang tadinya hutan, telah di-land clearing, dan melalui proses cut and fi ll.

Masjid Pusat PeradabanAa Gym menegaskan, kelima Masjid DT ini bukan

sekadar tempat beribadah. Melainkan, juga pusat pendidikan Islam dan sarana melahirkan generasi penghafal dan berakhlak al-Quran. Selain itu, Masjid DT pun menjadi bagian dari pembangunan ekonomi dan kegiatan umat dengan dilengkapi berbagai fasili-tas, seperti aula, perkantoran, bahkan swalayan.

Bagi sahabat yang merindukan rumah di surga sekaligus membangun peradaban Islam, bisa lang-sung berwakaf untuk pembangunan Masjid DT. Wakaf bisa diantar langsung ke kantor Wakaf DT di Jalan Gegerkalong Girang No. 67 Bandung.

Wakaf juga bisa ditransfer melalui Bank Mandiri Syariah: 77.66.77.66.33. Untuk informasi, konfi rma-si, dan jemput wakaf, sahabat bisa menghubungi call center Wakaf DT: 085-200-123-123 atau Aplikasi Aa Gym yang bisa diunduh secara gratis di Play Store. (Agus Iskandar)

KESEMPATAN MILIKI RUMAH DI SURGA SEMAKIN TERBUKA LEBAR

21

cintawakaf

Page 22: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

TIPS SEMANGAT

BERBAGI

Oleh: Abdurrahman YuriDewan Pembina Yayasan Daarut Tauhiid

Pastikan dan yakin bahwa semua yang dimiliki (kesehatan, kemampuan, ilmu, wawasan, dan harta) adalah karunia Al-lahSWT.

Mohon pertolongan Allah SWT agar diberi hati yang ringan untuk berbagi.

Yakin bahwa balasan setiap kebaikan yang diniatkan karena Allah, akan Ia balas den-gan sempurna.

Anggarkan atau siapkan tenaga, pikiran, harta, makanan, dan hati untuk berbagi.

Peka atau peduli melihat lading amal karu-nia Allah SWT.

Bersegera beramal (tidak menunda) dan waspada tipu daya setan untuk meng-hilangkan amal atau merusak amal.

Beristighfar atau mohon ampunan Allah SWT setelah beramal.

22

kolomadeda

Page 23: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

TENTANG SYAHADAT DIRI

Oleh: Prof. Dr. KH. Miftah FaridlDewan Syariah DPU Daarut Tauhiid dan Ketua MUI Kota Bandung

Konsultasi: SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357

Saya pecandu berat pornografi dan sudah berniat menghilangkan kebiasaan ini sejak lima tahun lalu, tetapi saya selalu mengulanginya. Bagaimana solusinya pak kiai, karena kebiasaan ini sangat mengganggu aktivitas keseharian saya?

+62-857-4197-xxxxResepnya hentikan kebiasaan tersebut. Isi

waktu dengan kegiatan-kegiatan yang positif, berusaha tidak selalu sendirian, banyak saum, olahraga yang cukup. Kalau sudah siap, segera menikah. Berdoalah kepada Allah agar diberi ke-mampuan menghentikan kebiasaan tersebut.

Apakah mengambil KPR itu termasuk riba? +62-856-4015-xxxx

Tidak riba sepanjang tidak ada penipuan, rida, dan transparan, serta akad yang jelas. Lebih aman lagi kalau transaksinya lewat bank syariah.

Pak kiai, saya seorang perempuan yang mempunyai masalah rumit yakni belum bisa melunasi lilitan utang selama enam tahun ini. Saya sudah berusaha ke mana-mana, tapi belum juga mendapatkan jalan keluar. Mohon saran dan solusi pak kiai.

+62-896-5355-xxxxMinta tolonglah kepada Allah dengan usaha

yang cerdas dan ulet, serta berdoa dan taqarub kepada-Nya. Kalau memungkinkan, hubungi lem-baga ZIS terdekat.

Bapak saya salah seorang pengurus masjid (DKM) di kampungnya. Jika ada yang mening-gal, beliau menerima fi dyah dari keluarga yang ditinggalkan untuk dibagikan ke fakir miskin.

Setahu saya fi dyah itu hanya untuk puasa. Apa ada fi dyah untuk salat yang ditinggalkan?

+62-896-2738-xxxx Untuk salat tidak ada fi dyah. Tetapi kalau orang

tidak salat kemudian banyak sedekah, tentu lebih baik daripada tidak salat dan sedekah.

