wahyu khalik safety and security tourism.pptx [autosaved]

15
KESELAMATAN DAN KEAMANAN PADA INDUSTRI PARIWISATA (Persepsi Wisatawan terhadap Kawasan Pariwisata Kuta Lombok) WAHYU KHALIK 1291061003 P R O G R A M P A S C A S A R J A N A U N I V E R S I T A S U D A Y A N A DENPASAR 2013

Upload: wahyu-khalik

Post on 08-Aug-2015

45 views

Category:

Science


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

KESELAMATAN DAN KEAMANANPADA INDUSTRI PARIWISATA

(Persepsi Wisatawan terhadapKawasan Pariwisata Kuta Lombok)

WAHYU KHALIK1291061003

P R O G R A M P A S C A S A R J A N AU N I V E R S I T A S U D A Y A N A

DENPASAR2013

Page 2: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

BAB 1LATAR BELAKANG PENELITIAN

Keselamatan dan keamanan menjadi kondisi yang sangat penting dalam industri pariwisata (István Kövári dan Krisztina Zimányi, 2011).

Faktor ancaman keselamatan dan keamanan wisatawan:aksi teroriskonflik lokalbencana alamperilaku sosial masyarakatdan penyakit menular

Pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia permasalahan yang kompleks (terkait dengan pemberian jaminan keselamatan dan rasa aman bagi wisatawan (tourist safety and security).Faktor penyebab: sikap dan perilaku tuan rumah atau host (pedagang asongan, pelayanan parkir, penawaran jasa pijat (massage), dan yang lainnya.Kasus seperti ini sering terjadi pada kawasan pariwisata yang sedang berkembang. UNWTO (2004)Mengemukakan bahwa “destinasi wisata di negara berkembang sudah

saat untuk memberikan alternatif berwisata dengan jaminan keselamatan dan rasa aman bagi wisatawan selama berwisata.”

Penurunan rasa aman bagi wisatawan

Page 3: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

PERDA No. 9/1989 menetapkan 15 kawasan pariwisata NTB(RPJMD NTB 2009-2013).

1. Kawasan Pariwisata Suranadi dan sekitarnya (96 Ha)2. Kawasan Pariwisata Sire, Gili Air, Senggigi dan sekitarnya

(1.800 Ha)3. Kawasan Pariwisata Gili Gede dan sekitarnya (2.590 Ha)4. Kawasan Pariwisata Kuta, Seger, A'an dan sekitarnya (2.590 Ha)5. Kawasan Pariwisata Selong Belanak dan sekitarnya (480 Ha)6. Kawasan Pariwisata Gunung Rinjani dan sekitarnya (17.100 Ha)7. Kawasan Pariwisata Gili Indah dan sekitarnya (650 Ha)8. Kawasan Pariwisata Gili Sulat dan sekitarnya (1.317 Ha)9. Kawasan Pariwisata Dusun Sade dan sekitarnya (315 Ha)10.Kawasan Pariwisata Pulau Moyo dan sekitarnya (1.528 Ha)11.Kawasan Pariwisata Pantai Maluk dan sekitarnya (376 Ha)12.Kawasan Pariwisata Pantai Hu'u dan sekitarnya (2.756 Ha)13.Kawasan Pariwisata Sape dan sekitarnya (203 Ha)14.Kawasan Pariwisata Teluk Bima dan sekitarnya (201 Ha)15.Kawasan Pariwisata Gunung Tambora dan sekitarnya (2.526 Ha)

Parmasalahan seperti, kurangnya pemahaman pelaku wisata akan sadar wisata - sapta pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan), masih kurangnya penataan dan

pengamanan objek pariwisata, dan belum terkaitnya sektor pariwisata dengan sektor-sektor lainnya

Page 4: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

RUMUSAN MASALAHBagaimana persepsi wisatawan terhadap keselamatan dan keamanan pada kawasan pariwisata Kuta Lombok?Apa faktor penjamin keselamatan dan keamanan bagi wisatawan pada kawasan pariwisata Kuta Lombok?Bagaimana perilaku pelaku pariwisata terhadap terjaminnya keselamatan dan rasa aman bagi wisatawan pada kawasan pariwisata Kuta Lombok?

TUJUAN PENELITIANTujuan UmumPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator yang menyebabkan kurangnya rasa keamanan dan keselamatan serta aspek-aspek yang berkaitan. Tujuan KhususMerujuk pada rumusan masalah yang dikemukakan maka tujuan dalam penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Untuk mengetuahui persepsi wisatawan terhadap keselamatan dan keamanan pada kawasan pariwisata Kuta Lombok.

Untuk mengidentifikasi faktor penjamin keselamatan dan keamanan bagi wisatawan pada kawasan pariwisata Kutt, Seger, A’an dan sekitarnya.

Untuk mengetahui perilaku pelaku pariwisata terhadap terjaminnya keselamatan dan rasa aman bagi wisatawan pada kawasan pariwisata Kuta Lombok.

