hidrogeologi

73
Sistem Aliran Airtanah SN - Hidrogeologi => TA - UNP 1

Upload: dragneel-frans

Post on 02-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

mata kuliah hidrogeologi

TRANSCRIPT

Page 1: Hidrogeologi

Sistem Aliran Airtanah

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 1

Page 2: Hidrogeologi

Energi Mekanik

• Energi kinetik : Ek = ½ mv2

• Energi potensial (gravitasi): W = F.z = (m.g).z

atau W = Eg = m.g.z

• Energi (oleh) tekanan air: P = F/A

Untuk satu unit volume fluida energi totalnya adalah jumlah

dari 3 komponen energi (kinetik, gravitasi, dan tekanan):

• Etv = ½ ρv2 + ρgz + P

• Etm = v2/2 + gz +P/ρ Pers Bernoulli !!!

• v2/2 + gz + P/ρ = konstan

• v2/2g + z + P/ρg = c

Aliran Airtanah : Prinsip Dasar

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 2

Page 3: Hidrogeologi

Aliran Airtanah:

Mengikuti hukum kekekalan massa/ energi

Dipengaruhi gaya gravitasi

Mengalir dengan kecepatan laminer dan lambat

Berkebalikan dengan arah gradien hidraulik

Alirannya mengikuti kontur energi (head) dari tinggi ke yg lebih rendah SN - Hidrogeologi => TA - UNP 3

Page 4: Hidrogeologi

Dalam aliran airtanah komponen kevecatan aliran bisa

diabaikan karena sangat kecil dibandingkan terhadap 2

komponen lainnya, sehingga:

v2/2g + z + P/ρg = c z + P/ρg = c

atau hidraulik head (h) = z + P/ρg

Pada gambar 5.2: P = ρ.g.hp sehingga:

h = z + hp

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 4

Page 5: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 5

Aliran Airtanah

h = P/ + gz + V2/2

Total Energi/ Head

Pressure Head

Elevation Head

Velocity Head

Airtanah mengalir jika ada beda h

relatif sangat kecil:

diabaikan

Page 6: Hidrogeologi

Hubungan Tekanan dan Densitas Air

Air dengan densitas (TDS) berbeda : 2 Air dengan densitas (TDS) berbeda : 3

P1 = ρpghp

P2 = ρfghf

ρpghp = ρfghf

hf = (ρp/ ρf) hp SN - Hidrogeologi => TA - UNP 6

Page 7: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 7

Akuifer Point WPH ρp/ ρh Fresh

WPH

Fresh WH

A 5,00 m 1,00 5,00 m 55,00 m

B 23,33 m 1,04 24,30 m 55,50 m

C 43,93 m 1,10 48,30 m 56,30 m

Akuifer ρ-air elev-head PW head

A 999 kg/ m3 50,00 m 55,00 m

B 1040 kg/ m3 31,34 m 54,67 m

C 1100 kg/ m3 7,95 m 51,88 m

Contoh: tekanan (head) untuk

fluida dengan ρ berbeda

Page 8: Hidrogeologi

Potential Force (energi potensial) Ф :

Ф = gz + P/ρ = ghz + (ρghp)/ρ = g (z + hp)

karena z + hp = h, maka:

Ф = gh

Aliran Airtanah

Airtanah mengalir dari potensial (head) yang lebih tinggi ke

potensial (head) yang lebih rendah (berlawanan dengan arah

gradien hidraulik).

Kecepatan fluks aliran airtanah selain ditentukan oleh

kelulusan media geologi tempat air berada (Konduktivitas

hidraulik) juga ditentukan oleh besar gradien hidrauliknya (i) SN - Hidrogeologi => TA - UNP 8

Page 9: Hidrogeologi

Perhitungan Kecepatan Aliran Airtanah

Kecepatan aliran adalah suatu besaran vektor yang

menggambarkan kecepatan aliran airtanah. Pada media

berpori Fluks (q) dihitung dengan menggunakan persamaan Darcy 1856

dimana,

• q : fluks kecepatan aliran air (LT-1)

• K : Konduktivitas hidraulik (LT-1)

• dH : Beda Head (L)

• dL : Jarak antar titik amat (L)

• tanda (-) menunjukan arah aliran

berlawanan dengan arah gradien hidraulik. SN - Hidrogeologi => TA - UNP 9

Page 10: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 10

Page 11: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 11

Aliran laminer

R < 2000

Aliran turbulent

R ≥ 2000

• Bilangan Reynold (R) = ρvd/μ

ρ = density fluida (kg/m3)

v = kecepatan aliran air (m/s)

d =diameter saluran (m)

