hasil evaluasi kinerja pembangunan daerah tahun 2009 provinsi bali

27

Upload: ekpd

Post on 02-Jul-2015

1.649 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

PELAKSANA UNIVERSITAS UDAYANA di Hotel Santika Premiere, 18-20 November 2009

TRANSCRIPT

Page 1: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI
Page 2: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

2

Permasalahan dan Tantangan Utama Pembangunan Daerah

Bali• Sektor pariwisata belum sepenuhnya pulih• Terkonsentrasinya kegiatan investasi di Kabupaten

Badung dan Kota Denpasar• Terjadinya kerusakan sumber daya hutan • Disparitas tingkat kemiskinan antar daerah• Meingkatnya tingkat kriminalitas • Menurunnya potensi sumber daya air dan

memudarnya subak/pertanian• Kondisi infrastruktur menurun• Penyebaran penyakit menular (HIV/AIDS, rabies, flu

burung/babi)• Miras/narkoba

Page 3: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

– Pelayanan Publik• Prosentase kasus korupsi yang tertangani.

Jumlah kasus korupsi pada 2004-2009 sebanyak 22 kasus, yang tertangani baru 16 atau 72,73% Walaupun jumlah kasus korupsi rendah (22 kasus dalam 5 tahun), namun penanganannya belum dapat dikatakan relevan dan efektif karena sampai tahun 2009 hanya bisa tertangani 16 kasus (72,73%)

• Prosentase aparat yang berijazah S1.Tahun 2006-2007 menurun dari 36,84% menjadi 33,06%, selanjutnya terus meningkat menjadi 35,41% tahun 2009.Hal ini karena kebijakan pengangkatan PNS lebih banyak sarjana, serta mendorong PNS yang belum sarjana untuk melanjutkn pendidikan. Kebijakan ini cukup efektif

• Prosentase kabupaten/ kota yang memiliki peraturan daerah pelayanan satu atap. Sejak tahun 2008 sudah 100%. Karena semua kab/kota sudah membuat Perda dan melaksanakan pelayanan satu atap walaupun ada bernama dinas, badan, kantor atau unit. Kebijakan ini cukup relevan dan efektif

1. Tingkat Pelayanan Publik dan Demokrasi

Indikator I

Page 4: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

– Demokrasi• Gender Development

Index (GDI)Bali sedikit diatas nasional, akibat kebijakan pemerintah dalam meningkatkan UHH, pendidikan dan perekonomian di Bali, kebijakan ini ada indikasi cukup relevan dan efektif, walau demikian pengukuran harus terus dilakukan.

• Gender Empowerment Meassurement (GEM)Bali dibawah nasional, belum relevan dan efektif, kemungkinan dipengaruhi oleh masih kentalnya budaya patriarkhi

Gender Development Index

63.9

65.3

64.34

66.02 6666.1

62.5

63

63.5

64

64.5

65

65.5

66

66.5

2004 2005 2006

Nasional

Bali

Gender Empowerment Measurement

59,761,3 61,8

57,8

55,957,7

525354555657585960616263

2004 2005 2006

Indonesia

Bali

Page 5: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

• Pilkada th 2008 tingkat parisipasi 76,44%• Pilleg th 2009 tingkat parisipasi 76,70%• Pilpres th 2009 tingkat parisipasi 73,82%.

Pilkada,Pilleg dan Pilpres belum dapat dikatakan relevan dan efektif karena partisipasi pemilih cenderung tidak meningkat, walau tidak ada indikasi ada upaya menurunkan tingkat partisipasi politik rakyat di Bali dan sosialisasi politik sudah dilakukan oleh parpol.

Page 6: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

6

2. Tingkat Kualitas Sumber Daya Manusia• Indeks Pembangunan Manusia

(IPM)IPM Bali terus meningkat dan diatas nasional, hal ini dampak kebijakan peningkatan bidang kesehatan, peningkatan sektor pariwisata, perluasan wajib belajar dan akses pendidikan. Kebijakan ini cukup relevan dan efektif

• Pendidikan– APM

APM (Angka Partisipasi Murni) SD di Bali berada diatas nasional, akibat dari adanya pendidikan murah/gratis dan biasiswa pada murid tidak mampu, kebijakan ini cukup relevan dan efektif.

