hasil akreditasi sekolah/madrasah tahun 2018 … · badan akreditasi nasional pendidikan anak usia...
TRANSCRIPT
HASIL AKREDITASI
SEKOLAH/MADRASAH TAHUN 2018
MENURUT SUDUT PANDANG LEGISATIF
TERHADAP MUTU PENDIDIKAN
Oleh :
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR-RI
DAPIL JABAR XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Disampaikan Pada Kegiatan Diskusi Publik Hasil Akreditasi Sekolah/Madrasah Tahun 2018Kamis, 13 Desember, Ruang Sidang Graha Utama Gedung A Lantai 2 Kemendikbud RI
TINJAUAN HUKUM
1.Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 35
2.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan, Pasal 4
3.Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun2005 Tentang Guru Dan Dosen
4.Permendikbud RI No. 13 Tahun 2018 tentangBadan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah danBadan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak UsiaDini
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
5. Permendikbud Nomor 59 Tahun 2012 tentang BadanAkreditasi Nasional (pasal 1 ayat 2)
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RepublikIndonesia No 1 tahun 2008 Tentang Standar ProsesPendidikan Khusus Tunanetra, Tunarungu,Tunagrahita, Tunadaksa, dan Tunalaras
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan MutuPendidikan.
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32tahun 2013 Tentang perubahan atas PeraturanPemerintah Nomor 19 tahun 2005 Tentang StandarNasional Pendidikan
Lanjutan
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Berakal budi
Keingintahuan tinggi
Cerdik
Pencari Solusi
Berwawasan luas
Punya Integritas
Punya Inisiatif
Fleksibel
Tekun
Teratur
Sabar
Bertanggungjawab Berusaha
Gigih
Berani
Bangga
Tangguh
PRIBADI PRIMA
PANCASILA&
UUD 1945
Peduli
Bersahabat
Bekerjasama
Punya Rasa Humor
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA 6
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional,Pasal 35(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secaraberencana dan berkala.
(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangankurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, danpembiayaan.
(3) Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan danpelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badanstandardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan.
(4) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksuddalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan PeraturanPemerintah.
7
DEFINISI
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
8
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURANPEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDARNASIONAL PENDIDIKAN
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentangsistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara KesatuanRepublik Indonesia.
2. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstrukturdan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikanmenengah, dan pendidikan tinggi.
3. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luarpendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstrukturdan berjenjang.
Lanjutan
9
Pasal 2
Lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi ;
1. Standar Isi,
2. Standar Proses,
3. Standar Kompetensi Lulusan,
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
5. Standar Sarana dan Prasarana,
6. Standar Pengelolaan,
7. Standar Pembiayaan, dan
8. Standar Penilaian Pendidikan.
LanjutanF
ER
DIA
NS
YA
H,
SE
., M
M.
AN
GG
OTA
KOM
ISI X
FR
AK
SI P
AR
TAI G
OLK
AR
DP
R R
ID
AP
IL J
AW
A B
AR
AT X
I KA
B. G
AR
UT,
KA
B. &
KO
TA T
ASI
KM
ALA
YA
10
(1a) Standar Nasional Pendidikan digunakansebagai acuan Pengembangan kurikulum untukmewujudkan tujuan pendidikan nasional.
(2) Untuk penjaminan dan pengendalian mutupendidikan sesuai dengan Standar NasionalPendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi, dansertifikasi.
(3) Standar Nasional Pendidikan disempurnakansecara terencana, terarah, dan berkelanjutansesuai dengan tuntutan perubahan kehidupanlokal, nasional, dan global.
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Lanjutan
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2009 TENTANG
STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pasal 1
(1) Standar pendidikan anak usia dini meliputi pendidikanformal dan nonformal yang
terdiri atas :
a. Standar tingkat pencapaian perkembangan;
b. Standar pendidik dan tenaga kependidikan;
c. Standar isi, proses, dan penilaian; dan
d. Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, danpembiayaan.
