hematopoiesis

86
1 HEMATOPOIESIS: ERYTHROPOIESIS Prof. dr. PM Chatar, SpPK(K) Dept. Of Clinical Pathology Medical Faculty University of Sriwijaya

Upload: nurfanida-natasya-m

Post on 02-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

HEMATOPOIESIS

TRANSCRIPT

Page 1: HEMATOPOIESIS

1

HEMATOPOIESIS: ERYTHROPOIESIS

Prof. dr. PM Chatar, SpPK(K)

Dept. Of Clinical Pathology

Medical Faculty

University of Sriwijaya

Page 2: HEMATOPOIESIS

2

HEMATOPOIESIS

Page 3: HEMATOPOIESIS

3

Blood Cells

• Darah terdiri dari bermacam-macam jenis sel. Masing-masing sel ini sangat berbeda penampilannya dan mempunyai fungsi biologis yang khusus.

Page 4: HEMATOPOIESIS

4

• RBC tidak berinti, berbentuk diskus (cakram) yang biconcav, terisi dengan hemoglobin yang mengikat oksigen. RBC mengangkut gas pernapasan seperti oxygen dan CO2.

• Granulosit dan monosit dapat keluar dari pembuluh darah dan bermigrasi ke berbagai jaringan yang membutuhkan. Kedua sel ini berperanan pada peradangan dan fagositosis.

• Trombosit sangat kecil, tidak berinti dan mengandung molekul-molekul yang dibutuhkan pada hemostasis. Trombosit menyebabkan hemostasis melalui proses adhesi dan agregasi, serta memfasilitasi permukaan untuk reaksi/proses pembekuan.

Page 5: HEMATOPOIESIS

5

• Limfosit menghasilkan/perantara untuk imunitas yang sangat spesifik terhadap mirkoorganisme dan sumber-sumber makromolekul asing.

• B limfosit menimbulkan imunitas melalui produksi yang spesifik, antibody yang larut, sedangkan T limfosit mengarahkan bermacam-macam fungsi imunitas termasuk membunuh sel-sel mahluk asing.pada permukaan membrannya

Page 6: HEMATOPOIESIS

6

Internal structure of the bone marrow

Page 7: HEMATOPOIESIS

7

• Meskipun struktur berbeda dan juga fungsinya semua sel darah ini berasal dari satu satu sel induk yang disebut HSC (Hematopoietic Stem Cell).

Page 8: HEMATOPOIESIS

8

Page 9: HEMATOPOIESIS

9

Page 10: HEMATOPOIESIS

10

• Proses yang terlibat di dalam produksi semua sel-sel darah dari HSC disebut hematopoiesis. Semua proses dari hemtopoiesis mulai dari pembaharuan stem cell, the commitment of most frequency of stem cell to differentiale ultimately into a particular cell type, dan proliferasi dari sel induk (progenitor cells) dan differensiasinya sepanjang jajarannya menuju k e bermacam-macam sel darah yang matang, proses ini memerlukan lingkungan lokal yang membutuhkan protein survival factor (growth factor)

Page 11: HEMATOPOIESIS

11

Page 12: HEMATOPOIESIS

12

Page 13: HEMATOPOIESIS

13

Hematopoietic Organs

• Jaringan hematopoietic berasal dari jaringan mesoderm pada periode gastrulasi dari embryo mulai hari ke 19 s/d minggu ke 8, yang berasal dari extra embronic yolk sac.

• Periode ini disebut primitive hematopoiesis dan hanya berlangsung s/d minggu ke 8 dan untuk selanjutnya mulai minggu ke 8 ini digantikan oleh periode post natal untuk selama hidup (definitive hematopoiesis).

Page 14: HEMATOPOIESIS

14

Hematopoietic Organs• Pada primitive hematopoiesis sel-selnya terutama terdiri

dari sel-sel darah merah berinti dan EPO (Erythropoeitin) nya ialah reduced EPO, dan hemoglobinnya disusun oleh dan family (embrionic form).