IPM Provinsi Bali dan Nasional 2004-2009

69.1 69.8 70.1

72.5 7374

68.769.6 70.1 70.6 71.3 71.9

606264666870727476

2004 2005 2006 2007 2008 2009Tahun

IPMBaliNasional

Indikator II

APM SD Nasional dan Bali Th. 2004-2008

96.15 96.03 95.9296.58

97.89

93.9893.7593.5493 93.3

90919293949596979899

2004 2005 2006 2007 2008

Indonesia

Bali

Page 7: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

– Rata-rata Nilai Akhir• Rata-rata Nilai Akhir

SMP/MTs Bali sedikit lebih baik dari nasional. Hal ini disebabkan kebijakan peningkatan berbagai sarana pendidikan dan peningkatan pendidikan para guru menjadi S1, serta program pengayaan oleh sekolah. Kebijakan ini cukup relevan dan efektif.

• Rata-rata Nilai Akhir SMA/SMK/MABali lebih baik dari nasional (sama dengan diatas)

Nilai Akhir SMP/MTs

6.055.1

5.98 5.98 5.985.425.425.424.8

6.07

0

1

2

3

4

5

6

7

2004 2005 2006 2007 2008

Indonesia

Bali

Rata-rata Nilai Akhir SMA/SMK/MA

4.77

5.77 5.946.236.57 6.68

6.286.36

6.9

4.62

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2004 2005 2006 2007 2008

Indonesia

Bali

Page 8: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

– Angka Putus Sekolah• Sekolah Dasar

Bali dibawah nasional, kecuali tahun 2007. Tahun 2008 menurun drastis dari tahun 2007 yakni dari 2,37% menjadi 0,13%.Kebijakan pemberian biasiswa bagi siswa kurang mampu cukup efektif dalam menurunkan angka putus sekolah.

• SMP/MTs.Berfluktuasi, tapi tahun 2008 dari tahun 2007, dari 5,98% menjadi 0,22% (sda).

• SMA/SMK/MABali ada dibawah nasional, dan sejak 2006 terus menurun dari 3,17 menjadi 0,4 tahun 2008 (sda)

Angka Putus Sekolah SD

3.17

2.41

1.66

2.2 2.37

0.13

2.97

1.811.51

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

2004 2005 2006 2007 2008

Indonesia

Bali

P u tu s S eko la h S MP /MTs

2.83

1.97

2.88

3.94

4.71

0.18

2.64

5.98

0.22

0

1

2

3

4

5

6

7

2 00 4 2 0 05 20 0 6 2 0 07 2 0 0 8

Indones iaB ali

An g k a P u tu s S e k o la h S M A/S M K /M A

3 .1 4 3 .0 83 .3 3

2 .6 8

1 .3 3

0 .4

2 .2 8

1 .9

3 .1 7

0

0 .5

1

1 .5

2

2 .5

3

3 .5

2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8

In d o n e s iaB a li

Page 9: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

– Angka Melek Aksara 15 Tahun ke atas

• Bali berada dibawah nasional, hal ini diakibatkan oleh belum adanya upaya yang edektif dalam memberantas buta aksara.

– Persentase Jumlah Guru yang layak mengajar

• SMP/MTsBali berada diatas nasional, kebijakan peningkatan pendidikan guru dan sertfikasi cukup relevan dan efektif.

• Sekolah MenengahBali berfluktuasi cenderung berada dibawah nasional, kebijakan peningkatan pendidikan guru dan sertfikasi belum efektif.

Angka Melek Aksara 15 Tahun ke Atas

90.490.9

91.591.87 92.19

85.5286.21 85.79

86.7587.53

82

84

86

88

90

92

94

2004 2005 2006 2007 2008

IndonesiaBali

Persentase Guru yang layak mengajar SMP/MTs.

83.48

85.77

87.2586.26

78.04

81.0181.12

86.85

83.32

72

74

76

78

80

82

84

86

88

2004 2005 2006 2007 2008

IndonesiaBali

Persentase Kelayakan Guru Mengajar di SMA

82.55 84.0578.73 80.47

72.4469.47 72.2978.95

0102030405060708090

2004 2005 2006 2007

Indonesia

Bali

Page 10: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

• Kesehatan– Umur Harapan Hidup (UHH)

Bali berada diatas nasional, disebabkan oleh kebijakan peningkatan sarana dan prsarana serta jaminan kesehatan, serta infarastruktur desa (air, sanitasi, listrik, jalan). Kebijakan ini cukup relevan dan efektif.

