bahaya pemakaian headset bagi telinga dan otak

24
Bahaya Pemakaian Headset Bagi Telinga Dan Otak April 17, 2014 | 3 komentar Dokter Sehat – Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headphone bervolume tinggi. Berdasar penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga, kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda. Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa. Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang, jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune. Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an. Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar.Penyebab gangguan pendengaran memang beragam. Bergantung juga pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat didengar manusia. Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut terhadap kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun bukti medis yang kuat untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap otak tikus,

Upload: sena-ajah

Post on 14-Sep-2015

59 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bahaya pakai headset

TRANSCRIPT

Bahaya Pemakaian Headset Bagi Telinga Dan OtakApril 17, 2014 | 3 komentar Dokter Sehat Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headphone bervolume tinggi. Berdasar penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga, kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda. Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa. Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang, jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune.Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an. Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar.Penyebab gangguan pendengaran memang beragam. Bergantung juga pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat didengar manusia.Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut terhadap kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun bukti medis yang kuat untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia Sampai saat ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik terhadap tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut.Mengenai pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan earphone dapat mempengaruhi ambang pendengaran , terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama.Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah dengan mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone. Namun seringkali juga orang-orang menggunakan earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal bus ,dsb, jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume earphone lebih keras lagi. Beberapa saran untuk mengurangi efek samping misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada telinga luar.Berikut efek negatif headset atau earphone untuk kesehatan tubuh :1.Kerusakan permanen pada telingaHal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga, biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau remaja.2.Kehilangan pendengaran di usia 20-anBerdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si penderita akan mulai kehilangan pendengarannya.3.Kerusakan otakGelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetig ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada.4.Ambang pendengaranPaparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran secara permanen.Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar.Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.http://doktersehat.com/bahaya-pemakaian-headset-bagi-telinga-dan-otak/

Dampak Negatif akibat Sering Memakai Headset Selasa, Desember 03, 2013 Information, Kesehatan, Tips 12 comments

Di zaman modern ini sangat banyak teknologi yang bermunculan. Berbagai gadget yang tingkat kecanggihannya semakin tinggi selalu di kenalkan kepada konsumen. Namun salah satu accessories pendukung untuk gadget yang ada sekarang ini adalah headset atau headphone. Tak sedikit orang dewasa bahkan anak-anak yang memakai headset untuk mendengarkan musik. Bentuknya yang simple membuat semua orang nyaman dalam mendengarkan musik. Tapi tidak taukah kamu, jika mendengarkan headset dapat mempengaruhi telingamu?

Headset atau Headphone memang menjadi pilihan yang sangat praktis dan efisien bagi pemakainya. Pemakai tidak perlu lagi mengencangkan suara di sound sistem yang dapat mengganggu orang lain disekitarnya, dengan adanya headset pemakai hanya perlu mengatur tingkat suara tertentu bahkan ke tingkat volume suara yang sangat tinggi sekali dimana pemakainya tidak bisa mendengar apa-apa kecuali suara dalam headset.

Para pendengar lagu-lagu menggunakan headset biasanya akan mampu berlama-lama bertahan dengan alunan irama musik. Ya karena headset merupakan perangkat portable yang bisa dibawa kemana-mana dan bisa lepas pasang sesuka hati kita. Bagi sebagian orang tertentu bahkan memiliki kebiasaan mendengarkan lagu sebelum tidur dengan memakai headset. Kebiasaan ini merupakan kebiasaan tak sehat dan harus dihindari.

Memang sulit menghilangkan kebiasaan yang membuat kita cepat tertidur, tapi setelah tahu kabar berikut apakah anda tidak ingin merubah kebiasaan anda?? Benar, banyaknya alat elektronik yang menyala akan membuat kita cepat lelah dan mengantuk. Tetapi pada kenyataannya setelah terbangun mereka merasa lebih tegang (stress) dan capek.