• Sedangkan pada definitive hematopoiesis, sel-sel darahnya terdiri dari RBC, WBC, limfosit dan trombosit, EPO for survival during differentiation. Pada periode definitive hematopoiesis organ yang berperan utama ialah hati (liver) dan limpa.

Page 15: HEMATOPOIESIS

15

Structure of hematopoiesis organs

1. anatomy structure : pembuluh darah

2. stroma : berbagai sel/substansi yang berada di luar sel (makromolekul) di sepanjang jaringan hematopoiesis, termaduk fibroblast, adipocytes, macrophages dan limfosit sama seperti endothelial sel dari sinuses dan kapiler (hanya makrofag dan limfosit yang berasal dari HSC). Stroma menyusun lingkungan mikro dimana sel induk sel-sel darah tumbuh dan berdifferensiasi.

3. ada hematopoietic progenitor cell: the HSC and their progeny yang memproduksi semua seri darah

Page 16: HEMATOPOIESIS

16

Growth factor

• Merupakan suatu peptide yang fungsinya dapat menurunkan atau meningkatkan respon imun, inflamasi & respon tubuh terhadap jaringan yang rusak. Dihasilkan oleh sel-sel limfosit, makrofag, granulosit, monosit, endothel, fibroblast yang sekarang disebut sitokin, dulu disebut limfokin, karena diduga hanya dihasilkan oleh limfosit. Sitokin merupakan messenger kimia atau perantara dalam komunikasi inter seluler yang sangat poten, aktif dalam kadar yang sangat rendah (10-10-10-15 mo/l) dapat merangsang sasaran. Sampai saat ini sudah ditemukan lebih dari 100 jenis sitokin.

Page 17: HEMATOPOIESIS

17

Page 18: HEMATOPOIESIS

18

Page 19: HEMATOPOIESIS

19

Peranan sitokinSitokin bekerja seperti hormon yaitu melalui reseptor pada permukaan sel sasaran sbb:Langsung:•lebih dari satu efek terhadap berbagai jenis sel (pliotropi)•autoregulasi (fungsi autokrin)•terhadap sel yang letaknya tak jauh (fungsi parakrin)Tak langsung:•menginduksi ekspresi reseptor untuk sitokin lain atau bekerja sama dengan sitokin lain dalam merangsang sel (sinergisme)•mencegah ekspresi reseptor atau produksi sitokin (antagonisme)

Page 20: HEMATOPOIESIS

20

Sitokin Fungsi biologis

IL-1 Mengaktifkan sel T, merangsang sel T untuk memproduksi limfokin, co-factor untuk hematopoietic growth factor, menimbulkan panas, tidur, penglepasan ACTH, neutrophilia dan respon akut sistemik lainnya, merangsang sistesis limfokin kolagen dan kolagenase, mengaktifkan sel endotel makrofag, perantara dalam inflamasi, proses katabolik dan resistensi non spesifik terhadap bakteri

IL-2 Growth factor untuk sel T yang diaktifkan, merangsang sintesis limfokin lain, mengaktifkan sel Tc

IL-3 Membantu pertumbuhan sel pleuripoten dalam sumsum tulang, growth factor untuk mastosit

IL-4 Growth factor untuk sel B yang diaktifkan,meningkatkan ekspresi HLA-DR pada sel B, growth factor untuk sel T, meningkatkan aktivitas sitolitik dan sel Tc, mast cell growth factor, bekerja sinergistik dengan CSF dalam merangsang hematopoiesis

IL-5 Mungkin meningkatkan produksi IgM dalam sel B

IL-6 Merangsang produksi Ig oleh sel B

Page 21: HEMATOPOIESIS

21

IL-7 Meningkatkan proliferasi sel pre-B dan pro-B, timosit merangsang proliferasi sel T matang dengan jalan meningkatkan produksi IL-2 dan reseptor IL-2 atas pengaruh mitogen atau antigen

IL-8 Mengaktifkan neutrofil

IL-9 Pertumbuhan dan proliferasi sel T dan mastosit

IL-10 Menghambat produksi sitokin, pertumbuhan mastosit

IL-12 Sinergistik dengan Il-2, aktivasi sel NK

GM-CF Meningkatkan koloni neutrofil, eosinofil & makrofag dalam sumsum tulang, mengaktifkan granulosit matang