Page 5: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

MANFAAAT PENELITIANManfaat Akademis: Pengembangan dan pembangunan keilmuan khususnya dalam Ilmu epariwisataan dimana informasi mengenai keselamat dan keamanan wisatawan merupakan aspek yang sangat penting dalam kelangsungan aktivitas wisata pada suatu kawasan pariwisata. Serta penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengembangan penelitian pariwisata yang akan datang.Manfaat Praktis: a. Memberi masukan kepada PemKab Lombok Tengah

terkait pentingnya keselamatan dan keamanan wisatawan yang berkunjung ke wilayah pariwisata khususnya Kuta Lombok.

b. Memberi masukan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai petunjuk praktis dalam menjaga dan mengembangkan kualitas kepariwisataan daerah.

c. Memberikan pemahaman kepada masyarakat lokal akan arti pentingnya keselamatan dan keamanan wisatawan yang berkunjung ke tempat mereka. Sehingga wisatawan berkinginan untuk datang kembali.

Page 6: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

KAJIAN PUSTAKANompumelelo Mthembu (2009). Penelitian dengan

judul “Tourism Crime, Safety and Security in the Umhlathuze District Municipality, Kwazulu-Natal”

Mohamad Jumail (2011) tentang “Pencitraan Kawasan Wisata Kuta Lombok Tengah”Ira Resmayasari (2011) dengan topik “What is the

Preception of French Tourists about “The Island of Paradise”?”

BAB 2

Page 7: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

UNWTO 1994: 7: Visitor (org yg datang negara lain, tinggal slm 24jam dg tujuan bersenang2, berlibur, kesehatan,

belajar, keperluan agama & olahraga, bisnis, keluarga, utusan dan pertemuan. Execurtion (pengunjung yang hanya tinggal sehari di negara yang dikunjunginya tanpa bermalam) (The United Nations Conference on International Travel and Tourism (Rome, 1963)Cooper (1996: 16) - Menurut K. Cage (2002) wisatawan (tourist) sebagai berikut: “A

tourist is defined as a person who travels away from his or her home for whatever reason, be it for holiday, to do

business, to represent his country in sport, to attend a religious function or to attend a conference.”

KONSEP

UU Kepariwisataan R.I. No. 10/2009, Pasal 1 menetapkan kawasan stratetis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup serta pertahanan dan keamanan (Hadi Setia Tunggal, 2009: 3)

Page 8: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

Keselamatan (safety) menurut Collier (1994), Mthembu (2009: 11), beberapa penulis cenderung mengartikan keselamatan sabagai keadaan

yang bebas dari bahaya, atau yang lebih praktis, menggunakan metode dan alat untuk mengurangi, mengontrol, atau mencegah kecelakaan.

Hampir setiap pekerjaan, aktivitas rekreasi, lokal memiliki resiko yang mungkin tidak bisa dicegah.

Keamanan dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum (Seti Widodi dan Indarto, 2010)

Menurut Craven (2000) keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit dan cedera tetapi juga membuat individu merasa aman dalam aktifitasnya.

Talbot dan Jakeman (2009: 64), Suryana (2013) menjelaskan bahwa konsep keamanan manusia sekarang ini banyak digunakan untuk menggambarkan

ancaman kompleks yang terkait dengan perang sipil, pembunuhan atau pembantaian, serta intimidasi terhadap penduduk

Page 9: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

Sarwono (1983;89): persepsi sbg suatu kemampuan ssorg utk mengorganisir suatu pengamatan, kemampuan tersebut berupa: kemampuan utk membedakan, mengelompokkan, & memfokuskan.

L A N D A S A N T E O R I

Siagian (2008) mengungkapan - persepsi mrpkn proses dmn ssorg mengorganisasikan & menginterpretasikan kesan-kesan sensorisnya dlm usahanya memberikan suatu makna tertentu dlm lingknya.Robins (1999; 124), persepsi adl suatu proses dmn individu mengorganisasikan & menafsirkan kesan-kesan indra mereka utk memberikan makna thdp lingknya.

Faktor dalam persepsi·Sikap

·Motif·Pengalaman·Pengharapan

Faktor pada target·Hal baru

·Gerakan·Bunyi·Ukuran latar belakang·Kedekatan

Persepsi

Faktor dalam situasi ·Waktu

·Keadaan/tempat kerja·Keadaan sosial

Robbins (2006:89)

Kotler (2000:198) Ben Fauzi Ramadhan (2009:7) mengemukakan persepsi sebagai proses yang digunakan seorang individu untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterprstasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti

Page 10: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

Tokoh2 pencetus T. Fungsionalisme:August Comte (Perancis, 1798 – 1857),Herbet Spencer (Inggris, 1820 – 1903),

Emile Durkheim (Perancis, 1858 – 1917), danAnthony Giddens (1938 – sekarang).