Hal itu terjadi karena pada saat kita tidur sebenarnya otak kita tidak pernah tidur. Otak selalu menjalankan aktifitasnya walaupun tidak sesibuk seperti di saat bangun, yaitu menjalankan metabolisme tubuh. Pada malam hari, seiring menurunnya aktifitas tubuh, ritme gelombang otak pun mengalami penurunan. Namun apabila kita tidur sambil mendengarkan musik, televisi dalam keadaan hidup atau lampu ruangan sedang menyala terang, maka gelombang suara atau cahaya yang dipancarkan oleh peralatan tersebut tetap diterima oleh indera pendengaran dan penglihatan kita. Gelombang suara diterima oleh alat pendengaran di dalam telinga dan gelombang cahaya tetap dapat menembus kelopak mata dan diterima oleh retina dan lensa mata. Gelombang-gelombang tersebut akan diteruskan ke otak kita. Otak yang harusnya beristirahat akan kembali terangsang untuk bekerja dan mengolah informasi yang masuk. Apabila hal ini berlangsung sepanjang malam, berarti kita hanya tidur menurut tubuh luar, tetapi tidak menurut otak. Otak akan terus bekerja mengolah informasi yang masuk tersebut. Bagi anda yang sering menggunakan headset ketika mendengarkan lagu sebelum tidur sangat tidak di anjurkan karena berakibat pada kerusakan pendengaran anda. Pakailah headset seecara wajar jangan berlebihan termasuk untuk tingkat volume yang didengar jangan terlalu keras.

Sebuah penelitian menunjukan bahwa menggunakan headset yang terlalu sering bisa memberikan dampak buruk bagi pemakainya. Hal ini bisa menyebabkan gangguan penurunan kinerja pendengaran bahkan bisa merusak sistem pendengaran. Berikut adalah Dampak negatif sering memakai Headset.

Untuk anda yang sering menggunakan headset atau headphone untuk mendengarkan musik akan beresiko menyebabkan gangguan kesehatan telinga apalagi jika anda mendengarkan dengan volume yang keras dan juga waktu yang cukup lama. Penggunan volume tinggi yang diakibatkan dari headphone anda akan mengakibatkan rusaknya lapisan sel saraf bahkan dalam kasus yang berat akan menyebabkan tuli. Meskipun tidak menyebabkan tuli yang permanen akan tetapi jika anda mendengarkan dengan volume keras dan dalam kurun waktu yang sering tidak menutup kemungkinan mengalami kerusakan pada telinga, sehingga menyebabkan kehilangan pendengaran pada usia muda.

Hal ini diakibatkan karena kerusakan yang diakibatkan headphone bersifat menunda, akan mengalami resikonya dalam beberapa tahun kemudian. Selain itu gelombang elektromagnetik yang disebabkan oleh headseat akan berpengaruh pada otak sehingga mengakibatkan kerusakan otak. Gunakan headseat sesuai dengan kebutuhan anda, jangan sampai anda menggunakan dalam waktu yang sering, sehingga tidak mengakibatkan ambang pendengaran yang akan memicu pada gangguan pendengaran secara permanen bagi anda. Mendengarkan musik yang baik adalah dengan volume maksimal 60 persen dan waktu mendengarkan yang bisa anda batasi sehingga tidak menggunakannya dalam segala aktivitas sehari hari (dengan menggunakan headseat).

Meskipun banyak pengaruh negatif yang dihasilkan dari kebiasaan buruk mendengarkan musik seperti volume keras, penggunaan headseat yang tidak bijak, konser musik live dan club akan tetapi anda dapat menjaga kesehatan telinga anda dengan cara yang tepat.

Berikut adalah rangkuman dampak negatif sering memakai headset

1. Kerusakan pendengaran secara permanen (tuli)2. Mempengaruhi kinerja otak3. Gangguan pendengaran, bahkan tuli4. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar.5. Menggunakan headset dapat mengurangi pendengaran setiap memakai sekali pemakaian. Tapi hanya sampai 0,1 %.6. Gendang telinga tidak dapat menahan kekuatan suara dari headset secara langsung.7. Headset dapat merusak lubang telinga apabila di pakai terus menerus dan membuat infeksi.8. Bila kita mendengarkan musik dengan headset kurang dari 15 menit saja dapat menimbulkan banyak kotoran telinga di telinga kita.Bagi kalian yang masih ingin menggunakan headset untuk mendengarkan musik, ada Tipsnya.1. Volume tidak boleh lebih dari 80 db atau tombol volume dipasang pada 50-60 % total volume.2. Jangan terlalu lama mendengarkan musik melalui earphone, apalagi terus menerus. Beri istirahat telinga setiap -1 jam. Sebab jika organ dalam koklea merasa capek, pendengaran bisa mengalami rusak permanen.3. Gunakan alat pemutar musik yang memiliki volume control4. Jangan gunakan alat pemutar musik dalam pesawat terbang atau pada lingkungan ramai, sebab di situasi itu Anda cenderung menaikkan volume yang akan merusak pendengaran.Semoga bermanfaat :)

http://r3ndywenru26.blogspot.com/2013/12/dampak-negatif-akibat-sering-memakai.html

