hasil penelitian dan pembahasan -...

101
113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin Hasil penelitian ini menjelaskan tentang profil perusahaan dan pelanggan margarin.Pada bagian kedua menjelaskan mengenai pengujian hipotesis pengaruh kualitas produk dan persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan. Bagian selanjutnya mengenai pembahasan gambaran variabel kualitas produk, persepsi harga dan loyalitas pelanggan serta bagaimana pengaruhnya antara ketiga variabel tersebut yaitu antara seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas pelanggan, seberapa besar pengaruh persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan dan seberapa besar pengaruh kualitas produk dan persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan. Bagian keempatmenjelaskan mengenai implikasi penelitian terhadap pendidikan. 4.1.1 Profil Perusahaan Margarin Margarin pertama kali ditemukan di Perancis oleh seorang ahli Kimia bernama Hippolyte Mege-Mouries pada tahun 1869. Penemuan margarin disebabkan oleh keadaan di Perancis pada saat itu dimana harga mentega sangat mahal sehingga banyak masyarakat yang tidak mampu membelinya. Hal ini terjadi sebagai akibat pengaruh revolusi industri dimana banyak petani yang meninggalkan lahan pertaniannya kemudian mereka menuju kota dan bekerja di industri-industri. Akibatnya, terjadi kekurangan produksi mentega sehingga harga mentega menjadi mahal karena permintaan mentega tinggi. Kemudian, untuk mengatasi keadaan ini maka pada tahun 1869 Napoleon III sebagai penguasa

Upload: phunghanh

Post on 09-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

113

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Margarin

Hasil penelitian ini menjelaskan tentang profil perusahaan dan pelanggan

margarin.Pada bagian kedua menjelaskan mengenai pengujian hipotesis

pengaruh kualitas produk dan persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan.

Bagian selanjutnya mengenai pembahasan gambaran variabel kualitas produk,

persepsi harga dan loyalitas pelanggan serta bagaimana pengaruhnya antara

ketiga variabel tersebut yaitu antara seberapa besar pengaruh kualitas produk

terhadap loyalitas pelanggan, seberapa besar pengaruh persepsi harga terhadap

loyalitas pelanggan dan seberapa besar pengaruh kualitas produk dan persepsi

harga terhadap loyalitas pelanggan. Bagian keempatmenjelaskan mengenai

implikasi penelitian terhadap pendidikan.

4.1.1 Profil Perusahaan Margarin

Margarin pertama kali ditemukan di Perancis oleh seorang ahli Kimia

bernama Hippolyte Mege-Mouries pada tahun 1869. Penemuan margarin

disebabkan oleh keadaan di Perancis pada saat itu dimana harga mentega

sangat mahal sehingga banyak masyarakat yang tidak mampu membelinya. Hal

ini terjadi sebagai akibat pengaruh revolusi industri dimana banyak petani yang

meninggalkan lahan pertaniannya kemudian mereka menuju kota dan bekerja di

industri-industri. Akibatnya, terjadi kekurangan produksi mentega sehingga harga

mentega menjadi mahal karena permintaan mentega tinggi. Kemudian, untuk

mengatasi keadaan ini maka pada tahun 1869 Napoleon III sebagai penguasa

Page 2: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

114

Perancis pada saat itu mengadakan sayembara dan akan memberikan hadiah

kepada siapa saja yang dapat menemukan pengganti mentega yang murah,

tentu pengganti tersebut memiliki sifat-sifat seperti mentega. Hippolyte Mege-

Mouries memenangkan sayembara itu karena beliau mampu menemukan apa

yang diinginkan oleh Napoleon III yaitu pengganti mentega yang murah. Mege-

Mouries menamakan hasil penemuannya dengan nama margarin, nama ini

berasal dari kata Yunani margarites yang memiliki arti mutiara. Menururt

Apriyantono (2008:4) disebut mutiara karena lemak margarin ketika membentuk

butiran padat berbentuk seperti kristal yang mengkilap seperti mutiara. Ciri-ciri

margarin yang menonjol adalah bersifat plastis, padat pada suhu ruang, agak

keras pada suhu rendah, teksturnya mudah dioleskan, serta segera dapat

mencair di dalam mulut.

Margarin dibedakan atas margarin dapur dan margarin meja. Pada

margarin dapur tidak dipersyaratkan adanya penambahan vitamin A dan D.

Margarin merupakan produk makanan berbentuk emulsi campuran air di dalam

minyak, yaitu sekitar 16 persen air di dalam minimal 80 persen minyak atau

lemak nabati. Fase lemak umumnya terdiri dari minyak nabati, yang sebagian

telah dipadatkan agar diperoleh sifat plastis yang diinginkan pada produk akhir.

Awalnya margarin dibuat dari lemak hewan namun sekarang margarin

ekslusif dibuat hanya dari minyak tumbuhan. Margarin secara praktis memiliki

nilai kalori yang setara dengan mentega, mudah dicerna, biasanya dilengkapi

dengan vitamin A dan D. Margarin sayuran telah direkomendasikan sejak lama

sebagai pengganti mentega karena mengandung lemak tak jenuh dan sedikit

kolesterol. Menurut salah satu penelitian yang dipublikasikan di Journal of the

American Medical Association, mengganti mentega dengan margarin dalam

Page 3: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

115

makanan secara signifikan menurunkan kadar kolesterol darah.

Awalnya margarin dibuat dengan mengkonversi lemak tak jenuh (hidrokarbon

ikatan rangkap) menjadi lemak jenuh (ikatan tunggal) melalui proses

hidrogenisasi. Lemak jenuh yang membentuk kristal lemak berperan penting

dalam menentukan tekstur margarin dan membuatnya tetap padat pada suhu

ruangan. Namun proses hidrogenasi yang tidak sempurna mengakibatkan

terbentuknya asam lemak trans yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL

dan menekan HDL.(Hakim:2008)

Menurut Almatsier (2003:59) “Margarin di Indonesia dibuat dari minyak

kelapa dan minyak kelapa sawit melalui proses hidrogenasi. Dalam proses ini

tidak semua asam lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh.” Pada

margarin yang terbuat dari minyak nabati, lemak yang terkandung di dalamnya

pun adalah asam lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap. Konfigurasi di

sekitar ikatan rangkap apa saja dalam asam lemak alamiah adalah cis, suatu

konfigurasi yang menyebabkan titik leleh lemak itu rendah.

Menurut Fessenden (1986:409) :

Asam lemak jenuh membentuk rantai ”zig-zag” yang dapat cocok satu sama lain secara mampat, sehingga gaya tarik Van Der Waalsnay tinggi, oleh karena itu lemak-lemak jenuh itu bersifat padat. Jika beberapa ikatan rangkap cis terdapat dalam rantai, molekul itu tidak dapat membentuk kisi yang rapi dan mampat. Molekul yang tidak mampat tersebut menjadikannya berbentuk minyak (liquid) dalam suhu rendah. Sehingga untuk menjadikannya asam lemak jenuh, margarin harus mengalami proses hidrogenasi.

Menurut Departemen Gizi FKM UNAIR:2008 “Hidrogenasi adalah proses

penambahan atom H pada ikatan tidak jenuh dalam asam lemak yang

mengeliminasi ikatan rangkapnya sehingga menjadi ikatan tunggal yang jenuh.”

Keuntungan dari proses hidrogenasi ini adalah dapat melindungi dari proses

Page 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

116

oksidasi dengan membuat asam lemak tak jenuh berikatan rangkap banyak ini

menjadi lebih jenuh. Keuntungan kedua adalah mengubah tekstur makanan

dengan menjadikan minyak nabati yang cair menjadi lebih padat.Namun

sayangnya proses hidrogenasi ini sering tidak sempurna.

Proses hidrogenasi yang tidak sempurna dapat menyebabkab struktur

kimia rantai asam lemak ini berubah menjadi asam lemak trans. Asam

lemak trans dapat membahayakan kesehatan, karena dapat

meningkatkan kadar kolesterol LDL ( kolesterol jahat ) dan menurunkan kadar

kolesterol HDL ( kolesterol baik ).

Pembentukan Low Density Lipoprotein (LDL) oleh reseptor LDL ini penting

daalm pengontrolan kolesterol darah. Disamping itu dalam pembuluh darah

terdapat sel-sel perusak yang dapat merusak LDL. Melalui sel-sel perusak ini

molekul LDL dioksidasi, sehingga tidak dapat masuk kembali kedalam aliran

darah. Kolesterol yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk dalam sel-

sel perusak.Hal ini terjadi selama bertahun-tahun, kolesterol akan menumpuk

pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Plak akan bercampur

dengan protein dan akan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium. Hal inilah yang

kemudian dapat berkembang menjadi aterosklerosis. (Almatsier, 2003:68)

High Density Lipoprotein (HDL). Bila sel-sel lemak membebaskan gliserol

dan asam lemak, kemungkinan kolesterol dan fosfolipida akan dikembalikan pula

ke dalam aliran darah. Hati dan usus halus akan memproduksi HDL (lipoprotein

dengan densitas tinggi) yang masuk ke dalam aliran darah. HDL mengambil

kolesterol dan fosfolipida yang ada di dalam aliran darah. HDL menyerahkan

kolesterol ke lipoprotein lain untuk diangkut kembali ke hati guna diedarkan

kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Nilai LDL dan HDL mempunyai implikasi

Page 5: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

117

terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. Nilai LDL yang tinggi terhadap

serangan jantung. Sebaliknya HDL tinggi dikaitkan dengan resiko rendah.

(Almatsier, 2003:68)

Secara umum margarin adalah bahan semipadat yang mempunyai sifat

dapat dioleskan yang mengandung lemak minimal 80% dan maksimum 90%.

Bahan untuk membuat margarin secara umum adalah minyak dan lemak, baik

yang berasal dari nabati (tumbuh-tumbuhan), hewani maupun ikan. Berdasarkan

definisi yang ditetapkan oleh badan yang berwenang di Eropa, margarin adalah

produk yang berasal dari lemak padat atau cair yang berasal dari nabati dan/atau

hewani, artinya bisa seluruhnya berasal dari minyak/lemak nabati, seluruhnya

dari lemak hewani atau campuran minyak/lemak nabati dan lemak hewani. Di

Amerika, margarin dapat dibuat dari lemak makan dan/atau campuran minyak

dan lemak dimana asal minyak dan lemak tersebut adalah nabati, karkas hewan

dan hewan laut (minyak ikan). Di Kanada margarin dapat dibuat dari minyak dan

lemak apa saja asalkan bukan dari lemak susu.(Apriyantono:2008)

Namun dengan teknologi sekarang produsen margarin di negara maju

telah memfokuskan diri untuk memproduksi margarin tanpa asam lemak trans

dengan menjauhi proses hidrogenisasi dan menggantinya dengan proses

penambahan minyak bibit kelapa sawit. Proses ini menghasilkan margarin yang

lebih lembut dibandingkan margarin yang dibuat dengan proses

hidrogenisasi.(Hakim:2008)

Fase minyak dari margarin dan spread biasanya terdiri dari: minyak (30 -

79.5%), emulsifier (0.1 - 0.5%), lesitin (0.0 - 0.3%), pewarna (beta-karoten atau

anato), perisa (flavouring) dan vitamin. Fase air (aqueous) mengandung air,

garam (1.0 - 2.0%), padatan susu (whey, nonfat dry milk, padatan sweet

Page 6: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

118

creambuttermilk sebanyak 0.0 - 1.6%), pengawet (0.2%, biasanya potasium

sorbat dan sodium benzoat), asam (asam fosfat, sitrat atau laktat), pengental (0.0

- 0.5%, maltodekstrin, gelatin, pektin dan gum lainnya), perisa (flavouring)

.(Apriyantono:2008)

Di Indonesia sendiri terdapat 17 perusahaan yang memproduksi margarin,

namun hanya tiga perusahaan yang produknya tersebar luas di pasaran dan

yang paling sering dipilih konsumen.

4.1.2 Identitas Perusahaan Margarin

Tiga nama merek yang paling sering dipilih konsumen yaitu Blue Band,

Simas Palmia, dan Forvita. Produsen margarin Blue Band yaitu PT. Unilever

Indonesia, Simas Palmia yaitu PT. Salim Invomas Pratama (PT Indofood Sukses

Makmur) dan Forvita yaitu PT Bina Karya Prima. Berikut akan dijelaskan

mengenai identitas ketiga perusahaan margarin tersebut.

1. PT Unilever Indonesia

Sejak didirikan pada 5 Desember 1933Unilever Indonesia

telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk

produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di

Indonesia.

Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama

yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear,

Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan

lain-lain.

Visi Misi dari PT. Unilever Indonesia adalah :

• Bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari

Page 7: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

119

• Membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan

lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik

bagi mereka dan bagi orang lain

• Menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil

setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia

• Mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan

membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi

dampak lingkungan

Tujuan corporatePT Unilever Indonesia adalah bahwa kesuksesan

memerlukan “Standar tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang

yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh dan lingkungan yang

terdampak dari pekerjaan kami.”

Sejarah singkat PT Unilever Indonesia :

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5

Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang

dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh

Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16

Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada

tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada

tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22

Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta

no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997,

Page 8: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

120

nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui

oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98

tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal

15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa

Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana

Pasar Modal (Bapepam) No.SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24

Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan

mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per

saham. Perubahan ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat

oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan

keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.

Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak

sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari

teh dan produk-produk kosmetik.

Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal

13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh

notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak

sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini

disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu Menteri

Page 9: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

121

Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No.C-18482HT.01.04-

TH.2000.

Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933.

Perluasan Unilever Indonesia

Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan

PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah

Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran

dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang

Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan

kepada PT Al.

Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem

Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia

Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang

dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7

November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli

saham dengan Technopia Singapore Pte.Ltd, yang dalam perjanjian tersebut

Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia

Lever kepada Technopia Singapore Pte.Ltd.

Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8

Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham

Page 10: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

122

minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever

Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal

penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever

Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004.Pada tanggal 30 Juli

2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan

dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan

saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima

penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi

badan hukum yang terpisah.Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No.

740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.

Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani

perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk

(Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui

pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah

terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan

Januari 2008.

Kronologi

1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers

1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta

1936 Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV –

Angke, Jakarta

1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya

1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan (Perang Dunia II)

1965-66 Di bawah kendali pemerintah

Page 11: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

123

1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang

penanaman modal asing

1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta

1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya

1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut,

Surabaya

1990 Terjun di bisnis teh

1992 Membuka pabrik es krim

1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi

1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut

1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang

2000 Terjun ke bisnis kecap

2001 Membuka pabrik teh – Cikarang

2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta

2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar

2004 Terjun ke bisnis makanan ringan

2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang

2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah

2. PT Indofood Sukses Makmur

Dalam beberapa dekade ini PT Indofood

Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah

perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup

seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan

Page 12: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

124

bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang

eceran. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka

di setiap kategori bisnisnya.

Margarin Simas Palmia merupakan salah satu rangkaian produk yang

dihasilkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood).

Visi

Perusahaan Total Food Solutions

Misi

• Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan

• Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan

teknologi kami

• Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan

lingkungan secara berkelanjutan

• Meningkatkan stakeholders’values secara berkesinambungan.

Sejarah singkat PT Indofood Sukses Makmur :

1990

Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.

1994

• Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur.

• Penawaran Saham Perdana sebanyak 763 juta saham dengan harga

nominal Rp1.000 per saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia.

1995

Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.

1996

Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:2

Page 13: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

125

1997

• Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang

perkebunan, agribisnis serta distribusi.

• Melakukan penawaran umum terbatas dengan perbandingan 1:5, total

penambahan saham sebanyak 305,2 juta.

2000

• Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:5.

• Menerbitkan Obligasi Seri I sebesar Rp1 triliun.

2001

Menerima persetujuan atas rencana pembelian kembali saham dan pelaksanaan

Employee Stock Ownership Plan (ESOP).

2002

• Melaksanakan ESOP tahap I sebanyak 228,9 juta saham.

• Melakukan pembelian kembali saham sebanyak 915,6 juta saham.

• Menerbitkan Eurobonds sebesar US$280 juta.

2003

• Melaksanakan ESOP tahap II sebanyak 58,4 juta saham.

• Menerbitkan Obligasi Seri II sebesar Rp1,5 triliun.

2004

• Melaksanakan ESOP tahap III sebanyak 919,5 ribu saham.

• Menerbitkan Obligasi Seri III sebesar Rp1 triliun.

• Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton.

2005

• Membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé.

• Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.

Page 14: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

126

• Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh perusahaan

perkapalan, setara dengan 90,9% kepemilikan saham.

2006

• Melakukan pelunasan Eurobonds sebesar US$143,7 juta.

• Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.

• Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.

2007

• Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan

menempatkan saham baru.

• Menerbitkan Obligasi Seri IV sebesar Rp2 triliun.

• Menambah sebesar 35% kepemilikan saham perusahaan perkapalan

Pacsari Pte. Ltd. menjadi 90% kepemilikan

• Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan Rascal

Holding Limited.

• Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati Plantation

dan memiliki sebesar 70% kepemilikan.

• Mengakuisisi 64,41% kepemilikan saham PT PP London Sumatra

Indonesia Tbk.

2008

• Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Lajuperdana Indah dan

memiliki sebesar 60% kepemilikan.

• Menjual kembali 251.837.500 lembar treasury stock dan menarik kembali

663.762.500 lembar treasury stock.

• Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif

68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.

Page 15: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

127

3. PT Bina Karya Prima

Sejak BKP memulai bisnis pada tahun 1981, perusahaan ini

telah mengelola untuk memperkuat posisi dalam bisnis

kelapa sawit yang terintegrasi dan selalu melanjutkan usaha tanpa henti dalam

menjelajahi pasar ekspor baru.

• Mengakuisisi 100% saham di beberapa perusahaan perkebunan yang

memiliki fasilitasbulking.

2009

• Menerbitkan Obligasi Seri V sebesar Rp1,6 triliun.

• Grup Agribisnis menerbitkan Obligasi Rupiah Seri I sebesar Rp452 miliar

dan Sukuk Ijarah I sebesar Rp278 miliar.

• Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan

PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan pemekaran kegiatan usaha

mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh

anak perusahaan di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang

seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP.

2010

• Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan

kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah

kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran

Saham Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di

Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010.

• Meningkatkan kepemilikan saham Pacsari Pte. Ltd. sebesar 10% menjadi

100% kepemilikan.

Page 16: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

128

Sekarang, perusahaan ini telah sepenuhnya terlibat dalam pemurnian dan

pengolahan minyak sawit mentah (CPO) dan dikembangkan menjadi tiga operasi

yaitu: penyulingan kelapa sawit dan fraksinasi, lemak, dan manufaktur sabun.

Margarin Forvita merupakan salah satu produk yang di hasilkan oleh PT Bina

Karya Prima.

Kesuksesan perusahaan ini telah dijamin melalui keahlian dan pengalaman

orang-orang di dalamnya serta kerjasama yang baik dengan mitra bisnis

perusahaan, yang semuanya telah memberikan dasar yang kokoh bagi

pertumbuhan berkelanjutan BKP dan mitra bisnis.

