analisis wacana hijab dalam buku karya felix y....
TRANSCRIPT
ANALISIS WACANA HIJAB DALAM BUKU
“YUK, BERHIJAB” KARYA FELIX Y. SIAUW
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
NURUL HIDAYATI
NIM. 1110051000178
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
ANALISIS WACANA HIJAB DALAM BUKU
“YUK, BERHIJAB” KARYA FELIX Y. SIAUW
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
NURUL HIDAYATI
NIM. 1110051000178
Pembimbing:
Dr. Fatmawati, MA
NIP. 19760917 200112 2 002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul Analisis wacana Hijab Dalam Buku yuk, BerhijabKarya Felix Y. Siauw telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwahdan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri runvl syariiuiaayarullah Jakartapada hari Selasa tanggal 22 Juli 2014. Skripsi ini telair diterima se6agai salah satu:yarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada frogram studiKomunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta,22 Juli2014
Sidang Munaqasyah
Anggota,
Sekretaris Sidang
MLFita Fathurrokhmah. M.SiNIP. 19830610 200912 2 001
Ketua Sidang
19761t29 200912 I
Penguji I
Rizal. LK. MA40428 199303 1 002
Dosen Pembimbing
NrP. 19760917 2001122 002
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana (S1) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari karya ini merupakan hasil plagiat atau hasil jiplakan
karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di
UIN Syarif Hidyatullah Jakarta.
Jakarta, 22 Juli 2014
Nurul Hidayati
i
ABSTRAK
Nama : Nurul Hidayati
Judul Skripsi : Analisis Wacana Hijab dalam Buku Yuk, Berhijab Karya
Felix Y. Siauw
Buku Yuk, Berhijab adalah sebuah buku yang diharapkan dapat
memberikan lebih dari sekedar inspirasi pada umat Islam saat ini khusunya wanita
muslimah. Dengan memaparkan kedudukan wanita sebelum keberadaan Islam,
cara berhijab yang benar menurut agama Islam. Buku ini terjual secara fenomenal
di Islamic Book Fair 2013 dengan penjualan buku 54.000 eksemplar.
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana struktur wacana hijab dalam
buku Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw baik secara mikro, makro maupun
superstruktur? Bagaimana Felix Y. Siauw memandang hijab yang tertulis dalam
bukunya yang berjudul Yuk, Berhijab? bagaimana masyarakat sebagai pembaca
memandang hijab dalam buku Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw?
Menurut Van Djik analisis wacana merupakan penelitian atas wacana yang
tidak hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari
praktek produksi yang juga harus diamati dan harus dilihat juga bagaimana teks
itu diproduksi. Sehingga kita memperoleh pengetahuan kenapa teks semacam itu
terbentuk. Wacana Van Djik digambarkan mempunyai tiga dimensi/bangunan:
Teks, Kognisi Sosial, dan Konteks sosial. Inti analisis Van Djik adalah
menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis
(Eriyanto: 2008).
Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data yang didapatkan
dari hasil wawancara langsung kepada Felix Y. Siauw selaku penulis buku Yuk,
Berhijab, dari hasil wawancara kepada para pembaca buku Yuk, Berhijab dari
berbagai profesi, dari hasil observasi teks, yang kemudian dianalisis.
Adapun yang hasil dari penelitian buku Yuk, Berhijab ini berdasarkan
analisis teks terdapat bagian dari hijab yaitu kerudung (khimar), dan jilbab.
Pandangan pengarang buku cenderung pemberitaan disampaikan secara tersurat
dan diwarnai oleh kepentingan yang memiliki tujuan untuk menyebarkan
ideologinya. Sedangkan pembaca cenderung menyadari pentingnya berhijab dan
tidak hanya berhijab tetapi hijab yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
Kata Kunci : Buku, Hijab, Jilbab, Kerudung.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji dan syukur peneliti sampaikan kehadirat
Allah SWT, Dzat yang maha berkehendak dan maha Kuasa atas segala hal, yang
telah memberikan nikmat dan rahmat-Nya serta taufiq dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi dan merampungkan penulisan skripsi di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan salam semoga tercurahkan keharibaan
baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW, yang merupakan penyelamatan dan
tauladan bagi seluruh manusia di muka bumi ini.
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana adalah membuat karya
ilmiah dalam bentuk skripsi. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak
menjumpai berbagai hambatan dan kesulitan, baik dalam masalah pengaturan
waktu, mencari bahan-bahan pustaka, dan lain sebagainya. Namun berkat
kesungguhan serta motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, alhamdulillah
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Hijab
dalam Buku Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw”.
Selanjutnya pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua yang ku cintai dan
ku sayangi, (Alm) Bapak Suyadi dan Ibu Miyatun yang selalu memberikan kasih
sayang, motivasi, dan tidak akan pernah bisa terbalas, serta segenap
perjuangannya, dan pengorbanannya yang telah dilakukan untuk anakmu ini.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
iii
1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Dr. H. Arief Subhan, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Suparto, M.Ed., Ph.D. Selaku Wakil Dekan (Wadek) I, Drs.
Jumroni, M.Si., selaku Wadek II, dan Dr. Sunandar, M.Ag., selaku Wadek
III.
3. Rachmat Baihaky, MA., selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam dan Fita Fathurokhmah, M.Si, M.A., selaku Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Dr. Fatmawati, MA, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan inspirasinya yang
sangat berharga.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang selama
ini telah memberikan ilmu pengetahuan. Semoga ilmu yang diberikan
dapat bermanfaat.
6. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Yang telah melayani penulis dalam mempergunakan
buku-buku dan literatur yang penulis butuhkan selama penyusunan skripsi
ini.
7. Ustadz Felix Yanwar Siauw dan istri atas kesediaan meluangkan waktu
untuk wawancara, berfoto bersama, dan membagi pengalaman hidup.
iv
8. Kakak Nurul, Kakak Eva, Kartini yang bersedia meluangkan waktunya
untuk diwawancarai sebagai responden.
9. Kakak-kakakku tersayang Sutrisno, Hari Prastiyono, Slamet Turmujianto,
Rochayati serta adikku tersayang Indah Sulistiani. Atas segala kasih
sayang, perhatian, dorongan.
10. Seluruh teman-teman KPI F 2010, yang selalu menemani dan berdiskusi
dalam belajar dan menemani di kala suka dan duka.
11. Sahabat-sahabat Sulastri Damayanti, Iis Sulastri, Siti Mutmainah, Enong
Zahroh, Aisya Wulandari, Isyana Tungga Dewi, Aris Suyitno, Muhammad
Kahfi, Ahmad Ziaul Fitrahudin, Mohammad Fahmi Almansyuri. Serta
teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan disini.
Peneliti ucapkan terima kasih untuk seluruh pihak atas segala bantuan,
dukungan, dan masukan saat menyelesaikan penelitian ini. Peneliti mohon maaf
atas kesalahan maupun kekurangan yang terdapat dalam penelitian. Semoga
penelitian ini menjadi penelitian yang dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Jakarta, 31 Mei 2014
Peneliti
v
DAFTAR ISI
Abstrak ............................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Dafar Isi ............................................................................................................ v
Daftar Tabel ..................................................................................................... vii
Daftar Gambar .................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
E. Metodologi Penelitian ............................................................ 8
F. Tinjauan Pustaka .................................................................... 12
G. Sistematika Penulisan ............................................................ 13
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 15
A. Analisis Wacana ..................................................................... 15
1. Pengertian Analisis dan Wacana ................................... 15
2. Analisis Wacana Kritis Van Djik .................................. 19
3. Kerangka Analisis Wacana Kritis Van Djik .................. 20
B. Pengertian Hijab ..................................................................... 25
1. Kedudukan Hijab ........................................................... 28
2. Kewajiban Hijab ............................................................ 30
3. Keutamaan Hijab bagi wanita Muslimah ...................... 33
BAB III GAMBARAN UMUM BUKU DAN BIOGRAFI FELIX Y.
SIAUW ........................................................................................ 36
A. Resensi Buku Yuk, Berhijab .................................................. 36
B. Deskripsi Tampilan Fisik Buku Yuk, Berhijab ...................... 42
vi
C. Biografi Felix Yanwar Siauw ................................................ 43
D. Curriculum Vitae Penulis Buku ............................................. 49
E. Karya-karya Felix Y. Siauw .................................................. 51
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA ........................................... 52
A. Temuan Data ............................................................................ 52
B. Analisis Data ............................................................................ 52
BAB V PENUTUP .................................................................................... 77
A. Kesimpulan .............................................................................. 77
B. Saran ......................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Elemen-elemen wacana yang dikemukakan oleh Van Djik .......... 21
Tabel 2.2 Skema/ Model Kognisi Van Djik ................................................... 24
Tabel 4.1 Penjabaran dari tema yang terdapat dalam buku Yuk, Berhijab .... 53
Tabel 4.2 Kerangka Analisis Teks Skematik ................................................. 54
Tabel 4.3 Kerangka data analisis teks semantik ............................................ 56
Tabel 4.4 Kerangka Data Analisis Teks Sintaksis ......................................... 58
Tabel 4.5 Penjabaran dari stalistik yang terdapat pada buku Yuk, Berhijab . 62
Tabel 4.6 Kerangka Data Analisis Teks Retoris ............................................ 64
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 & 2 Salah satu bagian isi buku, Yuk, Berhijab yang dikemas
secara ringan.............................................................................. 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Wanita sebelum datangnya Islam di sebagian masyarakat jahiliyah
mengalami masa hidup yang sangat kritis, masyarakat jahiliyah benci
dengan kelahiran seorang wanita, di antara mereka ada yang mengubur anak
wanita secara hidup-hidup di dalam lubang karena takut cela, di antara
mereka ada yang membiarkan wanita hidup dalam dunia kehinaan.1
Kehinaan wanita pada zaman jahiliyah tidak berlaku lagi semenjak
datangnya Islam. Islam datang dengan kemuliannya yang kemudian
memuliakan wanita. Islam sungguh memandang wanita berbeda
sebagaimana peradaban dan agama lain. Islam mengangkat wanita pada
posisi yang tak pernah dicapai wanita dalam peradaban dan agama
manapun. Di dalam Islam sudah jelas bahwa kebahagiaan manusia bukan
terletak pada harta, takhta, dan cinta semata. Tetapi terletak pada ridha
Allah, oleh karenanya baik laki-laki maupun wanita mempunyai
kesempatan yang sama untuk meraihnya.
Islam menghormati perempuan dan menganggap sebagai seorang
manusia yang diberi beban (kewajiban) secara sempurna. Ia mempunyai hak
dan kewajiban dan juga memperoleh imbalan atas perbuatannya, baik di
dunia maupun di akhirat. Perempuan sama sekali bukan rival laki-laki. Laki-
1Amin bin Abdullah Asy-Syaqawi, Kedudukan Wanita dalam Islam (Jakarta: Islamhouse,
2010), cet ke-5, h. 3
2
laki juga bukan rival perempuan, tetapi laki-laki adalah bagian dari
perempuan dan begitu pula sebaliknya. Laki-laki menjadi pelengkap bagi
perempuan dan demikian pula sebaliknya.2
Segala bentuk kezaliman telah dihapuskan dari mereka, dan Islam
mengembalikan kedudukannya, dan menjadikan mereka sebagai mitra lelaki
yang berkedudukan sejajar dalam urusan pahala, siksa dan semua hak,
kecuali perkara yang memang dikhususkan untuk wanita. Sehingga pada
dasarnya, baik itu di dalam Al-Qur’an ataupun Sunnah, masalah khithab
(ajakan atau seruan) dialamatkan kepada laki-laki dan wanita secara sama,
mulai dari martabat manusia sampai pada tanggung jawabnya dalam pidana.
Sebagaimana firman Allah Swt:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun
wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam
surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun”
Mengkaji masalah hijab tidak akan pernah lepas dari pembicaraan
masalah perempuan dan kedudukannya. Kajian tentang kedudukan
perempuan dalam Islam termasuk dalam bidang yang sensitif. Oleh karena
itu, persoalan masyarakat terhadap perempuan dari masa ke masa tidak akan
lepas dari tiga macam pola pikir masyarakat. Tiga macam pola pikiran itu,
masyarakat yang menghinakan kaum perempuan sebagaimana yang terjadi
2 Yusuf Al-Qardhawi, Islam Dan Sekulerisme (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), cet ke-
1, h. 48.
3
pada masa jahiliyah, masyarakat yang selalu memanjakan kaum perempuan
seperti pada zaman kolonial Belanda, yaitu para perempuan itu dipenuhi
kebutuhannya, tetapi tidak mendapatkan hak apapun, dan masyarakat yang
menghendaki emansipasi yakni masyarakat mengharapkan adanya
persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan.
Menjaga kehormatan dan harga diri manusia khususnya kehormatan
wanita adalah suatu asas yang telah diterima dalam agama Islam serta dalam
seluruh aturan-aturan dan hukum-hukumnya. Masalah hijab merupakan
salah satu dari perkara tersebuta. Al-Qur’an telah menjelaskan berbagai
topik hijab dalam berbagai bentuk, gambaran, dan ibarat yang berbeda-beda.
Sebagaimana firman Allah Swt:
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah
mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan
4
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah
suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami
mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka,
atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Oleh karena itu, hijab dipandang sebagai suatu kewajiban dalam
agama Islam dan apabila seseorang mengingkarinya maka dia telah
mengingkari satu hukum yang telah diwajibkan dalam agama dan
mengingkari kewajiban agama berarti terjerumus di dalam kekafiran. 3
Berdasarkan tim redaksi buletinmitsal dalam sit usnya, menyatakan
bahwa kebanyakan kaum Muslim, walau agama mereka Islam, memang
awam dengan penampakan penutup aurat yang syar’i, yang benar menurut
pandangan dalil-dalil Islam. Karena itu, sedikit sekali yang memperhatikan
masalah menutup aurat ini. Adapun yang sudah mengetahui, rupanya belum
sempurna dalam memahami dalil, merancukan antara jilbab dan kerudung,
bahkan menyamakan keduanya. Masalah hijab disini harus diperhatikan
karena tidak hanya dengan cara pemakaian tetapi niat yang benar-benar
untuk berhijab.
Ada juga yang sulit membedakan antara yang mana trend fashion
dan yang menutup aurat. Akhirnya, terjebak pula dalam memamerkan
3http://www.Buletinmitsal.wordpress.com, diakses pada tanggal 21 April, jam 11.30
WIB.
5
penutup aurat, padahal esensi dari menutup aurat justru melindungi
keindahan, sampai waktu dan tempat yang tepat.4
Buku Yuk, Berhijab merupakan salah satu karya Felix Y. Siauw
yang diterbitkan Mizan Pustaka Tahun 2013. Buku Yuk, Berhijab ini
membahas bagaimana Islam memuliakan wanita dari aturan berpakaian.
Bagaimana Islam memuliakan wanita dengan menutup aurat seperti
menggunakan hijab, serta bagaimana wanita dihormati dengan hijab. Seperti
hal yang diharapkan dari buku Yuk, Berhijab dapat menggunakan hijab yang
sesuai dengan syariat agama, yaitu menggunakan kerudung sampai
menutupi dada, memakai baju yang tidak ketat atau longgar agar tidak
menampakkan lekuk tubuh.
Buku Yuk, Berhijab ini dikemas dengan bahasa yang tidak monoton
karena terdapat visualisasi gambar di dalamnya. Seperti di dalam isi buku
hijab ini terdapat contoh gambar kerudung dan jilbab diperjelas, halaman
buku ini 139. Sehingga apa yang dituliskan dalam buku Yuk, berhijab ini
akan lebih mudah dipahami oleh pembaca dan membuat pembaca betah
berlama-lama membaca buku ini. Tidak hanya visualisasi gambar di dalam
buku ini, ustadz Felix adalah seorang muallaf keturunan etnis tionghoa yang
sangat tertarik dengan agama Islam. Hal yang menarik disini karena tidak
semua keturunan cina ingin memeluk agama Islam. Menurut pembaca buku
ini, tidak hanya visualisasi gambarnya tetapi buku hijab ini dikemas
4 Felix Y. Siauw Dan Emeralda Noor Achni, Yuk, Berhijab (Bandung: PT MizanPustaka,
2013), cet ke-5, h. 7
6
semenarik mungkin sehingga tidak membosankan untuk dibaca.5 Kalimat
dalam buku tersebut ringan untuk dipahami namun maknanya jelas dan
mendalam.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis mencoba melakukan
penelitian terhadap sebuah buku yang sekaligus penulis jadikan sebagai
judul skripsi. Dalam skripsi ini penulis mengangkat sebuah judul “Analisis
Wacana Hijab dalam Buku“Yuk, Berhijab” Karya Felix Y. Siauw”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Masalah ini dibatasi dengan hijab yang syar’i menurut Felix Y.
Siauw dalam buku Yuk, Berhijab.
2. Perumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, maka skripsi ini dapat
dirumuskan kedalam masalah penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana struktur wacana hijab dalam buku Yuk, Berhijab karya
Felix Y. Siauw?
b. Bagaimana pandangan Felix Y. Siauw tentang hijab yang tertulis
dalam bukunya yang berjudul Yuk, Berhijab?
c. Bagaimana masyarakat sebagai pembaca memandang hijab dalam
buku Yuk, Berhijab karya Felix Y.Siauw?
5 Wawancara kepada Eva (pembaca buku) pada tanggal 1 Juni 2014.
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan seperti
di atas, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini,
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui struktur wacana hijab dalam buku Yuk, Berhijab
karya Felix Y. Siauw.
2. Untuk mengetahui pandangan Felix Y. Siauw tentang hijab yang
tertulis dalam bukunya yang berjudul Yuk, Berhijab.
