harris exsum kl lingkungan hidup...

28
1 EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN KELOMPOK TENTANG PENCEGAHAN DAN PENEGAKAN HUKUM ATAS PENCEMARAN DAN KERUSAKAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANGUNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DISUSUN OLEH: HARRIS Y. P. SIBUEA LIDYA SURYANI WIDAYATI NOVIANTI DIAN CAHYANINGRUM PRIANTER JAYA HAIRI LUTHVI FEBRYKA NOLA PUSAT PENELITIAN BADAN KEAHLIAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2017

Upload: vodiep

Post on 09-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

 

EXECUTIVESUMMARY

PENELITIANKELOMPOK

TENTANG

PENCEGAHANDANPENEGAKANHUKUMATASPENCEMARANDANKERUSAKANTERHADAP

LINGKUNGANHIDUPBERDASARKANUNDANG‐UNDANGNOMOR32TAHUN2009TENTANG

PERLINDUNGANDANPENGELOLAANLINGKUNGANHIDUP

DISUSUNOLEH:

HARRISY.P.SIBUEA

LIDYASURYANIWIDAYATI

NOVIANTI

DIANCAHYANINGRUM

PRIANTERJAYAHAIRI

LUTHVIFEBRYKANOLA

PUSATPENELITIANBADANKEAHLIAN

DEWANPERWAKILANRAKYATREPUBLIKINDONESIA

JAKARTA

2017

Page 2: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

 

A. LatarBelakang

Pasal28Hayat(1)UUDTahun1945menjaminhaksetiaporangataslingkunganhidupyangbaik

dansehat.Kualitaslingkunganhidupdikatakanbaikapabilakeadaanunsurhayatidanunsurfisik

yang ada mendukung kehidupan berbagai spesies termasuk manusia. Namun sampai saat ini

kondisi lingkungan hidup di Indonesia masih menunjukkan penurunan seperti terjadinya

pencemaran,kerusakanlingkungan,sertabencanalingkungan.Kondisitersebutpatutdisayangkan

karena keseimbangan lingkungan hidup merupakan hal yang penting, oleh karenanya perlu

dilindungidandikeloladenganbaik.Ironisnyamanusialahyangseringkalimerusakkeseimbangan

lingkunganhiduptersebutsehinggabelakanganinibanyakterjadibencanaalam.

DataWorldWildlifeFund(WWF)Indonesia1memberikancatatanataspermasalahanperlindungan

danpengelolaanlingkunganhidupyangperlumendapatperhatian,antaralainmenyangkutupaya

konservasi keanekaragaman hayati, perbaikan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan

(kebakaranhutandanlahan),kawasanbernilaikonservasitinggi/HighConservationValue(HCV),

penyelamatanhutantropis,dankejahatanlingkunganhidupyangdihubungkandenganpemberian

izin konservasi. Permasalahan lingkunganhidup jugameningkat cukup signifikan seiringdengan

berkembangnyaindustrialisasidanteknologitransportasi.2

Sementara itu terkait permasalahan lingkungan hidup, Greenpeace berpendapat3, ada 5 (lima)

permasalahan kerusakan lingkungan di Indonesia yang mendapatkan sorotan terbesar dari

masyarakat. Kelima permasalahan kerusakan lingkungan hidup tersebut antara lain: (1)

pencemaran sungai oleh bahan kimia berbahaya industri; (2) bencana kebakakaran hutan dan

gambut di Sumatra dan Kalimantan; (3) alih fungsi hutan lindung dan lahan pertanian; (4)

pencemaran perairan oleh limbah pertambangan; dan (5) kasus penangkapan ikan berlebih dan

ilegaldiperairannusantara.Terkaitdenganlimbahbahanberbahayadanberacunatauyanglebih

dikenaldengannama limbah(B3), saat inimasalah limbahB3bukanlagihanyamasalahregional

tiapnegara saja,melainkan telahmenjadimasalahglobaldanmenjadi ancamanyang seriusbagi

lingkunganglobalinternasional.HalinidisebabkanlimbahB3disuatunegaratidakhanyaberasal

                                                            1LanjutkanPerbaikanTataKelolaLingkunganHidupdanKelautan,http://www.wwf.or.id/?44862/Lanjutkan‐Perbaikan‐Tata‐Kelola‐Lingkungan‐Hidup‐dan‐Kehutanan,diakses24Januari2017.2European Commission, Science for Environment Policy inDepth Report 13: Links BetweenNoise and Air Pollution andSocioeconomicStatus,DOI10.2779/200217,September2016,hal8.3DaftarMasalahLingkungandiIndonesia,https://alamendah.org/2014/11/09/daftar‐masalah‐lingkungan‐di‐indonesia/,diakses9Februari2017.

Page 3: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

 

daripembangunanindustrisajamelainkanadajugalimbahB3yangberasaldaripembuanganoleh

negaralainyangmengalirmelaluilautmaupunudara.4

Berbagai permasalahan kerusakan lingkungan hidup tersebut perlu mendapat perhatian serius,

apalagi indeks kualitas lingkungan hidup di Indonesia menunjukkaan penurunan sebagaimana

terlihatdalamgambarsebagaiberikut.

Gambar1.TrenIndeksKualitasLingkunganHidup(IKLH)Indonesia2011‐2014

Sumber:DiolahdaridataKementerianLingkunganHidupdanKehutananRepublikIndonesia,

IndeksKualitasLingkunganHidupIndonesia2014,Jakarta,2015.

Berdasarkan gambar 1 secara nasional dapat dilihat bahwa kualitas lingkungan hidup Indonesia

mengalamipenurunan,yaitu65,76padatahun2011menjadi63,96padatahun2012,63,20pada

tahun2013danmenjadi63,42padatahun2014.Apabiladilihatberdasarkanmediayakni indeks

kualitas air, indeks kualitas udara dan indeks tutupan hutan pada tahun 2014 menunjukkan

penurunan.SecarakeseluruhankualitaslingkunganhidupIndonesiamenunjukkankecenderungan

menurun dari tahun 2011 hingga tahun 2014. Data tersebut menunjukkan bahwa peraturan

perundang‐undangan, instrumen pendukung, serta progam kegiatan yang dilaksanakan untuk

mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup belum optimal untuk meningkatkan

kualitaslingkunganhidupdiIndonesia.

Kompleksnya permasalahan lingkungan hidup memerlukan langkah pencegahan dan penegakan

hukum terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Meskipun pencegahan dan

penegakan hukum telah dilakukan, namun sampai saat ini masih banyak terjadi kasus‐kasus

pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Kondisi ini mengakibatkan kualitas lingkungan

hidupsemakinmemprihatinkandanmemberikandampakyangsangatseriusterhadapkesehatan

                                                            4Djatmiko,Margono,Wahyono,PendayagunaanIndustrialWasteManagement(KajianHukumLingkunganIndonesia,Citra&dityaBakti,Bandung,Tahun2000,hal.3

Page 4: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

 

danjiwamanusia.Sehubungandenganhalinimakamenarikuntukmelakukanpenelitianmengenai

“Pencegahan dan Penegakan Hukum atas Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

BerdasarkanUUNo.32Tahun2009”.

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi pencegahan dan

penegakan hukum atas pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup berdasarkan UU No. 32

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Permasalahan penelitian

tersebutkemudiandirumuskandalambeberapapertanyaanpenelitiansebagaiberikut.

1. Terkaitdenganpencegahanataspencemarandankerusakanlingkunganhidup.

a. Apakahperjanjian internasionaldiantaranyaKonvensiBasel telahdiakomodasidalamUU

PPLHTahun2009?danbagaimanapelaksanaannya?

b. Bagaimanatanggungjawabperusahaandalammenjagakelestarianlingkungan?

c. Bagaimanaperansertamasyarakatdalammenjagakelestarianlingkungan?

2. Terkaitdenganpenegakanhukumataspencemarandankerusakanlingkunganhidup.

a. Bagaimanapenyelesaiansengketalingkungan?

b. Bagaimanapenegakanhukumterhadapkejahatanlingkungan?

Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan lingkungan hidup berdasarkan UU

PPLH Tahun 2009 terkait efektifitas pelaksanaan pencegahan dan penegakan hukum atas

pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Penelitian ini juga bermaksud untukmemberikan

masukan kepada pemangku kepentingan dalam menentukan kebijakan yang berpihak kepada

pembentukan kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat serta untuk menambah wawasan

pengetahuankepadapembacamengenaipencegahandanpenegakanhukumdibidanglingkungan

hidup.Selainitu,penelitianinibertujuanuntuk:pertama,mengkajidanmenganalisaimplementasi

pencegahanpencemarandankerusakanlingkunganhidup.Kedua,melakukanpengkajianterhadap

penegakanhukumataskasuskasuspencemarandanperusakanlingkunganhidup.