Saya seorang mahasiswi yang sudah bertu-nangan. Rencananya menikah setelah selesai kuliah. Apakah ada batasan waktu antara bertunangan dengan pernikahan nantinya, dan apakah ada larangan bagi saya dalam berte-man?

+62-852-7909-xxxx Tidak ada batasan yang tegas. Tetapi ukuran-

nya adalah kemaslahatan dan keselamatan dari dosa pergaulannya lelaki dengan perempuan bukan muhrim, lebih cepat lebih baik. Pertemanan antara lelaki dan perempuan bukan muhrim, sepanjang niat baik dan tidak melanggar keten-tuan agama, boleh-boleh saja.

Pak kiai, adakah syahadat diri itu?+62-812-2438-xxxx

Syahadat itu dibaca ketika non muslim masuk Islam, selanjutnya dibaca ketika azan, qomat, salat, kadang-kadang ketika khitbah, sebelum akad nikah, atau ikrar menduduki jabatan.(*)

23

seputarislam

Page 24: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

Oleh:

menunaikan kewajibannya di keluarga. Perbaiki ibadah, perbanyak doa, terlebih pada waktu-waktu ijabahnya doa, semisal setelah salat fardhu dan pada sepertiga malam terakhir. Allah Mahakuasa untuk memberi hidayah dan membolak-balik hati manusia. Teteh termasuk orang yang yakin dengan kekuatan doa. Teruslah berdoa, jauhi maksiat, dan perbanyak amal saleh.

Kedua, mohon pula kepada orangtua atau pun

Ninih MuthmainnahKetua Dewan Pembina Yayasan Daarul Muthmainnah

SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357

ASSALAMU’ALAIKUM Teteh, saya punya suami yang tidak pernah salat. Kerjanya hanya tidur dan main game. Saya juga sering diomelin oleh orangtua karena melihat suami seperti itu.Pa-dahal, kurang bagaimana saya selalu mengin-gatkannya untuk salat. Jujur saya ngebatin Teh melihat suami tidak mau berubah. Pada sisi yang lain, saya tertekan karena sering diomelin orangtua. Mohon solusinya Teh.

+62-838-2202-xxxxWa’alaikumussalam wr wb. Setiap orang memi-

liki ujiannya masing-masing. Ada yang diuji den-gan utang, penyakit, orangtua, anak, dan ada pula yang diuji oleh pasangan (suami atau istri). Apapun ujiannya, yang jelas, semuanya sudah terukur. Lâ yukallifullâha nafsan illa wus’aha. Allah Ta’ala tidak mungkin menguji seorang hamba di luar batas ke-mampuannya. Maka, yakinlah saudariku, ujian yang Allah hadirkan, kita pasti bisa mengatasinya dan pasti ada kebaikan di baliknya.

Terkait suami, Teteh yakin tidak ada seorang pun laki-laki (terlebih yang sudah beristri) yang in-gin menganggur. Sebab, dengan menganggur har-ga dirinya jatuh di hadapan istri dan keluarganya. Dengan menganggur dia tidak punya apa-apa dan tidak dianggap apa-apa oleh orang lain. Siapa pun yang menjadi suami, selama dia normal, dia pasti ingin memberikan yang terbaik untuk keluarganya.

Maka: Pertama, carilah sebab mengapa suami tidak se-

mangat bekerja? Apakah karena kemalasan atau karena ada kondisi di luar kemampuan suami untuk menyele-saikannya, semisal suami kurang memiliki keterampilan. Kalau kurang keterampilan, kita wajib membantu suami untuk bisa bekerja sesuai dengan apa yang dia bisa. Asal-kan halal, bekerja apapun tidak masalah.

Kalau karena malas, doakan suami agar di-jauhkan dari sikap malas. Kita pun harus menjadi jalan hidayah bagi suami, sehingga dia mampu

SUAMI MALAS SALAT DAN BEKERJA

24

curhatmuslimah

Page 25: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

mertua agar berkenan mendoakan suami. Sesung-guhnya, di antara doa yang tidak tertolak adalah doa orangtua kepada anaknya. Kita jangan mem-bantah orangtua. Kalau dimarahi lebih baik diam, lalu minta agar beliau tulus mendoakan suami.