3. Untuk mengetahui pandangan masyarakat sebagai pembaca tentang
hijab dalam buku Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini ditinjau dari segi akademis dan
praktisi adalah:
1. Manfaat Akademis:
Penelitian ini diharapkan dapat menarik minat peneliti lain dan
bisa menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga
diharapkan dapat memperkaya khazanah intelektual, wawasan dan
gambaran secara utuh tentang dunia perbukuan Islam. Serta memberikan
wawasan tentang hijab. Dan apabila berhijab agar lebih
menyempurnakan hijabnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat
menambah wacana positif dalam rangka menerapkan suatu bentuk desain
8
dalam media cetak yang sesuai dengan kemajuan tekhnologi yang ada
guna memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini bermanfaat secara praktis diantaranya yakni untuk
mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Penelitian ini
dapat digunakan sebagai referensi mahasiswa KPI dalam meneliti
analisis wacana.
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah analisis wacana atau disebut juga dengan discourse analysis yang
bersifat kualitatif. Seperti yang disampaikan Eriyanto dalam bukunya,
Analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi (kuantitatif)
yang dominan dan banyak dipakai oleh praktisi media, jika analisis isi
(kuantitatif) lebih menekankan pada “apa” (what), analisis wacana
kualitatif lebih menekankan pada “bagaimana” (how) dari pesan atau teks
komunikasi, dengan analisis wacana bukan hanya ingin mengetahui
bagaimana isi teks berita, tetapi juga ingin mengetahui bagaimana pesan
itu disampaikan, lewat frase, kalimat dan metafora berita itu disampaikan,
ditambah dengan melihat bagaimana bangun struktur kebahasan tersebut.
9
Dengan kata lain analisis wacana lebih bisa melihat makna yang
tersembunyi dalam suatu teks. 6
Menurut Van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya
didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari
suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Di sini harus dilihat juga
bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu
pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu.7
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh
keterangan.8 Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah
buku Yuk Berhijab karya Felix Y. Siauw. Dan sebagai objek penelitiannya
adalah konstruksi wacana dari segi atau dimensi teks sosial, kognisi sosial,
dan konteks sosial.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi teks (document research)
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
observasi teks atau document research. Observasi teks dalam hal ini
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu teks berupa data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan sasaran utama dalam analisis,
sedangkan data sekunder diperlukan guna mempertajam analisis data
primer sekaligus dapat dijadikan bahan pelengkap atau pembanding.
6Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),
Cet. Ke-5, h. 270 7Eriyanto, Analisis Wacana, h. 224
8 Tatang M Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 1968), h.92
10
Data primer (Primary sources) yaitu, teks buku Yuk, Berhijab karya
Felix Y. Siauw. Sedangkan data sekunder (Secondary sources) yaitu,
berupa buku-buku dan tulisan lain berkaitan dengan masalah yang
menjadi objek studi ini.
b. Wawancara Mendalam (Depth Interview)
Pada prinsipnya, tekhnik wawancara merupakan tekhnik dimana
penelitian dan informan bertatap muka langsung di dalam wawancara
yang dilakukan.9
Wawancara mendalam ini adalah suatu cara mengumpulkan data
atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan
agar mendapatkan data yang lengkap dan mendalam. Pada wawancara
ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respon
informan, artinya informan bebas memberikan jawaban. Karena itu
peneliti mempunyai tugas menuntut waktu dan tenaga agar informan
bersedia memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam, bila
perlu tidak ada yang disembunyikan. Wawancara seperti ini
berlangsung secara informal, seperti orang sedang mengobrol, tidak
dibatasi adanya perbandingan antara pewawancara dengan informan.10
Dalam hal ini peneliti bertanya kepada narasumber atau sumber
berita menjawab, mengenai buku Yuk, Berhijab. Penelitian ini di
lakukan dengan wawancara kepada Ustadz Felix Y. Siauw (Pengarang
buku Yuk, Berhijab). Dan mewawancarai pembaca buku Yuk, Berhijab
9Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Bumi aksara, 2013), Cet ke-
1, h.165 10
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: kencana, 2008) cet ke-3.
h.100 & 108
11
dari berbagai kalangan yaitu ada yang berprofesi guru, wiraswasta, dan
mahasiswa.
4. Teknik Analisis Data
Peneliti mendapatkan data-data dari hasil wawancara dengan
penulis buku Yuk, Berhijab, dan berbagai referensi yang membantu
peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini, baik berupa buku maupun
data dari internet. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis wacana lebih
melihat kepada wacana hijab yang akan diteliti, data-data akan disesuaikan
dengan metode yang digunakan Teun A. Van Djik, yaitu meneliti dari
analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Data-data tersebut
merupakan data yang terdapat dalam buku Yuk, Berhijab, kemudian akan
ditafsirkan dalam analisis wacana.
5. Waktu dan Tempat Wawancara
Wawancara ini dilaksanakan dua kali karena data-data yang
didapatkan peneliti sudah cukup untuk diolah ke dalam penelitian.
Wawancara pertama yaitu pada bulan Januari yakni hari Senin tanggal 27
Januari 2014. Tempat wawancara dilakukan digedung Auditorium TVRI
(Televisi Republik Indonesia) ketika Felix melakukan tapping siaran acara
Inspirasi Iman.
Wawancara kedua pada bulan April yakni hari Rabu tanggal 23
April 2014 yang berlangsung di ruko milik Felix Yanwar Siauw yang
beralamat di jalan Daan Mogot Baru Ruko Jimbaran KF3A sebelum Felix
melakukan kajian. Wawancara ini dilakukan dengan sebelumnya
12
berkoordinasi terlebih dahulu dengan Felix selaku penulis buku Yuk,
Berhijab.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah mengkaji di perpustakaan,
dalam pengkajian tersebut ada beberapa skripsi mengenai analisis wacana,
antara lain:
1. Skripsi tahun 2009 dengan judul Analisis Wacana Rubrik Refleksi
Majalah Mata Air mengandung pesan moral dilihat dari fenomena
sosial keagamaan.
2. Skripsi tahun 2013 yang ditulis oleh Fillaily Adisti, dengan judul
Analisis Wacana Pada Buku “Salon Kepribadian: New Jangan jadi
Muslimah Nyebelin” Karya Asma Nadia.
3. Skripsi tahun 2013 dengan judul Analisis isi pesan dakwah dalam
novel Ummi karya Asma Nadia. Skripsi ini ditulis oleh Iis Rachmania,
2013 yang dalam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah tentang
hijab. Sedangkan penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Wacana Rubrik
Refleksi Majalah Mata Air” mengenai pesan moral. Penelitian skripsi yang
berjudul Analisis Wacana pada Buku “Salon Kepribadian: New Jangan jadi
Muslimah Nyebelin” mengenai kepribadian seorang muslimah. Sedangkan
skripsi yang berjudul “Analisis Isi Pesan Dakwah dalam novel Ummi”
mengenai pesan dakwah yang termuat dalam novel Ummi karya Asma Nadia.
Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitian lainnya adalah sama-
sama membahas mengenai analisis wacana dengan teori Teun A.Van Djik.
13
Namun, pembahasan mengenai “Analisis Wacana Hijab dalam buku
Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw” Dengan demikian, sangat penting
kiranya melakukan kajian lebih lajut secara komprehensif, sehingga
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini bertujuan untuk memperjelas garis
besar dari penyusunan skripsi ini, maka sistematika ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN:
Berisikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,
tinjauan pustaka, sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI:
Penjabaran analisis wacana, pengertian analisis wacana Van Djik,
pengertian hijab, kedudukan hijab, kewajiban hijab, keutamaan
hijab bagi wanita muslimah.
BAB III GAMBARAN UMUM BUKU DAN BIOGRAFI FELIX Y.
SIAUW:
Dalam bab ini diuraikan resensi buku yuk berhijab, diskripsi
tampilan fisik buku, biografi Felix Y.Siauw, curiculum vitae
penulis Buku dan Karya-Karya Felix Y. Siauw yang lainnya.
14
BAB IV ANALISIS BUKU:
Menguraikan struktur teks hijab dalam buku Yuk, Berhijab, hijab
dilihat dari pandangan pengarang, hijab dilihat dari pandangan
masyarakat sebagai pembaca buku Yuk, Berhijab.
BAB V PENUTUP:
Kesimpulan dan Saran.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Analisis Wacana
1. Pengertian Analisis dan Wacana
Analisis wacana merupakan bentuk analisis relatif baru yang
berkembang terutama sejak tahun 1970-an, seiring dengan studi
mengenai sruktur, fungsi, dan proses dari suatu teks.1
Analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya. Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta berhubungan antar-bagian untuk
memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.2
Secara etimologi istilah wacana seperti yang dikutip Dedy
Mulyana berasal dari bahasa sansekerta wac/wak/vak yang berarti
“berkata” atau “berucap”. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan
menjadi wacana. Kata “ana” yang berada dibelakang adalah sufiks
(akhiran) yang bermakna membedakan (nominalisasi).
Dengan demikian, kata wacana dapat diartikan sebagai perkataan
atau aturan. Dalam kamus bahasa jawa kuno Indonesia karangan
1Dennis McQuail, Mass Communication Theory: An Introduction (London: Sage
Publication, 19953rd edition), h. 276-277. 2Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta, Balai
Pustaka 1998), h.32.
16
Wojowasito terdapat kata waca yang berarti baca, wacaka adalah
mengucapkan dan kata wacana berarti perkataan.3
Terdapat tiga makna dari kata wacana . Pertama, percakapan,
ucapan dan tutur. Kedua, keseluruhan tutur atau cakapan yang
merupakan satu kesatuan. Ketiga, satuan bahasa terbesar, terlengkap
yang realisasinya pada bentuk karangan yang lebih utuh seperti novel,
buku-buku dan artikel.4
Istilah analisis wacana adalah istilah umum yang dipakai dalam
banyak disiplin ilmu dan dengan berbagai pengertian. Meskipun ada
gradasi yang besar dari berbagai definisi, titik singgungnya adalah
analisis wacana berhubungan dengan studi mengenai bahasa atau
pemakaian bahasa. Adapun tokoh-tokoh dalam analisis wacana yaitu
Michel Foucault dan Althusser, Roger Fowler, Theoan Leeuwen, Sara
Mills, Teun A. Van Djik, dan Norman Fairclough.5
Dalam analisis wacana yang menjadi sorotan utama adalah
representasi, bagaimana seseorang atau segala sesuatu itu tidak tampil
sendiri, tetapi ditampilkan melalui media bahasa. Baik tertulis, suara,
maupun gambar. Bahasa di sini tidak dimaknai sebagai sesuatu yang
netral yang bisa mentransmisikan dan menghadirkan realitas seperti
keadaan aslinya. Bahasa di sini bukan dimaknai sebagai sesuatu yang
netral, tetapi sudah tercelup oleh ideologi yang membawa muatan
3Mulyana, Kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana,
(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), h. 3. 4Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1988), Cet ke-1, h. 32. 5Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2006), Cet ke-5 h.
20.
17
kekuasaan tertentu. Bahasa adalah suatu praktik sosial, melalui mana
seseorang atau kelompok ditampilkan dan didefinisikan. Lewat bahasa,
seseorang ditampilkan secara baik dan buruk untuk ditampilkan kepada
masyarakat.
Riyanto Partiko sebagaimana dikutip dalam bukunya Alex Sobur
mendefinisikan analisis teks media yaitu bahwa wacana adalah sebuah
proses berpikir seseorang yang memiliki ikatan dengan ada dan tidaknya
sebuah kesatuan dan koherensi.6
Alex Sobur sendiri mengartikan wacana sebagai rangkaian tutur
yang mengungkapkan suatu hal yang disajikan secara teratur, sistematis
dalam satu kesatuan yang koheren dan pembahasan wacana merupakan
pembahasan terhadap hubungan antara konteks-konteks yang terdapat
dalam teks, pembahasan ini bertujuan menjelaskan antar kalimat atau
antar tujuan yang membentuk wacana.7
Analisis terhadap wacana termasuk ke dalam penelitian yang
bersifat deskriptif. Deskriptif diartikan melukiskan variabel demi
variabel, satu demi satu. Ciri lain metode deskriptif adalah titik berat
pada observasi dan suasana ilmiah. Penelitian deskriptif ditujukan untuk :
pertama, mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan
gejala yang ada. Kedua, mengidentifikasi masalah atau memeriksa
kondisi dan praktek-praktek yang berlaku. Ketiga, membuat
perbandingan atau evaluasi. Keempat, menentukan apa yang dilakukan
6Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Semiotik
dan Framing, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), Cet ke-5, h. 10. 7Sobur, Analisis Teks Media, h. 11.
18
orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari
pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada
waktu yang akan datang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor
mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati.
Penelitian kualitatif mempunyai ciri-ciri yang membedakan
dengan jenis penelitian lainnya : 8
a. Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau
pada konteks dari suatu entitas.
b. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan
orang lain merupakan alat pengumpul data utama.
c. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif.
d. Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif.
e. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan
penyusunan teori substantive yang berasal dari data.
f. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan
angka-angka.
g. Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi “proses”
daripada “hasil”.
8Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya , 2000),
h. 3.
19
h. Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkannya batas dalam
penelitiannya atas dasar focus yang timbul sebagai masalah dalam
penelitian.
i. Penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, realibilitas dan
objektifitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim
digunakan dalam penelitian klasik.
j. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus
disesuaikan dengan kenyataan lapangan.
2. Analisis Wacana Van Djik
Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan
dan dikembangkan oleh beberapa ahli, barangkali model van Djik adalah
model yang banyak dipakai. Hal ini kemungkinan karena van Djik
mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan
dipakai secara praktis.
Menurut Van Djik sendiri analisis wacana merupakan penelitian
atas wacana yang tidak hanya didasarkan pada analisis teks semata,
namun perlunya sebuah objek kajian yang juga membahas mengenai
bagaimana teks tersebut di produksi sehingga kita mendapatkan sebuah
pengetahuan mengenai teks tersebut. Melalui analisis wacana tidak hanya
mengetahui isi teks, tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan lewat
kata, frase, kalimat, metafora seperti apa yang disampaikan, kenapa harus
disampaikan dan bagaimana pesan-pesan itu tersusun dan dipahami.
Karena analisis wacana lebih melihat isi pesan yang akan diteliti. Unsur
20
penting dalam analisis wacana adalah kepaduan dan kesatuan serta
penafsiran peneliti.
Elemen kognisi sosial yang dipakai oleh van djik dalam
menganalisis sebuah wacana. Kognisi sosial memiliki dua sisi
pemahaman, yaitu di satu sisi hal tersebut menunjukkan bagaimana suatu
teks diproduksi, dan di sisi lain kognisi sosial menggambarkan
bagaimana kondisi sosial atau nilai-nilai masyarakat itu menyebar
sehingga diserap lalu dapat dijadikan sebuah teks tersebut.9
Analisis wacana menitik beratkan pada penggambaran teks dan
konteks secara bersama-sama dalam suatu proses kognisi dalam
komunikasi. Analisis wacana tulisan, bukan hanya sekedar meneliti pada
kalimat itu dibentuk dan tujuan dari kata atau kalimat itu disajikan.
Dengan kata lain analisis wacana tidak hanya melihat persoalan yang
terbatas pada apa yang nampak, tetapi melihat apa yang ada dibalik
tulisan, baik yang menyangkut hubungan maupun keterkaitan.
3. Kerangka Analisis Wacana Van Djik
a. Teks
Teun A. Van Djik melihat suatu wacana terdiri atas berbagai
struktur atau tingkatan, yang masing-masing bagian saling
mendukung. Van Djik membaginya dalam tingkatan:10
1) Struktur makro merupakan makna global dari suatu teks yang
dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu teks. Tema
9Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2006), Cet ke-5 h.
221. 10
Shobur, Analisis Teks Media, h.71.
21
wacana bukan hanya isi tapi juga sisi tertentu dari suatu
peristiwa.
2) Superstruktur adalah kerangka suatu teks bagaimana struktur
dan elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh.
3) Struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati
dengan menganalisis kata, kalimat, preposisi, anak kalimat,
paraphrase yang dipakai, dan sebagainya.
Tabel 2.1
Elemen-elemen wacana yang dikemukakan oleh Van Djik dapat
digambarkan sebagai berikut :11
Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen
Struktur Makro Tematik
Tema/topik yang dikedepankan dalam
suatu berita
Topik
Superstruktur Skematik
Bagaimana bagian dan urutan berita
diskemakan dalam teks berita utuh
Skema
Struktur Mikro Semantik
Makna yang ingin ditekankan dalam
teks berita. Misal dengan memberi detil
pada satu atau membuat eksplisit satu
sisi dan mengurangi detil sisi lain.
Latar, detil,
maksud,
praanggapan,
nominalisasi.
Struktur Mikro Sintaksis,
Bagaimana kalimat (bentuk, susunan)
yang dipilih.
Bentuk kalimat,
koherensi, kata
ganti.
Struktur Mikro Stilistik
Bagaimana pilihan kata yang dipakai
dalam teks berita.
Leksikon
11
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Teks Media, hlm.228-229.
22
Struktur Mikro Retoris
Bagaimana dan dengan cara penekanan
dilakukan.
Grafis,
metafora,
ekspresi.
Dalam pandangan Van Djik segala teks bisa dianalisis dengan
menggunakan elemen tersebut. Berikut adalah penjelasan singkat
tentang elemen-elemen tersebut :
1) Tematik secara harfiah tema berarti sesuatu yang telah diuraikan.
Kata ini berasal dari kata Yunani thitenia yang berarti
meletakkan. Tema adalah pokok pemikiran penulis yang
disampaikan kepada khalayak.12
2) Skematik menjelaskan bentuk wacana umum yang disusun
dengan sejumlah kategori seperti pendahuluan, isi, kesimpulan,
pemecahan, masalah, penutup dan sebagainya. Struktur skematik
memberi penekanan bagaimana yang didahulukan dan bagaimana
yang bisa dikemudiankan sebagai strategi untuk
menyembunyikan informasi penting.
3) Semantik adalah bagian dari tata bahasa yang menyelidiki tentang
tatamakna atau arti kata-kata, dan bentuk linguistik, fungsinya
sebagai simbol dan peran yang dimainkan dalam hubungannya
dengan kata-kata lain dan tindakan manusia.13
12
Alex MA, Kamus Ilmiah Populer Kontemporer, (Surabaya: Karya harapan ,2005),
h.629. 13
Alex MA, Kamus Ilmiah Populer Kontemporer, h.589.