Garna (1996: 54), Cahyo (2011), Teori Fungsional-struktural:1- bahwa fungsionalisme sbg kaidah/teori yg dpt m’jlskn gejala2 & institusi sosial dg memfokuskan kpd fungsi yg dibentuk & disusun olh gejala sosial & institusi sosial tsb. Maka fungsional memperhatikan sistem & pola komunikasi sbg fakta sosial (social facts).2- struktur sosial merujuk pd pola hubungan dlm setiap satuan sosial yg mapan & sdh memiliki identitas sendiri; sedangkan fungsi merujuk pd kegunaan/manfaat dari tiap satuan sosial.

3 asumsi dasar. 1) Suatu masy. terdiri dr brbg bagian yg saling mempengaruhi. 2) Suatu masy. terbentuk atas substruktu2 dg fungsinya masing2, saling bergantungan shg perubahan yg terjadi dlm fungsi satu substruktur dpt berpengaruh pd substruktur yg lain. Dan 3) Setiap substruktur yg tlh mantap akn menopang aktivitas substruktuk lainnya.Keseluruhan asumsi tsb kemudian dijadikan sbg komponen dasar dlm menganalisis penelitian ttg persepsi wisatawan thdp keselamatan & keamanan pd kawasan pariwisata Kuta Lombok.

Page 11: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

MODEL PENELITIAN

Kurangnya pemahaman Sadar Wisata (Sapta

Pesona)Kurangnya penataan dan kemanan pada objek

pariwisata

Belum terkaitnya sektor pariwisata dengan

sektor-sektor yang lain

Persepsi Wisatawan terhadap Keselamatan dan Keamanan pada Kawasan Pariwisata Kuta Lombok

Persepsi Wisatawan Faktor Penjamin Keselamatan dan

Keamanan Wisatawan

Perilaku Pelaku Wisata

TeoriPersepsi

TeoriStruktural-Fungsional

PembahasanDan

Temuan-temuan

Kesimpulandan Saran

Page 12: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

RANCANGAN PENELITIANRancangan penelitian dikerangkakan berdasarkan perumusan masalah yang diteliti, metode dan teknik yang digunakan. Penelitian dimulai dengan peninjauan langsung ke kawasan pariwisata Kuta Lombok, kemudian mengamati fenomena kepariwisataan yang terjadi, mengidentifikasi faktor keselamatan dan keamanan wisatawan. Hingga mengamati perilaku pelaku wisata pada lokasi penelitian.

Teknik pengambilan data didukung oleh alat (instrument) penelitian seperti kuesioner, pedoman wawancara, dan penggunaan alat elektronik. Analisis data kualitatif merupakan langkah terakhir untuk mengolah data dalam penelitian ini, kemudian diikuti dengan pemaparan hasil temuan.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif-deskriftif mengenai fenomena kepariwisataan yang terjadi. Hal tersebut didasarkan atas tujuan penelitian ini dilakukan, yaitu untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap keselamatan dan keamanan, untuk mengetahui faktor penjamin keselamatan wisatawan, serta mengetahui perilaku pelaku wisatawan pada kawasan pariwisata Kuta Lombok.

BAB 3

Page 13: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

LOKASI PENELITIANKawasan Pariwisata Kuta Lombok, berdasarkan

Perda provinsi Nusa Tenggara Barat No. 9 Tahun 1989 telah dijadikan

sebagai kawasan pariwisata nasional.

Pemilihan kawasan pariwisata Kuta Lombok sebagai lokasi penelitian didasarkan isu dan kendala pengembangan pariwisata di Pulau Lombok khususnya Lombok Tengah, yaitu pada:Isu konflik yang terjadi antar desa pada kawasan pariwisata.Perkembangan pariwisata yang begitu pesat

pada lima tahun terakhir.Kurangnya penataan dan fasilitas keamanan pada kawasan pariwisata Kuta Lombok.Rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat lokal yang kurang menyadari pentingnya pariwisata.

LOKASI PENELITIAN

Page 14: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

JENIS DAN SUMBER DATAJenis data kualitatif dan kuantitatifSumber data primer dan sekunder

INSTRUMEN PENELITIANKuesionerPedoman wawancaraAlat elektronik (gambar dan visual)

TEKNIK PENGUMPULAN DATAObservasiWawancaraDokumentasi

TEKNIK ANALISIS DATAMiles dan Huberman (1992)

memberikan tiga kesimpulan dalam proses analisis data, yaitu reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

TEKNIK PENYAJIAN HASIL TEMUANPenyajian hasil merupakan tahap akhir dalam penelitian, penyajian hasil dilakukan

dengan cara formal dan informal. Penyajian formal merupakan teknik penyajian hasil menggunakan tabel, bagan, grafik, gambar (foto), audio visual, dan lainnya.

Sedangkan penyajian informal, hasil penelitian disajikan dengan kata-kata atau kalimat verba sebagai sarana, dengan ragam bahasa ilmiah

Page 15: Wahyu khalik   safety and security tourism.pptx [autosaved]

T E R I M A K A S I H