Ketiga, teruslah untuk menjadi istri yang selalu memotivasi. Suami istri itu ibarat berjalan dengan dua kaki. Ada kaki kanan dan kaki kiri. Apabila salah satu tidak berfungsi, kaki yang satunya harus tetap

mendukung agar tepat bisa berjalan. Jadi, kalau suami tidak bekerja, istri siap untuk membantu mencarikan solusi dengan niat karena Allah, bukan karena keterpaksaan.

Keempat, terkait suami yang belum mau salat, itu pasti karena beliau belum paham tentang arti penting salat. Orang yang paham keutamaan salat, pasti tidak akan mau meninggalkannya. Maka, tugas kita (selain dengan terus berdoa) adalah bagaimana memberi suami pemahaman tentang apa dan bagaimana salat. Dalam hal ini, kita bisa meminta bantuan ke-pada orang yang dihormati suami agar bisa menasi-hati beliau untuk salat dan bahayanya meninggalkan salat. Kalau memungkinkan, kita bisa mengajaknya ke pengajian, memberi buku bacaan tentang keuta-maan salat, dan sejenisnya. Pastikan ajakan kita tidak menyudutkan atau menggurui sehingga suami me-maknai nasihat sebagai ancaman, paksaan, dan bu-kan ajakan kebaikan.

Selamat berjuang untuk tetap mendampingi suami melewati masa-masa sulit, tentu dengan niat untuk mencari rida Allah semata.

Teruslah untuk menjadi istri yang selalu memo vasi. Suami istri itu ibarat berjalan dengan dua kaki. Ada kaki kanan dan kaki kiri. Apabila salah satu dak berfungsi, kaki yang satunya

harus tetap mendukung agar tepat bisa berjalan. Jadi, kalau suami dak bekerja, istri siap untuk membantu mencarikan solusi dengan niat karena Allah, bukan karena keterpaksaan.

25

Page 26: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

26

”ALLAH melaknat orang yang menyambung rambut (menyanggul), meminta disambungkan rambut (disanggul), menggambar tato dan yang minta untuk ditato.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Oleh: Dr. Tauhid Nur Azhar, M.Kes Akademisi, peneliti, penulis buku, trainer, konsultan, dan pendiri Fakultas Kedokteran Unisba

BAHAYA DI BALIK MENATO TUBUH

Bahaya Tato bagi Kesehatan Tubuh Bahaya tato sebenarnya sudah bisa diidentifi -

kasi pada saat pembuatannya. Dilihat dari segi fi kih, khususnya aspek manfaat dan mudharat, tato su-dah jatuh pada mudharat alias sedikit manfaatnya tapi banyak kerugiannya. Sesteril apapun proses mentato, walaupun sudah sesuai dengan kaidah medis, aktivitas ini tetap saja berisiko menghadir-kan dan menularkan beragam bibit penyakit ber-bahaya yang memiliki daya bunuh mengerikan. Dengan demikian, dari proses awalnya saja, aktivi-tas merajah atau menato tubuh sangat berisiko be-sar membantu proses penyebaran penyakit.

Selain itu, perubahan dengan penambahan warna pada pigmen kulit, baik itu melalui tato di kulit atau pun mengerok bulu alis dan mengganti-nya dengan alis yang artifi sial (tiruan, palsu), akan membawa dampak negatif yang membahayakan. Memasukkan zat warna seaman apapun ke dalam tubuh, sebagaimana diklaim oleh industri farmasi, tentu berbeda dengan zat warna asli pada tubuh

hidup bugar

Beberapa tahun ke belakang, tato sangat identik dengan kriminalitas, penjahat, gembel, dan simbol-simbol antisosial. Namun, fenomena tersebut

sekarang mulai bergeser.Tato telah menjadi sebuah trend, gaya hidup, dan bagian penting dari suaatu seni tubuh. Kini, tato bukan saja milik preman, kalangan selebritis, atlet, sampai pemuda kampung pun dengan bangga mema-merkan tato di tubuhnya. Padahal, dari sudut pandang agama, keharaman tato sudah sangat jelas. Rasulullah saw melaknat orang menato dan yang minta ditato.

Apa hikmah di balik larangan ini? Ada se-jumlah pendekatan yang dapat kita ajukan dalam melihat fenomena ini. Kita bisa meng-gunakan pendekatan neurosains (ilmu otak), psikologis, filsafat, agama, dan tentu saja kese-hatan. Dalam tulisan ini, kita akan coba melihat bahaya tato bagi kesehatan kulit dan keseha-tan tubuh (fisik) secara umum, plus bahaya se-cara psikososial.