– Angka Kematian Bayi (AKB)Bali berada jauh dibawah nasional, akibat kebijakan prasarana/sarana kesehatan di desa (BP/Puskesmas), bidan desa, dan meningkatnya pendidikan kesehatan masyarakat sampai di desa. Kebijakan ini cukup relevan dan efektif.

– Angka Kematian Ibu (AKI)Bali berada jauh dibawah nasional (sda)

70.2

67.6

70.4

68.1

70.5

68.5

70.669.8

72.4

70.5

72.4

65

66

67

68

69

70

71

72

73

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Umur Harapan Hidup

BaliNasional

7.47

35.00

7.489.64

7.61

34.00

6.95 6.11

0

5

10

15

20

25

30

35

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Angka Kematian Bayi

Bali

Nasional

93.78

307

59.5

262

88.37

255

69.37

228

68.87 67.82

0

50

100

150

200

250

300

350

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Angka Kematian Ibu

Bali

Nasional

Page 11: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

• Prevalensi Gizi buruk (%)Bali dibawah 0,5%, akibat langsung dari program kesehatan dari BP/Puskesmas yang ada dan perbaikan ekonomi masyarakatKebijakan ini cukup relevan dan efektif

• Prevalensi Gizi kurang (%)Bali berada jauh dibawah nasional (sda)

• Persentase tenaga kesehatan perpendudukKondisi sangat baik, tahun: 2007, 2008, 2009Dokter: 1/1927,1/1833,1/1784 pendudukParamedis: 1/587, 1/556, 1/543 pendudukKebijakan memperluas akses pendidikan bidang kesehatan. Kebijakan ini cukup relevan dan efektif.

0.21

0

0.15

0

0.35

0

0.13

0

0.13

0

0.12

00

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

%

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Prevalensi Gizi Buruk

BaliNasional

5.84

25.8

2.89

24.7

7.51

23.6

3.35 3.66 3.3805

1015202530

%

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Prevalensi Gizi Kurang

Bali

Nasional

Page 12: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

• Keluarga Berencana– Persentase penduduk ber-KB.

Bali berada diatas nasional, kebijakan program KB dengan sistem “banjar” telah dilakukan dengan sukses dimasa lalu, belakangan kebijakan tsb sebagian telah bergeser akibat desentralisasi pemerintahan, sehingga program peserta KB berfluktuasi, walau masih berada diatas nasional. Kebijakan saat ini tidak sepenuhnya efektif.

– Persentase laju pertumbuhan penduduk.Dalam 4 tahun terakhir Bali berada dibawah nasional.Kebijakan penurunan angka kelahiran, transmigrasi, serta pengendalian migrasi. Kebijakan masih belum sepenuhnya efektif dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk

Persentase Penduduk ber KB

66.41 68.2 67.4 69.4 69.9 70.72

56.71 57.89 57.91 57.4353.19 54.38

0

10

20

30

40

50

60

70

80

2004 2005 2006 2007 2008 2009Tahun

%

Bali

Nasional

Laju Pertumbuhan Penduduk

1.46 1.461.41 1.41

1.04 1

1.29

0.83

1.52 1.55

1.28 1.25

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

2004 2005 2006 2007 2008 2009Tahun

%

Bali

Nasional

Page 13: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

13

3. Tingkat Pembangunan Ekonomi• Ekonomi Makro

– Laju pertumbuhan ekonomi (%).Bali berada diatas nasional kecuali tahun 2008, dibawah nasional. Pertumbuhan ekonomi akibat dari kebijakan pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata, penurunan pertumbuhan akibat ambruknya sektor tsb. Kebijakan meningkatkan sektor pariwisata cukup efektif dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

– Persentase ekspor terhadap PDRB Bali jauh dibawah nasional, industry manufaktur sangat tergantung pada perkembangan setor pariwisata, ketergantugan ini tidak sepenuhnya efektif.

4.624.25

5.565.37 5.285.19

5.925.63

5.976.3

6.65

0

1

2

3

4

5

6

7

%

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Tahun

Laju Pertumbuhan Ekonomi

Bali

Nasional

Indikator III

7.3

20.07

6.85

20.84

5.41

19.48

6.64

21.26

5.19

20.34

0

5

10

15

20

25

%

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Tahun

Persentase ekspor terhadap PDRB

Bali

Nasional

Page 14: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

– Persentase output manufaktur terhadap PDRBBali jauh dibawah nasional (sda).

