hematokrit

Upload: ninamustika

Post on 08-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

studi diagnostik

TRANSCRIPT

JENIS DAN MACAM PEMERIKSAAN LAB1. HEMATOLOGI

1). Hematokrit (Ht)

Nilai normal :

a. Dewasa : Pria : 40-54% ; 0,40-0,54% (satuan SI).

Wanita : 36-46% ; 0,36-0,46% (satuan SI). Nilai Panik : 60%.

b. Anak :Bayi baru lahir : 44%-65%.Usia 1-3 tahun : 29%-40%.

Usia 4-10 tahun : 31-43%.

Deskripsi

Hematokrit (Ht) adalah volume (dalam milliliter)sel darah merah (SDM) yang ditemukan di dalam 100 ml (1 dl) darah, dihitung dalam presentase. Sebagai contoh, hematokrit sebesar 36% mengindikasikan terdapatnya 36 ml SDM di dalam 100 ml darah, atau dinyatakan dengan 36 vol/dl. Tujuan dilakukannya uji ini adalah mengukur konsentrasi SDM (eritrosit) di dalam darah.

Kadar hematokrit yang rendah sering ditemukan pada kasus anemia dan leukemia, dan peningkatan kadar ditemukan pada dehidrasi (suatu peningkatan relative) dan pada polisitemia vera. Hematokrit dapat menjadi indicator keadaan hidrasi pada klien. Seperti halnya hemoglobin, peningkatan kadar hematokrit dapat mengindikasikan hemokonsentrasi, akibat penurunan volume dan peningkatan SDM.

Tujuan Untuk mengetahui volume SDM dalam darah Untuk memantau volume SDM dalam darah selama terjadi suatu penyakit yang melemahkan.

Masalah klinis :

Penurunan kadar : kehilangan darah akut, anemia (aplastik, hemolitik, defisiensi asam folat, pernisiosa, sideroblastik, sel sabit), leukemia (limfositik, mielositik, monositik), penyakit Hodgkin, limfosarkoma, malignasi organ, myeloma multipel, sirosis hati, malnutrisi protein, defisiensi vitamin (tiamin, kronis, kehamilan, SLE, AR (terutama anak-anak). Pengaruh Obat : obat antineoplastik, antibiotic (kloramfenikol, penisilin), obat radioaktif.

Peningkatan kadar : dehidrasi / hipovolemia, diare berat, polisitemia vera, eritrosit, diabetes asidosis, emfisema pulmonary (dalam tahap akhir), iskemia serebrum sementara, eklampsia, pembedahan, luka bakar.

Faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium :1. Jika darah diambil dari ekstremitas yang terpasang jalur IV, nilai hematokrit cenderung rendah. Oleh sebab itu, hindari penggunaan ekstremitas tersebut.

2. Jika darah diambil untuk tujuan pemantauan hematokrit, segera setelah pengeluaran darah tahap sedang ke berat terjadi dan setelah pemberian tranfusi, hematokrit mungkin berkadar normal.

3. Usia klien-bayi baru lahir normalnya memiliki kadar hematokrit yang lebih tinggi karena terjadi hemakonsentrasi.

Prosedur tindakan :

Tidak ada pembatasan asupan makanan atau minuman.

Darah Vena

Kumpulkan 3 sampai 5 ml darah vena dalam tabung bertutup lembayung. Campur dengan baik. Lama turniket yang terpasang kurang dari 2 menit.

Jangan mengambil darah dari area lengan yang terpasang jalur IV.

Darah Kapiler

Ambil darah kapiler dengan menggunakan metode mikrohematokrit. Darah diambil dari tusukan jari, teteskan dalam tabung kapiler berheparin.

Implikasi keperawatan dan rasional Jelaskan prosedur kepada klien. Jika akan digunakan metode mikrohematokrit, jelaskan bahwa terlebih dahulu jari akan dibersihkan dengan alcohol dan ditusuk dengan lanset atau jarum untuk mengambil darah kapiler.Penurunan kadar

Hubungkan penurunan kadar hematokrit dengan masalah klinis dan penggunaan obat. Kehilangan darah dan anemia merupakan penyebab paling umum kadar hematokrit menjadi rendah. Hematokrit sebesar 30% atau kurang, yang disertai dengan pendarahan yang tidak diketahui sumbernya, umumnya mengindikasikan kondisi anemia tahap sedang sampai berat.

Kaji tanda dan gejala anemia (keletihan, pucat, takikardi).

Kaji perubahan tanda vital untuk menentukan apakah terjadinya syok akibat pengeluaran darah. Gejalanya dapat mencakup frekuensi nadi cepat, frekuensi pernapasan cepat, dan tekanan darah normal atau menurun.

Anjurkan uji hematokrit berulang selama beberapa hari setelah perdarahan sedang/berat atau tranfusi. Suatu uji hematokrit diambil segera setelah kehilangan darah dan setelah transfuse, dapat memperlihatkan normal.Peningkatan kadar Hubungkan peningkatan kadar hematokrit dengan masalah klinis. Keadaaan dehidrasi dan hipovolemia merupakab penyebab umum peningkatan hematokrit karena kedua kondisi ini menyebabkan hemokonsentrasi.

Kaji adanya tanda dan gejala dehidrasi/hipovolemia. Riwayat muntah, diare, rasa haus yang khas, turgor kulit buruk, dan gejala seperti syok (frekuensi nadi dan pernapasan cepat) dan menjadi indikasi terjadinya deficit cairan tubuh.

Berikan cairan per IV atau per oral sesuai anjuran pemberi layanan kesehatan untuk mengembalikan volume cairan tubuh.

Hindari pemberian cairan per IV yang terlalu cepat kepada lansia, anak, atau individu yang lemah, untuk mencegah hidrasi berlebihan dan edema pulmoner. Tanda dan gejala hidrasi berlebihan adalah batuk iritatif yang konstan, dispnea ; pembesaran pembuluh darah pada tangan dan / atau vena di leher, dan rales dada. Pantau kadar hematokrit setiap hari jika diintruksikan, ketika mengembalikan volume cairan tubuh. Jika hematokrit yang meningkat sudah kembali ke kadar normal, peningkatan tersebut terjadi akibat hemokonsentrasi.

Kaji perubahan haluran urine. Haluaran urine