G-CSF Meningkatkan koloni neutrofil

M-CSF Meningkatkan koloni makrofag

IFN- Antivirus, meningkatkan ekspresi antigen kelas I dan aktivitas sel Nk, menimbulkan panas dan mempunyai sifat antiproliferatif

IFN- Meningkatkan ekspresi kelas I dan kelas II HLA-DR pada berbagai sel, mengaktifkan makrofag dan endotel, meningkatkan atau menghambat kerja limfokin, meningkatkan aktivitas sel NK, antivirus ekspresi reseptor IL-2

Page 22: HEMATOPOIESIS

22

TNF- Antineoplastik (langsung) menimbulkan panas, tidur dan respon fase akut sistemik, merangsang sintesis limfokin, kolagen dan kolagenase, mengaktifkan sel endotel dan makrofag, mediator pada inflamasi, proses katabolik dan syok septik.

TGF- Fibroplasia dan imunosupresi pada penyembuhan luka dan perubahan tulang

Page 23: HEMATOPOIESIS

23

Efek sitotoksisitas

• Ada limfokin dengan efek sitotoksisitas yang dapat membunuh penyebab infeksi dan sel tumor dengan langsung atau tak langsung melalui aktivitas sel NK

• TNF- mempunyai efek sitotoksisitas langsung terhadap sel tumor, sedangkan IL-2 merangsang lymphokine activated killer cell (sel LAK) yang sitotoksik terhadap tumor.

Page 24: HEMATOPOIESIS

24

Sitokin Sel yang diaktifkan

Efek

IFN-, IL-2 Makrofag Aktivasi untuk membunuh sel tumor

TNF, LT, GM-CSF, G-CSF

Polimorf Aktivasi antibody dependent cell cytotoxicity (ADDC)

IFN- Sel Tc Aktivasi sitotoksisitas seluler yang terbatas pada MHC

IL-2, IFN, IL-1 Sel NK dan sel LAK

Aktivasi untuk membunuh yang tidak terbatas pada MHC

TNF, GM-CSF, IFN-

Eosinofil Meningkatkan sitotoksisitas terhadap parasit

Page 25: HEMATOPOIESIS

25

Page 26: HEMATOPOIESIS

26

Page 27: HEMATOPOIESIS

27

SERI ERITHROCYTIC• Proerythroblast/ Pronormoblast/

Rubriblast: sel ini sulit dibedakan dengan sel blast seri lain.diameter: 15 – 20 micronnukleus: ukuran besar (hampir memenuhi sebagian besar sel), kromatin berhialin halus, nukleoli terlihat; sitoplasma: berwarna biru tua atau basofilik.

Page 28: HEMATOPOIESIS

28

• Basophilic erythroblast/ prorubricyte:

sulit dibedakan dengan proerythroblast diameter 10-12 micron nukleus: ukuran < nukleus pronormoblast, kromatin lebih padat, nukleoli tidak terlihat, membran nukleus lebih tebal, sitoplasma: berwarna biru laut

Page 29: HEMATOPOIESIS

29

• Polychromatophilic erythroblast/Rubricyte:

diameter: 8 – 12 mikronnukleus: bulat, lebih kecil, kromatin lebih padat & kasar, sitoplasma: berwarna kebiruan, mulai tampak bintik – bintik merah dalam sitoplasma karena terbentuknya Hb

Page 30: HEMATOPOIESIS

30

Page 31: HEMATOPOIESIS

31

Page 32: HEMATOPOIESIS

32

• Orthochromatophilic/ erythroblast/Metarubricyte:

diameter: 8 - 10 mikron

nukleus: makin kecil dan piknotik;

sitoplasma mulai berwarna kemerah-merahan

Page 33: HEMATOPOIESIS

33

Page 34: HEMATOPOIESIS

34

• Reticulocyte:

diameter: 8 – 9.5 mikron

nukleus: tidak ada;

sitoplasma: asidofilik

Page 35: HEMATOPOIESIS

35

• Erythrocyte:

diameter: 6 – 8 mikron

eritrosit matur tanpa nukleus; bentuk bikonkaf

sitoplasma: berwarna merah muda karena ribosom yang berkurang dan adanya sejumlah besar protein seperti hemoglobin