11
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Lanjutan
Pasal 1
Permendikbud Nomor 59 Tahun 2012
Tentang Badan Akreditasi Nasional :
1. Badan Akreditasi Nasional selanjutnya disebut BANadalah badan evaluasi mandiri yang menetapkankelayakan program dan satuan pendidikan.
2. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah yangselanjutnya disebut BAN-S/M adalah badan evaluasimandiri yang menetapkan kelayakan program dansatuan pendidikan jenjang pendidikan dasar danmenengah jalur formal dengan mengacu pada standarnasional pendidikan.
12
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
13
Undang-undang No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan KebudayaanPasal 4 Pemajuan Kebudayaan bertujuan untuk: a. Mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa; b. Memperkaya keberagaman budaya; c. Memperteguh jati diri bangsa; d. Memperteguh persatuan dan kesatuan bangsa; e. Mencerdaskan kehidupan bangsa; f. Meningkatkan citra bangsa; g. Mewujudkan masyarakat madani; h. Meningkatkan kesejahteraan rakyat; i. Melestarikan warisan budaya bangsa; dan j. Mempengaruhi arah perkembangan peradaban dunia, sehingga
Kebudayaan menjadi haluan pembangunan nasional.
FE
RD
IAN
SY
AH
, S
E.,
MM
.A
NG
GO
TAKO
MIS
I X F
RA
KSI
PA
RTA
I GO
LKA
R D
PR
RI
DA
PIL
JA
WA
BA
RAT
XI K
AB
. GA
RU
T, K
AB
. & K
OTA
TA
SIK
MA
LAYA
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.Pasal 1Dalam peraturan ini disebutkan bahwa Penjaminan mutupendidikan adalah kegiatan sistemik dan terpadu olehsatuan atau program pendidikan, penyelenggara satuanatau program pendidikan, pemerintah daerah,Pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan tingkatkecerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan.Pasal 2Tujuan akhir penjaminan mutu pendidikan adalahtingginya kecerdasan kehidupan manusia dan bangsasebagaimana dicita-citakan oleh Pembukaan Undang-undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 yang dicapai melalui penerapanSPMP.
14
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Fungsi dan Tujuan Standar Nasional Pendidikan :• Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasanpendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikannasional yang bermutu
• Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutupendidikan nasional dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa dan membentuk watak sertaperadaban bangsa yang bermartabat.
• Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secaraterencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengantuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, danglobal.
15
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
FUNGSI DAN TUJUAN
Permendikbud Nomor 59 Tahun 2012 Tentang Badan Akreditasi Nasional :Pasal 9(1) BAN-S/M mempunyai tugas merumuskan kebijakan operasional,
melakukan sosialisasi kebijakan, dan melaksanakan akreditasiSekolah/Madrasah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),BANS/M mempunyai fungsi untuk:
a. merumuskan kebijakan dan menetapkan akreditasi sekolah/ madrasah;b.merumuskan kriteria dan perangkat akreditasi sekolah/madrasah untuk
diusulkan kepada Menteri;c. melaksanakan sosialisasi kebijakan, kriteria, dan perangkat akreditasi
sekolah/madrasah;d.melaksanakan akreditasi sekolah/madrasah;e. mengevaluasi pelaksanaan dan hasil akreditasi sekolah/madrasah;f. memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut hasil akreditasi;g. mengumumkan hasil akreditasi sekolah/madrasah secara nasional;h.melaporkan hasil akreditasi sekolah/madrasah kepada Menteri; dani. melaksanakan ketatausahaan BAN-S/M.
16
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang SistemPenjaminan Mutu Pendidikan.Pasal 2 Ayat 2Tujuan antara penjaminan mutu pendidikan adalah terbangunnya SPMPtermasuk;1. Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab Yang Jelas Dan Proporsional
Dalam Penjaminan Mutupendidikan Formal Dan/Atau Nonformal PadaSatuan Atau Program Pendidikan, Penyelenggarasatuan Atau ProgramPendidikan, Pemerintah Kabupaten Atau Kota, Pemerintah Provinsi,Danpemerintah;
2. Ditetapkannya Secara Nasional Acuan Mutu Dalam Penjaminan MutuPendidikan Formal Dan/Atau Nonformal;
3. Terpetakannya Secara Nasional Mutu Pendidikan Formal Dan NonformalYang Dirinci Menurut Provinsi, Kabupaten Atau Kota, Dan Satuan AtauProgram Pendidikan;
4. Terbangunnya Sistem Informasi Mutu Pendidikan Formal Dan NonformalBerbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Yang Andal, Terpadu, DanTersambung Yang Menghubungkan Satuan Atau Program Pendidikan,Penyelenggara Satuan Atau Program Pendidikan, Pemerintah KabupatenAtau Kota, Pemerintah Provinsi, Dan Pemerintah.
