headset
TRANSCRIPT
HEADSET
By : Sofian Wiranandi / 613080003
eadset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer dan sangat dekat dengan telinga. Saat kita memakainya kita terhubung dengan frekuensi audio stereofonik, monofonik. Sumber sinyalnya bisa berasal dari penguat suara, radio atau pemutar CD. Di dalam konteks telekomunikasi,
istilah "headset" ini digunakan untuk merujuk kepada komunikasi dua arah seperti layaknya telepon. Di sini kita dapat merasakan hubungan timbal balik. Tidak hanya mengirim tetapi juga menerima.
HHeadset diciptakan pertama kali pada tahun 1910 oleh Nathaniel Baldwin, mahasiswa Universitas Stanford. Namun penemuannya ini
tidak langsung menjadi perhatian, karena layaknya penemu-penemu zaman itu, Baldwin tidak berminat untuk memproduksi temuannya secara massal. Pada Perang Dunia I, angkatan laut Amerika mengetahui penemuan Baldwin dan memesan 100 headset untuk keperluan perang. Semenjak itulah masyarakat mulai sadar dengan teknologi ini, bahkan pada 1961 headset masuk ke kokpit pesawat, pilot menyukainya karena headset ringan dan nyaman dipakai.
Headset pertama kali digunakan untuk pesawat telpon adalah pada tahun 1970. Pada awal 2000, bersamaan dengan meledaknya telpon selular, headset nirkabel berbasis teknologi Bluetooth mulai popular. Alat dengar telinga untuk telepon sebenarnya sudah ada sejak abad ke-20. Di tahun 1986, terdapat teknologi pengurangan gangguan suara dengan mengembangkan earphone untuk melindungi pendengaran pilot dari kebisingan di first non-stop around-the-world flight. Ketika itu, juga terkenal produksi ear canal earphones dengan active noise control untuk pertama kali. Setelah itu, hanya alat sensitive earphone satu-satunya cara untuk mendengar sinyal audio sebelum amplifier dikembangkan.Selama tahun 1990 dan 2000 earphones menjadi tipe yang paling digemari untuk alat musik pribadi. Dan tahun 1919,sensitive earphone ini digunakan umumnya untuk radio. Keadaannya belum sebagus sekarang. Gangguan/ noise masih banyak dan kualitas suaranya pun masih kasar/ mentah. Dahulu ketika kita menggunakan radio, earphones harus disambungkan ke terminal baterai yang bertegangan volt tinggi dan terminal baterai di tanah. Penggunaan koneksi listriknya pun tidak nyaman bagi pengguna karena mengagetkan.
Ada berbagai jenis headset yang kita kenal, pada umumnya ada 2 jenis untuk penggunaan speakernya, yaitu single earpiece dan double earpiece. Untuk jenis single earpiece menggunakan 1 buah speaker saja, atau sering disebut monaural headset. Contohnya pada telepon biasa menggunakan 150 ohm pengeras suara. Sedangkan double earpiece memiliki sepasang speaker atau sering disebut stereo, contohnya pada penggunaan di komputer, menggunakan 32 ohm dengan rentang frekuensi yang cukup luas.
Ada beberapa tipe headset yang ada saat ini, seperti External Microphone, Microtube, Noise Cancelling Microphone, Directional Microphone, Telephone Headset, Computer Headset. Untuk Computer Headset umumnya ada 2 jenis koneksi, menggunakan standart 3.5 mm dan USB. Untuk yang 3.5mm memiliki 2 konektor, 1 untuk input (microphone) dan 1 untuk output. Konektor tersebut terhubung dengan soundcard di komputer, dimana soundcard tersebut mengubah/mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal analog untuk headset. Sedangkan untuk konektor USB, headset terhubung melalui port USB, proses konversi sinyal terjadi di headset.
Ada tipe headset yang digunakan untuk telepon genggam atau HP, sering disebut handsfree. Sesuai dengan jenis headset pada umumnya, ada yang menggunakan single earpiece dan double earpiece. Untuk konektor dengan perangkat ini ada beberapa macam. Ada yang menggunakan 2.5 mm, USB konektor, dan yang umum sekarang digunakan adalah 3.5mm, sama dengan di komputer.
Dari sisi media penghantar, ada dua tipe headset. Wire headset dan Wireless headset. Untuk jenis wire headset seperti penjelasan yang sudah disebutkan di atas. untuk jenis wireless headset ada empat tipe saat ini, di antaranya DECT wirelesss headset, 2.4 GHz wireless headset, Bluetooth wirelesss headset, Bluetooth wireless desktop solutions. Dalam perangkat wireless ini terdapat alat yang berguna untuk mengirim sinyal dari transmiter dan menerima sinyal di headset (receiver). Contoh penggunaan wireless headset adalah pada telepon genggam, biasa menggunakan bluetooth wireless headset atau bluetooth handsfree.
Dampak positif dari penggunaan headset di sisi pendengar adalah pendengar lebih dapat mendengarkan suara secara bebas. Bisa dengan berapapun tingkat volumenya atau mendengarkan suara apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Kerahasiaan masing-masing individu pun terjaga. Selain itu perangkat ini adalah kedap suara. Suara dari luar tidak masuk mengganggu karena adanya teknologi Sound isolating earphone. Bagi audiophile penggunaan seinhesser sangat memuaskan mereka saat menikmati suara-suara dengan hasil maksimal. Di sisi vendor telepon genggam teknologi headset digunakan untuk meningkatkan penjualan produk mereka dalam bentuk paket.
Sedangkan dampak negatif dari headset adalah di sisi kesehatan. Terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa pemakaian akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran atau penurunan fungsi pendengaran atau tuli. Apalagi biasanya earphone digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk ‘melawan’ noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/ bising. Ini sangat berisiko tinggi.Ketulian sudah dapat menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan earphone tidak terasa apa-apa tetapi ketika hendak mencabut earphone, telinga terasa panas dan berdengung hebat. Itu terjadi akibat kelelahan koklea (rumah siput), yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap. Untuk orang dengan pendengaran normal, audiogram terletak antara nol dan 20 desibel. Di atas angka itu, artinya kondisi telinga sudah tidak beres. Hanya dapat diobati dengan terapi hiperbalik (memberi obat-obatan khusus) agar tingkat ketuliannya berkurang, tapi tak sembuh. Sebab, yang rusak adalah sel rambut pada organ telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara. Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, tak akan bisa kembali normal. Badan Kesehatan Dunia (WHO), Sound Hearing 2030 juga sudah memprogram untuk mengurangi kasus gangguan pendengaran dan ketulian hingga 50 persen pada 2015, dan 90 persen dalam 15 tahun berikutnya. Masalah utamanya adalah gaya hidup yang salah seperti kebiasaan penggunaan earphone. Selain itu, jangan menggunakannya saat menyetir atau di jalan raya yang berisik. Ini akan membuat pengguna tidak mendengar suara peringatan orang/ mobil lain, dll yang kemungkinan besar menyebabkan kecelakaan. Self-awareness menurun karena pengalihan konsentrasi kita dari lingkungan sekitar dan jalan ke suara dari earphones. Keseimbangan badan pun bisa kacau karena tekanan udaranya mempengaruhi keseimbangan badan ketika kita menggunakan earphone di jalan atau sedang menyetir. Lebih baik kita rajin membersihkan telinga dari ear wax agar tidak infeksi.