Page 36: HEMATOPOIESIS

36

Page 37: HEMATOPOIESIS

37

SERI GRANULOCYTIC

• Sel ini berasal dari ekstravaskuler reticuloendothelium sumsum tulang

Page 38: HEMATOPOIESIS

38

• Myeloblast: diameter: 12 – 20 mikronnukleus: besar (sekitar 2/3 ukuran sel), membran nukleus tidak jelas, kromatin padat dg retikuler halus & menyerupai saringan, nukleoli ada tapi tidak jelas;sitoplasma berwarna biru terang / sangat basofilik

Page 39: HEMATOPOIESIS

39

Page 40: HEMATOPOIESIS

40

• Promyelocyte:diameter: 9 – 18 mikronnukleus; besar, bulat, Sedikit oval, kromatin masih halus, nukleoli sedikit/tidak adasitoplasma: kurang basofilik dari sitoplasma myeloblast, terdapat sedikit granula tidak spesifik

Page 41: HEMATOPOIESIS

41

Myelocyte: diameter: 9 – 18 mikronnukleus: lebih kecil, letak eksentrik, bentuk bulat/oval, kromatin lebih kasar, nukleoli jarang adasitoplasma: lebih banyak, granula spesifik dengan 3 tipe: - granula merah (eosinofil)

- granula biru (basofilik) - granula netral (neutrofil)

Page 42: HEMATOPOIESIS

42

• Metamyelocyte: diameter: 9 – 16 mikronnukleus: berlekuk, batas nukleus jelas, kromatin lebih kasar, nukleoli (-)sitoplasma: lebih banyak, banyak granula spesifik

Page 43: HEMATOPOIESIS

43

Page 44: HEMATOPOIESIS

44

• Band cell:

diameter: 9 -16 mikron

nukleus: berlekuk, kromatin kasar

sitoplasma: banyak dengan granula spesifik

Page 45: HEMATOPOIESIS

45

Page 46: HEMATOPOIESIS

46

• Mature (segmented) granulocyte:

dikenal dengan 3 tipe:

a. neutrofil segmen

diameter: 9-15 mikron

Nukleus: 2 -5 lobus ( bgn terkecil < 1/3 bgn terlebar), kromatin kasar, warna biru keunguan

Sitoplasma: banyak, granula halus, berwarna pucat dg pengecatan wright

Page 47: HEMATOPOIESIS

47

b. Eosinofil

diameter: 10-15 mikron

nukleus: 2 lobus, biasanya > nukleus neutrofil, kromatin kurang basofilik

sitoplasma: penuh dg granula eosinofilik, granulanya besar-besar, sama besar, letak tidak teratur, tidak ada yang mengimpit inti

Page 48: HEMATOPOIESIS

48

c. Basofil

diameter: 9 – 12 mikron

nukleus: tak lebih dari 2 lobus

sitoplasma: penuh dg granula basofilik, granula tidak sama besar, letak tidak teratur, mengimpit inti shg batas nukleus & sitoplasma tak jelas

Page 49: HEMATOPOIESIS

49

SERI LIMPHOCYTIC

• Sel –sel besar ini dibentuk oleh jaringan limfoid di seluruh tubuh

• Lymphoblast

diameter: 15 – 20 mikron

nukleus: besar, bulat, kromatin halus tetapi lebih kasar dari kromatin myeloblast, nukleoli ada

sitoplasma: biru, relatif lebih banyak, tak bergranula

Page 50: HEMATOPOIESIS

50

• Prolymphocytediameter: 12 -15 mikronnukleus: bulat/oval, kromatin lebih padat, nukleoli kadang adasitoplasma: biru muda, jumlah berkurang

• Lymphocytediameter: 6-10 mikronnukleus: bulat, sedikit berlekuk, kromatin berkelompok padat, nukleoli (-)sitoplasma: biru muda