Untuk tetap berada di depan dalam persaingan, BKP memiliki tujuan

jangka panjang untuk memperkuat reputasi perusahaan dan memberikan

kualitas produk yang tinggi dan kepuasan pelayanan. Informasi lebih lanjut dapat

diperoleh di www.bkp.com.

4.1.3 Profil PelangganMargarin

Setiap pengguna margarin di Desa Banjaran yang menjadi responden

dalam penelitian ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik

responden menggambarkan keadaan keseluruhan pengguna margarin di Desa

Banjaran. Karakteristik berdasarkan demografi memberikan data yang obyektif

tentang sifat-sifat populasi seperti usia, pendidikan terakhir,pekerjaan dan

pendapatan.

Page 17: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

129

4.1.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Pengumpulan data melalui kuesioner mengenai karakteristik responden

berdasarkan usia terhadap 100 responden, diperoleh hasil seperti pada Tabel

4.1berikut ini:

TABEL 4.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN

BERDASARKAN USIA

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Tabel 4.1 menjelaskan karakteristik responden berdasarkan usia,

berdasarkan data dapat dilihat bahwa sebagian besar pengguna margarin

didominasi oleh usia 30 - 39 tahun yaitu sebanyak71 orang atau persentase

sebesar 71%. Sebagian kecil pengguna margarin pada kelompok usia 40 - 49

tahun sebanyak15 orang atau 15 %, sedangkan pada kelompok usia 22 - 29

tahun sebanyak 10 orang atau 10% dan pada kelompok usia 50 – 60 tahun

sebanyak 4 orang atau 4%. Hal ini menggambarkan bahwa usia 30 – 39 tahun

mendominasi penggunaanmargarindi Desa Banjaran dibandingkan kelompok

usia yang lain, ini disebabkan karena pada usia tersebut ibu-ibu rumah tangga

berada pada usia produktif.

Hampir setengahnya margarin yang digunakan pada usia 30 – 39 tahun

adalah margarin Blue Band yaitu sebanyak 28 orang, dan hampir setengahnya

pengguna margarin Simas Palmia pada usia 30 - 39 tahun yaitu sebanyak 26

orang, sebagian kecil pengguna margarin Forvita sebanyak 17 orang. Sebagian

kecil pada kelompok usia 40 – 49 tahun ibu-ibu yang menggunakan margarin

USIA FREKUENSI (F)

PERSENTASE (%)

22 - 29 10 10 30 - 39 71 71 40 - 49 15 15 50 - 60 4 4 Total 100 100

Page 18: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

130

Blue Band sebanyak 9 orang, yang menggunakan Simas Palmia sebanyak 5

orang dan 1 orang yang menggunakan margarin Forvita. Selanjutnya, sebagian

kecil pada usia antara 20 – 29 tahun yang menggunakan Blue Band yaitu

sebanyak 6 orang, yang menggunakan Simas Palmia sebanyak 1 orang dan

yang menggunakan margarin Forvita sebanyak 3 orang. Sebagian kecil pada

usia antara 50 – 60 tahun yang menggunakanmargarin Blue Band sebanyak 3

orang, Simas Palmia sebanyak 1 orang dan tidak seorangpun yang

menggunakan margarin Forvita. Berikut ini Gambar 4.1 yang menggambarkan

keterkaitan usia ibu-ibu dengan margarin yang digunakan di Desa Banjaran.

0

5

10

15

20

25

30

22-29 30-39 40-49 50-60

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.1 KETERKAITAN USIA DENGAN PRODUK MARGARIN YANG DIGUNAKAN

4.1.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pengumpulan data melalui kuesioner mengenai karakteristik responden

berdasarkan pendidikan terakhir terhadap 100 responden, diperoleh hasil

seperti pada Tabel 4.2berikut ini.

Page 19: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

131

TABEL 4.2 KARAKTERISTIK RESPONDEN

BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Hasil pengolahan data dari 100 responden pada Tabel 4.2

menunjukkan bahwa sebagian besar yaitu sebanyak 72 responden (72%)

memiliki pendidikan terakhir dibangku SMA. Sebagian kecil yatu sebanyak 10

responden(10%) memiliki pendidikan terakhir dibangku SMP dan sebagian

kecilnya lagi yaitu sebanyak 11 responden (11%) memiliki pendidikan

terakhirSarjanadan 7 responden (7%) memiliki pendidikan terakhir dibangku

Diploma.

Hampir setengahnya margarin yang digunakan oleh tingkat pendidikan

terakhir SMA yaitu margarin Simas Palmia sebanyak 29 orang, dan margarin

Blue Band sebanyak 26 orang. Sebagian kecil pengguna margarin Forvita

sebanyak 17 orang. Pada tingkat pendidikan terakhir SMP sebagia kecil ibu-ibu

menggunakan Blue Band sebanyak 8 orang, pengguna Simas Palmia sebanyak

2 orang dan tidak seorangpun yang menggunakan margarin Forvita. Pada

tingkat pendidikan terakhir sarjana sebagian kecil yaitu sebanyak 8 orang

menggunakan margarin Blue Band, 1 orang menggunakan margarin Simas

Palmia dan 2 orang menggunakan margarin Forvita. Tingkat pendidikan terakhir

Diploma seagian kecil yaitu sebanyak 4 orang menggunakan Blue Band, 2

orang menggunakan Simas Palmia, dan 1 orang menggunakan margarin

PENDIDIKAN TERAKHIR

FREKUENSI (F)

PERSENTASE (%)

SMP 10 10 SMA 72 72 DIPLOMA 7 7 SARJANA 11 11 Total 100 100

Page 20: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

132

Forvita. Berikut ini Gambar 4.2 yang menggambarkan keterkaitan pendidikan

terakhir responden dengan margarin yang digunakan di Desa Banjaran.

0

5

10

15

20

25

30

SMP SMA Diploma Sarjana

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolaha Data 2011

GAMBAR 4.2 KETERKAITAN PENGGUNA MARGARIN DENGAN

PENDIDIKAN TERAKHIR

4.1.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pengumpulan data melalui kuesioner mengenai karakteristik responden

berdasarkan pekerjaan terhadap 100 responden, diperoleh hasil seperti pada

Tabel 4.3 berikut ini.

TABEL 4.3 KARAKTERISTIK RESPONDEN

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Hasil pengolahan data dari 100 responden, hampir setengahnya yaitu

sebanyak 48 responden (48%) memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, dan 39

responden (39%) sebagai ibu rumah tangga. Sebagian kecil yaitu sebanyak 10

PEKERJAAN FREKUENSI (F)

PERSENTASE (%)

GURU 10 10 WIRASWASTA 48 48 PNS 3 3 IRT 39 39 Total 100 100

Page 21: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

133

responden (10%) memiliki pekerjaan sebagai guru, dan 3 responden(3%)

memiliki pekerjaan sebagai PNS. Hal ini menunjukkan bahwa hampir

setengahnya responden pengguna margarin memiliki pekerjaan sebagai

wiraswasta dan ibu rumah tangga. Dimana penggunan margarin kebanyakan

digunakan untuk kebutuhan sehari-hari oleh kalangan wiraswasta dan

kebutuhan rumah tangga.

Sebagian kecil margarin yang paling banyak digunakan oleh ibu-ibu

rumah tangga yang sekaligus sebagai wiraswasta yaitu margarin Simas Palmia

sebanyak 20 orang, pengguna margarin Blue Band sebanyak 19 orang dan

pengguna margarin Forvita sebanyak 9 orang. Sebagian kecil margarin yang

digunakan ibu-ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan lain selain

mengurus rumah tangga yaitu kebanyakan dari mereka memilih margarin Blue

Band untuk kebutuhan sehari-seharinya sebanyak 20 orang, 10 orang

menggunakan margarin Forvita dan 9 orang menggunakan margarin Simas

Palmia. Selanjutnya ibu rumah tangga yang berprofesi juga sebagai guru

sebagian kecil dari mereka menggunakan Blue Band yaitu sebanyak 6 orang, 3

orang menggunakan margarin Forvita dan 1 orang menggunakan margarin

Simas Palmia. Berikut ini Gambar 4.3 yang menggambarkan keterkaitan

pekerjaan responden dengan margarin yang digunakan di Desa Banjaran.

0

5

10

15

20

Guru Wiraswasta PNS IRT

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.3

Page 22: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

134

KETERKAITAN PEKERJAAN DENGAN MARGARIN YANG DIGUNAKAN

4.1.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Pengumpulan data melalui kuesioner mengenai karakteristik responden

berdasarkan pendapatan per bulan terhadap 100 responden, diperoleh hasil

seperti pada Tabel 4.4.

TABEL 4.4 KARAKTERISTIK RESPONDENBERDASARKAN PENDAPATAN

PENDAPATAN FREKUENSI (F)

PERSENTASE (%)

<1.000.000 4 4 1.000.000 - 5.000.000 80 80 >5.000.000 16 16 Total 100 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat di lihat bahwa responden pengguna

margarin sebagian besar memperoleh rata-rata pendapatan per bulan antara

Rp. 1.000.000,- s.d Rp. 5.000.000,- sebanyak 80 responden atau sebesar 80%

dari seluruh responden. Sebagian kecilpendapatankurang dari Rp. 1.000.000,-

sebanyak 4 responden atau 4%. Sebagian kecil rata-rata pendapatan lebih dari

Rp. 5.000.000,- sebanyak 16responden atau 16%. Berdasarkan data tersebut

dapat dilihat bahwa pengguna margarin kebanyakan dari kalangan menengah

dan menengah keatas.Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada kalangan bawah

margarin masih terbilang sangat jarang dibeli oleh kalangan bawah itu artinya

bahwa margarin hanyalah sebagai barang pelengkap saja bagi kalangan

bawah.

Sebagian besarresponden yang memperoleh pendapatan sekitar

Rp.1.000.000 – Rp.5.000.000 menggunakan margarin Blue Band sebanyak 60

orang, sebagian kecil sebanyak 11 orang menggunakan margarin Simas

Page 23: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

135

Palmia, dan 9 orang menggunakan margarin Forvita. Responden yang

memperoleh pendapatan < Rp.1.000.000 sebagian kecil menggunakan

margarin Simas Palmia yaitu sebanyak 4 orang. Sedangkan yang memperoleh

pendapatan sebesar > Rp.5.000.000 sebagian kecil responden yang

menggunakan margarin Blue Band sebanyak 16 orang. Berikut ini Gambar 4.4

yang menggambarkan keterkaitan perolehan pendapatan responden dengan

margarin yang digunakan di Desa Banjaran.

0

10

20

30

40

50

60

<1.000.000 1.000.000-

5.000.000

>5.000.000

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.4 KETERKAITAN PENDAPATAN DENGAN MARGARIN YANG

DIGUNAKAN

4.1.4 Pengalaman Responden Pengguna Margarin

Pengalaman responden yang digambarkan dalam penelitian ini meliputi

dari mana responden mengetahui tentang informasi margarin, merek margarin

yang digunakan oleh responden, alasan menggunakan margarin, kemasan

margarin yang digunakan, tempat membeli margarin, dan frekuensi pembelian

margarin.

Page 24: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

136

4.1.4.1 Pengalaman Responden Berdasarkan Pemilihan Merek Margarin

yang Digunakan

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden,

diperoleh data mengenai pengalaman berdasarkanpemilihan merek margarin

yang digunakan.Hasil datanya dapat dilihat pada Tabel 4.5berikut ini.

TABEL 4.5 PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN DARI PEMILIHAN MEREK MARGARIN YANG DIGUNAKAN

Merek Margarin

Frekuensi (F)

Persentase (%)

Blue Band 46 46 Simas Palmia 33 33 Forvita 21 21

Total 100 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.5 mengenai pengalaman responden berdasarkan

dari pemilihan merek margarin yang digunakan, dapat dilihat bahwa hampir

setengahnya responden memilih margarin merek Blue Band yaitu sebanyak 46

orang atau 46%. Sedangkan responden yang memilih margarin merek Simas

Palmia sebesar 33 orang atau 33%, dan sebagian kecil responden yaitu

sebanyak 21orang atau 21% responden memilih margarin merek Forvita.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa hampir setengahnya

responden memilih margarin merek Blue Band dikarenakan merek ini pertama

kali dikenal dan yang paling diingat oleh masyarakat. Berikut ini Gambar 4.5 yang

menggambarkan pengalaman responden berdasarkan merek margarin yang

digunakan.

Page 25: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

137

Simas Palmia

Forvita

Blue Band

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.5

PEMILIHAN MEREK MARGARIN YANG DIGUNAKAN

4.1.4.2 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Memilih Margarin

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang,diperoleh

data mengenai pengalaman responden berdasarkanalasan memilihmargarin.

Hasil datanya dapat dilihat pada Tabel 4.6berikut ini.

TABEL 4.6 PENGALAMAN RESPONDEN

BERDASARKAN ALASAN MEMILIH MARGARIN

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.6 mengenai pengalaman responden berdasarkan

alasan memilih margarin dapat dilihat bahwa hampir setengahnya responden

memilih margarin karena faktor kualitas yaitu sebanyak 46 orang atau 46%,

berdasarkan faktor harga yaitu sebanyak 30 orang atau 30%. Sedangkan

ALASAN FREKUENSI (F)

PERSENTASE (%)

Kualitas 46 46 Harga 30 30 Merek 15 15 Kemasan 9 9 Total 100 100

Page 26: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

138

sebagian kecil lainnya yaitu 15 orang atau 15% yang memilih berdasarkan merek

dan 9 orang atau 9% memilih berdasarkan kemasan. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa hampir setengahnya responden memilih margarin

berdasarkan faktor kualitas dan harga margarin.

Blue Band dikenal oleh responden sebagai merek margarin yang

mempunyai kualitas paling bagus maka dari itu hampir setengahnya responden

memilih margarin karena kualitasnya sebanyak 40 orang, dan sebagian kecil

responden menggunakan margarin Blue Band berdasarkan merek yaitu

sebanyak 6 orang. Sedangkan margarin Simas Palmia yang selama ini dikenal

sebagai margarin yang murah tetapi kualitasnya baik juga masih banyak

digunakan oleh responden dan menjadi pilihan kedua setelah Blue Band,

sebagian kecil yaitu sebanyak 21 responden memilih margarin Simas Pamia

berdasarkan harga margarin, 9 responden memilih margarin Simas Palmia

berdasarkan nama merek, dan 3 responden memilih margarin Simas Palmia

berdasarkan kualitasnya. Selain margarin Blue Band dan Simas Palmia juga ada

pesaing lain sebagai follower margarin Simas Palmia, karena memposisikan

produknya sebagai produk margarin yang murah, dengan kemasan yang lebih

menarik dari Simas Palmia yaitu margarin Forvita. Sebagian kecil responden

memilih margarin Forvita berdasarkan harga dan kemasan yaitu sebanyak 9

orang dan 3 orang memilih margarin Forvita berdasarkan kualitasnya. Berikut ini

Gambar 4.6 yang menggambarkan pengalaman responden berdasarkan alasan

memilih margarin.

Page 27: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

139

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Kualitas Harga Merek Kemasan

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.6 PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN

ALASAN MEMILIH MARGARIN

4.1.4.3 Pengalaman Responden Berdasarkan Kemasan Margarin yang

Dipilih

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang,diperoleh

data mengenai pengalaman responden berdasarkankemasan margarin yang di

pilih. Hasil datanya dapat dilihat pada Tabel 4.7berikut ini.

TABEL 4.7 PENGALAMAN RESPONDEN

BERDASARKAN KEMASAN MARGARIN YANG DIPILIH

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.7 mengenai pengalaman responden berdasarkan

kemasan margarin yang dipilih dapat dilihat bahwa hampir setengahnya

responden menggunakan kemasan margarin cup yaitu sebanyak 46 orang atau

46%, responden yang menggunakan kemasan sachet sebanyak 40 orang atau

40%. Sebagian kecil responden menggunakan kemasan kaleng yaitu sebanyak

KEMASAN FREKUENSI (F)

PERSENTASE (%)

Sachet 200gr 40 40 Cup 250/350gr 46 46 Refil 1kg 4 4 Kaleng 1kg 10 10 Total 100 100

Page 28: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

140

10 orang atau 10% dan sebagian kecilnya lagi menggunakan kemasan refil

sebanyak 4 orang atau 4%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

kebanyakan responden memilih kemasan cup karena mudah diisi ulang,praktis,

dan bentuknya yang unik.

Responden pengguna margarin Blue Band sebagian kecil memilih

kemasan cup 250 gr sebanyak 22 orang, 11 orang memilih sachet 200gr, 10

orang memilih refil 1 kg, dan 4 orang memilih refil 1 kg. Responden pengguna

margarin Simas Palmia sebagian kecil memilih kemasan sachet yaitu sebanyak

24 orang, dan yang memilih kemasan cup 250 gr sebanyak 8 orang. Sedangkan

responden pengguna margarin Forvita sebagian kecil lebih memilih kemasan

ukuran cup 350gr yaitu sebanyak 16 orang. Hal ini disebabkan karena kemasan

cup Forvita dengan ukuran 350 gr lebih murah dan isi yang lebih banyak, jadi

dapat menghemat kebutuhan sehari-hari. Responden pengguna margarin Forvita

sebagian kecil memilih kemasan sachet 200gr yaitu sebanyak 5 orang. Berikut ini

Gambar 4.7 yang menggambarkan pengalaman responden berdasarkan

kemasan margarin yang dipilih.

0

5

10

15

20

25

Sachet 200gr Cup

250/350gr

Refil 1kg Kaleng 1kg

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.7 PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN

KEMASAN MARGARIN YANG DIPILIH

Page 29: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

141

4.1.4.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Tempat Pembelian

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang,diperoleh

data mengenai pengalaman responden berdasarkan tempat pembelian margarin.

Hasil datanya dapat dilihat pada Tabel 4.8berikut ini.

TABEL 4.8 PENGALAMAN RESPONDEN

BERDASARKAN TEMPAT PEMBELIAN MARGARIN

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.8 mengenai pengalaman responden berdasarkan

tempat pembelian margarin dapat dilihat bahwa hampir setengahnya responden

memilih membeli margarin di Supermarketyaitu sebanyak 43 orang atau 43%,

sebagian kecil memilih membeli di minimarketyaitu sebanyak 22 orang atau 22%.

Sedangkan yang memilih membeli di pasar sebagian kecil yaitu sebanyak 20

orang atau 20%, dan sebagian kecilnya lagi memilih membeli di toko terdekat

sebanyak 15 orang atau 15%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar responden memilih membeli margarin di supermarket

dikarenakan harga di supermarket lebih murah dibandingkan dengan membeli di

tempat lain selain itu responden juga dapat mendapatkan kenyamanan saat

berbelanja.