Bahaya Pemakaian Headset Untuk Telinga Dan Otakby Mr.JUPErDecember 30th, 2011 at 1:55 am

Kebiasaan mendengarkan musik MP3, PMP atau iPod dengan menggunakan bantuan headset atau earphone ternyata mempunyai efek yang negatif untuk telinga dan otak. Berdasarkan penelitian, efek buruk akan datang jika kita menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu dengan tingkat volume yang tinggi.Penggunaan earphone atau headset memang sangat membantu kita dalam menikmati musik atau bahkan menelpon. Namun, penggunaan headset dengan berlebihan justru akan merusak telinga dan kerja otak kita. Berikut efek negatif headset atau earphone untuk kesehatan tubuh.1. Kerusakan permanen pada telinga.Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga. Biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau remaja.2. Kehilangan pendengaran di usia 20-an.Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si penderita akan mulai kehilangan pendengarannya.3. Kerusakan otak.Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetig ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada.4. Ambang pendengaran.Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran secara permanen.Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar.Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.http://ciricara.com/2011/12/30/bahaya-pemakaian-headset-untuk-telinga-dan-otak/

BAHAYA PENGGUNAAN HEADSET [EARPHONE]. posted Mar 4, 2012, 3:57 AM by dr. Sri Dewi S. [ updated Mar 4, 2012, 3:59 AM ] Terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa pemakaian headset akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran atau penurunan fungsi pendengaran [tuli, budeg dll.]. Apalagi biasanya earphone/headset digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk "melawan" noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/bising. Ini sangat beresiko tinggi.

Ketulian sudah dapat menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan earphone tidak terasa apa-apa, tapi ketika hendak mencabut earphone, telinga terasa panas dan berdengung hebat.

Itu terjadi akibat kelelahan koklea [rumah siput], yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap.

Untuk orang dengan pendengaran normal, audiogram terletak antara nol dan 20 desibel. di atas angka itu, artinya kondisi telinga sudah tidak beres.

Dampaknya hanya dapat diobati dengan terapi hiperbalik [memberi obat-obatan khusus] agar tingkat ketuliannya berkurang, tapi tak sembuh. Sebab, yang rusak adalah sel rambut pada organ telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara. Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, tak akan bisa kembali normal.

Badan Kesehatan Dunia [WHO], Sound Hearing 2030 juga sudah memprogram untuk mengurangi kasus gangguan pendengaran dan ketulian hingga 50 persen pada 2015, dan 90 persen dalam 15 tahun berikutnya. Masalah utamanya adalah gaya hidup yang salah seperti kebiasaan penggunaan earphone.

Selain itu, jangan menggunakannya saat menyetir atau di jalan raya yang berisik. Ini akan membuat pengguna tidak mendengar suara peringatan orang/ mobil lain dll, yang kemungkinan besar menyebabkan kecelakaan. Self-awareness menurun karena pengalihan konsentrasi kita dari lingkungan sekitar dan jalan ke suara dari earphones.

Keseimbangan badan pun bisa kacau karena tekanan udaranya mempengaruhi keseimbangan badan ketika kita menggunakan earphone di jalan atau sedang menyetir. Lebih baik kita rajin membersihkan telinga dari ear wax agar tidak infeksi.

Dengan mengetahui bahaya penggunaan headset [earphone] diatas, mudah-mudahan bisa menjadi peringatan buat kita agar tidak terlalu sering menggunakan headset/earphone

http://poliklinik.ipdn.ac.id/home/artikel-kesehatan/bahayapenggunaanheadsetearphone

KARYA ILMIAH : PENGARUH HEADSET TERHADAP FUNGSI TELINGA KARYA ILMIAHPENGARUH HEADSET TERHADAP FUNGSI TELINGABAHASA INDONESIA

NAMA : NOVYTA MEILANY HARTANTINIM : G1B112019KELAS : A

FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU KESEHATANPROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JAMBI2013