17
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Pasal 3(1) Penjaminan mutu pendidikan menganut paradigma:a. pendidikan untuk semua yang bersifat inklusif dan
tidak mendiskriminasi peserta didik atas dasar latarbelakang apa pun;
b. pembelajaran sepanjang hayat berpusat pada pesertadidik yang memperlakukan, memfasilitasi, danmendorong peserta didik menjadi insan pembelajarmandiri yang kreatif, inovatif, dan berkewirausahaan;dan
c. pendidikan untuk perkembangan, pengembangan,dan/atau pembangunan berkelanjutan (education forsustainable development), yaitu pendidikan yangmampu mengembangkan peserta didik menjadirahmat bagi sekalian alam.
18
PARADIGMA DAN PRINSIP PENJAMINAN MUTU
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Penjaminan mutu pendidikan dilakukan atas dasar prinsip:a. Keberlanjutan;b. Terencana Dan Sistematis, Dengan Kerangka Waktu Dan
Target-target Capaian Mutu Yang Jelas Dan TerukurDalam Penjaminan Mutu Pendidikan Formal DanNonformal;
c. Menghormati Otonomi Satuan Pendidikan Formal DanNonformal;
d. Memfasilitasi Pembelajaran Informal MasyarakatBerkelanjutan Dengan Regulasi Negara Yang SeminimalMungkin;
e. SPMP Merupakan Sistem Terbuka Yang TerusDisempurnakan Secara Berkelanjutan.
19
Lanjutan
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Berdasarkan Permendikbud Nomor 59 Tahun 2012 (pasal 1 ayat 2) BadanAkreditasi Nasional Sekolah/Madrasah adalah badan evaluasi mandiri yangmenetapkan kelayakan program dan satuan pendidikan jenjang pendidikandasar dan menengah jalur formal dengan mengacu pada standar nasionalpendidikan. Selanjutnya pada pasal 1 ayat 6 dijabarkan bahwasekolah/madrasah adalah bentuk satuan pendidikan formal yang meliputi:• Sekolah Dasar (SD);• Madrasah Ibtidaiyah (MI);• Sekolah Menengah Pertama (SMP);• Madrasah Tsanawiyah (MTs);• Sekolah Menengah Atas (SMA);• Madrasah Aliyah (MA);• Sekolah Menengah Kejuruan (SMK);• Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK);• Sekolah Luar Biasa (SLB); dan• Satuan pendidikan formal lain yang sederajat.
20
RUANG LINGKUP BAN S/M
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Ketentuan akreditasi pada program atau satuan pendidikan formal adalah:1. Akreditasi di SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, dan SMA/MA/SMALB
diberlakukan untuk satuan pendidikan.2. Akreditasi di SMK/MAK diberlakukan untuk program keahlian sesuai nama
program keahlian pada Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 tentangStandar Sarana SMK. Bagi program keahlian yang memiliki lebih dari satukompetensi keahlian, akreditasi tetap dilakukan pada program keahliandengan menilai seluruh kompetensi keahlian.
Sekolah/madrasah yang mengusulkan untuk diakreditasi harus memenuhipersyaratan berikut:• memiliki surat keputusan pendirian/operasional sekolah/madrasah;• memiliki peserta didik pada semua tingkatan kelas;• memiliki sarana dan prasarana pendidikan;• memiliki pendidik dan tenaga kependidikan;• melaksanakan kurikulum yang berlaku; dan• telah menamatkan peserta didik.