Sebagian kecil dari responden pengguna Blue Band memilih membeli

margarin Blue Band di supermarket yaitu sebanyak 24 orang, masing-masing

responden yang memilih membeli Blue Band di mini market dan di pasar

sebanyak 9 orang dan di toko terdekat sebanyak 6 orang. Pengguna margarin

TEMPAT FREKUENSI (F)

PERSENTASE (%)

Supermarket 43 43 Mini market 22 22 Toko terdekat 15 15 Pasar 20 20 Total 100 100

Page 30: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

142

Simas Palmia sebagian kecil membeli di pasar yaitu sebanyak 11 orang, 8 orang

membeli di mini market, 7 orang membeli di toko terdekat dan 6 orang membeli

di supermarket. Sedangkan pengguna margarin Forvita sebagian kecil membeli

di supermarket yaitu sebanyak 13 orang, 5 orang membeli di mini market dan 2

orang membeli di toko terdekat. Berikut ini Gambar 4.8 yang menggambarkan

pengalaman responden berdasarkan tempat membeli margarin.

0

5

10

15

20

25

Supermarket Minimarket Toko terdekat Pasar

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.8 PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN TEMPAT MEMBELI

MARGARIN

4.1.4.5 Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang,diperoleh

data mengenai pengalaman responden berdasarkanfrekuensi pembelian

margarin. Hasil datanya dapat dilihat pada Tabel 4.9berikut ini.

TABEL 4.9 PENGALAMAN RESPONDENBERDASARKAN FREKUENSI PEMBELIAN

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

FREKUENSI PEMBELIAN

FREKUENSI (F)

PERSENTASE (%)

1 X 38 38 2 X 48 48 3 X 4 4 4 X 10 10

Total 100 100

Page 31: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

143

Berdasarkan Tabel 4.9 mengenai pengalaman responden berdasarkan

frekuensi pembelian margarin dapat dilihat bahwa hampir setengahnya

responden membeli margarin dalam satu bulan sebanyak 1x yaitu sebanyak 38

orang (38%), dan hampir setengahnya responden membeli margarin sebanyak

2x dalam 1 bulan yaitu 48 orang (48%) . Sedangkan sebagian kecil lainnya yaitu

sebanyak 4x dalam sebulan sebanyaks 10 orang (10%), dan yang membeli 3x

dalam satu bulan yaitu sebanyak 4 orang (4%). Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa hampir setengahnya responden membeli margarin sebanyak

1x dalam satu bulan karena kebanyakan margarin digunakan hanya untuk

pelengkap saja.

Sebagian kecil responden yang menggunakan margarin Blue Band

membeli margarin dalam satu bulan yaitu 1x sebanyak 20 orang, frekuensi

pembelian sebanyak 2x dalam satu bulan yaitu sebanyak 18 orang, frekuensi

pembelian 3x dalam sebulan sebanyak 2 orang, 4x dalam sebulan sebanyak 6

orang. Responden pengguna margarin Simas Palmia sebagian kecil membeli

margrin 1x dalam satu bulan sebanyak 16 orang, frekuensi pembelian 2x

sebanyak 13 orang, frekuensi pembelian 3x sebanyak 2 orang dan frekuensi

pembelian 4x dalam satu bulan sebanyak 2 orang. Selanjutnya responden

pengguna margarin Forvita sebagian kecil membeli margarin 2x dalam satu

bulan yaitu sebanyak 17 orang dan 1x dalam sebulan sebanyak 4 orang. Berikut

ini Gambar 4.9 yang menggambarkan pengalaman responden berdasarkan

frekuensi pembelian margarin dalam satu bulan.

Page 32: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

144

0

5

10

15

20

1x 2x 3x 4x

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.9

PENGALAMAN RESPONDEN BERDASARKAN FREKUENSI PEMBELIAN MARGARIN DALAM SATU BULAN

4.2 Gambaran Variabel Kualitas Produk, Persepsi Harga dan Loyalitas

Pelanggan

4.2.1 Tanggapan Responden terhadap Kualitas Produk

4.2.1.1 Raw Materials Quality

1) Aroma masakan yang dihasilkan jika menggunakan margarin.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai aroma masakan yang dihasilkan

jika menggunakan margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.10 sebagai berikut.

TABEL 4.10 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP AROMA MASAKAN YANG

DIHASILKAN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

1 Aroma masakan yang dihasilkan jika menggunakan margarin

Sangat kuat 33 33 165 Kuat 52 52 208

Cukup Kuat 14 14 42 Lemah 1 1 2

Sangat Lemah 0 0 0 TOTAL 100 100 417

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Page 33: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

145

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas terlihat bahwa responden setuju terhadap

tanggapan tentang aroma masakan yang dihasilkan jika menggunakan margarin,

sebagian kecil14 responden (14%) menyatakan cukup kuat, sebagian besar52

responden (52%) menyatakan aromanya kuat, hampir setengahnya 33

responden (33%) menyatakan sangat kuat dan sebagian kecil 1 responden (1%)

meyatakan aromanya lemah. Dengan demikian dapat disimpulkan hampir

seluruhnyayaitu sebanyak 92% [35%+50%+(14%:2)] responden menyatakan

bahwa masakan yang menggunakan margarin beraroma kuat.

Hampir setengahya responden pengguna margarin Blue Band yang

menyatakan aroma masakan sangat kuat sebanyak 26 orang, sebagian kecil

yang menyatakan kuat sebanyak 16 orang, dan yang menyatakan cukup kuat

sebanyak 4 orang. Sebagian kecil responden pengguna margarin Simas Palmia

yang menyatakan aroma masakan sangat kuat yaitu sebanyak 5 orang, yang

menyatakan kuat sebanyak 22 orang dan cukup kuat sebanyak 6 orang.

Sedangkan responden pengguna margarin Forvita sebagian kecil yang

menyatakan sangat kuat sebanyak 4 orang, yang menyatakan kuat 12 orang,

yang menyatakan cukup kuat yaitu sebanyak 4 orang dan yang menyatakan

lemah yaitu sebanyak 1 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

responden yang paling banyak menyatakan aroma masakan sangat kuat yaitu

responden pengguna margarin Blue Band. Berikut ini Gambar 4.10 yang

menggambarkan tanggapan responden terhadap aroma masakan yang

dihasilkan dengan margarin yang digunakan.

Page 34: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

146

0

5

10

15

20

25

30

Sangat

Kuat

Kuat Cukup

Kuat

Lemah Sangat

Lemah

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.10 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP AROMA MASAKAN YANG

DIHASILKAN DENGAN MARGARIN YANG DIGUNAKAN

2) Tingkat ketahanan margarin bila disimpan dalam suhu tertentu

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat ketahanan margarin bila

disimpan dalam suhu tertentudi Desa Banjaranpada Tabel 4.11 sebagai berikut :

TABEL 4.11 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KETAHANAN MARGARIN

BILA DISIMPAN DALAM SUHU TERTENTU

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

2 Tingkat ketahanan margarin bila disimpan dalam suhu tertentu

Sangat tahan 31 31 155 Tahan 53 53 212

Cukup Tahan 14 14 42 Tidak Tahan 2 2 4 Sangat Tidak

Tahan 0 0 0

TOTAL 100 100 413 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas terlihat bahwa responden setuju

terhadap tanggapan tentang tingkat ketahanan margarin bila disimpan dalam

suhu tertentu, sebagian kecil14 responden (14%) menyatakan cukup tahan,

Page 35: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

147

sebagian besar53 responden (53%) menyatakan tahan, hampir setengahnya

yaitu sebanyak31 responden (31%) memilih sangat tahan dan sebagian kecil

yaitu sebanyak 2 responden (2%) menyatakan tidak tahan. Dengan demikian

dapat disimpulkan hampir seluruhnyayaitu sebanyak 91% [31%+53%+(14%:2)]

responden menyatakan bahwa margarin memiliki tingkat daya tahan yang tinggi.

Responden pengguna margarin Blue Band sebagian kecil menyatakan

sangat tahan sebanyak 17 orang, responden yang menyatakan tahan sebanyak

19 orang dan yang menyatakan cukup tahan sebanyak 10 orang. Sedangkan

responden pengguna margarin Simas Palmia sebagian kecil menyatakan tahan

yaitu sebanyak 18 orang, yang menyatakan sangat tahan sebanyak 11 orang

dan 4 orang menyatakan cukup tahan. Responden margarin Forvita sebagian

kecil menyatakan tahan sebanyak 16 orang, yang menyatakan sangat tahan

sebanyak 3 orang, dan tidak tahan sebanyak 2 orang. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa margarin yang memiliki tingkat daya tahan yang sangat kuat

yaitu margarin Blue Band dan kebanyakan menyatakan tahan yaitu margarin

Simas Palmia. Berikut ini Gambar 4.11 yang menggambarkan mengenai

tanggapan responden terhadap tingkat daya tahan margarin bila disimpan dalam

suhu tertentu.

0

5

10

15

20

Sangat

tahan

Tahan Cukup

Tahan

Tidak

Tahan

Sangat

Tidak

Tahan

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.11 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP DAYA TAHAN

MARGARIN YANG DIGUNAKAN

Page 36: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

148

3) Tingkat kandungan gizi margarin.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai Tingkat kandungan gizi

margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.12 sebagai berikut :

TABEL 4.12 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KANDUNGAN GIZI

MARGARIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

3 Tingkat kandungan gizi margarin

Sangat lengkap

23 23 115

Lengkap 48 48 192 Cukup

Lengkap 25 25 75

Tidak Lengkap 4 4 8 Sangat Tidak

Lengkap 0 0 0

TOTAL 100 100 390 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.12dapat dilihat tanggapan responden tentang

tingkat kandungan gizi margarinsebagian kecil sebanyak 4 responden (4%)

menyatakan tidak lengkap, hampir setengahnya 48 responden (48%)

menyatakan lengkap, sebagian kecil yang menyatakan cukup lengkap sebanyak

25 responden (25%) dan yang menyatakan sangat lengkap yaitu sebanyak 23

responden (23%). Dengan demikian dapat disimpulkan hampir seluruhnyayaitu

sebanyak 79.5% [10%+57%+(25%:2)] responden menyatakan bahwa margarin

memiliki kandungan gizi yang lengkap.

Sebagian kecil responden pengguna margarin yang menyatakan

kandungan gizi margarin Blue Band sangat lengkap yaitu sebanyak 13 orang,

yang menyatakan lengkap sebanyak 24 orang dan 9 orang menyatakan cukup

lengkap. Sebagian kecil responden pengguna margarin Simas Palmia

Page 37: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

149

kebanyakan menyatakan lengkap sebanyak 15 orang, yang menyatakan cukup

lengkap sebanyak 9 orang dan sangat lengkap 9 orang. Sedangkan pengguna

margarin Forvita sebagian kecil responden menyatakan cukup lengkap sebanyak

7 orang, yang menyatakan lengkap sebanyak 9 orang, yang menyatakan tidak

lengkap 4 orang dan sangat lengkap 1 orang. Berikut ini Gambar 4.12 yang

menggambarkan tanggapan responden terhadap kandungan gizi margarin yang

digunakan.

0

5

10

15

20

25

Sangat

Lengkap

Lengkap Cukup

Lengkap

Tidak

Lengkap

Sangat

Tidak

Lengkap

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.12 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP KELENGKAPAN KANDUNGAN GIZI

MARGARIN YANG DIGUNAKAN

4.2.1.2 Sanitation

1) Tingkat keamanan mengkonsumsi margarin

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat keamanan

mengkonsumsi margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.13 sebagai berikut :

Page 38: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

150

TABEL 4.13 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEAMANAN

MENGKONSUMSI MARGARIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

4 Tingkat keamanan mengkonsumsi margarin

Sangat Aman 19 19 95 Aman 64 62 256

Cukup Aman 17 17 51 Tidak Aman 0 0 0

Sangat Tidak Aman

0 0 0

TOTAL 100 100 402 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.13dapat dilihat tanggapan responden tentang

tingkat keamanan mengkonsumsi margarinsebagian kecil17 responden (17%)

menyatakan cukup aman, sebagian besar64 responden (64%) menyatakan

aman, dan sebagian kecil 19 responden (19%) menyatakan sangat aman.

Dengan demikian dapat disimpulkan hampir seuruhnyayaitu sebanyak 91,5%

[19%+64%+(17%:2)] responden menyatakan bahwa margarin aman dikonsumsi.

Responden pengguna margarin Blue Band sebagia kecil menyatakan

aman sebanyak 26 orang, yang menyatakan sangat aman sebanyak 12 orang

dan yang menyatakan cukup aman sebanyak 8 orang. Sedangkan responden

pengguna margarin Simas Palmia sebagian kecil menyatakan aman sebanyak

22 orang, yang menyataan sangat aman 6 orang dan cukup aman 4 orang.

Responden pengguna margarin Forvita sebagian kecil menyatakan aman 16

orang, 4 orang menyatakan cukup aman dan yang menyatakan sangat aman

yaitu 1 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan dari keseluruhan responden

menyatakan bahwa margarin aman dikonsumsi. Berikut ini Gambar 4.13 yang

menggambarkan tanggapan responden terhadap tingkat keamanan

mengkonsumsi margarin dengan margarin yang digunakan.

Page 39: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

151

0

5

10

15

20

25

30

Sangat

Aman

Aman Cukup

Aman

Tidak

Aman

Sangat

Tidak

Aman

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan data 2011

GAMBAR 4.13 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEAMANAN

MARGARIN YANG DIGUNAKAN

2) Tingkat Kebersihan Produk dan Kemasan Margarin

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat kebersihan produk dan

kemasan margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.14 sebagai berikut :

TABEL 4.14 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN PRODUK

DAN KEMASAN MARGARIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

5 Tingkat kebersihan produk dan kemasan margarin

Sangat Bersih 29 29 145 Bersih 68 68 272

Cukup Bersih 3 3 9 Tidak Bersih 0 0 0 Sangat Tidak

Bersih 0 0 0

TOTAL 100 100 426 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.14dapat dilihat bahwa sebagian besar68 responden

(68%) menyatakan bersih terhadap produk margarin, sebagian kecil3 responden

(3%) menyatakan cukup bersih, hampir setengahnya 29 responden (29%)

menyatakan sangat bersih. Dengan demikian dapat disimpulkan hampir

Page 40: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

152

seluruhnyayaitu sebanyak 98.5% [29%+68%+(3%:2)] responden menyatakan

bahwa produk margarin dan kemasannya bersih.

Responden pengguna margarin Blue Band hampir setengahnya

menyatakan bersih sebanyak 30 orang, sebagian kecil yang menyatakan sangat

bersih sebanyak 16 orang. Responden pengguna margarin Simas

Palmiasebagian kecil menyatakan bersih sebanyak 25 orang dan yang

menyatakan sangat bersih 8 orang. Sedangkan responden pengguna margarin

Forvita sebagian kecil menyatakan bersih sebanyak 13 orang, yang menyatakan

sangat bersih sebanyak 5 orang dan yang menyatakan cukup bersih sebanyak 3

orang. Hampir seluruh responden menyatakan produk margarin bersih. Berikut

ini Gambar 4.14 yang menggambarkan tanggapan responden terhadap

kebersihan produk margarin yang digunakan.

0

5

10

15

20

25

30

Sangat

Bersih

Bersih Cukup

Bersih

Tidak

Bersih

Sangat

Tidak

Bersih

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.14 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN PRODUK

MARGARIN YANG DIGUNAKAN

3) Tingkat kemungkinan margarin menimbulkan penyakit

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

Page 41: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

153

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat kemungkinan margarin

menimbulkan penyakitdi Desa Banjaranpada Tabel 4.15 sebagai berikut :

TABEL 4.15 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEMUNGKINAN

MARGARIN MENIMBULKAN PENYAKIT

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

6 Tingkat kemungkinan margarin menimbulkan penyakit

Sangat Rendah

47 47 235

Rendah 30 30 120 Cukup

Rendah 21 21 63

Tinggi 2 2 4 Sangat Tinggi 0 0 0

TOTAL 100 100 422 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.15dapat dilihat tanggapan responden tentang

tingkat kemungkinan margarin menimbulkan penyakit, sebagian kecil2 responden

(2%) menyatakan tinggi, hampir setengahnya47 responden (47%) menyatakan

sangat rendah, 30 responden (30%) menyatakan rendah dan sebagian kecil yaitu

sebanyak 21 responden (21%) yang menyatakan cukup rendah. Dengan

demikian dapat disimpulkan hampir seluruhnyayaitu sebanyak 87,5%

[47%+30%+(21%:2)] responden menyatakan bahwa kemungkinan margarin

menimbulkan penyakit sangat rendah.

Responden pengguna margarin Blue Band sebagia kecil menyatakan

sangat rendah yaitu sebanyak 22 orang, yang menyatakn rendah sebanyak 18

orang dan yang menyatakan cukup rendah sebanyak 6 orang. Responden

pengguna margarin Simas Palmia sebagian kecil menyatakan sangat rendah

yaitu sebanyak 19 orang, yang menyatakan rendah sebanyak 8 orang dan cukup

rendah sebanyak 6 orang. Sedangkan pengguna margarin Forvita sebagian kecil

menyatakan rendah yaitu sebanyak 4 orang, yang menyatakan sangat rendah

Page 42: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

154

sebanyak 6 orang, yang menyatakan cukup rendah sebanyak 9 orang dan yang

menyatakan tinggi sebanyak 2 orang. Dengan demikian kesimpulannya bahwa

semua margarin tersebut kemungkinan menimbulkan penyakitnya sangat

rendah. Berikut ini Gambar 4.15 yang menggambarkan tanggapan responden

terhadap margarin yang digunakan kemungkinan menimbulkan penyakit.

0

5

10

15

20

25

Sangat

Rendah

Rendah Cukup

Rendah

Tinggi Sangat

Tinggi

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.15 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP KEMUNGKINAN MARGARIN

MENIMBULKAN PENYAKIT

4.2.1.3 Knowledge and Experience

1) Tingkat pengetahuan responden terhadap produk margarin

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat pengetahuan responden

terhadap produk margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.16 sebagai berikut :

TABEL 4.16 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN

RESPONDEN TERHADAP PRODUK MARGARIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

7 Tingkat pengetahuan responden terhadap produk margarin

Sangat Tinggi 4 4 20 Tinggi 29 29 116

Cukup Tinggi 41 41 123 Tidak Tinggi 24 24 48

Page 43: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

155

Sangat Rendah

2 2 2

TOTAL 100 100 309 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.16dapat dilihat tanggapan responden tentang

tingkat pengetahuan terhadap margarin, sebagian kecil2 responden (2%)

menyatakan sangat rendah, hampir setengahnya41 responden (41%)

menyatakan cukup tinggi, 29 responden (29%) menyatakan tinggi, dan sebagian

kecil yang menyatakan tidak tinggi sebanyak 24 responden (24%). Sebagian

kecilnya lagi sebanyak 4 responden (4%) menyatakan sangat tinggi. Dengan

demikian dapat disimpulkan sebagian besar yaitu sebanyak53.5%

[4%+29%+(41%:2)] responden menyatakan bahwa pengetahuannya terhadap

margarin cukup tinggi.