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada era globalisasi ini, teknologi semakin canggih dan semakin mudah didapatkan oleh manusia. Salah satu contoh teknologi yang sangat canggih sekarang ini seperti notebook, handphone, MP3 Player, iPod dan lain-lain. Teknologi tersebut banyak membantu pekerjaan manusia sesuai dengan fungsinya. Teknologi merupakan alat yang praktis dalam melakukan segala hal, tetapi setiap manusia memakai teknologi tersebut menjadi kebiasaan yang tidak dapat diubah. Sehingga manusia menjadi kecendrungan atau ketergantungan terhadap teknologi yang digunakannya.Musik merupakan salah satu aplikasi yang terdapat dalam teknologi. Musik merupakan suatu media yang memberikan kenyamanan dalam kondisi keadaan yang tidak normal, seperti bosan, lelah, dan lain-lain. Biasanya media ini sangat digemari manusia khususnya dikalangan remaja. Kalangan remaja sangat menyukai musik dari berbagai aliran seperti pop, rock, jazz, dan sebagainya.Notebook, handphone, MP3 Player, iPod dan lain-lain merupakan alat yang menyedia aplikasi musik. Adapun alat pendukung untuk mendengarkan musik pada teknologi ini yaitu sering kita sebut Headset atau Earphone atau Headphone. Bagi para remaja alat pendukung ini memberi keuntungan tersendiri karena mendengarkan musik tanpa mengganggu kegiatan orang lain. Alat yang kecil ini sangat praktis bagi pendengar musik jika ingin mendengarkan lagu dimana saja.Menggunakan earphone atau headset memang memudahkan kita dalam menikmati musik tanpa mengganggu orang lain. Selain itu headset atau earphone ini juga bisa kita gunakan untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi menggunakan telepon meski sedang berkendara. Namun, dibalik semua keuntungan itu, headset ini juga mempunyai efek yang buruk untuk kesehatan.

1.2 Rumusan MasalahAdapun masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah :1. Apa pengaruh Headset terhadap fungsi telinga ?

II.PEMBAHASAN

2.1 Pengertian HeadsetPada saat sekarang ini earphone dan headset sangat sering digunakan oleh manusia, karena earphone dan headset berfungsi sebagai mendengarkan suara lebih baik. Adapun pengertian earphone adalah sepasang pengeras suara kecil yang digunakan sangat dekat dengan telinga. Dan headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer.Headset adalah headphone dikombinasikan dengan mikrofon, atau satu headphone dengan mikrofon. Headset menyediakan fungsionalitas setara dengan handset telepon dengan tangan-operasi bebas. Headset biasanya hanya memiliki satu pembicara seperti telepon, tapi juga datang dengan speaker untuk kedua telinga. Mereka memiliki banyak kegunaan, termasuk dalam call center dan lainnya telepon-intensif pekerjaan dan bagi siapa pun yang ingin memiliki kedua tangan gratis selama percakapan telepon.

2.2 Pengertian TelingaTelinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh telinga tengah. Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak. Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh.Adapun proses mendengar pada telinga kita adalah:Telinga dapat mendengar jika ada gelombang suara, gelombang suara akan dikumpulkan oleh daun telinga, kemudian disalurkan ke saluran telinga luar. Gelombang suara akan menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke dalam telinga tengah melalui tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya getaran diteruskan ke telinga dalam melalui tingkap oval dan menggetarkan cairan perilimfe yang terdapat di dalam skala vestibuli. Getaran cairan itu akan menggetarkan membran Reissner dan cairan endolimfe dalam skala media, membran basilaris. Saat membran basilaris bergetar akan menggerakkan sel-sel rambut dan ketika sel-sel rambut menyentuh membran tektorial maka terjadi impuls yang akan dikirim ke saraf otak VIII lalu ke korteks otak bagian pendengaran untuk diinterpretasikan.