– Pendapatan per kapita (dalam jutaan rupiah)Bali dibawah nasionalKontribusi thd PDRB adalah Perdagangan, Hotel & Restoran, lebih dari 30%, (2) Pertanian dalam arti luas sekitar 20%, dan (3) Jasa-Jasa lebih dari 13%, sementara kebijakan yang kurang mendukung sektor pertanian membuat peningkatan belum efektif.

– Laju inflasi (%) Bali dibawah nasional. Kenaikan inflasi dipicu oleh kebijakan kenaikan BBM. Kebijakan tersebut kurang efektif dalam menjaga tingkat inflasi.

9

28.07

8.69

27.41

8.7

27.54

8.99

27.06

9.34

27.87

8.48

0

5

10

15

20

25

30

%

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Tahun

Persentase output manufaktur terhadap PDRB

Bali

Nasional

Pendapatan Perkapita (juta rupiah)

8.5310.03

10.912.17

14.2

10.61

12.68

15.03

17.58

21.7

0

5

10

15

20

25

2004 2005 2006 2007 2008

Jutaan Rp.

B AL I

NAS IONAL

Laju Inflasi

5.97

11.31

4.3

5.91

9.62

5

6.1

10.5

13.1

6

11.06

0

2

4

6

8

10

12

14

2004 2005 2006 2007 2008 2009Tahun

%

Bali

Nasional

Page 15: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

• Invesatsi Investasi Bali ataupun nasional sangat fluktuatif. Tetapi secara keseluruhan trend Bali lebih jelek dibandingkan dengan angka nasional. Selama periode 2005 -2008, trend capaian investasi Bali yang positif hanya terjadi tahun 2006, sedangkan untuk tingkat nasional terjadi tahun 2005 dan 2007.Kebijakan investasi PMA hanya pada sektor pariwisata, kurang efektif dalam upaya meningkatkan iklim investasi di Bali secara keseluruhan.

Capaian Investasi

-200

0

200

400

600

800

1000

B ALI -43.8 -60 857.6 83.8 96.6

NAS IONAL 4.89 97.14 -32.78 70.76 1.09

2004 2005 2006 2007 2008

Page 16: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

• Infrastruktur– Prosentase Kondisi Jalan

Nasional Sejak tahun 2006 - 2009 kondisi jalan cenderung membaik, kebijakan untuk melakukan pemeliharaan jalan nasional cukup efektif meningkatkan kondisi jalan nasional.

– Prosentase Kondisi Jalan Provinsi dan Kabupaten/Kota Sejak tahun 2007 - 2009 kondisi jalan cenderung memburuk. Kebijakan yang kurang memperhatikan fungsi dan pemeliharaan jalan kabupaten kurang efektif meningkatkan kondisi jalan

– Penambahan Panjang Jalan ProvinsiTahun 2007 penambahan akibat selesainya jalan Tohpati-Kusamba sepanjang 43,2 km, Kebijakan yang hanya membuka jalan baru kurang efektif dalam menambah panjang jalan provinsi.

Prosentase Kondisi Jalan Nasional

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

Tahun (2004-2009)

%

BaikSedangBuruk

Baik 72.0 56.6 53.3 59.1 59.2 64.3

Sedang 22.4 27.4 26.6 22.4 22.4 23.3

Buruk 5.5 16.0 20.2 18.6 18.6 12.5

1 2 3 4 5 6

Prosentase Kondisi Jalan Provinsi dan Kabupaten/Kota

0.0

50.0

Tahun (2004-2009)

%

BaikSedangBuruk

Baik 43.3 42.7 43.7 43.9 47.6 47.3

Sedang 43.4 43.7 43.0 42.8 27.1 27.0

Buruk 13.3 13.6 13.3 13.2 25.3 25.7

1 2 3 4 5 6

Penambahan Panjang Jalan Provinsi

-20

0

20

40

60

Tahun (2004-209)

Km Penambahan panjangjalan provinsi

Penambahanpanjang jalanprovinsi

-7 0 43.2 0 0

1 2 3 4 5 6

Page 17: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

17

4. Tingkat Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup

• Kehutanan– Persentase Luas lahan

rehabilitasi dalam hutan.Bali cenderung meningkat dan lebih besar dari nasional yang relatif konstan, hal ini akibat kebijakan Program GN-RHL/Gerhan, kebijakan ini cukup relevan dan efektif melakukan rehabilitasi lahan dalam hutan.