Penelitiantentang“PencegahandanPenegakanHukumatasPencemarandanKerusakanterhadap

LingkunganHidupberdasarkanUndang‐UndangNomor32Tahun2009TentangPerlindunganDan

Pengelolaan Lingkungan Hidup” merupakan penelitian yuridis normatif dan yuridis empiris,

denganmetodependekatankualitatif.Penelitianinimenggunakandatasekunderdandataprimer.

Data sekunderyangdimaksudkan terdiridaribahanhukumprimer (primary sources)danbahan

hukum sekunder (secondary sources). sedangkan data primer didapat dengan melakukan

Page 5: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

 

wawancara pihak‐pihak yang berkompeten di instansi terkait, baik di tingkat pusat maupun di

daerah, antara lain Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup,

Kepolisian,Kejaksaan, Pengadilan,Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) serta akademisi yang

memilikikepakarandalamhukumlingkunganhidup.

Adapun waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan Oktober 2017.

PenelitianinidilakukandidaerahdimanarentangnilaiIndeksKualitasLingkunganHidup(IKLH)

berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2014 di bawah kurang

(IKLH dibawah atau sama dengan 66) yaitu Provinsi Sumatera Utara dengan IKLH 2014 61.53

tanggal24Juli–30Juli2017danProvinsiJawaBaratdenganIKLH201445.06tanggal4September

– 10 September 2017. Selanjutnya data yang terkumpul disajikan secara kualitatif (uraian

teks/penelitiankualitatif)dandianalisissecaradeskriptifdanpreskriptif.

B. HasilPenelitian

1. Terkaitdenganpencegahanataspencemarandankerusakanlingkunganhidup

Terdapat4(empat)aspekyangditelititerkaitdenganpencegahanataspencemarandankerusakan

lingkunganhidup.Hasilpenelitiansebagaiberikut.

1.1ImplementasipengaturanpencegahandalamUUPPLHTahun2009

Terdapatbanyak instrumenpencegahanpencemarandan/ataukerusakan lingkunganhidupyang

diatur dalam UU PPLH Tahun 2009. Dalam Pasal 14 UU PPLH Tahun 2009 dinyatakan bahwa

instrumenpencegahanpencemarandan/ataukerusakanlingkunganhidupterdiriatas:

a. KLHS;

b. tataruang;

c. bakumutulingkunganhidup;

d. kriteriabakukerusakanlingkunganhidup;

e. amdal;

f. UKL‐UPL;

g. perizinan;

h. instrumenekonomilingkunganhidup;

i. peraturanperundang‐undanganberbasislingkunganhidup;

j. anggaranberbasislingkunganhidup;

k. analisisrisikolingkunganhidup;

Page 6: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

 

l. auditlingkunganhidup;dan

m. instrumenlainsesuaidengankebutuhandan/atauperkembanganilmupengetahuan.

Idealnya, jika seluruh instrumen pencegahan yang diatur dalam pasal tersebut sudah dapat

diterapkandenganbaik,tentudapatmencegahberbagaipencemarandanpengrusakanlingkungan

hidup yang selama ini menjadi persoalan besar bangsa Indonesia. Namun demikian, dalam

penelitianyangdilakukandiduadaerahyaknidiSumateraUtaradanJawaBarat,timmenemukan

berbagai kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan pengaturan instrumen‐instrumen

pencegahantersebut,antaralain.

TerkaitdenganKajianLingkunganHidupStrategis(selanjutnyadisebutKLHS).Pasal15UUPPLH

Tahun 2009 menentukan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib membuat dan

melaksanakanKLHSuntukmemastikanbahwaprinsippembangunanberkelanjutantelahmenjadi

dasardanterintegrasidalampembangunansuatuwilayahdan/ataukebijakan,rencana,dan/atau

program.KLHSdalamhal inimerupakanunsurpentingdalampenyusunanatauevaluasirencana

tata ruang wilayah (RTRW) beserta rencana rincinya, rencana pembangunan jangka panjang

(RPJP), dan rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) nasional, provinsi, dan

kabupaten/kota. KLHS juga merupakan unsur penting dalam membuat kebijakan, rencana,

dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan hidup.

Persoalannya, dalam penelitia tim di Sumatera Utara dan Jawa Barat, diketahui bahwaKLHS ini

belummenjadi perhatian pemerintah di daerah. Banyak RTRW yang sudah lebih dahulu dibuat

sebelumdilakukanKLHS.

PembuatanKLHSmemangtidakmudahdanmembutuhkanwaktuyangtidaksebentar.KLHSdalam

halinidilaksanakandenganbeberapamekanisme:

a. pengkajianpengaruhkebijakan,rencana,dan/atauprogramterhadapkondisilingkunganhidup

disuatuwilayah;

b. perumusanalternatifpenyempurnaankebijakan,rencana,dan/atauprogram;dan

c. rekomendasiperbaikanuntukpengambilankeputusankebijakan,rencana,dan/atauprogram

yangmengintegrasikanprinsippembangunanberkelanjutan.

Lebihjauhlagi,dalamKLHSdimuatkajianantaralainmengenai kapasitasdayadukungdandaya

tampung lingkungan hidup untuk pembangunan; perkiraan mengenai dampak dan risiko

Page 7: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

 

lingkungan hidup; kinerja layanan/jasa ekosistem; efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;

tingkatkerentanandankapasitasadaptasi terhadapperubahan iklim;dan tingkatketahanandan

potensi keanekaragaman hayati. Semua hal ini terkadang dipandang sebagai penghambat dalam

pembangunandaerahyangjugamemilikikepentinganuntukmemajukanekonomidaerahtersebut.

Bahkanmengenaitataruang,dalamPasal19UUPPLHTahun2009sudahditegaskanbahwauntuk

menjagakelestarianfungsilingkunganhidupdankeselamatanmasyarakat,setiapperencanaantata

ruangwilayahwajibdidasarkanpadaKLHS.Sertabahwaperencanaantataruangwilayahtersebut

ditetapkan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Hal ini

nampaknya belum menjadi perhatian di daerah. Fungsi lingkungan hidup dan keselamatan

masyarakatmasihbelummenjadiprioritaspertimbangandalamperencanaanpembangunan.

TerkaitdenganBakuMutuLingkunganHidup,dalamPasal20UUPPLHTahun2009diaturbahwa

penentuanterjadinyapencemaranlingkunganhidupdiukurmelaluibakumutulingkunganhidup.

Bakumutulingkunganhidupdalamhalinimeliputi:

a. bakumutuair;

b. bakumutuairlimbah;

c. bakumutuairlaut;

d. bakumutuudaraambien;

e. bakumutuemisi;

f. bakumutugangguan;dan

g. bakumutulainsesuaidenganperkembanganilmupengetahuandanteknologi.

Tidakadapersoalanmengenaihalini,yangmenjadipersoalanialahkenyataantentangbanyaknya

pencemaran lingkungan hidup tersebut yang sudah terjadi di lapangan. Bahkan mengenai

pencemaran sungai misalnya, Sungai Citarum di Jawa Barat dan Sungai Deli di Sumatera Utara,

tanpa menunggu hasil laboratorium terkait baku mutu air, sudah dapat dikatakan air sungai

tercemarparah,karenabegitujelasdapatdilihatdengankasatmata.PadahaldalamPasal20ayat

(3) UU PPLH Tahun 2009 sudah ditentukan pada pokoknya bahwa setiap orang diperbolehkan

untukmembuanglimbahkemedialingkunganhidup,namundengansuatupersyaratanyaituharus

memenuhi baku mutu lingkungan hidup dan harus mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau

bupati/walikotasesuaidengankewenangannya.Jikakitamemperhatikanhasilpenelitiantim,maka

pencemaranSungaiDelidanSungaiCitarumjelasmerupakanpelanggaranterhadappasalini.

Page 8: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

 

MengenaiKriteriaBakuKerusakanLingkunganHidup.SebagaimanayangdiaturdalamPasal21UU

PPLH, bahwa untuk menentukan terjadinya kerusakan lingkungan hidup, terdapat kriteria

bakunya, yakni meliputi kriteria baku kerusakan ekosistem dan kriteria baku kerusakan akibat

perubahaniklim.Kriteriabakukerusakanekosistemmeliputi:

a. kriteriabakukerusakantanahuntukproduksibiomassa;

b. kriteriabakukerusakanterumbukarang;

c. kriteriabakukerusakanlingkunganhidupyangberkaitandengankebakaranhutandan/atau

lahan;

d. kriteriabakukerusakanmangrove;

e. kriteriabakukerusakanpadanglamun;

f. kriteriabakukerusakangambut;

g. kriteriabakukerusakankarst;dan/atau

h. kriteriabakukerusakanekosistemlainnyasesuaidenganperkembanganilmupengetahuandan

teknologi.

