hidup dalam anugerah seorang pemimpin.doc

3
Hidup Dalam Anugerah Seorang Pemimpin Oleh: Open Heaven Ministry-Jakarta Tuhan menghendaki agar kita bisa menjadi orang-orang yang efektif dan efisien bagi Kerajaan Surga, sehingga apapun yang akan kita kerjakan, meskipun nampaknya sangat sederhana, akan menghasilkan dampak yang luar biasa. Saya percaya, pada hari-hari ini Tuhan akan mulai membawa setiap kita secara pribadi sebagai jemaat untuk dapat mulai hidup dalam dimensi anugerah yang sama seperti yang telah Tuhan taruh dalam hidup pemimpin rohani kita. Sebab, sebagai jemaat, kita terus menerima makanan rohani dan aliran kehidupan roh dari hidup pemimpin rohani kita, dengan demikian adalah sudah sewajarnya untuk kita pun mulai hidup dalam takaran kasih karunia yang sama. Dengan jemaat hidup dalam dimensi anugerah yang sama dengan yang dimiliki oleh pemimpin, jemaat akan dapat menerima dan menikmati segala sesuatu yang secara rohani telah diterima dan dinikmati oleh pemimpin kita dari Tuhan. Di sisi yang lain, jemaat juga akan memiliki kemudahan untuk dapat bergerak, bersinergi, melakukan kehendak Tuhan, dan mencapai destiny bersama-sama dengan pemimpin yang ada. Jemaat yang dengan sengaja menolak untuk hidup dalam takaran anugerah yang sama dengan yang dimiliki oleh pemimpinnya, cepat atau lambat pasti akan mulai merasa “tersisih” dari kesatuan gereja lokal yang ada. Di sisi lain, mereka juga akan mulai menjadi frustrasi, karena selama ini mereka hanya menjadi pendengar Firman, sehingga yang mereka dapati hanyalah perintah belaka dari Firman yang mereka dengar itu, tanpa anugerah yang menyertai untuk mewujudkannya. Ibrani 13:8 berkata: “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” Namun perhatikan bahwa 7 dan ayat 9 yang mengapit ayat 8 tersebut berbicara tentang peranan seorang pemimpin. Artinya, untuk jemaat dapat mengalami Yesus yang tidak pernah berubah, yang sudah bangkit mengalahkan alam maut dan yang kini berkuasa, jemaat membutuhkan seorang pemimpin yang dapat mereka teladani, seorang pemimpin yang menghadirkan dimensi anugerah, dan jemaat memiliki kerelaan untuk hidup dalam dimensi anugerah tersebut. Tanpa jemaat hidup dalam dimensi anugerah yang sama dengan pemimpin, perjalanan hidup mereka akan terus diliputi oleh berbagai kelemahan, kesulitan, tekanan, dan pergumulan. Pertanyaannya saat ini adalah: Bagaimana jemaat dapat hidup dalam dimensi anugerah yang sama seperti yang Tuhan sudah taruh dalam hidup pemimpinnya? 1. Jemaat perlu memiliki keterbukaan, kelembutan, dan ketulusan dalam hadirat Tuhan. Saya percaya, salah satu aspek rohani yang membuat saya bisa terus menikmati anugerah Tuhan adalah karena terus belajar untuk membuka diri, menjaga kelembutan hati saya, dan mengikuti apapun yang Tuhan suruh untuk saya lakukan. Karena itu, apabila Anda sungguh-sungguh rindu untuk dapat hidup dalam takaran anugerah yang sama dengan pemimpinmu, belajarlah untuk memperkatakan apa yang engkau percaya Tuhan bisa lakukan bagimu, dalam kondisi apapun yang sedang engkau hadapi. Jangan hanya menceritakan apa yang engkau rasakan, karena ketika kita hanya memperkatakan apa yang kita rasakan, kita seperti sedang menabur di dalam roh. Sebagai akibatnya, tidak lama kemudian konflik yang sama akan kembali Anda alami. Akan tetapi, ketika kita belajar untuk hanya memperkatakan apa yang kita percaya Tuhan bisa lakukan bagi kita, kita pasti akan alami bahwa kehidupanlah yang akan menjadi tuaian kita.