2.3 Pengaruh Headset Terhadap Telinga Headset atau Earphone telah menjadi bagian dari kehidupan generasi saat ini karena merupakan cara yang trendi untuk membuat perjalanan panjang atau melelahkan sebagai perjalanan yang menyenangkan. Earphonedapat digunakan dengan sejumlah gadget seperti pemutar MP3, ponsel, dll. Tidak diragukan lagi bahwa earphoneaman digunakan, tetapi bahkan earphoneterbaik dapat melibatkan kerusakan telinga dan resiko gangguan pendengaran. Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headphone atau headset bervolume tinggi. Berdasarkan penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga. Kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda. Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa. Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang, jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune.Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an. Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar. Penyebab gangguan pendengaran memang beragam. Bergantung juga pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat didengar manusia.Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut terhadap kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun bukti medis yang kuat untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia Sampai saat ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik terhadap tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut. Mengenai pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama.Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah : dengan mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone atau headset. Namun seringkali juga orang-orang menggunakan headset atau earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal bus ,dsb, jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume earphone lebih keras lagi. Beberapa saran untuk mengurangi efek samping misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada telinga luar. Agar tidak berbahaya untuk kesehatan, berikut ada beberapa tips penggunaan earphone yang aman:1. Pilihlah earphone yang paling cocok dengan telingamuSebelum membeli earphone, kamu bisa memilihnya terlebih dahulu. Apakah earphone itu nyaman atau tidak saat digunakan sehingga tidak membuat daun telinga kamu sakit dan lecet. Gak keren asal nyaman itu justru lebih baik.

2. Jangan pasang volume pada maksimalJangan sekali-kali mendengarkan musik dengan earphone di volume suara yang tinggi atau keras. Karena hal itu hanya akan merusak fungsi pendengaran kamu. Dimana frekuansi lazim di dengar manusia sebenarnya berkisar 20 Hz sampai 20 KHz, meski ada beberapa yang berfrekuensi di atas itu.

3. Gunakan earphone sesuai kebutuhanGunakanlah earphone dengan waktu yang wajar. Kamu bisa mengistirahatkan telinga kamu antara setengah sampai 1 jam. Apabila kamu menggunakan earphone secara terus menerus, tidak menutup kemungkinan telinga kamu akan mengalami rusak permanen.

4. Jangan gunakan di tempat bising (ribut/ramai)Dianjurkan untuk tidak mendengarkan musik menggunakan earphone di tengah keramaian. Karena ada kemungkinan kamu akan meningkatkan volume agar tidak terganggu oleh kebisingan itu. Padahal hal itu akan membuat pendengaran mengalami kerusakan.

5. Jangan dipasang terlalu rapatUntuk mengurangi tegangan pada gendang telinga, sebaiknya kamu tidak menutup telinga terlalu rapat saat menggunakan earphone. Jika terlalu rapat itu akan menambah beban pada gendang telinga dan bisa saja telinga akan menjadi sakit dan kepala menjadi pusing. Karena saat kamu menutup telinga dengan earphone terlalu rapat, maka lubang telinga akan hampa udara dan dapat mengganggu pendengaran kamu.

6. Pilih earphone yang mempunyai banyak fasilitas untuk melindungi telinga kamuKamu bisa memilih earphone dengan berbagai keunggulan. Misalnya earphone yang ada lapisan seperti lensa pada ujung earbundnya. Lapisan itu juga berguna untuk meredam gelombang tekanan pada gendang telinga. Jadi, cermatlah dalam memilih earphone atau headset.

III.PENUTUP

3.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone atau headset selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga. Kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda. Sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an. Beberapa tips penggunaan earphone yang aman:1. Pilihlah earphone yang paling cocok dengan telingamu2. Jangan pasang volume pada maksimal3. Gunakan earphone sesuai kebutuhan4. Jangan gunakan di tempat bising (ribut/ramai)5. Jangan dipasang terlalu rapat6. Pilih earphone yang mempunyai banyak fasilitas untuk melindungi telinga kamu

3.2 Saran Pada para pengguna earphone atau headset disarankan sebaiknya menggunakan earphone atau headset sesuai dengan kebutuhan saja, jangan terlalu lama dan sering menggunakannya agar kesehatan telinga tidak terganggu sistem pendengarannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://ciricara.com/2011/12/30/ciricara-cara-menggunakan-earphone-yang-aman-untuk-kesehatan/http://en.wikipedia.org/wiki/Headset_%28audio%29http://nurshella-ashary.blogspot.com/2011/04/perkembangan-earphone.htmlhttp://sutrisno09.blogspot.com/2009/03/telinga-pengertian-telinga-lokasi-dan.html

sumber:http://meilanyhartanti.blogspot.com/2013/01/karya-ilmiah-pengaruh-headset-terhadap.html