Page 27: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

27

yang dinamakan pigmen. Kita ambil contoh melanin atau zat pewarna co-

kelat yang ada pada tubuh. Zat-zat warna ini tidak sekadar memberikan keindahan melalui tekstur dan cahaya kecolekatan yang terpancar dari kulit manusia, tetapi juga memancarkan keindahan lain dalam bentuk fungsi biologis. Melanin atau mela-nosid berperan peranan penting dalam produksi vi-tamin D dan proses metabolisme hormon estrogen pada perempuan.

Bayangkanlah bila kulit yang berpengaruh be-sar pada proses pemecahan bilirubin di hati, jika kulit yang menjadi bagian istimewa dari keserasian penciptaan di dalam tubuh, diacak-acak dan modi-fi kasi sedemikian rupa dengan dimasukkan zat-zat warna dalam berbagai pola di luar dari yang dibu-tuhkan tubuh, itu pasti menimbulkan masalah.

Pada tahap awal, kondisi tersebut menimbulk-an gangguan metabolisme dalam tubuh, pemben-tukan vitamin D terhambat, sehingga kinerja ion kalsium (Ca) di dalam tubuh pun terganggu. Hal ini, pada gilirannya, membuat kinerja kalsium menjadi tidak optimal, sehingga mengganggu kinerja neu-rotransmitter dan neuron yang ada di otak. Itulah mengapa, orang yang memakai tato cenderung agresif, bukan sekadar karena gambarnya atau je-nis warna yang digunakannya, tanpa dia sadari tato tersebut sudah mengubah secara langsung kondisi faali dari tubuhnya.

Jika kita perinci, ada beberapa keburukan tato bagi kesehatan tubuh, khususnya kulit:

Tato berwarna bisa menyebabkan reaksi beru-pa alergi pada kulit. Efeknya, kulit akan terasa gatal pada bagian tubuh yang ditato. Alergi ini bisa ber-langsung bertahun-tahun setelah seseorang mena-to tubuhnya.

Tinta tato yang banyak beredar di pasaran bi-asanya terbuat dari bahan kimia yang dapat dike-lompokkan ke dalam unsur logam berat, seperti arsenik, mercuri, perak, emas, dan bismuth, yang sangat berbahaya bagi kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan.

Tato berpotensi menimbulkan infeksi karena bakteri yang ditandai dengan kulit yang memerah, bengkak, sakit, dan bernanah.

Benjolan pada kulit di sekitar area yang ditato (granulomas) menjadi masalah lain yang ditimbul-kan dari menato tubuh. Tato juga bisa mendorong pertumbuhan keloid atau jaringan kulit tambahan yang tumbuh di bekas luka.

Risiko yang bisa muncul saat menato tubuh

adalah jarum terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi penyakit, seperti hepatitis B, hepatitis C, tetanus, dan HIV.

Tato bisa menyebabkan bengkak atau kulit ter-bakar saat si pemilik tato menjalani pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI). MRI menggu-nakan medan magnetik kuat dengan teknologi terkomputerisasi untuk menghasilkan gambaran detail dari organ dan jaringan lunak dalam tubuh lainnya. Tato permanen pada tubuh bisa memenga-ruhi gambar hasil pemeriksaan MRI.

Bahaya Tato secara PsikososialDengan menggunakan tato, pada satu

sisi, seseorang mendapatkan pengakuan di lingkungan pergaulannya. Namun, pada sisi lain, dia direndahkan dan dihinakan oleh ling-kungan yang lebih luas. Hal ini pada akhirnya menimbulkan tekanan besar yang kronis dan berkepanjangan. Boleh jadi dengan menato tubuh, orangtuanya tidak lagi menerima dia, dijauhi oleh tetangga, dicap buruk kemudian dikucilkan, dan sebagainya.

Kondisi semacam ini secara psikologis sangat rentan terhadap hadirnya tekanan berkepanjangan yang mempengaruhi sistem hormonal secara langsung. Hormon-hormon kecemasannya, semisal ACTH dan kortisol, akan naik sehingga melemah-kan sistem imun. Pada akhirnya yang bersangku-tan mudah sakit-sakitan, baik secara fi sik maupun kejiwaan. Maka, tanpa disadari, memasang tato di tubuh akan menurunkan kualitas hidup dan meren-dahkan derajat sebagai makhluk yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Apabila kita simpulkan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika kita hendak meng-gambari tubuh dengan tato, terlebih yang perma-nen sifatnya. Pertama, tato dapat mempengaruhi pigmen kulit. Hal ini berpeluang mempengaruhi proses metabolisme dan kesehatan tubuh secara keseluruhan sehingga berakibat pada terganggu-nya pikiran. Kedua, proses pembuatan tato, yaitu dengan menusukkan jarum ke kulit, berisiko besar menyebarkan penyakit-penyakit menular.