Responden pengguna margarin Blue Band sebagian kecil menyatakan

cukup tinggi sebanyak 25 responden, yang menyatakan tinggi sebanyak 17

responden dan yang menyatakan sangat tinggi yaitu sebanyak 4 orang.

Respoden pengguna margarin Simas Palmia sebagian kecil menyatakan cukup

tinggi yaitu sebanyak 12 orang, yang menyatakan rendah 10 orang, yang

menyatakan tinggi 9 orang dan yang menyatakan sangat rendah 2 orang.

Sedangkan responden pengguna margarin Forvita sebaagian kecil menyatakan

pengetahuannya terhadap margarin rendah sebanyak 14 orang yang

menyatakan cukup tinggi 4, dan yang menyatakan tinggi 3 orang. Dari ketiga

pengguna margarin, yang memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap margarin

adalah pengguna margarin Blue Band. Berikut ini Gambar 4.16 yang

menggambarkan tanggapan responden mengenai pengetahuannya terhadap

margarin yang digunakan.

Page 44: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

156

0

5

10

15

20

25

Sangat

Tinggi

Tinggi Cukup

Tinggi

Rendah Sangat

Rendah

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengoahan Data 2011

GAMBAR 4.16 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI PENGETAHUANNYA TERHADAP

MARGARIN YANG DIGUNAKAN

2) Tingkat pengalaman responden terhadap margarin

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat pengalaman responden

terhadap margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.17 sebagai berikut.

TABEL 4.17 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT PENGALAMAN

RESPONDEN TERHADAP MARGARIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

8 Tingkat pengalaman responden terhadap margarin

Sangat Tinggi 1 1 5 Tinggi 21 21 84

Cukup Tinggi 49 49 147 Tidak Tinggi 15 15 45

Sangat Rendah

14 14 14

TOTAL 100 100 295 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.17dapat dilihatmengenai tingkat pengalaman

responden terhadap margarinyang dikonsumsi, sebagian kecil1 responden (1%)

menyatakan pengalamannya sangat tinggi, hampir setengahnya49 responden

(49%) menyatakan cukup tinggi, sebagian kecil 21 responden (21%) menyatakan

Page 45: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

157

tinggi, sebagian kecil 14 responden (14%) yang menyatakan pengalamannya

sangat rendah dan 15 responden (15%) menyatakan pengalamannya tidak tinggi

terhadap mergarin. Dengan demikian dapat disimpulkan hampir setengahnya

yaitu sebanyak46,5% [1%+21%+(49%:2)] responden menyatakan bahwa

pengalamannya terhadap margarin cukup tinggi.

Sebagian kecil responden pengguna margarin Blue Band menyatakan

cukup tinggi terhadap tingkat pengalamannya menggunakan margarin yaitu

sebanyak 23 orang, yang menyatakan tinggi sebanyak 14 orang, yang

menyatakan sangat tinggi sebanyak 1 orang, dan yang menyatakan rendah 8

orang. Sebagian kecil responden pengguna margarin Simas Palmia yang

menyatakan cukup tinggi sebanyak 26 orang, dan yang menyatakan rendah

sebanyak 7 orang. Sedangkan responden pengguna margarin Forvita sebagian

kecil menyatakan pengetahuannya terhadap margarin tinggi sebanyak 7 orang,

dan yang menyatakan sangat rendah 14 orang. Berikut ini Gambar 4.17 yang

menggambarkan tanggapan responden mengenai pengetahuannya terhadap

margarin yang digunakan.

0

5

10

15

20

25

30

Sangat

Tinggi

Tinggi Cukup

Tinggi

Rendah Sangat

Rendah

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.17 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT PENGALAMANNYA

DALAM MENGGUNAKAN MARGARIN

Page 46: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

158

Berdasarkan hasil tanggapan responden pada hasil penelitian dapat

diketahui hasil gambaran mengenai kualitas produk dari hasil rekapitulasi yang

disajikan pada Tabel 4.18.

TABEL 4.18 REKAPITULASI INDIKATOR KUALITAS PRODUK

No Ukuran Perolehan Skor

Skor Ideal %

1 Raw Materials Quality (Kualitas bahan baku) Penilaian responden terhadap tingkat aroma masakan jika menggunakan margarin.

417 500 83.4

Penilaian responden terhadap tingat ketahanan margarin bila disimpan dalam suhu tertentu

413 500 82.6

Penilaian responden terhadap tingkat kandungan gizi margarin

390 500 78.

Sub Total 1220 1500 81.3 2 Sanitation (sanitasi)

Tingkat keamanan mengkonsumsi margarin

402 500 80.4

Penilaian responden terhadap tingkat kebersihan produk margarin.

426 500 85.2

Penilaian respoden terhadap tingkat kemungkinan menimbulkan penyakit

422 500 84.4

Sub Total 1250 1500 83.3 3 Knowledge and experience(pengetahuan dan pengalaman)

Tingkat pengetahuan responden terhadap produk margarin

309 500 61.8

Tingkat pengalaman konsumen terhadap produk margarin

295 500 59.

Sub Total 604 1000 60.4 TOTAL SKOR KUALITAS PRODUK 3074 4000 76.9

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.18 aspek kualitas produk pada margarin

memperoleh skor 3.074 apabila di persentasekan kedalam skor ideal maka

diperoleh persentase sebesar 76.9% yang artinya menurut Moh Ali (1985:184)

termasuk kedalam kategori “hampir seluruhnya” responden menyatakan bahwa

kualitas produk pada margarin baik. Indikator paling tinggi yaitu sanitation

(sanitasi) sebesar 83.3%, selanjutnya indikator raw materials quality (kualitas

Page 47: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

159

bahan baku) dengan skor 81.3%, dan indikator yang paling rendah yaitu

knowledge and experience(pengetahuan dan pengalaman) dengan skor 60.4%.

Indikator dari kualitas produk yaitu raw materials quality (kualitas bahan

baku) terdapat 3 item pertanyaan mengenai penilaian responden terhadap

tingkat aroma masakan jika menggunakan margarin, penilaian responden

terhadap tingkat ketahanan margarin bila disimpan dalam suhu tertentu, dan

penilaian responden terhadap tingkat kandungan gizi margarin. Indikator

sanitation (sanitasi) terdapat 3 item pertanyaan mengenai tingkat keamanan

mengkonsumsi margarin, penilaian responden terhadap tingkat kebersihan

produk margarin, dan penilaian responden terhadap tingkat kemungkinan

menimbulkan penyakit. Sedangkan indikator knowledge and experience

(pengetahuan dan pengalaman) terdapat 2 item pertanyaan mengenai tingkat

pengetahuan responden terhadap produk margarin dan tingkat pengalaman

responden terhadap produk margarin.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya indikator kualitas produk yang

mendapat skor paling tinggi yaitu sanitation (sanitasi) sebesar 83.3%, Hal ini

terbukti bahwa produk margarin dapat memperbaiki kualitasnya dengan tidak

mengabaikan faktor kesehatan bagi pelanggannya. Saat ini faktor kesehatan

merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Dalam menciptakan

generasi sehat yang mempunyai kualitas terbaik, makanan sehat menjadi poin

penting yang harus diperhatikan untuk diberikan pada setiap manusia. Dengan

makanan sehat, manusia diharapkan dapat menciptakan karya terbaiknya

melalui pengoptimalan produktifitas dari aktivitas mereka. Dalam pemenuhan

kebutuhan gizi bagi tubuh, makanan tidak selalu harus mahal karena esensi

makanan sehat tidak bisa dilihat semata.

Page 48: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

160

Sedangkan indikator kualitas produk yang mempunyai skor terrendah

yaitu knowledge and experience(pengetahuan dan pengalaman) dengan skor

60.4%. Hal ini terbukti bahwa responden tidak terlalu mengetahui lebih banyak

mengenai produk margarin. Misalnya, mengenai perbedaan margarin dengan

mentega, produsen dari margarin yang digunakannya dan pengalamannya dalam

bereksplorasi menggunakan margarin, karena rata-rata respoden menggunakan

margarin hanya untuk olesan roti dan memasak saja.

Skor ideal kualitas produk adalah 4000 untuk 8 item pertanyaan.

Perolehan skor berdasarkan hasil pengolahan data pada variabel kualitas produk

adalah 3.074. Sedangkan untuk mencari daerah kontinum yang menunjukkan

wilayah ideal dari tanggapan responden terhadap kualitas produk, berdasarkan

rumus menurut Sugiyono (2008:135) adalah sebagai berikut.

Mencari Skor Tertinggi Penerapan Kualitas Produk

Skor Ideal = Skor

Tertinggi

x Jumlah Butir

Pertanyaan

X Jumlah

Responden

Skor Ideal = 5 x 8 X 100 =4.000

Mencari Skor Terendah PenerapanKualitas Produk

Skor Terendah = Skor

Terendah

x Jumlah Butir

Pertanyaan

x Jumlah

Responden

Skor Terendah = 1 x 8 x 100 = 800

Mencari Panjang Interval Kelas Penerapan Kualitas Produk

Panjang Kelas Interval = Skor

Ideal

: Banyak Kelas

Interval

Page 49: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

161

Panjang Kelas Interval = 4000 : 5 = 800

Hal ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut:

Sumber: Diolah Dari Hasil Penelitian 2011

GAMBAR 4.18 HASIL KONTINUM KUALITASPRODUK

Berdasarkan gambar 4.18 nilai kontinum penerapan Kualitas Produk yaitu

3.074 sesuai dengan data penelitian, termasuk dalam kategori baik. Jadi

tanggapan responden terhadap kualitas produk pada Margarin yang terdiri dari

raw materials quality (kualitas bahan baku), sanitation (sanitasi), dan knowledge

and experience (pengetahuan dan pengalaman) termasuk dalam kategori baik.

Ini berarti penerapan kualitas produk dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan.

Sebuah perusahaan dengan produknya akan berhasil jika produk tersebut

mempunyai posisi khusus dalam benak konsumen. Karena proses memposisikan

diri didasarkan pada persepsi pembeli, maka dasar untuk dapat mengelola

produk tersebut dengan baik adalah mengelola persepsi. Untuk menciptakan

produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, maka

perusahaan harus memproduksi produk yang berkualitas dan bermanfaat secara

optimal. Harus diingat bahwa, tinggi rendahnya kualitas produk di pasar

ditentukan oleh konsumen bukan produsen.

800 1600 3200 2400 4000

Sangat Buruk

CukupBaik

Baik SangatBaik

Buruk

3074

Page 50: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

162

Perlu diketahui, banyak zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan

margarin. Selain vitamin A dan D, juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium

serta omega-3 dan omega-6.Lemak dan minyak merupakan zat gizi penting

untuk menjaga kesehatan manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan

sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein.

Sumbangan energi per gram lemak, protein, dan karbohidrat masing-masing 9, 4,

dan 4 kkal.

Margarin tergolong lemak yang siap dikonsumsi tanpa dimasak (edible fat

consumed uncooked). Keduanya memiliki fungsi sama, yaitu sebagai sumber

energi, meningkatkan daya terima makanan, membentuk struktur, serta

memberikan cita rasa enak.Margarin umumnya dibuat dari minyak nabati, jenis

bahan pangan margarin merupakan emulsi dengan tipe fase air yang berada

dalam fase minyak (water in oil).

Air dan minyak merupakan cairan yang tidak saling berbaur karena

memiliki berat jenis yang berbeda. Untuk menjaga agar butiran minyak tetap

tersuspensi di dalam air, pada margarin diperlukan suatu zat pengemulsi

(emulsifier).Bahan yang dapat berperan sebagai pengemulsi antara lain kuning

telur, kasein, albumin, atau lesitin. Daya kerja emulsifier didukung oleh bentuk

molekulnya yang dapat terikat pada minyak maupun air.

Pada pembuatan margarin, penambahan emulsifier berfungsi untuk (1)

mengurangi daya percik produk apabila digunakan untuk menggoreng karena air

yang ada di dalam produk diikat oleh lemak, (2) memperpanjang daya simpan,

sebab produk dinyatakan rusak apabila terjadi pemisahan komponen lemak dan

air, (3) memperkeras tekstur agar tidak meleleh pada suhu kamar, dan (4)

mempertinggi titik didih untuk memenuhi tujuan penggorengan.

Page 51: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

163

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3541-1994), margarin

adalah produk makanan berbentuk emulsi padat atau semipadat yang dibuat dari

lemak nabati dan air, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan.

Margarin dibedakan atas margarin dapur dan margarin meja. Pada

margarin dapur tidak dipersyaratkan adanya penambahan vitamin A dan D.

Margarin merupakan produk makanan berbentuk emulsi campuran air di dalam

minyak, yaitu sekitar 16 persen air di dalam minimal 80 persen minyak atau

lemak nabati. Fase lemak umumnya terdiri dari minyak nabati, yang sebagian

telah dipadatkan agar diperoleh sifat plastis yang diinginkan pada produk akhir.

Margarin dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau,

konsistensi, rasa, dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega.Minyak

nabati yang umum digunakan dalam pembuatan margarin adalah minyak kelapa,

minyak inti sawit, minyak biji kapas, minyak kedelai, minyak wijen, minyak kapuk,

minyak jagung, dan minyak gandum.

Agar dapat diolah menjadi margarin, minyak nabati berbentuk cair tersebut

dikristalisasi terlebih dahulu menjadi lemak padat melalui proses hidrogenasi

(penjenuhan asam lemak). Komponen lain yang sering ditambahkan adalah air,

garam flavor mentega, zat pengemulsi (berbentuk lesitin, gliserin, atau kuning

telur), zat pewarna (minyak sawit merah atau betakaroten sintetik), bahan

pengawet (sodium benzoat, asam benzoat atau potassium sorbat), serta vitamin

A dan D.

Ciri-ciri margarin yang menonjol adalah bersifat plastis, padat pada suhu

ruang, agak keras pada suhu rendah, teksturnya mudah dioleskan, serta segera

dapat mencair di dalam mulut.http://www.kerjatop.com/1874/kandungan-gizi-

pada-mentega-dan-margarin/

Page 52: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

164

Kotler dan Keller (2009:143) menyatakan bahwa “Kualitas produk

mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja produk dan jasa, yang dapat

mendekatkan pada nilai dan kepuasan pelanggan.” Oleh karena itu kualitas

produk merupakan salah satu faktor kunci sukses bagi perusahaan.

Bagi banyak perusahaan kegagalan dalam meningkatkan kualitas

merupakan persoalan hidup dan mati bagi perusahaan tersebut. Kualitas juga

berperan sebagai pembeda bagi pelanggan terhadap produk perusahaan

dengan produk pesaing dalam industri. Kualitas didefinisikan sebagai persepsi

superioritas atau kesempurnaan produk dibandingkan dengan produk pesaing

dari perspektif pasar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas produk dapat

membentuk persepsi konsumen terhadap produk, dimana produk yang

mempunyai kualitas yang terbaiklah yang akan mempengaruhi perilaku

konsumen dalam kesetiaannya menggunakan produk tersebut. Hal ini sesuai

dengan yang diungkapkan oleh Li dan Calantone (2008:145) ”Kualitas produk

dapat diartikan sebagai pertanda bahwa pelanggan akan lebih loyal, membeli

lebih banyak lagi dan promosi gratis bagi perusahaan”.

4.2.2 Tanggapan Responden terhadap Persepsi Harga Margarin

4.2.2.1 Persepsi Kualitas

1) Penilaian Responden terhadap tingkat harga berdasarkan citra

merek margarin.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan mengenai penilaian responden terhadap tingkat harga

Page 53: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

165

berdasarkan citra merek margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.19 sebagai

berikut :

TABEL 4.19 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT HARGA BERDASARKAN

CITRA MEREK MARGARIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

9 Penilaian responden terhadap tingkat harga berdasarkan citra merek margarin

Sangat Sesuai 19 19 95 Sesuai 56 56 224

Cukup Sesuai 25 25 75 Tidak Sesuai 0 0 0 Sangat Tidak

Sesuai 0 0 0

TOTAL 100 100 394 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.19dapat dilihat tentangpenilaian responden

terhadap tingkat harga berdasarkan citra merek margarinyang dikonsumsi,

sebagian besar56 responden (56%) menyatakan sesuai, sebagian kecil yaitu

sebanyak 19 responden (19%) menyatakan sangat sesuai, dan 25 responden

(25%) yang menyatakan cukup sesuai. Dengan demikian dapat disimpulkan

hampir seluruhnya yaitu sebanyak87.5% [19%+56%+(25%:2)] responden

menyatakan bahwa harga sesuai dengan citra merek margarin.

Sebagian kecil responden pengguna Blue Band menyatakan sangat

sesuai sebanyak 9 orang, hampir setengahya menyatakan sesuai sebanyak 30

orang dan sebagian kecil yang menyatakan cukup sesuai sebanyak 7 orang.

Sebagian kecil responden pengguna margarin Simas Palmia menyatakan sangat

sesuai sebanyak 10 orang, dan sesuai sebanyak 15 orang sedangkan sisanya

menyatakan cukup sesuai sebanyak 8 orang.Sebagian kecil responden

pengguna margarin Forvita kebanyakan menyatakan sesuai sebanyak 14 orang,

yang menyatakan cukup sesuai sebanyak 7 orang. Dengan demikian dapat

Page 54: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

disimpulkan bahwa harga margarin sesua

margarin tersebut.

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT HARGA BERDASARKAN

2) Penilaian Responden

Perusahaan Produsen Margarin

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden

tingkat harga berdasarkan citra perusahaan/produsen

Banjaranpada Tabel 4.

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT HARGA BERDA

No Pernyataan

10 Penilaian respondenterhadap tingkat harga berdasarkan citra perusahaan produsen margarin.

Sumber: Hasil Pengolahan Data 201

0

5

10

15

20

25

30

Sangat

Sesuai

disimpulkan bahwa harga margarin sesuai berdasarkan citra merek dari ketiga

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.19 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT HARGA BERDASARKAN

CITRA MEREK MARGARIN

Responden terhadap Tingkat Harga Berdasarkan Citra

Perusahaan Produsen Margarin.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai penilaian konsumen terhadap

berdasarkan citra perusahaan/produsen margarin

Tabel 4.20 sebagai berikut :

TABEL 4.20 PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT HARGA BERDA

CITRA PERUSAHAAN MARGARIN

Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase(%)

responden terhadap tingkat harga berdasarkan citra perusahaan produsen margarin.

Sangat Sesuai 13 13Sesuai 66 66

Cukup Sesuai 21 21Tidak Sesuai 0 0Sangat Tidak

Sesuai 0 0

TOTAL 100 100Pengolahan Data 2011

Sangat

Sesuai

Sesuai Cukup

Sesuai

Tidak

Sesuai

Sangat

Tidak

Sesuai

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

166

i berdasarkan citra merek dari ketiga

PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT HARGA BERDASARKAN

Tingkat Harga Berdasarkan Citra

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

penilaian konsumen terhadap

margarindi Desa

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT HARGA BERDASARKAN

Persentase (%) Skor

13 65 66 264 21 63 0 0 0 0

100 392

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Page 55: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

167

Berdasarkan Tabel 4.20dapat dilihat tentangpenilaian konsumen terhadap

tingkat harga berdasarkan citra perusahaan produsen margarin, sebagian

besar66 responden (66%) menyatakan sesuai, sebagian kecil 21 responden

(21%) menyatakan cukup sesuai dan 13 responden (13%) menyatakan sangat

sesuai. Dengan demikian dapat disimpulkan hampir selruhnyayaitu sebanyak

89.5% [13%+66%+(21%:2)] responden menyatakan harga sesuaidengan citra

perusahaan.