Dampak Penggunaan Headset Terhadap TelingaBy Tuning Addhiny Kategori: Telinga Kata Kunci: Artikel tentang Penggunaan Headset Berlebihan, Gangguan Telinga Akibat Pemakaian Headset

Telah diketahui sejak lama bahwa suara yang keras dalam jangka waktu panjang akan merusak pendengaran. Kadangkala suara itu sangat merusak sehingga menyebabkan ketulian. Suara bising di tempat kerja merupakan penyebab paling umum yang bisa merusak daya dengar. Para remaja telah diberitahu mengenai bahaya ini karena mereka suka sekali mendengarkan musik yang sedang hits dalam volume tinggi.Remaja dan kaum muda juga senang mendengarkan lagu sambil memakai headset. Jika suara dari headset terlalu keras, mereka tidak menyadari dampak penggunaan headset terhadap telinga mereka. Dengan sering memakai headset tanpa disadari mereka sedang merusak pendengaran mereka sendiri. Mendengarkan MP3 atau playlist lagu dengan suara keras dan langsung dihembuskan ke dalam telinga sangatlah berbahaya.Sebuah penelitian menyebutkan bahwa penggunaan headset dan memainkan music dengan suara keras setiap hari selama lima tahun bisa menyebabkan kerusakan permanen dan masalah gangguan telinga yang tidak dapat disembuhkan. Lima tahun rasanya lama sekali, tetapi mendengarkan music melalui headset dalam jangka waktu panjang setiap hari akan menimbulkan efek yang sama dalam waktu yang lebih singkat.Seberapa keras yang disebut terlalu keras dan menimbulkan dampak penggunaan headset terhadap telinga itu? Sekarang ini, batas maksimum suara untuk pendengaran manusia adalah 100 desibel, tetapi mendengarkan music di angka 80 desibel secara kontinyu juga sangat berbahaya.Gambarannya seperti ini, orang yang mendengarkan music melalui headset dengan volume tertinggi selama 5 jam mendapat dosis suara yang lebih dari yang diijinkan oleh aturan keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja bangunan. Mendengarkan music secara langsung di telinga dengan tingkat suara 100 desibel sama bahayanya dengan berdiri 3 meter di dekat mesin pengeboran yang bersuara keras.Jenis headset seperti apa yang berbahaya? Jika suara yang didengar cukup keras maka semua jenis headset memiliki kapasitas merusak pendengaran kita. Jenis headset yang berbentuk bulat kecil dan digunakan hanya dengan cara dimasukkan ke dalam telinga lebih berbahaya dibandingkan headset yang menutupi telinga secara keseluruhan. Itulah beberapa dampak penggunaan headset terhadap telinga Anda.http://artikelkesehatanwanita.com/dampak-penggunaan-headset-terhadap-telinga.html