23
4) Sintaksis yaitu bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk
beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase.14
5) Stilistik adalah ilmu penggunaan bahasa dan gaya bahasa dalam
kesusasteraan. Maksutnya bahasa sebagai sarana yang
disampaikan penulis.15
6) Retoris adalah gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara
atau menulis. Misalnya dengan pemakaian kata yang berlebihan
(hiperbolik) atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi
persuasif, dan berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu
disampaikan kepada khalayak.
b. Kognisi Sosial
Analisis kognisi sosial menekankan bagaimana peristiwa
dipahami, didefinisikan, dianalisis dan ditafsirkan, kemudian
ditampilkan dalam suatu model memori. Proses terbentuknya teks
pada tahap ini memasukan informasi yang digunakan untuk menulis
dari suatu wacana tertentu.
Dimensi kognisi sosial disini kognisi sosial meneliti
bagaimana kesadaran mental wartawan dalam membentuk suatu teks.
Struktur wacana itu menunjukkan sejumlah makna, pendapat dan
ideologi. Dibutuhkannnya kognisi sosial ini karena setiap teks
14
Pateda, Semantik Leksikal, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), h.85. 15
Pateda, Semantik Leksikal, h. 8.
24
dihasilkan melalui kesadaran pengetahuan, prasangka, atau
pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa.
Tabel 2.2
Skema/ Model Kognisi Van Djik
a. Skema Person (Person Schemas). Skema ini
menggambarkan bagaimana seseorang menggambarkan
dan memandang orang lain.
b. Skema Diri (self Schemas). Skema ini berhubungan
dengan bagaimana diri sendiri dipandang, dipahami, dan
digambarkan oleh seseorang.
c. Skema Peran (Role Schemas). Skema ini berhubungan
dengan bagaimana seseorang memandang dan
menggambarkan peranan dan posisi seseorang dalam
masyarakat.
d. Skema Peristiwa (Event Schemas). Skema ini yang paling
sering dipakai, karena setiap peristiwa selalu ditafsirkan
dan dimaknai dengan skema tertentu.
c. Konteks Sosial
Dimensi konteks sosial melihat bagaimana suatu teks
dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial yang berkembang
dalam suatu masyarakat atas suatu wacana, dalam artian melihat
25
bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat, proses
produksi dan reproduksi seseorang atau peristiwa yang digambarkan.
Dalam kerangka van djik, penelitian mengenai bagaimana
wacana diproduksi dalam masyarakat sangat diperlukan, karena dapat
dijadikan acuan dalam mengkaji teks yang dihubungkan lebih jauh
dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang atas suatu
peristiwa.
B. Pengertian Hijab
Untuk memahami pengertian hijab, terlebih dahulu mengetahui makna
hijab, yang pada saat ini biasa digunakan untuk menunjuk kepada pakaian
wanita. Kata ini memberi makna “penutup”, karena menunjuk kepada suatu
alat penutup. Tetapi, bukan berarti semua penutup adalah hijab. Penutup yang
dimaksud sebagai hijab muncul di balik kata tabir.16
Penggunaan kata satr sebagai ganti hijab dalam arti “penutup”, telah
digunakan khususnya oleh para ahli hukum agama (fuqaha). Para fuqaha,
apakah dalam bab shalat atau dalam bab nikah, merujuk kepada masalah ini,
serta menggunakan kata satr, bukan hijab.
Kata ini tidak diubah, dan selanjutnya kita menggunakan kata
“penutup” atau satr, karena sebagaimana telah dikatakan makna yang lazim
dari kata hijab adalah selubung (veil). Jika digunakan dalam arti “penutup”,
kata ini memberikan pengertian seorang wanita yang ditempatkan di belakang
sebuah tabir. Hal inilah yang menyebabkan begitu banyak orang berpikir
16
Murtadha Muthahhari, Hijab Gaya Hidup Wanita Islam, (Bandung: Mizan, 1988), cet
ke 1, h. 11-18.
26
bahwa Islam menghendaki wanita untuk selalu berada di belakang tabir, harus
dipingit dan tidak boleh meninggalkan rumah.
Pengertian hijab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti
penghalang. Pada beberapa negara berbahasa Arab serta negara-negara Barat,
kata “hijab” lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh
wanita muslim. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk
kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama.
Pengertian hijab dalam Islam adalah kata dalam bahasa Arab yang
berarti penghalang. Tetapi kata ini lebih sering mengarah pada kata “jilbab”,
tetapi dalam ilmu Islam hijab tidak terbatas pada jilbab saja, juga pada
penampilan dan perilaku manusia setiap harinya.
Menurut filsafat di balik hijab bagi wanita dalam Islam adalah bahwa
wanita harus menutup tubuhnya di dalam pergaulannya dengan laki-laki yang
menurut hukum agama bukan muhrim-nya, dan bahwa dia tidak boleh
memamerkan dirinya. Fillsafat hijab Islam bertumpu pada beberapa hal,
sebagian bersifat psikologis, sebagian berhubungan dengan rumah dan
keluarga, dan sebagian lainnya memiliki akar-akar sosiologis dan sebagian di
antaranya berhubungan dengan pengangkatan kemuliaan wanita dan
pencegahan agar tidak sampai terhina.
Di dalam Islam hijab berakar pada sebuah masalah yang lebih umum
dan mendasar. Yaitu, ajaran Islam bertujuan membatasi seluruh bentuk
kebutuhan keindahan diri hanya pada lingkungan keluarga dan perkawinan di
dalam ikatan pernikahan, sehingga masyarakat hanya merupakan sebuah
27
tempat untuk bekerja dan beraktivitas. Hal ini berlawanan dengan sistem
barat saat ini yang membaurkan pekerjaan dengan kesenangan diri. Dan Islam
memisahkan sepenuhnya kedua lingkungan ini.
lslam mewasiatkan kepada wanita hal-hal yang seharusnya dipelihara
ketika mengenakan pakaian, sehingga sempurna penutup badannya.
Misalnya, apabila dia mengenakan kerudung, maka dia harus menjulurkannya
ke depan, sehingga ujungnya akan menutupi leher dan celah-celah qamis.17
Menurut Al-Kasysyaf oleh Az-Zamakhsyari jilbab adalah pakaian
yang luas dan lebih luas dari kerudung dan lebih sempit dari rida‟
(selendang). Dililitkan oleh wanita di kepalanya dan dibiarkan darinya apa
yang dijulurkan ke dadanya. Dan makna kata min dalam min jalabibihinn
adalah menunjukkan tab‟id (sebagian). Dan ia membawa dua kemungkinan:
pertama, agar mereka mengenakan sebagian dari jilbab mereka; dan yang
kedua, agar wanita mengulurkan sebagian dari jilbabnya ke kepala atau ke
wajahnya.
Menurut Al-Muharrir Al-Wajiz oleh Ibnu „Athiyyah jilbab adalah
pakaian yang lebih besar dari kerudung. Dan diriwayatkan dari Ibnu „Abbas
r.a dan Ibnu Mas‟ud r.a.; jilbab adalah rida‟ (selendang). Ibnu „Abbas dan
Ubaidah As-Salmani berpendapat yang demikian itu adalah jika wanita
melipatkannya hingga tidak tampak darinya kecuali hanya satu mata yang
dengannya dia melihat. Ibnu „Abbas dan Qatadah juga berpendapat yang
demikian adalah jika wanita melipatkannya ke atas dahi dan mengikatkannya
17
Abu Syuqqah, Busana dan Perhiasan Wanita Menurut Al-Qur‟an dan Hadis (Bandung:
Mizan, 1995), h.26.
28
kemudian menjulurkannya ke hidung, meskipun tampak kedua matanya; akan
tetapi ia menutup dada dan sebagian besar wajah.
Menurut As-Sirajul-Munir oleh Al-Khatib Asy-Syarbini jilbab adalah
setiap pakaian luar, pakaian dalam, dan tutup yang digunakan untuk
menutupi. Apabila yang dimaksudkan adalah qamis, maka menjulurkannya
adalah menyempurnakannya sampai menutup badannya dan kedua kakinya.
Apabila yang ditutupi itu kepala, maka idna‟-nya adalah menutupi wajahnya
dan lehernya. Apabila yang dimaksudkan menutupi pakaian, maka idna-nya
adalah memanjangkannya dan melonggarkannya hingga menutupi semua
badannya dan pakaiannya. Dan apabila yang dimaksudkan adalah selain
kerudung, maka yang dimaksudka adalah menutupi wajah dan kedua
tangan.18
1. Kedudukan Hijab
Ketika Islam datang, Islam tidak menafikan keberadaan bentuk dan
model pakaian yang dipraktekan para wanita Arab Jahiliyah, melainkan
memberi catatan tersendiri kepada para wanita muslimah terhadap
beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan pakaian yang harus
dikenakan agar sempurna dalam menutup tubuhnya sesuai dengan syariat
agama.19
Misalnya para wanita muslimah dalam mengenakan kerudung
hendaknya menutupnya dari depan hingga ujungnya menutup leher dan
18
Abu Syuqqah, Busana dan Perhiasan Wanita Menurut Al-Qur‟an dan Hadis, h.33.
19
Mohammad Asmawi, ISLAM SENSUAL, Membedah Fenomena Jilbab Trendi (Jakarta:
Darussalam ,2005), h.78-80.
29
belahan baju di dadanya. Juga tidak menampakkan perhiasan atau bagian-
bagian yang mengandung dan mengundang fitnah.
Kain kerudung atau khimar atau tutup kepala adalah satu perangkat
pakaian wanita yang disebutkan dalam teks Al-Quran di atas. Perangkat
lainnya adalah jilbab (baju panjang yang longgar) dan zinah yang berarti
perhiasan dan kecantikan yang diindikasikan bisa mengandung dan
mengundang fitnah bagi yang melihatnya, terutama bagi kaum laki-laki.
Tiga perangkat ini merupakan sesuatu yang integral yang akan
mencerminkan sosok wanita terhormat dan terpandang sekaligus
menunjukkan identitas dirinya.
Hijab merupakan perisai bagi perempuan, karena dengan hijab
kehormatan perempuan akan terjaga. Islam mengangap hijab merupakan
suatu hal yang penting dalam menjaga kehormatan perempuan. Bukan
berarti kehormatan pria tidak penting karena masalah kehormatan bukan
hanya dimiliki oleh perempuan saja. Hanya saja kehormatan perempuan
lebih ditekankan untuk terus dijaga karena pria memiliki kekuatan yang
lebih besar dibanding perempuan. Maka untuk mengimbangi kekuatan ini
perempuan harus menjaga dirinya dengan berhati-hati melalui pemakaian
hijab. Dengan menjaga hijab perempuan akan lepas dari dosa dan pria
melihatnya pun tidak akan berdosa.
Perempuan muslim yang tidak menjaga hijabnya akan mendapat
dosa dan pria bukan muhrim yang melihatnya pun akan terkena dosa.
Perempuan yang membuka hijabnya sama saja dengan perempuan yang
30
tidak berpakaian sama sekali dan menjadikannya rendah di hadapan orang
lain. Hijab merupakan pengaman atau penjaga nilai kemanusiaan.
Perintah pada para wanita muslimah agar mengulurkan khimar
sampai ke dadanya atau mengulurkan jilbab ke seluruh tubuhnya dan tidak
menampakkan perhiasannya adalah sebagai reaksi keras terhadap bentuk
dan model pakaian yang dikenakan para wanita Arab yang mengekspos
sebagian anggota tubuh mereka yang sensual, terutama dadanya yang
terkesan dibiarkan menonjol dan terbuka. Pakaian dan anggota tubuh yang
menimbulkan rangsangan seksual dalam Islam disebut tabarruj, suka
mengeksploitasi anggota tubuhnya. Norma ini bukan berarti Islam anti seni
berpakaian, tetapi yang dilarang dalam moralitas Islam adalah
memamerkan perhiasan di muka umum.
2. Kewajiban Hijab
Konsep Islam ihwal kewajiban menutup aurat, yang merupakan
pengejawantahan naluri malu yang terpendam dalam diri manusia, tidak
akan pernah ditemui di dalam peradaban mana pun. Sebaliknya, Islam
mengajarkan bahwa pakaian adalah penutup aurat, bukan sekedar
perhiasan. Islam mewajibkan setiap wanita dan pria untuk menutupi
anggota tubuhnya yang menarik perhatian lawan jenisnya. Kewajiban
untuk wanita memakai pakaian yang menutupi batasan auratnya, dari atas
kepala hingga ujung jari kaki serta memakai hijab.20
20
Husein Shahab, Jilbab menurut Al-Qur‟an dan As-Sunnah, (Bandung: Mizan,1988), h.
35.
31
Pakaian dan perhiasan adalah dua aspek kemajuan dan peradaban.
Meninggalkan keduanya berarti kembali kepada kehidupan hewani (tak
berbusana). Sedangkan hak milik wanita yang paling utama adalah
kemuliaan, rasa malu, dan kehormatan diri. Pakaian dalam Islam bukanlah
hanya sekedar hiasan yang menempel ditubuh, tetapi pakaian yang
menutup aurat. Dengan Islam mewajibkan setiap muslim untuk menutupi
anggota tubuhnya yang menarik lawan jenis.
Sedangkan masalah berhijab (berbusana yang menutupi seluruh
bagian tubuh dari kepala hingga telapak kaki) bagi muslimah bukanlah
masalah sepele, melainkan masalah besar dan substansi dalam agama
Islam. Berhijab bukanlah sisa peninggalan adat bangsa arab, yang
membuat muslimah non-arab, tidak boleh menirunya. Tapi yang
diperselisihkan ada tidaknya berhijab itu sehingga wanita muslimah bebas
mengenakan atau tidak, padahal hijab adalah suatu hukum yang tegas dan
pasti bagi muslimah diwajibkan oleh Allah untuk mengenakannya. Allah
berfirman :
“Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan
istri-istri orang muslim. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
pengampun lagi Maha Penyayang.”(Qs. Al Ahzab : 59).
32
Dan dalam Qs. An-Nur : 31, Allah berfirman:
“Kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung hingga batas
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada
suami mereka, atau ayah mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-
putra suami mereka, atau saudara –saudara laki-laki mereka, atau putra-
putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki,
atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan
janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. “ (QS Al-Nur
{24}:31”
Dua ayat diatas telah memberikan batasan yang jelas tentang
pakaian yang harus dkenakan oleh wanita muslimah, yaitu wajib menutupi
seluruh tubuhnya terkecuali apa yang dikecualikan oleh syariat (wajah dan
kedua telapak tangan).
33
3. Keutamaan Hijab bagi wanita Muslimah
Seorang wanita muslimah akan menemukan bahwa hukum Islam
ada perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya agar dapat menjaga
kesuciannya, agar dapat menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan
yang tinggi. Syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya adalah
untuk menjaga dirinya dari gangguan orang-orang tidak baik. Syarat ini
bukan untuk mengekang kebebasan akan tetapi sebagai pelindung baginya
agar tidak masuk ke dalam lumpur kehinaan atau menjadi sasaran sorotan
mata dan pusat perhatian.
a. Hijab adalah tanda ketaatan seorang muslimah kepada Allah dan
Rasulnya.
b. Hijab adalah iffah (menjaga diri) Allah menjadikan kewajiban
menggunakan hijab sebagai tanda iffah (menahan diri dari maksiat)
c. Hijab itu kesucian: Hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang
mukmin, laki-laki maupun perempuan. Hijab merupakan pelindung
yang dapat menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit
di dalam hatinya.
d. Hijab adalah pelindung
e. Hijab itu adalah ketakwaan:
34
“Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan,
dan pakaian takwa itulah yang baik. Yang demikian itu adalah
sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka
selalu ingat”.(QS. Al-A‟raf:26).
f. Hijab menunjukkan keimanan: Dalam ayat-ayat di atas Allah
menghimbau kepada wanita beriman untuk memakai hijab yang
menutupi tubuhnya. Ketika seorang wanita yang benar imannya
mendengar ayat ini maka tentu akan melaksanakan perintah Tuhannya
dengan senang hati.
g. Hijab adalah rasa malu : Wanita yang mengumbar auratnya tidak
disangsikan lagi bahwa tidak ada rasa malu darinya, ia mengumbar
auratnya dimana-mana tanpa ada perasaan risih, ia menampilkan
perhiasannya yang tidak selaknya dibuka, ia memamerkan barang
berharganya yang pantas hanya layak untuk ia berikan kepada
suaminya, ia membuka sesuatu yang Allah perintahkan untuk
menutupnya.
h. Hijab adalah ghirah (rasa cemburu) : Para wanita jagalah aurat kalian
supaya kalian menjadi wanita-wanita terhormat. 21
Keutamaan hijab bagi wanita muslimah telah dipaparkan dari
penjelasan di atas. Banyak sekali yang diperoleh wanita dalam
menggunakan hijab salah satunya terhindar dari hal-hal keburukan seperti
godaan-godaan. Hijab menurut kebanyakan orang dipandang sangat mulia
apalagi pemakainya. Hal yang perlu diperhatikan disini adalah bagaimana
21
Artikel ini diakses dari www.kreasi-jilbab.com/2012/12/keutamaan -hijab-bagi-wanita-
muslimah/, pada tanggal 20 Maret 2014, pukul 14:55 WIB.
35
hijab yang benar, tidak hanya memakai hijab untuk kebutuhan trend
fashion tetapi untuk menutupi aurat secara benar menurut agama. Menutup
aurat disini yakni dari cara memakai kerudung harus benar yaitu memakai
kerudung sampai menutupi bawah dada. Jilbab atau baju longgar harus
menutupi sampai mata kaki.
36
BAB III
GAMBARAN UMUM BUKU DAN BIOGRAFI FELIX Y.
SIAUW
A. Resensi Buku Yuk, Berhijab
Yuk, Berhijab merupakan sebuah buku dakwah yang mengajak untuk
berhijab berdasarkan aturan Islam. Buku ini, diawali dengan menceritakan
pandangan Islam tentang wanita, bagaimana memakai hijab yang benar
menurut agama.