Sementara untuk kriteria baku kerusakan akibat perubahan iklim didasarkan pada paramater

antaralain:

a. kenaikantemperatur;

b. kenaikanmukaairlaut;

c. badai;dan/atau

d. kekeringan.

Mengenai instrumen Amdal. Pasal 22 UU PPLH Tahun 2009 menentukan bahwa setiap usaha

dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal.

Adapunkriteriausahadan/ataukegiatanyangberdampakpentingyangwajibdilengkapidengan

amdalterdiriatas:

a. pengubahanbentuklahandanbentangalam;

b. eksploitasisumberdayaalam,baikyangterbarukanmaupunyangtidakterbarukan;

c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau

kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam

pemanfaatannya;

d. prosesdankegiatanyanghasilnyadapatmempengaruhi lingkunganalam, lingkunganbuatan,

sertalingkungansosialdanbudaya;

Page 9: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

 

e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi

sumberdayaalamdan/atauperlindungancagarbudaya;

f. introduksijenistumbuh‐tumbuhan,hewan,danjasadrenik;

g. pembuatandanpenggunaanbahanhayatidannonhayati;

h. kegiatanyangmempunyairisikotinggidan/ataumempengaruhipertahanannegara;dan/atau

i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi

lingkunganhidup.

Dokumenamdaldalamhalinimerupakandasarpenetapankeputusankelayakanlingkunganhidup.

Namun ironisnya, diketahui dalam penelitian di lapangan, bahwa dokumen Amdal kerap kali

dilanggarolehpihakpelakuusaha.Sehinggadalampengawasanolehpemerintah,baikpemerintah

pusat maupun pemerintah daerah, ditemukan kegiatan‐kegiatan usaha yang masih melakukan

pelanggaran penccemaran lingkungan hidup. Sebagian pelaku usaha ada yangmasih dalam taraf

pelanggaranringansehinggadilakukanpembinaan,danadapulayanghinggadicabutijinusahanya.

Dokumen amdal sejatinya sangatlah vital untukmencegah terjadi pencemaran dan pengrusakan

lingkungan hidup. Karena dokumen tersebut memuat semua hal yang perlu menjadi perhatian

pelakuusahadalammenjalankankegiatannyaterkaitlingkunganhidupdisekitartempatusahanya.

Dokumenamdaldalamhalinimemuathal‐halsebagaiberikut:

a. pengkajianmengenaidampakrencanausahadan/ataukegiatan;

b. evaluasikegiatandisekitarlokasirencanausahadan/ataukegiatan;

c. saranmasukansertatanggapanmasyarakatterhadaprencanausahadan/ataukegiatan;

d. prakiraanterhadapbesarandampaksertasifatpentingdampakyangterjadijikarencanausaha

dan/ataukegiatantersebutdilaksanakan;

e. evaluasisecaraholistikterhadapdampakyangterjadiuntukmenentukankelayakanatau

ketidaklayakanlingkunganhidup;dan

f. rencanapengelolaandanpemantauanlingkunganhidup.

Dalam proses pembuatan amdal, selain disusun oleh pemrakarsanya, juga harus melibatkan

masyarakat.Pelibatanmasyarakatharuspuladilakukanberdasarkanprinsippemberianinformasi

yang transparan dan lengkap serta diberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan. Masyarakat

dalamhalinimeliputimasyarakatyangterkenadampak;masyarakatpemerhatilingkunganhidup;

dan/ataumasyarakatyangterpengaruhatassegalabentukkeputusandalamprosesamdal.Bahkan

Page 10: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

10 

 

dalam UU PPLH Tahun 2009 Pasal 26 ayat (4) diatur bahwamasyarakat yang terkena dampak

dapatmengajukankeberatanterhadapdokumenamdal.

Suatu dokumen amdal dinilai oleh Komisi Penilai Amdal yang dibentuk olehMenteri, gubernur,

ataubupati/walikotasesuaidengankewenangannya.KomisiPenilaiAmdalbahkanwajibmemiliki

lisensi dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya. Adapun

keanggotaanKomisiPenilaiAmdalterdiriataswakildariunsur:

a. instansilingkunganhidup;

b. instansiteknisterkait;

c. pakardibidangpengetahuanyangterkaitdenganjenisusahadan/ataukegiatanyangsedang

dikaji;

d. pakardibidangpengetahuanyangterkaitdengandampakyangtimbuldarisuatuusaha

dan/ataukegiatanyangsedangdikaji;

e. wakildarimasyarakatyangberpotensiterkenadampak;dan

f. organisasilingkunganhidup.

Dalampelaksanaantugasnya,KomisiPenilaiAmdal jugadibantuolehtimteknisyangterdiriatas

pakar independen yangmelakukan kajian teknis.Namun ironisnya, berbagai pengaturan tentang

proses pembuatan amdal yang sudah dijamin dalam UU PPLH ini dalam kenyataanya belum

menjadijaminanditaatinyaamdaltersebutolehpelakuusahaterkait.

Sama halnya mengenai dokumen terkait upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya

pemantauan lingkungan hidup (UKL‐UPL). Bedanya dengan Amadal, UKL‐UPL merupakan

dokumen untuk kegiatan usaha mikro dan kecil serta dinilai tidak memiliki dampak penting

terhadaplingkungan.BahkanuntukusahayangtidakdiwajibkanmemilikiUKL‐UPL,jugamemiliki

kewajiban membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan

hidup(Pasal35ayat2UUPPLHTahun2009).

Usaha atau kegiatan yang diwajibkan meliki memiliki amdal atau UKL‐UPL, juga diwajibkan

memilikiijinlingkunganyangditerbitkanberdasarkankeputusankelayakanlingkunganhidup.Izin

lingkungandalamhal iniditerbitkanolehMenteri,gubernur,ataubupati/walikotasesuaidengan

kewenangannya(Pasal40UUPPLHTahun2009).

Page 11: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

11 

 

Selain mengenai perizinan, UU PPLH Tahun 2009 juga mengatur tentang Instrumen Ekonomi

LingkunganHidup.DalamPasal42ditentukanbahwadalamrangkamelestarikanfungsilingkungan

hidup, Pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengembangkan dan menerapkan instrumen

ekonomilingkunganhidup.Instrumenekonomilingkunganhidupmeliputi:

a. perencanaanpembangunandankegiatanekonomi;

b. pendanaanlingkunganhidup;dan

c. insentifdan/ataudisinsentif.

Pelaksanaan instrumen pencegahan berupa Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup ini dalam

kenyataannya membutuhkan political will dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun

pemerintahdaerah itusendiri. Selain itu jugaberkaitaneratdengankemampuankeuanganserta

saranaprasaranayangdimilikipemerintah.Halinimerupakanpersoalantersendiriyangdihadapi

pemerintah daerah, dan masing‐masing daerah memiliki kemampuan serta political will yang

berbeda‐beda.

Sedangkan mengenai instrumen Peraturan Perundang‐undangan Berbasis Lingkungan Hidup,

dapat diperhatikan pengaturan Pasal 44 UU PPLH Tahun 2009 yang mengatur bahwa setiap

penyusunan peraturan perundang‐undangan pada tingkat nasional dan daerah wajib

memperhatikanperlindunganfungsi lingkunganhidupdanprinsipperlindungandanpengelolaan

lingkungan hidup.Hal ini jugamenjadi ironi ketika dalam kenyataannyamasih ada daerah yang

belummemilikiperaturandaerahtentangpengelolaanlingkunganhidup.

MengenaiAnggaranBerbasisLingkunganHidup,Pasal45UUPPLHTahun2009mengaturbahwa

Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia serta pemerintah daerah dan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah wajib mengalokasikan anggaran yang memadai untuk

membiayai:

a. kegiatanperlindungandanpengelolaanlingkunganhidup;dan

b. programpembangunanyangberwawasanlingkunganhidup.

Dalampasalyangsama,ditentukanpulabahwaPemerintahwajibmengalokasikananggarandana

alokasi khusus lingkungan hidup yang memadai untuk diberikan kepada daerah yang memiliki

kinerja perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik. Pasal ini sebenarnya sangat

Page 12: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

12 

 

bagus untuk mendukung meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup, namun dalam

implementasinyasepertinyamasihbelumdapatterealisasi.

Begitu pula instrumen pencegahan berupa Analisis Risiko Lingkungan Hidup yang diatur dalam

Pasal47UUPPLHTahun2009.Ditentukanbahwasetiapusahadan/ataukegiatanyangberpotensi

menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup, ancaman terhadap ekosistem dan

kehidupan, dan/atau kesehatan dan keselamatan manusia wajib melakukan analisis risiko

lingkunganhidup.Analisisrisikolingkunganhidupdalamhalinimeliputi:

a. pengkajianrisiko;

b. pengelolaanrisiko;dan/atau

c. komunikasirisiko.