μ = viskositas fluida (kg/s.m)

Page 12: Hidrogeologi

Debit spesifik dan kecepatan aliran linier rata-rata:

Aliran pada saluran terbuka: Q = vA v = Q/A

Aliran pada media berpori: v = Q/A = -Kdh/dl

Kec aliran linier rata-rata (kec rembesan):

Vx = Q/neA = -K (dh/nedl)

ne = porositas efektif

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 12

Page 13: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 13

Akuifer:

Akuifer tunggal (single aquifer) umumnya sistem airtanah

bebas

Akuifer berlapis banyak (multi layers aquifer) gabungan

akuifer bebas dan akuifer tertekan

Batuan akuifer belum tentu ada airtanahnya (kering)

Sistem airtanah:

Sistem airtanah bebas

Sistem airtanah tertekan

Tidak tepat:

Airtanah dangkal atau airtanah dalam berapa meter ?

Akuifer dan Sistem Airtanah

Page 14: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 14

Sistem Airtanah Bebas

(unconfined akuifer)

Sistem airtanah bebas:

• Tidak ada lapisan kedap air di atasnya

• Tekanan pada muka airtanah = tekanan

udara luar (~ 1 atm)

Sistem airtanah tertekan:

• Ada lapisan kedap air di atasnya

• Akuifer jenuh air (sampai batas

atasnya)

• Muka airtanah (tek anan pizometrik)

berada di atas batas atas akuifer

Page 15: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 15

Profil sistem airtanah bebas:

a) Zona tidak jenuh air (“vadose zone)

b) Zona jenuh air (zona airtanah/

groundwater)

a)

b)

Endapan aluvial (sedimen) pada lembah/

dataran banjir membentuk sistem airtanah

bebas

Page 16: Hidrogeologi

Sistem Airtanah Bebas

• Atas => batuan lapuk (soil)

• Bawah => batuan dasar (tidak lapuk)

• K1 > K2

• Ada interflow pada batas lapisan

K1 K2

• Terdapat sisipan lapisan kedap air

• Terbentuk perched aquifer (akuifer

menggantung) pada zona tidak

jenuh air

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 16

Page 17: Hidrogeologi

sungai mendapat tambahan air dari

sistem airtanah (musim kemarau) = “gaining

stream”

Sistem airtanah mendapat air dari sungai

(musim hujan)= “losing stream”

“losing stream” = resapan

“gaining stream” = ada mata air

Interaksi sistem airtanah dengan sungai

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 17

Page 18: Hidrogeologi

Sistem Airtanah Bebas:

Storativitas:

S = Sy + hSS h = ketebalan zona saturasi

Jumlah air yang keluar:

Vw = SA Δh Vw = volume air terpindahkan

S = storativitas

A = luas area yang daerah terkuras

Δ = penurunan head rata-rata

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 18

Page 19: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 19

Sistem Airtanah Tertekan (confined aquifer)

Sistem airtanah tertekan

Sistem airtanah bebas

Page 20: Hidrogeologi

Karakteristik Batuan Akuifer:

Fisik:

• padat/ pejal

• berpori (porous)

• berongga (holow, jointed)

Kimia: terdiri dari bermacam-macam mineral; ada yang sulit

dan mudah teroksidasi

Fungsi (dalam hidrogeologi):

• wadah/ penyimpan airtanah (berongga)

• saluran airtanah

• penyekat (kedap)

Batuan Akuifer

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 20

Page 21: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 21

Batuan Akuifer

Akuifer endapan

aluvial sungai / pantai

Page 22: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 22

Meander sungai, tempat sedimentasi endapan aluvial

Page 23: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 23

Penampang Litologi Endapan Sedimen pada

Suatu Lembah

Page 24: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 24

Pertumbuhan Sistem Rongga pada Batu Gamping

Page 25: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 25

Media Berpori (sedimen) vs Media Rekahan (batuan beku)

Media Berpori (Porous media)

Media Rekahan

(Fractured media)