Produsen Blue Band yaitu PT Unilever Indonesia yang hampir seluruh

produknya dikenal diseluruh dunia. Responden pengguna Blue Band hampir

setengahnya menyatakan sesuai sebanyak 27 orang, sebagian kecil menyatakan

sangat sesuai sebanyak 12 orang, dan yang menyatakan cukup sesuai sebanyak

7 orang. Produsen margarin Simas Palmia yaitu PT Indofood Sukses Makmur.

Perusahaan tersebut mempunyai misi sebagai perusahaan penghasil makanan

yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Responden pengguna

margarin Simas Palmia sebagian kecil menyatakan sesuai sebanyak 22 orang,

yang menyatakan sangat sesuai sebanyak 1 orang,dan 10 orang menyatakan

cukup sesuai. PT Bina Karya Prima merupakan perusahaan yang kurang

dikenaloleh responden, selain memproduksi sabun perusahaan ini juga

menghasilkan produk pangan seperti margarin misalnya yaitu margarin Forvita,

sebagian kecil responden menyatakan sesuai sebanyak 17 orang, 4 orang

menyatakan cukup sesuai. Berikut ini Gambar 4.19 yang menggambarkan

tanggapan responden terhadap tingkat kesesuaian harga berdasarkan citra

perusahaan produsen margarin yang digunakan.

Page 56: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

168

0

5

10

15

20

25

30

Sangat

Sesuai

Sesuai Cukup

Sesuai

Tidak

Sesuai

Sangat

Tidak

Sesuai

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolaha Data 2011

GAMBAR 4.20 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KESESUAIAN HARGA BERDASARKAN CITRA PERUSAHAAN MARGARIN YANG DIGUNAKAN

4.2.2.2 Persepsi Biaya yang Dikeluarkan

1) Penilaian Responden terhadap Tingkat Kewajaran Harga Margarin

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai penilaian konsumen terhadap

tingkat kewajaran harga margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.21 sebagai

berikut :

TABEL 4.21 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEWAJARAN HARGA

MARGARIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

11 Penilaian responden terhadap tingkat kewajaran harga margarin

Sangat Wajar 58 58 290 Wajar 42 42 168

Cukup Wajar 0 0 0 Tidak Wajar 0 0 0

Sangat Tidak Wajar

0 0 0

TOTAL 100 100 458 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Page 57: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

169

Berdasarkan Tabel 4.21dapat dilihat tentangpenilaian konsumen terhadap

tingkat kewajaran harga margarin, hampir setengahnya42 responden (42%)

menyatakan wajar, dan sebagian besar58 responden (58%) menyatakan sangat

wajar. Dengan demikian dapat disimpulkan seluruhnyayaitu sebanyak100%

[58%+42%+(0%:2)] responden menyatakan harga margarinwajar.

Responden pengguna margarin Blue Band sebagian kecil menyatakan

wajar terhadap harga margarin Blue Band sebanyak 25 orang, dan yang

menyatakan sangat wajar sebanyak 21 orang. Responden pengguna margarin

Simas Palmia sebagian kecil menyatakan harga margarin sangat wajar sebanyak

16 orang, yang menyatakan wajar 17 orang. Sedangkan pengguna margarin

Forvita sebagian kecil menyatakan harga margarinsangat wajar 15 orang, dan 6

orang menyatakan wajar. Dapat disimpulkan bahwa harga margarin Blue Band,

Simas Palmia, dan Forvita dinyatakan wajar. Berikut ini Gambar 4.21 yang

menggambarkan tanggapan responden terhadap tingkat kewajaran harga

margarin yang digunakan.

0

5

10

15

20

25

Sangat

Wajar

Wajar Cukup

Wajar

Tidak

Wajar

Sangat

Tidak

Wajar

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.21 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEWAJARAN HARGA

MARGARIN YANG DIGUNAKAN

Page 58: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

170

2) Penilaian Responden terhadap Tingkat Kesesuaian Harga berdasarkan

Nama Merek Margarin.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai penilaian responden terhadap

tingkat kesesuaian harga berdasarkan nama merek margarindi Desa

Banjaranpada Tabel 4.22 sebagai berikut.

TABEL 4.22 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KESESUAIAN HARGA

BERDASARKAN NAMA MEREK MARGARIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

12 Penilaian responden terhadap tingkat kesesuaian harga berdasarkan nama merek margarin.

Sangat Sesuai 52 52 260 Sesuai 39 39 156

Cukup Sesuai 9 9 27 Tidak Sesuai 0 0 0 Sangat Tidak

Sesuai 0 0 0

TOTAL 100 100 443 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.22 dapat dilihat tentangpenilaian responden

terhadap tingkat kesesuaian harga berdasarkan nama merek margarin, sebagian

kecilmenyatakancukup sesuai9 responden (9%). Sebagian besar52responden

(52%) menyatakan sangat sesuai, 39 responden (39%) menyatakan sesuai.

Dengan demikian dapat disimpulkan hampir seluruhnya yaitu sebanyak 95,5%

[52%+39%+(9%:2)] responden menyatakan harga sesuaidengan nama merek

margarin.

Hampir seluruh responden mengenal ketiga merek margarin Blue Band,

Simas Palmia, dan Forvita. Ketiga merek margarin tersebut merupakan margarin

yang paling sering dipilih konsumen. Margarin Blue Band merupakan margarin

yang paling mahal dibandingkan pesaingnya, meskipun demikian kebanyakan

Page 59: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

171

responden menggunakan margarin tersebut. Sebagian kecil responden

pengguna margarin Blue Band yang menyatakan sangat sesuai sebanyak 24

orang, yang menyatakan sesuai sebanyak 22 orang. Margarin Simas Palmia

memposisikan produknya sebagai margarin dengan harga yang murah dan

dengan kualitas yang baik. Sebagian kecil responden pengguna margarin Simas

Palmia kebanyakan menyatakan sesuai sebanyak 17 orang, yang menyatakan

sangat sesuai sebanyak 16 orang. Margarin Forvita merupakan margarin dengan

harga yang murah, sebagian kecil yaitu sebanyak 16 orang menyatakan harga

margarin Forvita sangat sesuai dengan merek margarin, yang menyatakan

sesuai sebanyak 5 orang. Berikut ini Gambar 4.22 yang menggambarkan

tanggapan responde terhadap tingkat kesesuaian harga berdasarkan nama

merek margarin yang digunakan.

0

5

10

15

20

25

Sangat

Sesuai

Sesuai Cukup

Sesuai

Tidak

Sesuai

Sangat

Tidak

Sesuai

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.22 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KESESUAIAN HARGA

BERDASARKAN NAMA MEREK MARGARIN YANG DIGUNAKAN 3) Penilaian Responden terhadap Tingkat Harga berdasarkan

Fungsi/kegunaan Margarin.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

Page 60: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

172

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai penilaian responden terhadap

tingkat harga berdasarkan fungsi/kegunaan margarindi Desa Banjaranpada

Tabel 4.23sebagai berikut :

TABEL 4.23 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT HARGA BERDASARKAN

FUNGSI/KEGUNAAN MARGARIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

13 Penilaian responden terhadap tingkat harga berdasarkan fungsi/kegunaan margarin.

Sangat Sesuai 55 55 275 Sesuai 37 37 148

Cukup Sesuai 4 4 12 Tidak Sesuai 0 0 0 Sangat Tidak

Sesuai 0 0 0

TOTAL 100 100 435 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.23dapat dilihat tentangpenilaian responden

terhadap tingkat harga berdasarkan fungsi/kegunaan margarin,sebagian kecil 4

responden (4%) menyatakan cukup sesuai.Sebagian besar55 responden (55%)

menyatakan sangat sesuai, hampir setengahnya 37 responden (37%)

menyatakan sesuai. Dengan demikian dapat disimpulkan hampir seluruhnyayaitu

sebanyak 94% [55%+37%+(4%:2)] responden menyatakan harga margarin

sesuai dengan fungsi/kegunaannya.

Hampir setengahnya responden pengguna Blue Band menyatakan tingkat

harga margarin berdasarkan fungsi/kegunaan sangat sesuai yaitu sebanyak 30

orang, sebagian kecil yang menyatakan sesuai sebanyak 16 orang. Sebagian

kecil responden pengguna margarin Simas Palmia kebanyakan menyatakan

sesuai sebanyak 16 orang, yang menyatakan sangat sesuai sebanyak 15 orang

dan yang menyatakan cukup sesuai sebanyak 2 orang. Sebagian kecil

responden pengguna margarin Forvita kebanyakan menyatakan sangat sesuai

Page 61: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

yaitu sebanyak 10 orang, yang menyatakan sesuai yaitu sebanyak 9 orang dan

masing-masing yang menyatakan

ini Gambar 4.23

fungsi/kegunaan margarin yang digunakan.

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

PENILAIAN RESPONDEN FUNGSI DAN KEGUNAAN MARGARIN

Berdasarkan hasil tanggapan responden pada hasil penelitian dapat

diketahui hasil gambaran mengenai

rekapitulasi yang disajikan pada Tabel 4.

REKAPITULASI INDIKATOR No.

1. Persepsi KualitasPenilaian responden terhadap tingkat kesesuaian harga berdasarkan citra merek margarinPenilaian responden terhadap tingat kesesuaian harga berdasarkan citra perusahaan produsen margarin.

2. Persepsi biaya yang dikeluarkanPenilaian responden terhadap tingkat kewajaran harga margarin Penilaian responden terhadap kesesuaian harga berdasarkan nama merek margarin.

0

5

10

15

20

25

30

Sangat

Sesuai

yaitu sebanyak 10 orang, yang menyatakan sesuai yaitu sebanyak 9 orang dan

masing yang menyatakan cukup sesuai yaitu sebanyak

yang menggambarkan tingkat harga berdasarkan

gunaan margarin yang digunakan.

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.23 PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT HARGA BERDASARKAN

FUNGSI DAN KEGUNAAN MARGARIN

Berdasarkan hasil tanggapan responden pada hasil penelitian dapat

diketahui hasil gambaran mengenai tanggapan persepsi harga

rekapitulasi yang disajikan pada Tabel 4.24 sebagai berikut:

TABEL 4.24 REKAPITULASI INDIKATOR PERSEPSI HARGA

Ukuran Perolehan Skor

Persepsi Kualitas Penilaian responden terhadap tingkat kesesuaian harga berdasarkan citra merek margarin

394

Penilaian responden terhadap tingat kesesuaian harga berdasarkan citra perusahaan produsen margarin.

392

Sub Total 786 Persepsi biaya yang dikeluarkan Penilaian responden terhadap tingkat kewajaran harga margarin

402

Penilaian responden terhadap tingkat kesesuaian harga berdasarkan nama merek margarin.

404

Sangat

Sesuai

Sesuai Cukup

Sesuai

Tidak

Sesuai

Sangat

Tidak

Sesuai

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

173

yaitu sebanyak 10 orang, yang menyatakan sesuai yaitu sebanyak 9 orang dan

sesuai yaitu sebanyak 2 orang. Berikut

yang menggambarkan tingkat harga berdasarkan

TERHADAP TINGKAT HARGA BERDASARKAN

Berdasarkan hasil tanggapan responden pada hasil penelitian dapat

persepsi harga dari hasil

PERSEPSI HARGA Skor Ideal

%

500 78.8

500 78.4

1000 78.6

500 80.4

500 80.8

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Page 62: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

174

Penilaian responden terhadap tingkat harga berdasarkan fungsi/kegunaan margarin.

435 500 87

Sub Total 1241 1500 82.7 Total Skor 2027 2500 81.1

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.24 aspek persepsi harga pada Margarin memperoleh

skor 2.027 apabila di persentasekan kedalam skor ideal maka diperoleh

persentase sebesar 81.1% yang artinya menurut Moh Ali (1985:184) termasuk

kedalam kategori “hampir seluruhnya” responden menyatakan bahwa persepsi

harga pada Margarin baik. Indikator paling tinggi yaitu persepsi biaya yang

dikeluarkan sebesar 82.7%, dan indikator yang paling rendah yaitu persepsi

kualitas dengan skor 78.4%.

Indikator dari persepsi harga yaitu persepsi kualitas dan persepsi biaya

yang dikeluarkan. Indikator persepsi kualitas terdiri dari 2 item pertanyaan

mengenai penilaian responden terhadap kesesuaian harga berdasarkan citra

merek margarin dan penilaian responden terhadap tingkat kesesuaian harga

berdasarkan citra perusahaan produsen margarin. Sedangkan indikator persepsi

biaya yang dikeluarkan terdiri dari 3 item pertanyaan yaitu mengenai penilaian

responden terhadap tingkat kewajaran harga margarin, penilaian responden

terhadap tingkat kesesuaian harga berdasarkan nama merek margarin dan

penilaian responden terhadap tingkat harga berdasarkan fungsi/kegunaan

margarin.

Indikator persepsi biaya yang dikeluarkan memperoleh skor tertinggi yaitu

sebesar 82.7%. perolehan skor tertinggi yaitu pada item pertanyaan mengenai

penilaian responden terhadap tingkat kesesuaian harga berdasarkan

fungsi/kegunaan margarin. Hal ini terbukti bahwa margarin yang ada sudah

Page 63: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

175

memenuhi kriteria berdasarkan fungsi dan kegunaan margarin. Sehingga harga

yang ditawarkan di pasaran sesuai dengan harapan pelanggan.

Sedangkan indikator yang memperoleh skor terendah yaitu persepsi

kualitas dengan item pertanyaan yaitu penilaian responden terhadap tingkat

kesesuaian harga berdasarkan citra perusahaan produsen margarin dengan skor

sebesar 78.4%. kebanyakan dari responden tidak mengetahui nama produsen

penghasil margarin yang mereka gunakan. Misalnya, merek Blue Band tidak

diketahui bahwa produsennya adalah PT Unilever Indonesia, begitu juga halnya

dengan merek margarin Simas Palmia dari PT Indofood Sukses Makmur apalagi

merek margarin Forvita yang dihasilkan oleh PT Bina Karya Prima, produk-

produk yang dihasilkan oleh produsen PT Bina Karya Prima tidak begitu dikenal

oleh konsumen, sehingga tingkat harganya sesuai dengan citra perusahaan, lain

halnya dengan PT unilever Indonesia.

Skor ideal persepsi harga adalah 2500 untuk 5 item pertanyaan.

Perolehan skor berdasarkan hasil pengolahan data pada variabel persepsi harga

adalah 2.027. Sedangkan untuk mencari daerah kontinum yang menunjukkan

wilayah ideal dari tanggapan responden terhadap persepsi harga, berdasarkan

rumus menurut Sugiyono (2008:135) adalah sebagai berikut:

Mencari Skor Tertinggi Penerapan Persepsi Harga

Skor Ideal = Skor

Tertinggi

x Jumlah Butir

Pertanyaan

X Jumlah

Responden

Skor Ideal = 5 x 5 X 100 =2.500

Mencari Skor Terendah PenerapanPersepsi Harga Skor Terendah = Skor

Terendah

x Jumlah Butir

Pertanyaan

x Jumlah

Responden

Skor Terendah = 1 x 5 x 100 = 500

Page 64: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

176

Mencari Panjang Interval Kelas Penerapan Persepsi Harga

Hal ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut:

Sumber: Diolah Dari Hasil Penelitian 2011

GAMBAR 4.24 HASIL KONTINUM PERSEPSI HARGA

Berdasarkan Gambar 4.24 nilai kontinum persepsi harga yaitu 2.027

sesuai dengan data penelitian, termasuk dalam kategori sangat baik. Jadi

tanggapan responden terhadap persepsi harga pada margarin yang terdiri dari

persepsi kualitas dan persepsi biaya yang dikeluarkan termasuk dalam kategori

sangat baik. Ini berarti persepsi harga dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan.

Menurut Setiadi (2003:15) ”Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana

seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk

menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.”

Menurut William J. Stanton (dalam Setiadi, 2003:160) ”Persepsi dapat

didefinisikan sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa

lalu, stimuli (rangsangan–rangsangan) yang kita terima melalui lima indera.”

Sedangkan menurut Webster (dalam Setiadi 2003:160) ”Persepsi adalah

proses bagaimana stimuli–stimuli itu diseleksi, diorganisasi, dan

diinterpretasikan.”

Oleh sebab itu karakteristik konsumen yang beranekaragam menyebabkan

munculnya persepsi yang berbeda-beda mengenai harga yang ditawarkan oleh

produsen. Menurut Frreddy Rangkuti (2009:103) ”Persepsi harga adalah biaya

500 1000 2000 1500 2500

Sangat Buruk

Cukup Baik Baik

Sangat Baik Buruk

2027

Page 65: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

177

relatif yang harus ia keluarkan untuk memperoleh produk atau jasa yang ia

inginkan”.

Informasi harga yang ditawarkan oleh produsen akan dibandingkan dengan

harga atau rentang harga yang telah terbentuk dalam benak konsumen untuk

produk yang akan mereka beli. Oleh karena itu produsen harus memberikan

persepsi yang lebih baik terhadap produk atau jasa yang mereka jual.

4.2.3 Tanggapan Responden terhadap Loyalitas Pelanggan Margarin

4.2.3.1 Pembelian Ulang (repeat purchase)

1) Tingkat Pembelian Ulang

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat pembelian ulang

margarindi Desa Banjaranpada Tabel 4.25sebagai berikut :

TABEL 4.25 TINGKAT PEMBELIAN ULANG MARGARIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

14 Tingkat pembelian ulang

Sangat Sering 10 10 50 Sering 4 4 16

Cukup Sering 48 48 144 Jarang 38 38 76

Sangat Jarang 0 0 0 TOTAL 100 100 286

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.25dapat dilihat tentangtingkat pembelian ulang

margarin,sebagian kecilyaitu sebanyak 10 responden (10%) menyatakan sangat

sering membeli margarin. Hampir setengahnya40 responden (40%) menyatakan

jarang membeli margarin, 48 responden (48%) menyatakan cukup sering dan

sebagian kecil yaitu sebanyak 4 responden (4%) menyatakan jarangmembeli

Page 66: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

178

margarin. Dengan demikian dapat disimpulkan hampir setengahnyayaitu

sebanyak 38% [10%+4%+(48%:2)] responden menyatakan cukup sering

membeli margarin.