penerapan dan keuntungan menggunakan earphone :Earphone umumnya tidak mahal dan didukung sebagai alat yang praktis dibawa-bawa dan menyenangkan banyak orang.Earphone dapat digunakan untuk hiburan seperti CD, DVD player, home theater, video games, computer, dll. Juga digunakan di portable device seperti digital audio player/ mp3 player, handphone, dll.Earphone juga digunakan untuk di stasiun-stasiun TV sebagai alat pengantar pesan dari direktur acara/ atasan ke presenter/ kru TV lainnya/ bawahan. Sehingga komunikasi tercapai tanpa didengar pihak-pihak lain. Bisa juga di studio rekaman dengan ruang kedap suara agar tidak ada noise lain yang terdengar.Keuntungan earphone buat agan2 smua:Dengan adanya earphone, orang-orang lebih dapat mendengarkan suara secara bebas. Bisa dengan berapapun tingkat volumenya atau mendengarkan suara apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Privacy masing-masing individu pun terjaga.Keuntungan lainnya adalah kedap suara. Suara dari luar tidak masuk mengganggu dan demikian pula sebaliknya. Sound isolating earphone pun sangat berperan di sini selain dari privacy.Kerugian:Terlalu sering menggunakan atau terlalu memaksa pemakaian akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran atau penurunan fungsi pendengaran atau tuli. Apalagi biasanya earphone digunakan dengan diset sekeras-kerasnya untuk melawan noise dari luar yang biasanya kita gunakan di tempat-tempat ramai/ bising. Ini sangat berisiko tinggi.Ketulian sudah dapat menyerang orang semakin dini. Awal-awalnya telinga yang sering menggunakan earphone tidak terasa apa-apa tetapi ketika hendak mencabut earphone, telinga terasa panas dan berdengung hebat.Itu terjadi akibat kelelahan koklea (rumah siput), yang berperan penting dalam proses pendengaran. Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap.Untuk orang dengan pendengaran normal, audiogram terletak antara nol dan 20 desibel. Di atas angka itu, artinya kondisi telinga sudah tidak beres.Hanya dapat diobati dengan terapi hiperbalik (memberi obat-obatan khusus) agar tingkat ketuliannya berkurang, tapi tak sembuh. Sebab, yang rusak adalah sel rambut pada organ telinga bagian dalam yang berfungsi menangkap rangsangan atau frekuensi suara. Bila bagian ini sudah terganggu dan rusak, tak akan bisa kembali normal.Badan Kesehatan Dunia (WHO), Sound Hearing 2030 juga sudah memprogram untuk mengurangi kasus gangguan pendengaran dan ketulian hingga 50 persen pada 2015, dan 90 persen dalam 15 tahun berikutnya. Masalah utamanya adalah gaya hidup yang salah seperti kebiasaan penggunaan earphone.Selain itu, jangan menggunakannya saat menyetir atau di jalan raya yang berisik. Ini akan membuat pengguna tidak mendengar suara peringatan orang/ mobil lain, dll yang kemungkinan besar menyebabkan kecelakaan. Self-awareness menurun karena pengalihan konsentrasi kita dari lingkungan sekitar dan jalan ke suara dari earphones.Keseimbangan badan pun bisa kacau karena tekanan udaranya mempengaruhi keseimbangan badan ketika kita menggunakan earphone di jalan atau sedang menyetir. Lebih baik kita rajin membersihkan telinga dari ear wax agar tidak infeksi. Contoh kasus:Berdasarkan penemuan Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian, hal ini telah dialami oleh beberapa remaja yang menggunakan earphone pada alat pemutar musik dalam pesawat dari Bangkok ke Jakarta dan dari Amerika ke Jakarta. Saat sampai di Bandara Cengkareng, telinga mereka menjadi tuli dengan derajat ketulian 110 decibel (db). Sedangkan normal pendengaran kita 0-25 db, kata Ketua Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian, Damayanti Soetjipto pada pencanangan Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran di SDN 05 Rawasari, Jakarta Pusat, Rabu 3 Maret 2010.Yayasan riset pendengaran America (AHRF) melaporkan bahwa 1 dari 10 orang Amerika memiliki kehilangan pendengaran yang mempengaruhi kemampuan untuk memahami pembicaraan secara normal.Desibel (dB) adalah skala logaritma, seperti bahwa 40 desibel adalah 100 kali lebih kuat dari 20 desibel. Beberapa jenis suara yang umum :- 20 dB disebut bisik-bisik 60 dB disebut percakapan normal 100 dB disebut gergaji mesin 120 dB disamakan dengan konser musim rock 140 dB disamakan dengan mesin jet 180 db disamakan dengan petasanPanjangnya ekspos pada telinga adalah faktor penting dalam kehilangannya pendengaran. Tingkat suara 100 dB secara konstan dapat menyebabkan kerusakan setelah 2 jam, ini berdasarkan AHRF. Anda tidak akan ingin mengalami 140 dB bahkan untuk satu detik saja.Townshend meski bukan seorang ilmuwan, juga kuatir tentang meluasnya penggunaan headphone, karena musik begitu sering di-share di antara komputer dalam kantor dan rumah, dan headphone ditawarkan secara bebas dan personal.tipsnya: Volume tidak boleh lebih dari 80 db atau tombol volume dipasang pada 50-60 % total volume. Jangan terlalu lama mendengarkan musik melalui earphone, apalagi terus menerus. Beri istirahat telinga setiap -1 jam. Sebab jika organ dalam koklea merasa capek, pendengaran bisa mengalami rusak permanen. Gunakan alat pemutar musik yang memiliki volume control Jangan gunakan alat pemutar musik dalam pesawat terbang atau pada lingkungan ramai, sebab di situasi itu Anda cenderung menaikkan volume yang akan merusak pendengaran.http://lapantahun.wordpress.com/2010/05/15/positif-negatif-penggunaan-earphone/