Page 26: Hidrogeologi

fractured coal/ ProbablyAquifer

Mudstonel/ Aquitard

Loose sand-silty / Probably aquifer

Compact claystone-mudstone / Aquitard

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 26

Hidrostratigrafi

Page 27: Hidrogeologi

Kondisi geologi yang mempengaruhi

keberadaan airtanah di suatu daerah

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 27

Page 28: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 28

Contoh Pembagian Unit Hidrostratigrafi

Sand & Gravel

Sand

Shale / Mudstone

Till

Clay

Stratigraphic Lithologic Hydrostratigraphic

Surficial Deposits Surficial Aquitard

Porous media

Aquifer

Floral Fm

Floral Aquitard

Empress Gp Empress Aquifer

Bearpaw Fm Bedrock Aquitard

Page 29: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 29

Rekonstruksi Sistem Akuifer Dari Data Pemboran

Hidrostratigrafi

Page 30: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 30

Penampang Geologi dan

Hidrostratigrafi Lereng Utara

G Tangkubanperahu

Page 31: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 31

Contoh Peta Geologi vs

Peta Hidrogeologi

Skala Regional

Catatan:

Jenis batuan yang berbeda

bisa mempunyai nilai

konduktivitas hidraulik (K) yang

sama

Batuan sedimen/volkanik yang

berumur lebih tua umumnya nilak

“K”-nya lebih kecil

Page 32: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 32

Peta Geologi/Hidrogeologi semi Detil dalam catchment

kecil

A

B

A

B

Peta Geologi dan

Penampang

Hidrostratigrafi

(pada CAT kecil)

Hidrostratigrafi

Page 33: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 33

Permukaan pisometrik

(untuk airtanah tertekan)

Muka airtanah

(untuk airtanah bebas)

Akuifer terisi penuh

Akuifer tidak terisi semua

Zona tak jenuh

Page 34: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 34

Aliran Airtanah dan Flow-net

Pada zona tidak jenuh air (vadose) => aliran/ gerakan air

dipengaruhi oleh gaya gravitasi, gaya tarik menarik antara air

dengan butiran, dan gaya kapiler

Aliran airtanah dipengaruhi oleh gaya gravitasi

Aliran airtanah adalah aliran pada rongga antar butiran

Airtanah mengalir sangat lambat (difuse) => laminer

Airtanah mengalir dari head yang tinggi ke arah head yang

lebih rendah

Page 35: Hidrogeologi

Air tertahan oleh

tegangan permukaan

Air mengalir oleh

gaya gravitasi

Pengaruh tegangan

permukaan terhadap spesifik Yield

Air mengalir dari tempat yang

tingggi ke tempat yang lebih

rendah (tekanannya)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 35

Page 36: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 36

Aliran tunak (steady flow) dan tak tunak (unsteady flow)

Aliran tunak: aliran yang (gradien/ permukaan

pisometriknya) tidak dipengaruhi waktu

Aliran tak tunak: aliran yang (gradien/ permukaan

pisometriknya) berubah karena pengaruh waktu =>

misalnya pada waktu pemompaan (abstraksi)

Aliran tunak pada akuifer bebas

Page 37: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 37

Penentuan kemiringan muka airtanah secara grafis

Page 38: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 38

Page 39: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 39

Konde

Menjangan

Sumasang

Songko

Pakalangkai

Pakalangkai Utara

Danau Matano

Wawono

Harapan

Pongsesa

Batu

Sampe

Rante

Inalahi

Koro North

Peta Kontur

Aliran Airtanah

U

0 1 Km

Garis Kontur airtanah

Arah Umum Aliran

Airtanah

Pakalangkai

No. Bor

Koro

9

Model Aliran Airtanah Lokal dari suatu Catchment Kecil

Page 40: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 40

Air danau berhubungan dengan airtanah sekitarnya

W E

Page 41: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 41

Air danau tidak berhubungan dengan airtanah sekitarnya (perched lake).

N

S

Page 42: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 42

Page 43: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 43

SISTEM AIRTANAH MULTI-AKUIFER

Page 44: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 44

Pembelokan (pembiasan) garis aliran

Akibat perbedaan

harga K

Page 45: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 45

Pembelokan (pembiasan) garis aliran

Q1 = K1a dh1/ dl1

dan

Q2 = K2c dh2/ dl2

Page 46: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 46

Muka Airtanah dan Aliran Airtanah

Page 47: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 47

Page 48: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 48

Analisis Terhadap Ruang (spasial) Pada Cekungan AirTanah

Di beberapa Tempat

airtanah mengisi

Aquifer, di tempat

lain sebaliknya

• Kontur m.a.t

• Anak sungai

• Batas CAT

Page 49: Hidrogeologi

1. Tipologi sistem akuifer endapan gunungapi : terjadi selang

seling antara batuan yang berpori dan lapisan aliran lava

yang umumnya kedap air (kecuali ada rekahan atau rongga

hollow lava)