Mengenai instrumen analisis resiko lingkungan hidup ini, dalam penelitian tim diketahui bahwa

instrumen ini dikatakanhanyadilakukanolehperusahaan‐perusahaanbesar saja, yangdianggap

memilikiusahaberdampakpentingterhadaplingkunganhidup.Namunmasihbelumjelasapakah

instrumeniniselamainitelahmendapatpengawasandaripemerintahatautidak.

Namun jika kita melihat ke pengaturan Pasal 48 UU PPLH Tahun 2009, yang mengatur bahwa

Pemerintah mendorong penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan audit

lingkungan hidup dalam rangka meningkatkan kinerja lingkungan hidup. Maka kemungkinan

instrumenanalisisresikolingkunganhiduphanyalahmerupakaninstrumenyangdigunakansecara

internal oleh pelaku usaha itu sendiri atau penanggung jawab usaha tersebut untuk kemudian

melakukanauditlingkunganhidupyangdilaksanakansecaraberkala.Mengenaipersoalaninidapat

diperhatikan pengaturan pasal 49 UU PPLH Tahun 2009 yang menentukan bahwa Menteri

mewajibkanauditlingkunganhidupkepada:

a. usahadan/ataukegiatantertentuyangberisikotinggiterhadaplingkunganhidup;dan/atau

b. penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang menunjukkan ketidaktaatan terhadap

peraturanperundang‐undangan.

Dalampasal 50UUPPLHditentukanbahwa apabilapenanggung jawabusahadan/atau kegiatan

tidakmelaksanakankewajibanauditlingkungan,makaMenteridapatmelaksanakanataumenugasi

pihak ketiga yang independen untuk melaksanakan audit lingkungan hidup atas beban biaya

Page 13: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

13 

 

penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan. Menteri dalam hal ini harus

mengumumkanhasilauditlingkunganhidup.

1.2 Perjanjian internasional ,diantaranya pelaksanaanKonvensiBasel, yang diakomodasi

dalamUUPPLHTahun2009

Permasalahan implementasi Konvensi Basel di Indonesia dalam praktiknya ada beberapa

permasalahan yang muncul dalam pengelolaan limbah B3 diantaranya (1) perusahaan belum

melakukan perbaikan yang diminta sesuai dengan Berita Acara Verifikasi Lapangan terdahulu,

misalnya perbaikan fasilitas pengendali pencemaran udara: bag house, dust collector, cyclon,

perbaikancerobongsesuaidenganperaturanperundang‐undanganyangberlaku;(2)perusahaan

tidak melakukan pemantauan kualitas lingkungan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam

dokumen lingkungan dengan kata lain tidak melakukan laporan UKL‐UPL; (3) perusahaan

melakukan perubahan‐perubahan terkait dengan proses produksi, fasilitas peralatan, sehingga

menimbulkan perubahan pada pengelolaan dampak kualitas lingkungan, dan hal tersebut tidak

diiringidenganperubahan/revisidokumenlingkungan;(4)hasilpemantauankualitaslingkungan

(air, emisi udara dan udara ambien) masih melebihi baku mutu sesuai dengan peraturan

perundang‐undanganyangberlaku;(5)tidakmemilikitempatpenyimpanansementaralimbahB3

yangmemilikiizindaripemdasetempat;(6)limbahb3yangdihasilkantidakseluruhnyatercantum

dalamizinTPSyangdikeluarkanolehpemda;(7)perusahaanmelakukanpemanfaatan/pengolahan

limbah B3 tanpa adanya izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; (8) tidak

melakukanpengelolaanLimbahB3

1.2Tanggungjawabperusahaandalammenjagakelestarianlingkungan

Perusahaanseringdianggapsebagaipihakutamayangmenyebabkan terjadinyapencemarandan

kerusakan lingkunganhidup.Fakta ini tidakdapatdipungkirikarenapencemarandankerusakan

lingkungan sering timbul akibat industri. Berdasarkan data dariWalhi JawaBarat, selama tahun

2016Walhi Jabar telahmendapatkanpengaduankasus‐kasusbarudariwarga.Sedikitnyaada25

kasussengketa lingkungandan tata ruangyangdiadukankeWalhi.Sebagianbesardarisengketa

lingkungan tersebut sebagai akibat dari industri. Walhi Jabar juga mengemukakan praktik

pembuangan limbah industri baik cair, padat, maupun gas juga terus berlangsung tanpa henti.

Limbah industri tersebutbersumberdari industri kulit, tekstil, sandang, dan sebagainya. Sungai‐

sungai besar di Jawa Barat seperti Citarum, Ciliwung, Cimanuk juga menjadi tempat limbah

Page 14: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

14 

 

industri, belum lagi sungai‐sungai lainnya. Di DAS Citarum misalnya sekitar 526 pabrik masih

membuanglimbahcairsecarasembarangan,tanpapengolahanIPAL.

UntukmencegahpencemarandankerusakanlingkunganyangditimbulkanolehindustrimakaUU

PPLH Tahun 2009 memberikan tanggung jawab kepada perusahaan untuk menjaga kelestarian

lingkunganhidupmulaimasaprakonstruksi,konstruksi,maupunpascakonstruksi.Padamasapra

konstruksiatausebelummelakukankegiatanusaha,UUPPLHTahun2009mewajibkanperusahaan

yangmelakukankegiatanusahadan/ataukegiatanyangberdampakpentingterhadaplingkungan

hidup untukmemiliki dokumenAnalisisMengenai Dampak LingkunganHidup (Amdal). Dampak

penting ditentukan berdasarkan kriteria:5 a) Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena

dampakrencanausahadan/ataukegiatan;b)Luaswilayahpenyebarandampak;c)Intensitasdan

lamanyadampakberlangsung;c)Banyaknyakomponenlingkunganhiduplainyangakanterkena

dampak;d)Sifatkumulatifdampak;e)Berbalikatautidakberbaliknyadampak,dan/atauf)Kriteria

lainsesuaidenganperkembanganilmupengetahuandanteknologi.

Sedangkanuntukusahadan/ataukegiatanyangtidaktermasukdalamkriteriawajibAMDALmaka

diwajibkan untuk memiliki dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup‐Upaya Pemantauan

LingkunganHidup (UKL‐UPL). Tujuan dari kewajiban untukmemiliki dokumenAmdal, UKL‐UPL

tersebut adalah untuk memperkirakan dampak yang akan ditimbulkan dari kegiatan usaha,

mengevaluasi serta mencari solusi yang tepat untuk menanggulanginya. Dengan demikian,

pelaksanaan kegiatan memiliki panduan mengelola dampak lingkungan di setiap lokasi usaha

sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga. Kepemilikan dokumen lingkungan hidup (AMDAL,

UK, UPL) tersebut sangat penting sebagai prasyarat untukmendapatkan izin lingkungan. Tanpa

adanya izin lingkungan, perusahaan tidak akan mendapatkan izin usaha atau kegiatan. Dengan

demikin, tanpa izin lingkungan perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan usahanya untuk

menghasilkanbarangdan/ataujasa.

Penyusunan dokumen AMDAL oleh pemrakarsa harus melibatkan masyarakat yang terkena

dampak, pemerhati lingkungan hidup, dan/atau yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan

dalam proses AMDAL. Pelibatan masyarakat tersebut harus dilakukan berdasarkan prinsip

pemberian informasi yang transparan dan lengkap serta diberitahukan sebelum kegiatan

dilaksanakan. Namun pada tataran empiris, sebagaimana diungkapkan oleh Walhi Medan dan

                                                            5Pasal22ayat(2)UUNo.32Tahun2009

Page 15: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

15 

 

Walhi Jawa Barat, perusahaan seringkali mengelabui masyarakat. Masyarakat dikumpulkan dan

diberikan hidangan, serta diminta tanda tangan seperti layaknya absen atau dipalsukan tanda

tangannya.Merekahanyadijelaskanbahwaperusahaanakanmenjalankankegiatanusahadidaeah

tersebut, tanpamenjelaskan secara lengkapkemungkinan terjadinyapencemarandankerusakan

lingkunganhidupyangditimbulkandarikegiatanusahatersebut.Tandatanda(absen)masyarakat

itulah yang dilampirkan sebagai bukti bahwa perusahaan telah melibatkan masyarakat dalam

penyusunandokumenAmdal.

Jika perusahaan terbukti tidak melibatkan masyarakat sebagaimana mestinya, masyarakat pada

dasarnyadapatmelakukanproseshukumuntukmembatalkanizinlingkunganmelaluiPengadilan

TataUsahaNegara.Selainituizinlingkunganjugadapatdibatalkanapabila:6

1. Persyaratan yang diajukan dalam permohonan izin mengandung cacat hukum, kekeliruan,

penyalahgunaan,sertaketidakbenarandan/ataupemalsuandata,dokumen,daninformasi.

2. Penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana tercantum dalam keputusan Komisi

tentangKelayakanLingkunganHidupataurekomendasiUKL‐UPL.

3. Kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen Amdal atau UKL‐UPL tidak dilaksanakan oleh

penanggungjawabusahadan/ataukegiatan

Selaintidakmelibatkanmasyarakat,padatataranempirissebagaimanadikemukakanolehAPINDO

Sumut, banyak perusahaan yang pada akhirnya tidak memiliki izin lingkungan. Ini disebabkan

banyaknyaizinterkaitlingkunganyangharusdiuruskarenamasing‐masingkementerianmeminta

izin sesuai dengan UU sektoralnya. Beberapa izin terkait lingkungan dimaksud adalah izin

pengilahan limbahcair, izinpenyimpanan limbahB3,dansebagainya.Selainbanyak,pengurusan

izin‐izin tersebut jugadirasamenyulitkankarenaharusdisertai “lampiranbersayap”(uangsuap)

yang cukupmahal padahal perusahaan telahmemenuhi persyaratan. Sebagaimana dikemukakan

oleh Apindo Sumut, tanpa ada “lampiran bersayap” dapat dipastikan izin lingkungan tidak akan

keluar. Oleh karena itu, beberapa perusahaan pada akhirnya lebih memilih untuk menjalankan

kegiatanusahatanpaadaizindariotoritasyangberwenang.

Padamasa konstruksi yaitu saat perusahaanmenjalankan kegiatanusaha ataumulai beroperasi,

perusahaan dikenai tanggung jawab untuk melakukan pengelolaan limbah. Dengan diolahnya

limbahterlebihdahulu,diharapkanlimbahyangdibuangkemedialingkunganhidupsepertisungai

                                                            6Pasal37ayat(2)UUNo.32Tahun2004.

Page 16: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

16 

 

memenuhi bakumutu lingkungan hidup. Adapun yang dimaksud dengan bakumutu lingkungan

hidupadalahukuranbatasataukadarmakhlukhidup, zat, energi, ataukomponenyangadaatau

harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya

tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.7 Pembuangan limbah yang demikian diperkenankan

dalamPasal30ayat(3)UUNo.32Tahun2009karenadianggaptidakmembahayakanlingkungan

termasuk makhluk hidup sekitarnya. Namun demikian pembuangan limbah tersebut harus

mendapatkanizindariMenteri,Gubernur,atauBupati/Walikotasesuaidengankewenangannya.

Pada tataran empiris, sebagaimana dikemukakan oleh Walhi Jawa Barat, meskipun perusahaan

telah membuang limbahnya di bawah baku mutu lingkungan hidup, pencemaran lingkungan

dimungkinkan terjadi sebagaimana terjadi di Sungai Citarum Jawa Barat. Pencemaran tersebut

terjadi karena perusahaan yang membuang limbah ke sungai Citarum cukup banyak sehingga

kandunganlimbahterakumulasidanmelebihibatasbakumutulingkungan.Selainitu,sebagaimana

dikemukakanolehApindoJabar,banyakperusahaanyangtidakmenginvestasikandananyauntuk

membeli mesin pengolah limbah yang baru. Perusahaan lebih memilih untuk menginvestasikan

dananya untuk membeli mesin produksi karena dinilai lebih menguntungkan. Akibatnya, mesin

pengolah limbah yang digunakan relatif sudah lama dan tidak memadai lagi untuk mengolah

limbah.Mesinpengolahlimbahtersebutseringkalirusaksehinggaperusahaanlangsungmembuang

limbahnyakesungaitanpamengolahnyaterlebihdahulu.

Dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup, pada masa konstruksi atau pun pasca

konstruksi (perusahaan selesai beroperasi), jika memang perusahaan terbukti melakukan

pencemarandan/ataukerusakanlingkunganhidupmakaperusahaanwajibmelakukanpemulihan

fungsi lingkunganhidup.Kewajiban tersebutdiaturdalamPasal 54UUNo. 32Tahun2009yang

menyebutkan “setiap orang yangmelakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup

wajibmelakukanpemulihanfungsilingkunganhidup”.Pemulihanfungsilingkunganhiduptersebut

dilakukandengantahapan:a)penghentiansumberpencemarandanpembersihanunsurpencemar;

b)remediasi;c)rehabilitasi;d)restorasi;dan/ataue)caralainyangsesuaidenganperkembangan

ilmupengetahuandanteknologi.

Berdasarkanpadaketentuantersebut,perusahaanpertambangan(tambangbatubara)yangtelah

menggali tambang danmenyebabkan permukaan tanah lubang bekas tambangwajibmelakukan

                                                            7Pasal1angka13UUNo.32Tahun2009.

Page 17: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

17 

 

pemulihan fungsi lingkungan, diantaranya dengan melakukan reklamasi. Namun pada tataran

empiris,banyakperusahaantambangyangtidakbertanggungjawabdanmembiarkanlubangbekas

tambang tersebut tetap menganga. Bahkan sebagaimana dikemukakan oleh Kementerian

Lingkungan Hidup, pernah ada kejadian seorang anak kecil meninggal karena terjatuh dan

tenggelamdalamlubangbekastambangyangbelumdireklamasi.

Berdasarkan paparan tersebut terlihat bahawa meskipun peraturan perundang‐undangan telah

mengaturtanggung jawabperusahaanbaikpadamasaprakonstruksi,masakontruksi,danpasca

konstruksi,namunbanyakperusahaanyangtidakmelaksanakantanggungjawabnyatersebut.Pada

kondisi yang demikian, otoritas yang berwenang (Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota) harus

bertindak tegas terhadap perusahaan yang melanggar izin lingkungan. Tindakan tegas tersebut

dilakukan dengan menjatuhkan sanksi administrasi kepada penanggung jawab usaha/kegiatan

berupa:8 1) teguran tertulis; 2) paksanaan pemerintah; 3) pembekuan izin lingkungan; atau 4)

pencabutanizinlingkungan.Dengandicabutnyaizinlingkunganmakasecaraotomatisperusahaan

tidakdapatlagimenjalankankegiatanusahanya.Sanksiadministratiftersebuttidakmembebaskan

penanggungjawabusahadan/ataukegiatandaritanggungjawabpemulihandanpidana.

1.3Peransertamasyarakatdalammenjagakelestarianlingkungan

Peransertamasyarakatdalammenjagakelestarianlingkungandilihatdarisaranapengaduanyang

dapatdigunakanmasyarakatuntukmengadujikamelihatataumenyaksikanataumenjadikorban

dari pencemaran dan kerusakan atas lingkungan hidup. Kepolisian telah menyediakan sarana

pengaduanbagimasyarakatyanghendakmengaduyaknidapatmengadukekepolisiankemudian

akan diteruskan ke bagian tindak pidana tertentu (tipiter) untuk dapat dilakukan penyidikan,

namunpihakkepolisianmengatakanbahwasangatjarangmenerimaaduandarimasyarakatterkait

pencemarandankerusakanataslingkunganhidup.

Dinas Lingkungan Hidup daerah juga menyediakan kolom pengumuman di kantor Dinas

LingkunganHidupdaerahagarperusahaanmengumumkansetiapproses izin ataspembangunan

pabrik dengan alasan agar masyarakat dapat mengetahui proses tersebut. namun tidak semua

masyarakatmengetahuibahwaadapengumumanterkaitprosesdari izin sampaidikeluarkannya

izin pembangunan pabrik. sebagian besar masyarakat mengetahuinya ketika sudah berdirinya

pabrik, bahkan sudah berjalannya perusahaan tersebut. ketika perusahaanmenghasilkan limbah

                                                            8Pasal76UUNo.32Tahun2009

Page 18: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

18 

 

yangdikemudianharimasyarakatterkenadampak,padasaatitulahmasyarakatmelakukandemo

danlainsebagainya.

2. Terkaitdenganpenegakanhukumataspencemarandankerusakanlingkunganhidup

Terdapat 2 (dua) aspek yang diteliti terkait dengan penegakan hukum atas pencemaran dan

kerusakanlingkunganhidup.Hasilpenelitiansebagaiberikut.

2.1Penyelesaiansengketalingkungan

UU PPLH Tahun 2009mengatur penyelesaian sengkata secara perdatamelalui Pasal 84 sampai

denganPasal93.Berdasarkanketentuantersebutterdapat2(dua)carayangdapatditempuhuntuk

menyelesaikan sengketa secara perdata, yaitu penyelesaian sengketa di luar pengadilan dan

penyelesaiansengketamelaluijalurpengadilan.Hasilpenelitiansebagaiberikut.

1. Penyelesaian sengketa diluar pengadilan lebih menjadi pilihan dibandingkan penyelesaian

melalui pengadilan. Hal ini dikarenakan upaya ini lebih murah, cepat dan mudah. Murah

dikarenakan untuk menggugat secara perdata melalui pengadilan membutuhkan dana yang

tidaksedikitmisalnyasajaupayamenghadirkansaksiahli.Cepatdikarenakantidakprosedural

sepertidipengadilan.Mudahsebabtidakperluadaprosespembuktianyangpanjangdansulit.