Upload: calvin-martin-lee

Post on 03-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hidup Dalam Anugerah Seorang Pemimpin.doc

Hidup Dalam Anugerah Seorang Pemimpin Oleh: Open Heaven Ministry-Jakarta

Tuhan menghendaki agar kita bisa menjadi orang-orang yang efektif dan efisien bagi Kerajaan Surga, sehingga apapun yang akan kita kerjakan, meskipun nampaknya sangat sederhana, akan menghasilkan dampak yang luar biasa. Saya percaya, pada hari-hari ini Tuhan akan mulai membawa setiap kita secara pribadi sebagai jemaat untuk dapat mulai hidup dalam dimensi anugerah yang sama seperti yang telah Tuhan taruh dalam hidup pemimpin rohani kita. Sebab, sebagai jemaat, kita terus menerima makanan rohani dan aliran kehidupan roh dari hidup pemimpin rohani kita, dengan demikian adalah sudah sewajarnya untuk kita pun mulai hidup dalam takaran kasih karunia yang sama.

Dengan jemaat hidup dalam dimensi anugerah yang sama dengan yang dimiliki oleh pemimpin, jemaat akan dapat menerima dan menikmati segala sesuatu yang secara rohani telah diterima dan dinikmati oleh pemimpin kita dari Tuhan. Di sisi yang lain, jemaat juga akan memiliki kemudahan untuk dapat bergerak, bersinergi, melakukan kehendak Tuhan, dan mencapai destiny bersama-sama dengan pemimpin yang ada.

Jemaat yang dengan sengaja menolak untuk hidup dalam takaran anugerah yang sama dengan yang dimiliki oleh pemimpinnya, cepat atau lambat pasti akan mulai merasa “tersisih” dari kesatuan gereja lokal yang ada. Di sisi lain, mereka juga akan mulai menjadi frustrasi, karena selama ini mereka hanya menjadi pendengar Firman, sehingga yang mereka dapati hanyalah perintah belaka dari Firman yang mereka dengar itu, tanpa anugerah yang menyertai untuk mewujudkannya.

Ibrani 13:8 berkata: “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.” Namun perhatikan bahwa 7 dan ayat 9 yang mengapit ayat 8 tersebut berbicara tentang peranan seorang pemimpin. Artinya, untuk jemaat dapat mengalami Yesus yang tidak pernah berubah, yang sudah bangkit mengalahkan alam maut dan yang kini berkuasa, jemaat membutuhkan seorang pemimpin yang dapat mereka teladani, seorang pemimpin yang menghadirkan dimensi anugerah, dan jemaat memiliki kerelaan untuk hidup dalam dimensi anugerah tersebut. Tanpa jemaat hidup dalam dimensi anugerah yang sama dengan pemimpin, perjalanan hidup mereka akan terus diliputi oleh berbagai kelemahan, kesulitan, tekanan, dan pergumulan.

Pertanyaannya saat ini adalah: Bagaimana jemaat dapat hidup dalam dimensi anugerah yang sama seperti yang Tuhan sudah taruh dalam hidup pemimpinnya?

1. Jemaat perlu memiliki keterbukaan, kelembutan, dan ketulusan dalam hadirat Tuhan. Saya percaya, salah satu aspek rohani yang membuat saya bisa terus menikmati anugerah Tuhan adalah karena terus belajar untuk membuka diri, menjaga kelembutan hati saya, dan mengikuti apapun yang Tuhan suruh untuk saya lakukan. Karena itu, apabila Anda sungguh-sungguh rindu untuk dapat hidup dalam takaran anugerah yang sama dengan pemimpinmu, belajarlah untuk memperkatakan apa yang engkau percaya Tuhan bisa lakukan bagimu, dalam kondisi apapun yang sedang engkau hadapi.

Jangan hanya menceritakan apa yang engkau rasakan, karena ketika kita hanya memperkatakan apa yang kita rasakan, kita seperti sedang menabur di dalam roh. Sebagai akibatnya, tidak lama kemudian konflik yang sama akan kembali Anda alami. Akan tetapi, ketika kita belajar untuk hanya memperkatakan apa yang kita percaya Tuhan bisa lakukan bagi kita, kita pasti akan alami bahwa kehidupanlah yang akan menjadi tuaian kita.

Selain itu, perjalanan rohani kita pun akan menjadi semakin kuat. Karena itu, mulailah mengganti perbendaharaan kata Anda dengan kata-kata yang positif dan dengan Firman Tuhan sendiri, karena kita pasti akan mendapati keilahian Tuhan termanifestasi dalam diri kita.