2. Tipologi sistem akuifer endapan aluvial : batuan penyusun

akuifernya umumnya berupa lempung, pasir, dan kerikil hasil

erosi dan transportasi air (sungai) dari batuan di daerah

hulunya. Karena sifatnya yang tidak kompak, maka potensi

airtanahnya baik

Tipologi Sistem Akuifer

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 49

Page 50: Hidrogeologi

3. Sistem akuifer batupasir – batuserpih/ batulempung : mirip

dengan sistem akuifer endapan alluvial namun umurnya

lebih tua dan mengalami reduksi porositas dan permeabilitas

(akibat konsolidas/kompaksi, sementasi dan litifikasi)

4. System aquifer batuan karbonat / batugamping : pada

dasarnya batugamping bersifat impermeable karena sifatnya

yang kompak, akan tetapi adanya sistem rekahan atau

rongga – rongga akibat pelarutan di dalamnya menjadikan

sistem akuifer ini dapat memiliki potensi airtanah yang baik

sepanjang sistem rekahannya terhubung mulai dari inlet

(masuknya air) / sinkhole dan menerus membentuk suatu

sistem rongga yang terhubung satu sama lain. SN - Hidrogeologi => TA - UNP 50

Page 51: Hidrogeologi

5. Tipologi sistem akuifer batuan kristalin dan metamorf :

potensi airtanah sangat kecil karena sifat batuannya yang

kompak, padat dan keras sehingga tidak dapat meneruskan

air (impermeable)

6. Tipologi sistem akuifer endapan glasial : dijumpai di daerah

(pernah) beriklim dingin (Eropa dan Amerika Utara). Di

Indonesia mungkin hanya ai puncak pegunungan Jaya

Wijaya, Irian Jaya. Penelitian di wilayah ini belum banyak

dilakukan.

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 51

Page 52: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 52

Tipe akuifer: end gunung api (strato), sedimen, + batu gamping

Page 53: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 53

Tipe akuifer batuan

kristalin, sedimen,

dan batugamping

Page 54: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 54

C

V

K M

R

Rezim Airtanah

G

Page 55: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 55

Berbagai Lingkungan Pengendapan

Page 56: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 56

Berbagai Tipe Mata Air

m.a. depresi

m.a. sesar

m.a. sistem kekar

m.a. bid. kontak

m.a. shinkhole

m.a. sistem rekahan

Garis aliran airtanah

Page 57: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 57

Page 58: Hidrogeologi

Eksplorasi Airtanah

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 58

Page 59: Hidrogeologi

Eksplorasi Airtanah

Maksud dan Tujuan Eksplorasi Airtanah:

Untuk mengetahui keberadaan airtanah, sistem airtanah, dan potensi airtanah, serta kualitas airtanah di suatu daerah tertentu, beserta karakteristiknya

Apa yang dilakukan ? •desk study (morfologi, geologi, iklim, dll) •pemetaan langsung •survey geofisika •pemboran eksplorasi & pumping test •sampling dan pengujian laboratorium •pembuatan model sistem hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 59

Page 60: Hidrogeologi

Sasaran Eksplorasi

Mengetahui:

•Keberadan akuifer beserta sifat/ karakteristiknya (porositas

(n), permeabilitas (k, K), ketebalan akuifer(b), transmisivitas

(T), dll)

•Penyebaran batuan akuifer dan non akuifer (hidrostratigrafi)

•Keberadaan air di dalam akuifer tersebut (airtanah)

•Sifat dan pola aliran airtanah (sistem akuifer: unconfined/

confined?)

•Potansi airtanah yang ada (flux (q), storativitas (S))

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 60

Page 61: Hidrogeologi

Metode Eksplorasi Airtanah:

Eksplorasi tak langsung

• Metode panginderaan jauh :

foto satelit

foto udara

• Metode geofisika :

Geolistrik (tahanan jenis, dll)

(Seismik refraksi)

• Metode kimia/ fisika :

Isotop

Traser

Analisa kimia air

Eksplorasi langsung

• Pemetaan langsung di lapangan

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 61

Page 62: Hidrogeologi

Desk study

• Peta morfologi,

• Peta geologi,

• Iklim,

• Hidrologi,

• Pemanfaatan air permukaan dan airtanah yang ada,

• dll)

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 62

Page 63: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 63

Page 64: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 64

Page 65: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 65

Variasi lingkungan pengendapan

Page 66: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 66

Survey/pemetaan langsung:

Pemetaan geologi:

• Morfologi (terjal berbukit, undulatif, dataran?)

• Litologi (jenis, sebaran, segar, lapuk, akuifer, non akuifer?)

• Struktur geologi (sistem kekar, sesar, perlipatan?)