Kekurangannyaadalah:

a. Gantirugiyangdidapatmasyarakatyangdirugikantidakmaksimal.

b. Tidak ada jaminan perusahaan tidak akan mengulangi tindakan pencemaran atau

pengrusakanlingkungankembali.

c. Penyelesaiansangatbergantungkepadaperandarimediatorsehinggasangatpentinguntuk

mendapatkanmediatoryangindependen,berpengetahuandanberintegritassehinggadapat

menjembatani kepentingan kedua belah pihak. Dari hasil penelitian sulit mendapatkan

mediator yang benar‐benar independen baik itu dari kalangan pemerintah maupun

swasta/LSM.

d. Lingkungan merupakan isu yang sensitive sehingga banyak isu miring terkait proses

penyelesaian sengketa diluar pengadilan, seperti: terhadapminimnya ganti rugi biasanya

langsungdikaitkandenganmediatoryangberpihak.

2. Penyelesaian sengketa perdata melalui pengadilan sangat minim untuk dipilih sebagai cara

menyelesaikansengketalingkunganhidupdiantaraparapihak.Halinidikarenakan:

a. Parapihakharusmengeluarkandanayangbesaruntukmendatangkansaksiahlidanuntuk

mendapatkanbarangbukti.

Page 19: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

19 

 

b. Independensi saksi ahli untuk perkara lingkungan juga dipertanyakan sehingga muncul

istilahsaksiplatmerah.

c. Pembuktianjugasangatsulitkarenamasalahlingkunganinisangatbergantungpadasarana

danprasaranapembuktianyangharusmemenuhistandard‐standartertentu,harusdiambil

olehahliyangtersertifikasidankondisialamjugamempengaruhialatbukti.

d. Proses persidangan juga sangat lama dan menuntut para pihak untuk bolak balik ke

pengadilansehinggadirasakurangefektif

e. Penyelesaianpunbelumtentumemuaskandikarenakansumberdayamanusiadipengadilan

yang menguasai masalah lingkungan juga masih sangat minim selain itu kepedulian

terhadapmasalahlingkunganjugamasihterbatas.

f. Eksekusiperkaralingkunganjugasangatsulit.

Meskipunsangatminimdipiliholehparapihakuntukmenyelesaikansengketa lingkunganhidup,

jalurpengadilanmempunyaikeuntunga,yaitupenyelesaianmelaluipengadilanmemiliki legalitas

yangjelaskarenamelaluiputusanhakim.

2.2Penegakanhukumterhadapkejahatanlingkungan

Manakalapenegakanhukumataskejahatan lingkunganhidupdiberikancelahuntuk“outofcourt

settlement”, pasti pelaku akan mencari ke arah sana. Dengan demikian, tentu angka penegakan

hukumakanotomatisberkurang,karenadiberikansuatucelah.Haltersebutmerupakanrealitadi

Indonesia.Penyelesaiansengketalingkunganhidupkerapdilakukansecaraperdata.Solusinyaagar

hal tersebut tidak terjadi, yakni dengan caramenutup celah tersebut, yakni penyelesaian di luar

pidana.

Pengalamankepolisian selama ini,penegakhukum tidakbisaberbuatapa‐apa, ketikaparapihak

lebih mengarah ke penyelesaian administratif. Sebenarnya boleh saja penyelesaian sengketa

lingkunganhidupsecaraadministrasi,tetapiharusnyadiberipatokan‐patokan.Penyelesaiansecara

administrasi dapatdilakukanuntuk kasus tertentu, sedangkankasus tertentu lainnyaharuspula

penyelesaiansecarapidana.

Mengenaimodusnya,dikatakanberagam,adasuatukasus,dimanasurat‐suratizinsudahlengkap,

namun dalam praktiknya, limbahnya dibuang ke sungai. Saat kejadian, dilakukan pengambilan

sampel, di sana ada pencemaran, namun kemudian perusahaan memperbaikinya, kemudian

dilakukan lagi pengambilan sampel, namun hasil lab menyatakan sudah bersih. Terkadang pula

Page 20: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

20 

 

terjadidenganalasanbahwayangambilbuktipencemaranbukanmerupakanahli,makatidakbisa

dijatuhidipidana.

Sementaradarisisihukumacaranyamasihperludiperbaiki.Semestinyauntukpengambilanbukti,

sepanjangdiambildarilokasi,makatidakmasalahjikadiambilolehpihakkepolisian,tanpaharus

menungguahli.Perusahaandalamhalinibisasajabermaindenganahli,misaldenganmengambil

sampel1(satu)minggukemudiansetelahkejadian.Penegakanhukumkejahatanlingkungansangat

sulitdankompleks,karenabisa saja terjadi suatukonspirasi. Penegakhukumsepertipolisi yang

melakukanprosespenyelidikan tersebutbenar‐benarmelakukan tugasnya,artinya tidakmenjadi

oknum yang ikut bagian dari permainan konspirasi perusahaan. Bisa juga oknum LSM dan

masyarakatdiberikompensasiagarikutdiam.

UUPPLHTahun2009harusnyabisa sepertiUndang‐UndangTipikor, yaknidibuat jelasbatasan‐

batasannya.Misalnya,pasal‐pasalpidanadiberihukumanMinimumKhusus.Karenadalamkasus

lingkungan sebenarnya tidak ada yang disebut kelalaian, kejadian sering berulang selama satu

hinggaduatahun,bukanbarusatuhari.Mengenaihalini,pihakkepolisianberpendapattidaksetuju

denganistilahlalai,mungkinyanglebihcocokyakniistilahdengansengaja,patutdiduga,ataupatut

diketahui.Dalamsuatuusaha,tentusudahharusadamanajemenlimbahnya,lalujikaterjadibocor,

perlu dilihat lagi, bocor tersebut sudah berapa lama. Untuk perbuatan dengan sengaja,

subjektifitasnyaadapadapelaku,namununtukperbuatanyangpatutdiduga,subjektifitasnyabisa

dilakukansiapasaja.

Mengenai subjekhukumkorporasi,penegakhukum jarangmenetapkansubjekhukumkorporasi,

karenadipandangterlalurumit.Korporasimenjadisubjekpidana, jikaperbuatanpidanatersebut

diketahuiataupunmenjadikebijakandaribadanhukumtersebut,dantidakbisadikatakanbahwa

hal itu tanggung jawab pengawas atau direktur. Misal, jika sistem pengecekan nya tidak benar,

maka tentumerupakan tanggung jawabkorporasi.Oleh sebab ituperludipermudahpembuktian

untuk korporasinya. Jika tidak, maka yang terjadi pengkambing‐hitaman, dan itu tidak

menyelesaikanmasalah. Khususmengenai hukuman untuk korporasi, tidak perlu denda, namun

langsung cabut izin, karena korporasi besar lebih takut pidana. Dalam proses penegakan

hukumnya,memangdiwakilkanolehpengurus,tanggungjawabpidanauntukkorporasi,dalamhal

ini pengurusnya dapat dipenjara. Namun jika pengurusnya yang dituntut pidana, maka

korporasinya akan tetap beroperasi.Maka itu, perlu dibuat parameter yang jelas. Jika korporasi

Page 21: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

21 

 

yangmelanggar,makakorporasinyadipidana. Itudapatmemberidaya tekanyangkuat terhadap

perusahaan yang melakukan pelanggaran. Perusahaan yang dipidana bukan cuma dicabut izin

usahannya,namunditutup.

Subjekhukumkorporasihendaknyadipermudahuntukdijerat.Ahlimemegangkuncidalamhalini.

Penegakanlingkunganinisebenarnyamudah,danhanyapersoalanbukti.Harusnyadibuataturan

bahwa ahli harus segera mengambil bukti sampel sesuai instruksi Polisi. Contohnya limbah air,

perusahaan bisa mengkondisikan, jika parah, maka dilakukan jeda waktu mengambil sampel

semingguatausebulanlagi. Initerjadi,misaldiPTTambangEmasdiTapanuliSelatan,Gubernur,

Kapolda,minum air dari kucuran limbah, jikamengadung limbah berbahaya,maka tentu semua

mati,tapisayangnyaitudilakukansetelah3bulan.

Mengenai koordinasi antara kepolisian dengan dinas lingkungan sebenarnya tidak ada masalah.

Jikakoordinasidalampenegakanhukumkuat,makaefekdeterrent nyaakan lebihbesar.Namun

misalnyakasusbakumutuairyangdikerambahdanautoba,sudahjelasorangterkenagatal‐gatal,

begitudi cekoleh ahli, dikatakanbakumutu airnyamasih aman.Ahli dalamhal ini didatangkan

oleh dinas lingkungan. Untuk penegakan hukum, polisi bisa mendapatkannya dari informasi

masyarakat, atau bisa juga temuan polisi sendiri. Namun semua perlu bukti dari ahli, jika ahli

katakan kualitasnyamasih aman,makapolisi tidak bisa apa‐apa. Sementara yangmenunjuk ahli

yaknidaridinaslingkunganhidup.