Hijab syar’i atau pakaian muslimah yang disyari’atkan yaitu
menutup seluruh tubuh, tidak berbentuk pakaian hias atau mengandung
perhiasan seperti gambar-gambar, accessories dan tulisan-tulisan, tebal tidak
tembus pandang sehingga tidak menampakkan apa yang ada di balik
pakaian tersebut, lebar dan longgar tidak ketat sehingga tidak menampakkan
bagian-bagian anggota tubuh.1
Di dalam buku ini Felix Siauw juga memaparkan terlebih dahulu
bagaimana dunia memandang wanita, Pandangan Islam tentang wanita,
Wanita dan aurat, Tabarruj.
1. Dunia memandang wanita
Dalam bab pertama ini menceritakan nasib wanita ditinjau dari
segi peradabannya. Pada zaman Yunani Kuno membolehkan wanita
1 http://umystha.abatasa.co.id/post/detail/16076/kenapa-harus-berhijab diakses pada
tanggal 16 Agustus 2014 pada pukul 19.00.
37
diperjualbelikan layaknya budak, tidak memiliki hak sipil dan Yunani
Kuno, posisi wanita tidak jauh dari sekedar pemuas nafsu lelaki saja.
Dikisahkan dalam buku-buku dan mitologi-mitologi Yunani, dapat kita
baca bahwa sering kali dewa-dewa berselingkuh dan memiliki anak di
luar nikah. Dewa-dewa gemar berbuat hal-hal yang tidak pantas
dilakukan, hingga lahirlah demigod, manusia setengah dewa, seperti
Hercules, Perseus, Theseus, atau Gilgamesh.
Pada zaman romawi, filosofi hidup yang mendasari peradaban
Romawi tidak jauh dari filosofi Yunani. Hanya lebih sadis, lebih tertata,
dan lebih ekspansif. Wanita hanya objek seksual untuk dinikmati bukan
dikasihi. Coba tengok hasil-hasil karya seni Yunani-Romawi Kuno,
jelaslah bagi mereka wanita hanya untuk dieksploitasi. Bahkan dalam
pandangan Romawi, seorang lelaki tidak bersalah jika membunuh istri
dan anaknya. Pada tahun 550 M, Kaisar Justinian sampai mengeluarkan
aturan pelarangan membunuh istri dan anak. Solusinya, karena tidak
bisa dibunuh, ya akhirnya dijual saja di pasar sebagai budak.2
Zaman di India, tradisi Hindu mengenal sati. Sati adalah sebuah
proses membakar diri bagi janda yang ditinggal mati suaminya.
Sedangkan di peradaban Cina kuno, wanita-wanita sama saja
penempatannya sebagai warga kelas dua. Belajar dan menjadi
cendekiawan hanya hak lelaki. Demikian nasib wanita ditinjau dari segi
peradaban.
2 Felix Y.Siauw, Yuk,berhijab (Bandung: Mizania, 2013), h. 15.
38
Emansipasi kemudian muncul, kesetaraan gender digelar,
bendera feminisme dikibarkan. Di antara kaum wanita mulai bangkit
dan menuntut kesetaraan antara lelaki dan wanita. Tetapi harapan wanita
agar ia sama seperti lelaki dalam segala hal, bukannya berakhir pada
hasil yang memuliakan wanita, tapi berujung kepada penghancuran
martabat wanita sendiri, karena menjauh bahkan mengingkari fitrah.
Bila pada masa lalu wanita direndahkan secara terpaksa, saat ini wanita
rela untuk direndahkan. Menghinakan diri sendiri demi sekeping emas
atau segepok dolar, dengan badan mereka sebagai modal.
Bukan rahasia lagi apabila unsur tidak seharusnya ditonton
adalah unsur utama dalam hiburan, pertunjukkan sampai iklan. Tetapi
tampaknya sutradara dan marketer benar-benar pintar memanfaatkan
insting primitif lelaki, yang pasti tertarik bila ada yang membuka apa
yang seharusnya terlindung. Fashion nampaknya menjadi pembenaran
untuk menjadi murahan, seni jadi alasan untuk tanggalkan harga diri.
Atas nama trend apabila hijab dijadikan fashion untuk memperoleh
popularitas yaitu dengan memakai pakaian yang tidak sopan misalnya
pakaian yang ketat, kerudung tidak menutupi dada harusnya malu
dengan hijab yang dikenakan.3
2. Pandangan Islam tentang Wanita
Islam disini memandang bahwa kebahagiaan manusia bukan
terletak pada harta, tahta, dan cinta semata, tetapi terletak pada ridha
3 Felix Y.Siauw, Yuk,berhijab (Bandung: Mizania, 2013), h. 12-21
39
Allah. Karenanya, baik laki-laki maupun wanita mempunyai kesempatan
yang sama untuk meraihnya.
Dalam Islam, ridha Allah yang menjadi tujuan, memungkinkan
laki-laki dan wanita mencapainya dengan caranya sendiri, berlomba
dengan jalurnya masing-masing. Laki-laki dan wanita tidak berkompetisi
di jalur yang sama, tetapi berkompetisi di jalur kebaikan yang berbeda.
Karena laki-laki dan perempuan memang berbeda. Di dalam timbangan
syariat Islam, apabila laki-laki memperoleh kemuliaan dengan bekerja,
wanita mendapatkannya dengan mengurus rumah tangga Islam memberi
jalur beribadah kepada wanita dengan kelebihan-kelebihan yang Allah
berikan kepada wanita. Oleh karena itu dalam pandangan Islam laki-laki
dan wanita sama harkatnya di hadapan Allah, karena makhluk yang
sama yang diciptakan oleh Allah.
Soekarno memahami bahwa Islam melarang laki-laki
berpandang-pandangan secara langsung dengan perempuan.
Tokoh muslim yang memiliki perhatian terhadap masalah
perempuan salah satunya Moenawar Chalil. Moenawar Chalil
adalah salah satu dari sedikit tokoh Muslim yang membahas
mengenai isu yang berhubungan dengan kedudukan perempuan
di tengah masyarakat. Dari kutipan “...wanita tetap wanita,
sekali wanita tetap wanita! Bukan mestinya dipandang sebagai
binatang, tidak seharusnya dianggap sebagai dewa, dan tidak
mestinya pula dianggapnya seperti laki-laki”.4
Alqur’an adalah kitab yang membawa pembaruan pada kaum
wanita di tengah kejumuduhan pola pikir kebanyakan peradaban dunia
tentang wanita. Apalagi di kalangan masyarakat Arab yang menjadi
4http://books.google.co.id/books?tokoh+islam+yang+membahas+tentang+wanita, diakses
pada tanggal 13 Agustus 2014, pada pukul 15.00 WIB.
40
simbol kesalahan peradaban dunia saat itu, wanita benar-benar
dipandang sebelah mata, tidak setara dengan laki-laki, tidak berhak
mendapatkan hak waris.
Bahkan, di tengah kondisi Arab jahiliyah yang gemar
melakukan ghazwah (perang), keberadaan keturunan laki-laki adalah
kebanggaan sekaligus aset, penyebab datangnya kemuliaan dan penerus
nasab.
Wanita sebelum zaman Jahiliyah hanya dianggap seolah tidak
ada harganya. Kemudian Islam datang dengan pencerahan Al-qur’an
turun dengan kritik dan nasehat yang menghunjam bagi kerusakan
berfikir. Memberi harapan yang selama itu dinanti kaum wanita, menjadi
pembelaan bagi wanita yang tidak kunjung bebas dari penindasan. Dan
sejak lahirnya, Islam telah memberikan kelebihan kepada bayi
perempuan,yang tidak diberikan kepada bayi laki-laki. Mendidik dan
membesarkan seorang putri mendapatkan janji Rasulullah Saw berupa
surga Allah.
Rasulullah Saw menjadi contoh nyata, bagaimana wanita
didudukkan di singgasana penuh kehormatan, baik dalam pandangan,
perkataan, maupun perbuatan kaum lelaki. Jadi Islam memuliakan
wanita dan Islam memanusiakan manusia. Jelas disini dari pendahuluan
ini, disampaikan bahwa Islam sungguh memandang wanita berbeda
sebagaimana peradaban dan agama yang lain. Islam mengangkat wanita
41
pada posisi yang tidak pernah dicapai wanita dalam peradaban dan
agama manapun.5
3. Aurat
Aurat diambil dari perkataan Arab “Aurah” yang berarti
keaiban. Manakala dalam istilah fiqih pula aurat diartikan sebagai bagian
tubuh badan seseorang yang wajib ditutup atau dilindungi dari
pandangan.6
Secara makna syariat, aurat adalah bagian tubuh yang haram
dilihat, dan karena itu harus ditutup. Menurut jumhur ulama, aurat wanita
yaitu seluruh bagian tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan sampai
pergelangan tangan.7
4. Tabarruj
Tabarruj adalah segala perbuatan wanita yang menarik perhatian
lelaki, baik diniatkan ataupun tidak. Karena itu, tabarruj ini bisa terjadi
dengan merias diri terlalu berlebihan yaitu memakai bedak, lipstik yang
terlalu mencolok, bisa pula dengan menggunakan parfum, atau
mengenakan pakaian yang bercorak mentereng, bertingkah genit dan
menggoda lelaki dengan ucapan ataupun gaya jalan, atau mengenakan
hijab yang tidak sempurna (semisal ketat, transparan, atau menyingkap
sebagian aurat yang harusnya tertutup).
5 Felix Y.Siauw, Yuk,berhijab), h. 34-44
6 Mohammad Asmawi, Islam Sensual, Membedah Fenomena Jilbab Trendi (Jakarta:
Darussalam ,2005), h.45. 7 Mohammad Asmawi, Islam Sensual, Membedah Fenomena Jilbab Trendi, h.58.
42
Lalu yang menjadi batasannya adalah kebudayaan setempat.
Misalnya, hijab yang berwarna hitam-hitam atau warna gelap adalah
warna yang biasa dipakai di Jazirah Arab, maka mengenakan warna
merah darah jelas mencolok di sana sehingga dikatakan ber-tabarruj.
Lain cerita di Indonesia, bila mengenakan hijab hitam-hitam
justru membuat diperhatikan oleh lelaki, dan menjadi fitnah karena
dianggap menyeramkan, ada baiknya dikombinasi dengan warna-warna
yang dianggap lazim di masyarakat.
Maka boleh saja bagi wanita mengenakan bedak atau dandan
yang sewajarnya, namun harus berhati-hati, karena bila sudah
mengundang perhatian lelaki itu sudah termasuk ber-tabarruj.8
B. Deskripsi Tampilan Fisik Buku Yuk, Berhijab
Buku Yuk, Berhijab merupakan buku kelima karya ustadz mualaf
keturunan etnis Tionghoa bernama Felix Yanwar Siauw atau biasa dikenal
dengan Felix Siauw. Felix membuat buku bertemakan hijab ini didasari atas
penggunaan busana muslim atau hijab yang kebanyakan pada saat ini tidak
sesuai dengan syariat Islam seperti memakai kerudung yang masih terlihat
rambut, memakai baju yang ketat atau tidak longgar.
Felix beserta tim kreatif visual buku, yakni Emeralda Noor Achni
mengemas tampilan buku ini berbeda dari buku dakwah remaja lainnya.
Dalam wawancara dengan peneliti, Felix mengatakan kemasan yang
8 Felix Y.Siauw, Yuk,berhijab, h. 34.
43
berbeda supaya para pembaca, terutama remaja tertarik untuk membaca
buku ini sampai akhir. Menurutnya, buku-buku remaja sudah semestinya
dikemas dengan penuh gambardan berwarna. Hal ini tidak lain untuk
membuat para pembaca tidak bosan.
Felix juga menuturkan model materi buku yang seperti komik tidak
lain karena Felix sendiri gemar membaca komik. Baginya, manusia akan
mudah tertarik dan cepat menyerap makna yang dimaksud dari suatu buku
jika terdapat visualisasi yang baik Hal ini dibuktikan dari followersnya
ditwitter yang mengatakan dengan buku yang dikemas secara unik ini
membuat mereka mudah memahami makna yang terkandung.
Gambar 1& 2. Salah satu bagian isi buku, Yuk, Berhijab yang
dikemas secara ringan.
C. Biografi Felix Yanwar Siauw
Felix Y. Siauw lahir di Palembang pada tahun 1984, berasal dari
Palembang keturunan etnis tionghoa yang sebelumnya beragama Kristen
Katolik. Orang tuanya benama bapak Iwan dan Ibu Yeni Ishak.
44
Masa SMP merupakan momentum titik balik bagi kehidupan
seorang Felix Yanwar Siauw. Pada masa remaja itulah dalam diri Felix
timbul keraguan atas agama yang telah dianutnya sejak ia kecil. Berbagai
pertanyaan mengenai konsep Tuhan, pengampunan dosa, dan hakikat
penciptaan manusia dalam agama Katolik muncul dalam benaknya. Di
agama saya yang lama memang banyak hal yang tidak terjawab pada waktu
itu.
Ketika ia memutuskan meninggalkan agama Katolik, sejak saat itu
pulalah ia tidak percaya adanya Tuhan Sang Maha pencipta. Masa-masa
seperti itu ia alami hingga menjelang akhir duduk di SMP. Begitu memasuki
kelas tiga SMP, berbagai pertanyaan yang pernah ada dahulu, muncul
kembali dalam benaknya. Kemudian, dia mencari jawaban dari berbagai
pertanyaan tersebut ke mana-mana. Hingga kemudian, dirinya sampai pada
satu kesimpulan bahwa Tuhan itu memang benar ada.
Keyakinannya bahwa Tuhan itu ada muncul setelah ia mempelajari
ilmu biologi bahwa penciptaan manusia dari sperma yang tidak mempunyai
akal. Dari sini ia memahami bahwa manusia itu diciptakan dari sesuatu yang
amat istimewa. Kemudian saya kembali yakin bahwa Tuhan itu ada.
Percaya tapi tak beragama meskipun meyakini bahwa Tuhan itu ada, namun
hal itu tidak lantas membuat Felix memutuskan untuk memilih salah satu
ajaran agama sebagai jalan hidupnya.
45
Ia terus mencari jawaban dari ketiga pertanyaan besar ini. Proses
pencarian itu berakhir di pertengahan tahun 2002, begitu dirinya menginjak
bangku kuliah semester ketiga di Institut Pertanian Bogor (IPB). Ketika itu,
dirinya memutuskan pindah tempat kos. Di tempat kos yang baru ini, ia
tinggal bersama-sama dengan mahasiswa yang beragama Islam.
Suatu ketika salah seorang teman kosnya yang muslim
menyarankannya untuk menemui seorang ustadz untuk mendiskusikan tiga
pertanyaan besar itu. ''Saya bilang, selama ini saya diskusi dengan ustadz
sama saja”. Mereka enggak ada bedanya dengan pastor, cuma mereka pintar
menyembunyikan kejahatannya,'' ujar Felix menanggapi saran temannya
kala itu.
Temannya tidak putus asa untuk membujuk Felix agar mau
bertemu dengan guru ngaji itu. Ketika ia bertemu langsung dengan sang
ustadz, dirinya menemukan pandangan mengenai Islam yang sangat jauh
berbeda dengan apa yang dipahaminya sebelumnya.
Ternyata yang saya temukan dalam islam berbeda. Saya
menemukan suatu konsep yang sangat luar biasa. Di mana Islam
menyediakan konsep akhirat dan juga dunia. Artinya, Islam ini bisa
menjawab seluruh pertanyaan saya, dari sini kemudian dirinya tertarik untuk
mempelajari Alquran lebih dalam. Salah satu ayat di dalam Al-Qur’an yang
membuatnya berdecak kagum adalah surat Al-Baqarah ayat 2 yang
menyatakan, kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya petunjuk bagi orang
yang bertakwa.
46
Kendati demikian, pada saat itu ia masih mengira bahwa yang
menciptakan kitab suci umat Islam ini adalah seorang manusia biasa, seperti
halnya kitab suci agama yang lain. Namun, ketika sampai padanya
penjelasarn bahwa Al-Qur’an itu bukan buatan manusia, ia menganggap hal
itu sebagai lelucon. Dia pun meminta bukti bahwa penjelasan itu benar
adanya. Keraguan tersebut kemudian terjawab melalui surat Al-Baqarah
ayat 23 yang menjelaskan,
''Dan jika kamu meragukan (Al-Qur’an) yang kami turunkan kepada
hamba kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya
dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang
benar”.
Bagi dirinya surat Al-Baqarah ini merupakan sebuah segel dan
tantangan terbuka buat manusia, tapi manusia tidak ada yang bisa membuat
seperti itu. Dari diskusi panjang tersebut Felix merasa yakin bahwa Al-
Qur’an merupakan kitab yang diturunkan dari Tuhan pencipta semesta alam,
sebelum akhirnya ia memutuskan untuk memilih Islam di saat usianya baru
menginjak 18 tahun sebagai jalan hidupnya hingga kini.
Mengetahui anaknya masuk Islam, sudah pasti kedua orang tua
Felix syok dan marah. Namun, kemarahan keduanya hanya ditunjukkan
dalam bentuk rasa kekecewaan. Kalau sampai pada pengusiran memang
tidak terjadi seperti yang dialami mualaf lainnya. Rasa kecewa tersebut
ditunjukkan oleh kedua orang tuanya dengan kata-kata pedas.
47
Namun, dengan berbagai upaya yang Felix lakukan selama tiga
tahun, kini kedua orang tuanya sudah bisa menerima pilihan hidupnya itu.
Meski dalam beberapa hal, baik ayah maupun ibunya, masih belum bisa
menerima perbedaan tersebut. Seperti ketika putrinya yang masih berusia
satu tahun mengenakan kerudung. Kalau anak saya dibawa ke tempat orang
tua pakai kerudung, ibu saya tidak akan mau menggendongnya. Tapi, bapak
saya masih mau menggendongnya.