2. Jemaat perlu belajar mempercayai dan meresponi secara serius setiap Firman yang datang dalam hidup mereka. Satu hal yang harus kita pahami: anugerah selalu dicurahkan oleh Tuhan bagi orang-orang yang responsif. Orang-orang yang hanya pasif dan tidak melakukan persiapan apapun setelah menerima janji Tuhan, pasti tidak akan pernah melihat penggenapan dari janji tersebut, karena setiap janji Tuhan selalu mengandung persyaratan.

Sebaliknya, ketika kita mulai mempersiapkan diri, maka masa-masa persiapan itu sendiri akan menjadi masa penuh mujizat. Yang perlu kita lakukan hanyalah terus membuka hidup dan pikiran kita, karena yang seringkali menjadi penghambat dalam masa persiapan adalah

Page 2: Hidup Dalam Anugerah Seorang Pemimpin.doc

mentalitas kita. Ingatlah prinsip ini: Janji Tuhan dalam hidup kita akan tergenapi sesuai dengan batasan mentalitas yang kita miliki.

Karena itu, ijinkan perubahan terus terjadi dalam konsep pikir, mentalitas, dan kualitas roh, lakukan segala bentuk persiapan yang dibutuhkan, dan Tuhanpun pasti akan mempercepat waktu penggenapan dari janji-janjiNYA.

3. Jemaat perlu memiliki ketetapan hati untuk menyelaraskan hidup sesuai dengan Firman yang sudah mereka terima. Dari waktu ke waktu, pastikan kita menyelaraskan kualitas hidup kita, sehingga ketika Tuhan mulai membawa kita untuk menikmati semua janjiNYA, kitapun memiliki suatu kehidupan yang cukup kuat/memadai untuk mengemban tanggung jawab dan anugerah yang Tuhan berikan kepada kita.

Setiap kali Tuhan memberikan janjiNYA dan janji itu tergenapi, akan selalu ada sebuah tekanan tertentu dari janji tersebut dalam hidup kita. Tanpa memiliki kualitas hidup yang cukup memadai sesuai dengan Firman, akan tiba waktunya tekanan akibat janji akan menghancurkan kita.

Persiapan yang kita lakukan dan keterbukaan yang kita miliki untuk mengalami perubahan akan memampukan kita untuk selalu memiliki kualitas hidup yang kita butuhkan. Ketetapan hati akan sangat menolong kita dalam mempersiapkan diri secara maksimal bagi tercapainya janji Tuhan tersebut.

4. Jemaat harus membangun hubungan yang sehat dengan pemimpin. Dalam hubungan antara seorang pemimpin rohani dengan anak-anak rohaninya, dimensi anugerah yang ada dalam hidup seorang pemimpin akan mengalir dalam hidup anak-anak rohaninya sejauh hubungan tersebut terbangun. Sikap hati yang menghargai seorang pemimpin akan memposisikan jemaat untuk selalu ada dalam titik rohani di mana jemaat akan menerima limpahan anugerah.

Sebagai jemaat, Anda mungkin tidak selalu memiliki kesempatan untuk bercakap-cakap dengan pemimpin rohani Anda. Akan tetapi, ketika Anda terus belajar untuk menangkap setiap Firman yang disampaikan oleh pemimpin dan menyelaraskan diri Anda dengan Firman tersebut, secara tidak langsung Anda seperti sedang membangun hubungan di dalam roh.

Demikian pula ketika Anda terus mendoakan pemimpin Anda. Ketika hubungan di dalam roh terus terbangun, maka ketika Anda memiliki kesempatan untuk berdiskusi atau bercakap-cakap dengan pemimpin Anda, maka seberapapun singkatnya percakapan tersebut, namun akan menjadi sangat berarti.

Kekonsistenan kita dalam mendoakan pemimpin akan membuat hubungan yang ada dapat terus terbangun. Karenanya, bangunlah hubungan dan komunikasi yang sehat dan kuat dengan pemimpin Anda, karena hubungan itulah yang akan memposisikan Anda untuk selalu dapat menerima anugerah yang sama seperti yang telah diterima oleh pemimpin Anda.

Ini waktunya Gereja memasuki sebuah level yang baru dalam sebuah hubungan, di mana jemaat akan sungguh-sungguh menikmati takaran anugerah yang sama seperti yang Tuhan sudah taruh dalam hidup pemimpinnya. Saya percaya, begitu kita memasuki level yang baru ini, kebangunan rohani dan manifestasi kepenuhan Kristus akan dapat dengan mudah terjadi di tengah-tengah kita.