Ketiga, tato akan menurunkan kualitas kese-hatan tubuh sehingga kualitas hidup secara ke-seluruhan pun terganggu. Adapun secara neu-rosains (ilmu otak), yang tidak dibahas di sini, menato tubuh menunjukkan kegamangan yang diakibatkan oleh terganggunya kerja otak dan pi-kiran manusia.(*)

Page 28: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

ANAK-anak memang polos dan tulus dalam berucap. Kepolosan anak-anak

dapat kita lihat dalam ucapan mereka. Baik saat bahagia atau sedihnya.

Tentu, semua itu tercipta dari lingkungan yang baik dan pola asuh

utuh dari keluarga.

SEDEKAH UNTUK KERIDAAN ALLAH

Oleh: Afaf Nazihah, pengajar di Bandung

Banyak hal di dunia ini yang tidak perlu alasan untuk melakukannya. Salah sa-tunya berbuat baik kepada siapa saja. Bila saya ditanya, “Mengapa kamu melakukan

hal itu? Padahal itu bukan tanggung jawabmu?” Saya pun menjawabnya, “Tidak perlu alasan untuk melakukannya, rida Allah yang ingin saya raih.”

Berbagai dinamika hidup silih berganti datang dalam perjalanan hidup saya. Suka duka seakan menjadi bagian episode yang dilalui. Karena itu-lah hidup, penuh perjuangan dan tantangan. Pun

28

penasahabat

Page 29: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

dalam rantauan, saya berusaha mandiri dengan keterbatasan yang ada.

Walau terlahir bukan sebagai anak tunggal, ke-luarga adalah harapan terbesar dan kebahagiaan buat saya. Memiliki keponakan dan adik-adik yang masih bersekolah, memacu saya untuk bisa men-jadi orang sukses, baik fi nansial maupun spiritual. Ingin rasanya keluarga ini dipenuhi dengan cahaya ilmu dunia dan akhirat, yang mana semua itu dapat ditempuh melalui jalur pendidikan.

Kuliah sambil bekerja adalah salah satu ikhtiar yang saya lakukan. Sebagian rezeki yang didapat, saya sedekahkan untuk keluarga tercinta. Saya in-gin adik-adik, dan keluarga besar saya, merasakan indahnya cahaya ilmu yang bernama pendidikan. Walau itu tidak ditempuh gratis, namun saya beru-paya berjuang membantu mereka agar merasakan janji-Nya, yakni Allah meninggikan derajat orang-orang berilmu.

Oleh karena itu, walaupun bukan menjadi tang-gung jawab saya, tapi saya yakin Allah membantu memudahkan jalan-Nya menebar kebaikan. Satu persatu cita-cita saya ter-wujud. Kemudahan-kemu-dahan fasilitas yang saya butuhkan sudah Allah kabulkan. Lalu, men-gapa saya tidak se-makin bersyukur?

Memang bukan waktu sebentar Allah kabulkan dan wujud-kan doa-doa saya. Bukan hitungan hari atau bu-lan, tapi bertahun-tahun

dalam kesabaran dan doa. Karena saya yakin, janji Allah pasti dan benar. Maka, saya yakini itu sebagai asa yang tidak putus demi meraih rida-Nya.

Semakin banyak kita memberi, Allah semakin melipatgandakan rezekinya. Bukan membuat kita miskin atau kesulitan. Justru sedekahlah pembuka pintu rezeki dari pintu yang tidak diduga-duga. Al-hamdulillah, selalu bersyukur kepada-Nya atas se-gala nikmat dan limpahan rezeki yang sudah saya peroleh. Sedekah utamanya memang untuk keluar-ga yang membutuhkan. Saya ingin bersama mere-ka tidak hanya di dunia ini, namun semoga Allah juga menyatukan kami kembali di jannah-Nya kelak. Aamiin.

29

Page 30: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

Melahirkan

putra dari Noer Fuadiyanto dan Nur Farida (donatur

DPU DT Bandung Group Ibu Sonny), pada 9 Juni 2016 di

Bandung.