Sementara sang ayah merasa keberatan jika cucu perempuannya itu
diminta untuk memanggil Felix dengan sebutan abi. Pasalnya, menurut sang
ayah, panggilan abi tersebut tidak ada kewajibannya di dalam Al-
Qu’ran.Kendati begitu, ia merasakan sebuah kepuasan diri yang tidak
pernah dirasakan sebelum menemukan Islam. Selain itu, dengan meyakini
Islam, hidupnya menjadi lebih bermakna dan terarah.
Merasa puas karena setiap fenomena yang saya lihat dalam hidup
ini bisa dijelaskan dengan Islam. Saya juga lebih punya tujuan hidup karena
saya sudah tahu dari mana asal saya, apa yang harus saya lakukan di dunia
ini, dan saya mau ke mana setelah mati.9
Felix Siauw adalah seorang Islamic Inspirator. Program-
programnya disusun sedemikian rupa sehingga membangkitkan nilai-nilai
Ilahiah di dalam diri setiap individu sehingga mampu dan mau menjalani
hidup dan beraktivitas di dalamnya dengan mulia. Al Quran dan as Sunah
selalu menjadi landasannya dalam menginspirasi aktivitasnya maupun
9http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/09/03/09/41165-felix-yanwar-
siauw-dengan-islam-hidup-jadi-terarah, diakses pada tanggal 22 Juni 2014, pada pukul 14.45 WIB.
48
merubah performaatau penampilan setiap individu yang mengikuti program-
programnya.
Pada tahun 2001-2006 Felix beraktivitas dan mewarnai kondisi
kampus IPB dan mempunyai core competence dalam memasarkan ide-ide
Islam Inspiratif. Di tahun 2006 bergabung dan memperkuat J&A inspiration
and idea sebagai Content Manager. Di tahun itu pula ia membantu PT. GICI
GROUP sebagai Marketing Manager. Tahun 2007 ia mengabdikan dirinya
dalam dunia pendidikan tinggi sebagai Dosen matakuliah Basic Knowledge,
Economic Mathematic dan Marketing Management di STIE GICI Business
School.
Tahun 2006 ustadz Felix memutuskan untuk menikah dengan
seorang muslimah. Dan pada tahun 2008, lahirlah seorang putri yang insya
Allah direncanakan menjadi mujahidah, putri pertama pasangan Felix-Iin ini
diberi nama Alila Shaffiya Asy-Syarifah, pada tahun 2010 lahirlah Shifr
Muhammad Al-Fatih 1453, anak kedua mereka. Dan tahun 2011 telah lahir
pula anak ketiga dari pasangan ini dengan nama Ghazi Muhammad Al-Fatih
1453.
Sekarang, ia berkonsentrasi membangun generasi Islami sebagai
Islamic Inspirator. Buku Yuk, berhijab buku yang terbaru, buku yang
kelima yang Launching pada bulan juni 2013. Sehari-hari, Felix juga
berprofesi sebagai Marketing Manager di perusahaan agrokimia PT. Biotis
Agrindo. Secara aktif dia mengisi kajian-kajian Islam di perkantoran,
kampus dan masjid di seluruh Indonesia. Felix mempunyai mimpi dalam
waktu dekat yakni meratakan Jakarta dengan ide Syariah & Khilafah Islam.
49
D. Curriculum Vitae Penulis Buku
Nama Lengkap : Felix Yanwar Siauw
Tempat/ Tanggal Lahir : Palembang, Indonesia/ 31 Januari 1984
Kebangsaan : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki- laki
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Kompleks Perumahan Daan Mogot Baru,
Cluster The Jimbaran No. KF 3A Daan Mogot-
Jakarta Barat
HP : +62 813 1150 1178
Bahasa Utama : Indonesia (sangat baik, aktif/ pasif)
Bahasa Lain : Inggris (baik, aktif/ pasif)
Informasi Tambahan : Hobi membaca, berbagi dan menginspirasi
dengan Islam dan kuliner
Kantor (Biotis Agrindo) : Jl. Pluit Karang Barat Blok P2S No. 84, Muara
Karang, Jakarta Utara- Indonesia 14450
Telpon : +62 21 – 66696178
Fax : +62 21 – 66696134
Email : [email protected]
URL : http://maf1453.com
Riwayat Pendidikan
2001-2006 Sarjana Pertanian
Departemen Agronomi dan Hortikultura
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Indonesia,
IPK 3,2
1998- 2001 Sekolah Menengah Atas
- SMA Xaverius I, Palembang- Indonesia
1995- 1998 Sekolah Menengah Pertama
- SMP Xaverius Maria, Palembang- Indonesia
1989- 1990 Sekolah Dasar
- SD Xaverius II, Palembang- Indonesia
50
Pengalaman Organisasi
2006-2007 Pembina Lembaga Dakwah Kampus STIE GICI Business
School
2004-2005 Tim Dakwah Kampus Badan Kerohanian Islam Mahasiswa
2004- 2005 Ketua Umum Lembaga Studi Islam Faperta
2003- 2005 Pembina Forum Komunikasi Pelajar Islam Bogor
2003- 2004 Sekretaris Umum Lembaga Studi Islam Faperta
2002-2003 Kepala Departemen Pembinaan Lembaga Studi Islam Faperta
2002- 2003 Staf Dana dan Usaha Lembaga Studi Islam Faperta
Aktivitas
2007-Sekarang Marketing Manager PT. Biotis Agrindo
2007-2011 General Manager PT. Polarchem
2007-2009 Islamic Inspirator Profesional Muslim Link
2006-2011 Islamic Inspirator Ideologi Islam Institude
2006-2008 Lecturer STIE GICI Business School
2006-2007 Marketing Manager STIE GICI Business School
2005-2006 Content Manager J&A inspiration and idea
51
E. Karya-karya Felix Y. Siauw
Adapun Karya-karya yang dibuat oleh Felix Y. Siauw di antaranya
adalah:
1. Beyond The Inspiration, sebuah buku yang memberi inspirasi kepada
remaja muslim untuk mengejar impian.
2. Muhammad Al-Fatih 1453, sebuah buku salah satu karya Felix yang
bercerita tentang seorang tokoh Islam yang bernama Muhammad Al-
Fatih, dia adalah pemuda yang bisa membawa harum nama Islam.
3. Master Your habits, buku ini berisi tentang bagaimana seorang muslim
harusnya memiliki kepribadian yang Islami. Di buku ini dapat belajar
bagaimana bisa membangun kebiasaan yang baik dan Islami.
4. Udah putusin aja, buku ini berisi tentang nasehat untuk para remaja
untuk tidak menjalin hubungan (pacaran) jika belum saatnya
membutuhkan pasangan hidup.
5. Yuk Berhijab, berisi tentang mengapa wanita muslim harus
menggunakan hijab. Selain itu buku ini berisi nasehat-nasehat agar
wanita muslim selalu menggunakan hijab.10
10
Artikel ini diakses dari www.daftar.co/buku-felix-siauw, pada tanggal 7 maret 2014,
pada pukul 12.53 WIB.
52
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Temuan Data
Teori Van Djik yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya
merupakan teori yang menggunakan analisis teks, konteks sosial dan kognisi
sosial dalam menganalisi suatu wacana, maka untuk mempermudah peneliti
dalam mengolah data yang terdapat dalam buku Yuk Berhijab, terlebih dahulu
penulis menuliskan judul yang terdapat pada buku ini diantaranya; Dunia
memandang wanita, Pandangan Islam tentang wanita, Wanita dan aurat,
Menutup Aurat dan Pakaian Syar’i Penutup Aurat, Tabbaruj.
B. Analisis Data
1. Kerangka Data Analisis Teks
Dalam menganalisis buku Yuk berhijab memfokuskan dan menguraikan
peristiwa tertentu dengan struktur wacana untuk melihat proses retorika
dan persuasi yang dijalankan ketika seseorang menyampaikan pesan, yang
terdiri dari struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Yang terdiri
dari elemen yaitu tematik, skematik, semantik, sintaksis, stalistik dan
retoris.
a. Tematik
Pada bab sebelumnya dituliskan bahwa elemen tematik merupakan
gagasan inti atau gambaran umum dari suatu teks atau yang sering kita
kenal tema atau topik, yaitu menggambarkan apa yang ingin
diungkapkan oleh penulis kepada pembaca. Hal yang diamati dalam
53
elemen ini adalah tema atau topik yang disampaikan ustadz Felix
dalam bukunya yuk berhijab. Adapun tema besar yaitu hijab.
Tabel 4.1
Penjabaran dari tema yang terdapat dalam buku Yuk, Berhijab:
Tema/ Topik Sub-Tema Temuan
Hijab Khimar Kain kerudung atau khimar atau tutup
kepala adalah satu perangkat pakaian
wanita yang disebutkan dalam teks
Al-Qur’an yang berbunyi “Dan
janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa)
tampak dari padanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kerudung ke
dadanya”. (h. 81)
Hijab Jilbab Jilbab adalah gamis (Qamis) atau
sering disebut baju panjang, jilbab
pakaian luas dan lebih luas dari
khimar (penutup kepala). Karena
jilbab adalah segala jenis pakaian
longgar yang dapat menutupi seluruh
tubuh Muslimah. Maka secara
universal jilbab adalah pakaian
rangkap yang menutupi pakaian
rumah, yang terulur menutupi tubuh
bagian bawah selain kepala (baju
kurung atau daster). (h. 80)
54
b. Skematik
Seperti yang dijelaskan pada bab dua bahwa analisis wacana Van Djik
memasukkan skema atau alur yang sistematis dalam sebuah wacana,
begitu juga dengan buku Yuk,Berhijab pengarang Felix Y. Siauw
memasukkan summary yang terdiri dari judul, lead dan story yaitu isi
berita atau tulisan secara keseluruhan, berikut penjabaran skematik
buku Yuk, Berhijab.
Tabel 4.2
Kerangka Analisis Teks Skematik
Hal yang diamati Temuan Data
Summary
a. Judul
Temuan judul yang terdapat di dalam
buku Yuk, Berhijab terdiri dari dunia
memandang wanita, pandangan
Islam tentang wanita, wanita dan
aurat, menutup aurat dan pakaian
syar’i penutup aurat, berpakaian
tetapi telanjang, tabarruj, hijab bukan
perhiasan, berhijablah dan taatlah.
b. Lead atau teras berita,
yaitu pengantar ringkasan
apa yang ingin dikatakan
sebelum masuk dalam isi
berita secara ringkas.
Pada bab buku Yuk, Berhijab
memiliki lead atau pengantar
ringkasan sebelum masuk isi,
berbentuk prolog yang ditulis oleh
pengarang Felix Y. Siauw sedangkan
judul yang terakhir merupakan pesan
dan ajakan yang diharapkan penulis
kepada pembaca dari pemaparan
judul sebelumnya. Jenis lead ini
termasuk ke dalam lead deskriptif.
55
Karena penulis menggambarkan apa
yang terjadi saat ini yang mana
kebanyakan orang sulit membedakan
antara trend fashion dengan yang
menutup aurat.
c. Story merupakan isi
secara keseluruhan
peristiwa dari sebuah
wacana yang ditulis oleh
pengarang.
Dari data yang diteliti ada beberapa
judul yang terdapat dalam buku Yuk,
Berhijab mengenai perang
pemikiran. Perang pemikiran disini
yaitu dari pemikiran barat, cara
berfikir yang mengenai hijab.
Contohnya buka tutup hijab, hijab
dikenakan pada saat tertentu saja,
serta dalam pemakaian baju yang
tidak longgar dalam berhijab. Dan
cara pemikiran dan budaya barat
lainnya. Untuk dibuatnya buku yuk
berhijab disini adalah tiga cara
perang pemikiran yaitu food, fun,
dan fashion. Dalam fashion dibuatlah
buku yuk, Berhijab. Supaya wanita
lebih sadar fitrahnya dimana.
Peristiwa-peristiwa itu ditulis
pengarang dengan sistematis mulai
dari latarbelakang mengenai hijab,
sebab-sebab masalah mengenai
hijab, bagaimana hijab syar’i, dan
pastinya ajakan atau pesan yang
terkandung dalam buku itu.
56
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa temuan data
skematik pada buku Yuk, Berhijab terdapat lead atau teras berita yang
berbentuk prolog dari pengarang. Terdapat delapan judul di dalamnya,
jenis lead ini termasuk ke dalam lead deskriptif. Adapun story yang
terdapat di dalam buku Yuk, Berhijab mengenai perang pemikiran dan
lebih mendominasi ke perempuan. Dibuatlah satu pemikiran yang
benar agar wanita mengetahui fungsi fitrahnya. Peristiwa-peristiwa itu
ditulis pengarang dengan sistematis mulai latar belakang mengenai
hijab, sebab-sebab masalah mengenai hijab, bagaimana hijab syar’i,
pesan dan ajakan untuk berhijab.
c. Semantik
Semantik merupakan bagian dari struktur mikro, yaitu makna ingin
ditekankan dalam sebuah teks berita, adapun elemen-elemen yang
dijelaskan adalah latar, detil dan maksud yang ingin diungkapkan oleh
pengarang, berikut temuan semantik yang terdapat dalam buku Yuk,
Berhijab.
Tabel 4.3
Kerangka data analisis teks semantik
Hal yang diamati Temuan
Latar merupakan hal yang
dipakai dalam menyajikan teks,
dan tidak terlepas dari ideologi
pengarang
Dalam buku Yuk, Berhijab
khususnya judul Yuk, Berhijab
memiliki latar belakang yang
jelas, dan ungkapan serta pesan
atau ajakan untuk berhijab.
Detail merupakan kontrol yang
disampaikan oleh komunikator
Dalam buku Yuk, berhijab
pengarang menuangkan seluruh
57
demi memperkuat ide dan
gagasannya.
hal-hal yang berkaitan dengan
pemabahasan mengenai hijab
secara jelas yaitu hijab syar’i,
hijab syar’i yaitu pakaian
muslimah yang disyari’atkan.
Hijab syar’i disini dengan
kerudung menutupi dada, dan
memakai jilbab yang longgar. Dan
di dalam buku hijab ini
mengungkapkan latar belakang
masalah, ajakan, cara, pesan dan
solusi.
Maksud merupakan elemen
dalam teks yang ingin
disampaikan oleh komunikator,
biasanya teks disampaikan
secara implisit atau eksplisit
demi memperkuat ide dan
gagasan dalam teks
Maksud yang ingin diungkapkan
oleh pengarang dalam buku Yuk,
Berhijab untuk mengajak berhijab
khususnya berhijab yang syar’i.,
Jadi setelah membaca itu
diharapkan menjadi tau bahwa
tidak hanya taat kepada Allah
tetapi harus berhijab. Tidak hanya
berhijab tetapi harus
menyempurnakan hijab dengan
hijab syar’i, karena itu adalah
ketaatannya kepada Allah atau
tanda kesyukuran kepada Allah.
Karena Allah telah memberikan
segala-galanya.
Dari tabel diatas diambil kesimpulan bahwa adanya latar
belakang yang dilakukan pengarang dalam menulis disetiap judul
buku Yuk, Berhijab ini, artinya pada setiap judul ditulis secara
sistematis dan jelas, dimulai dari latar belakang masalah, mengapa
permasalahan hijab itu timbul, bagaimana hijab yang benar menurut
agama, dan pesan atau ajakan yang disampaikan. Semua dijelaskan
58
dalam konteks ajakan serta dijabarkan dengan kalimat-kalimat yang
menyentuh hati guna memperkuat pesan yang disampaikan oleh
pengarang, yaitu memberikan semangat dan inspirasi kepada pembaca
dalam mempengaruhi pemikiran wanita yang benar dan tidak tersesat
dengan pemikiran yang salah. Sehingga dapat menerapkan konsep
berhijab yang sesuai dengan syariat agama.
d. Sintaksis
Elemen sintaksis menjelaskan bagaimana sebuah kata atau kalimat
disusun dan dirancang menjadi sebuah kesatuan arti, dalam sintaksis
terdapat beberapa elemen yaitu bentuk kalimat, koherensi dan kata
ganti. Dalam buku Yuk, Berhijab penjelasan sintaksis sebagai berikut.
Tabel 4.4
Kerangka Data Analisis Teks Sintaksis
Hal yang diamati Temuan
Bentuk kalimat Bentuk kalimat yang digunakan
pada kalimat buku Yuk, Berhijab
adalah deduktif, dimana ide dan
gagasan ditempatkan diawal kalimat
serta perinciannya ditempatkan
diakhir kalimat atau inti dari apa
yang diceritakan terdapat diakhir
kalimat.
59
Koherensi seperti yang kita ketahui
sebagai jalinan antar kata, proposisi
kedalam sebuah kalimat, apakah
peristiwa atau fakta tersebut
memiliki hubungan yang erat,
terpisah atau sebab akibat,
korehensibiasanyamenggunakankata
konjungsi (penghubung).
Beberapa kalimat yang terdapat
koherensi yang memakai kata
penghubung :
- Akar masalah wanita dari awal
adalah ketidaksetaraan. Mereka
dianggap sebagai warga kelas
dua karena masyarakat saat itu
melihat keunggulan ada pada
kekuatan, kekuasaan, uang, dan
kedigdayaan. (h. 25)
- Islam memandang bahwa
kebahagiaan manusia bukan
terletak pada harta, takhta, dan
cinta semata, tetapi terletak pada
ridha Allah. Karenanya, baik
lelaki maupun wanita punya
kesempatan yang sama untuk
meraihnya. (h. 34)
- Secara makna syariat, aurat
adalah bagian tubuh yang haram
dilihat, dan karena itu harus
ditutup. (h. 55)
- Dalam shalat, salah satu syarat
60
sahnya adalah menutup aurat,
sehingga apa pun yang dipakai
seorang Muslimah agar auratnya
tidak terbuka, itu sudah cukup
menjadikan shalatnya sah. (h.
64)
- Pakaian syar’i ini terdiri dari
tiga komponen, yaitu pakaian
rumah, kerudung dan jilbab. (h.
