hasil wawancara

4
Hasil Wawancara Wawancara dilakukan pada Ketua RT, pihak puskesmas, warga dan siswa. a. Ketua RT “RT 02 sudah dipegang oleh 3 x penggantian RT, memang tidak tahu pasti kapan berdirinya RT ini dan bagaimana proses terbentuknya RT 02. Yang pasti ketua RT ini merupakan ketua 3 sejak RT ini berdiri. RT 02 berbatasan dengan RT 03 dan RT 01. Penggantian ketua RT tersebut diadakan setiap 1 x 5 tahun dengan cara dipilih oleh setiap warga yang terdapat di RT tersebut. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah dan mufakat antar warga dan pejabat RT setempat. Beberapa rumah di RT ini pernah mengalami banjir yaitu rumah yang dekat dengan got atau parit. Keadaan parit tersebut tidak mengalir dan tersumbat. RT ini sangat jarang mengadakan gotong royong dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan kebersihan lingkungan. Di RT ini juga pernah mengalami kasus DBD bahkan sampai menimbulkan korban anak-anak. Pengelolaan sampah di RT ini menggunakan mobil pengangkut sampah dan dibakar. Didaerah ini disediakan 1 tempat pembuangan sampah yang letaknya disekitar rumah warga. Sampah tersebut terlebih dahulu ditumpuk dan nanti akan dijemput oleh mobil sampah 1 kali 2 hari. Di Lingkungan RT ini juga terdapat beberapa kegiatan untuk ibu-ibu. Seperti kegiatan arisan, pengajian, dan

Upload: shafrina-agustia

Post on 26-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wawancara

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Wawancara

Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan pada Ketua RT, pihak puskesmas, warga dan siswa.

a. Ketua RT

“RT 02 sudah dipegang oleh 3 x penggantian RT, memang tidak tahu pasti kapan

berdirinya RT ini dan bagaimana proses terbentuknya RT 02. Yang pasti ketua RT ini

merupakan ketua 3 sejak RT ini berdiri. RT 02 berbatasan dengan RT 03 dan RT 01.

Penggantian ketua RT tersebut diadakan setiap 1 x 5 tahun dengan cara dipilih oleh

setiap warga yang terdapat di RT tersebut. Pengambilan keputusan dilakukan dengan

cara musyawarah dan mufakat antar warga dan pejabat RT setempat.

Beberapa rumah di RT ini pernah mengalami banjir yaitu rumah yang dekat

dengan got atau parit. Keadaan parit tersebut tidak mengalir dan tersumbat. RT ini

sangat jarang mengadakan gotong royong dikarenakan kurangnya kesadaran

masyarakat tentang kesehatan dan kebersihan lingkungan. Di RT ini juga pernah

mengalami kasus DBD bahkan sampai menimbulkan korban anak-anak.

Pengelolaan sampah di RT ini menggunakan mobil pengangkut sampah dan

dibakar. Didaerah ini disediakan 1 tempat pembuangan sampah yang letaknya

disekitar rumah warga. Sampah tersebut terlebih dahulu ditumpuk dan nanti akan

dijemput oleh mobil sampah 1 kali 2 hari.

Di Lingkungan RT ini juga terdapat beberapa kegiatan untuk ibu-ibu. Seperti

kegiatan arisan, pengajian, dan yasinan yang diadakan 1 kali seminggu. Kegiatan ini

juga menjadi wadah tempat berkumpulnya ibu-ibu di RT ini untuk tetap menjalin

keakraban dan kebersamaan. Sebagian besar ibu-ibu di RT ini terlibat dalam kegiatan

tersebut.

Dilingkungan RT ini tidak terdapat pelayanan keamanan terdekat, seperti kantor

polisi, pemadam kebakaran, dan siskamling. Walaupun begitu, ketua RT menyimpan

nomor pelayanan keamanan untuk menjaga apabila terjadinya kondisi

kegawatdaruratan. RT ini juga pernah terjadi prilaku kejahatan seperti maling dan

kenakalan remaja. Bentuk kenakalan remaja yang terjadi adalah narkoba dan juga

menggunakan game on line dengan cara berlebihan.

Alat transportasi yang digunakan warga di RT ini mobil dan motor dengan

kepemilikan sendiri.