– Rehabilitasi lahan luar hutan.Bali cenderung meningkat sedangkan di tingkat Nasional cenderung menurun (sda).

– Luas kawasan konservasi.Bali luasnya relative tetap: seluas 26.293,59 ha, nasional tetap. Kawasan konservasi berupa Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman wisataalam

Indikator IV

Page 18: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

• Kelautan– Jumlah tindak pidana

perikanan.Terjadi penurunan dari 34 kasus pada tahun 2007 menjadi 4 kasus pada tahun 2009, hal ini akibat dari kebijakan pengawasan dan koordinasi dengan instansi terkait. Kebijakan ini cukup efektif

– Persentase terumbu karang dalam keadaan baik.di Propinsi Bali secara perlahan meningkat sejak tahun 2006, hal ini akibat dari kebijakan memperluas tutupan karang, dan cukup relevan dan efektif.

– Luas kawasan konservasi laut Bali tidak mengalami perubahan seluas: 4.788,5 Ha(Bali Utara, Barat dan Timur)

Tindak Pidana Perikanan

1534 24

4

200174

216

154

0

50

100

150

200

250

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Jum

lah

Pid

ana

(kas

us)

Bali

Nasional

40.8 40.8

44.9

46.5

46.5

50.8

0

10

20

30

40

50

60

2004 2005 2006 2007 2008 2009

(%)

Bali

Nasional

Terumbu Karang dalam Keadaan Baik

Page 19: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

19

5. Tingkat Kesejahteraan Sosial• Persentase Penduduk Miskin.

Bali lebih rendah dari nasional, akibat dari kebijakan bantuan beras miskin (raskin), bantuan langsung tunai (BLT), bantuan untuk desa adat melalui CBD, Kredit Usaha Kesejahteraan Rakyat (KUKESRA), bantuan untuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE), kebijakan ini cukup relevan dan efektif

• Tingkat Pengangguran Terbuka.Bali lebih rendah dari nasional, hal ini akibat dari kebijakan pengembangan sektor pariwisata, namun kebijakan pemulihan sektor pariwisata pasca bom Bali II belum sepenuhnya mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka.

Prosentase Penduduk Miskin

6.85 6.72 7.06 6.63 6.17 6.27

16.66 16.6917.75

16.5815.42 15.84

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Tahun

%Bali

Nasional

Indikator V

Tingkat Pengangguran Terbuka

4.665.32

6.04

3.774.45 4.25

9.86

14.22

10.289.11

8.46

0

2

4

6

8

10

12

14

16

2004 2005 2006 2007 2008 2009Tahun

%Bali

Nasional

Page 20: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

• Persentase Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Anak(terlantar, jalanan, nakal, dan cacat)Bali secara umum masih rata-rata di bawah 1% atau masih di bawah rata-rata nasional, kebijakan yang berupa pembinaan dan penanggulangan penyandang cacat, memberikan ketrampilan dan meningkatkan kesejahteraan bagi anak nakal cukup relevan dan efektif

• Persentase Pelayanan Kesejahteraan Sosial Bagi Lanjut Usia.Bali berada dibawah rata-rata persentase tingkat nasional.Kebijakan melaksanakan penyantunan dan layanan di panti sosial/werdha cukup relevan dan efektif

2.18

1.711.41

1.25

0.91 0.85

0.510.7

0.940.89

0

0.5

1

1.5

2

2.5

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Nasional

Bali

1.42

0.92

0.72

1.15

0.93

0.51

0.7

0.39

0.87

1.43

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Nasional

Bali

Page 21: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

• Persentase pelayanan dan rehabilitasi sosial(penyandang cacat, tunasosial, dan korban penyalahgunaan narkoba)Bali dan nasional berfluktuasi, namun Bali meningkat tahun 2009. Kebijakan yang berupa pembinaan dan penanggulangan penyandang cacat, memberikan ketrampilan dan meningkatkan kesejahteraan bagi tuna sosial dan penyandang narkoba, belum efektif