64)
- Jilbab adalah pakaian rangkap
yang menutupi khimar dan baju
rumah (khimar yang ukurannya
lebih besar). (h. 80)
- Khimar adalah kerudung yang
menutupi kepala, leher, hingga
batas dadanya. (h. 81)
- Hijab bukanlah sebuah tren
fashion yang modenya
disesuaikan dengan zaman dan
keinginan, yang harus dibuat
rumit sehingga menyusahkan
untuk memakainya. (h. 111)
61
- Hijab bagi wanita adalah pakaia
syar’i yang menutup auratnya,
bila dirumah itu adalah pakaian
rumah (al-tsaub), dan bila
beraktivitas di luar rumah, hijab
adalah pakaian rumah (al-tsaub)
ditambah jilbab yang dirangkap
di atasnya dan dijulurkan
kerudung (khimar) sebagai
pentup kepala sampai batas
dada. (h. 96)
Kata ganti merupakan alat yang
dipakai oleh komunikator untuk
menunjukkan dimana posisi
seseorang dalam wacana
Untuk kata ganti yang digunakan
dalam kalimat buku Yuk, Berhijab
ini adalah mereka, nya
Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk
kalimat yang digunakan pengarang dalam buku Yuk, Berhijab ini
adalah kalimat deduktif, ide dan gagasan ditempatkan diawal kalimat
serta inti dari apa yang diceritakan diakhir kalimat, dan adanya pesan
yang disampaikan di akhir yang ingin dicapai. Sedangkan untuk
koherensi atau pertalian antar kalimat dalam buku ini menggunakan
kata dari, bahwa, bukan, dan, tetapi, karena, adalah, sehingga, terdiri
dari, yaitu, dengan, adalah. Untuk kata ganti yang dipakai dalam buku
62
ini agar tidak ada pemborosan katadan kebosanan apabila mengulang
kata yang sama, maka kata gantinya adalah mereka dan nya.
e. Stalistik
Mengungkapkan gaya bahasa yang dipilih oleh wartawan dalam
menyatakan maksudnya. Pusat perhatian stalistik ada pada style, gaya
bahasa.
Tabel 4.5
Penjabaran dari stalistik yang terdapat pada buku Yuk, Berhijab
Hal yang diamati Temuan
Style pilihan kata yang dipakai
oleh penulis untuk menyatakan
maksudnya dengan
menggunakan bahasa sebagai
sarana.
“Islam memuliakan wanita dan
Islam memanusiakan wanita”.(h.
43).
“Karena Muslimah sudah cantik
sejak ia bersyahadat dan Hijab
menandakan keindahan yang tak
bisa diperlihatkan aurat”. (h. 127).
“Muslimah yang mengenakan
hijab bukanlah malaikat, dan
memang tidak harus menunggu
bagaikan malaikat yang tak
diberikan kesempatan Allah untuk
bermaksiat. Malah, bila berhijab
63
harus menunggu laksana
malaikat, tentu tiada satu pun
Muslimah yang layak
mengenakannya”. (h. 132).
Dari tabel diatas penulis menemukan beberapa kalimat yang
menggunakan kata menyentuh hati seperti “Islam memuliakan wanita
dan Islam memanusiakan wanita”. yang merupakan style pengarang (
Felix Y. Siauw), dengan gaya bahasa seperti itu pengarang telah
menyampaikan dengan baik, karena selain bahasanya yang lembut dan
sopan juga gaya bahasa ini disukai para pembaca.
f. Retoris
Retoris menjelaskan bagaimana pesan itu ingin disampaikan kepada
khalayak, atau kalimat penekanan-penekanan dalam tulisan, elemen
yang dipakai dalam retoris yaitu grafis dan metafora, dalam buku Yuk,
Berhijab berikut kerangka retorisnya:
64
Tabel 4.6
Kerangka Data Analisis Teks Retoris
Hal yang diamati Temuan Data
1) Grafis elemen ini
biasanya ditandai dalam
bentuk tabel, gambar,
foto atau tulisan yang
dibuat lain misalnya
pemakaian huruf tebal,
miring dan garis bawah
yang mendukung arti
penting suatu pesan.
Dalam buku Yuk, Berhijab peneliti
mengamati cover buku sebuah wajah
yang dibalut dengan kerudung yang
lebar dan menutup dada dengan
harapan umat muslim khususnya
wanita bisa menggunakan hijab yang
sesuai dengan syariat agama. Warna
cover di dalam buku itu pun
berwarna cerah, lebih dominan ke
warna yang disukai perempuan yaitu
ungu terang. Warna yang tidak
mecolok sehingga diminati oleh
pembacanya. Dan di cover buku itu
terdapat tulisan yang ditulis oleh
pengarang yaitu misi dalam buku itu
“ Hijab Tanpa Nanti Taat Tanpa
Tapi”. Yang bertujuan untuk
menegaskan maksut dalam buku itu,
sehingga tidak ada alasan untuk tidak
berhijab selain karena Allah. Serta
didalam buku ini juga terdapat
65
gambar dalam komponen hijab yaitu
khimar dan jilbab. Beserta
keterangannya yang bukan hanya
sebagai hiasan tapi juga sebagai bukti
otentik apa yang diucapkan
pengarang.
2) Metafora merupakan
bumbu di dalam
suatu berita atau
tulisan, metafora
dipakai oleh penulis
sebagai landasan
berfikir atas gagasan
tertentu kepada
pembaca, biasanya
metafora
mengandung
ungkapan sehari-hari,
pepatah, kepercayaan
masyarakat,
peribahasa, dan
mungkin juga ayat-
ayat dari kitab suci.
- Namun dunia akan selalu
mengenal wanita yang meniti
jalan yang sama dalam ketaatan.
(h.45)
- Namun tidak habis dunia merindu
wanita cerdik cendekia yang
karena akalnya dia berharga.
(h.45)
- Namun sampai dunia berakhir
akan banyak yang mencoba
merebut cinta Rasulullah Saw
dengan taati perintahnya dalam
kenakan hijab. (h.45)
Selain kalimat diatas metafora dalam
buku Yuk, Berhijab terdapat ayat-ayat
Al-Qur’an yang memperkuat judul
dan hadist Rasulullah yang
diterjemahkan oleh pengarang.
66
Dari tabel diatas penjabaran tentang retoris (penekanan
terhadap kalimat-kalimat dalam teks) elemen yang digunakan adalah
grafis dan metafora. Pada elemen grafis temuan yang didapati oleh
peneliti yaitu berupa gambar seorang wanita yang memakai
kerudung panjang sampai ke dada, dan di cover itu terdapat misi
yang ditulis oleh pengarang yaitu “Hijab Tanpa Nanti Taat Tanpa
Tapi”. Gambar beserta keterangannya ada di dalam buku itu sebagai
bukti otentik.Warna covernya pun tidak mencolok yaitu warna ungu
terang. Untuk metafora peneliti mengamati dan menemukan
beberapa ungkapan dan tentunya ayat-ayat Al-Qur’an serta hadist
untuk memperkuat pesan yang disampaikan pengarang.
2. Pandangan Pengarang terhadap Hijab dalam Buku Yuk, Berhijab
Penulis menganalisis kognisi Felix Y. Siauw dalam menyusun
buku Yuk, Berhijab, bagaimana pengarang menuangkan dan memahami
peristiwa-peristiwa tertentu dan kemudian dia tuliskan, aspek kognitif ini
Felix Y. Siauw sangat berperan dalam pembentukan teks dan penyampaian
berhubungan dengan hijab.
Hal ini berkaitan dengan analisis wacana bukan hanya membatasi
perhatiannya pada status teks saja, melainkan juga pada bagaimana suatu
teks diproduksi. Teun Van Djik menawarkan suatu analisis yang disebut
kognisi sosial. Kognisi sosial ini menjelaskan bagaimana wartawan
67
mempresentasikan kepercayaan atau prasangka dan pengetahuannya
sebagai strategi pembentukan teks peristiwa yang spesifik yang
tercerminkan lewat berita. Untuk mempermudah peneliti dalam meneliti
kognisi sosial, peneliti menggunakan beberapa metode yang sudah
dipaparkan oleh Teun Van Djik, yaitu menggunakan model atau skema,
memori dan strategi.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengembangan konsep serta
pemahaman peneliti terhadap objek yang diteliti, maka tersusunlah analisis
wacana Teun Van Djik mengenai kognisi sosial sebagai berikut:
Felix Y. Siauw adalah seorang mualaf yang dilahirkan di
Palembang. Dibesarkan dalam keluarga beragama kristen, beliau masuk
Islam karena pencariannya dengan membuktikan kebenaran Al-Qur’an
yang merupakan satu-satunya kitab yang hanya bisa dibuktikan melalui
akal fikiran. Hambatan dan rintangan pun tidak jarang ditemuin oleh Felix
terutama dari keluarganya sendiri dan masyarakat sekitarnya yang
menanggapi dengan emosi maupun secara debat. Sehingga membuat Felix
untuk terus mempelajari Islam, menyampaikan ketengah-tengah
masyarakat dan mengajak masyarakat untuk berdakwah.
a. Model
1) Skema Person
Dimulai dengan pengalaman ustadz Felix saat berdakwah,
kemudian melihat ada satu hal yang menjadi cara mainstreem bagi
orang barat untuk merusak kaum-kaum muslimin dengan
68
pergolakan pemikiran atau perang gozul fikri. Sehingga terjadinya
perang pemikiran ini tujuan daripada orang-orang kafir atau orang-
orang barat yang tidak suka Islam untuk menghancurkan Islam
adalah membelokkan pemikiran-pemikiran Islam, mereka tidak ada
masalah ketika masih muslim tetapi dia belokkan pemikiran-
pemikiran ke arah sesuatu yang bukan Islam. Sehingga yang terjadi
adalah diluarnya itu muslim tetapi isinya bukan Islam, dan itulah
tujuan yang mereka inginkan. Sehingga bagaimana cara termudah
untuk menyelewengkan pemikiran-pemikiran ini, cara termudah
adalah menyelewengkan makna yang bersumber dari Al-Qur’an.
Maka mereka membicarakan tentang konsep wanita yang ideal
menurut mereka itu sendiri tetapi bukan menurut Islam. Bagaimana
konsep yang ideal dimunculkanlah miss world dan miss universe
serta dimunculkanlah yang penting hatinya saja dan dimunculkanlah
tidak ada masalah tidak berhijab yang penting hatinya baik. Muncul
konsep seperti yang dijelaskan ini sehingga masyarakat
menganggap lumrah atau wajar ketika seseorang wanita tidak
memakai kerudung. Seorang wanita lumrah ketika tidak menaati
perintah Allah. Cara-cara pemikiran seperti itu yang seharusnya
diubah. Sehingga berdasarkan memerangi pergolakan pemikiran itu
sehingga buku ini ditulis.1
1 Wawancara Felix Y. Siauw
69
2) Skema diri (Self Schemas)
Sebagian besar dari kaum wanita muslim menganggap
hijab syar’i itu kuno atau tidak modis, padahal esensi dari berhijab
adalah menutup keindahan. Padahal sudah dijelaskan dalam Al-
Qur’an kewajiban untuk menutup aurat. Tidak hanya menutup
aurat tetapi menutup aurat yang benar atau hijab syar’i. Di dalam
buku ini Felix berusaha menginspirasi umat muslim dengan
mengupas sejarah-sejarah kedudukan wanita dalam Islam,
bagaimana hijab yang syar’i, serta ajakan untuk berhijab pastinya.
Hijab syar’i menurut ustadz Felix yang terdapat dalam buku
ini adalah hijab pakaian yang merupakan khimar atau kerudung,
jilbab dan tidak tabarruj. Khimar adalah kerudung yang menutupi
kepala, leher dan dada. Jilbab adalah pakaian luar, pakaian
rangkap yang menutup seluruhnya kecuali muka dan telapak
tangan. Sedangkan tabarruj adalah segala perbuatan wanita yang
menarik perhatian lelaki baik diniatkan atau tidak. Tidak tabarruj
atau berdandan secara berlebihan misalnya menggunakan parfum,
mengenakan pakaian yang bercorak mentereng, bertingkah genit
dan menggoda lelaki dengan ucapan ataupaun gaya jalan, atau
mengenakan hijab yang tidak sempurna (semisal ketat, transparan,
atau menyingkap). Jadi menurut Felix memakai hijab tidak perlu
yang membuat kita rumit cukup sederhanakan dengan hijab yang
syar’i.
70
3) Skema Peran (Role Schemas)
Dalam skema ini Felix Y. Siauw memandang dan
menggambarkan hijab syar’i itu penting dan harusnya umat wanita
muslim menyadarinya. Hakikat hijab itu sendiri adalah melindungi
keindahan wanita hingga ia tidak menjadi perhatian lelaki. Karena
wanita terlalu berharga untuk menjadi bahan perhatian semata.
Ada sebagian pertanyaan disini, lalu bagaimana dengan
wanita muslimah yang masih lalai dengan bentuk hijab yang
masih menampakkan sebagian aurat atau ketat sehingga
membentuk lekuk tubuhnya. Bagaimana dengan muslimah yang
mengenakan hijab untuk mencari perhatian atau agar
diperhatikan.Tentu semangat mereka perlu dihargai, tentu pula
nasihat perlu disampaikan kepada mereka agar segera
menyempurnakan hijabnya. Melindungi keindahan sampai tiba
masanya, hijab adalah identitas diri seorang muslimah. Jadi
banyak sekali keuntungan dari memakai hijab salah satunya lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
b. Memori
Dalam memori ini, Felix menggunakan memori jangka panjang
(long-term-memory) yaitu dengan menggunakan memori episodik dan
memori semantik yang menyatakan bahwa hijab bagi wanita adalah
pakaian syar’i yang menutup auratnya. Bila di rumah, itu adalah
pakaian rumah (al-tsaub), dan apabila beraktitivitas di luar rumah, hijab
71
adalah pakaian rumah (al-tsaub) ditambah jilbab yang dirangkap di
atasnya dan dijulurkan kerudung (khimar) sebagai penutup kepala
sampai batas dada, demikian makna hijab syar’i. Dalam arti yang lebih
luas, hijab bukan hanya pakaian semata tetapi “cara muslimah
menampakkan diri” di depan publik atau “identitas Muslimah”.
Maksudnya pakaian yang dikenakan seseorang atau hijab yang
dikenakan adalah identitas seorang muslimah. Jadi cara pakaian disini
sangat diperhatikan.
c. Strategi
Strategi yang digunakan oleh Felix Y. Siauw di dalam memilih
dan menunjukkan bagaimana sumber, peristiwa informasi untuk
ditampilkan kedalam suatu berita adalah menggunakan Al-Qur’an,
Hadits dan sejarah sebagai referensi pokok bahasan-bahasannya.
Adapun bagan lebih lanjut adalah sebagai berikut:
1) Seleksi
Pemilihan informasi yang digunakan oleh Felix Y. Siauw berasal
dari Al-Qur’an, Hadits, sejarah serta realitas yang ada sebagai
bahan rujukannya tetapi banyak diambil yaitu dari realitas sosial.
Strategi yang dia lakukan di dalam menyampaikan dan menerima
informasi yaitu tetap fokus dan yakin terhadap hijab yang
disyariatkan oleh agama.
72
2) Reproduksi
Dalam reproduksi wacana Felix Y. Siauw menampilkan
argumentasi yang telah ia ambil dari Al-Qur’an, Hadits, sejarah
dan realitas dan lain-lain untuk dijadikan sumber-sumber
penyampaian informasi. Beliau lebih cenderung mengambil dari
hasil penelusuran hijab saat ini serta pemikiran-pemikiran barat
dalam mewujudkan hijab menurut syariat agama dan realitas logika
sebagai bahan produksinya.
3) Transformasi Lokal
Dalam menampilkan peristiwa yang akan di tampilkan Felix Y.
Siauw melakukan penambahan yaitu penambahan informasi
sebagai penegasan dengan lead, gambar dan dokumentasi sebagai
bukti otentik. Mengenai kesimpulan, di dalam eventmodel Felix Y.
Siauw melakukan penilaian terhadap peristiwa-peristiwa yang
konkret, serta kalimat dalam mengajak untuk berhijab dapat
mewujudkan hijab yang sesuai dengan syariat agama. Dalam
context model, Felix Y. Siauw menggunakan bagaimana
pengetahuan dan pendapat seseorang yang disampaikan dalam
situasi khusus dapat menjadi inspirasi.
3. Pandangan Masyarakat terhadap Hijab dalam Buku Yuk, Berhijab.
Konteks berkaitan erat dengan hal-hal yang mempengaruhi
pemakaian bahasa dan terbentuknya sebuah wacana. Seperti latar, situasi,
peristiwa dan kondisi sosial yang terjadi pada saat itu. Sebuah wacana
dapat diteliti, dianalisis dan dimengerti. Konteks juga berkaitan erat
73
dengan who atau siapa dalam hubungan komunikasi, siapa yang menjadi
komunikatornya, siapa yang menjadi komunikannya, dalam situasi
bagaimana, apa medianya dan mengapa ada peristiwa komunikasi tersebut.
Analisis sosial meneliti wacana yang sedang berkembang di
masyarakat pada konteks terbentuknya sebuah wacana dalam masyarakat,
bagaimana masyarakat memproduksi dan mengkonstruksikan sebuah
wacana. Dalam buku Yuk, Berhijab, merupakan konteks sosial yang
melatarbelakangi kehidupan masyarakat wanita Islam yang kurang
menyadari hijab yang sesuai menurut tuntutan agama serta kesadaran
untuk berhijab sesungguhnya. Buku yang berasal dari inspirasi saat
melakukan berdakwah dan melihat kondisi perempuan saat ini dalam
mengenakan hijab. Hijab yang masih belum sempurna semisal pakaian
yang ketat, memakai kerudung yang tidak menutupi sampai bawah dada.
Karena memakai hijab yang benar saat ini perlu diterapkan agar tidak
menjadi hijab hanya sebuah trend fashion yang modelnya bisa digunakan
sesuka hati.
Hijab syar’i atau pakaian muslimah yang disyari’atkan disini
menutup seluruh tubuh, tidak berbentuk pakaian hias atau mengandung
perhiasan seperti gambar-gambar, accessories dan tulisan-tulisan, tebal
tidak tembus pandang sehingga tidak menampakkan apa yang ada di balik
pakaian tersebut, lebar dan longgar tidak ketat sehingga tidak
menampakkan bagian-bagian anggota tubuh.2
2 http://umystha.abatasa.co.id/post/detail/16076/kenapa-harus-berhijab diakses pada
tanggal 16 Agustus 2014 pada pukul 19.00.