Responden pengguna margarin Blue Band sebagian kecil menyatakan

sering sebanyak 4 orang, hampir setengahnya menyatakan cukup sering

membeli margarin Blue Band sebanyak 33 orang dan yang menyatakan sangat

sering membeli margarin sebanyak 9 orang. Responden pengguna margarin

Simas Palmia sebagian kecilyang menyatakan jarang sebanyak 18 orang dan

cukup sering 15 orang. Sedangkan responden pengguna margarin Forvita

sebagian kecil menyatakan jarang membeli margarin sebanyak 20 orang dan

yang menyatakan sangat sering 1 orang. Berikut ini Gambar 4.25 yang

menggambarkan tingkat pembelian ulang margarin yang digunakan responden.

0

5

10

15

20

Sangat

Sering

Sering Cukup

Sering

Jarang Sangat

Jarang

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.25 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT PEMBELIAN ULANG

MARGARIN YANG DIGUNAKAN

2) Tingkat keinginan untuk terus menggunakan margarin dengan merek

yang sama

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

Page 67: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

179

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai keinginan untuk terus

menggunakan margarin dengan merek yang samadi Desa Banjaranpada Tabel

4.26sebagai berikut :

TABEL 4.26 TINGKAT KEINGINAN UNTUK TETAP MENGGUNAKAN MARGARIN

DENGAN MEREK YANG SAMA

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

15 Tingkat keinginan untuk terus menggunakan margarin dengan merek yang sama

Sangat Tinggi 0 0 0 Tinggi 29 29 116

Cukup Tinggi 43 43 129 Tidak Tinggi 11 11 22

Sangat Rendah

17 17 17

TOTAL 100 100 284 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.26dapat dilihat tentangtingkat keinginan untuk terus

menggunakan margarin dengan merek yang sama,sebagian kecil11 responden

(11%) menyatakan keinginannya untuk membeli margarin tidak tinggi, 17

responden (17%) menyatakan sangat rendah. Hampir setengahnya43 responden

(43%) menyatakan keinginannya cukup tinggi dalam membeli margarin dan 29

responden menyatakan tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan

setengahnyayaitu sebanyak 50,5% [0%+29%+(43%:2)] responden menyatakan

keinginannya cukup tinggi dalam menggunakan margarin.

Sebagian kecil responden pengguna margarin Blue Band menyatakan

keinginanya tinggi untuk terus menggunakan margarin dengan merek yang sama

sebanyak 12 orang, yang memiliki keinginan cukup tinggi sebanyak 24 orang dan

yang memiliki keinginan sangat rendah sebanyak10 orang. Sebagian kecil

responden pengguna margarin Simas Palmia kebanyakan memiliki keinginan

untuk membeli kembali margarin dengan merek yang sama sangat rendah

sebanyak 7 orang, yang memiliki keinginan tinggi sebanyak 13 orang, yang

Page 68: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

180

memiliki keinginan cukup tinggi sebanyak 10 orang dan keinginanya rendah

sebanyak 3 orang. Sedangkan responden pengguna margarin Forvita sebagian

kecil keinginanya tinggi sebanyak 4 orang, cukup tinggi 9 orang dan yang

menyatakan rendah 8 orang. Berikut ini Gambar 4.26 yang menggambarkan

tanggapan responden terhadap keinginannya untuk membeli kembali margarin

dengan merek yang sama.

0

5

10

15

20

25

Sangat

Tinggi

Tinggi Cukup

Tinggi

Rendah Sangat

Rendah

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.26 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT KEINGINANNYA DALAM

MENGGUNAKAN KEMBALI MARGARIN DENGAN MEREK YANG SAMA

4.2.3.2 Penolakan terhadap Produk Pesaing (immunity)

1) Tingkat Penolakan Responden terhadap Produk Pesaing

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat penolakan responden

terhadap produk pesaingdi Desa Banjaranpada Tabel 4.27sebagai berikut :

TABEL 4.27 TINGKAT PENOLAKAN RESPONDEN TERHADAP PRODUK PESAING

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

16 Tingkat penolakan responden terhadap produk pesaing.

Sangat Tinggi 0 0 0 Tinggi 32 32 128

Cukup Tinggi 48 48 144 Tidak Tinggi 7 7 14

Page 69: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

181

Sangat Rendah

13 13 13

TOTAL 100 100 299 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.27dapat dilihat tentangtingkat penolakan responden

terhadap produk pesaing,sebagian kecil7 responden (7%) menyatakan tidak

tinggi dan 13 responden (13%) menyatakan sangat rendah. Hampir

setengahnya48 responden (48%) menyatakan penolakannya cukup tinggi

terhadap produk pesaing. 32 responden (32%) menyatakan tinggi. Dengan

demikian dapat disimpulkan sebagian besar yaitu sebanyak 69%

[13%+32%+(48%:2)] responden menyatakan penolakannya cukup tinggi

terhadap produk pesaing.

Sebagian kecil responden pengguna margarin Blue Band menyatakan

penolakannya cukup tinggi terhadap produk pesaing sebanyak 20 orang, yang

menyatakan tinggi sebanyak 19 orang dan yang menyatakan sangat rendah

sebanyak 7 orang. Sebagian kecil responden pengguna margarin Simas Palmia

yang menyatakan penolakannya cukup tinggi sebanyak 17 orang, yang

menyatakan tinggi 11 orang dan yang menyatakan sangat rendah sebanyak 5

orang. Sedangkan responden pengguna margarin Forvita sebagian kecil

menyatakan penolakannya cukup tinggi sebanyak 11 orang, yang menyatakan

tinggi 2 orang, yang menyatakan sangat rendah sebanyak 1 orang dan yang

menyatakan rendah sebanyak 7 orang. Berikut ini Gambar 4.27 yang

menggambarkan tanggapan responden mengenai tingkat penolakannya

terhadap produk pesaing.

Page 70: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

182

0

5

10

15

20

Sangat

Tinggi

Tinggi Cukup

Tinggi

Rendah Sangat

Rendah

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil pengolahan data 2011

GAMBAR 4.27 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI TINGKAT PENOLAKAN TERHADAP

PRODUK PESAING

4.2.3.3 Penciptaan Prospek /menarik Pelanggan Baru(refers other)

1) Tingkat merekomendasikan produk margarinkepada orang lain

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat merekomendasikan

produk margarin kepada orang lain di Desa Banjaranpada Tabel 4.28sebagai

berikut :

TABEL 4.28 TINGKAT MEREKOMENDASIKAN PRODUK MARGARIN

KEPADA ORANG LAIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

17 Tingkat merekomendasikan produk margarin kepada orang lain.

Sangat Sering 0 0 0 Sering 18 18 72

Cukup Sering 41 41 123 Jarang 37 37 74 Sangat Jarang

4 4 4

TOTAL 100 100 273 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.28dapat dilihat tentangtingkat merekomendasikan

produk margarin kepada orang lain, hampir setengahnya 18 responden (18%)

Page 71: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

183

menyatakan sering, 41 responden (41%) menyatakan cukup sering dalam

merekomendasikan margarin kepada orang lain dan 37 responden (37%)

menyatakan jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan hampir

setengahnyayaitu sebanyak38,5%[0%+18%+(41%:2)] responden menyatakan

tingkat merekomendasikan produk margarin kepada orang lain cukup sering.

Responden pengguna margarin Blue Band sebagian kecil menyatakan

sangat jarang yaitu sebanyak 4 orang. Yang menyatakan jarang sebanyak 19

orang, yang menyatakan sering sebanyak 8 orang dan cukup sering sebanyak 15

orang. Responden pengguna margarin Simas palmia sebagian kecil menyatakan

cukup sering sebanyak 16 orang, yang menyatakan sering sebanyak 7 orang,

dan yang menyatakan jarang sebanyak 10 orang. Responden pengguna

margarin Forvita sebagian kecil menyatakan jarang sebanyak 8 orang, yang

menyatakan cukup sering 12 orang. Berikut ini Gambar 4.28 yang

menggambarkan tingkat merekomendasikan produk margarin yang digunakan

kepada orang lain.

0

5

10

15

20

Sangat

Sering

Sering Cukup

Sering

Jarang Sangat

Jarang

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.28 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI TINGKAT MEREKOMENDASIKAN

MARGARINYANG DIGUNAKAN KEPADA ORANG LAIN

Page 72: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

184

2) Tingkat ajakan responden kepada orang lain untuk terus menggunakan

margarin

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat ajakan responden

kepada orang lain untuk terus menggunakan margarindi Desa Banjaranpada

Tabel 4.29sebagai berikut :

TABEL 4.29 TINGKAT AJAKAN KEPADA ORANG LAIN UNTUK

TERUS MENGGUNAKAN MARGARIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

18 Tingkat ajakan responden kepada orang lain untuk terus menggunakan margarin.

Sangat Sering 0 0 0 Sering 0 0 0

Cukup Sering 46 46 138 Jarang 42 42 84

Sangat Jarang 12 12 12 TOTAL 100 100 234

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.29dapat dilihat tentangtingkat ajakan responden

kepada orang lain untuk terus menggunakan margarin, sebagian kecil

menyatakan sangat jarang yaitu sebanyak 12 responden (12%), hampir

setengahnya46 responden (46%) menyatakan cukup sering dalam mengajak

orang lain untuk menggunakan margarin kepada orang lain dan 42 responden

(42%) menyatakan jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian kecil

yaitu sebanyak 23%[0%+0%+(46%:2)] responden menyatakan jarang untuk

mengajak orang lain menggunakan margarin.

Responden pengguna margarin sebagian kecil menyatakancukup sering

mengajak orang lain untuk menggunakan Blue Band yaitu sebanyak 26 orang,

yang menyatakan jarang sebanyak 14 orang, sebanyak 6 orang menyatakan

Page 73: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

185

sangat jarang. Responden pengguna margarin Simas Palmia sebagian kecil

menyatakan cukup sering mengajak orang lain menggunakan margarin Simas

Palmia, yang menyatakan cukup sering sebanyak 20 orang, yang menyatakan

jarang sebanyak 8 orang dan yang menyatakan sangat jarang sebanyak 5 orang.

Sedangkan responden pengguna margarin Forvita sebagian kecil menyatakan

jarang sebanyak 20 orang, dan yang menyatakan sangat jarang sebanyak 1

orang. Berikut ini Gambar 4.29 yang menggambarkan tanggapan responden

terhadap tingkat ajakan menggunakan margarin yang digunakan kepada orang

lain.

0

5

10

15

20

25

30

Sangat

Sering

Sering Cukup

Sering

Jarang Sangat

Jarang

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.29 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI TINGKAT AJAKAN KEPADA

ORANG LAIN UNTUK TERUS MENGGUNAKAN MARGARIN

3) Tingkat menceritakan hal positif tentang margarinkepada orang lain

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat menceritakan hal positif

tentang margarin kepada orang lain di Desa Banjaranpada Tabel 4.30sebagai

berikut :

Page 74: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

186

TABEL 4.30 TINGKAT MENCERITAKAN HAL POSITIF TENTANG MARGARIN KEPADA

ORANG LAIN

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

19 Tingkat menceritakan hal positif tentang margarin kepada orang lain

Sangat Sering 0 0 0 Sering 0 0 0

Cukup Sering 47 47 141 Jarang 41 41 82

Sangat Jarang 12 12 12 TOTAL 100 100 235

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.30dapat dilihat tentangtingkat menceritakan hal

positif tentang margarin kepada orang lain,sebagian kecilsebanyak 12 responden

(12%) menyatakan sangat jarang. Hampir setengahnya47 responden (48%)

menyatakan cukup sering, 41 responden (41%) menyatakan jarang. Dengan

demikian dapat disimpulkan sebagian kecilyaitu sebanyak

23,5%[0%+0%+(47%:2)] responden menyatakan jarang dalam menceritakan hal

positif tentang margarin kepada orang lain.

Responden pengguna margarin Blue Band sebagian kecil menyatakan

cukup sering sebanyak 23 orang, yang menyatakan jarang sebanyak 17 orang

yang menyatakan sangat jarang sebanyak 6 orang. Responden pengguna

margarin Simas Palmia sebagian kecil menyatakan cukup sering sebanyak 20

orang, yang menyatakan sangat jarang5 orang dan 8 orang menyatakan jarang.

Sedangkan responden pengguna margarin Forvita sebagian kecil menyatakan

jarang sebanyak 13 orang, yang menyatakan cukup sering sebanyak 7 orang

dan paling sedikit yaitu sebanyak 1 orang menyatakan sangat jarang

menyatakan hal positif tentang margarin. Berikut ini Gambar 4.30 yang

menggambarkan mengenai tanggapan responden terhadap tingkat menceritakan

hal positif tentang margarin yang digunakan.

Page 75: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

187

0

5

10

15

20

25

Sangat

Sering

Sering Ckup

Sering

Jarang Sangat

Jarang

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.30 TANGGAPAN RESPONDEN TERHADAP TINGKAT MENCERITAKAN HAL

POSITIF MARGARIN YANG DIGUNAKAN KEPADA ORANG LAIN

4.2.3.4 Pembelian Di luar Lini Produk(purchase across product or service

lines)

1) Tingkat pembelian di luar lini produk

Berdasarkan hasil pengolahan data yang diambil dari jawaban responden

atas pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan, maka dapat

diperoleh hasil tanggapan responden mengenai tingkat pembelian di luar lini

produk di Desa Banjaranpada Tabel 4.31sebagai berikut :

TABEL 4.31 TINGKAT PEMBELIAN DI LUAR LINI PRODUK

No Pernyataan Alternatif Jawaban

Frekuensi (F)

Persentase (%) Skor

20 Tingkat pembelian di luar lini produk

Sangat Tinggi 20 20 100 Tinggi 44 44 176

Cukup Tinggi 31 31 93 Tidak Tinggi 4 4 8

Sangat Rendah

1 1 1

TOTAL 100 100 378 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Page 76: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

188

Berdasarkan Tabel 4.31dapat dilihat tentangtingkat pembelian di luar lini

produk,sebagian kecilsebanyak 1 responden (1%) menyatakan sangat rendah, 4

responden (4%) menyatakan rendah. Hampir setengahnya44 responden (44%)

menyatakan tinggi, 31 responden (31%) menyatakan cukup tinggi dan sebagian

kecil 20 responden (20%) menyatakan sangat tinggi . Dengan demikian dapat

disimpulkan hampir seuruhnya yaitu sebanyak 79.5%[20%+44%+(31%:2)]

responden menyatakan pembelian di luar lini produk tinggi.

Responden pengguna margarin Blue Band kebanyakan menyatakan tinggi

sebanyak 20 orang, yang menyatakan sangat tinggi yaitu sebanyak 15 orang dan

yang menyatakan cukup tinggi sebanyak 11 orang. Responden pengguna

margarin Simas Palmia sebagian kecil menyatakan tinggi sebanyak 21 orang,

yang menyatakan sangat tinggi yaitu sebanyak 5 orang dan 7 orang menyatakan

cukup tinggi. Sedangkan responden pengguna margarin Forvita sebagian kecil

menyatakancukup tinggi yaitu sebanyak 13 orang, yang menyatakan tinggi

sebanyak 3 orang, yang menyatakan tidak tinggi sebanyak 1 orang dan sangat

tidak tinggi sebanyak 4 orang.Berikut ini Gambar 4.31 yang menggambarkan

tanggapan responden mengenai tingkat pembelian di luar lini produk.

0

5

10

15

20

25

Sangat

Tinggi

Tinggi Cukup

Tinggi

Rendah Sangat

Rendah

Blue Band

Simas Palmia

Forvita

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

GAMBAR 4.31 TANGGAPAN RESPONDEN MENGENAI TINGKAT PEMBELIAN DILUAR LINI

PRODUK

Page 77: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

189

Berdasarkan hasil tanggapan responden pada hasil penelitian dapat

diketahui hasil gambaran mengenai loyalitas pelanggandari hasil rekapitulasi

yang disajikan pada Tabel 4.32 sebagai berikut:

TABEL 4.32 REKAPITULASI INDIKATOR LOYALITAS PELANGGAN

No. Ukuran Perolehan Skor

Skor Ideal

%

1. Repeat Purchase (pembelian ulang) Tingkat pembelian ulang 286 500 57.2 Tingkat keinginan untuk terus menggunakan margarin dengan merek yang sama

284 500 56.8

Sub Total 570 1000 57. 2. Immunity (penolakan terhadap produk pesaing)

Tingkat penolakan responden terhadap produk pesaing

299 500 59.8

Sub Total 299 500 59.8 3. Refers Other (penciptaan prospek)

Tingkat merekomendasikan produk margarin kepada orang lain.

273 500 58.4

Tingkat ajakan responden kepada orang lain untuk terus menggunakan margarin

234 500 46.8

Tingat menceritakan hal positif tentang margarin kepada orang lain.

260 500 52.4

Sub Total 767 1500 51. 4. Purchase across product or service lines Retention(Pembelian di

luar lini produk)

Tingkat Pembelian di luar lini produk 378 500 75.6 Sub Total 378 500 75.6

TOTAL SKOR 2014 3500 57.5 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.32 aspek loyalitas pelanggan pada margarin

memperoleh skor 2.014 apabila di persentasekan kedalam skor ideal maka

diperoleh persentase sebesar 57.5% yang artinya menurut Moh Ali (1985:184)

termasuk kedalam kategori “sebagian besar” responden menyatakan bahwa

loyalitas pelanggan pada margarin cukup tinggi. Indikator paling tinggi yaitu

purchase across product or service lines retention(Pembelian di luar lini

Page 78: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

190

produk)dengan skor 75.6%, indikator lainnya yaitu Immunity (penolakan terhadap

produk pesaing)dengan skor 59.8%,repeat purchase (pembelian ulang) sebesar

57%, dan indikator yang paling rendah yaitu refers other (penciptaan

prospek)dengan skor 51%.

Indikator loyalitas pelanggan terdiri dari repeat purchase (pembelian

ulang) terdapat 2 item pertanyaan yaitu mengenai tingkat pembelian ulang dan

tingkat keinginan untuk terus menggunakan margarin dengan merek yang sama.

Indikator immunity (penolakan terhadap produk pesaing) terdiri dari 1 item

pertanyaan yaitu mengenai tingkat penolakan responden terhadap produk

pesaing. Indikator refers other (penciptaan prospek) terdiri dari 3 pertanyaan

mengenai tingkat merekomendasikan produk margarin kepada orang lain, tingkat

ajakan responden kepada orang lain untuk terus menggunakan margarin dan

tingkat menceritakan hal positif tentang margarin kepada orang lain. Indikator

purchase across productor service lines retention(Pembelian di luar lini produk)

terdiri dari 1 item pertanyaan mengenai tingkat pembelian di luar lini produk.

Berdasarkan Tabel 4.32 dapat diketahui bahwa indikator yang

memperoleh skor paling tinggi yaitu purchase across productor service lines

retention(Pembelian di luar lini produk) dengan item pertanyaan tingkat

pembelian di luar lini produk. Hal ini disebabkan karena responden banyak

menggunakan produk dari nama produsen yang sama dengan produk yang

berbeda seperti PT Unilever Indonesia, misalnya Axe untuk merek deodoran,

Blue Band untuk margarin, Domestos untuk obat nyamuk, Omountuk sabun

deterjen, Pepsodent untuk pasta gigi dan Sunsilk untuk sampo. PT Indofood

Sukses Makmur selain merek Simas Palmia untuk margarin, terdapat produk lain

yang banyak dibeli responden yaitu Indomie untuk mie instant, segitiga biru untuk

Page 79: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

191

tepung terigu, Bimoli untuk minyak goreng, Indomilk untuk susu kental manis.