Mengenaiauditlingkunganitutidakadapengaruhnya.Olehsebabituyangterpentingaturanharus

tegas,denganmemberipatokan‐patokanyangjelas.PihakPoldaSumateraUtaramengatakan“Saya

selama jadi polisi lingkungan hidup, belum pernah mendapat hasil audit dari lingkungan hidup

yangmengatakan ada pencemaran lingkungan. Sementara kita tau sendiri, sungai‐sungai hancur

dan sebagainya. Hasil audit lingkungan dikeluarkan, namun masih di atas ambang batas aman.

Audit biasanya digunakan hanya untuk kepentingan internal. Misal audit untuk kepentingan

menaikkanISO”.

DalamwawancarabersamapihakPoldaJabar,disampaikanbahwapadatanggal23Agustus2017,

Polda Jawa Barat menghadiri undangan rapat koordinasi dengan dinas LH Prov Jabar yang

membahastentangpenanggulanganLimbahSungaiDASCitarumyangbegitumeluas.Dalamforum

tersebut, bahkan Kepala Dinas LH Prov Jabarmenyatakan adanya puluhan ribu ton limbah dari

Page 22: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

22 

 

pabrik yangmasuk ke sungai citarum. Polda Jabar mengatakan bahwa soal penanganan limbah

sungaicitaruminimemangtidakbisaditegakkanolehpolisisaja,adabeberapainstansiyangharus

melibatkan diri untuk penegakan hukum dan pencegahannya. Dalam forum tanggal 23 Agustus

2017 tersebut, menurut Kepala Dinas, terdapat 252 perusahaan di Jabar ini yang perlu diteliti.

Mengenaihal ini,menurutPolda Jabar,persoalan tersebut tidakbisahanyamengandalkanPolda

Jabar, yakni Ditsus Tipiter, yang hanyamemiliki beberapa personil. PPNS yang ada di dinas LH

Jabar juga hanya berjumlah 1 (satu) orang. Sedangkan pengawas yang ada di Dinas LH hanya

berjumlah 4 orang. Inilah yang menyebabkan Dinas LH lebih mengandalkan Polda Jabar untuk

melakukan pencegahan dan penegakan hukum. Polda Jabar semestinyamerupakan Korwas dari

PPNSLH.SehinggasebagaimasukandariPoldaJabar,diperlukanrekrutmenpenambahanPPNSdi

DinasLH.PPNSseluruhIndonesiadididikdiPusdikreskrimdiMegamendung.

Polda Jabar pada saatmelakukan pemeriksaan ke lapangan biasanya bersama denganDinas LH.

PPNSdidinasLHbiasanya tidak tetap,artinya jugamemiliki fungsi laindidalamdinas tersebut,

dan ditempatkan yang tidak sesuai dengan keahliannya sebagai PPNS. Inilah yang terkadang

menyebabkanbanyakpegawaitidakmauditunjuksebagaiPPNS.PPNSdiDinasLHmembutuhkan

ahlidankeahliannyadalammengambilsampel.PenyidikPoldaJabarsaatinginmengambilsampel

dapat meminta bantuan dari akademisi, namun untuk itu tentu membutuhkan biaya, untuk

melakukanituPoldakesulitandalamhalanggaran.OlehsebabituPoldamembutuhkankerjasama

dengan Dinas LH agar dapat mengatasi persoalan tersebut. Namun Dinas LH sebenarnya juga

memilikipersoalananggaranini.DinasLHsebenarnyajugamemilikiahli,namunmungkinkarena

intensitas perkerjaan yang tinggi, dan personilnya juga sedikit, maka untukmelayani Polda dan

polrestentucukupkesulitan.Dalam3tahunterakhirmisalnyabelumadayangditangaiolehPPNS

terkaittindakpidanaLH.TindakpidanaLHyangterjadisebenarnyatentubanyak,namuntidakada

yangmelakukanpenyelidikan.

Kasus yang banyak terjadi dalam perkara LH yakni membuang Limbah langsung ke alam, atau

langsung ke tanah. Perusahaan banyakmelakukan ini, dan tidakmemiliki izin.Hal ini dilakukan

perusahaankarenamengurusi limbahitumahalbiayanya.DiJabarsebenarnyaadasistemlimbah

terpadu.Dipabrik‐pabriktekstilsebenarnyaadapengelolaanlimbahterpadu.Namunhalinitidak

dikelola Pemda, melainkan oleh swasta. Modusnya, sebagian pelaku perusahaan itu membuang

limbahmelaluisistemterpadu,namunjugamelakukanpembuangankesungaidalamwaktu‐waktu

Page 23: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

23 

 

tertentu. Hal ini dikarenakan biaya yang dirasakan mahal. LSM juga sering kali melaporkan ke

Poldajikatidakadakoordinasiantaramereka(LSM)denganperusahaanyangmembuanglimbah.

PimpinanPoldadalamhaliniselalumemerintahkanagarsetiaptahunnyaadapenyelidikanterkait

lingkungan. Seperti sebelumnya ada penyelidakan terkait masalah merkuri. Sebenarnya ada

dibentukSatgasPenegakanHukumLHTerpaduuntukmenanggulangipersoalan lingkunganyang

dibentukdenganSKGubernurTahun2014.Melibatkankejaksaan,kepolisian,danDinasLH,namun

hingga kini sebenarnya kurang optimal kinerja Satgas tersebut, justru dari kepolisian lah yang

hingga saat ini lebih banyak bergerak. Kepala Satgas dari Pimkrimsus, namun dari tiga instansi

tersebut, kepolisian lah yang lebih dominan dalammelaksanakan tugas. Dinas LH lebih banyak

melakukan verifikasi atau soal administrasi, jika administrasi tidak selesai baru dilimpahkan ke

kepolisian. Dari kejaksaan tidak turun langsung ke lapangan, sementara dari Dinas LH terbatas

personilnya.Padahaluntukmengambil sampeldibutuhkandinasLHyangmemiliki keahlian soal

itu.

Polda Jabar saat ini sedangmenangani kasus lingkungan hidup, kasusmerkuri.Memang banyak

kendalayangdihadapi.Namunjikasuatukasussudahbisadinaikkanketingkatpenyidikan,maka

akan dilakukan penyelidikan, serta menentukan tersangkanya. Pengumpulan bukti juga sudah

dilakukan sejak penyelidikan. Situasi lokasi sudah di cek terlebih dahulu termasuk mengambil

sampling.Untukitumembutuhkandana,inilahyangkerapmenjadikendala.Ditingkatkabupaten,

kepolisianbisamenghubungidinasLHnamunjugasangatterbataspersonilnya.Ditingkatprovinsi

jugatidakadaanggaranuntukmelakukanperjalanankelokasi.

Menurut Peraturan Pemerintah, orang yang dapat mengambil sampel, ialah orang yang sudah

bersertifikasi.SelainitumenentukanLABjugatidaksebentar,bisasampaimembutuhkanwaktu3

bulan,misalsuccofindo.Padahalprosespenyelidikaniniharuscepat,sebabterkadangsuatukasus

hinggamenjadiperhatianpresiden.Oleh sebab itumembutuhkanperaturanhukumyangkhusus

mengaturmengenaipenganggaranprosespenegakanhukumLH ini.Di tingkatpenyidikan,maka

ada proses pembanding kembali hasil LAB. Dengan mengambil sampel di sekitar lokasi limbah

(20/30m).Inimembutuhkanbiayalagi,pernahhinggamenghabiskandanaRp2jutaatauRp3juta.

Pendanaanterkadangtidakmencukupi.

Page 24: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

24 

 

BerdasarkanUUPPLHTahun2009,dalamrangkapenegakanhukumtindakpidanaLH,makadapat

dilakukan penegakan hukum terpadu antara PPNS dengan kepolisian dan kejaksaan di bawah

koordinasi Menteri. Itulah mengapa kepolisian itu tidak bisa bergerak sendiri tanpa koordinasi

tersebut. Jika dilakukan tanpa itu maka dapat terjadi cacat hukum dan mengakibatkan putusan

bebasterhadapperkaratersebut.Inilahhambatanyangdihadapikepolisian.

Kepolisian juga terkadang mendatangi lokasi pencemaran yang mungkin dapat dikatakan tidak

terlalu berbahaya, bersama dengan Dinas LH untuk melakukan sosialisasi agar perbuatan

pencemaran semacam itu harus dihentikan dan ditanggulangi bersama‐sama. Jika dirasakan ada

tumpang tindih peraturan, misal UU LH, UU Kehutanan, UU Minerba, dll maka mungkin perlu

dihimpunmenjadisatukesatuanagartidakmembingungkanpelaksanaUUdanmasyarakat.