74
Setelah mewawancarai beberapa pembaca buku Yuk, Berhijab,
mereka menyadari hijab yang seharusnya dikenakan terkait hijab yang
syar’i yaitu terdiri dari kerudung, jilbab, dan tidak tabarruj. Seperti yang di
ungkapkan salah satu pembaca buku Eva menyatakan bahwa semuanya
ada dibuku berhijab, menurutnya sinkron dari segi ajakan dan gambar
dalam menggunakan hijab dan saling komprehensif (menyeluruh).3Eva
yang dulunya tidak berhijab sekarang menggunakan hijab, dari lingkungan
dan termotivasi untuk menggunakan hijab. Dan setelah membaca buku
yuk, berhijab sangat menyadari sekali hijab yang dipakainya belum syar’i
maka dari itu sekarang lebih menggunakan hijab yang sesuai syariat
agama.
Adapun pandangan pembaca tentang hijab secara keseluruhan
menganggap hijab itu sebagai kewajiban umat muslimah. Seperti yang
diungkapkan Kartini bahwa hijab merupakan perintah syariat Islam serta
hijab itu merupakan sumber kreatifitas tapi tentunya harus syariat agama.
Mengetahui batasan-batasan mana yang harus ditutup dan menggunakan
dengan hijab yang benar. Aktifitas menggunakan hijab yang menurut
syariat agama saat ini belum dilakukan, untuk itu wanita muslimah segera
menyempurnakan hijabnya.4
Pembaca meyakini hijab saat ini memang sudah tercampur dengan
trend-trend yang sudah ada baik dalam majalah atau televisi sehingga
menggunakan hijab yang tidak sesuai dengan syariat agama. Dari
pemikiran-pemikiran itu Ustadz Felix perlu meluruskan apa yang
3 Wawancara bersama Eva (pembaca buku) pada tanggal 1 Juni 2014.
4 Wawancara bersama Kartini (pembaca buku) pada tanggal 10 April 2014
75
seharusnya diluruskan sesuai aturan Allah. Pemakaian hijab dengan benar
dari pemakaian baju yang tidak ketat serta pemakaian kerudung yang
sampai ke dada bahkan dilebihkan.
Hijab menyelamatkan perempuan dari kerusakan yang ada. Namun
sayangnya sebagian perempuan menggunakan hijab dengan menggunakan
pakaian yang tidak menutupi dirinya dengan baik dari pandangan orang
lain, karena pakaian yang dikenakan amat ketat atau transparan, sehingga
bentuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Hal ini, sama saja ia tidak menutup
dirinya atau berhijab. Karena masih mempertunjukan tubuhnya, tidak ada
bedanya ia menggunakan baju yang transparan atau baju yang ketat karena
tujuan keduanya yaitu untuk menarik perhatian orang lain. Bagaimana
yang seharusnya dilakukan perempuan adalah menggunakan baju yang
dapat menutup seluruh auratnya tanpa memperlihatkan bentuk tubuhnya.
Adapun mengenakan pakaian dalam Islam bukan semata-mata
bersifat kultural dan bukan pula sebatas mempercantik diri, tetapi
merupakan sebuah kewajiban bagi setiap individu umat Islam agar
menjaga kehormatan dirinya dengan jalan menutupi auratnya. Dengan itu
berpakaian secara benar dan sesuai dengan kaidah yang telah digariskan
agama merupakan bagian dari upaya menggapai derajat takwa yang paling
tinggi di hadapan Allah.
Di dalam penggunaan kerudung atau khimar dan jilbab sudah
dijelaskan ke dalam Al-Qur’an surat Al-Nur [24]: 31) dan surat Al-Ahzab
[33]: 59) yang sudah dijelaskan artinya di bab dua. Pakaian atau busana
yang diperintahkan dipakai para wanita muslimah, sebagaimana terdapat
didalam ayat di atas tidak menyebutkan secara eksplisit tentang bentuk
76
pakaian atau suatu jenis benda yang khusus digunakan untuk menutup
anggota tubuh wanita. Dua jenis pakaian yang disebutkan untuk para
wanita muslimah adalah khimar (penutup kepala atau kerudung) dan jilbab
(baju panjang yang longgar) diakui sebagai pakaian yang memang sudah
ada sebelumnya serta bentuk dan modelnya beraneka ragam. Namun,
Islam menyertakan makna yang spesifik dan karakteristik tertentu untuk
penggunaan pakaian tersebut, yang dihubungkan dengan identitas, status,
privasi, kehormatan dan yang terpenting menjalankan perintah agama.
Dari beberapa wawancara ke masyarakat mengenai buku yuk,
berhijab serta bagaimana pendapat hijab di dalamnya sangat mendukung
sekali dan terus untuk menyempurnakan hijabnya. Karena hakikat
terpenting adalah melindungi tubuh bukan memamerkan bentuk tubuh.
Dari pemahaman mengenai hijab itu semua diambil dari membaca
buku yuk, berhijab. Dengan rangkaian kata-kata dibentuk sedemikian
indah dan semakin lebih mengetahui dan sadar akan hijab yang
sebenarnya.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan penelusuran peneliti dalam analisis wacana
terhadap buku Yuk, Berhijab dapat disimpulkan bahwa analisis wacana yang
ditampilkan dalam buku Yuk, Berhijab adalah sebagai berikut:
1. Bangunan wacana Yuk, Berhijab karya Felix Y. Siauw berdasarkan model
Teun A. Van Djik. Berdasarkan analisis teks dalam terdapat beberapa
komponen hijab yaitu kerudung atau khimar dan jilbab. Setiap
pemberitaannya sangat terstruktur dengan jelas, mulai dari tema, skema,
semantik, sintaksis dan retoris.
2. Struktur makro dalam buku Yuk, Berhijab ini telah menunjukkan konsep
yang dominan, sentral dan paling penting dari suatu buku ini karena
temanya telah melingkupi fenomena yang terjadi pada saat ini yaitu
berhijab dengan model trend-trend masa kini dan masalah hijab yang
kebanyakan belum syar’i serta kesadaran untuk berhijab itu sendiri.
Sehingga dari buku ini pemikiran-pemikiran yang salah perlu diluruskan
agar dapat berjalan dan pemikiran yang benar, tidak hanya itu di dalamnya
terdapat nilai nilai keIslaman dan disajikan dengan kata-kata yang
menarik.
3. Secara superstruktur buku Yuk, Berhijab ini tampak teratur dengan baik
yang disajikan dengan sistematis melalui kisah cerita wanita sebelum
Islam ada yang relatif singkat. Tidak ada aturan baku bagi penulis dalam
78
buku. Inti kisah yang dikemasnya merupakan pesan pokok yang ingin
disampaikannya dalam buku Yuk, Berhijab ini.
4. Struktur mikro dalam bab khusus tentang hijab menampilkan gaya bahasa
dalam buku Yuk, Berhijab ini. Korehensi dan kata ganti yang digunakan
dalam buku Yuk, Berhijab ini yang digunakan sudah cukup baik.
5. Pandangan pengarang buku terhadap hijab dalam buku Yuk, Berhijab atau
bisa disebut aspek kognisi sosial, kecenderungan pemberitaan disampaikan
secara tersurat dan diwarnai oleh kepentingan yang memiliki tujuan untuk
menyebarkan ajaran ideologinya, sehingga dapat membius opini publik
dengan cepat. Sedangkan pandangan pengarang mengenai hijab dalam
buku Yuk, Berhijab disini adalah hijab yang sesuai dengan tuntutan agama
yaitu meliputi kerudung, jilbab dan tidak tabarruj. Tidak tabbaruj adalah
tidak melakukan perbuatan yang menarik perhatian lelaki, baik diniatkan
atau tidak, contohnya, dandanan wajah, bertingkah laku genit, dan hijab
yang tidak sempurna. Hijab bukanlah sebuah tren fashion yang modenya
disesuaikan dengan zaman dan keinginan, yang harus dibuat rumit
sehingga menyusahkan untuk memakainya. Hijab bukanlah pelarian bagi
fashionista yang tetap ingin disebut Islami. Jadi hijab perlu disempurnakan
dan disederhanakan supaya tetap berhijab yang syar’i serta anggun.
6. Pandangan pembaca buku terhadap hijab dalam buku Yuk, Berhijab atau
disebut juga konteks sosial, pembaca cenderung menyadari pentingnya
untuk memakai hijab terlebih lagi hijab syar’i. Karena sekarang ini harus
lebih berhati-hati dalam menggunakan pakaian, dan hijab itu adalah salah
79
satu caranya untuk menutupi keindahan tubuh yang benar dan sesuai
dengan syariat agama. Hijab yang terdri dari komponen pakaian
rumah,khimar, jilbab. Terlebih lagi mengubah cara pemikiran wanita
muslim saat ini untuk menyederhanakan hijab dan berhijab yang syar’i.
B. Saran
1. Bagi Pengarang
Sebaiknya biografi penulisnya lebih diperluas lagi. Pembahasan dan
contoh gambar lebih luas dan banyak. Contoh gambar atau karikaturnya
dikurangi, dan diganti dengan foto sesungguhnya. Meskipun disertai
gambar dengan karikatur kena ke pembaca. Agar lebih kena lagi oleh
pembaca dengan gambar yang asli.
2. Pembaca
Hendaknya pembaca menyerap dan tidak hanya membaca buku ini. Tetapi
juga dapat memandang serta mengaplikasikan ajaran agama Islam serta
tuntutan agama Islam untuk berhijab sesuai ajaran Islam.Dari pemikiran-
pemikiran yang sekarang ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran barat
diluruskan dengan pemikiran yang benar sesuai syariat agama. Dan
semoga kita mendapat ridha Allah SWT dengan mengikuti ajaran-ajaran
yang di ridhai-Nya.
80
DAFTAR PUSTAKA
Achni Noor Emerlda, Siauw Felix Y. Yuk, Berhijab. Bandung: PT Mizan
Pustaka,2013.
Alex. Kamus Ilmiah Populer Kontemporer. Surabaya: Karya Harapan, 2005.
Asmawi, Mohammad. ISLAM SENSUAL, Membedah Fenomena Jilbab Trendi.
Jakarta: Darrussalam, 2005.
Asy-Syaqawi, Amin Abdullah. Kedudukan Wanita dalam Islam. Jakarta: Islam
House, 2010.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 1988.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka,1998.
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: Lkis,
2001.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2008.
Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana, 2010
McQuail, dennis. Mass Communication Theory. London: Sage Publication, 1995.
Meleong,Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya, 2000.
Mulyana. Kajian Wacana: Teori Media dan aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis
Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005.
Muthahhari, Murthada. Hijab Gaya Hidup Wanita Islam. Bandung: Mizan, 1998.
Pateda, Mansoer. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta, 1994.
Shahab, Husein. Jilbab menurut Al-Qur’an dan As-Sunah. Bandung: Mizan, 1988.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Semiotik dan Framing. Bandung: Rosdakarya, 2009.
Syiqqah abu Abdul Halim. Kebebasan Wanita. Jakarta: Gema Insani Press, 1997.
M Arifin, Tatang. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali Press, 1968.
81
Internet
http:// www. Al-shia.org/html/id/service/moqalat/044.htm. Diakses pada tanggal 8
Maret 2014.
www.kreasi-jilbab.com/2012/12/Keutamaan-hijab-bagi-wanita-muslimah. diakses
tanggal 15 Maret 2014.
www.daftar.co/buku-Felix-Siauw. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014
http://www.buletinmitsal.com. Diakses pada tanggal 8 April 2014.
Un2kmu.Wordpress.com/2010/07/08/felix-siauw-curahan-hati. Diakses pada
tanggal 22 April 2014.
http://umystha.abatasa.co.id/post/detail/16076/kenapa-harus-berhijab diakses pada
tanggal 16 Agustus 2014.
Wawancara
Wawancara pribadi dengan Felix Y. Siauw sebagai penulis buku Yuk, Berhijab,
pada tanggal 23 Januari 2014, pada pukul 14.00 WIB.
Wawancara pribadi dengan Kartini (Pembaca Buku Yuk, Berhijab). Pada tanggal
10 April 2014, pada pukul 13.30 WIB.
Wawancara pribadi dengan Nurul Wahdah (Pembaca Buku Yuk, Berhijab). Pada
tanggal 17 Mei 2014, pada pukul 16.00 WIB.
Wawancara pribadi dengan Eva (Pembaca Buku Yuk, Berhijab). Pada tanggal 1
Juni 2014. Pada pukul 15.00 WIB.
82
KEMENTERIAN AGAMAUNIVBRSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAlww&w
I w-www w
il. Ir. H. JuandaNo.95 Ciputat 15412 IndonesiaWebsite: uvrv.fdkuiniakarla.ac.id
i-"rc,ws-g_-i FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIwwwwTelepon/Fax : (021) 7432728 / 74703580E-rnail : [email protected]
Nomor : Un.01/F5 lPP.00.gl 6gbg- 12013
Lamp :l(satu)bundelHal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.Dr. Fatmawati, MADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUiN Syarif Hidayatullah Jakarta
j..iama
Nomor PokokJurusanSemesterTelp.Judul Skripsi
Tembusan:1. Dekan2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Iakarta, g Desember 2013
Assalamu' alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswaFakultas Ilmu Dakwah dan llmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut,
Nurul Hidayati1110051000178Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)VII (Tujuh)
Analisis Wacana Hrjab dalam Buku " Yuk, Berhijab" KaryaFelix Y. Siauw.
Karni mohon kesediaannya untuk membimbing mahasisu'a tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak terlalu lama.
Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sarnpaikan terima kasih.
lilass alamu' alaikum Wr. Wb.
an. Dekan,Wakil'Dekan Bidang Akademik
M.Ed.10330 199803 1
KEMBNTERIAN AGAMAUNIVBRSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (021) 7432728 I 74703580
Jl. Ir. Il. JuandaNo. 95 Ciputat 15412 Indonesia Website: rwrry.fdkuinjakarta.ac.id, E-mail
WW
NomorLampiranHal
: Un.01/F5 lPP.00.9l to?> 12013
: Izin Penelitian (Skripsi)
Kepada Yth,Kediaman/Kantor Felix Y. SiauwKomplek Perumahan Daan Mogot BaruDaan Mogot Jakarta Baratdi
Tempat
As s alamu' al aikum Wr. Wb.
Jakafta, |] Desember 2013
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta menerangkan bahwa :
NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemesterJurusanAlamat
Telp.
Tembusan :
1. Wakil Dekan Bidang Akadernik2. Ka/Sekprodi Komrrnikasi dan Penyiaran Islam
Nurul Hidayati1 I 10051000178Semarang, i4 Februari 1990vll (Tujuh)Kcmunikasi cian Penyiaran Isiam (ilPl)Jl. Mangga No 21 D RT 004104 CilandakJakarla Selatan085640999147
adalah beirar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UINSyarif Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalamrangka penulisan skripsi berjudui Analisis Wacane HUab dalam Buku Yuk BerhijabKarya Felix Y Siauw.
Sehubungan dengan itu, dimohon (lranya Bapak/Ibu/Sdr. dapatmenerima./mengizinkan mahasisu,a kami tersrrbut'dalam pelaksanaan kegiatandimaksud.
Demikian, atas kqrjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.
Ws s alamu' alaikum Wr. lfib.
f Subhan, MA9660110 199303
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Eva
Profesi : Wiraswata
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Nurul Hidayati
Nim : 1110051000178
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Menerangkan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah melaksanakan
wawancara tentang buku Yuk, Berhijab dengan judul skripsi “Analisis Wacana
Hijab dalam buku Yuk, Berhijab Karya Felix Y. Siauw”.
Demikian surat keterangan ini dibuat dan semoga dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, 1 Juni 2014
Eva
Hasil Wawancara dengan Pembaca Buku “Yuk, Berhijab”
Identitas Responden
Nama : Eva
Profesi : Wiraswasta
1. Mengapa anda memilih untuk membaca buku ini?
Dari judulnya menarik dan bagus, saya berpendapat pasti isinya juga
bagus.
2. Hal apa yang paling menarik dalam buku ini?
Menurut saya itu sejarah tentang pandangan wanita sebelum adanya
agama islam dan cara berpakaian muslim yang syar’i.
3. Apa yang anda dapatkan dalam buku ini?
Banyak yang saya dapatkan dengan membaca buku ini, antara lain:
- Kedudukan mengenai wanita sebelum datangnya agama Islam
- Pandangan yang mengatur kedudukan wanita diatur secara apik oleh
Islam
- Jadi lebih tau cara berpakaian muslim yang benar
4. Apa pandangan anda tentang hijab saat ini?
Pandangan saya tentang hijab saat ini,pastinya lebih terlihat modern, lebih
bagus dan fashionable. Walaupun saya pribadi tahu cara berpakaian seperti
ini tidak dibenarkan. Karena berkembangnya jaman cara hijab modern saat
ini menjadi sah-sah saja asalkan dengan syariat agama misalnya baju tidak
ketat, kerudung yang dibawah dada.
5. Apa isi hijab di dalam buku Yuk, Berhijab? Dan menurut anda bagaimana
tanggapan mengenai hijab syar’i dalam buku ini?
Hijab menurut isi buku ustadz felix yaitu kerudung, khimar dan pakaian
rumah atau Al-Tsaub. Menurut saya tanggapan mengenai hijab syar’i
sependapat sekali dengan ustadz felix karena lebih menceminkan wanita
yang islami.
6. Apakah anda merasa mendapatkan inspirasi dalam buku ini?
Iya dengan membaca buku ini saya mendapatkan banyak inspirasi dan
motivasi tentunya.
7. Bagaimana perasaan/ pengaruh setelah anda membaca buku ini?
Setelah saya membaca buku ini, tentunya mendapatkan pencerahan dari
yang memakai jilbab yang dibuat rumit sampai yang hijab sederhana.