1

1.26

0.74

1.13 1.15 1.111.03

0.53

1.09

0.73

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

2004 2005 2006 2007 2008 2009

Nasional

Bali

Page 22: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

Indikator Spesifik dan Menonjol• Tingkat Pelayanan Publik dan Demokrasi

– GEM Provinsi Bali masih jauh dari rata-rata nasional. Kondisi ini menggambarkan bahwa ketimpangan gender terutama yang terkait dengan pengambilan keputusan di Bali masih cukup menonjol. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh masih kentalnya budaya patriarkhi pada masyarakat Bali akibat dari system kekerabatan patrilineal yang dianut oleh masyarakat Bali.

• Tingkat Kualitas Sumber Daya Manusia.– Persentase angka putus sekolah pada jenjang pendidikan SD di

Bali terutama pada tahun 2007 sangat memprihatinkan karenapersentasenya lebih tinggi dari persentase nasional, namun padatahun 2008 persentase DO mengalami penurunan yang cukupdrastis baik pada jenjang SD, SMP maupun SMA. Kebijakan yangtelah dilakukan perlu dipertahankan.

– Tingkat kesehatan masyarakat terus menunjukan indikasimembaik, namun dengan meningkatnya penyebaran HIV/AIDS,flu burung/babi dan rabies diperlukan kebijakan dan penanganankhusus.

Page 23: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

• Tingkat Pembangunan Ekonomi– Sektor Pariwisata merupakan salah satu leading

sector dari perekonomian Bali selain Sektor Pertanian. Kedua sektor ini belum bisa beriringan, masih terjadi kesenjangan baik dalam investasi maupun dalam perlakukan.

– Kondisi jalan provinsi dan kabupaten/kota cenderung akan menurun akibat meningkatnya prosentase jalan dengan kondisi buruk. Hal ini terutama akibat dari memburuknya kondisi jalan di tingkat kabupaten, terutama di Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Buleleng

– Kondisi kelistrikan di Bali saat ini sedang dalam kondisi yang sangat kritis

Page 24: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

• Kualitas Pengelolaan Sumber Daya Alam– Program GN-RHL/Gerhan di Provinsi Bali telah

menunjukkan outcome cukup memuaskan, namun bahaya kebakaran, penebangan liar/pencurian kayu hutan, penyerobotan lahan kehutanan yang disertifikatkan masyarakat, perambahan hutan untuk budidaya tanaman pangan atau pakan ternak secara berlanjut, sangat perlu diperhatikan agar program GN-RHL/Gerhan betul-betul efektif.

• Tingkat Kesejahteraan sosial– Penyandang masalah social seperti penyandang

cacat, tuna sosial dan terutama penyalahgunaan narkoba karena ada korelasi langsung antara pengguna narkoba dan prostitusi dengan HIV/AIDS, hal ini karena prevalensi HIV/AIDS cukup tinggi.

Page 25: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

Kesimpulan1. Tingkat Pelayanan Publik dan Demokrasi.

– Pelayanan PublikSudah cukup relevan dan efektif kecuali penanganan kasus korupsi masih belum efektif

– DemokrasiSudah cukup relevan dan efektif kecuali GEM masih belum efektif.

2. Tingkat Kualitas Sumber Daya Manusia.Secara umum sudah cukup relevan dan efektif kecuali Angka Melek Aksara dan Guru yang layak mengajar SMA masih belum efektif. Untuk penangnan kesehatan perlu memperhatikan penyebaran HIV/AIDS, Flu burung/babi dan rabies.

Page 26: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

3. Tingkat Pembangunan EkonomiLaju pertumbuhan ekonomi dan inflasi cukup relevan dan efektif, namun investasi, pendapatan perkapita dan infrastruktur masih belum efektif

4. Kualitas Pengelolaan Sumber Daya AlamKualitas pengelolaan sumber daya hutan dan kelautan sudah cukup relevan dan efektif, namun masih perlu diperhatikan perusakan hutan dan pencemaran lingkungan.

5. Tingkat Kesejahteraan sosial.penanganan kesejahteraan sosial sudah cukup relevan dan efektif, kecuali penanganan tuna sosial dan penyandang narkoba belum efektif dan perlu ditigkatkan karena berkorelasi dengan HIV/AIDS.

Page 27: HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI BALI

27

Terima Kasih