C. Penutup

1. Kesimpulan

a. Instrumen pencegahan yang ada dalam UU PPLH Tahun 2009 belum diimplementasikan

dengan maksimal, karena masih banyak hambatan dan kesulitan khususnya bagi

pemerintahdaerahdalammelaksanakanpengaturanUUPPLHTahun2009

b. Terkait pelaksanaan perjanjian internasional khusus nya Konvensi Basel yang mengatur

pengelolaanlimbahB3telahdiratifikasidalamUUPPLHTahun2009,namunpermasalahan

muncul sebagian besar perusahaan tidak patuh atas aturan pengelolaan limbah B3

meskipunpengaturanpengelolaanlimbahB3berdasarkankonvensiBaseltelahdiratifikasi

dalamUUPPLHTahun2009.

c. Terkait tanggung jawab perusahaan terhadap kelestarian lingkungan hidup ditemukan

bahwatidaksemuaperusahaantelahmelaksanakantanggungjawabnyadenganbaikuntuk

mencegah/menangani pencemaran dan kerusakan lingkungan. Perusahaan juga enggan

menginvestasikan dananya untuk meremajakan mesin pengolah limbahnya dan lebih

memilihberinvestasidimesinproduksiyangdinilailebihmenguntungkan.Bagiperusahaan

biaya pengolahan limbahmerupakan biaya produksi yang akanmengurangi keuntungan

perusahaan. Akibatnya, banyak pencemaran dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan

olehperusahaan.

d. Terkait peran serta masyarakat dinilai kurang berperan dalam proses pencegahan atas

pencemarandankerusakanlingkunganhidupyangmanaketikasudahterjadipencemaran

Page 25: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

25 

 

dan kerusakan yang dilakukan perusahaan baru masyarakat melakukan tindakan

pengduan,demo,danlainsebagainya.

e. Terkait penyelesaian sengketa lingkungan hidup para pihak lebih memilih jalur non

pengadilan.

f. Penegakanhukumataspencemarandankerusakanlingkunganhidupkuncinyaadadialat

bukti.kendaladalammemperolehalatbuktiadalahyangberwenangmengambilalatbukti

dalamkasus kejahatan lingkungan adalah ahli. celahdalamUUPPLHTahun2009 itu lah

yangmengakibatkankesulitanpenegakhukumuntukmelakukanprosespenegakanhukum.

2. Rekomendasi

a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diharapkan dapat lebih aktif dalam

mensosialisasikaninstrumenpencegahanyangdadalamUUPPLHTahun2009agardapat

dilaksanakankhususnyaolehpemerintahdaerahdanparapelakuusaha.

b. Sangatdibutuhkanpengawasanyang lebihefektif ataspengelolaan limbahB3yangmana

disarankandibentuksatgaspengawasan limbahB3yangterstrukturdaripusatsampaike

daerah.

c. Otoritas yang berwenang (Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota) harus bertindak tegas

terhadapperusahaanyangmelakukanpelanggaranizinlingkungan.Selainitu,pejabatyang

berwenang juga perlu menindak tegas petugas atau pengawas yang terbukti melakukan

suapmenyuapdalammenjalankantugasnya.Birokrasiyangbersihdanbebasdarikorupsi,

kolusi, dan nepotisme (KKN) harus terus diupayakan khususnya dalam pengurusan izin

lingkungan. Proses pengurusan izin lingkungan seharusnya jangan dipersulit, artinya jika

memang perusahaan telah memenuhi syarat maka izin lingkungan seharusnya segera

dikeluarkan.

d. Perlu adanya perbaikan proses penyelesaian sengketa lingkungan melalui jalur perdata

yakni (1)prosesberacarauntukperkara lingkunganperludisederhanakan; (2)harusada

pemantauan terkait tindak lanjut hasil penyelesaian sengketa baik melalui pengadilan

ataupun diluar pengadilan; serta (3) peran dari lembaga penyedia jasa penyelesaian

sengketaperludingkatkandalamupayamembantumasyarkatdalamupayamenyediakan

mediatoryangmampumembantuprosespenyelesainsengketadi luarpengadilan secara

bebasdantidakmemihak.

e. Perlu adanya pendidikan non formal terhadap masyarakat serta sosialisasi bahwa

lingkungan yang baik dan sehat adalah hak setiap masyarakat. Sehingga diharapkan

Page 26: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

26 

 

masyarakat berperan dan sadar semenjak proses izin suatu perusahaan apakah

memberikandampakyangpositifataunegatifterhadaplingkunganhidupsekitar.

f. Perlu adanya pengaturan terkait penegak hukum juga dapat mengambil alat bukti

pencemarandankerusakanataslingkunganhidupdandapatdigunakansebagaialatbukti

yangsahdipengadilan.

g. perlu adanya pengawasan yang lebih efektif terhadap perusahaan yang mana dilakukan

otoritas yang berwenang (Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota) harus bertindak tegas

terhadapperusahaanyangmelanggar izin lingkungan.Tindakan tegas tersebutdilakukan

dengan menjatuhkan sanksi administrasi kepada penanggung jawab usaha/kegiatan

berupa:1)tegurantertulis;2)paksanaanpemerintah;3)pembekuanizinlingkungan;atau

4) pencabutan izin lingkungan.Dengandicabutnya izin lingkunganmaka secara otomatis

perusahaantidakdapatlagimenjalankankegiatanusahanya.Sanksiadministratiftersebut

tidak membebaskan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dari tanggung jawab

pemulihandanpidana.

Page 27: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

27 

 

DAFTARPUSTAKA

PeraturanPerundang‐Undangan

Indonesia. Undang‐Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkunganHidup.

Buku

Ali,H.Zainuddin.MetodePenelitianHukum.Jakarta:PenerbitSinarGrafika,2009.

AnndanRobertSeidman. PenyusunanRancanganUndang‐UndangDalamPerubahanMasyarakatYangDemokratis,SebuahpanduanUntukPembuatRancanganUndang‐Undang SeriDasarHukumEkonomi10,ProyekELIPS.Ed.Pertama.Juli2001.

Djatmiko, Margono,Wahyono,Pendayagunaan Industrial Waste Management (Kajian HukumLingkunganIndonesia,Citra&dityaBakti,Bandung,Tahun2000.

Friedman, Lawrence M. American Law: An Introduction. New York & London: W.W. Norton &Company,1984.

Hartono,Sunaryati.PenelitianHukumdiIndonesiapadaAkhirAbadkeXX.Bandung:Alumni,1994.

MuladidanBardaNawawiArief,BungaRampaiHukumPidana,Bandung:Alumni,2010.

Nonet, Philippe and Philip Selznick.Lawand Society inTransition:TowardResponsive Law,NewJersey:TransactionPublishers,2001.

Soekanto,Soerjono.Faktor‐FaktoryangMemperngaruhiPenegakanHukum.Jakarta:RajawaliPers,2008.

Skripsi

Alfiana, Afiefah. Pelaksanaan Pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten terhadapPentaatan Pengelolaan Limbah di PT. SGM. Skripsi. Fakultas Hukum Universitas SebelasMaret.Surakarta,2016.

Jurnal

Kim, So Woong. Kebijakan Hukum Pidana dalam Upaya Penegakan Hukum Lingkungan Hidup.JurnalDinamikaHukum.Vol.13.No.3.September2013.

Page 28: Harris Exsum KL Lingkungan Hidup 01112017berkas.dpr.go.id/puslit/files/hasil_penelitian/hasil-penelitian... · LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN UNDANG ... , kawasan bernilai konservasi

28 

 

Laporan

“Evektivitas penyelesaian sengketa lingkungan hidup di Indonesia”, Van Valenhoven Institute,UniversitasLeidendanBAPENAS.

EuropeanCommission, Science forEnvironmentPolicy inDepthReport13:LinksBetweenNoiseandAirPollutionandSocioeconomicStatus,DOI10.2779/200217,September2016.

Internet

Basel Convention.Int, http://www.basel.int/TheConvention/Overview/tabid/1271/Default.aspx,diaksesTanggal23Februari2016.

“Daftar Masalah Lingkungan di Indonesia”, https://alamendah.org/2014/11/09/daftar‐masalah‐lingkungan‐di‐indonesia/,diakses9Februari2017.

Government‐United Nations Partnership for Development Framework (UNPDF) 2016‐2020,http://www.un.or.id/counter/download.php?file=unpdf_2016_2020.pdf, diakses 2 Maret2017.

Lanjutkan Perbaikan Tata Kelola Lingkungan Hidup dan Kelautan,http://www.wwf.or.id/?44862/Lanjutkan‐Perbaikan‐Tata‐Kelola‐Lingkungan‐Hidup‐dan‐Kehutanan,diakses24Januari2017.