Sadangkan PT Bina Karya Prima selain margarin Forvita juga ada sabun Shinzui

yang dibeli responden.

Sedangkan perolehan skor terendah yaitu indikator refers other

(penciptaan prospek) pada item pertanyaan tingkat ajakan responden kepada

orang lain untuk terus menggunakan margarin. Hal ini disebabkan karena produk

margarin sudah lama berkembang di pasaran dan setiap orang sudah memiliki

pilihannya masing-masing sehingga sudah sangat jarang orang

merekomendasikan margarin. Selain itu margarin merupakan kebutuhan

sekunder atau sifatnya hanya melengkapi saja.

Skor ideal loyalitas pelanggan adalah 3500 untuk 7 item pertanyaan.

Perolehan skor berdasarkan hasil pengolahan data pada variabel loyalitas

pelanggan pembelian adalah 2.014. Sedangkan untuk mencari daerah kontinum

yang menunjukkan wilayah ideal dari tanggapan responden terhadap loyalitas

pelanggan, berdasarkan rumus menurut Sugiyono (2008:135) adalah sebagai

berikut:

Mencari Skor Tertinggi LoyalitasPelanggan

Skor Ideal = Skor Tertinggi

x Jumlah Butir Pertanyaan

X Jumlah Responden

Skor Ideal = 5 x 7 X 100 =3.500

Mencari Skor TerendahLoyalitas Pelanggan

Skor Terendah = Skor

Terendah

x Jumlah Butir

Pertanyaan

x Jumlah

Responden

Skor Terendah = 1 x 7 x 100 = 700

Mencari Panjang Interval Kelas Loyalitas Pelanggan

Hal ini secara kontinum dapat dibuat kategori sebagai berikut:

Page 80: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

192

Sumber: Diolah Dari Hasil Penelitian 2011

GAMBAR 4.32 HASIL KONTINUM LOYALITAS PELANGGAN

Berdasarkan gambar 4.32 nilai kontinum loyalitas pelanggan yaitu 2.014

sesuai dengan data penelitian, termasuk dalam kategori tinggi. Jadi tanggapan

responden terhadap loyalitas pelanggan pada margarin yang terdiri dari repeat

purchase (pembelian ulang), immunity (penolakan terhadap produk pesaing),

refers other (penciptaan prospek) dan purchase across product or service lines

retention (pembelian di luar lini produk) termasuk dalam kategori tinggi.

Berdasarkan indikator tersebut maka faktor yang berpengaruh besar pada tingkat

loyalitas pelanggan adalah purchase across product or service lines

retention(Pembelian di luar lini produk)dengan skor 75.6%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat loyalitas pelanggan

pada margarin tinggi. Tujuan utama dari setiap perusahaan yang berorientasi

kepada pasar sasarannya adalah pencapaian kepuasan pelanggan, memenuhi

kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ekspektasi pelanggan. Kepuasan

merupakan perasaaan yang timbul dari pemenuhan antara kinerja yang diterima

pelanggannya dengan harapannya. Kepuasan pelanggan dapat menghasilkan

pembelian kembali dan akan berlanjut menjadi kesetiaan atau loyalitas.

Loyalitas tidak lepas dari adanya kepuasan pelanggan (customer

satisfaction). Karena menurut beberapa pakar, terdapat hubungan yang erat

700 1400 2800 2100 3500

SangatRendah

CukupTinggi Tinggi

SangatTinggi Rendah

2014

Page 81: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

193

antara kepuasan konsumen dengan loyalitas pelanggan. Diantaranya menurut

Barnes (2003:41) mengatakan bahwa untuk meningkatkan loyalitas, maka

kepuasan pelanggan harus dapat ditingkatkan dan mempertahankan tingkat

kepuasan tersebut dalam jangka panjang. Menurut Matt Hasan (2007:8)

berpendapat bahwa ”A loyal customer in this context probably refers to a

customer who continues to do business with the company.” Artinya pelanggan

yang setia dalam konteks ini adalah pelanggan yang terus melakukan bisnis

dengan perusahaan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diatas bahwa kualitas produk

dan jika harga yang ditawarkan oleh perusahaan mampu diterima dengan baik

oleh konsumen, dalam hal ini kualitas produk yang baik dan didukung dengan

persepsi konsumen yang positif terhadap harga akan membuat konsumen

tertarik untuk melakukan pembelian dan akhirnya menimbulkan sikap loyalitas

dan tidak beralih kepada merek lain.

4.2.4 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pelanggan Margarin

Berdasarkan hasil analisis data, maka diperoleh kesimpulan bahwa

kualitas produk mempunyai hubungan dengan loyalitas pelanggan, dimana nilai

korelasi (r) adalah sebesar 0,224. Hal ini berarti bahwa antara kualitas produk

dengan loyalitas pelanggan yang akan dibentuk mempunyai korelasi dalam

kategori rendah. Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan koefisien determinasi

yaitu dengan menguadratkan koefisien korelasi r2X100%= (0,224)2X100%

diperoleh hasil sebesar 5.02% berarti bahwa perubahan variabel loyalitas

pelanggan sebesar 5.02% dipengaruhi oleh kualitas produk. Sedangkan 94.98%

perubahan loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.

Page 82: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

194

Adapun untuk menguji loyalitas pelanggan maka dapat diketahui melalui

tabel anova atau Ftest dimana Fhitung yaitu sebesar 28.290 dengan taraf signifikansi

sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, sedangkan Ftabel sebesar

3.26 (dapat dilihat dalam lampiran) dikarenakan nilai Fhitung > Ftabel (28.290>

3.26), maka dapat disimpulkan Ho ditolak, artinya terdapat hubungan linear

antara kualitas produk dengan loyalitas pelanggan.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel

perhitungan uji signifikansi dengan menggunakan alpha 0,05 pada uji satu pihak

dengan derajat kebebasan (dk)n-2, (dk)=100-2 maka dk=98 diperoleh thitung dan

ttabel dengan taraf kesalahan 5%.

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan uji t secara parsial

yang dilakukan untuk kualitas produk yaitu 5.319 > 1,98 yang berarti kualitas

produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Pernyataan tersebut diperoleh melalui pengujian hipotesis yang

menggunakan metode regresi linier, regresi tersebut ditunjukkan dengan

perolehan loyalitas pelanggan sebesar 12.989 dimana hasil tersebut dapat

diartikan bila nilai setiap penambahan 1 satuan nilai kualitas produk akan

meningkatkan loyalitas pelanggan yaitu sebesar 12.989 ditambah 0.562 dari

kualitas produk (Y=12.989 +0.562X1), dimana koefisien determinasi (r2) yaitu

0,224 termasuk kategori rendah berada diantara (0,20 - 0,399). Ini berarti kualitas

produk dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan.Salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah kualitas produk. Salah satu cara yang

dapat dilaksanakan perusahaan adalah dengan mempertahankan kualitas

produk untuk mencapai tingkat loyalitas pelanggan.

Page 83: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

195

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suatu produk harus

memiliki kualitas yang optimal dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan

dengan bahan baku yang berkualitas tinggi serta memperhatikan kesehatan bagi

tubuh (sanitasi) maka pelanggan akan mampu mengingat produk tersebut

berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya dalam menggunakan produk

tersebut, yang pada akhirnya dapat meningkatkan loyalitas.

Menurut J.Paul Peter and James H. Donnelly,Jr (2007:82) bahwa “Kualitas

dapat didefinisikansebagaiderajat keunggulan atau suatu produk memiliki

superioritas yang tinggi sehingga dapat memuhi kebutuhan konsumen dan

kembali lagi membeli produk yang sama.”

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa apabila dapat

meningkatkan kualitas produk margarin sehingga bisa memuaskan kebutuhan

konsumen maka konsumen akan semakin loyal pada produk margarin.

4.2.5 Pengaruh Persepsi Harga terhadap Loyalitas Pelanggan

Berdasarkan hasil analisis data, maka diperoleh kesimpulan bahwa

persepsi harga mempunyai hubungan dengan loyalitas pelanggan, dimana nilai

korelasi (r) adalah sebesar 0,203. Hal ini berarti bahwa antara kualitas produk

dengan loyalitas pelanggan yang akan dibentuk mempunyai korelasi dalam

kategori rendah. Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan koefisien determinasi

yaitu dengan menguadratkan koefisien korelasi r2X100%= (0,203)2X100%

diperoleh hasil sebesar 5.02% berarti bahwa perubahan variabel loyalitas

pelanggan sebesar 4.12% dipengaruhi oleh persepsi harga. Sedangkan 95.88%

perubahan loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.

Page 84: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

196

Adapun untuk menguji loyalitas pelanggan maka dapat diketahui melalui

tabel anova atau Ftest dimana Fhitung yaitu sebesar 25.005 dengan taraf signifikansi

sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, sedangkan Ftabel sebesar

3.26 (dapat dilihat dalam lampiran) dikarenakan nilai Fhitung > Ftabel (25.005>

3.26), maka dapat disimpulkan Ho ditolak, artinya terdapat hubungan linear

antara persepsi harga dengan loyalitas pelanggan.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel

perhitungan uji signifikansi dengan menggunakan alpha 0,05 pada uji satu pihak

dengan derajat kebebasan (dk)n-2, (dk)=100-2 maka dk=98 diperoleh thitung dan

ttabel dengan taraf kesalahan 5%.

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan uji t secara parsial

yang dilakukan untuk persepsi harga yaitu 5 > 1,98 yang berarti persepsi harga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Pernyataan tersebut diperoleh melalui pengujian hipotesis yang

menggunakan metode regresi linier, regresi tersebut ditunjukkan dengan

perolehan loyalitas pelanggan sebesar 18.502 dimana hasil tersebut dapat

diartikan bila nilai setiap penambahan 1 satuan nilai persepsi harga akan

meningkatkan loyalitas pelanggan yaitu sebesar 18.502 ditambah 0.569 dari

persepsi harga (Y=18.502 +0.569X2), dimana koefisien determinasi (r2) yaitu

0,203 termasuk kategori rendah berada diantara (0,20 - 0,399). Ini berarti

persepsi harga dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan.Salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah persepsi harga. Salah satu cara

yang dapat dilaksanakan perusahaan adalah dengan mempertahankan persepsi

harga yang baik untuk mencapai tingkat loyalitas pelanggan.

Page 85: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

197

Menurut Jarvenppa dan Todd, (1997:120); Liu dan Arnett, (2000:34)

bahwa “Persepsi harga memainkan peranan yang cukup penting dalam

penentuan kepuasan setelah pembelian dan untuk mempengaruhi konsumen

untuk kembali membeli produk yang sama.”

Valerie dan Zeithaml (2009:14) menyatakan “Nilai pelanggan diartikan

sebagai “Seluruh penilaian konsumen terhadap kegunaan produk berdasarkan

pada persepsi apa yang diterima dan apa yang diberikan”. Terdapat dua

gambaran pokok pada nilai yang diterima pelanggan (Costumer Perceived

Value). Pertama, Costumer Perceived Value (CPV) merupakan hasil dari

persepsi pelanggan sebelum pembelian (harapan), evaluasi selama transaksi

(harapan versus penerimaan), dan penilaian setelah pembelian (setelah

penggunaan). Kedua, CPV melibatkan perbedaan antara manfaat yang diterima

dan pengorbanan yang diberikan. Menurut Monroe (2003:46) “Persepsi para

pembeli terhadap nilai menggambarkan sebuah pertukaran antara kualitas atau

manfaat yang diterima dari produk dengan pengorbanan yang mereka berikan

dan biaya yang dikeluarkan untuk membayar harga peroduk.”

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa apabila harga

sesuai dengan produk margarin yang ditawarkan sehingga bisa memuaskan

kebutuhan konsumen maka konsumen akan kembali membeli produk tersebut

dan semakin loyal pada produk margarin.

4.2.6 Pengaruh Persepsi Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Loyalitas

Pelanggan

Berdasarkan hasil analisis data, maka diperoleh kesimpulan bahwa

kualitas produk dan persepsi harga mempunyai hubungan dengan loyalitas

Page 86: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

198

pelanggan, dimana nilai korelasi (r) adalah sebesar 0,304. Hal ini berarti bahwa

antara kualitas produk dan persepsi harga dengan loyalitas pelanggan yang akan

dibentuk mempunyai korelasi dalam kategori rendah. Hal ini terbukti dengan hasil

perhitungan koefisien determinasi yaitu dengan menguadratkan koefisien

korelasi r2X100%= (0,304)2X100% diperoleh hasil sebesar 9.25% berarti bahwa

perubahan variabel loyalitas pelanggan sebesar 9.25% dipengaruhi oleh kualitas

produk dan persepsi harga. Sedangkan 90.75% perubahan loyalitas pelanggan

dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.

Adapun untuk menguji loyalitas pelanggan maka dapat diketahui melalui

tabel anova atau Ftest dimana Fhitung yaitu sebesar 21.135 dengan taraf signifikansi

sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%, sedangkan Ftabel sebesar

3.26 (dapat dilihat dalam lampiran) dikarenakan nilai Fhitung > Ftabel (21.135>

3.26), maka dapat disimpulkan Ho ditolak, artinya terdapat hubungan linear

antara kualitas produkdan persepsi harga dengan loyalitas pelanggan.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel

perhitungan uji signifikansi dengan menggunakan alpha 0,05 pada uji satu pihak

dengan derajat kebebasan (dk)n-2, (dk)=100-2 maka dk=98 diperoleh thitung dan

ttabel dengan taraf kesalahan 5%.

Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan berdasarkan uji t secara parsial

yang dilakukan untuk kualitas produkyaitu 3.736> 1,98 yang berarti kualitas

produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Sedangkan hasil dari uji t untuk persepsi harga yaitu 3.328> 1,98 hal tersebut

berarti persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

pelanggan.

Page 87: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

199

Pernyataan tersebut diperoleh melalui pengujian hipotesis yang

menggunakan metode regresi linier ganda, regresi tersebut ditunjukkan dengan

perolehan loyalitas pelanggan sebesar 10.312 dimana hasil tersebut dapat

diartikan bila nilai setiap penambahan 1 satuan nilai kualitas produk dan persepsi

hargaakan meningkatkan loyalitas pelanggan yaitu sebesar 10.312 ditambah

0.412 dari kualitas produk ditambah 0.390 dari persepsi harga (Y=10.312

+0.412X1 + 0.390X2), dimana koefisien determinasi (r2) yaitu 0,304 termasuk

kategori rendah berada diantara (0,20 - 0,399). Ini berarti kualitas produk dan

persepsi harga dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan.Salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah kualitas produk dan persepsi

harga. Untuk dapat mencapai tingkat loyalitas pelanggan yang tinggi, salah satu

cara yang dapat dilaksanakan perusahaan adalah dengan mempertahankan

kualitas produk dan dengan harga yang dipersepsikan baik oleh konsumen.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa suatu produk harus

memiliki kualitas yang optimal dengan harga yang dipersepsikan dengan baik

dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dengan bahan baku yang

berkualitas tinggi serta memperhatikan kesehatan bagi tubuh (sanitasi) maka

pelanggan akan mampu mengingat produk tersebut berdasarkan pengalaman

dan pengetahuannya dalam menggunakan produk tersebut, yang pada akhirnya

dapat meningkatkan loyalitas.

Griffin (2005:31) berpendapat bahwa “Pelanggan yang loyal memandang

seberapa besar harga yang ditawarkan suatu produk jika sesuai dengan kualitas

yang dirasakan, pelanggan akan merasa puas dan loyal terhadap produk

tersebut”.

Page 88: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

200

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa apabila dapat

meningkatkan kualitas produk margarin dan dengan harga yang dipersepsikan

baik sehingga bisa memuaskan kebutuhan konsumen maka konsumen akan

semakin loyal pada produk margarin.

Menjadi konsumen yang loyal, seseorang harus melalui beberapa tahapan

yang melalui suatu proses yang dapat berlangsung lama. Dalam memperhatikan

masing-masing tahap dan memenuhi kebutuhan dalam setiap tahap tersebut,

perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk membentuk calon pembeli

menjadi konsumen yang loyal. Hill (2000:61) menjelaskan bahwa tahapan

loyalitas terbagi atas enam tahapan sebagai berikut :

1. Suspect (Tersangka)

This segment includes all the buyer of the product/service category in

the market place. Suspect are either unware of your organization’s

product or service or have no inclination to purchase it.

Segmen ini meliputi semua kategori pembelian barang/jasa dalam

pasar.Suspect tidak hanya menyadari keberadaan produk dari suatu

perusahaan atau tidak ada kecenderungan untuk membeli.

2. Prospect (Calon Pelanggan)

Prospect are potensial customers who have some attraction towards

your organization but have not yet taken to step of doing business with

you.

Prospek adalah pelanggan potensial yang memiliki daya tarik

terhadap suatu organisasi atau perusahaan tetapi belum terjadi

tindakan bisnis dengan perusahaan tersebut.

3. Customer (Pelanggan)

Page 89: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

201

Typically a one-of purchaser of your product (although the category

may include some repeat buyers) who has no feeling of loyalty

towards your organization.

Pembeli produk suatu perusahaan, termasuk beberapa pembeli ulang

yang belum merasa loyal terhadap perusahaan tersebut.

4. Clients (Klien)

Repeat customers who have positive felings of loyalty towards your

organization but who support is passive rather than active towards

your organization.

Pelanggan yang memiliki perasaan positif untuk loyal terhadap suatu

perusahaan tetapi dukungannya terhadap perusahaan masih pasif.

5. Advocate (Pendukung)

Clients who actively support your organization by recommending it to

others.

Pelanggan yang secara aktif mendukung suatu perusahaan dengan

merekomendasikan kepada orang lain.

6. Partners (Mitra)

A partnership is the strongest form of customer supplier relationship

which is sustained both parties it as mutually beneficial.

Persekutuan adalah bentuk hubungan saling menguntungkan antara

supplier (pemasok) dan pelanggan yang berlangsung terus menerus.

Lebih jelasnya mengenai tingkat loyalitas pelanggan di atas dapat dilihat

pada gambar piramida loyalitas pelanggan menurut Hill berikut ini.

Page 90: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

THE LOYALTY PYRAMID

Berdasarkan Gambar 4.33 di atas dapat dilihat

di Desa Banjaran 100% termasuk kategori

perusahaan margarin

loyal terhadap produk

artinya bahwa pelanggan margarin di Desa Banjaran memiliki perasaan positif

untuk loyal terhadap

Sebesar 32% pelanggan margarin termasuk kategori

yang secara aktif mendukung suatu perusahaan dengan merekomendasikan

kepada orang lain.