Zaidan Abqari Yusuf

INFAQZAKAT

KANTOR PUSATJl. Gegerkalong Girang No. 32 Bandung 40153Telp./Fax. 022-2021861, 2021862Website: www.dpudt.org

KANTOR CABANG DPU DAARUT TAUHIID & REKENING:

JAKARTAJakarta PejatenRuko Perkantoran, Jalan Pejaten Raya Kavling 2, No.3, Jakarta Selatan.Telp/Fax: 021 798 6066 Rek: Bank CIMB Syariah 5200 1004 69000 a/n. DPU Daarut Tauhiid

JAKARTA CIPAKUJalan Cipaku 1 No.18 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telpon 021 7235255. Call Center 0896 9000 0001.

Rek Zakat CIMB Syariah 5200 10013 2001

BOGORJalan Johar Raya, Ruko Perum Johar Grande No. 3 Taman Cimanggu, Tanah Sareal, BogorTelp/Fax. 0251-8358441Rek: BNI Syariah 009-1540-948 a/n. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid

TASIKMALAYAJalan Ir. H. Juanda Komplek Juanda Offi ce Center No. 4, Tasikmalaya Telp. 0265-7296890Rek: BSM 700-8274-163 a/n. DPU DT Priangan Timur

YOGYAKARTAJalan KH. Agus Salim No. 56 A Notoprajan, Ngampilan, D.I.YTelp. 0274-6560086Rek: BSM 700-5029-958 a/n. DPU DT Yogyakarta Zakat

SEMARANGJalan Sriwijaya No. 130, SemarangTelp. 024-8444272Rek: Mandiri Syariah 700.793.4836 a/n. daarut tauhiid

SOLOJl. Dr Supomo no. 116 Telp. 0271 7451083Rek: Mandiri Syariah 776-677-6657 a/n. daarut tauhiid

LAMPUNGJalan Terusan Way Semangka No. 42 Pahoman, Bandar LampungTelp. 0721-5600613Rek: Bank Mandiri 114 000 571 7726 a/n. DPU DT Lampung

PALEMBANGJalan Gersik Lrg. Bakung No.1455, Sekip Tengah, Palembang. Telp. 0711 5556 103,

Wa. 0811 7879 009 Rek: BSM 700 3146 361 a/n. DPU DT Palembang Zakat

BATAMKomplek Ruko Tembesi Point (Genta3) Blok A No 3A, Jl. LetJend Suprapto, Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau 29444Hari Kerja (Senin - Jum’at jam 08.00 - 17.00) WA : 0811 7073 075, SMS : 0858 3618 2322 Rek: BMI 4130.0022.77 a/n. Zakat dpu dt

JAMBIJalan Jenderal Sudirman (depan Polda) No. 02 A RT 29 Kel. Tambaksari, Kec. Jambi SelatanTelp. 0823 7746 4808Rek: BNI Syariah 30301-30307 a/n DPU Daarut Tauhiid Zakat

GARUT:Jalan Ranggalawe No. 72, GarutTelp. 0822 171 80001

Rek: Bank Muammalat 104.000.6758 a.n dpu dt priatim

BEKASI:Pondok Ungu Permai, Ruko Marakash Square Blok A8 No.38 Kabupaten Bekasi Telp. 0812-80636868Rek: BNI 0777 333 093 an CIMB Niaga 5170 1001 57002

METRO LAMPUNG:Jalan Sosro Sudarmo No.12 Yosorejo Kota Metro 34111 Telp. 0725-7852684

SUKABUMI:Jalan Kenari 2 No.4, Selabatu Kota Sukabumi.

LUBUK LINGGAU:Jalan Batu Nisan No.20 Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Telp.0821 8014 4445.Rek: BNI Syariah 0427.200.007 a/n Yayasan Daarut Tauhiid

DifabelCarePEDULI KEMANUSIAAN

CP. Satim

Per orang Rp 200.0001 Kursi Roda Rp 2.000.000

INVESTASI AMAL

0819 0273 0454

5300.10025.1003

30

info&kuissahabat

Page 31: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIIDLAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA GABUNGANBULAN AGUSTUS 2016 (UN AUDITED)

SUMBER DANAPenerimaan dana Zakat Rp 854,518,926.85Penerimaan dana Infaq Shadaqah Rp 799,819,814.33 Penerimaan dana Infaq Shadaqah Terikat Rp 3,071,152,528.43 Penerimaan dana Wakaf Rp 180,561,710.19Penerimaan dana Pengelola Rp 785,985,208.92 Penerimaan dana Jasa Bank Rp 3,808,071.82