Banyak pelajaran dan hikmah yang dapat diambil, saya jadi lebih
terinspirasi untuk berpakaian muslim yang benar/syar’i. Dan lebih dapat
mencontohkan kepada temanteman saya supaya dapat berbusana muslim
yang sesuai syariat Islam.
8. Saran dan pesan apa yang ingin anda sampaikan kepada pembaca buku
ini?
Saran pasti tentunya kebanyakan orang yang bilang untuk berhijab sesuai
dengan syariat islam. Tidak hanya itu lakukan hal-hal yang benar dan
bertindak secara hati-hati.
Pewawancara
(Nurul Hidayati)
Tanggal, 01 Juni 2014
Yang diwawancarai
(Eva)
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Nurul Wahdah
Profesi : Guru
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Nurul Hidayati
Nim : 1110051000178
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Menerangkan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah melaksanakan
wawancara tentang buku Yuk, Berhijab dengan judul skripsi “Analisis Wacana
Hijab dalam buku Yuk, Berhijab Karya Felix Y. Siauw”.
Demikian surat keterangan ini dibuat dan semoga dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, 17 Mei 2014
Nurul Wahdah
Hasil Wawancara dengan Pembaca Buku Yuk, Berhijab
Identitas Responden
Nama : Nurul Wahdah
Profesi : Guru
1. Mengapa anda memilih untuk membaca buku ini?
Pertama kali kali saya lihat dari covernya menarik jadi saya beli dan di
tambah lagi penulisnya Ustadz Felix.
2. Hal apa yang paling menarik dalam buku ini?
Disaat hijab sedang trend yang berbagai macam, ustadz felix mencoba
meluruskan pandangan wanita. Cara berhijab yang sesuai dengan aturan
agama islam.
3. Apa yang anda dapatkan dalam buku ini?
Yang saya dapatkan adalah tentang bagaimana wanita menjaga auratnya
yang seharusnya memang harus di tutupi.
4. Apa pandangan anda tentang hijab saat ini?
Pandangan saya tentang hijab saat ini cukup bagus dan berkembang pesat,
banyak wanita yang tertarik memakai hijab karena hijab sekarang semakin
modis, akan tetapi niat untuk menggunakan hijab sudah berbeda.
5. Apa isi hijab di dalam buku Yuk, Berhijab dan menurut anda bagaimana
tanggapan mengenai hijab syar’i dalam buku ini?
Hijab dalam buku ini, menurut saya menjelaskan berhijab tentang
bagaimana hijab yang benar menurut agama. Kalau untuk tanggapan saya
menurut hijab syar’i yang ada di dalam buku ini saya sangat mendukung
sekali dan perlu diaplikasikan di dunia sekarang ini. Karena sudah tau
sendiri saat ini banyak sekali kejahatan-kejahatan yang melanggar norma
khususnya.
6. Apakah anda merasa mendapatkan inspirasi dalam buku ini?
Saya rasa, saya mendapatkan inspirasi dari buku ini, karena setelah saya
membaca buku ini ternyata apa yang saya kenakan/ saya pakaimasih jauh
dari syariat Islam.
7. Bagaimana perasaan/ pengaruh setelah anda membaca buku ini?
Perasaan saya sangat senang membaca buku ini, sedikit ada pengaruh
dalam cara pandang saya dan pastinya saya lebih hatihati dalam berbusana
dan memilih busana.
8. Bagaimana pendapat anda setelah membaca buku Yuk, Berhijab?
Pendapat saya sangat baik sekali karena cara berhijab sekarang memang
harus di luruskan sesuai dengan syariat Islam. Memang sih terkesan tidak
modis atau gerah, akan tetapi jika niat karena Allah maka kita akan cantik
dunia dan akhirat.
Pewawancara
(Nurul Hidayati)
Tanggal, 17 Mei 2014
Yang diwawancarai
(Nurul Wahdah)
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Kartini
Profesi : Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
Jurusan : Perbandingan Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Nurul Hidayati
Nim : 1110051000178
Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Menerangkan bahwa mahasiswa tersebut di atas telah melaksanakan
wawancara tentang buku Yuk, Berhijab dengan judul skripsi “Analisis Wacana
Hijab dalam buku Yuk, Berhijab Karya Felix Y. Siauw”.
Demikian surat keterangan ini dibuat dan semoga dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, 10 April 2014
Kartini
Hasil Wawancara dengan Pembaca Buku Yuk, Berhijab
Identitas Responden
Nama : Kartini
Profesi : Mahasiswi UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Jurusan : Perbandingan Hukum (Fakultas Syari’ah dan Hukum)
1. Mengapa anda memilih untuk membaca buku ini?
Karena saya ingin menambah wawasan bagaimana berhijab dengan baik.
2. Hal apa yang paling menarik dalam buku ini?
Menurut saya yang paling menarik dalam buku ini yaitu bagaimana cara
beliau mengajak orang berhijab dengan baik secara efektif. Dan dimana
dari bahasa-bahasa yang disampaikan di dalam buku ini tidak monoton.
Karena disertai gambar di dalamnya dan ustadz Felix juga nengajak
pembaca bagaimana berhijab sesuai dengan agama Islam.
3. Apa yang anda dapatkan dalam buku ini?
Yang saya dapatkan dalam buku ini yaitu kita bisa berhijab dengan baik
menurut syariat Islam.
4. Apa pandangan anda tentang hijab saat ini?
Pandangan saya tentang hijab saat ini dimana hijab itu khan merupakan
perintah syariat Islam. Serta hijab itu merupakan sumber kreatifitaskita,
karena dengan berhijab kita bisa mengetahui batasan-batasan mana yang
harus kita lakukan dan batasan-batasan mana yang harus kita hindari.
5. Apa isi hijab di dalam buku Yuk, Berhijab dan menurut anda bagaimana
tanggapan mengenai hijab syar’i dalam buku ini?
Hijab dalam buku ini, menurut saya menjelaskan berhijab tentang syariat
Islam. Di dalam buku ini dijelaskan ada 2 cara berpakaian yaitu kerudung
atau khimar dan jilbab. Sedangkan hijab itu sendiri ada tiga komponen
yaitu pakaian rumah, kerudung dan jilbab. Kalau untuk tanggapan saya
mengenai hijab syar’i sangat setuju sekali apalagi untuk dunia saat ini.
Heheheee...
6. Apakah anda merasa mendapatkan inspirasi dalam buku ini?
Tentu saja terinspirasi, eee....inspirasi yang saya dapatkan dari buku ini
saya lebih tau bagaimana cara berhijab dengan baik sesuai aturan
Yang ditentukan.
7. Bagaimana perasaan/ pengaruh setelah anda membaca buku ini?
Saya sih merasa tidak bosan-bosan membaca buku karya Felix Siauw,
karena di dalam buku ini lebih menekankan ke anak muda sekarang ini
apalagi buku Yuk, Berhijab menekankan tentang bagaimana berhijab
dengan baik. Seperti kita lihat zaman sekarang, hijab kaum muda itu
seperti berhijab tapi tidak berhijab. Maksutnya bisa kita lihat sendiri kan
jilbabnya pada transparan, pakai jilbab tapi keliatan rambut.
8. Saran dan pesan apa yang ingin anda sampaikan kepada pembaca buku
ini?
Saran saya agar remaja seakarang itu hendaknya berhijab dengan baiklah,
sesuai dengan apa yang telah di syari’atkan oleh agama Islam.
Pewawancara
(Nurul Hidayati)
Tanggal, 10 April 2014
Yang diwawancarai
(Kartini)
Yang bermda tmgen di baunh ini:
Nama : Felix Yanwu Siauw, S-p-
Jabam : Pmulis Bulorlfrt(,lelhijab
Deilg@ ini maerangkm bahsra:
Nama ; Nunl Hida)"di
NIM : ll1fi)510fi)178
Jurusan :Komrmilasipenyiaranlslm
Fakuftas : IImu Dahvah dan Ihu Kmrmikasi
Universitas :UlNSprifffiOayanltUnJahrta
Menerangkan !6hpa mehesiswi t€rs€btrtdi atas retah melalsana*an
dengan Penulis Buktl Yuk, Berhijab dcngan judul slrripsi *Analisis Wacana:
Hliab d-lam buku 'Ytrk, Berhiiab'Karya Felix Y, Siauw-.
Denikian surat teteingan ini dibuat daa semoga dapat dipergunakan
sebagaimana mestiqra.
Jalsrta" 23lffiumiz0l4
FellxYsnwar Sie*q $J
Hasil Wawancara dengan Felix Y. Siauw Pengarang Buku
Yuk, Berhijab
1. Mengapa ustadz memberikan judul buku Yuk, Berhijab?
Kalau yuk, berhijab, saya beri judul karena waktu itu saya lagi nyari
apa yang bisa mewakili karena sekarang yang dikenal hijab bukan jilbab
karena itu harus ada hijabnya. Dan kenapa ada kata “yuk” supaya menjadi
kalimat ajakan dan supaya lebih familiar bagi orang.
2. Berapa lama ustadz menyelesaikan buku ini?
Yuk, berhijab saya bikin dalam waktu 2 minggu karena saya selalu
mendokumentasikan twet-twet saya dimana ketika mengerjakan buku tersebut
saya masukan beberapa twet saya dan tinggal menambahkan dan menyusun
struktur penulisannya. Dengan menguasai perang pemikiran tadi, membuat
orang-orang jadi mudah untuk menguasai dunia, mengapa? Karena ketiga
pemikiran tersebut berhubungan langsung dengan wanita dan mudah juga
untuk menguasai generasi penerus dunia ini, sebab yang mendidik anak
semenjak dini adalah wanita dan wanita pun dapat mempengaruhi suami-
suami mereka.
3. Apa sih yang mendasari ustadz untuk menulis bukuYuk, Berhijab ini?
Ketika saya berdakwah kemudian saya melihat ada satu hal yang
menjadi cara mainstrem bagi orang-orang barat untuk merusak kaum
muslimin yaitu dengan perang pemikiran atau pergolakan pemikiran. Nah
sehingga terjadi dari pemikiran ini, tujuan dari orang-orang kafir atau orang-
orang barat yang tidak suka islam untuk menghancurkan islam adalah dengan
cara membelokkan pemikiran-pemikiran islam. Dia tidak masalah ketika
orang itu muslim dia belokan ke arah yang sekiranya bukan islam. Jadi case
atau luarnya muslim isinya bukan islam itu adalah mereka yang inginkan.
Sehingga bagaimana cara termudah untuk menyelewengkan pemikiran-
pemikiran ini, cara yang termudah adalah dengan menyelewengkan makna,
menyelewengkan makna darimana yaitu dengan sumbernya Al-Qur’an atau
mereka membicarakan konsep yang ideal menurut mereka tapi bukan menurut
islam. Bagaimana konsep wanita yang ideal dimunculkanlah miss universe
dan miss word serta dimunculkanlah yang penting hatinya aja,
dimunculkanlah engga apa-apa kita engga kerudungan yang penting hatinya
baik.
4. Kalau untuk latar belakang dalam penulisan buku Yuk, Berhijab ini
bagaimana ustadz?
Di tahun 2007 saya sadar betul bahwa mulai saat itu dunia akan
didominasi oleh perempuan, apalagi di 2011 facebook dan twitter sudah
merajalela, maka saya akan yakin sekali bahwa dunia akan didominasi oleh
perempuan. Sayangnya yang tahu akan hal ini tidak hanya saya saja, tetapi
banyak pengrusakan yaitu pada wanita. Lewat apa? Lewat perang pemikiran,
ada tiga cara perang pemikiran: food, fun, and fashion.Food adalah makanan,
fun adalah kesenangan atau hiburan, fashion adalah cara berpakaian. Nah, dari
ketiga inilah kebetulan berhubungan dengan wanita.
Oleh karena itu ketika sudah ada twitter, saya mulai membuat akun
twitter. Sebelumnya saya juga membuat akun facebook, yang mana kedua
media sosial tersebut merupakan media sosial yang berjenis perempuan.
Ketika sudah membuat akun twiter, saya langsung kampanye tentang
pemikiran tadi, food; fun, and fashion. Karena saya tidak ahli dalam bidang
food, maka saya hanya membahas dua pemikiran, yaitu fun and fashion. Nah,
dalam bidang fun saya membuat tentang pacaran dan dalam fashion saya
membuat tentang hijab. Itulah yang membuat mengapa saya menulis buku
Yuk, Berhijab yang langsung berkaitan dengan perempuan dan juga berkaitan
dengan perang pemikiran tadi yaitu fashion. Ya jadi itu latar belakangnya.
5. Apa tujuan dibuatnya buku hijab ini?
Tujuan dari saya buat buku hijab ini daripada perang pemikiran itu
sendiri, ketika perang pemikiran saya harus mempunyai satu pemikiran yang
saya lontarkan ke tengah-tengah publik supaya pemikiran menjadi lawan dari
pemikiran-pemikiran yang menyesatkan tadi.
6. Bagaimana pandangan ustadz tentang hijab dalam buku ini?
Ya hijab yang saya tulis dalam buku ini meliputi khimar, jilbab dan
tidak tabarruj. Hijab dalam buku ini tentunya hijab yang syar’i, tidak
memperumit pemakainya.
7. Bagaimana pandangan ustadz tentang hijab saat ini?
Untuk hijab saat ini kita tau banyak trend-trend yang muncul pada saat
ini, terutama trend-trend yang islami seperti bank syariah, asuransi syariah,
dsb. dan segala sesuatu yang berbau syariah termasuk pakaian-pakaian juga
muncul trend baru yaitu hijab. Nah hijab ini tidak pernah dikenal sekitar lima
tahun yang lalu tidak pernah dikenal dan baru hijab sekitar tiga atau empat
tahun belakangan lah. Kenapa ini muncul, karena saya lebih melihat
munculnya bukan karena kesadaran orang tentang syar’i tetapi lebih besar ke
sekmentasi pasar. Nah sehingga mereka memandang hijab ini adalah bentuk
fashion baru, jadi kemarin itu kalau fashion-fashion yang ga syar’i sekarang
ini lebih kepada oh saya muslim tapi saya mau fashion kemudian munculah
hijab, hijabers dan sebagainya. Nah karena itu, kita lihat hijab saat ini ya
kebanyakan belum syar’i tetapi tentu saja kita menghargai ini adalah bagian
semangat yang perlu dihargai dan tinggal kita sempurnakan.
8. Mengapa ustadz memilih masuk Islam?
Saya masuk islam karena saya berpikir adalah Al-Qur’an satu-satunya
kitab yang hanya bisa dibuktikan melalui akal. Dan kemudian tidak ada
satupun agama yang seperti itu. (apa tantangan dan hambatan yang ustadz
hadapi (apa tantangan atau hambatan yang ustadz hadapi setelah masuk
islam?) dari keluarga, tantangan terberat. Ketika saya masuk islam, dan
memberitahukan kepada mereka, ibu saya menanggapi saya secara emos.
Kalau bapak secara debat. Kadang kala ketika kita menjalankan syariat islam
seperti tidak mengucapkan selamat natal kepada orang-orang kristen ketika
merayakan, saya mendapatkan suatu masalah. Emm... mau di usir atau yang
lain-lain, tapi itu biasa.
9. Apa inti dari buku hijab ini dan darimana ustadz mendapat inspirasi-
inspirasi untuk buku hijab ini?
Ya inti dari buku hijab ini hijab yang syar’i, hijab yang tidak boleh
macem-macem ya hijab pilihannya cuma hijab syar’i. Untuk inspirasi dari
buku hijab ini salah satunya saya melihat keadaan berhijab saat ini dan dengan
saya berdakwah. Kemudian hasil daripada itu, yah buku-buku itu.
10. Apa yang ustadz harapkan pada pembaca buku ini?
Jelas mereka berhijab syar’i, jadi setelah baca itu mereka jadi tau
bahwa tidak hanya taat kepada Allah tetapi harus berhijab dan tidak hanya
berhijab tetapi harus menyempurnakan hijab dengan hijab syar’i kenapa
karena itu adalah ketaatannya kepada Allah atau tanda kesyukuran kepada
Allah. Karena Allah telah memberikan segala-galanya.
11. Terakhir ustadz, saran dan pesan apa yang ingin ustadz sampaikan
kepada pembaca buku hijab ini dan saran kepada penulis buku pada
umumnya?
Saran dan pesan saya untuk pembaca ini jangan takut dan jangan
khawatir karena memang seseorang yang mau berubah itu ada aja cobaannya,
penghalangnya atau hambatannya merasa takut ketika gak bisa berhijab gak
bisa syar’i ga bisa terikat dengan hukum Allah banyak sekali kekhawatiran
lainnya. Tetapi jangan khawatir karena orang yang melangkah dalam jalan
Allah ini pasti dimudahkan di dalam jalan Allah, jadi Allah katakan dalam
AlQur’an seperti itu siapa yang bersungguh-sungguh untuk berniat kepada
Allah, Allah akan tunjukkan jalannya. Jalannya Allah itu apa yakni
kemudahan, bantuan daripada Allah dsb. Sehingga fokus saja walaupun
sekarang memang masih jauh dari islami ataupun pembaca ini takut untuk
berhijab ya baca aja dulu, buka diri, dan minta petunjuk Allah. Insya Allah
bukan karena tulisan-tulisan saya, tapi karena memang petunjuk-petunjuk
Allah yang diberikan kepada dia lantas mereka menjadi orang yang lebih baik.
Pewawancara
(Nurul Hidayati)
Tanggal, 23 April 2014
Yang diwawancarai
(Felix Y. Siauw)
LAMPIRAN
Wawancara dengan Eva ( pembaca buku)
Wawancara dengan Eva ( pembaca buku)
Wawancara dengan Nurul Wahdah
( pembaca buku)
Felix Y. Siauw
Wawancara dengan penulis Buku “Yuk
berhijab”, Ust. Felix . Y. Xiau
Foto Bersama
Wawancara dengan Kartini ( pembaca
buku)
Wawancara dengan Kartini ( pembaca
buku)
Cover Buku “Yuk, Brrhijab”
Cover dan Bagian Belakang buku “Yuk,
Berhijab”