hasil dan pembahasan khalik

3
Khalik Perdana Putra I11110027 A. Hasil Grafik Kasus DBD di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005 s.d Tahun 2010 B. Pembahasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah umum kesehatan masarakat di Indonesia, sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus Dengue dan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di Indonesia (Depkes RI, 2005: 1). Penyakit ini termasuk salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah, maka sesuai dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 1984 tentang wabah

Upload: abdullah-khalik

Post on 28-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dddd

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil Dan Pembahasan Khalik

Khalik Perdana Putra

I11110027

A. HasilGrafik Kasus DBD di Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005 s.d Tahun 2010

B. PembahasanPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah umum

kesehatan masarakat di Indonesia, sejak tahun 1968 jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Keadaan ini erat kaitannya dengan peningkatan mobilitas penduduk sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus Dengue dan nyamuk penularnya di berbagai wilayah di Indonesia (Depkes RI, 2005: 1). Penyakit ini termasuk salah satu penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah, maka sesuai dengan Undang-Undang No. 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit menular serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 560 tahun 1989, setiap penderita termasuk tersangka DBD harus segera dilaporkan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 24 jam oleh unit pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, poliklinik, balai pengobatan, dokter praktik swasta, dan lain-lain) (Depkes RI, 2005: 1).

Pada tahun 2007 di KALBAR terjadi 808 kasus DBD dengan angka kesakitan 20,24 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan kasus menjadi 960

Page 2: Hasil Dan Pembahasan Khalik

kasus dengan angka kesakitan sebesar 22,59 per 100.000 penduduk, pada tahun 2009 terjadi peningkatan kasus yang sangat tinggi menjadi 9.710 kasus dengan angka kesakitan 225 per 100.000 penduduk. Untuk tahun 2010, berdasarkan rekapitulasi data profil kesehatan kabupaten/kota mengalami penurunan kasus yang cukup tajam dari tahun sebelumnya menjadi 677 kasus dengan angka kesakitan 15 per 100.000 penduduk, dengan penderita meninggal sebanyak 13 orang (CFR 1,9%) (Dinkes KALBAR, 2010).

Terjadi penurunan yang sangat signifikan dari angka kesakitan 225 per 100.penduduk (tahun 2009) menjadi 15 per 100.000 penduduk (tahun 2010). Hal ini menunjukkan bahwa usaha pencegahan dan pemberantasan DBD yang dilakukan baik oleh pemerintah dan masyarakat berjalan dengan baik. Diantara program yang dilakukan adalah pemberantasan nyamuk dewasa dengan cara penyemprotan (fogging) insektisida, pemberantasan jentik Aedes aegypti baik dengan cara fisik (3M:menguras, menutup, mengubur), kimia (penggunaan insektisida pembasi jentik) dan biologi (ikan pemakan jentik) (Depkes RI, 2005: 14). Peningkatan pelayanan kesehatan juga berjalan dengan baik di KALBAR, hal ini juga berperan dalam penurunan jumlah kasus DBD pada tahun 2010. Secara umum pelayanan kesehatan masyarakat merupakan sub pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dan pelayanan kuratif (pengobatan) untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan sasaran masyarakat

Sumber:Dinkes Provinsi KALBAR. 2010. Profil Kesehatan Kalimantan Barat Tahun 2010. Pontianak: Dinkes Provinsi KALBAR.

Depkes RI, Ditjen PPM&PLP.2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Depkes RI.