Jumlah Penerimaan Dana Rp 5,695,846,260.54

PENGGUNAAN DANADana Zakat

Penyaluran untuk Fakir Miskin Rp 1,100,194,653.00 Penyaluran untuk Ibnu Sabil Rp 3,925,000.00 Penyaluran untuk Fisabilillah Rp 175,304,398.00

Jumlah Dana Zakat Rp 1,279,424,051.00

Dana Infaq Shadaqah Program Kebutuhan hidup dasar Rp 1,154,300.00Program Pendidikan Rp 9,981,175.00Program Kesehatan Rp 27,683,200.00Program Ekonomi Rp 20,689,700.00Program Dakwah Sosial Rp 571,071,078.05 Program Kemanusiaan Rp 10,023,047.00 Program Pemberdayaan Komunitas Rp 5,000,000.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Rp 645,602,500.05

Dana Infaq Shodaqoh Terikat Program Dakwah Sosial Rp 323,553,800.00 Program Qurban Rp 396,715,900.00Program Ramadhan Rp 6,971,000.00Program Pendidikan Rp 92,813,700.00Program pemberdayaan ekonomi Rp 3,500,000.00 Program Kemanusiaan/ Bencana Rp 225,447,600.00 Program Pusosman Rp 6,645,000.00 Program Aqiqah Rp 2,850,000.00Penyaluran non cash dan lainnya Rp 22,214,000.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Terikat Rp 1,080,711,000.00

Dana WakafPenyaluran Wakaf Rp 194,955,100.00

Jumlah dana Wakaf Rp 194,955,100.00

Dana Jasa Bank Sarana Umum Rp 10,097,000.00

Jumlah Dana Jasa Bank Rp 10,097,000.00

Dana PengelolaOperasional Kantor Rp 854,087,081.67

Jumlah Dana Pengelola Rp 854,087,081.67

Jumlah Penggunaan Dana Rp 4,064,876,732.72 Surplus / Defi sit Rp 1,630,969,527.82Saldo Awal per 01 Agustus 2016 Rp 20,461,707,124.28Saldo Akhir per 31 Agustus 2016 Rp 22,092,676,652.10

* Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DPU (Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasimalaya, Batam, Bekasi , Jambi , Garut,Metro Lampung ,solo, lubuk linggau & Sukabumi ) dan digunakan untuk membiayai program-program bulan berikutnya

31

keuangan

Page 32: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

PROF. Dr. Khoirul Anwar adalah ilmuwan Indo-nesia yang kini hasil karyanya terkenal di Jepang. Ia menemukan metode komunikasi yang lebih cepat dengan energi lebih sedikit, dan peningka-tan kecepatan pengiriman data meningkat tajam (4G). Dia merupakan lulusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung pada tahun 2000. Kemudian melanjutkan pendidikannya di Nara Institute of Sains Teknologi Jepang.

ADA bahaya luar biasa bagi mereka yang merokok setelah makan. Jika satu batang ro-kok dihisap setelah mengonsumsi makanan, maka bahaya yang ditimbulkan sama dengan merokok sebanyak 10 batang. Hal ini dikarena-kan peredaran darah pada saluran pencernaan meningkat sehabis mengonsumsi makanan. Temuan tersebut dikemukan oleh ahli farmasi berbangsa Nigeria dari Ilorin Teaching Hospital Univercity.

RISALAH Islam memberikan tuntunan bahwa kaum muslim tidak boleh sembarangan men-guap, termasuk tidak boleh mengeluarkan suara saat menguap atau dipermainkan. Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri, ia berkata, “Rasulullah saw pernah bersabda, ‘Jika salah seorang dari kalian menguap, maka hendaklah ia menahan mulutnya dengan tangannya, sebab setan akan masuk.’” (HR. Muslim)

GUNUNG Es B-15 adalah gunung es terbesar yang tercatat dalam sejarah. Luasnya mencapai 3.100 km. Gunung es raksasa ini terjadi karena patahan Ross Ice Shelf pada Maret 2000. Ini diukur sekitar 295 km panjang dan 37 km lebar (183-23 mil), dengan luas permukaan 11.000 km² (4.250 mil²) - lebih besar dari Pulau Jamaika. Massa es diper-kirakan sekitar tiga miliar ton. Setelah hampir satu dekade, bagian dari B-15 masih belum mencair.