Page 51: HEMATOPOIESIS

51

SERI MONOCYTIC• Monoblast

tidak dijumpai di darah tepi/jaringan

diameter: 14-20 mikron

morfologi seperti sel blast umumnya

Page 52: HEMATOPOIESIS

52

• Promonocytediameter: 14 -20 mikronnukleus: bentuk tidak teratur, kromatin lebih kasar, nukleoli ada

• Monocytediameter: 14-20 mikronnukleus: besar, bentuk bulat/oval/berlekuk, berlobus, kromatin tidak padatsitoplasma: banyak, berwarna biru keabu-abuan dg granula biru kemerahan

Page 53: HEMATOPOIESIS

53

SERI PLASMOCYTIC

• Sel ini hanya mempunyai arti klinik kecil.

• Seri sel ini, yaitu: plasmoblast, proplasmocyte, plasmocyte (plasma sel).

• Plasma sel jarang ditemukan dalam darah tepi orang normal

• Pada sutul, jumlahnya hanya 1% dari sel-sel berinti

Page 54: HEMATOPOIESIS

54

• Plasma sel

diameter 10-20 mikron, besar, bentuk sferis

nukleus relatif kecil, eksentrik, kromatin padat, bergumpal

sitoplasma banyak, homogen, sangat basofilik, biasanya mengandung vakuola

Page 55: HEMATOPOIESIS

55

SERI THROMBOCYTIC

• Megakaryoblastdiameter:16-25 mikron, bentuk bulat dg pseudopodia, batas sel jelasnukleus: jelas, besar, berlobus, kromatin berjalin, nukleoli (+)sitoplasma: biru muda, tak bergranula

Page 56: HEMATOPOIESIS

56

• Promegakaryocyte

diamter: 20-40 mikron, bentuk tak teratur, batas sel jelas, lapsian protoplasma lebar

nukleus: bulat/oval/lobulasi, kromatin kasar, lebih padat, nukleoli (-)

sitoplasma: basofilik, ada granula azurofil

Page 57: HEMATOPOIESIS

57

• Megakaryocyte

tidak dijumpai di sirkulasi normal

diameter: 20-120 mikron, bentuk tak teratur, batas sel tak jelas & mudah rusak

nukleus: bentuk sferis, oval, berlobus

sitoplasma: banyak, warna biru terang, ada granula azurofil

Page 58: HEMATOPOIESIS

58

Page 59: HEMATOPOIESIS

59

• Thrombocyte

diameter: 2-4 mikron

merupakan fragmen sitoplasma megakaryocyte yang tak berinti dan mengandung granula azurofil

berupa lempeng yang berbentuk bulat, oval atau bikonkaf

Page 60: HEMATOPOIESIS

60

Page 61: HEMATOPOIESIS

61

Page 62: HEMATOPOIESIS

62

Page 63: HEMATOPOIESIS

63

Page 64: HEMATOPOIESIS

64

Page 65: HEMATOPOIESIS

65

Page 66: HEMATOPOIESIS

66

Page 67: HEMATOPOIESIS

67

Page 68: HEMATOPOIESIS

68

Page 69: HEMATOPOIESIS

69

Page 70: HEMATOPOIESIS

70

Page 71: HEMATOPOIESIS

71

Page 72: HEMATOPOIESIS

72

Page 73: HEMATOPOIESIS

73

Page 74: HEMATOPOIESIS

74

Page 75: HEMATOPOIESIS

75

Page 76: HEMATOPOIESIS

76

Page 77: HEMATOPOIESIS

77

Page 78: HEMATOPOIESIS

78

The film was prepared from the buffy coat of the blood from a normal donor. L, lymphocyte; M, Monocyte; N, Neutrophil; E, Eosinophil; B, Basophil

Page 79: HEMATOPOIESIS

79

Page 80: HEMATOPOIESIS

80

Page 81: HEMATOPOIESIS

81

Page 82: HEMATOPOIESIS

82

Page 83: HEMATOPOIESIS

83

Page 84: HEMATOPOIESIS

84

Page 85: HEMATOPOIESIS

85

Page 86: HEMATOPOIESIS

86