21
KETENTUAN DAN PERSYARATAN AKREDITASI SEKOLAH / MADRASAH
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Kebijakan akreditasi SLB diatur sebagai berikut.
1. Persyaratan khusus SLB yang akan diakreditasi adalah:
2. memiliki surat keputusan pendirian/operasionalsekolah/madrasah;
3. memiliki sarana dan prasarana pendidikan;
4. memiliki pendidik dan tenaga kependidikan;
5. melaksanakan kurikulum yang berlaku; dan
6. telah melaksanakan pendidikan dalam 3 tahun berturut-turutuntuk SMPLB dan SMALB, 6 tahun berturut-turut untuk SDLB.
7. Kepemilikan dan penggunaan fasilitas dan sumber dayabersama.
22
KEBIJAKAN KHUSUS AKREDITASI SLB
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
SLB yang menyelenggarakan pendidikan satu atap serta memiliki tingkat pendidikandan program berbeda dapat mendayagunakan pendidik dan tenaga kependidikan,sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan secara bersama.1. Pendidik dan tenaga kependidikan.
• Guru (guru tidak melampaui jumlah maksimum beban mengajar).• Kepala sekolah/madrasah, TU, dan tenaga pendukung lainnya.
2. Sarana dan prasarana (tidak melampaui kapasitas maksimal penggunaan).• Ruang ibadah.• Ruang bina diri.• Tempat dan alat olahraga.
1. Pengelolaan; dapat dikelola dalam satu sistem manajemen untuk semuaprogram pendidikan, tingkat satuan, dan jenjang yang dimiliki.Pembiayaan; boleh terintegrasi atau terpisah.
2. Fasilitas dan sumber daya bersama harus menjamin proses pembelajaran secaralayak sesuai ketentuan.
3. Asesor SLBAsesor akreditasi SLB memiliki kewenangan melakukan penilaian kelayakansemua satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB.
23
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
1. Penetapan Sasaran sekolah/madrasah2. Sosialisasi dan penyampaian perangkat akreditasi3. Pengisian dan Pengiriman Instrumen Akreditasi4. Penetapan Kelayakan Sekolah/Madrasah dan
Penugasan Asesor5. Visitasi Ke Sekolah/Madrasah6. Validasi Proses dan Hasil Visitasi7. Verifikasi Hasil Validasi dan Penyusunan
Rekomendasi8. Penetapan Hasil dan Rekomendasi Akreditasi9. Penerbitan dan Penyerahan Sertifikat Akreditasi10. Sosialisasi Hasil Akreditasi
24
MEKANISME AKREDITASI SEKOLAH / MADRASAH
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
25
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Prioritas sekolah/madrasah yang diakreditasi tahun2018 melaui kuota 54,000 Sekolah/Madrasah darisumber APBN Balitbang Kemendikbud. :
(1) sekolah/madrasah yang belum diakreditasi;
(2) sekolah/madrasah yang telah habis masaakreditasi 2 tahun atau lebih; dan
(3) sekolah/madrasah yang sudah habis masaakreditasi 1 tahun.
(4) pemerataan akses akreditasi terutama di daerahTerdepan, Tertinggal, dan Terluar (3T).
26
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
27
ANALISA MASALAH
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Peningkatan mutu sekolah/madrasah mengacu pada Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan, yang mana sekolah/madrasah dibina dan dievaluasi
untuk mencapai dan mengukur ketercapaian acuan mutu yang telah
ditetapkan. Pembinaan sekolah/madrasah untuk mencapai acuan mutu
satuan pendidikan diperankan oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
(LPMP), dan evaluasi ketercapaiannya dilakukan oleh Badan Akreditasi
Nasional Sekolah/Madrasah (BAN S/M).
Evaluasi pencapaian sekolah/madrasah terhadap acuan mutu satuan
pendidikan dilakukan melalui Akreditasi. Kegiatan penilaian kelayakan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan.