Pusat pendidikan terdekat di RT ini adalah SD, SMP 17, SMP 32, MTS Hasanah,

SMA 5, dan MAN 1”.

Page 2: Hasil Wawancara

b. Pihak Puskesmas

Pelayanan Kesehatan

“RT 02 bahkan Kelurahan Tangkerang Tengah tidak memiliki Posbindu. RT 02 hanya

memiliki Posyandu. Kegiatan Posyandu di RT 02 dilaksanakan 1 bulan sekali setiap tanggal

16. Kegiatan yang dilakukan yaitu penimbangan berat badan, imunisasi, dan pemberian

makanan tambahan. Jumlah balita yang mengikuti kegiatan posyandu tidak tetap setiap

bulannya, berkisar 20-30 balita. Partisipasi masyarakat terhadap posyandu cukup bagus, ini

dilihat dari antusias masyarakat untuk membawa balita nya ke posyandu menunjukkan

kesadaran masyarakat tentang pentingnya posyandu. Partisipasi masyarakat terhadap fasilitas

kesehatan juga bagus, dimana masyarakat selalu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di

wilayah ini untuk berobat seperti ke Puskesmas, Dokter Praktik, Rumah Bersalin dan bukan

ke penyembuh tradisional/dukun. Jumlah masyarakat yang datang ke pelayanan kesehatan

setiap harinya tidak bisa diperkirakan. Biasanya kalau cuaca tidak bagus seperti ini banyak

yang demam, pilek, sehingga banyak yang berobat ke pelayanan kesehatan”.

Pelayanan Sosial

“ Kinerja para kader di Puskesmas bisa dibilang cukup bagus. Para kader rutin melaksanakan

tugasnya disetiap RT yang menjadi tanggung jawabnya. Kegiatan yang dilakukan para kader

yaitu Posyandu dan Pelayanan KB. Akhir – akhir ini tidak ada pelatihan yang diikuti Kader,

pelatihan yang pernah diikuti seperti tentang KB, ASI, dan Imunisasi. Penyuluhan Puskesmas

juga tidak ada akhir-akhir ini dan sangat jarang dilaksanakan”.

c. Politik dan Pemerintahan

“ Komitmen partai politik dalam dunia kesehatan belum ada nampaknya. Biasanya partai

politik lebih cenderung memperhatikan ekonomi masyarakat seperti bukti nyatanya

pembagian BLT, rumah layak huni, dll. Kebijakan pemerintah yang menunjang pada

peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat yaitu program KB”.

d. Siswa

“ Ruang belajar dan lingkungan sekitar sekolah sangat bersih. Tidak ada sampah berserakan

karna sekolah kami memiliki piket kelas dan petugas kebersihan sekolah. Selain itu kalau

buang sampah sembarangan dan ketahuan didenda Rp.5000. Got di sekitar sekolah juga

bersih dan airnya mengalir. Didekat sekolah kami ada pabrik karet yang baunya kadang

sangat menyengat hidung, jaraknya sekitar 300 m. Air bersih ada, berasal dari PAM. Tong

Page 3: Hasil Wawancara

sampah ada di setiap depan ruangan kelas, jumlahnya sekitar 30an. WC ada 8 buah, saluran

pembuangan air ada 2, semuanya terjaga kebersihannya dan berfungsi dengan baik. Poster

kesehatan di sekolah kami ada beberapa buah seperti tentang buang sampah, cuci tangan dll,

letaknya ada di mading, dalam kelas, dan dekat kantin”.

e. Warga

“ Di wilayah kami ada beberapa pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas, Dokter Praktik dan

Rumah Bersalin. Tidak ada penyembuh tradisional/dukun. Jarak dengan Puskesmas sekitar 1

km, Dokter Praktik 300 m, Rumah Bersalin 500 m. Waktu yang diperlukan untuk ke

Puskesmas dengan menggunakan sepeda motor sekitar 6 menit, ke Dokter Praktik 2 menit,

dan Rumah Bersalin 4 menit. Biaya berobat di Puskesmas biasanya gratis, kalau di Dokter

Praktik 40-80 ribu, dan Rumah Bersalin kalau bersalin normal itu sekitar 700 ribu-1 juta”.