• Stratigrafi (susunan batuan/ lapisan batuan)

Pemetaan hidrogeologi:

• Mata air dan rembesan (koordinat, elevasi, debit, kualitas)

• Sumur gali dan sumur bor (kalau ada: koordinat, elevasi, debit,

kualitas m.a.t.)

• Sampling batuan (K?) dan air (kualitas?)

• Test infiltrasi, permeabilitas

Page 67: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 67

Survey / pemetaan langsung:

Pemetaan hidrologi:

• Pengukuran debit sungai

• Pengukuran luas danau, rawa,

• Test evaporasi – transpirasi (ET?)

• Data curah hujan (harian, bulanan, tahunan)

Page 68: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 68

Pemetaan yang dilakukan pada dasarnya sama dengan

pemetaan geologi di permukaan tanah, ditambah dengan

pengamatan sungai dan mata air.

• Menggunakan peta dasar dengan skala yang sesuai (1: 25.000 s/d 1:

10.000)

• Memanfaatkan peta geologi yang ada (kalau sudah tersedia)

• Menggunakan peralatan pemetaan standar (kompas geologi, GPS,

pita meteran, buku catatan, kamera, kantong contoh, dll)

• Untuk pengamatan air diperlukan juga a.l. botol contoh, test kit air,

current meter, stop watch, dll

Page 69: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 69

Peta hidrogeologi menggambarkan kondisi hidrogeologi

daerah ybs, yaitu:

• Sebaran batuan akuifer dan bukan akuifer

• Sebaran badan air permukaan dan mata air ( + debitnya)

• Sebaran penggunaan lahan (hutan, tanah pertanian, permukiman,

semak belukar)

• Data: kimia fisika air (pH, Eh, temperatur, TDS, warna, bau, rasa, dll)

• Data pengukuran debit (sungai dan mata air), test infiltrasi, dll

• Peta pengambilan contoh (air dan batuan)

• Peta muka airtanah (flow net)

Page 70: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 70

Zaman Kala Formasi Deskripsi

Holosen

Ku

art

er

Plistosen

Ter

sier

Mio

sen

Pliosen

akhir

awal

tengah

Qa

Tmpk

Tmba

Tmpb

Endapan aluvium (Qa)Terdiri dari endapan sedimen sungai dan pantai. Endapan ini terdiri dari lempung dan lanau, serta pasir dan kerikil.

Formasi Kampung Baru (Tmpk)Formasi ini terdiri dari lempung, pasiran, batu pasir dengan sisipan batubara dan tuff

Formasi Balikpapan (Tmba)Terdiri dari lempung, pasir lepas, lanau, tuf dan batubara.

Formasi Pulau Balang (Tmpb)Formasi ini terdiri atas perselingan batu pasir dengan batu lempung dan batulanau, setempat bersisipan tipis lignit, batugamping atau batupasir gampingan

TmpFormasi Pamaluan (Tmp)Formasi ini terdiri dari batulempung dengan sisipan tipis napal, batupasir dan batubara.

Perkiraan Hidrostratigrafi

Aquifer potensial, produktivitas tinggi

Sebagian Aquifer potensial, produktivitas rendah

Sebagian Aquitard

Dominan Aquitard, sebagian aquifer dengan produktivitas rendah

Sebagian Aquitard, sebagian aquifer pada anggota batupasir

Aquiclude

Susunan Hidrostratigrafi Regional dari Interpretasi Peta

Geologi

Page 71: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 71

Penampang Geologi dan Diagram Pagar

Penampang Geologi adalah penggambaran penampang

tegak berdasarkan litologinya, untuk mengetahui sebaran

vertikal sistem akuifer yang ada

Diagram Pagar, adalah penggambaran perspektif dari

penampang litologi (log) lubang bor => penting untuk menge

tahui sebaran spasial (3-D) sistem akuifer yang ada

Page 72: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 72

Penampang Hidrostratigrafi

Penampang Hidrostratigrafi adalah suatu penggambaran

(model) unit geologi yang dapat dipetakan berdasarkan/basis

properti fisik dan hidrauliknya (aquifer-aquitard-aquiclude-

aquifug) sehingga penyebaran/ interpretasi vertikal serta

lateralnya dapat digunakan untuk penyusunan sistem

hidrogeologi daerah tersebut.

Penampang Hidrogeologi

Penampang hidrogeologi adalah pengambaran posisi muka

airtanah/ tekanan pisome trik untuk menunjukkan sistem

airtanah yang ada

Page 73: Hidrogeologi

SN - Hidrogeologi => TA - UNP 73

Pembuatan kontur muka

airtanah

Kontur muka airtanah => flownet