Sebagai badan evaluasi mandiri yang berwenang untuk menentukan
capaian kualitas sekolah/madrasah, BAN S/M memiliki peran strategis
dalam peningkatan mutu pendidikan. Karena hasil evaluasi tersebut akan
menjadi tolok ukur mutu pendidikan sekolah/madrasah saat ini sekaligus
menjadi dasar kebijakan Pemerindah dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan selanjutnya.
Akurasi hasil evaluasi sekolah/madrasah akan sangat berkontribusi
terhadap akurasi kebijakan Pemerintah dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan selanjutnya. Artinya BAN S/M turut memiliki peran yang
penting dalam keberhasilan mencetak generasi bangsa yang lebih
berkualitas.
Karena vitalnya hasil evaluasi pencapaian mutu sekolah/madrasah
tersebut, pelaksanaan akreditasi perlu diperbaiki secara berkelanjutan.
Kekurangan yang perlu diperbaiki saat ini adalah :
1. Penilaian akreditasi belum mampu memotret performa
sekolah/madrasah yang stabil (sustained performance). Performa
sekolah cenderung sangat baik saat penilaian akreditasi yang
dilakukan selama beberapa hari, bahkan hanya 1 hari, dan kembali
menurun setelah tim penilai meninggalkan sekolah/madrasah.
2. Penilaian akreditasi cenderung “paper based assessment”. Kualitas
dokumen memiliki peran dominan dalam menentukan hasil akreditasi.
28
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Lanjutan
Profesional adalah orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yangdilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguhkepada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan.
Ciri-ciri profesionalisme:• Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasyang bersangkutan dengan bidang tadi.
• Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatumasalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermatdalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
• Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuanmengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
• Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi sertaterbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermatdalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
29
DEFINISI & CIRI PROFESIONAL
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Tiga Watak Kerja Profesionalisme• Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan
kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti,dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan ataumengharapkan imbalan upah materiil
• Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiranteknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui prosespendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif danberat.
• Kerja seorang profesional –diukur dengan kualitas teknisdan kualitas moral– harus menundukkan diri pada sebuahmekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkandan disepakati bersama di dalam sebuah organisasi profesi.
30
Lanjutan
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
PANDANGAN
31
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
1. Masih banyak sekolah pada jenjang SD/MI,SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang belumterakreditasi
2. Masih banyak sekolah pada jenjang SD/MI,SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang belumdiakreditasi ulang
3. BAN S/M masih kekurangan SDM dan Anggarandalam melakukan akreditasi
4. Perlu dibuat peta jalan dan waktu (periodisasi)yang tepat untuk penetapan akreditasi
PENILAIAN
32
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
1. Cukup baik peningkatan dari tahun ke tahunakreditasi secara kuantitas, belum utuh padakualitas
2. Perlu membuat format yang lebih keadilanproporsional antara negeri dan swasta di setiapjenjang
3. Belum terlihat dengan tepat perhitunganpembiayaan akreditasi di setiap jenjang danperingkat akreditasi
4. Hasil temuan BAN S/M banyak yang tidakditindaklanjuti
KRITIK DAN SARAN
33
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
1. Perlu dilakukan kajian ulang apakah harusmenggunakan dasar akreditasi menggunakansepenuhnya 8 SNP
2. Perlu dipertegas adanya manfaat akreditasiterkait peningkatan akses, mutu, dan relevansiserta tata kelola lembaga pendidikan
3. Perlu fokus terhadap daerah, jenjang, sertakebutuhan untuk melakukan akreditasi
4. Perlu memberikan kesempatan lembaga mandirilain untuk melakukan akreditasi yang ditunjukoleh pihak yang berkepentingan
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
34
FERDIANSYAH, SE., MM.ANGGOTA KOMISI X FRAKSI PARTAI GOLKAR DPR RI
DAPIL JAWA BARAT XI KAB. GARUT, KAB. & KOTA TASIKMALAYA
Pagi hari makan nasi
Jangan lupa lauknya pun diisi
Berbagai masalah pendidikan menghiasi
Tingkatkan mutu pendidikan melalui akreditasi
Makan ketupat khas padang
Tambah rendang biar nendang
Habis gelap terbitlah terang
Pendidikan maju akreditasinya tenang