Ilmuwan Indonesia Penemu Teknologi 4GBahaya Merokok Setelah Makan

Etika Menguap Menurut IslamGunung Es Terbesar di Dunia

serbaserbi

Page 33: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih
Page 34: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

KH Abdullah GymnastiarPemimpin Pesantren Daarut TauhiId

Oleh:

MENYIKAPI ANAK YANG KURANG BERBAKTIPERNAH dalam sebuah pengajian di Trans Studio Bandung, ada seorang ibu bertanya kepada Aa, “Bagaimana cara menyikapi anak yang semakin besar tapi semakin kurang memperhatikan orangtuanya?” Jawaban Aa sederhana, yaitu tidak perlu dipusingkan.

Saudaraku. Untuk mengurus anak, hal paling mendasar adalah ketika mata me-lihat kepada anak, hati kita harus ingat kepada Allah SWT. Sadari anak sepenuh-

nya ciptaan, karunia dan amanah dari Allah. Kita, orangtua, membikin sehelai bulu tangan saja tidak mampu. Kita juga tahu kalau tidak semua suami-istri setelah menikah pasti segera memi-liki anak. Sebagiannya harus menunggu sekian tahun dan baru diberi anak oleh Allah. Bahkan, ada sebagian yang memang diberi ujian dengan tidak memiliki keturunan. Karena itu, semakin seringlah ingat kepada-Nya.

Nah, kembali pada pertanyaan seorang ibu di awal tulisan tadi, ada tiga hal yang bisa diupayakan kalau misalnya anak kita kurang berbakti.

Satu, sebagai orangtuanya, kita yang bertobat. Boleh jadi, anak yang kurang berbakti adalah buah dari dosa kita yang salah mendidik. Misal, melalai-kan didikan atau teladan tauhidnya. Bisa jadi juga disebabkan dosa kita selama hamil, melahirkan, maupun membesarkannya sehingga anak yang kurang berbakti itu merupakan teguran dari Allah. Allah pasti tahu kelakuan asli orangtuanya, yang ti-dak diketahui oleh anak dan istri/suami.

Dua, sebagai orangtuanya kita yang harus memperbaiki diri. Anak yang kurang berbakti bu-kan tidak harus dinasihati. Namun, bagaimana bisa kita menasihatinya kalau nasihat itu justru lebih sering tidak cocok dengan kelakuan kita sendiri? Allah pasti mengetahui. Misalnya kita berkata ke-pada anak, “Kamu kalau bicara yang lembut!!” Pada-hal kita sendiri berteriak. Atau, “Kamu jangan suka marah!!” tapi sambil marah-marah.

Sebagaimana dalam menerima karunia

seorang anak dari Allah, kita harus bersyukur den-gan mendidiknya. Al-Quran menjelaskan kepada kita,“Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutu-kan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.’” (QS. Luqmân [31]: 13)

Mendidik anak merupakan tugas dan wujud rasa syukur orangtua, dan pelajaran mendasar yang harus kita ajarkan adalah bertauhid kepada Allah SWT. Persoalannya, bagaimana ceritanya kita mendidik anak untuk mengenal Allah, sedang kita sendiri belum mengenal-Nya?

Tiga, atau yang terakhir adalah doakanlah yang bagus untuk anak. Sekarang ini ada bermacam ilmu mengurus anak, seperti ilmu Psikologi Anak, dan sebagainya. Tetapi kalau kita coba ingat za-man dulu, para ibu di kampung-kampung itu lugu-lugu. Mereka mengurus anak tidak pakai ilmu yang macam-macam, melainkan pakai hati. Karena itu berdoa dan minta tolonglah kepada Allah. Misal-nya, “Ya Allah, saya hanya orang bodoh yang tidak mengerti ilmu mendidik anak. Ampun, ya Allah.”

Jadi, perbanyaklah tobat dalam mendidik anak, perbaiki diri kita sebagai orangtua, dan mohonk-anlah doa yang bagus untuknya. Akui kekotoran, kesalahan, ke tidakberdayaan, dan kebodohan kita sebagai orangtua kepada Allah. Lalu, kita berupaya mati-matian menjadi orangtua yang disukai Allah. Yang begitu jauh lebih berharga daripada beragam teori yang membuat kita ujub dan melupakan Al-lah. Mudah-mudahan setiap diri kita, para orang-tua, diberi hadiah dan titipan anak yang saleh. Amiin.(*)

34

kolom aa gym

Page 35: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih

35

Page 36: Hikmah Program Beasiswa Felix Siauw dan Kisah Al-Fatih