4.3 Pengujian Hipotesis Pengaruh

terhadap Loyalitas Pelanggan Margarin

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh

Kualitas Produkdan Persepsi Harga

bagaimana pengaruh

GAMBAR 4.33

THE LOYALTY PYRAMID PELANGGAN MARGARIN DI DESA BANJARAN

Gambar 4.33 di atas dapat dilihat bahwa pela

di Desa Banjaran 100% termasuk kategori customersyaitu pembeli produk suatu

margarin, termasuk beberapa pembeli ulang yang belum merasa

produk tersebut. Sebesar 68% termasuk kategori

artinya bahwa pelanggan margarin di Desa Banjaran memiliki perasaan positif

untuk loyal terhadap margarin tetapi dukungannya pada perusahaan masih pasif.

Sebesar 32% pelanggan margarin termasuk kategori advocates

yang secara aktif mendukung suatu perusahaan dengan merekomendasikan

Pengujian Hipotesis Pengaruh Persepsi Kualitas Produk dan Harga

terhadap Loyalitas Pelanggan Margarin

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh

Persepsi Hargaterhadap Loyalitas Pelanggan

bagaimana pengaruh Kualitas produkdan Persepsi Harga hingga menimbulkan

Partners

Advocates

32%

Clients

68%

Customers 100%

Prospect

Suspect

202

PELANGGAN MARGARIN DI DESA BANJARAN

pelanggan margarin

embeli produk suatu

, termasuk beberapa pembeli ulang yang belum merasa

Sebesar 68% termasuk kategori clients yang

artinya bahwa pelanggan margarin di Desa Banjaran memiliki perasaan positif

perusahaan masih pasif.

advocatesyaitu pelanggan

yang secara aktif mendukung suatu perusahaan dengan merekomendasikan

Kualitas Produk dan Harga

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh

Loyalitas Pelanggan pada margarin,

hingga menimbulkan

Page 91: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

203

Loyalitas Pelanggan. Untuk menguji pengaruh antara pelaksanaan Kualitas

Produkdan Persepsi Harga dengan tingkat Loyalitas Pelanggan, maka dilakukan

uji statistik regresi ganda dengan aplikasi software SPSS (Statistical Product for

Service Solution) 18,0 dan dibantu software microsoft excel. Hasil uji statistik

yang dilakukan dengan analisis regresi ganda untuk mengetahui pengaruh

antara variabel pengaruh Kualitas Produkdan Persepsi Harga terhadap Loyalitas

Pelanggan ini disajikan hasilnya dalam beberapa tabel sebagai berikut.

4.3.1 Analisis Korelasi

Hasil dari pengolahan data untuk mengetahui korelasi atau hubungan

antara Kualitas Produkdan Persepsi Harga dengan Loyalitas Pelanggan dapat

dilihat pada Tabel 4.33.

TABEL 4.33 OUTPUT KOEFISIEN KORELASI

Loyalitas

Pelanggan Kualitas Produk

Persepsi Harga

Pearson Correlation

Loyalitas Pelanggan

1,000 ,473 ,451

Kualitas Produk ,473 1,000 ,409 Persepsi Harga ,451 ,409 1,000

Sig. (1-tailed) Loyalitas Pelanggan

. ,000 ,000

Kualitas Produk ,000 . ,000 Persepsi Harga ,000 ,000 .

N Loyalitas Pelanggan

100 100 100

Kualitas Produk 100 100 100 Persepsi Harga 100 100 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Nilai yang diperoleh dari Tabel 4.32 di atas yaitu kualitas produksebesar

0,473 dan persepsi hargasebesar 0,451 artinya terdapat hubungan yang sedang

antara variabel kualitas produk, persepsi hargadanvariabel loyalitas pelanggan,

berdasarkan interpretasi koefisien korelasi nilai r (0,40-0,599). Nilai p-value pada

Page 92: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

204

kolom sig. (1-tailed) 0,000 <0,05 level of significant (α) berarti Ha diterima dan

Ho ditolak. Artinya, kualitas produkdan persepsi harga berkorelasi dengan

loyalitas pelanggan. Secara spesifik, jika kualitas produk dan persepsi

hargamengalami kenaikan maka loyalitas pelanggan akan mengalami kenaikan,

atau jika kualitas produk dan persepsi hargamengalami penurunan maka

loyalitas pelanggan akan mengalami penurunan.

Berdasarkan tabel model summary dengan menggunakan aplikasi

software SPSS 18 maka dapat diperoleh hubungan antara kualitas produk dan

persepsi hargadengan loyalitas pelanggan pada margarin yang terlihat pada

tabel berikut ini:

TABEL 4.34 MODEL SUMMARY

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,551a ,304 ,289 3,661 a. Predictors : (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable : Loyalitas Pelanggan (Y) Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan tabel model summary output SPSS 18, dapat diketahui

bahwa korelasi atau hubungan antara variabel kualitas produk dan persepsi

harga dengan variabel loyalitas pelanggan memperoleh hasil sebesar 0,551

(positif), ini artinya sesuai dengan pedoman untuk memberikan interpretasi

terhadap koefisien korelasi (Sugiyono, 2008:250) maka korelasi antara kualitas

produk dan persepsi harga dengan loyalitas pelanggan termasuk kategori

sedang (0,40–0,599) dengan Standar Error Of Estimate (SEE) sebesar

3,661untuk variabel loyalitas pelanggan. Jika dibandingkan dengan angka

Standar Deviasi (STD) loyalitas pelanggan sebesar 4,342, maka angka ini lebih

kecil, dapat dilihat dalam Tabel 4.31 Ini artinya angka (SEE) baik untuk dijadikan

Page 93: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

205

prediktor dalam menentukan loyalitas pelanggan, di mana angka yang baik untuk

dijadikan sebagai prediktor variabel tergantung harus lebih kecil dari angka

Standar Deviasi (SEE<STD), semakin kecil SEE akan membuat regresi semakin

tepat dalam memprediksi variabel tergantung. Kemudian dari model summary di

atas diperoleh angka R square yang diperoleh sebesar 0,551. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel kualitas produk (X1) dan persepsi harga (X2)

berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan (Y) sebesar 55.1%, yang artinya

55.1% perubahan loyalitas pelanggan disebabkan oleh kualitas produk (X1) dan

persepsi harga (X2), dan sisanya 44.9% dipengaruhi oleh faktor lain diluar

penelitian ini.

TABEL 4.35 DESCRIPTIVE STATISTICS

Mean Std. Deviation N

Loyalitas Pelanggan 28,42 4,342 100 Kualitas produk 27,47 3,658 100 Persepsi Harga 17,42 3,438 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data 2011

4.3.2 Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi ganda dimaksudkan untuk mengetahui hubungan

fungsional secara linear antara ketiga variabel. Analisis ini juga dapat digunakan

untuk memperkirakan berapa tingkat perubahan variabel loyalitas pelanggan

apabila variabel kualitas produk (X1)dan persepsi harga (X2) mengalami

perubahan. Regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

kualitas produk (X1)dan persepsi harga (X2) terhadap loyalitas pelanggan (Y),

output ANOVA dapat dilihat pada Tabel 4.36 dibawah ini:

TABEL 4.36 OUTPUT ANOVAb

Page 94: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

206

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel ANOVA, dapat diketahui besarnya Fhitung melalui uji

ANOVA atau Ftest, yaitu sebesar 21.135, sedangkan Ftabel = 3.26 (dapat dilihat

dalam lampiran), karena nilai Fhitung>Ftabel, yaitu 21.135 > 3.26 maka dapat

disimpulkan Ho DITOLAK dan Ha DITERIMA,artinya ada hubungan linier antara

kualitas produk (X1)dan persepsi harga (X2) dengan loyalitas pelanggan dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi 5%.

Karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa

dipakai untuk memprediksi loyalitas pelanggan (Y) atau dapat disimpulkan bahwa

kualitas produk (X1)dan persepsi harga (X2) berpengaruh terhadap loyalitas

pelanggan (Y).

TABEL 4.37 OUTPUT KOEFISIEN REGRESI

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 10.312 2.901 3.555 .001

Kualitas Produk

.412 .110 .347 3.736 .000

Persepsi Harga

.390 .117 .309 3.328 .001

a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011

Berdasarkan Tabel 4.37 diperoleh nilai t hitung untuk masing-masing

variabel independent, sebagai berikut:

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 566,468 2 283,234 21.135 .000a

Residual 1299,892 97 13,401

Total 1866,360 99 a. Predictors: (Constant), Persepsi Harga, Kualitas Produk

b. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan

Page 95: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

207

1. Uji t untuk Variabel Kualitas Produk

Nilai t hitung untuk variabel kualitas (X1), yaitu sebesar 3.736.Karena t hitung

> t tabel, yakni 3.736> 1.98 (dapat dilihat pada lampiran) maka hal ini dapat

disimpulkan bahwa H0 DITOLAKdanHa DITERIMA.Artinya secara parsial,

kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan.

2. Uji t untuk Variabel Persepsi Harga

Nilai t hitung untuk variabel Persepsi Harga (X2), yaitu sebesar 3.328.Karena

t hitung > t tabel, yakni 3.328> 1.98 maka hal ini dapat disimpulkan bahwa H0

DITOLAKdanHa DITERIMA.Artinya secara parsial, persepsi harga

berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan.

Berdasarkan tabel koefisien regresi di atas, maka diperoleh persamaan

regresi linier ganda antara kualitas produk (X1)dan persepsi harga (X2) dengan

loyalitas pelanggan (Y), yaitu sebagaiberikut: Y = a + b1X1 + b2X2adalah loyalitas

pelanggan (Y) = 10.312 + 0.412X1 + 0.390X2 . Artinya besar perubahan loyalitas

pelnggan (Y) yang terjadi mengikuti perubahan kualitas produk (X1)dan

persepsiharga(X2).

Dari persamaan tersebut dapat ditarik kesimpulan yang menyatakan bahwa:

1. Setiap terjadi peningkatan kualitas produk akan meningkatkan loyalitas

pelanggan sebesar 0.412 satu satuan nilai dan sebaliknya jika terjadi

penurunan kualitas produk akan menurunkan loyalitas pelanggan sebesar

0.412 satu satuan nilai.

2. Setiap terjadi peningkatan persepsi harga akan meningkatkan loyalitas

pelanggan sebesar 0.390 satu satuan nilai dan sebaliknya jika terjadi

Y = a + b1X1 + b2X2

Loyalitas Pelanggan (Y) = 10.312 + 0.412X1 + 0.390X2

Page 96: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

penurunan persepsi harga

0.390 satu satuan nilai

Untuk lebih jelasnya, persamaan tersebut akan digambarkan ke dalam sebuah

diagram garis regresi linier

DIAGRAM GARIS LINIERTERHADAP

Gambar tersebut menunjukan bahwa data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah diagonal. Maka, model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

4.3.3 Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya pengaruh

maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

= (0,551

= 30.36

persepsi harga akan menurunkan loyalitas pelanggan

satu satuan nilai.

Untuk lebih jelasnya, persamaan tersebut akan digambarkan ke dalam sebuah

diagram garis regresi linier ganda pada Gambar 4.34.

GAMBAR 4.34 DIAGRAM GARIS LINIER KUALITAS PRODUK DAN PERSEPSI

TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MARGARIN

Gambar tersebut menunjukan bahwa data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah diagonal. Maka, model regresi memenuhi asumsi

Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X1 dan X

maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

x 100%

551)2 x 100%

36%

208

loyalitas pelanggan sebesar

Untuk lebih jelasnya, persamaan tersebut akan digambarkan ke dalam sebuah

PERSEPSI HARGA LOYALITAS PELANGGAN MARGARIN

Gambar tersebut menunjukan bahwa data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah diagonal. Maka, model regresi memenuhi asumsi

dan X2 terhadap Y,

Page 97: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

209

Nilai tersebut dapat dilihat pula pada output koefisien korelasi pada

lambang R square. Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa besarnya KD

(koefisien determinasi) adalah 30.36% yang berarti bahwa perubahan pada

variabel Y sebesar 30.36% dipengaruhi oleh perubahan pada variabel X1 dan X2.

Dengan kata lain loyalitas pelanggan 30.36% dipengaruhi oleh kualitas produk

dan persesi harga. Sedangkan(100% - 30.36% = 69.63%) sisanya sebesar

69.63% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain di luar penelitian ini.

4.4 Implikasi Penelitian Terhadap Pendidikan

Pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran yang strategis bagi

bangsa Indonesia dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Salah satu

tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 pada

alinea ke empat adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Untuk mewujudkan

hal tersebut dibutuhkan usaha yang terencana dan terprogram dengan jelas

dalam agenda pemerintahan yang berupa penyelenggaraan pendidikan.

Berhasil tidaknya penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggung jawab

berbagai pihak, antara lain pemerintah, masyarakat, keluarga dan sekolah.

Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di tingkat persekolahan merupakan

tanggung jawab pihak sekolah dan terutama para guru yang langsung

berinteraksi dengan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

pendidikan sangat diperlukan dalam perkembangan hidup manusia oleh karena

itu pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam Undang

Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa:

Page 98: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

210

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam

aspek praktis (guna laksana) yaitu untuk memberikan masukan dalam bidang

pendidikan dalam membangun suatu organisasi yang handal dan kompeten

dalam dunia pendidikan. Sehingga dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam

mengembangkan strategi belajar mengajar guna meningkatkan kualitas di masa

yang akan datang melalui temuan hasil penelitian yang dapat diterapkan ke

dalam proses belajar mengajar yang didasari oleh visi dan misi yang telah

dirumuskan oleh sekolah.

Dengan mengimplikasikan konsep pemasaran (kualitas produk dan

persepsi harga)kedalam pemasaran jasa (pendidikan di SMK). Dalam hal ini

penulis mengimplikasikan konsep kualitas produk dan persepsi hargapada

margarinke dalam konsep pendidikan di SMK. Berdasarkan hasil penelitian

kualitas produkdan persepsi harga berpengaruh positif terhadap loyalitas

pelanggan/pengguna jasa. Kualitas produkterdiri atas raw materials

quality(kualitas bahan baku), sanitation(sanitasi), knowledge and

experience(pengetahuan dan pengalaman).

Faktor yang paling dominan terhadap loyalitas pelanggan adalah

sanitation(sanitasi). Jika diimplikasikan ke dalam bidang pendidikan

makasanitation(sanitasi) atau bisa diartikan sebagai segala daya upaya yang

dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan

Page 99: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

211

kesehatanmerupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam menawarkan

jasa pendidikan agar siswa merasakan kenyamanan saat menuntut ilmu.

Menurut Mendiknas (pada pembukaan Rakernas UKS ke IX, 2008, Bali) :

Sekolah sebagai tempat belajar, tidak saja perlu memiliki lingkungan bersih dan sehat, yang mendukung berlangsungnya proses belajar dan mengajar yang baik. Namun, juga diharapkan mampu membentuk siswa yang memiliki derajat kesehatan yang lebih baik."

Lingkungan sekolah yang sehat, tentu akan sangat mendukung

pencapaian tujuan pendidikan. Lingkungan sekolah adalah lingkungan kehidupan

sehari-hari siswa. Jika lingkungan sekolah dapat ditata dan dikelola dengan baik,

maka akan menjadi wahana efektif pembentukan perilaku peduli lingkungan.

Ini sangat penting, menanamkan kesadaran berperilaku hidup bersih dan

sehat sejak di usia sekolah. Bagaimana pun warga lingkungan sekolah sangatlah

beragam, mereka datang dari berbagai lingkungan. Diharapkan ketika berada di

luar lingkungan sekolah, mampu menerapkan hidup bersih dan sehat seperti saat

di sekolahnya.

Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan

lulusan yang cakap melalui proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan

yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut

mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat

diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus

melestarikan kekayaan sumber daya alam hayati Indonesia.

Perwujudan sekolah yang sehat atau sekolah hijau adalah sekolah yang

memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program

untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan dalam seluruh aktivitas sekolah.

Sekolah dengan visi, misi, tujuan dan kebijakan yang mengacu pada mutu

Page 100: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

212

sekolah, sangat berkepentingan mewujudkan pola hidup bermutu melalui

program Green School.

Sebenarnya tidaklah mudah mewujudkan kesejatian sekolah sehat karena

tidak sekedar lingkungan fisik bersih yang terlihat, namun lebih pada

terbangunnya kesadaran lingkungan warga sekolah yang tercermin dalam

perilaku keseharian sebagai tuntutan peningkatan mutu hidup

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas

untuk mewujdkan tujuan pendidikan nasional harus menjalankan perannya

dengan baik. Dalam menjalankan peran sebagai lembaga pendidikan ini, sekolah

harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah

dirumuskan dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak profesional dapat

menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat

menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga

pendidian formal.

Agar pengelolaan sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan

rencana strategis sebagai suatu upaya/cara untuk mengendalikan organisasi

(sekolah) secara efektif dan efisien, sehingga tujuan dan sasarannya tercapai.

Perencanaan strategis merupakan landasan bagi sekolah dalam menjalankan

proses pendidikan.

SMK Negeri 3 Bandungmerupakan sekolah yang telah berupaya menjadi

sekolah yang memenuhi kriteria utama dari sekolah yang sehat yaitu adanya

program pendidikan dan pelayanan kesehatan (health education and treatment),

makanan sehat (healthy eating), pendidikan olahraga (physical activity),

pendidikan mental (emotional health and well being) serta program lingkungan

sekolah sehat dan aman (safe and healthy environment). Jika SMk Negeri 3

Page 101: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_0601987_chapter4x.pdf113 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Margarin

213

Bandung telah melaksanakan 5 kriteria sekolah sehat tersebut di atas secara

integratif dan berkesinambungan maka bisa dikatakan bahwa sekolah tersebut

memenuhi standar sekolah sehat secara internasional.

Tahapan-tahapan yang perlu dilaksanakan demi terwujudnya harapan

diatas adalah:

1. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan 2. Perwujudan Sekolah Sejuk dan Produktif 3. Tanaman Sayuran Untuk Dimanfaatkan 4. Pramuka Cinta Lingkungan 5. Kantin Sehat 6. Pengelolaan Sampah 7. Budaya Hidup Sehat Dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari adanya biaya yang dikeluarkan,

sampai saat ini SMK Negeri 3 Bandung merupakan sekolah bagi kalangan

menengah ke bawah, namun tidak menutup kemungkinan bagi kalangan

menengah atas, hal ini dapat menarik banyak lulusan SMP untuk dapat

melanjutkan sekolahnya ke SMK. Dengan demikian strategi yang dapat ditempuh

oleh setiap sekolah adalah dengan kualitas dan harga/biaya yang diperspsikan

baik.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pentingnya sekolah

yang sehat sebagai pertanda bahwa sekolah itu berkualitas yang mendukung

kesuksesan sekolah dan lulusannya, selain itu biaya yang dipersepsikan baik

dapat dijangkau oleh semua kalangan.Dengan adanya sekolah yang sehat yang

mencerminkan keunggulan sekolah, dan biaya sekolah yang dapat terjangkau

diharapkan dapat mempengaruhi masyarakat untuk bersekolah di sekolah

unggulan tersebut.